12

Click here to load reader

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-msj6d80497333full.pdf · misalnya partus lama atau partus tak maju. Angka kematian ibu masih

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-msj6d80497333full.pdf · misalnya partus lama atau partus tak maju. Angka kematian ibu masih

50

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN

DALAM MENGHADAPI PERSALINAN PADA

IBU HAMIL NULLIPARA DAN MULTIPARA TRIMESTER III

DIFFERENCE LEVEL OF ANXIETY ABOUT FACING DELIVERY

BETWEEN NULLIPAROUS AND MULTIPAROUS PREGNANT

WOMAN IN THIRD TRIMESTER

Dini Akbari Husna, Sunarsih

Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya

Email: [email protected]

Abstrak

Latar Belakang:Kecemasan ibu hamil memuncak pada trimester akhir karena waktu persalinan yang

semakin dekat. Kecemasan selama hamil terutama karena proses persalinan dapat menyebabkan

menyebabkan persalinan lama. Studi pendahuluan di Puskesmas Krembangan Selatan menunjukkan 5

dari 7 ibu hamil mempunyai risiko mengalami kecemasan dimana 4 diantaranya belum pernah melahirkan

dan lainnya sudah pernah melahirkan.Metode: Penelitian ini berupa penelitian analitik observasional

dengan pendekatan cross sectional comparative. Populasinya adalah ibu hamil trimester III yang belum

pernah melahirkan dan pernah melahirkan yang melakukan kunjungan antenatal di Puskesmas

Krembangan Selatan Surabaya. Teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling yang ditentukan

pada kurun waktu tertentu, dalam penelitian ini adalah yang berkunjung bulan Mei 2013. Besar sampel

penelitian adalah 43 responden, yaitu 25 ibu hamil nullipara dan 18 ibu hamil multipara. Paritas adalah

variabel independen dan tingkat kecemasan merupakan variabel dependent. Instrument penelitian adalah kuesioner kecemasan Spielberger’s State-Trait Anxiety Inventory yang dimodifikasi oleh Handayani

(2010) pada penelitian sebelumnya. Sumber data adalah data primer. Analisis data yang digunakan adalah

uji Chi-square.Hasil: Penelitian menunjukkan dari 25ibu hamil nullipara sebanyak 13 responden (52%)

mengalami kecemasan sedang dan seluruh responden ibu hamil multipara mengalami kecemasan ringan.

Hasil uji Chi-square p = 0,001 sehingga p < α (0,05). Kesimpulan: ada perbedaan tingkat kecemasan

dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil nullipara dan multipara trimester III.

Kata kunci: Kecemasan Ibu Hamil Trimester III, Menghadapi persalinan, Nullipara, Multipara

Abstract

Background: Maternal anxiety peaked in the final trimester because delivery time is getting closer.

Anxiety during pregnancy is mainly due to the birth process can cause lead to prolonged labor.

Preliminary studies in Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya 5 of 7 shows pregnant women at risk of

experiencing anxiety that 4 of them had never given birth and the other had given birth. Methods: This

study is observational analytic study with comparative cross-sectional approach. Its population is third

trimester pregnant women who have never given birth and who had given birth at Puskesmas

Krembangan Selatan Surabaya. The sampling technique is specified consecutive sampling at certain time,

in this study is visit in May 2013. Large study sample was 43 respondents, consists of 25 nulliparous

pregnant women and 18 multiparous pregnant women. The independent variable is parity and the

dependent variable is the anxiety level. Research instrument was anxiety questionnaire of Spielberger's

State-Trait Anxiety Inventory modified by Handayani (2010) in previous research. Data source is the

primary data. Data analysis used is the Chi-square test. Result: The results showed 13 respondents (52%) of 25 nulliparous pregnant women were experienced moderate anxiety and all of 18 multiparous

pregnant women experienced mild anxiety. Results of Chi-square test p = 0.001 so that p < α

Page 2: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-msj6d80497333full.pdf · misalnya partus lama atau partus tak maju. Angka kematian ibu masih

51

(0.05).Conclusion: There are differences in the level of maternal anxiety about facing delivery between

nullipara pregnant women and multiparous pregnant women in the third trimester.

