97
Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajib Musim Gugur 2016 Subyek Umum: Kembali ke Ortodoksi Gereja Living Stream Ministry Anaheim, California

Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

Pelatihan Internasional

untuk para Penatua

dan Pewajib

Musim Gugur 2016

Subyek Umum:

Kembali ke Ortodoksi Gereja

Living Stream Ministry

Anaheim, California

Page 2: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

2

© 2016 Living Stream Ministry

All rights reserved. No part of this work may be reproduced or transmitted

in any form or by any means—graphic, electronic, or mechanical, including

photocopying, recording, or information storage and retrieval systems—

without written permission from the publisher.

Edisi Pertama, Oktober 2016.

Translation from English

Original title: Returning to the Orthodoxy of the Church

(Indonesian Translation)

Living Stream Ministry

2431 W. La Palma Avenue

Anaheim, California 92801

Dicetak di Indonesia

Page 3: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

3

DAFTAR ISI

Isi

Halaman

Prakata 4

KEMBALI KE ORTODOKSI GEREJA

Berita Satu: Visi tentang Kristus yang Mulia

sebagai Anak Manusia yang Berjalan

di Tengah-tengah Kaki-kaki Pelita Emas 5

Berita Dua: Gereja di Efesus 17

Berita Tiga: Gereja di Smirna 28

Berita Empat: Gereja di Pergamus 37

Berita Lima: Gereja di Tiatira 50

Berita Enam: Gereja di Sardis 58

Berita Tujuh: Gereja di Filadelfia 67

Berita Delapan: Gereja di Laodikia 78

Berita Sembilan: Yerusalem Baru—Perampungan

Visi Sentral Ekonomi Allah

dan Puncak Tertinggi dari

Wahyu Ilahi melalui Para Pemenang,

Yang Kembali ke Ortodoksi Gereja 89

Page 4: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

4

PRAKATA

Garis besar-garis besar dan kutipan-kutipan ini disiapkan untuk

Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajib yang diadakan

tanggal 6 sampai 8 Oktober 2016, di Gold Coast, Australia.

Page 5: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

5

KEMBALI KE ORTODOKSI GEREJA

(Kamis — Sidang Pertama Pagi)

Berita Satu

Visi tentang Kristus yang Mulia sebagai Anak Manusia yang Berjalan di Tengah-tengah Kaki-kaki Pelita Emas

Pembacaan Alkitab: Why. 1:10—2:1

I. Jika kita ingin melihat visi tentang Kristus yang mulia dan

tentang tujuh gereja di dalam Wahyu 1—3, kita harus

memperhatikan hal-hal berikut ini:

A. Kita harus mengambil kedudukan seorang hamba—1:1:

1. Paulus mengatakan bahwa dia adalah seorang “budak

Kristus Yesus” (Rm. 1:1); dia memakai istilah ini

mengindikasikan bahwa dia bukanlah rasul yang ditunjuk

oleh dirinya sendiri atau yang disewa oleh Tuhan;

melainkan, dia adalah rasul yang dibeli untuk melayani

Allah dan meministrikan Kristus kepada umat-Nya,

bukan dalam hayat alamiah melainkan dalam hayat yang

telah dilahirkan kembali.

2. Kita perlu rela melayani orang lain sebagai seorang

hamba, bahkan sebagai seorang budak, bukan

memerintah atas orang lain—Mat. 20:24-28; 25:14; 2 Kor.

4:5; Gal. 6:17; Kel. 21:1-6; Yes. 50:4-5.

3. Dahulu Kristus telah melayani kita (Mrk. 10:45),

sekarang Dia masih melayani kita (Luk. 22:26-27), dan

kelak Dia akan melayani kita (12:37; Why. 7:17); jika kita

akan melayani orang lain bersama Kristus, kita perlu

mengizinkan Dia melayani kita terlebih dahulu.

B. Kita harus melatih roh insani kita sebagai organ bagi kita

untuk melihat, menyadari, dan merespons pergerakan Allah;

hanya roh yang dapat memberi respons kepada Roh—1:10;

4:5; 5:6; Mzm. 119:17-18.

C. Kita harus memiliki telinga untuk mendengar apa yang

dikatakan Roh itu kepada gereja-gereja:

1. Penglihatan bergantung pada pendengaran; Yohanes

pertama-tama mendengar suara itu (Why. 1:10) dan

kemudian melihat visi itu (ay. 11-12); jika telinga kita

berat dan tidak dapat mendengar, maka kita tidak dapat

melihat—Yes. 6:9-10.

2. Tuhan selalu ingin membuka telinga kita untuk

mendengarkan suara-Nya (Ayb. 33:14-16; Yes. 50:4-5; Kel.

21:6) sehingga kita bisa melihat hal-hal menurut ekonomi-

Nya.

Page 6: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

6

3. Telinga yang berat perlu disunat—Yer. 6:10; Kis. 7:51.

4. Telinga orang-orang dosa perlu dibasuh dengan darah

yang menebus dan diurapi dengan Roh itu—14:14, 17, 28.

5. Untuk melayani Tuhan sebagai imam-imam, telinga kita

harus dibasuh dengan darah yang menebus—Kel. 29:20;

Im. 8:23-24.

II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan ultima dari

Yesus Kristus—1:1a:

A. Yohanes diasingkan ke pulau Patmos karena dia setia kepada

firman Allah dan karena dia adalah bagi kesaksian Yesus; di

bawah lingkungan yang sedemikian, Kristus yang mulia

mewahyukan diri-Nya sendiri kepada Yohanes dan

memberikan wahyu-wahyu yang baru kepadanya—ay. 9.

B. Di mata Yohanes, bumi telah menyusut, tetapi langit terbuka

kepadanya; ini mengingatkan kita kepada Yusuf yang di

penjara, Musa yang di padang gurun, Daud yang di dalam

kesusahan, dan Paulus yang dirantai; mereka semua

menerima wahyu-wahyu yang segar.

C. Yohanes maju di jalur yang telah mereka tempuh; dia

menerima visi-visi yang belum pernah dia terima sebelumnya

dan hingga dia mengenal Tuhan yang ditakhtakan yang

belum pernah dia kenal sebelumnya; sayang sekali anak-anak

Allah seringkali menyalahpahami “Patmos” yang ditetapkan

Allah.

III. Kristus sebagai Anak Manusia adalah Imam Besar, “yang

mengenakan jubah yang panjangnya sampai ke kaki, dan

dada-Nya berlilitkan ikat pinggang dari emas” (ay. 13),

untuk mengasuh gereja-gereja dalam keinsanian-Nya dan

merawat mereka dalam keilahian-Nya:

A. Anak Manusia berada dalam keinsanian-Nya, ikat pinggang

emas menandakan keilahian-Nya, dan dada adalah tanda

kasih:

1. Tadinya Kristus mengenakan ikat pinggang pada

pinggang-Nya, dikuatkan bagi pekerjaan ilahi (Kel. 28:4;

Dan. 10:5) untuk menghasilkan gereja-gereja, tetapi

sekarang Dia mengenakan ikat pinggang pada dada-Nya,

memperhatikan gereja-gereja yang telah Dia hasilkan

oleh kasih-Nya.

2. Ikat pinggang emas menandakan keilahian Kristus

sebagai energi ilahi-Nya, dan dada menandakan bahwa

energi emas ini dijalankan dan dimotivasi oleh dan

dengan kasih-Nya untuk merawat gereja-gereja.

Page 7: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

7

B. Kristus memperhatikan gereja-gereja dalam keinsanian-Nya

sebagai Anak Manusia untuk mengasuh mereka—Why. 1:13a:

1. Dia mengurus pelita-pelita pada kaki-kaki pelita agar

menjadi tepat, dan mengasuh kita agar kita bisa gembira,

senang, dan nyaman—Kel. 30:7; 27:20-21; cf. Mzm. 42:5,

11:

a. Hadirat Tuhan memberikan atmosfir yang lembut dan

hangat untuk mengasuh diri kita, memberikan

perhentian, kenyamanan, kesembuhan, pembasuhan

dan dorongan kepada kita.

b. Kita dapat menikmati atmosfir yang mengasuh dari

hadirat Tuhan di dalam gereja untuk menerima suplai

hayat yang merawat—Ef. 5:29; cf. 1 Tim. 4:6; Ef. 4:11.

2. Dia merapikan sumbu-sumbu dari pelita-pelita pada kaki

pelita, memangkas semua hal negatif yang mengganggu

bersinarnya kita—Kel. 25:38:

a. Bagian gosong dari sumbu itu menandakan hal-hal

yang bukan menurut tujuan Allah yang perlu

dipangkas, seperti daging kita, manusia alamiah kita,

ego kita, dan ciptaan lama kita.

b. Dia merapikan semua perbedaan di antara gereja-

gereja (segala perbuatan salah, segala kekurangan,

segala kegagalan, dan segala cacat), sehingga mereka

bisa menjadi sama dalam esens, penampilan dan

ekspresi—cf. 1 Kor. 1:10; 2 Kor. 12:18; Flp. 2:2.

C. Kristus memperhatikan gereja-gereja dalam keilahian-Nya

dengan kasih ilahi-Nya, yang ditandai oleh ikat pinggang

emas pada dada-Nya, untuk merawat gereja-gereja—Why.

1:13b:

1. Dia merawat kita dengan diri-Nya sendiri sebagai Kristus

yang almuhit di dalam ministri penuh-Nya dalam tiga

tahap sehingga kita bisa bertumbuh dan matang dalam

hayat ilahi untuk menjadi para pemenang-Nya untuk

menggenapkan ekonomi kekal-Nya.

2. Sebagai Kristus yang berjalan, Dia mengenal kondisi

setiap gereja, dan sebagai Roh yang berbicara, Dia

merapikan dan mengisi kaki-kaki pelita dengan minyak

yang segar, suplai Roh itu—2:1, 7.

3. Untuk berpartisipasi dalam pergerakan-Nya dan

menikmati perawatan-Nya, kita harus berada di dalam

gereja-gereja.

IV. Kepurbaan surgawi Tuhan digambarkan oleh kepala dan

rambut-Nya yang putih bagaikan bulu wol putih, seperti

salju—1:14; Dan. 7:9; Ayb. 15:10; cf. Kid. 5:11:

Page 8: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

8

A. Tuhan Yesus adalah Allah (Yoh. 20:28-29); Dia melampaui

waktu, dan Dia meliputi waktu—Mi. 5;2; Yes. 57:15.

B. Rambut putih menandakan pengalaman, kemuliaan, daya

tahan, juga kekudusan—Ams. 16:31; 20:29.

C. Yesaya menyinggung tentang janji Allah untuk membasuh

dosa manusia hingga menjadi seperti bulu wol dan putih

seperti salju (1:18); bila kita mempertimbangkan betapa dosa-

dosa kita telah dibasuh dan bahwa kita ini putih seperti

kepala dan rambut Tuhan, maka kita tidak dapat tidak

mengagumi kebesaran kasih karunia Tuhan!

V. Tujuh mata Tuhan itu seperti nyala api untuk mengawasi,

mengamati, menyelidiki, dan menghakimi melalui

menerangi dan menginfus—Why. 1:14; 5:6; Dan. 10:6:

A. Mata Kristus adalah bagi pergerakan dan operasi Allah di

bumi karena tujuh adalah angka kelengkapan di dalam

pergerakan Allah.

B. Mata Tuhan itu seperti nyala api terutama adalah untuk

penghakiman-Nya—7:9-10; Why. 2:18; 19:11-12.

C. “Kepada takhta penghakiman Kristus / Aku selalu

memandang; / Semoga semua penghidupanku dan

pekerjaanku / Tahan pembakaran pada hari itu”—bait 5 (TL.)

dari kidung yang ditulis oleh Watchman Nee; lihat Watchman

Nee—Pelihat Wahyu Ilahi Zaman Ini, (Inggris hal. 75).

VI. Kaki Tuhan seperti perunggu yang bersinar, seperti telah

dibakar di dalam tungku, yang menandakan bahwa Dia

berjalan dengan sempurna dan cemerlang itu melayakkan

Dia untuk menjalankan penghakiman ilahi—Why. 1:15;

Yeh. 1:7; Dan. 10:6; cf. Kel. 30:18; 38:8; Bil. 21:8-9.

VII. Suara Tuhan bagaikan desau air bah (Why. 1:15; cf. 14:2),

yang adalah suara yang riuh, bunyi dari suara Allah yang

Mahakuasa (Yeh. 1:24; 43:2) dalam keseriusan dan

kekhidmatannya—cf. Why. 10:3.

VIII. Kristus adalah Pemegang para utusan cemerlang dari

gereja-gereja—1:16a, 20:

A. Para utusan ini adalah orang-orang rohani di dalam gereja-

gereja, yaitu orang-orang yang memikul tanggung jawab

kesaksian Yesus.

B. Para utusan, yang memiliki sifat surgawi dan yang berada di

dalam posisi surgawi seperti bintang-bintang, adalah orang-

orang yang memiliki berita yang segar dari Tuhan bagi umat-

Nya—2:1a.

C. Pengharapan dan kebahagiaan para utusan ini ada di surga;

mereka memiliki persekutuan yang intim dengan Kristus;

Page 9: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

9

mereka juga memiliki kuasa dan otoritas Tuhan, karena

mereka berada di tangan kanan Tuhan Yesus—cf. Mzm. 16:1-

3; 73:25-26.

D. Jika kita rela menundukkan diri kita secara total ke tangan

Tuhan, mempedulikan hal-hal dari Kristus Yesus, dan dengan

gembira memikul tanggung jawab demi Dia, maka kita bukan

hanya akan menerima pahala Tuhan, tetapi Tuhan juga akan

memakai kita untuk menggenapkan pekerjaan-Nya yang

besar—1 Kor. 15:58; 16:10; cf. Kej. 15:1; Flp. 2:19-21.

IX. Dari mulut Kristus keluar sebilah pedang tajam bermata

dua, yang adalah firman-Nya yang membedakan,

menghakimi, dan membunuh untuk menanggulangi

orang-orang dan hal-hal yang negatif—Why. 1:16b; Ibr.

4:12; Ef. 6:17.

X. Wajah Kristus seperti matahari yang bersinar dalam

kuasanya (Dan. 10:6) untuk penerangan yang menghakimi

guna mendatangkan kerajaan—Why. 1:`6c; Mat. 17:2; cf.

Mal. 4:2; Hak. 5:31; Mat. 13:43.

XI. Kristus adalah Sang Pertama dan Sang Terakhir,

meyakinkan kita bahwa Dia tidak akan pernah

meninggalkan pekerjaan-Nya sebelum selesai, dan Sang

hidup agar gereja-gereja sebagai ekspresi Tubuh-Nya itu

hidup, segar, dan kuat—Why. 1:17-18a:

A. Melalui mengenal Tuhan sebagai Allah yang hidup selama-

lamanya ini, kita dapat diyakinkan bahwa hadirat-Nya di

dalam roh kita itu sepanjang waktu; tidak ada yang dapat

meneguhkan kita melebihi jaminan hadirat Tuhan—2 Tim.

4:22; cf. Kej. 39:23.

B. Kata-kata Aku hidup selama-lamanya harus menjadi

kekuatan dan pengharapan kita (Why. 1:18a); Allah yang

hidup, yang diserukan oleh Abraham, yang dilayani oleh

Daniel, yang disandari oleh Müller, dan yang dikenal oleh

Watchman Nee dan Witness Lee adalah Allah yang memiliki

kita dan yang kita layani; kita harus menyembah Dia dan

memuji nama-Nya dengan sukacita!

XII. Kristus memiliki kunci maut dan Hades (Hades)—Why.

1:18b:

A. Maut adalah pengumpul dan Hades adalah penjaga, tetapi

Kristus telah meniadakan maut di atas salib dan

mengalahkan Hades di dalam kebangkitan-Nya—2 Tim. 1:10;

Kis. 2:24.

Page 10: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

10

B. Asalkan kita memberi Tuhan tumpuan, kesempatan dan jalan

untuk bergerak dan bertindak di antara kita melalui berlatih

untuk menyangkal diri, memikul salib, dan kehilangan hayat

jiwa kita, maka maut dan Hades akan berada di bawah

kendali-Nya—Mat. 16:18, 21-26.

Kutipan Berita Ministri:

BELAJAR BAGAIMANA MERAWAT ORANG

Anggota kelompok vital harus belajar bagaimana merawat orang untuk

melanjutkan pengasuhan mereka kepada orang. Mengasuh tanpa merawat

adalah sia-sia. Ketika seorang ibu ingin memberi makan anaknya yang

nakal, dia pertama-tama akan membuat anaknya gembira dengan

mengasuhnya. Tetapi tanpa merawatnya, pengasuhannya tidak

bermakna. Setelah mengasuh anak itu, sang ibu merawatnya dengan

memberi makan. Ini adalah cara Kristus sebagai Kepala memelihara

gereja. Dia merawat kita setelah mengasuh kita.

Wahyu 1 mengindikasikan kepada kita bagaimana Kristus memper-

hatikan gereja-gereja. Wahyu adalah kitab tanda-tanda. Tanda adalah

simbol dengan perlambangan rohani. Tanda pertama dalam Kitab Wahyu

mengindikasikan kepada kita mengenai Kristus dalam keinsanian-Nya

sebagai Imam Besar, dan tanda terakhir adalah Yerusalem Baru. Sebagai

Anak Manusia, Kristus sebagai Imam Besar sedang memelihara semua

gereja sebagai kaki pelita (1:12-13). Di satu pihak, Dia mengasuh gereja-

gereja dalam keinsanian-Nya; di pihak lain, Dia merawat gereja-gereja

dalam keilahian-Nya. Anggota-anggota kelompok vital harus belajar kedua

hal ini. Ketika kita mengunjungi orang, mengundang mereka ke rumah

kita, atau mengontaki mereka sebelum dan sesudah sidang, kita harus

menjadi satu dengan Kristus untuk mengasuh dan merawat mereka.

MAKNA DARI MENGASUH DAN MERAWAT ORANG

Mengasuh orang adalah membuat mereka gembira dan membuat

mereka merasa senang dan nyaman. Kita harus memiliki wajah yang

menyenangkan ketika mengontaki mereka. Kita harus gembira dan

sukacita. Kita tidak seharusnya mengontaki seseorang dengan raut wajah

yang menyedihkan. Kita harus mengindikasikan kepada orang bahwa kita

murni sukacita dan gembira. Kalau tidak demikian, maka kita tidak akan

dapat mengasuh mereka, untuk membuat mereka sukacita.

Kemudian kita harus melanjutkan untuk merawat mereka. Kita tidak

merawat orang ketika kita berbicara tentang pernikahan, masa pacaran,

politik, situasi dunia, atau pendidikan. Merawat orang adalah memberi

makan mereka dengan Kristus yang almuhit dalam tiga tahap ministri-

Nya yang penuh. Ketika kita berbicara kepada orang tentang Kristus, kita

tidak seharusnya berbicara kepada mereka dalam suatu cara yang tidak

dapat dipahami dengan bahasa yang mereka tidak mengerti. Kita harus

menemukan suatu cara untuk menyajikan Kristus kepada setiap orang.

Page 11: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

11

Jika seseorang ingin orang-orang makan daging sapi, dia harus

menemukan suatu cara yang tepat untuk memasak daging itu yang

membuat orang ingin sekali memakannya. Demikian juga halnya dengan

kita, kita harus “memasak” Kristus yang almuhit. Ada banyak cara untuk

memasak hal yang sama. Saya telah memasak Kristus di negara ini selama

lebih dari tiga puluh tiga tahun dengan kira-kira tiga ribu berita.

Untuk merawat orang dengan Kristus, kita pertama-tama harus

menuntut Kristus, mengalami Kristus, mendapatkan Kristus, menikmati

Kristus, dan berbagian dalam Kristus. Dalam Kitab Filipi, khususnya

dalam pasal dua dan tiga, Paulus menggunakan ungkapan dan pernyataan

yang berbeda untuk menggambarkan bagaimana dia menuntut dan

mengejar Kristus untuk mendapatkan Kristus. Dia memberi tahu kita

bahwa kita harus melakukan segala sesuatu tanpa bersungut-sungut dan

berbantah-bantahan. Saudari yang sedang menuntut Kristus harus belajar

untuk tidak bersungut-sungut, dan saudara harus belajar untuk tidak

berbantah-bantahan. Jika Anda bersungut-sungut dan berbantah-

bantahan, Anda akan membuat suatu pelanggaran terhadap Kristus yang

diam di batin, yang adalah perwujudan dari Allah Tritunggal, sebab Allah

ini sedang bekerja di dalam Anda agar Anda dapat mengerjakan

keselamatan Anda (2:12-14). Keselamatan kita adalah kita mendapatkan

dan mengalami Kristus. Mendapatkan Kristus adalah mengerjakan

keselamatan organik kita setiap hari.

OLEH HAYAT ILAHI DAN MISTIKAL DALAM KEBANGKITAN

Mengasuh orang dan merawat orang keduanya harus dengan hayat

ilahi dan mistikal dalam kebangkitan, bukan oleh hayat alamiah dalam

ciptaan lama. Ketika sesuatu yang ilahi sedang bekerja di dalam

seseorang, orang ini menjadi sangat mistikal. Ketika saya masih muda,

saya bekerja selama lebih dari tujuh setengah tahun pada sebuah

perusahaan yang besar. Tiba-tiba, saya berhenti dari pekerjaan saya

sehingga saya dapat memberitakan Kristus dengan seluruh waktu saya.

Mereka bertanya bagaimana saya dapat menjalani hidup. Jawaban saya

adalah Tuhan Yesus akan menyediakan bagi saya. Saya menjadi mistikal

bagi teman sekelas dan rekan-rekan dan juga anggota keluarga saya.

Mereka tidak dapat mengerti mengapa saya berhenti bekerja untuk

melayani Tuhan dengan seluruh waktu saya. Saya menjadi suatu misteri

bagi mereka.

Kita harus mengasuh orang dengan hayat yang ilahi dan mistikal

dalam kebangkitan. Dalam kebangkitan berarti bahwa tidak ada sesuatu

yang alamiah dalam hal kita memperhatikan orang. Segala sesuatu yang

berasal dari hayat alamiah kita tidak seharusnya dipakai. Hayat kita

harus dalam kebangkitan. Dengan perkataan lain, hayat alamiah kita

harus disalibkan dan dibangkitkan untuk menjadi hayat insani dalam

kebangkitan. Orang muda harus belajar bagaimana berjerih lelah di dalam

Injil di kampus bukan dengan hayat alamiahnya tetapi dengan Allah di

dalam mereka sebagai hayat mereka. Inilah hayat ilahi, dan hayat ilahi ini

membuat kita menjadi suatu misteri. Orang yang dikontaki oleh Anda

Page 12: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

12

mungkin akan bertanya dari mana Anda lulus sekolah dan gelar apa yang

Anda sandang. Anda mungkin mengatakan bahwa Anda menyandang

gelar sarjana biokimia dari Universitas Harvard. Mereka mungkin

bertanya,” apa yang sedang Anda lakukan di sini?” Ketika Anda

mengatakan bahwa Anda sedang belajar untuk memberitakan Kristus,

mereka tidak akan dapat mengerti orang macam apakah Anda itu. Mereka

akan berpikir, ”Orang ini telah lulus dari universitas yang terkenal dengan

gelar yang hebat. Seluruh dunia memerlukan dia. Dia dapat saja

mendapatkan pekerjaan yang luar biasa. Lalu mengapa dia datang ke sini

untuk memberitakan Kristus?” Ini membuat Anda menjadi seorang yang

mistikal. Anda telah mendapat pendidikan yang tinggi, tetapi Anda

sekarang melakukan suatu pekerjaan yang kelihatannya tidak tinggi

tetapi sangat mistikal. Anda telah menjadi seorang yang ilahi dan mistikal

dalam kebangkitan.

Kita harus menyadari bahwa Roh pemberi-hayat yang telah diperkuat

tujuh kali ganda hanya menghargai hal-hal yang ada dalam kebangkitan.

Jika Anda melakukan suatu pekerjaan tidak dalam kebangkitan, Roh

pemberi-hayat tidak akan pernah menghargai hal itu. Karenanya

pekerjaan Anda akan ada dalam kesia-siaan tanpa ada hasil. Sebagian

besar pekerjaan di dalam Kekristenan hari ini tidak di dalam kebangkitan.

Sebagian besar orang Kristen bekerja dalam hayat alamiahnya, bukan

dengan hayat ilahi dan mistikal dalam kebangkitan. Apapun yang alamiah

adalah milik ciptaan lama. Kontak kita terhadap orang lain tidak

seharusnya ada dalam ciptaan lama tetapi dalam kebangkitan. Hanya

dengan jalan inilah kita dapat mengasuh dan merawat orang dengan

Kristus, Sang almuhit itu.

TELADAN KRISTUS MENGASUH DAN MERAWAT GEREJA-

GEREJA DALAM MEMELIHARA GEREJA-GEREJA

Kristus adalah teladan yang terbaik dalam mengasuh dan merawat

gereja-gereja, seperti terlihat dalam Wahyu 1. Dalam ayat 12 dan 13,

Yohanes mengatakan, ”Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang

berbicara kepadaku. Setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh

kaki pelita dari emas. Di tengah-tengah kaki pelita itu ada seorang serupa

Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan

dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.” Ini mengindikasikan bahwa

Kristus sedang memelihara kaki pelita dengan menjadi Anak Manusia

yang berpakaian jubah yang panjang. Jubah ini adalah jubah imam (Kel.

28:33-35), yang mengindikasikan bahwa Kristus adalah Imam Besar kita.

Dada-Nya juga berlilitkan ikat pinggang dari emas. Ikat pinggang ini

sebatang emas yang panjang. Ikat pinggang dan emas bukan dua hal yang

terpisah. Ikat pinggang adalah emas tersebut. Ikat pinggang emas adalah

sebatang emas yang panjang yang menjadi ikat pinggang. Anak Manusia

ada dalam keinsanian-Nya, dan ikat pinggang emas ini melambangkan

keilahian-Nya. Ikat pinggang ini dililitkan di dada-Nya, dan dada ini

adalah suatu lambang kasih.

Page 13: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

13

Para imam dalam Perjanjian Lama memakai ikat pinggang untuk

pelayanan mereka (Kel. 28:4). Dalam Daniel 10:5 Kristus juga mengikat

pinggang-Nya, dengan emas murni. Diikat pada pinggang adalah

diperkuat untuk bekerja. Kristus telah menyelesaikan pekerjaan ilahi-Nya

dalam menghasilkan gereja-gereja. Sekarang dengan kasih-Nya Dia

sedang memelihara gereja-gereja yang telah Dia hasilkan. Inilah

alasannya mengapa Dia diikat didada-Nya. Hari ini Kristus adalah Imam

Besar kita yang memelihara gereja-gereja-Nya yang dibangun oleh jerih

lelah-Nya. Tetapi sekarang Dia memelihara gereja-gereja bukan dengan

ikat pinggang yang diikat di pinggang tetapi yang dililitkan di dada-Nya,

yang melambangkan kasih. Saya mengharapkan kita semua dapat

menyadari bahwa dalam hari-hari ini bahkan di antara kita, Kristus

sedang mengenakan ikat pinggang emas pada dada-Nya.

Ikat pinggang emas adalah suatu tanda, perlambangan keinsanian

Kristus menjadi tenaga-Nya. Tenaga Kristus secara keseluruhan adalah

keilahian-Nya. Sebatang emas sekarang adalah sebuah ikat pinggang.

Keseluruhan Kristus dalam keilahian-Nya telah menjadi ikat pinggang.

Ikat pinggang emas melambangkan keilahian Kristus menjadi tenaga-

Nya, dan dada-Nya melambangkan tenaga emas yang terlaksana dan

dimotivasi oleh kasih-Nya. Tenaga ilahi-Nya terlaksana oleh dan dengan

kasih-Nya untuk merawat gereja-gereja.

Memelihara Gereja-gereja dalam Keinsanian-Nya

Kristus memelihara gereja-gereja sebagai kaki pelita dalam

keinsanian-Nya sebagai “Anak Manusia” untuk mengasuh mereka (Why.

1:13a). Kristus sebagai Imam Besar kita pertama-tama memelihara gereja-

gereja yang telah Dia dirikan dalam keinsanian-Nya untuk mengasuh

gereja-gereja, untuk membuat gereja-gereja sukacita, gembira, dan

nyaman.

Dengan Membereskan Pelita-pelita

Dia melakukan hal ini dengan membereskan pelita-pelita dari kaki

pelita. Imam Besar dalam Perjanjian Lama membereskan pelita-pelita dari

kaki pelita setiap pagi (Kel. 30:7). Membereskan pelita-pelita adalah

membuat pelita-pelita tersebut tepat.

Memotong Sumbu Pelita

Kristus memelihara kaki pelita dengan memotong sumbu pelita-pelita

dari kaki pelita emas, seperti yang dilakukan imam dalam Perjanjian

Lama (Kel. 25:38). Ketika sumbu terbakar, sumbu tersebut menjadi

hangus dan gosong, sehingga imam harus memotong bagian yang hangus

dan gosong dari sumbu itu. Inilah yang dimaksud memotong sumbu

sehingga pelita itu dapat bersinar lebih baik lagi. Bagian sumbu yang

hangus, yang padam, melambangkan hal-hal yang tidak seturut dengan

tujuan Allah yang perlu dipotong, seperti daging kita, manusia alamiah

kita, ego kita, dan ciptaan lama kita. Semua kaki pelita adalah organik.

Mereka adalah kaki pelita yang hidup. Kapan kala setiap gereja adalah

Page 14: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

14

kaki pelita yang hidup, tiap gereja memiliki banyak perasaan. Suatu gereja

dengan sumbu yang hangus tidak akan merasa nyaman.

Kira-kira delapan tahun yang lalu, tidak ada perasaan sukacita atau

kegembiraan dalam gereja di Anaheim. Ini karena sumbu yang telah mati,

hangus, dan gosong. Namun, suatu hari Kristus sebagai Imam Besar kita

datang untuk membereskan pelita-pelita dari kaki pelita, gereja di

Anaheim, dengan memotong sumbu, untuk memotong semua sumbu yang

hangus dan gosong. Inilah pengasuhan, untuk membuat gereja di Anaheim

sukacita, gembira, dan nyaman. Tidak ada perbandingan antara situasi

gereja di Anaheim delapan tahun lalu dan situasi pada hari ini. Delapan

tahun yang lalu gereja di Anaheim penuh dengan sumbu yang hangus,

gosong, tanpa sinar. Kaum beriman merasa tidak sukacita, tidak gembira,

dan tidak nyaman. Tetapi suatu hari Tuhan Yesus sebagai Imam Besar

dalam keinsanian-Nya datang untuk memotong hal-hal negatif. Kemudian

kita menjadi sukacita, gembira, dan nyaman. Inilah pemeliharaan Kristus

terhadap gereja dalam keinsanian-Nya untuk membereskan pelita-pelita

gereja.

Saya bersyukur kepada Tuhan bahwa hari ini dalam pemulihan-Nya,

Dia adalah Imam Besar dalam keinsanian. Ibrani 4 mengatakan “sebab

Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut

merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, dia

telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (ay. 15). Kristus kita adalah sama

seperti apa adanya kita. Dia telah dicobai dalam segala hal seperti kita,

sehingga Dia dapat dengan mudah dijamah dengan perasaan lemah kita.

Ini berarti bahwa Dia selalu bersimpati dengan kelemahan kita dalam

keinsanian-Nya. Dia adalah Imam Besar dalam keinsanian-Nya yang

memelihara kita melalui mengasuh kita setiap waktu.

Memelihara Gereja-gereja dalam Keilahian-Nya

Kristus sebagai Imam Besar memelihara gereja-gereja sebagai kaki

pelita dalam keilahian-Nya dengan kasih ilahi-Nya, yang dilambangkan

dengan ikat pinggang emas yang dililitkan di dada-Nya, untuk merawat

gereja-gereja (Why. 1:13b). Kristus bukan hanya insani tetapi juga ilahi.

Dia adalah Anak Manusia yang mengenakan ikat pinggang emas, yang

melambangkan keilahian-Nya sebagai tenaga ilahi-Nya. Keilahian-Nya

sebagai tenaga ilahi merawat gereja-gereja dalam banyak cara.

Wahyu 2 dan 3 mewahyukan perhatian Kristus terhadap kaki pelita.

Di satu pihak, Dia memotong sumbu pelita-pelita gereja, memotong semua

pelanggaran, kekurangan, kegagalan, dan cacat yang disebut dalam tujuh

surat kiriman kepada tujuh gereja. Kristus melakukan pekerjaan

pemotongan terbaik dalam keinsanian-Nya untuk mengasuh gereja-gereja.

Di pihak lain, dalam tiap-tiap surat kiriman, kita melihat perawatan

Kristus.

Dalam surat kiriman yang pertama kepada gereja di Efesus, Kristus

berkata, “Siapa yang menang, dia akan Kuberi makan dari pohon

kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah” (2:7). Kita dapat berkata

bahwa ini adalah nubuat yang mengacu kepada zaman kerajaan, di mana

Page 15: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

15

para pemenang akan menikmati Kristus sebagai pohon hayat di dalam

Taman Firdaus Allah. Tetapi jika kita tidak menikmati Kristus sebagai

pohon hayat dalam kehidupan gereja pada hari ini, pasti kita tidak akan

berbagian dalam pohon hayat di dalam zaman kerajaan. Berdasarkan

pengalaman saya, hari ini gereja di Anaheim adalah suatu taman firdaus

bagi saya. Dalam taman firdaus ini saya banyak makan Kristus sebagai

pohon hayat setiap hari. Jika saya tidak makan Kristus di sini pada hari

ini, saya tidak akan makan Dia dalam zaman kerajaan. Saya harus terlebih

dulu makan Dia di sini.

Dalam surat kiriman yang kedua kepada Smirna, sebuah gereja yang

dianiaya dan menderita, Kristus berkata bahwa Dia akan mengaruniakan

mahkota hayat bagi mereka yang menang (ay. 10). Mahkota

melambangkan kemenangan. Jika kita bukan seorang pemenang hari ini,

yang mengalahkan aniaya dan penderitaan, bagaimana kita dapat menjadi

pemenang dalam kerajaan? Kemenangan kita pada hari ini adalah dari

Kristus yang menjadi hayat kita. Jika kita tidak memiliki kenikmatan

seperti itu hari ini, bagaimana kita dapat mengenakan mahkota hayat

dalam zaman akan datang?

Surat kiriman yang ketiga adalah kepada gereja di Pergamus.

Pergamus adalah gereja yang telah kawin dengan dunia. Tuhan akan

memberikan manna tersembunyi bagi para pemenang dalam gereja di

Pergamus (ay. 17). Dalam Perjanjian Lama, satu bagian manna disimpan

di dalam buli-buli emas, dan buli-buli emas itu tersembunyi di dalam tabut

(Kel. 16:32-34; Ibr. 9:4). Hari ini kita harus menikmati Kristus yang

tersembunyi dalam sifat ilahi emas Allah. Kemudian kita akan menikmati

Kristus sebagai manna yang tersembunyi pada zaman yang akan datang.

Tuhan juga akan memberikan kita sebuah batu putih yang di atasnya

tertulis nama baru, yang melambangkan kita telah menjadi orang yang

telah ditransformasi untuk menjadi bahan bangunan bagi pembangunan

Allah.

Tuhan berjanji kepada para pemenang dalam gereja di Tiatira bahwa

mereka akan dikaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa, untuk meraja

(Why. 2:26). Pertama-tama kita perlu meraja pada hari ini. Menurut Roma

5:17 kita harus menerima kasih karunia yang berlimpah dari Tuhan untuk

meraja di dalam hayat pada hari ini. Jika kita tidak meraja hari ini di

dalam hayat, bagaimana kita dapat menjadi raja pada zaman yang akan

datang untuk memerintah bangsa-bangsa?

Dalam surat kiriman-Nya yang kelima, Tuhan berkata kepada gereja

di Sardis bahwa mereka mati dan sekarat. Dia berjanji kepada para

pemenang bahwa mereka akan dikenakan pakaian putih (Why. 3:5).

Pakaian putih melambangkan penempuhan jalan dan hidup yang tidak

dicemari oleh kematian. Cara para pemenang berjalan di dalam zaman ini

akan menjadi hadiah bagi mereka pada zaman yang akan datang. Kita

harus menjadi hidup sehingga kita dapat memiliki pakaian putih itu.

