askep genoutourinaria.docx

  • Upload
    okvan

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    1/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.  SISTEM GENITOURINARIA

    A.  Sistem genitourinaria

    Sistem perkemihan atau sistemgenitourinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya

     proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh

    tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak 

    dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

    Organ Sistem Perkemihan atau Sistem Genitourinaria meliputi

    !.  Ginjal

    "edudukan ginjal terletak dibagian belakang dari ka#um abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi #ertebra lumbalis $$$% dan melekat langsung pada dinding

    abdomen. &entuknya seperti biji buah ka'ang merah (karaer'is)%jumlahnaya ada buah kiri

    dan kanan% ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan.

    Pada orang de*asa berat ginjal + ,, gram. an pada umumnya ginjal laki-laki lebih

     panjang dari pada ginjal *anita. Satuan struktural dan ungsional ginjal yang terke'il di sebut

    neron. /iap-tiap neron terdiri atas komponen #askuler dan tubuler. "omponen #askuler 

    terdiri atas pembuluh-pembuluh darah yaitu glomerolus dan kapiler peritubuler yang

    mengitari tubuli. alam komponen tubuler terdapat kapsul &o*man% serta tubulus-tubulus%

    yaitu tubulus kontortus proksimal% tubulus kontortus distal% tubulus pengumpul dan lengkung

    0enle yang terdapat pada medula. "apsula &o*man terdiri atas lapisan parietal (luar)

     berbentuk gepeng dan lapis #iseral (langsung membungkus kapiler golmerlus) yang

     bentuknya besar dengan banyak juluran mirip jari disebut podosit (sel berkaki) atau pedikel

    yang memeluk kapiler se'ara teratur sehingga 'elah1'elah antara pedikel itu sangat teratur.

    "apsula bo*man bersama glomerolus disebut korpuskel renal% bagian tubulus yang

    keluar dari korpuskel renal disabut dengan tubulus kontortus proksimal karena jalannya yang

     berbelok1belok% kemudian menjadi saluran yang lurus yang semula tebal kemudian menjadi

    tipis disebut ansa Henle atau loop of Henle% karena membuat lengkungan tajam berbalik 

    kembali ke korpuskel renal asal% kemudian berlanjut sebagai tubulus kontortus distal.

    a)  &agian1&agian Ginjal

    &ila sebuh ginjal kita iris memanjang% maka aka tampak bah*a ginjal terdiri dari tiga

     bagian% yaitu bagian kulit (korteks)% sumsum ginjal (medula)% dan bagian rongga ginjal

    (pel#is renalis).

    !. "ulit Ginjal ("orteks)

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    2/28

    Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan penyaringan darah yang

    disebut neron. Pada tempat penyaringan darah ini banyak mengandung kapiler1kapiler darah

    yang tersusun bergumpal1gumpal disebut glomerolus. /iap glomerolus dikelilingi oleh

    simpai bo*man% dan gabungan antara glomerolus dengan simpai bo*man disebut badan

    malphigi.

    Penyaringan darah terjadi pada badan malphigi% yaitu diantara glomerolus dan simpai

     bo*man. Zat1zat yang terlarut dalam darah akan masuk kedalam simpai bo*man. ari sini

    maka zat1zat tersebut akan menuju ke pembuluh yang merupakan lanjutan dari simpai

     bo*man yang terdapat di dalam sumsum ginjal.

    . Sumsum Ginjal (2edula)

    Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk keru'ut yang disebut piramid renal.engan dasarnya menghadap korteks dan pun'aknya disebut apeks atau papila renis%

    mengarah ke bagian dalam ginjal. Satu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya disebut

    lobus ginjal. Piramid antara 3 hingga !3 buah tampak bergaris1garis karena terdiri atas berkas

    saluran paralel (tubuli dan duktus koligentes).

    iantara pyramid terdapat jaringan korteks yang disebut dengan kolumna renal. Pada

     bagian ini berkumpul ribuan pembuluh halus yang merupakan lanjutan dari simpai bo*man.

    i dalam pembuluh halus ini terangkut urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam

     badan malphigi% setelah mengalami berbagai proses.

    4. 5ongga Ginjal (Pel#is 5enalis)

    Pel#is 5enalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal% berbentuk 'orong lebar.

    Sebelum berbatasan dengan jaringan ginjal% pel#is renalis ber'abang dua atau tiga disebut

    kaliks mayor% yang masing1masing ber'abang membentuk beberapa kaliks minor yang

    langsung menutupi papila renis dari piramid. "aliks minor ini menampung urine yang terus

    keluar dari papila. ari "aliks minor% urine masuk ke kaliks mayor% ke pel#is renis ke ureter%

    hingga di tampung dalam kandung kemih (#esikula urinaria).

     b) 6ungsi Ginjal

    !. 2engekskresikan zat1zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen% misalnya amonia.

    . 2engekskresikan zat1zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula dan #itamin) dan

     berbahaya (misalnya obat1obatan% bakteri dan zat *arna).

    4. 2engatur keseimbangan air dan garam dengan 'ara osmoregulasi.

    7. 2engatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa.

    .  8reter 

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    3/28

    /erdiri dari saluran pipa masing1masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih

    (#esika urinaria) panjangnya + 914, 'm dengan penampang + ,%9 'm. 8reter sebagian

    terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pel#is.

    :apisan dinding ureter terdiri dari

    a. inding luar jaringan ikat (jaringan ibrosa)

     b. :apisan tengah otot polos

    '. :apisan sebelah dalam lapisan mukosa

    :apisan dinding ureter menimbulkan gerakan1gerakan peristaltik tiap 9 menit sekali yang

    akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih (#esika urinaria).

    Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh ginjal dan

    disemprotkan dalam bentuk pan'aran% melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandungkemih.

    4.  ;esika 8rinaria ("andung "emih)

    "andung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet% terletak di

     belakang simisis pubis di dalam ronga panggul. &entuk kandung kemih seperti keru'ut yang

    dikelilingi oleh otot yang kuat% berhubungan dengan ligamentum #esika umbikalis medius.

    &agian #esika urinaria terdiri dari

    a.  6undus% yaitu bagian yang menghadap kearah belakang dan ba*ah% bagian ini terpisah dari

    rektum oleh spatium re'tosi#ikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deerent% #esika

    seminalis dan prostat.

     b.  "orpus% yaitu bagian antara #erteks dan undus.

    '.  ;erteks% bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum #esika

    umbilikalis.

    inding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu% peritonium (lapisan sebelah

    luar)% tunika muskularis% tunika submukosa% dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

    Proses 2iksi (5angsangan &erkemih). istensi kandung kemih% oleh air kemih akan

    merangsang stres reseptor yang terdapat pada dinding kandung kemih dengan jumlah + 9,

    '' sudah 'ukup untuk merangsang berkemih (proses miksi). Akibatnya akan terjadi relek 

    kontraksi dinding kandung kemih% dan pada saat yang sama terjadi relaksasi spinter internus%

    diikuti oleh relaksasi spinter eksternus% dan akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih.

    5angsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter interus

    dihantarkan melalui serabut1serabut para simpatis. "ontraksi spinter eksternus se'ara#olunter bertujuan untuk men'egah atau menghentikan miksi. "ontrol #olunter ini hanya

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    4/28

    dapat terjadi bila sara1sara yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak 

    masih utuh.

    &ila terjadi kerusakan pada sara1sara tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin

    (ken'ing keluar terus1menerus tanpa disadari) dan retensi urine (ken'ing tertahan).

    Persaraan dan peredaran darah #esika urinaria% diatur oleh torakal lumbar dan kranial

    dari sistem persaraan otonom. /orakal lumbar berungsi untuk relaksasi lapisan otot dan

    kontraksi spinter interna.

