Upload
ardi-ningsih
View
245
Download
17
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
-
Citation preview
PROPOSAL KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
DISUSUN OLEH :
MENTARI ROSESITHA D.K. H 0911038
MUTHOHAROH H 0911042
NATALIA CHRIS D. H 0911044
PRODI S-1 ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
1
MAGANG MAHASISWADI INDUSTRI PROSES PENGOLAHAN GULA
PTP. NUSANTARA IX (PERSERO) PG. TASIKMADU
Alamat :Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar
PROPOSAL KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
JUDUL : Magang Mahasiswa di Industri Proses Pengolahan Gula PTP. Nusantara IX (PERSERO) PG. Tasikmadu, Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar
MAHASISWA 1. Mentari Rosesitha D.K. NIM : H0911038, Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan2. Muthoharoh NIM : H0911042, Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan 3. Natalia NIM : H0911044, Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
PEMBIMBINGNama : Ir. Bambang Sigit Atmanto, M. SiNIP : 19640714 199103 1 002Jurusan : Ilmu dan Teknologi Pangan
INSTITUSI MITRA1. Nama Institusi Mitra : PTP. Nusantara IX (PERSERO) PG. Tasikmadu2. Alamat : Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar 3. Nomor Telepon
a. Kantor : 0271 6497800b. Pabrik : 0271 495562
4. Jangka Waktu : 1-30 September 2014 (1 bulan) Surakarta, Juli 2014
Mengetahui,
Ketua Gugus KMM
Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P.
NIP. 19670824 199203 1 003
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Ir. Bambang Sigit Atmanto, M. Si .
NIP. 19640714 199103 1 002
Mengesahkan,
Pembantu Dekan I
Prof. Dr. Samanhudi, S.P.,M.Si.
NIP. 19680610 199503 1 003
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. NAMA KEGIATAN
Kegiatan Magang Mahasiswa Fakultas Pertanian Jurusan Ilmu dan
Teknologi Pangan Universitas Sebelas Maret di PTP. Nusantara IX
(PERSERO) PG. Tasikmadu.
B. DASAR PEMIKIRAN
1. Mahasiswa Fakultas Pertanian khususnya jurusan Ilmu dan Teknologi
Pangan (ITP) diharapkan mampu mengetahui sumber daya dan teknologi
untuk memanfaatkan hasil-hasil pertanian menjadi produk olahan pangan.
Magang merupakan salah satu cara bagi mahasiswa untuk mengetahui
tentang sumber daya dan teknologi dalam dunia pangan.
2. Pembinaan mahasiswa dalam kaitannya dengan pembangunan manusia
seutuhnya melalui pendidikan di bangku kuliah, masih perlu ditambah
dengan pengetahuan tentang penerapan ilmu yang didapat ke dalam dunia
industri secara tepat.
3. Perguruan Tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berperan
dalam pembinaan manusia Indonesia, memiliki tanggung jawab untuk
mempersiapkan kader-kader yang nantinya akan memegang peranan pada
saat bangsa Indonesia tinggal landas menuju masyarakat industri.
C. LATAR BELAKANG KEGIATAN
PTP. Nusantara IX (PERSERO) PG. Tasikmadu merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak dalam produksi gula. PG. Tasikmadu ini merupakan
salah satu perusahaan negara di bawah direksi PT. Perkebunan Nusantara IX
yang berkedudukan di Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar, Jawa tengah. Bentuk
perusahaan ini adalah perusahaan peseroan sesuai dengan peraturan pemerintah
No. 14 tanggal 14 Februari 1996 serta surat keputusan mentri keuangan
republik Indonesia No. 168/KMK.016/1996 tanggal 11 Maret dan No.
256/KMK.016/1996 tanggal 8 April 1996.
3
Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan dan
pembinaan bagi masyarakat Indonesia yang mempunyai peranan dan tanggung
jawab dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi generasi penerus bangsa
yang akan berperan langsung dalam pembangunan masyarakat Indonesia
menuju masyarakat industri. PTP. Nusantara IX (PERSERO) PG. Tasikmadu
merupakan perusahaan yang sangat peduli tentang SDM di Indonesia, ini
terbukti dari keterbukaan terhadap program-program pendidikan salah satunya
magang mahasiswa.
