12
PROPOSAL TUGAS AKHIR EVALUASI PERFORMANSI POWER LINE COMMUNICATION PADA PROSES KONTROL LEVEL MENGGUNAKAN SOFTWARE VB 6.0 DI JURUSAN TEKNIK FISIKA Disusun Oleh : Isnaini Dedi Zulkarnain NRP. 2408 100 088 Pembimbing I : Hendra Cordova , ST. MT. NIP. 19690530199412 1 001 Pembimbing II : Ir.Apriani Kusumawardhani. MSc. NIP. 19530404 197901 2 001

Proposal Ta Islife

Embed Size (px)

DESCRIPTION

engineering

Citation preview

Page 1: Proposal Ta Islife

PROPOSAL TUGAS AKHIR

EVALUASI PERFORMANSI POWER LINE COMMUNICATION PADA PROSES KONTROL LEVEL MENGGUNAKAN SOFTWARE VB 6.0

DI JURUSAN TEKNIK FISIKA

Disusun Oleh :Isnaini Dedi Zulkarnain

NRP. 2408 100 088

Pembimbing I :Hendra Cordova , ST. MT. NIP. 19690530199412 1 001

Pembimbing II :Ir.Apriani Kusumawardhani. MSc.

NIP. 19530404 197901 2 001

PROGRAM STUDI S-1 REGULERJURUSAN TEKNIK FISIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Page 2: Proposal Ta Islife

SURABAYA2014

LEMBAR PENGESAHANPROPOSAL TUGAS AKHIR

JURUSAN TEKNIK FISIKA FTI-ITS

Judul : Evaluasi Performansi Kolom Absorber pada Proses Pemurnian Gas Sintesa di Unit 1 PT. Petrokimia Gresik

Bidang Studi : Rekayasa Instrumentasi1. a. Nama : Isnaini Dedi Zulkarnain

b. NRP : 2408 100 088c. Jenis Kelamin : Laki - laki

2. Jangka Waktu : 5 bulanPembimbing : 1. Hendra Cordova, ST. MT.

2. Ir.Apriani Kusumawardhani.MSc3. Usulan Proposal ke : 14. Status : Baru

Surabaya, 13 Maret 2014

Pengusul,

Isnaini Dedi ZulkarnainNRP. 2408 100 088

Menyetujui, Pembimbing II,

Ir.Apriani Kusumawardhani.MSc . NIP. NIP. 19530404 197901 2 001

Pembimbing I,

Hendra Cordova ST.MT.NIP. 19690530199412 1 001

Mengetahui,Kepala Laboratorium Rekayasa Instrumentasi,

Ir. Ya’umar , M T. NIP. 19540406 1981031003

Page 3: Proposal Ta Islife

I. JudulEvaluasi Performansi Kolom Absorber pada Proses Pemurnian Gas Sintesa di Unit 1 PT. Petrokimia Gresik

II. Mata Kuliah Pilihan Bidang Minat Yang Diambil :1. Instrumentasi Industri2. Sistem Pengendalian Modern3. Standar dan Kode

III. Pembimbing1. Hendra Cordova, ST. MT.2. Ir.Apriani Kusumawardhani.MSc.

IV. LatarBelakang

Power line communication (PLC) atau komunikasi melalui kabel listrik, juga dikenal sebagai power line digital subscriber line (PDSL) atau Broadband over power lines (BPL) adalah sistem untuk mentransmisikan data melewati jala-jala listrik pln pada tegangan rendah yaitu 220 volt.Sehingga jariangan listrik selain menjadi berfungsi sumber listrik juga menjadi media penghantar komunikasi.Jadi teknologi ini memberikannya banyak keuntungan mulai dari instalasi yang fleksibel Artinya kebebasan untuk menentukan posisi peletakan host tanpa harus menggelar kabel yang baru dan dapat menekan cost untuk membuat suatu jaringan yang besar tanpa menggunakan LAN.Adapun dari karakteristik Power line communication ini memiliki 1 port yaitu RJ-45 kecepatan akses mencapai 10 Mbps.Secara prinsip Power line communication berfungsi sebagai media meng-convert data digital ke arus listrik dengan teknologi OFDM (Orthogonal Frequensy Division Multiplexing)

Banyak kendala pengendalian atau monitoring yang di akibatkan oleh komunikasi melalui kabel karena jangkauan komunikasi yang dihasilkan tidak jauh seperti Rs 232 sistem komunikasi yang sering dipakai, hanya mampu dengan jarak 10m.Salah satu solusi ialah memakai komunikasi nirkabel contohnya Wifi,RF,GSM kebanyakan industri jarang menggunakan teknologi ini dikarenakan rentang terjadi gangguan antara pengguna yang lain interfrensi gelombang, intermittence (sinyal putus-putus),sering mengalami multipath yaitu propagasi dari pengirim ke penerima melalui banyak jalur yang los,dan transmit data kecil dibandingkan menggunakan kabel.Dengan melihat hal yang baru dari teknologi power line commnucation ini memungkinkan kontrol jarak jauh berjalan dengan baik dan tahan terhadap gangguan dari luar lingkungan sekitar.

