49
CLINICAL SCIENCE SESSION PENJALARAN DAN PERJALANAN INFEKSI GIGI Prasetya Hadi Iman S

Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

CLINICAL SCIENCE SESSION

PENJALARAN DAN PERJALANAN INFEKSI GIGI

Prasetya Hadi

Iman S

Page 2: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

ANATOMI GIGI

Page 3: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Permukaan Gigi

1. Permukaan oklusal Permukaan yang digunakan untuk mengunyah pada

molar dan premolar

2. Permukaan mesial Permukaan yang paling dekat dengan midline tubuh.

3. Permukaan lingual Permukaan yang paling dekat dengan lidah di rahang

bawah, disebut permukaan palatal pada rahang atas.

4. Permukaan distal Permukaan yang terjauh dari midline.

5. Permukaan buccal Permukaan yang paling dekat dengan bibir dan pipi.

6. Incisal edge incisor dan canine memmiliki sudut untuk memotong pada permukaan oklusal.

Page 4: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

INFEKSI GIGI

Infeksi masuknya kuman patogen atau toksin kedalam tubuh manusia ketidakseimbangan yang terjadi pada salah satu faktor yaitu host, lingkungan dan bakteri, waktu.

Infeksi inflamasi:- Rubor, tumor, kalor,

dolor, functio laesa.- Demam.- Limfadenopati.

Page 5: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Mikroorganisme Penyebab Infeksi Gigi

OrganismeAerob Gram (+) coccus- Streptococcus spp- Streptococcu ( grup D ) spp- Staphylococcus sppGram (-) coccus ( Neisseria spp )Gram (+) batang (Cornybacterium spp)Gram (-) batang ( Haemophius spp )

Anaerob Gram (+) coccus- Streptococcus spp- Peptococcus spp- Peptostreptcoccus sppGram (-) coccus ( Veilonella )Gram (+) batang- Eubacterium spp- Lactobacilus spp- Actinomyces spp- Clostridia sppGram (-) batangBacteroides spp.- Fusobacterium spp

Page 6: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

PATOGENESIS

• Penyebaran infeksi gigi tiga tahap yaitu tahap abses dentoalveolar, tahap yang mengenai spasium dan tahap lanjut yang merupakan tahap komplikasi.

Page 7: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Infeksi odontogenik dapat berasal dari tiga jalur

• Jalur periapical: sebagai hasil dari nekrosis pulpa dan invasi bakteri ke jaringan periapikal

• Jalur periodontal: sebagai hasil dari inokulasi bakteri pada periodontal poket

• Jalur perikoronal: yang terjadi akibat terperangkapnya makanan di bawah operkulum tetapi hal ini terjadi hanya pada gigi yang tidak/belum dapat tumbuh sempurna

Page 8: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Infeksi Odontogenik Jalur Periapicalkaries superficial

karies medialis

karies profunda

pulpitis irreversible

pulpitis reversible

pulpa gangren

autoimun

Page 9: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

DENTAL CARIES(KARIES GIGI)

• Definisi: adalah keadaan klinis gigi yang mengalami kalsifikasi yang ditandai oleh demineralisasi dari bagian inorganik dan DESTRUKSI dari substansi organik dari GIGI.

• adalah penyakit jaringan gigi yang ditandaidengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi ( pit, fissure, daerah interproksimal ) meluas kearah pulpa.

Page 10: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Etiologi karies gigi ada 4 faktor penting yang dapat menimbulkan karies, yaitu:• Plak gigi• Karbohidrat• Permukaan gigi yang rentan• Waktu

Gejala karies yg dirasakan pasien:• Terlht diskolorasi coklat atau hitam,

terdptnya kavitas,terasa adanya lubang dlm gigi dgn sentuhan lidahnya, atau sdh terasa nyeri atau kdg2 tdk menimbulkan rasa nyeri, tp menimbulkan rasa nyeri yg lumayan derajatnya jika kemasukkan makanan yg manis atau terangsang oleh panas atau dingin

Page 11: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Infeksi pada Pulpa• Pulpitis Reversible

Akibat Jaringan pulpa masih memiliki respon inlamasi & imunologis terhadap rangsang mekanik yang ringan hingga sedang, kimia dan bakteri.

