186
SMA/MA Kelas XII Kimia Disusun oleh: 1. Narum Yuni Margono 2. Annik Qurniawati 3. Risha Rahmawati Disklaimer Daftar isi

Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

SMA/MA Kelas XIIKimia

Disusun oleh:

1. Narum Yuni Margono

2. Annik Qurniawati

3. Risha Rahmawati

Disklaimer Daftar isi

Page 2: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Disklaimer

• PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu

Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.

• Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi

Dasar (KD) Kurikulum 2013.

• Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan secara

ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja.

• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya

sesuai kebutuhan.

• Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat

mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.

Page 3: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Daftar Isi

BAB I Sifat Koligatif Larutan

BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia

BAB III Kimia Unsur

BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon

BAB V Benzena dan Senyawa Turunannya

BAB VI Polimer

BAB VII Makromolekul Karbohidrat, Protein, dan Lipid

Page 4: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

BAB

Sifat Koligatif Larutan

Sifat Koligatif Larutan dan Satuan Konsentrasi

Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit dan Elektrolit

Infus dimasukkan ke dalam tubuh melalui jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik). Oleh karena masuk ke pembuluh darah, tekanan osmotik cairan infus harus sama dengan tekanan osmotik darah (isotonik)

I

Kembali ke daftar isi

Page 5: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Koligatif Larutan

Dalam sistem pelarut murni titik didih, titik beku, tekanan uap, bahkan tekanan osmotik hanya dipengaruhi oleh molekul pelarut itu sendiri.

Dalam sistem larutan terdapat molekul pelarut dan molekul zat terlarut.Adanya molekul zat terlarut memengaruhi keempat sifat tersebut.

Zat terlarut volatil mengakibatkan tekanan uap jenuh larutan lebih besardari tekanan uap jenuh pelarut, sedangkan zat terlarut nonvolatilmenurunkan tekanan uap jenuh larutan.

Penurunan tekanan uapmemengaruhi titik didih dantitik beku larutan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 6: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Diagram P–T air dan larutan dalam air

Sifat Koligatif Larutan:

a. Penurunan tekanan

uap

b. Kenaikan titik didih

c. Penurunan titik beku

d.Tekanan osmotik

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 7: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Satuan Konsentrasi

1. Konsentrasi Molar atau Molaritas (M)

2. Konsentrasi molal atau kemolalan (m)

3. Fraksi mol (X)

4. Persen Massa (%massa)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 8: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Zat nonelektrolit dalam air masih berbentuk molekul-molekulnya, sedangkan zat elektrolit dalam air terurai menjadi ion-ionnya.

Oleh karena zat nonelektrolit tidak terurai menjadi ion dan zat elektrolit

terurai menjadi ion, jumlah zat terlarut dalam larutan elektrolit lebih

banyak daripada larutan nonelektrolit. Akibatnya, sifat koligatif kedua

larutan berbeda.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 9: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Larutan Nonelektrolit Larutan Elektrolit

a. Penurunan Tekanan Uap ( P)

b. Penurunan Titik Beku ( Tf)

c. Kenaikan Titik Didih ( Tb)

d. Tekanan Osmotik (∏)

a. Penurunan Tekanan Uap ( P)

b. Penurunan Titik Beku ( Tf)

c. Kenaikan Titik Didih ( Tb)

d. Tekanan Osmotik (∏)

Keterangan:

i = faktor Van’t Hoff

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 10: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Contoh penyelesaian soal sifat koligatif larutan

kenaikan titik didih

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 11: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Penerapa Sifat Koligatif Larutan dalam

Kehidupan Sehari-hari

Membuat Zat Antibeku pada Radiator

Mobil

Mencairkan Salju di Jalan Raya Membuat Es Puter

Membuat Obat Tetes Mata

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 12: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

BAB

Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Persamaan Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)

Sel Elektrokimia

Korosi

Tahukah Anda senyawa yang terkandung dalam pemutih pakaian? Reaksi pemutih pakaian dengan serat kain merupakan reaksi redoks (reduksi-oksidasi). Apa yang dimaksud dengan reaksi redoks?

II

Kembali ke daftar isi

Page 13: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks

Penentuan Bilangan Oksidasi

Ketentuan Penentuan Biloks

Reaksi Autoredoks (Disproporsionasi)

Reaksi Konproporsionasi

Metode Setengan Reaksi (Ion Elektron)

Metode Bilangan Oksidasi

Persamaan Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 14: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Ketentuan Bilangan Oksidasi

Paku berkarat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 15: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Reaksi autoredoks adalah reaksi redoks dengan oksidator dan reduktor

berupa zat yang sama.

Contoh:

Reaksi Autoredoks (Disproporsionasi)

I2 mengalami reaksi oksidasi sekaligus reduksi dengan perubahan

bilangan oksidasi dari 0 menjadi –1 dan +5.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 16: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Reaksi konproporsionasi adalah reaksi redoks dengan hasil

oksidasi dan hasil reduksi berupa zat yang sama.

Contoh:

Reaksi Konproporsionasi

Hasil oksidasi dan hasil reduksi berupa padatan sulfur (S).

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 17: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Metode Setengah Reaksi atau Ion Elektron

Langkah-langkah penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan metode

ini sebagai berikut.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 18: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Contoh:

Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode setengah reaksi:

MnO(s) + PbO2(s) → MnO4–(aq) + Pb2+(aq) (suasana asam)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 19: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Metode Bilangan Oksidasi

Langkah-langkah penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan

metode ini sebagai berikut.

1) Menentukan bilangan oksidasi (biloks) setiap atom pada semua zat.

2) Menyetarakan atom yang mengalami perubahan biloks. Perlu diperhatikan jika

ada atom dalam satu zat yang memiliki jumlah lebih dari satu.

3) Menentukan jumlah penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi (jumlah

perubahan bilangan oksidasi atom dikalikan jumlah atom dalam zat tersebut).

4) Menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi antara atom yang

mengalami reaksi reduksi dan atom yang mengalami reaksi oksidasi dengan

koefisien tertentu.

5) Menyetarakan jumlah atom-atom yang lain kecuali atom H dan O.

6) Menyetarakan muatan dengan menambah ion H+ untuk suasana asam dan

ion OH– untuk suasana basa.

7) Menyetarakan atom H dengan menambahkan H2O.

8) Memeriksa jumlah atom O dan hasil penyetaraan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 20: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Contoh:

Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode bilangan oksidasi:

CuS(s) + NO3 –(aq) → Cu2+(aq) + S(s) + NO(g) (suasana asam)

penyelesaian:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 21: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Reaksi Redoks Spontan

Sel Volta atau Sel Galvani

Sel Elektrolisis

Sel Elektrokimia

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 22: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Reaksi redoks spontan

merupakan reaksi redoks

yang berlangsung dengan

sendirinya.

Reaksi redoks spontan

dapat menghasilkan

energi listrik.

Reaksi redoks tidak

spontan memerlukan

energi listrik.

Reaksi Redoks Spontan

Reaksi logam seng dengan larutan CuSO4

berlangsung spontan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 23: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sel Volta (sel Galvani)

mempunyai elektrode

yang dicelupkan ke

dalam larutan

garamnya, seperti pada

gambar di samping.

Pada sel Volta terjadi

perubahan energi

kimia menjadi energi

listrik yang dapat

diketahui dari Voltmeter.

Sel Volta atau Sel Galvani

Sel Volta

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 24: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Diagram sel merupakan susunan suatu sel Volta yang dinyatakan

dengan suatu notasi singkat.

Logam yang bertindak sebagai katode dan anode harus

ditentukan terlebih dahulu sebelum menentukan diagram sel.

Berdasarkan reaksi di atas, logam Zn berfungsi sebagai anode dan logam

Cu berfungsi sebagai katode.

Jika potensial sel yang ditunjukkan oleh voltmeter sebesar 1,1 volt, penulisan

diagram selnya sebagai berikut.

Zn(s) | Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s), E° = 1,1 volt

Contoh:

Diagram sel

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 25: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Cara menentukan harga potensial sel dalam suatu sel Volta menggunakan

rumus berikut.

Potensial elektrode merupakan potensial listrik pada permukaan elektrode.

Potensial Elektrode dan Potensial Sel

Contoh Soal:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 26: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

c.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 27: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sel Elektrolisis

Elektrolisis merupakan peruraian suatu elektrolit karena adanya arus listrik.

Pada sel elektrolisis terjadiperubahan energi listrikmenjadi energi kimia.

Rangkaian Sel Elektrolisis

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 28: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sel Kering Karbon Seng Sel Aki Timbal Asam

Baterai Litium

Penerapan Sel Volta dalam Kehidupan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 29: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sel elektrolisis merupakan rangkaian dua elektrode yaitu

anode dan katode yang dicelupkan ke dalam larutan elektrolit dan

dilengkapi sumber arus listrik.

Sumber arus listrik memompa elektron ke katode dan

ditangkap oleh kation (ion positif) sehingga pada permukaan

katode terjadi reduksi pada kation. Pada saat yang sama, anion

(ion negatif) melepaskan elektron. Elektron ini dikembalikan ke

sumber arus listrik melalui anode. Akibatnya, pada permukaan

anode terjadi oksidasi terhadap anion.

Katode merupakan kutub negatif dan anode merupakan kutub

positif. Di katode terjadi reaksi reduksi, sedangkan di anode

terjadi reaksi oksidasi.

Spesi yang mengalami reduksi di katode berupa spesi yang

mempunyai potensial elektrode lebih positif.

Spesi yang mengalami oksidasi di anode berupa spesi yang

mempunyai potensial elektrode lebih negatif.

Cara Kerja dan Reaksi dalam Elektrolisis

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 30: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Reaksi elektrolisis pada katode dan anode dalam elektrolisis

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 31: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Jumlah zat yang dihasilkan pada elektrode sebanding dengan jumlah arus

yang dialirkan pada zat tersebut.

Jika arus listrik dialirkan ke dalam beberapa sel elektrolisis yang dihubungkan seri,

jumlah berat zat-zat yang dihasilkan pada tiap-tiap elektrode sebanding dengan

berat ekuivalen tiap-tiap zat tersebut.

