22

Click here to load reader

Modul Kesehatan Lingkungan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul Kesehatan Lingkungan

BAB III

SOSIALISASI PENTINGNYA KUALITAS UDARA RUANGAN YANG

BAIK DALAM PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN

ATAS DI RT 01/ RW 12 KELURAHAN TANGKERANG SELATAN

KECAMATAN BUKIT RAYA PEKANBARU

3.1 Plan

3.1.1 Deskripsi Keadaan

Pekanbaru secara geografis terletak antara 101°14' - 101°34' Bujur Timur

dan 0°25' - 0°45' Lintang Utara. Ketinggian dari permukaan laut berkisar 5 - 50

meter. Permukaan wilayah bagian utara landai dan bergelombang dengan

ketinggian berkisar antara 5 - 11 meter. Perda Kota Pekanbaru No. 4 Tahun 2003

menjadi 12 kecamatan dan kelurahan/desa baru dengan Perda tahun 2003 menjadi

58 Kelurahan/Desa. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1987

Tanggal 7 September 1987 Daerah Kota Pekanbaru diperluas dari ± 62,96 Km²

menjadi ± 446,50 Km², terdiri dari 8 Kecamatan dan 45 Kelurahan/Desa. Dari

hasil pengukuran/pematokan di lapangan oleh BPN Tingkat I Riau maka

ditetapkan luas wilayah Kota Pekanbaru adalah 632,26 Km².

Wilayah RT 01/ RW 12 terletak di kelurahan Tangkerang selatan, yang

dihuni 67 kepala keluarga. Pemukiman warga Harapan Raya 97% terbuat dari

rumah permanen, 90% warga memiliki sumber air bersih, 98.80%  warga

memiliki jamban. Berdasarkan observasi daerah tersebut merupakan daerah

dengan perumahan yang padat dengan jarak rumah antar warga yang rapat.

Ventilasi dan pencahayaan rumah warga juga belum memenuhi standar kesehatan

yang baik.

Laporan pelayanan Kesling Puskemas Harapan Raya pada tahun 2011

menunjukan untuk penyakit berbasis lingkungan terbanyak adalah ISPA

sebanyak 172 kasus, demam berdarah 123 kasus, diare 72 kasus dan 18 kasus

scabies. Penyakit ISPA merupakan penyakit paling sering terjadi akibat kurang

diperhatikannya kebersihan kualitas udara didalam rumah sendiri. Selain itu, juga

seringnya pencemaran udara akibat pembakaran hutan serta kendaraan motor

yang terus bertambah. Hingga saat ini puskesmas Bukit Raya belum ada

Page 2: Modul Kesehatan Lingkungan

melaksanakan program pengawasan terhadap kualitas berupa sosialisasi pada

lingkungan kerjanya.

3.1.2 Identifikasi Masalah di Wilayah RT 01/ RW 12 Kelurahan Tangkerang

Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru

Proses identifikasi masalah didapatkan melalui :

1. Wawancara dengan ketua RT 01/ RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan

Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru.

2. Wawancara dengan warga RT 01/ RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan

Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru.

3. Observasi langsung di RT 01/ RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan

Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru.

Berikut adalah beberapa masalah yang berhasil diidentifikasi di Wilayah

RT 01/ RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota

Pekanbaru :

Tabel 3.1 Identifikasi Masalah di Wilayah RT 01/ RW 12 Kelurahan

Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru

No Aspek yang dinilai Masalah Evidence based1 Air quality indoor

di RT 01/ RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kota Pekanbaru

Belum adanya sosialisasi mengenai air quality indoor di RT 01 RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru

Wawancara langsung dengan :a. Ketua RT 01/ RW 12

Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru mengatakan bahwa ventilasi dan pencahayaan rumah warga belum memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes di wilayah RT 01/ RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya.

b. Dari 10 orang warga yang diwawancarai di daerah tersebut didapatkan belum adanya warga yang memiliki ventilasi dan pencahayaan rumah yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes di wilayah RT 01/ RW 12 Kelurahan Tangkerang

Page 3: Modul Kesehatan Lingkungan

2. Program 3 M plus di RT 01/ RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru.

Belum optimalnya pelaksanaan program 3M plus di RT 01/ RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru.

Selatan Kecamatan Bukit Raya.

