35
Plagiarism Checker X Originality Report Similarity Found: 37% Date: Thursday, July 04, 2019 Statistics: 3647 words Plagiarized / 9746 Total words Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement. ------------------------------------------------------------------------------------------- PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa penelitian yang saya ajukan untuk diuji tanggal………………………………….. denganjudul: STRATEGI PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECILKERAJINAN BORDIR DI KOTA BANGIL KABUPATEN PASURUAN Adalah hasil karya saya. Tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat, atau symbol yang menunjukkan gagasan, pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulisanya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik penelitian yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bangil, 17 Juni 2016Penulis, Faroh Adibah NIDN:0701059002 KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya penelitian ini. Hanya karena Rahmat dan Kuasa -Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Adapun penulisan penelitian ini untuk memenuhi ketentuan dari Program Studi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yadika Bangil sebagai syarat menjadi dosen. Dalam penyelesaian penelitian ini tidak terlepas dari bantuan orang-orang yang selama ini membantu penulis menyumbangkan pikiran dari awal hingga terselesaikannya penelitian ini. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dr. Drs. Saifi M.si selaku Ketua Stie Yadika Bangil yang terus memberikan masukan kepada penulis untuk terus melakukan perbaikan penelitian. 2. Anis SE MM selakuKetua Program Studi Manajemen yang telah menyediakan waktunya

Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 37%

Date: Thursday, July 04, 2019

Statistics: 3647 words Plagiarized / 9746 Total words

Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement.

-------------------------------------------------------------------------------------------

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa

penelitian yang saya ajukan untuk diuji tanggal………………………………….. denganjudul:

STRATEGI PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECILKERAJINAN BORDIR DI KOTA BANGIL

KABUPATEN PASURUAN Adalah hasil karya saya. Tidak terdapat keseluruhan atau

sebagaian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam

bentuk rangkaian kalimat, atau symbol yang menunjukkan gagasan, pendapat atau

pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan

atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau saya ambil

dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulisanya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya

menyatakan menarik penelitian yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri.

Bangil, 17 Juni 2016Penulis, Faroh Adibah NIDN:0701059002 KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya

penelitian ini. Hanya karena Rahmat dan Kuasa -Nya penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini.

Adapun penulisan penelitian ini untuk memenuhi ketentuan dari Program Studi Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Yadika Bangil sebagai syarat menjadi dosen. Dalam penyelesaian

penelitian ini tidak terlepas dari bantuan orang-orang yang selama ini membantu

penulis menyumbangkan pikiran dari awal hingga terselesaikannya penelitian ini. Oleh

sebab itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dr.

Drs. Saifi M.si selaku Ketua Stie Yadika Bangil yang terus memberikan masukan kepada

penulis untuk terus melakukan perbaikan penelitian. 2.

Anis SE MM selakuKetua Program Studi Manajemen yang telah menyediakan waktunya

Page 2: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

untuk memberikan pengarahan kepada penulis, serta mencurahkan pikiran untuk

membantu penulis menyelesaikan penelitian ini. 3. Semua rekan dosen Sekolah TinggiI

lmu Ekonomi Yadika Bangil yang telah memberikan banyak masukan dalam penulisan

penelitian. 4. Anggota yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yadika yang memberikan

dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5.

Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan penelitian. Tidak

ada yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT yang Maha Sempurna, oleh karena itu

penulis juga menerima saran-saran dari pembaca untuk memperbaiki penelitian ini.

Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca, maka penulis memohon

maaf.

Bangil, 17 Juni 2016 Penulis DAFTAR ISI halaman Halaman Pengesahan

Penelitian…………………………………………………… iii Halaman Pernyataan Keaslian

Penelitian…………………………………………. iv Halaman Kata

Pengantar…………………………………………………................ vi Daftar

Isi………………………………………………………………………….. viii Daftar

Tabel………………………………………………………………………. xi Daftar

Gambar……………………………………………………………………… xii

Abstrak…………………………………………………………………………… xiii BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang…………………………………………………………… 1 1.2

Rumusan Masalah……………………………………………………… 7 1.3 Tujuan

Penelitian……………………………………………………….. 7 1.4Manfaat

Peneltian.……………………………………………….............. 7 1.5 Ruang Lingkup

Penelitian……………………………………………….. 8 BABIIKAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan

Teori…………………………………………………………… 9 2.1.1 Teori Ekonomi

Pembangunan............................................................ 9 2.1.2Teori Perubahan

Struktural……………………………………….. 12 2.1.3 Pertumbuhan dan Perilaku dengan Pelaku

Ekonomi…………….. 13 2.1.4 Sumber–sumber Pertumbuhan Ekonomi………………………… 14

2.1.5

Kebijakan Negara dan Pertumbuhan Ekonomi…………………. 15 2.1.6 Pengertian Ekonomi

Kelembagaan……………………………… 16 2.1.7 Teori

Pemberdayaan…………………………………………….. 17 vi 2.1.8 Pengertian

Industri………………………………………………. 18 2.1.9 Konsep Industri

Kecil……………………………………………. 19 2.1.10 Kriteria

UKM…………………………………………………… 20 2.1.11 Karakteristik Industri

Kecil…………………………………….. 20 2.2 Tinjauan Penelitian

Sebelumnya……………………………………….. 21 2.3

Page 3: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

Kerangka Berpikir Penelitian…………………………………………… 26 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian………………………………………………….. 28 3.2 Lokasi dan Waktu

Penelitian………………………………………….. 28 3.3 Subyek dan Obyek

Penelitian………………………………………… 29 3.4 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

Variabel…………….. 29 3.5 Jenis dan Sumber Data……………………………………………….. 30 3.6

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian……… 31 3.7 Teknik Analisis

Data…………………………………………………. 32 BAB IV PEMBAHASAN 4.1

Analisis Rantai Nilai Industri Kerajinan Bordir…………………….. 34 4.2 Analisis Posisi

Strategis Industri Kerajinan Bordir Kabupaten Pasuruan 36 4.3 Analisis Strategi

Pemberdayaan Industri Kerajinan Bordir………….. 38 BAB V PENUTUP 5.1

Kesimpulan…………………………………………………........... 41 5.2

Saran……………………………………………………………… 41 5.3

Keterbatasan……………………………………………………… 42 DAFTAR PUSTAKA vii ABSTRAK

Strategi pemberdayaan adalah strategi to give power atau to authority atau memberi

kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas kepihak lain dan to

give ability atau to enable atau strategi untuk memberi kemampuan atau keperdayaan.

Usaha Kecil Menengah didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh

perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi

barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai omzet

penjualan sebesar 1 (satu) miliar rupiah atau kurang.

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis rantai nilai industri kerajinan bordir

di kota Bangil, menganalisis posisi strategis industri kerajinan bordir di kota Bangil dan

menganalisis strategi pemberdayaan industri kerajinan bordir di kota Bangil. Peneliti

mencari data dengan cara melakukan wawancara dan melakukan diskusi pada setiap

pemilik took kerajinan bordir.

Sampel merupakan bagian dari populasi, sehingga studi ini tidak menggunakan semua

individu dalam populasi sebagai responden, tetapi cukup mengambil sampel yang

mewakili populasi. Besarnya sampel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus slovin

hingga ditemukan 60 sampel toko untuk diteliti. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa

rantai nilai industri kerajinan bordir di Kabupaten Pasuruan terdapat banyak organisasi

dan jaringan kerja yang terlibat dengan fungsi-fungsi penting yang saling berinteraksi.

Hasil identifkasi posisi strategis industri kerajinan bordir, faktor kekuatan yang dimiliki

industri kerajinan bordir masih lebih besar dibandingkan dengan kelemahan.

Pemberdayaan sumber daya manusia menjadi faktor penting selanjutnya yang

Page 4: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

memegang peranan penting dalam meningkatkan daya saingp roduk.Oleh sebab itu

pembinaan SDM UKM ditujukanuntukmeningkatkanmutu SDM. Kata Kunci: RantaiNilai,

Posisi Strategis dan Strategi Pemberdayaan. 1.1

Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

memiliki peran penting dalam pembentukan strategi untuk perkembangan dan

pemulihan ekonomi di banyak negara (Gray, 2002). Faktor utama dalam keberhasilan

ekonomi kapitalis di negara sedang berkembang terletak pada kewirausahaan. Lebih

lanjut bahwa pengembangan UMKM memberikan kesempatan untuk pertumbuhan

lowongan kerja dalam mengatasi tingkat pengangguran yang tinggi (Riley, et al., 2006).

Dalam kaitannya dengan UMKM, menurut Becattini (1990) dan Tambunan

(1999)pertumbuhan UMKM mulai menjadi topik yang cukup hangat sejak munculnya

tesis flexible specialization padatahun 1980-an, yang didasari oleh pengalaman dari

sentra-sentra Industri Skala Kecil (ISK) dan Industri Skala Menengah (ISM) di

beberapanegara di Eropa Barat, khususnya Italia.

Sebagai contoh kasus, bahwa pada tahun 1970 –80-an, pada saat Industri Skala Besar

(ISB) di Inggris, Jerman dan Italia mengalami stagnasi atau kelesuan, ternyata ISK

(terkonsentrasi di lokasi tertentu membentuk sentra-sentra) yang membuat

produk-produk tradisional mengalami pertumbuhan yang pesat dan bahkan

mengembangkan pasar ekspor untuk barang-barang tersebut dan menyerap banyak

tenaga kerja.

Hal ini menunjukkan bahwa industri kecil di sentra-sentra dapat berkembang lebih

pesat, lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan pasar, dan dapat 1 meningkatkan

produksinya daripada industri kecil secara individu di luarsentra (Haahti, 1993;

Aleke-Dondo, 1997). Krisisekonomi yang terjadi di Indonesia pada akhir tahun 1997

telah mengakibatkan kemunduran ekonomi nasional secara serius pada tahun 1998

yang ditandai dengan menurunnya Gross Domestic Products (GDP) sebesar 13 persen

dari tahun sebelumnya dan angka pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,9 persen

pada tahun 2000 (BPS, 2004).

Krisis ekonomi yang diawali dari terjadinya krisis moneter atau nilai tukar tersebut

berimplikasi pada melemahnya sektor perbankan dalam perekonomian nasional

sehingga sektor riil terutama industri-industri besar mengalami penurunan kinerja

sebagai akibat penggunaan permodalan yang berasal dari hutang luar negeri. Data dari

Kementerian Koperasi dan Pembinaan Ekonomi Kecil dan Menengah (1997)

menunjukkan bahwa perusahaan besar dan menengah mengalami penurunan nilai

tambah (value added) pada tahun 1998 sebesar 5,4 persen dan 27,2 persen dibanding

Page 5: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

tahun 1997.

Sebaliknya Industri kecil (small firm) dapat menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik

dari perusahaan counterpart-nya yaitu perusahaan berskala besar dengan angka

pertumbuhan mencapai 34,9 persen pada tahun 1998 seperti terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Pertumbuhan Penjualan Berdasarkan Ukuran Perusahaan Periode 1997 - 1999

Firm Size Sales (Rp)Growth (% p.a) (Sales Definition)1997 1998 1999 1998/1997

1999/1998 Total Industri 12.358 12.639 12.605 2,3 -0,3 Small < Rp 1 Miliar 2.899 3.911

3.901 34,9 -0,3 Medium Rp 1 - 50 Miliar 7.045 4.131 5.116 -27,2 -0,3 Large > Rp 50

Miliar 341.526 323.154 322.844 -5,4 -0,1 Sumber: MOCSME Survey Data, 1997 – 1999

Bangiladalah sebuah kota kecamatan yang ada di wilayahKabupaten

Pasuruan,ProvinsiJawa Timur, Indonesia.

