Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN MITRA GO-JEK DI KOTABANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Disusun Oleh:
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG2018
Annisa Adelina
ABTRAK
ANALYSIS OF THE GO-JEK PARTNER INCERMINANTS IN BANDARLAMPUNG CITY
By
Annisa Adelina
The purpose of this study is to determine the effect of working hours, servicequality, tariff, and point quantity to partner GO-JEK income in Bandar Lampung.This study was conducted using primary data obtained from interviews andquestionnaires. Data were analyzed using Multiple Linear Regression. Based onthe result of the research, it can be concluded that the independent variable ofworking hours (X1) and point quantity (x4) have positive and significant effect topartners GO-JEK income (Y), service quality (X2) and tariff (x3) have negativeand significant effect to partners GO-JEK income (Y).
Keywords: Income, Points Quantity, Rates, Service Quality, Working Hours.
ABSTRAK
ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN MITRA GO-JEK DI KOTABANDAR LAMPUNG
Oleh
Annisa Adelina
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jam kerja, kualitas layanan,tarif, dan jumlah point terhadap pendapatan mitra GO-JEK di Kota BandarLampung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer yangdiperoleh dari hasil wawancara dan kuisioner. Data dianalisis menggunakanRegresi Linier Berganda. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwavariabel bebas jam kerja (X1) dan jumlah point (X4) berpengaruh positif dansignifikan terhadap pendapatan mitra GO-JEK (Y), kualitas layanan (X2) dantarif(X3) berpengaruh negatif terhadap pendapatan mitra GO-JEK (Y).
Kata Kunci : Jam Kerja, Jumlah Point, Kualitas Layanan, Pendapatan, Tarif.
ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN MITRA GO-JEK DI KOTA
BANDAR LAMPUNG
OlehAnnisa Adelina
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSarjana Ekonomi.
Pada Jurusan Ekonomi PembangunanFakultas Ekonomi Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Annisa Adelina yang lahir di Bekri pada tanggal 31 Oktober
1995, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Sudiono
dan Ibu Rumiyatun.
Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 2000 di TK IKI PTPN 7 Unit
Usaha Bekri, yang diselesaikan pada tahun 2002. Penulis melanjutkan sekolah di
SDN 2 Sinar Banten Bekri yang diselesaikan pada tahun 2008. Penulis
melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 26 Bandar Lampung
yang diselesaikan pada tahun 2011 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta
Perintis 2 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2014.
Pada tahun 2014 penulis diterima di Universitas Lampung, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan melalui jalur SBMPTN. Selama masa
kuliah penulis mengikuti kegiatan organisasi kampus, diantaranya sebagai anggota
Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (Himepa). Pada tahun 2017 di
bulan Januari, Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sri
Basuki Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah selama 40 hari.
MOTO
Man Jadda Wajada
“Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil”
PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan nikmat yang telah diberikan, ku persembahkan skripsi ini dengan segala
ketulusan dan kerendahan hati kepada :
Keluargaku tercinta Bapak, Mamak, Mamas, serta Adek yang penuh
ketulusan selalu mendukung, menyanyangi, mengasihi, serta memberikan
motivasi untuk terus melangkah maju. Terima kasih untuk segala bentuk
perjuangan yang penuh keikhlasan Bapak dan Mamak berikan, untuk
kesabaran, pengertian dan kepercayaan yang begitu besar dalam
mendukung semua pencapaian penulis, serta doa yang tiada pernah henti
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
Para dosen yang telah begitu berjasa dalam memberikan bimbingan dan
ilmu yang sangat bermanfaat untuk penulis.
Sahabat-sahabat ku tercinta yang selalu mendukung, memberikan
semangat, saran, dan motivasi untuk penulis.
Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.
SANWACANA
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat serta nikmat-
NYA sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam
meraih gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Ekonomi Pembangunan. Skripsi yang
berjudul “Analisis Determinan Pendapatan Mitra GO-JEK di Kota Bandar
Lampung”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas
dari peranan serta bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,
dukungan, motivasi dan bimbingan selama proses penyusunan dan penyelesaian
skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M,Si. Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Nairobi, S.E., M.Si. selaku ketua Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Dr. Lies Maria Hamzah S.E., M.E. selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu dan fikiran untuk memberikan bimbingan,
masukan, motivasi, saran, nasihat, bantuan, hingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Muhiddin Sirat, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak memberikan masukan dan saran, hingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
6. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan masukan dan saran, hingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
7. Bapak Dr. Saimul, S.E.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan saran, masukan,
motivasi, nasihat, serta bantuannya selama proses pendidikan penulis di
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang
telah memberikan ilmu dan pelajaran yang bermanfaat selama masa
perkuliahan.
9. Seluruh karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
yang telah membantu penulis selama penulis menjadi mahasiswa di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
10. Kedua orang tuaku, Bapak Sudiono dan Mamak Rumiyatun yang penuh
keikhlasan dan penuh kasih sayang selalu memberikan doa, dukungan,
semangat, motivasi, dan bimbingan untuk penulis, serta menjadi
pendorong bagi penulis untuk tidak pantang menyerah dan tidak mudah
berkeluh kesah dalam mengejar cita-cita untuk membanggakan Bapak dan
Mamak.
11. Kedua Saudaraku, Amri Zuhrian dan Mira Amelia yang selama ini telah
banyak memberikan semangat, dukungan, inspirasi, penghiburan yang
selalu sabar dan besar hati mendengarkan keluh kesah penulis.
12. Saudara sepupuku Marlena Yusuf yang memberikan semangat, dan
banyak memberikan bantuan untuk penelitianku.
13. Sahabat-sahabat ku sedari kecil, Yunanda, Mirta, Ayunda, Wenny, Hilda,
Rissa, Fitri, Sesta, yang selalu ada dalam keadaan sedih maupun senang,
yang tidak pergi walaupun sudah berjauhan, jarak bukan halangan untuk
selalu bertukar kabar.
14. Sahabat-sahabat siput ku sedari SMA Nunu, Puji, Dira, Siti, Intan, Niken,
Arif, Welman, Eko, yang selalu memberikan ku dukungan, motivasi serta
penghiburan untuk penulis.
15. Sahabat-sahabat yang tercinta dan tersayang selama masa perkuliahan
UKM GARDU, Intan, Lupita, Febrina, JengLara, Dellia, Alin, Pandu,
Malik, Fatchul, Dan Aldianka, yang sangat banyak sekali memberikan
masukan, bantuan, motivasi, saling mendukung, dan banyak cerita dan
kisah kasih persahabatan yang sangat indah, tidak ada drama dan tidak ada
kepurapuraan. Terima kasih sudah tulus berteman denganku.
16. Intan Wulandari bundaku, temanku, saudaraku, sahabatku, motivatorku,
yang sangat sabar dalam mendengakan keluh kesahku, mengajari ku
ekonometrika, hitungan, rumus, grafik yang lebih dari dosen. Kamu hebat.
17. M Pandu Wijaya Sahabatku, Saudaraku, Abangku, terima kasih atas segala
bantuan selama masa perkuliahan.
18. Seluruh teman-teman Ekonomi Pembangunan 2014 yang tidak dapat
penulis tuliskan satu per satu, terima kasih atas segala dukungan kepada
penulis. Sukses untuk kita semua.
19. Keluarga KKN Desa Sri Basuki Kecamatan Kalirejo, Bang Fredy, Taufik,
Malik, Nadya, Nanda, Nadia. Terima kasih atas kisah KKN dan
pembelajaran hidup selama 40 hari yang tidak pernah terlupakan.
