Proposal TA (Relay Analog vs Relay Digital)

Embed Size (px)

Citation preview

PENINGKATAN KEANDALAN SISTEM PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20 KV DENGAN PENGGANTIAN PERALATAN ANALOG KE DIGITAL DI GARDU INDUK SOLOBARU

Proposal Tugas Akhir Program Studi Diploma III Teknik Elektro

oleh:Friski Dwi SaputraNIM 21060110083020

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2013

Proposal Tugas Akhir

PENINGKATAN KEANDALAN SISTEM PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20KV DENGAN PENGGANTIAN PERALATAN ANALOG KE DIGITAL DI GARDU INDUK SOLOBARU

oleh:Friski Dwi SaputraNIM 21060110083020

telah disetujui pada tanggal :

Ketua Program Kerjasama DIII UNDIP-PLNFakultas Teknik UNDIP

Ir. Bambang WinardiNIP. 196106161993031002Dosen Pembimbing

Drs. SubaliNIP 195612051985031001

PROPOSAL TUGAS AKHIR

I. JUDULJudul tugas akhir yang diajukan adalah:

PENINGKATAN KEANDALAN SISTEM PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20KV DENGAN PENGGANTIAN PERALATAN ANALOG KE DIGITAL DI GARDU INDUK SOLOBARU

II. BIDANG KEAHLIANSistem Proteksi Distribusi Tegangan Menengah 20Kv

III. LATAR BELAKANGDi dalam sistem tenaga listrik PT. PLN (Persero) berusaha untuk terus meningkatkan keandalan sistem dan kontinuitas penyaluran tenaga listrik hingga ke konsumen. Salah satunya adalah dengan memasang relai proteksi Over Current (OCR) dan Ground Faulth (GFR) pada sistem distribusi jaringan tegangan menengah, yang masing-masing memiliki tipe analog dan digital. Demi keamanan peralatan dan kestabilan sistem proteksi maka dibutuhkan respon yang lebih cepat serta dengan menggunakan nilai setting relai proteksi yang sesuai, yaitu penggunaan setting delay, high set dan instant. Agar peralatan proteksi dapat bekerja dengan semestinya harus ada komunikasi antara peralatan dengan operator yaitu dengan dilakukannya monitoring dan controlling. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa relai proteksi jenis digital lebih mendukung dan lebih memiliki fungsi-fungsi yang dibutuhkan demi peningkatan keandalan sistem proteksi jika dibandingkan dengan relai proteksi jenis analog. Akan tetapi peranan relai proteksi tipe analog masih banyak digunakan khususnya pada kubikel-kubikel cadangan pada gardu induk 20 kV, mengingat kubikel tersebut hanya digunakan sebagai cadangan dan sifatnya tidak mendesak.Sehubungan dengan hal tersebut, penulis melakukan analisa mengenai analisa perbandingan sistem relai proteksi tipe analog dengan digital pada sistem distribusi jaringan tegangan menengah 20 kV di Gardu Induk Solobaru, dengan tujuan ingin menunjukan parameter-parameter relai proteksi yang digunakan sebagai proses peningkatan keandalan sistem tenaga listrik.

IV. TUJUAN1. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Studi Diploma III Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.2. Mengetahui relai proteksi jenis analog dan digital3. Mengetahui jenis-jenis dan spesifikasi dari relai proteksi jenis analog dan digital4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari peralatan relai proteksi jenis analog dan digital5. Memberikan usulan rekomendasi terkait peralatan relai proteksi yang digunakan guna meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik.

V. POKOK PEMBAHASANDalam pembuatan tugas akhir ini penulis memberikan pokok pembahasan mengenai proses peningkatan keandalan sistem tenaga listrik dengan melakukan analisa terhadap peralatan relai proteksi jenis analog dan digital pada jaringan distribusi JTM 20 kV di Gardu Induk Solobaru.

VI. METODE PENULISANDalam perencanaan dan pembuatan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:1. Studi PustakaDalam metode ini, penulis mencari literatur, artikel, maupun sumber lainnya untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan perancangan tugas akhir ini.2. Kajian PeralatanMetode ini merupakan tahap pengkajian peralatan proteksi yang mencakup prinsip kerja alat, kekurangan dan kelebihan dari masing-masing relai proteksi guna memperoleh usulan dalam proses peningkatan keandalan sistem tenaga listrik.3. Metode BimbinganMetode ini untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk pembuatan Tugas Akhir sehingga proses pembuatan Tugas Akhir dapat berjalan dengan lancar.4. Pengujian PeralatanPeralatan relai proteksi tipe analog dan digital dilakukan pengujian sesuai dengan parameter dan karakteristik yang telah ditentukan.5. Penyusunan LaporanSetelah dilakukan analisa pada peralatan proteksi tipe analog dan tipe digital, hasil analisa peralatan disusun dalam sebuah laporan.