Saat ini mendapat julukan sebagai Bangkodir atau Bangil Kota Bordir, yang dicanangkan

sejak tanggal11 September 2005, oleh pemerintah Kabupaten Pasuruan dan

mendapatkan Rekor MURI disertai Fashion Show ( Fashion on the Street )sepanjang 1

KM. Bangil adalah sebuah kota kecil yang menjadi jalur lintas propinsi Surabaya -

Banyuwangi, kota ini memiliki banyak ragam cerita dan sejarah serta produk-produk

unggulan berkelas yang sudah menjadi legenda, mulai bunga sedap malam yang sudah

yang dipasarkan sampai keluar pulau, buah mangga berkualitas super serta Kerajinan

perhiasan emas- perak dan logam mulia lainnya yang sudah sampai ke luar negeri,

selain itu juga ada kerajinan bordir Bangil yang sudah melegenda sehingga menjadikan

Bangil disebut dengan kota bordir.

Awalnya hasil karya pengrajin bordir di Bangil ini secara turun temurun hanya berupa

kain yang digunakan untuk mukenah, kemudian berkembang untuk kebutuhan fashion

yang lebih luas seperti baju, sepatu, tas, peci, dan sebagainya, yang secara kualitas

sudah tidak perlu diragukan lagi. Kerajinan bordir di Bangil ini sudah menghidupi

banyak keluarga sampai kepelosok desa yang termasuk pengrajin rumahan.Dalam

perjalanannya kerajinan bordir Bangil ini sempat mengalami pasang surut tapi kemudian

perkembangannya sangat pesat bahkan sekarang tidak sedikit para negarawan, artis

dan orang- orang terkenal sudah menggunakan produk dari pengrajin bordir Bangil.

Ketika kita melihat lebih dekat pengrajin-pengrajin bordir di Bangil ini itu bukanlah hal

yang sulit, hampir disetiap kampung mulai dari pusat kota sampai kepelosok-pelosok

desa akan mudah kita temui, kalau beruntung kita bisa melihat dari dekat proses

produksi kerajinan bordir ini baik yang manual maupun yang sudah modern

menggunakan mesin dengan kontrol komputer.

Memang tidak banyak pengrajin bordir Bangil yang sudah menggunakan mesin bordir

Page 6: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

komputer, hanya beberapa pengrajin kelas menengah dan besar yang memiliki mesin

tersebut.zq/) Dari serangkaian studi pendahuluan dilapangan, dari hasil random

interview memberikan gambaran secara umum permasalahan yang dihadapi dalam

pengembangan UMKM umumnya di kota Bangil kabupaten Pasuruan pada khususnya

meliputi faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor-faktor internal yang berpengaruh terhadap industri kecil dan menengah antara

lain: 1) kurangnya permodalan, dimana permodalan merupakan faktor utama yang

diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha; 2) keterbatasan SDM, dimana

sebagian besar usaha kecil merupakan usaha tradisional dan turun temurun. Selain itu

terdapat faktor-faktor dari luar yang berpengaruh terhadap UMKM antara lain: 1) iklim

usaha belum sepenuhnya kondusif, masih terlihat terjadinya persaingan yang kurang

sehat antara pengusaha-pengusaha kecil dan pengusaha besar; 2) terbatasnya sarana

prasarana, kurangnya informasi yang terkait dengan kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi) menyebabkan sarana prasarana yang dimiliki tidak cepat berkembang

dan kurang mendukung kemajuan usaha; 3) implikasi otonomi daerah yang

mengakibatkan munculnya pungutan-pungutan baru yang dikenakan pada UMKM; 4)

implikasi perdagangan bebas, dimana dengan adanya AFTA dan APEC berimplikasi luas

terhadap UMKM untuk bersaing dalam perdagangan bebas.

Dalam hal ini UMKM dituntut untuk melakukan proses produksi secara produktif dan

efisien serta menghasilkan produk sesuai standard kualitas. Usaha kecil diharapkan

mampu bersaing secara keunggulan komparatif dan kompetitif berkelanjutan; 5) sifat

produk dengan lifetime pendek, dimana sebagian besar produk industri kecil memiliki

ciri atau karakteristik sebagai produk fashion dan kerajinan dengan lifetime pendek; dan

6) terbatasnya akses pasar yang menyebabkan produk tidak kompetitif baik di pasar

nasional dan internasional.

Namun demikian ada beberapa hal menarik yang perlu dicermati sebagai bentuk dari

keunggulan UMKM yaitu UMKM memiliki potensi yang tidak dimiliki oleh usaha besar

antara lain: 1) sebagian besar menggunakan bahan baku lokal yang tidak dipengaruhi

oleh gejolak perekonomian dunia; 2) keperluan modal UMKM khususnya UMK relatif

kecil.

Tenggang waktu produksi (time lag) UMKM relatif singkat, serta pada beberapa jenis

kegiatan UMKM memiliki nilai komparatif yang sangat tinggi: 3) potensi berikutnya yang

dapat dijadikan keunggulan komparatif UMKM adalah bahwa pada kegiatan-kegiatan

usaha tertentu UMKM lebih efisien dan produktif, daripada usaha besar. Dengan

demikian dalam kegiatan usaha tersebut usaha kecil dan menengah akan memiliki

tingkat kompetisi yang baik.

Page 7: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

Wiryono (1998) mengemukakan teori yang menarik untuk mengetahui tingkat

kompetisi, efisiensi dan produktivitas yang diukur dari trend pangsa output dalam satu

kurun waktu tertentu. Jika pangsa dari satu skala industri tertentu menurun, berarti

industri pada skala tersebut tidak efisien, demikian pula sebaliknya.Beberapa kondisi

realistis di atas seharusnya menjadi bahan pemikiran sekaligus perenungan untuk tidak

terus menerus menganggap UMKM sebagai kelompok bisnis yang harus selalu dan

diberikan bantuan seperti subsidi bunga.Kebijakan yang selalu memposisikan UMKM

sebagai kelompok yang perlu dibantu didasarkan pada anggapan bahwa UMKM adalah

kelompok usaha yang lemah dalam segala hal dan tidak mampu bersaing dengan usaha

besar.Sayangnya kebijakan tersebut cenderung berlanjut terus hingga saat ini.

Bahkan tantangan pasar global yang akan segera datang direspon dengan anggapan

UMKM akan habis terlindas dan tidak mampu bersaing. Globalisasi dan pasar bebas

(melalui WTO, APEC, AFTA) menjadi momok yang menyeramkan bagi UMKM tanpa

memberikan alternatif dan strategi bagaimana seharusnya UMKM menghadapi pasar

bebas.

Dari realita potensi unggulan UMKM seperti disebutkan di atas, maka selayaknya

kalangan lembaga perkeditan formal tidak lagi memandang UMKM sebagai kelompok

usaha marginal, tetapi berbagai dogma dan mitos disekitar kelemahan UMKM ternyata

masih sulit untuk dipatahkan. Kesulitan inilah yang seharusnya menjadi tantangan dan

dorongan bagi UMKM untuk mencari strategi yang paling efektif untuk menembus

kendala struktural dalam membangun akses terhadap permodalan yang berasal dari

lembaga perkreditan formal khususnya bank-bank komersial.

Selain penentuan strategi yang tepat dalam upaya pengembangan UMKM bordir di kota

Bangil perlu juga dilakukan analisis rantai nilai (value- chain)yang merupakan alat

analisis stratejik yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap

keunggulan kompetitif, untuk mengidentifikasi dimana value pelanggan dapat

ditingkatkan atau penurunan biaya, dan untuk memahami secara lebih baik hubungan

perusahaan dengan pemasok/supplier, pelanggan dan perusahaan lain dalam industri

Pratyush et al. (2012) Chang, Jhany C. et al.( 2002). Dengan value chain perusahaan

dapat meningkatkan value untuk pelanggan atau untuk menurunkan biaya.

Penurunan biaya atau peningkatan nilai tambah (value added) dapat membuat

perusahaan lebih kompetitif. Disamping itu diselaraskan dengan pendapat para ahli

(ekspert) dibidang kerajinan bordir seperti; 1) pengusaha 2) pelaku ekspor, 3) asosiasi

kerajinan dan ekspor, 4) departemen perindustrian.

Page 8: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

Selanjutnya untuk menjaga dan meningkatkan perkembangan industri terutama industri

kecil, dukungan dan peran pemerintah sangat dibutuhkan melalui berbagai kebijakan

yang mampu melindungi dan memberikan ruang yang lebih luas bagi industri kecil

untuk tumbuh dan berkembang dalam persaingan yang semakin ketat. Dengan

mengetahui kondisi riil industri kerajinan bordir di kota Bangil, diharapkan akan dapat

membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh industri dan menjadikan

produk kerajinan bordir sebagai produk unggulan kota Bangil pada khususnya dan

Indonesia pada umumnya yang mampu bersaing secara kompetitif di pasar

internasional.

1.2Rumusan Masalah 1)Bagaimanakah keterkaitan rantai nilai industri kerajinan bordir di

Kota Bangil? 2)Bagaimanakah posisi strategis industri kerajinan bordir di Kota Bangil?

3)Bagaimanakah strategi pemberdayaan industri kerajinan bordir di Kota Bangil? 1.3

Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, adapun tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1)Menganalisis rantai nilai industri

kerajinan bordir di kota Bangil; 2)Menganalisis posisi strategis industri kerajinan bordir

di kota Bangil; 3)Menganalisis strategi pemberdayaan industri kerajinan bordir di kota

Bangil. 1.4

Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka manfaat

penelitian adalah sebagai berikut: 1)Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi

sumbangan ilmu pengetahuan dengan memberikan bukti empiris yang menunjukkan

bahwa melalui analisis rantai nilai, UMKM dapat dijadikan sebagai barometer kekuatan

perdagangan daerah dalam persaingan global melalui keunggulan kompetitif;

2)Memberikan kontribusi/masukan bagi Pemerintah dalam menyusun acuan kebijakan

pemberdayaan industri kerajinan bordir di kota Bangil pada khususnya dan UMKM yang

lain pada umumnya; 3)Menambah khazanah penelitian khususnya dalam kajian

pemberdayaan UMKM dalam rangka pembangunan daerah sesuai dengan kondisi dan

potensi daerah. 1.5

Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini dibatasi oleh 60 toko yang

menjual dan mengembangkan produksi kerajinan bordir di sekitar wilayah bangil

kabupaten pasuruan. Peneliti mencari data dengan cara melakukan wawancara dan

melakukan diskusi pada setiap pemilik took kerajinan bordir. 2.1 LandasanTeori BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1.1

Teori Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi dapat dipahami sebagai upaya

melakukan perubahan dalam pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya yang

ditandai dengan membaiknya faktor–faktor produksi. Faktor–faktor produksi tersebut

Page 9: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

adalah kesempatan kerja, investasi dan teknologi yang digunakan. Membaiknya

ekonomi suatu wilayah diperlihatkan dengan membaiknya tingkat konsumsi masyarakat,

investasi swasta, investasi publik, ekspor dan impor yang dihasilkan oleh suatu Negara

(Menteri permukiman danPrasarana Wilayah, 2003).

Pembangunan dapat dipandang sebagai suatu proses transisi multi dimensi yang

mencerminkan hubungan antar berbagai proses perubahan di dalam suatu negara,

dimana proses perubahan multidimensional tersebut ditandai oleh proses tranformasi

struktural. Menurut Stimson dan Stough (2006), proses transformasi struktural tersebut

ditandai dengan perubahan struktur ekonomi yang dicerminkan oleh perubahan

kontribusi sektoral (shift – share) di dalam pendapatan nasional.

Proses transformasi struktural itu sendiri dapat dikelompokkan dalam empat proses

utamayaitu: (1) proses akumulasi, (2) proses alokasi, (3) proses distribusidan (4) proses

demografis. Pembangunan Ekonomi bersifat multidimensi yang mencakup berbagai

aspek dalam kehidupan masyarakat dan bukan hanya salah satu aspek ekonomi saja.

Pembangunan ekonomi diartikan sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh suatu

Negara dalam rangka mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup

masyarakatnya. Atau dapat dikatakan sebagai proses yang menyebabkan kenaikan

pendapatan riil per kapita penduduk suatu Negara dalam kurun waktu lama ( jangka

panjang) disertai perbaikan sistem kelembagaan (Arsyad, 2010). Paham pembangunan

ekonomi menekankan produk per kapita dan pendapatan per kapita.