Tuhan berkata kepada gereja di Filadelfia untuk memegang apa yang

ada padanya (ay. 11). Mereka yang menang dan memegang apa yang ada

pada mereka dalam pemulihan Tuhan akan dibangun ke dalam Yerusalem

Page 16: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

16

Baru, Bait Allah, sebagai sokoguru (ay. 12). Dalam surat kiriman yang

ketujuh, Tuhan menasihati gereja di Laodikia untuk membeli daripada-

Nya emas, pakaian putih, dan minyak untuk mengolesi mata untuk

diselamatkan dari kemerosotan keadaan suam-suam kuku (ay. 18). Dia

berjanji untuk makan bersama mereka yang membukakan pintu bagi Dia

(ay. 20). Kita dapat melihat bahwa ini adalah perawatan Kristus dalam

keilahian-Nya yang dilaksanakan dengan dan oleh kasih-Nya.

Dengan Ministri-Nya yang Ilahi dan Mistikal oleh Kasih

dalam Tiga Tahap-Nya

Dia juga adalah Imam Besar dengan keilahian-Nya sebagai “tenaga

ikat pinggang” untuk merawat kita oleh diri-Nya sendiri sebagai Kristus

yang almuhit dalam tiga tahap ministri-Nya yang penuh.

Supaya Gereja-gereja Dapat Bertumbuh

dan Matang dalam Hayat Ilahi-Nya

Perawatan-Nya kepada gereja-gereja dalam keilahian-Nya adalah

supaya gereja-gereja dapat bertumbuh dan matang dalam hayat ilahi-Nya

dan menjadi para pemenang dalam intensifikasi tujuh kali ganda-Nya.

Kristus kita hari ini adalah Imam Besar kita. Dalam keinsanian-Nya

Dia mudah dijamah dengan perasaan kelemahan kita. Dia bersimpati

terhadap kelemahan kita karena Dia telah dicobai dalam segala hal sama

seperti kita. Dia sedang mengasuh kita di dalam keinsanian-Nya.

Sementara itu, Dia sedang merawat kita dalam keilahian-Nya dengan

segala aspek positif diri-Nya yang diwahyukan dalam ketujuh surat

kiriman kepada tujuh gereja dalam Wahyu 2 dan 3. Dia sedang

memelihara gereja-gereja dalam pemulihan dengan dua cara tersebut.

Dalam keinsanian-Nya Dia sedang mengasuh kita untuk menjadikan kita

tepat sehingga kita dapat sukacita, gembira, dan nyaman. Dalam

keilahian-Nya Dia sedang merawat kita sehingga kita dapat bertumbuh

dan matang dalam hayat ilahi untuk menjadi pemenang-Nya untuk

merampungkan ekonomi kekal-Nya. (The Vital Groups, hal. 102-109)

Page 17: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

17

KEMBALI KE ORTODOKSI GEREJA

(Kamis — Sidang Kedua Pagi)

Berita Dua

Gereja di Efesus

Pembacaan Alkitab: Why. 2:1-7

I. Dalam hubungannya dengan tujuh gereja, yang diwakili

oleh tujuh kaki pelita, kita harus memahami tiga hal:

A. Ketujuh gereja ini adalah gereja-gereja yang riil yang eksis

pada waktu itu.

B. Ketujuh gereja ini mewakili tujuh lapis sejarah gereja.

C. Kondisi dari gereja-gereja ini eksis secara bersamaan di

dalam tujuh lapis sejarah gereja.

II. Wahyu 2 dan 3 memperlihatkan apa yang perlu kita

lakukan untuk kembali ke ortodoksi gereja—apa yang

benar-benar menyenangkan Tuhan, apa yang Tuhan

hakimi, dan apa jalan Tuhan yang sesungguhnya bagi

gereja:

A. Jika seseorang benar-benar ingin berjalan di jalan Tuhan,

maka dia harus membaca Wahyu 2 dan 3; hari ini gereja

punya banyak masalah, maka Kitab Wahyu memberi tahu

kita apa yang harus dilakukan; jika Anda tidak mencari jalan

itu di dalam kedua pasal ini, Anda tidak tahu bagaimana

menjadi seorang Kristen.

B. Ketujuh surat rasul kepada ketujuh gereja itu dimulai dengan

Tuhan dan diakhiri dengan panggilan kepada para pemenang;

para pemenang adalah orang-orang yang normal dan biasa;

mereka yang tidak abnormal selama zaman yang abnormal ini

adalah para pemenang.

C. Hari ini manusia jatuh, gagal, dan merosot terus menerus,

tetapi para pemenang dipulihkan kepada kehendak Allah dan

kembali ke ortodoksi gereja.

III. Ada empat poin utama di dalam surat rasuli Tuhan kepada

gereja di Efesus—kasih, hayat, terang, dan kaki pelita—

2:1-7:

A. Kita tidak boleh meninggalkan Tuhan sebagai kasih kita yang

pertama, dan kita harus melakukan pekerjaan-pekerjaan

yang pertama; “tetapi jika tidak, maka Aku akan datang

kepadamu dan akan menyingkirkan kaki pelitamu dari

tempatnya, jika kamu tidak bertobat”—ay. 4-5:

1. Meninggalkan kasih yang pertama adalah sumber dan

penyebab utama kegagalan gereja di sepanjang zaman.

Page 18: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

18

2. Kitab Kolose memberi tahu kita bahwa Kristus kita harus

memiliki tempat yang pertama dalam segala sesuatu; Dia

harus memiliki keutamaan—1:18b.

3. Memulihkan kasih yang pertama adalah menganggap

Tuhan Yesus sebagai yang pertama dalam segala sesuatu;

jika kita membuat Kristus menjadi segala sesuatu di

dalam kehidupan kita, ini berarti kita telah mengalahkan

kehilangan kasih yang pertama—cf. Mzm. 73:25.

4. Mengalahkan kehilangan kasih yang pertama adalah

didesak oleh kasih Kristus bukan hanya untuk hidup bagi

Tuhan melainkan juga hidup kepada Tuhan—2 Kor. 5:9,

14-15:

a. Hidup kepada Tuhan berarti kita ditetapkan untuk

mendapat kehormatan dengan diperkenan kepada-

Nya melalui secara mutlak berada di bawah kendali,

arahan, dan pemerintahan-Nya dan bahwa kita hanya

mempedulikan arah dan sasaran-Nya.

b. Hidup kepada Tuhan berarti kita berada di bawah

arahan dan kendali Tuhan dan bahwa kita memenuhi

tuntutan-tuntutan-Nya, memuaskan kedambaan-

kedambaan-Nya dan melengkapi apa yang Dia

inginkan.

5. Kegagalan Israel adalah karena mereka meninggalkan

Allah, sumber air-air hidup (Yer. 2:13), dan kemerosotan

gereja adalah meninggalkan kasih yang pertama;

sebenarnya, meninggalkan kasih yang pertama ini adalah

meninggalkan Kristus, tidak mengambil Dia sebagai yang

pertama dalam segala sesuatu.

6. Kasih yang pertama adalah memiliki Allah, Kristus,

Tuhan, Tuan kita, sebagai Yang pertama dalam segala

sesuatu—dalam hal-hal besar maupun dalam hal-hal

kecil; kita perlu memohon pengampunan Tuhan untuk

segala hal di mana kita tidak memberi Dia keutamaan.

7. “Pekerjaan-pekerjaan yang pertama” adalah pekerjaan-

pekerjaan yang dihasilkan dari “kasih yang pertama”—

Why. 2:4-5:

a. Bila kita berdiri di hadapan takhta penghakiman

Kristus (2 Kor. 5:10), kita tentunya tidak akan dipuji

karena besarnya atau volume pekerjaan kita; yang

akan Tuhan selidiki adalah berapa banyak dari apa

yang kita lakukan itu berasal dari kasih kita kepada-

Nya.

b. Hanya pekerjaan-pekerjaan yang dimotivasi oleh

kasihlah yang adalah emas, perak, dan batu-batu

Page 19: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

19

berharga (1 Kor. 3:12); bila orang-orang kudus

dipenuhi dengan kasih yang pertama bagi Tuhan,

maka segala sesuatu yang mereka lakukan berasal

dari kasih mereka terhadap Tuhan dan adalah “jerih

lelah kasih”—1 Tes. 1:3.

c. Sangat mungkin bagi kita, seperti bangsa Israel,

menyembah dan melayani Allah, namun kita

melakukannya dengan penuh dukacita, sama sekali

tidak bergembira bahwa kita dituntut untuk

melakukan hal-hal ini—Mal. 3:14.

8. Tuhan menyingkirkan kaki pelita gereja itu bukan berarti

bahwa mulai sekarang tidak ada lagi aktifitas-aktifitas

atau pergerakan-pergerakan luaran; melainkan berarti

bahwa gereja itu tidak lagi dapat menjadi kesaksian Allah

yang setia:

a. Jika kita meninggalkan kasih pertama kepada Tuhan

dan tidak bertobat dan melakukan pekerjaan-

pekerjaan yang pertama, sangat mungkin kita masih

berdiri di atas tumpuan lokalitas, tetapi kita telah

kehilangan realitas dan kesaksian Allah Tritunggal

seperti yang dilambangkan oleh kaki pelita emas itu.

b. Penyingkiran kaki pelita berarti bahwa di hadapan

Allah, posisi gereja itu telah hilang dan bahwa ia telah

kehilangan kesaksiannya, yaitu kesaksian Yesus; ia

telah kehilangan posisinya dan didiskualifikasi dari

menjadi gereja kesaksian Tuhan.

B. Jika kita memiliki kasih yang pertama terhadap Tuhan, kita

akan membenci pekerjaan-pekerjaan para pengikut Nikolaus,

yang juga dibenci oleh Tuhan—Why. 2:4, 6:

1. Kata Yunani untuk pengikut Nikolaus tersusun dari dua

kata, yang kata yang pertama berarti “menaklukkan” atau

“menang atas” dan yang kata yang kedua berarti “orang-

orang umum,” “orang-orang sekuler,” atau “kaum awam.”

2. Karena itu para pengikut Nikolaus pasti mengacu kepada

sekelompok orang yang menganggap diri mereka sendiri

lebih tinggi daripada kaum beriman umum; ini tidak

diragukan lagi adalah hierarki yang diadopsi dan

didirikan oleh aliran Katolik dan aliran Protestan; Tuhan

membenci pekerjaan-pekerjaan, perilaku-perilaku, dari

para pengikut Nikolaus ini, dan kita harus membenci apa

yang Tuhan benci.

3. Di dalam kehidupan gereja yang tepat tidak boleh ada

kaum paderi ataupun kaum awam; semua orang beriman

harus menjadi imam-imam Allah (1:6; 5:10; 1 Ptr. 2:5, 9);

Page 20: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

20

karena kelas pengantara ini menghancurkan keimaman

yang universal di dalam ekonomi Allah, dan Tuhan

membencinya.

C. Di dalam kehidupan gereja yang baik, teratur, dan formal

seperti gereja di Efesus, kita perlu mempertahankan makan

Kristus sebagai pohon hayat—Why. 2:7:

1. Jika kita memberikan keutamaan kepada Kristus dalam

segala sesuatu dan menikmati Dia sebagai pohon hayat

setiap hari, maka kita akan menjadi orang-orang Kristen

yang menakjubkan, yang menang, dan kehidupan gereja

akan menjadi firdaus bagi kita.

2. Maksud Allah yang semula adalah bahwa manusia harus

makan pohon hayat (Kej. 2:9, 16); karena kejatuhan, jalan

ke pohon hayat telah ditutup bagi manusia (3:22-24);

melalui penebusan Kristus, jalan bagi manusia untuk

menjamah pohon hayat, yang adalah diri Allah sendiri di

dalam Kristus sebagai hayat bagi manusia, telah dibuka

kembali—Ibr. 10:19-20.

3. Tetapi di dalam kemerosotan gereja, agama merayap

masuk dengan pengetahuannya untuk menyimpangkan

kaum beriman Kristus dari makan Dia sebagai pohon

hayat; maka, Tuhan berjanji untuk memberi para

pemenang itu makan diri-Nya sendiri sebagai pohon hayat

di dalam Firdaus Allah (Yerusalem Baru) sebagai pahala;

ini adalah insentif bagi mereka untuk meninggalkan

agama dengan pengetahuannya dan kembali kepada

kenikmatan akan diri-Nya sendiri.

4. Janji Tuhan ini memulihkan gereja kepada maksud Allah

yang semula menurut ekonomi-Nya; yang Tuhan inginkan

agar dilakukan oleh para pemenang adalah apa yang

harus dilakukan seluruh gereja di dalam ekonomi Allah;

karena kemerosotan gereja, maka Tuhan datang

memanggil para pemenang untuk menggantikan gereja

dalam menggenapkan ekonomi Allah.

5. Makan pohon hayat, yaitu menikmati Kristus sebagai

suplai hayat kita, haruslah menjadi perkara utama di

dalam kehidupan gereja:

a. Isi dari kehidupan gereja bergantung pada

kenikmatan akan Kristus; semakin banyak kita

menikmati Dia, semakin kaya isi kehidupan gereja,

tetapi menikmati Kristus ini menuntut kita mengasihi

Dia dengan kasih yang pertama.

b. Jika kita meninggalkan kasih pertama kita terhadap

Tuhan, kita akan kehilangan kenikmatan akan

Page 21: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

21

Kristus dan kehilangan kesaksian Yesus;

konsekuensinya, kaki pelita itu akan disingkirkan

dari kita.

c. Tiga hal ini—mengasihi Tuhan, menikmati Tuhan,

dan menjadi kesaksian Tuhan—berjalan bersama-

sama.

D. Kasih berhubungan dengan hayat, dan hayat berhubungan

dengan terang; kasih, hayat, dan terang adalah satu trinitas:

1. Jika kita membuat Kristus menjadi yang pertama dalam

segala sesuatu, maka kita akan memiliki kasih yang

pertama; jika kita memiliki kasih ini, maka kita memiliki

hayat, dan kita akan menikmati Tuhan; jika kita memiliki

hayat, maka hayat ini akan menjadi terang bagi kita—

Yoh. 1:4; Flp. 2:15-16.

2. Terang dari kaki pelita, gereja, yang bersinar secara

korporat itu berlawanan dengan cara individualis di

malam gelap zaman gereja—cf. 2:5b.

E. Jika kita menikmati Kristus sebagai kasih, hayat, dan terang

kita, kita akan memelihara kesaksian Yesus sebagai

penyinaran kaki pelita di lokalitas kita—cf. 12:17b.

F. Kita perlu mengingat empat kata ini yang dimulai dengan

huruf (l)—love, life, light, and lampstand (kasih, hayat,

terang, dan kaki pelita):

1. Kita harus memberikan keutamaan kepada Tuhan Yesus

dalam setiap hal dan dalam segala sesuatu untuk

memulihkan kasih yang pertama.

2. Kemudian kita akan menikmati Dia sebagai pohon hayat,

dan hayat ini segera menjadi terang hayat—Yoh. 8:12.

3. Kemudian kita akan bersinar di dalam kehidupan sehari-

hari kita dan secara korporat sebagai kaki pelita; jika

tidak, kaki pelita ini akan disingkirkan dari kita secara

individual dan dari gereja secara korporat.

4. Jika hari ini kita mengambil Kristus sebagai yang

pertama dalam segala sesuatu, kita akan memiliki kasih,

kita akan menikmati Dia sebagai hayat, kita akan

bersinar dengan Dia sebagai terang, dan kita akan

menjadi kaki pelita yang bersinar sebagai kesaksian

Yesus; pada akhirnya ini akan menjadi pahala kita bukan

hanya di zaman ini tetapi bahkan di zaman yang akan

datang; di dalam Kerajaan Seribu Tahun, kita akan

menikmati Kristus sebagai pahala kita di dalam Firdaus

Allah.

Kutipan Berita Ministri:

Page 22: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

22

MENANG ATAS MENINGGALKAN KASIH YANG PERTAMA

Tuhan menyuruh kita menang atas segala macam agama, dan dalam

ketujuh surat kiriman itu Dia juga menyuruh kita menang atas beberapa

perkara lain. Perkara pertama yang harus kita kalahkan adalah

meninggalkan, kehilangan, dan melupakan kasih yang pertama (Why. 2:4-

5a). Banyak orang di Katolikisme mutlak bagi Gereja Katolik tetapi tidak

mengasihi Tuhan atau firman kudus-Nya. Mereka tidak berkata, "Alkitab

mengatakan, . . ." Sebaliknya, mereka mengatakan, "Paus berkata, . . ."

atau "Gereja berkata, . . ." Ketika mereka berkata, "Gereja", yang mereka

maksudkan adalah Gereja Katolik. Itulah sebabnya Tuhan Yesus dalam

Wahyu 2 mengatakan, bahwa Izebel menyebut dirinya nabiah dan

mengajar serta menyesatkan hamba-hambaNya (ay. 20). Itu

mengindikasikan, bahwa Gereja Roma Katolik adalah yang melantik

dirinya sendiri sebagai nabiah, dan yang menganggap dirinya menerima

otoritas dari Allah untuk berbicara bagi Allah. Orang-orang yang benar-

benar loyal terhadap Katolik, hanya menghargai apa yang dikatakan Paus,

apa yang dikatakan Gereja. Mereka tidak menghiraukan apa yang

dikatakan Alkitab. ltu mengindikasikan, bahwa mereka tidak memiliki

kasih terhadap Tuhan.

Jika kita mengasihi seseorang, kita pasti ingin mendengarkan

suaranya, perkataannya. Sebaliknya, jika kita tidak mengasihi seseorang,

kita tidak akan mau mendengarkan suaranya, perkataannya. Sejumlah

orang Katolik bersikap demikian terhadap Tuhan. Mereka memiliki nama

Kristus, tetapi mereka tidak memiliki kasih sayang pribadi atau elemen

mengasihi dalam batin mereka terhadap Kristus. Demikian pula halnya

dengan lalang dalam Protestanisme, yang tidak beroleh selamat. Mereka

tidak memiliki elemen kasih terhadap Tuhan secara pribadi.

Saya harus bersaksi, bahwa saya mengasihi Tuhan. Saya menerima

Tuhan pada tahun 1925. Sejak saat itu, dalam tahun-tahun selanjutnya,

saya merasakan Tuhan begitu mesra bagiku dan bahwa saya begitu dekat

dengan-Nya. Saya tidak mempedulikan agama apa pun. Saya hanya

memperhatikan Sang kekasih, ini, Sang hidup ini. Setiap kali saya

menyeru nama-Nya, saya merasa gembira. Ketika kita bangun pagi,

perkara pertama yang seharusnya kita lakukan adalah mengatakan, "O,

Tuhan Yesus. O, Tuhan Yesus." Lebih baik lagi jika kita tambahkan, "Aku

cinta pada-Mu." Kita seharusnya berkata, "O, Tuhan Yesus, aku cinta

pada-Mu. O, Tuhan Yesus, aku cinta pada-Mu." Betapa mesranya, betapa

manisnya dan betapa penuh kasihnya hal ini!

Allah kita, Kristus kita, Tuhan kita, bukan hanya patut dikasihi, tetapi

juga sangat patut disayangi. Dia penuh dengan kasih sayang. Allah telah

"jatuh cinta" kepada kita, umat pilihan dan tebusan-Nya. Jika Anda

berkata, "O Tuhan Yesus, aku cinta pada-Mu," Anda akan segera jatuh

cinta kepada-Nya. Cukup sering saya tidak mau melakukan suatu perkara,

bukan hanya karena perkara itu tidak benar, atau karena saya takut

kepada Allah, melainkan karena saya mengasihi-Nya. Saya berkata,

“Tuhan Yesus, aku cinta pada-Mu, maka aku tidak dapat melakukan hal

Page 23: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

23

ini." Saya benar-benar tidak dapat melakukan hal-hal tertentu, karena

saya mengasihi-Nya.

Kita perlu menang atas kehilangan kasih yang pertama. Gereja di

Efesus adalah gereja yang baik. Gereja di Efesus adalah gereja yang

menurut aturan (teratur) dan memiliki bentuk luaran (Why. 2:2-3). Tentu

saja, kita akan menyukai gereja semacam itu, tetapi gereja yang teratur

semacam itu telah meninggalkan kasih yang pertama (ay. 4). Kata Yunani

yang diterjemahkan "semula" sama dengan kata yang diterjemahkan

"terbaik" dalam Lukas 15:22. Kasih kita yang semula terhadap Tuhan

haruslah kasih yang terbaik bagi-Nya. Ketika anak yang hilang dalam

Lukas 15 kembali ke rumah, sang ayah menyuruh pelayan membawakan

jubah yang terbaik. Yang terbaik adalah yang semula.

Kini saya ingin mengajak Anda memikirkan kasih yang pertama.

Banyak orang Kristen mengira, bahwa kasih yang pertama adalah kasih

yang kita tujukan kepada Tuhan Yesus ketika kita beroleh selamat. Saya

tidak mengatakan itu salah, tetapi itu tidak memadai. Kasih yang

pertama, yang juga merupakan kasih yang terbaik, jauh melebihi kasih

ketika kita beroleh selamat.

Kasih yang pertama adalah kasih yang merupakan diri Allah sendiri.

Dalam Alkitab, kita diberi tahu bahwa Allah adalah kasih (1 Yoh. 4:8,16).

Di alam semesta, hanya Allah yang adalah kasih. Tuhan menyuruh suami

mengasihi istrinya. Tetapi mustahil para suami dapat mengasihi istri

mereka dalam diri mereka sendiri, karena mereka bukanlah kasih. Hanya

ada satu Persona yang adalah kasih—Allah.

Allah bukan hanya yang terbaik, tetapi juga yang pertama. Di alam

semesta, Allahlah yang pertama. Kejadian 1:1 mengatakan, "Pada

mulanya Allah . . ." ltulah pembukaan Alkitab. Allah adalah permulaan.

Allah adalah yang pertama. Surat Kolose memberi tahu kita, bahwa

Kristus kita harus mendapatkan tempat pertama. Dia harus memiliki

keutamaan (1:18b). Kristus harus menjadi yang pertama. Apa yang

dimaksud dengan memulihkan kasih yang pertama? Memulihkan kasih

yang pertama adalah menaruh Tuhan Yesus sebagai yang pertama dalam

segala sesuatu. Jika kita membuat Kristus menjadi yang utama dalam

hidup kita, itu berarti kita telah menang atas kehilangan kasih yang

pertama.

Kita perlu memperhatikan keadaan kita. Apakah Kristus adalah yang

utama dalam segala sesuatu kita? Hal pertama yang harus kita kalahkan

adalah kehilangan Kristus sebagai kasih yang pertama, kasih yang terbaik

dan kasih yang sejati. Kegagalan bani Israel adalah mereka meninggalkan

Allah, sumber air hidup, dan kemerosotan gereja adalah karena

meninggalkan Kristus, tidak menjadikan Dia sebagai yang pertama dalam

segala hal.

Kristus harus menjadi yang pertama, tidak hanya dalam perkara

besar, tetapi juga dalam perkara kecil. Ketika saudara-saudara membeli

dasi, mereka seharusnya mengutamakan Kristus. Jika saya memakai

sebuah dasi yang bergaya duniawi, saya tidak akan dapat berbicara bagi

Tuhan dalam pelayanan saya. Bahkan karena hati nuraniku, saya tidak

Page 24: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

24

dapat memakai beberapa macam dasi. Para saudari seharusnya

mengutamakan Kristus dalam hal memotong rambut mereka. Jika para

saudari mengutamakan Kristus dalam hal memotong rambut mereka,

berarti mereka menganggap Dia sebagai kasih mereka yang semula. Para

saudari yang memotong rambutnya secara duniawi, tidak memiliki Kristus

sebagai kasih mereka yang semula. Mereka tidak mengutamakan Dia. Kita

seharusnya mengutamakan Kristus dalam hal berpakaian, dan dalam hal

kita memotong rambut. Ketika kita mengutamakan Kristus dalam segala

hal, itu berarti kita memulihkan kasih pertama yang telah hilang.

Ada orang mengira, kasih yang pertama adalah kasih kita kepada

Tuhan ketika kita baru beroleh selamat dan baru menempuh kehidupan

kristiani kita. Tetapi ketika saya beroleh selamat, walaupun saya sangat

berterima kasih kepada Tuhan, saya tidak memiliki hati yang begitu

menggebu-gebu untuk mengasihi Kristus seperti yang saya lakukan hari

ini. Enam puluh tahun lebih yang lalu saya beroleh selamat dan saya

mengasihi Tuhan Yesus, tetapi tidak seperti kasih saya hari ini. Jadi, kasih

yang pertama seharusnya adalah memiliki Allah, Kristus, Tuhan, Tuan

kita, sebagai Yang pertama dalam segala hal.

Sering kali ketika saya sedang mengenakan pakaian, saya berbicara

kepada Tuhan, 'Tuhan, sukakah Engkau akan kemeja ini? Sukakah

Engkau akan sepatu ini?" Percakapan itu sangat mesra terhadap Tuhan,

sebagai kasih yang pertama. Memulihkan kasih yang pertama adalah

mengutamakan Dia dalam perkara yang besar, juga dalam perkara yang

kecil. Para suami seharusnya mengutamakan Kristus dalam pembicaraan

mereka kepada istri-istri mereka. Kita perlu mohon Tuhan mengampuni

kita atas segala hal yang di dalamnya kita tidak mengutamakan Dia.

Jika kita mengasihi Tuhan Yesus sedemikian rupa dan sampai tingkat

yang demikian, kita tidak akan tinggal dalam ketiga "isme" itu. Kita tidak

mungkin tetap tinggal dalam agama apa pun. Kita akan mengasihi semua

orang Kristen, tetapi kita akan membenci "agama" apa pun. Kita harus

mengasihi semua orang Kristen, tetapi kita harus membenci agama-agama

tempat mereka berada. Karena Tuhan membenci "isme"-"isme" itu, kita

juga seharusnya membenci mereka. Kita harus membenci apa yang dibenci

Tuhan (lihat Why. 2:6).

Tuhan menyuruh membiarkan gandum dan lalang bertumbuh

bersama sampai musim menuai. Kemudian, ketika Dia kembali, hal

pertama yang akan dilakukan-Nya adalah mengutus malaikat-malaikat

untuk mengikat lalang berberkas-berkas, dan melemparkannya ke lautan

api. Anak-anak kerajaan, gandum itu, membentuk kerajaan; sedangkan

anak-anak si jahat, lalang itu, membentuk penampilan luaran kerajaan,

yaitu kekristenan hari ini. Tuhan membenci penampilan luaran itu,

karena itu kita harus menang atasnya.

Kita juga perlu menang dalam hal memakai dasi, dalam hal memotong

rambut, dan dalam segala perkara kecil. Dalam segala perkara, kita harus

mengutamakan Kristus. Jika kita berbuat demikian, kehidupan kristiani

kita akan berbeda dan perasaan kita pun akan berbeda. Sepanjang hari

kita akan bersukacita di dalam Tuhan. Ketika kita bersukacita di dalam

Page 25: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

25

dan bersama Tuhan, segalanya akan menyenangkan. Sebaliknya, ketika

kita tidak bersukacita di dalam Tuhan dan bersama Tuhan, segalanya

tidak menyenangkan. Kenikmatan atas Tuhan sebagai anugerah,

menyertai mereka yang mengasihi-Nya (Ef. 6:24). Jadi, perkara pertama

yang harus kita kalahkan adalah meninggalkan kasih yang pertama.

Meninggalkan kasih yang pertama adalah sumber dan penyebab utama

dari kegagalan gereja di sepanjang zaman.

MEMPERTAHANKAN MAKAN KRISTUS SEBAGAI POHON

HAYAT

Dalam gereja yang begitu baik, teratur, dan memiliki bentuk seperti

gereja di Efesus, pertama-tama kita perlu menang atas perkara kehilangan

kasih yang pertama. Perkara kedua yang kita perlukan adalah

mempertahankan makan Kristus sebagai pohon hayat. Dalam surat

kiriman kepada orang Efesus, Tuhan berkata, "Siapa yang menang, dia

akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus

Allah" (Why. 2:7).

Tuhan Yesus menyuruh kita menang atas perkara meninggalkan kasih

yang pertama dan mempertahankan makan Kristus sebagai pohon hayat.

Jika kita mengutamakan Kristus dalam segala hal dan menikmati Dia

sebagai pohon hayat setiap hari, kita akan menjadi orang Kristen yang

hebat dan menang. Bila kita menikmati Kristus sebagai pohon hayat, kita

memiliki Taman Firdaus Allah. Pohon hayat mula-mula terlihat dalam

Kitab Kejadian, di taman Eden. Taman Eden itu adalah taman firdaus

Allah pada saat itu. Hari ini, taman firdaus kita adalah kehidupan gereja.

Sejak tahun 1932 sampai sekarang, saya sudah menempuh kehidupan

gereja selama enam puluh tahun lebih, maka saya memiliki banyak

pengalaman mengenal kehidupan gereja. Jika Anda tidak mengutamakan

Tuhan atau menikmati Tuhan selama satu bulan saja, maka kehidupan

gereja akan menjadi tempat yang tidak menyenangkan bagi Anda.

Mungkin, Anda tidak sampai mengatakan demikian, tetapi di dalam batin

Anda, Anda akan menganggap kehidupan gereja tidak begitu baik. Jika

demikian, gereja tidak lagi merupakan taman firdaus bagi Anda. Tetapi

bila Anda menang atas perkara hilangnya kasih yang pertama dan Anda

mempertahankan makan Kristus, yaitu mempertahankan kenikmatan

Anda atas diri Tuhan, maka kehidupan gereja segera menjadi taman

firdaus bagi Anda. Jadi, perasaan dan sikap kita terhadap gereja

tergantung pada keadaan kita. Jika kita mengutamakan Tuhan dalam

segala hal, dan menikmati Dia sebagai pohon hayat sepanjang hari, saat

itu juga gereja, bagaimanapun keadaannya, akan menjadi taman firdaus

bagi kita. Itulah sebabnya Tuhan berkata, bahwa kita harus makan pohon

hayat dalam Taman Firdaus Allah.

Memang, Taman Firdaus Allah dalam Wahyu 2:7 sebenarnya mengacu

kepada Yerusalem Baru dalam Kerajaan Seribu Tahun. Jika kita

menikmati Tuhan dalam zaman ini, kita akan diberi pahala berupa makan

pohon hayat, diri Kristus sendiri, dalam Yerusalem Baru, sebagai Taman

Firdaus Allah dalam Kerajaan Seribu Tahun. Kita perlu senantiasa

Page 26: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

26

menikmati suplai hayat Kristus dalam kehidupan gereja saat ini, sehingga

kita dapat diberi pahala berupa kenikmatan atas Kristus sebagai pohon

hayat dalam Taman Firdaus Allah, Yerusalem Baru, dalam Kerajaan

Seribu Tahun. Dalam Yerusalem Baru, dalam kesegarannya sebagai

Taman Firdaus Allah, kita akan berbagian sepenuhnya dalam kenikmatan

atas suplai hayat yang kaya dari Kristus sebagai perwujudan Allah

Tritunggal yang telah melalui proses dan rampung.

MEMANCARKAN TERANG ILAHI SEBAGAI KAKI PELITA

Kita perlu menang atas perkara meninggalkan kasih yang pertama,

mempertahankan makan Kristus sebagai pohon hayat, dan memancarkan

terang ilahi sebagai kaki pelita (Why. 2:5b). Kasih berhubungan dengan

hayat dan hayat berhubungan dengan terang. Kasih, hayat, dan terang

adalah tiga hal yang saling berhubungan (trinitas). Jika Anda menjadikan

Kristus yang pertama dalam segala hal, Anda memiliki kasih. Jika Anda

memiliki kasih ini, Anda memiliki hayat, dan Anda akan menikmati

Tuhan. Jika Anda memiliki hayat ini, hayat ini menjadi terang bagi Anda.

Dalam kegelapan malam zaman gereja, terang kaki pelita, gereja,

memancar secara korporat, bukan secara individual.

MEMELIHARA KESAKSIAN YESUS SEBAGAI PENYINARAN

KAKI PELITA DI TEMPAT MEREKA

Jika kita menikmati Kristus sebagai kasih kita, hayat kita dan

terang kita, kita akan memelihara kesaksian Yesus sebagai penyinaran

kaki pelita di tempat kita (Why. 12:17b). Kita akan bersaksi tentang

persona Kristus sebagai Allah dan sebagai manusia, tentang kehidupan

insani Kristus, penyaliban Kristus, kebangkitan Kristus, kenaikan

Kristus, turunnya Kristus, dan penampakan Kristus yang kedua.

Penyinaran terang adalah suatu kesaksian. Dalam setiap aspek hidup kita

sehari-hari, kita harus memancarkan Kristus. Penyinaran ini adalah

penyinaran kaki pelita.

Kita perlu ingat keempat kata ini, yaitu kasih, hayat, terang dan kaki

pelita. Keempatnya harus dimulai dengan kasih. Kita harus

mengutamakan Tuhan Yesus dalam segala hal dan dalam segala cara

untuk memulihkan kasih yang pertama. Kemudian kita akan menikmati

Dia sebagai pohon hayat, dan hayat ini akan langsung menjadi terang

hayat (Yoh. 8:12). Lalu, kita akan bersinar dalam hidup sehari-hari kita

dan bahkan bersinar secara korporat sebagai kaki pelita. Kalau tidak, kaki

pelita akan diambil dari kita secara individual dan dari gereja secara

korporat. Tuhan mengingatkan gereja di Efesus agar bertobat dan

memulihkan kasih yang pertama untuk kenikmatan atas diri-Nya. Kalau

tidak, kaki pelita itu akan diambil dari mereka. Kita memerlukan kasih,

hayat, terang, dan kaki pelita. Kemudian, kita akan diberi pahala oleh

Tuhan dengan apa adanya kita dan hidup di dalam-Nya.

Dalam Alkitab, prinsipnya adalah pahala kita selalu merupakan apa

adanya kita. Apa adanya kita akan menjadi pahala kita. Jika kita

mengasihi orang lain, kasih kita kepada orang lain itu akan menjadi

Page 27: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

27

pahala bagi kita. Jika kita menghormati orang tua kita, penghormatan kita

terhadap mereka itu akan menjadi pahala kita. Jika kita tidak hidup

menampilkan Kristus dan berperilaku di dalam Kristus, dalam kehidupan

gereja, tidak akan ada pahala bagi kita dalam kehidupan gereja.

Sebaliknya, karena kita tidak hidup menampilkan Kristus, kita mungkin

merasa pahit terhadap para penatua dan terhadap semua orang kudus.

Jika kita hidup menampilkan Kristus, dan berperilaku di dalam Kristus,

penghidupan dan perilaku itu akan menjadi pahala kita. Kemudian kita

akan gembira dalam kehidupan gereja. Jika hari ini kita mengutamakan

Kristus dalam segala hal, kita akan memiliki kasih, kita akan menikmati

Dia sebagai hayat, kita akan memancarkan Dia sebagai terang, dan kita

akan menjadi kaki dian yang bersinar sebagai kesaksian Yesus. Hal itu

akhirnya akan menjadi pahala kita, bukan hanya dalam zaman ini, tetapi

juga dalam zaman yang akan datang. Dalam Kerajaan Seribu Tahun, kita

akan menikmati Kristus sebagai pahala kita dalam Taman Firdaus Allah.

(The Overcomers, hal 30-36)

Page 28: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

28

KEMBALI KE ORTODOKSI GEREJA

(Kamis — Sidang Malam)

Berita Tiga

Gereja di Smirna

Pembacaan Alkitab: Why. 2:8-11; 1:18; 22:13

I. Gereja di Smirna adalah gereja yang berada di bawah

penderitaan penganiayaan (Why. 2:8-11):

A. Di dalam Bahasa Yunani Smirna berarti “mur,” satu rempah-

rempah yang manis, yang figurnya, menandakan

penderitaan; gereja di Smirna adalah gereja yang

menderita—ay. 10:

1. Gereja yang teraniaya ini menderita di dalam kemanisan

dan keharuman Kristus.

2. Gereja ini berada di dalam kesusahan dalam Yesus dan

berada di dalam persekutuan dengan penderitaan-

penderitaan-Nya—1:9; Flp. 3:10.