Hukum Faraday

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 32: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

C

O

N

T

O

H

S

O

A

L

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 33: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Korosi

Korosi besi terjadi akibatadanya oksigen, uap air atau air, dan zat elektrolit(asam, basa, atau garam).

Korosi merupakan reaksi redoks antara logam dengan zat lain dan menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki, misal korosi besi.

Pagar besi berkarat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 34: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Pencegahan Korosi Besi

Perlindungan Mekanis

Pengecatan Melumuri dengan Oli Melapisi dengan Seng Melapisi dengan Timah Membalut dengan Plastik Membuat Paduan Logam

Perlindungan Elektrokimia (Perlindungan Katodik)

Caranya dengan menghubungkan logam besi dengan logam pelindung yang mempunyai E° lebih kecil.

Logam pelindung yang biasa digunakan yaitu magnesium.

Pencegahan Korosi Aluminium

Aluminium merupakan logam yang lebih aktif daripada besi, tetapi lebih tahan terhadapkarat. Aluminium yang berkarat akan membentuk aluminium oksida (Al2O3) dengan cepat.Perkaratan akan segera terhenti setelah terbentuk lapisan oksida yang tipis. Lapisantersebut melekat kuat pada permukaan logam. Oleh karenanya, logam di bawahnya akanterlindungi dari perkaratan lebih lanjut. Melalui elektrolisis, lapisan oksida tersebut dapatdipertebal. Proses ini dinamakan anodizing. Aluminium hasil anodizing digunakan untukmembuat perkakas dapur, kerangka bangunan, kusen pintu dan jendela, serta bingkai.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 35: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

BAB

Kimia Unsur

Unsur-Unsur Golongan Utama

Unsur-Unsur Periode Ketiga

Unsur-Unsur GolonganTransisi Periode Empat

Intan dan grafit merupakan alotrop dari karbon. Grafit memiliki sifat fisika lunak dan ringan sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pensil. Intan memiliki sifat keras dan kuat sehingga dapat digunakan sebagai alat pemotong kaca.

III

Kembali ke daftar isi

Page 36: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Kelimpahan Unsur-Unsur Golongan Utama di Alam

Sifat-Sifat Unsur Golongan Utama

Pembuatan, Kegunaan, dan Dampak Penggunaan Unsur-Unsur Golongan Utama

Unsur-Unsur Golongan Utama

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 37: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Kelimpahan Unsur-Unsur Golongan Utama di

Alam

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 38: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 39: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat-Sifat Unsur-Unsur Golongan Utama

Sifat Fisika

Golongan IA (Alkali)

Sifat Kimia

Golongan IIA (Alkali Tanah)

Golongan IIIA

Golongan IVA

Golongan VA

Golongan VIA

Golongan VIIA (Halogen)

Golongan VIIIA (Gas Mulia)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 40: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Warna nyala

Litium

Kalium

Natrium

Sifat Fisika

Golongan IA (Alkali)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 41: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Kimia

• Dari atas ke bawah logam alkali semakin reaktif.

• Logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen.

• Reaksinya dengan oksigen menghasilkan senyawa oksida.

• Reaksi logam alkali dengan hidrogen menghasilkan senyawa

hidrida.

Golongan Alkali

Golongan IA (Alkali)

reaksi kalium dengan air

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 42: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Fisika

Stronsium

Barium

Kalsium

Golongan IIA (Alkali Tanah)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 43: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Kimia

• Sifat unsur-unsur logam alkali tanah dari atas ke bawah semakin

reaktif, tetapi kurang reaktif jika dibandingkan logam alkali yang

seperiode.

Golongan Alkali Tanah

Golongan IIA (Alkali Tanah)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 44: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Fisika

Golongan IIIA

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 45: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Kimia

• Boron akan bereaksi dengan oksigen, halogen, asam pengoksidasi,

dan alkali jika dipanaskan. Senyawa boron bersifat racun.

• Aluminium sebagai agen pereduksi yang baik. Aluminium bersifat

nontoksik.

• Galium mudah mengorosi logam lain. Galium bersifat toksik ringan.

• Indium bersifat toksik ringan.

• Senyawa talium(III) mudah direduksi menjadi talium(I) atau sebagai

pengoksidasi kuat. Talium dan senyawanya bersifat sangat toksik.

Golongan IIIA

Golongan IIIA

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 46: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Fisika

Golongan IVA

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 47: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Kimia

• Karbon tidak bersifat toksik dan merupakan unsur yang sangat

tidak reaktif.

• Silikon kurang reaktif dibandingkan karbon. Silikon bersifat nontoksik.

• Germanium bersifat lebih reaktif daripada silikon dalam larutan

H2SO4 dan HNO3 pekat.

• Timah(II) merupakan agen pereduksi yang baik. Timah bersifat

nontoksik.

• Timbal(II) lebih stabil daripada timbal(IV). Timbal bersifat toksik.

Golongan IVA

Golongan IVA

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 48: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Fisika

Golongan VA

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 49: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Kimia

• Nitrogen merupakan unsur yang stabil dan sulit bereaksi dengan

unsur atau senyawa lainnya.

• Fosfor putih bersifat racun dan dapat larut dalam CS2. Fosfor merah

tidak bersifat racun dan tidak larut dalam CS2.

• Arsenik bersifat racun.

• Antimoni yang berupa logam biru putih bersifat stabil, sedangkan

antimoni kuning dan hitam merupakan logam yang tidak stabil.

• Bismut akan membentuk nyala biru ketika dibakar dengan oksigen.

Golongan VA

Golongan VA

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 50: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Fisika

Golongan VIA

Page 51: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Kimia

• Oksigen merupakan oksidator yang dapat mengoksidasi logam

maupun nonlogam. Oksigen bersifat nontoksik.

• Belerang sukar bereaksi dengan unsur-unsur lain pada suhu biasa.

• Selenium dan telurium mempunyai sifat kimia sama dengan belerang,

tetapi lebih bersifat logam dibanding belerang.

• Sifat kimia polonium mirip dengan telurium dan bismut.

Golongan VIA

Golongan VIA

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 52: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Fisika

Golongan VIIA (Halogen)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 53: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Kimia

• Halogen bersifat reaktif. Halogen dapat bereaksi dengan logam,

nonlogam, metaloid tertentu, hidrogen, dan air.

• Halogen merupakan oksidator kuat.

• Kelarutan unsur halogen berbeda-beda. Fluorin jika dilarutkan

dalam air akan mengoksidasi air. Klorin dan bromin dapat larut

dengan baik dalam air. Iodin sukar larut dalam air.

• Unsur halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk asam

halida.

• Unsur halogen (kecuali fluorin) dapat membentuk asam-asam

beroksigen (oksihalogen).

• Kekuatan asam oksihalogen yaitu HClO4 > HClO3 > HClO2 > HClO.

• Kekuatan asam halida yaitu HI > HBr > HCl > HF.

Golongan Halogen

Golongan VIIA (Halogen)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 54: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Fisika

Golongan VIIIA (Gas Mulia)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 55: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Kimia

• Gas mulia sukar bereaksi (bersifat inert) karena konfigurasi

elektronnya stabil sehingga jarang ditemukan dalam bentuk senyawa.

• Gas mulia sedikit larut dalam air, kecuali helium dan neon karena

ukuran atomnya terlalu kecil.

Golongan Gas Mulia

Golongan VIIIA (Gas Mulia)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 56: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Pembuatan, Kegunaan, dan Dampak Unsur-

Unsur Golongan Utama

Golongan Alkali

Logam alkali tanah,

kecuali Mg dibuat

dengan mereduksi

garam fluoridanya

menggunakan

logam-logam yang

lebih aktif.

Golongan Alkali Tanah

Logam alkali diperoleh melalui proses elektrolisis lelehan garam kloridanya.

Golongan Alkali

Mg(OH)2 dan Al(OH)2 dimanfaatkan sebagai obat mag

Page 57: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Aluminium dibuat dengan proses Hall melalui dua tahap yaitu tahap

pemurnian dan tahap elektrolisis.

Golongan IIIA

Senyawa karbon yang berupa grafit

diperoleh dengan cara sintesis batu

bara antrasit melalui pemanasan

dengan suhu tinggi.

• Silikon murni diperoleh dari reduksi

Na2SiF6 dengan logam natrium.

• Timbal diperoleh dari reduksi

timbal(II) oksida dengan coke

batubara (C)

• Germanium diperoleh melalui proses

reduksi GeO2 dengan H2 atau C.

• Timah dibuat melalui reduksi SnO2

dengan karbon

Golongan IVA

Kaleng dari timah

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 58: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Nitrogen dihasilkan dengan cara distilasi fraksinasi udara. Amonia (NH3)

dibuat menggunakan metode Haber-Bosch.

• Fosfor diperoleh dengan cara pemanasan batuan fosfat, silika (SiO2),

dan coke batu bara di dalam pembakar listrik.

• Arsen diperoleh dari pemanasan logam sulfida yang mengandung

arsenik atau dengan cara mereduksi arsenik(III) oksida dengan gas CO.

• Antimoni diperoleh dari stibnit (Sb2S3).

• Bismut dihasilkan dari bijih bismutinit (Bi2S3) dan bismit (Bi2O3).

Golongan VA

Oksigen dibuat secara industri dengan

cara penyulingan bertingkat udara cair

dan elektrolisis air.

• Belerang dibuat dengan cara Sisilia dan

Frasch

Golongan VIA

Pupuk ZA atau pupuk

amonium sulfat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 59: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Senyawa yang mengandung unsur golongan halogen umumnya

menimbulkan dampak negatif. Senyawa CFC dapat mengakibatkan

rusaknya lapisan ozon (O3).

Golongan VIIA

Obat luka mengandung iodine

sebagai antiseptik

Unsur-unsur gas mulia diperoleh dengan

cara penyulingan bertingkat udara cair,

kecuali radon.

Radon diperoleh dari peluruhan radioaktif

isotop radium-226.

