10
JURNAL ARSITEKTUR GRID Journal of Architecture and Built Environment, Vol. 3, No. 1, Juni 2021, 13-22 13 ISSN 2685-0400 (ONLINE) CILANDAK BARAT PARK AND RIDE DENGAN PENDEKATAN BIOPHILIC ARCHITECTURE Gusti Mergauni 1 , Endy Marlina 2 1,2 Program Studi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta Jl. Siliwangi Jl. Ring Road Utara, Jombor Lor, Sendangadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55285 Email: [email protected] 1 , [email protected] 2 ABSTRAK Kebutuhan transportasi kini menjadi hal penting bagi masyarakat kota. Transportasi semakin meningkat karena transportasi merupakan sarana penting untuk memeperlancar perekonomian masyarakat. Semakin berkembangnya perekonomian pemilik kendaraan pribadi juga semakin meningkat hal ini menyebabkan kemacetan kendaraan di pusat kota, pemerintah merespon hal ini dan memfasilitasi transportasi umum wilayah tertentu dibeberapa titik untuk mengurangi kemacetan di pusat kota. Solusi untuk memaksimalkan transportasi massal berupa Mass Rapid Transit (MRT), TransJakarta, dan taksi dilakukan dengan pembangunan Park and Ride, sehingga fasilitas penunjang transportasi massal di stasiun MRT Fatmawati, Cilandak Barat dapat lebih maksimal, dengan adanya fasilitas Park and Ride ini pengguna dapat lebih nyaman menitipkan kendaraannya dan melanjutkan dengan transportasi massal tanpa harus mengalami kemacetan di tengah kota. Dalam merancang Park and Ride perlu adanya beberapa data yang diperlukan dan metode pendekatan khusus dalam merancang. Pendekatan yang digunakan pada perancangan konsep ialah pendekatan Biophilic Architecture. Pendekatan ini dipilih karena kesibukan orang bekerja yang kurang dalam berinteraksi pada alam sekitar. Metode ini diterapkan agar dapat mengurangi stress karena elemen alam yang mampu hadir ditengah padatnya kegiatan. Metode Rational Approach juga diterapkan untuk memaksimalkan dan menekankan analisis permasalahan seara sistematis sehingga permasalahan dapat teridentifikasi seara rinci dan terselesaikan dengan baik. Untuk metode pengumpulan data yang digunakan dalam merancang Park and Ride yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil metode dan pengumpulan data tersebut didapatkan hasil karakteristik gedung Park and Ride yang menerapkan pendekatan Biophilic Architecture yaitu terdapat lubang cahaya untuk memasukkan unsur alami seperti cahaya dan air hujan ke dalam bangunan dan dilapisi kaca yang menggunakan struktur baja, selain itu bangunan ini juga menerapkan konsep water harvesting dimana pengelolaan air hujan dimaksimalkan dalam bangunan ini. Selain fungsi bagian lubang cahaya yang berbentuk corong ini juga menjadi nilai estetika pada bangunan. Kata kunci: Biophilic; Park and Ride; Transportasi. PENDAHULUAN Cilandak Barat adalah kelurahan di kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Jakarta, Indonesia. Kelurahan ini memiliki kode pos 12430 dengan kode wilayah 31.71.030.003. Kelurahan ini memiliki penduduk sebesar 60.918 jiwa dan luas 6,044 km². Wilayah kelurahan yang terletak di Cilandak, Jakarta Selatan, yang akan dirancang tempat parkir kendaraan pribadi agar pengguna dapat melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi umum. Dalam merancang tempat parkir konsep yang digunakan ialah konsep alam yang dirancang ramah lingkungan, konsep yang menyediakan manusia untuk memiliki hubungan dengan alam. Merancang bangunan Park and Ride yang dapat menampung kendaraan pribadi dan mengurangi masalah kemacetan di tengah kota. Besarnya angka pekerja dan banyaknya penggunaan kendaraan pribadi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kemacetan. Guna memaksimalkan MRT, Park and Ride merupakan salah satu solusi untuk menarik pengguna kendaraan pribadi untuk menggunakan MRT.