Kegiatan magang mahasiswa Teknologi Pangan dilakukan dalam pabrik
dapat menjadi cara pembinaan SDM berkualitas, yaitu mampu menguasai
sumber daya dan teknologi untuk memanfaatkan hasil pertanian menjadi
sebuah produk pangan. Kegiatan magang mahasiswa ini juga merupakan
sarana bagi mahasiswa Teknologi Pangan untuk dapat menerapkan teori-teori
yang didapatkan selama di bangku perkuliahan dan juga sebagai pengalaman
kerja yang dapat melatih mahasiswa untuk menemukan masalah-masalah yang
dihadapi di lapangan dan mencari jalan pemecahannya selama magang
mahasiswa. Kegiatan magang ini juga dirancang agar mahasiswa bisa
mempraktikkan dan mendalami setiap aktivitas di unit-unit proses pengolahan
di institusi mitra. PTP. Nusantara IX (PERSERO) PG. Tasikmadu sebagai
salah satu instansi yang bergerak dalam pengolahan daging diharapkan dapat
membina mahasiswa menjadi SDM yang memiliki wawasan yang luas, aktif,
kreatif, dan inovatif.
D. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan umum kegiatan magang mahasiswa ini antara lain :
1. Memperluas pengetahuan dan wawasan berpikir mahasiswa dalam
menerapkan ilmu yang dipelajari serta keterkaitannya dengan bidang ilmu
lain,
2. Melihat, mengetahui, mempelajari dan memahami secara langsung proses
pengolahan pangan di pabrik dengan dasar teori yang telah diperoleh dalam
kuliah beserta faktor-faktor yang berkaitan,
4
3. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat
membandingkan antara teori yang diperoleh dengan aplikasinya di
lapangan,
4. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi, pemerintah, instasi
swasta, perusahaan dan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan mutu
perguruan tinggi,
5. Memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja dalam merumuskan dan
memecahkan permasalahan yang ada dalam proses pengolahan gula di PTP.
Nusantara IX (PERSERO) PG. Tasikmadu.
Adapun tujuan khusus kegiatan magang ini adalah untuk meningkatkan
pemahaman antara teori dan aplikasi lapangan mengenai pengadaan bahan
baku, proses pengolahan dan pemasaran produk. Selain itu, melalui kegiatan
magang ini mahasiswa akan memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja
dalam merumuskan dan memecahkan permasalahan yang ada di PTP.
Nusantara IX (PERSERO) PG. Tasikmadu. Akhirnya, kegiatan ini akan
memberikan dampak terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan
pengembangan sikap dan dapat melatih kepekaan mengidentifikasi
permasalahan dan mencari alternatif solusi guna meningkatkan kemampuan
intelektual mahasiswa.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tebu (sugar cane) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula.
Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini
termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman tebu sejak ditanam sampai
bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak
dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra. Untuk pembuatan gula, batang tebu
yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press) di pabrik
gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan
diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan
tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa
tetes (molasse) dan air. Daun tebu yang kering (dalam bahasa Jawa, dadhok)
adalah biomassa yang mempunyai nilai kalori cukup tinggi. Ibu-ibu di
pedesaan sering memakai dadhok itu sebagai bahan bakar untuk memasak;
selain menghemat minyak tanah yang makin mahal, bahan bakar ini juga cepat
panas. Dalam konversi energi pabrik gula, daun tebu dan juga ampas batang
tebu digunakan untuk bahan bakar boiler, yang uapnya digunakan untuk proses
produksi dan pembangkit listrik (Stephanie dkk, 2011).
Umur tanaman tebu sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang
lebih 1 tahun. Tebu ditanam sekitar bulan Mei, Juni dan Juli, maka juga akan
ditebang pada bulan–bulan tersebut. Apabila tidak segera ditebang randemen
atau kadar gulanya akan berkurang. Randemen atau kadar gula yang terdapat
dalam batang-batang tebu tergantung dari pemeliharaan. Bila pemeliharaannya
baik dan memperhatikan sarana-sarana yang telah ada, maka akan
mendapatkan tebu yang mempunyai kadar gula baik (Muljana, 1982).
Kebutuhan gula putih mutu tinggi diperkirakan terus meningkat sesuai
dengan perkembangan industri makanan minuman. Sedangkan produksi gula
dalam negeri yang benar-benar memenuhi syarat untuk industri baru mencapai
sekitar 40.000 ton per tahun pada tahun 1995. Untuk mengatasi kekurangan
tersebut disamping dapat dipenuhi dari import, industri makanan-minuman
6
tertentu berupaya menggunakan produk dalam negeri yang terbaik, terutama
dari pabrik karbonatasi. Gula tersebut terlebih dahulu dimurnikan dengan
instalasi pemurnian yang dibuat khusus untuk itu, sehingga memenuhi syarat
untuk keperluannya (Martoyo, 1996).