VII. NAMA PEMBUATNama: Friski Dwi SaputraNIM: 21060110083020

VIII. DOSEN PEMBIMBINGNama: Drs. SubaliNIP: 195612051985031001

IX. SISTEMATIKA PENULISANSistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:HALAMAN JUDULHALAMAN PENGESAHANMOTTO DAN PERSEMBAHANKATA PENGANTARABSTRAKDAFTAR ISIDAFTAR GAMBARDAFTAR TABELBAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Tujuan1.3 Pokok Pembahasan1.4 Metodologi1.5 Sistematika Penulisan

BAB IILANDASAN TEORI2.1Gardu Induk2.1.1Transformator 150/20 kV2.1.2Kubikel 20 kV2.2Daerah Pengamanan Sistem Tenaga Listrik2.3Syarat Peralatan Proteksi2.4Karakteristik Waktu Peralatan Proteksi2.4.1DelayA.Standar InversB.Very InversC.Extremly InversD.Long Time Invers2.4.2Instant2.5Koordinasi Proteksi Distribusi Jaringan Tegangan Menengah2.6Relai Proteksi Jaringan Tegangan Menengah 20 Kv2.2.1Over Current Relay (OCR)2.2.2Ground Faulth Relay (GFR)2.7Jenis Peralatan Proteksi2.4.1Tipe Analog2.4.2Tipe Digital2.8Aplikasi Perhitungan Arus Hubung Singkat dan Setelan RelaiBAB IIIJENIS-JENIS DAN SPESIFIKASI PERALATAN5.1 Jenis-Jenis dan Spesifikasi Relai5.1.1 Jenis dan Spesifikasi Relai Analog MCGGA. Type 22B. Type 42C. Type 52D. Type 62E. Type 82F. Type 53G. Type 835.1.2 Jenis dan Spesifikasi Relai Digital MICOMA. Type P120B. Type P121C. Type P122D. Type P1235.2 Sistem Wiring5.2.1 Sistem Wiring Relai Analog5.2.2 Sistem Wiring Relai Digital5.3 Nilai setting Relai5.3.1 Nilai Setting dan Parameter Yang DigunakanBAB IVPENINGKATAN KEANDALAN SISTEM PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20KV DENGAN PENGGANTIAN PERALATAN ANALOG KE DIGITAL4.1Prinsip Kerja Relai4.1.1Prinsip Kerja Relai Analog4.1.2Prinsip Kerja Relai Digital4.2Cara Menghitung Nilai Setting Relai4.3Cara Setting dan Pengoprasian Relai4.3.1Cara Setting dan Pengoperasian Relai Analog4.3.2Cara Setting dan Pengoperasian Relai Digital4.4Sistem Komunikasi Relai Proteksi4.4.1Sistem Komunikasi Relai Analog4.4.2Sistem Komunikasi Relai Digital4.5Cara Pengujian Relai Proteksi4.5.1Pengujian Karakteristik Waktu4.5.2Pengujian Waktu Kerja Instant4.5.3Pengujian Clearing Time4.6Hasil Pengujian

BAB VPENUTUP5.1 Kesimpulan5.2 Saran

DAFTRA PUSTAKADAFTAR TABELDAFTAR GAMBARLAMPIRAN

X. BLOK DIAGRAMSecara garis besar bagian dari relay proteksi terdiri dari tiga bagian utama, seperti pada blok diagram di bawah ini:

I( + )Elemen PengindraElemen PembandingElemen PenentuKe rangkaianPemutus/sinyal

Masing-masing elemen/bagian mempunyai fungsi sebagai berikut :a) Elemen pengindera.Elemen ini berfungsi untuk merasakan besaran-besaran listrik, seperti arus, tegangan, frekuensi, dan sebagainya tergantung relay yang dipergunakan.Pada bagian ini besaran yang masuk akan dirasakan keadaannya, apakah keadaan yang diproteksi itu mendapatkan gangguan atau dalam keadaan normal, untuk selanjutnya besaran tersebut dikirimkan ke elemen pembanding.b) Elemen pembanding.Elemen ini berfungsi menerima besaran setelah terlebih dahulu besaran itu diterima oleh elemen oleh elemen pengindera untuk membandingkan besaran listrik pada saat keadaan normal dengan besaran arus kerja relay.c) Elemen pengukur/penentu.Elemen ini berfungsi untuk mengadakan perubahan secara cepet pada besaran ukurnya dan akan segera memberikan isyarat untuk membuka PMT atau memberikan sinyal.

XIWIRING PERALATANa) Relai Analog

b) Relai Digital

XIIPRINSIP KERJA PERALATANa) Relai Analog Tipe Hinged ArmaturRelai tipe ini memiliki plat dasar sebagai armatur yang salah satu sisinya diikat oleh engsel pada suatu titik yang tetap, sedang sisi yang lain dapat bergerak ke kutub kumparan akibat gaya tarik elektromagnetik. Pada armatur terdapat kontaktor gerak yang juga akan mengenai kontaktor tetap apabila armatur pick up.

Tipe Induction DiskSebagaian dari kutub elektromagnetik dihubung singkat dengan menggunakan cincin tembaga atau kumparan, yang mengakibatkan terjadinya selisih sudut fasa antara fluksi yang melalui cincin dengan fluksi yang tidak melalui cincin.

b) Relai DigitalPrinsip kerja relai tipe digital telah menggunakan Microcontroller yang merupakan peralatan digital yang dikembangkan dari sistem digital. Penggunaan microcontroller dengan beberapa rangkaian pendukung, meminimalkan sistem proteksi digital yang ada saat ini dan bekerja lebih baik dari relay tipe elektromagnetik maupun tipe statik. Dengan adanya beberapa keunggulan dari penggunaan microcontroller sebagai relai proteksi, maka dicoba mengaplikasikan microcontroller sebagai relai proteksi.Blok diagram relai arus lebih, seperti yang terlihat dalam Gambar sebelumnya, merupakan proses yang dilakukan secara analog. Sedangkan, pada relai proteksi digital beberapa tahapan secara analog tersebut dilakukan oleh microcontroller, dengan mengubah besaran analog menjadi besaran digital yang kemudian memproses nilai tersebut secara logika