CILANDAK BARAT PARK AND RIDE DENGAN PENDEKATAN …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: CILANDAK BARAT PARK AND RIDE DENGAN PENDEKATAN …

JURNAL ARSITEKTUR GRID – Journal of Architecture and Built Environment, Vol. 3, No. 1, Juni 2021, 13-22

13

ISSN 2685-0400 (ONLINE)

CILANDAK BARAT PARK AND RIDE DENGAN PENDEKATAN

BIOPHILIC ARCHITECTURE

Gusti Mergauni

1, Endy Marlina

2

1,2Program Studi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta

Jl. Siliwangi Jl. Ring Road Utara, Jombor Lor, Sendangadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55285

Email: [email protected]

1, [email protected]

2

ABSTRAK

Kebutuhan transportasi kini menjadi hal penting bagi masyarakat kota. Transportasi semakin meningkat karena transportasi merupakan sarana penting untuk memeperlancar perekonomian

masyarakat. Semakin berkembangnya perekonomian pemilik kendaraan pribadi juga semakin meningkat hal ini menyebabkan kemacetan kendaraan di pusat kota, pemerintah merespon hal ini dan

memfasilitasi transportasi umum wilayah tertentu dibeberapa titik untuk mengurangi kemacetan di

pusat kota. Solusi untuk memaksimalkan transportasi massal berupa Mass Rapid Transit (MRT), TransJakarta, dan taksi dilakukan dengan pembangunan Park and Ride, sehingga fasilitas penunjang

transportasi massal di stasiun MRT Fatmawati, Cilandak Barat dapat lebih maksimal, dengan adanya

fasilitas Park and Ride ini pengguna dapat lebih nyaman menitipkan kendaraannya dan melanjutkan dengan transportasi massal tanpa harus mengalami kemacetan di tengah kota. Dalam merancang Park

and Ride perlu adanya beberapa data yang diperlukan dan metode pendekatan khusus dalam merancang. Pendekatan yang digunakan pada perancangan konsep ialah pendekatan Biophilic

Architecture. Pendekatan ini dipilih karena kesibukan orang bekerja yang kurang dalam berinteraksi

pada alam sekitar. Metode ini diterapkan agar dapat mengurangi stress karena elemen alam yang mampu hadir ditengah padatnya kegiatan. Metode Rational Approach juga diterapkan untuk

memaksimalkan dan menekankan analisis permasalahan seara sistematis sehingga permasalahan dapat

teridentifikasi seara rinci dan terselesaikan dengan baik. Untuk metode pengumpulan data yang digunakan dalam merancang Park and Ride yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil metode

dan pengumpulan data tersebut didapatkan hasil karakteristik gedung Park and Ride yang menerapkan pendekatan Biophilic Architecture yaitu terdapat lubang cahaya untuk memasukkan unsur alami

seperti cahaya dan air hujan ke dalam bangunan dan dilapisi kaca yang menggunakan struktur baja,

selain itu bangunan ini juga menerapkan konsep water harvesting dimana pengelolaan air hujan dimaksimalkan dalam bangunan ini. Selain fungsi bagian lubang cahaya yang berbentuk corong ini

juga menjadi nilai estetika pada bangunan.

Kata kunci: Biophilic; Park and Ride; Transportasi.

PENDAHULUAN Cilandak Barat adalah kelurahan di

kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Jakarta, Indonesia. Kelurahan ini memiliki kode pos

12430 dengan kode wilayah 31.71.030.003.

Kelurahan ini memiliki penduduk sebesar 60.918 jiwa dan luas 6,044 km². Wilayah kelurahan

yang terletak di Cilandak, Jakarta Selatan, yang akan dirancang tempat parkir kendaraan pribadi

agar pengguna dapat melanjutkan perjalanan

dengan moda transportasi umum.

