24
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Askep Gastritis

Embed Size (px)

Citation preview

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

GastritisGastritis

• Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung

• Adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah lapisan mukosa dan submukosa lambung

• Dengan bertambahnya usia insiden gastritis meningkat

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

GastritisGastritis• Gastritis atrofikans penyebab tersering

terjadinya hipo atau akhlorhidia• Gastritis akut disebabkan oleh konsumsi

alkohol, obat-obatan dan toksin stafilokokus• Gastritis jenis superfisial ditandai dengan

adanya inflamasi, edema dan produksi mukus yang berlebihan, pada lansia seringkali asimtomatik

• Gastritis jenis hipertropikans didapat adanya pembengkakan mukosa sehingga berbetuk seperti spons, dan ulserasi, erosi

• Diketemukan perubahan histologis pada kondisi patologis seperti anemia pernisiosa dan defisiensi besi, hepatitis virus, pasca radiasi abdomen dan pasca operasi lambung

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Gejala GastritisGejala Gastritis

• Nyeri abdomen

• Distensi

• Menurunnya nafsu makan

• Nausea

• Vomiting

• Lansia dengan gastritis sering asimtomatik

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Gastritis KronisGastritis Kronis

• Infiltrasi sel radang terjadi pada lamina propria, daerah epitelial atau pada kedua daerah tersebut terdiri atas limfosit dan sel plasma

• Adanya granulosit netrofil pada daerah epitelial

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Klasifikasi Gastritis Kronis Klasifikasi Gastritis Kronis (Whitehead(Whitehead’’72)72)

Gastritis kronik superfisialis• Sel radang kronis terbatas pada lamina propia mukosa

superfisialis• Edema memisahkan kelenjar-kelenjar mukosa• Sel-sel kelenjar tetap utup

Gastritis kronik atropik• Sel-sel radang kronik menyebar lebih lebih dalam

disertai distorsi dan destruksi sel-sel kelenjar mukosa yang nyata

Metaplasia istestinalis• Terjadi perubahan histopatologik kelenjar mukosa

lambung menjadi kelenjar mukosa usus halus yang mengandung sel goblet, berbentuk bercak-bercak pada beberapa bagian lambung atau seluruh segmen lambung

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Klasifikasi Berdasarkan Distribusi Klasifikasi Berdasarkan Distribusi Anatomik (Strickland & McKayAnatomik (Strickland & McKay’’73) 73)

• Gastritis kronis korpus (tipe A)

– Perubahan histopatologik pada korpus dan kardia lambung

– Berhubungan dengan proses oto-imun dan dapat terjadi anemia pernisiosa

• Gastritis kronik antrum (tipe B)

– Tipe paling sering terjadi

– Berhubungan dengan infeksi kuman Helicobakteri pilori

• Gastritis multifokal (tipe AB)

– Distribusi anatomik menyebar seluruh gaster

– Penyebaran ke arah korpus meningkat seiring dengan usia lanjut

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Klasifikasi berdasarkan etiologiKlasifikasi berdasarkan etiologi

• Imunologik– Pada gastritis kronik korpus yang berkorelasi dengan

oto-antibodi sel parietal– Secara histopatologik berbentuk gastritis kronik atropik

dengan predominansi korpus yang dapat menyebar ke antrum dan hipergrastrinemia dan berlanjut ke anemia pernisiosa

• Bakteriologik– Kuman ini disebut Kampilobakteri pilori– Infeksi terjadi/meningkat pada usia 50 tahun– Kondisi ini berhubungan dengan sosial-ekonomi

masyarakat– Atropi mukosa terjadi setelah bertahun-tahun terkena

infeksi– Atropi mukosa pada usia lanjut terjadi sebagai akibat

kombinasi antara proses menua dan infeksi bakteri

• Aspek Lain– Faktor refluk enterogaster cairan pankreato-bilier, asam

empedu dan lisolesitin masuk ke lumen lambung menyebabkan terjadinya gastritis kronik

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

DiagnosisDiagnosis

• Pada usia lanjut gastritis kronis asimtomatik atauberupa keluhan yang tak khas yang tidak memberikan informasi penting untuk diagnosis

• Diagnosis didasarkan px.endoskopi dan histologik• Secara endoskopik diketemukan :

eritematosa/eksudat, erosi datar, erosi terangkat, atrofi hemaragik, refluks dan rugae

• Secara histopatologik mencakup 3 komponen, yaitu etiologik, topografik dan morfologik

• Etiologik menegaskan ada tidaknya kuman Helikobacteri pilori

• Secara morfologi menerangkan tentang inflamasi (akut/kronis), aktivitas, atrofi, metaplasia intestinal

• Urea breath test dan serologi untuk menentukan adanya infeksi

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

PengobatanPengobatan

• Pada gastritis kronik oto-imun ditujukan pada penanganan anemia pernisiosa

• Pemberian vitamin B-12

• Eradikasi bakteri pilori untuk gastritis kronik karen infeksi bakteri

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Pengkajian KeperawatanPengkajian Keperawatan

• Riwayat dan review sistem meliputi keluhan digestif, ketidaknyamanan abdomen atau epigastrium, nausea, vomiting atau anoreksia

• Kondisi anemia/kehilangan darah

• Pola makan/intake nutrisi

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Dx. KeperawatanDx. Keperawatan

