60
8 BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Pengertian Pendidikan Menurut M. Ngalim Purwanto MP (2007, p11) pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohani kearah kedewasaan. Proses pendidikan bukan hanya apa yang disebut dengan transfer of knowledge, transfer of value, transfer of skill, namun keseluruhan kegiatan yang dapat memanusiakan manusia sehingga menjadi individu yang mampu mengembangkan dirinya dalam menghadapi dan memecahkan berbagai permasalahan dalam kehidupannya, sehingga pendidikan dapat dikatakan sebagai perencanaan masa depan suatu bangsa. 2.1.1.1 Jenis Pendidikan Jenis Pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan. Jenis pendidikan ada beberapa macam yaitu: a. Pendidikan umum Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

 

BAB 2

Landasan Teori

2.1 Teori-Teori Dasar/Umum

2.1.1 Pengertian Pendidikan

Menurut M. Ngalim Purwanto MP (2007, p11) pendidikan adalah segala

usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin

perkembangan jasmani dan rohani kearah kedewasaan.

Proses pendidikan bukan hanya apa yang disebut dengan transfer of

knowledge, transfer of value, transfer of skill, namun keseluruhan kegiatan

yang dapat memanusiakan manusia sehingga menjadi individu yang mampu

mengembangkan dirinya dalam menghadapi dan memecahkan berbagai

permasalahan dalam kehidupannya, sehingga pendidikan dapat dikatakan

sebagai perencanaan masa depan suatu bangsa.

2.1.1.1 Jenis Pendidikan

Jenis Pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada

kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan. Jenis

pendidikan ada beberapa macam yaitu:

a. Pendidikan umum

Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah

yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh

peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

Page 2: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

 

 

 

tinggi. Bentuknya : Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah

Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

b. Pendidikan kejuruan

Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang

tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK), jenis ini termasuk kedalam pendidikan formal.

c. Pendidikan akademik

Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program

sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan

disiplin ilmu pengetahuan tertentu.

d. Pendidikan profesi

Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program

sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu

profesi atau menjadi seorang profesional. Salah satu yang

dikembangkan dalam pendidikan tinggi keprofesian adalah yang

disebut dengan program diploma, mulai dari D1 sampai dengan D4

dengan berbagai konsentrasi bidang ilmu keahlian. Konsentrasi

pendidikan profesi dimana para mahasiswa lebih diarahkan kepada

minat menguasai keahlian tertentu. Dalam bidang keahlian dan

keprofesian khususnya Desain Komunikasi Visual terdapat jurusan

seperti Desain Grafis untuk D4 dan Desain Multimedia untuk D3

dan Desain Periklanan (D3). Dalam proses belajar mengajar dalam

Page 3: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

10 

 

 

 

pendidikan keprofesian akan berbeda dengan jalur kesarjanaan (S1)

pada setiap bidang studi tersebut.

e. Pendidikan vokasi

Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang

mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan

keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara

dengan program sarjana (strata 1).

f. Pendidikan keagamaan

Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah,

dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat

menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan

pengalaman terhadap ajaran agama atau menjadi ahli ilmu agama.

g. Pendidikan khusus

Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk

peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki

kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif

(bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan

khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk

Sekolah Luar Biasa/SLB)

2.1.1.2 Tujuan Pendidikan

Menurut M. Ngalim Purwanto MP (2007, p40) tujuan pendidikan

dapat kita susun menurut hierakinya sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Page 4: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

11 

 

 

 

Tujuan pendidikan yang berlaku untuk seluruh lembaga

pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu negara. Tujuan umum

pendidikan yang berlaku di Indonesia disebut tujuan pendidikan

nasional. Tiap-tiap negara mempunyai tujuan pendidikan nasional.

Untuk negara kita, tujuan pendidikan nasional tercantum didalam

undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

2. Tujuan Institusional

Tujuan pendidikan yang akan dicapai menurut jenis dan tingkatan

sekolah atau lembaga pendidikan masing-masing. Tujuan

institusional ini tercantum didalam kurikulum sekolah atau lembaga

pendidikan yang menggambarkan yang harus dicapai setelah selesai

belajar disekolah itu. Dengan demikian, tujuan institusional SMA

tidak sama dengan STM atau sebagainya.

3. Tujuan Kurikuler

Tujuan kurikulum sekolah yang telah diperinci menurut bidang

studi atau mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Jadi, tujuan

kulikuler adalah tujuan tiap-tiap mata pelajaran untuk suatu sekolah

tertentu.

4. Tujuan Instruksional

Tujuan pokok bahasan atau sub pokok bahasan (topik-topik atau

subtopik) yang akan diajarkan oleh guru.

Page 5: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

12 

 

 

 

2.1.2 Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p703) sistem informasi adalah :

1. Rangkaian orang, prosedur, dan sumber daya yang mengumpulkan,

mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

2. Sebuah sistem yang menerima sumber daya data sebagai input dan

memprosesnya kedalam produk informasi sebagai outputnya.

Menurut Laudon (2004, p8) “an information system can be defined

technically as a set of interrelated components that collect (or retrieve),

process, store, and distribute information to support decision making and

control in an organization” yang berarti sistem informasi dapat di defenisikan

sebagai sekumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan

dalam mengumpulkan (atau memperoleh), memproses, menyimpan dan

mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan,

koordinasi dan pengendalian didalam sebuah perusahaan.

Jadi pengertian sistem informasi adalah sekumpulan komponen-

komponen yang merupakan rangkaian prosedur formal yang saling

berhubungan dimana data dapat dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan

didistribusikan kepada para pemakai.

2.1.3 Pengertian Analisis dan Perancangan Sistem

2.1.3.1 Pengertian Analisis

Page 6: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

13 

 

 

 

Menurut Britton (2001, p265) analisis merupakan salah satu

tahapan dari pengembangan life cycle yang melibatkan investigasi dan

pemodelan dari permasalahan dan pengembangan sistem.

2.1.3.2 Pengertian Perancangan

Menurut Britton (2001, p266) perancangan adalah tahapan

didalam pengembangan sistem berorinetasi objek dimana arsitektur dari

sistem itu ditentukan, bagaimana keseluruhan sistem itu diorganisasikan

menjadi lebih kecil, komponen yang lebih mudah diatur atau subsistem.

2.1.3.3 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Valacich (2004,p23) perancangan sistem adalah suatu

tahap dalam siklus pengembangan sistem (System Development Life

Cycle) dimana sistem yang dipilih untuk pengembangan dalam analisis

sistem pertama kali dijabarkan secara tersendiri dari semua platform

komputer (desain logika) dan kemudian diubah menjadi detail-detail

teknologi secara spesifik (desain fisik) dari semua rancangan

pemograman dari sistem yang dapat diselesaikan.

2.1.3.4 Alat Perancangan

UML (The Unified Modeling Language) merupakan modeling

language yang biasa digunakan untuk menggambarkan,

menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan arsitektur

suatu sistem software. (Priesley, 2001, p1) alat perancangan yang

Page 7: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

14 

 

 

 

umumnya digunakan untuk menggambarkan rancangan sistem yang

akan dibuat antara lain :

2.1.3.4.1 Class Diagram

Class Diagram menggambarkan elemen-elemen data

dalam sistem yang hendak dikembangkan, cara

mengelompokkan elemen-elemen data dalam, serta hubungan

antar elemen data. Diagram ini mengidentifikasikan atribut

dan operasi yang dimiliki oleh setiap class. (Briton, 2001,

p69).

Di dalam sistem antara class yang satu dengan yang lain

saling berhubungan. Class-class ini digambarkan dalam class

diagram. Notasi yang digunakan dalam class diagram :

1. Class

Class

Attribute

Operation

Tabel 2.1 Class Diagram

Class digambarkan dengan empat persegi panjang yang

hanya menuliskan nama class tersebut dan sekaligus

menunjukkan attribute dan operation. Attribute adalah data

yang menggambarkan karakteristik dari suatu objek.

Operation adalah implementasi service yang dapat

mempengaruhi behaviour atau dengan kata lain. Operation

Page 8: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

15 

 

 

 

adalah abstraksi dari sesuatu yang bisa dilakukan terhadap

objek dan di-shared oleh semua objek pada class tersebut.

2. Generalization

Generalization adalah sebuah class yang umum, biasanya

disebut sebagai super class yang mendeskripsikan properties

yang bersamaan kepada group dari special class yang disebut

sub class.

3. Association

Association adalah hubungan terstruktur yang

menspesifikasi objek yang terkoneksi dengan objek lainnya.

Secara linguistic assocation diekspresikan dengan formulasi

“associated with”.

4. Aggregation

Aggregation adalah sebuah superior object yang terdiri

atas beberapa objek. Struktur aggregation mendefinisikan

hubungan antara 2 buah objek atau lebih. Aggregation

menjelaskan suatu objek yang fundamental yang terdiri atas

objek-objek, sehingga jika salah satu objek dihilangkan

mungkin tidak akan menjelaskan objek itu lagi. Secara

linguistik aggregation diekspresikan dengan formulasi “has-

a”.