Dalam merancang tempat parkir konsep yang digunakan ialah konsep alam yang

dirancang ramah lingkungan, konsep yang menyediakan manusia untuk memiliki hubungan

dengan alam. Merancang bangunan Park and

Ride yang dapat menampung kendaraan pribadi dan mengurangi masalah kemacetan di tengah

kota. Besarnya angka pekerja dan banyaknya penggunaan kendaraan pribadi merupakan salah

satu faktor yang menyebabkan kemacetan. Guna

memaksimalkan MRT, Park and Ride merupakan salah satu solusi untuk menarik

pengguna kendaraan pribadi untuk menggunakan

MRT.

Page 2: CILANDAK BARAT PARK AND RIDE DENGAN PENDEKATAN …

Gusti, et al Cilandak Barat Park and Ride dengan Pendekatan Biophilic Architecture

14

Gambar 1. Map MRT

(Sumber: Penulis)

Map MRT ini menunjukkan jalur MRT

yang dilewati serta stasiun MRT, dimana setiap

stasiun memiliki kedekatan antar perusahaan maupun tempat wisata, hal ini menjadi latar

belakang akan dibangunnya Park and Ride di Cilandak Barat.

Gambar 2. Jarak Tempuh Lokasi Park and Ride ke Stasiun

MRT Fatmawati (Sumber: Penulis)

Jarak tempuh antara Park and Ride dan

Stasiun Fatmawati berjarak 60 meter dan bila ditempuh dengan jalan kaki hanya 4 menit

menuju stasiun, dengan akses yang tidak terlalu jauh diharapkan pengguna Park and Ride merasa

nyaman karena tidak membutuhkan banyak

energi untuk ke Stasiun Fatmawati. Alasan memilih pendekatan Biophilic

Architecture ialah karena bangunan Park and Ride selalu berhubungan dengan polusi dari

penggunanya, maka dari itu dipilih pendekatan yang bisa menciptakan iklim bangunan dan

sekitarnya dapat mereduksi dampak panas.

Biophilic Architecture merupakan pendekatan yang berhubunngan dengan alam sehingga selain

mereduksi panas juga bisa mempengaruhi produktivitas pengguna lebih baik.

KAJIAN PUSTAKA 1. Parkir

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu

kendaraan yang tidak bersifat sementara. Berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu

kendaraan untuk sementara dengan pengemudi tidak meninggalkan kendaraan, Direktorat

Jenderal Perhubungan Darat (1996).

Parkir menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tempat pemberhentian

kendaraan beberapa saat. Parkir adalah

memberhentikan atau menyimpan kendaraan (mobil, sepeda motor, sepeda dan sebagainya)

untuk sementara waktu pada suatu ruang tertentu. Ruang tersebut dapat berupa tepi jalan, garasi,

atau pelataran yang disediakan untuk menampung

kendaraan tersebut, Pignatoro (1973) dan Sukanto (1985).

2. Park and Ride Objek rancangan adalah Park and Ride

yang menjadi tempat parkir kendaraan pribadi, kemudian pengguna menggunakan moda

transportasi umum untuk melanjutkan perjalanan.

Transportasi adalah tolak ukur dalam interaksi spasial antar wilayah dan memiliki peran yang

sangat penting dalam mendukung pengembangan

suatu daerah. Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai

uratnya politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, termasuk sektor

pariwisata (Endy Marlina 2017). Dalam

kemajuan transportasi yang sangat pesat dan menimbulkan kemacetan di kota sehingga

fasilitas transportasi Park and Ride sangat

diperlukan. Park and ride merupakan tempat transit

bagi pengguna jalan kendaraan pribadi yang akan menggunakan kendaraan umum. Untuk mencapai

kawasan tertentu akan membentuk jaringan antar kawasan berdasarkan pergerakan aktivitas

manusia yang menjadi potensi kawasan dan

mempunyai nilai strategis, yaitu menghubungkan pusat-pusat kegiatan utama dan pendukung kota

(Wirasmoyo, Ratriningsih, 2019).