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 11
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 12
D. Manfaat Penulisan .............................................................................. 12
E. Sistematika Penulisan ........................................................................ 12
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 14
1. Tinjauan Teori ................................................................................ 14
a. Teori Pendapatan ...................................................................... 14
b. Fungsi Penerimaan ................................................................... 16
c. Teori Permintaan ..................................................................... 18
d. Tinjauan Teori Produktivitas .................................................... 19
e. Teori Alokasi Waktu ................................................................. 20
2. Tinjauan Empiris ............................................................................ 22
B. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 25
C. Hipotesis ............................................................................................... 27
III. METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 28
B. Jenis Penelitian dan Sumber Data ........................................................ 28
C. Tempat dan waktu Penelitian ............................................................... 28
D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 28
E. Definisi Operasionalisasi Variabel ....................................................... 30
F. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 32
G. Uji Signifikansi Instrumen Penelitian .................................................. 33
1. Uji Validitas .................................................................................... 33
2. Uji Reabilitas .................................................................................. 33
H. Metode Analisis Data ........................................................................... 34
1. Regresi Linier Berganda ................................................................ 34
I. Pengujian Asumsi Klasik ..................................................................... 35
1. Uji Normalitas ................................................................................ 35
2. Uji Multikolinearitas ...................................................................... 36
3. Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 36
J. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 37
1. KoefisienRegresi Secara Parsial (Uji – t) ...................................... 37
2. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama (Uji – f) ................. 38
3. Koefisien Determinasi (R2) .............................................................. 38
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ................................................... 40
B. Karakteristik Responden ...................................................................... 40
1. Responden Berdasarkan Kelompok Umur ..................................... 41
2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................... 42
3. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................. 42
4. Rekapitulasi Hasil Kuisoner ........................................................... 43
C. Hasil Uji Signifikasi Instrumen Penelitian ........................................... 48
1. Uji Validitas .................................................................................... 48
2. Uji Reliabilitas ............................................................................... 49
D. Hasil Perhitungan ................................................................................. 49
1. Regresi Linier Berganda ................................................................ 49
E. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 51
1. Uji Normalitas ................................................................................ 51
2. Uji Multikolinearitas ...................................................................... 52
3. Uji Heterokedastisitas .................................................................... 53
F. Uji Hipotesis ........................................................................................ 53
1. Uji t-statisitik .................................................................................. 53
2. Uji f-statistik .................................................................................. 54
3. Koefisien Determinasi R-Square.................................................... 55
G. Pembahasan .......................................................................................... 55
H. Implikasi Penelitian .............................................................................. 59
V. SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 61
A. Simpulan .............................................................................................. 61
B. Saran .................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Perhitungan Point dan Bonus Driver GO-JEK Wilayah Lampung ............. 6
2. Biaya Operasional GO-JEK dilihat dari aspek jarak tempuh (Jam sibuk
Dan tidak sibuk) ......................................................................................... 9
3. Jumlah Penduduk Kota Bandar Lampung Tahun 2014 .............................. 10
4. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 22
5. Definisi dan Operasional Variabel ............................................................. 30
6. Tabel Reliabilitas ........................................................................................ 34
7. Hasil Rekapitulasi Responden Rata-Rata Jumlah Pendapatan................... 43
8. Hasil Rekapitulasi Responden Rata-Rata Jumlah Jam Kerja ..................... 44
9. Hasil Rekapitulasi Responden Rata-Rata JumlahTarif .............................. 45
10. Hasil Rekapitulasi Responden Rata-Rata Jumlah Point ............................ 46
11. Hasil Uji Validitas ...................................................................................... 48
12. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................. 49
13. Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda ............................................... 50
14. Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 51
15. Hasil Uji Multikolineritas .......................................................................... 52
16. Hasil Uji t-statistik ..................................................................................... 54
17. Hasil Uji F-statistik .................................................................................... 55
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. PDRB Kota Bandar Lampung atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha, (Tahun 2010 – 2016 (Juta Rupiah) ........... 2
2. Jumlah kendaraan bermotor yang mendominasi paling banyak
Di Provinsi Lampung .......................................................................... 3
3. Kurva Indiferen keputusan untuk bekerja atau bersantai ..................... 21
4. Skema Kerangka Berpikir Penelitian ................................................... 27
5. Responden Berdasarkan Kelompok umur ............................................ 41
6. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....................................... 42
7. Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................. 53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kuisoner ...................................................................................................... L-1
2. Rekapitulasi Hasil Kuisioner ....................................................................... L-7
3. Succesive Detail ......................................................................................... L-22
4. Succesive Interval ....................................................................................... L-24
5. Uji Validitas dan Reabilitas ......................................................................... L-39
6. Data Responden per Variabel ...................................................................... L-45
7. AnalisisRegresi Linier Berganda ................................................................. L-48
8. UjiAsumsi Klasik ........................................................................................ L-49
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi suatu negara atau daerah tidak terlepas dari pengaruh
perkembangan sarana dan prasarana yang mendukung diantaranya transportasi.
Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat
lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau
mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan
aktivitas sehari-hari dan merupakan salah satu unsur yang penting dalam mendukung
kegiatan maupun perputaran roda pembangunan nasional khususnya kegiatan dalam
bidang perekonomian seperti kegiatan perdagangan, pembangunan, mobilitas
manusia, barang dan jasa, serta mendukung pengembangan wilayah dalam rangka
perwujudan wawasan nusantara dan peningkatan hubungan internasional. (Ekonomi
Perangkutan:121).
Dalam sudut pandang ekonomi makro pengangkutan (transportasi) merupakan salah
satu prasarana yang menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, Maka suatu
sistem transportasi nasional harus ditata secara terpadu dan mampu mewujudkan
ketersediaan jasa transportasi yang tertib, nyaman, cepat, lancar dan berbiaya murah.
Berikut ini adalah besarnya kontribusi bidang transportasi terhadap PDRB kota
Bandar Lampung tahun 2010-2016.
2
Sumber : Bandarlampung.bps.go.id,2016
Gambar 1. PDRB Kota Bandar Lampung atas Dasar Harga Konstan MenurutLapangan Usaha, (Tahun 2010 – 2016 ) juta Rupiah))
Pada gambar 1 memperlihatkan data jumlah PDRB Kota Bandar Lampung atas Dasar
Harga Konstan menurut lapangan usaha tahun 2010-2016. Sektor transportasi
menempati urutan ke sembilan cukup berkontribusi terhadap PDRB Kota Bandar
Lampung. Sektor transportasi tercantum pada sektor transportasi dan pergudangan.
Terlihat bahwa, kontribusi sektor transportasi terhadap PDRB Kota Bandar Lampung
terus mengalami peningkatan, dan hal ini sangat membantu dalam pembangunan
wilayah, peningkatan dan pemerataan pembangunan Kota Bandar Lampung. Dalam
hal penunjang pembangunan penyediaan jasa perangkutan (transportasi) yang efektif,
0
1000000
2000000
3000000
4000000
5000000
6000000
7000000
8000000
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota Bandar Lampung (JutaRupiah) Harga Konstan 2010
Kontruksi
perdagangan besar daneceran,reparasi mobil dansepeda motorpertanian, kehutanan, danperikanan
informasi dan komunikasi
pertambangan dan penggalian
pengadaan listrik dan gas
penyediaan akomodasi, makandan minum
industri pengolahan
transportasi dan pergudangan
pengadaan air, pengelolasampah, limbah dan daur ulang
3
serta menunjang perkembangan ekonomi perlu dicapai keseimbangan antara
penyediaan dan permintaan jasa angkutan. Jika penyediaan jasa angkutan lebih kecil
dari pada permintaan maka akan terjadi kemacetan arus jasa yang menimbulkan
kegoncangan harga pasar. Sebaliknya jika jasa angkutan yang ditawarkan lebih besar
dari permintaan, maka akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan
menyebabkan perusahaan angkutan merugi serta menutup usahanya. Kelanjutannya
akan berdampak pada penawaran barang dan jasa angkutan berkurang sehingga dapat
menyebabkan tidak lancarnya arus barang dan jasa.
Permintaan akan jasa angkutan (transportasi) telah memperluas usaha pelayanan jasa
angkutan dan tentu saja membuka lapangan pekerjaan cukup luas, terjadi
perkembangan ekonomi, karena akan berdampak pada peningkatkan mobilitas
manusia melainkan juga mobilitas barang dan jasa. (Ekonomi Perangkutan,2016:90).
Sumber : Lampung.bps.go.id,2014.Gambar 2. Data Jumlah Kendaraan Bermotor di Provinsi Lampung.
Gambar 2 merupakan data jumlah kendaraan bermotor di Provinsi Lampung tahun
1997 - 2014. Jumlah konsumsi kendaraan bermotor dari tahun 1997 - 2014 kendaraan
0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
3000000
1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013
Sepeda Motor
Mobil Penampung
Mobil Beban
Mobil Bus
Jumlah
4
di Provinsi Lampung sangatlah berfluktuasi setiap tahun nya dan selalu mengalami
peningkatan. Dalam hal ini kendaraan yang paling mendominasi di Provinsi Lampung
adalah kendaraan bermotor jenis sepeda motor dengan jumlah kurang lebih 1.700.000
dibandingkan dengan kendaraan lainnya yang hanya berkisar 500.000 sampai dengan
1.000.000 unit.
Fenomena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) telah
mempengaruhi perkembangan teknologi sistem perangkutan (transportasi), dan
mempengaruhi tata ruang wilayah, Karena daya jelajah kendaraan semakin luas, maka
jarak antara tempat tinggal dengan tempat lainnya seperti tempat pekerjaan tidak lagi
menjadi kendala. Dengan perkembangan teknologi informasi pada saat ini terutama
untuk pemesanannya konsumen mudah melakukan mobilisasi kemana saja dengan
memiliki aplikasi saat ini. Meningkatnya akses internet dan teknologi melalui
smartphone di kalangan masyarakat Indonesia mengundang hadirnya transportasi
online di Indonesia. Transportasi online sebagai layanan yang memudahkan
masyarakat Indonesia dalam melakukan mobilitas perjalanan.