3. Gereja di Smirna menderita seperti diri Kristus sendiri

dan karenanya menjadi kelanjutan penderitaan-Nya—

Kol. 1:24:

a. Penderitaan-penderitaan Kristus ada dua kategori:

penderitaan-penderitaan bagi penggenapan

penebusan, yang telah dilengkapi oleh Kristus sendiri,

dan penderitaan-penderitaan untuk menghasilkan

dan membangun gereja, yang perlu dipenuhi oleh para

rasul dan kaum beriman.

b. “Penderitaan-penderitaan Kristus. . . bagi Tubuh-Nya,

yang adalah gereja” (ay. 24) harus dilengkapi oleh para

pengikut-Nya baik secara individual maupun secara

kolektif.

c. Di dalam gereja di Smirna, kita melihat kelanjutan

kolektif dari penderitaan-penderitaan Yesus.

d. Karena gereja ini adalah kelanjutan dari penderitaan

Yesus, maka gereja ini benar-benar adalah kesaksian

Yesus—Why. 1:2, 9; 19:10.

B. Gereja di Smirna menderita “fitnah dari mereka yang

menyebut dirinya orang-orang Yahudi, tetapi yang sebenar-

nya tidak demikian, melainkan adalah sinagoga Satan”—2:9:

1. Para agamawan Yahudi memfitnah gereja yang menderita

ini melalui mengkritiknya dengan jahat; mereka dengan

keras kepala bersikukuh memelihara sistem agama

Yahudi mereka, yang berisikan keimaman Lewi, ritual-

ritual persembahan kurban, dan bait materi, yang

Page 29: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

29

semuanya adalah lambang-lambang yang telah

digenapkan dan digantikan oleh Kristus.

2. Karena gereja yang berada di bawah perjanjian yang baru

di dalam ekonomi Allah tidak berbagian dalam praktek

agama mereka, para agamawan Yahudi itu

mengkritiknya dengan fitnah.

3. Dalam prinsipnya, hari inipun sama, orang-orang yang

agamawi memfitnah gereja-gereja dalam pemulihan

Tuhan yang mencari Tuhan dan mengikut Dia di dalam

roh dan di dalam hayat dan yang tidak mempedulikan

sistem agama.

4. Menurut firman Tuhan di dalam Yohanes 15:1, 4-5, dan

18-24, pokok anggur dan ranting-rantingnya itu ditentang

oleh dunia agama (agama Yahudi); Kekristenan hari ini

adalah dunia agama, sistem agama yang bukan hanya

menentang Kristus, pokok anggur yang benar itu, tetapi

juga menentang gereja, ranting-ranting dari pokok anggur

itu—cf. Gal. 1:4.

C. Penganiayaan yang diderita oleh gereja dimulai sejak

sinagoga agamawi orang-orang Yahudi dipicu oleh Satan, si

seteru, dan dirampungkan oleh Kekaisaran Romawi yang

dipakai oleh iblis, si pemfitnah; penganiayaan terhadap gereja

yang menderita ini adalah kerjasama antara agama setani

dengan politik-politik yang bersifat iblis—Why. 2:9-10.

D. Kepada gereja yang menderita ini, Tuhan Yesus berkata,

“Aku tahu kesusahanmu”—ay. 9:

1. Kesusahan itu berharga bagi gereja karena kesusahan itu

menguji hayat gereja itu.

2. Tujuan Tuhan dalam mengizinkan gereja menderita

kesusahan ini bukan hanya adalah untuk

mempersaksikan bahwa hayat kebangkitan-Nya

mengalahkan maut tetapi juga untuk membuat gereja

dapat menikmati segala kekayaan hayat-Nya—Yoh.

11:25; Why. 1:18; Ef. 3:8.

II. Dalam berbicara kepada gereja di Smirna, Tuhan

mengatakan bahwa Dia adalah “Yang Awal dan yang

Akhir, yang telah mati dan hidup kembali”—Why. 2:8:

A. Fakta bahwa Kristus adalah yang Awal dan yang Akhir ini

berarti bahwa Dia tidak pernah berubah:

1. Di dalam penderitaan, gereja harus mengenal bahwa

Tuhan adalah yang Awal dan yang Akhir, yaitu Dia yang

kekal ada, dan tidak berubah.

2. Apa pun lingkungan penganiayaan itu, Tuhan tetap sama;

tidak ada satu hal pun yang dapat mendahului Dia dan

Page 30: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

30

tidak ada sesuatu pun yang tetap eksis setelah Dia; segala

sesuatu berada di dalam batas-batas kendali-Nya.

B. Pengumuman Tuhan di dalam ayat 8 ini menyiratkan

penciptaan—yang Awal—dan penyelesaian—yang Akhir—

dan ini juga menyiratkan inkarnasi, penghidupan insani,

ketersaliban, dan kebangkitan Kristus:

1. Ini adalah satu pengumuman untuk menguatkan gereja di

Smirna yang menderita, yang sedang mengalami dan

menderita martir.

2. Satu-satunya hal yang dapat menopang orang-orang

kudus dalam penderitaan martir mereka adalah melihat

Dia yang menciptakan dan yang akan menyelesaikan

seluruh alam semesta ini dan yang telah berinkarnasi,

hidup di bumi, tersalib, dan bangkit; visi yang demikian

ini menopang para martir untuk berdiri di dalam

penderitaan-penderitaan mereka—ay. 10.

3. Semua gereja lokal perlu percaya bahwa Tuhan Yesus

adalah yang Pertama dan yang Terakhir, yang Awal dan

yang Akhir; Dia akan menggenapkan apa yang telah Dia

mulai di dalam pemulihan-Nya—22:13.

C. Sebagai Dia yang telah mati dan hidup kembali, Kristus

adalah Dia yang hidup—2:8; 1:18:

1. Tuhan Yesus telah menderita kematian dan hidup

kembali; Dia telah masuk ke dalam kematian, tetapi

kematian tidak dapat menahan Dia, karena Dia adalah

kebangkitan itu—Kis. 2:24; Yoh. 11:25.

2. “Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup sampai

selama-lamanya”—Why. 1:18:

a. Kebangkitan adalah hayat yang melalui kematian dan

tetap hidup.

b. Kebangkitan Kristus adalah perpanjangan hari-hari-

Nya; Dia akan tetap eksis sampai selama-lamanya di

dalam kebangkitan-Nya.

3. Kristus yang bangkit, yaitu Dia yang hidup itu, hidup di

dalam kita dan di antara kita; karena itu, semua gereja

haruslah hidup sama seperti Dia itu hidup, penuh dengan

hayat dan mengalahkan maut—1 Tim. 3:15.

4. Tuhan hidup selama-lamanya adalah kesaksian-Nya;

semakin kita hidup, maka semakin kita adalah kesaksian

dari Yesus yang hidup itu—Why. 1:2, 9; 19:10.

5. Supaya kita dapat menjadi hidup, kita bukan hanya harus

memiliki hayat tetapi juga memiliki suplai hayat; sebagai

Dia yang hidup, Kristus memperhatikan gereja-gereja

melalui memberikan diri-Nya sendiri kepada kita bukan

Page 31: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

31

hanya sebagai hayat tetapi juga sebagai suplai hayat—

Yoh. 4:10, 14; 6:48, 51; Why. 2:7, 17; 3:20.

D. Sebagai Dia yang telah mati dan hidup kembali, Kristus

memiliki kunci maut dan kunci Hades—1:18:

1. Tuhan Yesus mengalahkah maut dan menghancurkan

Iblis, maka kunci maut dan kunci Hades sekarang ada di

tangan-Nya, dan Dia menang atas kuburan—Ibr. 2:14;

Why. 1:18.

2. Di dalam kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus mengambil

otoritas maut dan otoritas Hades; maut tunduk kepada-

Nya dan Hades berada di bawah kendali-Nya—ay. 18.

3. Di dalam kehidupan gereja hari ini, kita tidak lagi tunduk

kepada maut dan Hades, karena Kristus telah

menghapuskan maut dan mengalahkan Hades di dalam

kebangkitan-Nya—Ibr. 2:14.

4. Kristus bukan hanya telah mengalahkan maut—Dia juga

telah meniadakannya; 2 Timotius 1:10 mewahyukan

bahwa Kristus meniadakan maut, dan membuatnya tidak

berefek, melalui kematian-Nya yang menghancurkan iblis

dan kebangkitan-Nya yang menelan maut—Ibr. 2:14; 1

Kor. 15:52-54.

III. “Setialah sampai mati dan Aku akan memberikan

kepadamu mahkota hayat”—Why. 2:10:

A. “Setialah sampai mati”:

1. Tuhan ngotot bahwa hayat semua orang yang melayani

Dia adalah milik Dia; inilah sebabnya mengapa kita harus

setia bahkan sampai mati.

2. Setia sampai mati adalah perkara sikap dan waktu:

a. Tentang sikap kita, kita harus setia walaupun harus

menghadapi kematian—12:11.

b. Tentang waktu, kita harus setia sampai mati.

B. “Aku akan memberikan kepadamu mahkota hayat”:

1. Mahkota hayat, sebagai pahala bagi orang-orang yang

setiap sampai mati dalam menang atas penganiayaan,

menunjukkan kekuatan yang menang yang adalah kuasa

hayat kebangkitan (Flp. 3:10); ini juga menunjukkan

bahwa para pemenang ini telah mencapai kebangkitan

yang ekstra dari antara orang mati (ay. 11), kebangkitan

yang luar biasa.

2. Bukan hanya pohon hayat tetapi mahkota hayat juga

akan menjadi pahala bagi gereja yang menderita—Why.

2:7, 10:

a. Makan pohon hayat itu batini bagi suplai, dan

mahkota hayat itu lahiriah bagi kemuliaan.

Page 32: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

32

b. Janji mengenai pohon hayat dan mahkota hayat itu

terbungkus dengan hayat ilahi (Yoh. 1:4; 10:10; 11:25;

1 Yoh. 5:11-13); hayat ini harus menjadi makanan

kita, dan kemudian hayat ini akan menjadi ekspresi

kita dan pemuliaan kita sebagai mahkota hayat.

Kutipan Berita Ministri:

GEREJA DI SMIRNA —

HAYAT KEBANGKITAN DAN MAHKOTA HAYAT

Di bawah kedaulatan-Nya, Tuhan telah memilih gereja-gereja untuk

menggenapkan tujuan-Nya. dia memilih tujuh buah kota di Asia Kecil,

yaitu Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia.

Dalam bahasa Yunani, nama kota-kota itu sangat berarti, bahkan sesuai

dengan makna rohani gereja itu. Pernah kita bahas bahwa arti “Efesus”

adalah “yang patut didambakan”. Gereja Efesus adalah gereja yang Tuhan

sayang dan Tuhan indahkan. “Smirna” dalam bahasa Yunaninya berarti

“mur”. Mur adalah semacam rempah-rempah, yang dalam hal tanda

mengindikasikan penderitaan. Dalam pelambangan, mur

mengindikasikan penderitaan Kristus yang manis. Sebab itu, gereja di

Smirna adalah gereja yang menderita, mengindikasikan gereja yang

dianiaya oleh kekaisaran Romawi dari akhir abad pertama hingga awal

abad keempat. Gereja yang teraniaya ini, menderita dalam kemanisan dan

keharuman Kristus. Dengan kata lain, gereja ini berada dalam kesusahan

Kristus dan persekutuan dalam penderitaan-Nya. Gereja di Smirna

menderita seperti yang diderita oleh Kristus, dan sebagai penerus

penderitaan Kristus. Dalam Kolose 1:24, Paulus memberi tahu kita bahwa

dia “menggenapkan dalam tubuhku apa yang kurang pada penderitaan

Kristus, untuk Tubuh-Nya, yaitu gereja”. Paulus menggenapkan

penderitaan Kristus. Meskipun tidak ada yang dapat meneruskan

penebusan Kristus, tetapi atas penderitaan Kristus perlu digenapkan oleh

pengikut-pengikut-Nya, baik secara perorangan maupun kolektif. Dalam

gereja di Smirna kita melihat penerus penderitaan Yesus yang kolektif.

Karena gereja ini meneruskan penderitaan Yesus, maka dia sungguh-

sungguh adalah kesaksian Yesus.

Mari kita perhatikan yang berbicara kepada gereja di Smirna. Dalam

ayat 8 Tuhan berkata, “Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir,

yang telah mati dan hidup kembali.” Tuhan memberi tahu kepada gereja

yang menderita bahwa dia adalah Yang Awal dan Yang Akhir. Hal ini

berarti, berapa pun beratnya penderitaan yang dialami-Nya, penderitaan

itu tidak dapat mengakhiri atau mencelakai Dia. Dia adalah Yang Awal

juga Yang Akhir. Ketika menderita, gereja harus mengenal bahwa Tuhan

adalah Yang Awal dan Yang Akhir, yang ada untuk selama-lamanya dan

yang tidak berubah selamanya. Bagaimanapun situasi penganiayaan itu,

dia tetap sama; tidak ada sesuatu yang dapat berada di depan-Nya, juga

Page 33: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

33

tidak ada sesuatu yang dapat berada di belakang-Nya. Segala sesuatu

berada di dalam batas kendali-Nya.

Tuhan memberi tahu gereja di Smirna bahwa Dia adalah Yang Awal

dan Yang Akhir, dengan maksud mengindikasikan bahwa gereja pasti

menang. Gereja tidak dapat digagalkan oleh penderitaan macam apa pun.

Gereja sanggup melampaui segala penderitaan dan mencapai garis akhir;

karena Tuhan, hayat dan Kepala gereja, adalah Yang Awal dan Yang

Akhir.

YANG TELAH MATI DAN HIDUP KEMBGALI

Dalam ayat ini, Tuhan juga memberi tahu bahwa dia adalah “yang telah

mati dan hidup kembali”. “Hidup kembali” berarti “bangkit”. Tuhan telah

mengalami penderitaan kematian, tetapi Dia hidup kembali. Dia pernah

masuk ke maut, tetapi maut tidak dapat menahan-Nya (Kis. 2:24), karena

Dia adalah kebangkitan (Yoh. 11:25). Gereja yang menderita juga perlu

mengenal bahwa Dia adalah yang sedemikian, sehingga gereja dapat

bertahan terhadap berbagai macam penderitaan. Betapapun beratnya

aniaya, gereja akan tetap hidup, karena hayat kebangkitan Kristus yang

ada di dalamnya tahan terhadap maut. Yang terberat yang dapat

dilakukan penderitaan atau penganiayaan hanya membunuh kita. Tetapi

setelah kematian karena aniaya, ada kebangkitan. Seolah-olah Tuhan

berkata kepada gereja yang menderita, “Kamu harus tahu, Aku adalah

yang dianiaya sampai mati. Tetapi kematian bukanlah yang terakhir,

kematian adalah pintu gerbang untuk masuk ke dalam kebangkitan.

Ketika Aku masuk ke dalam kematian, aku ada di ambang pintu

kebangkitan. Jangan takut terhadap aniaya, atau ngeri terhadap bahaya

dibunuh. Sambutlah kematian dan gembiralah, karena begitu kamu

masuk ke dalam kematian, kamu akan memasuki gerbang kebangkitan.

Ingatlah, Akulah yang telah mati dan hidup kembali.” Apa pun yang kita

perlukan, Tuhan mencukupinya. Dia sungguh-sungguh mampu

mencukupi keperluan kita. Terhadap gereja yang menderita, Tuhan bukan

hanya Yang Awal dan permulaan, Tuhan juga Yang Akhir dan

penghabisan. Kapan saja Anda mengalami penganiayaan, Anda harus

bangkit dan mendeklarasikan, “Haleluya, aku sedang menuju kendali,

menuju akhir. Aku segera mencapai pintu gerbang kebangkitan.”

(Pelajaran-Hayat Wahyu, hal. 175-178)

DIA ADALAH YANG AWAL DAN YANG AKHIR

Dalam Wahyu 1:17 Tuhan Yesus berkata, "Akulah Yang Awal dan

Yang Akhir." Kristus bukan hanya Yang Awal dan Yang Akhir tetapi juga

Permulaan dan Terakhir. Dia adalah Yang Pertama, Sang permulaan, dan

Yang Terakhir, Sang akhir. Ini meyakinkan kita bahwa, setelah memulai

kehidupan gereja, Dia pasti akan merampungkannya. Dia tidak pernah

meninggalkan pekerjaan-Nya terbengkalai. Semua gereja lokal harus

percaya bahwa Tuhan Yesus adalah permulaan dan terakhir. Dia akan

merampungkan apa yang telah Dia mulai dalam pemulihan-Nya.

Page 34: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

34

DIA ADALAH YANG HIDUP,

DAN DIA TELAH MATI DAN HIDUP SELAMA-LAMANYA

Dalam Wahyu 1:18 kita melihat bahwa Tuhan adalah "Yang hidup,"

Dia yang "telah mati" dan yang "hidup selama-lamanya." Tuhan menderita

kematian dan hidup lagi. Dia masuk ke maut, tetapi maut tidak dapat

menahan-Nya (Kis. 2:24), karena Dia adalah kebangkitan (Yoh. 11:25).

Kristus mati, tetapi dalam kebangkitan Dia hidup selamanya.

Kebangkitan adalah perpanjangan dari umur Tuhan. Dia akan ada

selama-lamanya dalam kebangkitan-Nya. Yesus Kristus hari ini adalah

Yang hidup, Dia yang adalah kebangkitan. Agar Kristus mendispensikan

hayat, Dia harus menjadi Yang hidup karena orang mati tidak pernah

dapat mendispensikan hayat kepada orang lain.

Pentingnya Dia menjadi Yang hidup adalah agar Dia hidup di dalam

kita. Dia hidup selamanya dan sedang hidup di dalam kita. Karena itu, Dia

ingin kita meninggalkan segala jenis kematian dan bangkit untuk menjadi

gereja yang hidup. Sang hidup di dalam kita tidak pernah dapat mati.

Gerejanya tidak boleh mati atau dimatikan; sebaliknya, gereja-Nya harus

hidup sepanjang waktu. Kita harus belajar untuk menikmati Kristus

sebagai Yang hidup. Dia hidup selamanya adalah kesaksian-Nya, karena

kesaksian Yesus selalu berhubungan dengan perkara yang hidup. Jika

sebuah gereja lokal tidak hidup, tidak akan memiliki kesaksian Yesus.

Semakin kita hidup, semakin kita adalah kesaksian dari Yesus yang hidup.

Kristus yang berjalan di tengah-tengah gereja-gereja, yang adalah

Kepala gereja dan yang memiliki gereja-gereja, adalah Yang hidup—penuh

hayat. Karena itu, gereja-gereja sebagai Tubuh-Nya juga harus hidup,

segar, dan kuat. Kita memiliki Kristus yang hidup yang telah

mengalahkan maut. Kristus kita, yang adalah Sang kebangkitan, adalah

hidup di dalam kita dan di antara kita. Dia hidup selama-lamanya. Apakah

Kristus yang hidup yang kita miliki ada dalam pemulihan! Dalam

pemulihan semua gereja harus hidup seperti Kristus, penuh hayat dan

mengalahkan maut.

Tuhan Yesus adalah Yang hidup. Agar kita hidup, kita tidak saja harus

memiliki hayat tetapi juga suplai hayat. Jika kita tidak makan makanan

apa pun, kita tidak akan begitu hidup, tetapi jika kita makan makanan

bergizi, kita akan hidup dan bahkan energik. Kekuatan kita berasal dari

kita makan. Kristus yang hidup memelihara gereja-gereja dengan

memberikan kepada kaum beriman diri-Nya sendiri sebagai makanan dan

suplai hayat mereka. Karena itu, dalam ketujuh surat-Nya kepada ketujuh

gereja, Tuhan sebagai Yang hidup menyajikan tiga janji makan: pohon

hayat (Why. 2:7), manna yang tersembunyi (ay. 17), dan pesta yang penuh

kekayaan-Nya (3:20). Jika kita mau hidup, kita perlu makan Kristus

sebagai pohon hayat dan manna yang tersembunyi dan berpesta dengan-

Nya.

Itu adalah untuk gereja di Smirna, gereja yang menderita, bahwa

Tuhan menyatakan diri-Nya sebagai Dia yang telah mati dan hidup

kembali. Gereja yang menderita perlu mengenal-Nya sebagai Dia yang

Page 35: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

35

demikian sehingga dia dapat menanggung segala macam penderitaan.

Namun, betapa hebatnya penganiayaan, gereja masih akan hidup, sebab

hayat kebangkitan Kristus di dalamnya dapat menahan maut.

Kebanyakan yang penderitaan atau penganiayaan dapat lakukan adalah

untuk membunuh kita. Setelah kematian dari penganiayaan, ada

kebangkitan. Tuhan dianiaya hingga mati. Namun, kematian itu bukan

akhirnya— itu adalah pintu gerbang kepada kebangkitan. Ketika Dia

masuk ke dalam kematian, Dia datang ke ambang pintu kebangkitan. Hal

ini mengindikasikan bahwa gereja yang menderita tidak perlu takut

dengan penganiayaan atau takut pada kemungkinan dibunuh; sebaliknya,

dia harus menyambut kematian dan bergembira, karena begitu dia

melewati kematian, dia juga akan berada di ambang pintu kebangkitan.

Setiap kali kita mengalami penganiayaan, kita harus bangun dan

menyatakan, "Haleluya, saya akan masuk ke dalam pintu gerbang

kebangkitan."

Bagi gereja, kesusahan adalah ujian hayat. Sejauh mana gereja

mengalami dan menikmati hayat kebangkitan Kristus dapat diuji hanya

dengan kesusahan. Selain itu, kesusahan juga mendatangkan kekayaan

hayat kebangkitan Kristus. Tujuan Tuhan dalam mengizinkan gereja

menderita kesusahan tidak hanya untuk bersaksi bahwa hayat

kebangkitan-Nya mengalahkan kematian tetapi juga untuk memampukan

gereja untuk masuk ke dalam kekayaan hayat-Nya. Hayat kebangkitan

Tuhan ada dalam gereja. Kristus, Dia yang adalah kebangkitan, hidup di

dalam kita. Karena kita memiliki hayat kebangkitan di dalam kita, tidak

ada alasan atau dalih bagi kita untuk gagal. Kita tidak perlu dikalahkan

oleh penganiayaan. Sebaliknya, kita harus mengalami penganiayaan ini

secara berkemenangan oleh hayat kebangkitan-Nya.

DIA MEMILIKI KUNCI MAUT DAN HADES

Dalam Wahyu 1:18 Tuhan juga mengatakan, "Aku memegang segala

kunci maut dan kerajaan maut." Karena kejatuhan dan dosa manusia,

maut datang dan sekarang bekerja di bumi untuk mengumpulkan semua

orang berdosa ke Hades. Maut menyerupai pengki yang digunakan untuk

mengumpulkan debu dari lantai, dan Hades menyerupai tempat sampah.

Apa pun yang dikumpulkan pengki dimasukkan ke dalam tempat sampah.

Dengan demikian, maut adalah pengumpul, dan Hades adalah penyekap.

Dalam kehidupan gereja hari ini kita tidak lagi tunduk pada maut dan

Hades, karena Kristus menghapuskan kematian di kayu salib dan

mengalahkan Hades dalam kebangkitan-Nya. Meskipun Hades berusaha

sekuatnya menahan Dia, Hades tak berdaya melakukannya (Kis. 2:24).

Pada-Nya, maut tidak memiliki sengat dan Hades tidak memiliki kuasa.

Kita harus sama seperti Kristus. Dalam kehidupan gereja kunci maut dan

Hades ada di tangan-Nya. Tidak mungkin kita menanggulangi maut; kita

tidak memiliki kemampuan untuk menamggulanginya. Ketika maut

masuk, maut akan membunuh banyak orang. Namun, selama kita

memberi Tuhan Yesus tumpuan, kesempatan, dan jalan yang leluasa

untuk bergerak dan bertindak di antara kita, maut dan Hades akan berada

Page 36: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

36

di bawah kendali-Nya. Namun, ketika Tuhan Yesus tidak memiliki

tumpuan dalam gereja, maut segera menjadi berlaku dan Hades menjadi

kuat untuk menahan orang-orang mati. Kita harus memuji Tuhan karena

Kristus memiliki kunci maut dan Hades. Maut tunduk kepada-Nya, dan

Hades berada di bawah kendali-Nya.

Kebangkitan Kristus juga adalah kemenangan-Nya atas maut, Iblis,

Hades, dan kubur (2:24). Iblis, maut, Hades, dan kubur membentuk satu

kelompok. Kristus, Anak Manusia itu, tidak hanya dibenarkan oleh Allah

dan terbukti sukses dalam pencapaian-Nya, tetapi Dia menang atas maut,

Iblis, Hades, dan kubur, yang semuanya menjadi perhatian dan kesulitan

besar bagi kita. Anak Manusia mengalahkan maut dan menghancurkan

Iblis (Ibr. 2:14). Kunci maut dan Hades sekarang di tangan-Nya (Why.

1:18), dan Dia menang atas kubur. Kristus yang sedemikian sedang

berjalan di tengah-tengah semua gereja lokal dalam pemulihan-Nya,

memelihara mereka sebagai kaki pelita emas. (The Conclusion of The New

Testament, hal. 4153-4156)

Page 37: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

37

KEMBALI KE ORTODOKSI GEREJA

(Jumat — Sidang Pertama Pagi)

Berita Empat

Gereja di Pergamus

Pembacaan Alkitab: Why. 2:12-17

I. Di dalam Bahasa Yunani Pergamus berarti “perkawinan,”

menyiratkan persatuan, dan “menara yang kokoh”—Rev. 2:12:

A. Sebagai satu tanda, gereja di Pergamus menggambarkan gereja

yang masuk ke dalam persatuan perkawinan dengan dunia dan

menjadi menara tinggi yang kokoh; kedua makna ini sesuai

dengan dua perumpamaan di dalam Matius 13—perumpamaan

tentang pohon besar (ay. 31-32) dan perumpamaan tentang ragi—

ay. 33:

1. Pohon besar itu sama dengan menara yang tinggi, dan

perempuan dengan ragi itu sama dengan gereja yang murtad,

yang telah kawin dengan dunia.

2. Di mata Allah, dunia Kristen yang merosot adalah perempuan

jahat yang telah mencampurkan hal-hal duniawi, roh-roh

najis, penyembahan berhala, dan hal-hal iblis dengan hal-hal

baik dari Kristus untuk menghasilkan suatu percampuran

yang keji—ay. 33; Why. 17:1-6.

3. Kita harus secara mutlak keluar dari sistem jahat ini dan

dipisahkan kepada Allah, dan kembali ke ortodoksi gereja

sehingga gereja dapat menjadi kaki pelita emas, sama sekali

tidak ada hubungan dengan keduniawian, penyembahan

berhala, atau penjenuhan Satan—Why. 1:12.

4. Bila kita diserang dan mengalami penganiayaan, kita tidak

boleh putus asa, sebab itu adalah suatu tanda yang kuat

bahwa kita berada di jalur yang benar dan kita tidak

disimpangkan dari mengikuti langkah-langkah Tuhan—cf.

Ibr. 6:19; 13:13.

5. Selama bertahun-tahun kita telah dijaga melalui dianiaya;

kita tidak pernah menerima nama baik, karena Satan tidak

akan mengizinkan kita memiliki nama baik kecuali kita

masuk ke dalam persatuan dengan dia.

6. "Sejarah di antara kita adalah sejarah tentang sepenuhnya

keluar dari kekristenan tanpa kompromi. Alangkah

memalukannya bila beberapa orang yang disebut para sekerja

di antara kita berusaha untuk berkompromi. Mereka

mengatakan bahwa di antara denominasi dan gereja lokal ada

satu jurang pemisah, dan mereka menganggap diri mereka

sebagai jembatan untuk menjembatani jurang pemisah itu.

Hal ini adalah penderitaan bagi Saudara Nee, dan hari ini, hal

Page 38: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

38

ini adalah penderitaan bagi saya" (The History of the Church

and the Local Churches, hal. 112-113).

B. Di dalam Wahyu 2:13a Tuhan berkata tentang gereja di

Pergamus, "Aku tahu di mana engkau tinggal, yaitu di tempat

takhta Satan"; takhta Satan ada di dunia, tempat di mana dia

tinggal dan alam pemerintahannya; karena gereja yang duniawi

telah masuk ke dalam persatuan dengan dunia, maka dia tinggal

di mana Satan tinggal.

C. Alih-alih tinggal di mana Satan tinggal, kita perlu tinggal di

dalam roh kita dan di dalam Kristus, yaitu Dia yang di dalam-

Nya, Satan, penguasa dunia ini tidak punya apa-apa (tidak punya

tumpuan, tidak punya kesempatan, tidak punya harapan, dan

tidak punya kemungkinan apapun)—Mzm. 91:1; 2 Tim. 4:22; Yoh.

14:30.

D. Karena gereja adalah pasangan Kristus sebagai mempelai

perempuan yang suci (2 Kor. 11:2), maka persatuannya dengan

dunia dianggap sebagai percabulan rohani di mata Allah:

1. Satan menyadari bahwa menganiaya gereja itu tidak terlalu

berhasil; karena itu, si licik itu mengubah strateginya dari

menganiaya gereja jadi menyambut gereja; penyambutan

terhadap gereja oleh Kekaisaran Romawi telah merusak

gereja, karena hal itu menyebabkan gereja menjadi duniawi.

2. Hal-hal duniawi itu berhubungan dengan penyembahan

berhala, karena keduniawian selalu berhubungan dengan

penyembahan berhala; berhala di dalam hati kita adalah

sesuatu di dalam kita yang kita kasihi melebihi Tuhan dan

yang menggantikan Tuhan di dalam kehidupan kita—Yeh.

14:3; 1 Yoh. 5:21.

3. Mamon juga berdiri berlawanan dengan Allah; banyak berhala

eksis hanya karena mamon; “Kamu tidak dapat melayani

Allah dan Mamon”—Mat. 6:24.

4. Gereja haruslah kaki pelita emas, yaitu ekspresi murni Allah

Tritunggal, dan tidak boleh ada hubungan dengan dunia,

tetapi setelah Kekaisaran Romawi membuat gereja menjadi

agama duniawi, gereja menjadi tidak murni, duniawi, dan

penyembahan berhala.

E. Di dalam surat rasuli-Nya ke Pergamus, Tuhan menyebutkan

“Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di antara

kamu, di mana Satan tinggal”—Why. 2:13b:

1. Saksi yang setia ini berdiri melawan semua yang dibawa

masuk dan dipraktekkan oleh gereja yang duniawi; maka, dia

menjadi martir Tuhan; untuk bersaksi melawan gereja yang

duniawi, maka kita memerlukan roh martir:

a. Saksi-saksi adalah para martir, yaitu orang-orang yang

mengemban kesaksian yang hidup dari Kristus yang

bangkit dan naik dalam hayat—Kis. 1:8.

Page 39: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

39

b. Kita dapat menjadi para martir bagi Tuhan secara fisik,

secara psikologis, atau secara rohani—2 Tim. 4:6; Why.

12:11; Mat. 10:36; cf. 1 Kor. 16:12.

2. Di dalam Bahasa Yunani kata martir itu sama dengan kata

saksi; Antipas, sebagai saksi yang setia, mengemban anti-

kesaksian, yaitu kesaksian yang berlawanan segala sesuatu

yang menyimpang dari kesaksian Yesus.

3. Melalui anti-kesaksiannya di zaman itulah gereja di Pergamus

tetap mempertahankan nama Tuhan, dan tidak menyangkal

iman orang Kristen yang tepat—Why. 2:13.

II. Gereja yang duniawi dan merosot bukan hanya memegang

pengajaran Bileam tetapi juga pengajaran para pengikut

Nikolaus—ay. 14-15:

A. Bileam adalah seorang nabi Kafir yang demi upah menarik umat

Allah ke dalam percabulan dan penyembahan berhala; di dalam

gereja yang duniawi, beberapa orang mulai mengajarkan hal-hal

seperti itu (Bil. 25:1-3; 31:16); penyembahan berhala selalu

mengakibatkan percabulan (Kis. 15:29); ketika gereja yang

duniawi tidak menghiraukan nama, persona Tuhan, ia berpaling

kepada penyembahan berhala, yang menghasilkan percabulan.

B. Kesalahan Bileam adalah kesalahan mengajarkan doktrin yang

salah demi mendapatkan upah, padahal dia tahu bahwa itu

bertentangan dengan kebenaran dan melawan umat Allah, dan

dengan cara penyalahgunaan yaitu memakai pengaruh karunia-

karunia tertentu untuk menyesatkan umat Allah dari

penyembahan yang murni terhadap Tuhan kepada penyembahan

berhala; menginginkan upah akan menyebabkan orang-orang

yang menginginkan itu berbondong-bondong mendesak untuk

masuk ke dalam kesesatan Bileam—Bil. 22:7, 21; 31:16; Why.

2:14; lihat 2 Raj. 5:20-27.

C. Pengajaran Bileam mengalihkan kaum beriman dari persona

Kristus kepada penyembahan berhala dan dari kenikmatan akan

Kristus kepada percabulan rohani, sedangkan pengajaran para

pengikut Nikolaus menghancurkan fungsi kaum beriman sebagai

anggota-anggota Tubuh Kristus; pengajaran yang pertama tidak

menghiraukan Kepala, dan pengajaran yang kedua

menghancurkan Tubuh; inilah maksud licik si musuh di dalam

semua pengajaran agamawi.

D. Pertama-tama, para pengikut Nikolaus mempraktekkan hirarki

di dalam gereja sebermula; kemudian mereka mengajarkannya di

dalam gereja yang merosot; hari ini, di dalam aliran Katolik dan

aliran Protestan, hirarki para pengikut Nikolaus ini unggul baik

dalam praktek maupun pengajaran.

III. “Siapa yang menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna

yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya

batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak

Page 40: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

40

diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang menerimanya”—

Why. 2:17:

A. Kita perlu makan manna yang tersembunyi agar dapat

diinkorporasikan ke dalam Yerusalem Baru sebagai tabernakel

Allah—Kel. 16:33-34; Yoh. 14:20; Why. 21:2-3:

1. Manna yang disimpan di dalam buli-buli emas adalah pusat

dari tabernakel, tempat kediaman Allah di dalam Perjanjian

Lama; demikian juga, Kristus yang telah kita makan, cerna,

dan asimilasi adalah pusat dari diri kita sebagai bagian dari

gereja, tempat kediaman Allah hari ini—Ibr. 9:3-4; 2 Tim. 4:22;

Ef. 2:22.

2. Kristus sebagai manna yang tersembunyi adalah pusat dari

tabernakel; manna yang tersembunyi ada di dalam buli-buli

emas; buli-buli emas ada di dalam tabut, yang dibuat dari

kayu penaga yang disalut dengan emas; dan tabut ini ada di

dalam Tempat Maha Kudus.

3. Kristus Putra sebagai manna yang tersembunyi ada di dalam

Allah Bapa sebagai buli-buli emas; Allah Bapa ada di dalam

Kristus Putra sebagai tabut dengan dua sifat-Nya, keilahian

dan keinsanian; dan Kristus sebagai Roh yang menghuni

hidup di dalam roh kita yang telah dilahirkan kembali sebagai

realitas Tempat Maha Kudus.

4. Putra ada di dalam Bapa, kita ada di dalam Putra, Putra ada

di dalam kita, dan kita dihuni oleh Roh realitas; inilah

inkorporasi dari Allah yang telah melalui proses dengan kaum

beriman yang telah dilahirkan kembali—Yoh. 14:16-20.

5. Cara untuk diinkorporasikan ke dalam tabernakel adalah

dengan makan manna yang tersembunyi; semakin banyak

kita makan Kristus, semakin banyak kita diinkorporasikan ke

dalam Yerusalem Baru, tabernakel ultima Allah, sebagai

inkorporasi yang universal—6:57; Mat. 4:4.

6. Kita tidak boleh diikatkan kepada dunia; kita harus

diinkorporasikan ke dalam Yerusalem Baru melalui makan

Kristus sebagai manna yang tersembunyi.

B. Menikmati Kristus sebagai manna yang tersembunyi

menghasilkan transformasi:

1. Tuhan menjanjikan pemenang itu makan dari manna yang

tersembunyi dan memberikan kepadanya batu putih; ini

mengindikasikan bahwa jika kita makan manna yang

tersembunyi, kita akan ditransformasi menjadi batu putih

untuk bangunan Allah.

2. Batu-batu ini akan dibenarkan dan diperkenan oleh Tuhan,

seperti yang diindikasikan oleh warna putih, tetapi gereja

yang duniawi akan dihukum dan ditolak oleh Dia.

3. Bangunan Alllah, bangunan gereja, bergantung pada

transformasi kita, dan transformasi kita dihasilkan dari

kenikmatan akan Kristus sebagai suplai hayat kita.

Page 41: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

41

C. Setiap orang beriman yang telah ditransformasi sebagai batu

putih mengemban satu nama baru, yang tidak diketahui siapapun

kecuali orang yang menerimanya:

1. Nama baru yang sedemikian adalah penafsiran dari

pengalaman orang yang telah ditransformasi; maka, hanya

dirinya sendiri yang tahu makna dari nama itu.