Proses produksi gula membutuhkan berbagai sarana produksi dan
prasarana baik sebagai bahan baku maupun sebagai prasarana penunjang
proses produksi. Sarana dan prasarana produksi ini sebagian dihasilkan oleh
industri gula itu sendiri, dan sebagian besar lainnya dihasilkan oleh industri
industri lain dalam perekonomian. Volume penggunaan sarana dan prasarana
produksi tersebut berbanding lurus dengan volume produksi industri gula
tersebut. Dengan demikian, peningkatan produksi industri gula akan dapat
menarik peningkatan produksi industri-industri pemasok bahan baku industri
gula tersebut (Sawit dkk, 1999).
Tahap-tahap pembuatan gula tebu adalah sebagai berikut :
1. Pemanenan
Pemanenan dapat dilakukan baik secara manual dengan tangan
ataupun dengan mesin. Tebu dipotong di bagian atas permukaan tanah,
dedauan hijau di bagian atas dihilangkan dan batang-batang tersebut diikat
menjadi satu. Potongan-potongan batang tebu yang telah diikat tersebut
kemudian dibawa dari areal perkebunan dengan menggunakan pengangkut-
pengangkut kecil dan kemudian dapat diangkut lebih lanjut dengan
kendaraan yang lebih besar ataupun lori tebu menuju ke penggilingan.
2. Ekstraksi
Tahap pertama pengolahan adalah ekstraksi jus atau sari tebu. Tebu
dihancurkan dalam sebuah serial penggiling putar yang berukuran besar.
Cairan tebu manis dikeluarkan dan serat tebu dipisahkan, untuk selanjutnya
digunakan di mesin pemanas (boiler). Jus dari hasil ekstraksi mengandung
sekitar 15% gula dan serat residu, dinamakan bagasse, yang mengandung 1
hingga 2% gula, sekitar 50% air serta pasir dan batu-batu kecil dari lahan
yang terhitung sebagai “abu”. Sebuah tebu bisa mengandung 12 hingga 14%
7
serat dimana untuk setiap 50% air mengandung sekitar 25 hingga 30 ton
bagasse untuk tiap 100 ton tebu atau 10 ton gula.
3. Pengendapan kotoran dengan kapur (Liming)
Jus dibersihkan dengan menggunakan semacam kapur (slaked lime)
yang akan mengendapkan sebanyak mungkin kotoran untuk kemudian
kotoran ini dapat dikirim kembali ke lahan. Proses ini dinamakan liming.
Liming berfungsi untuk mengoptimalkan proses penjernihan. Kapur berupa
kalsium hidroksida atau Ca(OH)2 dicampurkan ke dalam jus dengan
perbandingan yang diinginkan dan jus yang sudah diberi kapur ini kemudian
dimasukkan ke dalam tangki pengendap gravitasi: sebuah tangki penjernih
(clarifier). Jus mengalir melalui clarifier dengan kelajuan yang rendah
sehingga padatan dapat mengendap dan jus yang keluar merupakan jus yang
jernih. Kotoran berupa lumpur dari clarifier masih mengandung sejumlah
gula sehingga biasanya dilakukan penyaringan dalam penyaring vakum
putar (rotasi) dimana jus residu diekstraksi dan lumpur tersebut dapat
dibersihkan sebelum dikeluarkan, dan hasilnya berupa cairan yang manis.
Jus dan cairan manis ini kemudian dikembalikan ke proses.
4. Penguapan (Evaporasi)
Setelah mengalami proses liming, jus dikentalkan menjadi sirup
dengan cara menguapkan air menggunakan uap panas dalam suatu proses
yang dinamakan evaporasi. Evaporasi dalam ‘evaporator majemuk'
(multiple effect evaporator) yang dipanaskan dengan steam merupakan cara
yang terbaik untuk bisa mendapatkan kondisi mendekati kejenuhan
(saturasi).
5. Pendidihan atau Kristalisasi
Pada tahap akhir pengolahan, sirup ditempatkan ke dalam panci yang
sangat besar untuk dididihkan. Pembentukan kristal diawali dengan
mencampurkan sejumlah kristal ke dalam sirup.