Keyword: Maternal Anxiety in Third Trimester, Facing Delivery, Nulliparous, Multiparous

PENDAHULUAN

Kematangan emosi sangat diperlukan bagi seseorang yang berkeinginan untuk

mempunyai anak karena akan mendukung kesanggupannya untuk menyesuaikan diri

selama proses persalinan dan menjadi ibu (Hughes, 1999; Kurnia, 2010). Data WHO

(2010) menunjukkan sekitar 5% wanita tidak hamil mengalami kecemasan, 8-10%

selama kehamilan, dan meningkat menjadi 13% ketika menjelang persalinan. Studi lain

mengungkapkan bahwa terdapat 67% ibu hamil menyatakan agak cemas menjelang

persalinannya, 12% sangat cemas dan sisanya 23% menyatakan tidak cemas (Artanty,

2011). Sebagian besar wanita yang belum pernah melahirkan menyatakan cemas

menghadapi persalinan. Felman et al (dalam Aryasatiani, 2005) dalam penelitiannya

menemukan lebih dari 12 % ibu yang pernah melahirkan mengatakan bahwa mereka

mengalami cemas pada saat melahirkan dimana pengalaman tersebut merupakan saat

tidak menyenangkan dalam hidupnya.

Kecemasan menjelang persalinan yang dikarenakan takut pada proses persalinan

sangat berpengaruh pada fungsi tubuh ibu saat bersalin. Kecemasan menyebabkan

vasokontriksi sehingga aliran darah terhambat dan berkurang. Vasokontriksi akan

mempengaruhi organ-organ yang terlibat pada proses persalinan menjadi tidak dapat

berfungsi dengan baik. Tenaga mengedan menjadi kurang kuat, dorongan dari dalam

tubuh pun tidak kuat, sehingga persalinan terhambat (Artanty, 2011). Kematian ibu saat

persalinan dan penyebab kematian ibu karena komplikasi obstetrik mencapai 90%,

misalnya partus lama atau partus tak maju. Angka kematian ibu masih 228 per 100.000

kelahiran hidup di Indonesia (SDKI, 2007).

Penelitian Astria (2009) menunjukkan bahwa dari lima variable yang diteliti,

hanya dua variable yang membuktikan adanya hubungan dengan kecemasan, yaitu

graviditas dan tingkat pendidikan. Penelitian lain oleh Kurnia (2010) malah

menunjukkan bahwa frekuensi hamil tidak mempunyai hubungan pada tingkat

kecemasan ibu. Maka, peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan kecemasan ibu

Page 3: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-msj6d80497333full.pdf · misalnya partus lama atau partus tak maju. Angka kematian ibu masih

52

hamil trimester III dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil yang belum pernah

melahirkan dengan yang pernah melahirkan.

METODE

Penelitian ini berupa penelitian analitik observasional denganpendekatan cross

sectional comparative. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang

belum pernah melahirkan dan pernah melahirkan yang melakukan kunjungan antenatal

di Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya.Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah consecutive sampling. Maka, sampel penelitian ini adalah ibu

hamil nullipara dan multipara pada trimester III dengan kriteria inklusi:

1. Ibu hamil nullipara yang melakukan kunjungan antenatal di Puskesmas

Krembangan Selatan Surabaya pada bulan Mei 2013

2. Ibu hamil multipara yang pernah melahirkan 2-4 kali yang melakukan kunjungan

antenatal di Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya pada bulan Mei 2013

3. Ibu hamil trimester III dengan umur kehamilan ≥ 30 minggu di Puskesmas

Krembangan Selatan Surabaya

Variabel bebas penelitian ini adalah paritas ibu hamil yang terdiri dari nullipara

dan multipara.Variabel terikat yang digunakan adalah tingkat kecemasan ibu

hamil.Instrument penelitian yang digunakan adalah kuesioner pengukur kecemasan ibu

hamil yang telah dimodifikasi oleh Handayani (2010) pada penelitian serupa. Data yang

digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Data primer, yang didapat dari kuesioner yang diisi oleh ibu hamil nullipara dan ibu

hamil multipara pada trimester III yang berkunjung Puskesmas Krembangan

Selatan Surabaya.