2. Wahyu 2:17 adalah firman yang dikatakan Tuhan kepada kita;

kita tidak boleh menerimanya secara obyektif melainkan

menerimanya sebagai biografi kita:

a. Kita dapat berdoa, “Tuhan, aku setuju dengan janji-Mu.

Mulai sekarang, aku akan makan Engkau secara

tersembunyi dan ditransformasi menjadi batu bagi

bangunan-Mu.”

b. Betapa ajaibnya janji dari Tuhan ini; memang betul, gereja

bisa menjadi duniawi, tetapi Tuhan telah berjanji bahwa

kita bisa menjadi batu putih bagi bangunan Allah.

Kutipan Berita Ministri:

GEREJA KAWIN DENGAN DUNIA

Dalam surat kepada gereja yang pertama, Tuhan menganjuri gereja di

Efesus untuk bertobat dan memulihkan kasihnya yang semula. Kita harus

percaya bahwa anjuran-Nya telah diindahkan, karena gereja yang kedua,

gereja di Smirna memang sangat mengasihi Tuhan dan menderita aniaya,

menjadi gereja yang menderita. Menurut fakta sejarah, selama tiga abad

pertama gereja sangat menderita karena pemerintah Romawi berusaha

sekuatnya untuk merusak gereja. Kemudian Iblis, musuh itu, sadar bahwa

aniaya tidak berhasil, maka si licik itu tidak lagi menganiaya gereja,

melainkan menyambut gereja. Pada awal abad keempat, Konstantin

Agung menerima agama Kristen dan menjadikannya sebagai agama

negara. Sejak saat itu, agama Kristen menjadi gereja Kekaisaran Romawi.

Penyambutan Kekaisaran Romawi terhadap gereja justru merusak gereja,

karena gereja menjadi duniawi. Kita semua tahu, gereja telah dipanggil

keluar dari dunia dan disisihkan bagi Allah. Tetapi, karena disambut oleh

Kekaisaran Romawi, gereja kembali lagi ke dalam dunia, dan dalam

pandangan Allah gereja “kawin” dengan dunia. Allah melihat perbauran

dengan dunia semacam itu sebagai perzinaan rohani.

Karena perkawinan ini, gereja kehilangan kemurniannya dan menjadi

duniawi. Karena gereja bersatu dengan dunia, banyak hal duniawi dibawa

masuk ke dalam gereja. Hal-hal duniawi berhubungan dengan

penyembahan berhala, karena keduniawian selalu berhubungan dengan

penyembahan berhala. Gereja di Pergamus mula-mula menjadi duniawi,

kemudian menyembah berhala; Iblis memenuhinya dengan dunia dan

berhala. Akibatnya, gereja menjadi mutlak berbeda dengan yang

diharapkan Allah. Allah menginginkan gereja keluar dari dunia, tidak ada

hubungan dengan dunia. Gereja harus merupakan kaki pelita emas,

Page 42: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

42

ekspresi Allah Tritunggal yang murni, dan tidak ada hubungan apa pun

dengan dunia. Tetapi setelah Kekaisaran Romawi membuat gereja menjadi

agama duniawi, gereja menjadi campur-baur, duniawi, dan menyembah

berhala.

Tempat Kediaman Iblis

Dalam ayat 13 Tuhan berkata kepada gereja di Pergamus, “Aku tahu

di mana engkau tinggal, yaitu di tempat takhta Iblis.” Tempat kediaman

Iblis adalah dunia. Karena telah berpadu dengan dunia, dan telah menjadi

duniawi, maka gereja ini pun tinggal di dunia, di tempat kediaman Iblis.

Tempat Takhta Iblis

Gereja di Pergamus juga tinggal di tempat takhta Iblis. Hal ini juga

mengacu kepada dunia. Dunia bukan saja tempat kediaman Iblis, bahkan

merupakan wilayah kekuasaannya. Sekarang gereja tidak saja bersatu

dengan dunia, bahkan bersatu dengan Iblis. Sungguh menakutkan!

Kekristenan yang duniawi hari ini tetap bersatu dengan dunia dan masih

terus diresapi dengan pikiran, konsepsi, teori, bahkan praktek Iblis. Kita

harus nampak betapa seriusnya perkara ini.

Iblis, musuh itu sangatlah licik. Penyambutannya lebih hebat daripada

penganiayaannya. Mula-mula, Iblis menimbulkan penganiayaan, ketika

cara itu gagal, dia mengubah taktiknya, dan ganti menyambut gereja. Kita

juga mengalami hal itu pada masa yang lampau. Mula-mula, agama

menganiaya kita, kemudian mengganti taktiknya, mencoba memikat kita

dan mengajak kita berkompromi. Itulah kelicikan Iblis. Jika kita terjerat

olehnya, kita pasti menjadi duniawi, tidak hanya bergabung dengan Iblis,

bahkan menjadi satu dengannya. Tuhan menaruh ketujuh surat dalam

Kitab Wahyu, supaya kita melihat keadaan yang sebenarnya dari apa yang

disebut “kekristenan”, juga melihat apakah sebenarnya gereja itu, dan di

mana seharusnya gereja berada. Gereja seharusnya merupakan kaki pelita

emas murni yang berada di luar dunia. Gereja tidak seharusnya

berhubungan dengan dunia dan tidak memberi tempat sesentimeter pun

untuk penyusupan Iblis yang jahat dan licik. Gereja harus terus-menerus

berdiri menentang hal tersebut.

Kedua arti dari kata Pergamus, kawin dan menara tinggi yang kokoh,

berhubungan dengan dua perumpamaan dalam Matius 13, yaitu

perumpamaan tentang pohon besar (Mat. 13:31-32) dan perumpamaan ragi

(Mat. 13:33). Dalam perumpamaan pohon besar dikatakan, sebutir biji

sesawi yang kecil menjadi sebatang pohon. Tidak perlu diragukan, hal itu

mengindikasikan kekristenan yang membesar, karena kekristenan benar-

benar telah menjadi sebuah pohon yang besar. Dalam perumpamaan ragi

dikatakan, seorang perempuan menaruh ragi ke dalam tepung terigu tiga

sukat. Ragi mengindikasikan hal-hal kedosaan, keduniawian, setani, milik

Satan, milik Iblis. Hal-hal yang jahat ini dimasukkan ke dalam tepung

terigu yang baik. Dalam Alkitab, tepung terigu dipakai untuk kurban

sajian, yang melambangkan Kristus adalah makanan umat Allah. Pohon

besar berpadanan dengan menara yang tinggi, dan perempuan dengan ragi

Page 43: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

43

berpadan dengan gereja murtad yang telah menikah dengan dunia. Kita

harus jelas akan arti perkara-perkara ini dalam Alkitab. Dalam

pandangan Allah, itu adalah perempuan sundal, seorang perempuan jahat

yang mencampurkan hal-hal duniawi, yang setani, milik Satan, dan milik

Iblis dengan hal-hal baik dari Kristus, sehingga menghasilkan campuran

model neraka. Kita harus mutlak meninggalkan pohon besar ini,

menjauhkan diri dari menara yang tinggi, keluar dari sistem jahat, tersisih

bagi Allah, kemudian kembali kepada kehendak Allah yang semula, yaitu

gereja sebagai satu kaki pelita emas murni yang tidak ada hubungan

dengan keduniawian, penyembahan berhala, atau penyusupan Iblis. Kita

tidak berada di tempat kediaman dan takhta Iblis. Dalam gereja tidak ada

kedudukan untuk Iblis, tidak ada tempat untuk Iblis berbuat apa pun.

Ketiga surat yang pertama memperlihatkan kepada kita tiga gereja —

gereja yang patut didambakan, gereja yang teraniaya, dan gereja yang

duniawi. Kita tentu ingin menjadi gereja yang patut didambakan dan

menjadi gereja yang teraniaya, dan tidak mau menjadi gereja yang

duniawi. Kita harus menolak segala barang yang duniawi. Hati-hatilah!

Setelah musuh menganiaya Anda, strateginya mungkin berubah, yaitu

menyambut Anda. Jangan menganggap penyambutan itu satu perkara

yang baik. Sebaliknya, kita harus takut disambut sebagaimana takut

disengat kalajengking. Bagi kita, menderita penganiayaan, tentangan, dan

serangan itu sangat baik. Namun, kapan kala orang-orang begitu hangat

menyambut kita, itulah saat yang berbahaya. Ketika Anda diserang dan

dianiaya, janganlah putus asa, karena itu adalah suatu tanda yang tegas

bahwa Anda berada di jalan yang benar, tidak meninggalkan jejak Tuhan.

Hati-hatilah dengan sambutan yang hangat. Lebih baik menderita

penganiayaan daripada menerima sambutan yang hangat. Surat kepada

gereja di Pergamus mengajar kita untuk tidak bersatu dengan dunia

dengan cara dan aspek apa pun. Kita harus tidak ada hubungan sama

sekali dengan dunia. Selama lima puluh tahun terakhir, kita berkali-kali

mendapat sambutan yang hangat secara licik, tetapi syukur kepada

Tuhan, kita selalu menolaknya. Akibatnya, bertahun-tahun kita terjaga

karena penganiayaan. Kita tidak pernah menerima nama yang baik,

karena Iblis tidak membiarkan kita mendapatkan nama baik, kecuali kita

bersatu dengan dia. Itulah sebabnya dalam pemulihan Tuhan kita terus-

menerus mengalami peperangan, terus-menerus diserang. Setiap saat

peperangan berkecamuk, karena pemulihan Tuhan bukan melakukan

pekerjaan kekristenan yang biasa. Tidak, kesaksian ini adalah satu

peperangan.

KESAKSIAN ANTIPAS

Kesaksian ini ada pada Antipas. Dalam ayat 13, Tuhan berkata,

“Engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal

imanmu (kepercayaanmu) kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas,

saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana

Iblis tinggal.” Dalam bahasa Yunani, “Antipas” berarti “menentang

segalanya”. Antipas, Saksi setia Tuhan ini, menentang segala yang dibawa

Page 44: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

44

masuk dan dipraktekkan oleh gereja duniawi. Sebab itu, dia menjadi

martir Tuhan. Istilah “martir” dan “saksi” mengacu kepada kata yang

sama dalam bahasa Yunani. Sebagai orang yang memberi kesaksian yang

berkebalikan, Antipas menentang segala yang menyimpang dari kesaksian

Yesus. Dalam zamannya, karena kesaksiannya yang berkebalikan, gereja

di Pergamus tetap mempertahankan nama Tuhan, dan tidak menyangkal

kepercayaan kristiani yang tepat. Antipas, menjadi pelopor menentang

gereja duniawi, membuka jalan bagi kita untuk memerangi gereja yang

duniawi hari ini. Segala hakiki, milik, dan pekerjaan gereja duniawi,

ditentang oleh Antipas.

Berpegang kepada Nama Tuhan

Dalam ayat 13 Tuhan berkata, “Engkau berpegang ke-pada nama-Ku.”

Nama Tuhan mengacu kepada persona Tuhan; persona adalah realitas

nama. Gereja di Pergamus tetap berpegang kepada nama Tuhan, berarti

berpegang kepada realitas persona-Nya. Kecenderungan penyimpangan

gereja duniawi adalah meninggalkan realitas persona Tuhan. Dalam

pemulihan Tuhan, kita harus berperang melawan hal ini, supaya gereja

dapat berpegang kepada nama Tuhan, yaitu berpegang kepada realitas

persona Tuhan sampai selama-lamanya.

Tidak Menyangkal Imannya kepada Tuhan

Tuhan berkata pula, “Engkau tidak menyangkal imanmu

(kepercayaanmu) kepada-Ku.” Iman (kepercayaan) terhadap Tuhan

mengacu kepada segala sesuatu yang harus kita percayai tentang persona

dan pekerjaan Tuhan. Ini tidak mengacu kepada iman subyektif dalam

kita, melainkan kepercayaan yang obyektif, yaitu perkara yang kita

percayai. Karena berpadu dengan dunia, gereja mulai meremehkan nama

Tuhan dan menyangkal kepercayaan orang Kristen yang tepat.

Setia sampai Mati

Antipas setia pada kesaksian yang berlawanan, sampai mati. Karena

kesaksiannya menentang keduniawian gereja, dia dibunuh dan menjadi

martir. Untuk bersaksi menentang gereja duniawi, kita memerlukan roh

martir. Kita perlu setia kepada kesaksian Tuhan, menentang keduniawian

gereja sampai mati. (Pelajaran-Hayat Wahyu, hal. 190-196)

MANNA YANG TERSEMBUNYI ADALAH BAGIAN ALLAH

Makan Yesus dan Menikmati Yesus sebagai Manna yang

Tersembunyi Adalah Jalan untuk Mengalahkan Semua Jenis

Kemerosotan

dalam kehidupan gereja

Cara untuk menang atas segala macam kemerosotan dalam kehidupan

gereja adalah makan dan menikmati Yesus sebagai manna yang

tersembunyi, manna pribadi, untuk hayat batini dan suplai hayat. Di

dalam Kristus sebagai tabut, kita dapat menikmati Dia sebagai manna

yang tersembunyi, sebagai bagian khusus bagi suplai hayat kita, untuk

Page 45: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

45

mengalahkan keduniawian dari gereja yang merosot. Kita harus

meninggalkan semua orang dan gangguan untuk memiliki waktu pribadi

dengan Tuhan, di mana kita dapat menikmati Dia dengan cara yang

tersembunyi. Kita dapat menikmati Kristus secara umum bersama semua

orang kudus, tetapi kita masih perlu waktu yang terpisah dari semua

orang untuk menikmati Kristus sebagai manna yang tersembunyi. Kita

perlu berada di tempat pribadi untuk mengontaki Dia, untuk memuji Dia,

dan menikmati Dia dalam Firman kudus. Banyak orang beriman mungkin

hanya makan Kristus yang terbuka, yang umum, tetapi kita semua perlu

satu waktu untuk makan Kristus yang pribadi, yang tersembunyi.

Pengalaman kita akan Kristus seharusnya tidak hanya terbuka di dalam

sidang tetapi tersembunyi di dalam Ruang Maha Kudus, bahkan di dalam

Kristus sendiri sebagai Tabut, Kesaksian Allah.

Hari ini Kristus sebagai tabut ada di dalam roh kita, yang bersatu

dengan Ruang Maha Kudus. Di dalam roh kita, kita memiliki Ruang Maha

Kudus; dan di dalam Ruang Maha Kudus kita memiliki Kristus, Tabut itu,

dan di dalam Kristus kita memiliki buli-buli emas, sifat ilahi. Hari ini sifat

ilahi Allah ada di dalam roh kita. Meskipun kita memiliki buli-buli emas,

masalahnya adalah seringkali kita jauh dari roh kita. Kita tidak perlu

bertengkar atau berkelahi dengan orang lain agar keluar dari roh. Bahkan

ketika kita bercanda dengan saudara-saudara, kita berada di luar roh.

Juga, menjadi agamawi jauh berbeda dari berada di dalam roh. Dengan

menjadi agamawi, kita dibawa ke padang gurun. Buli-buli emas ada di

dalam Tabut, dan Tabut ada di dalam Ruang Maha Kudus, dan Ruang

Maha Kudus bersatu dengan roh kita. Jika kita terus-menerus menjamah

Kristus di dalam roh kita, kita akan menikmati Dia sebagai manna yang

tersembunyi. Manna yang terbuka adalah makanan untuk semua orang

yang berada di luar tempat kediaman Allah dan mengembara di padang

gurun, sedangkan manna yang tersembunyi adalah untuk orang yang

tinggal di bagian terdalam dari tempat kediaman Allah, tidak lagi

mengembara di dalam jiwa tetapi tinggal di hadirat Allah di dalam roh.

Melayankan Allah secara Langsung di Hadirat-Nya

Jika ada jarak antara kita dengan Allah, kita mungkin menikmati

manna yang terbuka, tetapi kita tidak dapat makan manna yang

tersembunyi. Jika kita mau mengambil bagian dari manna yang

tersembunyi, tidak boleh ada jarak antara kita dan Allah. Dalam Ruang

Maha Kudus kita menikmati sesuatu dari Kristus yang tidak dapat

dirasakan oleh semua orang yang jauh dari hadirat-Nya. Perhatikanlah

pelayanan di sekitar tabernakel dalam Perjanjian Lama. Orang-orang

Lewi bertugas di pelataran luar, dan para imam bertugas di pelataran luar

dan juga di Ruang Kudus, di mana mereka mengatur roti sajian,

membereskan pelita, dan membakar ukupan. Namun ketika Imam Besar

masuk ke dalam Ruang Maha Kudus, hampir tidak ada yang harus

dikerjakan. Di sini, di dalam Ruang Maha Kudus, Imam Besar melayani

secara langsung di hadapan Allah. Di sini, di dalam Ruang Maha Kudus,

orang yang melayani menikmati manna yang tersembunyi. Manna yang

Page 46: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

46

tersembunyi adalah bagian dari Kristus yang kita nikmati di hadapan

Allah ketika tidak ada jarak antara kita dengan Dia.

Semakin jauh kita dari Allah, semakin kurang pelayanan kita terhadap

Dia. Semakin dekat kita kepada-Nya, semakin banyak pelayanan kita

berikan kepada-Nya. Akhirnya, ketika kita masuk ke hadirat kemuliaan

ilahi di dalam Ruang Maha Kudus, semua pelayanan berhenti. Di sini kita

hanya memiliki kehadiran Tuhan dan menikmati Kristus yang

tersembunyi, manna yang tersembunyi. Di sini kita memiliki persekutuan

langsung dengan Tuhan dan mengenal hati-Nya serta maksud-Nya. Di

sinilah kita dapat diisi oleh Dia, dengan maksud-Nya, dan dengan semua

yang Dia ingin kita lakukan. Dengan cara ini kita menjadi orang yang

mengenal hati-Nya dan maksud-Nya. Ketika kita adalah orang yang

demikian, komitmen-Nya akan menjadi milik kita. Kita memiliki

komitmen Allah karena kita berada di dalam hadirat-Nya. Kita tahu

bahwa kita berada di dalam hadirat Allah karena kita menyadari bahwa

tidak ada jarak antara kita dan Allah.

Manna yang tersembunyi tidak dapat dinikmati oleh mereka yang

tinggal di luar Allah; itu hanya dinikmati oleh mereka yang tinggal di

dalam Ruang Maha Kudus di hadapan Allah. Orang-orang yang berdiri di

sisi Tuhan untuk menjaga kesaksian-Nya akan dapat mengalami Kristus

sebagai manna yang tersembunyi. Mereka akan memiliki Kristus sebagai

suplai hayat mereka, tetapi rasa suplai itu akan menjadi manna yang

tersembunyi, yang tidak diketahui orang lain. Orang lain tidak akan dapat

menjamah atau merasakan Kristus yang dialami dan dinikmati oleh para

pemenang ini. Jika kita mencari ketenaran atau posisi, kita tidak akan

berbagian dalam kenikmatan dari para pemenang; kita tidak akan

merasakan, menjamah, atau mengalami manna yang tersembunyi. Jika

kita menginginkan ketenaran duniawi dan kawin dengan dunia, kita tidak

dapat menikmati Kristus yang tersembunyi di hadapan Allah.

Ketika kita menjadi intim dengan Kristus, pada beberapa kesempatan

kita begitu dekat dengan Allah sehingga ketika menjamah sifat ilahi dan

mengambil bagian darinya, kita melampaui dunia, setiap situasi, ego kita,

dan bahkan diri alamiah kita. Setiap orang yang masuk ke dalam Ruang

Maha Kudus ada bersama Imam Besar. Kristus, sang Imam Besar kita,

ada di Ruang Maha Kudus, dan kita juga harus ada di sana. Kita juga

harus menjadi imam di dalam Ruang Maha Kudus di mana buli-buli emas

berada. Jika kita mau berada di tempat ini, kita harus melampaui dunia

dan setiap jenis situasi. Kita harus melampaui perasaan terganggu oleh

orang-orang. Ketika kita melampaui semua situasi, baik atau buruk,

menyenangkan atau tidak menyenangkan, kita berada di dalam roh kita

menjamah Tabut dan buli-buli emas. Jika kita mau mengambil bagian dari

manna yang tersembunyi, kita harus terus-menerus berada di dalam roh

kita menjamah sifat ilahi.

Makan manna yang tersembunyi adalah sesuatu yang mutlak di luar

dunia. Sementara gereja duniawi merosot ke dalam persatuan dengan

dunia, kita naik dari Mesir ke padang gurun, dari padang gurun ke negeri

yang baik, dari negeri yang baik ke tabernakel, dari pelataran luar ke

Page 47: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

47

Ruang Kudus, dan dari Ruang Kudus ke Ruang Maha Kudus. Setelah kita

masuk ke dalam Ruang Maha Kudus, kita masih harus menyelam ke

dalam Tabut, menjamah buli-buli emas, dan menikmati Kristus sebagai

manna yang tersembunyi di sana. Semakin duniawi gereja jadinya,

semakin kita harus masuk ke dalam Ruang Maha Kudus untuk makan

manna yang tersembunyi. Jika kita mau menikmatinya, kita harus tinggal

dalam keintiman yang mendalam dari hadirat Allah. Kita harus berada

dalam sifat ilahi-Nya di mana tidak ada hal-hal duniawi atau yang

mengganggu dan di sana ada persekutuan yang intim antara kita dengan

Allah. Beberapa orang dari kita yang telah memiliki pengalaman akan

Kristus yang tersembunyi ini mengatakan, "Tuhan, aku tidak peduli

dengan dunia. Aku hanya peduli kepada-Mu, Tuhan, bukan untuk

hubungan atau persahabatan insani. Tuhan, aku bersedia untuk

membuang setiap ikatan. Tuhan, sekarang aku benar-benar bebas, dan

aku mengasihi Engkau dari kedalaman diriku. Aku mengasihi-Mu tanpa

apa pun yang menghalangiku." Ketika kita mengatakan ini kepada Tuhan,

kita berada dalam buli-buli emas, di dalam keintiman dari sifat ilahi,

mengambil bagian dari Kristus yang tersembunyi.

Suatu Peringatan di Hadapan Allah

Manna yang disimpan dalam buli-buli emas adalah pusat dari

tabernakel, tempat kediaman Allah dalam Perjanjian Lama. Demikian

juga, Kristus yang telah kita makan, cerna, dan asimilasi adalah pusat dari

diri kita sebagai bagian dari gereja, tempat kediaman Allah hari ini (2 Tim.

4:22; Ef. 2:22). Kristus yang kita makan sebagai manna yang terbuka

secara spontan menjadi manna yang tersembunyi melalui dicerna dan

diasimilasi ke dalam batin kita. Titik fokus dari bangunan Allah hari ini

adalah Kristus yang dimakan, dicerna, dan diasimilasi oleh umat-Nya.

Manna yang terbuka, manna yang tergeletak di tanah setiap pagi,

adalah untuk kenikmatan umat Allah secara umum. Namun, segomer

manna ditempatkan di dalam buli-buli (Kel. 16:33) itu tersembunyi dan

bukan untuk gereja secara umum. Jumlah manna yang disimpan dalam

buli-buli di hadapan Yehova adalah satu gomer, sama dengan jumlah yang

dikumpulkan dan dimakan oleh umat itu (ay. 16-18). Dalam pengalaman

rohani, ini mengindikasikan bahwa jumlah Kristus yang kita makan

adalah jumlah yang kita dapat simpan. Sewaktu kita mengambil bagian

atas Kristus hari demi hari, kita juga menyimpan Dia. Jumlah Kristus

yang kita simpan bergantung pada jumlah Kristus yang kita makan.

Semakin banyak kita makan Kristus, semakin kita menyimpan-Nya.

Fakta bahwa Kristus yang kita makan adalah Kristus yang kita simpan

mengindikasikan bahwa apa pun Kristus yang kita makan akan menjadi

satu peringatan bagi generasi yang akan datang. Kristus yang kita makan

dan nikmati akan menjadi satu peringatan kekal, karena Kristus yang

sedemikian akan menjadi susunan kita, memampukan kita membangun

dan bahkan menjadi tempat kediaman Allah di alam semesta. Tidak ada

dari apa adanya kita, apa yang kita miliki, atau apa yang dapat kita

lakukan yang layak diingat. Hanya Kristus yang telah menjadi susunan

Page 48: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

48

kita layak untuk menjadi peringatan kekal. Segala sesuatu yang lain dapat

berubah, tetapi pengalaman kita akan Kristus akan tetap untuk selama-

lamanya.

Ketika beberapa orang Kristen ada dalam kekekalan, mereka mungkin

tidak memiliki banyak Kristus untuk diingat. Karena mereka tidak makan

banyak Kristus hari ini, mereka tidak akan memiliki banyak dari Dia

untuk diingat dalam kekekalan. Namun, jika kita benar bersama Tuhan

hari demi hari dan memakan-Nya secara konsisten, kita akan memiliki

banyak untuk dikatakan tentang Dia dalam kekekalan. Kita akan

mengingat saat-saat indah yang kita miliki dalam kehidupan gereja ketika

makan Kristus dan menikmati Dia. Apa pun Kristus yang kita nikmati

dalam gereja hari ini akan menjadi peringatan kekal. Peringatan ini akan

disimpan di hadirat Allah, bahkan di dalam diri-Nya. Manna yang

tersembunyi ini adalah satu peringatan akan Kristus sebagai suplai untuk

umat Allah guna membangun tempat kediaman Allah. (The Conclusion of

the New Testament, hal. 4178-4182)

Makan Manna yang Tersembunyi untuk Diinkorporasikan

Menjadi Tabernakel

Allah yang bertujuan memiliki satu ekonomi, dan di dalam ekonomi-

Nya dia bermaksud untuk memiliki satu inkorporasi universal. Kata

inkorporasi mengacu kepada orang yang tinggal di dalam satu sama lain,

saling huni. Allah dalam Trinitas Ilahi-Nya adalah satu inkorpoasi melalui

saling berhuni dan dengan bekerja bersama sebagai satu; ketiga dari

Trinitas merupakan satu inkorporasi dengan apa adanya Mereka dan

dengan apa yang Mereka kerjakan (Yoh. 14:10-11). Allah Tritunggal dalam

kekekalan yang lampau mengadakan rapat (Kis. 2:23) untuk membuat

keputusan bahwa yang kedua di antara Mereka harus menjadi manusia

dan melewati proses kehidupan insani, kematian, dan kebangkitan

sehingga semua orang beriman Allah yang ditebus dan dilahirkan kembali

akan diinkorporasikan ke dalam inkorporasi Allah untuk menjadi

inkorporasi ilahi-insani yang diperbesar. Allah Tritunggal yang telah

melalui proses dan rampung serta kaum beriman yang telah ditebus dan

dilahirkan kembali menjadi satu inkorporasi ilahi-insani yang universal

dan diperbesar dalam kebangkitan Kristus (Yoh. 14:20), merampungkan

Yerusalem Baru sebagai tabernakel Allah (Why. 21:2-3). Tabernakel dalam

Perjanjian Lama adalah satu tanda dari inkorporasi universal, dan makan

manna yang tersembunyi adalah diinkorporasikan menjadi tabernakel.

Kristus sebagai manna yang tersembunyi adalah pusat dari tabernakel.

Manna yang tersembunyi ada dalam buli-buli emas; buli-buli emas ada di

dalam Tabut, yang terbuat dari kayu penaga yang dilapisi emas; dan Tabut

ini berada di dalam Ruang Maha Kudus. Manna yang tersembunyi, yang

melambangkan Kristus, ada dalam buli-buli emas, yang mengacu kepada

Allah. Manna dalam buli-buli emas mengindikasikan bahwa Kristus ada

di dalam Bapa. Tabut ada di dalam Ruang Maha Kudus, dan Ruang Maha

Page 49: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

49

Kudus adalah roh kita. Hari ini roh kita yang dihuni oleh Roh Kudus

adalah Ruang Maha Kudus. Dari sini kita dapat melihat bahwa Kristus

sebagai manna yang tersembunyi ada di dalam Allah Bapa sebagai buli-

buli emas; bahwa Bapa ada di dalam Kristus sebagai Tabut dengan dua

sifat-Nya, keilahian dan keinsanian; dan bahwa Kristus ini sebagai Roh

yang berhuni hidup di dalam roh kelahiran kembali kita untuk menjadi

realitas dari Ruang Maha Kudus. Ini berarti bahwa Putra ada di dalam

Bapa, Bapa ada di dalam Putra, dan Putra sebagai Roh adalah realitas dari

Ruang Maha Kudus. Ini mengindikasikan dan sesuai dengan empat di

dalam dalam Yohanes 14:16-20. Ayat 20 mengatakan, "Pada waktu itulah

kamu akan tahu bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku

dan Aku di dalam kamu," dan ayat 17 mengatakan, "yaitu Roh Kebenaran

... akan diam di dalam kamu." Putra ada di dalam Bapa, kita ada di dalam

Putra, Putra ada di dalam kita, dan kita dihuni oleh Roh realitas. Ini

adalah inkorporasi dari Allah yang telah melalui proses dengan kaum

beriman yang telah dilahirkan kembali.

Jalan untuk diinkorporasikan menjadi tabernakel adalah makan

manna yang tersembunyi. Semakin banyak kita makan Kristus, semakin

kita diinkorporasikan ke dalam Allah Tritunggal sebagai inkorporasi

universal. Dengan makan manna yang tersembunyi, kita diinkorporasikan

menjadi tabernakel. Tabernakel dalam Perjanjian Lama adalah lambang

dari Yerusalem Baru, yang disebut tabernakel Allah. Sebagai tabernakel

Allah, Yerusalem Baru adalah inkorporasi universal. Inkorporasi universal

ini adalah tujuan kekal Allah. Yerusalem Baru adalah tabernakel Allah,

dan pusat dari tabernakel ini adalah Kristus sebagai manna yang

tersembunyi untuk kita makan. Jalan untuk berada di dalam Yerusalem

Baru adalah makan Kristus. Semakin banyak kita makan Kristus,

semakin kita diinkorporasikan ke dalam inkorporasi universal ini.

Dunia akan binasa dalam telaga api. Kita perlu bertanya apakah kita

bagian dari dunia atau bagian dari Yerusalem Baru sebagai tabernakel

Allah, inkorporasi universal itu. Tuhan berjanji kepada para pemenang

dalam gereja di Pergamus bahwa jika mereka makan Dia, mereka akan

diinkorporasikan ke dalam inkorporasi universal, Yerusalem Baru yang

rampung. Kita jangan bersatu dengan dunia; kita harus diinkorporasikan

ke dalam Yerusalem Baru melalui makan Kristus sebagai manna yang

tersembunyi. Cara untuk diinkorporasikan ke dalam inkorporasi unik ini

adalah menikmati Kristus, makan Dia, dan mengambil bagian dari Dia.

Ketika kita makan Dia, kita hidup oleh Dia dalam inkorporasi ini, yang

hari ini adalah Tubuh Kristus yang korporat dan yang merampungkan

Yerusalem Baru. (The Conclusion of The New Testament, hal. 4186-4187)

Page 50: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

50

KEMBALI KE ORTODOKSI GEREJA

(Jumat — Sidang Kedua Pagi)

Berita Lima

Gereja di Tiatira

Pembacaan Alkitab: Why. 2:18-29; 22:16; 2 Ptr. 1:19

I. Sebagai satu tanda, gereja di Tiatira menggambarkan Gereja

Roma Katolik, yang sepenuhnya terbentuk sebagai gereja

yang murtad melalui mendirikan sistem kepausan di akhir

abad keenam—Why. 2:18.

II. Gereja di Tiatira bertoleransi terhadap perempuan Izebel,

yang menyebut dirinya nabiah—ay. 20:

A. Izebel, istri kafir Ahab, adalah lambang gereja yang murtad;

Gereja Roma Katolik menjadi sama seperti perempuan ini,

membawa banyak praktek penyembahan berhala ke dalam

gereja—1 Raj. 16:31; 19:1-2; 21:23, 25-26; 2 Raj. 9:7.

B. Tiga perempuan dalam Matius 13, Wahyu 2, dan Wahyu 17

adalah persona yang sama:

1. Di dalam Matius 13:33 ada seorang perempuan yang

membawa ragi (menandakan hal-hal yang jahat, bidah, dan

menyembah berhala) dan menyembunyikannya di dalam tiga

sukat tepung (menandakan Kristus sebagai kurban sajian bagi

kepuasan Allah dan manusia).

2. Perempuan ini adalah pelacur besar di dalam Wahyu 17, yang

mencampurkan kekejian-kekejian dengan hal-hal ilahi; di

dalam 2:20-23 perempuan yang sama ini disebut Izebel.

3. Tiga perempuan ini semuanya mengacu kepada Gereja Roma

Katolik, yang menambahkan ragi ke dalam tepung halus, yang

adalah pelacur yang menunggang binatang itu, dan yang

adalah Izebel yang merusak kekristenan.

C. Di dalam Wahyu 2:20 Tuhan mengindikasikan bahwa gereja yang

murtad adalah perempuan yang menunjuk dirinya sendiri nabiah

dan mengajar serta menyesatkan hamba-hamba Tuhan:

1. Gereja yang murtad menganggap dirinya diberi otoritas oleh

Allah untuk berbicara bagi Allah; dia menuntut supaya orang-

orang mendengarkan dia, bukan mendengarkan Allah.

2. Menurut prinsip di dalam Perjanjian Baru, Tuhan tidak

pernah mengizinkan seorang perempuan mengajar dengan

otoritas—1 Tim. 2:12:

a. Demikian juga, gereja itu sendiri tidak boleh mengajar,

karena di mata Tuhan, gereja berada di posisi seorang

perempuan; hanya Tuhan sendiri yang adalah laki-laki,

hanya Dia yang berhak untuk mengajar dan berhak untuk

mengatakan ya atau tidak, benar atau salah.

Page 51: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

51

b. Gereja Roma Katolik adalah perempuan yang mengajar;

gereja yang murtad itu sendiri yang mengajar, dan

menyebabkan umatnya mendengarkan dia, bukan

mendengarkan Firman kudus Allah, dan para

penganutnya terbius oleh pengajarannya yang bidah dan

agamawi.

III. Menurut Wahyu 2:24, gereja yang murtad mengajarkan “seluk

beluk Satan”:

A. Seluk beluk berarti “kedalaman-kedalaman,” seperti di dalam

Efesus 3:18, dan ini secara kiasan menunjukkan hal-hal yang

misterius.

B. Gereja yang murtad memiliki banyak misteri atau doktrin yang

dalam; ini adalah seluk-beluk Satan, pengajaran-pengajaran

misterius dari Satan, dan filsafat setani:

1. Gereja yang murtad mengajarkan misteri-misteri setani;

pikiran Satan yang dalam, konsep Satan, telah menjenuhi

gereja yang murtad.

2. Gereja yang murtad telah menjadi perwujudan Satan:

a. Gereja yang tepat adalah Tubuh Kristus (1:22-23), tetapi

gereja yang murtad adalah perwujudan Satan.

b. Kristus menghuni gereja, tetapi Satan menghuni gereja

yang murtad secara licik melalui pengajaran tentang seluk

beluk Satan.

c. Gereja yang murtad mengajarkan misteri-misteri tetapi

bukan misteri-misteri yang diwahyukan di dalam

Perjanjian Baru mengenai ekonomi Allah—Kol. 2:2; Ef.

3:3-5, 9; 5:32.

d. Agama sinagoga, dunia yang berada di bawah takhta

Satan, dan filsafat tentang misteri-misteri setani,

semuanya dipakai oleh Satan untuk merusak dan

menghancurkan gereja—Why. 2:9, 13, 24.

C. “Siapa saja yang memiliki hati bagi Tuhan dan bagi pemulihan-

Nya harus sepenuhnya mengenal gereja yang murtad ini” (Life-

study of Revelation, hal. 165).

IV. “Inilah firman Putra Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api

dan kaki-Nya bagaikan perunggu yang mengkilap”—ay. 18:

A. Gereja Roma Katolik yang murtad dengan tegas menekankan

Kristus sebagai anak Maria; karena itu, di sini Tuhan,

menyanggah bidah yang murtad itu, dengan mengatakan bahwa

Dia adalah Putra Allah:

1. Kristus sebagai Putra Allah menyiratkan ekspresi Allah, hasil

atau berasal dari Allah—Yoh. 1:18:

a. Mengenai eksistensi Allah, Kristus adalah Allah yang

lengkap sebagai perwujudan Allah; mengenai hasil Allah,

yaitu asalnya Dia, Kristus adalah Putra Allah.