6. Penyimpanan
Gula kasar yang dihasilkan akan membentuk gunungan coklat lengket
selama penyimpanan dan terlihat lebih menyerupai gula coklat lunak yang
8
sering dijumpai di dapur-dapur rumah tangga. Gula ini sebenarnya sudah
dapat digunakan, tetapi karena kotor dalam penyimpanan dan memiliki rasa
yang berbeda maka gula ini biasanya tidak diinginkan orang.
7. Afinasi (Affination)
Tahap pertama pemurnian gula yang masih kasar adalah pelunakan
dan pembersihan lapisan cairan induk yang melapisi permukaan kristal
dengan proses yang dinamakan dengan “afinasi”.
8. Karbonatasi
Karbonatasi dapat diperoleh dengan menambahkan kapur atau lime
(kalsium hidroksida, Ca(OH)2) ke dalam cairan dan mengalirkan gelembung
gas karbondioksida ke dalam campuran tersebut.
9. Penghilangan warna
Ada dua metoda umum untuk menghilangkan warna dari sirup gula,
yaitu dengan menggunakan karbon teraktivasi granular (granular activated
carbon, GAC) serta dengan menggunakan resin penukar ion.
10.Pendidihan
Sejumlah air diuapkan di dalam panci sampai pada keadaan yang
tepat untuk tumbuhnya kristal gula. Sejumlah bubuk gula ditambahkan ke
dalam cairan untuk mengawali atau memicu pembentukan kristal.
11.Pengolahan sisa (Recovery)
Cairan sisa baik dari tahap penyiapan gula putih maupun dari
pembersihan pada tahap afinasi masih mengandung sejumlah gula yang
dapat diolah ulang. Cairan-cairan ini diolah di ruang pengolahan ulang
(recovery) yang beroperasi seperti pengolahan gula kasar, bertujuan untuk
membuat gula dengan mutu yang setara dengan gula kasar hasil
pembersihan setelah afinasi (Stephanie dkk, 2011).
9
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
A. PELAKSANA
1. Nama : Mentari Rosesitha Dewi Kusuma
NIM : H0910038
2. Nama : Muthoharoh
NIM : H0911042
3. Nama: Natalia Chris Dayanti
NIM: H0911044
E. LOKASI
PTP. Nusantara IX (PERSERO) PG. Tasikmadu
Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar
F. WAKTU PELAKSANAAN
1-30 September 2014 (Terlampir)
G. METODE KEGIATAN MAGANG
Cara pengambilan data yang digunakan dalam kegiatan magang ini
dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1. Metode Interview
Hal ini dapat dilakukan dengan wawancara langsung dengan pihak
perusahaan yang meliputi manager, karyawan ataupun tenaga-tenaga lain
yang terkait untuk memperoleh data yang diinginkan.
2. Metode Observasi
Hal ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap obyek yang
dipelajari.
3. Metode Pengambilan data secara langsung
Hal ini dilakukan dengan cara terjun langsung dalam setiap proses produksi.
10
4. Penelusuran Pustaka
Data ini diperoleh dari sumber-sumber yang berkaitan dengan obyek atau
masalah yang dipelajari, yang meliputi buku-buku literatur, buku pedoman
perusahaan, materi kuliah yang mendukung dan melengkapi semua data
yang diinginkan, meliputi; proses produksi, mesin dan peralatan produksi,
utilitas, pengendalian mutu, pengemasan dan lain-lain.