Klasifikasi :

Iritasi Pulpa

• Kedalaman karies superficialis.• Rasa linu jika terkena rangsang

dingin, manis, asam atau mekanis (sondasi)

Hiperemi Pulpa

• Kedalaman karis media sampai profunda.

• Rasa ngilu bila terkena rangsang dingin , manis, asam atau mekanis dan hilang bila rangsang dihilangkan.

• Terjadi pelebaran pembuluh darah didalam rongga pulpa

Page 12: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

• Pulpitis Irreversible

Lanjutan dari pulpitis reversible akibat jaringan pulpa tidak mampu memberi respon inflamasi & imunologis yang adekuat.

Klasifikasi:

Infeksi pada Pulpa

Pulpitis parsialis

• Kedalaman karies media sampai profunda.

• Rasa sakit berdenyut spontan, hilang timbul, terutama pada malam hari.

Pulpitis Totalis

• Kedalaman karies media sampe profunda, Terdapat trias gejala:• Sakit berdenyut

spontan terus-menerus.• Rasa sakit menyebar.• Terdapat gejala

periodontitis .

Page 13: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

• Nekrosis Pulpa / Gangren Pulpa• Jaringan pulpa sudah mati

↑ sel pulpa rusak

Menyerang sel pulpa yang masih hidup

Kematian sel

↓ Ab nekrosis

↑ Ab Pulpitis kronis

Page 14: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Manifestasi Klinis Gangren Pulpa:

• Bisa asimtomatis.• Gigi non vital sondasi (-), tes dingin (-)• Pada lubang perforasi tercium bau busuk.• Sakit bila penderita minum atau makan-makanan

panas pemuaian gas dalam rongga pulpa menekan ujung saraf akar gigi sebelahnya yang masih vital.

Page 15: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Periodontitis Apikalis

• Bila respon inflamasi dan imunologis tidak mampu melawan proses infeksi proses ini berlanjut ke arah apeks inflamasi di daerah periodontal periodontal apikalis.

Page 16: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

• Gejala-gejala: • Gigi terasa sakit pada waktu mengunyah

• Pemeriksaan mulut dan gigi : • Tes perkusi (+)• Pada rontgen gigi sejumlah tulang yang keropos

daerah periodontium radiolusent

• Peridontitis apikalis• Riwayat : karies di gigi (+), pulpitis (+)

Periodontitis

Page 17: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Abses Periapikal

Gejala:• Sifat nyeri berdenyut spontan• Pada tes perkusi nyeri (+)• Terdapat proses supurasi didaerah ujung akar• Tidak ada pembengkakan karena daerah

disekeliling nanah merupakan jaringan keras.• Pemeriksaan radiologi ujung akar radiolucent.

Page 18: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Penyebaran Abses

Page 19: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Infeksi Odontogenik Jalur Periodontal

• Gingivitis marginalis periodontitis marginalis abses periodontitis

Page 20: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Gingivitis marginalis

Definisi: perdangan pada gusi

Perubahan secara klinis• Kemerahan pada daerah marginal dan papilar• Kecenderungan untuk berdarah akibat instrumen pada

sulkus gingival • Pembengkakan kontur yang membulat dan tumpul• Konsistensi yang lembut• Penghilang stiplling• Padat dan membesar

Page 21: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Peridontitis Marginalis

Definisi: inflamasi di daerah periodontal yang berasal dari peradangan di gusi

Gejala klinis:• Gusi bengkak dan berwarna merah

keunguan. • Endapan plak atau karang di dasar gigi• Pocket periodontal

Page 22: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Abses Periodontal

Definisi• Abses yang terjadi pada gingiva atau

pocket periodontal akibat faktor iritasi : plak, kalkulus, infeksi bakteri, impaksi, makanan, atau trauma jaringan.

kerusakan alveolar

gigi goyang.

