5
Lokakarya I Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015- 2019 Sektor Transportasi Kerangka Acuan Jakarta, 11 September 2013 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BAPPENAS Republik Indonesia

Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi

Lokakarya IBackground Study untuk Penyusunan

RPJMN III 2015-2019Sektor Transportasi

Kerangka Acuan

Jakarta, 11 September 2013

Badan Perencanaan Pembangunan NasionalBAPPENASRepublik Indonesia

Page 2: Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi

Page 2

Pemerintah Indonesia saat ini mulai menyiapkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ke-III (RPJMN III). Untuk itu sampai dengan akhir tahun 2013 ini dilakukan kajian latar belakang (Background Study) untuk memberikan masukan yang substansial terhadap substansi RPJM III tersebut. RPJM III ini disusun ditengah-tengah pertumbuhan perekonomian yang sangat dinamis bukan saja oleh karena kondisi perekonomian global yang fluktuatif akibat berbagai krisis akan tetapi juga karena perekonomian nasional yang relatif stabil namun tetap masih rentan terhadap pengaruh global. Penurunan nilai kurs rupiah terhadap dolar dan menurunyya IHSG beberapa minggu belakangan ini menandakan pengaruh global tersebut.

Namun demikian beberapa proyeksi jangka panjang juga menjelaskan prospek Indonesia sebagai negara dengan perekonomian maju di dunia. Dalam waktu sekurang-kurangnya delapan tahun belakangan ini perekonomian Indonesia memperlihatkan kinerja yang amat nyata, tumbuh dengan kisaran 6,3% setahun sementara indikator makro lainnya memperlihatkan stabilitas dan kemajuan yang sangat berarti.

Mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari ketersediaan jaringan dan sistem infrastruktur transportasi yang memadai. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur transportasi menjadi salah satu bagian terpenting dalam pembangunan nasional.

Pengantar

Selain mendorong pertumbuhan ekonomi, pembangunan transportasi dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan daya saing global, menyerap tenaga kerja, membangkitkan sektor riil, serta membantu mengurangi angka kemiskinan.

Untuk membangun konvergensi persepsi, pandangan, dan konsep berfikir yang sama diantara para pemangku kepentingan sektor transportasi, Bappenas menyelenggara-kan serial Lokakarya RPJMN III sektor transportasi. Beberapa hal dan isu strategis akan didiskusikan dalam Lokakarya ini mencakup isu-isu lintas sektoral dan isu-isu strategis sektor dan proyek strategis.

RPJMN III diharapkan berbeda dari para pendahulunya dalam hal kecepatan pembangunan, mengurangi bottlenecking dan gridlocks, serta dalam kebijakan dan perencanaan yang lebih dinamis. Pada Lokakarya yang pertama ini Bappenas akan berdiskusi dengan sektor swasta dan asosiasi bisnis transportasi. Wakil-wakil dari INSA, GAPASDAP, INACA , dan MASKA diharapkan dapat memberi pandangan mereka dari bisnis dan kebutuhan untuk transportasi laut, ASDP, udara, dan perkeretaapian nasional. Pandangan dari para pemangku kepentingan ini akan menjadi masukan yang sangat berharga bagi penyusunan naskah RPJMN III 2015-2019.

Direktur Transportasi Bappenas

Bambang Prihartono.

Hal. 2

Page 3: Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi

Page 3

Indonesia sudah memiliki segenap kerangka hukum, peraturan, kelembagaan, dan kemauan politik yang sangat memadai untuk membangun infrastruktur transportasi secara cepat, masif, dan berkesinambungan. Namun masih terdapat beberapa kendala bagi pecepatan pembangunan tersebut. Pembebasan tanah, kurang memadainya kecakapan dan pengalaman dalam skema KPS, serta kualitas kelembagaan dapat mempengaruhi kinerja regulasi dan delivery proyek-proyek infrastruktur transportasi.

Pemerintah perlu meningkatkan alokasi anggaran pembangunan infrastruktur transportasi kedepan. Diperlukan percepatan dengan alokasi 5-7% PDB untuk pembiayaan infrastruktur. Namun demikian sebagain besar investasi dan pembiayaan transportasi akan tetap diharapkan dari sektor swasta. Eksplorasi terhadap berbagai-bagai alternatif pembiayaan modern yang mungkin dilakukan sangat penting untuk dibahas dalam Lokakarya ini.

Lokakarya pertama ini diselenggarakan sebagai ajang diskusi, curah pendapat, dan tukar pandangan antara pemerintah, KADIN, dan Asosiasi Bisnis Transportasi dan diharapkan dapat membangun kesepahaman dan upaya terkonsolidasi mempercepat pembangunan infrastruktur dan jaringan transportasi Indonesia kedepan.

Pemerintah, dan Asosiasi Transportasi Laut, ASDP, Udara, dan Perkeretaapian duduk setara dalam semangat kebersamaan yang tinggi untuk menyelesaikan berbagai masalah pembangunan dan penyediaan transportasi sebagaimana diamanatkan oleh UU 17/2007 tentang RPJPN 2005-2025.

