27
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara mengelolah data. Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya sebuah penelitian. Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang disebut hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenis hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan- permasalahan dan juga kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan hipotesis penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang terjadi. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari hipotesis? 2. Apakah konsep hipotesis itu? 3. Apa kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat dari hipotesis ? 4. Bagaimana prosedur pengujian hipotesis? 5. Apa sajakah jenis-jenis pengujian hipotesis?

Hipotesis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hipotesis

Citation preview

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang

    dapat kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh

    tentunya harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca

    dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara

    mengelolah data.

    Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya sebuah

    penelitian. Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai

    langka-langkah pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan

    penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang kita

    ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang disebut

    hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya

    jenis hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan-

    permasalahan dan juga kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang

    akan dibahas dalam melakukan hipotesis penelitian akan dibahas dalam

    makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang terjadi.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian dari hipotesis?

    2. Apakah konsep hipotesis itu?

    3. Apa kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat dari hipotesis ?

    4. Bagaimana prosedur pengujian hipotesis?

    5. Apa sajakah jenis-jenis pengujian hipotesis?

  • 2

    C. Tujuan Dan Manfaat Makalah

    1. Tujuan Makalah

    a. Menjelaskan tentang pengertian hipotesis

    b. Menjelaskan tentang konsep hipotesis

    c. Menjelaskan tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat hipotesis

    d. Menjelaskan tentang prosedur pengujian hipotesis

    e. Menjelaskan tentang jenis-jenis pengujian hipotesis

    2. Manfaat Makalah

    1. Meningkatkan pemahaman tentang pengertian hipotesis

    2. Meningkatkan pemahaman tentang konsep hipotesis

    3. Meningkatkan pemahaman tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara

    manfaat hipotesis

    4. Meningkatkan pemahaman tentang prosedur pengujian hipotesis

    5. Meningkatkan pemahaman tentang jenis-jenis pengujian hipotesis

  • 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Hipotesis

    Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau

    kurang atau di bawah. Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang

    disajikan sebagai bukti. Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan

    keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi

    yang dikumpulkan melalui sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori,

    dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih

    sangat sementara. Atas dasar dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan

    bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi

    kebenarannya.

    Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan

    populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis

    statistik dapat berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal

    atau nilai dari suatu parameter, seperti rata-rata, varians, simpangan baku, dan

    proporsi. Hipotesis statistic harus di uji, karena itu harus berbentuk kuantitas

    untuk dapat di terima atau di tolak. Hipotesis statistic akan di terima jika hasil

    pengujian membenarkan pernyataannya dan akan di tolak jika terjadi

    penyangkalan dari pernyataannya.

    Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan

    tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam

    pengujian hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian,

    artinya keputusan bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar

    kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Pengujian hipotesis

    merupakan bagian terpenting dari statistic inferensi (statistic induktif), karena

    berdasarkan pengujian tersebut, pembuatan keputusan atau pemecahan

    persoalan sebagai dasar penelitian lebih lanjut dapat terselesaikan.

  • 4

    B. Konsep Hipotesis

    Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha

    atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan

    dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan

    masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang

    nyata dilapangan. Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan kalimat positif.

    Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau

    perbedaan antara parameter dengan statistik. Hipotesis Nol (Ho) dirumuskan

    dengan kalimat negatif). Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan

    pasti nilai parameter.

    C. Kegunaan, Ciri-ciri dan Cara Manfaat Hipotesis

    1. Kegunaan hipotesis antara lain:

    a. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala

    serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.

    b. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung

    dapat diuji dalam penelitian.

    c. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.

    d. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan

    penyelidikan.

    2. Ciri-ciri Hipotesis

    Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:

    a. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas

    b. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara

    variabel-variabel-variabel.

    c. Hipotesis harus dapat diuji

  • 5

    d. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.

    e. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

    3. Manfaat Hipotesis

    Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat

    sebagai berikut:

    a. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja

    penelitian.

    b. Mengarahkan dan menyiapkan pola pikir peneliti kepada kondisi

    fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja

    dari perhatian peneliti.

    c. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang

    bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan

    menyeluruh.

    d. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta

    dan antar fakta.