Page 23: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Manifestasi Klinis • Gingiva bengkak• Mukosa kebiruan• Sangat sakit terutama bila giginya beradu.• Demam.

Page 24: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Infeksi odontogenik↓

menembus periosteum

↓menyebar ke

spasium di kepala & leher.

Ruang Fasial Gigi sumber infeksiMandibularSubmandibularSublingualSubmentalSubmaseterikPterigomandibular

Molar bawahPremolar bawah, gigi anteriorInsisivus bawahMolar ke-3 bawahMolar ke-3 bawah

MaksilarFossa caninaPeriorbital

Caninus, premolar, dan insisivusSemua gigi atas

LateralBuccinator Molar dan premolar atas

dan bawah.

FaringealLateralRetrofaringeal

Gigi posterior bawah.Gigi posterior bawah.

PENJALARAN INFEKSI ke SPASIUM

Page 25: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

PENJALARAN INFEKSI

Page 26: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

• Ruang yang terdapat antara mukosa yang meliputi rongga mulut dengan fascia dari otot yang terdapat disebelahnya.

Vestibular Space

Page 27: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

SPASIUM SUBMANDIBULA• Anteromedialnya dibatasi

M.digatrikus anterior• Posteromedialnya dibatasi

M.digastrikus posterior serta otot stylohyoid

• Dasar dibentuk oleh milohyoid &otot hyoglosus.

• Bagian superior terdapat spasium sublingual dibatasi M.mylohyoid

• Infeksi pada spasium submandibula pembengkakan berawal dari tepi inferior mandibula &meluas kemedial M.digastrikus& kearah posterior tulang hyoid.

Page 28: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

SUBLINGUAL SPACE• Bagian atapnya berbatasan

dengan dasar mulut dan lidah. • Bagian dasar dibatasi

M.mylohioideus• lateral prossesus alveolaris

mandibula • Medial dibatasi M.genioglosus

dan geniohyoideus.• Posterior berhubungan dengan

spasium submandibula.• Infeksi pada spasium

sublingual bilateral lidah terangkat.

Page 29: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

SUBMENTAL SPACE

• Terletak antara simfisis & tulang hyoid

• Lateral dibatasi M.digastrikus anterior dextra dan sinistra.

• superior dibatasi otot milohyoid dan inferior dibatasi oleh kulit.

Page 30: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

SUBMASTERIK SPACE

• Terletak antara bagian lateral mandibula dan medial otot masseter

• Infeksi ke spasium ini akibat penyebaran infeksi dari spasium bukal atau infeksi dari molar 3 mandibula.

• Gejala sulit membuka mulut, pembengkakan & nyeri pada angulus dan ramus mandibula.

Page 31: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

SPASIUM PTERIGOMANDIBULAR

• Terletak sebelah medial mandibula & lateral otot pterigomandibula medialis.

• Infeksi spasium ini berasal dari penyebaran infeksi pada submandibula dan sublingual.

• Biasanya tidak memperlihatka suatu pembengkakan, namun penderita selalu mengalami trismus.

Page 32: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

SPASIUM MAKSILAR• Fossa canina Terletak antara otot levator anguli oris & levator labii

superior. Infeksi spasium pembengkakan daerah alar &

sembab di bawah mata.

• Spasium bukalis Terletak antara M.bucinator & kulit superficial fasial. M.bucinator terletak posterior sepanjang maksila dari

premolar dan terletak di inferior permukaan lateral mandibula.

Infeksi molar maksila sering menembus tulang & superior terhadap insersi otot bucinator infeksi spasium bukal.

Page 33: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Bukal space

Page 34: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

SPASIUM INFRATEMPORAL

• Terletak posterior maksila• Bagian medial berbatasan dengan lempeng lateral

prosessus pterigoideus tulang sphenoid• Superior berhubungan dengan dasar tengkorak.• Bakteri menyebar melalui plekus pterigoideus & vena

emisari bagian anterior vena angularis & vena opthalmikus superior& inferior menuju sinus kavernosus.

