34
PENGARUH PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PENDERITA OSTEOARTHRITIS TERHADAP PERKEMBANGAN INDUSTRI OLAHRAGA MAKALAH Oleh Mega Nur P S 072010101066 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER

Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

  • Upload
    mega

  • View
    587

  • Download
    11

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

PENGARUH PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PENDERITA

OSTEOARTHRITIS TERHADAP PERKEMBANGAN INDUSTRI

OLAHRAGA

MAKALAH

Oleh

Mega Nur P S

072010101066

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER

2009

Page 2: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

ABSTRACT

Osteoarthritis is the most common joint disease causing disability. It is one of the most prevalent diseases chronic worldwide and is associated with substantial impact in patient individual quality of life as well as on health care costs. It prevalence is expected to rise significantly in the upcoming decades. Osteoarthritis therapy can be cured by exercise especially cycling therapy. Because it can makes recovery of joint. Recovery of osteoarthritis can increase motivation of people to cycling together. This motivation can influence the development of sport industry especially in industry of bicycle. The purpose of this study was to analyze influence of cycling therapy for osteoarthritis with motivation to sport and influence of motivation to sport with development of sport industry. The analysis is conduct by using descriptive methods. The results showed that cycling therapy have good effect for osteoarthritis and make motivation to sport for development of sport industry.

Key words: osteoarthritis, cycling therapy, motivation, sport industry.

Page 3: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan kesehatan di seluruh dunia akan menghadapi tekanan biaya

yang berat pada 10-20 tahun mendatang, karena adanya peningkatan penderita

penyakit muskuloskeletal. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa

beberapa juta orang telah menderita karena penyakit sendi dan tulang, dan angka

tersebut diperhitungkan akan meningkat tajam karena banyaknya orang yang

berumur lebih dari 50 tahun pada tahun 2020. Beberapa macam penyakit

muskuloskeletal adalah osteoartritis, artritis reumatoid, artritis gout,

osteoporosis, spondioloartropati, seronegatif, lupus eritomatosus sistemik, serta

penyakit reumatik jaringan lunak. (Nasution. 2006)

Penyakit musculoskeletal yang menyerang sendi dan paling banyak

dijumpai adalah osteoartritis (OA). OA merupakan penyakit sendi degeneratif

yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Bagian tubuh yang sering

terkena OA adalah vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki (Soeroso,

2006:1195). Sekitar 34,7 orang pada tahun 2002 dan diprediksikan mencapai 36,5

juta orang pada tahun 2007 menderita OA. Prevalensi OA semakin meningkat

dengan bertambahnya usia. Diperkirakan 40 % dari populasi di atas 70 tahun

menderita OA dan 80% pasien OA mempunyai keterbatasan gerak dalam berbagai

derajat dari ringan sampai berat yang berakibat mengurangi kualitas hidupnya

(Sujatno. 2007:xi). WHO memperkirakan 10% penduduk berusia lebih 65 tahun

menderita OA yang bergejala, dan sekitar 50% yang telah terkena OA namun

belum mengeluh sakit. Penyakit ini dapat megenai pria dan wanita. Sebelum usia

45 pria lebih banyak terkena sedangkan setelah usia tersebut lebih banyak

mengenai wanita. (Wachjudi. 2007)

Prevalensi di Indonesia berdasarkan studi yang dilakukan di Jawa Tengah

menemukan pasien OA lutut mencapai 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita

Page 4: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

yang berumur antara 40-60 tahun (Sujatno, 2007:xi). Karena prevalensi yang

cukup tinggi dan sifatnya yang kronik-progresif, OA mempunyai dampak sosio-

ekonomik yang besar, baik di negara maju maupun di negara berkembang.

(Soeroso, 2006:1195)

Dengan alasan itulah, OA membutuhkan terapi yang tepat, Terapi OA

pada umumnya simptomatik, misalnya dengan pengendalian faktor-faktor risiko,

latihan, intervensi fisioterapi, dan terapi farmakologis, pada OA fase lanjut sering

diperlukan pembedahan (Soeroso, 2006:1200). Terapi OA memiliki tujuan untuk

memperbaiki keadaan penderita sehingga dapat meperbaiki kualitas hidupnya.

Salah satu terapi yang banyak disarankan adalah dengan terapi olahraga seperti

bersepeda dan berenang.

