23

Click here to load reader

mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

‘GREEN CAMPUS’ UNS SOLO

(Studi Deskriptif Kualitatif tentang Sosialisasi Program “Green Campus” di

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta 2013-2014)

Rofika Nur Hayati

Widodo Muktiyo

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

AbstractSebelas Maret University (UNS SOLO) began declare and implement the Green Campus program. The Green Campus Program is a manifestation of the social responsibility of academic institutions as a form of nature protection movement which is expected to be published later to the general public. Although the program has started in 2013, but it’s presumed still not fully understood and implemented by the academic society in the daily activities. It is known from the lack of information about the Green Campus programs in many academic society.This research is expected to help the Rector’s work and his staff to see the extent of the socialization of Green Campus program at the Sebelas maret University.This research is a qualitative descriptive study that describes how UNS SOLO 'Green Campus' socialization program which is demonstrated through socialization activities at the Sebelas maret University during the year 2013-2014. The method used in this study is observation, interviews and documents. Data sources choosen based on a purposive sampling technique, which select the data sources that considered know and can be trusted to be used as a source of data according to the research’s topic. Informants that used in this study is the Head Office of Environmental Research Center (PPLH) UNS, UNS Green Campus Program’s Chairman, UNS education staffs, and students of UNS. While the data analysis techniques using an interactive model that consists of three phases, that is data reduction, data display and conclusion.Based on the results of research in UNS, can be concluded that the team has an important role in the socialization of the Green Campus program at UNS. The results of the analysis based on the actions, efforts and Green Campus campaigns program conducted by UNS Green Campus team as Communicator, Relationship, Back-up management and image maker in the socialization of the Green Campus

1

Page 2: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

program at the Sebelas Maret University of Surakarta during 2013-2014 indicate so. Keywords : socialization, green campus, UNS SOLOPendahuluan

Bumi merupakan planet tempat tinggal manusia dan mahluk hidup

lainnya. Bumi telah ada sejak miliaran tahun yang lalu. Sejak itu, bumi terus

mengalami perubahan alam. Perubahan yang terjadi pada bumi disebabkan oleh

pergerakan bumi sendiri, pengaruh luar angkasa dan pengaruh gaya hidup

manusia.

Pengaruh yang diberikan manusia terhadap bumi dapat dilakukan melalui

gaya hidup manusia dengan lingkungannya yang disebut lingkungan hidup. Agar

gaya hidup manusia tidak menyebabkan kerusakan bumi, dibutuhkan adanya

pendidikan lingkungan hidup. Dengan pendidikan ini, manusia dapat belajar

unruk menjaga lingkungannya sehingga dapat menjaga bumi dari ancaman

kerusakan.

Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) merupakan salah satu

Universitas yang terletak di Jawa Tengah yang memiliki prestasi yang cukup baik.

Prestasi ini perlu diperhitungkan dalam tingkat nasional bahkan Internasional.

Saat ini UNS berada pada posisi 7 peringkat nasional versi Webometric

(www.tempo.co). UNS saat ini sedang gencar-gencarnya menggelorakan

semangat untuk menuju World Class University. Akan tetapi World Class

University tidak serta-merta mudah diraih oleh Universitas Sebelas Maret. Agar 

dapat mencapai status World Class University Universitas Sebelas Maret  haruslah

sudah baik dari berbagai bidang, baik sistemnya maupun lingkungannya.

Pada tahun 2010, Universitas Indonesia telah mempelopori inisiatif untuk

menciptakan sebuah 'hijau' secara online peringkat universitas dunia yang

mendapat tanggapan luar biasa dari universitas di 35 negara di dunia. Tahun

pertama adalah sukses besar dengan hampir seratus perguruan tinggi mengambil

bagian dalam peringkat ini. Peringkat, UI GreenMetric World University

Ranking, didasarkan pada informasi yang diberikan oleh universitas-universitas di

seluruh dunia pada kriteria yang menunjukkan komitmen untuk pergi hijau dan

2

Page 3: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

keberlanjutan, seperti ruang, efisiensi energi, penggunaan air, dan transportasi dan

sebagainya.