• Vena dibagian wajah dan orbita tidak memiiki katup darah mengalir kesegala arah bakteri dapat beredar didalam system peredaran vena & mencapai sinus kavernosus trombosis

Page 35: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Selulitis facial akutPerluasan ke periorbita

Selulitis periorbita akutPerluasan dari infeksi

fossa canina

Page 36: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

SPASIUM SERVIKALIS• Faringeal lateral

Spasium meluas dari basis cranii pada tulang sphenoid ke inferior menuju tulang hyoid.

Dibatasi M.pterigoides disebelah lateral dan M.constrictor pharyngeus disebelah medial.

Prosessus stioloideus dan otot sekitarnya membagi spasium faringeal lateral

-kompartmen anterior berisi otot

-kompatemen posterior berisi sarung karotis CN Thrombosis pada vena jugularis interna, erosi arteri karotis,menganggu saraf IX sampai XII, serta menyebarnya infeksi ke spasium retrofaringeal.

Infeksi spasium kesulitan penelanan

Page 37: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

• Spasium retrofaringeal Terletak dibelakang faring, antara otot konstriktor faringeal

superior & lapisan fasia servikal Berawal dari dasar tengkorak meluas ke inferior setinggi C7

atau T1. Infeksi spasium dapat berakibat fatal jika meluas ke

mediastinum, selain juga merupakan jalur penyebaran ke spasium prevertebra dan diafragma

• Spasium prevertebral Meluas dari tuberkel faringeal pada dasar tengkorak sampai

diafrgma. Infeksi spasium meluas ke inferior setinggi diafragma

mencakup thorax dan mediastinum. Infeksi obstruksi saluran pernafasan & ruptur spasium

retrofaringeal menyebabkan asfiksia &penyebaran ke mediastinum infeksi berat rongga dada 

Page 38: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)
Page 39: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

PENJALARAN INFEKSI GIGI SECARA HEMATOGEN

Page 40: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Ludwig Angina• Definisi

Peradangan selulitis atau flegmon dari bagian superior ruang suprahioid. Ruang ini terdiri dari ruang sublingual, submental dan submaksilar yang disebut juga ruang submandibular.

 • Etiologi

• infeksi akar gigi: molar dan premolar• proses supuratif kelenjar limfe servikal di dalam

ruang submandibular.• Infeksi berasal dari gigi, organisme pembentuk

gas tipe anaerob sangat dominan. Jika infeksi bukan berasal dari daerah gigi, biasanya disebabkan oleh Streptococcus dan Staphylococcus.

Page 41: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

MANIFESTASI KLINIS

Demam Nyeri tenggorokan dan leher Pembengkakan di daerah submandibular

tampak hiperemis Drooling Sulit menelan Trismus Nyeri tekan dan keras pada perabaan

seperti papan Dasar mulut membengkak mendorong

lidah ke atas belakang sesak nafas.

Page 42: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Penyebaran Infeksi Sistemik dari Orofasial1. Trombosis sinus kavernosus

Sumber:• Penyebaran langsung melalui lubang masuk pada tulang kranial • Melalui vena Emissaria, pleksus pterigoideus, pleksus pharingeus,

atau pleksus fenosus fasialis).• Emboli septik

Tanda dan gejala:• Sakit kepala, leher terasa kaku, muntah• Kejang-kejang• Rasa sakit okular• Demam• Bola mata menonjol, pembengkakan kornea, dan perdarahan

retina.• Keterlibatan saraf kranial: nervus oftalmikus (cabang nervus

trigeminus), nervus trochlearis, dan abdusen paralisis, dilatasi pupil, hilangnya refleks kornea.