Produk per kapita dan pendapatan per kapita inilah yang dijadikan ukuran tingkat hidup

dalam mayarakat. Karena itu era tahun lima puluhan pengertian pembangunan ini

terbatas pada proses kenaikan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita, atau

proses pembangunan itu terbatas pada bidang ekonomi atau titik beratnya pada bidang

ekonomi.

Oleh karena itu, dalam proses pembangunan setiap negara, pertumbuhan pendapatan

dan pendapatan per kapita ini selalu dimonitor. Kemudian istilah pembangunan dewasa

ini semakin berkembang laksana mukjizat. Pembangunan mengandung begitu banyak

makna, mempunyai fungsi ganda, menimbulkan banyak harapan, tapi juga membawa

perdebatan yang tak habis-habisnya di kalangan masyarakat yang semakin meluas.

Meier dan Baldwin dalam Siagian (1982) lebih tegas lagi mengatakan bahwa: Economic

development is a process where by an economy's real national income increases on

along period of time. And, if the rate of development is greater than the rate of

population growth,then per capita real income will increase". Pembangunan ekonomi

Page 10: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

adalah suatu proses, dengan proses di mana pendapatan nasional riil suatu

perekonomian bertambah selama suatu periode waktu yang panjang.

Dalam definisi tersebut, perhatian ditekankan pada perkataan proses, pendapatan

nasional riil, dan periode waktu yang panjang. Pembangunan dikatakan proses karena

pembangunan bukanlah suatu kegiatan yang selesai hanya dalam satu kali dalam satu

saat, melainkan pembangunan merupakan kegiatan terus-menerus.

Proses berarti bekerjanya kekuatan-kekuatan tertentu, selama periode yang panjang

dan mewujudkan perubahan-perubahan dalam variabel-variabel tertentu sehingga tidak

cukup hanya dalam menggolongkan satu daftar pembangunan yang terpisahpisah,

melainkan harus dapat menentukan hubungan-hubungan kausal dalam pembanguna

tersebut. Sebab, hanya dari hubungan-hubungan kausal inilah dapat ditentukan

akibat-akibat yang diharapkan dari perubahan-perubahan tersebut.

Perubahan- perubahan tersebut antara lain. 1. Perubahan-perubahan khusus dalam

penawaran faktor: a) ditemukannya sumber-sumber tambahan; b) akumulasi modal; c)

pertambahan penduduk; d) di-introduser-nya teknik-teknik produksi yang baru dan

yang lebih baik e) perbaikan keahlian; f) perubahan-perubahan institusionil dan

organisasionil lainnya. 2.

Perubahan-perubahan khusus dalam struktur permintaan akan produk dihubungkan

dengan perkembangan dalam: a) jumlah dan susunan penduduk; b) tingkat dan

pembagian pendapatan; c) cita rasa; d) susunan institusionil dan organisasionil lainnya.

2.1.2 Teori Perubahan Struktural Pembangunan ekonomi dalam jangka panjang,

mengikuti pertumbuhan pendapatan nasional, akan membawa perubahan mendasar

dalam struktur ekonomi, dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor

utama ke ekonomi modern yang didominasi sektor non primer, khususnya industri

manufaktur dengan increasing return to scale(relasi positif antara pertumbuhan output

dan pertumbuhan produktivitas) yang dinamis sebagai mesin utama

pertumbuhanekonomi.

Meminjam istilah Kuznets, perubahan struktur ekonomi umum disebuttransformasi

struktural dan dapat didefinisikan sebagai rangkaian perubahan yang saling terkait satu

dengan lainnya dalam komposisi permintan agregat, perdagangan luar negeri (ekspor

dan impor), dan penawaran agregat (produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi

seperti tenaga kerja dan modal) yang diperlukan guna mendukung proses

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutanChenery (1979).

Teori perubahan struktural menitikberatkan pembahasan pada mekanisme transformasi

Page 11: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

ekonomi yang dialami oleh negara-negara sedang berkembang, yang semula bersifat

subsisten (pertanian tradisional) dan menitikberatkan sektor pertanian menuju struktur

perekonomian yang lebih modern yang didominasi sektor non primer, khususnya

industri dan jasa.

Ada 2 teori utama yang umum digunakan dalam menganalisis perubahan struktur

ekonomi yakni dari Arthur Lewis (teori migrasi) dan Hollis Chenery (teori transformasi

struktural). Di dalam kelompok negara-negara berkembang, banyak negara yang juga

mengalami transisi ekonomi yang pesat dalam tiga dekade terakhir ini, walaupun pola

dan prosesnya berbeda antar negara.

Hal ini disebabkan oleh perbedaan antar negara dalam sejumlahfaktor-faktor internal

berikut: 1)kondisi dan struktur awal dalam negeri ( economic base) 2)besarnya pasar

dalam negeri 3)pola distribusi pendapatan 4)karakteristik industrialisasi 5)keberadaan

SDA 6)kebijakan perdagangan LN 2.1.3 Pertumbuhan dan Perilaku dengan Pelaku

Ekonomi Menurut Schumpeter (1934), lebih menekankan masalah pertumbuhan

ekonomi tentang pesanan pelaku ekonomi yang memiliki jiwa “entrepreneurship“

kepemimpinan di dalam menciptakan pertumbuhan.

Faktor makin tinggi tingkat pertumbuhan dan kemajuan perekonomiannya, maka makin

terbatas kemungkinan untuk inovasi. Masalah inovasi ini ditekankan oleh Schumpeter, di

mana inovasi sendiri meliputi proses inovasi dan inovasi produk (Riley, 2006). Kreativitas

inovasi ini terutama di cetuskan oleh inovator–inovator dari pelaku bisnis, mulai dari

rumah tangga, pribadi, perusahaan swasta, pemerintah dan ataupun pelaku ekonomi

lainnya.

Keterlibatan publik sebagai pelaku ekonomi dengan perkembangan pengetahuan

(knowledge) sebagai komoditas merupakan jaminan mutlak dalam sistem pertumbuhan

perekonomian di mana ketergantungan pasar saja tidak menghasilkan yang baik dan

memuaskan. De long (1996). Dari bahasan banyak para peneliti ekonomi dapat

dirangkumkan bahasannya : perilaku ekonomi yang konstruktif baik dari perorangan,

rumah tangga, perusahaan swasta, pemerintah atau pelaku ekonomi lainnya akan

memberikan peran terhadap pertumbuhan ekonomi pada hal–hal berikut:

1)peningkatan belanja modal investasi; 2)peningkatan produktivitas secara efisien dan

lebih tinggi dari kedua input modal dan pasokan tenaga kerja; 3)meningkatkan dan

memperluas migrasi tenaga kerja untuk mencapai produktivitas yang tinggi dan efisien;

4)menciptakan ekonomi inovatif ke seluruh sektor perekonomian; 5)mendukung dan

berperan aktif sebagai bagian dari modal sosial budaya. 2.1.4 Sumber–sumber

Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan

produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil.

Page 12: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan

outputriil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan

ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi

menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan outputriil perorang.

Sementara negara-negara miskin berpenduduk padat dan banyak hidup pada taraf

batas hidup dan mengalami kesulitan menaikkannya, beberapa negara maju seperti

Amerika Serikat dan Kanada, Negara – Negara Eropa Barat, Australia, Selandia Baru ,dan

Jepang menikmati taraf hidup tinggi dan terus bertambah. Pertambahan penduduk

berarti pertambahan tenaga kerja serta berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang

Berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan produk rata – rata

serta penurunan taraf hidup.

Sebaliknya kenaikan jumlah barang-barang kapital, kemajuan teknologi, serta kenaikan

kualitas dan keterampilan tenaga kerja cenderung mengimbangi berlakunya hukum

Pertambahan Hasilyang Berkurang. Penyebab rendahnya pendapatan dinegara-negara

sedang berkembang adalah berlakunya hokum penambahan hasil yang semakin

berkurang akibat pertambahan penduduk sangat cepat, sementara tak ada kekuatan

yang mendorong pertumbuhan ekonomi berupa pertambahan kuantitas dan kualitas

sumber alam, kapital, dan kemajuan teknologi. 2.1.5

Kebijakan Negara dan Pertumbuhan Ekonomi Kebijakan pemerintah dalam menjaga dan

meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dapat direalisasikan melalui beberapa aspek

berikut: 1)Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya

keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri;

2)Mengambil inisiatif mengadakan investasi yang diperlukan untuk memonitori proses

pertumbuhan; 3)Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat

adalah jumlah penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat

cepat.

Program pemerintahlah yang mampu secara intensif menurunkan laju pertambahan

penduduk yang cepat lewat program keluarga berencana dan melaksanakan

program-program pembangunan pertanian atau daerah pedesaan yang bisa mengerem

atau memperlambat arus urbanisasi penduduk pedesaan menuju ke kota-kota besar

dan mengakibatkan masalah-masalah social, politis, dan ekonomi; 4)Pemerintah dapat

menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi

yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembangan faktor penawaran saja, yang

menaikkan kapasitas produksi masyarakat. 2.1.6

Page 13: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

Pengertian Ekonomi Kelembagaan Kelembagaan dapat didefinisikan sebagai batasan

yang dibuat untuk membentuk pola interaksi yang harmonis antara individu dalam

melakukan interaksi politik, sosial dan ekonomi (North, 1990). Kelembagaan sebagai

aturan yang berlaku dalam masyarakat (arena) yang menentukan siapa yang berhak

membuat keputusan, tindakan apa yang boleh dan tidakboleh dilakukan, aturan apa

yang berlaku umum di masyarakat, prosedur apa yang harus diikuti, informasi apa yang

mesti atau tidak boleh disediakan dan keuntungan apa yang individu akan terima

sebagai buah dari tindakan yang dilakukannya.

North (1990) mengatakan bahwa reformasi yang dilakukan tidak akan memberikan hasil

yang nyata hanya dengan memperbaiki kebijakan ekonomi makro belaka. Agar

reformasi berhasil, dibutuhkan dukungan seperangkat institusi yang mampu

memberikan insentif yang tepat kepada setiap pelaku ekonomi. Beberapa contoh

institusi yang mampu memberikan insentif tersebut adalah hukum paten dan hak cipta,

hukum kontrak dan pemilikan tanah.

Bagi North institusi adalah peraturan perundang-undangan berikut sifat-sifat

pemaksaan dari peraturan-peraturan tersebut serta norma-norma perilaku yang

membentuk interaksi antara manusia secara berulang-ulang. 2.1.7 Teori Pemberdayaan

Pemberdayaan adalah terjemahan dari empowerment, sedang memberdayakan adalah

terjemahan dari empower.

Menurut Merriam Webster dan Oxford English Dictionary dalam Hutomo (2000), kata

empower mengandung dua pengertian, yaitu: 1) to give power atau authority to atau

memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain;

2)to give ability to atau enable atau usaha untuk memberi kemampuan atau

keperdayaan. Selanjutnya Suharto (2005), menjelaskan pemberdayaan dapat dilakukan

melalui tiga pendekatan yaitu: 1)pendekatan mikro, pemberdayaan yang dilakukan

terhadap individu melalui bimbingan, konseling, crisis intervention. Tujuan utamanya

adalah membimbing atau melatih individu dalam menjalankan tugas-tugas

kesehariannya.

Model ini sering disebut sebagai pendekatan yang berpusat pada tugas (task centered

approach); 2)pendetakatan mezzo, pemberdayaan dilakukan terhadap kelompok

masyarakat, pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kelompok

sebagai media intervensi. Pendidikan, pelatihan, dinamika kelompok biasanya

digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan

serta sikap-sikap kelompok agar memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang

dihadapi; 3)pendekatan makro, pendekatan ini sering disebut dengan strategi sistem

pasar (large-system strategy), karena sasaran perubahan diarahkan pada sistem

Page 14: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

lingkungan yang luas.

Perumusan kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial, pengorganisasian dan

pengembangan masyarakat adalah beberapa strategi dalam pendekatan ini. 2.1.8

Pengertian Industri Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan

mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai

tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga

reparasi adalah bagian dari industri.

Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. BPS– ISIC

(International Standart Industrial Classifications of All Economic Activities) membagi

pengertian industri berdasarkanJenis/macam- macam industri berdasarkan tempat

bahan baku: 1) Industri ekstraktif yaitu industri yang bahan baku diambil langsung dari

alam sekitar.