Page 52: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

52

b. Kristus sebagai perwujudan Allah berhubungan dengan

eksistensi-Nya, sedangkan Kristus sebagai Putra Allah

berhubungan dengan ekspresi Allah.

2. Tujuan Injil Yohanes adalah untuk mempersaksikan bahwa

Yesus adalah Kristus dan Putra Allah—20:31:

a. Kristus adalah sebutan Tuhan menurut jabatan-Nya, misi-

Nya, dan Putra Allah adalah sebutan-Nya menurut

persona-Nya—Mat. 16:16.

b. Persona-Nya adalah perkara hayat Allah, dan misi-Nya

adalah perkara pekerjaan Allah; Dia adalah Putra Allah

untuk menjadi Kristus Allah.

B. Dalam menanggulangi gereja yang murtad, yaitu gereja di

Tiatira, Tuhan mengacukan diri-Nya sendiri sebagai Dia yang

memiliki mata bagaikan nyala api dan kaki bagaikan perunggu

yang mengkilap:

1. Gereja yang murtad memerlukan penghakiman dari mata-

Nya yang menyelidiki dan kaki-Nya yang menginjak-injak.

2. “Semua gereja akan mengetahui bahwa Akulah yang

menyelidiki batin dan hati orang”—Why. 2:23.

V. Di dalam Wahyu 2:26-28 kita memiliki janji Tuhan kepada

orang yang menang:

A. “Kepadanya akan Kukaruniakan otoritas atas bangsa-bangsa;

dan dia akan menggembalakan mereka dengan tongkat besi”—ay.

26b-27a:

1. Memerintah dengan Kristus atas bangsa-bangsa di dalam

kerajaan milenium adalah pahala untuk para pemenang—

20:4, 6.

2. Janji dari Tuhan ini dengan tegas menyiratkan bahwa mereka

yang tidak menjawab panggilan-Nya untuk menang atas

Kekristenan yang merosot tidak akan berpartisipasi dalam

pemerintahan kerajaan milenium.

3. Di dalam kerajaan milenium, penguasa itu adalah gembala—

2:27.

4. Di dalam Mazmur 2:9 Allah telah memberikan otoritas kepada

Kristus untuk memerintah atas bangsa-bangsa; di dalam

Wahyu 2:26, Kristus memberikan otoritas yang sama kepada

para pemenang-Nya.

B. “Kepadanya akan Kukaruniakan bintang fajar”—ay. 28:

1. Mengenai lambang-lambang Kristus, Alkitab memulai dengan

Dia sebagai terang dan berakhir dengan Dia sebagai bintang

fajar yang cemerlang—Kej. 1:3; Why. 22:16:

a. Bintang fajar muncul di jam yang paling gelap, setelah

tengah malam dan menjelang fajar menyingsing.

b. Ini mengindikasikan bahwa Kristus akan muncul sebagai

bintang fajar yang cemerlang di zaman yang paling gelap,

menjelang penutupan zaman ini.

Page 53: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

53

2. Sebagai bintang fajar yang cemerlang, Kristus akan muncul

secara pribadi kepada para pemenang, yang berjaga-jaga,

bersiap sedia, dan menantikan Dia:

a. Dia akan secara rahasia memberikan diri-Nya sendiri

sebagai bintang fajar kepada orang-orang yang mengasihi

Dia dan yang berjaga-jaga dan menantikan Dia sehingga

mereka bisa memiliki prioritas untuk mengecap kesegaran

hadirat-Nya pada kedatangan-Nya kembali setelah lama

tidak hadir.

b. Ini akan mendorong mereka untuk sungguh-sungguh

mencari kehadiran Tuhan dan berjaga-jaga sehingga

mereka akan dapat berdiri di hadapan-Nya di dalam

bagian rahasia dari kedatangan-Nya—Luk. 21:36; Mat.

24:43.

c. Kita harus membuat diri kita sendiri siap sedia bagi

penampakan Tuhan yang rahasia sebagai bintang fajar.

3. Menurut 2 Petrus 1:19, jika kita memperhatikan firman

nubuat, maka fajar akan menyingsing di dalam kita, dan

bintang fajar akan terbit di dalam hati kita:

a. Memperhatikan firman nubuat adalah menaruh perhatian

kepada Firman yang hidup dan masuk ke dalam Firman

hingga bintang fajar terbit di dalam kita dan sesuatu dari

surga bersinar atas kita.

b. Kita perlu datang kepada Firman yang teguh ini dan

membuka seluruh diri kita kepada Firman hingga Kristus

sebagai bintang fajar terbit di dalam kita dan bersinar atas

kita.

Kutipan Berita Ministri:

SELUK-BELUK IBLIS

Ayat 24 mengatakan, “Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di

Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan tidak menyelidiki apa yang

mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau

menanggungkan beban lain kepadamu.” “Seluk-beluk” dalam bahasa

aslinya berarti “kedalaman”, seperti yang tercantum dalam Efesus 3:18. Di

sini, secara kiasan mengacu kepada hal-hal yang misterius. Gereja di

Tiatira mempunyai banyak misteri atau doktrin yang dalam. Jemaah Iblis

(2:9) berlawanan dengan gereja yang menderita; takhta Iblis (2:13)

berpautan dengan gereja yang duniawi; dan seluk beluk Iblis ada di dalam

gereja yang murtad. Agama dengan jemaah, dunia yang di bawah takhta

Iblis, dan filsafat misteri Iblis, semuanya digunakan Iblis untuk merusak

dan membusukkan gereja.

Kita telah nampak bahwa gereja pernah menderita aniaya oleh jemaah

Iblis; kita juga nampak bahwa kemudian gereja menjadi duniawi, tinggal

di tempat kediaman Iblis, di tempat takhtanya berdiri; semua ini adalah

Page 54: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

54

kelicikan musuh, semuanya berasal dari Iblis. Tetapi di sini, dalam gereja

yang keempat, ada sesuatu yang lebih serius daripada semua itu. Yang ada

di sini bukan hanya soal jemaah Iblis, tempat kediaman Iblis, atau takhta

Iblis, bahkan Iblis telah masuk ke dalam gereja dan telah memenuhi gereja

dengan dirinya. Dalam gereja ini ada seluk-beluk Iblis, ajaran-ajaran

misteri Iblis. Itulah filsafat setani. Gereja ini mengajarkan misteri setani.

Hal itu mengindikasikan bahwa pikiran dan konsepsi Iblis yang misteri

telah meresapi gereja ini. Iblis selalu bertindak dengan licik. Kali pertama

dia menghampiri manusia, dia datang dalam wujud ular yang menarik.

Namun, itu bukan ular biasa — itu Iblis. Iblis selalu memakai wujud yang

menarik. Tidak ada yang mengira bahwa Iblis dapat memakai “gereja”

sebagai penampilan luarnya. Tetapi dalam surat kepada gereja di Tiatira,

kita nampak, demikianlah keadaan sesungguhnya dari dunia kekristenan.

Dunia kekristenan telah menjadi alat Iblis. Walaupun padanya masih ada

nama Kristus, sebenarnya Iblis sendiri yang ada di dalamnya. Kita semua

harus nampak hal ini.

Seluk-beluk Iblis, sebagai filsafat setani, benar-benar licik. Dalam

gereja ini, ada banyak hal yang disebut misteri. Semua misteri yang

diajarkan oleh gereja yang jahat ini adalah filsafat setani. Salah satu

filsafat mereka adalah: jika Anda tidak menambahkan sesuatu kepada

kebenaran dalam Alkitab, orang akan sulit menerimanya. Dengan hikmat-

Nya, Tuhan mengumpamakan hal itu dengan ragi yang dimasukkan ke

dalam tepung yang halus, supaya rotinya mudah dimakan. Gereja ini

mengatakan, jika tidak ada hari Natal, orang-orang akan sulit menerima

kebenaran tentang kelahiran Kristus. Itu adalah ragi yang dicampurkan

ke dalam tepung yang halus. Itu sungguh licik dan jahat.

Kalau Anda menganggap mengatakan wanita yang jahat ini

penjelmaan Iblis adalah keterlaluan, saya mohon Anda perhatikan Wahyu

17:4-5. Ayat 4 mengatakan, “Perempuan itu memakai kain ungu dan kain

kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya

ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan

percabulannya.” Perempuan yang jahat ini memang memiliki penampilan

yang baik: berhias dengan emas, permata, dan mutiara, bahan-bahan yang

dipergunakan untuk membangun Yerusalem Baru. Kalau Yerusalem Baru

murni dibangun dengan ketiga bahan berharga ini, perempuan jahat ini

hanya berhias dengan bahan-bahan ini. Berhias berarti memakai hiasan

di permukaan, menarik secara luaran, memiliki penampilan yang

menyenangkan dan enak dipandang untuk menyembunyikan sesuatu yang

jahat atau jelek. Penampilan luarnya memang menarik, tetapi di dalamnya

menjijikkan. Perempuan ini juga memegang cawan emas yang penuh

dengan kekejian dan kenajisan percabulannya. Dalam perlambangan,

emas melambangkan sifat ilahi Allah. Secara luaran, perempuan ini

memegang barang milik Allah, tetapi sesungguhnya, di dalamnya penuh

dengan kekejian. Dalam Alkitab, kekejian terutama mengacu kepada dua

hal — penyembahan berhala dan percabulan. Kedua hal tersebut adalah

kekejian di pandangan Allah. Nampaknya, wanita ini sangat menarik,

karena dihiasi dengan emas, batu permata, dan mutiara, serta memegang

Page 55: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

55

cawan emas. Kalau Anda tidak memiliki daya pandang yang menembus ke

dalam, Anda akan tertipu. Tetapi kita harus memiliki daya pandang yang

menembus ke dalam, dapat melihat sampai ke dalamnya. Ketika kita

melihat wanita itu secara batiniah, kita akan tahu bahwa dia penuh

dengan kekejian dan kenajisan.

Ayat 5 mengatakan, “Pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia,

Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.”

Tuhan menilik hati manusia dan tahu yang ada di dalam mereka. dia

memiliki daya pandang yang menembus ke dalam dan melihat bagian

batin wanita jahat ini. Tuhan menyebutnya, “Ibu dari wanita-wanita

pelacur,” yang berarti dia adalah sumber dari semua percabulan rohani.

Maka, cocoklah dia disebut penjelmaan Iblis. Kita perlu daya pandang

yang menembus ke dalam untuk melihat dia sampai ke dalamnya,

menembus penampilan luarnya. Itulah sebabnya kita perlu memiliki

pedang tajam bermata dua, firman dalam Alkitab.

Kita bersyukur kepada Tuhan atas anugerah-Nya yang berdaulat.

Karena anugerah-Nya berdaulat, dia dapat menyelamatkan kita dalam

segala macam lingkungan. Banyak orang diselamatkan dalam lingkungan

jahat gereja yang murtad. Anda tidak dapat berkata bahwa gereja ini tidak

memberitakan Alkitab. Di China, banyak orang kafir mengenal nama

Allah, nama Yesus, dan beberapa ayat Alkitab melalui ajaran gereja ini.

Namun, hal yang jahat ialah: setelah ditolong oleh gereja ini, orang-orang

tersebut terhalangi, tidak dapat terus mengenal Tuhan dengan baik. Ada

orang yang oleh kasih karunia Tuhan yang berdaulat telah beroleh selamat

dalam gereja yang murtad ini, tetapi dalam waktu yang sama orang

tersebut juga menyukai hal-hal yang jahat itu. Banyak di antara mereka

yang berkata, “Kalau ini jahat, bagaimana mungkin aku dapat beroleh

selamat melaluinya?” Maka, walaupun banyak orang yang berlatar

belakang gereja ini, sekarang telah menempuh kehidupan gereja, namun

di lubuk mereka, ada yang masih bersimpati kepada perempuan jahat itu.

Mereka tidak membencinya seperti Tuhan membencinya. Bacalah surat

kepada Tiatira sekali lagi. Tuhan tidak bersimpati kepada Izebel, karena

perempuan jahat itu telah sepenuhnya dijenuhi oleh Iblis, si jahat itu. Iblis

ada dalam setiap bagian perempuan jahat itu.

Kita harus tidak ada hubungan apa pun dengan gereja yang murtad

ini. dia bukan lagi Tubuh Kristus, bukan lagi gereja Allah; dia adalah

penjelmaan Iblis, licik dan jahat. Kalau Anda ingin melihat lebih banyak

tentang gereja ini, bacalah buku Saudara Watchman Nee, Ortodoksi

Gereja. Orang yang memiliki hati bagi Tuhan dan bagi pemulihan-Nya,

harus mengenal jelas gereja ini. Begitu kita mengenalnya, kita tidak akan

menghargai apa pun yang berkaitan dengannya. Sebaliknya, kita harus

menyatakan bahwa dia adalah pelacur besar, Babel besar, dan kita harus

meninggalkannya.

Nanti akan kita lihat, Kitab Wahyu mengindikasikan pelacur besar ini

memiliki anak-anak perempuan. Kita harus diterangi jelas-jelas tentang

gereja ini. Begitu kita diterangi, kita akan tahu, di mana seharusnya kita

berada. Kita ada di dalam pemulihan Tuhan. Kita ada di dalam Tubuh

Page 56: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

56

Kristus, gereja Allah, dan kita tidak bersangkut-paut dengan Izebel,

perempuan jahat, pelacur, Babel besar. Kita pun tidak ada hubungan

dengan anak-anaknya.

Dalam surat ini Tuhan mengindikasikan bahwa dia akan menghakimi

Izebel. Dalam 17:16 dikatakan bahwa selama kesusahan besar, Tuhan

akan mengizinkan Antikristus membunuh dan membinasakan gereja ini.

Pada saat itu, Babel agamawi akan roboh. Tetapi sebelum itu, gereja ini

akan terus ada sesuai dengan nubuat. Ayat 25 mengindikasikan bahwa

gereja ini akan tetap ada sampai kedatangan kembali Tuhan. (Pelajaran-

Hayat Wahyu, hal. 221-226)

KRISTUS SEBAGAI BINTANG FAJAR

UNTUK DIBERIKAN KEPADA PARA PEMENANG

Wahyu 2:28 memberi tahu kita bahwa Kristus akan memberikan

bintang fajar kepada para pemenang. Perjanjian Baru mewahyukan bahwa

Kristus, yang dilambangkan oleh benda-benda penerang di langit, sang

terang, adalah bintang fajar yang gilang gemilang (22:16). Mengenai

lambang Kristus, seluruh Alkitab dimulai dengan Dia sebagai terang (Kej.

1:3) dan berakhir dengan Dia sebagai bintang fajar, benda penerang.

Bintang fajar muncul di saat yang paling gelap, setelah tengah malam dan

sebelum fajar. Hal ini mengindikasikan bahwa Kristus akan muncul

sebagai bintang fajar yang gemilang di saat yang paling gelap, sebelum

penutupan zaman ini.

Penampakan-Nya sebagai bintang fajar (Why. 2:28) dan penampakan-

Nya sebagai Surya kebenaran (Mal. 4:2) tidak akan pada waktu yang

bersamaan. Yang pertama terjadi sebelum fajar, dan yang terakhir terjadi

setelah fajar menyingsing. Sebagai Surya kebenaran setelah fajar

menyingsing, Dia akan menampakkan diri secara terbuka kepada semua

orang di bumi. Sebagai bintang fajar yang gemilang sebelum fajar

menyingsing, Dia akan menampakkan diri secara pribadi kepada para

pemenang yang berjaga-jaga, bersiap sedia, dan menantikan Dia.

Sementara orang-orang sedang tidur nyenyak di malam hari, Dia secara

rahasia akan memberikan diri-Nya sebagai bintang fajar kepada mereka

yang mengasihi Dia dan yang berjaga-jaga dan menantikan Dia (Why.

2:28), sehingga mereka dapat mendapat prioritas untuk merasakan

kesegaran hadirat-Nya pada kedatangan-Nya kembali setelah sekian lama

tidak ada. Hal ini akan mendorong mereka untuk sungguh-sungguh

mencari hadirat Tuhan dan berjaga-jaga sehingga mereka dapat berdiri di

hadapan-Nya pada bagian rahasia kedatangan-Nya, ketika Dia akan

datang seperti pencuri (Luk. 21:36; Mat. 24:43). Kristus sebagai bintang

fajar akan diberikan kepada para pemenang sebagai pahala pertama

mereka, pahala yang paling awal (Why. 2:26-29). Kita harus

mempersiapkan diri kita untuk penampakan rahasia Tuhan sebagai

bintang fajar.

"Bintang terbit dari Yakub" (Bil. 24:17) dan bintang yang muncul pada

saat kelahiran Tuhan (Mat. 2:7, 9-10) rampung pada bintang fajar dalam

Wahyu 2:28. Tidak ada bintang yang seterang bintang fajar. Pada saat

Page 57: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

57

yang paling gelap, di dalam para pemenang ada satu bintang yang

bersinar. Para pemenang akan memiliki dan menikmati terang yang

khusus, Kristus sebagai bintang fajar.

Pada awal Perjanjian Baru, bintang itu ada di luar agama (Mat. 2:1-6),

tetapi pada akhir Perjanjian Baru, bintang itu ada di dalam gereja. Jika

kita mau melihat bintang itu saat ini, tidak perlu kita melihat ke langit,

seperti yang orang majus lakukan. Hari ini bintang itu ada di dalam gereja

dan di antara gereja-gereja. Yesus Kristus, yang adalah bintang fajar itu,

hari ini berjalan di antara gereja-gereja lokal. Untuk melihat bintang itu,

kita harus datang ke gereja-gereja lokal. Jika kita untuk agama, kita tidak

akan dapat melihat Kristus sebagai bintang itu. Tetapi jika kita berada

dalam gereja lokal sejati, kita akan melihat bintang itu. Ketika kita berada

di dalam agama, kita merasakan berada di dalam kegelapan, tetapi ketika

Tuhan membawa kita ke dalam gereja-gereja, kita melihat bintang yang

terang. Bintang surgawi itu hari ini ada di dalam gereja-gereja lokal.

Menurut 2 Petrus 1:19, bintang fajar berhubungan dengan Alkitab.

Petrus memberi tahu kita untuk memperhatikan firman nubuat. Jika kita

memperhatikan firman nubuat, fajar akan menyingsing di dalam kita, dan

bintang fajar akan terbit di dalam hati kita. Memperhatikan firman

nubuat adalah memperhatikan Firman yang hidup. Ini tidak hanya

membaca Firman; ini adalah masuk ke dalam Firman sampai sesuatu

muncul di dalam diri kita. Kita dapat menyebutnya fajar, atau bintang

fajar. Dalam 2 Petrus 1:19 istilah "bintang fajar" dalam bahasa Yunani

adalah phosphorus, zat yang mengandung terang. Sepotong fosfor dapat

bersinar dalam kegelapan. Kristus adalah fosfor sejati yang bersinar dalam

kegelapan hari ini. Namun, Firman tidak dapat bersinar atas kita kecuali

kita memperhatikannya. Kita harus memperhatikan sampai sesuatu

mulai bersinar di dalam kita. Bersinarnya ini yang akan menjadi "fosfor"

ilahi di dalam hati kita. Kemudian kita akan memiliki bintang fajar. Kita

akan menjadi seperti orang-orang bijak, dan sesuatu dari surga akan

bersinar atas kita. Kita harus datang kepada Firman yang pasti dan

membuka seluruh diri kita kepada Firman—mulut kita, mata kita, pikiran

kita, roh kita, dan hati kita—sampai Kristus kita sebagai bintang fajar

terbit di dalam kita dan bersinar atas kita. (The Conclusion of The New

Testament, hal. 4190-4192)

Page 58: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

58

KEMBALI KE ORTODOKSI GEREJA

(Jumat — Sidang Malam)

Berita Enam

Gereja di Sardis

Pembacaan Alkitab: Why. 3:1-6

I. Sebagai satu tanda, gereja di Sardis menggambarkan gereja

Protestan, dari zaman Reformasi sampai kedatangan Kristus

kali kedua—Why. 3:1:

A. Ketika gereja, dalam kejatuhannya yang terus menerus, sampai

ke tahap Izebel, Allah tidak dapat mentolerirnya lagi (2:18, 20);

gereja di Sardis adalah reaksi Allah terhadap Tiatira.

B. Sardis muncul karena Tuhan telah melihat kondisi Tiatira; di

dalam Bahasa Yunani Sardis berarti "yang tersisa", “orang-orang

yang tersisa,” atau “restorasi.”

II. “Aku tahu segala pekerjaanmu: Engkau dikatakan hidup,

padahal engkau mati”—ay. 1:

A. Banyak orang menganggap gereja Protestan yang direformasi itu

hidup, tetapi Tuhan mengatakan bahwa dia mati; dia telah

kehilangan vitalitas hayat dan hanya hidup dalam namanya saja.

B. Kebangunan-kebangunan rohani yang sering muncul di dalam

sejarah denominasi-denominasi Protestan adalah bukti bahwa

mereka itu mati.

C. Kita tentunya tidak mau berada di dalam kondisi gereja di Sardis,

kita ingin hidup dan aktif dalam memberitakan Injil, dalam

merawat orang-orang baru, dalam menyempurnakan orang-orang

kudus, dan dalam bernubuat untuk membangun Tubuh Kristus—

Yoh. 15:16; Mat. 24:45; Ef. 4:12; 1 Kor. 14:1, 3-5, 12.

III. “Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan

ketujuh bintang itu”—Why. 3:1:

A. Ketujuh Roh itu memampukan gereja untuk hidup dengan kuat,

dan ketujuh bintang itu memampukan gereja untuk bersinar

dengan kuat—1:4, 16a, 20.

B. Gereja reformasi yang mati memerlukan Roh Allah yang

diintensifkan tujuh kali ganda dan para pemimpin yang

bersinar—3:1.

C. Roh yang diintensifkan tujuh kali ganda tidak pernah dapat

digantikan oleh huruf-huruf pengetahuan yang mati—2 Kor. 3:6.

D. Tujuh Roh itu berhubungan dengan tujuh bintang (Why. 3:1):

1. Sebuah bintang adalah seorang utusan di dalam satu gereja,

seorang pemimpin di dalam satu gereja lokal; utusan yang

sedemikian haruslah bersatu dengan tujuh Roh Allah.

Page 59: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

59

2. Bintang-bintang adalah orang-orang yang bercahaya di dalam

kegelapan dan memalingkan orang dari jalan yang salah

kepada jalan yang benar—Dan. 12:3.

3. Wahyu 1:20 dan 3:1 memperlihatkan bahwa bintang-bintang

itu bukan hanya berhubungan dengan Roh itu melainkan juga

dengan gereja-gereja; jika kita ingin memiliki bintang yang

hidup atau bintang-bintang yang hidup, maka kita perlu Roh

itu dan gereja.

IV. “Sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati selesai di

hadapan Allah-Ku”—ay. 2:

A. Di pandangan Allah, tidak ada yang selesai di dalam gereja-gereja

yang disebut reformasi; segala sesuatunya ada awalnya tetapi

tidak ada akhirnya.

B. Apa yang dimulai di dalam Reformasi itu tidak ada yang pernah

diselesaikan oleh gereja-gereja Protestan; karena itu, gereja di

Filadelfia (ay. 7-13), yang menandakan gereja dalam pemulihan,

diperlukan untuk menyelesaikannya.

C. Reformasi tidak membawa gereja kembali ke kondisi yang

semula; reformasi hanya membuat gereja yang duniawi menjadi

gereja-gereja negara—cf. Mat. 16:18; 18:17; 1 Kor. 1: 2; Ef. 1: 22-

23; Why. 1:11.

D. Tuhan adalah Tuhan yang menyelesaikan; karena itu, Dia

meminta penyelesaian—Flp. 1:6.

V. “Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang

seperti pencuri dan engkau tidak tahu kapan saatnya Aku

tiba-tiba datang kepadamu”—Why. 3:3:

A. Ayat ini mengindikasikan bahwa Kristus adalah Dia yang akan

datang sebagai pencuri untuk mencuri harta-Nya, yaitu para

pencari-Nya yang mustika.

B. Karena banyak orang beriman itu mati secara rohani, mereka

tidak akan menyadari tentang kedatangan Tuhan seperti pencuri

dalam penampakan-Nya yang rahasia bagi para pencari-Nya.

C. Hanya orang-orang yang matang dalam hayat dan telah

ditransformasi jiwanyalah yang akan cukup berharga untuk

dicuri oleh Tuhan—ay. 3.

D. Kita harus dipersiapkan secara menyeluruh bagi waktu

kedatangan Tuhan yang rahasia; karena itu, kita harus siap sedia

dan berjaga-jaga—Luk. 21:36; Mat. 24: 42-44.

VI. “Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak

mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku

dalam pakaian putih, karena mereka layak untuk itu”—Why.

3:4:

A. Pakaian di dalam Alkitab menandakan apa adanya kita saat kita

berjalan dan hidup—ay. 4.

Page 60: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

60

B. Mencemarkan pakaian berarti menodainya dengan maut; pakaian

yang cemar mengindikasikan adanya maut atau tidak adanya

hayat:

1. Di hadapan Allah, maut itu lebih cemar daripada dosa—Im.

11:24-25; Bil. 6:6-7, 9.

2. Di dalam Wahyu 3:4 pencemaran itu menunjukkan segala

sesuatu dari sifat maut.

3. Pencemaran di Sardis bukanlah pencemaran dosa melainkan

pencemaran maut.

C. Orang-orang yang tidak mencemarkan pakaian mereka akan

berjalan dengan Tuhan dalam pakaian putih—ay. 4:

1. Putih bukan hanya menandakan kemurnian melainkan juga

perkenanan—7:9.

2. Pakaian putih di dalam Wahyu 3:4 menandakan berjalan dan

penghidupan yang tidak dinodai oleh maut dan yang akan

diperkenan oleh Tuhan; ini adalah syarat untuk berjalan

dengan Tuhan, khususnya di dalam kerajaan yang akan

datang.

3. Berjalan dalam pakaian putih adalah memiliki penghidupan

yang tidak dinodai oleh maut dan diperkenan dalam hayat

oleh Tuhan.

VII. “Siapa yang menang, kepadanya akan dikenakan pakaian

putih yang demikian”—3:5a:

A. Menang di sini adalah menang atas kematian gereja-gereja

Protestan, yaitu, menang atas aliran Protestan yang mati.

B. Kristus adalah pakaian putih untuk dikenakan para pemenang:

1. Pakaian putih mengacu pada kondisi yang hidup; kondisi

yang hidup berarti mengenakan pakaian putih.

2. Jika kita mati secara rohani, maka kita kotor; orang yang mati

demikian adalah orang yang paling kotor; dan juga jika kita

mati, maka kita telanjang—16:15.

3. Kita memerlukan pakaian yang hidup itu menutupi kita;

pakaian yang hidup ini adalah Kristus itu sendiri yang

tergarap ke dalam kita oleh Roh pemberi-hayat; satu-satunya

jalan untuk memiliki pakaian ini adalah dengan berpaling

kepada roh dan hidup di dalam roh perbauran—Gal. 4:19; Ef.

3:16; 1 Kor. 6:17; Rm. 8:4.

4. Dikenakan pakaian putih, seperti yang dijanjikan di dalam

Wahyu 3:5, akan menjadi pahala bagi para pemenang di dalam

kerajaan milenium; berjalannya mereka di zaman ini akan

menjadi pahala bagi mereka di zaman akan datang.

C. Setiap orang Kristen memerlukan dua pakaian—Luk. 15:22; Mat.

22:12:

1. Pakaian yang pertama adalah pakaian keselamatan,

menandakan Kristus sebagai keadilbenaran kita secara

obyektif:

Page 61: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

61

a. Di dalam Lukas 15:22, ketika anak yang hilang itu pulang,

hal pertama yang dilakukan bapanya adalah mengenakan

jubah yang terbaik kepadanya.

b. Dengan mengenakan jubah yang terbaik itu, dia

dibenarkan dan diperkenan; ini berarti bahwa dia telah

dibenarkan di dalam Kristus dan bahwa Kristus menjadi

tutu pembenarnya.

c. Dia ditutupi dengan Kristus sebagai keadilbenarannya;

maka, pakaian pembenaran adalah untuk keselamatan.

2. Selain pakaian pembenaran ini, kita memerlukan pakaian

lainnya untuk membuat kita diperkenan dan disenangi

Tuhan—Mat. 22:12; Why. 3:5a:

a. Ini adalah pakaian perkenanan agar kita diterima,

menandakan Kristus yang kita perhidupkan sebagai

keadilbenaran kita yang subyektif—Flp. 1:21; 3:9:

(1) “Lenan halus, cerah dan bersih” di dalam Wahyu 19:8

menunjukkan pakaian kedua ini.

(2) Menurut perlambangan, permaisuri di dalam Mazmur

45 memiliki dua pakaian: satu untuk keselamatan dan

yang kedua adalah agar ia dapat bersama Raja di

dalam pemerintahan-Nya—ay. 8,13-14.

b. Kita telah diselamatkan dan dibenarkan dan memiliki

pakaian yang pertama—Kristus sebagai keadilbenaran

kita yang obyektif—bagi keselamatan kita; sekarang kita

perlu maju untuk mengalami Kristus sebagai

keadilbenaran kita yang subyektif sehingga kita bisa

memiliki pakaian yang kedua—Flp. 3:9.

c. Kristus sebagai keadilbenaran kita yang obyektif telah

dikenakan ke atas kita, sedangkan Kristus sebagai

keadilbenaran kita yang subyektif itu keluar dari dalam

kita.

d. Pakaian putih di dalam Wahyu 3:5 mengacu pada pakaian

yang kedua, yang diperlukan agar kita dapat menerima

pahala dan masuk ke dalam kerajaan untuk berjalan

dengan Tuhan, yaitu, memerintah dengan Dia—2 Tim.

2:11-12.

D. Kita semua harus menang atas situasi yang mati di dalam agama,

menaklukkan segala jenis maut, dan mengenakan pakaian

putih—Why. 3:4-5a.

Kutipan Berita Ministri:

KEADAAN GEREJA

Dikatakan Hidup, Padahal Mati

Kepada malaikat gereja di Sardis Tuhan berkata, “Aku tahu segala

pekerjaanmu: Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah,

Page 62: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

62

dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab

tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-

Ku.” Kedua ayat ini menyajikan satu gambaran yang penuh dari apa yang

disebut gereja Protestan. Banyak orang mengira bahwa gereja yang telah

direformasi ini hidup, tetapi Tuhan berkata bahwa dia itu mati. Sebab itu,

dalam keadaannya yang mati, dia memerlukan Roh yang hidup dan

bintang yang bercahaya terang.

Perkara-perkara yang Masih Tinggal yang Sudah Hampir Mati

Dalam ayat 2 Tuhan berkata, “Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang

masih tinggal yang sudah hampir mati.” Apa yang masih tinggal” adalah

hal-hal yang pernah hilang, kemudian dipulihkan oleh pergerakan

Reformasi, misalnya dibenarkan oleh iman, Alkitab yang terbuka, dan

sebagainya. Meskipun hal-hal itu telah dipulihkan, tetapi keadaannya

sudah hampir mati. Karena itu, perlu dibangkitkan. Inilah keadaan

sesungguhnya dari gereja Protestan.

Tidak Ada Pekerjaan yang Sempurna

Tuhan juga berkata, “Tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati

sempurna di hadapan Allah-Ku.” Perkara yang dirintis oleh pergerakan

Reformasi tidak ada satu pun “yang sempurna”. Sebab itu, gereja di

Filadelfia perlu menyempurnakannya. Dalam pandangan Allah, dalam

gereja-gereja Reformasi tidak ada satu pun pekerjaan yang sempurna.

Jangan Anda mengira hal dibenarkan oleh iman di antara mereka telah

tuntas. Jika Anda mempunyai pandangan yang dalam, Anda akan nampak

bahwa dibenarkan oleh iman yang dipulihkan oleh Martin Luther

sangatlah dangkal; karena Luther tidak terlalu banyak menjamah hal

dibenarkan ini berdasarkan hayat, melainkan kebanyakan hanya secara

doktrin, secara dangkal. Kita bersyukur kepada Tuhan karena hamba

Allah yang besar ini, namun dia belum sempurna. Tidak satu pun dari

pekerjaan yang ditanganinya itu tuntas. Perkara-perkara yang dipulihkan

pada zaman Luther adalah perkara-perkara yang telah mati dan hampir

mati. Inilah sebabnya begitu banyak gereja Protestan sering mengadakan

kebangunan rohani.

Butir penting pada gereja yang kelima ini adalah: mati dan hampir

mati. Dikatakan hidup, padahal mati. Banyak di antara kita dapat

bersaksi, sewaktu kita diselamatkan, kita cukup hidup. Tetapi setelah

masuk ke dalam suatu denominasi, kita seolah ditaruh di tempat

pendingin, dan beberapa bulan kemudian, kita menjadi dingin dan

akhirnya mati. Gereja yang direformasi ini membuat orang menjadi mati.

PARA PEMENANG —BEBERAPA ORANG DI SARDIS

Tidak Mencemarkan Pakaiannya dengan Maut

Dalam ayat 4 Tuhan berkata, “Tetapi di Sardis ada beberapa orang

yang tidak mencemarkan pakaiannya.” Dalam Alkitab, pakaian

melambangkan apa adanya diri kita dalam kelakuan dan kehidupan kita.

Mencemarkan pakaian di sini khususnya berarti mengotori pakaian

Page 63: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

63

dengan noda maut. Di hadapan Allah, maut lebih najis daripada dosa (Im.

11:24-25; Bil. 6:6-7, 9). Dalam ayat ini, pencemaran mengacu kepada

sesuatu yang berasal dari maut. Pencemaran di Sardis bukan pencemaran

karena dosa, melainkan pencemaran karena maut. Maut lebih najis

daripada dosa. Menurut Perjanjian Lama, jika seseorang berbuat dosa, dia

dapat diampuni melalui mempersembahkan kurban penghapus dosa (Im.

4:27-31). Namun, seseorang yang menjamah orang mati harus menunggu

tujuh hari baru dapat tahir (Bil. 19:11, 16). Ini mengindikasikan bahwa

pencemaran oleh maut lebih serius daripada pencemaran oleh dosa.

Sayang, umat Kristen hari ini tidak memiliki kesadaran akan maut ini.

Jika Anda pergi ke Las Vegas dan berjudi di kasino, Anda akan merasa

telah berbuat dosa. Tetapi jika Anda datang ke dalam sidang dengan cara

yang mati, Anda mungkin tidak merasakan keseriusannya. Tetapi dalam

pandangan Allah, situasi yang penuh maut itu lebih serius daripada

berjudi di kasino di Las Vegas. Walaupun umat Kristen mengecam dosa,

namun mereka tidak mengecam maut. Mereka duduk di tempat sidang

seperti mayat, namun tidak merasa ada sesuatu yang tidak benar. Saya

tidak suka dekat-dekat dengan sesuatu yang mati. Sewaktu ibu saya

meninggal, sekalipun kami semua mengasihinya, namun tidak seorang

pun di antara kami yang berani menemani mayatnya semalam-malaman.

Jika istri Anda menjadi kotor karena mengerjakan sesuatu bagi Anda,

Anda bahkan lebih mengasihinya. Tetapi jika dia mati, Anda tidak ingin

dekat-dekat dengan jenazahnya. Tuhan membenci maut. Namun,

kebanyakan umat Kristen dalam gereja-gereja Reformasi tidak

mempunyai konsepsi yang demikian terhadap maut ini. Mereka mungkin

berkata, “Apa salahnya gereja-gereja denominasi?” Mereka tidak hanya

salah, bahkan penuh dengan maut. Maut merupakan problem terbesar.

Betapa bahayanya hal itu! Maut merupakan bau busuk bagi Allah, dan dia

tidak dapat menoleransinya.

Gereja-gereja lokal harus membenci maut. Saya lebih suka melihat

orang-orang di dalam gereja-gereja melakukan kesalahan daripada

melihat mereka mati. Sering kali saya bertanya kepada saudara dan

saudari yang tidak menunaikan fungsi mereka di dalam sidang-sidang.

Jawab mereka, “Aku takut melakukan kesalahan.” Mendengar itu saya

berkata, “Semakin banyak kesalahan yang kalian perbuat, semakin baik.

Anak-anak yang hidup tentu melakukan banyak kesalahan. Tetapi anak-

anak yang mati tidak pernah melakukan kesalahan sedikit pun.” Jika

Anda hanya duduk di tempat sidang tanpa melakukan apa-apa, Anda

memang tidak akan pernah berbuat salah. Namun sekalipun Anda benar,

keadaan Anda sesungguhnya mati. Lebih baik hidup sekalipun salah

daripada benar namun mati. Mungkin saja saya melakukan kesalahan,

tetapi setiap orang mengetahui betapa hidupnya saya. Manakah yang lebih

Anda sukai, benar namun mati atau melakukan kekeliruan namun hidup?