2. Data sekunder, yang didapat dari data Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya

mengenai jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas

Krembangan Selatan Surabaya.

Hasil penelitian ditampilkan dalam tabulasi silang yang kemudian dilakukan uji

Chi-square untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi

persalinan pada ibu hamil nullipara dan multipara pada trimester III.

Page 4: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-msj6d80497333full.pdf · misalnya partus lama atau partus tak maju. Angka kematian ibu masih

53

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Kecemasan Responden Nullipara pada Trimester III

Wanita nullipara sebagian besar takut mengalami nyeri selama proses persalinan

karena tidak mengerti anatomi dan proses kelahiran. Mereka juga khawatir atas

perilakunya selama proses kelahiran (Boback, 2005)

Tabel 1 Tingkat Kecemasan RespondenNullipara pada Trimester III

Tingkat Kecemasan N %

Nullipara Ringan 12 48,00

Sedang 13 52,00

Berat 0 0,00

Sumber: Data Primer

Tabel 1 menunjukkan sebagian besar responden nullipara 13 (52%) responden

mengalami kecemasan sedang. Hal ini sesuai dengan teori pada Boback (2005) yang

telah diuraikan di atas. menyatakan Wanita juga menyatakan kekhawatirannya akan

perilaku yang pantas selama proses bersalin dan bagaimana individu yang merawat

mereka akan menerima perilaku mereka.

Hal ini dapat disebabkan ibu hamil nullipara belum memiliki pengalaman

mengenai kehamilan dan proses persalinan. Mereka belum mengetahui bagaimana

perbedaan antara kontraksi palsu dan kontraksi sejati, mereka juga belum mengetahui

proses persalinan yang sebenarnya.

Selain itu, karakteristik responden setengahnya memiliki pendidikan terakhir

tingkat dasar. Hal ini kemungkinan juga mempengaruhi tingkat kecemasan responden

nullipara. Pendidikan terkait dengan bagaimana pola berpikir seseorang. Ibu hamil

nullipara yang belum memiliki pengalaman menghadapi persalinan dapat dengan

mudah terpengaruh dengan informasi-informasi tentang persalinan termasuk informasi

yang kurang tepat, sehingga dapat meningkatkan tingkat kecemasannya. Sebagian besar

responden juga tidak bekerja. Hal ini dapat berpengaruh pada informasi mengenai

persalinan yang didapat oleh ibu, karena ibu tidak terlalu banyak bertemu dengan orang

luar, melainkan hanya sesama ibu-ibu di lingkungannya yang dapat mempengaruhi

pengetahuan ibu hamil mengenai persalinan.

Hal ini sesuai dengan teori oleh Hawari (2001) dalam Larasati (2012) yang

mengemukakan bahwa status pendidikan yang kurang pada seseorang akan

Page 5: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-msj6d80497333full.pdf · misalnya partus lama atau partus tak maju. Angka kematian ibu masih

54

menyebabkan orang tersebut lebih mudah mengalami stres dibanding dengan mereka

yang status pendidikan yang lebih tinggi atau baik. Tingkat pendidikan turut

menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang

mereka peroleh.