Park and Ride memiliki catatan yang efektif dalam membantu untuk memfasilitasi permintaan

Page 3: CILANDAK BARAT PARK AND RIDE DENGAN PENDEKATAN …

Gusti, et al Cilandak Barat Park and Ride dengan Pendekatan Biophilic Architecture

15

terhadap kendaraan umum dan membantu mengurangi jumlah perjalanan dalam suatu

kawasan (Ginn, 2009).

3. Biophilic Architecture

Biophilic adalah kecenderungan manusia yang melekat untuk menyatu dengan alam bahwa

bahkan dunia modern hal ini menjadi penting

untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat baik dari fisik maupun mental manusia (Wilson

1986, Kellert dan Wilson 1993, Kellert

1997,2012). Prof. Stephen Kellert, Yale University,

mengemukakan adanya nilai-nilai biophilic yang dapat menjadi referensi dalam desain biophilic

sebagai berikut:

1. Nilai Utilitarian : menekankan nilai material alam

2. Nilai Naturalistik : menekankan

kepuasan dalam mengeksplorasi alam 3. Nilai Ekolistik-sainstifik : menekankan

studi-studi sistematik patra biofisika,

struktur, fungsi alam. 4. Nilai Estetik : menekankan respons

emosional pada keindahan alam

5. Nilai Simbolik : menekankan

kecenderungan alam sebagai media komunikasi dan pemikiran.

6. Nilai Humanistik : menekankan ikatan

emosional manusia terhadap elemen kehidupan alam.

7. Nilai Moralistik : menekankan

pemahaman alam sebagai makna spiritual.

8. Nilai Dominionistik : menekankan hasrat

untuk menguasai alam 9. Nilai Negativistik : menekankan sikap

kecemasan dan kekhawatiran terhadap

alam.

METODOLOGI Dalam karya ilmiah ini yaitu perancangan

Park and Ride yang ada di Cilandak Barat Jakarta

Selatan dengan Biophilic Architecture menggunakan metode rational approach yang

dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada.

Rational Approach yang merupakan sebuah pendekatan rasional yang menekankan analisis

permasalahan secara sistematis yang diikuti dengan pemilihan alternatif serta implementasi

keputusan tersebut. Metode ini dapat dipadukan

studi preseden yang mengacu pada standar kebutuhan ruang. Berikut gambar tahapan dalam

merancang.

Bagan 1. Metode penelitian untuk perancangan

Park and Ride. (Sumber:Penulis)

Dalam merancang juga harus menentukan

pendekatan yang sesuai untuk permasalahan yang

ditemukan. Pendekatan yang dipilih yaitu Biophilic Architecture. Biophilic Architecture

ialah desain yang memasukkan unsur alam kedalam bangunan. Penyelesaian akhir desain

biophilic adalah terhadap tampilan bangunan dan

ruang didalam yang menampilkan unsur alam dihadirkan dengan bentukan fasad dengan

stimulasi yang tak terduga.

Bagan 2. Prinsip pendekatan Biophilic

Architecture (Sumber:Penulis)

Metode pengumpulan data yang digunakan

untuk perancangan Park and Ride ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Metode

kualitatif merupakan pemilihan ide rancangan yang berdasarkan data kondisi hasil pengamatan

di lapangan dan masyarakat di sekitar tapak.

Sedangkan metode kuantitaif adalah metode hasil dari data-data, baik dari literatur maupun dari

studi banding obyek dan tema.

HASIL DAN ANALISIS Berdasarkan hasil penelitian, pihak Division

Head Corpose Secretary PT MRT Jakarta

Muhamad Kamaluddin mengatakan, pihaknya

tengah mempersiapkan lahan park and ride di Gedung Tripatra, Jalan RA Kartini Nomor 335,

Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Cilandak Barat Park and Ride merupakan salah satu bangunan

baru yang di bangun di lokasi gedung tripatra Jl.

RA Kartini.

