Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
100
DAFTAR PUSTAKA
Black, J M & Jane H H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis
untuk Hasil yang Diharapkan.Singapore: Elsevier.
Bonner, T, Margaret, F & Erica, S. (2015). Type 2 diabetes related foot care
knowledge and foot self care practice interventions in the United Stage : a
systematic review of the literature. Jurnal kesehatan. Diunduh melalui
http://www.tandfonline.com pada tanggal 12 Juli 2018.
Bulechek, Gloria. (2013). Nursing Interventions Classifications (NIC) edisi ke-6.
Missouri : Mosby Elsevier.
Damayanti, Santi. (2016). Diabetes Melitus & Penatalaksanaan Keperawatan.
Jakarta : Nuha Medika.
Diani, Noor. (2013). Pengetahuan Klien tentang Diabetes Melitus tipe 2
Berpengaruh terhadap Kemampuan Klien Merawat Kaki.Jurnal. Jurnal
Keperawatan. Diunduh melalui http://www.jki.ui.ac.id pada tanggal 1 Juli
2018.
Doengoes, M E. (2012). Rencana Asuhan Keperawatan:Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Ed.3. Jakarta: EGC.
Hendromartono. (2014). Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : Internal Publishing.
Hermawati, T. (2014). Hidup Sehat Tanpa Diabetes. Yogyakarta :Suka Buku.
Kemenkes.(2014). Situasi dan Analisis Diabetes. Artikel Ilmiah. Diunduh melalui
http://www.depkes.go.id pada tanggal 5 Januari 2018.
Kurniasari. (2008). Kejadian Kaki Diabetik Pasien Diabetes Melitus Berdasarkan
Faktor yang Berkontribusi.Jurnal. Jurnal Keperawatan. Diunduh melalui
http://www.jki.ui.ac.id pada tanggal 5 Januari 2018.
Langi, Yuanita. (2011). Penatalaksanaan Ulkus kaki Diabetes secara
Terpadu.Jurnal kesehatan. Diunduh melalui http://www.jki.usr.ac.id
padatanggal 5 Juli 2018.
Lanywati, E. (2011). Diabetes Melitus Penyakit Kencing Manis. Yogyakarta:
Kanisius.
Moorhed. (2012). Nursig Outcomes Classifications (NOC) edisi ke-5. Missouri :
Mosby Elsevier
101
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
Padila. (2012). Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Naha
Medika.
Pamungkas, R A. (2017). Metodelogi Riset Keperawatan. Jakarta : Trans Info
Media.
Pandelaki. (2014). Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : Internal Publishing.
Potter & Perry. (2009). Buku ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses,
dan Praktik Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.
Purwanti. (2013). Analisis Faktor Faktor Terjadi Ulkus Kaki pada Pasien Diabetes
Melitus di RSUD Dr. Moewardi. Jurnal Keperawatan. Diunduh melalui
http://www.jki.ui.ac.id pada tanggal 5 Januari 2018.
Purwanto, B. (2014). SPA Kaki Diabetisi (Layanan Estetika pada Kaki Penderita
Kencing Manis). Yogyakarta : Gava Media.
Rahayu, S. (2009) Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Riley, A, dkk. (2018). Depressive Symptoms in a Trial Behavioral Family Systems
Therapy for Diabetes : A Post Hoc Analysis of Change. Jurnal kesehatan.
Diunduh melalui http://www.care.diabetesjournals.org pada tangal 12 Juli
2018.
Riyadi, S & Sukarmin. (2008). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Gangguan Eksokrin dan Endokrin pada Pankreas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rizzo, dkk. (2012). Custom Made Orthesis and Shoes in Structure Follow Up
Program Reduce the Incidence of Neuropathic Ulcers in High-Risk Diabetic
Foot Patients. Jurnal Keperawatan. Diunduh melalui
http://www.jornals.sagepub.com pada tanggal 12 Juli 2018.
RSUD Wonosari. 2018. Profi RSUD Wonosari. Artikel. Diunduh melalui
http://rsudwonosari.web.id pada tanggal 12 Juli 2018.