    Peritonium melapisi kandung kemih kira1kira sampai perbatasan ureter masuk ke

    kandung kemih. Peritoneum dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila

    kandung kemih terisi penuh. Pembuluh darah Arteri #esikalis superior berpangkal dariumbilikalis bagian distal% #ena membentuk anyaman diba*ah kandung kemih. Pembuluh

    lime berjalan menuju duktus limatilis sepanjang arteri umbilikalis.

    7.  8retra

    8retra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berungsi

    menyalurkan air kemih keluar. Pada laki-laki uretra berjalan berkelok1 kelok melalui tengah1 

    tengah prostat kemudian menembus lapisan ibrosa yang menembus tulang pubis kebagian

     penis panjangnya + , 'm.

    8retra pada laki1laki terdiri dari

    a. 8retra Prostaria

     b. 8retra 2embranosa

    '. 8retra "a#ernosa

    8retra pada *anita terletak dibelakang simisis pubis dan berjalan miring sedikit kearah

    atas% panjangnya + 4 1 7 'm. :apisan uretra pada *anita terdiri dari /unika muskularis

    (sebelah luar)% lapisan spongeosa merupakan pleksus dari #ena 1 #ena% dan lapisan mukosa

    (lapisan sebelah dalam). 2uara uretra pada *anita terletak di sebelah atas #agina (antara

    klitoris dan #agina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi.

    &.  Perubahan Sistem Perkemihan pada :ansia

    2asing-masing ginjal terdiri atas ! juta neron yang hidup dan akti. Pada a*al usia 7,

    tahun terjadi penurunan ukuran dan jumlah neron usia 3, tahun% lebih dari 9,< neron

    hilang. 2eskipun banyak jumlah neron yang hilang% masing-masing ginjal memiliki 9<

    neron yang berungsi normal. "e'epatan iltrasi% ekskresi% dan reabsorbsi mengalami

    kemunduran. "emunduran G65 dipengaruhi proses penuaan seseorang pada masalah pengeluaran obat oleh ginjal (Stanley = &are% ,,>).

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    5/28

    0ilangnya glomerulus ginjal menyertai proses penuaan. "ehilangan ini bersamaaan

    dengan penururnan perusi ginjal menyebabkan penururnan laju iltrasi glomerulus (G65).

    Penurunan iltrasi menyebabkan penurunan pembersihan substansi se'ara normal (0udak =

    Gallo% !??@).

    Peningkatan nitrogen urea darah adalah (&8) atau kreatinin mengindikasikan luasnya

     penururnan G65. Akan tetapi% kreatinin dari peme'ahan otot dapat terjadi lebih sedikit pada

     pasien muda dan dapat menutupi peningkatan ('learense) kreatinin. "reatinin lebih akurat

     pengukurannya terhadap ginjal untuk pasien lansia. B#aluasi ungsi ginjal sangat penting bila

     pasien menerima obat yang se'ara normal diekskresi melalui ginjal (0udak dan Gallo% !??@).

    Pada lansia mungkin mempunyai kadar glukosa ginjal yang tinggi. Pada lansia kadar gula darah tinggi di dalam urin merupakan penyebab glukosuria dikarenakanaktor usia%

    ginjal mengalami penurunan kemampuan untuk memekatkan urin karena penurunan jumlah

    neron. Penurunan ini mempengaruhi keseimbangan 'airan. Pada lansia dapat meningkatkan

    dehidrasi khususnya jika seseorang mengangap tidak penting sebelum didiagnosa atau juga

    yang memiliki demam% diare atau muntah. Potensi dehidrasi dapat meningkat sebagai hasil

    dari penurunan atau proses penuaan (Stanley = &are% ,,>).

    /onus otot kandung kemih dapat hilang dan pengosongannya tidak tuntas

    ditambah dengan adanya retensi dapat memperberat terjadinya ineksi saluran kemih yang

    dapat meningkatkan dan menjadi ineksi ginjal. 0ilangnya tonus otot% retensi dan hilangnya

    kontrol spinter menyebabkan inkontinensia pada lansia (0udak = Gallo% !??@).

    :ansia juga 'enderung menderita komplikasi dari ineksi. $neksi saluran kemih yang

    sederhana dapat mengakibatkan terjadinya bakterimia.

    C.  DOC (Deb o Caution )

    .  2asalah-masalah pada Sistem Genitourinaria

    Gangguan pada saluran perkemihan

    !.  $neksi saluran perkemihan

     Definisi

    $neksi Saluran "emih ($S") adalah istilah umum yang dipakai untuk menyatakan

    adanya in#asi mikroorganisme pada saluran kemih. $neksi saluran kemih dapat mengenai

     baik laki-laki maupun *anita dari semua umur% baik anak-anak% remaja% de*asa maupunlanjut usia. Akan tetapi dari kedua jenis kelamin% ternyata *anita lebih sering daripada pria

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    6/28

    dengan angka populasi umum% kurang lebih 9-!9

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    7/28

     Diagnosa Keperawatan

    !.   yeri berhubungan dengan peradangan lokal% ketidaknyamanan%ineksi

    .  Gangguan pola berkemih berhubungan dengan inlamasi

     Intervensi Keperawatan

    !.   yeri berhubungan dengan peradangan lokal% ketidaknyamanan%ineksi

    a.  Anjurkan pasien untuk melakukan tekhnik relaksasi% seperti naas dalam% kompres hangat

    yang berguna untuk mengurangi nyeri yang dialami oleh pasien.

     b.  Anjurkan pasien untuk minum 'airan 3,,, ml hari jika keadaan memungkinkan

    '.  Pera*at dapat memberikan Phenazopyridine (Pyridium) yang bertindak sebagai analgesik 

    lokal untuk mengurangi nyeri% gatal atau terbakar.

    d.  Eika Phenazopyridine (Pyridium) diberikan% pera*at memberitahu pasien bah*a urin dapat

    menjadi ber*arna orange-merah dan dapat menodai pakaian.

    .  Gangguan pola berkemih berhubungan dengan inlamasi

    a.  Pera*at menjelaskan kepada pasien pentingnya pengosongan kandung kemih ketika buang

    air ke'il

     b.  Pera*at menentukan dan membandingkan pola eliminasi yang sebelumnya dengan pola

    eliminasi saat ini yang terjadi pada pasien

    '.  Pera*at dapat melakukan palpasi pada kandung kemih untuk menilai retensi urin

    d.  8ntuk pasien dengan kateter% pera*at dapat menyimpan 'atatan 'airan input dan output

    e.  Pera*at harus memantau *arna dan bau urin yang dikeluarkan

    .  :akukan pelepasan kateter sesegera mungkin untuk membangun kembali pola berkemih yang

    normal

    g.  Pera*at harus berhati-hati untuk menjaga posisi pipa drainase agar dapat memudahkan

     pengeluaran urin

    .  $nkontinensia 8rin

     Definisi

    $nkontinensia urin merupakan pengeluaran urin tanpa disadari dan salah satu

    maniestasi penyakit yang sering ditemukan pada pasien geriatri. iperkirakan pre#alensi

    inkontinensia urin berkisar antara !914,< usia lanjut di masyarakat dan ,-4,< pasien

    geriatri yang dira*at di rumah sakit mengalami inkontinensia urin% dan kemungkinan

     bertambah berat inkontinensia urinnya 9-4,< saat berumur >9-@7 tahun. 2asalah

    inkontinensia urin ini angka kejadiannya meningkat dua kali lebih tinggi pada *anita

    dibandingkan pria.

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    8/28

    Perubahan-perubahan akibat proses menua mempengaruhi saluran kemih bagian ba*ah.

    Perubahan tersebut merupakan predisposisi bagi lansia untuk mengalami inkontinensia% tetapi

    tidak menyebabkan inkontinensia. Eadi inkontinensia bukan bagian normal proses menua.