Gas argon juga dapat diperoleh dengan

pemanasan campuran udara dengan

kalsium karbida.

Golongan VIIIA

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 60: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Kelimpahan Unsur-Unsur Periode Ketiga di Alam

Sifat-Sifat Unsur Periode Ketiga

Pembuatan, Kegunaan, dan Dampak Penggunaan Unsur-Unsur Periode Ketiga

Unsur-Unsur Periode Ketiga

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 61: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Kelimpahan Unsur-Unsur Periode Ketiga di Alam

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 62: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

2. Sifat Kepriodikan Unsur-Unsur Periode Ketiga

1. Sifat Logam dan Nonlogam Unsur-Unsur Periode Ketiga

Unsur logam:

Na, Mg, dan Al.

Unsur logam: Unsur

semilogam:

Si

Unsur nonlogam:

P, S, Cl, dan Ar.

Sifat-Sifat Unsur Periode Ketiga

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 63: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

3. Sifat Reduktor dan Oksidator Unsur-Unsur Periode Ketiga

unsur-unsur periode ketiga semakin ke kanan semakin mudah mengalami reaksi reduksi. Oleh karenanya, sifat oksidatornya semakin bertambah dan sifat reduktornya semakin berkurang

4. Sifat Konduktor Listrik

Dapat menghantarkan listrik:

Na, Mg, dan Al.

Tidak dapat menghantarkan listrik:

P, S, Cl, dan Ar

5. Sifat Asam-Basa Unsur-Unsur

Periode Ketiga

Unsur-unsur periode ketiga semakin ke kanan sifat basanya semakin berkurang dan sifat

asamnya semakin bertambah.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 64: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Pembuatan asam sulfat:

a. Proses kontak

b. Proses bilik timbal

Pembuatan

1. Natrium : elektrolisis lelehan NaCl

2. Magnesium : elektrolisis lelehan MgCl2

3. Aluminium : proses Bayer dan Hall-Heroult

4. Silikon : mereduksi SiO2

5. Fosfor : proses Wohler

6. Sulfur : cara Sisilia, cara Frasch, dan

cara Claus

7. Klorin : elektrolisis larutan garam dapur

Chip komputer dari silikon

Pembuatan, Kegunaan, dan Dampak Unsur-Unsur

Periode Ketiga

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 65: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Kelimpahan Unsur-Unsur Golongan Transisi Periode Empat di Alam

Sifat-Sifat Unsur Golongan Transisi Periode Empat

Pembuatan, Kegunaan, dan Dampak Penggunaan Unsur-Unsur Golongan Transisi Periode Empat

Unsur-Unsur GolonganTransisi Periode Empat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 66: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Kelimpahan Unsur-Unsur Transisi Periode Empat

di Alam

1. Skandium 0,0025% di kerak bumi.

2. Titanium 0,6% di kerak bumi.

3. Vanadium 0,02% di kerak bumi.

4. Krom 0,0122% di kerak bumi.

5. Mangan lumayan berlimpah di kerak bumi.

6. Besi berada di peringkat keempat berdasarkan

kelimpahannya di alam.

7. Kobalt murni tidak ditemukan di alam. Kobalt

ditemukan dalam persenyawaannya dengan nikel.

8. Nikel berada di peringkat ke-24 berdasarkan

kelimpahannya kerak bumi.

Bijih nikel

Bijih krom

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 67: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

1. Sifat-Sifat Unsur Golongan Transisi Periode Empat

Sifat Logam

Semua unsur transisi mempunyai sifat logam. Adanya ikatan logam ini

mengakibatkan titik leleh, titik didih, dan

densitas unsur transisi cukup besar sehingga bersifat keras dan kuat

a. Sifat Logam

Semua unsur transisi mempunyai sifat logam.

Adanya ikatan logam ini mengakibatkan titik leleh, titik didih, dan densitas unsur transisi cukup besar sehingga bersifat keras dan kuat.

b. Bilangan Oksidasi

Unsur transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi.

Unsur-unsur transisi periode empat bersifat elektropositif (mudah melepaskan elektron) sehingga bilangan oksidasinya bertanda positif.

c. Senyawa Berwarna

Senyawa yang dibentuk dari ion-ion logam transisi sebagian besar berwarna.

Warna ini disebabkan oleh tingkat energi elektron pada unsur-unsur transisi hampir sama.

Sifat-Sifat Unsur Golongan Transisi Periode Empat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 68: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

e. Ion Kompleks

Unsur transisi dapat membentuk ion kompleks karena memiliki orbital-orbital yang masih kosong.

Contoh nama senyawa kompleks: [Ag(NH3)2]Cl : diamin perak(I) klorida Na2[Cu(OH)4] : natrium tetrahidrokso kuprat(II)

Sifat Logam d. Sifat Magnetik

Unsur transisi yang menolak medan magnet.Contoh: unsur Zn

Diamagnetik: Paramagnetik:

Unsur transisi yang sedikit dapat ditarik medan magnet.Contoh: unsur Sc

Feromagnetik:

Unsur transisi yang dapat ditarik dengan sangat kuat oleh medan magnetContoh: unsur Fe, Co, dan Ni

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 69: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Titanium digunakan sebagai bahan

badan pesawat

Baja sebagai kerangka bangunan

Tembaga sebagai bahan baku

kabel listrik

Pembuatan, Kegunaan, dan Dampak Unsur-Unsur

Golongan Transisi Periode Empat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 70: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

BAB

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

Haloalkana

Alkohol dan Eter

Aldehid dan Keton

Asam Karboksilat dan Ester

Minuman maupun makanan dengan rasa buah dapat diperoleh dengan menambahkan perisa buatan. Senyawa yang digunakan sebagai perisa buatan tersebut termasuk senyawa ester. Apa yang dimaksud dengan ester?

IV

Kembali ke daftar isi

Page 71: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Haloalkana

Kegunaan Haloalkana

Tata nama Haloalkana

Isomer Haloalkana

Sifat-Sifat Haloalkana

PembuatanHaloalkana

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 72: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Tata Nama Haloalkana

Aturan penamaan haloalkana sebagai berikut.

a. Rantai induk berasal dari rantai terpanjang yang

mengandung atom halogen.

b. Atom C yang mengikat halogen diberi nomor serendah

mungkin.

c. Nama halogen ditulis sebagai awalan, diikuti nama

alkananya, ditulis sesuai abjad.

d. Jika terdapat lebih dari satu jenis atom halogen,

penamaannya diurutkan sesuai kereaktifannya. Urutan

kereaktifan atom halogen: F > Cl > Br > I.

e. Jika terdapat dua atau lebih atom halogen sejenis,

penamaannya diberi awalan di-, tri-, dan seterusnya

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 73: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Isomer Haloalkana

Isomer kerangka terjadi pada

senyawa-senyawa yang

memiliki rumus molekul dan

gugus fungsi sama, tetapi

kerangka rantai induknya

berbeda.

Isomer Kerangka

Isomer Posisi

Isomer posisi terjadi pada

senyawa-senyawa yang

memiliki rumus molekul sama,

gugus fungsi sama, dan

kerangka yang sama, tetapi

letak/posisi gugus fungsinya

berbeda.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 74: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat-Sifat Haloalkana

a. Memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan senyawa

alkana dengan jumlah atom karbon yang sama.

b. Sukar larut dalam air.

c. Haloalkana suku rendah berwujud gas dan haloalkana

suku tinggi berwujud cair sampai padat.

d. Dapat mengalami reaksi dengan logam Mg, Na, natrium

alkoholat, KOH, AgOH, KCN, dan AgNO2, serta reaksi

reduksi dan hidrolisis.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 75: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Pembuatan Haloalkana

Reaksi Substitusi Alkana

Pada reaksi ini atom H dari alkana akan disubstitusi oleh atom

halogen

Reaksi Substitusi Alkohol

Pada reaksi ini digunakan pereaksi asam halida dan hanya

dapat menghasilkan senyawa monohaloalkana (monohalida)

Reaksi Adisi Alkena

Pada reaksi ini, jika alkena diadisi memakai halogen akan

terbentuk senyawa dihaloalkana.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 76: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Kegunaan Haloalkana

Kloroform

Kloroform bersifat anestesi

sehingga banyak dimanfaatkan

di bidang kedokteran sebagai

obat bius.

Iodoform (CHI3)

Iodoform merupakan kristal padat berwarna kuning dan berbau

khas. Iodoform digunakan di bidang kedokteran sebagai

antiseptik

Karbon Tetraklorida (CCl4)

Dalam rumah tangga, CCl4 digunakan untuk menghilangkan noda

minyak atau lemak yang menempel pada pakaian.

Dahulu CCl4 juga banyak digunakan sebagai bahan pemadam

kebakaran (extinguisher) serta pelarut lemak, lilin, damar, dan

protein.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 77: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Kegunaan Haloalkana

Freon

Freon banyak digunakan untuk keperluan-

keperluan berikut.

1) Pelarut lemak, minyak, dan damar.

2) Bahan pendingin pada freezer dan AC

karena mempunyai titik didih – 30°C.

3) Sebagai aerosol pada hair spray dan body

spray.

Iodoform (CHI3)

Iodoform merupakan kristal padat berwarna kuning dan berbau khas.

Iodoform digunakan di bidang kedokteran sebagai antiseptik.

Karbon Tetraklorida (CCl4)

Dalam rumah tangga, CCl4 digunakan untuk menghilangkan noda

minyak atau lemak yang menempel pada pakaian.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 78: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Alkohol dan Eter

Sifat-Sifat Alkohol

Tata nama Alkohol

Penggolongan Alkohol

Isomer Alkohol

PembuatanAlkohol

KegunaanAlkohol

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 79: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Alkohol dan Eter

Sifat-Sifat Eter

Tata nama Eter

Isomer Eter

PembuatanEter

KegunaanEter

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 80: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Alkohol

Tata Nama Alkohol

Nama IUPAC 1) Nama alkohol diturunkan dari nama alkana yaitu akhiran -a diganti –ol2) Penomoran pada alkohol alifatik (rantai terbuka) dimulai dari ujung rantai induk

yang paling dekat dengan gugus hidroksi (–OH).3) Apabila rantai induk mengikat gugus alkil atau halida, penomoran dimulai dari

ujung rantai induk yang mengandung gugus –OH dan paling dekat dengan gugussubstituennya.