Sari, Y. (2015). Perawatan Luka Diabetes :Bersadarkan Konsep Manajemen
Luka Modern dan Penelitian Terkini. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sihombing, D. (2013). Gambaran Perawatan Kaki dan Sensasi Sensorik Kaki
pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik DM RSUD. Jurnal
102
Keperawatan. Diunduh melalui http://www.jki.unpad.ac.id pada tanggal 6
Januari 2018.
Smetlzer, Suzanne. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddart. Jakarta : EGC.
Soewondo. (2014). Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : Internal Publishing.
Subekti, I. (2014). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Internal Publishing.
Subekti. (2014). Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : Internal Publishing.
Tarigan. (2014). Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : Internal Publishing.
Wahyuni, Lutfi. (2016). Effect Moist Wound Healing Technique Toward Diabetes
Mellitus Patiens With Ulkus Diabetikum In Dhoho Room RSUD Prof Dr.
Soekardi Mojosari. Jurnal Keperawatan. Diunduh melalui
http://www.jurnalofmedica.com pada tanggal 3 Juli 2018.
Waspadji, S. (2014). Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : Internal Publishing.
Widayati, Nur. (2015). Hambatan dan Strategi Koping dalam Manajemen
Perawatan Diri Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja
Puskesmas Jember Kidul Kabupaten Jember. Jurnal Keperawatan. Diunduh
melalui http://www.jki.unej.ac.id pada tanggal 3 Juli 2018.
Wijanarko. (2009). Angka Kejadian Kaki Diabetik. Jurnal Ilmu Keperawatan.
Diunduh melalui http://www.jurnalofmedica.com pada tanggal 5 Januari
2018.
World Health Organization. (2016). What is Diabetes?.Artikel Ilmiah. Diunduh
melalui www.who.int/diabetes/en pada tanggal 5 Januari 2018.
103
Perawatan Kaki Diabetik
Sumber : Damayanti (2016)
104
nbcxjvb
105
Lampiran 2. Penjelasan Sebelum Studi Kasus
PENJELASAN SEBELUM STUDI KASUS
1. Perkenalkan saya Ainun Reza Hutami mahasiswa berasal dari program D III
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dengan ini meminta anda
untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam studi kasus saya yang berjudul
“Penerapan Perawatan Kaki Pada Asuhan Keperawatan Pasien Diabetes
Melitus dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Nyaman”.
2. Tujuan studi kasus ini dibagia menjadi tujuan umum yaitu untuk
mendeskripsikan penerapan perawatan kaki pada pasien dan keluarga dengan
penyakit diabetes melitus serta tujuan khusus yaitu teridentifikasinya hasil
penerapan perawatan kaki dan terindentifikasinya perbandingan respon dari
penerapan perawatan kaki pada asuhan keperawatan pasien diabetes melitus
3. Manfaat yang dapat diterima pasien yaitu sebagai informasi dan pengetahuan
dalam perawatan kaki pasien dalam meningkatkan kemandirian pasien serta
keluarga dalam mencegah ulkus kaki.
4. Studi kasus ini sudah lulus uji etik sehingga aman dan dapat dipertanggung
jawabkan.
5. Subyek dalam studi kasus ini adalah dua pasien dengan diagnsa medis yang
sama yaitu diabetes melitus dan keluarganya yang memiliki kadar gula darah
sewaktu lebih dari 200mg/dl. Durasi studi kasus ini selama 3 hari dengan
masing masing setiap harinya pertemuan selama 30 menit. Kompensasi yang
anda dapatkan dari studi kasus ini berupa perlengkapan perawatan kaki
dimana barang tersebut berupa sabun, handuk, sikat kaki dan gunting kuku
yang dapat digunakan untuk melakukan perawatan kaki secara mandiri.