Contoh: pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan

lain lain; 2) Industri nonekstaktif, industri yang bahan baku didapat dari tempat lain

selain alam sekitar. 3) Industri fasilitatif, industri yang produk utamanya adalah

berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan,

transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.

Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja dibagi menjadi 4 kategori:

1) Industri rumah tangga, yaitu industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah

antara 1-4 orang. 2) Industri kecil yaitu industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja

berjumlah antara 5-19 orang. 3) Industri sedang atau industri menengah yaitu industri

yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.

4) Industri besar yaitu industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara

100 orang atau lebih. 2.1.9 Konsep Industri Kecil Menurut Menekop dan UKM (UU No. 9

Tahun 1995), usaha kecil didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh

perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi

barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai omzet

penjualan sebesar 1 (satu) miliar rupiah atau kurang.

Sementara Usaha Menengah didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan

oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk

memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai

omzet penjualan lebih dari 1 (satu) miliar. Ciri-ciri perusahaan kecil dan menengah di

Indonesia, secara umum adalah: 1.

Page 15: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara

pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM;

2. Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal; 3.

Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki

orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan; 4.

Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana

yang kecil. 2.1.10 Kriteria UKM UKM sebagai suatu badan usaha memiliki beberapa

kriteria khusus. Kriteria UKM menurut Undang-undang Republik Indonesia No.1 Tahun

1995 adalah sebagai berikut: a. Kekayaan bersih paling banyak 200.000.000. tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; b.

Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000. ; c. Milik Warga

Negara Indonesia; d. Berdiri sendiri, bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki atau dikuasai perusahaan besar; e. Bentuk usaha orang perorang, badan

usaha berbadan hukum/ tidak berbadan hukum, termasuk koperasi; f. Usaha sektor

industri memiliki total asset maksimal Rp 5.000.000.000; g. Untuk sektor non industri

memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 600.000.000.

(tidak termasuk tanah dan banguan tempat usaha) atau memiliki hasil penjualan

tahunan Rp 3.000.000.000. pada usaha yang dibiayai. 2.1.11 Karakteristik Industri Kecil

Secara umum industri kecil memiliki karakteristik sebagai berikut: 1)Padat karya, dengan

sifatnya yang padat karya sehingga industri kecil dapat menyerap banyak tenaga kerja,

kghususnya tenaga kerja daerah, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran

dalam kondisi pertambahan penduduk yang cukup tinggi sedangkan lapangan kerja

terbatas sekali, maka kegiatankegiatan yang mampu menyerap tenaga kerja mempunyai

peran penting; 2)Modal kecil.

mayoritas usaha kecil memiliki modal yang relatif kecil. Faktor yang menyebabkan

kecilnya modal yang dimiliki oleh sektor usaha kecil adalah karena modalnya bersumber

dari keuangan pribadi. Faktor yang kedua adalah banyaknya persyaratan yang harus

dipenuhi apabila mengajukan permohonan kepada pihak Bank; 3)Teknologi sederhana,

teknologi yang digunakan dalam usaha kecil biasanya bersifat konvensional.

Penggunaan teknologi konvensional ini selain disebabkan oleh minimnya dana, tapi

juga karena proses produksinya tidak membutuhkan teknologi tinggi; 4)Pemerataan,

sifatnya sesuai dengan kondisi daerah maka Industri Kecil dapat dikembangkan di

daerah. 2.2 Tinjauan Penelitian Sebelumnya Intan (2003) yang berjudul “Strategi

Pengembangan Industri Pengolahan Sabut Kelapa Nasional” bertujuan untuk: 1)

mengkaji potensi pengembangan industri sabut kelapa nasional dengan memetakan

Page 16: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

daerah- daerah sumber bahan baku yang potensial; 2) mengkaji skala ekonomis; 3)

menganalisa kelayakan finansial dan ekonomi; 4) menghitung dan menganalisa biaya

sumberdaya domestik dan tingkat proteksi efektif industri; 5) mengkaji faktor-faktor

internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan industri sabut kelapa serta

implikasinya terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancamannya; dan 6)

merumuskan strategi pengembangan industri pengolahan sabut kelapa, serta pola

pengembangan yang tepat dalam upaya membangun industri pengolahan sabut kelapa

yang tangguh, berbasis pada industri kecil dan berorientasi ekspor.

Berdasarkan hasil perhitungan skala ekonomis menunjukkan bahwa skala usaha yang

paling optimal ditingkat usaha pengolahan sabut kelapa (UPSK) adalah kapasitas olah

bahan baku 4000 butir perhari. Berdasarkan hasil analisis nilai tambah menunjukkan

bahwa setiap butir sabut kelapa yang diolah mampu menghasilkan nilai tambah sebesar

Rp 135,65 dengan rasio nilai tambah pada proses pengolahan mencapai 75,35 persen,

bagian tenaga kerja mencapai 17,70 persen dan bagian manajemen mencapai 62,01

persen.

Berdasarkan hasil analisis sumber bahan baku melalui pendekatan satuan wilayah

produksi (SWP) dimana didirikan unit usaha finishing yang mampu menyerap 20 UPSK,

terdapat 11 Dati II di Indonesia yang mampu secara mandiri mendukung satu SWP.

Berdasarkan hasil analisis finansial pada tingkat UPSK pada delapan skala usaha,

menunjukkan bahwa kapasitas olah bahan baku 4000 butir per hari yang paling layak

diusahakan dengan nilai NPV, IRR, B/C dan MPI terbaik.

Berdasarkan hasil analisis financial dan ekonomi pada tingkat industri menunjukkan

bahwa industri pengolahan sabut kelapa nasional layak untuk dikembangkan.

Sedangkan hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa posisi industri berada pada

kuadran kedua dengan strategi pertumbuhan cepat atau skenario optimis. Ningtias

(2005) dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha Kecil Waroeng Cokelat (Kasus

Usaha Kecil dan Menengah di Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat)”

bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dari usaha Waroeng

Cokelat.

Dengan menggunakan alat analisis SWOT dan QSPM, maka diperoleh kesimpulan

bahwa: faktor strategis eksternal peluang diperoleh dari dukungan Disperindagkop

dalam hal pelatihan dan pengembangan UKM di Kota Bogor. Faktor ancaman terbesar

adalah hambatan masuk dalam usaha makanan. Faktor internal kekuatan adalah

keuletan pemilik usaha dan kelemahan terbesar adalah belum optimalnya promosi.

Strategi yang digunakan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Alternatif

Page 17: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

pengembangan adalah perluasan pasar, pengembangan produk, promosi, modal usaha,

lokasi usaha strategis, produksi secara kontinyu, kualitas produk dan menambah tenaga

kerja.

Soebagiyo (2008) yang berjudul “Analisis Kompetensi Produk Unggulan Daerah pada

Batik Tulis dan Cap Solo di Dati II Kota Surakarta ? bertujuan untuk menganalisis

kompetensi batik tulis dan batik cap di Surakarta yang dihasilkan industri skala kecil dan

menengah. Penelitian ini metode: 1) metode pendekatan Bayes untuk mendapatkan

peringkat produk unggulan prioritas; 2) Analytical Hierarcy Process (AHP) dengan

mengaplikasikan software Expert Choice yang bertuan untuk mengetahui kompetensi

unggulan IKM daerah Surakarta; 3) analisis Ekonomi Rantai Nilai, untuk menggambarkan

secara garis besar tahapan mulai dari input hingga ke tangan konsumen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan kompetensi dalam pengembangan

industri lokal cukup relevan dalam meningkatkan kompetitif lokal yang apada akhirnya

dapat meningkatkan kompetitif nasional dengan mengeksploitasi keunikan dan

kelebihan yang dimiliki daerah. Widiyanto (2010) yang berjudul “Strategi

Pengembangan UMKM di Jawa Tengah” bertujuan untuk mengkaji mengenai adaptasi

teknologi, modal kerja, pemasaran, inovasi, wirausaha, dan akses modal kerja dalam

rangka membangun strategi pengembangan UMKM di Jawa Tengah.

Dari hasil penelitian dengan menggunakan alat analisis deskriptif kuantitatif, maka

diperoleh hasil sebagai berikut: Potensi UMKM di Provinsi Jawa Tengah terletak pada

sektor industri pengolahan, pertanian, kehutanan, perikanan dan peternakan.

Keterbatasan inovasi dan tingkat adaptasi cukup tinggi. Sektor unggulan adalah industri

pengolahan kreatif karena tingkat replikasi pesaing sangat rendah dan mampu menjadi

icon product atau branding.

Keterbatasan UMKM dalam menghadapi keunggulan kompetitif adalah ekspansi pasar,

aksesibilitas keuangan ke perbankan, kemampuan SDM rendah. Sriyana (2010) dengan

judul “Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM): Studi Kasus di

Kabupaten Bantul” bertujuan mengkaji tentang bagaimana variabel pemasaran,

permodalan, inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi, pemakaian bahan baku, alat

produksi, penyerapan tenaga kerja, serta rencana pengembangan usaha dalam

menunjang strategi pengembangan Usaha Kecil dan Menengah.

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan alat analisis statistic deskriptif maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut: masalah yang dihadapi UKM adalah pemasaran,

permodalan, inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi, pemakaian bahan baku, alat

produksi, penyerapan tenaga kerja, rencana pengembangan usaha. Strategi

Page 18: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

pengembangan diperlukan dukungan dari asosiasi pengusaha, perguruan tinggi, dinas

terkait.

Diperlukan adanya percepatan transformasi UKM dari fase formasi menuju fase

stabilisasi. Munizu (2010) yang berjudul “Pengaruh Faktor-faktor Eksternal dan Internal

terhadap Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan” bertujuan untuk

mengidentifikasi faktor internal dan eksternal serta pengaruhnya terhadap kinerja UMK.

Analisis yang dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM)

memberikan hasil sebagai berikut: bahwa faktor eksternal adalah kebijakan pemerintah,

sosial ekonomi, dan budaya memiliki pengaruh positif 98%, sedangkan faktor internal

adalah SDM, permodalan, teknik produksi, pemasaran memiliki pengaruh positif 79,2%.

Heather Banham (2010) dalam External Environtmental Analiysis For Small and Medium

Enterprises.

Dengan menggunakan metode derajat turbelensi digunakan untuk membantu Usaha

Kecil Menegah (UKM) dalam penilaian lingkungan mereka. Hasil penelitian : UKM

banyak menghadapi tantagan dalam lingkungan bisnis. UKM perlu mensiasati

perubahan jika ingin bertahan hidup dan tumbuh serta menciptakan peluang investasi

dan lapangan kerja UKM berhasil beradaptasi dengan perubahan kemajuan teknologi,

harapan pelanggan, persyaratan pemasok,lingkungan dan meningkatnya persaingan

membutuhkan perubahan organisasi.

Fera, Macchiaroli (2010) dalam Appraisal of a New Risk Assessment Model For Small and

Medium Sized Enterprises. Penelitian ini tentang efektifitas metode penilaian resiko baru

dari UKM, metode analisi menggunakan Analytical Hierarcy Process (AHP). Hasil

penelitian metode penilaian resiko yang diterapkan di UKM dengan menerapkan

metode kuantitatif dan kualitatif kurang efektif.

Jadi, upayanya adalah mengembangkan model baru untuk mengurangi ketidakpastian

dalam model lama. Model yang diusulkan adalah AHP model. Melalui AHP

memungkinkan untuk menilai resiko terkait. Penerapan AHP dapat menunjukkan kinerja

yang baik dalam hal resiko keandalan penilaian. Penilaian resiko dengan model ini lebih

baik dibanding menggunakan metode tradisional. Sedangkan Houben Lenie dan

K.Vanhoof A.