    D. Prosedur Pengujian Hipotesis

    Prosedur pengujian hipotesis statistic adalah langkah-langkah yang di

    pergunakan dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini

    langkah-langkah pengujian hipotesis statistik adalah sebagai berikut:

    1. Menentukan Formulasi Hipotesis

    Formulasi atau perumusan hipotesis statistic dapat di bedakan atas

    dua jenis, yaitu sebagai berikut;

    a. Hipotesis nol / nihil (HO)

    Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu

    pernyataan yang akan di uji. Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan

    atau perbedaannya nol dengan hipotesis sebenarnya.

    b. Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha)

    Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai

    lawan atau tandingan dari hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis

    alternatif, timbul 3 keadaan berikut:

  • 6

    1) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga

    yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau

    satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan.

    2) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga

    yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau

    satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kiri.

    3) H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga

    yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau

    dua arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus.

    Secara umum, formulasi hipotesis dapat di tuliskan :

    Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif

    (Ha) di tolak. Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (Ha) di

    terima (benar) maka hipotesis nol (H0) ditolak.

    2. Menentukan Taraf Nyata ()

    Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima

    kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Semakin

    tinggi taraf nyata yang di gunakan, semakin tinggi pula penolakan

    hipotesis nol atau hipotesis yang di uji, padahal hipotesis nol benar.

    Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan taraf nyata

    dinyatakan dalam %, yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga

    secara umum taraf nyata di tuliskan sebagai 0,01, 0,05, 0,1. Besarnya nilai

    bergantung pada keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini

    berapa besarnya kesalahan (yang menyebabkan resiko) yang akan di

    tolerir. Besarnya kesalahan tersebut di sebut sebagai daerah kritis

  • 7

    pengujian (critical region of a test) atau daerah penolakan ( region of

    rejection).

    Nilai yang dipakai sebagai taraf nyata di gunakan untuk

    menentukan nilai distribusi yang di gunakan pada pengujian, misalnya

    distribusi normal (Z), distribusi t, dan distribusi X. Nilai itu sudah di

    sediakan dalam bentuk tabel di sebut nilai kritis.

    3. Menentukan Kriteria Pengujian

    Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam

    menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan

    nilai tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai

    dengan bentuk pengujiannya. Yang di maksud dengan bentuk pengujian

    adalah sisi atau arah pengujian.

    Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih

    besar daripada nilai positif atau negatif dari tabel. Atau nilai uji statistik

    berada di luar nilai kritis.

    Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih

    kecil daripada nilai positif atau negatif dari tabel. Atau nilai uji statistik

    berada di luar nilai kritis.

    Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di bawah

    ini:

    4. Menentukan Nilai Uji Statistik

    Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan

    distribusi tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan

  • 8

    perhitungan untuk menduga parameter data sampel yang di ambil secara

    random dari sebuah populasi. Misalkan, akan di uji parameter populasi

    (P), maka yang pertama-tam di hitung adalah statistik sampel (S).

    5. Membuat Kesimpulan

    Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal

    penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan kriteria

    pengujiaanya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah membandingkan

    nilai uji statistik dengan nilai tabel atau nilai kritis.

    a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai

    kritisnya.

    b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai

    kritisnya.

    Kelima langkah pengujian hipotesis tersebut di atas dapat di ringkas seperti

    berikut:

    Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya

    (Ha)

    Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata () dan menentukan nilai table.

    Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.

    Langkah 4 : Melakukan uji statistic

    Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0.

    E. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis

    Pengujian hipotesis dapat di bedakan atas beberapa jenis berdasarkan

    criteria yang menyertainya.

    1. Berdasarkan Jenis Parameternya

    Didasarkan atas jenis parameter yang di gunakan, pengujian

    hipotesis dapat di bedakan atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

    a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata

  • 9

    Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis

    mengenai rata-rata populasi yang di dasarkan atas informasi

    sampelnya. Contohnya:

    1) Pengujian hipotesis satu rata-rata

    2) Pengujian hipotesis beda dua rata-rata

    3) Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata

    b. Pengujian hipotesis tentang proporsi

    Pengujian hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis

    mengenai proporsi populasi yang di dasarkan atas informasi

    sampelnya. Contohnya:

    1) Pengujian hipotesis satu proporsi

    2) Pengujian hipotesis beda dua proporsi

    3) Pengujian hipotesis beda tiga proporsi

    c. Pengujian hipotesis tentang varians

    Pengujian hipotesis tentang varians adalah pengujian hipotesis

    mengenai rata-rata populasi yang di dasarkan atas informasi

    sampelnya. Contohnya:

    1) Pengujian hipotesis tentang satu varians

    2) Pengujian hipotesis tentang kesamaan dua varians

    2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya

    Didasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat di

    bedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut:

    a. Pengujian hipotesis sampel besar

    Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis

    yang menggunakan sampel lebih besar dari 30 (n > 30).

    b. Pengujian hipotesis sampel kecil

    Pengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis

    yang menggunakan sampel lebih kecil atau sama dengan 30 (n 30).