Wawancara langsung dengan :a. Ketua RT 01/RW 12 Kelurahan

Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru mengatakan bahwa warganya jarang melaksanakan program 3 M plus karena kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pelaksanaan program tersebut.

b. Observasi di RT 01/RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru didapatkan sistem tempat penampungan air tidak ditutup rapat.

3.1.3 Penentuan Prioritas Masalah

Prioritas masalah ditentukan berdasarkan sistem seleksi yang

menggunakan dua unsur, yaitu kriteria (urgensi/kepentingan, solusi, kemampuan

anggota mengubah, dan biaya) dan skor (1,2 dan 3) yaitu :

1. Urgensi/kepentingan

a. Nilai 1 tidak penting

b. Nilai 2 penting

c. Nilai 3 sangat penting

2. Solusi

a. Nilai 1 tidak mudah

b. Nilai 2 mudah

c. Nilai 3 sangat mudah

3. Kemampuan merubah

a. Nilai 1 tidak mudah

b. Nilai 2 mudah

c. Nilai 3 sangat mudah

4. Biaya

a. Nilai 1 tinggi

b. Nilai 2 sedang

Page 4: Modul Kesehatan Lingkungan

c. Nilai 3 rendah

Kriteria dan skor ditetapkan berdasarkan kesepakatan penulis. Total skor

dari masing-masing kriteria merupakan penentu prioritas masalah, yaitu masalah

dengan total paling tinggi sebagai ranking pertama dan menjadi prioritas masalah

untuk dicari penyelesaian masalahnya. Penentuan prioritas masalah dibuat ke

dalam tabel penentuan prioritas masalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Penentuan prioritas masalah kesehatan lingkungan di RT 05 RW

09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota

Pekanbaru.

Masalah

Kriteria Masalah

Total RankUrgensi Solusi Kemampuan

untuk Merubah

Biaya

1. Belum adanya sosialisasi mengenai pentingnya air quality indoor yang baik di RT 01/RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru

2. Belum optimalnya pelaksanaan program 3M plus di RT 01/ RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru.

3

2

2

2

2

3

2

1

24

12

I

II

Page 5: Modul Kesehatan Lingkungan

3.1.4 Analisis Penyebab Masalah

Berdasarkan tabel penentuan prioritas masalah di atas, didapatkan

prioritas masalah utama pada kegiatan ini adalah belum adanya sosialisasi

mengenai pentingnya air quality indoor yang baik di RT 01/RW 12 Kelurahan

Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru

Setelah ditetapkan prioritas masalah berdasarkan sistem scoring, dilakukan

analisis penyebab masalah dari berbagai aspek yaitu, man, material, methode dan

market yang diperoleh melaui observasi dan wawancara dengan ketua RT 01/

RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru.

Tabel 3.3. Analisis penyebab masalah

Masalah Penyebab masalah Evidence based

Belum adanya sosialisasi mengenai pentingnya air quality indoor yang baik di RT 01/RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru

ManBelum ada orang yang mampu mensosialisakan pentingnya air quality indoor yang baik di RT 01/RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru

MetodeBelum ditemukannya tekhnik sosialisasi tentang pentingnya air quality indoor yang baik di RT 01/RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru

Hasil wawancara dengan ketua RT mengenai pentingnya air quality indoor yang baik di RT 01/RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru didapatkan bahwa pada wilayah tersebut belum memiliki orang yang mampu mensosialisasikan pentingnya air quality indoor yang baik.

Hasil wawancara dengan ketua RT 01/RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru didapatkan bahwa ketua RT dan warga RT 01/RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru belum ada yang mengetahui tekhnik

Page 6: Modul Kesehatan Lingkungan

Masalah Penyebab masalah Evidence based

MaterialBelum adanya media informasi mengenai pentingnya air quality indoor yang baik.

MarketMasyarakat kurang pengetahuan

sosialisasi mengenai pentingnya air quality indoor yang baik.

Menurut hasil wawancara dengan ketua RT 01/RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru mengatakan tidak ada media informasi mengenai pentingnya air quality indoor yang baik.