2.1.3.4.2 Use Case Diagram

Page 9: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

16 

 

 

 

”Use case merupakan urutan transaksi dari aktor pada

sistem atau sekumpulan skenario yang menjadi satu untuk

tujuan user. Use case menentukan perilaku yang diharapkan

(what) dan bukan metode yang membuat bagaimana itu terjadi

(how). Use case dibuat berdasarkan kebutuhan fungsional

yang diketahui tetapi tidak digambarkan dalam kebutuhan

one-to-one.” (Ivkovic, p1).

Keuntungan dari use case, yaitu sebagai berikut (Fariza,

p9) :

• Menangkap kebutuhan fungsional dari perspektif user,

• Memberi deskripsi jelas dan konsisten dari apa yang

seharusnya dilakukan sistem.

• Dasar membentuk tes sistem.

• Menyediakan kemampuan untuk melacak kebutuhan

fungsional ke dalam class aktual dan operasi dalam sistem.

• Berfungsi sebagai unit estimasi.

• Unit terkecil dari delivery. setiap increment yang

direncanakan dan di deliver secara increment.

2.1.3.4.3 Rich Picture

Menurut Mathiassen (Mathiassen, 2000, p26) “Rich

Picture is an informal drawing that presents the illustrator’s

under standing of a situation”. Dari definisi diatas dapat

diterjemahkan bahwa Rich Picture adalah sebuah gambaran

Page 10: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

17 

 

 

 

yang menampilkan ilustasi dari sebuah situasi sistem.

Dari kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Rich

Picture adalah gambaran yang merangkaikan segala sesuatu

yang berhubungan dengan situasi suatu sistem.

2.1.3.4.4 Activity Diagram

Activity Diagram menurut McGraw-Hill (2002, p109)

adalah “suatu variasi atau kasus yang khusus dari state

organisasi, dimana state adalah aktivitas–aktivitas yang

memberikan tampilan dari operasi dan transisi–transisi dipicu

oleh kelengkapan atas operasi”.

Menurut pendapat Jones (2006, p60) “Activity diagram

plays the role of a “map” in understanding business processes

by showing the sequence of activity in the process ”. Dapat

diartikan sebagai berikut activity diagram adalah diagram

aktivitas yang berperan sebagai “map” dalam pengertian

proses bisnis dengan menunjukan sequence dari proses-proses

aktivitas yang ada.

Activity diagram adalah suatu proyeksi yang bersifat dasar

dari elemen-elemen yang ditemukan dalam sebuah grafik

aktivitas, suatu kasus yang khusus dari state machine dalam

semua atau kebanyakan state yang merupakan state aktivitas

dan di dalam semua atau kebanyakan transisi dipercepat

Page 11: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

18 

 

 

 

dengan penyelesaian dari aktivitas-aktivitas dalam state

sumber.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa activity

diagram adalah diagram yang menunjukkan rangkaian

aktivitas dalam proses yang menunjukkan tampilan dari proses

binis yang ada.

2.1.4 8 Aturan Emas (8 Golden Rules)

Menurut Ben Shneiderman (2000, page 74-75) 8 aturan emas adalah

prinsip-prinsip pokok design yang digunakan dalam hampir semua sistem

interaktif. Prinsip-prinsip tersebut antara lain :

1. Strive of consistency

Rangkaian aksi yang tetap seharusnya diberikan didalam situasi yang

sejenis; istilah harus digunakan dalam perintah, menu, dan layer bantuan;

warna, rancangan, huruf besar, dan jenis huruf harus konsisten, dan

sebagainya.

2. Enable frequent users to use shortcut

Seiring dengan meningkatnya frekuensi penggunaan, kurangilah jumlah

interaksi dan tingkatkanlah kecepatan interaksi. Umumnya, pengguna

berpengetahuan luas menyukai singkatan, kunci spesial, dan perintah

tersembunyi.

3. Offer informative feedback

Untuk setiap aksi oleh pengguna, harus ada umpan balik dari system.

Untuk aksi yang sering dan minor, respon yang diberikan dapat sederhana

Page 12: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

19 

 

 

 

saja. Untuk aksi yang jarang dilakukan dan major, respon yang diberikan

harus lebih penting.

4. Design dialogs to yeild closure

Urutan aksi yang harus diorganisasikan kedalam kelompok dengan awal,

tengah dan akhir. Umpan balik yang informatif pada penyelesaian suatu

kelompok aksi memberikan operator suatu penyelesaian penyelenggaraan,

perasaan bebas, tanda untuk membuang rencana kemungkinan dan pilihan

dari pikiran mereka, dan menandakan bahwa persiapan untuk kelompok

aksi berikutnya telah siap dilakukan.

5. Offer error prevention and simple error handling

Sebisa mungkin, rancanglah system yang memungkinkan user untuk tidak

melakukan kesalahan fatal, misalnya dengan menggunakan menu pilihan

maupun dengan membatasi input. Jika user melakukan kesalahan, system

harus mengetahui kesalahan tersebut, system harus mengetahui kesalahan

tersebut dan memberikan solusi spesifik yang sederhana, membangun.

6. Permit easy reversal of action

Sebisa mungkin, aksi harus dapat dikembalikan. Keistimewaan ini

mengurangi kegelisahan, karena pengguna mengetahui bahwa kesalahan

dapat terlepas, sehingga mereka terdorong untuk menjelajahi pilihan yang

belum dikenal.

7. Support internal locus of control

Operator berpengalaman sangat mengharapkan suatu perasaan seoleh

mereka menguasai sistem dan system merespon aksi mereka. Hindari aksi

sistem secara tiba-tiba, urutan pemasukan data yang membosankan,

Page 13: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

20 

 

 

 

ketidakmampuan atau kesulitan dalam mendapatkan informasi penting, dan

ketidakmampuan untuk menghasilkan aksi yang diharapkan, semua itu

menimbulkan kegelisahan dan ketidakpuasan.

8. Reduce short-term memory load

Keterbatasan dari pemrosesan informasi manusia dalam ingatan jangka

pendek membutuhkan tampilan yang sederhana, penggabungan halaman

yang berlipat-lipat, pengurangan gerakan jendela, dan waktu pelatihan yang

cukup untuk kode, hafalan, dan urutan aksi. Jika diperlukan, akses online

untuk bentuk sintaks perintah, singkatan, kode, dan informasi lainnya harus

disediakan.

2.1.5 Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2006, p22) data eksternal dapat diperoleh dari

lingkungan diluar perusahaan seperti pasar, kompetitor komunitas, pemasok,

pemerintah dan kelompok kepentingan tertentu. Sedangkan data internal

dapat diperoleh didalam perusahaan itu sendiri seperti dari laporan keuangan,

laporan kegiatan SDM, laporan kegiatan operasional, dan laporan kegiatan

perusahaan. Lingkungan internal terdiri dari kekuatan (strength) dan

kelemahan (weaknesses), sedangkan lingkungan eksternal terdiri dari peluang

(opportunities) dan ancaman (threats). Berikut adalah penjelasan mengenai

empat komponen dari SWOT :

1. Kekuatan (strength)

Page 14: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

21 

 

 

 

Merupakan kekuatan utama perusahaan jika dibandingkan dengan

kompetitornya. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan

keunggulan komparatif bagi perusahaan dipasar.

2. Kelemahan (weaknesses)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber

daya, keterampilan dan kapabilitas yang menghambat kinerja perusahaan.

3. Peluang (opportunities)

Peluang adalah suatu situasi yang paling menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan didalam proses bisnisnya.

4. Ancaman (threats)

Merupakan situasi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan

dan dapat membawa dampak yang merugikan bagi perusahaan.

Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan

kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan

empat kemungkinan alternatif strategis yang mungkin dilaksanakan saat ini.

1. Strategi SO

Strategi yang dibuat perusahaan dengan memanfaatkan kekuatan

perusahaan untuk membuat dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST

Ini adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan perusahaan untuk

mengatasi ancaman.

3. Strategi WO

Page 15: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

22 

 

 

 

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari

ancaman.

Matriks SWOT terdiri atas sembilan sel dimana terdapat empat sel faktor

utama, empat sel strategi dan satu sel yang dibiarkan kosong (sel kiri atas).

Keempat sel strategi, yang diberikan nama SO, WO, ST, dan WT,

dikembangkan setelah melengkapi keempat sel faktor utama, yang diberi

nama S, W, O, dan T.

Menurut David (2009, p330) terdapat delapan langkah dalam membentuk

sebuah Matriks SWOT :

1. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.

2. Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan.

3. Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan.

4. Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan.

5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya

pada sel Strategi SO.

6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat

hasilnya pada sel Strategi WO.

7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat

hasilnya pada sel Strategi ST.

Page 16: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

23 

 

 

 

8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat

hasilnya pada sel Strategi WT.