11
BAB IV
MATERI MAGANG
A. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Umum Perusahaan
2. Latar belakang dan tujuan pendirian pabrik
3. Lokasi pabrik
a. Letak geografis
b. Transportasi
c. Topografi
d. Bahan mentah
e. Tenaga kerja
f. Utilitas
4. Keadaan Alam
5. Tata Letak Bangunan
B. MANAJEMEN PERUSAHAAN
1. Struktur dan sistem organisasi
2. Hak dan kewajiban karyawan
3. Kesejahteraan karyawan
4. Ketenagakerjaan
C. PENYEDIAAN BAHAN DASAR
1. Sumber bahan dasar
2. Jumlah dan penyediaannya
3. Spesifikasi bahan dasar
4. Penanganan bahan dasar
5. Pengendalian mutu bahan dasar
6. Penyimpanan dan pengangkutan
12
D. PROSES PENGOLAHAN
1. Tahap-tahap proses yang dikerjakan
2. Kondisi yang dipersyaratkan oleh masing-masing proses
3. Pengendalian proses
4. Diagram alir proses, kualitatif dan kuantitatif
E. MESIN DAN PERALATAN
1. Mesin dan peralatan proses
a. Nama dan jenis alat
b. Fungsi dari tiap jenis alat
c. Jumlah alat
d. Spesifikasi alat
2. Skema dan prinsip kerja alat
3. Kapasitas alat dan kapasitas pabrik
4. Tata letak mesin dan peralatan (lay out)
F. PRODUK AKHIR
1. Spesifikasi produk akhir
a. Jenis produk akhir
b. Jumlah produk akhir
c. Standar kualitas produk akhir
d. Pengendalian mutu produk akhir
2. Penanganan produk akhir
a. Pengemasan
b. Penyimpanan
G. ENERGI
1. Sumber energi dan cara pengadaannya
2. Kapasitas penyediaan
3. Penggunaan
13
H. AIR
1. Sumber air dan cara pengadaannya
2. Kuantitas dan kualitas air yang tersedia
3. Penggunaan
I. SANITASI PERUSAHAAN
1. Sanitasi bangunan, peralatan dan tenaga kerja
2. Sanitasi selama proses produksi
3. Sanitasi lingkungan di sekitar pabrik
4. Unit penanganan limbah industri
J. PEMASARAN
1. Perkiraan biaya produksi
2. Penentuan harga jual
3. Pemasaran (pengepakan, gudang dan distributor)
K. LAY OUT
L. PERENCANAAN AKTIVITAS MAGANG
No. Macam Kegiatan Minggu Ke-
1 2 3 4
1 Perkenalan dan penyelesaian administrasi
2 Presentasi dan pembagian kerja
3 Pra kegiatan di lapangan
4 Pelaksanaan kegiatan lapangan
5 Evaluasi data dan hasil kegiatan di lapangan
6 Penyusunan hasil akhir kegiatan lapangan
14
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun dengan harapan dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan maupun acuan dalam melaksanakan kegiatan magang yang
akan memberikan banyak manfaat bagi kami selaku pelaksana magang,
mahasiswa Ilmu dan Teknologi dan perusahaan yang bersangkutan, PT. Charoen
Pokphand Tbk. Kami berharap dengan segenap dukungan dan bantuan semua
pihak kegiatan magang ini dapat terselenggara dengan baik dan berjalan lancar
sehingga dapat tercapai tujuan yang optimal.
15
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Dyah Ayu., S B Widjanarko., D W Ningtyas. 2014. Proporsi Tepung Porang (Amorphophallus mueleri Blume) : Tepung Maizena terhadap Karakteristik Sosis Ayam. Jurnal Teknologi Pangan dan Agoindustri Voulme 2 No 3.
Dotulang, Verly. 2009. Nilai Proksimat Sosis Ikan Ekor Kuning (Caesio spp.) Berdasarkan Jenis Casing dan Lama Penyimpanan. Pacific Journal Volume 1.
Koapaha, Teltje., T Langi., L E Lalujan. 2011. Penggunaan Pati Sagu Modifikasi Fosfat terhadap Sifat Organoleptik Sosis Ikan Patin (Pangasius hypophtalmus). Eugenia Volume 17 No.1.
Mega, Olfa. 2010. Pengaruh Substitusi Susu Skim oleh Tepung Kedelai Sebagai Binder Terhadap Beberapa Sifat Fisik Sosis yang Berbahan Dasar Surimi-like Kerbau. Jurnal Sains Peternakan Indonesia Vol. 5, No. 1. Januari – Juni 2010.
Permadi, S N., S Mulyani., A Hintono. 2014. Kadar Serat, Sifat Organoleptik dan Rendemen Nugget Ayam yang Disubsitusi dengan Jamur Tiram Putih (Plerotus ostreatus). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Volume 1 No. 4.
Prayitno, Agus Hadi dkk. 2009. Karakteristik Sosis dengan Fortifikasi β-Caroten dari Labu Kuning (Curcuma moschata). Buletin Peternakan Volume 33 (2).
