Makalah Hvac Part. II (Chiller)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    1/16

    MAKALAH

    CHILLER

    DISUSUN OLEH :

    M. SATRIYO WICAKSONO

    41311010066

    TEKNIK MESIN

    UNIVERSITAS MERCUBUANA

    JAKARTA

    2 14

  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    2/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Definisi Pengkondisian Udara

    Sistem pengkondisian udara adalah suatu proses mendinginkan atau

    memanaskan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang

    sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan dari suatu ruangan tertentu.

    Pengkondisian udara secara lengkap meliputi pemanasan (heating),

    pendinginan (cooling), pengaturan kelembaban (humidifyingdan dehumidifying),

    dan pertukaran udara (ventilating). Sedangkan pengkondisian udara skala kecil

    umumnya dilakukan tanpa mengikutsertakan pengaturan kelembaban.

    Pengkondisian udara saat ini telah menjadi standard bangunan, publicataupun

    privat dalam berbagai skala, diberbagai penjuru dunia. Untuk daerah yang

    mengalami empat musim, terjadi perubahan fungsi pengkondisian udara dari

    pemanasan (heating) pada saat musim dingin dan menjadi pendinginan (cooling)

    pada saat musim panas. Sedangkan pada daerah khatulistiwa seperti Indonesia,

    pada umumnya fungsi pengkondisian udara adalah pada mode pendinginan saja.

    Mesin pengkondisian udara yang bekerja sebagai pendingin biasanya disebut

    sebagai AC (Air Conditioning), sedangkan pada saat bekerja sebagai pemanas

    disebut sebagai pompa kalor (heat pump).

    Sistem tata udara pada umumnya dibagi menjadi tiga, di antaranya:1. Sistem tata udara untuk kenyamanan

    Mengkondisikan udara dari ruangan untuk memberikan kenyamanan bagi

    orang yang melakukan kegiatan.

    2. Sistem tata udara untuk industri

    Mengkondisikan udara dari ruangan karena diperlukan oleh proses bahan,

    peralatan dan barang yang ada di dalamnya.

    3. Sistem tata udara untuk penggunaan khusus

    Mengkondisikan udara dari ruangan karena diperlukan untuk kondisi khusus,

    seperti ruang bedah, ruang optik, ruang ICU, ruang bersih, ruang komputer

    dan lain - lain.Sasaran dari pengkondisian udara adalah agar temperatur, kelembaban,

    kebersihan dan distribusi udara dalam ruangan dapat dipertahankan pada

    tingkat keadaan yang diinginkan. Untuk mencapai hal tersebut, dapat

    dirancang dan digunakan beberapa macam sistem pendinginan, pemanasan,

    dan ventilasi yang sesuai.

    Untuk mengkondisikan udara gedung-gedung besar AC biasa mungkin

    sudah tidak efisien lagi. Dapat dibayangkan jika menggunakan AC biasa sangat

    banyak refrigerant yang harus digunakan. Begitu pula dengan kerja

    kompresornya. Oleh karena itu sering kali sistem yang digunakan adalah sistem

    Chiller.

  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    3/16

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1 Siklus Refrigerasi

    Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang mentransfer kalor dari media

    bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi dengan menggunakan kerja dari

    luar sistem. Secara prinsip merupakan kebalikan dari siklus mesin kalor (heat engine).

    Dilihat dari tujuannya maka alat dengan siklus refrigerasi dibagi menjadi dua yaitu

    refrigeratoryang berfungsi untuk mendinginkan media dan heat pump yang berfungsi

    untuk memanaskan media. Ilustrasi tentang refrigeratordan heat pumpdapat dilihat

    pada gambar di bawah.

    Siklus refrigerasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut,

    1. Siklus kompresi uap (vapor compression refrigeration cycle) dimana refrigeran

    mengalami proses penguapan dan kondensasi, dan dikompresi dalam fasa uap.

    2. Siklus gas (gas refrigeration cycle), dimana refrigeran tetap dalam kondisi gas.

    3. Siklus bertingkat (cascade refrigeration cycle), dimana merupakan gabungan lebih

    dari satu siklus refrigerasi.

