59
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan umum dengan menerima masukan dan memproduksi keluaran dalam proses transformasi yang terorganisir. M enurut M cLeod (2001, p9), “ System is a group of elements that are integrated with the common purpose of achieving an objective.” Yang dapat diartikan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan yang terdiri dari sejumlah sumber daya (manusia, material, mesin, uang , informasi) yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen. M enurut Romney (2006, p4), “ System is a set of two or more interrelated components that interact to achieve a goal .” Yang diartikan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Menurut Herlambang (2005, p116), Sistem dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunya tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen– komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  • Upload
    ngodien

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

Bab 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling

berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan umum dengan menerima

masukan dan memproduksi keluaran dalam proses transformasi yang terorganisir.

Menurut McLeod (2001, p9), “System is a group of elements that are integrated

with the common purpose of achieving an objective.” Yang dapat diartikan bahwa sistem

adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai

suatu tujuan organisasi atau perusahaan yang terdiri dari sejumlah sumber daya

(manusia, material, mesin, uang , informasi) yang ditentukan oleh pemilik atau

manajemen.

Menurut Romney (2006, p4), “System is a set of two or more interrelated

components that interact to achieve a goal.” Yang diartikan bahwa sistem adalah suatu

kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan.

Sedangkan Menurut Herlambang (2005, p116), Sistem dapat dilakukan dengan dua

pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan

prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang

mempunya tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan

dari komponen– komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Page 2: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  13

Dengan demikian dapat disimpukan bahwa sistem adalah suatu kumpulan yang

terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut McLeod (2001, p12), “Information is a processed data or meaningful

data.” Yang berarti bahwa informasi adalah data yang telah diproses atau data yang

memiliki arti.

Menurut O’Brien (2005, p27) berpendapat bahwa, “Information as data that have

been converted into a meaningful and useless context for specific end user.” Yang

berarti bahwa informasi adalah data yang sudah diubah mejadi suatu bentuk yang lebih

berarti dan berguna bagi pemakai akhir.

Menurut Romney (2006, p5), “Information is data that have been organized and

processed to provide meaning to a user.” Yang berarti bahwa informasi adalah data

yang telah diorganisasikan dan diproses agar lebih berarti bagi penggunannya.

Menurut Loudon (2003), Informasi adalah data yang telah diolah dan

menghasilkan suatu bentuk yang berguna bagi manusia.

Sedangkan menurut Haag, Cummings, dan McCubbrey (2005), informasi adalah

data sederhana yang memiliki arti khusus dalam konteks yang spesifik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data yang telah

diproses sedemikian rupa agar dapat memiliki arti bagi penggunanya.

Page 3: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  14

2.3 Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Niswonger (2000), Sistem akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen

perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola

perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi para pemilik, kreditor, dan

pihak lain yang berkepentingan.

Dengan dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah organisasi formulir,

catatan, prosedur, dan alat yang menyediakan informasi keuangan dalam bentuk laporan

untuk memudahkan pengelolaan perusahaan.

2.4 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2006), “Information system can be any organized combination

of people, hardware, software, communication networks, and data resources that stores

and retrieves, transforms, and disseminates information in an organization” Yang dapat

diartikan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi dari orang-orang, perangkat

keras, perangkat lunak, jaringan-jaringan komunikasi dan sumber penghasil data yag

disimpan dan diperbaharui, diubah dan disebarkan dalam organisasi.

Menurut Whitten et.al. (2001), Sistem informasi adalah suatu penataan dari orang-

orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan, dan memberikan output berupa informasi yang dibutuhkan

untuk mendukung organisasi.

Menurut Loudon (2003), Sistem informasi adalah suatu komponen yang saling

berhubungan, bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

Page 4: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  15

menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, control,

analisis dan visualisasi dalam organisasi.

Menurut Hall yang diterjemahkan oleh penerbit salemba empat (2001, p7), Sistem

informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses

menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kombinasi

orang dan sumber daya yang saling berhubungan, dirancang sedemikian rupa untuk

mengelola data menjadi informasi yang berguna untuk mencapai sasaran perusahaan.

2.5 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jones dan Rama (2006, p6), “The accounting information system is a

system that collect, records, stores, and processes data to produce information for

decision makers.” Yang berarti bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem

yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan

informasi untuk pembuat keputusan.

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6), “ Accounting information system is a

system that collect, records, store, and processes data to produce information for

decision makers.” Yang berarti bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem yang

mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan

informasi untuk pengambilan keputusan.

Menurut Wilkinson, Cerullo, Vasant and Bernard (2000, p7), “Accounting

information system is a unified structure within an entity, such as a business firm, that

Page 5: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  16

employs physical resources and other components to transform economic data into

accounting, information, with the purpose of satisfying the information needs of a

variety of users.” Yang dapat berarti sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan

struktur di dalam suatu entitas, seperti perusahaan bisnis, yang memperkerjakan sumber

daya fisik dan komponen-komponen lainnya untuk mengubah data ekonomi ke dalam

informasi akuntansi.

Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney (2006, p6-7), terdapat 6 (enam) komponen dalam sistem

informasi akuntansi, yaitu :

1. Orang yang mengoperasikan sistem

2. Prosedur dan langkah – langkah, baik secara manual maupun otomatis, termasuk

pengumpulan, pemprosesan dan penyimpanan data mengenai kegiatan perusahaan.

3. Data mengenai organisasi dan proses bisnisnya

4. Perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data organisasi

5. Sarana teknologi informasi, termasuk komputer, perangkat tambahan, dan perangkat

jaringan komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,

memproses, serta megirim data dan informasi.

6. Pengendalian internal dan security measures yang mengamankan data dalam sistem

informasi akuntansi.

Menurut Gelinase et al. (2005, p9-12), komponen sistem informasi akuntansi

terdiri dari :

Page 6: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  17

1. Technology

Kemampuan kita untuk merencanakan dan mengatur operasi bisnis bergantung

kepada pengetahuan kita tentang keberadaan teknologi. Dukungan teknologi

informasi sudah sangat tinggi, sehingga prosedur operasional tradisional yang dulu

dilaksanakan secara manual, kini sudah berubah menjadi otomatisasi.

2. Database

Untuk menganalisa dan mempersiapkan informasi untuk pengambilan keputusan

oleh manajemen, dan untuk mengaudit laporan financial perusahaan, seorang

akuntan harus bisa mengakses dan menggunakan data dari database perusahaan, baik

database public maupun private.

3. Reporting

Dalam menyusun laporan berdasarkan sistem informasi, seorang akuntan harus

mengetahui output atau hasil yang ingin dicapai.

4. Controls

Dalam menyusun sistem pengendalian internal, harus dipertimbangkan tingkat

kompleksitas sistem informasi dan perkembangan teknologi. Seorang akuntan harus

bisa mengendalikan kondisi saat ini maupun konsisi yang akan datang.

5. Business Operation

Setiap perusahaan melakukan berbagai aktivitas operasional, seperti perekrutan

karyawan, pembelian barang, persediaan dan penerimaan kas dari pelanggan. Input

sistem informasi akuntansi disiapkan oleh bagian operasional dan outputnya

digunakan untuk mengatur kegiatan operasional.

6. Events Processing

Page 7: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  18

Proses kegiatan atau transaksi yang dilakukan perusahaan biasanya berupa

penjualan, produksi ( bila kegiatan industri), dan pembelian.

7. Management Decision Making

Informasi yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan dasar atas criteria atau

pengetahuan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan pihak manajemen.

8. System Development and Operation

Sistem informasi yang memproses kegiatan bisnis dan memberikan informasi bagi

manajemen untuk membuat keputusan harus dirancang, diimplementasikan dan

dioperasikan secara efektif.

9. Communication

Untuk mempresentasikan hasil kerja secara efektif, akuntan harus memiliki

kemampuan komunikasi yang baik secara lisan maupun tulisan.

10. Accounting and Auditing Principles

Untuk menyusun dan mengoperasikan sistem informasi akuntansi, seorang akuntan

harus mengetahui prosedur-prosedur akuntansi dan memahami audit terhadap sistem

informasi.

Menurut Jones dan Rama (2006, p6-7), kegunaan sistem informasi akuntansi ada 5

(lima), yaitu:

1. Production External Report (Memproduksi Laporan Eksternal)

Bisnis menggunakan sistem informasi akuntansi untuk memproduksi laporan khusus

untuk memenuhi kebutuhan dari investor, kreditor, penagih pajak dan agen-agen lain

yang berkaitan.

Page 8: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  19

2. Support Routine Activities (Mendukung Aktivitas Rutin)

Manajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas

operasi rutin selama siklus operasi perusahaan.

3. Decision Support (Mendukung Keputusan)

Informasi yang dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan rutin pada semua tingkatan

dari organisasi.

4. Planning and Contol (Perencanaan dan Pengendalian)

Sistem informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian yang

baik. Informasi memperhatikan anggaran dan biaya standard yang disimpan untuk

membandingkan gambaran anggaran dengan jumlah yang sebenarnya.

5. Implementing Internal Control (Implementasi Pengendalian Internal)

Pengendalian internal meliputi kebijaksanaan, prosedur, dan sistem informasi yang

digunakan untuk melindungi asset perusahaan dari kerugiaan atau penggelapan, dan

untuk memelihara data financial yang akurat. Hal ini memungkin dibangunnya

pengendalian di dalam sebuah sistem informasi akuntansi untuk membantu mencapai

tujuan tersebut.