Dalam usianya yang sudah tidak muda lagi, UNS Solo memiliki potensi

sumber daya manusia dan infrastruktur yang besar. Kapasitas dan relevansi

kelembagaan sebagai pusat pendidikan tinggi mulai mendapat predikat reputasi

internasional.

Akselerasi menuju internasionalisasi melalui pemberdayaan keunggulan

UNS sudah semestinya sejalan dengan kebutuhan masyarakat mulai dari tingkat

lokal hingga masyarakat global. Oleh karena itu dalam rangka Dies Natalis ke-37

lalu, UNS bertekad mendukung gerakan global yaitu apa yang dinamakan dengan

Green Campus.

Momentum untuk menunjukkan tekad itu adalah dengan dicanangkannya

Gerakan UNS Green Campus (GC) oleh Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar

Kambuaya, pada 6 Maret 2013,  dengan penanaman pohon secara simbolis di

halaman depan kampus UNS.

Universitas Sebelas Maret termasuk diantara 6 Universitas di Indonesia

yang terpilih sebagai Pilot Project untuk penerapan Green Campus di Indonesia di

bawah pembinaan Kementerian Lingkungan Hidup yang nantinya akan diikuti

universitas-universitas lain.

Berdasarkan rumusan program dari PPLH, konsep yang dijalankan UNS

dalam mewujudkan green campus yaitu  komitmen tertulis pimpinan kampus

untuk mewujudkan green campus, perilaku warga kampus yang mendukung green

campus, penyediaan sarana–prasarana pendukung green campus. Untuk itu,

sangat penting untuk melihat bagaimana peran humas dalam strategi sosialisasi

program Green Campus di UNS Solo.

Perumusan masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana sosialisasi program

‘Green Campus’ yang dilakukan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta

selama tahun 2013-2014 ?

3

Page 4: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sosialisasi

program ‘Green Campus’ yang dilakukan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS)

Surakarta selama tahun 2013-2014?

Tinjauan Pustaka

a. Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan salah satu tipe komunikasi, di samping

komunikasi interpersonal, komunikasi organisasi, dan komunikasi publik. Pada

dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, baik

cetak maupun elektronik. Dalam konteks ini, media massa yang dimaksud

adalah media massa yang dihasilkan oleh teknologi modern, bukan media

tradisional seperti kentongan, gamelan, dan lain-lain (Nurudin, 2003: 2).

Definisi lebih lengkap dikemukakan oleh Joseph A. DeVito dalam

bukunya Communicology : An Introduction to the Study of Communicatio,

( Effendy, 2006: 21) sebagai berikut:

“First, mass communication addressed to the masses, to an extremely large audience. This does not mean that the audience includes all people or everyone who reads or everyone who watches television, rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined. Second, mass communication is communication mediated by audio and/ or visual transmitters. Mass communication is perhaps most easily and most logically defined by it forms: television, radio, newspapers, magazines, films, books, and tapes”

Senada dengan DeVito, Littlejohn (2002: 303) memberikan definisi yang

hampir serupa (dalam Pawito, 2007: 16), yakni:

“Mass communication is the process whereby media organization produce and transmit message to large publics and the process by which those messages are sought, used, understood, and influenced by audiences”

4

Page 5: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

b. Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan

atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan bahwa :

“Budaya organisasi adalah suatu pola asumsi dasar pembagian pembelajaran kelompok seperti pemecahan masalah berkaitan dengan adaptasi eksternal dan integrasi internal itu dikerjakan dengan baik untuk dipertimbangkan dengan benar dan untuk selanjutnya diajarkan pada anggota baru sebagai cara yang benar untuk merasakan, memikirkan dan interaksi diperlukan dalam segala pemecahan masalah.”(Ndraha, 1997:43)

c. Merek (brand)

Asosiasi pemasaran Amerika mendifinisikan merek (brand) sebagai :

“nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikannya dari barang atau jasa penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing” (Kotler, 2009: 332).