6. Prosedur pengambilan data dengan cara studi kasus terpimpin dengan
menggunakan dokumen rekam medis untuk menentukan pasien yang sesuai
dengan subyek studi kasus, lembar pengkajian dan lembar wawancara untuk
menentukan masalah keperawatan serta tindakan yang sesuai, serta standar
106
operasional prosedur perawatan kaki untuk melakukan tindakan yang akan
berlangsung kurang lebih 3 hari. Hari pertama akan dijelaskan mengenai
tujuan, manfaat, prosedur perawatan kaki serta mengajarkan perawatan kaki
dengan demonstrasi langsung pada kaki anda. Hari kedua akan dilakukan
observasi langsung tentang praktik perawatan kaki yang anda lakukan dan
untuk hari ketika berupa evaluasi tentang praktik perawatan kaki yang
dilakukan dan pengetahuan anda tentang perawatan kaki. Cara ini mungkin
menyebabkan ketidaknyamanan berupa tersitanya waktu anda dalam
beristirahat tetapi anda tidak perlu khawatir karena studi kasus ini dapat
bermanfat dan memiliki keuntungan yang berguna serta baik untuk anda.
7. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada studi kasus ini
adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan atau tindakan
yang diberikan yang dapat menunjang kesembuhan dan mengurangi risiko
timbulnya ulkus kaki serta menambah pengetahuan untuk kemandirian
perawatan kaki anda dalam mencegah ulkus kaki.
8. Studi kasus ini bersifat sukarela sehingga jika anda merasa tidak nyaman
dengan studi kasus ini, anda memiliki hak untuk mengundurkan diri baik
secara formal maupun informal
9. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
akan tetap dirahasiakan.
10. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan studi kasus ini
silahkan menguhubungi Ainun Reza Hutami 081381421898.
Mahasiswa
Ainun Reza Hutami
107
Lampiran 3. Lembar Persetujuan
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai karya tulis ilmiah
yang akan dilakukan oleh Ainun Reza Hutami dengan judul “Penerapan
Perawatan Kaki Pada Asuhan Keperawatan Pasien Diabetes Melitus dengan
Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Nyaman”
Nama :
Alamat :
No. Telp :
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpatisipasi pada karya tulis ilmiah ini
dengan sukarela tanpa paksaan. Bila selama karya tulis imiah ini saya
menginginkan mngundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu-
waktu tanpa sanksi apapun.
Yogyakarta, ………………….
Saksi Yang memberikan persetujuan
(……………………………….) (……………………………….)
Mengetahui,
Pelaksana Penelitian
( Ainun Reza Hutami )
108
Lampiran 4. Format Pengkajian Asuhan Keperawatan
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
FORMAT PENGKAJIAN
Hari/Tanggal :
Jam :
Tempat :
Oleh :
Sumber data :
Metode :
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien :
2) Umur :
3) Jenis Kelamin :
4) Agama :
5) Pendidikan :
6) Pekerjaan :
7) Status Perkawinan :
8) Suku/Bangsa :
9) Alamat :
10) Diagnosa Medis :
11) No.RM :
12) Tanggal Masuk RS :
b. Identitas Penanggung Jawab
1) Nama :
2) Alamat :
3) Hubungan dengan klien:
4) Tanggal masuk RS :
5) Tanggal pengkajian awal:
6) Sumber informasi :
109
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit
2) Keluhan utama masuk
.....................................................................................................
3) Riwayat penyakit sekarang
.......................................................................................................
4) Riwayat penyakit dahulu
.......................................................................................................
3. Kesehatan Fungsional
a. Aspek Fisik-Biologis Pola nutrisi/metabolic
1) Nurtisi
Intake makanan
........................................................................................................
Intake cairan
........................................................................................................
2) Pola Eliminasi
Buang air besar
........................................................................................................
Buang air kecil
........................................................................................................
3) Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulansi/ROM
Keterangan : 0 : Mandiri
1 : Alat dibantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total
a) Alat Bantu :
4) Pola Tidur dan Istirahat
...................................................................................................
b. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual
1) Pemeliharaan dan pengetahuan terhadap kesehatan
........................................................................................................
2) Pola hubungan
........................................................................................................
3) Koping atau toleransi stres
........................................................................................................
110
4) Kognitif dan persepsi tentang penyakitnya
Keadaan mental
Berbicara
Bahasa yang dipakai
Kemampuan bicara
Pengetahuan pasien terhadap
penyakit
Persepsi tentang penyakit
5) Konsep diri
a) Gambaran diri
.................................................................................................
b) Harga diri
.................................................................................................
c) Peran diri
.................................................................................................
d) Ideal diri
.................................................................................................
e) Identitas diri
.................................................................................................