(2009) dalam A Knowledge Based SWOT Analisis System as an Instrument for Strategik

Planning in Small and Medium Size Enterprises, menggunakan analisa deskriptif,

mengemukakan bahwa Kinerja yang baik dari sebuah organisasi merupakan hasil

interaksi antara fihak manajemen dengan lingkungan internal dan eksternal. Dengan

Page 19: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

mengkombinasikan faktor kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam

analisis SWOT serta dapat membantu perusahaan dalam membuat perencanaan strategi

dan perusahaan lebih fleksibel dalam menjalankan operasional organisasi yang

kompleks dalam lingkungan dimana perusahaan beroperasi. 2.3

Kerangka Berpikir Penelitian Berdasar uraian dalam latar belakang, rumusan masalah

serta tujuan penelitian dapat disimpulkan bahwa studi ini dilakukan untuk mengkaji dan

menganalisis keberadaan industri kerajinan bordir di kota Bangil kabupaten Pasuruan

ditinjau dari keterkaitan dari hulu dan hilir; mengkaji faktor-faktor internal dan eksternal

yang mempengaruhi perkembangan industri kerajinan bordir serta implikasi terhadap

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman; dan merumuskan strategi pemberdayaan

industri kerajinan bordir yang tepat dalam membangun UMKM berorientasi ekspor.

Sebelum menyusun kerangka konseptual, studi ini di mulai dari kajian teori yang di

mulai dari teori pembangunan ekonomi yang mengulas proses transisi multi dimensi

yang mencerminkan hubungan antar berbagai proses perubahan dalam suatu wilayah,

yang dilanjutkan dengan pengkajian teori perubahan struktural yang meninjau tentang

perubahan mendasar dalam struktur ekonomi.

Perubahan struktur ekonomi membawa dampak terhadap perubahan-perubahan

kontribusi dominan setiap sektor dalam perekonomian suatu wilayah. Selanjutnya teori

pemberdayaan memiliki peran yang penting dalam meningkatkan peran masyarakat

baik sebagai individu maupun sebagai pelaku usaha dalam kehidupannya dalam rangka

mempertahankan dan mengembangkan kehidupan sebagai masyarakat yang mandiri

dan bermartabat.

Studi ini, dimulai dengan fenomena keberadaan industri kecil yang memiliki peran besar

dalam menopang perekonomian Negara terutama saat terjadi krisis, namun ironisnya

industri kecil dalam mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan yang semakin

ketat sering mengalami kendala baik karena faktor-faktor yang berasal dari dalam

industry itu sendiri maupun faktor yang berasal dari luar industri.

Selanjutnya dari fenomena tersebut perlu dilakukan kajian teori yang dapat menuntun

untuk berpikir secara deduktif karena teori bersifat universal artinya berlaku umum dan

di mana saja, tetapi dapat diterapkan untuk kasus-kasus spesifik. Selanjutnya studi

empirik yang dikaji di dalam studi ini dimaksudkan untuk melengkapi wawasan dalam

menyusun penelitian ini.

Studi empirik merupakan suatu proses generalisasi dari hal-hal yang sifatnya

khusus/spesifik menjadi kesimpulan- kesimpulan yang bersifat umum. Ini berarti kajian

Page 20: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

atau studi empirik memberi inspirasi untuk berpikir induktif.Temuan-temuan baru yang

akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu atau teori, sedangkan

temuan-temuan pada empirik akan memberikan kontribusi pada kebijakan-kebijakan.

Secara singkat uraian tersebut dijelaskan pada Gambar 1. Kajian Teori 1. Teori

Pembangunan ( Todaro 2006, Arsyad 2010)2. Teori Pertumbuhan (Riley,2006)3. Teori

Pemberdayaan (Kartasasmita, 1996)4. Teori Rantai Nilai (Michael E.Porter)5. Teori

Strategi Pemberdayaan melalui analisis SWOT (Michael E.Porter) 6. Analisis AHP (Saaty,

2006) Akar Masalah pada Industri Kecil Solusi Penelitian Gambar 1 Kerangka Proses

Berpikir Sumber: Olahan Peneliti, 2016 Kajian Empiris: 1.

Strategi Pemberdayaan UMKM (Widianto, 2010; Sriyana, 2010; Niode, 2008; Ida Bagus,

2003)2. Analisis SWOT (Munizu, 2010; Heather C., 2010; Dickson et al.,2010; Houben et

al.)3. Analisis Rantai Nilai (Pratyush et al.,, 2012: Chang et al., 2002.) 4. Analisis AHP (A.

Fera, 2010.) 3.1 RancanganPenelitian BAB III METODE PENELITIAN Rancangan penelitian

adalah suatu rencana, kerangka untuk mengkonseptualisasikan struktur relasi

variabel-variabel suatu kajian penelitian (Karlinger, 1993), atau perencanaan terinci yang

digunakan sebagai pedoman studi penelitian yang mengarah pada tujuan dari

penelitian tersebut (Aaker, et al., 2001).

Penelitian ini bersifat eksploratif dan deskriptif kuantitatif yang memberikan gambaran

umum pemberdayaan industri kerajinan bordir di Bangil Kabupaten Pasuruan. Penelitian

ini mencoba untuk mengidentifikasi dengan pendekatan kuantitatif matematis dalam

menangkap deskripsi umum industri kerajinan bordir di Bangil Kabupaten Pasuruan.

Untuk mengidentifikasi posisi strategis industri digunakan pendekatan teknometrik

SWOT dan pendekatan deskriptif kuantitatif untuk menganalisa rantai nilai.Untuk

merumuskan rekomendasi kebijakan pemberdayaan industri kerajinan akan digunakan

pendekatan kualitatif yang dikuantifikasikan dalam bentuk analytical hierarchy process

yang berusaha menangkap persepsi expertise mengenai pengembangan industri

kerajinan bordir Bangil di KabupatenPasuruan. 32 3.2

LokasidanWaktuPenelitian Lokasi penelitian ditentukan di Kota Bangil Kabupaten

Pasuruan dengan pertimbangan karena Kabupaten Pasuruan memiliki industri kecil

kerajinan bordir dengan jumlah unit usaha sebanyak 60 unit. Penelitian dilakukan

selama tiga bulan untuk survey dan pengumpulan data. 3.3 Subyek dan Obyek

Penelitian Subyek penelitian atau responden adalah pihak-pihak yang dijadikan sampel

dalam penelitian.

Dalam studi ini yang menjadi subyek penel itian adalah Perajin Bordir, Pimpinan Bank

BCA, Pimpinan Bank Umum Daerah, Pimpinan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Page 21: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

dan Kepala Pemerintahan di Kabupaten Pasuruan. Objek penelitian merupakan apa yang

hendak diselidiki dalam penelitian. Dalam studi ini objek penelitiannya adalah

menganalisis rantai nilai industri bordir, menentukan posisi strategis industri kerajinan

bordir dan penentuan strategi pemberdayaan industri kerajinan bordir di Kabupaten

Pasuruan. 3.4

Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel adalah sebagai sesuatu

yang mempunyai variasi nilai (Singarimbun dan Effendi, 1995). Sedangkan identifikasi

variabel didasarkan atas kajian teoritik sebagai acuan kerangka berpikir deduktif dan

eksplorasi melalui kajian empirik untuk kesimpulan induktif. Sesuai dengan kerangka

konseptual yang telah dipaparkan di atas, maka variabel dalam penelitian ini dapat

dikelompokkan sebagai berikut: 1) Variabel dalam Rantai Nilai terdiri dari: a. Pasar akhir

(end market); b. Lingkungan penunjang; c. pasar pendukung (supporting markets);

2)Variabel dalam analisis SWOT terdiri dari: a.

Kekuatan (strengths); b. Kelemahan (weakness); c. Peluang (opportunities); d. Ancaman

(threats). 3) Variabel dalam Analytical Hierarcy Process (AHP) terdiri dari: a. hierarki level

1; b. hierarki level 2; c. hierarki level 3; d. hierarki level 4 3.5 Jenis dan Sumber Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer kuantitatif dan

kualitatif yang diperoleh dengan melakukan survei lapangan serta data sekunder

sebagai supporting data berupa existing statisticdata. 1)Data Primer. Data ini diperoleh

melalui survei lapangan (face to face interview).

2)Data Sekunder. Pengumpulan data yang berupa existing statistic data dilakukan

dengan mengumpulkan data-data statistik daerah yang berasal dari berbagai laporan

yang diberikan oleh lembaga pemerintah seperti BPS, Disperindag, Dinas Koperasi dan

UMKM, Disnaker, Pemerintah Kabupaten.

Data dalam studi ini diperoleh dengan membagikan kuisioner yang dirumuskan secara

terstruktur, sistematis serta pemilihan responden yang representatif dan expert pada

permasalahan, sehingga memungkinkan data yang diisi merupakan data yang telah

mempunyai nilai obyektivitas yang tinggi sesuai dengan

pengetahuan/pengertian/persepsi individu tentang obyek sikap (kognitif) karena

pengalaman, lama bekerja atau dalam menghadapi persoalan yang diteliti. 3.6

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan

individu atau obyek penelitian yang memiliki kualitas dan ciri-ciri yang telah ditetapkan.

Berdasarkan kualitas dan ciri tersebut, populasi dapat dipahami sebagai kelompok

individu atau obyek pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik.

Page 22: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

Menurut Syarif (1983), populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari

obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan

yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah

industri kecil kerajinan bordir yang tergolong dalam UMKM di Kota Bangil Kabupaten

Pasuruan berdasarkan jumlah pekerja.

Jumlah industri adalah sebanyak 591 unit, sebanyak 10 unit adalah termasuk industri

besar karena memiliki jumlah tenaga kerja > 100 orang (Deperindag). Populasi dalam

penelitian ini adalah sebanyak 581 unit yang tergolong dalam industri mikro (rumah

tangga) sebanyak 23 unit, industri kecil sebanyak 180 unit dan industri menengah

sebanyak 378 unit.

Sampel merupakan bagian dari populasi, seperti dikemukakan oleh Suratno and Arsyad

(1995) sampel merupakan sub kelompok yang mewakili populasi yang diteliti, sehingga

studi ini tidak menggunakan semua individu dalam populasi sebagai responden, tetapi

cukup mengambil sampel yang mewakili populasi. Besarnya sampel dalam penelitian ini

dihitung dengan rumus sebagai berikut (Slovin dalam Narimawati, dkk.,

2008): = + = + (, ) =60 Jadi jumlah sampel yang diambil adalah 60 unit industri dengan

toleransi kesalahan 5%. Pengambilan sampel untuk rumusan rekomendasi kebijakan

pengembangan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dipilih secara

langsung pada orang yang ahli atau expertise pada pengembangan industri kerajinan

bordir yaitu asosiasi pengusaha dan institusi pemerintah terkait.

Metode AHP tidak menekankan jumlah minimum responden, namun metode ini

menekankan pada responden yang expert terhadap pemberdayaan industri kerajinan

bordir. AHP adalah suatu model permasalahan yang tidak mempunyai struktur, biasanya

ditetapkan untuk memecahkan masalah yang terukur (kuantitatif), masalah yang

memerlukan pendapat (judgement) maupun pada situasi yang kompleks atau tidak

terkerangka, pada situasi dimana data, informasi statistik sangat minim atau tidak ada

sama sekali dan hanya bersifat kualitatif yang didasari oleh persepsi, pengalaman

ataupun intuisi.

Metode pemilihan sampel untuk analisis rantai nilai (value chain)dan analisis SWOT,

digunakan dalam penelitian ini adalah metode probabilitas secara stratified random

sampling. Cara ini digunakan jika populasinya heterogen. Dalam populasi yang

heterogen tersebut ternyata terdiri dari strata atau lapisan yang homogen. Karena

jumlah unit dalam tiap strata tidak sama maka digunakanproportionalstratified random

sampling, cara ini dilakukan dalam rangka meningkatkan derajat keterwakilan sampel

yang akan diambil terhadap populasinya. 3.7

Page 23: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

Teknik Analisis Data Secara spesifik, sesuai dengan tujuan penelitian akan digunakan

beberapa alat analisis baik melalui metode kualitatif maupun kuantitatif yang

diharapkan mampu menjawab permasalahan dan tujuan yang akan dicapai. Analisis

rantai nilai dimulai dengan melakukan pemetaan rantai (chain map)atas produk

unggulan prioritas yang tergolong sebagai peringkat utama, dengan menggambarkan

secara garis besar tahapan mulai dari input hingga pemasaran produk sampai ke tangan

konsumen.