    3. Berdasarkan Jenis Distribusinya

    Didasarkan atas jenis distribusi yang digunakan, pengujian hipotesis

    dapat di bedakan atas empat jenis, yaitu sebagai berikut:

  • 10

    a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z

    Pengujian hipotesis dengan distribusi Z adalah pengujian

    hipotesis yang menggunakan distribusi Z sebagai uji statistik. Tabel

    pengujiannya disebut tabel normal standard. Hasil uji statistik ini

    kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima

    atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya :

    1) Pengujian hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel besar.

    2) Pengujian satu dan beda dua proporsi.

    b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)

    Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian

    hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel

    pengujiannya disebut tabel t-student. Hasil uji statistik ini kemudian

    di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau

    menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya :

    1) Pengujian hipotesis satu rata-rata sampel kecil.

    2) Pengujian hipotesis beda dua rata-rata sampel kecil.

    c. Pengujian hipotesis dengan distribusi 2 ( kai kuadrat)

    Pengujian hipotesis dengan distribusi 2 ( kai kuadrat) adalah

    pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi 2 sebagai uji

    statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel 2. Hasil uji statistik ini

    kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima

    atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya :

    1) Pengujian hipotesis beda tiga proporsi.

    2) Pengujian Independensi.

    3) Pengujian hipotesis kompatibilitas

    d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)

    Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio) adalah

    pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi F (F-ratio) sebagai

    uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel F. Hasil uji statistik ini

    kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima

    atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya :

  • 11

    1) Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata.

    2) Pengujian hipotesis kesamaan dua varians.

    4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya

    Didasarkan atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian

    hipotesis di bedakan atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut:

    a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)

    Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis di mana

    hipotesis nol (Ho) berbunyi sama dengan dan hipotesis alternatifnya

    (H1) berbunyi tidak sama dengan (Ho = dan H1 ).

    b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri

    Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis di mana

    hipotesis nol (Ho) berbunyi sama dengan atau lebih besar atau sama

    dengan dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi lebih kecil atau

    lebih kecil atau sama dengan (Ho = atau Ho dan H1 < atau H1 ).

    Kalimat lebih kecil atau sama dengan sinonim dengan kata paling

    sedikit atau paling kecil.

    c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan

    Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di

    mana hipotesis nol (Ho) berbunyi sama dengan atau lebih kecil atau

    sama dengan dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi lebih besar

    atau lebih besar atau sama dengan (Ho = atau Ho dan H1 > atau H1

    ). Kalimat lebih besar atau sama dengan sinonim dengan kata

    paling banyak atau paling besar.

    F. Contoh Pengujian Hipotesis Rata-Rata

    1. Pengujian Hipotesis Satu Rata-Rata

    a. Sampel besar ( n > 30 )

    Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sample besar (n > 30),

    uji statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian

    hipotesisnya adalah sebagai berikut:

    1) Formulasi hipotesis

  • 12

    a) Ho : = o

    H1 : > o

    b) Ho : = o

    H1 : < o

    c) Ho : = o

    H1 : o

    2) Penentuan nilai (taraf nyata) dan nilai Z table (Z)

    Menentukan nilai sesuai soal, kemudian nilai Z atau Z/2

    ditentukan dari tabel.

    3) Kriteria Pengujian

    a) Untuk Ho : = o dan H1 : > o

    Ho di terima jika Zo Z

    Ho di tolak jika Zo > Z

    b) Untuk Ho : = o dan H1 : < o

    Ho di terima jika Zo - Z

    Ho di tolak jika Zo < - Z

    c) Untuk Ho : = o dan H1 : o

    Ho di terima jika - Z/2 Zo Z/2

    Ho di tolak jika Zo > Z/2 atau Zo < - Z/2

    4) Uji Statistik

    a) Simpangan baku populasi ( ) di ketahui :

    b) Simpangan baku populasi ( ) tidak di ketahui :

  • 13

    5) Kesimpulan

    Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho

    (sesuai dengan kriteria pengujiannya).

    a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak.

    b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima.

