DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2005. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium Untuk

Penyakit Diabetes Melitus, Jakarta.

Gandasoebrata R. 2013. Penuntun Laboratorium Klinis.Edisi 15. Dian Rakyat.

Jakarta.

Ganong,William.F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Guder, Walther, et all. 2009. Diagnosis Samples From The Patient to the

Laboratory. Germany

Hardjoeno,dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik. Lephas.

Kee, Joyce LeFever. 2013. Pedoman Pemeriksaan Laboraturium & Diagnostik.

Edisi 6. Jakarta : EGC

Morgan, Jeff. 2007. Collecting, Processing and Handling Venous, Capillary and

Blood Spot Samples.

Available from: www.idpas.org/SCNReportSite/supplements/ PATH% 20

supplement%20 BloodCollectionManual.pdf (Akses : 6 juli 2008).

Murray, R.K., Granner, D.K., et al. 2009. Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Pearce dan Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Edisi ke-35.

Jakarta: Gramedia

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2011. Konsensus Pengelolaan Dan

Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. 4-10, 15-29

Price A. Sylvia, Lorraine M. Wilson., 1995. Patofisiologi, Buku 2 edisi ke-4.

EGC. Jakarta.

Rachmawati, A.M., Bahrun, et al. 2007. Tes Diabetes Melitus. Dalam Hardjono

dkk. Interpretasi Hasil Diagnostik Tes Laboratorium Diagnostik. Cetakan

3. Lembaga Pendidikan Universitas Hasanudin. Makasar. p. 167-82.

Sacher, Ronald et al. 2004.Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium.

EGC. Jakarta

Silvi Wulandari. 2016. Gambaran Kadar Glukosa Darah Dalam Sampel Serum

dengan Plasma NaF yang Ditunda 1 dan 2 Jam di STIKES Muhammadiyah

Ciamis (KTI)

Subiyono. 2016. Gambaran Kadar Glukosa Darah Metode Godpap (Glucose

Oxsidase – Peroxidase Aminoantypirin) Sampel Serum Dan Plasma EDTA

repository.unimus.ac.id

repository.unimus.ac.id