Page 4: Proposal Ta Islife

V. PermasalahanPermasalahan dalam Tugas Akhir ini yaitu : Bagaimana pengaruh data terhadap perubahan tegangan sinyal pembawa (AC)? Bagaimana pengaruh data ketika frekusensi sinyal pembawa dibawah 50Hz dan

diatas 60Hz? Berapakah jarak tempuh power line communication yang bisa di jangkau?

VI. TujuanTujuan dari penelitian ini yaitu : Menganalisa sinyal keluaran dari IFFT Mengidentifikasi Merancang sistem komunikasi PLC dan software vb 6.0

VII. BatasanMasalahAdapun batasan masalah dari penelitian ini yaitu: Proses penyerapan CO2 menggunakan larutan Benfield Desain kolom absorber sesuai dengan toolbox pada software hysys Evaluasi berdasar perbandingan desain real dan desain pada software hysys

VIII.TinjauanPustaka[1] Budhiarto, A..2009. Buku Pintar Migas Indonesia.Balai Pustaka: Jakarta. [2] Kaes, G.L. 2000. Refinery Process Modelling. Georgia.: The Athens Printing Company. [3] Linnhoff, B., dan E.Hindmarsh, 1983. The Pinch Design Method for Heat Exchanger

Networks, Chemical Engineering Science, vol. 38, no.5, hal 745-763. [4] Smith, R., 2005. Chemical Process Design and Integration.McGraw-Hill. New York. [5] Linhoff, B., Mason, D.R., dan Wardle, I., 1979. Understanding Heat Exchanger

Networks.Chemical Engineering Science, vol. 3, hal. 295. [6] Linhoff, B., dan Ahmad, S., 1990. Cost Optimum Heat Exchanger Networks.1.

Minimum Energy and Capital using Simple Models for Capital Cost. Computers and Chemical Engineering, vol. 14, hal.729.

[7] Peters, M. S. danTimmerhaus, K. D. 2003. Plant Design and Economics for Chemical Engineers, Fifth Edition. McGraw-Hill. New York.

IX. Teori PenunjangIX.1Prinsip kerja OFDM

Power Line Communication (PLC) adalah sistem komunikasi yang membawa data melalui kabel transmisi listrik, sehingga jaringan listrik dapat berfungsi sebagai media untuk komunikasi selain berfungsi sebagai penghantar daya listrik. Kabel yang biasa digunakan (RJ 11 dan RJ 45) akan diganti dengan kabel langsung dari daya listrik AC. PLC mentransmisikan informasi dengan menggunakan aliran listrik sebagai carrier (pembawa) sinyal informasi karena sinyal itu sendiri dapat dikonversi dari digital ke analog. Secara Sistem penyalaan,pengiriman Data melalui Kabel setrum Suami Artikel Baru dilakukan menumpangkan suatu sinyal KOMUNIKASI Yang berisi data yang di Bawah frekuensi Aliran Listrik . Alt Proses penumpangan suatu sinyal data yang inisial membutuhkan frekuensi Gelombang skala Anda rendah , 1-50 MHz .Data mengalir melalui serat optik link Tanjungpandan Kabel tegangan Tinggi. Kemudian alt Proses di Overdue , suatu sinyal suatu sinyal data yang masuk Tadi Ke ISP Icon milikini + .

Page 5: Proposal Ta Islife

Bahasa Dari Sini , Data MULAI ditumpangkan Ke Dalam, Aliran Listrik tegangan Menengah , Lalu dibagi Dalam, doa bagian tanggul : Kabel serat optik link Tanjungpandan via Dan kabel tegangan Tinggi. Data Yang menumpang Tadi terlebih Perusahaan Afiliasi masuk Ke Dalam, Gardu Distribusi Listrik , untuk mengubah tegangan listriknya - Bahasa Dari tegangan Menengah Ke tegangan Listrik rendah.