McLeod menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi melaksanakan 4 (empat)

tugas dasar pengolahan data, antara lain pengumpulan data, manipulasi data,

penyimpanan data dan penyiapan dokumen.

1. Pengumpulan data

Sistem pengolahan data dan mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan

internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.

2. Manipulasi data

Page 9: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  20

Operasi manipulasi data meliputi :

a. Pengklasifikasian. Elemen-elemen data tertentu dalam catatan digunakan

sebagai kode.

b. Penyortiran. Catatan-catatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan kode

atau elemen data lain.

c. Perhitungan. Operasi aritmatika dan logika dilaksanakan pada elemen-

elemen data untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan.

d. Pengikhtisaran. Terdapat begitu banyak data yang perlu disintesis menjadi

bentuk total, subtotal, rata-rata dan seterusnya.

3. Penyimpanan data

Data disimpan pada media penyimpanan sekunder dan file dapat diintegrasikan

secara logis untuk membentuk suatu database.

4. Penyiapan data

Sistem informasi akuntansi memberikan hasil akhir untuk perorangan dan

organisasi baik di dalam dan di luar perusahaan, hasil akhir tersebut dipicu dalam 2

(dua) cara, yaitu :

a. Oleh suatu tindakan. Hasil akhir dihasilkan jika sesuatu terjadi.

b. Oleh jadwal waktu. Hasil akhir dihasilkan pada suatu saat tertentu.

Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Sedangkan karakteristik Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menurut McLeod

(2001), yaitu :

Page 10: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  21

1. Melaksanakan tugas yang diperlukan

Berdasarkan undang-undang perusahaan diharuskan memelihara catatan

kegiatannya. Manjemen perusahaan pasti menerapkan SIA sebagai cara

mencapai dan menjaga pengendalian.

2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar

Peraturan dan praktik yang diterima perusahaan menentukan cara

pelaksanaan pengelohan data.

3. Menangani data yang rinci

4. Berfokus pada historis

Data yang dikumpulkan oleh sistem informasi akuntansi umumnya

menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau.

5. Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menghasilkan output informasi bagi

manajer perusahaan seperti laporan laba atau rugi.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani

segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah

sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi

antara lain:

• Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

• Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan

keputusan.

• Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Page 11: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  22

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah

suatu sistem berbasis komputer yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen

lain untuk mengumpulkan dan mentransformasikan data yang menjelaskan kegiatan

perusahaan mejadi informasi yang berguna bagi pihak internal maupun eksternal.

2.6 Analisis Sistem

Menurut Whitten (2004, p38-39), “System analysis is the study of a business

problem domain to recommend improvement and specify the business requirement and

priorities for the solution.” Yang berarti bahwa analisis sistem adalah suatu

pembelajaran mengenai problem domain untuk merekomendasikan peningkatan dan

menspesifikasi kebutuhan bisnis serta memprioritaskan kebutuhan bisnis serta

memprioritaskan solusi.

Menurut O’Brien (2005, p348), “System analysis is an indepth study of end user

information needs that produces functional requirements that are used as the basic for

the design of a new information system,” Yang berarti bahwa sistem analisis merupakan

studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang

menghasilkan persyaratan fungsional (functional requirement) yang digunakan sebagai

dasar untuk desain sistem informasi baru.

2.6.1 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Oriented

pada Object (OOAD)

Menurut Mathiassen et al. (2000, p4 ), Metode yang menggunakan objek dan

kelas–kelas sebagai konsep kunci dan membangun 4 prinsip umum untuk analisis dan

design yaitu : model konteks sistem, penekanan arsitektur dengan mempertimbangkan

Page 12: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  23

actions, menggunakan kembali pola yang menggambarkan ide – ide design dengan

baik dan membentuk metode untuk setiap situasi pengembangan.

2.6.2 Rich Picture

Menurut Mathiassen (2000, p26), Rich Picture adalah gambaran informal yang

mempresentasikan illustrator tentang sebuah situasi. Pengembangan sistem dapat

menggunakan rich picture untuk menyatakan pandangan berbeda terhadap situasi

sebagai dasar untuk diskusi sistematis. Rich picture juga dapat digunakan sebagai alat

yang berguna untuk memfasilitasi komunikasi yang baik antara pengguna dalam

sistem.

Rich picture difokuskan pada aspek-aspek penting dari sistem tersebut, yang

ditentukan sendiri oleh pengembang sistem dengan mengunjungi perusahaan untuk

melihat bagaimana perusahaan beroperasi, berbicara dengan banyak orang untuk

mengetahui apa yang harus terjadi atau seharusnya terjadi, dan mungkin melakukan

beberapa wawancara formal.

Rich picture harus :

a. Berisi banyak informasi dan terbuka pada interpolasi

b. Menyajikan proses dan struktur secara koheren dan cara yang well-balanced

c. Menggambarkan paling sedikit satu area problematic

d. Berpoin apa ada beberapa sistem terkomputerisasi yang relevan

e. Kaya tetapi tidak chaotic

f. Menerangkan aspek kunci dari suatu situasi dengan cara mempromosikan

pemahaman pada banyak tingkatan

Page 13: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  24

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rich picture adalah gambaran dari

aspek-aspek penting yang dapat membantu pengguna sistem untuk memahami sistem

yang sedang dikembangkan.

2.6.3 Object

Menurut McLeod (2001), Object adalah suatu entitas fisik atau kejadian yang

dijelaskan dalam bentuk data dan prosesnya.

Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen, dan Stage (2000), “Object is an entity

with identity, state, and behavior.” Yang berarti setiap object tidak digambarkan secara

sendiri-sendiri, melainkan istilah kelas digunakan untuk menggambarkan kumpulan

objek.

Menurut Britton dan Doake (2000), Object adalah paket perangkat lunak yang

didalamnya terdapat data dan metode yang digunakan untuk memanipulasi data

tersebut.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa object merupakan suatu entitas

yang memiliki identity, state, dan behavior.

2.6.4 Object Oriented

Menurut Britton dan Doake (2000), Object oriented merupakan suatu sistem

pendekatan untuk mengembangkan software yang didasarkan atas data item, attribute,

dan operasi yang mendefinisikannya.

Page 14: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  25

Menurut Mathiassen (2000), keuntungan dari object oriented adalah :

1. Merupakan konsep yang sesuai untuk menjelaskan model fenomena dalam

sebuah kantor ataupun sistem komputerisasi yang dibuat dengan

mengggunakan bahasa sehari-hari (natural language).

2. Memberikan informasi yang jelas tentang konteks dari sistem

3. Mengurangi biaya perawatan (maintenance).

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa object oriented merupakan suatu

sistem untuk mengembangkan perangkat lunak yang didasarkan atas data item, atribut,

dan operasi.

2.6.5 Object Oriented Analysis (OOA)

Menurut Larman (2005), Object oriented analysis adalah suatu analisis yang

menekankan pada penemuan dan penjabaran object-object atau konsep-konsep di

dalam problem domain.

Menurut Whitten et.al. (2001), Object oriented analysis adalah teknik pembuatan

model yang mengintegrasikan data dan proses ke dalam suatu rancangan yang

dinamakan objek.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa object oriented analysis adalah

suatu cara untuk menganalisis objek dalam menentukan model dalam problem domain.

2.6.6 Object Oriented Design (OOD)

Menurut Larman (2005), Object oriented design lebih menekankan pada logika

perangkat lunak (software) yang diimplementasikan melalui bahasa pemrograman.

Page 15: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  26

Menurut Whitten et.al. (2001), Object oriented design adalah suatu pendekatan

yang digunakan untuk menspesifikasikan solusi perangkat lunak, hubungan antara

object, atribut, dan metode yang dimiliki.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa object oriented design adalah

aktivitas yang dilakukan untuk membuat solusi dari hubungan antara objek, atribut,

dan metode yang dimiliki oleh sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman

tertentu.

2.6.7 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

Menurut Whitten et.al. (2001), Object oriented analysis and design adalah

sekumpulan alat dan teknik untuk mengembangkan sistem yang akan menggunakan

objek teknologi dalam membangun sistem dan perangkat lunaknya (softwarenya).

Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen, dan Stage (2000), Object oriented

analysis and design (OOAD) terbagi dalam 4 (empat) aktivitas utama, yaitu problem

domain analysis, application-domain analysis, architectural design, dan component

design.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa object oriented analysis and

design adalah sekumpulan alat dan teknik untuk mengembangkan sistem dengan

menggunakan objek teknologi.

2.6.8 Class

Menurut Mathiassen (2000), Class merupakan kegiatan pertama dalam analysis

problem domain. Ada beberapa tugas utama dalam kegiatan ini, yaitu : abstraksi

Page 16: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  27

fenomena dari problem domain dalam objek dan kegiatan; klasifikasi objek dan event;

pemilihan kelas-kelas dan event-event yang akan dipelihara informasinya oleh sistem.