Page 4: CILANDAK BARAT PARK AND RIDE DENGAN PENDEKATAN …

Gusti, et al Cilandak Barat Park and Ride dengan Pendekatan Biophilic Architecture

16

Lokasi site Park and Ride termasuk daerah administrasi yang mempunyai lahan perkantoran

dengan luas site 6.500 m2 dengan lokasi yang

strategis dan searah dengan stasiun MRT Fatmawati, dengan lokasi yang strategis ini

memberikan manfaat utama adanya simbiosis mutualisme antara lingkungan site dan bangunan

nantinya. Dimana site merupakan kawasan

transit stasiun MRT Fatmawati dan lingkungan perkantoran yang akan memeberikan peran

penting bagi keberlangsungan aktivitas Park and

Ride, keberadaan bangunan ini memberi keuntungan bagi pengguna, di mana pengguna

dapat menitipkan kendaraan dan melanjutkan perjalanan dengan MRT.

1. Program Ruang A. Rencana Fungsi

Fungsi utama bangunan merupakan

bangunan Park and Ride Cilandak yang memiliki

fungsi pokok sebagai tempat memarkirkan kendaraan pribadi. Park and Ride juga berfungsi

sebagai public space. Berdasarkan fungsi

pokoknya sendiri terdiri atas fungsi primer dan fungsi sekunder:

1. Fungsi Primer (Utama) Fungsi bangunan Park and Ride yaitu

pelayanan fasilitas umum, yaitu fasilitas

penunjang untuk memarkirkan kendaraan pribadi atau menitipkan kendaraan untuk para

pekerja yang ingin menggunakan transportasi

umum seperti MRT. 2. Fungsi Sekunder (Penunjang)

Fungsi Sekunder bangunan Park and Ride yaitu sebagai area public space.

Masyarakat juga dapat memanfaatkan

bangunan ini sebagai area publik karena akan ada fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan

dan coworking space. Fasilitas ini diharapkan

bisa membuat pengguna efisien untuk belanja agar tidak berhenti ditempat lain lagi.

B. Bagan Alur Kegiatan Pengguna

Kegiatan pengguna Park and Ride di

Cilandak Barat ditinjau berdasarkan alur kegiatan pengguna akan menentukan kebutuhan ruang apa

saja yang dibutuhkan di Park and Ride. Tujuan ini untuk mengetahui berapa jumlah kebutuhan

ruang Park and Ride.

Bagan 3. Bagan Alir Kegiatan

(Sumber:Penulis)

1. Kelompok Pengunjung

Seseorang yang membawa kendaraan untuk memarkirkannya, pihak – pihak yang

termasuk ke dalam kelompok pelaku pengunjung:

a. Pengunjung Berkendara Mobil

Pengunjung dari masyarakat sekitar yang hendak berpergian atau bekerja ke kota

dengan menggunakan kendaraan bermobil

dan hendak menggunakan transportasi umum untuk menghindari dari kemacetan.

b. Pengunjung Berkendara Motor Pengunjung dari masyarakat sekitar yang

hendak berpergian atau bekerja ke kota

dengan menggunakan kendaraan motor dan hendak menggunakan transportasi

umum untuk menghindari dari kemacetan.

c. Pengunjung Area Public Space Pengunjung dari masyarakat yang ingin

berbelanja di area public pusat perbelanjaan di area Park and Ride.

2. Kelompok Pengelola Pihak yang bertugas sebagai

penggerak Park and Ride diberbagai bidang

pekerjaan yang dibantu oleh pengelola dan para karyawan yang ada.

a. Kepala Park and Ride Cilandak Barat.

Merupakan orang yang dipercaya sebagai pengatur, menetapkan kebijakan,

memimpin, karyawan dalam Park and Ride.

b. Manager

Adalah orang yang menyampaikan seluruh aktivitas yang terjadi, menyusun dan

menjalankan program dari direktur Park

and Ride Cilandak Barat.