Berjalan dengan Tuhan dalam Pakaian Putih

Tentang orang-orang yang tidak mencemarkan pakaiannya, Tuhan

berkata bahwa, “mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih,

Page 64: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

64

karena mereka layak untuk itu” (ayat 4). Putih bukan hanya

melambangkan kemurnian, melainkan juga melambangkan diperkenan.

Di sini, pakaian putih melambangkan perilaku dan kehidupan yang tidak

tercemar oleh maut, melainkan yang diperkenan oleh Tuhan. Inilah syarat

berjalan dengan Tuhan, terutama dalam kerajaan yang akan datang.

JANJI KEPADA PEMENANG

Jika Anda membaca konteks Wahyu 2 dan 3, Anda akan nampak bahwa

setiap kali Tuhan memberikan suatu janji dalam ketujuh surat ini, selalu

dengan tegas mengacu kepada kerajaan yang akan datang, tidak pernah

ditujukan kepada kekekalan, yaitu nasib kekal kita, melainkan selalu

ditujukan kepada masa depan kita dalam kerajaan yang akan datang.

Inilah prinsip dasar dan yang menentukan dalam memahami seluruh janji

dalam ketujuh surat ini. Dalam ayat 4 Tuhan berjanji bahwa mereka yang

hidup, yang tidak mencemarkan pakaian mereka, akan berjalan dengan-

Nya dalam pakaian putih. Kapankah hal ini terjadi? Pada hari pernikahan

Kristus yang akan berlangsung selama seribu tahun. Berjalan dengan

Tuhan dalam pakaian putih berarti berjalan dengan-Nya selama seribu

tahun itu. Dalam prinsipnya, ini juga harus diterapkan dalam hidup kita

hari ini, yaitu selalu berjalan dengan Tuhan.

Dalam ayat 5 Tuhan berkata, “Siapa yang menang, kepadanya akan

dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus

namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya

di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.” Menang di sini

mengacu kepada menang atas keadaan gereja di Sardis yang mati, yaitu

menang atas Sardis yang mati. Keseluruhan ayat 5 adalah janji Tuhan

kepada para pemenang. Janji ini akan tergenapkan pada Kerajaan Seribu

Tahun setelah Tuhan datang kembali.

Mengenakan Pakaian Putih, Berjalan dengan Tuhan

Pertama, Tuhan berjanji kepada para pemenang bahwa mereka akan

“mengenakan pakaian putih”. Mengenakan pakaian putih dalam janji ini

adalah pahala yang diberikan kepada para pemenang dalam Kerajaan

Seribu Tahun. Perilaku mereka dalam zaman ini akan menjadi pahala bagi

mereka dalam zaman yang akan datang. Setiap orang beriman

memerlukan dua pakaian: yang pertama adalah pakaian pembenaran

untuk keselamatan kita yang melambangkan Kristus sebagai kebenaran

obyektif kita. Dalam Lukas 15, ketika anak yang hilang itu kembali ke

rumah, bapanya mengambil sehelai jubah yang terindah yang disediakan

baginya. Perkara pertama yang dilakukan ayah itu ialah mengenakan

jubah terindah itu kepadanya. Dengan mengenakan jubah itu, anak yang

hilang itu dibenarkan di hadapan bapanya. Tadinya, dia telah menjadi

seorang pengemis yang kasihan, tidak lagi layak hidup bersama bapanya.

Tetapi saat dia mengenakan jubah itu, dia dibenarkan dan diperkenan. Ini

berarti dia dibenarkan dalam Kristus dan Kristus menjadi jubah

kebenarannya. Jadi, pakaian pembenaran adalah untuk keselamatan.

Page 65: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

65

Namun, di samping ini, kita memerlukan pakaian lain yang membuat kita

diperkenan Tuhan. “Kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan putih

bersih” dalam Wahyu 19:8 mengindikasikan jubah yang kedua. Menurut

perlambangan, permaisuri dalam Mazmur 45 mempunyai dua macam

pakaian, satu untuk keselamatan dan yang lain untuk dikenakan bersama-

sama raja dalam pemerintahan-Nya. Setelah beroleh selamat, kita perlu

menjadi matang dan mengalahkan semua gangguan dan halangan. Kita

harus berlari dalam perlombaan dan mencapai tujuan. Sewaktu kita

berlari dalam perlombaan, banyak perkara akan menghalangi kita

mencapai sasaran. Kita harus mengalahkan semua penghalang itu. Ya,

kita telah beroleh selamat, dibenarkan, dan telah memiliki jubah pertama,

tetapi kita masih harus menjadi matang dan mencapai apa yang telah

ditentukan bagi kita. Jika kita berbuat demikian, maka kita akan

menerima pahala. Ini bukan perkara Kristus sebagai kebenaran obyektif,

melainkan mengalami Kristus sebagai kebenaran subyektif. Kristus

sebagai kebenaran obyektif telah kita kenakan, sedangkan Kristus sebagai

kebenaran subyektif diperhidupkan dari kita. Kita harus

memperhidupkan Kristus sebagai pakaian kita yang kedua. Pakaian ini

adalah untuk pahala. Pakaian putih yang tercantum dalam ayat 5

mengacu kepada pakaian kedua. Bila kita memiliki pakaian yang kedua

ini, kita akan diperkenan Tuhan dan akan menerima pahala. (Pelajaran-

Hayat Wahyu, hal. 232-251)

Sebagai Dia yang Akan Datang seperti Pencuri

Wahyu 3:3 mengatakan, "Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga,

Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu kapan saatnya Aku

tiba-tiba datang kepadamu." Ayat ini mengindikasikan bahwa Kristus

adalah Dia yang akan datang seperti pencuri untuk mencuri harta

mustika-Nya, para pencari-Nya yang mustika. Pencuri datang untuk

mencuri barang berharga di waktu yang tidak diketahui. Karena banyak

orang beriman yang mati secara rohani, mereka tidak akan menyadari

Tuhan datang seperti pencuri dalam penampakan rahasia-Nya bagi para

pencari-Nya. Karena itu, ada keperluan untuk berjaga-jaga.

Wahyu dalam Perjanjian Baru mengenai kedatangan Tuhan kali kedua

bukanlah menurut pemahaman alamiah kita. Menurut pikiran alamiah

kita, Tuhan akan tiba-tiba turun dari takhta di surga ke bumi. Namun,

menurut Firman Allah yang murni, kedatangan kembali Tuhan adalah

sebuah proses. Kedatangan kembali-Nya akan dimulai dari takhta dan

akan melewati satu proses sampai Dia turun untuk berperang di

Harmagedon. Tuhan akan turun dari takhta ke angkasa di mana Dia akan

merampungkan banyak hal: pengangkatan sebagian besar orang kudus,

penghakiman di takhta penghakiman, dan pernikahan Anak Domba.

Setelah semua ini dirampungkan di angkasa, Tuhan akan turun ke bumi.

Pengangkatan awal para pemenang, termasuk anak laki-laki (ps. 12) dan

buah sulung (ps. 14), akan terjadi pada awal proses kedatangan Tuhan

kembali. Dengan kata lain, ketika mereka diangkat, proses kedatangan

kembali Tuhan dimulai.

Page 66: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

66

Kristus akan datang kembali secara rahasia seperti pencuri (3:3b;

16:15). Tidak ada pencuri memberi tahu Anda dulu waktu kedatangannya.

Dalam kedatangan rahasia-Nya seperti pencuri, Kristus akan datang

untuk mencuri hal-hal yang berharga. Tidak ada pencuri yang mencuri hal-

hal yang tak berharga. Pencuri datang hanya untuk mencuri barang yang

berharga. Kita perlu menjadi berharga di mata Tuhan. Kita harus

berharga dengan menjadi matang sehingga Dia akan datang dan

membawa kita secara rahasia. Hanya mereka yang matang dalam hayat

dan ditransformasi jiwanya akan berharga untuk Tuhan curi. Selama kita

tidak ditransformasi, kita yakin bahwa Pencuri tidak akan pernah

mendatangi kita. Waktu kedatangan rahasia-Nya tidak diketahui. Kita

semua harus bertanya kepada diri sendiri apakah kita berharga dan

apakah kita layak dicuri oleh Kristus dalam kedatangan rahasia-Nya.

Tiba-tiba, beberapa orang beriman yang adalah para pemenang awal

akan diambil oleh kedatangan Tuhan seperti pencuri (Mat. 24:43). Tidak

ada yang tahu waktu awal proses kedatangan kembali Tuhan dan

pengangkatan para pemenang awal. Ketika waktunya tiba, tidak ada

waktu bagi kita untuk mempersiapkan diri. Kita harus sepenuhnya

dipersiapkan sebelum waktu itu. Karena itu, kita harus siap sedia dan

berjaga-jaga.

Dalam Matius 24:40 dan 41, Tuhan berbicara tentang kedatangan

rahasia-Nya, "Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang

akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang

perempuan sedang memutar batu giling, yang seorang akan dibawa dan

yang lain akan ditinggalkan." Tuhan Yesus sangat bijaksana,

menggunakan dua orang saudara yang berada di ladang dan dua orang

saudari yang sedang memutar batu kilangan sebagai ilustrasi.

Kelihatannya dua saudara ini sama dan dua saudari ini sama. Tetapi tiba-

tiba salah seorang saudara dan salah seorang saudari diangkat. Setelah

memberikan ilustrasi ini, Tuhan berkata, "Karena itu, berjaga-jagalah,

sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi

ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari

pencuri akan datang, sudahlah pasti dia berjaga-jaga, dan tidak akan

membiarkan rumahnya dibongkar. Karena itu, hendaklah kamu juga siap

sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga" (ay.

42-44). Sewaktu kita sedang bekerja, tidak memiliki kesadaran bahwa

Kristus akan datang, sebagian dari kita akan terangkat. Karena Dia

datang seperti pencuri, kita harus berjaga-jaga. The Conclusion of The New

Testament, hal. 4194-4195)

Page 67: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

67

KEMBALI KE ORTODOKSI GEREJA

(Sabtu — Sidang Pertama Pagi)

Berita Tujuh

Gereja di Filadelfia

Pembacaan Alkitab: Why. 3:7-13; 1 Yoh. 3:14

I. Sebagai satu tanda, gereja di Filadelfia menggambarkan

gereja kasih persaudaraan, pemulihan kehidupan gereja yang

tepat, mulai dari awal abad kesembilan belas sampai

penampakan Tuhan kali kedua—Why. 3:7:

A. Sama seperti gereja reformasi, yang digambarkan oleh gereja di

Sardis, adalah reaksi terhadap Gereja Katolik yang murtad, yang

digambarkan oleh gereja di Tiatira, demikian juga gereja kasih

persaudaraan adalah reaksi terhadap gereja reformasi yang

mati—ay. 1; 2:18.

B. Reaksi ini akan berlanjut sebagai anti-kesaksian terhadap aliran

Katolik yang murtad dan aliran Protestan yang merosot hingga

Tuhan datang kembali—3:11.

II. Di dalam Bahasa Yunani Filadelfia berarti “kasih

persaudaraan”—ay. 7:

A. Bagian-bagian kata Yunani untuk Filadelfia berarti “memiliki

kasih sayang untuk” dan “saudara,” maka, perasaan sayang

persaudaraan, yaitu kasih bercirikan kesukaan dan

kesenangan—2 Ptr. 1:7.

B. Di dalam kesalehan, yang adalah ekspresi Allah, kasih ini perlu

disuplaikan untuk persaudaraan (1 Ptr. 2:17; 3:8; Gal. 6:10),

untuk kesaksian kita terhadap dunia (Yoh. 13:34-35), dan untuk

menghasilkan buah—15:16-17.

C. Gereja di Filadelfia secara nubuat menggambarkan gereja kasih

persaudaraan, yaitu, kehidupan gereja yang tepat—Why. 3:7:

1. Gereja kasih persaudaraan adalah reaksi terhadap gereja

reformasi yang mati.

2. Gereja kasih persaudaraan dimulai di awal abad kesembilan

belas, ketika saudara-saudara dibangkitkan di Inggirs untuk

mempraktekkan kehidupan gereja di luar sistem sekte-sekte

dan perpecahan-perpecahan, dan ini akan berlanjut hingga

Tuhan datang kembali—ay. 11.

D. “Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hayat

karena kita mengasihi saudara-saudara. Dia yang tidak

mengasihi tetap tinggal di dalam maut”—1 Yoh. 3:14:

1. Berpindah dari maut ke dalam hayat adalah berpindah dari

sumber, esens, elemen, dan ruang lingkup maut ke dalam

sumber, esens, elemen, dan ruang lingkup hayat; ini terjadi di

dalam kita saat kelahiran kembali kita—Yoh. 3:3, 5-6; 5:24.

Page 68: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

68

2. Kasih (kasih Allah) terhadap saudara-saudara adalah bukti

kuat bahwa kita telah berpindah dari maut ke dalam hayat—

1 Yoh. 3:14:

a. Iman di dalam Tuhan adalah jalan bagi kita untuk

berpindah dari maut ke dalam hayat; kasih terhadap

saudara-saudara adalah bukti bahwa kita telah berpindah

dari maut ke dalam hayat.

b. Memiliki iman adalah menerima hayat kekal (Yoh. 3:15);

mengasihi adalah hidup oleh hayat kekal yang telah kita

terima—1 Yoh. 5:13; 4:7.

c. Kasih yang tak terutarakan ini hanya dapat dihasilkan

dari iman yang asli:

(1) Seseorang mengasihi tanpa alasan selain fakta bahwa

orang lain itu adalah seorang saudara.

(2) Ada perasaan dan cita rasa yang tak terutarakan

terhadap satu sama lain; perasaan dan cita rasa ini

adalah bukti bahwa kita telah berpindah dari maut ke

dalam hayat.

3. Tidak mengasihi saudara adalah bukti bahwa orang itu tidak

hidup oleh esens dan elemen kasih ilahi dan tidak tinggal di

dalam ruang lingkup kasih ini—3:14b.

4. “Dengan inilah kita mengenal kasih, yaitu bahwa Dia telah

menyerahkan nyawa-Nya demi kita; jadi kita pun wajib

menyerahkan nyawa kita demi saudara-saudara”—ay. 16:

a. Kasih untuk saudara-saudara adalah kerelaan untuk

mengesampingkan diri kita untuk melayani mereka—Gal.

5:13.

b. Mengasihi saudara-saudara adalah rela menyangkal diri

bagi penyempurnaan orang lain dan memiliki hati yang

rela menyerahkan nyawanya bagi saudara-saudaranya.

III. “Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang

kunci Daud; apabila Dia membuka, tidak ada yang dapat

menutup; apabila Dia menutup, tidak ada yang dapat

membuka”—Why. 3:7:

A. Bagi gereja kasih persaudaraan, Tuhan adalah Yang kudus, Yang

benar, yang oleh-Nya dan dengan-Nya gereja yang dipulihkan itu

dapat menjadi kudus, terpisah dari dunia, dan benar, setia,

kepada Allah.

B. Bagi gereja kasih persaudaraan, Tuhan juga adalah Dia yang

memegang kunci Daud, yaitu kunci kerajaan, dengan otoritas

untuk membuka dan menutup—ay. 7; Yes. 22:22:

1. Ini adalah kunci gudang harta rumah Allah, yang

dilambangkan oleh rumah Daud, bagi pembangunan kerajaan

Allah—39:2; 2 Sam. 7:16:

a. Gereja adalah rumah Allah dan kerajaan Allah—1 Tim.

3:15; Mat. 16:18-19; Rm. 14:17.

Page 69: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

69

b. Kunci Daud adalah untuk menjaga semua harta kekayaan

rumah Allah, yang adalah segala kekayaan Kristus bagi

kenikmatan kita—Ef. 3:8.

2. Kunci Daud membuka seluruh alam semesta bagi Allah—Yes.

22:22; Rev. 3:7:

a. Sebagai Daud yang lebih besar, Kristus telah membangun

rumah Allah, bait yang riil, dan Dia telah mendirikan

kerajaan Allah, yaitu wilayah kekuasaan yang di

dalamnya Dia menjalankan otoritas yang penuh untuk

mewakili Allah; karena itu, Dia memegang kunci Daud—

Mat. 1:1; 12:3-8; 16:18-19.

b. Fakta bahwa Kristus memegang kunci Daud menandakan

bahwa Dia adalah pusat ekonomi Allah; Dia adalah Yang

mengekspresikan Allah dan mewakili Allah, Dia yang

memegang kunci untuk membuka segala sesuatu di dalam

wilayah kekuasaan Allah—Kol. 1:15-18.

IV. “Lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak

dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu

tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan

engkau tidak menyangkal nama-Ku”—Why. 3:8:

A. Sebagai Dia yang memegang kunci Daud dan yang membuka dan

tidak ada seorang pun yang dapat menutup, Tuhan telah

memberikan kepada gereja yang dipulihkan “pintu yang terbuka

yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun”:

1. Selama bertahun-tahun pemulihan Tuhan telah mengalami

Tuhan sebagai Dia yang demikian.

2. Sejak pemulihan kehidupan gereja yang tepat yang dimulai di

awal abad kesembilan belas, sebuah pintu selalu terbuka lebar

untuk pemulihan Tuhan.

3. Meskipun banyak penentang telah bangkit melawan

pemulihan Tuhan dan telah mencoba untuk menutup pintu

itu, tetapi Kristus adalah Dia yang memegang kunci Daud,

dan apa yang Dia buka, tidak dapat ditutup oleh seorangpun.

B. Salah satu bagian yang luar biasa dari gereja di Filadelfia adalah

ia memelihara firman Tuhan—ay. 8:

1. Menurut sejarah, tidak ada orang Kristen lain yang

memelihara firman Tuhan seketat gereja di Filadelfia.

2. Gereja di Filadelfia, gereja yang dipulihkan, tidak

mempedulikan tradisi; ia mempedulikan perkataan Allah—cf.

Mat. 15:6b.

C. Gereja di Filadelfia memelihara firman Tuhan dengan kekuatan

tidak seberapa yang dimilikinya—Why. 3:8:

1. Kita tidak seharusnya menganggap gereja di Filadelfia itu

kuat, penuh kuasa, dan unggul; Tuhan berkata bahwa dia

memiliki “kekuatan tidak seberapa.”

Page 70: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

70

2. Yang menyenangkan Tuhan bukanlah karena kita kuat

melainkan karena kita memakai kekuatan kita yang tidak

seberapa untuk melakukan yang terbaik yang dapat kita

lakukan.

3. Meskipun jumlah kasih karunia yang telah kita terima

mungkin terbatas dalam kapasitasnya, asalkan kita

memakainya, mencurahkannya untuk sebisa mungkin

memelihara firman Tuhan, maka Dia akan senang—Rm. 12:

6; Ef. 4: 7; 1 Ptr. 4:10.

D. Di dalam Wahyu 3:8 Tuhan mengatakan bahwa gereja di

Filadelfia tidak menyangkal nama-Nya:

1. Firman Tuhan adalah ekspresi-Nya, dan nama Tuhan adalah

diri Tuhan itu sendiri.

2. Gereja yang dipulihkan bukan hanya telah kembali

sepenuhnya kepada firman Tuhan melainkan juga telah

meninggalkan semua nama selain nama Tuhan Yesus Kristus.

3. Gereja yang dipulihkan itu mutlak milik Tuhan, tidak ada

hubungan apapun dengan denominasi apapun (nama apapun).

E. Penyimpangan dari firman kepada ajaran-ajaran bidah dan

meninggikan begitu banyak nama selain nama Kristus adalah

tanda yang paling menyolok dari kekristenan yang merosot (2:14-

15, 20).

F. Kembali ke firman yang murni dari semua ajaran bidah dan

tradisi, serta meninggikan nama Tuhan melalui meninggalkan

setiap nama lain adalah kesaksian yang paling menginspirasi di

dalam gereja yang dipulihkan—3:8.

Kutipan Berita Ministri:

KEADAAN GEREJA

Kekuatannya Tidak Seberapa

Dalam 3:8 kita nampak keadaan gereja di Filadelfia. Pertama, gereja

ini mempunyai kekuatan yang tidak seberapa. (Dalam bahasa aslinya,

memiliki sedikit kekuatan). Sering kali kita terlalu melebih-lebihkan

gereja di Filadelfia, mengira gereja ini kuat dan unggul. Namun,

sebenarnya tidaklah demikian. Sebagian orang beranggapan, ketika

Tuhan membangkitkan para saudara di Inggris lebih dari seratus lima

puluh tahun yang lalu, setiap orang di antara mereka pastilah seperti

Daud. Sementara kita membanggakan gereja di Filadelfia, Tuhan berkata,

“Kamu memiliki sedikit kekuatan.” Yang menyenangkan Tuhan bukan

kekuatan kita, melainkan kita menggunakan sedikit kekuatan itu untuk

melakukan yang semaksimal mungkin. Janganlah berusaha menjadi kuat.

Orang yang merasa dirinya kuat tidak begitu menyenangkan Tuhan

seperti orang yang berbuat semaksimal mungkin dengan kekuatannya

yang tidak sedikit. Anda tidak mungkin melampaui apa yang telah Tuhan

Page 71: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

71

berikan kepada Anda. Gunakan saja apa yang telah Anda terima dari-Nya.

Jangan merampas kasih karunia Tuhan. Tidak seorang pun di antara kita

dapat mengatakan bahwa dia tidak menerima sesuatu pun dari Tuhan.

Bahkan yang terkecil di antara kita pun telah menerima sejumlah kasih

karunia dari-Nya. Anda wajib menggunakan kasih karunia itu, dan

memakainya dengan sebaik-baiknya. Jika Anda berbuat demikian, Tuhan

akan menghargai Anda serta berkata, “Bagus. Kamu memang memiliki

sedikit kekuatan, namun kamu melakukan firman-Ku dengan kekuatan

yang engkau miliki.” Jangan berusaha menjadi raksasa. Tuhan tidak

senang raksasa; dia lebih suka orang kecil yang hanya memiliki sedikit

anugerah. Sekalipun kapasitas kasih karunia itu terbatas, asal kita

memakainya, mengeluarkannya sebanyak dan semampu kita untuk

menuruti firman Tuhan, dia akan berkenan.

Menuruti Firman Tuhan

Dalam ayat 8 Tuhan berkata bahwa gereja di Filadelfia menuruti

firman-Nya. Salah satu ciri khusus dari gereja di Filadelfia adalah dia

menuruti firman Tuhan. Menurut sejarah, tidak ada orang Kristen lainnya

yang menuruti firman Tuhan seketat yang dilakukan gereja di Filadelfia.

Demikian pula, bersandar anugerah-Nya, kita hari ini juga menuruti

firman Tuhan. Meskipun banyak yang menyalahkan kita, mengatakan

kita adalah bidah, namun kita sangat menghargai firman Tuhan. Kita

menuruti firman Allah, bukan secara tradisional, melainkan sesuai dengan

firman yang murni. Hal ini menyinggung mereka yang ingin berpegang

pada berbagai tradisi nenek moyang mereka. Gereja di Filadelfia tidak

mempedulikan tradisi, dia hanya memperhatikan firman Allah.

Tidak Menyangkal Nama Tuhan

Dalam ayat 8 Tuhan juga berkata bahwa gereja di Filadelfia tidak

menyangkal nama-Nya. Sejak para saudara dibangkitkan di Inggris pada

awal abad 18; mereka tidak mengambil nama lain selain nama Tuhan.

Firman adalah pengutaraan Tuhan, dan nama adalah diri Tuhan sendiri.

Walaupun gereja Reformasi sedikit banyak sudah dipulihkan kepada

firman Tuhan, namun mereka menyangkal nama Tuhan dengan

menjadikan diri mereka denominasi-denominasi, mengambil nama-nama

lain, misalnya: gereja Anglikan, gereja Prebisterian, ... dan sebagainya.

Gereja yang dipulihkan bukan hanya secara keseluruhan kembali kepada

firman Tuhan, juga telah meninggalkan segala nama selain nama Tuhan

Yesus Kristus. Gereja yang dipulihkan mutlak kepunyaan Tuhan, tidak

ada sangkut-pautnya dengan sebutan apa pun. Menyimpang dari firman

Tuhan adalah murtad, membuat gereja menjadi denominasi dengan

mengambil nama apa pun selain nama Tuhan adalah perzinaan rohani.

Sebagai perawan suci yang dipertunangkan kepada Kristus (2 Kor. 11:2),

gereja tidak seharusnya memiliki nama lain, selain nama Suaminya.

Semua nama lain adalah kekejian bagi Allah. Dalam kehidupan gereja

yang dipulihkan, tidak ada ajaran Bileam (2:14), tidak ada ajaran Nikolaus

(2:15), tidak ada ajaran Izebel (2:20), juga tidak ada seluk-beluk Iblis (2:24);

Page 72: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

72

hanya ada firman murni Tuhan. Gereja yang dipulihkan tidak mempunyai

predikat (sebutan) denominasi, hanya mempunyai nama Tuhan Yesus

Kristus yang unik ini. Penyimpangan dari firman Tuhan kepada berbagai

bidah dan meninggikan banyak nama selain nama Kristus adalah tanda

yang paling mencolok dari kekristenan yang merosot. Kembali kepada

firman yang murni dari segala bidah dan tradisi dan meninggikan nama

Tuhan dengan meninggalkan semua nama lain merupakan kesaksian yang

paling menjamah orang dalam gereja yang dipulihkan. Inilah sebabnya,

gereja dalam pemulihan Tuhan memiliki wahyu dan penyertaan Tuhan,

bahkan dengan lincah mengekpresikan Tuhan, penuh dengan terang dan

kelimpahan hayat.

Karena kita memiliki nama yang almuhit, nama di atas segala nama,

maka kita tidak perlu nama Lutheran, Methodis, Baptis, Episkopal,

Presbiterian, atau nama-nama lainnya. Kita hanya memiliki satu nama,

nama Juruselamat kita, Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah. Mengambil

suatu nama adalah satu perkara yang serius. Misalkan Anda adalah

Nyonya Smith. Jika kemudian Anda mengambil nama Nyonya Jones,

berarti Anda telah melakukan perzinaan. Gereja seharusnya hanya

mempunyai satu suami, hanya satu nama, yaitu nama Yesus Kristus.

Beberapa teman di denominasi pernah bertanya kepada saya,

“Mengapa Anda menyebut diri Anda gereja? Dan mengapa Anda menyebut

kami bukan gereja?” Jawab saya, “Kalian sendiri menyebut diri kalian

sebagai Presbiterian. Jangan menyalahkan saya. Kalian sendiri yang

menetapkan begitu. Jika kalian adalah gereja, mengapa kalian

menetapkan diri kalian begitu? Kalau Anda Nyonya Smith, mengapa Anda

menyebut diri Anda Nyonya Jones? Kemudian ketika saya memanggil

Anda Nyonya Jones dan menyebut diri saya Nyonya Smith, Anda merasa

cemburu. Jangan menyalahkan saya, karena Anda sendiri yang menyebut

diri Anda Nyonya Jones.” Setelah itu, semua mulut mereka terkatup.

Jangan mengira nama itu perkara kecil. Kita diselamatkan dalam nama

Tuhan. Selain nama-Nya, kita tidak seharusnya mengambil nama lain.

George Whitefield, yang sezaman dengan John Wesley, pernah

mengatakan bahwa selain nama Yesus Kristus, dia tidak mempunyai

nama lain. Meskipun George Whitefield adalah orang Inggris, dia

meninggalkan nama gereja negara Inggris, dia bukan milik nama gereja

negara itu lagi. Gereja di Filadelfia tidak menyangkal nama Tuhan, dia

tidak mempunyai nama lain selain nama-Nya.

Kadang-kadang, ada orang yang berdebat dengan kita, “Kami tidak

pernah menyangkal nama Tuhan.” Jawab kita, “Memang Anda tidak

menyangkal nama-Nya, tetapi Anda telah mengambil nama lain di

samping nama-Nya, dan bahkan meninggikan nama itu melebihi nama-

Nya. Sekarang Anda mempunyai dua nama. Mengapa Anda tidak

membuang nama lain yang telah Anda ambil itu? Jika Anda mau

membuang nama lain itu, tentulah kita dapat menjadi satu. Semua nama

lain itu mendatangkan perpecahan belaka. Anda menyebut diri Anda

Presbiterian. Saya membenci nama itu karena hal itu akan membuat saya

berzina. Karena Anda menyukainya dan saya membencinya, dan Anda

Page 73: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

73

tetap berpegang padanya, lalu bagaimanakah kita dapat menjadi satu?

Tetapi jika Anda mau membuang nama itu, kita segera akan menjadi satu

di dalam nama yang unik, yaitu Tuhan Yesus Kristus.” Sebagian orang

berkata bahwa nama yang di luar itu, yaitu nama bangunan gereja itu

hanyalah sebuah tanda di luar, dan sebenarnya mereka tidak bermaksud

mempertahankannya. Jika mereka memang tidak bermaksud

mempertahankannya, mereka harus membuktikan kejujuran mereka

dengan meninggalkan tanda itu. Tetapi mereka berkata, hal itu sangat

sulit dilakukan, karena majelis “gereja” akan menghalangi mereka.

Terhadap orang-orang yang demikian saya berkata, “Kalau begitu Anda

harus bertanggung jawab atas perpecahan ini.”

Pintu yang Terbuka

Dalam ayat 8 Tuhan berkata, “Lihatlah, Aku telah membuka pintu

bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun.” Sebagai yang

memegang kunci Daud dan yang membuka pintu yang tidak dapat ditutup

oleh seorang pun. Tuhan telah membukakan pintu kepada gereja yang

dipulihkan, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Sejak pemulihan

kehidupan gereja yang tepat dimulai pada awal abad 19, sampai sekarang,

pemulihan Tuhan selalu memiliki pintu yang terbuka. Semakin organisasi

kekristenan berupaya menutup pintu, pintu malah terbuka lebih lebar.

Hari ini, meskipun banyak tentangan, pintu ini tetap terbuka di seluruh

dunia. Kuncinya ada di dalam tangan Kepala gereja, tidak di dalam tangan

penentang. Haleluya! Kita mempunyai sebuah pintu yang terbuka! Selama

lima puluh tahun yang silam, denominasi berupaya sekuat tenaga untuk

menutup pintu ini. Namun semakin mereka berusaha menutupnya, Tuhan

semakin membukanya. Tidak seorang pun dapat menyangkal adanya

pintu yang terbuka bagi pemulihan Tuhan hari ini. Tuhan memiliki kunci

itu. Asal kita berada di pemulihan, pintu selalu terbuka bagi kita.

(Pelajaran-Hayat Wahyu, hal. 254-260)

KRISTUS SEBAGAI YANG KUDUS, YANG BENAR,

YANG MEMEGANG KUNCI DAUD,

YANG MEMBUKA DAN TIDAK ADA YANG DAPAT MENUTUP,

DAN YANG MENUTUP DAN TIDAK ADA YANG DAPAT

MEMBUKA

Wahyu 3:7 menyajikan Kristus sebagai "Yang Kudus, Yang Benar, yang

memegang kunci Daud; apabila dia membuka, tidak ada yang dapat

menutup; apabila dia menutup, tidak ada yang dapat membuka." Untuk

gereja di Filadelfia, gereja kasih persaudaraan, Tuhan adalah "Yang

Kudus, Yang benar" yang oleh dan dengan-Nya gereja dapat menjadi

kudus, terpisah dari dunia, dan benar, setia, kepada Allah. Untuk

mendispensikan hayat kepada orang lain, Dia harus kudus dan Dia harus

benar. Jika kita tidak kudus atau benar, kita tidak pernah dapat

mendispensikan hayat kepada orang lain. Ketika kita memasuki Alkitab

dan melihat semua butir dari diri Kristus, kita dapat melihat bahwa

mereka adalah untuk penyaluran ilahi.

Page 74: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

74

Bagi gereja di Filadelfia, Tuhan juga Yang memegang "kunci Daud" (ay.

7), kunci kerajaan, dengan otoritas untuk membuka dan menutup. Di sini

kita perlu memperhatikan arti dari istilah kunci Daud. Menurut Kejadian

1, ketika Allah menciptakan manusia, Dia memberinya kuasa atas semua

makhluk. Hal ini mengindikasikan bahwa maksud Allah terhadap

manusia adalah untuk berkuasa yang mewakili Allah di bumi. Namun

karena kejatuhan, manusia kehilangan kuasa ini dan tidak pernah

sepenuhnya memulihkannya. Manusia tidak mendapatkan kembali

kekuasaan di bumi untuk mewakili Allah. Dalam kehidupan Adam, Habel,

Enos, Henokh, dan Nuh kita tidak melihat kuasa ini. Kita juga tidak

melihatnya dalam kehidupan Abraham, Ishak, dan Yakub. Kita tidak

melihat kuasa ini sampai umat pilihan Allah, bani Israel, masuk ke dalam

negeri yang baik dan membangun Bait. Kelihatannya, Bait ini dibangun

oleh Salomo; sebenarnya, Bait dibangun oleh Daud, karena dia berada di

balik pembangunan Bait itu. Dalam Kejadian 1:26 Allah menciptakan

manusia menurut gambar-Nya sendiri supaya manusia dapat

mengekspresikan Dia dan dengan kuasa-Nya supaya manusia dapat

mewakili Dia. Bait berhubungan dengan gambar Allah, karena sebagai

rumah Allah, Bait adalah ekspresi-Nya. Bait dibangun di dalam kota. Bait

melambangkan ekspresi Allah, dan kota melambangkan kekuasaan Allah.

Gambar dan kekuasaan yang diwahyukan dalam Kejadian 1, setidaknya

sampai tingkat tertentu, digenapi di dalam Bait dan kota. Di dalam Bait

kita memiliki hadirat Allah untuk ekspresi-Nya, dan di dalam kota kita

memiliki kekuasaan Allah. Raja Allah ada di dalam kota yang mewakili-

Nya saat dia memerintah di bumi.

Ini adalah latar belakang yang diperlukan untuk memahami apakah

kunci Daud itu. Kunci yang dipegang oleh Daud adalah kunci dari seluruh

kekuasaan Allah. Kekuasaan Allah meliputi seluruh alam semesta,

khususnya umat manusia. Kekuasaan ini memiliki kunci yang dipegang

oleh orang yang berperang bagi kerajaan dan yang membuat persiapan

untuk Bait. Nama orang ini adalah Daud. Daud mewakili Allah dalam

mendirikan Kerajaan Allah di bumi. Karena itu, dia memegang kunci

kekuasaan Allah di alam semesta. Namun, Daud hanya lambang, bukan

realitas. Daud yang sejati adalah Kristus, Daud yang lebih besar (Mat.

12:1-8). Dialah yang membangun Bait Allah, gereja, dan mendirikan

Kerajaan Allah (16:18-19). Karena itu, dalam gereja hari ini, yang adalah

satu rumah dan satu kerajaan, kita memiliki ekspresi dan perwakilan

Allah. Sebagai Daud yang lebih besar, Kristus telah membangun rumah

Allah, Bait sejati, dan Dia telah mendirikan Kerajaan Allah, kekuasaan

yang di dalamnya Dia melaksanakan otoritas penuh untuk mewakili Allah.

Dengan demikian, Dia memegang kunci Daud, yang mewakili Allah dan

yang membuka seluruh alam semesta bagi Allah. Ini melambangkan

bahwa Kristus adalah pusat ekonomi Allah. Dialah yang mengekspresikan

dan mewakili Allah, memegang kunci untuk membuka segala sesuatu

dalam kekuasaan Allah.

Wahyu 3:7 juga mengatakan bahwa Kristus “apabila dia membuka,

tidak ada yang dapat menutup; apabila dia menutup, tidak ada yang dapat

Page 75: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

75

membuka.” Dia membuka dan menutup karena kunci alam semesta, kunci

ekonomi Allah, ada di tangan-Nya. Tuhan memakai kunci ini untuk

menanggulangi gereja.

Yesaya 22:22-24 adalah satu nubuat tentang Kristus sebagai Yang

memegang kunci Daud. Subyek penting dalam Yesaya 22 adalah rumah

Allah. Dalam pasal ini dinubuatkan bahwa Kristus tidak hanya akan

menjadi Yang memegang kunci Daud tetapi juga gantungan. Jika kita

mempertimbangkan konteks Yesaya 22 dan membaca konteks perkataan

mengenai Kristus sebagai Yang memegang kunci Daud dalam Wahyu 3,

kita akan menyadari bahwa Kristus memegang kunci Daud adalah bagi

rumah Allah, bangunan Allah.