Pemilihan kelas-kelas tersebut bertujuan untuk mendefinisikan dan membatasi

problem domain. Sementara pemilihan kumpulan event yang dialami atau dilakukan

oleh satu atau lebih objek bertujuan untuk membedakan tiap-tiap kelas dalam problem

domain. Kegiatan kelas akan menghasilkan event table. Dimensi horizontal dari event

table berisi kelas-kelas yang terpilih, sementara dimensi vertikal berisi kegiatan-

kegiatan terpilih dan tanda cek digunakan untuk mengindikasikan objek-objek dari

kelas yang berhubungan dalam kegiatan tertentu. Untuk lebih jelasnya, event table

dapat dilihat pada table 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1 Contoh Event Table

Event

Class

Customer Assisstant Apprentice Appointment Plan

Reserved V V V V

Cancelled V V V

Treated V V

Employed V V

Resigned V V

Graduated V

Agreed V V V

Page 17: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  28

2.6.9 Structure

Menurut Mathiassen (2000), kegiatan kedua dalam analisis problem domain ini

bertujuan untuk mencari hubungan sruktural yang abstrak dan umum antara kelas-

kelas dan mencari hubungan yang konkrit dan spesifik antara objek-objek dalam

problem-domain.

Terdapat 2 (dua) jenis stuktur antar kelas yaitu generalisasi dan penggolongan.

Generalisasi adalah hubungan antara dua atau lebih kelas yang lebih khusus (sub

kelas) dengan sebuah kelas yang lebih umum (super kelas). Dimana hubungan

spesialisasi tersebut dinyatakan dengan rumus ”is-a”. Penggolongan adalah kumpulan

kelas yang saling berhubungan yang membantu memperoleh dan menyediakan

ringkasan problem-domain. Sebagai contoh : penggolongan “mobil” berisi semua

kelas yang berhubungan dengan jelas kelas dan komponen-komponennya. Terdapat

dua jenis hubungan antar objek yaitu : agregasi dan asosiasi.

Agregasi adalah hubungan sejumlah objek inferior yang merupakan bagian (the

parts) dari sebuah objek superior yang merupakan dasar (the whole) bagi beberapa

objek inferior tersebut dimana hubungan antara sejumlah objek yang memiliki arti

dimana objek-objek yang saling berhubungan tersebut tidak merupakan bagian dari

objek yang lainnya.

Hasil dari kegiatan struktur ini adalah class diagram. Class diagram

menghasilkan ringkasan model problem-domain yang jelas dengan menggambarkan

semua struktur hubungan static antar kelas dan objek yang ada dalam model dari

sistem yang berubah-ubah.

Page 18: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  29

2.6.10 Behaviour

Menurut Mathiassen (2000), Kegiatan behaviour adalah kegiatan terakhir dalam

analisa problem-domain yang bertujuan uuntuk memodelkan apa yang telah terjadi

(perilaku dinamis) dalam problem-domain system sepanjang waktu. Tugas utama

dalam kegiatan ini adalah : menggambarkan pola perilaku (behaviour pattern) dan

attribute dari setiap kelas. Hasil dari statechart diagram yang dapat dilihat pada

gambar 2.1 dibawah ini :

Gambar 2.1 Contoh Statechart Diagram

Perilaku dari suatu objek ditentukan oleh urutan kegiatan-kegiatan (penelusuran

kegiatan) yang harus dilewati oleh objek tertentu tersebut sepanjang waktu. Sebagai

contoh : kelas “pelanggan” harus melalui event race : account opened – amount

deposited – amount withdrawen – amount deposited – account closed sepanjang

hidupnya.

Page 19: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  30

Tiga jenis notasi untuk behavioural pattern yaitu sequence dimana event muncul

satu per satu secara berurutan; selection dimana terjadi pemilihan satu event dari

sekumpulan event yang muncul; iteration dimana sebuah event muncul sebanyak nol

atau beberapa kali.

2.6.11 Application Domain Analysis

Mengacu pada mathiassen (2000), Application domain adalah organisasi yang

mengatur, memonitor, atau mengendalikan problem domain. Analisis application

domain menfokuskan pada bagaimana target sistem akan digunakan dengan

menentukan kebutuhan function dan antarmuka sistem. Untuk lebih jelasnya kegiatan-

kegiatan yang dilakukan dalam Application Domain Analysis dapat dilihat pada table

2.2 berikut ini.

Table 2.2 Kegiatan Application Domain Analysis

Kegiatan Isi Konsep Usage Bagaimana sistem berinteraksi

dengan orang lain dalam konteks. Use case dan actor

Function Bagaimana kemampuan sistem dalam memproses informasi.

Function

Interface Kebutuhan antarmuka dari sistem target.

Interface, user interface, dan sistem interface

Page 20: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  31

2.6.12 Usage

Menurut Mathiassen (2000), Kegiatan usage merupakan kegiatan pertama dalam

analisis application domain yang bertujuan untuk menentukan bagaimana actor-actor

yang merupakan pengguna atau sistem lain berinteraksi dengan sistem yang dituju.

Interaksi antar actor dengan sistem tersebut dinyatakan dalam use case. Use case

dapat dimulai oleh actor atau oleh sistem target. Hasil dari analisis kegiatan usage ini

adalah deskripsi lengkap dari semua use case dan actor yang ada yang digambarkan

dalam table actor atau use case diagram. Dennis dan Wixom (2003) mengungkapkan

use case diagram adalah diagram yang mengggambarkan fungsi dari sebuah sistem

dan berbagai macam pengguna yang akan berinteraksi dengan sistem.

Cara untuk mengidentifikasi actor adalah dengan mengetahui alasan actor

menggunakan sistem. Masing-masing actor memiliki alasasan yang berbeda untuk

menggunakan sistem. Cara lainnya yaitu dengan melihat peran dari actor seperti yang

dinyatakan oleh use case dimana actor tersebut terlibat. Masing-masing actor

memiliki peran yang berbeda-beda.

Setiap actor akan berkorespondensi dengan kelas dalam problem domain yang

berbeda karena mereka memiliki pola behavioural objek yang berbeda-beda. Actor

dapat digambarkan dalam spesifikasi actor tersebut. Tujuan merupakan peran dari

actor dalam sistem target.

Sementara karakteristik menggambarkan aspek-aspek yang penting dari actor.

Use case dapat digambarkan dengan menggunakan spesifikasi use case, dimana use

case dijelaskan secara singkat namun jelas dan dapat disertai dengan keterangan objek

Page 21: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  32

sistem yang terlibat dan function dari use case tersebut atau dengan diagram statechart

karena use case adalah sebuah fenomena yang dinamik.

Menurut Bennet (2003), Cara untuk mendokumentasikan use case adalah

mengggunakan template yang terdiri dari beberapa bagian yaitu nama dari use case,

precondition (hal yang harus benar sebelum use case berlangsung), past-condition (hal

yang harus benar setelah use case berlangsung), purpose (hal yang ingin dicapai oleh

use case), description (ringkasan dari dokumentasi use case), normal course (kegiatan

yang harus dilakukan oleh actor sepanjang transaksi atau fungsi tertentu), dan

alternative course (kegiatan yang harus dilakukan actor pada saat terjadi kesalahan).

Bennet juga mengungkapkan use case diagram mempunyai dua jenis hubungan

(relationship) yaitu : extend dan include. Hubungan extend digunakan ketika ingin

menunjukkan bahwa use case menyediakan fungsi tambahan yang mungkin digunakan

oleh use case lain. Sedangkan hubungan include digunakan oleh ketika terjadi urutan

behaviour yang sering kali digunakan oleh sejumlah use case dan ingin dihindari

pengkopian deskripsi yang sama ke setiap use case yang akan menggunakan perilaku

tersebut.

2.6.13 Sequence Diagram

Menurut Bennet (2003), Sequence diagram membentu seorang analis kebutuhan

mengidentifikasikan rincian dari kegiatan yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi

dari sebuah use case. Tidak ada suatu sequence diagram yang benar untuk use case

tertentu, melainkan ada sejumlah sequence diagram yang masing-masing diagram

tersebut dapat lebih atau kurang memenuhi kebutuhan use case.

Page 22: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  33

2.6.14 Function

Menurut Mathiassen (2000), kegiatan function memfokuskan pada bagaimana

cara sebuah sistem dapat membantu actor dalam melaksanakan pekerjaan mereka.

Function memiliki empat tipe yang berbeda yaitu :

1. Update, function ini disebabkan oleh event problem-domain dan menghasilkan

perubahan dalam state atau keadaan dari model tersebut.

2. Signal, function ini disebabkan oleh perubahan keadaan atau state dari model

yang dapat menghasilkan reaksi pada konteks. Reaksi ini dapat berupa tampilan

bagi actor dalam application domain, atau intervensi langsung dalam problem

domain.

3. Read, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam pekerjaan actor

dan mengakibatkan sistem menampilkan bagian yang berhubungan dengan

informasi dalam model.

4. Compute, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam pekerjaan

actor dan berisi perhitunagn yang melibatkan informasi yang disediakan oleh

actor atau model, hasil dari function ini adalah tampilan dari hasil komputasi.

Tujuan dari kegiatan function adalah untuk menentukan kemampuan sistem

memproses informasi. Hasil dari kegiatan ini adalah sebuah daftar fungsi yang

merinci fungsi yang kompleks. Daftar fungsi harus lengkap, menyatakan kebutuhan

kolektif dari pelanggan dan actor dan harus konsisten dengan use case.

Cara untuk mengidentifikasikan function adalah dengan melihat deskripsi

problem domain yang dinyatakan dalam class dan event, dan melihat deskripsi

Page 23: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  34

application domain yang dinyatakan dalam use case. Kelas dapat menyebabkan

munculnya function read dan update. Event memungkinkan munculnya kebutuhan

terhadap function update. Sementara use case dapat menyebabkan munculnya segala

macam tipe function.