Gambar 9.1 Power line communication

IX.2Prinsip Kerja OFDM Sistem penyalaan Utama Bahasa Dari OFDM adalah PEMBAGIAN kecepatan Tinggi Aliran Data Ke Dalam, Data sejumlah Aliran kecepatan rendah kemudian dikirimkan secara simultan melalui suatu subcarrier. Penggunakan Sistem OFDM Sederhana ditunjukkan PADA gambar 1. Deretan Data INFORMASI Yang Akan Dikirim dikonversikan kedalam bentuk parallel, sehingga jika bit rate semula adalah R, tingkat Maka bit PADA TIAP-TIAP bagian tanggul paralel adalah R / N dimana N adalah JUMLAH bagian tanggul paralel (sama Artikel Baru JUMLAH sub-carrier). Penghasilan kena ITU modulasi dilakukan PADA TIAP-TIAP sub-carrier. Modulasi Suami Bisa berupa BPSK, QPSK, QAM atau Yang berbaring, TAPI SIBOR Teknik nihil sering digunakan PADA OFDM. Kemudian suatu sinyal Yang telah termodulasi nihil diaplikasikan Ke Dalam, IFFT untuk Pembuatan simbol OFDM. Penggunaan IFFT inisial memungkinkan pengalokasian frekuensi Yang saling tegak Biaya Dibayar di Muka (orthogonal). Setelah itu symbol OFDM ditambahkan cyclic prefix kemudian simbol-simbol OFDM dikonversikan lagi kedalam bentuk serial, dan kemudian sinyal dikirim. Sinyal keluaran dari trasnsmitter berupa sinyal yang saling overlapping, hal seperti ini dapat menghemat bandwidth kanal sampai 50%. Kondisi overlapping ini tidak akan menimbulkan interferensi di karenakan telah memenuhi kondisi orthogonal.Pada receiver, dilakukan operasi yang berkebalikan dengan apa yang dilakukan di stasiun pengirim. Mulai dari konversi dari serial ke parallel, pelepasan cyclic prefix kemudian konversi sinyal parallel dengan FFT setelah itu demodulasi, dan terakhir konversi parallel ke serial, dan akhirnya kembali menjadi bentuk data informasi.

Page 6: Proposal Ta Islife

Gambar 9.2 Konsep Dasar OFDM

9.1.1 Software VB 6.0 Berbasis TCP/IP TCP ( Transmission Control Protocol) adalah suatu protokol yang berada dilapisan

transport (lapisan ke empat dari model OSI) yang berorientasi sambungan (connection – oriented) dan dapat diandalkan (reliable).  Komputer-komputer yang terhubung dengan atau ke internet, berkomunikasi menggunakan protokol ini.  Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis komputer ataupun perbedaan Sistem Operasi tidak menjadikan masalah.

Gambar 9.3 interface visual basic 6.0

Fungsi TCP TCP mempunyai Sistem penyalaan diakui pada saat terhutang Yang lebih mementingkan tata cara Dan keandalan Dalam, pengiriman data. Dalam, Hal inisial, TCPmengatur bagaimana Cara membukahubungan KOMUNIKASI, JENIS aplikasi untuk apayang Akan dilakukan Dalam, komunikasitersebut (e-mail misalnya mengirim, transferfile dsb.) Di Samping ITU, juga mendeteksidan mengoreksi Data jika ADA kesalahan (intinya memberikan Pelayanan).

Fungsi IP

Page 7: Proposal Ta Islife

Sebuah alamat IP jaringan Satu Bagian tidak berisi Dan Satu Bagian tidak tuan rumah, tetapi formatnya sama regular tidak PADA terkait masih berlangsung alamat IP. Sejumlah bit alamat dipakai Disini untuk mengidentifikasi jaringan, Dan Angka dipakai untuk mengidentifikasi tuan rumah, Dan beragam kelas alamat IP.

Gambar 9.4 Setting IP Address

IX.2.1 Instrument pengukur sinyalOsiloskop digunakan untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan

Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.Osiloskop digunakan untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan.

Page 8: Proposal Ta Islife

Gambar 9.5 Osiloskop

X. MetodologiPenelitian

Mulai

Identifikasi Peralatan

Observasi Lapangan & Studi Literatur

Data Sekunder PT. Petrokimia Gresik

Page 9: Proposal Ta Islife

Gambar 10.3 Flowchart Penelitian

XI. WaktuPelaksanaanKegiatan penelitian ini akan dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :

No

KegiatanBulan

Februari Maret April Mei Juni1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1Pembuatan Proposal dan Studi Literatur                                        

2 Identifikasi Peralatan                                        3 Perancangan Desain                                        4 Analisa Data                                        5 Penyusunan Laporan                                        

XII. Daftar Pustaka[1] Budhiarto, A..2009. Buku Pintar Migas Indonesia.Balai Pustaka: Jakarta. [2] Kaes, G.L. 2000. Refinery Process Modelling. Georgia.: The Athens Printing Company.

Selesai

Ya

Tidak

Perancangan Desain

Analisa Data

Kesimpulan

Penyusunan Laporan

Pengujian Desain

Page 10: Proposal Ta Islife

[3] Linnhoff, B., danE.Hindmarsh, 1983. The Pinch Design Method for Heat Exchanger Networks, Chemical Engineering Science, vol. 38, no.5, hal 745-763.

[4] Smith, R., 2005. Chemical Process Design and Integration.McGraw-Hill. New York. [5] Linhoff, B., Mason, D.R., dan Wardle, I., 1979. Understanding Heat Exchanger

Networks.Chemical Engineering Science, vol. 3, hal. 295. [6] Linhoff, B., dan Ahmad, S., 1990. Cost Optimum Heat Exchanger Networks.1.

Minimum Energy and Capital using Simple Models for Capital Cost. Computers and Chemical Engineering, vol. 14, hal.729.

[7] Peters, M. S. danTimmerhaus, K. D. 2003. Plant Design and Economics for Chemical Engineers, Fifth Edition. McGraw-Hill. New York.