Transportasi online yang kini hadir di Indonesia adalah taksi online dan ojek online
yang disebut sebagai Transportation Network Companies (TNC). Di negara tempat
dimana TNC itu berawal yaitu Amerika, TNC menyediakan jasa transportasi
mobil/taksi online. Di Indonesia transportasi online dibuat lebih bervariasi dengan
dimunculkannya layanan ojek online. TNC menggunakan teknologi smartphone untuk
menghubungkan konsumen dengan pengemudi yang tersedia dan dekat dengan posisi
konsumen. Pengemudi memberikan layanan transportasi menggunakan kendaraan
5
pribadi mereka sendiri. Konsumen dapat melihat profil pengemudi sebelum
melakukan transaksi perjalanan. Konsumen juga dapat melihat biaya perjalanan
sebelum melakukan transaksi perjalanan, Konsumen dapat melakukan pembayaran
secara tunai ataupun dengan dengan sarana yang disediakan oleh perusahaan sendiri
dalam bentuk uang eletronik yang disebut GO-PAY yang telah atur dan diisi.
Penggunaan saranan GO-PAY pada saat mengunduh aplikasi TNC pada smartphone
mobile. tersebut sangat mempermudah konsumen dalam melakukan transaksi
Terdapat beberapa jenis transportasi online yang ada di Indonesia, antara lain GO-
JEK, Grab, dan Uber. GO-JEK, Grab, dan Uber adalah tiga penyedia transportasi
online besar di Indonesia. Ketiganya menawarkan layanan dan fitur terbaru untuk
mendapatkan pelanggan baru.
Menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) selesai menggelar survey online
untuk transportasi online mengungkapkan jumlah pengguna (unique visitor) Grab dan GO-
JEK sebanyak (8,6 juta dan 8,8 juta per bulan). Sementara jumlah pengguna Uber sebanyak
(2,3 juta per bulan), GO-JEK memiliki basis pengguna 8,8 juta, sedangkan Grab memiliki
basis pengguna 8,6 juta. GO-JEK menduduki rating tertinggi dipilih konsumen, sebanyak
72,6 persen, kemudian Grab sebanyak 66,9 persen Uber digunakan oleh 51 persen dan
terakhir My Blue Bird sebanyak 4,4 persen. Adapun jenis transportasi online yang berasal
dari Indonesia dengan tingkat peminatnya dan permintaan paling tinggi saat ini adalah GO-
JEK, dan sedang berkembang di Kota Bandar Lampung. Nadiem Makarin mendirikan PT.
GO-JEK Indonesia yang mengawali jasa ojek online di Indonesai.GO-JEK
menyediakan jasa Go-Ride (ojek online) dan Go-Car yaitu taksi online. Disamping
itu, GO-JEK juga dapat memberikan beberapa layanan jasa, seperti : go-food (pesan
6
makanan), go-shop (belanja barang), go-tick (jasa pembelian ticket), go-clean (home
service), go-box (cargo), go-send (kurir barang), go-massage (pijat). GO-JEK di kota
Bandar Lampung sendiri sudah ada sejak bulan Februari 2017 dan telah memiliki
kurang lebih 7000 .
Dalam perkembangannya ojek online memiliki banyak keunggulan dibandingkan
dengan ojek konvensional, sehingga para konsumen/masyarakat lebih memilih
menggunakan sarana ojek online. Fenomena tersebut terjadi karena penghasilan mitra
GO-JEK yang sangat menggiurkan yaitu sebesar 20 persen diberikan untuk
perusahaan dan 80 persen diberikan kepada para mitra. Perusahaan GO-JEK
memberikan reward/bonus pendapatan kepada para mitra yang dapat memenuhi
jumlah permintaan jasa GO-JEK yaitu sebesar 9-10 orderan atau sebanyak 30 poin
dan berlaku dalam sehari tidak terbatas pada banyak jumlah permintaan yang
mencakup jasa yang terdapat dalam aplikasi GO-JEK , dan jauh atau dekatnya jarak
yang ditempuh.
Tabel 1.Perhitungan Point dan Bonus Mitra GO-JEK di Wilayah Lampung.
Wilayah Jumlah Point Bonus (Rp)Lampung 12
16202430
10.00030.00040.00050.00070.000
Catatan :Bonus akan dibayarkan apabila jika performamitra mencapai 55%. Bonus akan ditahan jikaperforma dibawah 55%.
200.000
Sumber : GO-JEK Bandar Lampung,2017
7
Tabel 1 merupakan data perhitungan point dan bonus mitra GO-JEK di wilayah
Lampung. Perusahan GO-JEK memberikan reward/bonus pendapatan kepada para
mitra. Untuk setiap 12 point mitra GO-JEK mendapatkan bonus sebesar Rp.10.000,
jika 16 point mendapatkan bonus Rp.30.000, 20 point mitra GO-JEK mendapatkan
bonus sebesar Rp.40.000, jika 24 point mendapatkan bonus Rp.50.000 dan maksimal
point sebanyak 30 point mendapatkan bonus Rp.70.000. point dan bonus berlaku
dalam sehari sehingga bonus perhari yang diperoleh untuk maksimal 30 point yaitu
sebesar Rp.200.000. dengan catatan bahwa bonus akan dibayarkan apabila jika
performa mitra GO-JEK mencapai 55%, dan bonus akan ditahan apabila performa
kurang dari 55%. GO-JEK juga merupakan transportasi yang fleksibel, karena GO-
JEK menggunakan sepeda motor yang lebih mudah dan cepat serta lebih efisien.
Pekerjaan sebagai mitra GO-JEK ini tidak memiliki ikatan waktu, paramitra bebas
menentukan jam kerjanya atau bisa dikatakan sebagai model survival time. Survival
time merupakan model yang menjelaskan dimana pekerja dalam hal ini bebas berhenti
ataupun bekerja setiap saat ketika pekerja merasa sudah cukup dari perolehan
pendapatan dari tarif yang diterima. sehingga perbedaan waktu yang terjadi untuk
setiap hari kerja tersebut akan mencerminkan perbedaan tingkat upah (Sholeh, 2007).
Perkembangan jumlah mitra GO-JEK mengalami peningkatan setiap bulannya. Pihak
yang bersangkutan memberikan informasi yang tidak begitu detail mengenai
perkembangan jumlah mitra GO-JEK di Bandar Lampung. Pihak perusahaan hanya
memberikan informasi mengenai jumlah mitra GO-JEK di Bandar Lampung yang
sampai dengan saat ini bulan Desember 2017 sebanyak 7.000 mitra GO-JEK dan
akan terus mengalami peningkatan karena perusahaan GO-JEK merekrut sebanyak
8
1000 mitra setiap bulan nya. Peningkatan jumlah mitra GO-JEK di Kota Bandar
Lampung tak terjadi karena besarnya tingkat upah/pendapatan nya dan GO-JEK
merupakan sebuah terobosan baru yang membuka lapangan pekerjaan dan dapat
mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Tingkat pendapatan masih menjadi
indikator utama untuk menguku tingkat kesejahteraan masyarakat, di samping
berbagai indikator sosial ekonomi lainnya.
Beberapa faktor yang mempengaruh pendapatan mitra GO-JEK yaitu jam kerja,
kualitas layanan, tarif, dan jumlah point. Menurut BPS (2005) bekerja adalah
melakukan sebuah pekerjaan dengan maksud untuk memperoleh penghasilan atau
keuntungan paling sedikit 1 jam (berturut-turut tanpa terputus) dalam seminggu. Jam
kerja merupakan lamanya waktu dalam jam yang digunakan untuk bekerja dari
seluruh pekerjaan. tingkat upah akan direspon secara temporer atau berubah-ubah
oleh tenaga kerja, dimana dari hari ke hari tingkat upah relatif konstan, namun di hari-
hari tertentu akan mengalami fluktuasi dalam hitungan 1 periode jam kerja. Sebuah
kajian teori ekonomi konvensional mengatakan bahwa secara umum individu dan
rumah akan lebih banyak menawarkan jam kerja, apabila terjadi kenaikan tingkat
upah nominal atau ritel (Sukartini, 2014). Jadi, secara umum diasumsikan bahwa
semakin banyak jam kerja yang diluangkan sehingga semakin produktif pekerjaan
tersebut. Dilihat dari tarif yang dibebankan kepada konsumen ojek online lebih murah
dibandingkan dengan ojek konvensional. Ketika tarif transportasi semakin rendah
maka pemilihan dan permintaan jasa dan transportasi mengalami peningkatan.
Perhitungan tarif ojek online dan ojek konvensional dilakukan secara berbeda,
9
dikarenakan terdapat jam sibuk dan jam tidak sibuk yang diterapkan dari pihak
perusahaan GO-JEK. Perbedaan tarif pada jam sibuk dan jam tidak sibuk dikarenakan
pada jam sibuk faktor permintaan akan jasa ojek online lebih banyak dari jam tidak
sibuk. Perbedaan tariftersebut seperti terlihat pada tabel 2 dibawah ini :
Tabel 2. Biaya Operasional GO-JEK Dilihat Dari Aspek Jarak Tempuh (Jam
Sibuk dan Tidak Sibuk)
Jam Sibuk :(Senin-Jumat: 06.00 - 09.00 dan 16.00 - 20.00 WIB)Jarak Tempuh Perjalanan
0 - 10 kilometerlebih dari 10 kilometerTarif minimum jam sibuk : Rp 10.000
Biaya Perjalanan (Rp/Km)2.5003.000
Tidak Sibuk
Jarak Tempuh Perjalanan0 - 10 kilometerlebih dari 10 kilometerTarif minimum jam tidak sibuk :Rp 6.000
Biaya Perjalanan (Rp/Km)1.5003.000
Sumber : GO-JEK Bandar Lampung,2017.