    Contoh Soal :

    Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap produk

    mereka, apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang di produksi dan

    di pasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data

    sebelumnya di ketahui bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama dengan 125

    gram. Dari sample 50 kaleng yang di teliti, di peroleh rata-rata berat bersih 375

    gram. Dapatkah di terima bahwa berat bersih rata-rata yang di pasarkan tetap 400

    gram? Ujilah dengan taraf nyata 5 % !

    Penyelesaian :

    Diketahui :

    n = 50, X = 375, = 125, o = 400

    Jawab :

    a. Formulasi hipotesisnya :

    Ho : = 400

    H1 : < 400

    b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

    = 5% = 0,05

    Z0,05 = -1,64 (pengujian sisi kiri)

    c. Kriteria pengujian :

    Ho di terima jika Zo - 1,64

  • 14

    Ho di tolak jika Zo < - 1,64

    d. Uji Statistik

    e. Kesimpulan

    Karena Zo = -1,41 - Z0,05 = - 1,64 maka Ho di terima. Jadi, berat bersih rata-

    rata susu bubuk merek GOOD MILK per kaleng yang di pasarkan sama

    dengan 400 gram.

    b. Sampel Kecil (n 30)

    Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel kecil (n

    30), uji statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian

    hipotesisnya adalah sebagai berikut:

    1) Formulasi hipotesis

    a) Ho : = o

    H1 : > o

    b) Ho : = o

    H1 : < o

    c) Ho : = o

    d) H1 : o

    2) Penentuan nilai (taraf nyata) dan nilai t- table

    Menentukan nilai sesuai soal, kemudian

    menentukan derajat bebas, yaitu db = n 1, lalu menentukan

    nilai t;n-1 atau t/2;n-1 ditentukan dari tabel.

    3) Kriteria Pengujian

    a) Untuk Ho : = o dan H1 : > o

    Ho di terima jika to t

    Ho di tolak jika to > t

  • 15

    b) Untuk Ho : = o dan H1 : < o

    Ho di terima jika to - t

    Ho di tolak jika to < - t

    c) Untuk Ho : = o dan H1 : o

    Ho di terima jika - t/2 to t/2

    Ho di tolak jika to > t/2 atau to < - t/2

    4) Uji Statistik

    Simpangan baku populasi ( ) di ketahui :

    Simpangan baku populasi ( ) tidak di ketahui :

    5) Kesimpulan

    Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho

    (sesuai dengan criteria pengujiannya).

    a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak

    b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima

    Contoh soal :

    Sebuah sample terdiri atas 15 kaleng susu, memiliki isi berat kotor seperti yang di

    berikan berikut ini.

    ( Isi berat kotor dalam kg/kaleng)

    1,21 1,21 1,23 1,20 1,21

    1,24 1,22 1,24 1,21 1,19

    1,19 1,18 1,19 1,23 1,18

  • 16

    Jika di gunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita menyakini bahwa populasi cat

    dalam kaleng rata-rata memiliki berat kotor 1,2 kg/kaleng ? (dengan alternatif

    tidak sama dengan). Berikan evaluasi anda !

    Penyelesaian :

    Diketahui :

    n = 15, = 1%, o = 1,2

    Jawab:

    X = 18,13

    X2 = 21,9189

    X = 18,13 / 15

    = 1,208

    a. Formulasi hipotesisnya :

    Ho : = 1,2

    H1 : 1,2

    b. Taraf nyata dan nilai tabelnya

    = 1% = 0,01

    t/2 = 0,005 dengan db = 15-1 = 14

    t0,005;14 = 2,977

    c. Kriteria pengujian :

  • 17

    Ho di terima apabila : - 2,977 to - 2,977

    Ho di tolak : to > 2,977 atau to < - 2,977

    d. Uji Statistik

    e. Kesimpulan

    Karena t0,005;14 = -2,977 to = 1,52 t0,005;14 = - 2,977 maka Ho di terima.

    Jadi, populasi susu dalam kaleng secara rata-rata berisi berat kotor 1,2

    kg/kaleng.

    2. Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-Rata

    a. Sampel besar ( n > 30 )

    Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel besar (n >

    30), uji statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian

    hipotesisnya adalah sebagai berikut.