     Etiologi

    Penyebab $nkontinensia urin yang paling umum terjadi pada lansia adalah

    ketidakstabilan otot destrusor% kelemahan dasar panggul% hiperplasia prostat jinak% gangguan

    mobilitas% obat-obatan tertentu dan kondisi patologis seperti ineksi.

    Obat-obat tertentu yang dapat menyebabkan inkontinensia adalah 'hlordiazepoFide

    ( :ibrium )% 'lonidine (Catapres)% diazepam (;alium)% digitalis (:anoFin)% 6urosemid (:asiF)%

    $soproterenol ($suprel)% :e#odopa (:-dopa% :arodopa)% :ithium (:ithotabs% :ithane)%

    2etadon (2ethadose% olophine)% 2etronidazol (6lagyl)% eostigmine (Prostigmin)%

    6enitoin (ilantin)% /erbutaline (&rethine)% Asam ;alproik ( epakene)% ;asopresin

    ( Pitressin ).

     Klasifikasi Inkontinensia Urin

    Inkontinensia urin diklasifikasikan :

    a.  Inkontinensia Urin Akut Reversibel

    Pasien delirium mungkin tidak sadar saat mengompol atau tak dapat pergi ke

    toilet sehingga berkemih tidak pada tempatnya. Bila delirium teratasi maka

    inkontinensia urin umumnya juga akan teratasi. Setiap kondisi yang menghambat

    mobilisasi pasien dapat memiu timbulnya inkontinensia urin fungsional atau

    memburuknya inkontinensia persisten! seperti fraktur tulang pinggul! stroke! arthritis

    dan sebagainya.

    Resistensi urin karena obat"obatan! atau obstruksi anatomis dapat pula

    menyebabkan inkontinensia urin. #eadaan inflamasi pada vagina dan urethra $vaginitis

    dan urethritis% mungkin akan memiu inkontinensia urin. #onstipasi juga sering

    menyebabkan inkontinensia akut.

    Berbagai kondisi yang menyebabkan poliuria dapat memiu terjadinya

    inkontinensia urin! seperti glukosuria atau kalsiuria. &agal jantung dan insufisiensi vena

    dapat menyebabkan edema dan nokturia yang kemudian menetuskan terjadinya

    inkontinensia urin nokturnal. Berbagai maam obat juga dapat menetuskan terjadinya

    inkontinensia urin seperti 'alium 'hannel Bloker! agonist adrenergi alfa! analgesi

    naroti! psikotropik! antikolinergik dan diureti.

     b.  Inkontinensia Urin Persisten

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    9/28

    Inkontinensia urin persisten dapat diklasifikasikan dalam berbagai ara! meliputi

    anatomi! patofisiologi dan klinis. Untuk kepentingan praktek klinis! klasifikasi klinis

    lebih bermanfaat karena dapat membantu evaluasi dan intervensi klinis.

    #ategori klinis meliputi :

    (.  Inkontinensia urin stress $stres inkontinene%

    )idak terkendalinya aliran urin akibat meningkatnya tekanan intraabdominal! seperti

    pada saat batuk! bersin atau berolahraga. Umumnya disebabkan oleh melemahnya otot

    dasar panggul! merupakan penyebab tersering inkontinensia urin pada lansia di ba*ah

    +, tahun. -ebih sering terjadi pada *anita tetapi mungkin terjadi pada laki"laki akibat

    kerusakan pada spinter urethra setelah pembedahan transurethral dan radiasi. Pasien

    mengeluh mengeluarkan urin pada saat terta*a! batuk! atau berdiri. umlah urin yang

    keluar dapat sedikit atau banyak.

    /.  Inkontinensia urin urgensi $urgeny inkontinene%

    #eluarnya urin seara tak terkendali dikaitkan dengan sensasi keinginan berkemih.

    Inkontinensia urin jenis ini umumnya dikaitkan dengan kontraksi detrusor tak 

    terkendali $detrusor overativity%. 0asalah"masalah neurologis sering dikaitkan dengan

    inkontinensia urin urgensi ini! meliputi stroke! penyakit Parkinson! demensia dan edera

    medula spinalis. Pasien mengeluh tak ukup *aktu untuk sampai di toilet setelah timbul

    keinginan untuk berkemih sehingga timbul peristi*a inkontinensia urin. Inkontinensia

    tipe urgensi ini merupakan penyebab tersering inkontinensia pada lansia di atas +,

    tahun. Satu variasi inkontinensia urgensi adalah hiperaktifitas detrusor dengan

    kontraktilitas yang terganggu. Pasien mengalami kontraksi involunter tetapi tidak dapat

    mengosongkan kandung kemih sama sekali. 0ereka memiliki gejala seperti

    inkontinensia urin stress! overflo* dan obstruksi. 1leh karena itu perlu untuk mengenali

    kondisi tersebut karena dapat menyerupai ikontinensia urin tipe lain sehingga

    penanganannya tidak tepat.

    2.  Inkontinensia urin luapan 3 overflo* $overflo* inontinene%

    )idak terkendalinya pengeluaran urin dikaitkan dengan distensi kandung kemih yang

     berlebihan. 4al ini disebabkan oleh obstruksi anatomis! seperti pembesaran prostat!

    faktor neurogenik pada diabetes melitus atau slerosis multiple! yang menyebabkan

     berkurang atau tidak berkontraksinya kandung kemih! dan faktor"faktor obat"obatan.

    Pasien umumnya mengeluh keluarnya sedikit urin tanpa adanya sensasi bah*a kandung

    kemih sudah penuh.

    5.  Inkontinensia urin fungsional

    0emerlukan identifikasi semua komponen tidak terkendalinya pengeluaran urinakibat faktor"faktor di luar saluran kemih. Penyebab tersering adalah demensia berat!

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    10/28

    masalah muskuloskeletal berat! faktor lingkungan yang menyebabkan kesulitan untuk 

    pergi ke kamar mandi! dan faktor psikologis.

    Seringkali inkontinensia urin pada lansia munul dengan berbagai gejala dan

    gambaran urodinamik lebih dari satu tipe inkontinensia urin. Penatalaksanaan yang

    tepat memerlukan identifikasi semua komponen.

    Tanda dan Gejala

    Pada umumnya keluhan penderita yaitu:

    a.  #ening keluar pada *aktu batuk! terta*a! bersin dan latihan

     b.  #eluarnya kening tidak dapat ditahan

    .  #ening keluar menetes pada keadaan kandung kemih penuh

     Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul a.  $nkontinensia berhubungan dengan kerusakkan kemampuan untuk mengenali isyarat

     berkemih

     b.  $nkontinensia berhubungan dengan kehilangan kemampuan motorik% sensorik% dan kogniti 

    '.  $nkontinensia berhubungan dengan adanya hambatan lingkungan ke kamar mandi

     Intervensi Keperawatan

    !.  $nkontinensia berhubungan dengan kerusakkan kemampuan untuk mengenali isyarat

     berkemih

    •  /ekankan bah*a inkontinensia bukan berhubungan dengan usia yang tidak dapat dielakkan

    •  Eelaskan ke pasien untuk tidak membatasi masukkan 'airan karena takut mengalami

    inkontinensia

    •  "aji adanya kerusakkan kemampuan berkemih

    •  Gunakan pampers untuk mempermudah dalam berkemih jika diperlukan

    /. $nkontinensia berhubungan dengan kehilangan kemampuan motorik% sensorik dan

    kogniti 

    •  /ekankan bah*a inkontinensia bukan berhubungan dengan usia yang tidak dapat dielakkan

    •  Eelaskan ke pasien untuk tidak membatasi masukkan 'airan karena takut inkontinensia

    •  "aji kemunduran motorik% sensorik dan kogniti yang terjadi

    •  8ntuk pasien dengan kemunduran kogniti% anjurkan pasien untuk ke kamar ke'il setiap

     jam setelah makan dan sebelum tidur 

    2. $nkontinensia berhubungan dengan adanya hambatan lingkungan ke kamar mandi

    •  /ekankan bah*a inkontinensia bukan berhubungan dengan usia yang tidak dapat dielakkan

    •  Eelaskan ke pasien untuk tidak membatasi masukkan 'airan karena takut inkontinensia

    •  "aji tingkat kemampuan pasien untuk men'apai kamar mandi•  Anjurkan didalam kamar terdapat kamar mandi untuk mempermudah pasien dalam berkemih

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    11/28

    •  &ila diperlukan% pertimbangkan penggunaan pampers% kursi 'ommode atau urin

    4.  0iperplasia Prostat jinak

     Definisi

    0iperplasia Prostat jinak adalah pembesaran nonmalignant dari kelenjar prostat yang

    menyempitkan uretra dan menyebabkan berbagai pembatasan aliran kemih.