6) Seksual
.......................................................................................................
7) Nilai
.......................................................................................................
8) Pola perseptual
a) Penglihatan :
b) Pendengaran :
c) Pengecapan :
d) Sensasi :
c. Aspek Lingkungan Fisik
..............................................................................................................
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran :
2) Keadaan Umum :
3) Tanda-tanda Vital
TD :
N :
RR :
111
S :
4) Status Gizi :
TB =
BB =
IMT =
b. Pemeriksaan Secara Sistematik (Cephalo-Caudal)
1) Kulit
.......................................................................................................
2) Kepala
.......................................................................................................
a) Mata :
b) Hidung :
c) Mulut :
d) Telinga :
3) Leher :
4) Dada :
5) Abdomen :
6) Ekstermitas
a) Kaki kanan :
b) Kaki kiri :
c) Tangan kanan :
d) Tangan kiri :
5. Pemeriksaan penunjang
………………………………………………………………………..
6. Terapi medis
………………………………………………………………………..
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
D. Intervensi Keperawatan
E. Implementasi / Catatan Perkembangan
112
Lampiran 5. Panduan wawancara
Pengkajian perawatan kaki
1. Sudah berapa lama menderita penyakit diabetes melitus?
Jawab :
2. Sudah paham atau belum tentang komplikasi diabetes melitus ?
Jawab:
3. Apakah yang diketahui tentang komplikasi ulkus kaki diabetes?
Jawab :
4. Bagaimana cara pencegahan terjadinya ulkus kaki diabetes?
Jawab:
5. Apakah yang diketahui tentang perawatan kaki ?
Jawab:
6. Apakah sudah melaksanakan perawatan kaki?
Jawab:
7. Seberapa sering melaksanakan perawatan kaki?
Jawab:
8. Bagaimana cara perawatan kaki yang biasa dilakukan?
Jawab:
9. Apakah sudah memotong kuku secara rutin?
Jawab:
10. Bagaimana cara dalam melakukan pemotongan kuku yang panjang?
Jawab:
11. Apakah memakai alas kaki ketika berpergian?
Jawab :
12. Apakah memeriksa alas kaki sebelum digunakan?
Jawab :
13. Alas kaki seperti apa yang biasa digunakan?
Jawab:
14. Bila ada luka kecil, apa yang biasa dilakukan?
Jawab:
113
Lampiran 6. Realisasi Biaya Studi Kasus
REALISASI ANGGARAN STUDI KASUS
No. Kegiatan Volume Satuan Unit Jumlah
1.
Penyusunan
proposal
a. Pengadaan
Proposal
4 pkt 20.000 80.000
b. Revisi proposal
1 pkt 30.000 30.000
2. Transport peneliti 8 kl 20.000 160.000
3.
ATK dan
pengadaan
a. Kertas 1 rim 40.000 40.000
b. Foto kopi dan
jilid
1 pkt 120.000 120.000
c. Tinta printer 1 bh 40.000 40.000
d. Keeping CD 3 bh 10.000 30.000
4.