    1) Formulasi hipotesis

    a) Ho : = o

    H1 : > o

    b) Ho : = o

    H1 : < o

    c) Ho : = o

  • 18

    H1 : o

    2) Penentuan nilai (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Z)

    Mengambil nilai sesuai soal, kemudian nilai Z atau Z/2

    ditentukan dari tabel.

    3) Kriteria Pengujian

    a) Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 > 2

    Ho di terima jika Zo Z

    Ho di tolak jika Zo > Z

    b) Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 < 2

    Ho di terima jika Zo - Z

    Ho di tolak jika Zo < - Z

    c) Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 2

    Ho di terima jika - Z/2 Zo Z/2

    Ho di tolak jika Zo > Z/2 atau Zo < - Z/2

    4) Uji Statistik

    a) Simpangan baku populasi ( ) di ketahui :

    b) Simpangan baku populasi ( ) tidak di ketahui :

    5) Kesimpulan

    Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai

    dengan kriteria pengujiannya).

    a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak

    b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima

  • 19

    Contoh Soal :

    Seseorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan B sama

    dengan alternatif A lebih besar dari pada B. Untuk itu, di ambil sample di kedua

    daerah, masing-masing 100 dan 70 dengan rata-rata dan simpangan baku 38 dan 9

    jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat tersebut dengan

    taraf nyata 5% ! Untuk Varians/ simpangan baku kedua populasi sama besar !

    Penyelesaian :

    Diketahui :

    n1 = 100 X1 = 38 s = 9

    n2 = 70 X2 = 35 s = 7

    Jawab:

    a. Formulasi hipotesisnya :

    Ho : =

    H1 : >

    b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

    = 5% = 0,05

    Z0,05 = 1,64 (pengujian sisi kanan)

    c. Kriteria pengujian :

    Ho di terima jika Zo 1,64

    Ho di tolak jika Zo > 1,64

    d. Uji Statistik

  • 20

    e. Kesimpulan

    Karena Zo = 2,44 > Z0,05 = 1,64 maka Ho di tolak. Jadi, rata-rata jam kerja

    buruh di daerah A dan daerah B adalah tidak sama.

    b. Sampel kecil ( n 30 )

    Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel kecil

    (n 30), uji statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian

    hipotesisnya adalah sebagai berikut:

    1) Formulasi hipotesis

    a. Ho : = 2

    H1 : > 2

    b. Ho : = 2

    H1 : < 2

    c. Ho : = 2

    H1 : 2

    2) Penentuan nilai (taraf nyata) dan nilai t tabel (t)

    Mengambil nilai sesuai soal, kemudian nilai t atau t/2

    ditentukan dari tabel.

  • 21

    3) Kriteria Pengujian

    a) Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 > 2

    Ho di terima jika to t

    Ho di tolak jika to > t

    b) Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 < 2

    Ho di terima jika to t

    Ho di tolak jika Zo < - t

    c) Untuk Ho : 1 = 2 dan H1 : 1 2

    Ho di terima jika - t/2 to t/2

    Ho di tolak jika to > t/2 atau to < - t/2

    4) Uji Statistik

    Keterangan :

    d = rata-rata dari nilai d

    sd = simpangan baku dari nilai d

    n = banyaknya pasangan

    db = n-1

    5) Kesimpulan

    Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho

    (sesuai dengan kriteria pengujiannya).

  • 22

    a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak

    b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima

    Contoh Soal :

    1. Sebuah perusahan mengadakan pelatihan teknik pemasaran. Sampel

    sebanyak 12 orang dengan metode biasa dan 10 orang dengan terprogram.

    Pada akhir pelatihan di berikan evaluasi dengan materi yang sama. Kelas

    pertama mencapai nilai rata-rata 75 dengan simpangan baku 4,5. Ujilah

    hipotesis kedua metode pelatihan, dengan alternative keduanya tidak

    sama! Gunakan taraf nyata 10%! Asumsikan kedua populasi menghampiri

    distribusi normal dengan varians yang sama!

    Penyelesaian :

    Diketahui :

    n1 = 12 X1 = 80 s = 4

    n2 = 10 X2 = 75 s = 4,5

    Jawab:

    a. Formulasi hipotesisnya :

    Ho : =

    H1 :

    b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

    = 10% = 0,10

    = 0,05

    db = 12 + 10 2 = 20

    t0,05;20 = 1,725

    c. Kriteria pengujian

  • 23

    Ho di terima apabila -1,725 t0 1,725

    Ho di tolak apabila t0 > 1,725 atau t0 < -1,725

    d. Uji Statistik

    e. Kesimpulan

    Karena t0 = 2,76 > t0,05;20 = 1,725 maka Ho di tolak. Jadi, kedua

    metode yang digunakan dalam pelatihan tidak sama hasilnya.