Ketidaktahuan ibu hamil nullipara mengenai persalinan membuat ibu aktif

mencari informasi tentang kehamilan dan persalinan dengan memeriksa kehamilannya

ke tenaga kesehatan. Hal ini sesuai dengan teori pada Boback (2005) yang

mengungkapkan bahwa wanita nullipara secara aktif mempersiapkan diri untuk

menghadapi persalinan. Seperti membaca buku, menghadiri kelas untuk orang tua dan

berkomunikasi dengan wanita lain (ibu, saudara perempuan, teman, dan orang yang

tidak dikenal), mereka akan mencari orang terbaik untuk memberi mereka nasihat,

arahan, dan perawatan.

Maka, sebaiknya tenaga kesehatan, terutama bidan, mempertimbangkan faktor

psikologis ibu hamil yang belum pernah melahirkan. Bidan membantu ibu hamil dalam

mempersiapkan persalinan pada ibu hamil nullipara dengan memberikan informasi yang

tepat mengenai persalinan, baik anatomi yang berhubungan dengan persalinan maupun

prosesnya. Hal ini diharapkan ibu hamil nullipara jadi lebih siap mental sehingga tidak

mencemaskan proses persalinan karena persalinan adalah hal yang fisiologis.

Tingkat Kecemasan Responden Multipara pada Trimester III

Wanita multipara juga memiliki kecemasan saat menjelang persalinan di

trimester III. Namun, kecemasannya berbeda dengan wanita nullipara. kecemasan

wanita multipara biasa lebih berorientasi pada apa saja yang pernah dia alami di

persalinan yang lalu.

Tabel 2 Tingkat Kecemasan Responden Multipara pada Trimester III

Tingkat Kecemasan N %

Multipara Ringan 18 100,00

Sedang 0 0,00

Berat 0 0,00

Sumber: Data Primer

Tabel 2 menunjukkan seluruh responden multipara 18 (100%) responden

mengalami kecemasan ringan. Hal ini sesuai dengan teori oleh Boback (2005)

Page 6: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-msj6d80497333full.pdf · misalnya partus lama atau partus tak maju. Angka kematian ibu masih

55

mengemukakan bahwa wanita multipara memiliki pengalaman tersendiri dalam

pendekatannya dalam mempersiapkan diri menghadapi persalinan kali ini. Mereka

justru biasanya lebih memperhatikan anak sebelumnya sehingga mereka merasa biasa-

biasa saja pada persalinan saat ini, maka mereka mungkin lebih sedikit memikirkan

anak pada kehamilan kali ini. Kecemasan ibu hamil multipara pada trimester III

umumnya terfokus pada pengalaman persalinannya yang terdahulu.

Hal ini dapat disebabkan ibu hamil multipara merupakan ibu hamil yang pernah

memiliki pengalaman hamil dan menjalani proses persalinan sebelumnya. Mereka

pernah merasakan bagaimana perjalanan proses persalinan yang sebenarnya sehingga

pada kehamilan ini mereka tampak lebih siap ketika muncul tanda-tanda awal

menjelang persalinan, seperti kontraksi palsu.

Selain itu, karakteristik responden yang sebagian besar memiliki penghasilan

keluarga yang termasuk tinggi (≥ UMR Jatim) kemungkinan dapat mempengaruhi

tingkat kecemasan responden ini. Status ekonomi yang cukup memadai membuat ibu

hamil merasa tidak terlalu perlu memikirkan bagaimana biaya dan ke mana harus

bersalin karena merasa sudah tahu bagaimana mengatasinya.

Hal ini sesuai dengan teori oleh Hawari (2001) dalam Larasti (2012) pendapatan

adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan seseorang.

Pendapatan biasanya berupa uang yang mempengaruhi seseorang dalam memenuhi

kebutuhan, salah satunya adalah kesehatan. Pendapatan merupakan faktor yang paling

menentukan kuantitas maupun kualitas kesehatan sehingga ada hubungan yang erat

antara pendapatan dengan keadaan kesehatan seseorang. Pendapatan yang meningkat

tidak merupakan kondisi yang menunjang bagi keadaan kesehatan seseorang menjadi

memadai. Bagi mereka yang berpendapatan sangat rendah hanya dapat memenuhi

kebutuhan berupa pemanfaatan kesehatan apa adanya, sesuai dengan kemampuan

mereka. Apabila tingkat pendapatan baik, maka pemanfaatan kesehatan mereka akan

lebih baik.