Page 7: Modul Kesehatan Lingkungan
Page 8: Modul Kesehatan Lingkungan

SOSIALISASI PENTINGNYA

AIR QUALITY INDOOR YANG

BAIK DALAM PENCEGAHAN

INFEKSI SALURAN

PERNAPASAN ATAS

DI RT 01 RW 12 KELURAHAN

TANGKERANG SELATAN

KECAMATAN BUKIT RAYA

PEKANBARU

SOSIALISASI PENTINGNYA

AIR QUALITY INDOOR YANG

BAIK DALAM PENCEGAHAN

INFEKSI SALURAN

PERNAPASAN ATAS

DI RT 01 RW 12 KELURAHAN

TANGKERANG SELATAN

KECAMATAN BUKIT RAYA

PEKANBARU

MATERIALMATERIAL

MANMAN

METODEMETODE

Belum ditemukannya tekhnik sosialisasi tentang pentingnya air quality indoor yang baik di RT 01/RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru

Belum adanya media informasi mengenai pentingnya air quality indoor yang baik.

Belum ada orang yang mampu mensosialisakan pentingnya air quality indoor yang baik di RT 01/RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru

Gambar 3.1 Fishbone Ishikawa

MARKETMARKET

Page 9: Modul Kesehatan Lingkungan

3.1.5 Alternatif Pemecahan Masalah

Selanjutnya setelah analisis penyebab masalah adalah penetapan alternatif pemecahan masalah untuk mendapatkan solusi terbaik dalam

mensosialisasikan pengolahan air gambut menjadi air bersih di RT 05/RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota

Pekanbaru. Berikut adalah tabel alternatif pemecahan masalah.

Tabel 3.4. Strategi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Page 10: Modul Kesehatan Lingkungan

NoPenyebab Masalah

Alternatif pemecahan

masalahTujuan Sasaran Tempat

Pelaksana kegiatan

Waktu Kriteria keberhasilan

1. Belum ada orang yang mampu mensosialisakan pengolahan air gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes di RT 05/ RW 09 Kelurahan

Merekomendasikan kepada Ketua RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru untuk membentuk dan melatih orang-orang (kader dan tokoh masyarakat) mengenai cara pengolahan air

Ketua RT 05/RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru paham mengenai pentingnya sosialisasi tentang cara pengolahan air gambut menjadi air bersih yang

Ketua RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru.

Rumah Ketua RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru.

Dokter Muda KK IKM-IKK FK UR

Mei 2012

Jangka pendek:Tersampaikannya rekomendasi

Jangka Panjang:Ada orang-orang yang sudah terlatih di RT 05/RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru dalam mensosialisasikan cara pengolahan air gambut menjadi air bersih memenuhi syarat kesehatan yang sesuai

NoPenyebab Masalah

Alternatif pemecahan

masalahTujuan Sasaran Tempat

Pelaksana kegiatan

Waktu Kriteria keberhasilan

Labuh Baru Kecamatan Payung Sekaki.

gambut menjadi air bersih memenuhi syarat kesehatan yang sesuai Permenkes dari instansi atau badan terkait seperti Dinas Kesehatan, Puskesmas, Dinas Pekerjaan Umum, atau Dinas Pemukiman dan

memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes.

dengan Permenkes.

Page 11: Modul Kesehatan Lingkungan

3.1.5 Definisi Operasional

Berikut adalah definisi operasional dari beberapa istilah yang digunakan

dalam kegiatan sosialisasi pengolahan air bersih (air gambut) di RT 05/ RW 09

Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru.

1. Rekomendasi pelatihan pengolahan air gambut menjadi air bersih yang

memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes oleh dokter muda

kepada ketua RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung

Sekaki untuk mengirimkan warganya mengikuti pelatihan pengolahan air

gambut yang didapatkan dari instansi atau badan terkait seperti Dinas

Kesehatan, Puskesmas, Dinas Pekerjaan Umum atau Dinas Pemukiman dan

Infrastruktur Wilayah.

2. Sosialisasi berupa penyuluhan pengolahan air gambut menjadi air bersih yang

memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes adalah kegiatan yang

dilakukan oleh dokter muda untuk memberikan keterampilan serta

meningkatkan pengetahuan warga RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru

Barat Kecamatan Payung Sekaki dalam pengolahan air gambut menjadi air

bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes.