Menurut definisi tersebut maka sebuah merek adalah produk atau jasa

penambah dimensi yang dengan cara tertentu mendiferesiasikannya dari

produk atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama.

Perbedaan ini bisa secara fungsional, rasional atau berwujud yang dikaitkan

dengan kinerja produk atau merek. Bisa lebih simbolis, emosional atau

berwujud dikaitkan dengan apa yang digambarkan merek.

Metodologi Penelitian

a. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakan penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

Pawito (2007: 80), metodologi meliputi cara pandang dan prinsip berpikir

mengenai gejala yang diteliti, pendekatan yang digunakan, prosedur ilmiah

(metode) yang ditempuh, termasuk dalam mengumpulkan data, analisis data

dan penarikan kesimpulan.

5

Page 6: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

Seperti yang diungkapkan (Pawito, 2007: 35), mengenai deskripsi

penelitian kualitatif :

“Penelitian komunikasi kualitatif biasanya tidak dimaksudkan untuk memberikan penjelasan-penjelasan (explanations), mengontrol gejala-gejala komunikasi, mengemukakan prediksi-prediksi, atau untuk menguji teori apapun, tetapi lebih dimaksudkan untuk mengemukakan gambaran dan atau pemahaman (undertanding) mengenai bagaimana dan mengapa suatu gejala atau realitas komunikasi terjadi.”

Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Seperti yang

dinyatakan (Susanto, 2006: 16), penelitian deskriptif berusaha menggambarkan

secara terperinci terhadap gejala sosial yang dimaksudkan dalam permasalahan

yang diteliti, sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta. Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata dan bukan angka. Semua

data yang dikumpulkan memungkinkan untuk dijadikan kunci terhadap apa

yang diteliti.

b. Lokasi Penelitian

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang bertempat di Jl. Ir. Sutami 36A

Kentingan, Jebres, Surakarta 57126.

c. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Serangkaian kegiatan wawancara yang bersifat kualitatif dengan

tujuan memperoleh data dan informasi secara lebih mendalam untuk

mendapatkan data primer. Wawancara ini dilakukan kepada tim Green

Campus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Penulis memilih

informan yang dianggap memiliki keterkaitan dan kapabilitas terkait

dengan program Green Campus.

2. Observasi

6

Page 7: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis

terhadap gejala-gejala yang diteliti (Susanto, 2006: 126). Teknik observasi

digunakan untuk menggali data dari sumber data berupa peristiwa, aktifitas

atau perilaku, lokasi, benda dan rekaman gambar (Sutopo, 2006: 75).

3. Studi Pustaka

Adalah data-data penunjang dan teori yang dapat diperoleh dari

buku-buku, artikel, makalah ataupun jurnal yang berhubungan dengan

topik penelitian ini.

d. Teknik Analisa Data

Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis data kualitatif yaitu data diperoleh langsung dari hasil wawancara

dan kajian dokumen. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan

subjek penelitian dengan menginterpretasikan kerangka teori yang

digunakan untuk memperoleh kesimpulan.

Proses analisis ini berlangsung bersamaan dengan proses

pengumpulan data. Setelah data terkumpul dilakukan reduksi data. Data ini

sebagai bahan deskripsi keadaan, kemudian dilakukan penarikan

kesimpulan. Teknik analisis data ini terdiri dari reduksi data yang

merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi

data (kasar) yang ada dalam fieldnote. Selanjutnya penyajian data yang

merupakan suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan

kesimpulan riset yang dilakukan. Terakhir adalah penarikan kesimpulan

atau verifikasi. Dalam awal pengumpulan data, peneliti sudah harus mulai

mengerti apa arti dari hal-hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan

peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, dan proposisi-

proposisi. Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai proses pengumpulan

data berakhir. Teknik analisis data dapat digambarkan sebagai berikut :

7

Page 8: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

Pengumpulan data

Data reduksi

Penarikan kesimpulan / verifikasi

Sajian data

Gambar 3. Teknik Analisis Interaktif

Sumber: H. B. Sutopo (2002). .

e. Validitas Data

Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam

kegiatan penelitian, harus diusahakan kemantapan dan dan kebenarannya. Cara

memperoleh data dengan beragam tekniknya harus benar-benar sesuai dan

tepat untuk menggali data yang benar-benar diperlukan bagi penelitiannya.

Validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data /

triangulasi sumber.

Menurut Patton dalam Sutopo (2002: 79), cara ini mengarahkan peneliti

agar di dalam mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber

data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap

kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Di sini

tekanannya pada perbedaan sumber data, bukan pada teknik pengumpulan data

atau yang lain. Peneliti bisa memperoleh dari narasumber (manusia) yang

berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam, sehingga

informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi dari

narasumber yang lainnya.

Hasil Penelitian

a. Fokus Penanganan Green Campus

8

Page 9: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

UNS dirasa penting memiliki lingkungan hijau. Oleh karena itu sebagai

wujud nyata implementasi green campus, Universitas Sebelas Maret (UNS)

kembangkan hutan pendidikan. Hutan ini pun sekaligus menjadi dukungan

UNS terhadap gerakan menanam 1 milyar pohon oleh pemerintah. UNS punya

hutan seluas lebih dari 40 hektar itu tersebar di beberapa daerah, di antaranya:

23 hektar di Wonoeemar, Boyolali; 10 hektar di Wonogiri, dan 7,5 hektar di

Karanganyar.

Menurut Ir. Winny Astuti selaku Ketua Tim Green Campus UNS, awal

terbentuknya program ini adalah karena :

“Jadi ini itu di green metric itu kan mengirim ke seluruh universitas seluruh Indonesia via Rektor, nah termasuk Rektor UNS to. Karena Rektornya concern, jadi kan membentuk tim, tim Green Campus ini yang Prof. Pur ini Rektor itu di bawah PR IV yang Green Campus itu ada tim yang untuk green metric, fisiknya kan, apa itu, seperti penghijauan, kemudian membuat kayak pedistrian untuk pejalan kaki, itu dan sumur resapan, membuat ini. Jadi bentuk fisik yang nanti akan mendukung supaya ukuran green metric-nya itu tinggi”.

Fakultas Pertanian (FP) UNS saat ini  dijadikan pilot project

pengembangan Hutan Pendidikan karena memang linier dengan bidang

lingkungan. Tidak cukup dengan Hutan Pendidikan, UNS juga turut

mengembangkan Arboretum. Arboretum adalah lahan konservasi

keanekaragaman hayati khusus pohon-pohon langka. Pengembangan hutan

pendidikan dan arboretum merupakan tindak lanjut dari Memorandum of

Understanding (MoU) empat perguruan tinggi negeri (PTN) di Jawa Tengah

dengan Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Provinsi. Keempat PTN itu

antara lain: UNS, Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas

Diponegoro (Undip), dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).

Sementara untuk energy dan perubahan iklim, Kampus UNS berusaha

meminimalkan penggunaan energi listrik dan air conditioner (AC),

menginisiasi penggunaan biodiesel energy dan energi terbarukan dan

menerapkan konsep Green Building untuk bangunan-bangunan baru

Menurut Prof. Purwanto selaku pembina Tim Green Campus UNS :

9

Page 10: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

“Green Campus itu tidak semata-mata kampus yang ijo royo-royo. Tapi juga dilihat dari berbagai aspek lingkungan di sekelilingnya”.