Olahraga tidak terbatas kepada penderita osteoartritis saja, tetapi kepada

masyarakat secara luas karena olahraga tidak hanya terbukti mengurangi keluhan

pada penderita osteoartritis tetapi juga dapat mencegah osteoartritis serta

membuat masyarakat menjadi lebih sehat. Selain itu, perbaikan kualitas hidup

pada penderita osteoartritis akan memberikan kesadaran akan pentingnya

olahraga. Kesadaran penderita osteoartritis dapat memberikan motivasi terhadap

lingkungan sekitar untuk berolahraga. Dalam melakukan kegiatan olahraga,

sebagian orang memiliki kendala tersendiri seperti tidak punya waktu dan kurang

motivasi. Dari kedua alasan tersebut, kurangnya motivasi untuk berolahraga

merupakan alasan terbanyak. Motivasi olahraga sangatlah penting untuk

mewujudkan masyarakat yang lebih sehat. Dengan adanya motivasi olahraga,

industri olahraga diharapkan dapat berkembang.

Karya tulis ini mempunyai tujuan mengetahui hubungan antara

peningkatan kualitas hidup penderita osteoartritis dengan motivasi masyarakat

dalam berolahraga dan hubungan antara peningkatan motivasi masyarakat dengan

perkembangan industri olahraga khususnya dalam bidang olahraga sepeda.

Bersepeda tidak hanya baik bagi kesehatan masyarakat tetapi juga kepada

lingkungan karena olahraga ini tidak menyebabkan polusi udara. Diharapkan dari

penelitian ini, industri olahraga khususnya dalam bidang olahraga sepeda dapat

berkembang dengan adanya ide-ide dari karya tulis ini.

Page 5: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa osteoarthritis dapat menyebabkan kualitas hidup

penderitanya turun ?

2. Bagaimana terapi bersepeda dapat memperbaiki kualitas hidup

penderita osteoartritis?

3. Apakah hubungan antara peningkatan kualitas hidup penderita

osteoartritis dengan motivasi masyarakat dalam bersepeda?

4. Apakah hubungan antara peningkatan motivasi masyarakat dalam

olahraga sepeda dengan perkembangan industri olahraga?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh osteoarthritis terhadap penurunan kualitas hidup

penderitanya.

2. Mengetahui pengaruh terapi bersepeda terhadap penderita

osteoarthritis.

3. Mengetahui hubungan antara peningkatan kualitas hidup penderita

osteoarthritis dengan motivasi masyarakat dalam bersepeda.

4. Mengetahui hubungan antara peningkatan motivasi masyarakat dalam

olahraga sepeda dengan perkembangan industri olahraga.

1.4 Manfaat

1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang penyakit osteoarthritis

baik dari definisi, gejala dan terapinya.

2. Memberi informasi kepada pembaca mengenai pengaruh osteoarthritis

terhadap penurunan kualitas hidup penderitanya.

3. Menambah wawasan pembaca tentang pengaruh terapi bersepeda

terhadap penderita osteoarthritis.

4. Menambah wawasan pembaca tentang hubungan antara peningkatan

kualitas hidup penderita osteoarthritis dengan motivasi masyarakat

dalam bersepeda.

Page 6: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

5. Menambah wawasan pembaca tentang hubungan antara peningkatan

motivasi masyarakat dalam berolahraga dengan perkembangan industri

olahraga.

Page 7: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

BAB 2.

TELAAH PUSTAKA

2.1 Osteoarthritis

Osteoartritis (OA) adalah suatu penyakit sendi menahun yang ditandai

oleh adanya kelainan pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang di dekatnya.

Tulang rawan (kartilago) adalah bagian dari sendi yang melapisi ujung dari

tulang,yang memudahkan pergerakan dari sendi. Kelainan pada kartilago dapat

menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain,yang menyebakan kekakuan,nyeri

dan pembatasan gerakan pada sendi. OA biasanya terjadi pada orang yang berusia

di atas 45 tahun. Laki-laki di bawah umur55 tahun lebih sering menderita

penyakit ini dibandingkan dengan wanita pada umur yang sama. Setelah umur 55

tahun biasanya wanita lebih sering menderita osteoarthritis dibandingkan dengan

wanita. Secara keseluruhan,wanita lebih sering menderita osteoarthritis bila

dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini diduga karena bentuk pinggul wanita yang

lebar dapat menyebabkan tekanan yang menahun pada sendi lutut. Osteoartritis

juga sering ditemukan pada orang yang kelebihan berat badan dan mereka yang

pekerjaanya mengakibatkan tekanan yang berlebihan pada sendi-sendi tubuh.

Penyakit ini dipengaruhi berbagai faktor antara lain : faktor genetik,

metabolik dan traumatik. Faktor risiko OA dibedakan dalam faktor risiko kejadian

(incident) dan faktor risiko progresivitas dan berat OA. Kejadian dipengaruhi oleh

faktor lingkungan dan latar belakang genetik yang banyak bervariasi dan

membuat OA lebih kompleks. Ada perbedaan faktor risiko untuk lokasi sendi,

dimana faktor risiko OA lutut berbeda dengan faktor risiko OA panggul, tangan

dan tulang belakang. (Wachjudi. 2007)

OA biasanya bermula dari kelainan pada sel-sel yang membentuk

komponen tulang rawan,seperti kolagen (serabut protein yang kuat pada jaringan

ikat), dan proteoglikan (bahan yang membentuk daya lenting pada tulang rawan).