3. Buku panduan dan leaflet langkah pengolahan air gambut menjadi air bersih

yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes) adalah

penyediaan 20 buah buku panduan dan leaflet yang dibuat oleh dokter muda

sebagai sarana atau alat informasi kepada warga mengenai pengolahan air

gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan

Permenkes yang diberikan kepada warga yang mengikuti penyuluhan.

3.2 Do

Kegiatan pelaksanaan kegiatan penyuluhan pengolahan air gambut

menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes di

RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Pekanbaru Payung

Sekaki kota Pekanbaru dilakukan pada tanggal 19 Mei 2012. Alternatif

pemecahan masalah dapat terlaksana sesuai plan of action (PoA) yaitu

memberikan rekomendasi kepada ketua RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru

Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru untuk menjalin kerjasama

Page 12: Modul Kesehatan Lingkungan

dengan instansi/badan terkait untuk mengkader beberapa orang warga yang

mendapat pelatihan dalam pengolahan air gambut menjadi air bersih yang

memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes sehingga dapat melatih

warga yang lain di RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan

Payung Sekaki kota Pekanbaru. Selain itu, diharapkan kepada ketua RT agar

dapat mengajak warga untuk mengolah air gambut menjadi air bersih yang

memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes (tabel 3.5).

Tabel 3.5 Do Kegiatan Peningkatan Mutu

No Kegiatan Sasaran Pelaksana Waktu Keterangan

1. Merekomendasikan ketua RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki kota Pekanbaru untuk membentuk orang-orang (kader dan tokoh masyarakat) dan mendapatkan pelatihan dari instansi atau badan terkait mengenai pengolahan air gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes.

Ketua RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki kota Pekanbaru.

Dokter muda IKM-KK FK UR.

19 Mei2012

Terlaksana-nya do sesuai dengan Plan of Action.

2. Mengadakan sosialisasi berupa penyuluhan tentang cara pengolahan air gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes kepada warga.

Ketua RT dan warga RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki kota Pekanbaru

Dokter muda IKM-KK FK UR.

19 Mei2012

Terlaksana-nya do sesuai Plan of Action.

3. Merancang dan memberikan buku panduan dan leaflet tentang langkah-langkah pengolahan air gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes kepada warga.

Warga RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki kota

Dokter muda IKM-KK FK UR.

19 Mei2012

Terlaksana-nya do sesuai Plan of Action

Page 13: Modul Kesehatan Lingkungan

No Kegiatan Sasaran Pelaksana Waktu Keterangan

Pekanbaru.

3.3 Check

Setelah kegiatan intervensi (do) dilakukan, keadaan sebelum intervensi

kemudian dibandingkan dengan keadaan setelah intervensi dilakukan, untuk

menilai keberhasilan kegiatan peningkatan mutu ini. Kegiatan check sosialisai

pengolahan air gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai

dengan Permenkes di RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan

Payung Sekaki kota Pekanbaru dilakukan tanggal 19 Mei 2012.

Tabel 3.6 Check Kegiatan Sosialisasi Pengolahan Air Bersih (Air Gambut)

No Kegiatan Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi

1 Merekomendasikan ketua RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki kota Pekanbaru untuk membentuk orang-orang (kader dan tokoh masyarakat) dan mendapatkan pelatihan dari instansi atau badan terkait mengenai pengolahan air gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes.

Belum adanya pemahaman dari ketua RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki kota Pekanbaru bahwa perlu memilih orang-orang (kader dan tokoh masyarakat) untuk mendapatkan pelatihan mengenai cara pengolahan air gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes.

Indikator jangka pendek:Diterimanya rekomendasi oleh ketua RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki kota Pekanbaru untuk memilih orang-orang (kader dan tokoh masyarakat) dan mendapatkan pelatihan mengenai cara pengolahan air gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes.

Indikator jangka panjang:Belum dapat dinilai.

2 Mengadakan sosialisasi berupa penyuluhan pengolahan air gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes

Kurangnya pengetahuan warga RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki kota Pekanbaru mengenai cara pengolahan air gambut

Indikator jangka pendek :Meningkatnya pengetahuan warga RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Barat Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru

Page 14: Modul Kesehatan Lingkungan

No Kegiatan Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi

kepada warga RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki kota Pekanbaru.

menjadi air bersih sesuai dengan Permenkes.

Indikator jangka panjang:Belum dapat dinilai.