b. Pengaturan dan Infrastruktur

Kampus Kentingan berlokasi di Urban area dengan luasan area 60 hektar

memiliki kepadatan bangunan relatif rendah. Perbandingan softscape dan

hardscape mencapai 24.729 Ha : 35.721 Ha. Penggunaan softscape ini

termasuk untuk jalan dan tempat parkir terbuka. Penggunaan lahan terbuka

semaksimal mungkin dipakai untuk ruang-ruang peresapan air hujan di

samping banyak ditanami dengan pepohonan. Pembangunan gedung-gedung

memperhatikan pola kontur eksisting. Kontur dimanfaatkan untuk memberikan

pola dan aksentuasi zonifikasi fakultas-fakultas yang terdapat di Kampus UNS

Kentingan. Jalur sirkulasi digunakan sekaligus sebagai penghubung antar

fakultas dan jurusan namun juga digunakan sebagai pembatas zone. Dengan

demikian keberadaannya mendukung luasan ruang terbuka hijau Kota

Surakarta yang saat ini baru mencapai 18.61% dari total luas kota.

c. Transportasi

Konsep Green Transportation / transportasi hijau adalah konsep yang

digunakan agar moda transportasi bisa lebih ramah lingkungan. Transportasi

Hijau merupakan pendekatan yang digunakan untuk menciptakan transportasi

yang sedikit atau tidak menghasilkan gas rumah kaca. Kebijakan transportasi

untuk membatasi jumlah kendaraan bermotor yang digunakan dalam kampus,

dan kebijakan untuk mengurangi lahan/area parkir di kampus diharapkan akan

mendorong civitas akademika akan beralih ke penggunaan bus, penggunaan

sepeda atau berjalan kaki dalam beraktitas di lingkungan kampus. Penggunaan

bus kampus dan sepeda akan mendorong lingkungan yang lebih sehat.

Kebijakan penyediaan jalur pejalan kaki (pedestrian) yang aman dan

nyaman akan mendorong civitas akademika kampus untuk beraktivitas dengan 

berjalan kaki di lingkungan kampus, dan akhirnya akan berpengaruh untuk

mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi. Penggunaan transportasi

10

Page 11: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

bus kampus, sepeda maupun berjalan kaki akan mengurangi emisi karbon di

lingkungan kampus.

d. Limbah

Adanya penurunan kualitas lingkungan secara global telah menggugah

kesadaran masyarakat dunia dalam berbagai sektor termasuk dunia pendidikan.

Perguruan tinggi sebagai gerbong pembaruan dan peningkatan IPTEK sudah

seharusnya memberikan contoh yang baik dalam memelihara lingkungan.

Universitas Sebelas Maret sebagai salah satu perguruan tinggi yang peduli

terhadap lingkungan terpanggil untuk menjaga lingkungan yang bersih, hijau,

dan sehat melalui program Green Campus. Terdapat beberapa indikator dan

kriteria yang harus dipenuhi untuk mewujudkan Green Campus, salah satunya

pengelolaan dan pengolahan limbah (Waste) baik limbah organik, anorganik,

limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan disposal. Beberapa program

dan kegiatan dalam mengolah dan mengelola limbah, antara lain: Recycing

Program for University Waste, Toxic Waste Recycling, Organic Waste

Treatment, Inorganic Waste Treatment, Sewage Disposal.

e. Air

Arah kebijakan pengembangan Universitas Sebelas Maret terkait

pengelolaan sumber daya air di arahkan sebagai berikut:

1. Mewujudkan sinergi dan mencegah konflik antar Fakultas/Bagian dalam

pemanfaatan sumberdaya air

2. Mendorong proses pengelolaan sumberdaya air yang terpadu antar

Fakultas/Bagian dan antar blok bangunan yang terkait

3. Menyeimbangkan upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air

agar terwujud kemanfaatan air yang berkelanjutan bagi kesejahteraan

seluruh civitas akademika di Universitas Sebelas Maret Surakarta

4. Menyeimbangkan fungsi akademik (kebutuhan air untuk mendukung

pembelajaran), kebutuhan sosial (kebutuhan MCK), dan nilai ekonomi

(kebutuhan kantin)