  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    4/16

    4. Siklus absorpsi (absorption refrigeration cylce), dimana refrigeran dilarutkan dalam

    sebuah cairan sebelum dikompresi.

    5. Siklus termoelektrik (thermoelectric refrigeration cycle), dimana proses refrigerasi

    dihasilkan dari mengalirkan arus listrik melalui 2 buah material yang berbeda.

    6. Kinerja suatu refrigerator dan heat pump dinilai dari besarnya koefisien kinerja

    (coefficient of performanceCOP) yang didefinisikan sebagai berikut,

    net,in

    HHP

    net,in

    LR

    kerjainput

    pemanasanefek

    dibutuhkanyangkerja

    uanoutput tujCOP

    kerjainput

    npendinginaefek

    dibutuhkanyangkerja

    uanoutput tujCOP

    W

    Q

    W

    Q

    Harga COPRdan COPHPumumnya lebih besar dari satu dimana COPHP= COPR+ 1 untuk

    suatu rentang tekanan kerja yang sama.

    1.1 Siklus Refrigerasi Kompresi Uap Ideal

    Gambar di bawah-kiri menunjukkan siklus refrigerasi kompresi uap ideal secara

    skematis. Di sini refrigeran dalam kondisi uap jenuh masuk ke kompresor dan keluar

    sebagai uap panas lanjut. Refrigeran kemudian masuk ke kondenser untuk melepas

    kalor sehingga terjadi kondensasi sampai ke kondisi cairan jenuh. Keluar kondenser

    refrigeran masuk ke katup ekspansi untuk menjalani proses pencekikan ( throttling)

    sehingga mengalami penurunan tekanan dan berubah menjadi campuran jenuh.

    Proses terakhir ini bisa juga diganti dengan sebuah turbin isentropis untuk menaikkan

    kapasitas pendinginan dan menurunkan kerja input (dengan kompensasi kompleksnya

    sistem). Selanjutnya refrigeran masuk ke evaporator untuk menyerap kalor sehingga

    terjadi proses evaporasi dan siap untuk dilakukan langkah kompresi berikutnya.

  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    5/16

    Siklus refrigerasi kompresi uap ideal dapat digambarkan dalam diagram T-s

    seperti gambar di atas-kanan. Proses-proses yang terjadi adalah,

    1-2 : Kompresi isentropis dalam kompresor

    2-3 : Pembuangan kalor secara isobaris dalam kondenser

    3-4 : Throttlingdalam katup ekspansi atau tabung kapiler

    4-1 : Penyerapan kalor secara isobaris dalam evaporator

    Persamaan energi untuk komponen-komponen refrigerator bisa dituliskan

    sebagai berikut:

    ie hhwq

    dimana diasumsikan perubahan energi kinetik dan potensial bisa diabaikan.

    Dari notasi-notasi pada gambar di atas maka COPs dapat dituliskan sebagai

    berikut:

    12

    32

    net,in

    HHP

    12

    41

    net,in

    LR

    COP

    COP

    hh

    hh

    w

    qhh

    hh

    w

    q

    di mana1@pg1

    hh dan3@pf3

    hh .

    2.2 Prinsip Dasar Pendingin Udara

    Pada dasarnya prinsip kerja pendingin air atau air-cooled chiller sama seperti

    sistem pendingin yang lain seperti AC dimana terdiri dari beberapa komponen utama

  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    6/16

    yaitu evaporator, kondensor, kompresor serta alat ekspansi. Pada evaporator dan

    kondensor terjadi pertukaran kalor. Pada air-cooled chiller terdapat air sebagai

    refrigeran sekunder untuk mengambil kalor dari bahan yang sedang didinginkan ke

    evaporator. Air ini akan mengalami perubahan suhu bila menyerap kalor dan

    membebaskannya di evaporator.