4) Apabila rantai induk mengikat lebih dari satu gugus hidroksi, penamaannyamenggunakan awalan di- untuk dua gugus –OH, tri- untuk tiga gugus –OH, dantetra- untuk empat gugus –OH, dan seterusnya tepat sebelum akhiran -ol.

Jadi, penamaan dimulai dengan menyebutkan posisi gugus –OH, diikuti nama alkanadengan akhiran -a tetap, lalu awalan di-, tri, tetra-, atau sesuai jumlah gugus –OHserta diikuti akhiran -ol.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 81: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Alkohol

Tata Nama Alkohol

Nama Trivial

Nama trivial alkohol dimulai dengan menyebutkan nama alkilnya, lalu

diikuti dengan kata alkohol.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 82: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Alkohol

Penggolongan Alkohol

Alkohol Primer

Alkohol primer terjadi apabila gugus hidroksi (–OH) terikat pada atom

C primer (atom C yang mengikat satu atom C lainnya).

Alkohol Sekunder

Alkohol sekunder terjadi apabila gugus hidroksi (–OH) terikat pada

atom C sekunder (atom C yang mengikat dua atom C lainnya).

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 83: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Alkohol

Penggolongan Alkohol

Alkohol Tersier

Alkohol tersier terjadi apabila gugus hidroksi (–OH) terikat pada atom C

tersier (atom C yang mengikat tiga atom C lainnya)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 84: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Alkohol

Isomer Alkohol

Isomer Gugus Fungsi

Alkohol dan eter dapat berisomer gugus fungsi satu sama lain. Artinya,

alkohol dan eter dengan jumlah atom karbon yang sama, memiliki rumus

molekul sama, tetapi memiliki gugus fungsi yang berbeda.

Isomer Optis

Keisomeran optis terjadi pada senyawa yang memiliki atom C asimetris

atau atom C kiral.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 85: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Alkohol

Sifat-Sifat Alkohol

1) Dengan massa molekul relatif (Mr) sama, titik didih alkohol lebih

tinggi daripada titik didih eter. Hal ini dikarenakan alkohol

mempunyai ikatan hidrogen.

Semakin besar massa molekul relatif alkohol, titik didihnya semakin

tinggi. Titik didih alkohol rantai bercabang lebih rendah daripada titik

didih alkohol rantai lurus.

2) Alkohol mudah larut dalam air.

3) Alkohol dapat mengalami reaksi dengan logam Na dan hidrogen

halida, serta reaksi esterifikasi, oksidasi, dan dehidrasi.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 86: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Alkohol

Pembuatan Alkohol

Hidrasi alkena dengan katalis asam menghasilkan etanol.

Metanol dapat dibuat dengan mereaksikan gas alam (metana)

denganH2O dan gas H2.

Fermentasi karbohidrat dengan bantuan ragi menghasilkan

etanol.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 87: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Alkohol

Pembuatan Alkohol

Melalui pereaksi Grignard dapat dihasilkan alkohol primer dan

alkohol sekunder.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 88: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Alkohol

Kegunaan Alkohol

Metanol

a) Sebagai pelarut, bahan baku pembuatan formaldehid (untuk membuat

polimer) dan campuran bahan bakar bensin.

b) Sebagai bahan bakar

Etanol

a) Sebagai pembersih luka dan antiseptik.

b) Sebagai spirit (minuman keras) bermetil yang diproduksi

dalam skala industri.

c) Sebagai bahan bakar. Etanol dapat digunakan sebagai

bahan bakar baik sendiri maupun dicampur dengan petrol

(bensin).

d) Sebagai pelarut.

Etilen Glikol, sebagai zat antibeku pada radiator mobil, bahan baku serat sintetis

seperti dakron, dan bahan pelunak/pelembut.

Gliserol, sebagai pelembap dan pelembut pada losion dan berbagai kosmetik.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 89: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Eter

Tata Nama Eter

Nama IUPAC

Nama IUPAC eter yaitu alkoksi alkana.

Alkil dengan jumlah atom C lebih sedikit dianggap sebagai gugus

alkoksi, sedangkan alkil dengan jumlah atom C lebih banyak

dianggap sebagai alkana.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 90: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Eter

Tata Nama Eter

Nama Trivial

Nama trivial eter adalah alkil alkil eter yaitu nama kedua gugus

alkil ditulis di depan diikuti kata eter dan ditulis terpisah. Alkil-alkil

ditulis sesuai urutan jumlah atom C. Apabila kedua alkil sama,

diawali dengan kata “di”

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 91: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Eter

Isomer Eter

Isomer Posisi

Isomer posisi terjadi pada senyawa-senyawa yang memiliki

rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi letak gugus fungsi

berbeda.

Isomer Gugus Fungsi

Alkoksi alkana berisomer gugus fungsi dengan alkohol

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 92: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Eter

Sifat-Sifat Eter

Senyawa eter memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

1) Merupakan cairan yang mudah menguap dan mudah

terbakar.

2) Titik didih rendah, lebih rendah daripada alkohol dengan

massa molekul relatif yang sama.

3) Sedikit larut dalam air.

4) Melarutkan senyawa-senyawa kovalen.

5) Bersifat anestetik.

6) Tidak reaktif serta tidak dapat dioksidasi, direduksi,

dieliminasi, atau direaksikan dengan basa, tetapi dapat

disubstitusikan dengan asam kuat.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 93: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Eter

Pembuatan Eter

Reaksi asam sulfat dan etanol menghasilkan dietil eter dan etil

hidrogen sulfat sebagai zat antara.

Sintesis Williamson

Pada sintesis ini terjadi reaksi antara alkil halida dengan

alkoksida.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 94: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Eter

Kegunaan Eter

Eter digunakan sebagai pelarut dan obat anestesi. Senyawa

eter yang diberikan melalui pernapasan sebagai obat bius,

contohnya kloroform dan siklopropana.

Metiltersierbutil eter (MTBE)

digunakan sebagai zat aditif pada

bensin untuk menaikkan bilangan

oktan bensin.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 95: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Aldehid dan Keton

Tata Nama

Aldehid

Isomer Aldehid

Sifat-Sifat Aldehid

Pembuatan Aldehid

Kegunaan Aldehid

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 96: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Aldehid dan Keton

Tata Nama Keton

Isomer Keton

Sifat-Sifat Keton

Pembuatan Keton

Kegunaan Keton

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 97: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Aldehid

Tata Nama Aldehid

Nama IUPAC

Nama IUPAC alkanal diturunkan dari nama

alkananya, dengan mengganti akhiran -a

menjadi -al.

Nama Trivial

Nama trivial aldehid diturunkan dari

nama trivial asam karboksilat yaitu

dengan menghilangkan kata asam dan

mengganti akhiran -at menjadi kata

aldehid.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 98: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Aldehid

Isomer Aldehid

Isomer Kerangka

Isomer kerangka terjadi karena ada atau tidak adanya cabang

serta perbedaan letak cabang. Butanal mempunyai dua isomer

yaitu:

Isomer Gugus Fungsi

Gugus fungsi aldehid berisomer gugus fungsi dengan alkanon.

Isomer gugus fungsi aldehid dan alkanon mempunyai rumus

umum CnH2nO.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 99: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Aldehid

Sifat-Sifat Aldehid1) Merupakan senyawa polar.

2) Mudah larut dalam air.

3) Melarutkan senyawa polar dan nonpolar.

4) Tidak mempunyai ikatan hidrogen.

5) Titik didihnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan senyawa karbon

yang massa relatifnya hampir sama.

6) Dapat mengalami reaksi adisi, oksidasi, polimerisasi, dan

autoredoks, serta dapat bereaksi dengan PX5 dan halogen.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 100: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Aldehid

Pembuatan Aldehid Oksidasi Alkohol Primer

Reduksi Asam Karboksilat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 101: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Aldehid

Kegunaan Aldehid

Formaldehid

Senyawa ini

digunakan sebagai

desinfektan,

insektisida,

pengawet mayat,

dan dimanfaatkan

dalam industri

plastik.

Asetaldehid

Asetaldehid merupakan bahan dasar

pembuatan asam asetat dan butanol. Selain

itu, asetaldehid digunakan dalam pembuatan

zat warna, plastik, dan karet sintetis.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 102: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Keton

Tata Nama Keton

Nama IUPAC

Nama IUPAC alkanon diturunkan dari nama alkananya, tetapi akhiran -a

diganti dengan -on.

Untuk alkanon bercabang berlaku aturan sebagai berikut.

1) Rantai terpanjang/rantai induk harus mengandung gugus –CO–.

2) Rantai induk diberi nomor dari salah satu ujung sehingga posisi

gugus fungsi mendapat nomor terkecil.

3) Cabang dan gugus pengganti lain ditulis terlebih dahulu sesuai abjad

diikuti rantai induk. Posisi rantai induk diberi awalan angka.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 103: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Keton

Tata Nama Keton

Nama Trivial

Nama trivial keton yaitu alkil alkil keton.

Gugus alkil ditulis secara terpisah diakhiri kata keton.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 104: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Keton

Isomer Keton

Isomer Kerangka

Isomer kerangka terjadi karena ada atau tidak adanya cabang

serta jenis cabang.

Isomer Posisi

Isomer posisi terjadi karena perbedaan letak gugus fungsinya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 105: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Keton

Sifat-Sifat Keton

Keton memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

1) Merupakan senyawa polar.

2) Larut dalam air.

3) Tidak mempunyai ikatan hidrogen.

4) Titik didih keton lebih tinggi dibandingkan hidrokarbon lain

dengan massa molekul relatif hampir sama.

5) Mengalami reaksi adisi dan kondensasi serta bereaksi

dengan PX5.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 106: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Keton

Pembuatan Keton

Oksidasi Alkohol Sekunder

Distilasi Kering Garam Alkali atau Alkali Tanah Karboksilat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 107: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Keton

Kegunaan Keton

Keton yang paling banyak digunakan

yaitu aseton.