2.6.15 User Interface

Menurut Mathiassen (2000), Interface menghubungkan sistem dengan semua

actor yang berhubungan dalam konteks. Ada dua jenis interface atau antar muka,

yaitu : antar muka pengguna yang menghubungkan pengguna dengan sistem dan

antar muka sistem yang menghubungkan sistem dengan sistem yang lainnya.

Sebuah user interface yang baik harus dapat beradaptasi dengan pekerjaan dan

pemahaman user terhadap sistem. Kualitas antar muka pengguna ditentukan oleh

kegunaan atau usability interface tersebut bagi pengguna. Usability bergantung pada

siapa yang menggunakan dan situasi pada saat sistem tersebut digunakan. Oleh

sebab itu usability bukan sebuah ukuran yang pasti dan objektif.

Ada empat jenis pola dialog yang penting dalam menentukan interface

pengguna, yaitu : pola menu-selection yang terdiri dari daftar pilihan yang mungkin

dalam interface pengguna, pola command-language dimana user memasukkan dan

memulai format perintah sendiri, pola direct manipulation dimana user memilih

objek dan melaksanakan function atas objek dan melihat hasil dari interaksi mereka

tersebut.

Kegiatan analisis user interface ini berdasarkan pada hasil dari kegiatan

analisis lainnya, yaitu problem domain, kebutuhan functional dan use case. Hasil

Page 24: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  35

dari kegiatan ini adalah sebuah deskripsi elemen-elemen interface pengguna dan

interface sistem yang lengkap, dimana kelengkapan menunjukkan pemenuhan

kebutuhan pengguna. Hasil ini harus dilengkapi dengan sebuah diagram navigasi

yang menyediakan sebuah ringkasan dari elemen-elemen user interface dan

perubahan antar elemen-elemen tersebut.

2.6.16 Architecture Design

Keberhasilan suatu sistem ditentukan oleh kekuatan desain arsitekturalnya.

Arsitektur membentuk sistem sesuai dengan fungsi sistem tersebut dan dengan

memenuhi kriteria desain tertentu. Arsitektur juga berfungsi sebagai kerangka untuk

kegiatan pengembangan yang selanjutnya. Dan sebuah arsitektur yang tidak jelas

akan menghasilkan banyak pekerjaan yang sia-sia. Untuk lebih jelasnya, kegiatan-

kegiatan yang dilakukan selama tahap desain arsitektur dapat dilihat pada tabel 2.3

berikut ini.

Table 2.3 Kegiatan Desain Arsitektur

Kegiatan Isi Kondisi Criteria Kondisi dan criteria untuk pendesainan Criterion Component Bagaimana sistem dibentuk menjadi

komponen-komponen Arsitektur komponen

Proses Bagaimana proses sistem didistribusikan dan dikoordinasi

Arsitektur proses

Page 25: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  36

2.6.16.1 Criteria

Menurut Mathiassen (2000) dalam menciptakan sebuah desain yang baik

diperlukan pertimbangan mengenai kondisi-kondisi dari setiap proyek yang dapat

mempengaruhi kegiatan desain, yaitu :

1. Technical, yang terdiri dari pertimbangan : penggunaan hardware, software dan

sistem lain yang telah dimiliki dan dikembangkan, pengaruh kemungkinan

penggabungan pola-pola umum dan komponen yang telah ada terhadap arsitektur

dan kemungkinan pembelian komponen standar.

2. Conceptual, yang terdiri dari pertimbangan : perjanjian kontrak, rencana untuk

pengembangan lanjutan, pembagian kerja antara pengembang.

3. Human, yang terdiri dari pertimbangan : keahlian dan pengalaman orang yang

terlibat dalam kegiatan pengembangan dengan sistem yang serupa dan dengan

platform teknis yang akan didesain. Karena tidak ada cara-cara tertentu atau

mudah untuk menghasilkan suatu desain yang baik. Banyak perusahaan

menciptakan suatu standar dan prosedur untuk memberikan jaminan terhadap

kualitas sistem. Disinilah kegiatan kriteria dapat membantu dengan menetapkan

prioritas desain untuk setiap proyek tertentu. Sebuah desain yang baik memiliki

tiga ciri-ciri, yaitu :

a. Tidak memiliki kelemahan

Syarat ini menyebabkan adanya penekanan pada evaluasi dari kualitas

berdasarkan review dan eksperimen dan membantu dalam menentukan

prioritas dari criteria yang mengatur dalam kegiatan pendesainan. Tabel 2.4

Page 26: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  37

dibawah ini menjelaskan beberapa kriteria umum yang digunakan dalam

kegiatan desain yang berorientasi objek.

Table 2.4 Beberapa criteria dalam perancangan

Criteria Ukuran dari Usable Kemampuan sistem untuk menyesuaikan diri dengan

konteks, organisasi yang berhubungan dengan pekerjaan dan teknis.

Secure Ukuran keamanan sistem dalam menghadapi akses yang tidak terotorisasi terhadap data dan fasilitas.

Efficient Eksploitasi ekonomis terhadap fasilitas platform teknis.

Correct Pemenuhan dari kebutuhan Reliable Pemenuhan ketepatan yang dibutuhkan untuk

melaksanakan fungsi. Maintainable Biaya untuk menentukan dan memperbaiki

kerusakan. Testable Biaya untuk memastikan bahwa sistem yang dibentuk

dapat melaksanakan fungsi yang diinginkan. Fleksible Biaya untuk mengubah sistem yang dibentuk. Comprehensible Usaha yang diperlukan untuk mendapatkan

pemahaman terhadap sistem. Reusable Kemungkinan untuk menggunakan bagian sistem

pada sistem lain yang berhubungan. Portable Biaya untuk memindahkan sistem ke platform teknis

yang berbeda. Interoperable Biaya untuk menggabungkan sistem ke sistem yang

lain.

b. Menyeimbangkan beberapa kriteria

Konflik sering terjadi antar kriteria, oleh sebab itu untuk menentukan kriteria

mana yang akan diutamakan dan bagaimana cara untuk menyeimbangkan

dengan kriteria-kriteria yang lain bergantung pada situasi sistem tertentu.

c. Usable, fleksible, dan comprehensible

Kriteria-kriteria ini bersifat universal dan digunakan pada hampir setiap

proyek pengembangan sistem.

Page 27: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  38

2.6.16.2 Component Architecture

Menurut Mathiassen (2000), Component architecture adalah sebuah struktur

sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan. Komponen

merupakan kumpulan dari bagian-bagian program yang membentuk suatu kesatuan

dan memiliki fungsi yang jelas.

Sebuah component architecture yang baik membuat sistem menjadi lebih

mudah untuk dipahami, mengorganisasikan pekerjaan desain, menggambarkan

stabilitas dari konteks sistem dan mengubah tugas desain menjadi beberapa tugas

yang lebih tidak kompleks.

Beberapa pola umum dalam desain komponen architecture :

1. layered architecture

merupakan bentuk yang paling umum dalam software. Contoh dari pola ini

adalah model OSI yang sudah menjadi ISO uuntuk model jaringan. Sebuah

layered architecture terdiri dari beberapa komponen yang dibentuk menjadi

lapisan-lapisan dimana lapisan yang berada di atas bergantung pada lapisan yang

ada dibawahnya. Perubahan yang terjadi pada suatu lapisan akan mempengaruhi

lapisan diatasnya.

2. generic architecture

Pola ini digunakan untuk merinci sistem dasar yang terdiri dari antar muka,

function, dan komponen-komponen model. Dimana komponen model terletak

pada lapisan yang paling bawah, diikuti dengan system function dan interface

component diatasnya.

Page 28: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  39

3. client-server architecture

Pola ini awalnya dikembangkan untuk mengatasi masalah distribusi sistem di

antara beberapa processor yang tersebar secara geografis. Komponen pada

arsitektur ini adalah sebuah server dan beberapa client. Tanggung jawab dari

server adalah menyediakan database dan resources yang disebarkan kepada

client melalui jaringan. Sementara client memiliki tanggung jawab untuk

menyediakan antarmuka lokal untuk setiap penggunanya.

Berikut tabel 2.5 adalah beberapa jenis distribusi dalam client-server

architecture dimana U adalah user interface, F adalah function, dan M adalah model.

Tabel 2.5 Client Server Architecture

Client Server Architecture U U + F + M Distributed presentation U F + M Local presentation U + F F + M Distributed functionality U + F M Centalized data U + F + M M Distributed Data

2.6.16.3 Process Architecture

Menurut Mathiassen (2000), Proses arsitektur adalah struktur dari sistem

eksekusi yang terdiri dari proses-proses yang paling tergantung. Untuk

mengeksekusi atau menjalankan sebuah sistem yang dibutuhkan processor.

Sedangkan external device adalah processor khusus yang tidak dapat menjalankan

program. Proses arsitektur harus dapat memastikan bahwa sistem dapat dijalankan

secara memuaskan dengan menggunakan processor yang telah tersedia.

Page 29: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  40

Objek-objek yang terlibat dalam sistem berorientasi objek yang berjalan dapat

dibagi menjadi dua , yaitu : Active objek yang telah diberikan sebuah proses dan

aktif selama sistem dijalankan dan komponen program, sebuah modul fisik dari kode

program yang pasif selama eksekusi sistem kecuali pada saat dipanggil sebagai

bagian dari eksekusi sistem kecuali pada saat dipanggil sebagai bagian dari eksekusi

proses tersebut selesai dijalankan.