Setyorini, Dyah Anis., M Arifin., Nurwantoro. 2010. Karakteristik Sosis Probiotik Daging Sapi Menggunakan Lactobacillus casei dan Bifidobacterium bifidum pada Lama Penyimpanan yang Berbeda. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
SNI 01-3820-1995. Sosis Daging. Badan Standarisasi Nasional
Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan kedua. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Usmiati, Sri., C Winarti., D Sumangat. 2014. Diversifikasi Teknologi Pengolahan Daging dan Kulit Bulu Kelinci. Lokakarya Nasional Potensi dan Peluang Pengembangan Usaha Kelinci.
16
LAMPIRAN
JADWAL KEGIATAN MAGANG
1 – 30 September 2014 (1 bulan)
Hari pertama sampai ke-3
A. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Umum Perusahaan
2. Latar belakang dan tujuan pendirian pabrik
3. Lokasi pabrik
a. Letak geografis
b. Transportasi
c. Topografi
d. Bahan mentah
e. Tenaga kerja
f. Utilities
4. Keadaan Alam
5. Tata Letak Bangunan
Hari ke-4 sampai ke-5
B. MANAJEMEN PERUSAHAAN
1. Struktur dan sistem organisasi
2. Hak dan kewajiban karyawan
3. Kesejahteraan karyawan
4. Ketenagakerjaan
Hari ke-6 sampai ke-10
C. PENYEDIAAN BAHAN DASAR
1. Sumber bahan dasar
2. Jumlah dan penyediaannya
3. Spesifikasi bahan dasar
4. Penanganan bahan dasar
17
5. Pengendalian mutu bahan dasar
6. Penyimpanan dan pengangkutan
Hari ke-11 sampai ke-14
D. PROSES PENGOLAHAN
1. Tahap-tahap proses yang dikerjaka
2. Kondisi yang dipersyaratkan oleh masing-masing proses
3. Pengendalian proses
4. Diagram alir proses, kualitatif dan kuantitatif
Hari ke-15 sampai ke-18
E. MESIN DAN PERALATAN
1. Mesin dan peralatan proses
a. Nama dan jenis alat
a. Fungsi dari tiap jenis alat
b. Jumlah alat
c. Spesifikasi alat
2. Skema dan prinsip kerja alat
3. Kapasitas alat dan kapasitas pabrik
4. Tata letak mesin dan peralatan (lay out)
Hari ke-19 sampai ke-23
F. PRODUK AKHIR
1. Spesifikasi produk akhir
a. Jenis produk akhir
b. Jumlah produk akhir
c. Standar kualitas produk akhir
d. Pengendalian mutu produk akhir
2. Penanganan produk akhir
a. Pengemasan
b. Penyimpanan
18
Hari ke-24
G. ENERGI
1. Sumber energi dan cara pengadaannya
2. Kapasitas penyediaan
3. Penggunaan
Hari ke-25
H. AIR
1. Sumber air dan cara pengadaannya
2. Kuantitas dan kualitas air yang tersedia
3. Penggunaan
Hari ke-26 dan ke-27
I. SANITASI PERUSAHAAN
1. Sanitasi bangunan, peralatan dan tenaga kerja
2. Sanitasi selama proses produksi
3. Sanitasi lingkungan di sekitar pabrik
4. Unit penanganan limbah industri
Hari ke-20 sampai ke-29
J. PEMASARAN
1. Perkiraan biaya produksi
2. Penentuan harga jual
3. Pemasaran (pengepakan, gudang dan distributor)
Hari ke-30 dan ke-31
LAYOUT
19
CURRICULUM VITAE MAHASISWA PESERTA KEGIATAN MAGANG
Nama Mentari Rosesitha Dewi Kusuma
NIM H0911038
Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
Alamat Rumah Jl. Comal 6 No. 3 Kel. Semanggi, Kec. Pasar Kliwon, Surakarta 57117
CP 08980870654
Nama Muthoharoh
NIM H0911042
Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
Alamat Rumah Jl. Baladewa No.24, Cemani RT 10 / RW 15, Kel. Cemani, Kec. Grogol, Kab. Sukoharjo (57165)
CP 085728928919
Nama Natalia Chris Dayanti
NIM H0911044
Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
Alamat Rumah Jl. Bido III No. 9A, Cinderejo Kidul RT 01 / RW 07, Kel. Gilingan, Kec. Banjarsari, Solo
CP 081328141244
Fakultas Pertanian UNS Jl. Ir. Sutami 36A Jebres Kentingan Surakarta
Jawa Tengah 57126
Telp/Fax (0271) 63745
20