Akibat dari kelainan pada sel-sel tersebut,tulang rawan akhirnya menipis dan

membentuk retakan-retakan pada permukaan sendi. Rongga kecil akan terbentuk

Page 8: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

di dalam sumsum dari tulang di bawah tulang rawan tersebut,sehingga tulang

yang bersangkutan menjadi rapuh. Tubuh kita akan berusaha untuk memperbaiki

kerusakan tersebut. Tetapi perbaikan yang dilakukan oleh tubuh mungkin tidak

memadai,mengakibatkan timbulnya benjolan pada pinggiran sendi (osteofit) yang

terasa nyeri. Pada akhirnya permukaan tulang rawan akan berubah menjadi kasar

dan berlubang-lubang sehingga sendi tidak lagi bisa bergerak secara halus. Semua

komponen yang ada pada sendi (tulang, kapsul sendi, jaringan sinovial, tendon,

dan tulang rawan) mengalami kegagalan dan terjadi kekakuan sendi. Penyebab

pasti dari terjadinya semua kelainan ini sampai saat ini masih belum diketahui

secara pasti. Tetapi ada beberapa faktor risiko yang memungkinkan seseorang

untuk menderita osteoartritis, yaitu:

- Umur

- Berat badan

- Trauma pada sendi atau penggunaan sendi secara berlebihan

- Kelemahan pada otot

- Penyakit lain yang dapat mengganggu fungsi dan struktur normal pada tulang

rawan seperti rematoid artritis, hemokromatosis, gout, akromegali, dan

sebagainya

Penyakit OA mempunyai gejala-gejala yang biasanya menyulitkan bagi

kehidupan penderitanya. Adapun gejala tersebut antara lain:

1. Nyeri Sendi (Recurring pain or tenderness in joint)

Keluhan nyeri merupakan keluhan utama yang sering-kali membawa

penderita ke dokter, walaupun mungkin sebelumnya sendi sudah kaku dan

berubah bentuknya Biasanya nyeri sendi bertambah oleh gerakan dan sedikit

berkurang bila istirahat. Pada gerakan tertentu (misal lutut digerakkan ke tengah)

menimbulkan rasa. Nyeri pada OA dapat menjalar kebagian lain, misal OA

pinggang menimbulkan nyeri betis yang disebut sebagai “claudicatio intermitten”

. Korelasi antara nyeri dan tingkat perubahan struktur pada OA sering ditemukan

pada panggul, lutut dan jelek pada tangan dan sendi apofise spinalis.

2. Kekakuan (Stiffness)

Page 9: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

Pada beberapa penderita, kaku sendi dapat timbul setelah duduk lama

dikursi, dimobil, bahkan setelah bangun tidur. Kebanyakan penderita mengeluh

kaku setelah berdiam pada posisi tertentu. Kaku biasanya kurang dari 30 menit.

3. Hambatan Gerakan Sendi (Inability to move a joint)

Kelainan ini biasanya ditemukan pada OA sedang sampai berat. Hambatan

gerak ini disebabkan oleh nyeri, inflamasi, sendi membengkok, perubahan bentuk.

Hambatan gerak sendi biasanya dirasakan pada saat berdiri dari kursi bangun dari

tempat berbaring, menulis atau berjalan. Semua gangguan aktivitas tergantung

pada lokasi dan beratnya kelainan sendi yang terkena.

4. Bunyi gemeretak

Sendinya terdengar berbunyi saat bergerak. Suaranya lebih kasar

dibandingkan dengan pada artritis reumatoid dimana gemeretaknya lebih halus.

gemeretak yang jelas terdengar dan kasar merupakan tanda yang signifikan.

5. Pembengkakan Sendi (Swelling in a joint)

Sendi membengkak / membesar bisa disebabkan oleh radang sendi dan

bertambahnya cairan sendi atau keduanya Jarang disertai panas dan merah

kemewrahan.