Aseton merupakan suku alkanon

terendah, disebut juga propanon.

Aseton digunakan sebagai pelarut

senyawa-senyawa organik, terutama

untuk melarutkan beberapa macam

plastik dan gas etuna.

Aseton juga digunakan sebagai tinner

untuk membersihkan cat kuku/kuteks.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 108: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Asam Karboksilat dan Ester

Tata Nama Asam

Karboksilat

Isomer Asam

Karboksilat

Sifat-Sifat Asam

Karboksilat

Pembuatan Asam

Karboksilat

Kegunaan Asam

Karboksilat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 109: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Asam Karboksilat dan Ester

Tata Nama Ester

Isomer Ester

Sifat-Sifat Ester

Pembuatan Ester

Kegunaan Ester

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 110: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Asam Karboksilat

Tata Nama Asam KarboksilatNama IUPAC

Nama karboksilat diturunkan dari nama alkananya dengan mengganti

akhiran -a menjadi -oat dan diberi awalan asam.

Nama Trivial

Nama trivial asam karboksilat didasarkan pada sumbernya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 111: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Asam Karboksilat

Isomer Asam Karboksilat

Isomer Kerangka

Isomer kerangka terjadi karena ada atau tidak adanya cabang serta jenis

dan letak cabang.

Isomer Gugus Fungsi

Asam karboksilat berisomer gugus fungsi dengan ester. Rumus umum

isomer gugus fungsi asam karboksilat dan ester adalah CnH2nO2.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 112: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Asam Karboksilat

Sifat-Sifat Asam Karboksilat

Sifat-sifat asam karboksilat sebagai berikut.

1) Merupakan senyawa polar.

2) Titik didih tinggi karena mempunyai ikatan hidrogen.

3) Senyawa dengan atom C1 – C4 mudah larut dalam air, semakin

banyak cabang kelarutannya dalam air semakin berkurang.

4) Mengalami reaksi-reaksi berikut.

- Dapat bereaksi dengan logam, garam karbonat, dan basa alkali.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 113: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Asam Karboksilat

Sifat-Sifat Asam Karboksilat

- Dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan ester (reaksi esterifikasi).

- Dapat dioksidasi menghasilkan CO2 dan H2O.

- Dapat bereaksi dengan PX5.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 114: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Asam Karboksilat

Pembuatan Asam Karboksilat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 115: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Asam Karboksilat

Kegunaan Asam Karboksilat

3) Asam oksalat digunakan untuk penghilang karat dan pereaksi pada

pembuatan zat warna.

4) Asam tartrat digunakan untuk penyamakan, fotografi, pembuatan

keramik, dan mengasamkan minuman serta permen.

2) Asam asetat digunakan sebagai pelarut, serta

bahan baku untuk industri serat dan plastik.

Asam asetat murni disebut asam asetat glasial.

Cuka merupakan larutan 3–6% asam asetat

dalam air, dibuat melalui peragian dari sari buah

apel dan anggur atau dari pengenceran asam

asetat sintesis.

Beberapa contoh penggunaan asam karboksilat.

1) Asam formiat digunakan untuk penyamakan kulit, industri tekstil, dan

penggumpalan lateks di perkebunan karet.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 116: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Ester

Tata Nama Ester

Nama IUPAC

Ester merupakan turunan asam

karboksilat. Oleh karena itu, ester

diberi nama dengan alkil alkanoat.

Alkil diikat oleh atom O,

sedangkan alkanoat meliputi alkil

dan gugus fungsinya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 117: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Ester

Tata Nama Ester

Nama Trivial

Nama trivial berasal dari

alkil-alkil ester. Alkil-alkil

ditulis sesuai urutan

jumlah atom C diikuti kata

ester.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 118: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Ester

Isomer Ester

Isomer Gugus Fungsi

Ester berisomer gugus fungsi dengan asam karboksilat. Rumus

umum isomer gugus fungsi asam karboksilat dan ester adalah

CnH2nO2.

Isomer Kerangka

Isomer kerangka terjadi karena ada atau tidak adanya cabang

serta jenis dan letak cabang.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 119: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Ester

Sifat-Sifat Ester

Sifat-sifat ester sebagai berikut.

1) Mudah menguap.

2) Sedikit larut dalam air.

3) Semakin besar massa molekul relatifnya, titik didih semakin tinggi.

4) Dapat mengalami reaksi-reaksi berikut.

- Reaksi hidrolisis, terbentuk reaksi kesetimbangan antara asam

karboksilat dengan alkohol.

- Hidrolisis dengan basa menghasilkan suatu garam dan alkohol.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 120: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Ester

Sifat-Sifat Ester

- Reaksi dengan alkohol menghasilkan ester lain dan alkohol lain.

- Bereaksi dengan pereaksi Grignard menghasilkan alkohol.

- Dapat direduksi menghasilkan alkohol.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 121: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Ester

Pembuatan Ester

Ester dibuat dari reaksi asam karboksilat dengan alkohol. Reaksi

ini disebut esterifikasi.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 122: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Ester

Kegunaan Ester

Senyawa-senyawa ester banyak

digunakan sebagai esens karena

mempunyai aroma khas.

Senyawa-senyawa ester yang

biasa digunakan sebagai esens

sebagai berikut.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 123: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

BAB

Benzena dan Senyawa TurunannyaV

Struktur Benzena

Sifat-Sifat Benzena

Reaksi-Reaksi Benzena

Tata Nama Benzena

Senyawa Turunan Benzena dan Kegunaannya

Parasetamol

Obat demam yang

mengandung senyawa

benzena.

Kembali ke daftar isi

Page 124: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Struktur Benzena

Rumus struktur benzena(C6H6) berbentuk heksagonal planar.Sudut Ikatan C-C =120 o

Kedudukan atom C dan H dalam molekul benzena bersifat ekuivalen, sedangkan ikatan rangkap selalu berpindah-pindah (beresonansi).

August Kekule

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 125: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat-Sifat Benzena

Sifat Fisika

1. Titik leleh 5,5°C, sedangkan titik didihnya 80,1°C.

2. Pada suhu kamar berwujud cair, tidak berwarna, mudah menguap, dan berbau khas.

3. Benzena bersifat nonpolar.

4. Benzena larut dalam pelarut organik seperti CCl4 (karbon tetraklorida), dietil eter, dan heksana, tetapi

tidak larut dalam air.

Sifat Kimia

1. Uap benzena bersifat toksik dan sedikit karsinogenik.

2. Benzena dapat dioksidasi sempurna dan menghasilkan gas CO2 dan H2O. Reaksi ini menghasilkan

jelaga cukup tebal karena terbentuk banyak partikel karbon.

3. Benzena tidak dapat dioksidasi oleh Br2, H2O, dan KMnO4, tetapi dapat diadisi oleh H2 dan Cl2 dengan

bantuan katalis Ni atau sinar matahari.

4. Atom-atom H pada molekul benzena dapat disubstitusikan oleh atom atau gugus atom

menghasilkan senyawa turunan benzena. Benzena lebih mudah mengalami substitusi daripada reaksi

adisi karena struktur cincin benzena bersifat stabil akibat adanya elektron-elektron terdelokalisasi.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 126: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Reaksi-Reaksi pada Benzena

Reaksi

Adisi

Alkilasi

Asilasi

Sulfonasi

Nitrasi

Halogenasi

Adisi

Hidrogen

Adisi

Klorin

Reaksi

Substitusi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 127: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Reaksi Adisi

Adisi Hidrogen

Adisi Benzena dengan hidrogen menghasilkan sikloheksana.

Reaksi ini berlangsung pada suhu 150°C menggunakan katalis nikel (Ni).

Adisi Klorin

Adisi benzena oleh klorin (Cl2) dapat berlangsung dengan bantuan sinar matahari.

Pada adisi ini dihasilkan senyawa 1,2,3,4,5,6- heksakloro sikloheksana.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 128: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sulfonasi

Benzena bereaksi dengan asam sulfat (H2SO4).

Hasil reaksi berupa asam benzenasulfonat dan air.

SO3

40°C

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 129: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Alkilasi

Benzena bereaksi dengan haloalkana (RX).

Menggunakan katalis AlCl3.

Reaksi Umum:

Contoh:

Reaksi pembuatan toluena

Reaksi ini disebut reaksi sintesis Friedel-Crafts

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 130: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Asilasi• Reaksi benzena dengan mensubstitusi atom H oleh gugus asil (CH3C=O).

• Menggunakan katalis AlCl3.

• Rumus Umum:

• Contoh:

Reaksi pembuatan asetofenon

Asetofenon

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 131: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Nitrasi

Benzena bereaksi dengan asam nitrat (HNO3 atau HONO2).

Reaksi nitrasi memerlukan katalis asam sulfat (H2SO4) pekat.

Reaksi berlangsung pada suhu 50°C.

Menghasilkan nitrobenzena.

50°C

H2SO4

Nitrobenzena

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 132: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Halogenasi

Benzena bereaksi dengan atom halogen (gologan VIIA).

Menggunakan katalis FeCl3, FeBr3, AlCl3, atau SbCl3.

Menghasilkan halobenzena (benzena yang memiliki gugus

halogen) dan asam kuat.

Klorobenzena

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 133: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Penamaan IUPAC = substituen + benzena

Tata Nama Senyawa Turunan Benzena

X = substituen/cabang

Contoh:

Etilbenzena Klorobenzena Nitrobenzena

1. Benzena Monosubstituen

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 134: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Apabila dua atom H pada benzena

diganti dengan atom atau gugus atom

lain, maka akan terjadi tiga macam posisi

(tiga isomer).

Urutan prioritas gugus:

2. Benzena Bisubstituen

Orto (1,2) Meta (1,3) Para (1,4)

–COOH > –SO3H > –CHO > –CN > –OH > –NH2 > –R(alkil) > –NO2 > –X (halogen)

o-dimetilbenzena

(o-xilena)

m-kloroanilina p-nitrofenol

Contoh:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 135: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Posisi substituen dinyatakan dengan angka.