Pada penelitian ini, tidak ada responden multipara yang memiliki pengalaman

persalinan yang buruk sehingga seluruh responden berada pada kecemasan tingkat

ringan. Hal ini sesuai teori yang dikemukakan oleh Bahiyatun (2011) yang

mengungkapkan bahwa jika wanita multipara mengalami riwayat persalinan yang buruk

Page 7: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-msj6d80497333full.pdf · misalnya partus lama atau partus tak maju. Angka kematian ibu masih

56

maka kecemasannya pada persalinan kali ini akan lebih meningkat karena takut proses

persalinan yang kurang lancar kembali terulang.

Maka, dalam hal ini bidan sebagai tenaga kesehatan yang membantu ibu hamil

dalam persiapan persalinan, diharapkan mempertimbangkan riwayat persalinan ibu

terdahulu. Jika ibu sebelumnya pernah mengalami riwayat persalinan yang kurang

lancar, bidan dapat memberikan dukungan psikologis bahwa persalinan merupakan hal

yang unik sehingga belum tentu sama dengan persalinan sebelumnya, selain itu tenaga

kesehatan juga membantu ibu dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan.

Namun, jika persalinan sebelumnya berjalan lancar, tenaga kesehatan akan lebih mudah

untuk memberikan arahan dalam mempersiapkan persalinan kali ini.

Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Nullipara dengan Ibu Hamil Multipara

pada Trimester III

Hal-hal yang dicemaskan ibu hamil nullipara dan ibu hamil multipara tentu

berbeda. Hal ini berkaitan dengan persalinan yang belum pernah dialami ibu nullipara

dan pengalaman persalinan yang sebelumnya dialami ibu multipara.

Tabel 3Tabulasi Silang antara Paritas Ibu Hamil dengan Tingkat Kecemasan

Paritas

Tingkat Kecemasan Total P Α

Ringan Sedang Berat

Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %

0,001 0,05 Nullipara 12 48,00 13 52,00 0 0 25 100,00

Multipara 18 100,00 0 0,00 0 0 18 100,00

Total 30 69,77 13 30,33 0 0 43 100,00

Sumber: Data Primer

Tabel 3 menunjukkan responden nullipara sebagian besar mengalami cemas

sedang yaitu 13 responden (52%). Sementara 12 responden lainnya (48%) mengalami

cemas ringan. Hal ini berbeda dengan responden multipara, yaitu dari 18 responden

multipara terdapat seluruhnya mengalami cemas ringan sehingga tidak ada responden

multipara yang mengalami cemas sedang dan berat.

Hasil uji statistik chi-square menunjukkan p = 0,001, maka p < α (0,05)

sehingga Ho ditolak dan ada perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi

persalinan antara ibu hamil nullipara dengan multipara pada trimester III. Ibu hamil

Page 8: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-msj6d80497333full.pdf · misalnya partus lama atau partus tak maju. Angka kematian ibu masih

57

nullipara sebagian besar mengalami kecemasan sedang, sementara seluruh ibu hamil

multipara mengalami kecemasan ringan. Hal ini menunjukkan bahwa ibu hamil yang

belum pernah mengalami proses persalinan sebelumnya kemungkinan akan cenderung

lebih cemas dibandingkan ibu hamil yang sudah pernah melahirkan.