    Secara umum prinsip kerjanya adalah sebagai berikut. Refrigeran didalam

    kompresor dikompresikan kemudian dialirkan ke kondensor. Refrigeran yang mengalir

    ke kondensor mempunyai tekanan dan temperatur yang tinggi. Di kondensor

    refrigerant didinginkan oleh udara luar disekitar kondensor sehingga terjadi perubahan

    fase dari uap menjadi cair. Kemudian refrigeran mengalir menuju pipa kapiler dan

    terjadi penurunan tekanan. Setelah keluar dari pipa kapiler, refrigerant masuk ke

    dalam evaporator. Di dalam evaporator refrigeran mulai menguap, hal ini disebabkan

    karena terjadi penurunan tekanan yang mengakibatkan titik didih refrigeran menjadi

    lebih rendah sehingga refrigeran menguap. Dalam evaporator terjadi perubahan faserefrigeran dari cair menjadi uap. Pada evaporator ini terjadi perpindahan kalor yang

    bersuhu rendah, dimana air didinginkan oleh refrigeran. Kemudian refrigeran dalam

    bentuk uap tersebut dialirkan ke kompresor kembali.

    Di dalam evaporator, air sebagai bahan pendingin sekunder yang telah

    didinginkan sampai temperatur tertentu kemudian dialirkan oleh sebuah pompa

    menuju koil-koil pendingin dalam ruangan. Air ini akan bersirkulasi terus menerus

    selama sistem pendingin bekerja.

    1 2 Merupakan proses kompresi adiabatik dan reversibel, dari uap jenuh menuju ketekanan kondensor.

    2 3 Merupakan proses pelepasan kalor reversible pada tekanan konstan,

    menyebabkan penurunan panas lanjut (desuperheating) dan pengembunan

    refrigerasi.

    3 4 Merupakan proses ekspansi unreversibel pada entalpi konstan, dari fase cair

    jenuh menuju tekanan evaporasi.

    4 1 Merupakan proses penambahan kalor reversible pada tekanan konstan yang

    menyebabkan terjadinya penguapan menuju uap jenuh.

  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    7/16

    Daur Kompresi Uap Aktual

    Daur kompresi uap yang sebenarnya (aktual) berbeda dari siklus standard

    (teoritis). Perbedaan ini muncul karena asumsiasumsi yang ditetapkan dalam siklus

    standar. Pada siklus aktual terjadi superheat atau pemanasan lanjut uap refrigeran

    yang meninggalkan evaporator sebelum masuk ke kondensor. Pemanasan lanjut ini

    terjadi akibat tipe peralatan ekspansi yang digunakan atau dapat juga karena

    penyerapan panas dijalur masuk (suction line) antara evaporator dan kompresor.

    Pemanasan lanjut yang terjadi pada evaporator juga merupakan sesuatu yang

    menguntungkan karena peristiwa ini dapat mencegah refrigeran yang masih dalam

    fase cair memasukikompresor. Begitu juga dengan refrigeran cair mengalami subcooling pendinginan

    lanjut atau bawah dingin sebelum masuk katup ekspansi atau pipa kapiler.

    Pendinginan lanjut yang terjadi pada kondensor merupakan peristiwa yang normal

    dan menguntungkan karena dengan adanya proses ini maka refrigeran yang memasuki

    katup ekspansi seluruhnya dalam keadaan cair, sehingga menjamin efektifitas alat ini.

  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    8/16

    Perbedaan yang penting antara daur nyata (aktual) dan standar terletak pada

    penurunan tekanan didalam kondensor dan evaporator. Daur standar dianggap tidak

    mengalami penurunan tekanan pada kondensor dan evaporator, tetapi pada daur

    nyata terjadi penurunan tekanan karena adanya gesekan antara refrigeran dengan

    dinding pipa. Akibat dari penurunan tekanan ini, kompresi pada titik 1 dan 2memerlukan lebih banyak kerja dibandingkan dengan daur standar.

    2.3 Refrigeran

    Dalam sistem refrigerasi, refrigeran yang ideal minimal mengikuti sifat- sifat :

    1. Tekanan Penguapan positif

    Tekanan penguapan positif mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran udara

    kedalam sistim selama selama operasi.