Kegiatan arsitektur proses bermula dari komponen logic yang dihasilkan oleh

kegiatan komponen dan bertujuan untuk menentukan stuktur fisik dari sebuah sistem

dengan : mendistribusikan komponen-komponen program ke processor yang akan

digunakan untuk eksekusi sistem, mengkoordinasikan pembagian sumber daya

dengan active objek dan menghasilkan arsitektur yang tidak memiliki hambatan.

Sumber daya yang pada umumnya digunakan secara bersama, yaitu :

1. Processor

Terjadi apabila dua atau lebih proses yang dieksekusi secara bersamaan pada satu

processor.

2. Program component

Terjadi bila terdapat dua atau lebih proses yang secara bersamaan memanggil

operasi pada komponen.

3. External device

Misalnya pada penggunaan printer yang terhubung melalui network.

Page 30: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  41

2.6.16.4 Component Design

Tujuan dari kegiatan desain komponen ini adalah untuk menentukan

implementasi kebutuhan dalam rangka kerangka arsitektural. Kegiatan desain

komponen bermula dari spesifikasi arsitektural dan kebutuhan sistem, sedangkan

hasil dari kegiatan ini adalah spesifikasi dari komponen yang saling berhubungan.

Berikut table 2.6 ini adalah beberapa kegiatan dari selain desain komponen.

Tabel 2.6 Kegiatan Perancangan Komponen

Kegiatan Context Konsep Model component

Bagaimana suatu model digambarkan sebagai kelas dalam sebuah sistem

Model component and attribute

Function component

Bagaimana suatu function diimplementasikan

Function component and operation

Connecting component

Bagaimana komponen-komponen dihubungkan

Component and connection

2.6.16.5 Model Component

Menurut Mathiassen (2000), Model analisis problem domain

menggambarkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem kemudian

diimplementasikan dalam komponen model. Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa komponen model adalah bagian dari sistem yang mengimplementasikan

model problem domain. Tujuan dari komponen model adalah untuk mengirimkan

data sekarang dan historic ke function, interface dan pengguna dan sistem yang

lain. Konsep utama dalam desain komponen model adalah struktur.

Page 31: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  42

Hasil dari kegiatan komponen model adalah revisi dari class diagram dari

kegiatan analisis. Kegiatan revisi biasnaya terdiri dari kegiatan menambahkan

class, attribute dan struktur baru yang mewakili event.

2.6.16.6 Function Component

Menurut Mathiassen (2000), Function component adalah bagian dari sistem

yang mengimplementasikan kebutuhan fungsional. Tujuan dari function

component adalah untuk memberikan akses bagi user interface dan komponen

sistem lainnya ke model, oleh karena itu function component adalah penghubung

antara model dan usage.

Function didesain dan diimplementasikan dengan menggunakan operasi dari

kelas sistem. Operasi adalah suatu proses yang dispesifikasikan dalam sebuah

kelas dan dijalankan melalui objek dari kelas tersebut.

Hasil utama dari kegiatan ini adalah class diagram untuk komponen function

dan perpanjangan dari class diagram komponen model. Sub kegiatan ini

menghasilkan kumpulan operasi yang dapat mengimplementasikan fungsi sistem

seperti yang ditentukan dalam analisis problem domain dan function list.

1. Merancang function sebagai operation

2. Menulusuri pola yang dapat membantu dalam implementasi function sebagai

operation

3. Spesifikasi operasi yang kompleks.

Page 32: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  43

2.7 UML

Menurut Larman (2005, p4), UML adalah notasi untuk membuat model sistem

dengan menggunakkan konsep object oriented.

Menurut Jones dan Rama (2006, p60), “The unified modelling language (UML)

is a language used for specifying, visualizing constructing and documenting an

information system.” Yang berarti bahwa UML adalah sebuah bahasa yang digunakan

untuk menspesifikasi, visualisasi, konstruksi, dan mendokumentasikan sistem informasi.

Sedangkan menurut Schatz (2002), UML dibagi menjadi empat bagian, yaitu :

1. Class diagram

2. Use case diagram

3. Activity diagram

4. Implementation diagram

Empat aktivitas utama dalam membuat UML class diagram, yaitu :

a. Menempatan transaction table yang dibutuhkan pada UML class diagram.

b. Menempatkan master table yang dibutuhkan pada UML class diagram.

c. Menentukan hubungan yang dibutuhkan antar masing-masing table (transaction and

master)

d. Menentukan atribute yang dibutuhkan.

Menurut Yudi Purnawan (2008), UML merupakan bahasa pemodelan yang

digunakan unutk menggambarkan suatu aktivitas. UML dapat digunakan uuntuk

memodelkan proses bisnis, tahapan proses pengembangan perangkat lunak, tahapan

Page 33: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  44

proses dalam berbagai sistem serta untuk memodelkan semua konstruksi yang

mempunyai sifat statis dan dinamis.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa UML adalah sebuah alat yang

digunakan untuk mendesain dokumentasi data dengan menggunakan konsep objek

oriented.

2.8 Class Diagram

Dikutip dari jurnal akademik, Class Diagram menggambarkan struktur dan

deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment,

pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok :

1. nama (dan stereotype)

2. Atribut

3. Metode

Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut :

• Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.

• Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang besangkutan dan anak-anak yang

mewarisinya.

• Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

Hubungan antar Class :

Page 34: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  45

1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang

memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class

lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class.

2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas…”)

3. Pewarisan (Inheritance), yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan

dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metode class asalnya dan

menambahkan fungsional baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya.

Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class

kepada class lain.

2.9 Use Case Diagram

Menurut Mathiassen (2001, p120), “Use case adalah suatu pola interaksi antara

sistem, actor dan application domain.”

Menurut Jones dan Rama (2006, p288), “Use case adalah rangkaian langkah –

langkah yang melibatkan interaksi antara actor dan sistem untuk tujuan tertentu.”

2.10 Activity Diagram

Menurut Whitten (2004, p450), “Activity diagram is a diagram that can be used

to depict the flow of a business process, the steps of a use case, or the logic of an object

behaviour (method).” Yang berarti bahwa activity diagram adalah sebuah diagram yang

Page 35: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  46

dapat digunakan untuk menggambarkan alur proses bisnis, langkah – langkah use case

atau logika object behaviour.

Menurut Jones dan Rama (2006, p60), “ Activity diagram present plays the role

of a “map” in understanding business processes by showing the sequence of activities in

the processes by showing the sequence of activities in the process.” Yang berarti bahwa

activity diagram memainkan peranan penting sebagai peta dalam memahami proses-

proses bisnis dengan menunjukkan aktivitas-ativitas dalam proses.

2.11 Klasifikasi Activity Diagram

2.11.1 Overview Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p61), “The overview activity diagram presents a

high-level view of the business process by documenting the key events, the information

flows among these events.” Yang berarti bahwa overview activity diagram adalah UML

activity diagram yang mempresentasikan gambaran umum pada level tertinggi atas

proses bisnis yang mencakup dokumentasi transaksi atau event-event, arus informasi

antar event-event tersebut.

Jones dan Rama (2006, p65) menyatakan langkah-langkah dalam membuat

overview activity diagram sebagai berikut :

1. Baca narasi dan identifikasi event-event pokok

2. Beri tanda atau notasi pada narasi untuk menunjukkan cakupan event dan nama

event tersebut

Page 36: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  47

3. Tampilkan agent yang berpartisipasi dalam proses bisnis dengan menggunakan

swimlane diagram

4. Gambar masing-masing event dan tunjukkan urutan-urutannya

5. Gambar dokumen-dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis.

Tunjukkan arus informasi dari event ke dokumen dan sebaliknya.

6. Gambar tabel (file) yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis. Tunjukkan

arus informasi dari event ke tabel dan sebaliknya.

2.11.2 Detailed Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p61), “The detailed activity diagram is the

similar to a map of a city or town. It provides a more activities associated with one or

two more events shown on the overview diagram.” Yang berarti bahwa detailed

activity diagram menyediakan tampilan rinci atas hubungan aktivitas antar beberapa

event dalam overview activity diagram.

Jones dan Rama (2006, p80) menyatakan langkah-langkah dalam membuat

detailed activity diagram sebagai berikut :

1. Tandai pada narasi untuk menentukan aktivitas-aktivitas

2. Siapkan sebuah workflow table

3. Tentukan diagram-diagram rinci yang diperlukan

4. Untuk tiap diagram rinci, lakukan langkah-langkah berikut :

a. Buat swimlane diagram

b. Buatlah sebuah segiempat bersudut bulat untuk setiap event

c. Gunakan garis penghubung penuh untuk menggambarkan urutan aktivitas

Page 37: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  48

d. Buatlah simbol dokumen-dokumen yang digunakan aktivitas dalam diagram

e. Gunakan garis penghubung putus untuk menghubungkan aktivitas dan

dokumen

f. Buatlah symbol tabel yang digunakan aktivitas dalam diagram

g. Gunakan garis penghubung putus uuntuk menghubungkan aktivitas dan tabel

2.11.3 Navigation Diagram

Menurut Mathiassen (2000, p344), “Navigation diagram adalah suatu statechart

diagram yang khusus dan menekankan terhadap keseluruhan perubahan dari user

interface. Diagram tersebut menunjukkan keterlibatan dan transisi diantara windows.

2.12 Event

Menurut Mathiassen (2001, p51), “Event adalah suatu kejadian yang melibatkan

satu objek atau lebih.”

Menurut Bennett (2006, p651), “Event is an occurrence that is of significance to

the information system and may be included in a state machine.” Yang berarti bahwa

event adalah sebuah kejadian yang signifikan untuk sistem informasi dan termasuk

dalam organisasi.