Keunggulan dari ojek online ialah konsumen dapat melihat tarif dari titik awal hingga
titik akhir pemberhentian secara langsung pada aplikasi ojek online yang terdapat
dalam smartphone setelah melakukan proses pemesanan, sehingga konsumen
memiliki pilihan melanjutkan perjalanan atau mengganti layanan ojek online ke TNC
lain yang lebih murah. Pembayaran total tarif ojek online dilakukan setelah konsumen
telah sampai pada titik akhir pemberhentian dan total tarif sesuai dengan nilai yang
telah tercantum pada saat proses pemesanan. Kemudian, selain pembayaran secara
tunai, konsumen juga dapat melakukan pembayaran total ojek online secara debit
menggunakan kartu rekening atau saldo yang telah disimpan sebelumnya.
10
Tabel.3 Data Jumlah Penduduk Kota Bandar Lampung 2014.
Jenis Kelamin (Jiwa)
Kecamatan Laki-laki Perempuan Laki-laki dan PerempuanTeluk Betung Barat 15.363 14.436 29.799Teluk Betung Timur 21.396 20.249 41.645Teluk Betung Selatan 19.960 19.393 39.353Bumi Waras 28.949 27.793 56.742Panjang 37.736 36.570 74.306Tanjung Karang Timur 18.520 18.588 37.108Kedamaian 26.584 26.008 52.592Teluk Betung Utara 25.30 25.293 50.593Tanjung Karang Pusat 25.263 25.863 51.126Enggal 13.684 14.400 28.084Tanjung Karang Barat 27.724 26.986 54.710Kemiling 32.683 32.954 65.637Langkapura 17.129 16.815 33.944Kedaton 24.495 24.560 49.055Rajabasa 24.472 23.555 48.027Tanjung Senang 22.900 22.875 45.775Labuhan Ratu 22.606 22.237 44.843Sukarame 28.487 28.434 56.921Sukabumi 29.348 27.986 57.334
Way Halim 30.612 30.881 61.493Kota Bandar Lampung 493.211 485.876 979.087
Sumber : Bandarlampungkota.bps.go.id,2014.
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di Kota Bandar Lampung kurang
lebih mencapai 979.087 jiwa dan jumlah GO-JEK yang tersedia kurang lebih 7.000
mitra di wilayah Kota Bandar Lampung. Ojek online diharapkan dapat mempermudah
akses konsumen, sehingga dapat memenuhi kebutuhan permintaan akan jasa ojek
online dan masih banyak keunggulan yang yang lainnya yang mempengaruhi
perkembangan ojek online sangat pesat di Indonesia khusus nya di Kota Bandar
Lampung.
11
Kualitas pelayanan mengacu pada tingkat kenyamanan, sikap dan kemudahan
penggunaan sistem. Dalam hal ini GO-JEK memiliki penilaian terhadap setiap mitra
GO-JEK. Mereka mendapatkan konsumen dan konsumen memberikan reting. Hal itu
membantu menilai pengemudi dengan memberi reting, Dalam hal ini penulis tertarik
meneliti mengenai faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pendapatan mitra
GO-JEK di Kota Bandar Lampung.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dijelaskan diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah jam kerja berpengaruh terhadap pendapatan mitra GO-JEK di Kota
Bandar Lampung?
2. Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap pendapatan mitra GO-JEK di
Kota Bandar Lampung?
3. Apakah tarif berpengaruh terhadap pendapatan mitra GO-JEK di Kota Bandar
Lampung?
4. Apakah jumlah point berpengaruh terhadap pendapatan mitra GO-JEK di Kota
Bandar Lampung?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hubungan jam kerja dengan pendapatan mitra GO-JEK di
Kota Bandar Lampung.
12
2. Untuk mengetahui hubungan kualitas layanan dengan pendapatan mitra GO-
JEK di Kota Bandar Lampung.
3. Untuk mengetahui hubungan tarif dengan pendapatan mitra GO-JEK di Kota
Bandar Lampung.
4. Untuk mengetahui hubungan jumlah point dengan pendapatan mitra GO-JEK
di Kota Bandar Lampung.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar
Sarjana Ekonomi dan dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memperluas pengetahuan dan wawasan peneliti tentang Analisis Faktor-
Faktor yang mempengaruhi Pendapatan Mitra GO-JEK Di Kota Bandar
Lampung
2. Bagi dunia ilmu pengetahuan, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
melengkapi kajian Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Mitra GO-JEK Di Kota Bandar Lampung
3. Bagi instansi terkait pembuat kebijakan, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi yang berguna untuk memahami Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pendapatan Mitra GO-JEK Di Kota Bandar Lampung.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : Bab I berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang,
13
Rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka
pemikiran, hipotesis, dan sistematika penulisan.
BAB II : Bab II berisi tentang tinjauan pustaka. Bab ini terdiri dari tinjauan
teoritisn dan tinjauan empiris dari penelitian-penelitian ini. Kerangka
pemikiran yang menggambarkan rancangan penelitian dan hipotesis.
BAB III : Bab III berisi tentang metode penelitian. Bab ini terdiri dari jenis
ruang lingkup, jenis dan sumber data dalam penelitian, definisi
operasional variabel dan metode analisis yang digunakan dalam
penelitian.
BAB IV :Bab IV berisi hasil dan pembahasan. Bab ini terdiri dari gambaran
umum daerah penelitian, hasil uji asumsi klasik, hasil regresi,
pengujian hipotesis, koefisien determinasi kuadrat, pembahasan
dan implikasi penelitian.
BAB V : Bab V berisi kesimpulan dan saran. Bab ini terdiri dari
kesimpulan dari penelitian dan saran untuk para pemangku
kepentingan dan saran untuk penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
14
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Tinjauan Teori
a. Teori Pendapatan
Menurut Sukirno (2010), pendapatan atau keuntungan ekonomi adalah pendapatan
yang diperoleh pengusaha, setelah dikurangi oleh ongkos yang ada. Pendapatan
merupakan suatu hasil yang diperoleh seseorang dari kegiatan usaha sebagai imbalan
atas kegiatan yang dilakukan. Pendapatan bisa di artikan sebagai balas jasa yang di
lakukan setiap pelaku usaha yang menghasilkan barang ataupun jasa, yang dilakukan
dari setiap pekerjaannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah usia,
jenis kelamin, pendidikan, dan pengalaman.
Budiono (2002) mengemukakan bahwa pendapatan adalah hasil dari penjualan
faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi. Selanjutnya,
pendapatan juga dapat di definisikan sebagai jumlah seluruh uang yang diterima
olehseseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun),
pendapatan terdiri dari upah, atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan
seperti sewa, bunga dan deviden, serta pembayaran transfer ataupenerimaan dari
pemerintah seperti tunjangan (Nababan, 2013). Kemudian Harahap (2002)
15
menyatakan bahwa pendapatan merupakan hasil dari penjualan barang atau
pemberian jasa yang dibebankan kepada konsumen, atau mereka yang menerima
jasa.Penjualan tersebut ditentukan oleh jumlah unit yang terjual dan harga jual (Noor,
2007).
Secara garis besar menurut Boediono (2002) pendapatan digolongkan menjadi tiga
yaitu :
a. Gaji dan Upah, yaitu imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut
melakukan pekerjaan untuk orang lain yang diberikan dalam waktu satu hari,
satu minggu ataupun satu bulan.
b. Pendapatan Dari Usaha Sendiri, merupakan nilai total dari hasil produksi yang
dikurangi dengan biaya-biaya yang dibayar. Usaha disini merupakan usaha
milik sendiri atau kelurga. Tenaga kerja berasal dari anggota keluarga sendiri
serta nilai sewa capital milik sendiri dan semua biaya ini biasanya tidak
diperhitungkan.
c. Pendapatan Dari Usaha Lain, pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan
tenaga dan biasanya merupakan pendapatan sampingan, antara lain :
1. Pendapatan dari hasil menyewa asset yang dimiliki seperti rumah, tanah,
mobil, dan sebagainya.
2. Bunga dari uang.
3. Sumbangan dari pihak lain.
4. Pendapatan dari pensiun.
16
Dari definisi beberapa ahli mengenai pendapatan, penelitan ini menggunakan teori
menurut Boediono (2002) tentang pendapatan berupa gaji dan upah yang definisinya
yaitu imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut melakukan pekerjaan untuk
orang lain yang diberikan dalam waktu satu hari, satu minggu ataupun satu bulan.