Kemudian masing-masing mata rantai nilai diidentifikasi apa yang menjadi kekuatan

atau kompetensinya. Untuk selanjutnya dikuantifikasi dan dinilai Analisis Ekonomi Rantai

Nilainya. Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths)dan

peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(weaknesses)dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu

berkaitan dengan pengambilan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan

demikian perencana strategis (strategic planner)harus menganalisis faktor- faktor

strategis (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman).

Untuk menganalisis strategi pemberdayaan digunakan AHP sebagai suatu model

permasalahan yang tidak mempunyai struktur, biasanya ditetapkan untuk memecahkan

masalah yang terukur (kuantitatif), masalah yang memerlukan pendapat (judgement)

maupun pada situasi yang kompleks atau tidak terkerangka, pada situasi dimana data,

informasi statistik sangat minim atau tidak ada sama sekali dan hanya bersifat kualitatif

yang didasari oleh persepsi, pengalaman ataupun intuisi.

AHP ini juga banyak digunakan pada keputusan untuk banyak kriteria, perencanaan,

alokasi sumberdaya dan penentuan prioritas dari strategi-strategi yang dimiliki pemain

dalam situasi konflik (Saaty, 1980; Saaty & Takizawa, 1986; Saaty, 1990a; Saaty, 1990b;

Saaty, 1994a; Saaty, 1994b, Saaty, 2003; Saaty, 2006; Sueyoshi, et. Al.; Saaty & Shang,

2011;) BAB IV PEMBAHASAN 4.1

Analisis Rantai Nilai Industri Kerajinan Bordir Nilai jual tinggi produk kerajinan bordir

ditentukan oleh nilai tambah yang didapatkan dalam setiap mata rantai produksi produk

kerajinan. Nilai ekonomis produk akhir di pasar sangat bergantung pada tahapan

produksi mulai dari penyediaan input produksi, proses produksi hingga penangangan

pasca produksi.

Page 24: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

Rantai nilai produk merupakan aktifitas yang berawal dari bahan baku hingga

penanganan purna jual dan mencakup aktifitas yang saling terkait hubungan dengan

pemasok (supplier linkage) dan hubungan dengan konsumen (consumer linkage).

Ketersediaan bahan baku yang didapatkan dari keterlimpahan sumber daya alam

setidaknya harus diikuti dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia sebagai

komponen penggerak dalam mengolah dan memanfaatkan sumber daya dalam

menciptakan suatu produk yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi serta didukung

oleh penggunaan teknologi tinggi. Selain itu, kesinambungan suatu produksi tidak

terlepas dari peran penting pemerintah daerah.

Secara kelembagaan, institusi pendukung terdiridari 3 lembaga, yaitu pemerintah

(meliputi lembaga politik dan lembaga sektorpublik), sektorswasta (meliputi perusahaan

dan lembaga ekonomi lainnya, serta masyarakat (terdiri dari individu dan kelompok

masyarakat). Industri kerajinan bordir merupakan salah satu industri yang memiliki

rangkaian rantai nilai yang cukup sederhana.

Pelaku usaha yang terlibat dalam rantai nilai kerajinan bordir mulai dari pemasok bahan

baku, perajin, pedagang, eksportir untuk usaha kerajinan berbasis ekspor dan konsumen

atau pengguna akhir dari produk ukiran. Kualitas dan kuantitas hasil produksi

ditentukan oleh peran pelaku usaha dalam memberikan kontribusi pada tiap tahapan

rantai nilai.

Oleh karena itu setiap pelaku usaha saling berkaitan dengan pelaku usaha lain dalam

menunjang kontinuitas distribusi produk. Gambar 4.1 menunjukkan rantai nilai industri

kerajinan bordir di Kabupaten Pasuruan.Dalam rantai tersebut terdapat banyak

organisasi dan jaringan kerja yang terlibat dengan fungsi-fungsi penting yang saling

berinteraksi.Masing- masing pelaku pada rantai nilai memiliki sebuah peran dan fungsi

yang berbeda.Hubungan antar fungsi mencerminkan kekuatan dan kelemahan yang

penting dari sebuah sistem kelembagaan.Seluruh hubungan terjadi dalam koridor

kebijakan, hukum, insentif dan serangkaian sumberdaya yang memungkinkan

beroperasinya sejumlah lembaga. Pemasok Input 1.

Penyediaan Bahan Baku Kain dan Benang. 2. Penyediaan Mesin Jahit untuk Finishing.

Gambar 4.1 Pemetaan Rantai Nilai Industri Kerajinan Bordir Kabupaten Pasuruan

Sumber : Hasil penelitian diolah, 2016 4.2 Analisis Posisi Strategis Industri Kerajinan

Bordir Kabupaten Pasuruan Hasil temuan dalam studi ini membuktikan bahwa

berdasarkan hasil identifkasi posisi strategis industri kerajinan bordir, faktor kekuatan

yang dimiliki industri kerajinan bordir masih lebih besar dibandingkan dengan

kelemahan.

Page 25: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

Kondisi ini mengindikasikan bahwa keberadaan industri kerajinan bordir masih cukup

potensial untuk terus dikembangkan dengan kekuatan yang dimiliki antara lain dengan

harga produk yang cukup stabil dan tergabung dalam kluster industri dengan berusaha

untuk meminimalisir kelemahan terutama mutu produk. Produsen Kerajinan Bordir 1.

Pengelolaan Kain Menjadi Jilbab dan Baju. 2. Pembuatan Desain Bordir. Trader atau

eksportitr 1. Penjualan. 2. Distributor. 3. Promosi.

Sementara berdasarkan hasil identifkasi posisi strategis industri kerajinan bordir bahwa

faktor eksternal peluang yang dimiliki industri kerajinan bordir relative masih besar

walaupun dibandingkan dengan faktor ancaman yang memiliki skor lebih besar

dibandingkan peluang.Kondisi ini Konsumen Akhir 1. Pengguna Akhir. mengindikasikan

bahwa industri kerajinan bordir masih dapat memanfaatkan peluang eksternal yang

memberikan keuntungan bagi usaha kerajinan ditengah ancaman yang juga harus

dihadapi oleh industri kerajinan bordir.

Namun demikian, dengan kekuatan yang dimiliki oleh industri kecil bordir yang sangat

sulit ditiru oleh orang lain bahkan negara lain adalah kemampuan sumber daya manusia

dalam hal ini adalah ketrampilan yang dimiliki oleh para perajin yang bersifat turun

temurun. Dimana produk bordir secara keseluruhan menggambarkan unsur budaya dan

religiulitas masyarakat Bangil yang sangat dominan.

Selain kekhasan dan keunikan yang melekat pada produk bordir, terdapat kekuatan

besar yang dimiliki atas produk tersebut antara lain perajin telah tergabung dalam

kluster industri kecil kerajinan bordir yang membuat para perajin bisa saling

bekerjasama dalam mendapatkan pasokan bahan baku, proses produksi dan pemasaran

produk dilakukan dengan saling mendukung satu dengan yang lain.

Dinamika lingkungan bisnis yang terus berfluktuasi menjadi faktor penting bagi

keberlangsungan pasar bordir, terutama untuk produk ukiran yang di ekspor.

Ketergantungan ekspor pada satu atau beberapa Negara dapat membahayakan pasar

bordir, sehingga melalui pemerintah yang bekerjasama dengan lembaga-lembaga

penelitian dapat melakukan analisis kembali melalui program reorientasi ekspor yang

diharapkan akan dapat menemukan Negara-negara tujuan ekspor baru yang lebih

potensial.

Selain itu, peran masyarakat di wilayah Bangil pada khususnya dan seluruh wilayah

Indonesia pada umumnya sebagai konsumen lokal atas produk-produk bordir tersebut

dapat menjamin pemasaran produk didalam negeri jika seandainya ada gangguan

terhadap jaringan pasar di luar negeri. Melalui analisis SWOT tersebut telah dapat

diindentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi.Analisis ini

Page 26: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang

(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses)

dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pencapaian misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.

Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) mampu menganalisis

faktorfaktor strategis (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang

ada (Lee, S. F., & Ko, K. O., 2000; Ip, Y. K., & Koo, L. C., 2004; Rauch, P., 2007; Nikolaou, I.

E., 2010; Manteghi & Zohrabi, 2011). Berdasarkan hasil analisis SWOT menunjukkan hasil

bahwa posisi industri pada kuadran II yang menandakan industri cukup kuat namun

menghadapi tantangan yang cukup besar, hasil ini mengindikasikan pada strategi

peningkatan ketrampilan dan investasi untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas

produksi untuk mencapai effisiensi.Peningkatan kualitas dan kapasitas produksi dapat

dicapai dengan dukungan pemerintah melalui pendampingan, pelatihan dan bantuan

pinjaman modal.Hal ini juga membutuhkan dukungan perbankan untuk meningkatkan

jumlah investasi melalui pinjaman dengan bunga ringan atau menghubungkan perajin

dengan investor dari luar daerah, seperti kerjasama perdagangan untuk meingkatkan

kapasitas produksi untuk mencapai efisiensi produksi.

Selain itu, strategi diversifikasi dengan usaha yang terkait dapat diberlakukan dalam

merespon posisi masa depan industri kerajinan bordir. Industri dalam kondisi mantap

namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda usaha akan

mengalami tantangan untuk terus berputar apabila hanya bertumpu pada strategi yang

sebelumnya. Oleh karena itu industri perlu memperbanyak ragam strategi taktis. 4.3

Analisis Strategi Pemberdayaan Industri Kerajinan Bordir Hasil pemetaan posisi strategis

industri kerajinan bordir berada pada skenario yang cukup optimis meskipun diperlukan

adanya upaya pengembangan secara lebih intensif dan berdaya guna dalam

menghadapi berbagai tantangan terutama seiring dengan dinamisasi perekonomian

dan lingkungan bisnis yang bahkan tanpa ada batas antar wilayah dan negara.Maka

untuk menjalankan skenario optimis dalam pemberdayaan industri kerajinan bordir,

dibutuhkan strategi atau kebijakan khusus dalam menjaga eksistensi industri kerajinan

bordir yaitu strategi dalam pengelolaan keuangan, strategi dalam pengembangan

sumberdaya manusia, strategi dalam manajemen produksi, strategi pemasaran dan

strategi pelayanan publik.

Berdasarkan hasil analisis dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada tujuh

orang yang dianggap expert dalam pengembangan industri kerajinan, diperoleh hasil

sebagaimana bahwa strategi pemasaran menjadi faktor prioritas yang menentukan

prospek kerajinan bordir di Kabupaten Pasuruan.Keterbatasan perajin dalam mengakses

Page 27: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

pasar menjadi kendala utama bagi para perajin dalam memasarkan produk

bordir.Promosi merupakan salah satu aspek penting dalam pemasaran terutama

memberikan informasi pada pasar mengenai produk yang dijual.Teknik pemasaran

melalui media elektronik menjadi pilihan prioritas dibandingkan dengan pemasaran

lokal dan rencana induk penjualan atau sale-able masterplan.Media elektronik dianggap

sebagai media paling efektif sejalan dengan semakin berkembangnya teknologi

informasi.

Pemerintah Provinsi Jatim memiliki program bidang pemasaran yang dilakukan melalui

promosi besar-besaran dibidang pariwisata ke manca Negara dan mengadakan

kerjasama dengan travel agent yang ada di luar negeri. Bidang pemasaran bagi UKM

dilakukan secara tidak langsung melalui penyediaan anggaran yang berasal dari

anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) dan anggaran pendapatan dan

belanja daerah (APBD) provinsi yaitu melalui penyelenggaraan pameran dalam upaya

meraih pasar, memberikan bantuan perkuatan kepada kelompok/sentra kerajinan yang

berorientasi ekspor, menyelenggarakan misi dagang atau kontak bisnis dengan provinsi

lain (menggarap pasar domestik dan lain-lain (Saefuloh, 2007), namun realita di

lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum merasakan manfaat

dan fasilitas program-program pemasaran yang sudah disiapkan oleh pemerintah

Provinsi. Pengembangan sumberdaya manusia menjadi faktor penting selanjutnya yang

memegang peranan penting dalam meningkatkan daya saing produk.Oleh sebab itu

pembinaan SDM UKM ditujukan untuk meningkatkan mutu SDM.Pembinaan ini

dilakukan melalui dan APBD dalam bentuk pendidikan dan pelatihan manajemen usaha

kecil.Pembinaan lainnya dilakukan misalnya melalui kerjasam dengan Badan

pengembangan Ekspor Nasional Departemen Perindustrian dan Perdagangan

bekerjasama dengan Mitra Pengembangan Bisnis (MPB).