Jones dan Rama (2006, p18), menyatakan langkah-langkah dalam mengidentifikasi

event, antara lain :

1. Kenali event pertama dalam proses yang terjadi ketika seseorang atau departemen

dalam organisasi tersebut bertanggung jawab atas suatu aktivitas.

Page 38: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  49

2. Kesampingkan aktivitas – aktivitas yang tidak memerlukan partisipasi internal

agent.

3. Kenali suatu event baru ketika terjadi perpindahan tanggung jawab dari satu internal

agent ke internal agent lainnya.

4. Kenali suatu event baru ketika suatu proses berhenti dan dilanjutkan kemudian oleh

internal agent yang sama.

5. Gunakan suatu nama event dan jelaskan dampak atau peranan event tersebut secara

umum.

2.13 Database

Menurut Sawyer dan Williams (2005), Database adalah kumpulan file-file yang

terkait pada sebuah sistem komputer, file komputer dikelompokkan sesuai ciri dan

kegunaanya, jadi mereka bisa dicari dengan mudah. Database penting karena pebisnis

dan perusahaan dapat melacak dan mengatur pekerjaan mereka.

Menurut Britton dan Doake (2003, p266), “Database adalah semua data yang

dibutuhkan untuk mendukung operasi organisasi yang meliputi aktivitas mengumpulkan,

mengorganisasikan, dan merawat secara tersentralisasi.”

2.14 Rancangan Formulir

Menurut Mulyadi (2001, p3), “Formulir adalah dokumen yang digunakan

untuk merekam terjadinya transaksi.”

Formulir dalam perusahaan bermanfaat untuk :

• Menetapkan tanggungjawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan.

Page 39: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  50

• Untuk merekam data transaksi bisnis perusahaan

• Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan

semua kejadian dalam bentuk tulisan.

• Untuk menyampaikan informasi pokok dari satu orang ke orang lain

di dalam organisasi yang sama atau keorganisasian lain.

2.15 Rancangan Layar (Interface)

Menurut Mathiassen (2001, p151), “Interface adalah suatu tampilan yang

menyediakan sebuah model dan fungsi dari sistem untuk actor.”

2.16 Rancangan Laporan

Menurut Mulyadi (2001, p5), “Laporan adalah informasi yang merupakan keluaran

sistem akuntansi dan berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor

komputer.”

2.17 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang Usaha dan Penerimaan Kas

Proses Bisnis

Menurut jones dan Rama (2003), Proses bisnis adalah urutan aktivitas yang

dijalankan oleh perusahaan untuk memperoleh, memproduksi, menjual barang dan

jasa.proses bisnis sebuah perusahaan dapat dilihat melalui siklus transaksi proses bisnis

tersebut dan dapat dikelompokkan ke dalam tiga siklus transaksi utama, yaitu :

1. Siklus perolehan atau pembelian yang meliputi proses pembelian barang dan jasa.

2. Siklus konversi yang meliputi proses untuk mengubah sumber daya yang diperoleh

menjadi barang dan jasa.

Page 40: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  51

3. Siklus pendapatan yang meliputi proses penyediaan barang dan jasa kepada

pelanggan.

Menurut Jones dan rama (2003), siklus pendapatan dari tiap jenis perusahaan

hampir serupa dan terdiri dari beberapa atau seluruh kegiatan berikut ini :

1. Menanggapi pertanyaan pelanggan

2. Mengembangkan perjanjian untuk menyediakan barang dan jasa di masa yang akan

datang dengan pelanggan.

3. Menyediakan jasa atau mengirimkan barang ke pelanggan.

4. Mengakui pendapatan atas barang dan jasa yng telah disediakan

5. Mengumpulkan kas

6. Menyetor kas ke bank

7. Menyiapkan laporan

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004), seluruh kegiatan perusahaan yang

berhubungan secara financial dapat dipandang sebagai bagian dari proses bisnis yang

sangat beragam.

Proses bisnis adalah sekumpulan tugas yang saling berhubungan yang melibatkan

data, unit organisasi dan urutan waktu yang logis. Hopwood dan Bodnar juga

mengungkapkan bahwa siklus transaksi merupakan alternatif lain untuk memandang

kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan. Siklus transaksi secara tradisional dapat

dikelompokkan ke dalam empat siklus yang umum yaitu :

Page 41: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  52

1. Siklus pendapatan yang terdiri dari event-event yang berhubungan dengan kegiatan

pendistribusian barang dan jasa ke entitas yang lain dan kegiatan pengumpulan

pembayaran atas pedistribusian barang yang telah dilakukan.

2. Siklus pengeluaran yang terdiri dari event-event yang berhubungan dengan kegiatan

perolehan barang dan jasa dari entitas lain dan penyelesaian kewajiban dari kegiatan

perolehan tersebut.

3. Siklus produksi yang terdiri dari event-event yang berhubungan dengan kegiatan

pengubahan sumber daya menjadi barang dan jasa.

4. Siklus keuangan yang terdiri dari event yang berhubungan dengan perolehan dan

manajemen dana kapital, termasuk kas.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004), Proses bisnis manajemen pesanan

pelanggan terdiri dari kegiatan : pertanyaan, pengikatan kontra, entry order, pengiriman,

penagihan. Sedangkan proses bisnis akun pelanggan mulai dari pemprosesan piutang

sampai pengumpulan pembayaran pelanggan. Kegiatan pertanyaan dan pengikatan

kontrak adalah kegiatan opsional yang mungkin diperlukan dalam proses bisnis

manajemen pesanan pelanggan dari beberapa organisasi.

2.17.1 Penjualan

Menurut Hollander et al. (2000, p230), penjualan merupakan suatu rangkaian

operasi yang berhubungan dengan pelanggan dan membantu pelanggan mendapatkan

barang dan jasa, mengirimkan barang dan jasa yang diminta serta menagih pembayaran

atas barang dan jasa tersebut.

Page 42: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  53

Menurut Warren et al. (2005, p290), penjualan adalah jumlah yang

dibebankan kepada pelanggan untuk barang yang dijual, baik secara tunai maupun

kredit.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penjualan merupakan pemindahan

resiko dan manfaat kepemilikan barang atau jasa dari pihak yang memiliki barang

atau jasa (penjual) kepada pihak yang membutuhkan barang atau jasa tersebut

(pembeli). Kegiatan penjualan terdiri dari penjualan barang atau jasa serta kredit

maupun tunai. Kegiatan penjualan ini merupakan salah satu sumber penghasilan utama

bagi setiap perusahaan.

2.17.2 Piutang Usaha

Menurut Horngren & Harrison (2004), Piutang merupakan klaim uang

perusahaan maupun individual. Klaim tersebut didapatkan dari penjualan barang atau

jasa ataupun dari peminjamana uang. Piutang perusahaan adalah jumlah yang

terhutang dari pelangggan dan termasuk aktiva lancar.

Menurut Kieso (2004), piutang adalah “Claim held against customer and other

for money, goods, or service.” Kieso juga menjelaskan, “Accounts receivable are oral

promises of the purchaser to pay for goods and service sold. They are normally

collectible within 30 to 60 days and represent “open accounts” resulting from short-

term extensions of credit.”

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004, p272), Piutang adalah uang yang

terhutang oleh konsumen atas barang yang telah dijual atau jasa yang diberikan

kepadanya. Piutang menunjukkan kredit konsumen dan informasi mengenai

Page 43: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  54

pembayaran yang telah dilakukan, yang bermanfaat bagi administrasi kebijakan kredit

perusahaan secara keseluruhan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa piutang adalah aset yang diharapkan

dapat berubah menjadi kas dalam jangka waktu yang relatif singkat dan terjadi karena

adanya suatu pertukaran manfaat ekonomis.

2.1.7.3 Pengertian Kas

Menurut Warren et al. (2005, p284), yang dimaksud dengan kas adalah termasuk

juga uang koin, uang kertas, cek, money order dan deposito yang tersedia untuk

langsung digunakan baik yang ada di bank ataupun institusi keuangan lainnya. Untuk

melindungi kas dari tindakan pencurian atau kecurangan lainnya, perusahaan harus

mampu untuk mengontrol kas mulai dari saat diterima sampai dengan kas tersebut

disetorkan ke bank. Perusahaan retail umumnya menerima kas dari dua sumber, yaitu:

(1) penerimaan kas tunai dari pelanggan dan (2) penerimaan kas dari pelanggan melalui

bank.

Setiap perusahaan harus dapat mencatat dan menyimpan kas yang telah

diterimanya dengan baik. Salah satu hal yang paling penting, yang harus dikendalikan

untuk over-the-counter sales adalah pita register kas (jenis dan jumlah barang yang

terjual, harga barang, dan sebagainya). Sebagai contoh, setiap mulai bekerja, setiap kasir

mengetahui berapa jumlah kas yang tersedia, sehingga bila terjadi kekeliruan nantinya

dapat ditelusuri. Dan setiap akhir waktu kerja, kasir akan menghitung jumlah kas yang

ada dan diketahui oleh supervisor. Kesalahan dalam mencatat penjualan atau

memberikan kembalian akan mengakibatkan jumlah kas yang sebenarnya dengan

catatan tidak sama. Perbedaan ini dicatat dalam akun cash short and over account.

Page 44: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  55

Setelah kas dicatat dan dihitung dengan benar, maka kas tersebut disimpan ditempat

yang aman sampai dengan nanti dapat disetorkan ke bank.