Surat kiriman kepada gereja di Filadelfia melanjutkan berbicara

mengenai Yerusalem Baru (ay. 12). Para pemenang di Filadelfia akan

menjadi tiang dalam Bait Allah, dan Bait Allah pada akhirnya akan

diperbesar menjadi Yerusalem Baru. Menurut Wahyu 21:22, tidak ada Bait

dalam Yerusalem Baru, sebab dalam kekekalan Bait akan diperbesar

menjadi satu kota, yang memiliki tiga dimensi yang sama (ay. 16), akan

menjadi perbesaran Ruang Maha Kudus. Inilah perampungan akhir

rumah Allah. Kristus memegang kunci Daud, berperang bagi Allah,

membangun Bait, dan mendirikan Kerajaan Allah, semuanya adalah

untuk bangunan Allah.

Kristus, dengan memegang kunci Daud, membuka dan menutup,

bukan agar kita dapat menjadi kudus atau rohani, tetapi agar kita dapat

dibangunkan. Kekudusan dan kerohanian adalah untuk memampukan

kita menjadi tiang di dalam Bait Allah. Pada akhirnya, kita akan

menyandang nama Yerusalem Baru. Dalam Wahyu 3:12 Tuhan berkata,

"dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu

Yerusalem baru, yang turun dari surga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang

baru." Tujuan Allah adalah untuk menjadikan kita bagian dari Yerusalem

Baru. Allah mendambakan sebuah gereja yang terbangun. Dia

menginginkan Betel hari ini, rumah Allah, yang akan rampung dalam

Yerusalem Baru.

Yesaya 22:22-24 mencatat perkataan Yehova mengenai Elyakim, yang

melambangkan Kristus: "Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas

bahunya: apabila dia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila

dia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku akan memberikan dia

kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada

tembok yang kokoh; maka dia akan menjadi kursi kemuliaan bagi kaum

keluarganya. Dan padanya akan digantungkan segala tanggungan kaum

keluarganya, tunas dan taruk, beserta segala perkakas yang kecil, dari

piring pasu sampai periuk belanga." Kristus yang almuhit, seperti

dilambangkan oleh Elyakim, adalah Dia yang di atas bahunya, kunci

(perbendaharaan dari—39:2) rumah Allah (dilambangkan oleh rumah

Daud bagi pembangunan Kerajaan Allah—2 Sam. 7:16) ditaruh (Why. 3:7).

Gereja adalah rumah Allah (1 Tim. 3:15.) dan Kerajaan Allah (Mat. 16:18-

19; Rm. 14:17). Kunci yang ditaruh di bahu Kristus adalah kunci untuk

menjaga semua harta dari rumah Allah, yang adalah semua kekayaan

Page 76: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

76

Kristus untuk kenikmatan kita. Kristus adalah Dia yang dapat membuka

dan menutup pintu ke gudang kekayaan Allah, yang diwujudkan di dalam

Dia (Kol. 2:9). Kristus telah dipasang oleh Allah sebagai gantungan, atau

paku, ke tempat yang kokoh (Yes. 22:23a), yang melambangkan langit

tingkat ketiga (2 Kor. 12:2b), di mana Kristus ditinggikan oleh Allah

setelah kebangkitan-Nya (Kis. 2:33; 5:31). Karena Bapa ada di langit

tingkat ketiga (Mat. 6:9), ditinggikan ke langit tingkat ketiga adalah

ditinggikan sampai ke Allah Bapa (lih. Luk. 15:18). Kristus hari ini ada di

surga sebagai gantungan yang dipasang ke dalam Allah.

Dalam Yesaya 22:24 kemuliaan adalah kata keterangan pengganti

untuk tunas dan taruk dan perkakas. Jadi, kemuliaan rumah Bapa yang

menggantung pada Kristus sebagai gantungan adalah anak-anak Allah

sebagai tunas dan taruk (keturunan) dari Allah, dan anak-anak Allah ini

adalah perkakas Kristus, yang menggantung pada-Nya sebagai

gantungan, penopang, agar diisi oleh Dia dan meministrikan Dia kepada

orang lain. Anak-anak Allah sebagai tunas dan taruk adalah kemuliaan di

dalam rumah Allah, dan mereka juga adalah perkakas. Yang berbicara

kepada gereja di Filadelfia memegang kunci Daud untuk menanggulangi

kita supaya kita dapat ditransformasi dan dibangun. Setelah kita

dibangun, Dia akan menjadi gantungan bagi kita, dan kita akan menjadi

perkakas yang tergantung pada-Nya.

Pertama, Kristus memegang kunci Daud, dan akhirnya Dia memegang

kita. Kristus menggunakan kunci untuk membuka pintu penjara kita.

Sebelum kita masuk ke dalam kehidupan gereja, kita semua dipenjara.

Tetapi Kristus, Dia yang memegang kunci Daud, membuka penjara kita

dan membebaskan kita. Menurut pengalaman kita, semua pintu yang

dibukakan untuk kita oleh Kristus adalah pintu penjara. Meskipun para

penentang berusaha sebisa mungkin untuk memenjarakan kita, kita

dilepaskan oleh kunci yang dipegang di tangan Kristus. Sebagai Daud hari

ini, Dia memiliki kunci untuk membuka apa pun yang Allah ingin buka.

Sekali Dia membuka pintu dan kita dibebaskan, kita masuk ke dalam

rumah Allah di mana kita menjadi rumah tangga dengan banyak bejana

yang dimiliki oleh Kristus sebagai gantungan. Kristus adalah gantungan

di dalam rumah Allah, dan oleh gantungan ini, kita semua terangkat dari

bumi.

Pertama, Kristus menggunakan kunci untuk melepaskan kita dari

penjara. Setelah kita dilepaskan dan telah masuk ke dalam rumah Allah,

Dia menjadi gantungan yang menahan kita dari tanah. Tujuan Dia

melakukan hal ini adalah agar kita dapat ditransformasi menjadi tiang di

dalam rumah Allah. Pada akhirnya, kita, tiang-tiang itu, akan menjadi

bagian dari Yerusalem Baru. Kristus menuliskan nama Yerusalem Baru

kepada kita berarti kita telah ditransformasi menjadi bagian dari

Yerusalem Baru. Inilah kehidupan gereja, dan inilah Bait Allah. Di dalam

bait ini, Kristus kita adalah gantungan besar yang menahan kita dari

tanah bagi bangunan Allah.

Sebagai Dia yang memegang kunci Daud dan yang apabila membuka,

tidak ada yang dapat menutup, Tuhan telah memberikan satu pintu yang

Page 77: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

77

terbuka, yang tidak dapat ditutup, kepada gereja yang dipulihkan. Selama

bertahun-tahun, pemulihan Tuhan telah mengalami Tuhan sebagai Dia

yang sedemikian. Sejak pemulihan kehidupan gereja yang tepat dimulai

pada awal abad sembilan belas, satu pintu selalu terbuka lebar bagi

pemulihan Tuhan. Sejak awal pemulihan kehidupan gereja yang tepat,

Iblis, musuh Allah, berusaha sekuatnya untuk menutup pintu itu. Semakin

Kekristenan yang terorganisir mencoba untuk menutup pintu, semakin

terbuka lebar pintu itu. Meskipun ada banyak penentangan, hari ini pintu

terbuka di seluruh dunia. Kuncinya ada di tangan Kepala gereja; kunci ini

bukan ada di tangan para penentang. Tidak peduli berapa banyak

penentang terhadap pemulihan-Nya, pintu semakin terbuka bagi

pemulihan, dan kunci itu ada di tangan-Nya. Selama kita berada dalam

pemulihan-Nya, pintu akan selalu terbuka untuk kita. Meskipun banyak

penentang bangkit melawan pemulihan-Nya dan berusaha sekuatnya

untuk menutup pintu, Kristus tetap adalah Dia yang memegang kunci

Daud. Apa yang Dia buka tidak akan ada yang menutup, dan apa yang Dia

tutup tidak akan ada yang membuka. Hari ini kita harus memuji Tuhan

untuk pintu yang terbuka di seluruh dunia.

Filadelfia berarti "kasih persaudaraan." Dalam gereja-gereja lokal kita

memerlukan Filadelfia; kita perlu saling mengasihi. Kita saling mengasihi

karena kita mengasihi Tuhan. Kita memerlukan kasih persaudaraan,

sebab di dalam kasih ini kita memiliki pintu yang terbuka. Di dalam gereja

lokal yang menang, pintu selalu terbuka lebar, karena para saudara saling

mengasihi. Selama saudara-saudari saling mengasihi, pintu tidak pernah

dapat ditutup. Semakin kita saling mengasihi, semakin pintu akan

terbuka. Jika kita mengundang orang lain untuk datang ke sidang-sidang

gereja, kita hanya perlu membiarkan mereka melihat kasih dengan

keesaan dan keharmonisan yang kita miliki. Ini saja akan meyakinkan

mereka. Jalan untuk membuka pintu adalah saling mengasihi. Pintu yang

terbuka diletakkan di depan Filadelfia. Jika kita mau memiliki pintu yang

terbuka, kita harus saling mengasihi. Hal ini akan meyakinkan dunia. (The

Conclusion of The New Testament, hal. 4199-4204)

Page 78: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

78

KEMBALI KE ORTODOKSI GEREJA

(Sabtu — Sidang Kedua Pagi)

Berita Delapan

Gereja di Laodikia

Pembacaan Alkitab: Why. 3:14-22

I. Di dalam Bahasa Yunani Laodikia berarti “opini, keputusan

rakyat jelata” atau “opini, keputusan kaum awam”—Why. 3:14:

A. Begitu Filadelfia gagal, ia menjadi Laodikia; satu-satunya

peringatan untuk gereja di Filadelfia adalah agar mereka

memegang teguh apa yang mereka miliki supaya tidak seorang

pun mengambil mahkota mereka:

1. Mereka tidak boleh bosan melakukan hal-hal yang sama

dalam jangka waktu yang panjang dan tidak boleh meminta

suatu perubahan; mereka tidak boleh mempertimbangkan

untuk melakukan sesuatu yang baru setelah bertahun-tahun

melakukan hal-hal yang sama—yaitu memelihara firman

Tuhan dan tidak menyangkal nama-Nya—ay. 8, 11.

2. Apa yang telah mereka lakukan itu benar dan diberkati oleh

Tuhan; karena itu, mereka harus terus melanjutkannya;

mereka harus memegang teguh apa yang telah mereka miliki

dan tidak melepaskannya!

B. Laodikia adalah Filadelfia yang berubah sifat; jika kasih

persaudaraan hilang, opini mayoritas adalah opini yang diterima;

asalkan mayoritas menyukainya, maka tidak apa-apa:

1. Jika kasih persaudaraan hilang, hubungan dan kesadaran

Tubuh hilang.

2. Persekutuan hayat juga akan putus, dan yang tersisa

hanyalah opini manusia.

II. “Aku tahu segala pekerjaanmu: Engkau tidak dingin dan tidak

panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi

karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas,

Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena

engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkaya diriku

dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak

tahu bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan

telanjang”—vv. 15-17:

A. Di mata Tuhan, ciri-ciri dari Laodikia adalah suam-suam kuku

dan kesombongan rohani:

1. Kesombongan rohani berasal dari sejarah; ada yang pernah

kaya, dan mereka mengira bahwa mereka masih kaya; mereka

masih ingat sejarah mereka, tetapi mereka telah kehilangan

kehidupan mereka yang dahulu.

Page 79: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

79

2. Tuhan pernah merahmati mereka, dan mereka ingat akan

sejarah mereka, tetapi sekarang mereka telah kehilangan

realitas itu.

3. Mereka ingat bahwa mereka pernah kaya dan telah

memperkaya diri dan tidak kekurangan apa-apa, tetapi

sekarang mereka miskin dan buta.

B. Jika kita ingin terus di jalan Filadelfia dan menghindari jadi

Laodikia, kita harus ingat untuk merendahkan diri di hadapan

Allah—Mat. 5:3; 19:23-24; Yes. 57:15:

1. “Kasih tidak memegahkan diri dan tidak sombong … Kasih

tidak berkesudahan”—1 Kor. 13:4b, 8a.

2. Kita harus ingat bahwa kita tidak memiliki apa-apa jika kita

tidak menerimanya dari Tuhan—4:7; cf. 2:12; Yoh. 3:27; 1 Ptr.

4:10.

3. Orang-orang yang hidup di hadapan Tuhan tidak akan sadar

akan kekayaan mereka sendiri.

C. Laodikia berarti mengenal segala sesuatu tetapi, dalam

realitasnya, tidak bergairah dalam apapun juga; dikatakan bahwa

ia memiliki segala sesuatu, tetapi ia tidak dapat mengorbankan

hidupnya bagi apa pun; ia ingat akan kemuliaannya yang dahulu,

tetapi lupa akan kondisinya hari ini di hadapan Allah; dahulu, ia

adalah Filadelfia, tetapi hari ini ia adalah Laodikia.

D. Ketika seseorang menjadi sombong, meninggalkan jalan hayat,

dan mengabaikan realitas, maka ketika mengenang sejarahnya

dan kekayaannya sendiri, satu-satunya hal yang tersisa adalah

opini banyak orang:

1. Di antara orang-orang yang demikian hanya ada diskusi dan

mufakat; kelihatannya seperti masyarakat demokratis tetapi

tidak mirip dengan hubungan di dalam Tubuh.

2. Jika Anda tidak mengenal ikatan, otoritas, dan hayat Tubuh,

maka Anda tidak akan mengenal kasih persaudaraan.

E. Orang-orang yang mengikuti Tuhan tidak memiliki kesombongan;

Tuhan akan memuntahkan orang-orang yang sombong dari

mulut-Nya:

1. Kiranya Tuhan merahmati kita; ini adalah satu peringatan

kepada kita semua: kita tidak boleh sombong dalam

pembicaraan kita.

2. Seseorang harus hidup di hadapan Tuhan terus menerus

sebelum dia dapat menahan diri dari perkataan-perkataan

yang sombong; hanya mereka yang hidup di hadapan Allah

terus-meneruslah yang tidak akan menganggap diri mereka

sendiri kaya; hanya merekalah yang tidak akan sombong.

F. Menjadi panas bagi Tuhan dan gereja berarti mendidih;

dimuntahkan dari mulut Tuhan karena suam-suam kuku berarti

ditolak oleh Tuhan dan kehilangan kenikmatan akan semua apa

adanya Tuhan bagi gereja.

Page 80: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

80

G. Di mata Tuhan, gereja yang dipulihkan yang merosot itu memiliki

lima ciri berikut ini:

1. Ia melarat karena ia sombong karena kaya dalam

pengetahuan doktrin yang sia-sia, tetapi dalam realitasnya ia

sangat miskin dalam pengalaman akan segala kekayaan

Kristus.

2. Ia malang karena ia telanjang, buta, dan penuh rasa malu dan

kegelapan.

3. Ia miskin karena ia miskin dalam pengalaman akan Kristus

dan dalam realitas rohani ekonomi Allah.

4. Ia buta karena ia kekurangan pandangan rohani yang benar

dalam hal-hal rohani yang asli.

5. Ia telanjang karena ia tidak hidup oleh Kristus atau

memperhidupkan Kristus sebagai keadilbenarannya yang

subyektif, sebagai pakaian yang kedua dalam berjalan sehari-

harinya—Mzm. 45:2-3, 10, 14-15; Mat. 22:11-12; Flp. 3:8-9;

Why. 19:8.

III. “Maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli

dari Aku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau

menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau

memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang

memalukan; dan lagi salep mata untuk mengurapi matamu,

supaya engkau dapat melihat. Siapa yang Kukasihi, dia

Kutegur dan Kuhajar; sebab itu, bersungguh-sungguhlah dan

bertobatlah!”—3:18-19:

A. Di dalam Alkitab, iman kita yang beroperasi dan bekerja ini (Gal. 5:6)

seperti emas (1 Ptr. 1:7), dan sifat ilahi Allah, yang adalah keilahian

Kristus, dilambangkan oleh emas (Kel. 25:11); oleh iman, kita

berbagian dalam sifat ilahi Allah (2 Ptr. 1:1, 4-5):

1. Gereja yang dipulihkan yang merosot ini memiliki pengenalan

akan doktrin-doktrin mengenai Kristus, tetapi tidak memiliki

banyak iman yang hidup, untuk berbagian dalam elemen ilahi

Kristus.

2. Ia harus membayar harga untuk mendapatkan iman emas itu

melalui pengujian api agar ia bisa berpartisipasi dalam emas yang

riil, yaitu Kristus itu sendiri sebagai elemen hayat bagi Tubuh-

Nya.

3. Jadi, ia dapat menjadi kaki pelita emas yang murni (Why. 1:20)

bagi bangunan Yerusalem Baru emas—21:18.

B. Pakaian putih menandakan perilaku yang diperkenan oleh Tuhan,

perilaku yang demikian adalah diri Tuhan sendiri diperhidupkan dari

dalam gereja, dan ini diperlukan oleh gereja yang dipulihkan yang

merosot untuk menutupi ketelanjangannya.

C. Salep mata yang diperlukan untuk mengurapi mata mereka itu

tentunya adalah Roh pengurapan (1 Yoh. 2:27), yang adalah diri

Tuhan sendiri sebagai Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45); gereja yang

Page 81: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

81

dipulihkan yang merosot ini memerlukan salep mata seperti ini

untuk menyembuhkan kebutaannya—cf. Ayb. 42:5-6:

1. Di dalam Perjanjian Baru, melihat Allah sama dengan

mendapatkan Allah; mendapatkan Allah adalah menerima Allah

dalam elemen-Nya, dalam hayat-Nya, dan dalam sifat-Nya agar

kita bisa disusun dengan Allah—cf. Mat. 5:8.

2. Melihat Allah akan mentransformasi kita (2 Kor. 3:16, 18; cf. 1

Yoh. 3:2), karena dalam melihat Allah, kita menerima elemen-Nya

ke dalam kita, dan elemen lama kita akan dibuang; proses

metabolis ini adalah transformasi—Rm. 12:2.

3. Melihat Allah adalah untuk ditransformasi menjadi gambar

mulia Kristus, Manusia-Allah, agar kita bisa mengekspresikan

Allah dalam hayat-Nya dan mewakili Dia dalam otoritas-Nya.

4. Semakin banyak kita melihat Allah, mengenal Allah, dan

mengasihi Allah, semakin banyak kita membenci diri kita sendiri

dan semakin banyak kita menyangkal diri kita sendiri—Ayub

42:5-6; Mat. 16:24; Luk. 9:23; 14:26.

D. Pengetahuan yang mati dan sia-sia dan formalitas doktrinal telah

membuat gereja yang dipulihkan yang merosot menjadi suam-suam

kuku; ia perlu bertobat dari suam-suam kukunya dan menjadi

bergairah, mendidih, menyala-nyala, agar dengan demikian ia bisa

mendapatkan kembali kenikmatan akan realitas Kristus.

IV. “Lihat, Aku berdiri di depan pintu dan mengetuk; jikalau ada

orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku

akan masuk menemui dia dan makan bersama-sama dengan

dia, dan dia bersama-sama dengan Aku”—Why. 3:20:

A. Pintu ini bukanlah pintu hati invidual, melainkan pintu gereja:

1. Tuhan sebagai Kepala gereja berdiri di luar pintu gereja yang

merosot dan mengetuk pintunya.

2. Kita harus menyadari dan berpegang pada satu prinsip:

hadirat Allah adalah patokan untuk setiap perkara; tidak

peduli apapun yang kita lakukan, kita harus memperhatikan

apakah kita memiliki hadirat Allah atau tidak—Kel. 33:11, 14;

2 Kor. 2:10; Mzm. 27:8; 105:4.

B. Pintu ini adalah pintu gereja, tetapi pintu ini dibuka oleh kaum

beriman individual:

1. Gereja di Laodikia memiliki pengetahuan tetapi tidak

memiliki hadirat Tuhan.

2. Tuhan sedang menanggulangi seluruh gereja, tetapi

menerima penanggulangan Tuhan agar dapat berpesta akan

Tuhan haruslah menjadi perkara yang pribadi dan subyektif.

V. “Siapa yang menang, dia akan Kududukkan bersama-sama

dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah

menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas

takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah dia mendengarkan

apa yang dikatakan Roh kepada gereja-gereja”—Why. 3:21-22:

Page 82: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

82

A. Di sini menang adalah menang atas suam-suam kuku dan

kesombongan gereja yang dipulihkan yang merosot, dan

membayar harga untuk membeli barang-barang yang diperlukan,

serta membuka pintu sehingga Tuhan dapat masuk; Kristus

sebagai Pemenang yang unik ini mencakup semua pemenang.

B. Duduk bersama-sama dengan Tuhan di atas takhta-Nya adalah

pahala bagi pemenang, sehingga dia bisa berpartisipasi dalam

otoritas Tuhan dan menjadi sesama raja bersama Dia dalam

memerintah atas seluruh bumi di dalam kerajaan milenium yang

akan datang.

C. Kita perlu melihat bahwa ketujuh surat rasuli di dalam Wahyu 2

dan 3 ini ditulis sebagai satu kitab kepada ketujuh gereja; surat-

surat rasuli ini ditujukan oleh Tuhan kepada ketujuh gereja itu

secara terpisah (2:1, 8, 12, 18; 3:1, 7, 14), tetapi surat-surat ini

bukan dikirimkan sebagai tujuh kitab melainkan sebagai satu

kitab.

D. Meskipun isi dari ketujuh surat rasuli ini berbeda, tetapi di akhir

setiap suratnya ada kata penutup yang sama: “Siapa bertelinga,

hendaklah dia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada

gereja-gereja”—2:7, 11, 17, 29; 3:6, 13, 22:

1. Ini berarti bahwa setiap surat ini ditulis kepada semua gereja,

dan ini mengindikasikan bahwa dalam semua hal positif

Tuhan Yesus, gereja-gereja itu haruslah sama; di dalam

perkataan Tuhan kepada ketujuh gereja itu, hal-hal positif itu

diperintahkan, diperkuat, dianjurkan, dan ditinggikan oleh

Tuhan agar berlimpah.

2. Ketujuh gereja itu secara abnormal berbeda hanya dalam hal-

hal negatifnya saja, yaitu hal-hal yang ditegur, dihakimi,

dikutuk, dan dikoreksi oleh Tuhan agar dieliminasi.

E. Jika gereja yang suam-suam kuku melupakan semua

pengetahuannya yang mati dan mendengar perkataan Roh yang

hidup dan menyala itu, ia akan dilepaskan dari kondisinya yang

merosot.

Kutipan Berita Ministri:

GEREJA KETUJUH—LAODIKIA

Lima dari tujuh gereja ditegur. Satu tidak menerima teguran, dan satu

hanya menerima pujian. Satu yang hanya menerima pujian adalah

Filadelfia. Katolikisme, Protestanisme, dan Filadelfia semuanya akan

tetap tinggal sampay Tuhan Yesus datang kembali. Gereja terakhir, yang

ketujuh, Laodikia, juga akan berlanjut sampai Tuhan Yesus datang

kembali. Karena Sardis berasal dari Tiatira dan Filadelfia berasal dari

Sardis, Laodikea secara alami berasal dari Filadelfia. Satu melahirkan

yang lain.

Page 83: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

83

Laodikia Adalah Hasil dari Kemerosotan Filadelfia

Hari ini, di sinilah letak permasalahannya. Setelah Filadelfia gagal,

menjadi Laodikia. Jangan berpikir bahwa Protestanisme adalah Laodikia.

Ini sama sekali salah kalau berpikir dengan cara ini. Protestan adalah

Sardis, bukan Laodikia. Protestan hanya dapat menjadi Sardis hari ini;

tidak dapat menjadi Laodikia. Tidak ada pembaca Alkitab yang harus

begitu bodoh berpikir bahwa Protestanisme adalah Laodikia. Tidak,

Protestanisme adalah Sardis. Setelah Filadelfia jatuh, menjadi Laodikia.

Sardis berasal dari Tiatira, dan itu adalah salah satu langkah lebih Tiatira.

Filadelfia berasal dari Sardis, dan itu adalah salah satu langkah lebih

Sardis. Namun, Laodikia berasal dari Fildelfia, tetapi ini adalah satu

langkah lebih Filadelfia. Keempat gereja ini akan tetap ada sampai Tuhan

Yesus datang kembali.

Laodikia adalah Filadelfia yang merosot. Ketika kasih persaudaraan

hilang, Filadelfia segera berubah menjadi pendapat banyak orang. Ini

adalah arti dari kata Laodikia. Laodikia adalah kota yang namanya

berasal dari seorang pangeran Roma, Entiochus. Dia memiliki istri yang

bernama Laodios. Dia mengambil nama istrinya, membuang os dan

menambahkan kia menjadi Laodikia. Lao dalam bahasa Yunani berarti

"banyak orang," dan dikea berarti "pendapat."

Begitu Filadelfia merosot, "saudara-saudara" menjadi "banyak orang,"

dan "kasih persaudaraan " menjadi "pendapat banyak orang." kasih telah

merosot menjadi pendapat. kasih persaudaraan adalah sesuatu yang

hidup, tetapi pendapat banyak orang adalah sesuatu yang mati. Ketika

kasih persaudaraan hilang, hubungan Tubuh hilang. Persekutuan hayat

dipotong sama sekali, hanya menyisakan pendapat orang. Pendapat Tuhan

hilang, dan satu-satunya hal yang tersisa adalah suara kebanyakan orang,

kotak suara, dan mengacungkan tangan. Setelah Filadelfia jatuh, menjadi

Laodikia.

Suam-suam Kuku dan Sombong Rohani

Wahyu 3:15 mengatakan, "Aku tahu segala pekerjaanmu: Engkau

tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau

panas!" Ini adalah ciri khas Laodikia. Ayat 17 mengatakan, "Karena

engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku

tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu bahwa engkau

melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang." Ini adalah ciri khas

Laodikia. Di mata Tuhan, ciri khas Laodikia adalah suam-suam kuku dan

sombong rohani. Hal ini cukup buruk untuk itu untuk mengatakan, "Aku

kaya," tetapi terus, mengatakan, "dan aku telah memperkayakan diriku."

Kedua pernyataan ini cukup jahat, tetapi selanjutnya mengatakan bahwa

dia "tidak kekurang apa-apa." Di mata Tuhan itu adalah "melarat, dan

malang, miskin, buta dan telanjang." Dari mana kesombongan rohani itu

berasal? Itu berasal dari sejarah. Beberapa orang dulunya kaya, dan

mereka berpikir bahwa mereka masih kaya. Tuhan pernah

Page 84: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

84

membelaskasihani mereka, dan mereka ingat sejarah mereka. Namun,

sekarang mereka telah kehilangan realitas itu.

Hayat di Masa Lampau Telah Tiada

Dalam agama Protestan hari ini, sukar didapati seorang yang

menyombongkan kekayaan rohaninya. Di luar negeri, termasuk pendeta-

pendeta mereka, hampir semua mengatakan, ”Kami tidak cukup! Kami

tidak memadai!” Anda tidak dapat menjumpai orang sombong di kalangan

Sardis. Di sini ada segolongan orang yang dahulunya Filadelfia, yang me-

nuruti firman Allah dan yang tidak menyangkal nama-Nya. Tetapi kini

hayat yang semula itu sudah hilang. Hari ini kisah masa lalu masih

teringat, tetapi hayat masa lalu telah lenyap! Mereka masih ingat betapa

dahulu kaya, tidak kekurangan apa-apa, tetapi sekarang sudah melarat,

malang, miskin, buta dan telanjang! Hanya segolongan oranglah yang

dapat menyombongkan kekayaan dirinya sendiri, yaitu Filadelfia yang

telah jatuh, Filadelfia yang telah kehilangan kuat kuasa dan hayat!

Harus Belajar Merendahkan Diri di Hadapan Allah

Karena itu, saudara saudari wajib ingat, bila kalian ingin terus

menempuh jalan Filadelfia, kalian harus belajar merendahkan diri di

hadapan Allah. Adakalanya saya mendengar salah seorang saudara

berkata, ”Berkat Allah berada di tengah-tengah kita.” Saya mengakui

perkataan ini benar, namun berhati-hatilah ketika kita mengucapkannya.

Jika tidak, itu akan berbau Laodikia. Kita kaya, kita tidak kekurangan

apa-apa. Saya katakan pada kalian, jika pada suatu hari kalian berdiri di

atas posisi demikian, Anda sudah sangat dekat dengan Laodikia.

Ingatlah, pada kita tidak ada apa pun yang bukan berasal dari

pemberian Tuhan. Mungkin orang-orang di sekeliling penuh dengan

kematian, tetapi Anda tidak perlu mengetahui bahwa diri sendiri penuh

dengan hayat; Sekalipun orang-orang di sekitar miskin, tetapi Anda tidak

perlu mengetahui bahwa diri sendiri kaya. Semoga Allah

membelaskasihani kita, agar kita belajar hidup di hadapan Allah; boleh

kaya, tapi tidak mengetahui diri sendiri kaya. Wajah Musa walau

bercahaya, tetapi dia sendiri tidak mengetahuinya. Inilah hal yang lebih

baik! Begitu Anda mengetahui, Anda akan menjadi Laodikia. Begitu Anda

mengetahui, Anda akan menjadi suam-suam kuku. Laodikia tahu

segalanya, namun tidak ada seorang pun yang panas. Mereka seakan-akan

memiliki segalanya, tetapi tidak ada seorang pun yang dapat

mengorbankan jiwa. Mereka ingat kemuliaan masa lalu, tetapi lupa akan

kondisi hari ini di hadapan Allah. Dahulu adalah Filadelfia, tetapi hari ini

telah menjadi Laodikia.

WAJIB MEMILIH JALAN GEREJA BAGI DIRI SENDIRI

Hari ini saya telah membentangkan keempat gereja ini di hadapan

Anda. Sejak agama Roma Katolik, muncul empat macam gereja, dan

keempatnya itu akan berlangsung terus hingga kedatangan Tuhan Yesus.

Hari ini, setiap anak Allah wajib memilih jalan gereja bagi dirinya sendiri.

Page 85: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

85

Apakah aku harus menjadi orang agama Roma Katolik, ataukah aku harus

menjadi orang agama Protestan? Apakah aku harus mengikuti kesatuan

gereja Roma Katolik ataukah aku harus mengikuti sekte-sekte atau

denominasi-denominasi agama Protestan yang beraneka ragam? Atau aku

harus menempuh jalan Filadelfia? Atau aku pernah menjadi Filadelfia

sebentar, tetapi hari ini aku hanya hidup dalam sejarahku yang lampau

sambil menyombongkan kemuliaanku yang lampau, sehingga aku menjadi

orang Laodikia? Ingatlah, pada saat orang mulai bersikap congkak, me-

ninggalkan hayat, dan tidak mementingkan realitas, hanya teringat akan

sejarahnya di masa lalu dan mengira dirinya kaya, dalam orang semacam

ini hanya terdapat opini orang banyak dan hanya merundingkan urusan

bersama-sama seolah-olah sangat demokratis, tetapi tanpa hubungan

Tubuh. Bila Anda tidak mengenal ikatan, kekuasaan, dan hayat Tubuh,

niscaya Anda tidak dapat mengenal kasih persaudaraan.

Keempat macam gereja ini akan berlangsung terus, maka hendaklah

kita setia terus dalam Filadelfia. Jangan bertanya dengan rasa ingin tahu,

bagaimana keadaan agama Roma Katolik? Orang yang selalu ingin tahu

sering kali akan dirugikan. Jangan pula meniru-niru perbuatan berbagai

sekte agama Protestan, karena itu bukan jalan Allah. Alkitab sangat jelas

mengindikasikan kepada kita bahwa segenap pergerakan agama Protestan

memang diberkati Allah, tetapi ada banyak pula yang dihukum dan dicela

Allah. Maka, kita tidak perlu menyelidiki atau menanyakannya.

Kita wajib belajar berdiri di atas posisi Filadelfia, senantiasa

menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama Tuhan. Berdiri di

atas kedudukan persaudaraan, jangan sekali-kali bersikap sombong!

Jangan menyombongkan diri, baik di hadapan Roma Katolik, Protestan,

maupun di hadapan berbagai sekte. Begitu Anda sombong, Anda akan

menjadi Laodikia, bukan lagi Filadelfia! Begitu Anda tinggi hati di

hadapan mereka, Anda bukan lagi Filadelfia, melainkan Laodikia. Kalian

ingin menempuh jalan yang mana? Semoga Allah memberkati anak-anak-

Nya, semoga saudara-saudara dapat menempuh satu jalan gereja yang

tepat dan lurus.

Jalan yang ditetapkan Allah bagi gereja adalah cara Philadelphia. Saya

mungkin tidak memiliki puluhan ribu kasus untuk membuktikan bahwa

yang terbaik dari anak-anak Allah berbicara hal yang sama dan

mengambil jalan yang sama. Namun, saya memiliki ratusan kasus untuk

membuktikan apa yang saya katakan. Setelah masalah umum Protestan

diselesaikan, kita tidak perlu perhatikan masalah kecil. Demikian pula,

setelah akibat dari keseluruhan Katolik Roma diselesaikan, kita tidak

harus begitu khawatir tentang masalah kecilnya. Gereja Katolik Roma

memiliki dua puluh satu organisasi yang berbeda di Tiongkok. Tidak perlu

melibatkan diri dengan Gereja Katolik, dan tidak perlu belajar tentang

organisasi dari putri-putrinya. Setelah akibat dari keseluruhan Katolik

Roma diselesaikan, dua puluh satu organisasi ini tidak lagi masalah.

Demikian juga, setelah masalah umum Protestan diselesaikan, kita tidak

perlu menanggulangi seribu lima ratus denominasi satu per satu.

Page 86: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

86

Jalan Tuhan hanya satu, yaitu Filadelfia. Marilah kita menempuh jalan

Filadelfia! Tetapi berhati-hatilah, jangan bersikap sombong. Pencobaan

terbesar bagi orang yang menempuh jalan Filadelfia ialah kesombongan.

Jangan sekali-kali kita dengan sombong berkata, ”Aku lebih baik daripada

Anda, kebenaranku jauh lebih jelas daripada Anda! Aku hanya memiliki

nama Tuhan, aku tidak seperti Anda!” Begitu kita sombong, kita akan se-

gera jatuh ke dalam Laodikia. Pengikut-pengikut Tuhan tidak sombong.

Orang yang sombong akan dimuntahkan oleh Tuhan. Semoga Tuhan

membelaskasihani kita dan memperingatkan kita untuk tidak

mengucapkan perkataan sombong! Untuk itu kita harus senantiasa hidup

di hadapan Allah; hanya dengan senantiasa hidup di hadapan Allah

barulah kita tidak melihat kekayaan diri sendiri dan tidak sampai bersikap

sombong! (The Collected Works of Watchman Nee, vol. 50, hal. 783-787)

JANJI TUHAN KEPADA PARA PEMENANG

Makan bersama Tuhan

Dalam ayat 20 Tuhan juga berkata bahwa setelah Dia masuk ke dalam

orang yang membukakan pintu, Dia akan makan bersamanya dan dia

makan bersama Dia. Menurut bahasa Yunani, kata "makan" mengacu

kepada menerima makanan utama pada malam hari. Makan malam bukan

saja makan satu macam makanan, tetapi makan dengan makanan yang

berlimpah. Hal ini boleh jadi menyiratkan kegenapan dari contoh umat

Israel makan hasil tanah permai Kanaan yang berlimpah (Yos. 5:10-12).

Makan yang dijanjikan di sini bukan hanya untuk waktu yang akan

datang, tetapi juga untuk hari ini. Jika Anda seorang pemenang, ketika

Tuhan datang di dalam kerajaan-Nya, Anda akan mempunyai hak khusus

untuk makan bersama Dia. Namun sebelum hari itu, Anda boleh dan dapat

menikmati makan bersama-Nya.

Banyak orang Kristen memakai ayat 20 untuk memberitakan Injil

secara tidak memadai. Mereka memberi tahu orang-orang berdosa bahwa

Kristus sedang mengetuk pintu hati mereka, dan jika mereka mau

membuka pintu, dia akan masuk. Itulah yang mereka katakan. Pernahkah

Anda mendengar berita yang mengatakan kepada Anda bahwa jika Anda

membuka pintu, Kristus akan masuk ke dalam Anda dan makan bersama

Anda?