Ibu hamil multipara memiliki bekal dalam menghadapi persalinan, yaitu

pengalaman persalinan sebelumnya. Mereka lebih lebih mengetahui bagaimana tanda

persalinan yang sebenarnya sehingga lebih mengerti pula bagaimana proses persalinan

itu berjalan. Sementara itu, ibu hamil nullipara tidak memiliki bekal pengalaman dalam

menghadapi persalinan. Ibu hamil nullipara mengetahui tanda persalinan dan proses

persalinan hanya dari buku yang dibaca atau keluarga yang member mereka nasihat

maupun tenaga kesehatan yang memberi konseling saat pemeriksaan kehamilan.

Mereka belum mengenal bagaimana rahim berkontraksi saat persalinan sejati atau hanya

kontraksi palsu. Selain itu, ibu hamil ini sering mendengar informasi-informasi dari

kerabat dan keluarga, seperti bagaimana nyeri persalinan. Jika informasi yang didapat

kurang tepat, maka kemungkinan dapat meningkatkan kecemasan ibu.

Hal ini sesuai dengan teori Boback (2005) bahwa wanita nullipara sebagian

besar takut mengalami nyeri selama proses persalinan karena tidak mengerti anatomi

dan proses kelahiran. Wanita juga menyatakan kekhawatirannya akan perilaku yang

pantas selama proses bersalin dan bagaimana individu yang merawat mereka akan

menerima perilaku mereka.

Rasa cemas yang paling sering dialami ibu hamil dimasa persiapan persalinan

adalah ketakutan yang tidak diketahui, karena ibu hamil sendri sering tidak tahu apa

yang akan terjadi pada saat proses persalinan (Aprilia, 2010). Ibu hamil, khususnya

wanita nullipara, secara aktif mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinan. Mereka

membaca buku, menghadiri kelas untuk orang tua dan berkomunikasi dengan wanita

lain (ibu, saudara perempuan, teman, dan orang yang tidak dikenal). Mereka akan

mencari orang terbaik untuk memberi mereka nasihat, arahan, dan perawatan (Patterson,

freese, Goldenberg, 1990: Bobak, 2005). Namun, tidak jarang pula ibu hamil ini

mendengar tentang peristiwa mengerikan dan menakutkan saat persalinan, baik itu dari

TV, sahabat, atau lingkungan yang mempunyai pengalaman tidak menyenangan pada

saat persalinan sebelumnya (Aprilia, 2010). Persepsi ibu terhadap persalinan dan

Page 9: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-msj6d80497333full.pdf · misalnya partus lama atau partus tak maju. Angka kematian ibu masih

58

kelahiran merupakan hal yang krusial untuk penyesuaian emosi mereka (Fraser dan

Cooper, 2009).

Pada penelitian ini, ibu hamil multipara lebih cenderung mengalami kecemasan

ringan. Jika dibandingkan dengan kecemasan ibu hamil nullipara yang umumnya

terfokus pada bagaimana ibu menghadapi proses persalinan nanti, ibu hamil multipara

justru terfokus dari pengalaman persalinannya terdahulu (Bahiyatun, 2011). Ibu hamil

multipara sudah pernah memiliki pengalaman bagaimana menghadapi proses

persalinan, pengalaman inilah yang dijadikan pelajaran oleh ibu sehingga ibu lebih

mengerti bagaimana nyeri persalinan yang sebenarnya, tanda persalinan yang sudah

dekat itu seperti apa, dan bagaimana mengontrol diri saat proses persalinan berlangsung.

Peneliti juga mengupayakan untuk menguji umur kehamilan dengan tingkat

kecemasan dengan uji chi-square. Hasil uji tersebut menunjukkan tidak ada hubungan

antara umur kehamilan dengan tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada ibu

hamil. Ibu hamil dengan umur kehamilan < 37 minggu memiliki tingkat kecemasan

yang tidak jauh berbeda dengan ibu hamil ≥ 37 minggu. Walaupun umur kehamilan ibu

belum aterm, ibu sudah memiliki pemikiran mengenai persalinan karena cepat atau

lambat ibu pasti akan menjalaninya. Hal inilah yang mungkin menyebabkan umur

kehamilan tidak berhubungan dengan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi

persalinan.