Sedangkan untuk penerimaan kas yang menggunakan cek, maka karyawan yang

menerima cek tersebut harus membandingkan jumlah uang yang tertera pada cek

tersebut dengan jumlah tagihan pelanggan yang bersangkutan. Kemudian, bagian

accounting akan mencatat penerimaan kas tersebut.

Dokumen yang berhubungan Dengan Siklus Pendapatan

Menurut Wilkinson (2000), dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam siklus

pendapatan perusahaan dagang antara lain :

1. Customer order

Customer order adalah purchase order yang diterima pelanggan atau form yang

dipersiapkan oleh karyawan penjualan dari perusahaan penjual.

2. Sales order

Sales form adalah form formal yang memiliki banyak copy yang disiapkan dari

customer.

3. Picking ticket

Picking ticket adalah copy dari sales order, dokumen terpisah yang dikirim ke

gudang dan dalam pengambilan barang yang dipesan.

4. Packing slip

Packing slip adalah copy dari sales order atau packing slip yang ditempelkan

bersama ketika dipersiapkan untuk pengiriman.

5. Shipping notice

Page 45: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  56

Shipping notice biasanya merupakan copy dari sales order atau dokumen

pengiriman terpisah yang berfungsi sebagai bukti bahwa barang telah dikirimkan.

6. Sales invoice

Sales invoice adalah dokumen yang dikirimkan ke pelanggan untuk menyatakan

berapa jumlah penjualan.

7. Remittance advice

Remittance advice adalah dokumen yang menunjukkan jumlah penerimaan kas

dari pelanggan.

8. Deposit slip

Deposit slip adalah dokumen yang menyertai penyetoran kas ke bank.

9. Back order

Back order adalah dokumen yang dipersiapkan ketika kuantitas dari persediaan

tidak mencukupi sales order.

10. Credit memo

Credit memo adalah dokumen yang memungkinkan pengurangan kredit pelanggan

untuk pengembalian penjualan atau penyisihan penjualan.

11. Credit application

Credit application adalah sebuah form yang dipersiapkan ketika pelanggan baru

maengajukan kredit.

12. Sales person call report

Sales person call report adalah form yang digunakan untuk menggambarkan

panggilan yang dibuat oleh sales person kepada pelanggan potensial dan

mengidentifikasi hasil panggilan tersebut.

Page 46: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  57

13. Delinquent notice

Delinquent notice adalah catatan yang dikirimkan kepada pelanggan yang

melewati batas saldo kredit.

14. Right of notice

Right of notice adalah dokumen yang dipersiapkan oleh manajer kredit ketika akun

dinyatakan tidak dapat ditagih.

15. Cash register receipt

Cash register receipt adalah form yang digunakan oleh retailer untuk

mencerminkan kas yang diterima.

16. Bill of lading

Nill of lading adalah dokumen pemgiriman yang digunakan untuk perusahaan

pengiriman yang akan mengirimkan produk.

Tujuan Siklus Pendapatan

Tujuan utama dari siklus penjualan menurut Wilkinson (2000) adalah untuk

memfasilitasi pertukaran barang atau jasa dengan sejumlah uang pelanggan. Berikut

ini adalah sasaran dari siklus pendapatan secara umum :

1. Untuk mencatat pesanan pelanggan secara cepat dan tepat

2. Untuk memverifikasi bahwa pelanggan layak mendapatkan kredit

3. Untuk mengirimkan produk pada tanggal yang telah disetujui.

4. Untuk melakukan penagihan atas produk atau jasa secara tepat pada waktunya dan

dengan prosedur yang benar

5. Untuk mencatat dan mengklasifiksikan penerimaan kas secara tepat dan cepat.

Page 47: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  58

6. Untuk memposting penjualan dan penerimaan kas ke akun pelanggan yang tepat

dalam jurnal khusus penjualan dan penerimaan kas

7. Untuk mengamankan produk sampai dikirim

8. Untu mengamankan kas sampai disetor.

Laporan yang Diperlukan pada Akhir Periode dalam Sistem Informasi

Akuntansi Penjualan, Piutang Usaha, dan Penerimaan Kas

Munurut Wilkinson et al. (2000, p438), laporan yang diperlukan pada akhir

periode adalah:

1. Laporan Penjualan

Adalah laporan yang berisikan ringkasan dari transaksi penjualan dalam satu

periode.

2. Laporan Penerimaan Kas

Adalah laporann dimana berisikan ringkasan penerimaan kas atas berbagai

transaksi yang terjadi dalam satu periode.

3. Account Receivable Summary

Adalah ringkasan dari perubahan saldo piutang dari masing-masing pelanggan

dalam satu periode.

4. Account Receivable Aging Schedule

Adalah ringkasan analisis umur piutang dari masing-masing pelanggan yang

berguna untuk proses penagihan.

2.17.3 Standar Kredit

Page 48: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  59

Standar kredit digunakan oleh banyak perusahaan untuk menentukan pelanggan

mana yang pantas mendapatkan kredit dan seberapa besar kredit yang dapat mereka

terima. Penentuan standar kredit mengharuskan perusahaan untuk menilai kredibilitas

atau kualitas pelanggan. Secara tradisional, penilaian kredibilitas pelanggan menurut

Weston dan Copeland (1999, p396) melibatkan atas pertimbangan 5C dari calon

pelanggannya, antara lain :

1. Penilaian kepribadian ( Character )

Mencoba untuk memperkirakan kemungkinan bahwa pelanggan mau memmenuhi

kewajibannya. Factor ini sangat penting oleh karena setiap transaksi kredit

merupakan suatu janji untuk membayar. Apakah pengambil kredit berusaha keras

untuk membayar hutangnya, ataukah ia mencoba untuk menghindarinya. Para

manajer kredit yang berpengalaman seringkali menekankan kepribadian sebagai

factor yang sangat penting dalam penilaian kredit.

2. Kemampuan (Capacity)

Merupakan suatu penilaian subjektif tentang kemampuan pelanggan untuk

membayar. Kemampuan ini diukur dengan catatan prestasi bisnis pelanggan di masa

lampau, yang didukung dengan pengamatan di lapangan atau pabrik atau di toko dan

metode kegiatan usahanya.

3. Modal ( Capital )

Page 49: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  60

Diukur dengan posisi keuangan perusahaan secara umum yang disimpulkan dengan

analisa ratio keuangan, dengan penekanan khusus pada nilai modal (net worth)

perusahaan yang berwujud (tangible)

4. Jaminan ( Collateral )

Diberikan oleh pelanggan dalam bentuk aktiva sebagai jaminan keamanan atas kredit

yang diberikan.

5. Kondisi (Condition)

Berhubungan dengan dampak kecenderungan ekonomi secara umum terhadap

perusahaan atau perkembangan khusus di sector ekonomi tertentu yang mungkin

berpengaruh terhadap kemampuan pelanggan, untuk memenuhi kewajibannya.

2.18 Periklanan

Pengertian Periklanan

Menurut Lee dan Johnson (2007, p3), periklanan adalah komunikasi komersial dan

non-personal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke

suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran,

majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruangan atau kendaran umum.

Klasifikasi Periklanan

Menurut Lee dan Johnson (2007, p4), periklanan diklasifikasi menjadi beberapa

jenis sebagai berikut :

1. Periklanan produk

Page 50: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  61

Porsi pengeluaran periklanan dibelanjakan untuk produk : presentasi dan promosi

produk-produk baru, produk-produk yang ada dan produk-produk hasil revisi.

2. Periklanan Enceran

Periklanan enceran bersifat lokal dan berfokus pada toko, tempat dimana beragam

produk dapat dibeli atau di mana satu jasa ditawarkan. Periklanan enceran

memberikan tekanan pada harga, ketersediaan, lokasi, dan jam-jam operasi.

3. Periklanan Korporasi

Fokus periklanan ini adalah membangun identitas korporasi atau mendapatkan

dukungan publik terhadap sudut pandang organisasi.

4. Periklanan Bisnis ke Bisnis

Isitlah ini berkaitan dengan periklanan yang ditujukan kepada para pelaku industri

(ban yang diiklankan kepada manufaktur mobil), para pedagang perantara (pedagang

partai besar dan pengecer), serta para professional (seperti pengacara dan akuntan).

5. Periklanan Politik

Periklanan politik serig kali digunakan para politisi untuk membujuk orang untuk

memilih mereka, dan karenanya, iklan jenis ini merupakan bagian penting dari

proses politik di negara-negara demokrasi yang memperbolehkan iklan para

kandidat.

6. Periklanan Direktori

Page 51: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  62

Orang merujuk periklanan direktori untuk menemukan cara membeli sebuah produk

atau jasa.

7. Periklanan Respon Langsung

Periklanan respon langsung melibatkan komunikasi dua arah pengiklan dan

konsumen.

8. Periklanan Layanan Masyarakat

Periklanan pelayanan masyarakat dirancang untuk beroperasi demi kepentingan

masyarakat dam memprommosikan kesejahteraan masayarakat.

9. Periklanan Advokasi

Periklanan advokasi berkaitan dengan penyebaran gagasan-gagasan dan klarifikasi

isu sosial yang kontroversial dan menjadi kepentingan masyarakat.

Fungsi-fungsi Periklanan

Menurut Lee dan Johnson (2007, p4), fungsi-fungsi periklanan sebagai berikut :

1. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “informasi”; ia mengkomunikasikan

informasi produk, ciri-ciri, dan alokasi penjualannya. Ia memberitahukan konsumen

tentang produk-produk baru.

2. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “persuasif”; ia mencoba membujuk para

konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka

terhadap produk atau perusahaan tersebut.

Page 52: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  63

3. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “pengingat”; terus-menerus mengingatkan

para konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk

yang diiklankan tanpa memperdulikan merek pesaingnya.

2.19 Sistem Pengendalian Internal

Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Menurut Gelinas dan Dull (2008, p216) yang terdapat dalam Committee of

Sponsoring Organization (COSO), “Pengendalian Internal didefinisikan sebagai suatu

proses yang dipengaruhi oleh suatu dewan direksi, manajemen, dan pihak personal

lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan jaminan atau keyakinan

yang layak atau memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dengan kategori sebagai

berikut: efektivitas dan efisiensi operasi, kehandalan laporan keuangan, dan kesesuaian

dengan hukum dan peraturan yang berlaku.”

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004, p108), Pengendalian Internal adalah suatu

proses yang dipengaruhi oleh para dewan direksi dari sebuah perusahaan, manajemen,

dan personal lain yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang masuk akal

berkaitan dengan pencapaian tujuan dalam kategori berikut :

a) kehandalan dari pelaporan keuangan,

b) efektivitas dan efisiensi dari operasi, dan

c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang ditetapkan.

Page 53: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  64

Menurut Jones dan Rama (2004), Pengendalian internal adalah “The rules,

policies, procedures, and information system used to ensure that a company’s financial

data are accurate and reliable and to protect a company’s assets from loss or thef.”

Menurut COSO yang disebutkan oleh Romney dan Steinbart dalam bukunya

(2006, p192), pengendalian intern adalah suatu proses karena memenuhi sebuah

aktivitas operasional organisasi dan adalah bagian integral dari dasar, aktivitas

manajemen. Pengendalian intern menyediakan kepastian yang masuk akal daripada

absolut, karena kemungkinan kesalahan manusia, kolusi, dan kesalahan pengelolaan

manajemen membuat proses ini sebagai yang tidak sempurna.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal adalah aturan,

kebijakan, prosedur dan sistem informasi yang dirancang untuk memastikan data

keuangan perusahaan tepat dan dapat diandalkan, untuk meningkatkan efisiens i dan

efektifitas operasional dan untuk memenuhi ketaatan terhadap hukum dan peraturan

yang berlaku.

Elemen Pengendalian Internal

Menurut Wilkinson et al. (2000, p453), elemen pengendalian internal dalam sistem

penjualan kredit meliputi :

1) Pengendalian Organisasi

a. Pengendalian organisasi

Harus ada pemisahan tugas antara bagian operasional dengan bagian pencatatan

b. Pengendalian dokumen

Page 54: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  65

Dokumen harus lengkap dan up-to–date.

c. Pengendalian Asset Accountability

Buku besar pembantu piutang harus dipertahankan dan direkonsiliasi secara

berkala dengan rekening kontrol yang ada di buku besar.

d. Pengendalian Praktik Manajemen

Setiap karyawan, termasuk programmer harus diberikan pelatihan. Harus

dilakukan audit terhadap kebijakan penjualan dan penerimaan kas. Manajer harus

melakukan review terhadap analisis periodik dan laporan-laporan mengenai

kegiatan akuntansi dan transaksi yang disahkan melalui komputer.

e. Pengendalian Data Center Operation

Staf Information Technology (IT) dan akuntansi harus diawasi dan kinerja

mereka harus direview dengan bantuan laporan kontrol proses komputer dan

pencatatan akses

f. Pengendalian Otorisasi

Semua transaksi penjualan kredit harus diotorisasi oleh manaher kredit.

g. Pengendalian Akses

Menggunakan password untuk hak akses, melindungi gudang dan kas secara

fisik.

2) Pengendalian Aplikasi

Page 55: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  66

a. Pengendalian input

• Dokumen yang disiapkan untuk penjualan, pengiriman dan penerimaan kas

diberi nomor berurutan dan setiap dokumen harus mendapat persetujuan dari

pihak yang berotorisasi.

• Validasikan data pada pemesanan penjualan bukti keluar masuk saat data

disiapkan dan dientry untuk diproses.

• Memperbaiki error yang terdeteksi selama data di entry dan sebelum data di

posting ke dalam catatan pelanggan dan persediaan.

• Memasukkan total batch yang berhubungan dengan data penting pada sales

invoice dan bukti kas masuk. Dalam kasus penerimaan kas, total dari bukti

kas masuk harus dibandingkan dengan total dari slip deposito

Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Menurut Hall (2001, p138), “Pengendalian intern mengacu pada kebijakan, praktek, dan

prosedur yang dijalankankan untuk mencapai empat tujuan utama, yaitu:

1) Untuk menjaga aktiva perusahaan

2) Untuk memastikan keakuratan dan keandalan catatan dan informasi akuntansi

3) Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan

4) Untuk mengukur kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen”

Page 56: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  67

Komponen Pengendalian Internal

Menurut Jones dan Rama (2006, p105), COSO Report mengidentifikasikan lima

komponen dari pengendalian intenal yang berdampak pada kemampuan organisasi untuk

mencapai tujuan pengendalian internal, yaitu:

1) Control Environment

Lingkungan pengendalian mengacu pada faktor yang membentuk suasana pada

organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari karyawannya. Faktor ini

meliputi integritas, nilai etika, dan filosofi manajemen dan cara operasi. Juga

termasuk di dalamnya cara manakemen menentukan otoritas dan tanggung jawab,

mengatur dan mengembangkan sumber daya manusia serta perhatian dan petunjuk

dari Board of Directors.

2) Risk Assessment

Merupakan proses identifikasi dan analisis terhadap resiko yang dapat menghambat

pencapaian tujuan pengendalian internal.

3) Control Activities

Merupakan kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh organisasi untuk

menangani resiko-resiko yang mungkin dan telah ada. Contol activitie mencakup:

- Performance reviews, kegiatan yang berhubungan dengan analisis terhadap

kinerja, misalnya dengan membandingkan hasil yang didapat dengan anggaran,

standar perhitungan, dan data pada periode sebelumnya.

Page 57: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  68

- Segregation of duties, terdiri dari penetapan tanggunf jawab untuk mengotorisasi

transaksi, melakukan transaksi, mencatat transaksi, dan menjaga aset yang

dilakukan oleh karyawan yang berbeda.

- Application control, berhubungan dengan aplikasi sistem informasi akuntansi.

- General control, berhubungan dengan pengawasan yang lebih luas yang

berhubungan dengan berbagai aplikasi.

4) Information and communication

Sistem informasi perusahaan adalah kumpulan dari prosedur (baik otomatis maupun

manual) dan pencatatan dalam memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan

kejadian atas proses-proses yang terjadi dalam organisasi. Dan komunikasi

berhubungan dengan menyediakan pemahaman atas

5) Monitoring

Manajemen harus mengawasi pengendalian internal untuk memastikan bahwa

pengendalian internal organisasi berjalan sesuai tujuan yang diharapkan.

Menurut Wilkinson et al. (2000, p269), aktivitas pengendalian internal meliputi:

1) General Control

a) Organizational Controls

Dalam organisasi, harus dilakukan pemisahan fungsi antara yang melakukan

operasional dengan bagian yang menangani pencatatan.

b) Documentation Controls

Dokumentasi yang ada harus lengkap dan up-to-date.

c) Asset Accountability Controls

Page 58: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  69

Buku besar pembantu utang harus dipelihara dan direkonsiliasi secara berkala

dengan rekening kontrol utang yang ada di buku besar. Demikian juga dengan

catatan persediaan dan keseimbangan atas saldo bank dankas dibuku besar.

d) Management Practices Controls

Karyawan, termasuk programmer dan akuntan harus diberikan pelatihan,

perkembangan sistem dan perubahannya harus mengikuti prosedur yang jelas,

audit harus dilakukan terhadap kebijakan pembelian dan pengeluaran kas.

Manajer harus melakukan review terhadap analisis periodik dan laporan-laporan

mengenai kegiatan akuntansi dan transaksi yang disahkan melalui komputer.

e) Data Center Operation Controls

Staf IT dan akuntansi harus diawasi, serta kinerja mereka direview dengan

bantuan laporan kontrol proses komputer dan pencatatan akses.

f) Authorization Controls

Transaksi pembelian kredit harus diotorisasi oleh manajer yang telah ditetapkan.

g) Access Controls

Menggunakan password, terminal yang khusus untuk fungsi yang bersangkutan,

melakukan log terhadap semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas pada

saat dientry kedalam sistem, melakukan back-up, terhadap file utang dan

persediaan ke dalam media penyimpanan lain.

2) Application Control

Page 59: Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdfMenurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

  70

Tujuan dari application controls untuk membantu memastikan bahwa semua

transaksi diotorisasi secara sah dan tepat, dicatat, dikelompokkan, diproses, dan

dilaporkan. Application controls terdiri dari:

a) Input Controls

Transaksi-transaksi harus dicatat secara akurat, lengkap dan tepat.

b) Processing Controls

Untuk memastikan bahwa data diproses dengan tepat dan lengkap, tidak

termasuk transaksi yang tidak diotorisasi, hanya file dan program yang benar

dimasukkan, sehingga semua transaksi dapat dengan mudah ditelusuri.

c) Output Controls

Output menyediakan sebuah sistem informasi yang lengkap dan dapat diandalkan

serta disampaikan kepada penerima informasi yang tepat.