22
LAPORAN KASUS DRUG ERUPTION Disusun oleh : YUSNITA SITANGGANG 08310341 NORA VERAYANATAL SILVIANNITA 07310180 DEWI SYARIFAH 0731006 ANTONIUS RUBERTUS 06310017 PEMBIMBING : Dr.Silvia T. Bangun, M.ked.Sp.KK

Laporan Kasus Drug Eruption

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN KASUS DRUG ERUPTION

LAPORAN KASUSDRUG ERUPTIONDisusun oleh :YUSNITA SITANGGANG 08310341NORA VERAYANATAL SILVIANNITA 07310180DEWI SYARIFAH 0731006 ANTONIUS RUBERTUS 06310017

PEMBIMBING :Dr.Silvia T. Bangun, M.ked.Sp.KK

PENDAHULUANKulit merupakan salah satu organ tubuh yang sangat mudah memberikan suatu manifestasi klinis apabila timbul gangguan pada tubuh. Salah satu gangguan tersebut dapat disebabkan oleh reaksi alergi terhadap suatu obat. Erupsi obat alergi atau allergic drug eruption itu sendiri ialah reaksi alergi pada kulit atau daerah mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat dengan cara sistemik.Menurut WHO, sekitar 2% dari seluruh jenis erupsi obat yang timbul tergolong serius karena reaksi alergi obat yang timbul tersebut memerlukan perawatan di rumah sakit bahkan mengakibatkan kematian. Sindrom Steven-Johnson (SSJ) dan Nekrolisis Epidermal Toksis (NET) adalah beberapa bentuk reaksi serius tersebut.

LAPORAN KASUSIDENTITAS PASIENNama : Ny.MJenis Kelamin : PerempuanUsia : 32 TahunAlamat : Laubalang KabanjaheAgama : KristenStatus : MenikahSuku Bangsa : KaroTanggal pemeriksaan : 6 Januari 2015

ANAMNESAKeluhan Utama : Mengeluh terdapat bintik-bintik merah di seluruh tubuh, terasa gatal disertai panas, Demam (+).

Riwayat perjalanan penyakit : Perempuan 32 tahun datang ke IGD RSU Kabanjahe dengan keluhan terdapat bintik-bintik merah sejak 5 hari yang lalu, bintik-bintik terasa gatal dan panas. Sebelumnya os mengkonsumsi obat dari dokter spesialis obgyn setelah operasi seksio cesarea selama 4 hari, ketika obat tersebut sudah habis, os langsung pergi ke bidan untuk konsultasi dan meminta obat yg sama seperti dokter berikan. Kemudian Bintik-bintik ini timbul mendadak ketika menkonsumsi obat dari bidan selama 6 minggu. Keluhan disertai rasa gatal dan panas. Pasien mengatakan keluhan tersebut timbul setelah minum obat (CTM, Sanmol dan antibiotik).

Riwayat Penyakit DahuluPasien belum pernah sakit seperti iniPasien merasa gatal ketika berada di daerah yang bersuhu panas Riwayat Penyakit keluargaTidak ada keluarga yang mengalami seperti iniPEMERIKSAAN FISIKKeadaan Umum: Tampak Sakit Sedang, kesan gizi baik.Kesadaran: Compos mentis

Tanda VitalTekanan Darah: 115/80 mmHgLaju pernafasan: 24x/menitLaju Nadi: 100x/menitSuhu: 38,0 0C

STATUS DERMATOLOGISLokasi : regio capitis,regio cervikalis,regio thoracalis anterior,regio thoracalis posterior,regio abdominalis,regio femoralis dextra,regio femoralis sinistra,regio pedis,regio facialis

Efloresensi : patch eritematous, bentuk tidak beraturan, bervariasi 2-3 cm, multiple

Resume Perempuan 32 tahun datang ke IGD RSU Kabanjahe dengan keluhan terdapat bintik-bintik merah sejak 5 hari yang lalu, bintik-bintik terasa gatal dan panas.

Pasien memiliki riwayat alergi ketika berada didaerah yang bersuhu panas.

Di keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan yang sama.

Pasien belum pernah berobat untuk mengobati keluhannya tersebut.Diagnosis Banding1. Erupsi obat 2. Dermatitis atopik3. Dermatitis kontak alergi4. Eritroderma Diagnosis KerjaErupsi Obat alergi

Pemeriksaan Penunjang Tidak dilakukanPENATALAKSANAANUmumStop obat yang dicurigai untuk terjadinya keluhan iniJangan menggaruk-garuk Menjaga kebersihan personalDiet tinggi kalori, tinggi protein

MedikamentosaTopikal:Desoxymethason valerat creamHidrocortison 1 % creamSistemik:Injeksi Methylprednisolon /12 jamInjeksi Ranitidine /12 jamCeterizine 1x1 Tab

PROGNOSISQuo Ad Vitam: Ad BonamQuo Ad Functionam: Dubia Ad BonamQuo Ad Sanatinam: Dubia Ad BonamTINJAUAN TEORIDEFINISIErupsi obat alergi atau allergic drug eruption itu sendiri ialah reaksi alergi pada kulit atau daerah mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat dengan cara sistemik.EPIDEMIOLOGIBelum didapatkan angka kejadian yang tepat terhadap kasus erupsi alergi obat, tetapi berdasarkan data yang berasal dari rumah sakit, studi epidemiologi, uji klinis terapeutik obat dan laporan dari dokter, diperkirakan kejadian alergi obat adalah 2% dari total pemakaian obat-obatan atau sebesar 15-20% dari keseluruhan efek samping pemakaian obat-obatan.

FAKTOR RESIKOJenis kelamin2. Sistem imunitas3. UsiaDosisInfeksi dan keganasanAtopik

PATOGENESISErupsi obat timbul karena reaksi hipersensitivitas berdasarkan mekanisme imunologis. Obat dan metabolit obat berfungsi sebagai hapten, yang menginduksi antibodi humoral. Reaksi ini juga dapat terjadi melalui mekanisme non imunologis yang disebabkan karena toksisitas obat, over dosis, interaksi antar obat dan perubahan dalam metabolisme.GEJALA KLINIKUrtikaria Eritema Dermatitis medikamentosa Purpura Erupsi eksantematosa Eritema nodosum Eritroderma Erupsi pustuler Erupsi bulosa

DIAGNOSIS1. Anamnesis yang teliti mengenai: a. Obat-obatan yang dipakai b. Kelainan kulit yang timbul akut atau dapat juga beberapa hari sesudah masuknya obat c. Rasa gatal yang dapat pula disertai demam yang biasanya subfebris. 2. Kelainan kulit yang ditemukan: a. Distribusi : menyeluruh dan simetris b. Bentuk kelainan yang timbul

DIAGNOSIS BANDING

1. Erupsi obat 2. Dermatitis atopik3. Dermatitis kontak alergi4. Eritroderma PENGOBATANTopikal:Desoxymethason valerat creamHidrocortison 1 % cream

Sistemik:Injeksi Methylprednisolon /12 jamInjeksi Ranitidine /12 jamCeterizine 1x1 Tab PROGNOSISPada dasarnya erupsi kulit karena obat akan menyembuh bila obat penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan.TERIMA KASIH