2.1.6 Lima Kekuatan PORTER

Menurut David (2009, p144-148) model 5 kekuatan PORTER tentang

analisis kompetitif merupakan pendekatan yang dipakai untuk

mengembangkan Strategi oleh banyak industri. Hakikat persaingan disuatu

industri tertentu dapat dipandang sebagai perpaduan dari lima kekuatan:

1. Persaingan antar perusahaan saingan

Persaingan antarperusahaan saingan biasanya merupakan

kekuatan terhebat dari lima kekuatan kompetitif karena sebuah strategi

perusahaan dapat berhasil apabila menghasilkan keunggulan kompetitif

atas strategi yang dijalankan perusahaan pesaing. Intensitas persaingan

antarperusahaan akan cendrung meningkat ketika jumlah pesaing

bertambah, ketika pesaing lebih setara dalam ukuran dan kapasitas, ketika

permintaan produk industri menurun dan ketika potongan harga menjadi

lazim. Selain itu, persaingan juga meningkat ketika konsumen dapat

dengan mudah berpindah ke merek lainnya, ketika hambatan untuk

meninggalkan pasar tinggi, ketika biaya tetap tinggi; ketika produk bisa

rusak atau musnah; ketika permintaan konsumen tumbuh lambat atau

turun sehinggal pesaing memiliki kelebihan kapasitas dan atau persediaan

serta ketika produk yang dijual adalah komoditas (tidak mudah

diferensiasi).

2. Potensi masuknya pesaing baru

Page 17: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

24 

 

 

 

Intensitas persaingan antarperusahaan akan meningkat bila

pesaing baru dapat masuk ke suatu industri dengan mudah. Hambatan

masuk bagi pesaing baru berupa pencapaian skala ekonomis secara cepat,

kebutuhan untuk menguasai teknologi, loyalitas konsumen yang kuat,

preferensi merek yang kuat, persyaratan modal yang besar, kurangnya

saluran distribusi yang memadai, kebijakan regulatif pemerintah,

kurangnya akses ke bahan mentah, lokasi yang kurang menguntungkan,

serangan balik dari perusahaan yang diam-diam berkubu, dan potensi

penyaringan pasar.

3. Potensi pengembangan produk-produk pengganti

Tekanan kompetitif dari produk-produk pengganti bertambah

ketika harga relatif produk pengganti turunh dan ketika biaya peralihan

konsumen juga turun.

4. Daya tawar pemasok

Daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan disuatu

industri ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika hanya

terdapat sedikit bahan mentah pengganti yang bagus, atau ketika biaya

peralihan kebahan mentah lainnya sangat tinggi. Namun, pada

kebanyakan industri, penjual menjalin kemitraan strategi dengan

pemasok terpilih dengan tujuan :

a. Mengurangi biaya persediaan dan logistik.

b. Mempercepat ketersediaan komponen generasi selanjutnya.

c. Meningkatkan kualitas onderdil dan komponen yang dipasok serta

mengurangi tingkat kecacatannya;

Page 18: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

25 

 

 

 

d. Menekan pengeluaran baik bagi diri mereka sendiri maupun pemasok

mereka.

5. Daya tawar konsumen

Daya tawar konsumen dapat menjadi kekuatan terpenting yang

mempengaruhi keunggulan kompetitif bila :

a. Mereka dapat dengan udah dan murah beralih ke merek atau

pengganti pesaing.

b. Mereka menduduki tempat yang sangat penting bagi penjual.

c. Penjual menghadapi masalah menurunnya permintaan konsumen.

d. Mereka memegang informasi tentang produk, harga dan biaya

penjual.

e. Mereka memegang kendali mengenai apa dan kapan mereka bisa

membeli produk.

2.1.7 Pengertian Internet

Menurut Potter (2005, p478), internet merupakan rangkaian jaringan

dalam jaringan yang menghubungkan komputer individual yang dimiliki oleh

pemerintah, universitas, grup non-profit dan perusahaan. Inter koneksi ini

dihubungkan dengan standart protokol yang bebas dan terbuka.

Menurut Turban (2005, p50) internet adalah sistem jaringan komputer dan

jaringan dari banyak jaringan yang meliputi seluruh dunia. Internet bersifat

publik, kooperatif dan mandiri yang memfasilitasi akses keratusan atau

jutaan manusia diseluruh dunia.

Page 19: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

26 

 

 

 

Internet adalah suatu jaringan terbesar dari jaringan-

jaringan,menghubungkan jutaan komputer via protocol, hardware, dan

saluran komunikasi. (Williams, 2005, p.64).

Menurut Kenneth C. Laundon (2008, p122) internet adalah jaringan

terkoneksi dari ribuan juta jaringan dan komputer (kadang-kadang disebut

dengan host komputer atau host) dengan perusahaan, lembaga pendidikan,

intansi pemerintah, dan individu.

Internet dalam E-Learning memiliki peranan yang penting. Meskipun

begitu tanpa internet aplikasi E-Learning sebenarnya dapat dijalankan hanya

saja sangat terbatas pada suatu jaringan kecil saja. Internet dapat

memungkinkan E-Learning merambah ke berbagai wilayah dalam cakupan

yang cukup luas.

2.1.8 World Wide Web (WWW)

World Wide Web (WWW) adalah aplikasi internet yang menyediakan

fasilitas untuk mengakses informasi dan menjalankan program yang tersimpan

dalam komputer dan terhubung dengan internet ( Easglestone, 2001, p24).

Internet menyediakan arsitektur jaringan dan WWW menyediakan

metode untuk meyimpan dan mengambil dokumen-dokumen (McLeod, 2001,

p75). Setiap sumber web dialamatkan oleh rangkaian karakter dengan suatu

format standar tertentu yang disebut Uniform Resource Locator (URL).

Beberapa contoh web browser yang paling banyak digunakan adalah Mozilla

Firefox, Internet Explorer, Opera, Apple Safari.

Beberapa istilah yang ada di dalam World Wide Web diantaranya adalah :

Page 20: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

27 

 

 

 

• Website

Website adalah sebuah komputer dikaitkan ke internet yang berisi

hypermedia yang dapat diakses dari komputer lain melalui hyperlink.

• Web Page

Web page adalah suatu file hypermedia yang disimpan di suatu

website yang diindentifikasikan oleh suatu alamat unik

• Home Page

Home page adalah halaman pertama dari suatu web site. Terdapat

hyperlink ke page-page selanjutnya.

• Hypertext Link

Hypertext link adalah suatu penunjuk yang terdiri dari tekx atau grafik

yang digunakan untuk mengakses hypertext yang di simpan di web

site. Teks ini biasanya digaris bawahi dan ditampilkan dengan warna

biru.

• Universal Resource Locator (URL)

URL adalah alamat dari suatu web page.

• Browser

Browser adalah suatu perangkat lunak yang memungkinkan kita

untuk mengambil hypermedia dengan mengetikkan parameter

pencarian atau mengklik suatu grafik. Kemampuan ini membebaskan

kita dari keharusan untuk mengetahui URL dari web page yang berisi

informasi yang kita butuhkan.

• File Transfer Protocol (FTP)

Page 21: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

28 

 

 

 

FTP adalah suatu perangkat lunak yang memungkinkan kita menyalin

file ke komputer kita dari website mana saja.

• Transfer Control Protocol/Internet Protocol(TCP/IP)

TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh

komunikasi internet dalam tukar menukar data dari satu komputer ke

komputer lain.

• Web Server

Web Server adalah suatu aplikasi pada situs web yang bertanggung

jawab merespon file dari web browser.

• Web Browser

Web browser adalah program aplikasi yang digunakan untuk

menjelajahi informasi yang ada di halaman web dan untuk

mendapatkan dokumen dari web tersebut.

• HyperText Transfer Protocol (HTTP)

HTTP adalah suatu protokol yang digunakan agar client dapat tetap

berhubungan dengan web Server atau sebaliknya.

2.1.9 Aplikasi Web

Menurut Roger S. Pressman (2005, p41) web-application adalah suatu

satuan aplikasi yang cukup luas, pada bentuk paling sederhana, web-

application dapat berupa serangkaian hypertext files yang terhubung yang

memberikan informasi berupa text dengan sedikit gambaran/grafik. Seiring

dengan perkembangannya, ia berkembang sehingga memiliki banyak fungsi,

Page 22: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

29 

 

 

 

fitur, dan content, juga terhubung dengan Database korporasi dan aplikasi

bisnis yang rumit.

2.1.9.1 HTML (Hyper Text Mark-up Languange)

Menurut Turban (2005, p482) HTML adalah bahasa pemograman

yang digunakan di Web, dalam format dokumen dan menghubungkan

dynamic hypertext ke dokumen lain yang tersimpan dalam komputer

lain.

2.1.9.2 PHP (Personal Home Page)

Menurut Welling (2001, p2) PHP adalah sebuah scripting pada

lingkungan Server yang dirancang khusus untuk web. PHP dikenal

sebagai sebuah bahasa scripting yang menyatu dengan tag-tag HTML,

dieksekusi di Server, dan digunakan untuk membuat halaman web

yang dinamis seperti hanya Active Server Pages (ASP) atau Java

Server Pages (JSP).

Diantara maraknya pemograman Server web saat ini PHP memiliki

kelebihan tersendiri yaitu :

• Sifatnya yang open source, maka perubahan dan perkembangan

pada PHP lebih cepat dan mudah dan selalu up-to-date, karena

banyak milis-milis dan developer yang siap membantu

perkembangannya.

Page 23: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

30 

 

 

 

• PHP memiliki referensi yang banyak sehingga sangat mudah untuk

dipahami.