• Nyeri b/d peradangan mukosa gaster

• Defisit volume cairan b/d turunnya intake, vomiting dan kehilangan darah

• Gangguan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan b/d intake yang kurang, anoreksia

• Defisit pengetahuan : proses penyakit b/d kurangnya informasi sebelumnya

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Kriteri HasilKriteri Hasil

• Kriteri hasil yang diharapkan untuk lansia dengan gastritis meliputi ;

• Klien terbebas dari ketidaknyamanan• Klien akan mempertahankan

keseimbangan cairan dan elektrolit secara adekuat

• Klien terpenuhi kebutuhan nutrisi secara adekuat

• Klien akan memverbalisasikan pemahaman tentang penyakit da faktor-faktor yang mempengaruhinya

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Penatalaksanaan keperawatan pada Penatalaksanaan keperawatan pada lansia dengan gastritis meliputi :lansia dengan gastritis meliputi :

• Medikasi supresi asam

• Pemberian makanan sedikit tapi sering dan mudah dicerna

• Pemeliharaan lingkungan yang nyaman yang dapat mempengaruhi stress

• Memonitor status cairan dan elektrolit

• Menjelaskan kepada klien tentang faktor pencetus dan penyebab penyakit gastritis

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Evaluasi KeperawatanEvaluasi Keperawatan

• Evaluasi meliputi dokumentasi dari pencapaian hasil yang diharapkan, penurunan gejala atau komplikasi

• Perawat geriatrik harus mempertimbangkan kepada klien lansia untuk mengadakan suatu perubahan gaya hidup

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Penyakit Tukak PeptikPenyakit Tukak Peptik

• Penyakit tukak peptikum suatu kondisi ulseratif dari saluran pencernaan yang disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan antara tekanan asam lambung dengan sistem pertahanan pada lambung dan mukosa duodenum

• Penyebab pasti belum diketahui

• Beberapa kasus, ada peningkatan produksi asam hidroklorida di lambung dan menyebabkan ulser duodenum

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

• Ulkus peptikum dapat terjadi di edofagus, lambung dan duodenum

• Sekitar 1/3 penderita dengan ulkus duodenum berusia di atas 60 tahun

• Pada lansia kadar asam lambung sudah menurun, tetapi diketemukan insidensi ulkus di lambung masih lebih banyak dibanding ulkus duodenum

• Pria lebih banyak daripada wanita

• Gejala pada lansia ditambah gejala yang tidak spesifik, seperti ; penurunan berat badan, mual dengan rasa tak enak di perut

• Pada lain lansia 70 tahun, 50% mengalami komplikasi perforasi dengan tidak memberikan gejala (silent)

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Ulser Duodenum• Klien lansia dengan ulser duodenum memiliki

difusi asam lambung yang normal, tetapi terdapat produksi sekresi asam lambung dan terjadi peningkatan pengosongan asam lambung ke duodenum

Ulser stress• Ulser stress atau erosi terjadi setelah terjadi

kerusakan pada tubuh seperti terbakar, sepsis atau trauma kepala

• Erosis pada mukosa superfisila mempengaruhi mukosa lambung dan biasanya tidak menembus sampai ke lapisan otot

• Mekanisme terjadinya ulser stress yaitu:• Iskemia mukosa yang disebabkan oleh

kurangnya suplai darah ke mukosa gaster selama periode post stress

• Meningkatnya sensitivitas mukosa gaster terhadap asam hidroklorida dan pepsin

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Pengkajian KeperawatanPengkajian Keperawatan

• Pengkajian dimulai dari evaluasi keluhan klien terhadap adanya nyeri abdomen atau nyeri epigastrium yang merupakan gejala umum ulser peptikum

• Mengkaji nyeri : lokasi, karakter dan faktor yang memperberat dan memperingan

• Mengkaji kemungkinan adanya tanda komplikasi dari tukak peptikum

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Dx. KeperawatanDx. Keperawatan

• Nyeri epigastrium b/d lesi pada mukosa

• Ketidakpatuhan terhadap program pengobatan dan perawatan b/d kompleknya regimen pengobatan dan program perawatan

• Defisit pengetahuan : proses penyakit dan pengobatan b/d kurangnya informasi sebelumnya

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Kriteria HasilKriteria Hasil

• Kriteria hasil yang diharapkan untuk lansia dengan tukak peptikum meliputi :

• Klien akan melaporkan penurunan nyeri abdomen ataun epigastrium

• Klien akan patuh terhadap diet, aktivitas dan regimen medikasi yang diprogramkan

• Klien mengetahui faktor yang memperberat, seprti merokok, penggunaan alkohol, stres

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Penatalaksanaan tukak peptikumPenatalaksanaan tukak peptikum

• Penanganan nyeri epigastrium• Pemberian obat antagonis H2

(simetidin/ranitidin)• Perubahan gaya hidup, meliputi :

– Penghentian merokok– komsumsi alkohol– Pencegahan bahan iritan

• Modifikasi diet dan medikasi, meliputi : pencegahan makanan yang dapat mengiritasi mukosa lambung seperti kafein, alkohol, dll

• Menjelaskan proses penyakit, pengobatan dan perawatan

• Tindakan pembedahan jika dengan obat-obatan tidak mengalami perbaikan dan pada klien lansia dengan ulkus yang bergantung pada obat inflamasi non steroid (penderita rematik kronis, dll)

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.