    2. Untuk mengetahui apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa

    memiliki akibat baik atau buruk terhadap prestasi akademik seseorang,

    diadakan penelitian mengenai mutu rata-rata prestasi akademik. Berikut

    ini data selama periode 5 tahun.

    Tahun

    1 2 3 4 5

    Anggota

    Bukan

    Anggota

    7,0

    7,2

    7,0

    6,9

    7,3

    7,5

    7,1

    7,3

    7,4

    7,4

    Ujilah pada taraf nyata 1% apakah keanggotaan dalam organisasi

    mahasiswa berakibat buruk pada prestasi akademiknya dengan asumsi

    bahwa populasinya normal !

    Penyelesaian :

    a. Formulasi hipotesisnya :

    Ho : =

    H1 : <

  • 24

    b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :

    = 1% = 0,01

    = 0,05

    db = 5 - 1 = 4

    t0,01;4 = -3,747

    c. Kriteria pengujian :

    Ho di terima apabila t0 - 3,747

    Ho di tolak apabila t0 < - 3,747

    d. Uji Statistik :

    Anggota Bukan

    Anggota

    d d2

    7,0

    7,0

    7,3

    7,1

    7,4

    7,2

    6,9

    7,5

    7,3

    7,4

    -0,2

    0,1

    -0,2

    -0,2

    0,0

    0,04

    0,01

    0,04

    0,04

    0,00

    Jumlah -0,5 0,13

    e. Kesimpulan

    Karena t0 = -1,6 > t0,01;4 = -3,747, maka Ho di terima. Jadi,

    keanggotaan organisasi bagi mahasiswa tidak membeikan pengaruh

    buruk terhadap prestasi akademiknya.

  • 25

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Hipotesis dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah

    kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih

    sementara.

    Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan

    populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Pengujian

    Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan

    apakah menerima atau menolak hipotesis itu.

    Kegunaan hipotesis antara lain:

    1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta

    memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.

    2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat

    diuji dalam penelitian.

    3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.

    4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan

    penyelidikan.

    Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:

    a. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas

    b. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara

    variabel-variabel-variabel.

    c. Hipotesis harus dapat diuji

    d. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.

    e. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

    Manfaat Hipotesis

    1) Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat

    sebagai berikut:

    2) Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja

    penelitian.

  • 26

    3) Mengarahkan dan menyiapkan pola pikir peneliti kepada kondisi fakta

    dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari

    perhatian peneliti.

    4) Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-

    berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan

    menyeluruh.

    5) Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan

    antar fakta.

    Prosedur Pengujian hipotesis

    Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis

    alternatifnya (Ha).

    Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata () dan menentukan nilai table.

    Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan

    H0.

    Langkah 4 : Melakukan uji statistik

    Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan

    H0.

    Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis

    1. Berdasarkan Jenis Parameternya

    2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya

    3. Berdasarkan Jenis Distribusinya

    4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya

    B. Saran

    Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon

    pendidik, harus selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara

    menggali potensi dapat dilakukan salah satunya dengan cara mempelajari

    makalah ini. mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita ke

    depannya. Amiinn.

  • 27

    DAFTAR PUSTAKA

    Iqbal, M Hasan. 2002. Pokok-pokok materi statistik 2 (statistik

    intensif). Jakarta: Bumi Aksara.

    Didit. (2013). Merumuskan Hipotesis. [Online]. Tersedia:

    http://diditnote.blogspot.com/2013/04/merumuskan-hipotesis_7639.html. [29

    Desember 2014].

    __________. (2012). Pengertian Hipotesis. [Online]. Tersedia:

    http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=

    rja&uact=8&ved=0CFgQFjAH&url=http%3A%2F%2Fprabowosetiyobudi.files.

    wordpress.com%2F2012%2F06%2Fpengertian-

    hipotesis.doc&ei=_EGqVPuRF8yXuASrhoGoCg&usg=AFQjCNE3X2Jpr76I2525

    d7pgqiveu_b_kg&sig2=Ozaect-8T99jkpkto8cHbg&bvm=bv.82001339,d.c2E. [31

    Desember 2014].