Page 5: CILANDAK BARAT PARK AND RIDE DENGAN PENDEKATAN …

Gusti, et al Cilandak Barat Park and Ride dengan Pendekatan Biophilic Architecture

17

c. Karyawan Karyawan di sini merupakan beberapa

orang yang melaksanakan seluruh agenda

kegiatan di dalam pengelolaan Park and Ride.

3. Kelompok Service

Kelompok yang bertugas melaksanakan

teknis (utilitas) serta bertanggung jawab atas keamanan kenyamanan Park and Ride.

Kelompok yang termasuk pelaku service

yaitu; a. Security

Security atau disebut keamanan, yaitu orang yang bertugas menjaga keamanan di

area Park and Ride.

b. Ticketing Ticketing yaitu orang yang bertugas dalam

pencatatan yang datang dijam untuk

mengetahui berapa lama mobil diparkirkan, dalam hal ini orang yang

bekerja menggunakan komputer. c. Cleaning Service

Merupakan orang yang bertugas sebagai

membersihkan seluruh ruangan dalam atau ruang luar, merawat furnitur maupun

tanaman yang ada.

Masing-masing pengguna di atas memiliki beragam aktivitas yang dilakukan di Park and

Ride, dari aktivitas ini akan membentuk fungsi ruang yang akan dibutuhkan di bangunan Park

and Ride.

C. Kebutuhan Ruang

Kebutuhan ruang akan dianalisis melalui

klasifikasi fungsinya sebagai fungsi utama, penunjang, pelengkap atau service.

D. Analisa Hubungan Ruang

Setelah kebutuhan ruang didapat kemudian lanjut pada penempatan zonasi dan hubungan

ruang. Zonasi dibuat sesuai dengan kebutuhan

atau fungsi utama dari bangunan Park and Ride ini. Zonasi juga diklasifikasikan sesuai kebutuhan

pengguna.

Tabel 1. Kebutuhan Ruang

(Sumber: Penulis)

Gambar 3. Analisa Hubungan Ruang

(Sumber: Penulis)

Page 6: CILANDAK BARAT PARK AND RIDE DENGAN PENDEKATAN …

Gusti, et al Cilandak Barat Park and Ride dengan Pendekatan Biophilic Architecture

18

E. Analisa Besaran Ruang Berdasarkan analisis kebutuhan ruang yang

ada selanjutnya menentukan besaran ruang

berdasarkan perhitungan jumlah kapasitas peruangan disesuaikan dengan standar dan

ditambah dengan luasan sirkulasi.

Tabel 2. Besaran Ruang

(Sumber:Penulis)

Gambar 4. Potensi Kedekatan Site dengan Fasilitas

di Cilandak Barat (Sumber: Penulis)

2. Analisis Site A. Analisis Site Makro Cilandak Barat Park and Ride menjadi

pilihan sebagai salah satu cara untuk membuat

pergerakan manusia lebih efisien dalam

penggunaan angkutan umum. Salah satu upaya untuk mendorong manusia untuk menggunakan

angkutan umum adalah dengan skema. Skema

Park and Ride adalah fasilitas yang dapat digunakan oleh publik dengan cara memarkir

kendaraan pribadi mereka di tempat yang sudah disediakan lalu menggunakan transportasi umum.

Oleh karena itu site yang dipilih berada dekat

dengan transoportasi.

B. Analisis Mikro

a. Analisis Aksesibilitas Aksesibilitas di sekitar kawasan site yang

tepatnya di Jl. R.A Kartini, RT 11/RW 4 Cilandak

Barat, Cilandak, Jakarta Selatan. Di jalan ini membutuhkan perhatian khusus karena jalan RA

Kartini merupakan jalan satu arah, mengenai

akses sendiri jalan ini merupakan jalan utama.