6. Perubahan cara berjalan. (Wachjudi. 2007)

7. Kemerahan pada daerah sendi (Obvious redness or heat in a joint)

(Australian Physiotherapy Association (APA). 2003:1)

Pada umumnya diagnosis OA didasarkan pada gabungan gejala klinik dan

perubahan radiografi. Gejala klinik perlu diperhatikan, oleh karena tidak semua

pasien dengan perubahan radiografi OA mempunyai keluhan pada sendi. Terdapat

4 kelainan radiografi utama pada OA, yaitu : penyempitan rongga sendi,

pengerasan tulang bawah rawan sendi, pembentukan kista dibawah rawan sendi

dan pembentukan osteofit, sendi yang dapat dikenai OA:

1. OA sendi lutut.

2. OA sendi panggul.

3. OA sendi-sendi kaki.

4. OA sendi bahu.

Page 10: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

5. OA sendi-sendi tangan.

6. OA tulang belakang.( Wachjudi. 2007)

Penilaian secara holistik penderita osteoarthritis (National Institute for Health and

Clinical Excellence (NHS). 2008:9):

1. Sosial

a. Efek pada kehidupan

i. Aktivitas sehari-hari

ii. Pekerjaan rumah tangga

iii. Hobby

b. Lifestyle expectations

2. Pemikiran yang ada

a. Perhatian

b. Dugaan

c. Pengetahuan sekarang tentang Osteoarthritis

3. Pekerjaan

a. Kemampuan untuk bekerja

i. Jangka pendek

ii. Jangka panjang

b. Penyesuaian diri dengan rumah atau tempat kerja

4. Suasana hati

a. Gambaran tentang depresi

b. Stress lain dalam kehidupan

5. Kualitas tidur

6. Support network

a. Ide, perhatian, dugaan tentang karir

b. How carer is coping

c. Isolasi

7. Nyeri muskuloskeletal yang lain

a. Bukti adanya sindrom nyeri kronik

b. Sumber nyeri lain yang dapat diobati

Page 11: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

i. Misalnya periarticular pain

ii. Misalnya trigger finger, ganglion dsb

iii. Misalnya bursitis

8. Sikap untuk berolahraga

9. Comorbidity

a. Fitness untuk pembedahan

b. Penilaian pada sebagian besar terapi obat yang tepat

c. Interaksi dua atau lebih morbiditas

d. Jatuh

10. Penilaian nyeri

a. Self-help strategies

b. Analgesik

i. Obat, dosis, frekuensi, waktu

ii. Efek samping

Penanganan permasalahan osteoartritis

Pengelolaan Osteoatritis berdasarkan atas distribusinya (sendi mana yang

terkena) dan berat ringannya sendi yang terkena (Soeroso et al, 2006:1200).

Pengelolaannya terdiri dari 3 hal

1. terapi non-farmakologis:

a. edukasi atau penerangan

b. terapi fisik dan rehabilitasi

c. penurunan berat badan

2. terapi farmakologis :

a. Analgesik oral non-opiat

b. Analgesik topikal

c. NSAID

d. Chondroprotective

e. Steroid intra-artikuler

3. Terapi bedah :

a. Malaligment, deformitas lutut Valgus-Varus dsb;

Page 12: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

b. Arthroscopic debridement dan joint lavage

c. Osteotomi

d. Artroplasti sendi total

Terapi fisik berguna untuk melatih pasein agar persendiannya tetap dapat

dipakai dan melatih pasien untuk melindungi sendi yang sakit (Joewono Soeroso

et al :2006:1200). Terapi fisik membuat penderita dapat beraktivitas seperti

biasanya sekaligus mengurangi resiko fisik yang tidak berfungsi dengan baik.

Terapi fisik pada penderita osteoartritis dapat berupa fisioterapi ataupun olahraga

ringan seperti bersepeda dan berenang. Terapi fisik ini berusaha untuk tidak

memberikan beban yang terlalu berat pada penderita.

Fisioterapi dapat (APA, 2003:2):

1. mengurangi nyeri

2. meningkatkan pergerakan dan postur

3. memperkuat otot

4. meningkatkan fungsi independen

5. mengobati masalah biomekanika yang dapat mengekserbasi gejala

2.2 Olahraga

Berdasarkan konsumsi oksigen, olahraga dibagi menjadi (Deasy Silviasari,

2007:4) :

1. Anaeorobik, yaitu latihan yang terlalu banyak menuntut oksigen tetapi

selesai terlampau cepat sehingga tidak menghasilkan pengaruh latihan

yang jelas, misalnya lari sprint, bersepeda cepat dan renang.

2. Aerobik, yaitu latihan yang menuntut oksigen cukup banyak serta

berlangsung cukup lama untuk menghasilkan pengaruh latihan yang jelas,

misalnya lari jarak jauh, renang dan tenis.

Berdasarkan tipe dan performance latihan, olahraga dibagi menjadi dua

bagian dasar, yaitu:

Page 13: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

1. Olahraga dinamik, yaitu olahraga yang menyebabkan perubahan pada

panjang otot dan pergerakan sendi dengan kontraksi ritmis.