SIMPULAN DAN SARAN

Pada penelitian ini, sebagian besar ibu hamil nullipara pada trimester III

mengalami kecemasan sedang dalam menghadapai persalinan, sementara seluruh ibu

hamil multipara pada trimester III mengalami kecemasan ringan dalam menghadapi

persalinan. Pada uji statistik disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan

dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil nullipara dan multipara trimester

III.Maka, bidan sebagai tenaga kesehatan yang berperan penting dalam kesehatan ibu

hamil diharapkan dapat membantu ibu dalam persiapan psikologis menghadapi

persalinan. Ibu hamil yang belum pernah melahirkan dan sudah pernah melahirkan

memiliki kecemasan yang berbeda sehingga hal tersebut semestinya diperhatikan agar

proses persalinan nanti dapat berjalan dengan lancer. Selain itu, pelayanan kesehatan

Page 10: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-msj6d80497333full.pdf · misalnya partus lama atau partus tak maju. Angka kematian ibu masih

59

sebaiknya mempertimbangkan psikologi ibu hamil dengan menambahkan program

untuk ibu hamil trimester III menghadapi persalinannya.

DAFTAR PUSTAKA

Aprillia, Yesie. 2010. Hypnosetri: Rileks, Nyaman, Aman Saat Hamil dan Melahirkan.

Jakarta: Gagas Medika

Aryasatiani, 2005. Menjaga Wanita Takut Menghadapi Persalinan Normal.

http://www.dinkes.diy.org

Astria, Yonne, Irma Nurbaeti, Catur Rosidati, 2009, “Hubungan Karekteristik Ibu

Hamil Trimester III dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan di

Poliklinik Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit X Jakarta”, Majalah

Keperawatan, vol 10 pp 38-48

Baety, Aprilia Nurul, 2011. Biologi Reproduksi Kehamilan dan Persalinan.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Bahiyatun, 2011. Psikologi Ibu dan Anak: Buku Ajar Bidan. Jakarta: EGC

Choeriyah, Uswatun, 2010, “Perbedaan Kejadian Persalinan Lama antara Primigravida

dan Multigravida”, Skripsi, Akbid Graha Mandiri Cilacap

Dahlan, Muhamad Sopiyudin, 2012. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:

Salemba Medika

Destryana. 2012. Kenali 7 Tanda Awal Kehamilan! http://www.merdeka.com/

sehat/kenali -7-tanda-awal-persalinan.html

Fraser, Diane M dan Margaret A. Cooper. 2009. Buku Ajar Bidan Myles. Jakarta: EGC

Handayani, Astika 2010 “Gambaran Tingkat Kecemsan Ibu Primipara dan Multipara

dalam Menghadapi Persalinan di BPS Mariana dan Risna” Skripsi, Universitas

Sumatera Utara

Hidayat, A.A, 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:

Salemba Medika

Hidayat, Taufik dan Nina Istiadah, 2011. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19 untuk

Mengolah Data Statistik Penelitian. Jakarta: Mediakita

Katona, Cornelius et all. 2012. At Glance Psikiatri Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga

Page 11: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-msj6d80497333full.pdf · misalnya partus lama atau partus tak maju. Angka kematian ibu masih

60

Kurnia, Juni Dwi, 2010, “Faktor yang Mempengaruhi terhadap Tingkat Kecemasan Ibu

Hamil” Skripsi, Universitas Airlangga Surabaya

Kurniawati, Hidayatul, 2007, “Perbedaan Tingkat Kecemasan Primigravida dan

Multigravida Menghadapi Persalinan” Skripsi, Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta

Larasati, Inka Putri, 2012, “Pengaruh Keikutsertaan Senam Hamil Terhadap Kecemasan