Gambar 5. Aksesibilitas Site

(Sumber:Penulis)

b. Analisis Klimatologi Matahari

Gambar 6. Analisis Klimatologi Matahari

(Sumber: Penulis)

Page 7: CILANDAK BARAT PARK AND RIDE DENGAN PENDEKATAN …

Gusti, et al Cilandak Barat Park and Ride dengan Pendekatan Biophilic Architecture

19

Gambar 7. Analisis Matahari Pada Site

(Sumber: Penulis)

c. Analisis Klimatologi Angin

Gambar 8. Analisis Angin pada Site

(Sumber:Penulis)

Perancangan bangunan Park and Ride dalam pemanfaatan iklim mikro terkait angin

sangat penting dalam hal sebagai upaya

bangunan yang sehat karena bangunan ini merupakan bangunan massal dan bangunan yang

akan menimbulkan polusi banyak dari

kendaraan, dan hal ini polusi akan terbawa oleh angin sehingga mencemari kondisi site.

d. Analisis Klimatologi Hujan

Gambar 9. Analisis Klimatologi Hujan

(Sumber:Penulis)

e. Analisis Klimatologi View

Gambar 10. Analisis Klimatologi View

(Sumber: Penulis)

Gambar 11. Konsep Perancangan

(Sumber: Penulis)

Konsep perancangan Park and Ride dengan pendekatan Biophilic Architecture.

Konsep ini terbagi menjadi 3 inti yaitu pengguna, site, dan efisiensi energi, hal ini yang

menghasilkan lebih menuju ke 3 aspek yaitu kesehatan pengguna, membuat iklim lebih baik di

site, lebih efisiensi dengan sistem zero run off .

Page 8: CILANDAK BARAT PARK AND RIDE DENGAN PENDEKATAN …

Gusti, et al Cilandak Barat Park and Ride dengan Pendekatan Biophilic Architecture

20

3. Penerapan Pada Konsep Desain Penerapan konsep dalam meliputi beberapa

aspek yaitu; aspek kesehatan, iklim dan struktur.

Bentuk gubahan yaitu persegi panjang, bentuk ini efisien untuk digunakan ruang parkir, bentuk ini

pula mengikuti luas dan bentuk site.

Gambar 12. Penerapan Konsep pada bangunan

(Sumber: Penulis)

Gambar 13. Konsep Utilitas dan Struktur pada bangunan

(Sumber: Penulis)

Konsep sistem struktur yang digunakan

ialah rigid frame gabungan kolom dan balok struktur ini digunakan untuk mempermudah

dalam pembagian parkir juga efisiensi ruang,

serta kemudahan untuk dikerjakan.

Gambar 14. Konsep Ruang

(Sumber: Penulis)

Gambar 15. Zonasi Ruang

(Sumber: Penulis)

Konsep penempatan ruang sesuai dengan

fungsinya, ruang memiliki koneksi berkesinambungan, hal ini bertujuan untuk

memudahkan akses pengguna.

Gambar 16. Hasil desain gubahan massa Park and Ride Cilandak Barat

(Sumber: Penulis)

Bentuk gubahan massa pada dasarnya berbentuk persegi panjang v luas site dan efsiensi

dalam mengatur tatanan area ruang parkir.

Gambar 17. Hasil desain gubahan massa Park and Ride

Cilandak Barat

(Sumber: Penulis)

Page 9: CILANDAK BARAT PARK AND RIDE DENGAN PENDEKATAN …

Gusti, et al Cilandak Barat Park and Ride dengan Pendekatan Biophilic Architecture

21

Gambar 18. Konsep Water Harvesting

(Sumber: Penulis)

Daerah Cilandak Barat merupakan kawasan

yang padat, desain Park and Ride ini yang

mengaplikasikan konsep Biophilic. Konsep ini salah satunya dengan memilih sistem Water

Harvesting atau memanen air hujan. Alternatif ini dapat digunakan sebagai sumber air untuk

bangunan Park and Ride ini.

KESIMPULAN Park and Ride fungsi bangunan sebagai

ruang parkir untuk karyawan ataupun wisata

untuk memakirkan kendaraan pribadi dan melanjutkan dengan transportasi umum. Fungsi

lain dari Park and Ride gedung ini juga

difasilitasi dengan swalayan atau tempat perbelanjaan, dan coworking space. Fasilitas ini

didukung karna analisa kegiatan pengguna, pengguna dapat menggunakan satu gedung untuk

3 kegaitan dan mengefisiensi waktu.