3. Benzena Trisubstituen atau Lebih

1,2,4-trinitrobenzena 2,4,6-trinitrotoluena

Contoh:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 136: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

4. Benzena Terikat pada Rantai Karbon

Apabila suatu cincin benzena terikat pada rantai karbon yang

panjang (>6) atau pada rantai alkana bergugus fungsi maka

cincin benzena tersebut dianggap sebagai substituen yang

dinamakan gugus fenil.

3-fenil-1-pentanol3-fenilheptana

Contoh:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 137: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

5. Gabungan Cincin Benzena (Polibenzena)

Naftalena Antrasena

Fenantrena Pirena

Benzo(α) piren Krisena Benzofluorantena

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 138: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Senyawa Turunan Benzena dan

Kegunaannya

Kegunaan:

1. Toluena Bahan dasar pembuatan asam benzoat

(bahan pengawet di industri makanan).

Bahan dasar pembuatan bahan peledak

seperti TNT.

Pelarut senyawa

karbon.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 139: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

2. Fenol

Bahan pelarut pada pemurnian minyak

pelumas.

Bahan pembuat zat warna.

Bahan dasar pembuatan plastik bakelit

dengan cara mereaksikan fenol dengan

formaldehid.

Bahan desinfektan

atau pembunuh

kuman pada

pembersih lantai.

Kegunaan:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 140: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sebagai antijamur pada

bedak dan salep untuk

mengobati penyakit kulit

seperti panu, kadas, dan

kurap.

Asam salisilat dapat diesterifikasi dengan alkohol dan asam

Metil salisilat banyak

diperdagangkan dengan

nama minyak gandapura

3. Asam SalisilatKegunaan:

Metil salisilat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 141: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

4. Anilina

Kegunaan:

Anilin banyak digunakan sebagai zat

warna diazo pada batik, katun, dan

tinta.

Kegunaan:

5. Stirena

Stirena digunakan sebagai bahan

dasar pembuatan polimer sintetik

polistirena melalui proses

polimerisasi.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Page 142: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

BAB

VI Polimer

Tata Nama Polimer

Penggolongan Polimer

Sifat-Sifat Polimer

Reaksi Polimerisasi

Kegunaan dan Dampak PolimerBateraidengan teknologi kertas

ramah lingkungan

Menggunakan polimer

rekayasa

Sumber: bit.ly/2WtxRW

Kembali ke daftar isi

Page 143: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Tata Nama Polimer

Berdasarkan Monomer

Monomer Hanya Terdiri Atas Satu Kata

poli + monomer Nama Monomer Nama Polimer

Stirena Polistirena

Etena Polietena

Monomer Hanya Terdiri Atas Satu Kata

poli + (monomer) Nama Monomer Nama Polimer

1-pentena Poli(1-pentena)

Metil metakrilat Poli(metil metakrilat)

Page 144: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Tata Nama Polimer

Berdasarkan Taktisitas

i/s +poli + monomer

i = isotaktik

s = sindiotaktik

Keterangan:

Disusun oleh monomer stirena

dengan posisi gugus fenil sama

Berdasarkan Isomer

cis/trans +nomor ikatan + poli + monomer

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 145: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Aturan Penamaan Polimer Menurut IUPAC:

1. Mengidentifikasi unit struktur terkecil (CRU).

2. Menentukan subunit CRU sebagai prioritas berdasarkan ikatan

yang ditulis dari kiri ke kanan.

3. Memberikan nomor substituen dari kiri ke kanan.

4. Memberikan nama dengan diawali kata 'poli' dan nama CRU

dikurung.

Berdasarkan Unit Dasar (IUPAC)

Tata Nama Polimer

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 146: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Berdasarkan

Jenis

Monomernya

Berdasarkan

Asalnya

Berdasarkan

Sifat Terhadap

Pemanasan

atau Sifat

Kekenyalannya

Berdasarkan

Bentuk

Susunan

Rantainya

Berdasarkan

Penggunaan

Polimer

Penggolongan Polimer

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 147: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Berdasarkan

Asalnya

Polimer alam yaitu polimer yang

tersedia secara alami di alam dan

berasal dari makhluk hidup.

Contoh: amilum, selulosa, protein,

asam nukleat, karet alam

Polimer Alam

Polimer semisintetis

yaitu polimer yang

diperoleh dari hasil

modifikasi polimer

alam dan bahan

kimia.

Polimer Semisintetis

Contoh: selulosa nitrat

Polimer buatan yaitu

polimer yang tidak

terdapat di alam, tetapi

disintesis atau dibuat dari

monomer-monomernya

dalam reaktor di industri

kimia.

Contoh: polietena,

nilon, dakron

Polimer Buatan (Sintetis)

Penggolongan Polimer

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 148: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Berdasarkan

Jenis

Monomernya

Homopolimer

Homopolimer disebut juga polimer linear yaitu

polimer yang tersusun atas monomer-monomer

yang sama atau sejenis.

Contoh: PVC, protein, karet alam

Kopolimer

Kopolimer yaitu polimer yang tersusun atas

monomer-monomer yang berlainan jenis.

Contoh: nilon, tetoron, bakelit

Berdasarkan susunan monomernya, kopolimer

dibedakan menjadi kopolimer bergantian, kopolimer

blok, kopolimer bercabang, dan kopolimer tidak

beraturan. (A) kopolimer tidak beraturan

(B) kopolimer bergantian

(C) kopolimer blok

(D) kopolimer bercabang

Penggolongan Polimer

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 149: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Penggolongan

Polimer

Berdasarkan

Sifat Terhadap

Pemanasan

atau Sifat

Kekenyalanny

a

Termoplastik

• Polimer termoplastik memiliki sifat-sifat antara

lain berat molekul kecil, tidak tahan terhadap

panas, jika dipanaskan akan melunak, jika

didinginkan akan mengeras, mudah diregangkan,

fleksibel, titik leleh rendah, dapat dibentuk ulang

(daur ulang), mudah larut dalam pelarut yang

sesuai, dan memiliki struktur molekul linear atau

bercabang.

Contoh: polietilena, PVC, polistirena

Termosetting

Polimer termosetting memiliki sifat-sifat

antara lain keras dan kaku (tidak

fleksibel), jika didinginkan akan

mengeras, tidak dapat dibentuk ulang,

tidak dapat larut dalam pelarut apa

pun, jika dipanaskan pada suhu yang

terlalu tinggi akan meleleh, tahan

terhadap asam dan basa, serta memiliki

ikatan silang antarrantai molekul.

Contoh: bakelit, poliester, uretana

Elastomer

Elastomer merupakan polimer

yang elastik atau dapat mulur

jika ditarik, tetapi kembali ke

awal jika gaya tarik ditiadakan.

Contoh: karet sintetis SBR

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 150: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Berdasarkan

Bentuk

Susunan

Rantainya

Polimer Linear

Polimer linear yaitu polimer yang

tersusun denga unit ulang berikatan

satu sama lainnya membentuk rantai

polimer yang panjang.

Contoh: polietena dan polivinil klorida

Polimer Bercabang

Polimer bercabang yaitu polimer yang

terbentuk jika beberapa unit ulang

membentuk cabang pada rantai utama.

Contoh: glikogen

Polimer Berikatan Silang (Cross-linking)

Polimer berikatan silang yaitu polimer yang terbentuk karena

beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai

utamanya. Contoh: bakelit dan resin urea formaldehida

Penggolongan Polimer

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 151: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Berdasarkan

Penggunaan

Polimer

Polimer yang dimanfaatkan

sebagai serat misalnya kain

dan benang.

Contoh: poliester, nilon, dan

dakron

Serat

Plastik Polimer yang dimanfaatkan

sebagai plastik.

Contoh: bakelit, polietilena,

PVC, polistirena, dan

polipropilena

Penggolongan Polimer

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 152: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat fisik polimer

Sifat fisik polimer ditentukan oleh:

panjang rantai atau jumlah monomer;

susunan rantai;

tingkat percabangan pada rantai;

gugus fungsi pada monomer;

ikatan silang antarrantai polimer;

penambahan zat aditif.

Sifat mekanik polimer

Sifat mekanik polimer meliputi:

kekuatan (strength);

elongation;

modulus;

ketangguhan (toughness).

Sifat termal polimer

Sifat termal polimer meliputi:

koefisien pemuaian

termal;

panas jenis;

koefisien hantaran termal;

titik tahan panas.

Stabilitas panas

Kelenturan

Ketahanan terhadap

mikroorganisme

Sifat-Sifat Polimer

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 153: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Polimerisasi Adisi

Reaksi PolimerisasiReaksi penggabungan sejumlah monomer menjadi polimer

Polimerisasi Kondensasi

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 154: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer

yang berikatan rangkap menjadi ikatan tunggal

Polimerisasi Adisi Alami

Polimerisasi adisi alami

merupakan reaksi polimerisasi

pada makhluk hidup.

Contoh: pembentukan karet alam

atau poliisoprena.

Reaksi Umum:

Polimerisasi Adisi Sintesis

Polimerisasi adisi sintesis merupakan

reaksi polimerisasi yang sengaja

dilakukan di laboratorium atau industri.

Contoh : pembentukan polivinilklorida

(PVC) dari vinil klorida.

Polimerisasi Adisi

Reaksi PolimerisasiReaksi penggabungan sejumlah monomer menjadi polimer

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 155: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Reaksi yang terjadi jika

dua atau lebih monomer

sejenis atau berbeda jenis

bergabung membentuk

molekul besar sambil

melepaskan molekul-

molekul kecil, seperti H2O,

NH3, dan HCl.

Reaksi umum:

Polimerisasi

Kondensasi Alami

Contoh:

Pembentukan

glikogen dan

amilum dari

α–D-glukosa

Pembentukan

protein dari

asam amino

Polimerisasi

Kondensasi Sintesis

Contoh:

Pembentukan nilon

atau poliamida dari

asam adipat dan

heksametilendiamin

Polimerisasi Adisi

Polimerisasi Kondensasi

Reaksi PolimerisasiReaksi penggabungan sejumlah monomer menjadi polimer

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 156: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

No Polimer Monomer Kegunaan

1 Polietilena

(Polietena)

etilena Polietilena dengan densitas

rendah (LDPE) pembungkus

makanan, kantong plastik, dan jas

hujan.