2. Olahraga statik, yaitu olahraga yang menyebabkan kontraksi isometris.

Olahraga dapat membantu pengelolaan penderita osteoartritis asalkan tidak

terlalu membebani penderita. Olahraga yang disarankan adalah (APA, 2001:4-6):

a. Peregangan (Strengthening Exercise)

b. Senam (Combined Exercise)

c. Berenang (Water Exercise)

d. Berjalan

e. Bersepeda

Olahraga bersepeda memiliki kelebihan karena beban yang ditimpakan

pada penderitanya lebih ringan. Selain itu olahraga bersepeda dapat membantu

penderita osteoartritits dalam (APA, 2003:2):

a. Melatih atau meningkatkan pergerakan

b. Memperbaiki lubrikasi sendi dan nutrisinya

c. Mengembalikan keseimbangan otot

d. Meningkatkan sirkulasi

e. Meningkatkan kekuatan dan stabilitas

f. Memperbaiki postur yang jelek

Terapi osteoartritis dengan bersepeda

Terapi osteoartritis direkomendasikan untuk berolahraga secara aerobik

tanpa terlalu membebani penderita. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

bersepeda yang tidak terlalu cepat. Dalam sebuah studi terlihat bahwa intensitas

bersepeda baik rendah maupun dengan intensitas tinggi memiliki hubungan dalam

efektivitas dalam meningkatkan fungsi tubuh dan mengurangi nyeri (APA,

2001:5-6). Terapi bersepeda dapat dilakukan dengan sepeda statis maupun sepeda

biasa.

Page 14: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

Terapi bersepeda pada penderita osteoartritis dilakukan sekali dalam sehari

dengan syarat lutut harus mendekati batas peregangan (full extension) di bawah

tarikan pedal. Dilakukan dalam waktu minimal 5 menit dan maksimal sesuai

dengan kemampuan (Deyle et al, 2005:1308).

Peningkatan kualitas hidup pada penderita osteoartritis dengan bersepeda

Terapi bersepeda baik bagi penderita Osteoartritis karena memberikan

kemampuan pada pergerakan penderita serta mengurangi rasa sakit. Hal tersebut

dapat meningkatkan semangat hidup penderita dan mengurangi stressnya.

Peningkatan kualitas hidup tersebut dapat terjadi selama penderita mau untuk

terus bersepeda dan menaati aturan lainnya seperti :

a. Selalu mewaspadai rasa sakit yang timbul

b. Menghindari penekanan yang berlebihan pada sendi

c. Menghindari gerakan secara tiba-tiba saat memungkinkan

d. Mengurangi berat badan bagi penderita osteoartritis yang mengalami

obesitas

e. Jangan terlalu berlebihan dalam melakukan aktivitas dan olahraga

Istirahat, olahraga dan aktivitas yang seimbang merupakan bagian yang

terpenting dalam mengelola osteoartritis. Istirahat itu penting saat sendi terasa

panas, bengkak atau sakit (Canadian Physiotherapy Association (CPA) 2009:2)

Keuntungan lain dari olahraga sepeda

Bersepeda dapat meningkatkan kesehatan penderita osteoarthritis, selain

itu olahraga sepeda juga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat melalui 4 cara

yang berbeda yaitu mengurangi kecelakaan lalu lintas yang fatal, meningkatkan

kontak sosial, mengurangi polusi udara dan ramah lingkungan (Bloomfield,

2000:1). Masyarakat yang sadar akan keuntungan dari olahraga sepeda akan

termotivasi untuk berpartisipasi dalam olahraga ini. Oleh karena itu, perlu

diketahui juga tentang arti motivasi.

Page 15: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

Motivasi terwujud dari keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhannya. Maslow (1954) membangun teori motivasi manusia yang bertujuan

menjelaskan semua tipe kebutuhan manusia dan merankingnya dalam golongan

orang yang mencari untuk memuaskannya (Jarvis, 1999:102-103). Kebutuhan-

kebutuhan tersebut adalah:

1. Kebutuhan fisik (Physiological needs)

Kebutuhan yang paling mendasar dan harus dipenuhi. Tanpa kebutuhan ini,

manusia tidak dapat hidup.

2. Keamanan (Safety needs)

Bila kita merawat tubuh kita dengan cara berolaharaga yang baik kita bisa yakin

bahwa kita akan hidup lebih sehat tanpa gangguan fisik. Ini adalah motivasi yang

paling mendasar. Hal itu dapat dilihat dari aktivitas olahraga seperti fitness,

bermain bola basket, tenis dan bersepeda.

3. Kebersamaan (Social needs)

Kebutuhan akan kebersamaan dinyatakan dalam keinginan untuk bersama-sama

dengan sahabat-sahabat dan keluarga untuk menjadi bagian kelompok dan bagian

kebersamaan. Orang adalah makhluk sosial, mereka ingin berkomunikasi dan

kontak dengan satu sama lain.

