30
Well Being dalam Perspektif Spiritualitas Islam dipresentasikan oleh: Nisa Rachmah Nur Anganthi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta di Universitas Muhammadiyah Malang, 13-14 Pebruari 2015

Materi Dr. Nisa Racmah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Materi Dr. Nisa Racmah

Well Being dalam Perspektif Spiritualitas Islam

dipresentasikan oleh:Nisa Rachmah Nur Anganthi

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakartadi Universitas Muhammadiyah Malang, 13-14 Pebruari 2015

Page 2: Materi Dr. Nisa Racmah

PengantarLatar belakang

Paradigma psikologi ke arah psikologi positif (MacDonald and Friedman, 2002; Vaughan, 2002; Dodge dkk, 2012). Hasil riset terkini berkaitan dengan Wellbeing (Ruini, 2014;

White, 2008; Chanfreau dkk, 2008; dan Prilleltensky, 2004). Hasil riset terkini menunjukkan peran religiusitas dan atau

spiritualitas dalam Wellbeing (Dogan 2013; Cohen dkk, 2012; Kashdan dkk, 2012; Dailey dkk, 2011, Ivtzan dkk, 2009).

Konsekuensi Indonesia sebagai negara multikultur dengan keanekaan keyakinan spiritual dan religi . Ada 7 agama yang diakui pemerintah, yaitu: Islam, Kristen, Katholik,

Hindu, Budha, Konghucu, dan Bahai (Republika.co.id, 2014).

Page 3: Materi Dr. Nisa Racmah

PengantarProblem:Masyarakat Indonesia yang (dianggap) religius tetapi mutu hidupnya belum memuaskan.

Ilustrasi: Sekitar 80 % beragama Islam (ktp ?)

Ada (belum) survei tentang implementasi keagamaan ?Sekitar ….% melaksanakan 100 % nilai nilai ajaranSekitar ….% melaksanakan 75 % nilai nilai ajaranSekitar …..% melaksanakan 50 % nilai nilai ajaranSekitar …..% melaksanakan 25 % nilai nilai ajaranKonsekuensi dan dampak ?

Page 4: Materi Dr. Nisa Racmah

PengantarRumusan

Hasil dari laporan UNDP (Republika.co.id. 24 Juli 2014), tingkat Indeks Pembangunan Manusia tahun 2013, Indonesia berada nomor 108 dari 187 negara (tidak berubah dari tahun sebelumnya). Indonesia di bawah Thailand (89), Malaysia (62), Brunai (30), dan Sin-gapura (9).

Mengapa mutu hidup masyarakat Indonesia masih belum meningkat signifikan ?

Apakah spiritualitas-religiusitas masyarakat berkorelasi dan berkontribusi dengan mutu hidup ?

Page 5: Materi Dr. Nisa Racmah

Kajian Teori

Telaah Konsep

Pengertian Wellbeing (Cohen and Johnson)berkaitan dengan istilah happiness, life satisfaction, and sub-

jective wellbeing.(SWB)Happiness: perasaan positifLife satisfaction: penilaian kognitif tentang kondisi baikSWB: evaluasi kondisi kehidupan seseorang secara umumWellbeing juga berkaitan dengan pemenuhan (fulfillment) berbagai macam kebutuhan dan tujuan hidup

Page 6: Materi Dr. Nisa Racmah

Kajian Teori

Telaah Konsep

Pengertian Wellbeing (Seligman)Wellbeing berkaitan dengan human flourishingMeliputi: pertemanan (social relationship), pemaknaan

(meaning in life), dan pencapaian (achievement of personal goals)

Page 7: Materi Dr. Nisa Racmah

Kajian Teori

Telaah Konsep

Pengertian Wellbeing (Prillelltensky): kondisi positif dalam suatu hubungan, sebagai hasil dari kepuasan serentak tentang pemenuhan kebutuhan personal, relasi, dan kolektif bagi individu

maupun masyarakat.