    2. Tekanan pembekuan yang cukup rendah.

    3. Suhu pembekuan harus cukup rendah, agar pemadatan refrigerant tidak terjadi

    selama operasi normal.

    4. Daya larut minyak pelumas

    Minyak yang digunakan sebagai pelumas dalam refrigerator, terutama pada sistim,

    harus mudah larut, karena bersentuhan langsung dengan refrigeran.

    5. Refrigeran yang murah.

    6. Tidak mudah terbakar.

    Uap refrigeran tidak boleh terbakar atau mengakibatkan kebakaran pada setiap

    konsentrasi dengan udara.

    7. Mempunyai tekanan kondensasi yang tidak terlalu tinggi, karena dengan tekanan

    kondensasi yang tinggi memerlukan kompresor yang besar dan kuat, juga pipa-pipa

    harus kuat dan kemungkinan terjadinya kebocoran sangat besar.

    8. Kekuatan dielektrik yang tinggi.

    Sifat ini penting untuk kompresor hermetik, karena uap refrigeran berhubungan

    langsung dengan motor.

    9. Mempunyai struktur kimia yang stabil, tidak boleh terurai setiap kali dimampatkan,

    diembunkan, dan diuapkan.

  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    9/16

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Chiller

    F u n g s i C h i l l e r d a l a m s i s t e m t a t a u d a r a

    a d a l a h m e n d i n g i n k a n m e d i a a i r , d i m a n a

    a i r d is inggungkan pada bagian evaporator chi l ler . A ir kemudian

    dial irkan ke AHU (Air HandlingUnit) untuk diambil dinginnya dan

    dihembuskan ke ruangan. Pada Chil ler terdapat beberapa parameter

    yang menunjukkan unjuk kerjanya, antara lain; suhu air masuk ( inlet) ke

    evaporator dan suhu air keluar (outlet) dari evaporator, tekanan

    discharge, serta tekanan suction. Dengan pembacaan suhu inlet dan

    outlet maka dapat ketahui kapasitas atau kemampuan chi l ler

    untuk mendinginkan air. Pembacaan tekanan discharge dan tekanan suction untuk

    mengetahui konsumsi refrigerator pada chiller tersebut dan juga untuk

    mengetahui apabila terjadi kekurangan atau kelebihan tekanan akibat

    adanya anomali tertentu.

    1. CHILLER (unit pendingin). Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk

    mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya

    didistribusikan ke mesin penukar kalor ( FCU/Fan Coil Unit ). Jenis chiller didasarkanpada jenis kompressornya:

    a . R e c i p r o c a t i n g

    b . S c r e w

    c . C e n t r i f u g a l

    Jenis chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya :

    a. Air Cooled Chiller, yaitu chiller yang menggunakan udara sebagai media pendinginkondensernya.

    Contoh gambar Air cooled Chiller :

    http://teknisichiller.files.wordpress.com/2013/05/york-air-cooled-chillers-ylpa-300x203.jpg
  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    10/16

    b. Water Cooled chiller, yaitu chiller yang menggunakan air sebagai media pendingin

    kondensernya

    Contoh gambar Water cooled Chiller :

    Prinsip kerja dari mesin Water chiller ini adalah mendinginkan suatu media yang

    menghasilkan panas dengan cara di aliri air yang dingin, sehingga melalui

    air ini panas bisa di redam sesuai dengan kemampuan mesin & temperature

    yang diharapkan.

    Air dingin dari mesin Water chiller ini di pompa menuju media yang di dinginkan,

    seperti Matras M e s i n m o u l d i n g , T r a n s f o r m a t o r , S C R T i g W e l d i n g

    D l l . s e t e l a h m e l e w a t i M e d i a y a n g d i k eh en da ki , a ir k em bal i

    menuju ke bak pendinginan untuk di dinginkan oleh evaporator. Setelah

    didinginkan dalam bak oleh evaporator, air kembali di pompa menuju media yang

    dikehendaki, begitulah singkat proses dari kerja water chiller ini.