Untuk menghitung besar kecilnya pendapatan dapat dilakukan dengan tiga
pendekatan yaitu (Sukirno, 2002)
a. Pendekatan produksi (Production Appoarch):
yaitu dengan menghitung semua nilai produksi barang dan jasa akhir yang
dihasilkan dalam periode tertentu.
b. Pendekatan pendapatan (Income Appoarch):
yaitu dengan menghitung nilai kesleuruhan balas jasa yang dapat di terima
oleh pemilik faktor produksi dalam suatu periode tertentu.
c. Pendekatan Pengeluaran, (Expenditure Appoarch):
yaitu pendapatan yang diperoleh dengan menghitung pengeluaran konsumsi
masyarakat.
b. Fungsi Penerimaan
Penerimaan hasil penjualan merupakan fungsi dari jumlah barang yang terjual.
Penerimaan total ( total revenue ) adalah jumlah uang diterima oleh perusahaan dari
penjualan produk-produknya (Mankiw, 2014:270). Seperti hal nya dalam konsep
biaya, dalam konsep penerimaan pun dikenal pengertian rata-rata dan marjinal.
Penerimaan rata-rata (average revenue, AR) ialah penerimaan yang diperoleh per unit
17
barang, merupakan hasil bagi penerimaan total terhadap jumlah barang. Penerimaan
marjinal (marjinal revenue, MR) ialah penerimaan tambahan yang diperoleh dari
setiap tambahan satu unit barang yang dihasilkan atau terjual.
Penerimaan Rata-rata (AR) adalah penerimaan rata-rata tiap unit produksi, dapatdirumuskan :
AR = TR/Q
Menurut Sukirno (2002), untuk mengetahui jumlah penerimaan yang diperoleh dapat
diketahui dengan rumus :
TR = P.Q
Keterangan :
TR = Total Revenue/Total PenerimaanP = Harga Produk (Rp)
Q = Jumlah Produk
Dalam penelitian ini dari sisi permintaan,
TR = TR1 + TR2
TR1 = Pendapatan tunai dari konsumen,TR1 = Pendapatan tambahan dari bonus.
TR1 = P1.Q1
P1 = Tarif (Biaya/Km)Q1 = Kuantitas Permintaan (Jarak Tempuh)
TR2 = P2.Q2
P2 = Tarif/Biaya Perjalanan (dianggap konsta)Q2 = f (Q)= f (Jumlah oint yang diperoleh)
18
c. Teori Permintaan
Menurut Samuelson (2001) dalam pandangannya bahwa permintaan adalah
Hubungan jelas antara harga pasar suatu barang dengan jumlah yang diminta,
dengan catatan faktor lain tidak berubah. Sedangkan menurut Salvator ( 2006),
permintaan adalah jumlah suatu komoditi yang bersedia dibeli individu selama
periode waktu tertentu merupakan fungsi dari atau tergantung pada komoditi itu,
pendapatan nominal individu, harga komoditi lain, dan cita rasa individu. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa permintaan terhadap suatu barang akan berubah
apabila citra rasa atau pendapatan suatu harga barang-barang lain mengalami
perubahan pula.
Teori permintaan menerangkan tentang ciri-ciri hubungan antara jumlah permintaan
dan harga. Adapun hukum permintaan adalah semakin rendah harga suatu barang
maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut dan sebaliknya apabila
semakin tinggi harga suatu barang tersebut maka semakin sedikit permintaan
terhadap barang itu.
Faktor-faktor penentu permintaan seseorang atau masyarakat terhadap suatu barang
ditentukan oleh beberapa faktor yaitu antara lain :
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang-barang tersebut.
3. Pendapatan rumah tangga
4. Pendapatan rata-rata masyarakat
5. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat
19
6. Cita rasa (selara)
7. Jumlah Penduduk
8. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang.
Dalam penelitian ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama
dipengaruhi oleh tingkat harganya. Oleh sebab itu, dalam teori permintaan yang
terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan barang dengan harga
barang tersebut. (Sadono Sukirno : 2008)
d. Tinjauan Teori Produktivitas
Produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara hasil kerja yang di capai
dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (Kusriyanto, 1986:2). Menurut
Hasibuan (1996:126) Produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan
input (masukan). Jika Produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya
peningkatan efisiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan
adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya.
Adapun pengertian produktivitas menurut Cobb-Douglas, yaitu dengan menunjukkan
rasio output terhadap input. Input dapat mencakup biaya produksi dan peralatan.
Sedangkan output bisa terdiri dari penjualan, pendapatan, market share, dan
kerusakan. Produktivitas tidak sama dengan produksi, tetapi produksi merupakan
komponen dari usaha produktivitas. Pada hakekatnya produktivitas kerja akan banyak
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : (Wignjosoebroto, 2003)
20
a. Faktor teknis, yaitu berhubungan dengan pemakaian dan penerapan fasilitas
produksi secara lebih baik, penerapan metode kerja yang lebih efektif serta
efisien dan penggunaan input yang lebih ekonomis.
b. Faktor manusia, yaitu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap usaha-usaha
yang dilakukan manusia dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas
dan tanggung jawabnya. Di sini hal pokok penentu adalah motivasi kerja yang
memerlukan pendorong ke arah kemajuan dan peningkatan prestasi kerja
seseorang.
e. Teori Alokasi Waktu
Teori labor leisure choice adalah pilihan dari individu untuk menggunakan waktunya
bekerja atau tidak bekerja (leisure). Setiap jam kerja yang digunakan untuk leisure
akan mengurangi waktu untuk bekerja dan sebaliknya. Setiap individu memiliki
preferensi yang berbeda dalam menentukan pilihan alokasi jumlah waktu yang
dimiliki untuk bekerja dan waktu senggangnya. Kurva Indiferen menggambarkan
kombinasi antara pilihan bekerja pada tingkat pendapatan yang diperoleh terhadap
jumlah waktu senggang yang dapat dinikmatinya. (Sumarsono, 2003).
Kenaikan tingkat upah berarti harga waktu luang semakin mahal, pada kondisi awal
kenaikan upah yang tinggi akan mendorong rumah tangga mensubstitusikan leisure-
nya untuk lebih banyak bekerja guna meningkatkan konsumsi barang. Penambahan
waktu bekerja tersebut dinamakan efek subsitusi dari tingkat kenaikan upah.
Kenaikan tingkat upah lebih lanjut, juga akan meningkatkan pendapatan. Namun
pada titik tertentu, peningkatan pendapatan akibat kenaikan upah tersebut justru
21
mendorong pekerja rumah tangga untuk mengurangi jam kerjanya atau disebut efek
pendapatan. Peningkatan tingkat upah akan meningkatkan jam kerja apabila efek
substitusi lebih besar dari efek pendapatan. Sebaliknya kenaikan tingkat upah akan
mengakibatkan pengurangan waktu bekerja apabila efek subsitusi lebih kecil dari
efek pendapatan.
Kurva Indiferen yang menggambarkan tentang keputusan untuk bekerja atau
bersaintai :
Gambar 3.Kurva Indiferen keputusan untuk bekerja atau bersantai
Sumber :Mankiw, 2014
Kurva indiferen menunjukkan batasan anggaran seseorang memutuskan berapa
banyak jam yang harus ia gunakan untuk bekerja dan, kurva indiferennya untuk
pendapatan dan waktu luang, dan titik optimumnya. Jika seseorang menghabiskan
Pendapatan
Titik optimum
Waktu luang (dalam jam/hari)
$5.000
2000
0 60 100
I1
I2
I3
22
keseluruhan 100 jam yang ia miliki sebagai waktu luang, dia tidak memperoleh apa-
apa. Jika ia menghabiskan 100 jam untuk bekerja, ia memperoleh $5.000 per minggu
untuk dikonsumsi, tetapin tidak mempunyai waktu luang. Jika ia bekerja normal
selama 40 jam per minggu, ia memiliki 60 jam waktu luang dan memperoleh $2.000
per minggu untuk dikonsumsi. Disini, konsumsi dan waktu luang adalah kedua
“barang” yang seseorang pilih.
Ketika seseorang memilih lebih banyaknya waktu luang dan lebih banyak konsumsi,
ia memilih titik-titik yang ada pada kurva indiferen yang lebih tinggi. Titik optimum
adalah titik batasan anggaran yang ada pada kurva indiferen tertinggi, yaitu I2. Seperti
yang ditunjukkan oleh kurva indiferennya, keputusan seseorang antara waktu luang
dan konsumsi menetukan penawaran jam kerjanya karena lebh banyak waktu luang
yang ia nikmati, lebih sedikit waktu yang ia miliki untuk bekerja. (Mankiw,
2014:477)
1. Tinjauan Empiris
Tabel 4. Penelitian Terdahulu.
No. Peneliti JudulPenelitian
Variabel AlatAnalisis
Hasil
1. PutuCitrayaniGiri,MadeHenyUrmilaDewi.(2017)
Faktor-faktoryangmempengaruhipendapatan driverGO-JEK
Pendapatan(Y) jamkerja (X1),tingkatpendidikan(X2),pengalamankerja (X3),
Analisisregresilinierberganda.