• PHP dapat dipakai dihampir semua web Server yang ada dipasaran

(Apache, AOLServer, fhttpd, phtttpd, Microsoft IIS, dll) yang

dijalankan pada berbagai sistem operasi (Linux, FreeBSD, Unix,

Solaris, Windows).

• PHP termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakan

dalam tag HTML)

• PHP mendukung banyak paket Database, baik yang komersil

maupun nonkomersil, seperti postgreSQL, mSQL, MySQL, Oracle,

Infomix, Microsoft SQL Server, dll.

Keunggulan PHP

Menurut Welling (2001, p4-5) beberapa keunggulan penting PHP

dibandingkan dengan bahasa scripting lainnya adalah sebagai berikut:

- Performa yang tinggi: PHP sangat efisien. Menggunakan sebuah

Server yang tidak mahal, anda bisa melayani jutaan hits setiap hari.

- Tampilan kebanyak sistem Database: PHP memiliki hubungan atau

koneksi kebanyak sistem Database. Kita bisa langsung terkoneksi

ke postgreSQL, mSQL, oracle, dbm, filepro, hyperwave, infomix,

interbase, sysbase Database, dan lain-lain.

- Memiliki library untuk berbagai tugas web yang umum: karena

PHP dirancang untuk digunakan diweb, menjadikannya dapat

Page 24: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

31 

 

 

 

dibangun dalam fungsi untuk menampilkan banyak kegiatan web

yang berhubungan.

- Biaya yang murah: PHP bersifat gratis.

- Mudah dipelajari dan digunakan: syntax-syntax PHP, berdasarkan

bahasa pemograman, seperti C dan Perl.

- PHP dapat digunakan hampir disemua Operating System (OS)

seperti Linux dan Windows.

- PHP bersifat cross platform, artinya dapat dipakai hampir disemua

web Server, seperti Apache, AOL Server, dan Microsoft Internet

Information Service. Selain itu, PHP dapat juga dijalankan pada

berbagai sistem operasi seperti Linux, Unix, maupun berbagai versi

Windows.

- Ketersediaan dan Source Code: anda diberi akses ke source code

PHP. Jika ada sesuatu yang ingin anda tambahkan atau modifikasi,

anda bebas melakukannya.

- PHP adalah program yang bersifat open source sehingga siapapun

dapat merubah atau menambahkan fungsi-fungsi baru secara bebas.

Oleh karena itu, PHP memiliki life cycle yang sangat atau selalu up

to date dan mengikuti perkembangan teknologi internet.

2.1.9.3 Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah program aplikasi

HTML authoring, yaitu sebuah aplikasi yang digunakan untuk

membuat situs web atau mendesain halaman web, baik unutk desain,

Page 25: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

32 

 

 

 

coding, pembuatan situs web yang kompleks, dan aplikasi web lainnya

secara visual. Macromedia Dreamweaver versi 8 Professional lebih

lengkap dalam menanggani pembuatan web yang kompleks. Dalam

Macromedia Dreamweaver 8 ini, style CSS dapat dibuat menggunakan

panel CSS baru yang menyediakan kemudahan bagi pengguna dalam

membuat dan mengedit style CSS secara visual dan lebih mudah untuk

dipahami.

Aplikasi pada Dreamweaver juga memungkinkan untuk dapat

membuat sebuah aplikasi dinamis dengan Database menggunakan

bahasa Server seperti CFML, ASP.NET, ASP, JSP, dan PHP. CSS atau

Cassading Style adalah sebuah dokumen yang berisi aturan yang

digunakan untuk memisahkan isi dengan layout dalam halaman-

halaman web yang dibuat. (Gunawan, Wahyu. 2010)

2.1.9.4 XAMPP

Menurut Larry Ullman (2008, p56)  XAMPP adalah perangkat

lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan

kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai Server

yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache

HTTP Server, MySQL Database, dan penerjemah bahasa yang ditulis

dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan

singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP

dan Perl.

Page 26: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

33 

 

 

 

2.1.9.5 MySQL

Menurut Larry Ullman (2008, p14) “MySQL is a Database

managemenr system (DBMS) for relational Database (therefore,

MySQL is an RDBMS). A Database, in the simplest term, is a collection

of interrelated data, be it text, number, or binary files, that are stored

and kept organized by the DBMS”. Yang artinya MySQL adalah sistem

manajemen Database (DBMS) untuk relational Database (karena itu,

disebut RDBMS). Sebuah Database merupakan kumpulan sederhana

data (yang saling berhubungan), baik teks, angka, atau binary files yang

disimpan dan diorganisasikan oleh DBMS.

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portabilitas

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti

Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan

masih banyak lagi.

2. Perangkat lunak sumber terbuka

MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka,

dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

3. Multi-user

MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu

yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning

Page 27: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

34 

 

 

 

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani

query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak

SQL per satuan waktu.

5. Ragam tipe data

MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed

/ unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan

lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang

mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

7. Keamanan

MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level

subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem

perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan

MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan

jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta

5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung

mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas

MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan

protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10. Lokalisasi

Page 28: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

35 

 

 

 

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan

menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian,

bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11. Antar Muka

MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai

aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi

API (Application Programming Interface).

12. Klien dan Peralatan

MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan yang dapat

digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan

yang ada disertakan petunjuk online.

13. Struktur tabel

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam

menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya

semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.1.9.6 Javascript

Javascript adalah suatu bahasa yang dikembangkan oleh Netscape

yang memungkinkan pembuat situs mendesain situs yang interaktif dan

dapat digunakan seorang tanpa harus membeli lisensi. Walaupun sering

dianggap berhubungan dengan bahasa Java, Javascript secara umum

tidak mempunyai banyak persamaan dengan Java. Walaupun berbagi

sebagian filosofi dengan struktur dengan bahasa Java, Javascript

dikembangkan secara terpisah dan murni merupakan sebuah bahasa

Page 29: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

36 

 

 

 

terjemahan. Kodenya di-embed dan dapat saling berhubungan denga

program HTML, memungkinkan pembuat situs untuk menghidupkan

situs mereka dengan isi yang dinamis (Chaudry, 2002, p294-295).

2.1.10 SQL (Structure Query Language)

SQL bukan merupakan bahasa pemograman melainkan sub languange

yang berisi sekitar 30 instruksi khusus. Menurut Sidik (2001,p158) SQL

adalah bahasa standar yang digunakan untuk melakukan akses dan

manipulasi Database, dalam hal ini relational Database. Instruksi SQL

digunakan untuk mengelola Database relasional. Pernyataan SQL dapat

diintegrasikan pada bahasa pemograman yang sebenarnya, seperti pada

Visual Basic.

Pernyataan SQL dibedakan menjadi dua, yaitu DDL (Data Definition

Language) dan DML (Data Manipulation Language). Pernyataan DLL

meliputi pernyataan yang digunakan untuk membuat tabel, indeks, dan relasi

Database. Sedangkan pernyataan DML digunakan untuk memilih,

mengurutkan, dan melakukan perhitungan terhadap data.

Perintah Keterangan

CREATE Membuat table, field, atau indeks.

INSERT Menyisip record baru dalam Database.

ALTER Mengubah table dengan menambah field

atau mengubah keterangan/definisi field.

DROP Melakukan penghapusan table atau

Page 30: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

37 

 

 

 

indeks.

SELECT Mendefinisikan data apa yang akan

diambil dari Database.

DELETE Menghapus record dari Database.

UPDATE Mengubah isi informasi dari record

tertentu

GRANT Memberikan hak akses kepada user

tertentu.

Tabel 2.4 Tabel Perintah SQL

Tabel 2.4 menunjukan beberapa contoh perintah SQL yang sering

digunakan.

Aturan-aturan dalam penulisan perintah SQL adalah sebagai berikut :

• Semua keyword dari pernyataan SQL di ketik menggunakan huruf

besar.

• Informasi bertipe string yang terletak di antara pernyataan SQL

mendukung penggunakan willcards (memilih semua field dari table

Database) dengan menggunakan lambang asterisk (*).

• Jika nama field atau tabel memiliki spasi ditengahnya, maka nama

tersebut harus diapit dengan lambang brackets ([ ]).

• Untuk menunjukkan field khusus pada tabel khusus dalam

pernyataan SQL digunakan notasi dot (.), yaitu dengan menuliskan

NamaTabel.NamaField. Dalam pernyataan SQL juga dapat

Page 31: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

38 

 

 

 

menggunakan query, yaitu dengan menggunakan klausa yang

ditunjukan oleh tabel 2.2 sebagai berikut.

Klausa Keterangan

FROM Menentukan tabel mana yang datanya

akan ditampilkan.

WHERE Menentukan pernyataan kondisi pada

query.

GROUP BY Menentukan kelompok data yang dipilih.

ORDER BY Menentukan ukuran data dari query.

HAVING Digunakan bersama GROUP BY, untuk

menentukan kondisi tiap kelompok dalam

query.