Istilah Wellbeing dikaitkan dengan Quality of Life, Wellness, Welfare, dan Prosperity (Thesaurus)

Page 8: Materi Dr. Nisa Racmah

Kajian TeoriTelaah Konsep

Dimensi Wellbeing (Steger and Frazier):meaning in life; self-esteem; positive affect; negative

affect.Dimensi Wellbeing (White):subjective; relational; and material

Faktor Wellbeing (Chanfreau dkk):usia, gender, etnis, kesehatan, marital status,

pendidikan, status kekaryaan, kondisi kerja, pendap-atan, dan lingkungan tetangga (perumahan)

Page 9: Materi Dr. Nisa Racmah

Kajian TeoriTelaah Konsep

Pengertian spiritualitas (Kashdan dan Nezlek; Vaughan) dikaitkan dengan pemahaman, pengalaman, dan praktek kehidupan sehari hari (implementasi) nilai- nilai spiri-tualitas

Karakteristik spiritualitas (Hill dan Pargament):adanya keterlibatan perasaan, pikiran, dan perilakudalam pencarian sesuatu yang suci

Page 10: Materi Dr. Nisa Racmah

Kajian TeoriTelaah Konsep

Peran spiritualitas dalam Wellbeing (Mental Health Fondation): berfungsi untuk menu-

runkan problem problem mental, seperti depresi, kece-masan, post trauma, skizofren, dan penderitaan (meningkatkan kesehatan mental)

Faktor yang mempengaruhi dan menjadi mediator dalam kesehatan mental adalah: coping styles, locus of control, social support, physiological impact, and environ-ment

Page 11: Materi Dr. Nisa Racmah

Kajian TeoriTelaah Konsep

Menurut Kamus:Religi: kepercayaan akan adanya Tuhan (Agama) Religiusi-

tas: Aktivitas atau praktek keagamaanSpiritual: hal- hal yang bersifat ruhani (kejiwaan) Spiritualitas: nilai nilai kerohaniahan (yang

berhubungan dengan Tuhan)

Spiritualitas dan Religiusitas dalam Islam adalah menyatu sebagai Way of Life (Haddara, 2007)

Page 12: Materi Dr. Nisa Racmah

Kajian Teori

Penelitian sebelumnya

Riset tentang spiritualitas, religiusitas dan wellbeing:Hasil riset dari Ivtzan dkk dapat disimpulkan bahwa ada empat kategori individu, yaitu:1. Tingkat religius dan spiritual tinggi2. Tingkat religius rendah dengan spiritual tinggi3. Tingkat religius tinggi dengan spiritual rendah4. Tingkat religius dan spiritual rendah

Page 13: Materi Dr. Nisa Racmah

Kajian Teori

Penelitian sebelumnya Riset tentang spiritualitas (religiusitas) dan wellbeing;

Penelitian Kashdan dan Nezlek (2012); Cohen dan Johnson (2012); Ivtzan dkk (2011); Dailey dkk (2011); serta Under-wood dan Teresi (2002) menyimpulkan bahwa spiritualitas berperan positif terhadap wellbeing, terutama berkaitan dengan pengalaman spiritual sehari-hari yang berfungsi sebagai coping, meliputi: meaning in life, self esteem, dan positive affect.

Page 14: Materi Dr. Nisa Racmah

Pertanyaan Penelitian

Apakah spiritualitas Islam berperan dalam meningkatkan wellbeing masyarakat Indonesia ?

Page 15: Materi Dr. Nisa Racmah

Metode

Desain : penelitian kualitatif (preliminary)Responden : karyawan edukatif dan administratif

Pendidikan Tinggi Islam di SurakartaInstrumen : dokumentasi, wawancara, kuesionerTahapan : wawancara dengan key informan;

penentuan partisipan; pengisian kuesioner; wawancara infor-

man; analisis data dan pembuatan la-

poranAnalisis : analisis konten

Page 16: Materi Dr. Nisa Racmah

Hasil

Perspektif Muhammadiyah

Mengeksplorasi nilai nilai spiritual Kemuhammadiyahan, seperti Hidup hidupilah Muhammadiyah Jangan mencari penghidupan di Muhammadiyah; Amar Maruf (mengajak pada kebaikan); Nahi Munkar (mencegah pada keburukan); Mengingatkan dengan Maruf (hikmah dan kesabaran)

Page 17: Materi Dr. Nisa Racmah

Hasil

Perspektif Nahdhotul Ulama

Mengeksplorasi nilai nilai spiritual Kenahdhotululamaan, seperti Tasamuh (toleransi); Tawazun (keseimbangan); Taadul (keadi-lan); Tawashut (moderat)

Page 18: Materi Dr. Nisa Racmah

Diskusi

Well Being dalam Islam:

Menurut Ala’ Eddin Kharofa (1982):

Orang yang sampai derajat Mulia (Taqwa) yaitu menghindari sesuatu yang dilarang dan melakukan yang dianjurkan (Al Hujaraat: 13)

Page 19: Materi Dr. Nisa Racmah

DiskusiWell Being dalam Islam:

Dimensi:

Mengikuti ketetapan atau ukuran dari Allah (sunatullah) (Al Furqaan: 2)

Mempersiapkan kehidupan setelah kematian (Al Mulk: 2)