Jika kita memperhatikan ketujuh surat dalam Wahyu 2 dan 3, kita

akan nampak bahwa Tuhan mementingkan hal makan diri-Nya, menerima

diri-Nya sebagai suplai hayat kita, agar kita dapat bertumbuh, diubah, dan

menjadi sama seperti Dia. Hal itu mutlak merupakan perkara makan

Yesus sebagai pohon hayat, manna, dan sebagai makanan utama dalam

sehari. Karena Tuhan mementingkan hal makan diri-Nya, dengan

sendirinya Tuhan menolak empat macam ajaran ini: ajaran Bileam (2:14),

ajaran Nikolaus (2:15), ajaran Izebel (2:20), dan ajaran seluk-beluk Iblis

(2:24). Jika Anda tidak mampu membedakan mata uang palsu dengan

mata uang asli, maka lebih baik Anda tidak menerima mata uang apa pun,

dan hanya menerima emas murni. Demikian juga, lebih baik tidak

Page 87: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

87

menerima semua pengajaran itu, melainkan menerima Kristus yang hidup

itu.

Dalam Perjanjian Lama, kita nampak tiga tahap tentang makan

Kristus: pohon hayat di taman, manna di padang gurun, dan hasil yang

kaya dari tanah permai. Kita berada di dalam ketiga tahap ini. Kita

diciptakan di taman, kemudian karena kejatuhan, kita berada di Mesir.

Setelah kita diselamatkan, kita keluar dari dunia dan kita berjalan

kembali kepada Tuhan. Ketika kita sedang berjalan kembali kepada

Tuhan, kita berada di padang gurun, dan di tempat itu ada manna.

Ingatlah, janji tentang manna tersembunyi diberikan kepada para

pemenang dalam gereja yang bersifat duniawi, gereja di Pergamus. Hal itu

mengindikasikan bahwa gereja di Pergamus telah kembali ke Mesir.

Manna tidak ada di Mesir, manna hanya ada di padang gurun, dan manna

yang tersembunyi hanya ada di dalam Ruang Maha Kudus. Gereja di

Pergamus menjadi satu gereja yang duniawi, gereja yang berada di Mesir.

Di sana tidak ada manna. Jika kita ingin makan manna, baik yang terbuka

maupun yang tersembunyi, kita harus keluar dari Mesir. Kita harus lari

keluar dari tempat kediaman dan takhta Iblis, pergi ke padang gurun. Di

padang gurun kita mula-mula makan manna yang terbuka, lalu maju terus

ke dalam Ruang Maha Kudus, mendekati tabut perjanjian, dan makan

manna yang tersembunyi. Terakhir, ketujuh surat ini sepertinya

membawa kita masuk ke tanah permai, yaitu Kristus. Di sini, di tanah

permai, kita berpesta atas Kristus. Setiap tahun ketika umat Israel berhari

raya, mereka berhari raya bersama Allah dan Allah pun berjamu bersama

mereka. Ini merupakan satu contoh dari janji Tuhan kepada pemenang di

Laodikia. Janji Tuhan bahwa dia akan makan bersama mereka yang

membukakan pintu bagi-Nya, menyiratkan perkara menikmati

kelimpahan hasil bumi tanah Kanaan pada hari raya tahunan. Karena itu,

surat kepada gereja di Efesus menyebutkan soal makan pohon hayat, surat

kepada gereja di Pergamus menyebutkan soal makan manna yang

tersembunyi yang terdapat di luar dunia, dan surat kepada gereja di

Laodikia menyinggung tentang menikmati hasil yang limpah dari tanah

permai Kanaan pada hari raya tahunan. Saat bani Israel berhari raya,

mereka makan bersama Allah, mempersembahkan apa yang mereka

makan kepada Allah, dan mempersilakan Allah makan bersama mereka.

Demikian pula, Tuhan berkata bahwa Dia akan makan bersama kita dan

kita makan bersama Dia. Jika kita memiliki wawasan ini, kita akan

mengetahui apa yang harus kita pentingkan hari ini. Kita bukan untuk

pengajaran, kita untuk menikmati Kristus sepenuhnya sebagai pohon

hayat, manna, dan hasil yang kaya limpah dari tanah permai.

Duduk Bersama Tuhan di Atas Takhta-Nya

Dalam ayat 21 Tuhan berkata, "Siapa yang menang, dia akan

Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana

Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas

takhta-Nya." Duduk bersama-sama dengan Tuhan di atas takhta-Nya

adalah pahala yang diberikan kepada pemenang, agar dia dapat berbagian

Page 88: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

88

dalam kekuasaan Tuhan dan meraja bersama Tuhan pada Kerajaan Seribu

Tahun yang akan datang, untuk mengatur seluruh bumi. Sekali lagi saya

katakan, semua janji dalam ketujuh surat ini menyangkut kerajaan yang

akan datang. Perkataan negatif tentang kerugian atau penderitaan

ditujukan kepada kerugian yang diderita selama masa kerajaan yang akan

datang, sedang perkataan positif tentang memperoleh sesuatu atau

menikmati sesuatu, mengacu kepada menikmati Kristus sebagai bagian

khusus kita selama masa kerajaan. Kita harus mempunyai wawasan

untuk memahami janji-janji itu secara memadai. Namun, dalam

prinsipnya, janji-janji itu juga dapat diterapkan pada hari ini dan kita

boleh mencicipi semuanya saat ini. Jadi kita tidak perlu menunggu sampai

kita masuk ke dalam masa kerajaan baru dapat menikmati semua bagian

khusus itu. Hari ini dalam kehidupan gereja kita berhak menikmati

kerajaan. Puji Tuhan karena kehidupan gereja!

PERKATAAN ROH ITU

Gereja yang suam-suam kuku dipenuhi dengan pengetahuan yang

dingin, namun kekurangan Roh yang membakar. dia sangat

membutuhkan perkataan dari Roh yang hidup; dia tidak membutuhkan

pengetahuan yang mati. Jika dia melupakan semua pengetahuan mati

yang dimilikinya dan mendengarkan apa yang dikatakan Roh yang hidup

itu, dia akan diselamatkan dari keadaannya yang merosot.

Ketujuh gereja bukan hanya melambangkan pergerakan maju gereja

dalam tujuh zaman pada aspek nubuat, seperti yang telah kita lihat, juga

melambangkan tujuh macam gereja dalam sejarah gereja: gereja

sebermula, gereja yang menderita, gereja duniawi, gereja yang murtad,

gereja Reformasi, gereja yang dipulihkan, dan gereja terpulih yang merosot

lagi. Gereja sebermula berlanjut menjadi gereja yang menderita; gereja

yang menderita beralih menjadi gereja yang duniawi; gereja yang duniawi

menjadi gereja yang murtad. Jadi, keempat gereja pertama, akhirnya

menjadi satu macam gereja, yaitu gereja yang murtad. Kemudian, gereja

Reformasi, sebagai reaksi terhadap gereja yang murtad, muncul sebagai

gereja lain, yaitu gereja yang tidak pulih sepenuhnya. Sebab itu,

selanjutnya gereja yang dipulihkan dibangkitkan, sebagai pemulihan

kehidupan gereja yang tepat. Ini dapat dipandang sebagai gereja macam

ketiga. Karena gereja yang telah dipulihkan merosot lagi, muncullah gereja

terpulih yang merosot lagi. Ini dapat dianggap sebagai gereja macam

keempat. Keempat macam gereja ini akan tinggal sampai Tuhan kembali.

Tidak diragukan lagi, hanya gereja yang dipulihkan yang dapat

menggenapkan tujuan kekal Allah, dan hanya dia yang dikehendaki oleh

Tuhan. Kita harus menerima pilihan Tuhan. (Pelajaran-Hayat Wahyu, hal.

287-291)

Page 89: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

89

KEMBALI KE ORTODOKSI GEREJA

(Sabtu— Sidang Malam)

Berita Sembilan

Yerusalem Baru—Perampungan Visi Sentral Ekonomi Allah

dan Puncak Tertinggi Wahyu Ilahi

melalui Para Pemenang,

Yang Kembali ke Ortodoksi Gereja

Pembacaan Alkitab: Kis. 26:19; Kol. 2:2; 3:4; Ef. 3:4; 4:16; Why. 3:12; 21:2, 9-11

I. Visi sentral ekonomi Allah adalah pengalaman akan Kristus

sebagai hayat untuk menghasilkan dan membangun gereja

sebagai Tubuh Kristus—Kis. 26:19; Ef. 3:10; 1 Tim. 1:4; Kol. 3:4;

Ef. 1:22-23:

A. Kita perlu melihat visi tentang perkara sentral di dalam

pemulihan Tuhan hari ini, visi di dalam ministri Paulus yang

melengkapi—ay. 17-18a; Kis. 26:19; Kol. 1:25-26:

1. Visi sentral dari ministri Paulus yang melengkapi adalah

Allah di dalam kita sebagai isi kita, Kristus sebagai misteri

Allah, dan gereja sebagai misteri Kristus—Rm. 9:23-24; 2 Kor.

4:7; Kol. 2:2; Ef. 3:4.

2. Pusat dari pemulihan Tuhan adalah Kristus dan gereja:

Kristus sebagai perwujudan Allah—misteri Allah—dan gereja

sebagai ekspresi Kristus—misteri Kristus—Kol. 2:9; Ef. 3:19b;

1 Tim. 3:15-16.

B. Visi yang mengendalikan di dalam Alkitab adalah Allah

Tritunggal menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan

dan tebusan-Nya agar dapat menjenuhi seluruh diri mereka

dengan Trinitas Ilahi untuk menghasilkan dan membangun

gereja sebagai Tubuh Kristus, yang rampung dalam Yerusalem

Baru—Ef. 4:4-6; Why. 21:2, 9-10.

II. Puncak tinggi wahyu ilahi adalah Allah menjadi manusia

sehingga manusia bisa menjadi Allah dalam hayat dan sifat

tetapi bukan dalam ke-Allahan untuk menghasilkan dan

membangun Tubuh organik Kristus bagi penggenapan

ekonomi Allah untuk menutup zaman ini dan membawa

Kristus kembali untuk mendirikan kerajaan-Nya—Yoh. 1:12-

14; 1 Yoh. 3:1-2; Rm. 8:3; 12:4-5; Why. 11:15:

A. Ekonomi Allah adalah maksud-Nya untuk menyalurkan diri-Nya

sendiri dalam Trinitas Ilahi-Nya ke dalam umat pilihan dan

tebusan-Nya untuk menjadi hayat dan sifat mereka sehingga

mereka dapat menjadi sama dengan Dia bagi ekspresi korporat-

Nya—1 Tim. 1:4; Ef. 1:3-23.

B. Ekonomi Allah adalah bahwa Allah menjadi manusia untuk

membuat kita menjadi Allah dalam hayat, sifat, dan ekspresi

Page 90: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

90

sehingga kita bisa memiliki penghidupan manusia-Allah dan

menjadi Tubuh Kristus—Rm. 8:3; 1:3-4; 8:4, 14, 29; 12:4-5.

C. Allah menebus kita dengan tujuan membuat kita menjadi Allah

dalam hayat dan sifat sehingga Dia dapat memiliki Tubuh

Kristus, yang rampung dalam Yerusalem Baru sebagai

perbesaran dan ekspresi Allah untuk kekekalan—Ef. 1:7; 4:16;

Why. 21:2.

D. Hanya melalui Allah menjadi manusia untuk membuat manusia

menjadi Allah lah Tubuh Kristus dapat dihasilkan dan dibangun;

inilah puncak tinggi wahyu ilahi yang diberikan kepada kita oleh

Allah—Rm. 8:3; 1:3-4; 8:14, 16, 29; 12:4-5.

III. Yerusalem Baru adalah perampungan visi sentral ekonomi

Allah dan puncak tinggi wahyu ilahi—Why. 21:2, 9-11:

A. Yerusalem Baru, perampungan ultima Alkitab, melibatkan Allah

menjadi manusia dan manusia menjadi Allah dalam hayat dan

dalam sifat tetapi bukan dalam ke-Allahan—ay. 2; 3:12:

1. Di dalam Kristus, Allah telah menjadi manusia untuk

membuat manusia menjadi Allah dalam hayat-Nya dan sifat-

Nya sehingga Allah yang menebus dan manusia yang ditebus

dapat dibaurkan, disusun bersama untuk menjadi satu

kesatuan—Yerusalem Baru—21:3, 22.

2. Akhirnya, Allah Tritunggal, yang kekal ini menjadi Yerusalem

Baru yang diinkorporasikan dengan kita semua, dan kita juga

menjadi Yerusalem Baru melalui proses penyelamatan

organik Allah—Rm. 5:10; Why. 3:12.

B. Yerusalem Baru adalah manusia-Allah yang korporat—

perbesaran, ekspansi, dan ekspresi Allah—Allah yang korporat—

Rm. 8:29; Ibr. 2:10-12; Why. 4:3; 21:10-11:

1. Yerusalem Baru adalah komposisi yang terdiri dari keilahian

dan keinsanian yang dicampurkan dan dibaurkan bersama

sebagai satu kesatuan; semua komponennya memiliki hayat,

sifat, dan susunan yang sama, dan karenanya adalah satu

persona yang korporat—ay. 2, 10-21.

2. Yerusalem Baru adalah ekspansi dan ekspresi dari Allah

Tritunggal yang telah melalui proses dan rampung dengan

umat-Nya yang telah dipilih, ditebus, dilahirkan kembali,

dikuduskan, diperbarui, ditransformasi, dibangun,

diserupakan, dan dimuliakan—ay. 10-11.

3. Yerusalem Baru adalah perbesaran dan ekspansi Allah,

ekspresi Allah di dalam kekekalan, yang adalah Allah yang

korporat—Kej. 1:1; Yoh. 1:1, 14; 1 Kor. 15:45b; Why. 22:17.

C. Yerusalem Baru adalah Sulamit yang riil dan rampung—Sulamit

yang korporat, yang mencakup semua umat Allah yang dipilih dan

ditebus—Kid. 6:13; Why. 21:2, 9-10; 22:17:

Page 91: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

91

1. Sulamit yang ajaib, duplikat dari Salomo, adalah gambaran

Yerusalem Baru yang terbesar dan ultima sebagai pasangan

Kristus—Kid. 6:13; Why. 21:2, 9-10.

2. Sebagai pasangan Salomo, Sulamit menjadi sama seperti

Salomo dalam hayat, sifat, dan gambar, seperti halnya Hawa

terhadap Adam—Kej. 2:20-23:

a. Ini menandakan bahwa pengasih Kristus menjadi sama

seperti Dia dalam hayat, sifat, dan gambar agar sepadan

dengan Dia untuk pernikahan mereka—2 Kor. 3:18; Rm.

8:29; Why. 19:7; 21:2.

b. Banyak pengasih Kristus itu pada akhirnya akan menjadi

duplikat-duplikat Allah dalam hayat dan dalam sifat tetapi

bukan dalam ke-Allahan; ini adalah penggenapan dari

Allah menjadi manusia sehingga manusia bisa menjadi

Allah, yang adalah puncak tinggi wahyu ilahi.

3. Istri Kristus dan Kristus akan diikatkan bersama menjadi

Yerusalem Baru bagi ekspresi Allah; ini adalah Sulamit yang

telah rampung—22:17.

D. Yerusalem Baru adalah kaki pelita emas universal, perampungan

ultima kaki-kaki pelita di dalam Kitab Suci—1:12, 20; 21:18b, 23-

24a; Kel. 25:31-37; 1 Raj 7:49; Za. 4:2:

1. Gereja-gereja sebagai kaki-kaki pelita emas akan rampung

dalam Yerusalem Baru, yaitu keseluruhan semua kaki

pelita—Why. 1:20; 21:18b, 23.

2. Yerusalem Baru, sebuah gunung emas, adalah kaki pelita

universal yang menopang Anak Domba sebagai pelita yang

menyinarkan Allah sebagai terang—ay. 18, 23; 22:1, 5.

3. Yerusalem Baru, keseluruhan semua kaki pelita, totalitas

kaki-kaki pelita hari ini, adalah kaki pelita emas universal

yang rampung untuk menyinarkan kemuliaan Allah di langit

baru dan bumi baru untuk kekekalan—21:24.

4. Kaki pelita menandakan Allah Tritunggal yang diwujudkan

dan diekspresikan, dan semakin banyak kita mengalami

aspek-aspek Allah Tritunggal yang digambarkan di dalam

kaki pelita, semakin banyak kita akan berada di dalam

realitas kaki pelita emas sebagai perwujudan dan ekspresi

Allah Tritunggal dan menjadi Yerusalem Baru sebagai kaki

pelita emas yang universal—1:12, 20; 21:18.

IV. Di dalam ministri-Nya dalam tahap intensifikasi, Kristus

sebagai Roh yang diintensifkan tujuh kali ganda

menghasilkan para pemenang, yang kembali ke ortodoksi

gereja, menang atas kemerosotan gereja, membangun Tubuh

Kristus, dan merampungkan Yerusalem Baru—1:4; 2:7, 11, 17,

26; 3:5, 12, 21:

A. Karena kemerosotan gereja, Kristus sebagai Roh pemberi-hayat

telah diintensifkan tujuh kali ganda untuk menjadi tujuh Roh—

Page 92: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

92

Roh pemberi-hayat yang diperkuat tujuh kali ganda—untuk

menghasilkan para pemenang—1:4; 4:5; 5:6; 3:13.

B. Dalam menang atas kemerosotan gereja-gereja, para pemenang

kembali ke ortodoksi gereja dan menang atas Yudaisme yang

setani, aliran Katolik yang penuh roh najis, dan aliran Protestan

yang mati dan tanpa Kristus—2:9-10, 24-28; 3:1-5, 20-21.

C. Para pemenang itu menang atas segala sesuatu yang berlawanan

dengan Kristus atau yang menggantikan Kristus—1 Yoh. 2:18, 22;

Flp. 3:7-11.

D. Para pemenang adalah bagi pembangunan Tubuh Kristus untuk

merampungkan Yerusalem Baru—Ef. 4:12, 16; Why. 2:7b; 3:12,

21:

1. Tanpa para pemenang, Tubuh Kristus tidak dapat dibangun,

dan jika Tubuh Kristus tidak dibangunkan, Kristus tidak

dapat datang kembali untuk mempelai perempuan-Nya—

19:7-9.

2. Pembangunan Tubuh Kristus adalah melalui para pemenang

yang dihasilkan oleh Kristus sebagai Roh pemberi-hayat yang

diintensifkan tujuh kali ganda—1:4; 4:5; 5:6; 3:1, 12.

3. Pembangunan Tubuh Kristus oleh para pemenang di zaman

ini adalah bagi perampungan awal Yerusalem Baru di zaman

kerajaan dan pada akhirnya bagi perampungan penuh

Yerusalem Baru di langit baru dan bumi baru—2:7; 3:12; 21:2.

E. “Dan padanya [para pemenang] akan Kutuliskan nama Allah-Ku,

nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem Baru, yang turun dari

surga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru”—3:12b:

1. Bahwa nama Allah, nama Yerusalem Baru, dan nama Tuhan

ditulis pada para pemenang mengindikasikan bahwa apa

adanya Allah, sifat Yerusalem Baru, dan persona Tuhan,

semuanya telah digarapkan ke dalam para pemenang.

2. Disinggungnya Yerusalem Baru sebagai pahala bagi para

pemenang mengindikasikan bahwa janji ini akan digenapi di

dalam kerajaan milenium; Yerusalem Baru di dalam milenium

itu akan menjadi pahala hanya untuk para pemenang.

Kutipan Berita Ministri:

MENGALAHKAN KONSEPSI DAN KEBIASAAN KITA

UNTUK MELIHAT DAN MELAKSANAKAN VISI SENTRAL

ALKITAB

Kita mungkin berpikir mengapa kebanyakan orang Kristen tidak

melihat visi sentral dalam tulisan-tulisan Paulus ketika mereka membaca

Alkitab. Ada empat hal yang menghalangi kita melihat visi sentral. Tiga

hal pertama adalah konsepsi alamiah kita, konsepsi agama kita, dan

konsepsi tradisional kita. Kita semua di bawah pengaruh tiga jenis

konsepsi ini. Untuk merampungkan apa pun, terutama di ruang lingkup

Page 93: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

93

rohani atau politik, kita harus menanggulangi masalah konsepsi orang.

Masalah kita adalah konsepsi alamiah, agama, dan tradisional, tetapi ini

tersembunyi. Kita biasanya tidak berpikir bahwa kita berada di bawah

pengaruh konsepsi alamiah, agama, atau tradisional, tetapi kita benar-

benar sangat dipengaruhi olehnya. Untuk alasan ini, ketika kita membaca

Alkitab, ada penutup, atau selubung, yang menghalangi kita untuk

melihat visi sentral. Hal keempat yang menghalangi kita dari melihat visi

ini adalah praktik kebiasaan kita.

Karena kita masing-masing memiliki konsepsi dan praktik kebiasaan,

ketika kita membaca Alkitab, kita mengambil apa yang kita baca tanpa

memahami yang sebenarnya. Kita menganggap bahwa kita

memahaminya, tetapi kita sebenarnya mengerti sangat sedikit. Kebenaran

dan wahyu sejati itu terselubung oleh konsepsi dan kebiasaan kita.

Mengindikasikan kekurangan dari konsepsi agama tradisional

mungkin menyinggung banyak orang dan membangkitkan penentangan.

Namun, ini adalah cara yang Tuhan ambil dalam ministri-Nya di bumi. dia

bahkan menyebut orang Farisi yang beragama sebagai "munafik" dan

"keturunan ular beludak" (Mat. 23:13; 12:34). Dia berbicara dengan cara

ini supaya murid-murid-Nya dapat diselamatkan dari Yudaisme

tradisional. Jika Tuhan tidak menyinggung kaum agamawan tradisional,

akan semakin banyak orang yang menyambut dan mengikuti Dia. Namun,

Dia akhirnya tidak akan memperoleh seorang pun, karena ministri-Nya

akan menjadi bagian dari Yudaisme. Dia pertama-tama harus mencela

konsepsi agama tradisional.

Karena murid-murid-Nya melihat bahwa apa yang diajarkan Tuhan

mutlak berbeda dari agama tradisional, ketika pada hari Pentakosta tiba,

seratus dua puluh orang mutlak terpisah dari Yudaisme tradisional.

Namun demikian, beberapa orang, seperti Yakobus dan Petrus, masih

belum jelas. Tuhan akhirnya mengizinkan Yerusalem dihancurkan oleh

Titus pada tahun 70 M. karena pengaruh Yudaisme yang terjadi atas

gereja, yang merupakan situasi percampuran. Hanya beberapa tahun

sebelumnya, orang-orang yang bersama Yakobus di Yerusalem memberi

tahu Paulus, "Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah percaya

dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka

mendengar tentang engkau bahwa engkau mengajar semua orang Yahudi

yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk melepaskan hukum

Musa, sebab engkau mengatakan, supaya mereka jangan menyunatkan

anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat istiadat kita" (Kis. 21:20-

21). Kemudian mereka meyakinkan Paulus untuk membuktikan bahwa

dia tidak menentang hukum Taurat orang Yahudi dengan cara mengambil

nazar di Bait Allah dan membayar biaya untuk empat orang lain yang

melakukan hal yang sama. Paulus mungkin melaksanakan ini sesuai

dengan prinsip dalam 1 Korintus 9:20—menjadi seorang Yahudi untuk

orang Yahudi agar mendapatkan mereka. Namun, Tuhan tidak akan

mentolerir ini dan membangkitkan keributan melawan Paulus untuk

mencegah selesainya nazarnya. Segera setelah itu Allah mengizinkan

penghancuran Bait dan seluruh Yerusalem sehingga gereja dapat

Page 94: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

94

dibersihkan dari pengaruh Yudaistik yang usang. Dengan mengizinkan

Yerusalem dihancurkan, Allah juga mengizinkan gereja di Yerusalem

dihancurkan, dan gereja di Yerusalem belum dipulihkan selama hampir

dua ribu tahun.

Konsepsi tradisional itu mengerikan. Bahkan kita yang berada dalam

pemulihan Tuhan harus waspada untuk menghindari jatuh kembali di

bawah pengaruh konsepsi tradisional. Agar pesawat terbang tetap ada di

landasan atau jatuh dari langit tidak memerlukan usaha, tetapi perlu daya

konstan untuk dapat tetap berada di udara. Sama halnya, mudah untuk

tetap tinggal atau jatuh kembali di bawah pengaruh konsepsi agama

tradisional, tetapi untuk tetap tinggal di atas hal-hal itu memerlukan

latihan konstan.

Semua kebenaran yang telah Tuhan pulihkan di antara kita dalam

beberapa tahun terakhir telah ada dalam Alkitab. Selama berabad-abad

orang Kristen telah menerjemahkan, mempelajari, menguraikan, dan

menafsirkan semua ayat ini. Namun, mereka tidak melihat kebenaran

karena mereka terselubung oleh konsepsi tradisional. Mengenai bani

Israel, Paulus mengatakan, "Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul,

sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka,

jika mereka membaca perjanjian lama ... Bahkan sampai pada hari ini,

setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati

mereka" (2 Kor 3:14-15). Mereka memustikakan Perjanjian Lama, tetapi

karena selubung yang menutupi hati mereka, mereka tidak melihat apa-

apa ketika mereka membacanya. Prinsipnya adalah sama dengan banyak

orang Kristen hari ini.

Pengajaran Kristen tradisional hanya berhubungan dengan sebagian

kecil dari penebusan Allah. Apa yang mereka katakan tidak salah, tetapi

itu adalah sebagian kecil dari keselamatan penuh Allah. Selain itu, banyak

kelompok menggunakan sebutan Kristus tetapi tidak memiliki Kristus

dalam realitasnya. Denominasi telah menggantikan Kristus dengan

banyak hal lain untuk dinikmati oleh anggotanya. Sebagai contoh, banyak

orang Kristen hari ini menikmati Natal lebih daripada mereka menikmati

Kristus. Mereka tidak meluangkan waktu untuk memperhatikan Kristus,

tetapi mereka menemukan banyak waktu untuk memperhatikan Natal. Ini

hanyalah salah satu contoh. Banyak sekali hal yang menggantikan Kristus

dalam Kekristenan hari ini. Kebanyakan orang Kristen bahkan tidak

berbicara tentang kenikmatan akan Kristus. Mereka meninggalkan Dia di

surga sementara mereka menikmati banyak hal berhala di bumi.

Gereja Roma Katolik dan denominasi Protestan menghabiskan jutaan

dolar untuk mendapatkan anggota, tetapi kebenaran Injil sejati tidak

mencapai orang-orang ini. Hari ini Tuhan telah memberi kita kebenaran,

tetapi kelihatannya kita tidak dapat mencapai orang-orang yang di dalam

agama karena mereka berada di belakang dinding penghalang. Tuhan

membangkitkan kita sebagai pemulihan-Nya untuk meninggalkan agama

tradisional dan mengikuti Firman-Nya yang murni. Apa yang kita ajarkan

dan perhidupkan adalah mutlak berbeda dari agama. Akibatnya, orang-

orang agama menyerang, menentang, dan menyebarkan desas-desus palsu

Page 95: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

95

mengenai kita untuk menjaga anggota mereka di balik dinding penghalang

dan untuk merintangi kita. Musuh telah menggunakan strategi ini tidak

hanya di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi juga sejak

permulaan di Tiongkok.

Iblis juga mencoba secara licik menyusup ke dalam gereja-gereja di

dalam pemulihan dan membawa hal-hal asing yang merusak yang secara

cerdik tersembunyi dan sulit untuk dibedakan. Hal-hal ini mungkin

muncul menjadi bagian dari pemulihan Tuhan, tetapi elemen batin dan

sifatnya mutlak berbeda. Ada satu peperangan yang riil. Musuh, Satan,

berperang untuk menjaga bumi bagi dirinya sendiri. Ini bukan hal yang

kecil. Satu-satunya jalan Tuhan untuk memperoleh bumi adalah

memulihkan dan menyebarkan kebenaran. Kebenaran adalah satu-

satunya obat, suntikan, dan antibiotik. Kita perlu diingatkan akan

situasinya dan diingatkan akan kebenaran. Selama kebenaran dilepaskan,

banyak masalah akan dipecahkan. Bahkan saudara-saudara yang

memimpin di dalam gereja-gereja perlu diingatkan tentang kebenaran

karena segala sesuatu dapat menjadi kebiasaan bagi kita, dan kebiasaan

kita adalah selubung. Ketika kita melakukan hal-hal yang karena

kebiasaan, kita kekurangan wahyu.

Kebenaran perlu terukir di dalam kita dengan cara yang tidak dapat

dihapus. Ketika Martin Luther melihat pembenaran oleh iman di dalam

Firman, dia menekankannya sampai tidak akan pernah dapat terhapus

atau hilang lagi. Hari ini di antara kita Tuhan telah memulihkan wahyu

utama ministri pelengkap Paulus mengenai Kristus sebagai rahasia Allah

dan gereja sebagai rahasia Kristus. Visi ini mencakup Tubuh Kristus,

manusia baru, dan kesatuan organik kita dengan Tuhan. Kita harus

sangat terkesan dengan kebenaran-kebenaran ini.

Pada permulaan pemulihan Tuhan di Tiongkok, beberapa orang kudus

melihat visi utama seperti yang saudara Watchman Nee lihat. Ada ratusan

sekerja dan ratusan gereja lokal. Namun, Saudara Nee mengatakan

kepada saya bahwa dia tidak senang dengan situasi itu karena banyak

orang yang mengikuti ministrinya tetapi tidak melihat visi yang dia lihat.

Sekarang karena pemulihan Tuhan telah datang ke Amerika Serikat,

kekhawatiran terbesar saya adalah apakah banyak orang kudus benar-

benar melihat visi utama itu. Jika mereka tidak melihatnya, jerih lelah

kita sia-sia. Jumlah tidak berarti apa-apa tanpa visi utama. Meskipun

Tuhan memberi makan lima ribu orang, setelah kenaikan-Nya hanya

seratus dua puluh orang yang tinggal. Jika kita hanya menyampaikan

khotbah yang baik, Tuhan tidak dapat mendapatkan apa yang Dia cari.

Perbedaan antara pemulihan Tuhan dan Kekristenan tradisional adalah

visi utama. Jika orang-orang kudus tidak melihat visi utama, kita akan

menjadi pengulangan Kekristenan tradisional, dan Tuhan akan tertunda

dalam melaksanakan pemulihan-Nya dan merampungkan tujuan-Nya. Ini

serius.

Inilah alasan saya tidak terlalu peduli kepada penyebaran gereja-

gereja, peningkatan jumlah, atau tanda-tanda berkat jelas lain.

Sebaliknya, perhatian utama saya adalah melepaskan firman mengenai

Page 96: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

96

visi utama dan memperhatikan situasi riil di semua gereja. Banyak orang

kudus harus melihat visi utama secara solid agar Tuhan memiliki jalan.

Jika tidak, kita hanyalah pengulangan dan bagian dari Kekristenan

tradisional.

Kita semua perlu melihat visi utama dalam ministri pelengkap Paulus.

Saudara-saudara yang memimpin perlu meluangkan waktu untuk

mempelajari empat belas Surat Kiriman Paulus dan persekutuan

mengenai visi utama Tuhan. Surat Kiriman Paulus tidak pernah seterbuka

seperti hari ini. Tuhan telah memberi kita prinsip-prinsip yang merupakan

kunci untuk sepenuhnya membuka Firman-Nya. Sama seperti rumah

dibangun sesuai dengan cetak biru yang menempatkan pintu di lokasi

tertentu untuk membuka jalan masuk ke dalam rumah, Alkitab ditulis

dengan cara yang diatur menurut prinsip-prinsip ilahi tertentu. Untuk

membuka kuncinya dan dengan benar menafsirkan dan menjelaskan

Alkitab, kita harus mengenal prinsip-prinsip yang benar. Tuhan telah

memberi kita prinsip-prinsip ini. Pembukaan Firman Tuhan juga

bergantung pada rahmat-Nya. Ketika Firman secara tepat dibukakan,

seorang beriman sejati tak akan salah lagi mengakui bahwa ini telah

terbuka. Hari ini seluruh Alkitab telah dibuka, dan para pencari yang

menerima ministri yang sesuai dengan Firman yang terbuka menerima

manfaat dan keuntungan.

Pada saat ini Tuhan sedang melakukan pemulihan akhir-Nya. Tidak

akan ada yang tersisa untuk dipulihkan. Ini adalah puncak tertinggi dari

pemulihan Tuhan. Puncak tertinggi dari Alkitab adalah ministri

pelengkap Paulus. Ministri penambalan Yohanes memperkuat dan

menegaskan ministri pelengkap Paulus. Kedua ministri seperti sebuah

gunung tunggal dengan dua puncak. Cepat atau lambat, Tuhan akan

melaksanakan puncak tertinggi pemulihan-Nya. Jika kita mengecewakan

Dia, Dia akan dipaksa untuk menunggu dan mendapatkan orang lain yang

akan menemukan dan memustikakan apa yang telah kita bicarakan dan

terbitkan namun gagal untuk kita apresiasi atau kita alami. Meskipun

saya khawatir untuk pemulihan saat ini, saudara-saudara yang

memimpin, dan hasil dari ministri saya, saya terhibur mengetahui bahwa

jika generasi ini mengecewakan Tuhan, semua kebenaran telah tercetak

dan akan tertinggal untuk diambil dan dilaksanakan oleh generasi lain.

Selama kebenaran dilepaskan, kebenaran itu tidak akan kembali sia-sia.

Prinsip ini ditemukan dalam Yesaya 55:10-11: "Sebab seperti hujan dan

salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi

bumi, mem-buatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan,

memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau

makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: dia tidak akan

kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi dia akan melaksanakan apa yang

Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."

Apakah kebenaran ini merampungkan tujuannya hari ini atau kita gagal

dan menundanya, suatu hari nanti kebenaran akan menang untuk

merampungkan sasarannya.

Page 97: Pelatihan Internasional untuk para Penatua dan Pewajibchurchinbandung.com/files/IteroFall2016/Garis-garis Besar ITERO... · Im. 8:23-24. II. Kitab Wahyu adalah wahyu yang unik dan

97

Apa yang Tuhan dan gereja-gereja perlukan hari ini adalah agar kita

melaksanakan kebenaran yang telah Tuhan bukakan kepada kita dalam

Firman-Nya. Jika tidak, kita hanya dapat melakukan pekerjaan Kristen

biasa. Sasaran kita seharusnya bukan melaksanakan hikmat dan

kesopanan manusia untuk menghindari masalah. Jika kita melakukan hal

ini, kita akan mengaburkan kebenaran. Kesopanan tidak pernah

mendapatkan siapa pun. Tidak ada persahabatan yang dibangun di atas

kesopanan. Persahabatan sejati dibangun di atas kejujuran. Jika kita

berusaha sebisa mungkin untuk menghindari menyinggung orang lain,

Kekristenan yang terorganisir mungkin menyambut kita, tetapi kita tidak

akan mendapatkan seorang pun bagi pemulihan Tuhan. Paulus dianiaya

karena kejujurannya. Saya percaya bahwa dia ditangkap dan mati martir

dalam penganiayaan yang pertama di bawah Nero karena dia tidak mau

"sopan" untuk menyembunyikan dirinya. Namun, dia mendapatkan

banyak orang bagi tujuan Tuhan.

Meskipun Kaum Saudara Plymouth dipakai oleh Tuhan untuk

memulihkan kebenaran tertentu, mereka menjadi kebiasaan yang mutlak.

Cara mereka bersidang dan melakukan hal-hal, seperti memberitakan

Injil, bukan lagi hasil dari wahyu atau kegairahan batini mereka tetapi

karena praktik-praktik kebiasaan mereka. Hal yang sama dapat terjadi

dengan kita. Kita harus bersidang dan berfungsi bukan sekadar karena

kebiasaan tetapi karena visi kita adalah satu motivasi batin yang

menyebabkan kita segar dan membara di dalam roh. Kita perlu memiliki

satu permulaan baru, sebuah pengembangan baru dari hayat batini. Jika

kita menjadi kebiasaan, kita akan menjadi seperti bani Israel, yang

mengembara di padang gurun selama bertahun-tahun. Kita jangan

mengambil sesuatu seadanya seperti kita bersidang dan berfungsi. Untuk

menghindari menjadi usang dan jatuh ke dalam praktek kebiasaan, kita

harus saling menasihati. Paulus mengatakan dalam Ibrani 3:13,

"nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat

dikatakan ‘hari ini.'" (The Collected Works of Witness Lee, 1982, vol. 1, “The

Ministry of the New Covenant,” hal. 151-156)