Tujuan Lokakarya

k

Hal. 3

Loka Karya Transportasi 2013

Lokakarya Nasional Seri I Transportasi 2013 ini merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan RPJM III sektor transportasi. Tujuannya adalah menyamakan sikap, persepsi, dan pandangan serta tindakan dalam merancang program pembangunan dan penyediaan transportasi Indonesia lima tahun atau bahkan sepuluh tahun kedepan. Ketiga pemangku kepentingan besar dalam sektor transportasi yakni pemerintah (Bappenas, Kemenhub, dan Kemen PU), sektor swasta (KADIN), dan Asosiasi Bisnis Transportasi akan menguraikan konsep dan strategi mereka masing-masing dalam percepatan pembangunan transportasi dan dalam langkah-langkah strategis mencapai terciptanya sistem dan jaringan transportasi Indonesia yang efisien, handal, dan mampu mendukung perekonomian maju Indonesia.

Page 4: Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi

Page 4

Format Lokakarya

Bappenas

Menyampaikan pengantar Lokakarya melingkupi perlunya

reformasi sektor transportasi, kerangka hukum dan peraturan,

kelembagaan, dan perencanaan kedepan

Hal. 4

Lokakarya RPJM III berbentuk “Meja Bundar” (Round Table Discussion). Substansi dibagi kedalam 2 bagian besar : (1) Isu-isu Lintas Sektoral (Cross Cutting) yang mempengaruhi sektor transportasi dan (2) Isu-isu strategis dan proyek strategis sektor transportasi. Kedua bagian tersebut mempunyai korelasi linier yang tinggi. Kinerja satu pihak mempengaruhi pihak yang lain. Oleh karena itu Loka Karya pertama ini pun akan membahas kedua isu-isu strategis tersebut.

Sektor swasta, industri transportasi, dan pelaku bisnis transportasi merupakan mitra sejajar pemerintah dalam memajukan sektor transportasi. Pandangan dan saran kebijakan dan perencanaan yang innovative, out-of-the-box”, dan maju sangat diharapkan muncul dari Lokakarya ini.

Sektor transportasi Indonesia dihadapkan kepada tantangan yang besar berupa defisit dan kesenjangan yang melebar di hampir semua lini.

Pemangku kepentingan (DitJen BM, Ditjen KA, Ditjen Hubla, Ditjen Hubud, Ditjen Hubdat, Akademi, asosiasi profesi dan asosiasi bisnis transportasi, diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam setiap isu lintas sektoral dan isu strategis sektornya masing-masing yang akan dibahas.

Pandangan yang dituangkan dalam Kertas Kerja tersebut menjadi agenda dalam Lokakarya. Setiap dialog sesi dan isu direkam dan dicatat dengan cermat serta akan didokumentasikan sebagai kesepakatan dan komitmen nasional yang sedapat mungkin akan dipertimbangkan sebagai masukan bagi RPJM III.

Lihat juga slide berikut untuk Keragka Acuan Penulisan

Kertas Kerja

Page 5: Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi

Page 5

AGENDA LOKAKARYA I RPJM III Sektor Transportasi 2015-2019Rabu, 11 September 2013 – Hotel J.S. Luwansa

08.00 – 09.00 Registrasi

09.00 – 09.10 Pembukaan oleh Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas

09.10 – 09.30 Pengantar RPJM III oleh Direktur Transportasi Bappenas

09.30 –10.00 Rehat Kopi

Sesi Pleno: Isu Isu Lintas Sektoral dan Strategis Sektor Transportasi

Isu Isu Didiskusikan Pembicara Fokus Pembicaraan

10.00 – 13.00

Moderator : Milatia Kusuma

ISU ISU LINTAS SEKTORAL

Legal , Regulasi, dan Kelembagaan Pembebasan Tanah Investasi Pemerintah & Swasta

(APBN, BUMN, PPP, PFI, Aliansi Strategis) Pembiayaan : Investment Fund, Bank

Infrastruktur , Domestic Capital Market Reformasi Sektor Jalan, KA, Pelabuhan,

Bandara, ASDP, dan Transportasi Perkotaan.

ISU STRATEGIS SEKTOR DAN PROYEK

Jalan Tol Sumatera Pelabuhan dan Pendulum Nusantara Bandar Udara Eleveted Rail Jabodetabek Jembatan Selat Sunda dan ASDP Transportasi Perkotaan Jabodetabek

Semua • Tinjauan kritis terhadap kerangka hukum, peraturan, dan kelembagan sektor transportasi, pembebasan tanah, investasi, pembiayaan, dan reformasi sektor transportasi

INSASuyono

• Rencana Induk Pelabuhan, pelayaran, dan Pendulum Nusantara. Dalam meningkatkan daya saing global dan perdagangan internasional

DPP GAPASDAPBambang Harjo

• Kebutuhan dan tantangan pengembangan angkutan sungai, danau dan penyeberangan nasional

INACATengku Burhanuddin

• Rencana Induk Bandar Udara, penerbangan, Open Sky, dan pembangunan bandara baru.

MASKARoos Diatmoko

• Rencana Induk Perkeretaapian Nasional, KA Cepat Jawa, KA Jabodetabek, KA Sumatera, KA Kalimantan, industri pendukung KA.

13.00 – 13.15 Penutup dan Kesimpulan oleh Direktur Transportasi Bappenas

Agenda Lokakarya

Hal. 5