Berbagai pembekalan pengetahuan praktis dan ketrampilan menjadi eksportir

(khususnya handycraft) diharapkan dapat meningkatkan diri menjadi trade mark Bangil

.(Saefuloh, 2007). Yang menjadi masalah ternyata sebagian besar responden tidak tahu

informasi dan cara mengakses program-program tersebut, sehingga apa yang

diharapkan oleh pemerintah Provinsi atas keberhasilan program-program tersebut

menjadi sulit terealisasi.

Salah satu cara untuk mendekatkan gap tersebut adalah dengan mengaktifkan peran

asosiasi perajin yang diharapkan mampu menjadi perantara kesenjangan yang terjadi

antara Pemerintah dengan pelaku industri terutama industri kecil. 5.1 Kesimpulan BAB V

PENUTUP Dari integrasi tiga model analisis yang di gunakan dalam penelitian diperoleh

hasil untuk pemberdayaan ekonomi industri kerajinan bordir secara maksimal

(achievement) sebagai berikut : 1) Berdasarkan hasil analisis rantai nilai diketahui bahwa

Page 28: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

rantai nilai kerajinan bordir terdiri dari; Pemasok, Produsen produk bordir, Trader atau

Eksportir dan Konsumen akhir.

Kendala yang dihadapi perajin di tingkat hulu yaitu proses produksi kekurangan

pasokan bahan benang dan kain yang berasal dari pulau jawa sendiri dan modal.

Sedangkan kendala di hilir kurangnya dukungan Dinas Perindustrian dan perdagangan

seta Dinas Koperasi (Pemerintah) dalam proses pemasaran dan sarana pamer produk

hasil kerajinan bordir di Provinsi Bali dan tingkat Nasional; 2) Berdasarkan hasil analisis

SWOT, diperoleh hasil pemetaan posisi strategi sindustri kerajinan bordir ada pada

kuadran II yang menandakan industri cukup kuat namun menghadapi tantangan yang

besar, hasil ini mengindikasikan pada strategi peningkatan ketrampilan dan investasi

untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi untuk mencapai efisiensi; 3) Hasil

pemetaan posisi strategis indutri kerajinan bordir berada pada skenario yang optimis.

Untuk menjalankan skenario optimis dalam pemberdayaan industi kerajinan bordir

dibutuhkan strategi prioritas yaitu strategi pemasaran terutama melalui e-marketing. 47

5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disarankan sebagai berikut: a. Membuat

kebijakan yang berhubungan dengan ketersediaan bahan kain dan benang dalam

jangka pendek melalui pemberian fasilitas kemudahan mendatangkan kain dan benang

dari daerah lain.

Dalam jangka panjang memfasilitasi penelitian dan pengembangan (R & D)dengan

bekerja sama dengan institusi pendidikan dan pihak swasta untuk mengatasi

kelangkaan bahan kain dan benang. b. Pemerintah hendaknya lebih komunikatif dan

sebagai mediator antara lembaga keuangan dengan para perajin bordir melalui

kegiatan sosialisasi program seperti adanya regulasi kredit dan Jamkrida (Jaminan Kredit

Daerah) yang di salurkan melalui Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD) serta

meningkatkan peran organisasi Asosiasi perajin agar mampu menjadi mediator antara

program Pemerintah dengan perajin agar dapat mengetahui informasi mengenai

permodalan, manajemen usaha yang baik, serta penguatan kelembagaan dengan

melakukan temu usaha bisnis secara rutin dalam rantai nilai klusteri ndustri kerajianan

bordir.

Disampingitu penguatan modal sosial dengan melibatkan tokoh masyarakat dalam

mensosialisasikan program program pemerintah kepada perajin. c. Meningkatkan image

pengukir kepada generasi muda dengan memberi fasilitas khusus kepada sekolah

pendidikan bordir dengan melibatkan seniman yang capable sebagai mentor dan

motivator generasi penerus bordir dan melibatkan dunia pendidikan dalam

menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini melalui kurikulum pendidikan.

Page 29: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

Sehingga mampu memperkecil alih pekerjaan dengan menanamkan spirit bisnis

keluarga dengan etos kerja yang tinggi, untuk melanjutkan kelangsungan industri bordir

dan melestarikan keunikan seni membordir yang dimiliki komunitas perajin bordir di

Bangil khususnya di KabupatenPasuruan. 5.3 Keterbatasan a. Menghabiskan dana dan

waktu yang lama untuk trial error. b. Pengrajin menbutuhkan pinjaman dana yang

besaruntuk modal. c.

Kemungkinan keuntungan yang tipis dari hasil penjualan yang kecil karena kesalahan

pembordilan yang tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen. d. Tidak memiliki

konsumen tetap untuk usaha produksi dalam jumlah besar. DAFTAR PUSTAKA Aaker A.,

Kumar V. and Day G. S. 2001.Marketing Research.Seventh Edition. New York: John Wiley

& Sons. Inc. Abimanyu, A. 1994.Orientasi Usaha dan Kinerja Bisnis Konglomerat.

Makalah dalam Seminar Nasional Mencari Keseimbangan Antara Konglomerat dan

Pengusaha Kecil-Menengah di Indonesia: Permasalahan dan Strategi, Dies Natalis STIE

Widya Wiwaha, Yogyakarta, 30 April. Aleke-Dondo, C. 1997.Evolution and Experience of

Credit Programs for SmallScaleEnterprices. In Cleaner Production and Small Enterprise

development in Kenya, ed. Frijns, J. &Malombe, J. M., p. 61 – 66. Antara, M. 2003.

“UKM Motor Penggerak Perekonomian di Era Otonomi Daerah”.Makalah Atmojo, W.T.,

dkk. 2007. Pariwisata dan Kerajinan Kayu di Gianyar Bali Kelangsungan dan

Perubahannya. Artikel. Universitas Negeri Medan. Pp. 111. Arsyad, Lincolin. 2004.

Ekonomi Pembangunan, cetakan ke-2, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi YKPN. Arsyad, Lincolin. 2010.

Pembangunan Ekonomi, Unit Penerbit STIM YPKN Yogyakarta ,Edisi5. Becattini, G. 1990.

The Marshallian Industrial District as a Socioeconomic Nation.In F. Pyke, G. Becattini& W.

Sengenberger (Eds.), Industrial Districts and Inter-Firm Cooperation in Italy. Geneva: ILO.

Bernroider, Edward, 2002, Factors in SWOT Analysis Applied to Micro, SmalltoMedium,

and Large Software Enterprises: An Austrian Study, Journal of European Management

Journal Vol. 20, No. 5, pp. 562–573. Berry, A., et al. 2001. Small and Medium Enterprises

Dynamics in Indonesia.Bulletin of Indonesia Economic Studies.Vol 37.No.3

Dec 2001. Brata, A. G. 2003. Jurnal Ekonomi Rakyat. ArtikelTahun II No 8, Nopember.

Bishop, Sangeta, and Parrott, Christine et al, 2011 : AP. Macroeconomic/Microeconomic;

Publisher : Kaplan Publishing, New York. Cooper, Donald R., and Emory, William. 1995.

Business Research Methods. Fifth Edition, USA: Irwin R.D.,Inc. Lee, S. F., &Ko, K. O. 2000.

Building Balance Scorecard with SWOT Analysis, and Implementing “Sun Tzu’s The Art of

Business Management Strategies” on QFD Methodology. Managerial Auditing Journal,

Page 30: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

15/1/2, 68 – 76. Luzzati, Tommaso, 2008: Growth Theory and The Environtment : how to

include matter without making it really matter. http://growth

book2.ec.unipi.it/papersLibro/Luzzati.pdf. Manteghi, N., and Zohrabi, A. 2011.

A Proposed Comprehensive Framework for Formulating Strategy: A Hybrid of Balanced

Scorecard, SWOT Analysis, Porter’s Generic Strategies and Fuzzy Function Deployment.

Procedia Social and Behavior Sciences 15. p. 2069 - 2073 MOCSME (Ministry of

Cooperative and SMEs, DepartemenKoperasi, Pengusaha Kecil danmenengah),

1999.Statisti: KoperasiPengusaha Kecil danMenengah. Jakarta: Statistik:

KoperasiPengusaha Kecil danMenengah. Narimawati, Umi. 2008.

Teknik-TeknikAnalisisuntukRisetEkonomi.

Jakarta: GrahaIlmu. Nikolaou, I. E., &Evangelinos, K. I. 2010. A SWOT Analysis of

Environmental Management Practice in Greek Mining and Mineral Industry. Resources

Policy, 35, 226 – 234. North, Douglas. C. 1990. Institutions, Institutional Change and

Economic Performance.Cambridge University Press. Perkin, Dwight,et al, 2001: et al,

2001 : Economic of Development 5 Edition (W.W Norton & Company. New York, N,Y

2001) 9-15. Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 2002.

Analisis Indikator Sosial Ekonomi Jawa Timur Tahun 1998 – 2002. Buku 2. Ringkasan

Eksekutif. Undang Undang No. 9 Tahun1995Tentang : Usaha Kecil Urata, Shujiro. 2000.

Policy Recommendations for SME Promotion in Indonesia. Report to the Coordination

Ministry of Economy, Finance and Industry. Jakarta. Wiryono, 2004. Penelitian Manfaat

Kredit Mikro Untuk UKM. Disertasi Doktor. Fakultas Bidang Keahlian Ekonomi

Pembangunan Fakultas Pascasarjana Universitas Pajajaran Bandung. Bandung.

INTERNET SOURCES:

-------------------------------------------------------------------------------------------

<1% - stie-yadika.ac.id/web/page/18

<1% - repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/14640/...

<1% - core.ac.uk/download/pdf/11721673.pdf

<1% - repository.usd.ac.id/16579/2/052114170_Full.pdf

<1% - matpelsekolah.blogspot.com/2018/03/makalah-karya...

<1% - eprints.perbanas.ac.id/615/3/COVER.pdf

<1% - repository.usd.ac.id/350/2/118114118_full.pdf

<1% - repository.upi.edu/31487/4/T_MTK_1502920_Table_of...

<1% - repository.unair.ac.id/32372/1/Binder1badrudinru.pdf

<1% - pecintamakalah.blogspot.com/2015/06/sejarah...

Page 31: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

<1% - tikhaelleora.blogspot.com/2011/12/makalah...

<1% - www.coursehero.com/file/pcuckfg/Terima-kasih...

<1% - repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/46563...

<1% - digilib.unila.ac.id/4002/17/BAB III.pdf

<1% - eprints.walisongo.ac.id/6536/4/BAB III.pdf

<1% - www.academia.edu/17538108/Upaya_Pemberdayaan_UKM...

<1% - docplayer.info/139994540-Peran-koperasi-produsen...

1% - finamardiahhaq.blogspot.com/2012/03/peranan-ukm...

1% - www.academia.edu/15603565/Usaha_mebel

<1% - eprints.undip.ac.id/18874/1/Rita_Yunus.pdf

<1% - afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/...

<1% - tatangmanguny.wordpress.com/2010/04/19/ukuran...

<1% - www.academia.edu/9900197/Kajian_Pustaka_Adm...

<1% - sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1391461024-2-BAB...

1% - id.scribd.com/doc/295774782/Unud-79-1104976961...

<1% - bbs.binus.ac.id/ibm/2018/04/lingkungan-ekonomi

<1% - journal.feb.unmul.ac.id/index.php/FORUMEKONOMI/article/...

<1% - www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180312091228-92...