Tabel 2.5 Klausa dalam query SQL

2.1.11 SQL Server

SQL Server adalah sistem manajemen Database relasional (RDBMS)

yang di rancang untuk aplikasi dengan arsitektur client/Server. Istilah client,

Server, dan client/Server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep

yang sangat umum atau hal yang spesifik dari perangkat keras atau perangkat

lunak.pada level yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen

dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (recource) dari

komponen sistem lainnya. Sedangkan sebuah Server adalah setiap komponen

Page 32: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

39 

 

 

 

sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem

lainnya.

Sistem client/Server adalah dirancang untuk memisah layanan basisdata

dari client, dengan penghubungnya menggunakan jalur komunikasi data.

Layanan basisdata diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya

guna, yang memungkinkan manajeman tersentralisasi, keamanan, dan

berbagai sumber daya. Oleh karena itu, Server dalam client/Server adalah

basisdata dan layanaannya. Aplikasi-aplikasi client diimplementasikan pada

berbagai flatform, menggunakan berbagai kelas pemograman.

SQL Server adalah Server basisdata yang secara fungsional adalah proses

atau aplikasi yang menyediakan layanan basisdata. Client berinteraksi dengan

layanaan basisdata melalui antar muka komunikasi tertentu yang bertujuan

untuk pengendalian dan keamanan. Client tidak mempunyai akses langsung

ke data, tetapi selalu berkomunikasi dengan Server basisdata. (Marcus

Teddy,2004).

SQL Server menggunakan tipe dari Database yang disebut Database

relasional. Database relasional adalah Database yang digunakan sebuah data

untuk mengatur atau mengorganisasikan ke dalam tabel. Tabel-tabel saling

berhubungan dengan mesin Database ketika dibutuhkan.

SQL Server mendukung beberapa tipe data yang berbeda, termasuk untuk

karakter, angka, tanggal (datetime) dan uang (money). SQL Server digunakan

untuk menggambarkan model dan implementasi pada Database.

Page 33: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

40 

 

 

 

Keuntungan menggunakan SQL Server dapat didefinisikan menjadi dua

bagian yaitu satu bagian untuk menjalankan pada Server dan bagian lain

untuk client.

Keuntungan Client :

• Mudah digunakan.

• Mendukung berbagai perangkat keras (hardware).

• Mendukung berbagai aplikasi perangkat lunak (software).

• Biasa untuk digunakan.

Keuntungan Server :

• Dapat diandalkan (Reliable).

• Toleransi kesalahan (Fault Tolerant).

• Konkurensi (Concurrent).

• Performa tinggi dalam perangkat keras (High-Performance

Hardware).

• Pengendalian terpusat (Centralized Control).

• Penguncian yang canggih (Sophisticated Locking).

2.1.12 Database

2.1.12.1 Pengertian Database

Menurut Eaglestone (2001, p36), Database adalah kumpulan data

yang tercatat dalam organisasi setiap saat, biasanya secara khusus

merujuk pada data yang tersimpan dalam computer.

Page 34: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

41 

 

 

 

Menurut Connolly (2005, p15), Database adalah sebuah

kumpulan data berelasi secara logika yang dipakai bersama dan

deskripsi dari data ini dirancang untuk untuk memenuhi kebutuhan

informasi sebuah organisasi.

Sehingga pengertian Database adalah sekumpulan data yang

tersusun secara terstruktur yang terdiri dari entity dan relantionship,

yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sebuah organisasi.

2.1.12.2 Database Management System (DBMS)

DBMS merupakan suatu perangkat lunak yang memungkinkan

pengguna untuk mendefinisikan, merancang, memelihara dan

menentukan akses control ke dalam Database. Umumnya DBMS

menyediakan beberapa fasilitas, yaitu:

• DBMS memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan Database

melalui Data Definition Language (DDL). DDL tersebut

memungkinkan pengguna untuk menentukan tipe data dan

struktur serta constraint pada data yang akan disimpan ke dalam

Database.

• DBMS memungkinkan pengguna untuk membuat, mengubah,

menghapus dan menampilkan data dari Database melalui DDL

dengan menggunakan query language yaitu Structured Query

Language (SQL).

• DBMS menyediakan akses kontrol di dalam Database. Misalnya:

Page 35: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

42 

 

 

 

- Security system, yaitu sistem yang dapat mencegah

pengguna yang tidak memiliki otoritas untuk mengakses

Database.

- Integrity system, yaitu sistem yang menjaga konsistensi

penyimpanan data.

- Concurrency control system, yaitu sistem yang

memungkinkan pengguna untuk mengakses Database

bersamaan dengan pengguna yang lain.

- Recovery control system, yaitu sistem yang

mengembalikan Database ke kondisi sebelumnya bila

terjadi kerusakan atau kesalahan pada perangkat keras

atau lunak.

- User-accessible catalog, yaitu adanya deskripsi data di

dalam sebuah Database.

Dengan adanya fasilitas-fasilitas tersebut membuat

DBMS menjadi lebih berguna dan lengkap. Sayangnya,

DBMS dapat menyebabkan data dan field yang disimpan

ke dalam Database menjadi lebih banyak dan lebih

kompleks sedaangkan tidak semua pengguna memerlukan

semua data atau field tersebut. Untuk mengatasi masalah

tersebut, disarankan pengguna untuk menggunakan

fungsi View. View merupakan suatu fungsi yang

memungkinkan pengguna untuk menampilakan data dan

Page 36: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

43 

 

 

 

field yang diperlukan dalam suatu Database. Selain itu

view juga menyediakan beberapa fungsi:

o View menyediakan tingkat keamanan yaitu pengguna

dapat menetukan data dan field apa saja yang dapat

diakses oleh pengguna lain.

o Pengguna data customize tampilan dari Database

seperti mengganti nama field sesuai keinginan

pengguna.

o View memiliki sifat konsistensi. Walaupun terjadi

perubahan pada struktur Database, field dan data

yang ditampilkan pada view tidak akan berubah.

2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 E-Learning

2.2.1.1 Pengertian E-Learning

Menurut Dong, E-Learning adalah kegiatan belajar asynchronous

melalui perangkat elektronik komputer yang tersambung ke internet

dimana peserta belajar berupaya memperoleh bahan belajar yang sesuai

dengan kebutuhannya (kamarga, 2002, p52)

Sedangkan Empy Effendi (2005, p6) dalam bukunya menulis

bahwa terminologi E-Learning sendiri mengacu pada semua kegiatan

pelatihan yang menggunakan media elektronik atau teknologi

informasi.

Page 37: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

44 

 

 

 

Berdasarkan kedua pemahaman di atas, dapat disimpulkan bahwa

E-Learning adalah model belajar dimana guru dan siswa berada pada

tempat atau waktu yang berbeda dan kegiatan belajar-mengajar

dilakukan dengan menggunakan berbagai media elektronik atau

teknologi informasi terutama komputer dan internet.

2.2.1.2 Jenis E-Learning

Berdasarkan waktunya, E-Learning dibedakan menjadi dua jenis,

yaitu Synchronous dan Asynchronous (Empy Effendi, 2005)

• Synchronous training

Synchronous training adalah tipe pelatihan dimana guru dan

murid berada pada waktu yang sama dalam suatu proses

pembelajaran, sehingga interaksi langsung antara guru dengan

murid sangat dimungkinkan. Intinya, E-Learning jenis ini mirip

dengan pembelajaran di kelas-kelas seperti biasa, hanya saja

kelasnya bersifat maya. Salah santu contoh Synchronous

training adalah penggunaan web conference dalam proses

pembelajaran.

• Asynchronous training

Asynchronous training adalah tipe pelatihan dimana guru dan

murid berada pada waktu yang berbeda dalam suatu proses

pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses materi dan

melakukan kegiatan pembelajaran setiap saat. E-Learning jenis

Page 38: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

45 

 

 

 

ini memang tidak memungkinkan interaksi langsung antara

siswa dengan pengajar seperti halnya synchronous training,

namun interaksi tersebut masih dapat dimungkinkan dengan

cara tidak langsung sepeti missalnya e-mail ataupun bulletin

board/forum

2.2.1.3 Learning Management System

Learning management system (LMS) adalah system yang

membantu administrasi dan berfungsi sebagai platform E-Learning

content (Empy Effendi, 2005). LMS ini berfungsi sebagai system yang

mengatur E-Learning content atau mata pelajaran E-Learning. LMS

berperan banyak dalam membantu administrasi kegiatan pembelajaran

dan mengatur semua kegiatan E-Learning.

Fungsi dasar LMS antara lain:

• Katalog

LMS memperlihatkan materi-materi yang dimiliki, baik yang

berupa pelajaran E-Learning, artikel, tesis, hasil diskusi

beserta deskripsinya. LMS harus mengelompokan materi-

materi tersebut bedasarkan jenis materi, departemen yang

memerlukan, maupun kurikulum.

• Registrasi dan persetujuan

Seorang calon pelajar dapat mendaftarkan dirinya secara

online, baik untuk pelajaran secara online maupun di kelas.

Page 39: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

46 

 

 

 

Informasi yang tersedia pada catalog harus ditampilkan pada

saat calon pelajaran akan mendaftarkan dirinya. Data

pendaftaran dan persetujuan akan disimpan untuk membantu

departemen pelatihan untuk memonitor kegiatan E-Learning

di kemudian hari.