     Etiologi

    engan bertambahnya usia akan terjadi perubahan keseimbangan testosteron estrogen% karena

     produksi testosteron menurun dan terjadi kon#ersi testosteron menjadi estrogen pada jaringan

    adiposa di perier. "arena proses pembesaran prostat terjadi se'ara perlahan-lahan maka eek 

     perubahan juga terjadi se'ara perlahan-lahan.

      Pada tahap a*al setelah terjadi pembesaran prostat% resistensi pada leher #esika dandaerah prostat meningkat% dan detrusor menjadi lebih tebal. 6ase penebalan detrusor ini

    disebut ase kompensasi otot dinding. Apabila keadaan berlanjut maka

    detrusor menjadi lelah dan akhirnya mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk 

     berkontraksi sehingga terjadi retensi urin.

    Tanda dan gejala

    a.  orongan mendesak untuk buang air ke'il. &eberapa pria mungkin mengompol tanpa dapat

    ditahan

     b.  Penundaan antara a*al berkemih dan aliran urin

    '.  Aliran urin lemah atau terputus-putus

    d.  8rin tetap menetes setelah buang air ke'il

    e.  Perasaan bah*a kandung kemih tidak kosong setelah buang air ke'il

    .  Sakit di punggung ba*ah% panggul atau paha atas

    g.  Sensasi terbakar atau sakit saat buang air ke'il.

    Gejala dapat berbeda-berbeda antar indi#idu. Gejala juga dapat ber#ariasi pada

    masing-masing indi#idu di sepanjang perjalanan penyakit. Perlu ditekankan bah*a gejala di

    atas tidak selalu menunjukkan adanya pembesaran prostat. Penyakit lain dapat menyebabkan

    gejala yang sama.

     Diagnosa Keperawatan

    a.  Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran prostat

     b.   yeri berhubungan dengan distensi kandung kemih

    '.  "e'emasan berhubungan dengan ketidakmampuan untuk berkemih% disungsi seksual%

     perubahan dalam status kesehatan lainnya

     Intervensi Keperawatan

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    12/28

    a. Gangguan eliminasi dan Nyeri

    !.  orong pasien untuk berkemih setiap dua jam

    .  Pera*at mendokumentasikan kekuatan berkemih dan adakah nyeri yang dirasakan pasien

    ketika berkemih

    4.  Pera*at memantau asupan 'airan input dan output

    7.  Eika okturia merupakan masalah% 'airan yang masuk dapat dibatasi dimalam hari

    9.  Pantau //; se'ara ketat

    >.  "ateterisasi tidak dianjurkan namun pera*at dapat membantu pasien untuk berambulasi ke

    toilet

    @.  Antispasmodi's (OFybutynin) dapat diberikan untuk meringankan kejang kandung kemih

     b. "e'emasan

    !. 

    Pera*at harus bersedia dalam menja*ab pertanyaan yang diutarakan oleh pasien.  Pera*at memberikan inormasi yang akurat

    4.  Pera*at mendengar ke'emasan dan ketakutan pasien

    B.  Pengkajian se'ara umum

    Pengkajian ini meliputi identitas klien% status kesehatan saat ini% ri*ayat kesehatan masa lalu%

    ri*ayat kesehatan keluarga% pemeriksaan isik sistem gastrointestinal% pola akti#itas sehari-

    hari% serta pengkajian pola psikososial dan spiritual.

    a.  $dentitas klien

    -   ama

    -  8mur 

    -  Eenis kelamin

    -  Status perka*inan

    -  Agama

    -  Suku

     b.  Status kesehatan saat ini

    -  status kesehatan se'ara umum

    -  keluhan kesehatan saat ini

    -  Pengetahuan% pemahaman% dan penatalaksanaan masalah kesehatan

    '.  5i*ayat kesehatan masa lalu

    -   penyakit masa kanak-kanak 

    -   penyakit kronik 

    -  Pernah mengalami trauma

    d.  Obser#asi penampilan umum

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    13/28

    -  Pu'at (kehilangan darah dari G$)

    -  "elelahan dan kelemahan (malnutrisi% ketidakseimbangan elektrolit% atau perdarahan).

    Obesitas atau penurunan berat badan yang tidak biasa.

    e.  Pemeriksaan isik 

    $nspeksi% palpasi dan perkusi abdomen terhadap kandung kemih yang sudah penuh% nyeri atau

    abnormalitas. :akukan pemeriksaan pada lansia *anita terhadap inkontinensia stres dengan

    melakukan

    !.  &erikan klien 'airan sedikitnya satu gelas penuh% dan tunggu hingga klien merasakan adanya

    sensasi untuk berkemih.

    .  $nstruksikan klien untuk berdiri% jika tidak bisa 'ukup dengan posisi duduk yang ditegakkan.

    4.  2inta klien untuk memegang area periniumnya% dan minta klien untuk batuk dengan kuat.

    0asil tes negati tidak ada kebo'oran (urin yang keluar) atau hanya sedikit urin yang keluar(Bliopaolus% ,,9.

    !.  Da*an'ara

    Da*an'ara yang dilakukan harus men'akup re#ie* dari ungsi sistem tanda-tanda dan

    gejala yang dirasakan oleh klien% pertanyaan yang dapat ditanyakan adalah

    "  6rekuensi pengosongan

    &erapa kali anda berkemih selama sehari dan pada malam hari

    Adakah perubahan yang terjadi pada pola berkemih anda

    "  "ontinensiApakah anda pernah kehilangan kontrol untuk berkemih

    Apakah urin akan keluar jika anda batuk atau bersin

    Seberapa 'epat anda akan ketoilet setelah merasakan adanya keinginan untuk berkemih

    sebelum anda kehilangan kontrol

    "  5etensi

    Apakah anda pernah merasakan bah*a kandung kemih anda tidak benar-benar kosong setelah

    anda berkemih

    Apakah anda merasakan kandung kemih anda penuh setelah berkemih

    "   yeri

    Apakah terasa nyeri saat anda berkemih

    Apakah anda merasakan nyeri dibagian ba*ah abdomen atau ada dibagian lain

    Apakah ada penegangan% ketidaknyamanan% lesi atau nyeri diarea genital anda

    "  is'harge

    Apakah ada sekresi% darah atau dis'harge dari genital anda

    "  8rin

    Apakah anda pernah melihat adanya kristal atau partikel diurin anda

    Apakah urin anda pernah ber*arna pink% berdarah% dis'olor Apakah urin itu jernih atau keruh

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    14/28

    Apakah urin anda berbau busuk

    "  isungsi seksual

    apatkan anda men'apai ereksi dan mempertahankannya selama berhubungan

    Seperti apa ejakulasi anda

    Apakah #agina anda sensiti atau terlau kering saat berhubungan

    Apakah anda merasakan kepuasan setelah berhubungan

    Apakah ada perubahan dalam pola seksual anda

    II. SISTEM GASTROINTESTINAL

    A.  Sistem Gastrointestinal

    Se'ara normal ungsi sistem gastrointestinal yaitu bertanggung ja*ab untuk mensuplai

    tubuh dengan nutrisi yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesehatan. Gangguan ungsi

    sistem gastrointestinal dapat mengakibatkan eek yang signiikan terhadap kehidupan lansia.