• Konvusi, penurunan kesadaran, koma

Page 43: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

2. Meningitis bakterial

Sumber:• Perluasan langsung• Emboli septik• Tromboflebitis septik dari vena emisaria melalui sinus

cavernosus ke meningen

3. Abses otak

Sumber:•Bakteriemi•Emboli septik•Tromboflebitis septik

Tanda dan gejala:• Hemiplegi• Edema papil• Afasia• Kejang

Page 44: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

4. Mediastinitis

Sumber:• Perforasi esofageal• Perluasan infeksi mengenai ruang

servikal dan fasial profunda • Melalui selubung di sekitar pembuluh

darah, misalnya selubung karotis

Tanda dan gejala:• Rasa sakit di dada dan dyspnea• Demam

Page 45: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

5. Endokarditis infektifSumber:• Bakteriemi akut- S.aureus; endokarditis subakut- S.

Viridans (50% kasus)• Bakteri lain: Gonococcus, Pneumococcus,

Salmonella, BakteroidesFaktor predisposisi:• RHD• Penyakit jantung bawaan• Prolaps kantung mitral• Penyakit jantung degeneratifTanda dan gejala:• Timbul 2-3 minggu sesudah pemaparan• Demam ringan• Splenomegali• Perdarahan di bawah kuku 

Page 46: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Osteomielitis

• Inflamasi tulang dimulai dari infeksi kavitas medulla dan sistem haversi dan meluas melibatkan periosteum

• Membentuk sekuester fistula multiple fistula harus dicabut & dilakukan pengerukan

• Terjadi pada bagian tulang yang terkalsifikasi, ketika pus pada kavitas medulla atau di bawah periosteum mengobstruksi suplai darah iskemi nekrosis tulang.

• Osteomielits pada rahang biasanya penyebab yang tersering adalah infeksi odentogen yang berasal dari pulpa dan jaringan periodontal.

Page 47: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Penatalaksanaan

Nama obat Dosis dewasa (oral) Indikasi Efek samping

Penisilin V 500mg, tiap 6jam

Waktu paruh 1 jam

Gram-positif, rentan

Streptococcus dan

Staphylococcus

Alergi

Nafsilin 250-500 mg, tiap 6 jam

waktu paruh 45 menit

Anti Staphylococcus Alergi

Ampisilin 250 mg tiap 6 jam waktu

paruh tiap 1,5 jam

Spektrum luas, rentan

organisme Gram-positif dan

negatif

Alergi, kandidiasis mulut

dan vagina

Eritromisin stearat 250 mg tiap 6 jam Rentan Streptococcus dan

Staphylococcus Gram positif

Alergi, kejang

gastrointestinal , nyeri,

Cephalexin 250 mg tiap 6 jam waktu

paruh tiap 40 menit

Baik Gram negatif maupun

positif rentan terhadap

Streptococcus dan

staphylococcus, termasuk

Staphylococcus yang

memproduksi penisilinase

tertentu

Alergi, kolitis

pseudomembranous

Page 48: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

Clindamycin 150-300 mg tiap 6 jam

waktu paruh 2 jam

Efektif terhadap coccus

Gram positif aerob tertentu,

organisme anaerob misalnya

Bakteroides fragilis, dan

kelompok Melaninogenicus

Kolitis hebat, alergi

Doxyclin hyclate Awalnya 100 mg, tiap 12

jam, kemudian 50 mg tiap

12 jam waktu paruh18-22

jam

Bakteriostatik terhadap

aerob Gram positif dan

negatif yang rentan

ditambah anaerob tertentu:

Ricketsia, Mycoplasma.

Noda terbentuk pada gigi-

geligi, foto sensitifitas

Metronidazole 500 mg tiap 6 jam waktu

paruh 8 jam

Bakterisidal terhadap basil

Gram negatif anaerob,

termasuk B.fragilis, dan

basil Gram negatif anaerob,

serta coccus

Mual, sakit kepala

Penatalaksanaan (Cont’d)

Page 49: Css Perjalanan Infeksi Pras Iman(1)

TERIMA KASIH