• Menjalankan dan memonitor E-Learning

LMS harus mampu menampilkan materi pelajaran dengan

baik. Apabila konfigurasi pada komputer pelajar tidak sesuai

dengan konfigurasi yang dibutuhkan LMS, maka suatu

pemberitahun kepada pelajar harus ditampilkan. Selain itu,

LMS merekam kegiatan yang dilakukan pelajar seperti, berapa

lama pelajar mengakses, berapa kali, jam, tanggal. Dan

informasi lainnya.

• Evaluasi

LMS harus dapat melakukan evaluasi yang dapat mengukur

seberapa jauh kealihan peserta sebelum dan sesudah

mengikuti pelajaran, dan bedasarkan hasil evaluasi tersebut,

secara otomatis akan muncul suatu saran bagi pelajar apakah

ia harus mengulang atau dapat melanjutkan ke materi

selanjutnya.

• Komunikasi

Melaui LMS, departemen pelatihan (baik administrator

pelatihan maupun pengajar) dapat memeberikan

Page 40: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

47 

 

 

 

penggumuman maupun pesan pribadi kepada pengajar.

Pengajar juga dapat memberikan materi tambahan atau bahkan

latihan.

• Laporan

Melalui LMS, administrator pelatihan dapat memperoleh

laporan berisi pelatihan. Atasan dan manajemen pun dapat

mengakses system dan mencetak laporan secara langsung.

Tanpa harus melalui administrator.

• Rencana pelatihan

Seorang manajer dapat membuat rencana pelatihan untuk

beberapa karyawan mengenai analisis kebutuhan training.

Rencana pelatihan tersebut di muat dalam LMS, sehingga juga

dapat di akses oleh karyawan yang bersangkutan. LMS secara

otomatis akan merekomendasikan program program pelatihan

yang sesuai dan mengatur jadwalnya jadi, karyawan tahu

kapan ia bisa mengikuti dan harus menyelesaikan.

• Integrasi

Dalam suatu organisasi, ada beberapa sistem komputer.

Misalnya, bagian SDM memiliki sistem personalia dan bagian

keuangan memiliki sistem akuntansi. LMS yang baik dapat

berkomunikasi dan berintegrasi dengan sistem-sistem yang

ada. Misalnya, LMS akan mendapatkan daftar informasi

karyawan terbaru dari sistem SDM yang sudah ada perubahan

Page 41: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

48 

 

 

 

data karyawan pada sistem SDM, maka informasi dapat

digunakan untuk memperbaharui data pelatihan.

2.2.1.4 Learning Content Management Sistem (LCMS)

Learning Content Management Sistem (LCMS) adalah sistem yang

fungsi utamanya menyusun dan mengatur materi atau content E-

Learning (Empy Effendi, 2005). LCMS memungkinkan diciptakannya

suatu storyboard baru, penggabungan materi, revisi, isi materi dan

sebagainya.

Seperti halnya LMS, LCMS juga berfungsi mengurus administrasi

pelatihan. Namun demikian, LMS tidaklah sama dengan LCMS

perbedaan antara keduanya terletak pada fokusnya. LMS lebih berfokus

pada proses pembelajaran, sedangkan LCMS lebih berfokus pada

pembuatan materi atau content. Jadi, LMS mengatur komunitas pelajar

dalam menggunankan materi E-Learning yang disimpaan dan dikelola

oleh LCMS. Kemudian, LCMS memberikan data-data mengenai proses

pembelajaran pelajar kepada LMS untuk disimpan.

2.2.1.5 Materi atau Content

Materi adalah pelajaran E-Learning yang diikuti oleh anggota

orghanisasi/ pelajar (Empy Effendi, 2005). Desain materi untuk E-

Learning tentu berbeda dengan desain untuk pelajaran di kelas. Desain

materi untuk E-Learning menghasilkan produk akhir berupa naskah

Page 42: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

49 

 

 

 

atau story board yang berisi tampilan layer dan materi yang

menawarkan beberapa fungsi berbeda dibandingkan pelatihan dikelas.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam desain materi pelajaran E-

Learning adalah sebagai berikut :

1. Tampilan

• Latar belakang tampilan hendaknya menarik secara visual

namun tidak menggangu konsentrasi belajar.

Misalnya,pemilihan gambar yang halus dan warna yang tidak

terlalu kuat agar tidak menggangu tulisan pada materi

pelajaran.

• Grafik 2D maupun 3D dengan warna yang menarik.

• Penyertaan foto sebagai contoh aplikasi materi pada dunia

nyata.

• Animasi secukupnya agar pelajaran tetep konsentrasi pada

pelajaran.

• Penggunaan suara dalam pelajaran, misalnya pembacaan

materi.

• Penggunaan video untuk materi yang memerlukan demonstrasi.

2. Interaksi

Interaksi antara pelajar dengan E-Learning sangat diperlukan agar

pelajar dapat memahami materi dengan lebih baik. Interaksi oleh

siswa dapat dilakukan terhadap tampilan, dimana siswa harus

memberikan response atau inisiatif dalam pelajaran. Misalnya :

Page 43: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

50 

 

 

 

• Roll-over : suatu keterangan akan muncul ketika pelajar

menunjukan suatu objeck dengan mouse.

• Hot text : dengan meng-klik suatu objek, suatu keterangan akan

muncul.

• Drag and drop : pelajar dapat meng-klik dan memindahkan

suatu objek ke bagian lain dari layer.

• Pertanyaan : menampilkan pertanyaan (baik pilihan ganda,

benar salah, mencocokan istilah, dsb) untuk memancing pelajar

untuk berfikir.

3. Kontrol

Pelajar dapat mengontrol kecepatan belajarnya melaui

mekanisme berikut :

• Menu

Pelajar dapat melihat daftar bab dalam suatu mata pelajaran,

sehingga ia dapat memilih bab mana yang akan ia pelajari.

• Panel

Panel yang dimaksud dapat disebut juga user interface.

Dengan panel ini, siswa dapat berpindah halaman, berhenti

belajar sementara, dan sebagainya.

• Help

Help merupakan bantuan bagi siswa dalam belajar

menggunakan E-Learning. Misalnya, tombol apa yang harus

ditekan, apa yang harus dilakukan, dan sebagainya.

Page 44: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

51 

 

 

 

Kondisi tampilan dalam pelajaaran E-Learning haruslah jelas

dan mudah di mengerti. Tampilan harus disertai pesan error

atau peringatan yang berisi informasi yang berhubungan

dengan masalah yang muncul atau proses yang sedang

dilakukan. Misalnya ketika konfigurasi tidak sesuai, siswa

menyalahi prosedur, koneksi dengan server terputus, dan

sebagainya.

4. Bentuk

Materi pelajaran E-Learning dapat di kemas dalam bentuk:

• Text-based

Materi di kemas dalam bentuk tulisan dan disertai dengan

sedikit gambar, persis seperti pada buku.

• Text with graphic and animation

Pengemasan materi dengan bentuk ini sama seperti pada text-

based, hanya saja lebih banyak penyisipan gambar dan

animasi. Bentuk ini jika didesain dengan baik dapat membuat

E-Learning menjadi lebih efektif. Bentuk ini sering digunakan

untuk paket pelajaran bersifat teknis seperti pelajaran cara

penggunaan software tertentu.

• Simulasi

Bentuk ini merupakan kombinasi teks, gambar atau foto, dan

animasi. Bentuk ini cocok untuk pelajar yang bersifat soft

skill.

Page 45: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

52 

 

 

 

• Permainan

Pelajaran E-Learning berbentuk permainan sangat menarik

bagi pelajar, namun pembuatannya sangat kompleks dan sulit.

Langkah-langkah permainan merupakan materi pelajaran itu

sendiri.

• Blended learning

Bentuk ini sangat popular di dunia pelatihan. Bentuk ini

merupakan penggabungan materi E-Learning dengan

pelatihan di kelas. Materi E-Learning sebagai materi

pembuka diberikan sebelum kelas dimulai, sedangkan di kelas

berfungsi sebagai praktik latihan, diskusi, dan sebagainya.

• Virtual classroom

Virtual classroom termaksuk synchronous learning, dimana

pelajar dan pengajar berinteraksi langsung secara online. Jadi,

bentuk ini sama seperti Blended learning, hanya saja pada

bentuk ini, pertemuan di kelas pada blended learning menjadi

pertemuan kelas di virtual.

5. Susunan

Penyusunan materi E-Learning sebaiknya menggunakan

cara learning-centric atau bedasarkan alur pikir pelajar sendiri.

Pada learning-centric, materi disusun sedemikian rupa agar dapat

memancing keingintahuan pelajar agar mau belajar lebih jauh.

Page 46: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

53 

 

 

 

Urutan topik pelajaran atau konsep dasar pelajaran itu sendiri

tidak perlu terlalu diperhatikan.

Materi yang pertama kali diberiukan adalah materi yang

paling menarik minat pelajar, misalnya materi yang paling rumit

namun sering dijumpai sehari-hari.

2.2.1.6 Keuntungan dan Keterbatasan E-Learning

2.2.1.6.1 Keuntungan E-Learning

Menurut Empy Effendi (2005, p9-14), E-Learning memiliki

keuntungan sebagai berikut :

• E-Learning mampu mengurangi biaya pelatihan.