<1% - maviacuba.blogspot.com/2011

<1% - akhmadsyahroni17.wordpress.com/2015/04/30/kilas...

<1% - arsmelysa26.blogspot.com/2015/05/krisis-ekonomi...

<1% - www.tax4economics.com

<1% - www.researchgate.net/profile/Vinsensio_Dugis/...

<1% - agrotechtelecenter.blogspot.com/2012/07/bangil...

<1% - wikimapia.org/26236409/Bangil

1% - www.facebook.com/dinas.kebudayaan.dan.pariwisata...

<1% - orang-jembatan.blogspot.com/2012/02/analisa...

<1% - www.researchgate.net/publication/314111778...

1% - endah240395.wordpress.com/2015/01/05/makalah-umkm

<1% - e-jurnal.stienobel-indonesia.ac.id/index.php/...

<1% - putrijunie90.blogspot.com/2010/10/makalah-pema...

<1% - kemenperin.go.id/artikel/18210/Daya...Semakin-Kompetitif-

<1% - kumpulanmakalahmanajemen.blogspot.com/2016/01/...

<1% - papermakalah.blogspot.com/2017/10/makalah-usaha...

1% - skripsi-konsultasi.blogspot.com/2019/02/konsep...

<1% - www.kompasiana.com/www.ilogosite.com/55003a2e...

<1% - mafiadoc.com/model-pengembangan-usaha-mikro...

<1% - repository.unpas.ac.id/33647/4/PENDAHULUAN SKRIPSI.pdf

<1% - eprints.ums.ac.id/26665/2/04.BAB_I.pdf

<1% - www.academia.edu/37560981/Membangun_Citra_Sebuah...

Page 32: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

<1% - eprints.upnjatim.ac.id/3318/2/file2.pdf

<1% - riezyanhi.blogspot.com/2012/09/makalah-peren...

<1% - qiqirizky.blogspot.com/2011/04/strategi...

<1% - www.ilmuekonomi.net/2017/05/struktur-perekonomian-dan...

<1% - id.123dok.com/document/y6e3j94z-analisis...

<1% - mlatifbasafi.blogspot.com/2018/11/ukuran...

<1% - mohammadfaj.blogspot.com/2012/11/pembangunan...

<1% - variasy.blogspot.com/2012/12/ekonomi-pembangunan...

<1% - etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/101922/potongan/S1...

<1% - christiandwi2427.wordpress.com/2013/10/18/...

<1% - ejournal.kemsos.go.id/index.php/Sosioinforma/...

<1% - www.sciencedirect.com/science/article/pii/S...

<1% - www.academia.edu/34713746/HAMBATAN_DAN_SOLUSI...

<1% - maretam08.student.ipb.ac.id/...tenaga...pembangunan-ekonomi

<1% - fifizaetun.blogspot.com/2013/01/perubahan...

<1% - aldisyalfaniaroon.blogspot.com/2015/05/...

<1% - jurnalmepaekonomi.blogspot.com/2010/05/analisis...

1% - ardhiananoerhaq.blogspot.com/2011/03/pdb...

<1% - ejournal.unsri.ac.id/index.php/jep/article/...

<1% - karindabella.blogspot.com/2016/04/pertumbuhan...

<1% - umamialvia.blogspot.com/2015/04/pertumbuhan-dan...

<1% - repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/35034...

<1% - issuu.com/taufiqikhwan92/docs/tugas_sistem...

<1% - www.academia.edu/15105381/mata_kuliah_teori...

<1% - assidiqichywt.blogspot.com/2010/12/pertumbuhan...

<1% - dg-rapiera.blogspot.com/2012/06/pengaruh...

<1% - putinspirit.blogspot.com/2014/06/teori...

<1% - www.politikwaras.com/pertumbuhan-ekonomi-inflasi...

<1% - brianddevido.blogspot.com/2016/12/tinjauan...

<1% - abstraksiekonomi.blogspot.com/2018/11/...

<1% - ahmadjibrilfkipuir.blogspot.com/2012/12/masalah...

<1% - ikhwan-fauzi.blogspot.com/2012/11

<1% - pelajarantentangmesin.blogspot.com/2014/02/...

1% - www.academia.edu/11720778

<1% - social, politik dan ekonomi

1% - repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789...

1% - punyauchti.blogspot.com/2013/06/makalah-ekonomi...

<1% - bappeda.bangkalankab.go.id/uploads/Penguatan Ekonomi.pdf

<1% - independent.academia.edu/irfanriadi1

<1% - bappenas.go.id/files/2913/5022/6062/mardi...

Page 33: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

1% - digilib.uinsby.ac.id/402/5/Bab 2.pdf

<1% - karangtarunateratai.blogspot.com/2012/09/pember...

1% - syifa-ilmu.blogspot.com/.../pengertian-industri.html

<1% - reginatya85.blogspot.com/2014/04

<1% - ekonomizarmi.blogspot.com/.../devinisi-industri.html

<1% - www.academia.edu/24190373/SEKTOR_INDUSTRI_INDONESIA

<1% - tinosyahbudi.wordpress.com/about/pengertian...

<1% - infostudikimia.blogspot.com/2016/08/pengertian...

<1% - ridhoadnan.blogspot.com/2010/07/usaha-kecil...

<1% - maghfirahreski.blogspot.com/2014/10/aspek...

<1% - anhyhandayaniunismuh12.blogspot.com/2013/05/umkm...

1% - a-research.upi.edu/operator/upload/s_l5051_032855...

<1% - id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah

<1% - www.academia.edu/10851841/BAB_II_TINJAUAN...

<1% - akuntansifreeline.blogspot.com/2013/05/definisi...

<1% - industri-kimia.blogspot.com/2010/10/...

<1% - core.ac.uk/display/35299123

<1% - core.ac.uk/display/12354614

<1% - repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42332...

<1% - industria.ub.ac.id/index.php/industri/article/...

<1% - repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/...

<1% - www.academia.edu/36770650/PROPOSAL_PENELITIAN...

<1% - sejarah-batik-indonesia.blogspot.com/2012/01/...

<1% - www.academia.edu/8369526/ANALISIS_KOMPETENSI...

<1% - etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/79393/potongan/D3...

<1% - id.123dok.com/document/9ynn54ly-analisis-usaha...

<1% - jurnal.binadarma.ac.id/index.php/jurnalmbia/article/...

<1% - lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S44192-Teta Amenda...

<1% - text-id.123dok.com/document/oy858v5y-strategi...

<1% - issuu.com/magsmesco/docs/dppm-uii_09._79-103...

<1% - e-journal.unair.ac.id/JMTT/article/view/5136

<1% - libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index...

<1% - www.academia.edu/32155381/PENGARUH_TRANSFORMASI...

<1% - dengan menggunakan metode derajat turbulensi digunakan untuk membantu

usaha kecil menengah ukm dalam penilaian lingkungan mereka.

<1% - hasil penelitian ukm banyak menghadapi tantangan dalam lingkungan bisnis.

<1% - www.academia.edu/29686976/BERTAHAN_HIDUP_DAN...

<1% - www.mdpi.com/2227-9717/6/12/252/pdf

<1% - amirdapir.blogspot.com/2016/04/600-daftar-judul...

<1% - www.academia.edu/9133103/A_knowledge-based_SWOT-analysis...

Page 34: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

<1% - nuralamlanafie.wordpress.com/2012/04/15/analisis...

<1% - wirausahamantap.blogspot.com

<1% - denandardede.blogspot.com/2015/05/perubahan...

<1% - wandiparlente.blogspot.com/2013/01/peranan...

<1% - belajarbersamauntuklebihbaik.blogspot.com/2011/...

<1% - www.slideshare.net/chriesnaMenceg/makalah...

<1% - www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S1807...

<1% - id.wikipedia.org/wiki/Subjek_penelitian

<1% - www.academia.edu/9900133/Pengembangan_Industri...

<1% - digilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1...

<1% - skripsi-skripsiun.blogspot.com/2014/10/skripsi...

<1% - 3 variabel dalam analytical hierarchy process ahp terdiri dari a. hierarchy level 1

<1% - eprints.walisongo.ac.id/761/4/082411129_Bab3.pdf

<1% - docplayer.info/165909-I-pendahuluan-introduction...

<1% - vivixtopz.wordpress.com/modul-kuliah/metodologi...

<1% - pascasarjana.umy.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/43-MM...

<1% - eprints.ums.ac.id/30292/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf

<1% - eprints.ums.ac.id/4226/1/C100040098.pdf

<1% - gerrytri.blogspot.com/2013/06/teknik-pengambilan...

<1% - library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=41445

<1% - khairilanwarsemsi.blogspot.com/2011/10/analisis...

<1% - sandimilzam.blogspot.com/2015/06/v-behaviorurl...

<1% - www.academia.edu/27915866/Sistem_Penunjang...

1% - repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/57757...

<1% - www.researchgate.net/publication/323961728...

<1% - apmmi.academia.edu/APMMIAsosiasiProfesiMultimediaIndonesia

<1% - hielmahasanah.blogspot.com/.../metode-sampling.html

<1% - file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA...

<1% - brainly.co.id/tugas/10400009

<1% - thidiweb.com/manajemen-operasional

<1% - arulmtp.wordpress.com/2008/08/03/analisa-swot...

<1% - mala-only.blogspot.com/2012/08/analisis-swot.html

<1% - lib.ui.ac.id/file?file=digital/126348-T 24621-Kajian...

<1% - ejournal2.undip.ac.id/index.php/dje/article/...

<1% - www.academia.edu/19384827/LAPORAN_MANAJEMEN...

<1% - journal.ipb.ac.id/index.php/jmagr/article/viewFile/7882/6185

<1% - www.academia.edu/5914849/Strategi_Perusahaan...

<1% - adeintannurani.blogspot.com/2011/07/pemanfaatan...

<1% - www.academia.edu/5532975/PERANAN_TEKNOLOGI...

<1% - amarsuteja.blogspot.com/2014/06/proposal...

Page 35: Plagiarism Checker X Originality Report · dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan penelitian. iv 5. Ayah, ibu dan keluarga penulis yang memberikan dukungan penulisan

<1% - www.academia.edu/9545170/Pembangunan_Sektor_Swasta

<1% - www.cifor.org/fileadmin/fileupload/InfoMebelPlus...

<1% - docplayer.info/135925923-Indikasi-geografis-atas...

<1% - www.temukanpengertian.com/2013/09/pengertian...

<1% - ekaadiary.blogspot.com/2015/05/hubungan...

<1% - contohmarketingplan.blogspot.com/2016/11/kataka...

<1% - ejournal.upi.edu/index.php/JAPSPs/article/viewFile/6721/4590

<1% - www.academia.edu/30437216/SKRIPSI_ANALISIS_SWOT...

<1% - retnoernita.blogspot.com/2016/08/paper-analisis...

<1% - luar daerah, seperti kerjasama perdagangan untuk meningkatkan kapasitas

produksi untuk mencapai efisiensi produksi.

<1% - www.academia.edu/30468105/Analisis_swot_kelompok

<1% - ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jpasca/article/...

<1% - riefirmansyah.blogspot.com/2016/03/makalah...

<1% - ilmuef.blogspot.com/2015/12/pengertian-anggaran...

<1% - www.neliti.com/id/publications/71396/analisis...

<1% - dpmptsp.riau.go.id/media/file/53122618375PERDA_NOMOR_7...

<1% - bappenas.go.id/files/8913/6082/9892/bab-26-pj...

<1% - repository.upi.edu/17635/2/T_MTK_1207189_Chapter5.pdf

<1% - id.scribd.com/doc/121424629/Majalah-Tamaddun...

<1% - onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/bs...

<1% - www.academia.edu/17020985/Tugas_Ekonomi...

<1% - javaboy53.blogspot.com/2015/01/peran-pasar-modal...

<1% - www.scirp.org/reference/ReferencesPapers.aspx?...

<1% - www.deepdyve.com/lp/emerald-publishing/building...

<1% - siteresources.worldbank.org/DEC/Resources/voigtfinal.PDF

<1% - memberfiles.freewebs.com/99/21/62292199/...

<1% - open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11755998.pdf