Memiliki tujuan hidup pengabdian (ibadah) (Adz Dzariyaat: 56)

Menemukan jodoh (pasangan) (Al Furqaan: 54)

Page 20: Materi Dr. Nisa Racmah

Diskusi

Well Being dalam Islam:Konsekuensi:

Mengikuti sunatullah (ketetapan ukuran)…tidak akan memak-sakan diri melewati batas ukuran (standar) Mempersiapkan kehidupan setelah kematian…

berpikir jangka panjang (akherat) Memiliki tujuan hidup pengabdian (ibadah)…

berorientasi pada Allah dan orang lain (kepentingan masyarakat) Menemukan jodoh (pasangan)…berupaya untuk menikah (berkeluarga)

Page 21: Materi Dr. Nisa Racmah

Diskusi

Implementasi: (Hadhiri, 2005)

Adanya doa dan ikhtiar Adanya kebahagiaan dan kesengsaraan Adanya kebaikan dan keburukan Adanya reward dan punishment Adanya kemanfaatan dan kerugian

Page 22: Materi Dr. Nisa Racmah

DiskusiPersamaan:

WB dalam PSIKOLOGI + WB dalam ISLAM

Aspek kognitif (kepuasan) Aspek afektif (kebahagiaan)Aspek emosi (emosi positif)Aspek ekonomis (kesejahteraan)Aspek sosial (relasional) Aspek hak asasi (keamanan dan kenyamanan)

Page 23: Materi Dr. Nisa Racmah

DiskusiPersamaan:

Perintah mencari kebahagiaan dunia dan aherat, serta berbuat baik (kebaikan) terhadap orang lain (relasional)

(Al Qashash: 77)Allah melapangkan dan menyempitkan rizki (kesejahteraan)

(Al Ankabuut: 62)Jiwa yang tenang (emosi positif) akan kembali pada Tuhan dengan kepuasan (Al Fajar: 27-28)Tidak diperkenankan memasuki rumah (wilayah) orang lain, kecuali sudah ada ijin (jaminan keamanan dan kenyamanan)

(An Nur: 27-29)

Page 24: Materi Dr. Nisa Racmah

Diskusi

Perbedaan:

WB dalam PSIKOLOGI WB dalam ISLAM

Orientasi subjektif Orientasi ob-jektif Orientasi sekarang Orientasi masa depan

(jangka pendek) (jangka panjang) Kehidupan bersifat Kehidupan bersifat

temporer kontinum Pemisahan religi dan Penyatuan Religi dan spiritual spiritual

Page 25: Materi Dr. Nisa Racmah

Diskusi

Wilayah interseksi:

Pengakuan terhadap wilayah spiritual (religi) berperan dalam well-being

Pengakuan terhadap kebahagiaan subjektif (diri sendiri) dipengaruhi oleh kebahagiaan objektif (orang lain)

Page 26: Materi Dr. Nisa Racmah

Kesimpulan 1. Wellbeing perspektif Islam adalah manusia yang mencapai derajat mulia (taqwa)

2. Wellbeing perspektif Islam terkait dengan spiritualitas dan religiusitas

3. Wellbeing perspektif Islam adalah wellbeing personal (subjektif) yang terkait dengan wellbeing orang lain (objektif)

4. Peran spiritual (religi) dalam wellbeing adalah sebagai strategi coping5. Spiritual (religi) di Indonesia belum menjadi way

of life, sehingga belum nampak perannya dalam wellbeing

Page 27: Materi Dr. Nisa Racmah

Saran

Perlunya penelitian tentang implementasi nilai- ni-lai spiritual dari berbagai perspektif

keagamaan yang berperan dalam wellbeing

Perlunya keterlibatan disiplin ilmu agama (teologi) dalam penelitian tentang wellbeing

Page 28: Materi Dr. Nisa Racmah

Daftar PustakaBrück, T., Damir Esenaliev, Antje Kroeger, Alma Kudebayeva, Bakhrom Mirkasimov and Susan

Steiner. (2012). Household Survey Data for Research on Well-Being and B.ehavior in Central Asia. Berlin: DIW German Institute for Economic Research.

Chanfreau, J., Cheryl Lloyd, Christos Byron, Caireen Roberts, Rachel Craig, Danielle De Feo, and Sally McManus. (2008). Predicting Wellbeing. England: Nat Cen Social Research.

Cohen, Adam B., and Kathryn A. Johnson. (2012). Running Head: Religion & Well-being. Religi on and Well-being: A Psychological Perspective.