E-Learning memungkinkan perusahaan/sekolah

mengurangi biaya untuk berbagai kebutuhan sewa

pelatihan, transportasi pelatihan, perawatan kelas

(kebersihan kelas, penggantian meja/bangku yang

rusak), operasional kelas (spidol, AC/kipas), makan

siang pelatih, dan biaya lainnya.

• Fleksibilitas waktu

Seringkali pelajar (dalam hal ini pelajar yang

merangkap sebagai karyawan pada suatu perusahaaan)

kesulitan menghadiri kegiatan pembelajaran karena

terlalu disibukan oleh pekerjaan kantornya. Dalam hal

ini, E-Learning memungkinkan pelajar untuk

Page 47: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

54 

 

 

 

menyesuaikan waktu belajarnya. Pelajaran dapat

mengakses E-Learning secara langsung kapanpun ia

ingin mengaksesnya.. jadi jika ada waktu luang,

pelajar dapat mengisinya dengan belajar.

• Fleksibilitas tempat

Proses pembelajaran dengan E-Learning tidak

memerlukan kelas dan segala perlengkapannya.

Pelajaran maupun pengajarpun tidak perlu bersusah

payah menempuh perjalanan jauh dan melelahkan

hanya untuk hadir di kelas. Dengan menggunakan

internet pelajar maupun pengajar dapat mengakses E-

Learning untuk melangsungkan kegiatan belajar

mengajar dimanapun mereka berada.

• Fleksibilitas kecepatan pembelajaran

Pada dasarnya, siswa memiliki gaya belajar yang

berbeda. Dengan demikian, kemampuan tiap siswa

untuk memahami suatu materi pelajaran pun berbeda.

Ada siswa yang dapat memahami suatu materi hanya

dalam 1-2 kali membaca, namun ada juga yang baru

bisa memahami materi setelah 3-5 kali membaca, dan

seterusnya. Terlebih lagi, di kelas seringkali guru,

dengan waktu belajar yang terbatas, hanya sempat

menjawab beberapa pertanyaan saja.

Page 48: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

55 

 

 

 

E-Learning memungkinkan penyesuaian belajar bagi

para pelajar. Pelajar yang daya belajarnya tinggi, dapat

melanjutkan materi selanjutnya dan berarti dapat

menguasai banyak materi. Sedangkan pelajar yang

daya belajarnya rendah, dapat memilih materi yang

dianggapnya sesuai dengannya dan mempelajarinya

dengan perlahan. Selain itu, pengajar pun memiliki

waktu lebih banyak untuk menjawab pertanyaaan-

pertanyaan yang muncul dari para pelajar.

• Standarisasi pengajaran

Setiap guru memiliki kemampuan mengajar dan

metode pengajaran yang berbeda, sehingga dikenal

guru favorit, yaitu guru yang kemampuan belajar atau

metode pengajarannya disukai oleh pelajar. Dengan E-

Learning, semua pelajar memiliki kemampuan

mengajar dan metode pembelajaran yang sama,

sehingga kualitas pelajaran yang disampaikan kepada

setiap pelajar akan relatif sama.

• Efektifitas Pengajaran

E-Learning sebagai teknologi baru, dapat memikat

perhatian para pelajar sehingga jumlah peserta

pembelajaran akan meningkat. Penyampaian materi

pelajaran pun diiringi simulasi dan kasus dalam bentuk

Page 49: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

56 

 

 

 

permainan dengan menerapkan teknologi animasi yang

canggih. Dengan demikian, diharapkan pelajar dapat

lebih mudah memahami suatu materi.

• Kecepatan Distribusi

E-Learning dapat diakses dari berbagai lokasi yang

berada di luar wilayah pusat. Perusahaan/sekolah

hanya perlu menyiapkan bahan pembelajaran di pusat,

lalu pelajar maupun pengajar yang ada di daerah dapat

langsung mengaksesnya. Jika suatu saat materi perlu

diubah, maka perusahaan/sekolah hanya perlu

mengubah materi yang ada di pusat saja. Secara

otomatis, ketika pelajar maupun pengajar di daeran

mengakses E-Learning, materi yang tampil pun akan

berubah sesuai revisi yang dilakukan di pusat

• Ketersediaan On-Demand

E-Learning, karena mudah diakses, dapat dianggap

sebagai “buku saku” yang dapat membantu pekerjaan

setiap saat. Misalnya pelajar mengalami suatu

kesulitan dalam penggunaan suatu aplikasi. Pelajar

tersebut dapat mengakses E-Learning lalu membaca

materi yang berhubungan dengan kesulitannya. Dalam

beberapa menit saja, ia dapat mempraktekan materi

Page 50: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

57 

 

 

 

pelajarannya dan sekaligus menyelesaikan

pekerjaannya.

• Otomatisasi Proses Administrasi

E-Learning menggunakan suatu Learning

Management System (LMS). LMS dapat membuat

laporan tentang kegiatan belajar seseorang pelajar

seperti: pelajaran yang diambil, tanggal akses,

persentase pelajaran yang telah diselesaikan, lamanya

suatu pelajaran diikuti, sampai hasil tes akhir. Pengajar

memiliki akses ke LMS yang memungkinkan mereka

untuk mencetak sendiri laporan kegiatan pembelajaran

tanpa herus menunggu administrator.

2.2.1.6.2 Keterbatasan E-Learning

Keterbatasan E-Learning adalah sebagai berikut (Empy

Effendi, 2005) :

• Budaya

Beberapa orang merasa tidak nyaman mengikuti

pembelajaran dengan komputer. E-Learning menuntut

budaya self-learning, sedangkan siswa di Indonesia pada

umumnya masih bergantung pada guru. Pada

pembelajaran di kelas, 60% energy dari pengajar dan

Page 51: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

58 

 

 

 

40% energy dari siswa. Sedangkan pada E-Learning,

100% energy dari siswa.

Pelajar maupun pengajar pun apabila tidak terbiasa

dengan komputer, akan mengalami kesulitan dalam

memanfaatkan E-Learning.

• Investasi

Investasi awal untuk membangun E-Learning cukup

mahal. Investasi tersebut dapat berupa biaya desain dan

pembuatan program learning management sistem, paket

pembelajaran, dan biaya lain-lainn seperti promosi dan

change management sistem serta infrastruktur seperti

komputer, server, jaringan, dan sebagainya

• Teknologi

Beragamnya teknologi yang digunakan memungkinkan

terjadinya konflik teknologi, sehingga E-Learning tidak

berjalan dengan baik. Misalnya, suatu paket

pembelajaran hanya dapat diakses melalui suatu browser

saja, sehingga apabila pelajar mengakses paket

pembelajaran tersebut dengan browser lain, maka paket

pembelajaran tersebut tidak optimal.

• Infrastruktur

Page 52: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

59 

 

 

 

Infrastruktur belum menjangkau semua kota di

Indonesia, sehingga E-Learning hanya diakses dari kota-

kota tertentu saja.

• Materi

Ada beberapa materi yang tidak dapat diajarkan melalui

E-Learning. Pelatihan yang memerlukan banyak

kegiatan fisik tidak dapat diajarkan melalui E-Learning

secara sempurna. Misalnya olahraga dan seni musik,

meskipun prakteknya tidak dapat dilakukan dengan E-

Learning, dasar-dasar pelajaran tetap dapat disampaikan

melalui E-Learning.

2.2.1.7 Komponen E-Learning

Komponen-komponen utama dalam E-Learning terdiri dari:

1. Pelajar

Memenuhi kebutuhan pelajar adalah dasar setiap E-Learning yang

efektif. Ketika instruksi disampaikan dari jauh, tantangan baru

muncul karena pelajar-pelajar terpisahkan satu sama lain dengan

latar belakang yang berbeda.

2. Fakultas

Keberhasilan suatu E-Learning tergantung pada fakultas. Pesan

instruktur dalam E-Learning adalah:

Page 53: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

60 

 

 

 

a. Memahami karakteristik dan kebutuhan pelajar tanpa adanya

kontak langsung.

b. Mengaplikasikan metode pengajaran yang sesuai dengan

harapan pelajar.

c. Mengembangkan teknologi penyampaian, sementara tetap

memfokuskan pada perannya sebagai pelajar.

d. Berfungsi secara efektif sebagai fasilitator yang mahir.

3. Fasilitator

Seorang fasilitator harus mengerti kebutuhan pelajar dan harapan

instruktur. Fasilitator yang menyediakan peralatan,

mengumpulkan tugas, mengawasi ujian, dan bertindak sebagai

mata dan telinga instruktur.

4. Staf Pendukung

Staf pendukung memastikan detail-detail yang diperlukan bagi

keberhasilan program agar digunakan secara efektif. Kebanyakan

program E-Learning yang sukses menggunakan staf pendukung

untuk mengurus pendaftaran pelajar, duplikasi dan distribusi

materi, penjadwalan fasilitas, pemrosesan rapor, dll.