Berdasarkan hasilanalisis dataditemukan bahwa jamkerja, umur, tingkatpendidikan, danpengalaman kerjaberpengaruh secarasimultan terhadappendapatan driverGO-JEK. Namun
23
No. Peneliti JudulPenelitian
Variabel AlatAnalisis
Hasil
di KotaDenpasar,Bali
driver GO-JEK di KotaDenpasar,Bali
secara parsial, variabeljam kerja danpengalaman kerjamemiliki pengaruhyang positif dansignifikan sedangkanvariabel umur dantingkat pendidikantidak berpengaruhterhadap pendapatandriver GO-JEK.
2. DedyCahyadi(2017)
Determinasipendapatantransportasi onlinedi KotaMalang
Pendapatan(Y) usiadriver (X1),jumlah jamkerja (X2),banyaknyapenumpang(X3), danpendidikan(X4).
DeskriptifKuantitatif. TeknikanalisisdatamenggunakanRegresiLinierBerganda
Berdasarkan hasilanalisis regresibergandamenggunakanprogram eviews 9,menunjukkan bahwausia, jam kerja,jumlah penumpangberdampak positif,sedangkan tingkatpendidikanberpengaruh negatifterhadap pendapatandriver gojek.
3. AliefRakhmanSetyanto,BhimoRizkySamudro.(2016)
Kajiandeterminan biayatransaksitaksikonvensionaldenganbiayaTransaksitaksionline
BiayaTransaksi(Y), Biayatransaksidriver GrabIndonesia(X1), biayatransaksidriver Go-carIndonesia(X2) dandriver Blue(X3)
pendekatankualitatifdanstatistikdeskriptif
Taksi online mampumengelola aspekakses dan aspekmanajerial sehinggamampu mereduksibiaya transaksimenjadi lebih kecildari biaya transaksitaksi konvensional..Diharapkan padamasa mendatangtaksi konvensionaldalam hal ini dapatmenggunakanlayanan taksi denganbiaya yang lebihmurah.
24
No. Peneliti JudulPenelitian
Variabel AlatAnalisis
Hasil
4. ArdenGlenn A.Paronda,Dr. JoseRegin F.Regidor(2016)
ComparativeAnalysisofTransportationNetworkCompanies (TNCs)andConventional TaxiServicesin MetroManila.
TNC, Uber,GrabCar,Conventional Taxi, KeyPerformanceIndicators,Taxi, TravelSpeed,Reliability,PassengerExpense,Quality ofService.
AnalisisKomparatif KeyPerformanceIndocator(KPI)
Berdasarkan hasilbuku harianperjalanan yangdiajukan, Uber lebihcepat dari GrabCardan TaksiKonvensional.Dalam hal keandalanatau jumlahkendaraan yangtersedia pada picktertentu up point,GrabCarmendominasi Uberand ConventionalTaxi. Uber dikatakanlebih murah daritaksi konvensionalNamun, GrabCarlebih mahal di antaratiga (3) modetransportasi.Akhirnya, Uber danGrabCar memilikikualitas layananyang lebih baikdibandingkandengan taksikonvensional.
5. AliceWang(2015)
TheEconomicImpact ofTransportationNetworkCompanies on theTaxiIndustry
WaktutungguUber, Lyft,dan Sidecar,Ketersediaan Uber Lyft,dan Sidecar,Biaya TNC,danLayananTaksi.
MixedMethodstatistikdeskriptif
Perusahaan JaringanTransportasiumumnyamemiliki waktutunggu lebih pendek,harga lebih murah,dan meningkatkankenyamanan, aspekyang menarik bagipreferensikonsumen. Dalampenelitian jugaditemukan bahwa
25
No. Peneliti JudulPenelitian
Variabel AlatAnalisis
Hasil
kesempatan kerjasupir taksicenderungberfluktuasi dengankondisi ekonomi,namun kota-kotayang lebihcenderungmenggunakan TNCmenunjukkanpertumbuhan yanglebih kecil.Dipenilitian inimemprediksi bahwapada kondisi saat ini,TNC seperti Uberdan Lyft akanmenyusul layanantaksi.
B. Kerangka Pemikiran
Pendapatan yang dihasilkan mitra GO-JEK di Kota Bandar Lampung dipengaruhi
oleh beberapa faktor.Semakin banyaknya jam kerja yang dicurahkan, kualitas layanan
yang baik, biaya perjalanan yang lebih murah dan ketersediaan mitra GO-JEK yang
ada akan mempengaruhi pendapatan mitra GO-JEK yang ada di Kota Bandar
Lampung. Dalam penelitian tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
GO-JEK di Kota Denpasar Bali menyatakan bahwa hubungan antara jam kerja, umur,
tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja berpengaruh secara simultan terhadap
pendapatan mitraGO-JEK. Namun secara parsial, variabel jam kerja dan pengalaman
kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan sedangkan variabel umur dan
tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap pendapatan mitra GO-JEK. Penelitian
26
tentang -Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan GO-JEK di Kota Malang yang
dilakukan oleh Dedy Cahyadi menyatakan bahwa bahwa usia, jam kerja, jumlah
penumpang berdampak positif, sedangkan tingkat pendidikan berpengaruh negatif
terhadap pendapatan driver GO-JEK.
Dalam penelitian tentang Kajian Determinan Biaya Transaksi Taksi Konvensional
Dengan Biaya Transaksi Taksi Online menyatakan bahwa taksi online mampu
mengelola aspek manajerial sehingga mampu mereduksi biaya transaksi menjadi
lebih kecil dari biaya transaksi taksi konvensional. Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai basis simulasi alternatif kebijakan publik untuk mengelola
eksistensi dari taksi konvensional dan taksi berbasis online. Diharapkan pada masa
mendatang taksi konvensional dalam hal ini Blue bird untuk memperbaiki aspek
akses dan aspek manajerial guna memperbaiki biaya transaksi yang dihasilkan
sehingga konsumen dapat menggunakan layanan taksi dengan biaya yang lebih
murah.
Dan Alice Wang (2015) dalam penelitian nya tentang The Economic Impact of
Transportation Network Companies on the Taxi Industry, dengan beberapa indikator
variabel waktu tunggu Uber, Lyft, dan Sidecar, ketersediaan Uber, Lyft dan Sidecar,
biaya TNC , layanan taksi Perusahaan Jaringan Transportasi meningkatkan
kenyamanan, aspek yang menarik bagi preferensi konsumen. Di penilitian ini
memprediksi bahwa pada kondisi saat ini, TNC seperti Uber dan Lyft akan menyusul
layanan taksi. Dengan demikian, industri taksi harus fokus pada peningkatan regulasi
TNC, menciptakan teknologi inovatif, dan memodifikasi layanannya untuk menarik
27
konsumen. Dari pemaparan yang ada, kerangka pemikiran yang terbentuk dalam
penelitian tersaji pada gambar di bawah ini :
Gambar 4. Skema Kerangka Berpikir Penelitian.
C. Hipotesis
Dari uraian masalah yang ada, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga variabel jam kerja berpengaruh terhadap pendapatan GO-JEK di Kota
Bandar Lampung.
2. Diduga variabel kualitas layanan berpengaruh terhadap pendapatan GO-JEK di
Kota Bandar Lampung.
3. Diduga variabel tarif berpengaruh terhadap pendapatan GO-JEK di Kota Bandar
Lampung.
4. Diduga variabel jumlah point berpengaruh terhadap pendapatan GO-JEK di Kota
Bandar Lampung.
JAM KERJA
KUALITASLAYANAN PENDAPATAN
MITRA GO-JEK
JUMLAHPOINT
TARIF
III. METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Wilayah yang menjadi fokus dari penelitian ini adalah wilayah Kota Bandar
Lampung. Peneliti membutuhkan data dari mitra GO-JEK di Kota Bandar
Lampung yang akan digunakan untuk melihat perubahan struktur ekonomi yang
terjadi.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian ini digolongkan sebagai penelitian survey, yaitu penelitian yang
mengambil sampel dari satu populasi san menggunkan kuisioner. (Singarimbun,,
1998). Jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah. data primer mencakup dari
hasil wawancara, kuisioner dengan mitra GO-JEK di Kota Bandar Lampung. Dan
data sekunder yang berupa data kendaraan bermotor, data jumlah penduduk di
Kota Bandar Lampung yang diperoleh dari hasil publikasi BPS dan lain-lain.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 maret 2018 sampai dengan 5 april 2018
di Kota Bandar Lampung antara lain shelter/wilayah Tanjung Karang, Jl.Kartini,
Jl. Teuku Umar, Wayhalim, Antasari, Ratulangi, Kemiling, dan Rajabasa.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
29
Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mitra GO-JEK di Kota Bandar
Lampung sebanyak 7000 mitra.
2. Metode Pengambilan Sampel
Sampel merupakan sebagian anggota populasi yang diambil menurut prosedur
tertentu sehingga dapat mewakili populasinya (Sugiarto, 2000). Metode penarikan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non probabilitas
dengan teknik Purposive Sampling yaitu menentukan sampel penelitian dengan
beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh bisa
lebih representatif (Sugiyono,2010).