11

Page 12: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

5. Melaksanakan pengaturan sumber daya air secara bijaksana agar

pengelolaan sumber daya dapat diselenggarakan seimbang dan terpadu

6. Mengembangkan sistem pembiayaan pengelolaan sumberdaya air yang

mempertimbangkan prinsip cost recovery dan kondisi sosial ekonomi

Kampus Universitas Sebelas Maret

7. Mengembangkan sistem kelembagaan pengelolaan sumberdaya air yang

membuka akses partisipasi seluruh civitas akademika Kampus Universitas

Sebelas Maret  serta mewujudkan pemisahan fungsi pengatur (regulator)

dan fungsi pengelola (operator).

f. Sosialisasi Program ‘Green Campus’ UNS

Komitmen Pimpinan UNS terlihat dengan telah dilakukannya sosialisasi

Program Green Campus dan Borang Green Metric UNS kepada seluruh civitas

akademika dalam Forum diskusi terarah (FGD) di 9 Fakultas, 1 Program Pasca

Sarjana dan 1 kali bersama Himpunan Pecinta Alam UNS (Garbha Wira

Bhuana). FGD melibatkan perwakilan lembaga dan unit kerja di UNS pada

bulan Nopember sampai dengan awal Desember 2013. Sosialisasi di tingkat

Fakultas, melibatkan pimpinan fakultas (Dekan dan pembantu-pembantu

Dekan), ketua jurusan dan ketua program studi; wakil dari unit-unit kerja di

setiap fakultas, wakil himpunan mahasiswa, Laboran dan seluruh pemangku

kepentingan.

Tujuan dari diselenggarakannya sosialisasi Green Campus adalah:

1. Mensosialisasikan hasil dari penyusunan borang Green Metric UNS

2. Menverifikasi data dari hasil penyusunan Green Metric UNS

3. Mensosialisasikan rencana pengembangan Green Campus UNS

4. Mendorong Fakultas dan jurusan untuk menindaklanjuti kebijakan

Universitas dalam peraturan-peraturan  dan/atau  Pedoman pada level

fakultas

5. Mengundang kepedulian seluruh civitas untuk berperilaku green dan

mendukung program-program dan rencana pengembangan Green Campus

UNS

12

Page 13: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

Sosialisasi program Green Campus ini sudah dilaksanakan pada medio

November sampai awal Desember 2013 lalu. Sosialisasi di tingkat fakultas

melibatkan pimpinan fakultas, ketua jurusan dan ketua program studi, wakil

dari unit-unit kerja di setiap fakultas, wakil dari himpunan mahasiswa, dll.

Hasil dari sosialisasi adalah banyaknya masukan-masukan terkait

implementasi Green Campus, pengelolaan bus kampus, sepeda, komitmen

untuk hemat listrik, hemat air dan sebagainya.

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai sosialisasi program ‘Green Campus’

UNS Solo dapat disimpulkan bahwa aktifitas sosialisasinya adalah bertujuan

untuk :

a. Mengkomunikasikan kepada seluruh civitas akademika akan adanya program

baru UNS yaitu Green Campus

b. Memberikan informasi tentang program Green Campus (tujuan, manfaat

program)

c. Mengintegrasikan konsep pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup ke

dalam Tridarma Perguruan Tinggi.

d. Membangun komitemen pimpinan dan warga kampus untuk aktif menciptakan

kampus yang ramah lingkungan

e. Menerapkan program pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan

f. Menciptakan kampus sebagai pusat kegiatan dan pemberdayaan pemangku

kepentingan/mitra strategis dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup,

mencegah dan mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan

g. Menciptakan kampus bersih, sehat, nyaman dan hijau

Mewujudkan Green Campus di UNS :

a. Upaya yang dilakukan dalam melaksanakan program Green Campus

13

Page 14: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

b. Bekerja sama dengan seluruh civitas akademika dalam menjalankan program

Green Campus

c. Memberikan informasi tentang pentingnya menjaga dan memelihara

lingkungan hidup yang diharapkan dapat merubah perilaku menjadi lebih baik

kepada bumi

Hasil sosialisasi :

a. Sudah ada bentuk perwujudan sosialisasi program, akan tetapi baru dilakukan

beberapa kali saja. Sehingga hasilnya belum maksimal.