    6ungsi utama sistem gastrointestinal adalah men'erna makanan dan mengabsorbsi

    nutrisi. 6ungsi kedua sebagai organ tambahan yang termasuk sekresi dan motilitas. Sistem

    gastrointestinal disebut juga alimentary tra't% yang terdiri dari mulut% aring% esoagus%

    lambung% usus halus dan usus besar. Sistem gastrointestinal berupa saluran dalam tubuh yang

    dimulai dari mulut dan diakhiri dengan anus.

    Organ sistem pen'ernaan terdiri dari

    !.  5ongga mulut

    Proses pen'ernaan pertama kali terjadi didalam rongga mulut. i dalam rongga mulut%

    makanan dikunyah dan dihan'urkan oleh gigi% dibantu oleh lidah. alam rongga mulut juga

    ada enzim yang membantu pen'ernaan yaitu enzim amylase.

    .  Bsoagus

    Setelah di'erna di dalam mulut% makanan akan masuk ke dalam kerongkongan.

    2akanan didorong oleh otot kerongkongan menuju lambung. Gerakan otot ini disebut gerak 

     peristaltik. Gerak peristaltik inilah yang menyebabkan makanan terdorong hingga masuk ke

    lambung.

    4.  :ambung dan 8sus

    ari kerongkongan% makanan masuk ke lambung. :apisan kulit lambung mensekresi

    asam klorida% musin% dan enzim.8sus

    halus merupakantempat pen'ernaan dan penyerapan nutrisi. Setelah mele*ati usus halus sisa

    makanan masuk ke usus besar dan terjadi pembusukan. Eika kolon desendenpada usus besar p

    enuh dan eses masuk ke dalam re'tum maka timbulkeinginan untuk &A&. Anus merupakan

    lubang di ujung saluran pen'ernaan% dimana bahan limbah keluar dari tubuh.

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    15/28

    7.  Pankreas dan 0ati

    Pankreas dan hati memiliki kemampuan mensintesis protein dan enzim-enzim

     pen'ernaan (Stanley = &are% ,,@). 0ati berungsi untuk membuang bakteri dan partikel

    asing lainnya yang diserap dari usus% berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya

    dipe'ah sehingga dapat digunakan oleh tubuh. 0ati melakukan proses tersebut dengan

    ke'epatan tinggi% setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi% darah dialirkan ke dalam

    sirkulasi umum. 0ati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolestrol dalam tubuh%

    sisanya berasal dari makanan. Sekitar 3, < kolestrol yang dihasilkan di hati digunakan untuk 

    membuat empedu. 0ati juga menghasilkan empedu% yang disimpan di dalam kandung

    empedu.

    &.  Proses Penuaan ormal pada Saluran Gastrointestinal

    2asalah yang berkaitan dengan sistem gastrointestinal sering terjadi pada lansia. Perubahanungsi meliputi penurunan pengosongan lambung dan peningkatan p0 lambung% penurunan

    kerja peristaltik esoagus% penurunan produksi ptialin% asam hidroklorida% dan pepsin% serta

    ke'enderungan terjadinya gangguan absorpsi #itamin &!% &!% "alium% "alsium dan zat &esi.

    &anyak lansia mengalami penurunan selera makan% yang dapat disebabkan oleh penurunan

    ketajaman bintil perasa (taste buds)% kun'up rasa serta penurunan kemampuan untuk 

    merasakan makanan yang manis dan asin. :ansia dapat juga mengalami masalah gigi yang

    akan menurunkan kemampuan mereka untuk menikmati makanan.

    Gangguan menelan akan semakin meningkat bersamaan dengan pertambahan usia dan

    keadaan ini disebabkan oleh penurunan produksi sali#a untuk membasahi makanan.

    Gangguan menelan juga dapat terjadi karena penggunaan obat% seperti antihistamin dan

    antidepresan yang memiliki eek antikolinergik. 5eleks muntah dapat hilang sehingga terjadi

    disagia dan hampir separuh dari lansia berusia diatas 3, tahun mengalami di#ertikulitis

    karena kelemahan dinding usus. Perubahan isiologi lain meliputi ke'enderungan konstipasi

    atau inkontinensia ekal. $nkontinensia ekal disebabkan oleh penurunan tonus otot singter 

    interna pada usus besar dan berkurangnya kesadaran akan deekasi.

    Perubahan-perubahan proses penuaan pada sistemgastrointestinal yang normal

    Perubahan ormal $mplikasi "linis

    5ongga mulut

    -  0ilangnya tulang periosteum dan

     peridontal

    -  5etraksi dan struktur gusi

    -  0ilangnya kun'up rasa

    -  /anggalnya gigi

    -  "esulitan dalam mempertahankan pelekatan

    gigi palsu

    -  Perubahan sensasi rasa

    -  Peningkatan penggunaan garam

    Bsoagus% lambung% usus

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    16/28

    -  ilatasi esoagus

    -  Penurunan releks muntah

    -  Atropi mukosa lambung

    -  Penurunan motilitas lambung

    -  Peningkatan resiko aspirasi

    -  Perlambatan men'erna makanan

    -  Penurunan absorpsi obat1obatan% zat besi%

    kalsium% #itamin &!

    -  "onstipasi sering terjadi

    (Stanley = &are% ,,@)

    Perubahan isik yang terjadi pada lansia

    !.  "ehilangan gigi penyebab utama adanya periodontal disease yang bisa terjadi setelah umur 

    4, tahun% penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk.

    .  $ndra penge'ap adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir% atroi indra penge'ap(+3,.  :i#er(hati) makin menge'il dan menurunnya tempat penyimpanan% berkurangnya aliran

    darah(ugroho% ,,,).

    '. DOC (Deb o 'aution)

    .  Pemeriksaan penunjang

    !.  Sel darah lengkap (C&C) menghitung atau men'ari tanda-tanda ineksi dan dehidrasi. Sebuah

     peningkatan jumlah sel darah putih(!9.,,,-,.,,,mm4) adalah tanda ineksi dan mungkin

    menunjukan sumbatan atau perorasi usus. Peningkatan tingkat hematokrit dapat berarti

    dehidrasi.

    .  Pemeriksaan elektrolit dan urinalisis untuk menge#aluasi ketidakseimbangan 'airan elektrolit

    dan sepsis.

    4. 

    "leatinin dan nitrogen urea darah (&8)% tingkat peningkatan kadar serum ini menunjukan bah*a kemungkinan pasien mengalami dehidrasi

    7.  5ongten abdomen% untuk menentukan lokasi pola dan jenisnya(mekanisme atau

    nonme'hani'al%sebagian atau seluruhnya) dari obstruksi.

    9.  "olonoskopi untuk membantu dalam penilaian dan diagnosis dari obstruksi usus besar.

    >.  /es ungsi hati

    @.  C/ s'an abdomen

    3.  8SG.

    B.  2asalah-masalah pada Sistem Gastrointestinal

    !.  iare

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    17/28

     Definisi

    iare adalah deekasi yang meningkat dalam rekuensi lebih 'air dan sulit untuk 

    dikendalikan. iare dapat diindikasikan dengan rekuensi buang air lebih dari tiga kali

     perhari atau jumlah tinja lebih dari ,, gram tinja perhari.