4. Penghargaan (Eestem needs)

Dua aspek terhadap motivasi ini adalah penghargaan terhadap diri sendiri dan

penghargaan terhadap orang lain. Orang juga ingin merasa dihargai, sehingga hal

ini menjadi kebutuhan tersendiri.

5. Kebutuhan intelektual (Intelektual needs)

Kebutuhan untuk memperoleh pemahaman dan ilmu pengetahuan. Orang juga

membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya.

6. Kebutuhan estetik (Aesthetic needs)

Kebutuhan akan kecantikan dan keseimbangan. Orang juga menginginkan

penampilan yang menarik. Dengan olahraga, seorang pria dapat memiliki tubuh

yang atletis dan seorang wanita dapat memiliki tubuh yang kurus.

7. Aktualisasi diri pribadi (Self-actualisation)

Page 16: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

Aktualisasi diri pribadi melibatkan sesuatu yang benar bagi sifat alami seseorang

untuk pemenuhan secara personal dan mencapai suatu kemampuan atau bakat.

Motivasi berasal dari keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan tersebut. Kebutuhan akan olahraga merupakan suatu motivasi.

Motivasi yang timbul dalam masyarakat turut mengembangkan industri olahraga.

BAB 3.

Page 17: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

METODE PENULISAN

Dalam penulisan karya tulis ini digunakan metode diskriptif analisis

dengan menggunakan kajian literatur dan hasil penelitian terbaru. Kajian ini

dimaksudkan untuk mendapatkan konsep-konsep teoritis dan melakukan kajian

mengenai masalah yang sedang diangkat agar dapat disintesis sebuah pengetahuan

yang benar dan baru. Konsep-konsep teoritis dan hasil penelitian terbaru diperoleh

dari literatur atau referensi yang relevan dengan masalah yang sedang dianalisis

baik dari media cetak maupun media elektronik.

Dalam penulisan ini, setiap kajian selalu berdasarkan kajian ilmiah dan

taat hukum ilmiah dengan memperhatikan aspek-aspek yang terkait secara

komprehensif tetapi terarah, sesuai dengan masalah yang dianalisis. Penarikan

kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil pembahasan masalah yang dilakukan

secara terperinci dan bersifat terbuka terhadap penemuan-penemuan yang

mungkin didapatkan pada masa yang akan datang.

Pembahasan yang dilakukan mengarahkan pembaca untuk memahami

tentang terapi bersepeda dapat meningkatkan kualitas hidup penderita

osteoarthritis serta mempengaruhi motivasi masyarakat dalam bersepeda.

Pembahasan ditekankan pada motivasi masyarakat dalam bersepeda dapat

mendorong berkembangnya industri olahraga khususnya olahraga sepeda.

Diharapkan hasil pembahasan yang didapatkan lebih terstruktur dan terperinci

agar nantinya dapat dikaji lebih lanjut untuk mencapai suatu gambaran yang jelas

mengenai topik yang sedang dibahas secara holistik dan mendalam sehingga dapat

dijadikan suatu teori yang dapat dijadikan sebagai literatur dalam dunia

kedokteran maupun dunia olahraga dalam memperbaiki kualitas hidup manusia.

BAB 4.

Page 18: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

ANALISIS DAN SINTESIS

4.1 Osteoarthritis Menyebabkan Penurunan Kualitas Hidup Penderitanya

Osteoarthritis berdampak pada penderita secara fisik maupun psikis.

Secara fisik, penderita terbatas dalam melakukan aktivitas sehingga pekerjaannya

menjadi terbatas. Fisik yang terganggu tersebut juga dapat berpengaruh terhadap

psikis penderita seperti timbulnya kecemasan karena tidak bisa beraktivitas seperti

sebelum menderita osteoarthritis. Kecemasan tersebut lama-lama akan berubah

menjadi depresi karena adanya perasaan membebani orang lain.

4.2 Terapi Bersepeda Memperbaiki Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis

Salah satu penanganan osteoarthritis yaitu dengan terapi fisik. Terapi fisik

membuat penderita dapat beraktivitas seperti biasanya. Terapi fisik pada penderita

osteoartritis dapat berupa olahraga ringan seperti bersepeda. Terapi fisik dapat

membantu penderita osteoarthritis dalam melatih pergerakan tubuhnya agar

aktivitas menjadi lebih leluasa karena terjadi perbaikan dalam lubrikasi sendi

maupun nutrisi sendi penderita osteoarthritis. Keseimbangan otot dan sirkulasi

menjadi lebih baik serta terjadi peningkatan kekuatan dan stabilitas penderita.