Polietilena densitas tinggi (HDPE)

botol plastik, botol detergen, mainan,

ember dan panci, serta untuk pelapis

kawat dan kabel.

2 Polipropilena

(Polipropena)

propilena Karung dan tali plastik, serta botol

minuman.

3 Teflon tetrafluoroeti-

lena

pelapis barang yang tahan panas,

seperti tangki di pabrik kimia, pelapis

panci dan penggorengan antilengket,

serta pelapis dasar setrika.

Kegunaan dan Dampak Penggunaan Polimer

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 157: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

No Polimer Monomer Kegunaan

4 Polivinilklorida

(PVC)

vinil klorida

atau kloro

etilena

pipa, slang keras, lapisan lantai, dan

piringan hitam.

5 Bakelit fenol dan

formaldehid

Bakelit dipakai pada peralatan listrik,

kotak isolator, toilet, kabinet radio,

pembuatan lembaran laminasi, asbak,

serta perekat plywood.

6 Polimetilmeta-

krilat (PMMA)

metil

metakrilat

bahan pencampur gelas dan

pencampur logam, lampu belakang

mobil, dan kaca jendela, badan

pesawat terbang.

7 Serat akrilat asam akrilat

(asam 2-

propenoat)

jaket, kaus kaki, karpet, dan bahan

pakaian dalam.

Kegunaan dan Dampak Penggunaan Polimer

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 158: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

No Polimer Monomer Kegunaan

8 Dakron asam tereftalat

dan

etilen glikol

serat tekstil, film tipis yang kuat, pita

perekam magnetik, dan bahan

balon cuaca yang dikirim ke

stratosfer.

9 Polikloroprena

(Neoprena)

2-kloro-1,3-

butadiena

slang oli.

10 SBR (Styrene-Butadiene Rubber)

stirena dan

1,3-butadiena

ban kendaraan bermotor.

11 Polistirena atau

Polifenil Etena

stirena genting, cangkir, mangkuk, mainan,

stirofoam, kabin pada radio, TV, dan

tape.

Kegunaan dan Dampak Penggunaan Polimer

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 159: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

No Polimer Monomer Kegunaan

12 Nilon asam adipat dan

heksametilendiamina

tali, jala, parasut, jas hujan,

dan tenda.

13 Kevlar asam benzena-1,4-

dikarboksilat dan

1,4-diaminobenzena

rompi antipeluru.

14 Karet alam isoprena ban.

15 Polivinil alkohol etanol bak air.

Kegunaan dan Dampak Penggunaan Polimer

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 160: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Makromolekul Karbohidrat, Protein, dan LipidBab VII

Jaring Laba-Labatersusun atas ribuan benang

berukuran nano yang tersusun

secara paralel.

Setiap helai jaring laba-laba

terbuat dari protein β-keratin.

Protein ---> Makromolekul

Karbohidrat

Lipid

Protein

Kembali ke daftar Isi

Page 161: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan

senyawa polihidroksi aldehid

(aldosa) atau polihidroksi

keton (ketosa) dengan rumus

umum Cn(H2O)m.

Nama karbohidrat berasal

dari karbon yang berarti

mengandung unsur karbon

dan hidrat yang berarti air.

Monosakarida

Monosakarida adalah karbohidrat paling

sederhana karena tidak dapat dihidrolisis

menjadi bentuk karbohidrat yang lebih

sederhana lagi.

Pengertian

Penggolongan Karbohidrat

Polisakarida

Polisakarida merupakan polimer alam

yang tersusun atas unit-unit

monosakarida membentuk rantai

panjang melalui reaksi kondensasi.

Oligosakarida

Oligosakarida merupakan senyawa

karbohidrat yang terdiri atas beberapa

molekul monosakarida.

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 162: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Monosakarida merupakan

senyawa terkecil dalam golongan

karbohidrat dengan rumus

CnH2nOn dimana n=

3 – 8

C3H6O3 : triosa

C4H8O4 : tetrosa

dan seterusnya

Setiap molekul monosakarida

memiliki 1 gugus keton atau 1

gugus aldehida.

Gugus aldehida selalu berada

di atom C pertama.

Gugus keton selalu berada di

atom C kedua.

Monosakarida

Aldosa

(misal: glukosa)

memiliki gugus

aldehida pada salah

satu ujungnya.

Ketosa

(misal: fruktosa)

biasanya memiliki

gugus keto pada

atom C 2.

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 163: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Notasi D dan L

Berdasarkan letak gugus

–OH terakhir, mono-sakarida

struktur Fischer dibagi menjadi

dua yaitu:

D (dektsro = kanan)

L (levo = kiri).

Kedua senyawa tersebut

berperan sebagai isomer satu

sama lain.

Untuk gula dengan atom C

asimetrik lebih dari 1, notasi D

atau L ditentukan oleh atom C

asimetrik terjauh dari gugus

aldehida atau keto. Penampilan dalam bentuk gambar

Proyeksi Fischer.

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Monosakarida

Page 164: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Berdasarkan bentuk ikatan tetrahedral yang dibentuk atom C, molekul karbohidrat

lebih stabil dalam bentuk siklik. Rumus Haworth menggambarkan struktur lingkar

karbohidrat dengan ikatan antara C pertama dengan O-hidroksil pada atom C kelima.

Nama monosakarida didasarkan pada posisi gugus –OH pada atom C pertama. Jika posisi

gugus –OH pada atom C pertama mengarah ke bawah disebut struktur α. Akan tetapi, jika

gugus –OH tersebut mengarah ke atas disebut struktur β.

Monosakarida

Struktur Siklik Monosakarida

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 165: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

• Glukosa terdapat dalam gula merah, madu, buah anggur, dan serum darah

Glukosa

• Fruktosa terdapat dalam gula pasir, sari buah, dan madu. Fruktosa merupakan

jenis gula yang paling manis

Fruktosa

• Galaktosa merupakan monosakarida yang dihasilkan dari proses hidrolisis gula

susu (laktosa) sehingga tidak ditemukan dalam keadaan bebas

Galaktosa

• Senyawa pentosa tidak terdapat di alam dalam keadaan bebas. Contoh

senyawa aldopentosa antara lain arabinosa, xilosa, ribosa, dan 2-deoksiribosa.

Arabinosa diperoleh dari pengolahan gom arab. Xilosa diperoleh dari hidrolisis

jerami atau kayu. Ribosa dan 2-deoksiribosa merupakan komponen asam

nukleat dan diperoleh dengan cara hidrolisis.

Pentosa

Jenis Monosakarida di Alam

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Monosakarida

Page 166: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Monosakarida

• Apabila dilarutkan dalam air, monosakarida dapat

memutar bidang polarisasiMurotasi

• Aldehid dan alkohol primer dapat dioksidasi

menjadi asam karboksilatOksidasi

• Gugus aldehid atau keton dapat direduksi menjadi

alkohol Reduksi

• Monosakarida (yang mengandung gugus hidroksil) dapat

membentuk ester dengan asam organik dan anorganik.

Pembentukan

Ester

• Tiap-tiap molekul monosakarida dapat saling berikatan membentuk rantai panjang melalui ikatan glikosida

Pembentukan

Glikosida

Reaksi-Reaksi pada Monosakarida

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 167: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Stakiosa

Stakiosa

merupakan

tetrasakarida

yang

tersusun atas

dua

galaktosa,

glukosa, dan

fruktosa.

Stakiosa

tidak

mempunyai

sifat

mereduksi.

Rafinosa

Rafinosa

merupakan

trisakarida yang

tersusun atas

galaktosa,

glukosa, dan

fruktosa.

Hidrolisis

rafinosa oleh

enzim sukrase

menghasilkan

fruktosa dan

melibiosa.

Laktosa

Laktosa merupakan disakarida yang tersusun atas glukosa dan galaktosa. Laktosa berasa kurang manis, merupakan gula pereduksi, serta mampu mengalami mutarotasi. Laktosa disebut gula susu karena terdapat dalam susu sapi dan susu ibu.

Maltosa

Maltosa adalah disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Maltosa merupakan hasil antara dalam proses hidrolisis amilum dengan asam maupun enzim.

Sukrosa

Sukrosa adalah gula pasir yang kita kenal berasal dari gula tebu atau gula bit. Sukrosa juga terdapat dalam gula aren, gula kelapa, madu, nanas, dan wortel.

Oligosakarida

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 168: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Polisakarida Polisakarida mempunyai molekul yang besar dan lebih kompleks

dibanding monosakarida maupun oligosakarida.

Jenis polisakarida: pati, glikogen, dan selulosa.

Pati

• Sedikit larut dalam

air dingin

• Daya reduksi

sangat kecil

Glikogen

• Mudah larut

dalam air panas

• Larutannya

dapat mereduksi

Selulosa

• Tidak dapat larut

dalam air, tetapi

larut dalam

pelarut

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 169: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Sifat Fisik

Karbohidrat berwujud padat pada suhu kamar.

Semua karbohidrat bersifat optis aktif.

Sebagian besar karbohidrat dapat memutar bidang polarisasi.

Sebagian besar karbohidrat dapat memutar bidang polarisasi cahaya.

Monosakarida dan disakarida berasa manis dan larut dalam air, sedangkan polisakarida berasa tawar dan tidak larut dalam air.

Sifat Kimia

Hidrolisis : polisakarida disakarida monosakarida

Fermentasi : glukosa etanol + CO2

Dehidrasi : karbohidrat karbon + H2O

Oksidasi : reaksi oksidasi karbohidart menghasilkan asam

Reaksi karbohidrat dengan hidroksida logam mengakibatkan karbohidrat teroksidasi, sedangkan hidroksida logam akan tereduksi.

Sifat-Sifat Karbohidrat

H2O/H+H2O/H+

H2SO4

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 170: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Reaksi Identifikasi Karbohidrat

Tujuan: membuktikan adanya

karbohidrat secara kualitatif.