     Etiologi

    $neksi bakteri dan #irus% ineksi ekal% pemberian makanan% melalui selang dan diet yang

     berlebihan dapat menyebabkan diare. iare sangat mengganggu interaksi sosial bagi lansia

    yang akti. iare kronis disebabkan oleh malabsorbsi% penyakit di#ertikular% gangguan

    inlamasi usus dan obat-obatan.

    Tanda dan gejala

    :ansia dengan diare biasanya mengalami penurunan #olume dan dapat mengalami demam%takikardi dan hipotensi postural%turgor kulit burukdan meningkatkan hematokrit serta

    hemaglobin.

     Diagnosa

    a.  5esiko deisit #olume 'airan berhubungan dengan eses berair.

    .  5esiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi daerah anus karena diare.

     Intervensi

    !"  5esiko deisit #olume 'airan berhubungan dengan eses berair 

    a.  Pera*at memantau jumlah eses% diare% *arna% konsistensi% dan bau dari eses.

     b.  Anjurkan klien untuk minum air hangat(untuk men'egah stimulasi saluran pen'ernaan)

    '.  &erikan diet lembut dan hambar.

    d.  "olaborasi pemberian obat antidiare (diphenoFylateatauloperanide)

    #"  5esiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi daerah anus karena diare.

    a.  Periksa kulit disekitar daerah perineal untuk melihat adanya tanda-tanda peradangan.

     b.  "aji luasnya area kulit yang teriritasi.

    '.  Anjurkan klien untuk membersihkan area perineal dengan sabun% bilas dengan baik dan

    keringkan se'ara menyeluruh.

    d.  "olaborasi penggunaan lotion atau krim untuk mengurangi inlamasi

    .  isaghia

     Definisi

    isphagia adalah kesulitan menelan yang merupakan akibat dari penuaan yang

    normal.

     Etiologi

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    18/28

    Penyakit ini terjadi dari komplikasi penyakit lain seperti stroke% trauma otak% sklerosis

    multiple dan pasien dengan masalah pernapasan.

    Tanda dan gejala

    /anda dan gejala dari disphagia adalah kelemahan otot *ajah% adanya batuk yang lemah%

     penurunan relek muntah% penurunan berat badan% ketidakmampuan untuk mengunyah

    makanan% batuk dan tersedak saat makan.

     Diagnosa

    a.  5esiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kurangnya asupan makanan yang

    tidak adekuat.

     b.  5esiko gangguan menelan berhubungan dengan kelemahan otot 1 otot menelan akibat

     paralisis'.  5esiko terjadi aspirasi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan akibat kerusakan

    sara kontrol asial

     Intervensi

    !.  5esiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penururnan kemampuan menelan.

    •  Anjurkan pasien makan dengan perlahan dan mengunyah makanan se'ara seksama

    •  Pemberian makanan yang sedikit tapi sering

    •  Sajikan makanan yang lunak dan hangat seperti bubur dan susu untuk merangsang

    kemampuan menelan dan mengurangi resiko aspirasi.

    •  Sajikan makanan dengan 'ara yang menarik 

    •  0indari makan makanan atau minuman yang mengandung zatiritan ( seperti al'ohol )

    •  &erikan posisi o*ler untuk men'egah terjadinya aspirasi

    •  Anjurkan pasien untuk mempertahankan posisi minimal selama 79 menit setelah makan

    •  /imbang && pasien dan 'atat pertambahannya se'ara berkala

    •  Obser#asi asupan nutrisi pasien dan kaji hal 1 hal yang menghambat atau mempersulit

     proses menelan

    .  5esiko gangguan menelan berhubungan dengan kelemahan otot 1 otot menelan akibat

     paralisis

    •  /injau ulang kemampuan menelan pasien% 'atat luasnya paralisis parsial

    •  /ingkatkan upaya untuk dapat melakukan proses menelan yang eekti seperti membantu

     pasien menegakkan kepala

    •  &erikan posisi o*ler selama dan setelah belajar •  :etakkan makanan pada daerah mulut yang tidak sakit atau terganggu

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    19/28

    •  Sentuh bagian pipi bagian dalam dengan spatel untuk mengetahui adanya kelemahan lidah

    4.  5esiko terjadi aspirasi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan akibat kerusakan sara 

    'ontrol asial

    •  &erikan posisi semi o*ler atau o*ler pada saat makanan atau minum

    •  0indari posisi kepala o#er ekstensi pada saat pasien makan minum

    •  &erikan makanan dengan konsistensi yang lunak 

    4.  Gastritis

     Definisi

    Gastritis adalah peradangan mukosa lambung dan dapat menyebabkan terjadinya perdarahan.

     EtiologiGastritis terbagi dua% yaitu gastritis tipe-A (atroik) dan gastritis tipe-&.Pada gastritis tipe-A%

    terjadi penurunan sekresi asam klorida yang menyebabkan absorpsi zat besi dan #itamin &

    dan 'enderung dapat menjadi kronis.Sedangkan pada gastritis tipe-&% disebabkan

    oleh $elicoacter pylori acil.

    Tanda dan gejala

    Pada gastritis tipe-A% tidak ada gejala yang khas.Sedangkan pada gastritis tipe-&% meliputi

    anoreksia% nyeri ulu hati% mual muntah dan rasa tidak enak pada mulut

     Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul 

    (. 6yeri Akut atau #ronis berhubungan dengan peningkatan lesi sekunder terhadap

    peningkatan sekresi gastrik 

    /. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan rasa tidak 

    nyaman setelah makan! anoreksia! mual! muntah

     Intervensi Keperawatan

    (. 6yeri Akut atau kronis berhubungan dengan peningkatan lesi sekunder terhadap

    peningkatan sekresi gastrik 

    a.  elaskan kepada pasien mengenai hubungan antara sekresi asam hidroklorit dan

    a*itan nyeri

     b.  Berikan antasida! antikolinergik! sukralfat! bloker 4/ sesuai petunjuk dokter

    .  Berikan dorongan ke pasien untuk melakukan aktivitas yang meningkatkan istirahat

    dan rileks

    d.  Bantu klien untuk mengidentifikasi subtansi pengiritasi misalnya makanan gorengan!

    pedas! dan kopi

    e.   Ajarkan kepada pasien tehnik relaksasi untuk menurunkan stres dan menghilangkannyeri yang dirasakan

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    20/28

    f.  elaskan kepada klien untuk menghindari merokok dan penggunaan alkohol

    g.  7orong klien untuk menurunkan masukan minuman yang mengandung kafein! bila ada

    indikasi

    h.   Ajarkan klien tentang pentingnya pengobatan berkelanjutan bahkan saat tidak nyeri

    sekalipun

    /. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan rasa tidak nyaman

    setelah makan! anoreksia! mual! muntah

    a.  #aji status nutrisi pasien: diet! pola makan! makanan yang dapat menjadi penetus rasa

    nyeri

     b.  #aji ri*ayat pengobatan pasien: aspirin! steroid! vasopresin

    .  Pantau tanda"tanda vital pasien setiap 5 jam

    d. 

    Pantau masukan dan pengeluaran makanan dan airane.  Pertahankan lingkungan yang bebas stres

    f.  Berikan diet dalam porsi keil tapi sering

    g.  Pantau keefektifan serta efek samping obat yang dikonsumsi oleh pasien

    7.  "onstipasi

     Definisi

    "onstipasi adalah masalah umum yang disebabkan oleh motilitas% kurang akti#itas% dan

     penurunan kekuatan tonus otot. eisiensi diet dalam asupan 'airan dan sara juga dapat

    menimbulkan konstipasi. Selainitu% konstipasi menga'u pada bagian dari eses yang

    abnormal% keras dan jarang.

     Etiologi

    &anyak lansia yang mengalami konstipasi sebagai akibat dari penggumpalan sensasi sara%

    tidak sempurnanya pengosongan usus% atau kegagalan dalam menanggapi sinyal untuk 

    deekasi. "onstipasi adalah suatu penurunan rekuensi pergerakan usus yang disertai dengan

     perpajangan *aktu dan kesulitan pergerakan eses.