Jumlah populasi mitra GO-JEK yang ada di Kota Bandar Lampung yaitu
sebanyak 7000 mitra. Namun penentuan pengambilan sampel hanya di beberapa
shelter/wilayah yang mempunyai jumlah mitra yang cukup banyak dari
shelter/wilayah yang lain yaitu antara lain wilayah Tanjung Karang sebanyak 13
respoden, Jl.Kartini 12 respoden, Jl. Teuku Umar 10 respoden, Wayhalim, 11
respoden, Antasari 13 respoden, Ratulangi 9 respoden, Kemiling 17 respoden,,
dan Rajabasa 14 respoden.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan dapat
dilakukan dengan menggunakan metode rumus Slovin (Husein, 2001:120), yaitu :
= 1 +
30
Dimana :
n = Jumlah sampelN = Jumlah populasie = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
yang masih dapat ditolerir
Dalam penelitian ini di ketahui N sebesar 7000 mitra, dan e ditetapkan sebesar10%, sehingga jumlah minimal sampel yang diambil oleh peneliti adalah sebesar :
= 70001 + 7000 (0,1)= 98,591 = 99E. Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini terdiri dari satu variabel terikat dan empat variabel bebas.
Pengukuran faktor-faktor diukur dengan menggunakan regresi linier berganda.
Untuk memperjelas variabel yang akan dianalisis maka terdapat definisi, batasan
operasionalisasi variabel sebagai berikut :
Tabel 5.Definisi dan Operasionalisasi Variabel.
No. Variabel Sub Variabel Indikator Skala1 Pendapatan 1. Rata-rata
pendapatan tunaidalam sebulan
2. Rata-ratapendapatan non-tunai/bonus dalamsebulan
3. Rata-ratapendapatan palingrendah
4. Rata-ratapendapatan palingtinggi
Pendapatan mitra GO-JEK adalah totalpenerimaan pendapatanyang diperoleh mitraGO-JEK di Kota BandarLampung diukur dalamsatuan rupiah.
Ordinal
2 Jam Kerja 1. Rata-rata jamkerjadalam sehari
Jam kerja adalah waktuyang digunakan mitraGO-JEK untuk
Ordinal
31
No. Variabel Sub Variabel Indikator Skalamelakukan kegiatanpenawaran jasatransportasi berbasisonline dari pengaktifanaplikasi sampai denganoffline diukur dalamjumlah jam/perhari.
3 KualitasLayanan
1. Rata-rata (%)reting yangdidapatkan/hari
Kualitas layanan yangdigunakan dalampenelitian ini merupakantotalitas dari bentukkarakteristik barang danjasa yang menunjukkankemampuannya untukmemuaskan kebutuhanpelanggan, dari segipelayanan, kenyamanandalam berkendara, danketepatan waktu dantempat penjemputan.Kualitas layanan diukurdari jumlah reting darisetiap permintaan jasaGO-JEK yang diberikankonsumen.
Ordinal
4 Tarif 1. Rata-rata jaraktempuh dalamsehari
2. Rata-rata jaraktempuh terdekat
3. Rata-rata jaraktempuh terjauh
4. Rata-rata tarifjarak perjalananterdekat
5. Rata-rata tarifjarak perjalananterjauh
Tariff yang digunakandalam penelitian adalahsemua biaya yangdikeluarkan olehkonsumen diukurberdasarkan jaraktempuh tertentu dandiukur dengan satuanrupiah menurut hargayang berlaku, baik yangsudah terjadi maupunyang akan terjadi.
Ordinal
5 JumlahPoint
1. Rata-rata pointjasa GO-JEK/hari
2. Rata-rata pointjasa GO-RIDE/hari
3. Rata-rata pointjasa GO-FOOD/hari
4. Rata-rata pointjasa GO-SEND/hari
5. Rata-rata pointjasa GO-
Jumlah point adalahjumlah dari setiappermintaan jasa GO-JEKyang ada, mengacu padabanyaknya jumlahpilihan jasa dalamaplikas GO-JEK seperti,GO-RIDE, GO-FOOD,GO-SEND, GO-SHOP,GO-TICK. Diukur daribanyaknya jumlahpermintaan dan jumlahpoint maksimal dalam
Ordinal
32
No. Variabel Sub Variabel Indikator Skala6. SHOP/hari7. Rata-rata point
jasa GO-TICK/hari
8. Rata-rata pointmaksimal dalamsehariRata-rata pointminimal dalamsehari
sehari.
F. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :
1. Studi Literatur
Studi literature dilakukan dengan penelusuran kepustakaan untuk menggali
konsep dan memahami uraian tentang teori-teori yang berkaitan dengan masalah
penelitian. Informasi diperoleh dari berbagai sumber, seperti jurnal ilmiah, hasil
penelitian, sumber referensi, dan buku panduan baik cetak maupun elektronik.
2. Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien. Selain
itu, kuisioner juga digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di
wilayah yang luas. Kuisioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat
diberika kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau
internet.(Sugiyono, 2016).
3. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,
33
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.Teknik pengumpulan data ini
mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-
tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.(Sugiono 2016).
G. Uji Signifikansi Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu kuisioner
melakukan fungsi ukurnya dan gara data yang diperoleh bias relevan/sesuai
dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut (Sugiyono, 2010:267).
Pengukuran validitas dilakukan dengan analisis korelasi product moment dengan
kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika r hitung > r tabel, makadaftar kuisioner dinyatakan valid.
Jika r hitung < r tabel makadaftarkuisioner dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reabilitas
Uji reabilitas digunakan untuk mengukur tingkat konsistensi tanggapan terhadap
item pernyataan kuisioner berdasarkan pemahaman responden terhadap
pertanyaan-pertanyaan dalam kuisoner yang diajukan (Sugiyono, 2010:354).
Pengujian reabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung besarnya
nilai Cronbach’s Alpha instrument dari masing-maisng variabel yang diuji dengan
menggunakan program SPSS. Apabila nilai Cronbach’s Coefficient Alpha lebih
besar dari 0,60, maka jawaban dari para responden pada kuisioner sebagai alat
pengukur dinilai reliabel.
34
Pengukuran reabilitas menggunakan metode Cronbach’s Alpha akan
menghasilkan nilai alpha dalam skala 0-1 menunjukkan keandalan (reliabilitas)
instrument, yang dapat dikelompokkan dalam lima kelas. Nilai masing-masing
kelas dan tingkatan reliabilitasnya (Guilford, 1956:145) seperti terlihat pada tabel
berikut :
Tabel 6. Tabel Reliabilitas
Alpha Tingkat Reliabilitas0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0, 201 – 0,40 Rendah0,401 – 0,60 Sedang0, 601 – 0,80 Tinggi0, 801 – 1,00 Sangat Tinggi
H. Metode Analisis Data
Model alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
kuantitatif. Metode daskriptif digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan mitra GO-JEK di Kota Bandar Lampung. Metode
kuantitatif untuk menganalisis data faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
mitra GO-JEK di Kota Bandar Lampung yang diolah menggunakan Ordinary
least Square.
1. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua
ataulebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila
35
nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang
digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel jam kerja,kualitas
kayanan, tarif, dan jumlah point terhadap pendapatan mitra GO-JEK di wilayah
Kota Bandar Lampung. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Yi = β0 + β1JK + β2KL+ β3P+ β4Q + ei
Dimana :
Yi = Pendapatan Mitra GO-JEK di Kota Bandar LampungJK = Jam KerjaKL = Kualitas LayananQ = TarifP = Jumlah Pointei = Standar Erorβ0 = Konstanta Regresiβ1, β2, β3, β4 = Koefisien Parsial Variabel
I. Pengujian Uji Asumsi Klasik
Dalam melakukan analisis regresi berganda dengan metode OLS, maka
pengujianmodel terhadap asumsi klasik harus dilakukan. Uji asumsi klasik
tersebut antaralain sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual terdistribusi secara
normal atau tidak (Gujarati, 2004). Pengujian normalitas dilakukan menggunakan
metode Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S). Berikut ini hipotesis yang digunakan
untuk melakukan uji normalitas :
H0 : nilai probabilitasnya > 5%, maka berdistribusi dengan normal.
36
Ha : nilai probabilitasnya < 5%, maka tidak berdistribusi dengan normal.
2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas berari keberadaan dari hubungan linear yang “sempurna”, atau
tepat, di antara sebagian atau seluruh variabel penjelas dalam sebuah model
regresi. Pengujian terhadap gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan
menghitung Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil estimasi. Semakin
besarnilai VIF, variabel Xi akan semakin “bermasalah” atau semakin kolinear.
Sebagai suatu aturan baku, jika nilai VIF suatu variabel melebihi 10, yang akan
terjadi dimana jika nilai R2 melebihi 0,90, variabel tersebut dikatakan sangat
kolinear. Kecepatan dari meningkatnya varians atau kovarians dapat dilihat
dengan Variance Inflation Factor (VIF).(Gujarati, 2010).
Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan metode VIF
(Variance Inflation Factor) dengan ketentuan :
1. Multikoliniearitas Tinggi : multikoliniearitas tinggi bila nilai VIF nya yaitu
lebih dari 10 (VIF > 10).
2. Multikoliniearitas Sedang : multikoliniearitas sedang bila nilai VIF nya
yaitu rentan nilai dari 5 hingga 10 (5 ≤ VIF ≤ 10)
3. Multikoliniearitas Rendah : multikoliniearitas rendah bila nilai VIF nya
yaitu rentan nilai dari 1 hingga 5 (1 ≤ VIF ≤ 5)
4. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan tidak memiliki varians
yang sama (Gujarati, 2004). Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
37
pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual pengamatan
satu ke pengamatan yang lain tetap, maka telah terjadi heterokedastisitas, dan
sebaliknya. Untuk mendeteksi ada atau tidak adanya masalah heterokedastisitas
dalam suatu model regresi yaitu dengan melihat diagram scatterplot. Dalam hal
ini, dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
a) Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola yang
teratut (bergelombang), maka terdapat masalah heterokedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terdapat masalah
heterokedastisitas.
J. Pengujian Hipotesis
1. Uji Parsial (uji t)
Menurut Gujarati (2004), uji t-statistik dilakukan untuk melihat hubungan atau
pengaruh antar variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
Pengujian ini dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai t-hitung
dengan t-tabel.
Perumusan Hipotesis :
H0 : βi = 0, artinya variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
Ha : βi≠ 0, artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
Kriteria Pengujian
a) Jika nilai t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak, yang berarti bahwa variabel
independen secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen.
38
b) Jika nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima, berarti bahwa variabel
independen secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen.
2. Uji Simultan (uji F)
Menurut Gujarati (2004) Uji F-statistik dilakukan untuk mengetahuiapakah
bersama-sama (simultan) variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap
variabel terikat.
Perumusan hipotesis :
H0 :β1, β2, β3, β4 = 0, artinya secara bersama-sama variabel bebas tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Ha :β1, β2, β3, β4 ≠ 0, artinya secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat.
Kriteria Pengujian :
a) Jika nilai F hitung ≥ F tabel, maka Ho ditolak, yang berarti variabel
independen secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen.
b) jika nilai F hitung < F tabel maka Ho diterima, berarti variabel independen
secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independent (bebas) dalam
menjelaskan secara keseluruhan terhadap variabel dependen (terikat) serta
39
pengaruhnya secara potensial dapat dilihat dari besarnya nilai koefisien
determinasi (R2) yang dirumuskan dengan :
= 1 − ∑( − )∑( − )Nilai R2 digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas yang
diteliti terhadap variabel terikat.
Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat semakin besar.
Sebaliknya apabila R2 semakin kecil (mendekati nol), maka besarnya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil. Jadi
besarnya R2 berada diantara 0 – 1 atau 0 < R2 < 1.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh variabel independen dan variabel
dependen, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Faktor jam kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan mitra
GO-JEK di Kota Bandar Lampung.
b. Faktor kualitas layanan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
pendapatan mitra GO-JEK di Kota Bandar Lampung.
c. Faktor tarif berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pendapatan mitra
GO-JEK di Kota Bandar Lampung.
d. Faktor jumlah point berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
mitra GO-JEK di Kota Bandar Lampung.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian ini, maka
saran-saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:
1. Pada variabel jam kerja, disarankan kepada para mitra GO-JEK untuk
meningkatkan jam kerja karena semakin banyak jam kerja dipergunakan
secara tidak langsung akan membuat suatu pekerjaan semakin produktif dan
62
dengan bekerja secara produktif diharapkan akan menghasilkan pendapatan
yang lebih baik.
2. Perusahaan GO-JEK seharusnya membuat sebuah strategi untuk tetap
bertahan di tengah persaingan yang ketat antara para perusahaan transportasi
online. Strategi tersebut meliputi strategi harga yang mampu untuk bersiang,
pelayanan, pilihan menu jasa yang lebih bervariasi.
3. Pemerintah dalam hal ini harus lebih tegas dalam membuat sebuah kebijakan
atau regulasi bagi perusahaan transportasi online. Kebijakan tersebut terkait
kebijakan tarif minimal yang ditetapkan untuk perusahaan ojek online,
kebijakan mengenai izin operasi kendaraan roda dua sebagai transportasi
umum untuk menjadi sebuah mode transportasi yang bisa digunakan untuk
mengantarkan orang dan barang dari satu tempat ke tempat lainnya.
4. Untuk peneliti selanjutnya, agar dapat menambah variabel bebas lainnya yang
lebih mempengaruhi pendapatan mitra GO-JEK. Dapat meneliti pendapatan
mitra GO-JEK jenis GO-CAR. Selain itu juga, peneliti selanjutnya dapat
meneliti jenis transportasi online lainnya seperti Grab.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Suda,Wayan.2016. Determinan Pendapatan Pedagang Kaki lima (PKL) diPringsewu Kota, Kecamatan Pringsewu. Universitas Lampung.
Badan Pusat Statistik.2014. Statistik Indonesia. Lampung. Indonesia JumlahPenduduk Kota Bandar Lampung
Badan Pusat Statistik Lampung.2014. jumlah kendaraan bermotor di ProvinsiLampung
Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung.2010. Produk Domestik Regional BrutoKota Bandar Lampung menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan.
Boediono. 2002. Pengantar Ekonomi. Jakarta : Erlangga
Cahyadi,Dedy.2017.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan GO-JEK diKota Malang. Universitas Brawidjaya.
Gary K. Heast. 2012. Informal Sector. The World Bank
Giri,Putu Citrayani dan Heny Urmila Dewi,Made . 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Driver Go-Jek di KotaDenpasar,Bali. Denpasar. Universitas Udayana
Harahap. 2002. Analisis Pendapatan Pedagang Kaki Lima di Kawasan JalanPahlawan Kota Semarang. Semarang. Universitas Sebelas Maret.
Hart Keith , 1973 hal 61-89, “Informal income Opportunities and Urban Employmentin Ghana” , dalam Journal of Modern African Studies.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 1991. Kamus Besar BahasaIndonesia. Bandung : Alfabeta
Mankiw, N Gregory. 2006. Macroeconomics. Jakarta : Erlangga
Meilina, yosiana. 2017. Efisiensi Alokasi Usahatani Padi Sawah Di Desa Rejo AsriKecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. UniversitasLampung
Paronda, Arden Glenn A. 2016. Comparative Analysis of Transportation NetworknCompanies (TNCs) and Conventional Taxi Services in Metro Manila. QuezonCity,Philippines. University of the Philippines.
Prof. Dr. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Ramadhan , Rafif. 2014. Perubahan Sosial – Ekonomi Pkl ( Pedagang Kaki Lima ) DalamProgram Sentralisasi Sektor Informal Perkotaan Di Dtc Wonokromo 1. Surabaya.Universitas Airlangga
Sugiyono, 2010, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta
Sukirno, Sadono. 2010. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia danKetenagakerjaan.Yogyakarta : Graha Ilmu
Sumarsono, Sonny. 2009. Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber DayaManusia. ogyakarta : Graha Ilmu.
Sutrisno, Fadly. 2010. Biaya Operasional dan Struktur Tarif’’.https://fadlysutrisno.wordpress.com/2010/07/18/biaya-operasional-kendaraan-struktur-tarif/
Suwardjoko Proboadinagoro Warpani, Ir.MTCP. 2015. Ekonomi Perangkutan.Bandung : Kepel Press
Suyanto,Edy. Santoso ,Hurip, Dan Adawiyah ,Rabiatul. 2014. Pendapatan DanTingkat Kesejahteraan Petani Pisang Ambon (Musa Paradisiaca) DiKecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Universitas Lampung.
Setiana, Duwi. 2016. Analisis Pendapatan Usaha Pada Pedagang TanamanHias Di Kelurahan Gunung Terang Bandar Lampung. Universitas Lampung.
Setyanto, Alief Rakhman Dan Samudro, Bhimo Rizky.2016. Kajian DeterminanBiaya Transaksi Taksi Konvensional Dengan Biaya Transaksi Taksi Online.Universitas Diponegoro semarang
Syafrino, Aprima.2017. Efisiensi dan Dampak Ojek Online Terhadap KesempatanKerja dan Kesejahteraan. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Syafi’i, 2006 Penataan Sektor Informal Kota. Universitas Indonesia
Tarsa, Aditia Nugraha. 2017. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyerapan TenagaKerja Pada Industri Kecil Pengolah Ikan di Kota Bandar Lampung,Universitas Lampung.
Teori Penerimaan, 2013https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1391461022-3-BAB%20II%20miko.pdf
Wang, Alice. 2015. The Economic Impact of Transportation NetworkCompanies on the Taxi Industry.