Penatalaksanaan
a. Sabun 2 bh 5000 10.000
b. Leaflet 4 bh 3000 12.000
5. Pengadaan laporan
KTI
4 bh 50.000 200.000
Jumlah 722.000
114
Lampiran 7. Standar Operasional Prosedur
Standar operasional prosedur perawatan kaki
Menurut standar oprasional prosedur keperawatan Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta (2014), yaitu:
No Tindakan Pencapaian
Ya Tidak
1. Mempersiapkan alat
2. Mencuci tangan
3. Memberikan salam
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
5. Menjaga privasi pasien
6. Mendekatkan alat
7. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
(duduk/tidur dengan kaki menapak)
8. Kaji keadaan kaki pasien akan adanya
1. Perlukaan / lesi
2. Perbedaan warna kulit antara kedua kaki atau
bagian tubuh lain
3. Sianosis pada daerah jari- jari atau mid tarsal
4. Pucat bila dielevasikan
5. Perbedaan suhu antara kedua kaki
6. Kuku yang tebal, kering dan rigid
7. Jamur pada sela sela jari kaki
8. Kulit kering, kasar, pecah – pecah pada jari-
jari dan tumit
9. Tidak adanya pulsasi pada arteri dorsalis pedis
8. Rendam kaki pasien dengan air hangat sebatas
pergelangan kaki selama kurang lebih 15 menit
dengan posisi kaki tidak menggantung/ menapak
9. Angkat kaki letakkan diatas perlak
10. Beri sabun pada kaki pasien dengan sabun dan
waslap searah sampai bersih termasuk sela- sela
jari kaki
11. Bilas kaki dengan cara memasukkan kembali
dalam air
12. Keringkan kaki dengan handuk termasuk sela-sela
jari kaki
13. Bila kuku kaki panjang potong kuku secara merata
melintang
14. Bila terdapat kuku yang masuk jaringan dan
berbau rujuk ke dokter( tidak mengikuti bentuk
115
kuku)
15. Oleskan lotion pada kaki ( sela-sela jari kaki tidak
diberi lotion)
16. Atur posisi pasien senyaman mungkin
17. Evaluasi respon pasien dan rencana tindak lanjut
pada pasien untuk melakukan
1. Perawatan kaki ini setiap hari
2. Menggunakan kaos kaki
3. Mengganti kaos kaki setiap hari
4. Menggunakan alas kaki bila beraktivitas
5. Menggunakan alas kaki yang tidak menekan
jari-jari dan tidak bertumit tinggi atau
bertumit rendah
6. Bila menggunkan sepatu tertutup selalu
gunakan kaos kaki dan periksa dulu bagian
dalam sepatu akan adanya kotoran atau
benda-benda yang dapat melukai
18. Kembalikan posisi pasien senyaman mungkin
19. Rapikan alat
20. Lepaskan sarung tangan
21. Cuci tangan
22. Dokumentasikan hasil tindakan
116
Lampiran 8. Check List Pengetahuan Pasien Tentang Perawatan Kaki
Isi daftar pertanyaan berikut dengan jawaban benar atau salah dengan member
tanda centang (√ )
No Pertanyaan Benar Salah
1
Berapa kali anda memeriksa kaki?
- Setiap hari
- Dua kali seminggu
- Lebih sering jika ketidaknyamanan atau rasa
sakit dirasakan diseluruh kaki
- Setelah memakai sepatu baru
- Setelah disarankan oleh dokter
2
Apa yang diperhatikan ketika memeriksa kaki?
- Memeriksa area kaki termasuk telapak kaki,
sela- sela jari kaki, bagian depan kaki dan tumit
- Memeriksa setiap retakan kaki, lecet, kutil
- Setiap adanya bengkak
- Setiap adanya perubahan suhu
3
Cara memotong kuku
- Memotong tiap sudut kuku kaki
- Tidak memotong kuku kaki untuk menghindari
luka
- Memotong kuku kaki dengan lurus
- Memotong kuku kaki sependek mungkin
4
Bagian kaki yang tidak diperbolehkan diberi
pelembab?
- Telapak kaki
- Tumit
- Sela-sela jari kaki
- Permukaan/ punggung kaki
5
Apa yang dilakukan jika terdapat luka kecil pada kaki?
- Menggunakan obat merah
- Menggunakan obat ramuan tradisional
- Menggunakan cairan antiseptik seperti sabun
- Menggunakan cairan NaCL atau cairan infuse
6
Apa yang digunakan untuk menjaga kaki tetap hangat
saat musim dingin?
- Selimut
- Botol air panas
- Baskom berisi air panas
- Kaos kaki berbahan katun atau wol
7 Apa yang harus dilakukan ketika merasa sakit pada
117
kaki ?
- Menggunakan plester herbal
- Menggunakan air panas
- Menggunakan obat tradisional
- Berkonsultasi ke dokter atau perawat
8
Jenis kaos kaki apa yang baik digunakan?
- Katun
- Sintesis
- Wol
- Nylon
10
Jenis sepatu seperti apa yang sebaiknya digunakan?