    Water chi l ler mulai dengan cairan di jalankan melalui kompresor, yang

    menyebabkan cairan u n t u k b e p e r g i a n b e r s a m a s i s t e m

    p e r p i p a a n d a n m e n y e r a p p a n a s d a r i s u m b e r

    y a n g d i k e he n d a k i . H a l i n i k e m u d i a n p e r g i k e e v a p o r a t o r , d i

    m a n a i a b e r u b a h m e n j a d i g a s d a n menyebarkan panas ke atmosfer.

    Kemudian berjalan melalui kondensor, yang mengubah kembali menjadi cair dan

    mengir imkannya kembali ke kompresor. Perangkat metering digunakan

    untuk mengatur aliran air dan suhu kontrol. Siklus kompresi uap dapat menangani

    sampai dua ratus ton cairan pada satu waktu, dan dapat mendinginkan

    mes in besa r atau kond isio ner ruma h t angg a tunggal udara.

    http://teknisichiller.files.wordpress.com/2013/05/water-cooled-chiller-300x171.jpg
  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    11/16

    3.2 Chilled Water dan Cooling Water

    3.2.1 Chilled Water

    Untuk mendinginkan udara dalam gedung, chiller tidak langsung mendinginkan

    udara melainkan mendinginkan fluida lain (biasanya air) terlebih dahulu. Setelah air

    tersebut dingin kemudian air dialirkan melaui AHU (Air Handling Unit). Di sinilah terjadi

    pendinginan udara. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 1.

    Gambar 1. Skema Chiller

    Chiller dapat dibuat dengan prinsip siklus refrigerasi kompresi uap atau sistem

    absorbsi. Dalam tulisan ini yang dibahas adalah chiller yang menggunakan sistem

    refrigerasi kompresi uap. Sistem refrigerasi yang digunakan dalam chiller tidak jauh

    berbeda dengan AC biasa, namun perbedaannya adalah pertukaran kalor pada sistem

    chiller tidak langsung mendinginkan udara.

  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    12/16

    Pada evaporator terjadi penarikan kalor. Heat Exchangerdisini mungkin berupa

    pipa yang didalamnya terdapat pipa. Di pipa yang lebih besar mengalir air sedangkan

    pipa yang lebih kecil mengalir refrigeran (bagian evaporator siklus refrigerasi). Untuk

    lebih jelasnya dapat dilihat Gambar 2.

    Gambar 2. Penampang Heat Exchanger Chiller

    Di Heat Exchanger tersebut terjadi pertukaran kalor antara refrigeran yang

    dengan air. Kalor dari air ditarik ke refrigeran sehingga setelah melewati Heat

    exchanger air menjadi lebih dingin. Air dingin ini kemudian dialirkan ke AHU (Air

    Handling Unit) untuk mendinginkan udara. AHU terdiri dari Heat exchanger yang

    berupa pipa dengan kisi-kisidi mana terjadi pertukaran kalor antara air dingin dengan

    udara.

    Air dingin yang telah melewati AHU suhunya menjadi naik karena mendapatkan

    kalor dari udara. Setelah melewati AHU air akan mengalir kembali ke Chiller (Bagian

    Evaporator) untuk didinginkan kembali.

  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    13/16

    3.2.2 Cooling Water

    Seperti dijelaskan sebelumnya dalam chiller juga terdapat perangkat refrigerasi

    yang sistemnya terdapat bagian yang menarik kalor dan membuang kalor. Dalam hal

    pembuangan kalor sering kali chiller menggunakan perantara air untuk mediapembuangan kalornya. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 3.

    Gambar 3. Skema Cooling water dengan Cooling Tower

    Hampir sama dengan Chilled water, pertukaran kalor chiller pada kondensernya

    juga melalui perantara air. Air dialirkan melalui kondenser. Kondenser ini juga

    merupakan Heat exchanger berupa pipa yang didalamnya terdapat pipa. Pipa yang

    lebih besar untuk aliran air dan pipa yang lebih kecil untuk aliran refrigeran. Di Heat

    exchanger ini terjadi pertukaran kalor dimana kalor yang dibuang kondenser diambil

    oleh air. Akibatnya air yang telah melewati kondenser akan menjadi lebih hangat.