5. Administator

Administrator berfungsi sebagai pembuat kesepakatan, pembuat

keputusan, dan wasit. Mereka memastikan sumber daya teknologi

agar digunakan secara efektif untuk meneruskan misi akademik

institusi dan mempertahankan focus akademik supaya tetap

berada pada jalur yang benar.

Page 54: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

61 

 

 

 

2.2.1.8 Strategi E-Learning

Menurut Effendi (2005, p25-32) strategi E-Learning melibatkan

empat tahap :

1. Analisa

Dalam setiap strategi, baik strategi untuk proyek teknik atau

manajemen, anda harus terlebih dahulu menganalisa keadaan

organisasi. Anda harus melakukan analisa terhadap apa yang perlu

dicapai dalam strategi dan faktor-faktor dilingkungan organisasi

yang dapat mempengaruhi strategi.

Analisa yang kita lakukan kurang lebih sama dengan analisa

SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats). Akan

tetapi, kalau analisa SWOT membagi analisa berdasarkan efeknya

terhadap strategi, strategi kita membagi analisa berdasarkan

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi.

Namun, pada pelaksanaannya, setelah analisa berdasarkan faktor-

faktor dilakukan, hasilnya dapat disusun berdasarkan efek. Jadi,

bila hasil analisa suatu faktor menunjukan hasil positif bagi

penerapan E-Learning, maka kita dapat memasukan hasil tersebut

dalam strength atau opportunity.

Dengan demikian, analisa untuk strategi E-Learning kita

sebenarnya selaras dan searah dengan analisa SWOT yang banyak

dilakukan organisasi.

Faktor-faktor yang kita analisa:

a. Kebutuhan Organisasi

Page 55: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

62 

 

 

 

Analisa kebutuhan organisasi akan melihat keadaan organisasi

sekarang dan apakah keberadaan E-Learning dapat

memberikan dampak positif. Kita akan melihat pula ekspetasi

manajemen terhadap peran pelatihan di orgnisasi dan

bagaimana E-Learning membantu pencapaiannya. Kita sangat

membutuhkan jalinan komunikasi yang kuat dengan pihak

manajemen untuk mendeskripsikan tujuan yang ingin dicapai

perusahaan.

b. Kebutuhan Pelatihan

Analisa kebutuhan pelatihan akan melihat kebutuhan

organisasi dari segi pelatihan secara lebih spesifik dan

hubungannya dengan E-Learning. Analisa mengulas dasar-

dasar praktik analisa kebutuhan pelatihan (Training, Need

Analysis), dimana kita dapat melihat perbedaan (gap) antara

kinerja yang dibutuhkan organisasi dengan kinerja sumber

daya manusia yang sebenarnya. Analisa perbedaan sering

disebut gap analysis. Dalam analisa, kita akan berhubungan

dengan pihak karyawan dan atasannya agar mengetahui

kondisi dan masa pelatihan.

c. Budaya Organisasi

Kita juga akan melakukan anaisa terhadap kultur perusahaan

dan apakah kultur tersebut cocok dan kondusif untuk

menerapkan E-Learning

d. Infrastruktur

Page 56: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

63 

 

 

 

Kitapun harus menganalisa keadaan teknologi dan

infrasturktur organisasi dari segi pelaksanaan E-Learning.

2. Perencanaan

Perencanaan merupakan sesuatu yang harus dilakukan dalam

strategi apapun. Hasil analisa tahap sebelumnya menjadi dasar

proses menyusun rencana penerapan E-Learning kita.

Perencanaan yang dibuat meliputi banyak aspek strategi. Aspek

perencanaan utama yang harus kita tinjau adalah:

a. Network

Dibagian ini, kita akan merencanakan apa yang harus

disiapkan dari segi infrastruktur dan teknologi agar dapat

menerapkan E-Learning sesuai keinginan perusahaan.

b. Learning Management System

E-Learning memerlukan suatu sistem sebagai platform untuk

menjalankannya. Sistem tersebut sering dinamakan Learning

Management System (LMS). Oleh karena itu, kita perlu

merencanakan pula fungsi yang harus dimiliki LMS dan

bagaimana kita mengembangkannya agar sesuai kebutuhan

organisasi.

c. Materi

Hasil analisa kebutuhan pelatihan yang dilakukan tahap

sebelumnya berhubungan erat dengan merencanakan materi

pelajaran E-Learning. Materi yang ditawarkan harus sesuai

hasil analisa kebutuhan pelatihan. Kita merencanakan apakah

Page 57: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

64 

 

 

 

materi pelajaran ingin dibuat sendiri atau dibeli dari

perusahaan penyedia jasa E-Learning.

Apabila organisasi memutuskan untuk membeli materi dari

perusahaan luar (vendor), kita harus merencanakan kriteria

yang harus dipenuhi dan diamati saat memilih perusahaan dan

materi yang sesuai.

d. Marketing

Agar mencapai hasil maksimal, kita harus membuat pelajar

atau karyawan tertarik dan berminta mencoba E-Learning.

Oleh karena itu, kita harus merencanakan cara pemasaran dan

promosi yang cocok. Kita akan merencanakan pula cara

menyiapkan anggota organisasi, agar mereka dapat menerima

E-Learning. Cara-cara ini sering disebut change management.

3. Pelaksanaan

Tim yang terkait mulai melaksanakan rencana kerja yang telah

disepakati pada tahap perencanaan. Pertama-tama, kita harus

memilih anggota tim yang berasal dari berbagai departemen dan

latar belakang yang berbeda.

Tahap ini memerlukan keahlian project management yang andal

untuk memastikan koordinasi dan eksekusi pekerjaan sesuai

rencana dan tidak menyimpang dari tujuan dan strategi. Keahlian

kepemimpinan (leadership skill) yang tinggi sangat diperlukan

agar tim dapat menyatu dan bekerja sama dengan baik.

Page 58: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

65 

 

 

 

Tahap pelaksanaan dapat dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan

waktu pelaksanaan.

• Pre-Launch

Disini, kita akan melaksanakan kegiatan yang harus dipersiapkan

sebelum peluncuran E-Learning di organisasi. Pada dasarnya, kita

harus memastikan bahwa produk kita tidak memiliki kelemahan

atau kekurangan. Kita mulai melakukan usaha untuk memancing

minat anggota organisasi. Tindakan yang dilakukan termasuk

testing terakhir (User’s Accepted Test), pilot project, focus group,

promosi (poster, email, teaser, dsb) dan lain sebagainya.

• Launch

Setelah semua persiapan selesai, kita akan masuk bagian

peluncuran atau perkenalan E-Learning kepada seluruh anggota

organisasi. Peluncuran perdana bisa diadakan melalui bermacam

pendekatan dan cara, baik yang besar maupun yang sederhana.

• Post-launch

Setalah memperkenalkan program E-Learning kepada seluruh

anggota organisasi, kita pun harus melakukan beberapa kegiatan

untuk menjaga tingkat keikutsertaan anggota dalam program E-

Learning dan cara menjaga kepuasan pembelajaran peserta

pelatihan.

4. Evaluasi

Page 59: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

66 

 

 

 

Setelah kita melaksanakan rencana penerapan E-Learning dan

anggota organisasi mencoba mengikuti dan mengambil materi

yang ditawarkan, kita harus menilai keberhasilan program.

Kita akan langsung mengevaluasi hasil pembelajaran peserta

pelatihan yang berhubungan dengan pemakaian materi.

Penilaian akan dilakukan secara bertingkat sebagai berikut :

• Level 1 : Mengukur kepuasan peserta pelatihan dari segi

interaksi dan tampilan program E-Learning.

• Level 2 : Mengukur hasil pembelajaran, apakah peserta latihan

dapat menyerap materi.

• Level 3 : Mengukur apakah materi pembelajaran benar-benar

digunakan oleh peserta pelatihan ketika melakukan kegiatan

sehari-hari sehingga kinerja meningkat.

• Level 4 : Mengukur berapa banyak hasil yang didapat oleh

organisasi dengan adanya pelatihan E-Learning sehingga

kinerja sumber daya manusia mereka meningkat. Hasil

tersebut dapat dibandingkan dengan jumlah investasi yang

ditanam agar mendapatkan hasil ROI (Return of Investment)

dari penerapan E-Learning.

Setelah evaluasi, kita kembali melakukan analisa, perencanaan

dan pelaksanaan untuk mengembangkan program E-Learning.

Jadi, hasil evaluasi yang dilakukan akan menjadi bahan analisa

untuk mengembangkan strategi berikutnya. Apabila hasil evaluasi

Page 60: BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00379-ka 2.pdfusaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan

67 

 

 

 

penerapan E-Learning kurang memuaskan, kita harus

menganalisa dan mencari penyebabnya. Setelah mengetahui akar

penyebabnya, kita dapat merencanakan dan mengambil tindakan

untuk mengatasinya.

Penjelasan diatas memperlihatkan hasil evaluasi yang telah

dilakukan akan diteruskan analisa lanjutan. Hasil analisa akan

ditindaklanjuti dengan membuat perancangan tindakan yang akan

dilakukan dan implementasi rencana tersebut. Kemudian

implementasi akan kembali dievaluasi keberhasilannya.

Jadi, keempat langkah tersebut berkesinambungan dan saling

mendukung.