Primigravida Trimester Ketiga Dalam Menghadapi Persalinan”, Jurnal

Biometrika dan Kependudukan, vol 1, pp 26-32

Larasati, Madah, 2008. “Kecemasan Menghadapi Masa Persalinan Ditinjau dari

Keikutsertaan Ibu dalam Senam Hamil”. UII Repository and Archive

Machfoedz, Ircham, 2009. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,

Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta: Fitramaya

Maimunah, Siti, 2009. “Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan Pertama”, Journal

Humanity, vol 5 61-67

McDowell, Ian, 2006. Measuring Health: A Guide to Rating Scale and Questionnaires,

Third Edision. New York: Oxford University Press

Niven, Neil, 2012. Psikologi Kesehatan: Pengantar untuk Perawat dan Tenaga

Kesehatan Profesional Lain, Edisi Kedua, Jakarta: EGC

NN. 2010. Kontraksi dan Persalinan. http://m.medicastore.com/index.php?mod=

penyakit&id=573

NN. 2012. Do I Need to Choose A Birth Partner. http://www.nutriclub.co.id/

pregnancy/labour_and_birth/article/do_i_need_to_choose_a_birth_partner

NN. 2012. Minggu Ke-30. http://www.sensitif.info/minggu30.php

NN. 2013. Tips Nyaman Saat Proses Persalinan. http://bidanku.com/index.php?/ tips-

nyaman-saat-proses-persalinan#sthash.r6oxQcso.dpuf

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian dalam Ilmu

Keperawatan Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Medika

Nurwanti, Ida, 2011, “Hubungan Status Paritas dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

Trimester III Menghadapi Persalinan di Bidan Praktek Swasta (BPS) Wilayah

Kelurahan Pabuaran Cibinong Bogor Tahun 2011” Skripsi, Universitas

Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Page 12: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-msj6d80497333full.pdf · misalnya partus lama atau partus tak maju. Angka kematian ibu masih

61

Oxorn, Harry dan William M. Forte, 2010. Patologi dan Fisiologi Persalinan.

Yogyakarta: ANDI

Pilliteri, Adele, 2002. Buku Saku Asuhan Ibu dan Anak. Jakarta: EGC

Royston, Erica, 2012. Pencegahan Kematian Ibu. Jakarta: Bina Rupa Aksara

Sarwono, Sarlito Wirawan, 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers

Simkin, Penny et all. 2007. Kehamilan, Melahirkan, dan Bayi: Panduan Lengkap.

Jakarta: Arcan

Sembiring, Rinawati, 2010. “Faktor Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Kecemasan

Pada Ibu Bersalin Primigravida Kala I Di Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi

Medan Tahun 2009”. Skripsi, Universitas Sumatera Utara

Setiawan, Ari dan Saryono, 2010. Metode Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1, dan S2.

Yogyakarta: Nuha Medika

Tarwonto dan Wartonah, 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika

Teixeira, Cesar, Barbara Figueredo, Ana Conde, Alexandra Pachecho, Raquel Costa,

2009, “Anxiety and Depresion During Pregnancy in Women and Man”, Journal

of Affective Disorder, vol 119 pp 142-148

Tribunnews.com. 2012. Angka Kematian Ibu di Indonesia Tertingga se ASEAN.

http://www.tribunnews.com/2012/03/08/angka-kematian-ibu-di-indonesia-

tertinggi-se-asean

Varney, H., J.M. Kriebs, dan C.L. Gego, 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4

Volume I.Jakarta: EGC

Videbeck, S. L, 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

WHO, 2012. Mental Health. http://www.who.int/mental_health/mhgap/evidence/

other_disorders/q4/en/

Wiknjosastro S, 2005. Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawiroharjo: Jakarta

Wulandari, Primatia Yogi, 2006. “Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal

dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama”. INSAN

Media Psikologi, vol 8 pp 136-145

Yulifah, Rita dan Tri Johan Agus Yuswanto, 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas.

Jakarta: Salemba Medika