Tujuan: membuktikan adanya

polisakarida (amilum, glikogen, dan

dekstrin).

1. Uji Molisch 2. Uji Iodin

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 171: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Tujuan: mengetahui adanya ketosa

(fruktosa) atau membedakan antara

glukosa dengan fruktosa.

Tujuan: membedakan antara glukosa

dengan galaktosa. Uji ini

menggunakan asam nitrat pekat.

Reaksi antara karbohidrat dengan

asam nitrat pekat menghasilkan

asam musat yang dapat larut air,

kecuali laktosa dan galaktosa.

3. Uji Seliwanoff

Reaksi Identifikasi Karbohidrat

4. Uji Asam Musat

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 172: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Protein

Protein merupakan senyawa makromolekul yang

tersusun atas asam amino.

Protein yang berasal dari hewan disebut protein

hewani

Contoh: susu dan telur.

Protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein

nabati

Contoh: kacang-kacangan.

Asam Amino

Protein (Polipeptida)

Penggolongan Protein

Identifikasi Protein

Denaturasi Protein

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 173: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Asam amino merupakan senyawa monomer penyusun protein dengan

struktur sebagai berikut.

Sifat-sifat asam amino:

Dapat larut dalam air dan pelarut polar, tetapi sukar larut dalam pelarut

nonpolar.

Bersifat amfoter.

Dalam larutannya, membentuk zwitter ion.

Bereaksi dengan asam nitrit menghasilkan gas N2.

Bersifat optis-aktif (dapat memutar cahaya terpolarisasi) karena

mempunyai atom (kristal).

Asam Amino

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 174: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Asam Amino

Penggolongan Asam Amino

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Berdasarkan

Pembentuknya

Asam amino esensial

Asam amino nonesensial

Berdasarkan Struktur

Gugus R (Rantai

Samping)

Asam amino dengan rantai samping netral

Asam amino dengan rantai samping asam

Asam amino dengan rantai samping basa

Page 175: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Struktur Protein

Membentuk zwitter ion di dalam air

Dapat mengalami denaturasi (kerusakan struktur) akibat pemanasan, perubahan

pH, pelarut organik, gerakan mekanik, dan adanya ion logam

Jika dilarutkan dalam air, mempunyai viskositas (kekentalan) lebih besar daripada

air. Viskositas tergantung pada jenis protein, bentuk molekul, konsentrasi, dan

suhu larutan

Sebagian besar protein bersifat koloid hidrofil

Dapat dihidrolisis menjadi asam amino dengan asam encer atau enzim protease

Sifat-Sifat Protein

Protein (Polipeptida)

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 176: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

• Protein nabati

• Protein hewaniBerdasarkan sumber asal

• Protein globular (menggulung)

• Protein fibrous (memanjang berupa serat atau serabut)Berdasarkan bentuknya

• Protein majemuk

• Protein tunggal

Berdasarkan hasil

hidrolisisnya

• Protein transpor atau pembangun

• Protein cadangan

• Protein kontraktil

Berdasarkan fungsinya

• α-keratin

• β-keratin

• Kolagen

Berdasarkan gugus alkil pada

rantai protein

• Protein struktural,

• Protein pelindung

• hormon

Penggolongan Protein

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 177: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Reaksi BiuretJika sampel protein ditambah beberapa tetes CuSO4 dan NaOH akan berwarna merah muda sampai

ungu. Uji ini dilakukan untuk mengetahui adanya ikatan peptida.

Reaksi Xantoprotein Jika sampel protein ditambah asam nitrat pekat dan dipanaskan akan berwarna kuning. Jika

ditambah basa, larutan akan berwarna jingga. Uji ini untuk mengetahui protein yang mengandung

inti benzena.

Reaksi Millon Jika sampel protein dipanaskan dengan merkuri nitrat (Hg(NO3)2) lalu ditambah asam nitrit akan

terbentuk cincin yang berwarna merah. Uji ini untuk mengetahui adanya asam amino dengan gugus

fenil.

Reaksi Uji Belerang Jika sampel protein direaksikan dengan NaOH lalu dipanaskan dan ditambah Pb(CH3COOH)2 atau

Pb(NO3)2akan terjadi endapan hitam yang berasal dari PbS. Uji ini untuk mengetahui adanya

belerang dalam protein.

Identifikasi Protein

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 178: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Reaksi Sakaguchi

Jika sampel protein ditambah dengan pereaksi Sakaguchi (campuran naftol dan

natrium hipobromit) akan menghasilkan warna merah. Uji ini untuk mengetahui

adanya gugus guanidin dalam protein.

Reaksi Hopkins-Cole

Jika sampel protein dicampur dengan pereaksi Hopkins-Cole kemudian

ditambahkan asam sulfat perlahan-lahan, campuran tersebut akan membentuk

lapisan di bawah larutan protein hingga terjadi cincin antara kedua lapisan. Uji

ini untuk mengetahui adanya gugus indol dalam protein.

Reaksi Ninhidrin

Jika sampel asam amino atau protein ditambah dengan pereaksi ninhidrin, akan

terbentuk senyawa kompleks yang ditandai dengan warna biru-ungu pada

larutan. Senyawa kompleks tersebut terbentuk karena gugus –NH2 bebas

bereaksi dengan ninhidrin.

Identifikasi Protein

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 179: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Denaturasi protein dapat terjadi karena perlakuan-perlakuan berikut.

Mencampur Protein dengan Larutan Garam (NaCl)

Sampel protein seperti albumin yang dicampur dengan larutan garam akan

mengalami saltingout. Hal ini disebabkan rusaknya ikatan peptida yang dimiliki

albumin oleh larutan garam.

Memanaskan Protein

Memanaskan protein berarti menaikkan suhu protein. Suhu tinggi dapat

mengacaukan ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik nonpolar pada molekul

protein.

Menambahkan Alkohol pada Protein

Penambahan alkohol pada protein juga dapat merusak ikatan hidrogen.

Denaturasi Protein

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 180: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Lipid

Lipid berasal dari bahasa Yunani lipos yang berarti lemak.

Para ahli biokimia mengelompokkan lemak dan senyawa yang mirip lemak ke

dalam golongan lipid. Kesepakatan ini sudah disetujui Kongres Internasional

Kimia Murni dan Terapan (IUPAC).

Asam Lemak

Lemak

Fosfolipid

Lilin

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 181: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Asam lemak adalah asam organik golongan asam karboksilat yang berasal dari

hewan atau tumbuhan.

Asam Lemak

Asam Lemak Jenuh

Asam lemak jenuh tidak

mengandung ikatan

rangkap dua pada rantai

karbonnya.

Contoh:

asam butirat

asam kaproat

asam miristat

asam stearat

Pengertian

Asam Lemak Jenuh

Asam lemak tidak jenuh

mengandung ikatan rangkap

dua pada rantai karbonnya.

Contoh:

asam oleat

asam linoleat

asam palmitoleat

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 182: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Berdasarkan proses sintesisnya, asam lemak dibedakan menjadi asam lemak

esensial dan asam lemak nonesensial.

Asam lemak esensial adalah asam lemak yang tidak dapat disintesis oleh

tubuh dan hanya dapat diperoleh dari makanan.

Contoh: asam linoleat dan asam linolenat.

Asam lemak nonesensial dapat disintesis tubuh dari nutrisi makanan.

Contoh: asam palmitat, asam stearat, dan asam oleat.

Asam Lemak

Penggolongan

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 183: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Lemak dibedakan menjadi dua

berdasarkan bentuk fisiknya yaitu lemak

dan minyak.

Istilah lemak biasa digunakan untuk

lemak yang berbentuk padat pada

suhu ruangan. Lemak berbentuk

padat karena sebagian besar tersusun

atas asam lemak jenuh.

Istilah minyak digunakan untuk lemak

yang berbentuk cair pada suhu

ruangan. Minyak tersusun atas asam

lemak tidak jenuh.

Lemak

Lemak merupakan senyawa ester

trigliserida yang terbentuk dari tiga

asam lemak dengan gliserol.

Pengertian Penggolongan

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 184: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Reaksi Hidrolisis

Reaksi hidrolisis lemak berjalan dengan asam, basa, atau enzim tertentu. Hidrolisis

lemak dengan basa (NaOH atau KOH) menghasilkan gliserol dan garam asam lemak

yang biasa disebut sabun.

Sabun dari NaOH adalah sabun keras, sedangkan sabun dari KOH adalah sabun

lunak/cair. Proses ini disebut penyabunan (saponifikasi).

Reaksi Oksidasi

Reaksi oksidasi lemak atau minyak menimbulkan rasa dan bau tidak sedap. Proses ini

disebut ketengikan.

Lemak

Reaksi pada Lemak

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 185: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Fosfolipid atau fosfatidat adalah gliserida yang mengandung fosfor dalam

bentuk ester asam fosfat.

Fosfatidil kolin (lesitin) berupa zat padat lunak seperti lilin, berwarna putih,

higroskopis, dan dapat berubah menjadi cokelat jika terkena cahaya.

Asam lemak yang biasa menyusun lesitin antara lain asam palmitat, asam

stearat, asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.

Fosfolipid

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab

Page 186: Kimia Djuah/Power Point PR... · Daftar Isi BAB I Sifat Koligatif Larutan BAB II Reaksi Redoks dan Elektrokimia BAB III Kimia Unsur BAB IV Gugus Fungsi Senyawa Karbon BAB V Benzena

Lilin merupakan ester dari asam lemak rantai panjang dengan alkohol rantai

panjang (antara 14 sampai 34 atom karbon).

Lilin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut lemak. Lilin tidak mudah

terhidrolisis dan tidak dapat diuraikan oleh enzim yang menguraikan lemak.

Lilin dari lebah madu terbentuk dari campuran beberapa senyawa, terutama

mirisilpalmitat. Sementara itu, lilin dari paus sebagian besar terbentuk dari

setilpalmitat.

Lilin

Kembali ke daftar Isi Kembali ke awal bab