Postur penderita yang semula buruk juga dapat diatasi dengan terapi fisik.

Perbaikan penderita osteoarthritis dengan terapi, tidak hanya pada fisik tetapi pada

psikisnya juga, hal ini disebabkan olahraga dapat mengurangi stress. Perbaikan

fisik juga dapat memberikan rasa percaya diri dan kemandirian pada penderita

sehingga berdampak baik pada kondisi psikis penderita.

Terapi fisik dengan bersepeda juga memiliki keuntungan tambahan yaitu

mengurangi kecelakaan lalu lintas yang fatal, meningkatkan kontak sosial,

mengurangi polusi udara dan ramah lingkungan. Peningkatan kontak sosial dapat

terjadi disebabkan dengan bersepeda, seseorang dapat mengenali pengguna sepeda

sehingga dapat bertukar sapa. Pengurangan polusi udara disebabkan sepeda tidak

menghasilkan karbon yang mencemari udara sehingga lebih ramah lingkungan.

Hal ini dapat membantu dalam mengatasi global warming juga mengurangi

penggunaan minyak sebagai bahan bakar transportasi sehingga berdampak pada

Page 19: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

ekonomi pengguna. Pengguna sepeda juga tidak perlu khawatir dengan kemacetan

karena sepeda dapat menerobos kemacetan. Tempat parkir sepeda tidak

memerlukan ruangan yang luas seperti tempat parkir mobil sehingga lebih

menghemat tempat.

4.3 Hubungan antara Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoartritis

dengan Motivasi Masyarakat dalam Berolahraga

Osteoartritis merupakan penyakit yang diderita oleh orang yang menginjak

usia lanjut, orang yang memiliki berat badan berlebih (obesitas) maupun orang

yang memiliki kebiasaan (life style) yang buruk. Kualitas penderita osteoartritis

dapat menurun karena keterbatasan mereka untuk bergerak bahkan kurangnya

kemandirian sehingga menimbulkan stress. Apabila kondisi para penderita

osteoartritis dapat meningkat dengan bantuan olahraga, hal tersebut dapat

menimbulkan dampak positif seperti :

1. Dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat bahwa olahraga

memberikan dampak yang baik bagi orang yang sakit bahkan mencegah

penyakit dan meningkatkan kondisi tubuh pada orang yang sehat

2. Meningkatkan motivasi masyarakat pada umumnya dan motivasi penderita

osteoartritis secara khusus untuk berolahraga

3. Memberikan contoh bahwa penderita osteoartritis yang umumnya berusia

lanjut dapat berolahraga dan memberikan semangat pada generasi muda

untuk berolahraga dan tidak kalah dengan orang yang sudah tua

4. Keluarga penderita dapat merasakan dampaknya secara langsung seperti

perbaikan kondisi penderita osteoartritis yang tidak membebani keluarga.

Penderita osteoartritis juga dapat memberikan dorongan agar keluarga

dapat berolahraga bersama-sama sehingga memberikan waktu keluarga

untuk berolahraga sambil berekreasi. Juga menciptakan keluarga yang

sehat.

5. Dapat memberikan perkembangan bagi industri olahraga dengan

bertambahnya ide-ide untuk pengadaan event olahraga keluarga maupun

olahraga bersama masyarakat. Bertambahnya motivasi masyarakat juga

Page 20: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

dapat meningkatkan konsumsi masyarakat akan olahraga dan peralatan

olahraga.

6. Dapat memberikan lowongan untuk menjadi penerapi (physical

theraphists) pada penderita osteoartritis

Dampak positif yang ditimbulkan dari peningkatan kualitas hidup

penderita osteoarthritis yaitu peningkatan motivasi masyarakat dalam berolahraga.

Motivasi olahraga itu penting, karena tanpa motivasi, olahraga menjadi tidak

menyenangkan sehingga manfaat berolahraga itu lebih terasa pada orang yang

termotivasi untuk berolahraga dibandingkan dengan yang tidak termotivasi.

Dengan adanya motivasi berolahraga masyarakat tidak perlu malas untuk

berolahraga bahkan bila motivasi berolahraga tersebut ditunjang dengan fasilitas

olahraga yang memadai, hal tersebut dapat memengaruhi derajat kesehatan

masyarakat. Apabila motivasi masyarakat terhadap olahraga meningkat, hal

tersebut dapat membuat perbaikan masalah kesehatan yang sering terjadi di

masyarakat sehingga tercipta Indonesia yang benar-benar sehat.

Telah disebutkan dalam bab I, bahwa motivasi manusia bermacam-

macam. Motivasi bagi penderita osteoarthritis untuk berolahraga adalah

pemenuhan kebutuhan keamanan, penghargaan, serta kebutuhan estetik.