b. Dengan adanya sosialiasi, civitas akdemika yang mengikuti sosialisasi tahu

program, dan sadar diri. Banyak dari mereka yang sudah memulai perilaku

cinta alam meskipun baru dari hal pribadinya masing-masing.

c. Dipasangnya banner tentang program Green Campus UNS ternyata tidak serta

merta dipahami banyak civitas akademika tentang bagaimana program ini

adanya. Banyak dari mereka hanya mengetahui adanya program ini, tapi tidak

tahu jelas bagaimana program ini.

d. Dengan berjalannya program Green Campus di UNS setahun belakangan ini,

sudah mulai terlihat hasil atau bentuk nyata yang ada di kampus UNS.

Misalnya dengan dibangunnya pedestrian, danau di samping rektorat, dan

taman di kampus. Kampus mulai tertata rapi dan baik serta indah dipandang

mata.

Saran

Dari hasil pengamatan penulis terdapat beberapa saran yang diharapkan

bermanfaat bagi kemajuan program Green Campus di UNS, antara lain :

1. Menjadikan program Green Campus ini sebagai pemikiran maju dan dapat

menjadikan promosi program pengembangan lingkungan hidup

2. Meningkatkan promosi program kepada civitas akademika dengan mengajak

serta himpunan mahasiswa dalam mensosialisasikan program Green Campus

ini agar dapat lebih diketahui, dimengerti, disadari dan dapat dilakukan banyak

upaya dalam menjalankan program ini.

14

Page 15: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

3. Kegiatan sosialisasi program Green Campus ini memang belum bisa berjalan

maksimal di lapangan, untuk itu perlu usaha lagi demi terwujudnya program.

perlu adanya evaluasi menyeluruh agar dapat diambil masukan positif bagi

kegiatan ini.

4. Mahasiswa lebih diajak mensosialisasikan program ini bersama di banyak

kegiatan di kampus, agar dapat tersosialissasikan lagi.

5. Mengadakan perbaikan infrastuktur, sarana dan prasarana yang semakin

diperbaharui

6. Penelitian ini data yang disajikan oleh peneliti belum mendapatkan kedalaman

informasi dari narasumber karena kelemahan pada wawancara yang kurang

mendalam dan program yang kurang tersosialisasi kepada civitas akademika.

Untuk itu ke depan diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mampu

memperoleh kemantapan data dengan melakukan wawancara yang lebih

mendalam dan tersturktur disertai metode pengumpulan data lain seperti

observasi yang lebih menyeluruh guna mendapatkan informasi yang

diinginkan.

Daftar Pustaka

Effendy, Onong Uchjana. (2006). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Cetakan ke dua puluh. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Endah P., Chatarina, dkk. 2011. Mix Methodology dalam Penelitian Komunikasi. Yogyakarta: Mata Padi Pressindo.

Kotler, Philip dan Kevin Lanne Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1, terj. Benyamin Molan. Jakarta: PT Indeks.

Kriyantono, Rahmat. (2006). Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosda KaryaNdraha, Talizuduhu. (1997). Budaya Organisasi. Bandung: Rineka Cipta.Nurudin. (2003). Pengantar Komunikasi Massa. Malang : CESPUR.Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi

Aksara.Susanto. (2006). Metode Penelitian Sosial. Surakarta: Sebelas Maret University

Press.Sutopo, HB. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret

University Press.

15

Page 16: mba Fika.docx · Web viewBudaya Organisasi Budaya organisasi adalah bagaimana pelaku organisasi melakukan pekerjaan atau berperilaku di organisasi tersebut. Edgar H. Schein mengatakan

16