    Tanda dan gejala

    Gejala-gejala yang paling umum adalah gangguan atau sakit perut. Gejala-gejala lain adalah

     bersenda*a% perut kembung% mualdan muntah% suatu perasaan penuh atau terbakar di perut

     bagian atas.

    arah dalam muntah atau eses yang hitam mungkin adalah suatu tanda perdarahan didalam

    lambung% yang mungkin mengindikasikan suatu persoalan yang serius yang memerlukan

     perhatian medis yang segera.

     Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul !. "onstipasi berhubungan dengan ketidakadekuatan serat dalam diet

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    21/28

    . "onstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik sekunder akibat immobilitas

    4. "onstipasi berhubungan ketidakadekuatan 'airan

     Intervensi Keperawatan

    !. "onstipasi berhubungan dengan ketidakadekuatan serat dalam diet

    •  Eelaskan ke pasien mengenai pentingnya diet seimbang% dengan 'ara meninjau ulang datar 

    makanan yang disajikan serta 'ukupi asupan buah-buahan dan sayuran

    •  iskusikan bah*a pola deekasi indi#idu ber#ariasi

    •  iskusikan obat-obatan yang menyebabkan konstipasi

    •  "olaborasi penggunaan suppositoria% pen'ahar dan enema jika diperlukan

    . "onstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik akibat immobilitas dan stress

    •  &antu pasien untuk penggunaan optimal otot abdomen

    •  Anjurkan meminum ! gelas air hangat% yang diminum 4, menit sebelum sarapan yang

     berguna untuk menstimulasi usus

    •  Ajarkan 'ara memasase abdomen ba*ah dengan perlahan untuk membantu pengeluaran

    eses

    •  0indari duduk lama dan mengejan kuat saat deekasi

    •  iskusikan obat-obatan yang menyebabkan konstipasi

    •  "olaborasi penggunaan suppositoria% pen'ahar dan enema jika diperlukan

    4. "onstipasi berhubungan ketidakadekuatan 'airan

    •  orong masukkan 'airan pasien sebanyak 3-!, gelar perhari

    •  Eelaskan mengenai pentingnya pemasukkan 'airan

    •  iskusikan obat-obatan yang menyebabkan konstipasi

    •  "olaborasi penggunaan suppositoria% pen'ahar dan enema jika diperlukan

    6.  Pengkajian se'ara umum

    Pengkajian ini meliputi identitas klien% status kesehatan saat ini% ri*ayat kesehatan masa lalu%

    ri*ayat kesehatan keluarga% pemeriksaan isik sistem gastrointestinal% pola akti#itas sehari-

    hari% serta pengkajian pola psikososial dan spiritual.

    a.  identitas klien

    •   ama

    •  8mur 

    •  Eenis kelamin

    •  Status perka*inan

    •  Agama

    •  Suku

     b.  Status kesehatan saat ini

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    22/28

    •  status kesehatan se'ara umum

    •  keluhan kesehatan saat ini

    •  Pengetahuan% pemahaman% dan penatalaksanaan masalah kesehatan

    '.  5i*ayat kesehatan masa lalu

    •   penyakit masa kanak-kanak 

    •   penyakit kronik 

    •  Pernah mengalami trauma

    d.  Obser#asi penampilan umum

    o  Pu'at (kehilangan darah dari G$)

    •  "elelahan dan kelemahan (malnutrisi% ketidakseimbangan elektrolit% atau perdarahan).

    Obesitas atau penurunan berat badan yang tidak biasa.

    e.  &au

    &au mulut (kurangnya kebersihan mulut% penyakit pada rongga mulut dan paru-paru% ineksi

    abses paru% penyakit paru dan uremia).

    .  "ulit

    /urgor kulit yang jelek dihubungkan dengan dehidrasi% kulit bersisik% gatal% kulit yang pu'at%

     pengikisan kulit bisa disebabkan oleh berma'am-ma'am deisiensi nutrisi. "aji adanya

    edema akibat gangguan sistem lain.

    g.  Pemeriksaan rongga mulut

    a.  &ibir 

    "esimetrisan% *arna% kelembaban% kebiru-biruan (rendahnya kadar O). &ibir pe'ah-pe'ah

    (deisiensi ribolain atau perlukaan oleh gigi yang tajam).

     b.  5ongga mulut

    a)  $nspeksi kelembaban dan kemerahan membran mukosa

    2embran mukosa dan lidah kering (dehidrasi)% bintik putih pada mukosa (ineksi moniliasis).

     b)  Gusi bengkak penyakit periodontal juga akibat enitoin atau leukimia. "era'unan timah

    dideteksi dengan timbulnya garis biru kehitaman jika gigi masih ada.

    '.  6aring

    a)  Selama proses menelan% ner#us agus  palatun lunak terangkat dan menutup

    nasoaring aspirasi tidak terjadi.

     b)  "aji ungsi gangguan releks% tekan lidan pada bagian tengah% tetapi tidak terlalu jauh

    kebelakangrespon tersedak. Suruh lansia mengatakan HahI Palatum lunak terangkat.Eika terjadi rasa  sakit dan kemerahan% atau adanya bintik putih dikerongkongannya.

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    23/28

    h.  Pemeriksaan abdomen

    a.  Suruh pasien mengosongkan abdomen% lihat (tanya) apakah ada bekas luka akibat

    apendektomi 9, tahun yang lalu.

     b.  :ihat apakan ada striae (biasanaya biru-pink atau *arna perak) 0asildari obesitas% ansites%

    kehamilan% atau tumor. :ihat adanya ruam.

    '.  "aji kesimetrisan abdomen dan men'akup semua keempat kuadran. Catat adanya temuan

    dan lokasi.distensi bagian ba*ah abdomen (diba*ah pusar)distensi kandung kemih atau

    tumor pada uterus dan o#arium.

    d.  "aji adanya nyeri atau ketegangan.

    e.  Perkusi (bunyi abnormal pada sebagian organ abdomen% misal hati% lambung% dll).

    .  "aji bising usus normal (terdengar satu kali setiap 9-!9 detik% biasanya tidak teratur)% jika

    tidak terdengar% stimulasi dengan jari. /idak adanya bising usus kurang dari 9 menitdibutuhkan e#aluasi medis. Peningkatan suara sampai penurunan peristaltik. Palpasi

    seharusnya tidak ada masa.

    i.  Pemeriksaan rektum

    a.  $nspeksi perianal (hemoroid)% lakukan 5B untukmengkaji (isura% tumor% inlamasi%

    dankebersihan yang kurang)

     b.  2inta klien untuk meneran (ada tambahan hemoroid atau re'tal prolaps). 2asa yang keras

     bias menghalangi palpasi penuh pada rektum.

     j.  Pemeriksaan eses

    a.  5B (pemeriksaan spesimen eses)

     b.  6eses hitam (makanan yang tinggi besi atau perdarahan usus proksimal)

    '.  arah merah segar (perdarahan usus bagian distal atau hemoroid). Pu'at atau berlemak 

    (masalah absorbsi). 6eses yang abu-abu (obstruksi jaundi'e) mukus (inlamasi) (Bliopoulus%

    ,,9)

    Da*an'ara

    a.  Gigi dan gusi

    •  Status gigi atau gigi palsu

    •  "apan lagi pemeriksaan gigi

    •  &agaimana pera*atan gigi atau gigi palsu

    •  "apan mengenakan gigi palsu

    •  Apakah merasa nyeri% perdarahan% dan gejala lain yang dirasakan

    •  5i*ayat pengobatan% alkohol% zat adikti lainnya.

     b.   asu makan

    •  Apakah ada penurunan nasu makan terhadap makanan yang disukai pada masa lalu•  &agaimana 'ara anda mengelola makanan agar berasa enak 