3 Merancang dan memberikan media informasi berupa buku panduan dan leaflet tentang langkah-langkah pengolahan air gambut menjadi air bersih sesuai dengan Permenkes kepada warga.

Belum adanya media informasi mengenai cara pengolahan air gambut menjadi air bersih sesuai dengan Permenkes.

Indikator jangka pendek:Tersedia dan diberikannya buku panduan dan leaflet tentang langkah-langkah pengolahan air gambut menjadi air bersih sesuai dengan Permenkes kepada warga.Indikator jangka panjang:Belum dapat dinilai.

Keadaan sebelum intervensi terkait dengan belum adanya rekomendasi

dari maupun kepada ketua RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat

Kecamatan Payung Sekaki kota Pekanbaru untuk membentuk orang-orang (kader

dan tokoh masyarakat) dan mendapatkan pelatihan mengenai cara pengolahan air

gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan

Permenkes, diintervensi dengan diberikannya rekomendasi mengenai

pembentukan orang-orang (kader dan tokoh masyarakat) dan akan mendapatkan

pelatihan dari instansi atau badan terkait mengenai pengolahan air gambut

menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes

untuk ketua RT. Kegiatan check yang dilakukan menunjukkan indikator jangka

pendek berupa diterimanya rekomendasi oleh ketua RT untuk membentuk orang-

orang (kader dan tokoh masyarakat) dan mendapatkan pelatihan tentang cara

pengolahan air gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat sesuai

Permenkes sedangkan indikator jangka panjang belum dapat dinilai.

Kurangnya pengetahuan warga RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru

Barat Kecamatan Payung Sekaki kota Pekanbaru mengenai cara pengolahan air

gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan

Permenkes diintervensi dengan mengadakan sosialisasi berupa penyuluhan

tentang pengolahan air gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat

Page 15: Modul Kesehatan Lingkungan

kesehatan sesuai dengan Permenkes kepada warga RT 05/ RW 09 Kelurahan

Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Kegiatan check

yang dilakukan menunjukkan indikator jangka pendek berupa meningkatnya

pengetahuan warga RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan

Payung Sekaki kota Pekanbaru untuk melakukan pengolahan air gambut menjadi

air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes.

Peningkatan tingkat pengetahuan warga RT 05/ RW 09 Kelurahan Labuh Baru

Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru, dimana sebelum penyuluhan

didapatkan tingkat pengetahuan warga kategori baik sebesar enam puluh persen

(60%), kategori sedang sebesar empat puluh persen (40%) dan kategori buruk

sebesar nol persen (0%). Tingkat pengetahuan warga sesudah penyuluhan

didapatkan kategori baik sebesar Sembilan puluh lima persen (95%), kategori

sedang sebesar lima persen (5%) dan kategori buruk sebesar nol persen (0%).

Hasil uji statistik yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

bermakna antara tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan (p=0,008).

Indikator jangka panjang belum dapat dinilai.

Tidak adanya media sosialisasi mengenai cara pengolahan air gambut

menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes

diintervensi dengan merancang dan menyebarkan buku panduan dan leaflet

mengenai cara pengolahan air gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat

kesehatan sesuai dengan Permenkes. Kegiatan check yang dilakukan

menunjukkan indikator jangka pendek berupa pembagian buku panduan dan

leaflet mengenai cara pengolahan air gambut menjadi air bersih yang memenuhi

syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes sedangkan indikator jangka panjang

belum dapat dinilai.

3.4 Action

Setelah dilakukan check atas do yang dapat dilakukan, maka action dalam

sosialisasi berupa penyuluhan tentang pengolahan air gambut menjadi air bersih

yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Permenkes di RT 05/ RW 09

Kelurahan Labuh Barat Kecamatan Payung Sekaki kota Pekanbaru adalah

menjadikan kegiatan sosialisasi berupa penyuluhan mengenai pengolahan air

Page 16: Modul Kesehatan Lingkungan

gambut menjadi air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan

Permenkes sebagai standar. Kegiatan check atas do yang hanya bersifat

rekomendasi, pembuatan media informasi, maka tindakan action dalam hal ini

belum dapat dinilai karena keterbatasan waktu dan perlu pengevaluasian di masa

mendatang.

Page 17: Modul Kesehatan Lingkungan