    Kemudian air ini dialirkan ke cooling tower untuk didinginkan dengan udara luar.

  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    14/16

    Setelah air ini menjadi lebih dingin, kemudian dialirkan kembali ke kondenser untuk

    mengambil kalor yang dibuang kondenser.

    Jadi di dalam sistem Chiller yang dijelaskan diatas dapat dijadikan satu kesatuan sistem

    yang terdiri dari tiga buah siklus, yaitu: siklus refrigerasi (Chiller), Siklus Chilled Water,dan siklus Cooling Water. Untuk menjelaskan hal ini dapat dilihat gambar 4.

    Gambar 4. Skema Chiller, Chilled Water dan Cooling Water

  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    15/16

    3.2.3 Contoh Soal

    Refrigerator menggunakan refrigeran R-12 dan beroperasi dengan siklus kompresi

    uap ideal antara 0,14 dan 0,8MPa. Apabila laju massa refrigeran 0,05kg/s, tentukan (a)

    laju kalor dari ruangan yang didinginkan dan kerja kompresor, (b) laju kalor yang

    dibuang ke lingkungan, (c) COP

    Solusi

    Dari tabel Refrigeran-12 (Tabel A-11A13)

    Kondisi 1 (uap jenuh) :

    kJ/kg7102,0

    kJ/kg87,177MPa14,0

    MPa14,0@1

    MPa14,0@1

    1

    g

    g

    ss

    hhp

    Kondisi 2 (uap panas lanjut) :

    kJ/kg65,208MPa8,0

    2

    12

    2

    h

    ss

    p

    Kondisi 3 (cairan jenuh) :

    kJ/kg3,67MPa8,0 MPa8,0@33 fhhp

    Kondisi 4 (campuran jenuh) :

    kJ/kg3,6734 hh

    (a) Laju kalor yang diserap dari media yang didinginkan:

    kW53,5)3,6787,117(05,0

    )( 41L

    hhmQ

    Kerja kompresor:

    kW54,1)87,17765,208(05,0

    )( 12in

    hhmW

    (b) Kalor yang dibuang ke lingkungan:

    kW07,7)3,6765,208(05,0

    )( 32H

    hhmQ

    (c) Coefficient of Performance:

    59,353,1

    53,5COP

    net,in

    LR

    w

    q

  • 5/20/2018 Makalah Hvac Part. II (Chiller)

    16/16

    BAB 1V

    KESIMPULAN

    1. Chiller adalah alat refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan suatu

    bangunan, biasanya bangunan yang besar , seperti mall, hotel, rumah sakit dll.

    Chiller dan AC (air conditioner) berbeda, meskipun memiliki fungsi yang sama

    sebagai pendingin ruangan. Perbedaannya terletak pada media yang

    didinginkan, AC akan langsung mendinginkan udara didalam ruangan yang akan

    dikehendaki. Sedangkan chiller mendinginkan air, yang kemudian air dingin ini

    digunakan untuk mendinginkan ruangan.

    2. Berdasarkan jenisnya, chiller dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

    A.Chiller berpendingin udara (Air-cooled)

    b. Chiller berpendingin air (water-cooled).

    3. Perbedaan mendasar dari keduanya terletak pada media pendingin yang

    digunakan untuk mendinginkan condenser. Pada air-cooled chiller media

    pendingin berupa udara langsung yang dibantu dengan induced draft fanatau

    hisap penghisap. Sedangkan pada water-cooled chiller media pendingin

    condenser berupa air yang disirkulasikan menuju tower pendingin (coolingtower).

    Untuk beban pendinginanyang lebih besar, seperti gedung bertingkat,

    pemakaian water-cooled chiller lebih disarankan. Sedangkan untuk beban yang

    lebih kecil, air-cooled dapat digunakan. Tetapi semua terkandung kondisi

    lapangan, water-cooled chiller selain membutuhkan banyak pompa dan ssuplai

    air yang cukup, juga membutuhkan ruang yang lebih luas untuk membangun

    tower pendingin.