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    24/28

    '.  Gejala

    :uka% sulit mengunyah% tersedak% terasa masuk ketenggorokan% mual% muntah% perdarahan

    mulut% muntah atau eses berdarah% nyeri% rasa terbakar pada lambungdan usus% diare%

    konstipasi% gas% perdarahan rektum

    d.  &erat badan

    •  Apakah baru-baru ini mengalami penurunan berat badan

    •  Apakah terjadi peningkatan atau penurunan berat badan

    e.  Pen'ernaan

    •  Apakah sering mendapatkan keluhan pen'ernaan

    •  Apakah penyebab dan bagaimana penanganannya

    •  Apakah ada rasa penuh% ada tidaknya pada dada setelah makan

    •  Apakah regurgitasi atau senda*a pernah terjadi

    .  Bliminasi

    •  &erapa kali &A&

    •  Apakah ada meneran saat &A&

    •  Apakah darah di &A&

    •  &agaimana konsistensi pada *arna eses

    g.  iet

    •  &erapa kali makan sehari

    •  &agaimana 'ara mendapatkan makanan

    •  Apakah ada perubahan pola makan

    •  5i*ayat pengobatan% alkohol% dan zat adikti lainnya.

    BAB II

    STUDI KASUS

    Kasus klien dengan gangguan sistem Genitu!ina!ia

      y. A 3 tahun% tinggal dipanti jompo. "lien mengeluh tidak dapat mengontrol &A".

     y.A sering mengompol sehingga timbul gatal-gatal pada kulitnya% dan klien sering terlihat

    menggaruk-garuk daerah bokongnya. "lien juga mengatakan bah*a urinnya berbau. "lien

    terlihat gelisah% sering menyendiri dan malas keluar kamar. "lien mengatakan bah*a ia

    di'ampakan oleh anaknya. ari obser#asi yang didapatkan oleh pera*at ditemukan adanya

    lesi pada bagian bokong. &erdasarkan keterangan dari keluarga klien sebelumnya seringmengkonsumsi obat analgetik.

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    25/28

    Analisa data "

    Data #O$ Masala% Ke&e!a'atan

    S

      "lien mengeluh ttidak dapat

    mengontrol &A" dan sering

    mengompol

      "eluarga klien mengatakan bah*a

    klien sering mengkonsumsi obat

    analgetik 

    O

      "lien sering mengompol

      &A" berbau

    Penuaan

    /onus

    otot bladder

    Pengosongan

    kandung kemih tidak 

    tuntas

    2ikroorg

    anisme

    $S" 

    6ungsi singter 

    terganggu

    $nkontinensia

    Gangguan eliminasi

    u!in

    Gangguan Bliminasi 8rin

    S

      "lien mengatakan bah*a

    kulitnyamengalami gatal-gatal  "lien mengatakan sering

    mengompol

    O

      "lien terlihat gelisah

      "lien sering menggaruk-garuk

    daerah bokongnya

      /erdapat lesi pada bagian bokong

    klien

    $nkontinensia

    Bnuresis

    2ikroorg

    anisme

    Gatal-gatal =

    digaruk 

    "ulit teriritasi

    :esi dibokong

    Gangguan

    integ!itas kulit

     

    Gangguan integritas kulit

    S

      "lien mengatakan di'ampakkan

    oleh keluarganya (anaknya)

    O

    Penuaan

    Sensiti#it

    as

    Gangguan konsep diri 05 

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    26/28

      "lien terlihat mengurung diri dan

    malas keluar kamar 

    2enyendiri

    Gangguan knse&

    di!i" HDR 

    Pengka(ian "

    !.  Adanya ineksi kandung kemih atau saluran kemih

    .  "eluhan nyeri pada *aktu miksi

    4.  istensi kandung kemih

    7.  Adanya kelainan kontrol dalam &A" atau kebiasaan klien &A" 

    9.  Adanya aktor psikologi seperti stres dan 'emas

    >.  Pengeluaran dan pemasukkan 'airan

    @.  Penggunaan obat penenang atau diuretik 

    3.  "ulit kemerahan

    ?.  5i*ayat kehamilan dan jumlah anak% keluhan

    Diagnsa ke&e!a'atan )ang mun*ul"+. Gangguan eleminasi urin berhubungan dengan inkontinensia

    /ujuan

    "lien dapat mengontrol pengeluaran urin dan mengeluarkan urin se'ara eekti 

    $nter#ensi

    a.  "aji tipe inkontinensia pada pasien

     b.  &antu klien untuk &A" dengan 'ara yang baik dan benar 

    '.  Sesuaikan kondisi lingkungan sehingga mudah di'apai% misalnya dekat dengan kamar ke'il%

    latih kebiasaan &A" dengan menbiasakan untuk kekamar ke'il tiap jam ( untuk

    inkontinensia ungsional ).

    . Gangguan integritas kulit berhubungan dengan Bnuresis

    /ujuan

    "lien dapat memelihara integritas kulit tetap kering dan bebas dari bau yang tidak sedap.

    $nter#ensi

    a.  "aji kondisi kulit tiap jam sekali% ganti pakaian dan linen jika diperlukan.

     b.  Eaga kebersihan kulit klien agar tetap kering setelah perioden inkontinensia

    '.  Cegah terjadinya ineksi

    d.  "aji status klien tiap hari

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    27/28

    4. Gangguan konsep diri 05 

    /ujuan

    "lien memiliki keinginan untuk sembuh dan pandangan positi terhadap diri sendiri

    $nter#ensi

    a.  &erikan penjelasan yang realistis terhadap penyebab% menejemen dan prognosis terhadap tipe

    inkontinensia

     b.  0indari untuk mendiskusikan inkontinensia klien jika ada kehadiran pasien lain atau orang

    lain.

    '.  /ingkatkan harga diri klien.

    BAB III

    PENUTUP

    A.  "esimpulan

    Sistem perkemihan pada lansia mengalami penurunan% ini disebabkan karena

     berkurangnya jumlah neron yang dapat mempengaruhi keseimbangan 'airan. Pada lansia

    dehidrasi dapat meningkat% khususnya jika lansia tersebut menganggap tidak 

     penting keseimbangan 'airan pada tubuhnya. :ansia juga 'enderung menderita komplikasi

    ineksi.

    &anyaknya perubahan ungsi organ pen'ernaan pada lansia menyebabkan timbulnya

    masalah yang berkaitan dengan sistem gastrointestinal pada lansia. :ansia juga mengalami

     penurunan selera makan% gangguan menelan% juga mengalami masalah gigi yang semakin

    meningkat bersamaan dengan bertambahnya usia.

    &.  Saran

    Sebagai seorang pera*at% kita harus peka terhadap masalah yang dihadapi oleh lansia.

    2asalah pemenuhan kebutuhan dasar terutama eliminasi dan pemenuhan nutrisi serta

    kebersihan dari lansia merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh seorang

     pera*at. 8ntuk masalah sistem genitourinaria% pera*at harus memperhatikan pemasukan dan

     pengeluaran asupan 'airan tubuh pada lansia% serta kebersihan dari organ perkemihan

    tersebut.

    Pemenuhan nutrisi pada lansia juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan

    oleh pera*at. Pera*at harus menjaga dan memperhatikan diet untuk lansia% dalam hal ini

    men'akup tentang makanan atau minuman yang sesuai dengan kondisi lansia tanpa

    mengurangi kebutuhan nutrisi itu sendiri.

  • 8/18/2019 askep genoutourinaria.docx

    28/28

    Selain memperhatikan pemenuhan kebutuhan dasar% pera*at juga harus mampu untuk 

    mengatasi perubahan-perubahan psikologi pada lansia mengenai penurunan ungsi-ungsi

    tubuh yang terjadi pada lansia tersebut.