- Sepatu dengan tumit tinggi
- Sepatu sesuai ukuran kaki
- Sepatu sesuai model terbaru
11
Apa faktor risiko untuk ulkus kaki?
- Kulit yang pecah-pecah
- Kapalan/ kalus tebal
- Luka bakar
- Sepatu yang tidak pas
- Teknik memotong kuku yang
salah/sembarangan
12
Pada kondisi seperti apa sebaiknya memeriksakan kaki
ke dokter/perawat?
- Pada pertumbuhan kuku kaki
- Terdapat kalus yang menebal
- Masalah dalam memilih sepatu
- Masalah dalam perawatan kaki
- Adanya luka ulkus pada kaki yang baru muncul
- Perubahan warna kaki, misalnya berubah
menjadi kehitaman
Sumber: Modifikasi Shiu & Wong (2011)
118
Lampiran 9. Check List Tata Cara Pasien Melakukan Perawatan Kaki
Isi daftar tindakan berikut dengan memberi tanda centang (√ ) pada tindakan yang
dilakukan atau tidak dilakukan
No Pertanyaan Dilakukan
Ya Tidak
1 Melakukan perawatan kaki setiap hari
2 Menggunakan air hangat dan sabun untuk mencuci
kaki
3 Mengecek suhu air hangat sebelum digunakan
4 Mengeringkan kaki dengan lembut setelah mencuci
kaki
5 Memberikan bedak pada sela jari kaki agar tetap
kering
6 Memberikan pelembab pada bagian atas dan bawah
kaki
7 Memberikan pelembab pada sela jari kaki
8 Jika menggunakan kaos kaki, seing mengganti kaos
kaki setiap hari
9 Memotong kuku kaki mengikuti bentuk kuku kaki
10 Melakukan pemeriksaan kaki setiap hari
11 Menggunakan alas kaki yang nyaman dan tidak
sempit
12 Membersihkan bagian dalam sepatu sebelum
digunakan
13 Menggunakan alas kaki ketika berjalan
14 Berkonsultasi pada dokter atau perawat jika terjadi
perubahan atau masalah pada kaki
Sumber : Modifikasi Hasnain & Sheikh (2009)
119
Lampiran 10. Barthel Index
Nama pasien : Umur : tahun
No Fungsi Skor Uraian Nilai Skor
Hari ke-1
1 Mengendalikan
rangsang
defekasi
(BAB)
0 Tak terkendali/ tak teratur
(perlu pencahar)
1 Kadang-kadang tak
terkendali
2 Mandiri
2 Mengendalikan
rangsang
berkemih
(BAK)
0 Tak terkendali/ pakai kateter
1 Kadang-kadang tak
terkendali (1x24 jam)
2 Mandiri
3 Membersihkan
diri (cuci
muka, sisir
rambut, sikat
gigi)
0 Butuh pertolongan orang
lain
1 Mandiri
4 Penggunaan
jamban, masuk
dan keluar
(melepas,
memakai
celana,
membersihkan,
menyiram)
0 Tergantung pertolongan
orang lain
1 Perlu pertolongan pada
beberapa kegiatan tetapi
dapat mengerjakan sendiri
kegiatan yang lain
2 Mandiri
5 Makan 0 Tidak mampu
1 Perlu ditolong memotong
makanan
2 Mandiri
120
6 Berubah sikap
dari berbaring
ke duduk
0 Tidak mampu
1 Perlu banyak bantuan untuk
bisa duduk (>2 orang)
2 Bantuan (2 orang)
3 Mandiri
7 Berpindah/
berjalan
0 Tidak mampu
1 Bisa (pindah) dengan kursi
roda
2 Berjalan dengan bantuan 1
orang
3 Mandiri
8 Memakai baju 0 Tidak mampu
1 Sebagian dibantu (misal
mengancingkan baju)
2 Mandiri
9 Naik turun
tangga
0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
10 Mandi 0 Tergantung orang lain
1 Mandiri
Total Skor
Tingkat Ketergantungan
Paraf & Nama Perawat
Keterangan :
0-4: Ketergantungan total
5-8 : Ketergantungan berat
9-11 : Ketergantungan berat
12-19 : Ketergantungan ringan
20: Mandiri