Pemenuhan keamanan maksudnya adalah pemenuhan terhadap rasa aman yang

didapatkan penderita karena dapat mengurangi rasa nyeri. Kebutuhan akan

penghargaan didapatkan dari penghargaan terhadap diri sendiri karena kembalinya

rasa kemandirian dan percaya diri. Kebutuhan estetik juga didapatkan penderita

osteoarthritis karena olahraga dapat memperbaiki postur tubuh. Motivasi dari

penderita osteoarthritis dapat memacu motivasi dalam masyarakat karena

pemenuhan kebutuhan masyarakat tidak hanya keamanan, penghargaan dan

estetik, tetapi juga dengan pemenuhan kebutuhan kebersamaan dan aktualisasi

diri. Kebersamaan didapatkan dari kebersamaan masyarakat dengan para

penderita osteoarthritis dan setelah semua pemenuhan terpenuhi dapat terwujud

pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri.

Page 21: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

4.4 Hubungan antara Peningkatan Motivasi Masyarakat dengan

Perkembangan Industri Olahraga

Peningkatan kualitas hidup penderita osteoartritis dapat memberikan

dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap motivasi masyarakat

untuk berolahraga bahkan untuk terciptanya atlit amatir dalam bersepeda.

Motivasi tersebut dapat memberikan dampak positif bagi indutri olahraga seperti

industri pembuatan sepeda karena terciptanya kebutuhan masyarakat untuk

membeli sepeda. Serta industri dalam pembuatan helm bagi pengguna sepeda

sebagai pelindung. Juga dapat tercipta event lomba olahraga sepeda bagi atlit

profesional maupun amatir juga lomba olahraga sepeda sambil berwisata bagi

masyarakat.

BAB 5.

Page 22: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah ditulis sebelumnya, maka dapat disimpulkan

1. Gejala osteoarthritis dapat membatasi gerakan maupun aktivitas sehingga

dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya.

2. Terapi bersepeda dapat memperbaiki keadaan penderita osteoarthritis.

3. Peningkatan kualitas hidup pada penderita osteoarthritis dapat

meningkatkan motivasi masyarakat untuk bersepeda.

4. Perkembangan industry olahraga dapat dipengaruhi oleh motivasi

masyarakat dalam olahraga sepeda.

5.2 Saran

Penulis berharap agar perindustrian olahraga di Indonesia dapat

mengadakan event olahraga sepeda bagi masyarakat. Hal itu dapat ditunjang

dengan adanya iklan contohnya brosur yang berisi keuntungan bersepeda bagi

kesehatan fisik terutama dalam mencegah maupun mengobati osteoarthritis untuk

memberikan pemahaman lebih terhadap masyarakat tentang pentingnya

bersepeda. Industri yang turut berperan seperti industri pembuatan sepeda maupun

helm turut terpicu untuk mengeluarkan inovasi baru sehingga masyarakat lebih

tertarik dengan olahraga sepeda.

DAFTAR PUSTAKA

Page 23: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis Terhadap Industri Olahraga

Australian Physiotherapy Association. 2003. Arthritis : Physiotherapy. Available from URL : http://www.movephysio.com.au/self-care-tips/arthritis.pdf

Australian Physiotherapy Association. 2001. Knee Joint Osteoarthritis Position Statement. Available from URL : https://apa.advsol.com.au/staticcontent/staticpages/position_statements/mpa/kneeOAsummary.pdf

Canadian Physiotherapy Association. 2009. Information : Osteoarthritis. Available from URL : http://www.telmagrant.ca/ExerciseSheets/CPA%20Info%20Sheets/Osteoarthritis%20Info.pdf

Wachjudi, Rachmat G. 2007. Osteoartritis : Alias Pengapuran Sendi. Available from URL : http://www.interne-rshs.com/home3/kasus/artpeny/Osteoartritis_pengapuran.pdf

National Institute for Health and Clinical Excellence. 2008. Ostearthritis: The Care and Management of Osteoarthritis in adults. Available from URL : http://www.nice.org.uk/nicemedia/pdf/CG59NICEguideline.pdf

Madina, Deasy S. 2007. Nilai Kapasitas Vital Paru dan Hubungannya dengan

Karakteristik Fisik pada Atlet Berbagai Cabang Olahraga. Available from URL :

http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/NILAI%20KAPASITAS%20VITAL%20PARU.PDF

Soeroso, Joewono. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Jilid II Edisi IV.

Jakarta. Pusat Penerbitan Departemen IPD FKUI.

Bloomfield, Ashley. 2000. Cycling: Your Health, the Public’s Health and the Planet’s Health. Available from URL : http://www.cycle-helmets.com/bloomfield.pdf