Cornah, D., The Impact of Spirituality on Mental Health. Dailey, S.F., Jennifer, R. Curry., Melanie C. Harper, Holly J. Hartwig Moorhead, and Carman S.

Gill. (2011). Exploring The Spiritual Domain: Tools for Integrating and Religion in Counseling.

Devine, J. (2007). Governance, Democracy, And THE Politics Of Wellbeing. WeD - Wellbeing inDeveloping Countries ESRC Research Group.

Dogan, T. (Ed). (2014). The Journal of Happiness & Well-Being. Theory, Research, and Practice.Volume 2. Issue 1. January. Niğde-Turkey.

Dodge, R., Annete P. Daly, Jan Huyton, and Lalage D. Sanders (2012). The Challenge of DefiningWellbeing. International Journal of Wellbeing. Vo. 2. No. 3. Page. 222-235. DOI. 10.5502/ijw.v2i3.4.

Dwairy, M. (2006). Counseling And Psychotherapy With Arabs and Muslims. A Culturally Sensitve Approach. New York: Teachers College Press. Columbia University.

Page 29: Materi Dr. Nisa Racmah

Daftar PustakaHadhiri, C. (2005). Klasifikasi Kandungan Al Quran. Jakarta: Gema Insani.Ivtzan, I., Christine P.L. Chan, Hannah E. Gardner, and Kiran Prashar. (2011). Linking Religion

and Spirituality with Psychological Well-being: examining Self-actualization, Meaning in Life, and Personal Growth Initiative. Journal of Religion and Health. Vol. 48. No. 1. DOI. 10.1007/s10943-011-9540-2.

Kashdan, T.B., and John B. Nezlek. (2012). Personality and Social Psychology. Bulletin. Whether, When, and How Is Spirituality Related to Well-Being? Moving Beyond Single Occasion

Questionnaires to Understanding Daily Process. DOI: 10.1177/0146167212454549. Published by Sage.

Kharofa, A.E. (1982). Islamic Well-Being of Man. The Journal of IMA. Vol. 14. Page. 27. NY: Muslim World Leage. Secretariat General U.N. Office.

Lines, D. (2006). Spirituality in Counselling and Psychotherapy. London: SAGE Publications. MacDonald, D.A., and Harris L. Friedman. (2002). Assessment Of Humanistic, Transpersonal, And

Spiritual Constructs: State Of The Science. Journal of Humanistic Psychology, Vol. 42. No. 4, Fall Page: 102-125. DOI: 10.1177/002216702237126. Sage Publications.

Masters, K.S., and Glen I. Spielmans. Prayer and Health: Review, Meta-Analysis, and Research Agenda. Journal Behavior Medicine. (2007). Vol. 30. Page. 329–338. DOI 10.1007/s10865-007-9106-7. Springer Science+Business Media, LLC.

Moberg,D.O. (2010). Spirituality Research: Measuring the Immeasurable? Article. Perspectives onScience and Christian Faith. Volume 62, Number 2, June.

Lonborg S.D., and Neal Bowen (2004). Counselors, Communities, and Spirituality; Ethical and Multicultural Considerations. ASCA Professional School Counseling.

Page 30: Materi Dr. Nisa Racmah

Daftar Pustaka Mental Health Foundation. (2006). The Impact of Spirituality on Mental Health. A Review

Literature. Prilleltensky, O. (2004). Disability & well-being: Challenges and Possibilities. Educational &

Psychological Studies University of Miami.Ruini, C. (2014). The Use of Wellbeing Therapy in Clinical Settings. Journal of Happiness &

Wellbeing. Vol. 2. No. 1. Page. 198-206. Underwood, L.G., and Jeanne A. Teresi. (2002). The Daily Spiritual Experience Scale:

Development, Theoretical Description, Reliability, Exploratory Factor Analysis, and Preliminary Construct Validity Using Health-Related Data..Journal of Annual Behavior Medicine. Vol. 24. No. 1. Page.22–33. MI: The Society of Behavioral Medicine.

Vaughan, F. (2003). What is Spiritual Intelligence ? Journal of Hunmanistic Psychology. Vol. 42. No. 2. Page. 16-33. Sage Publication.

White S.C. (2008). But What is Wellbeing ? Framework for Analysis in Social and Development Policy and Practice. Centre for Development Studies and ESRC Research Group on Wellbeing in Developing Countries.

WHO. (1997). WHOQOL. Measuring Quality of Life. Programme on Mental Health. Division OfMental Health And Prevention Of Substance Abuse World Health Organization.

Yücel, S., and Said Nursi. (2010). Prayer And Healing In Islam. Clifton: Tughra Books.