Park and Ride menggunakan pendekatan Biophilic Architecture, penerapan biophilic

architecture terletak pada corong yang dapat

memasukkan cahaya dan air hujan. Air hujan yang kemudian menggunakn sistem zero runoff.

Dari aspek estetika, dari dalam gedung terlihat corong atau lubang cahaya yang

memasukkan unsur alam ke dalam bangunan. Dari

aspek fungsi corong ini berfungsi untukmengumpulkan air hujan untuk sistem zero

runoff untuk menyelesaikan kebutuhan air di site.

DAFTAR PUSTAKA Asapa. (2012), Park and Ride sebagai Bagian

dari Pelayanan Kereta Api Bandung. 25,

157-173. Dijk, M. dan Montalvo, C. (2011), Policy frans

of Park and Ride in Europe. Journal of Transport Geography. 19, 1106-

1119.

Kellert, Stephen R, dkk. (2008). Biophilic Design - The Theory, Science and

Partice of Bringing Building to Life,

New Jersey: John Wiley & Sons Inc. Marlina, E. (2017). Development of Land

Transportation Towards empowered Tourism.

Nazalaputra, Handayeni. (2017), Penentuan

Faktor - Faktor Pemilihan Park and Ride sebagai Fasilitas Pergerakan Komuter

Pada Koridor Bekasi-Jakarta. Jakarta.

Palupiningtyas. (2015), Kriteria Fasilitas Park and Ride sebagai pendukung angkutan

umum massal berbasis jalan, Jakarta Pusat.

Parkhurst, G. (1995), Park and Ride: could it lead

to an increase in car traffic? Transport Policy, 15-23.

Pelayanan publik provinsi Jakarta. (n.d).

September 30 2019 http://spp.menpan.go.id/pelayanan-

publik/wilayah/pemerintah-prov- jakarta/pemerintah.kab.Jaksel/Pemerintah-

kecamatan-cilandak/pemerintah-

kelurahan- cilandak-barat. Pengertian Biophilic .(n.d). September 25, 2019.

Departemen Perhubungan Direktur

Jenderal Perhubungan Darat. Rahmasari,Prasetyo. (2017), Pendekatan

Biophilic Untuk Meningkatkan Kualitas Ruang pada Perkantoran Vertikal.

Soeharto,Amariansyah W. (2018,) Perencanaan

Gedung Parkir Sepeda motor 3 Lantai dari konstruksi Beton di Universitas

Pandanaran. 4, 44-55.

Spillar, Robert J, (1997). Park and Ride Planning and Design Guildines. Person

Brinckerh off quade & Dougluas Inc: New York.

Unit Pengolahan Perparkiran DKI

Jakarta. Sosialiasi Park and Ride. September 30 2019

http://uptparkirdishubdki.com/view- article.php?id=g)

Page 10: CILANDAK BARAT PARK AND RIDE DENGAN PENDEKATAN …

Gusti, et al Cilandak Barat Park and Ride dengan Pendekatan Biophilic Architecture

22

Utomo. N. (2013), Fasilitas Park and Ride untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas dan

dampak terhadap lingkungan di Kota

Surabaya Jawa Timur. Vivtoria Transport Policy Institute. (2010) Park

and Ride, Converiet Parking For Transit Users. TDM Encyclopedia.

Diperoleh dari:

http://www.vtpi.org/tdm/tdm27.htm pada september, 27, 2019

Wirasmoyo, W., Ratriningsih, D., &

Rahman,M.A. (2019). Ruang Transit Bus Trans Jogja Berbasis kesesuain

dengan Standar Transit Oriented Development (TOD) Studi Kasus: Halte

Bus Trans Jogja Malioboro 1 dan

Parkir Ngabean.