12
Vol. 1, No. 2, February-August 2019 ISSN 2622-8823 Page | 424 ojs-unita.com APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA NABATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BROKOLI (Brassica oleraceae L) Zetro H Pasaribu 1 , Elseria Siburian 2 1 Fakultas Pertanian, Universitas Sisingamangaraja XII Email : [email protected] 2 Fakultas Pertanian, Universitas Sisingamangaraja XII Abstract - This study aims to determine the effect of horse manure and vegetable pesticides on the growth and production of broccoli (Brassica oleraceae L). The experimental design used was factorial Randomized Block Design (RBD), which consisted of two factors: Factor I: treatment of horse manure (K). K0: without horse manure K1: 5 kg / plot, K2: 6 kg / plot, K3: 7 kg / plot, Factor II: vegetable pesticide treatment (P). P0: Without vegetable pesticides, P1: 0.5 kg / 10 l of water, P2: 1 kg / 10 l of water, P3: 1.5 kg / 10 l of water. Thus 16 combinations of treatments were obtained with 3 replications. The parameters observed were: number of leaves (strands), stem diameter (cm), flower diameter (cm), flower weight of sample crop (kg), weight of flower plot (kg), weight of stover (kg), intensity of pest attack (Is) . The results showed that the treatment of horse manure had a very significant effect on flower diameter, flower weight per sample and flower weight per plot and had a significant effect on stem diameter not significantly affected the number of leaves, weight of stover and intensity of pest attacks. Vegetable pesticides have a very significant effect on flower diameter, weight of flowers per sample, intensity of pest attacks and have a significant effect on flower weight per plot has no significant effect on number of leaves, stem diameter, stover weight. the flower diameter, flower weight per sample and flower weight per plot had no significant effect on the number of leaves, stem diameter, weight of stover and intensity of pest attacks. Keywords: Manure and Vegetable Pesticides I. PENDAHULUAN Sayuran brokoli sudah sejak masa Yunani Kuno dibudidayakan. Sayuran ini masuk ke Indonesia pada tahun 1970-an dan kini cukup populer sebagai bahan pangan. Brokoli (Brassica oleracea var.botrytis) adalah sayuran tanaman sejenis kubis- kubisan yang merupakan kumpulan dari kuntum bunga membentuk gerombolan berupa kuntum (Wirakusumah, 2007). Sayuran merupakan salah satu komponen dari menu makanan yang sehat, maka tidak heran bila kebutuhan sayuran dewasa ini semakin meningkat sejalan dengan kesadaran masyarakat tentang kesehatan. Diantara bermacam - macam jenis sayuran yang dapat dibudidayakan, tanaman brokoli merupakan salah satu komoditas sayuran yang memiliki nilai komersial dan prospek yang tinggi (Fitriani, 2009). Brokoli juga mengandung kalori dan karbohidrat bermanfaat untuk menghasilkan energi. Karbohidrat

APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA …

Vol. 1, No. 2, February-August 2019

ISSN 2622-8823

Page | 424

ojs-unita.com

APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA NABATI TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BROKOLI (Brassica oleraceae L)

Zetro H Pasaribu1, Elseria Siburian

2

1Fakultas Pertanian, Universitas Sisingamangaraja XII

Email : [email protected] 2Fakultas Pertanian, Universitas Sisingamangaraja XII

Abstract - This study aims to determine the effect of horse manure and vegetable pesticides on the growth and

production of broccoli (Brassica oleraceae L). The experimental design used was factorial Randomized Block

Design (RBD), which consisted of two factors: Factor I: treatment of horse manure (K). K0: without horse

manure K1: 5 kg / plot, K2: 6 kg / plot, K3: 7 kg / plot, Factor II: vegetable pesticide treatment (P). P0: Without

vegetable pesticides, P1: 0.5 kg / 10 l of water, P2: 1 kg / 10 l of water, P3: 1.5 kg / 10 l of water. Thus 16

combinations of treatments were obtained with 3 replications. The parameters observed were: number of leaves

(strands), stem diameter (cm), flower diameter (cm), flower weight of sample crop (kg), weight of flower plot

(kg), weight of stover (kg), intensity of pest attack (Is) . The results showed that the treatment of horse manure

had a very significant effect on flower diameter, flower weight per sample and flower weight per plot and had a

significant effect on stem diameter not significantly affected the number of leaves, weight of stover and intensity

of pest attacks. Vegetable pesticides have a very significant effect on flower diameter, weight of flowers per

sample, intensity of pest attacks and have a significant effect on flower weight per plot has no significant effect

on number of leaves, stem diameter, stover weight. the flower diameter, flower weight per sample and flower

weight per plot had no significant effect on the number of leaves, stem diameter, weight of stover and intensity of

pest attacks.

Keywords: Manure and Vegetable Pesticides

I. PENDAHULUAN

Sayuran brokoli sudah sejak masa Yunani Kuno

dibudidayakan. Sayuran ini masuk ke Indonesia

pada tahun 1970-an dan kini cukup populer sebagai

bahan pangan. Brokoli (Brassica oleracea

var.botrytis) adalah sayuran tanaman sejenis kubis-

kubisan yang merupakan kumpulan dari kuntum

bunga membentuk gerombolan berupa kuntum

(Wirakusumah, 2007). Sayuran merupakan salah

satu komponen dari menu makanan yang sehat,

maka tidak heran bila kebutuhan sayuran dewasa ini

semakin meningkat sejalan dengan kesadaran

masyarakat tentang kesehatan. Diantara bermacam -

macam jenis sayuran yang dapat dibudidayakan,

tanaman brokoli merupakan salah satu komoditas

sayuran yang memiliki nilai komersial dan prospek

yang tinggi (Fitriani, 2009).

Brokoli juga mengandung kalori dan karbohidrat

bermanfaat untuk menghasilkan energi. Karbohidrat

Page 2: APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA …

Vol. 1, No. 2, February-August 2019

ISSN 2622-8823

Page | 425

ojs-unita.com

berperan dalam meningkatkan proses metabolisme

tubuh. Sementara, lemak juga dapat meningkatkan

energi. Protein sangat bermamfaat dalam

pembangunan jaringan tubuh. Kandungan

mineralnya bermanfaat dalam pembentukan tulang,

gigi dan sel darah merah. Adapun vitaminnya, dapat

berfungsi untuk mencegah bermacam-macam

penyakit. Vitamin A dapat mencegah kesehatan

mata; vitamin C dapat mencegah gusi berdarah,

radang atau luka-luka di mulut, sedangkan vitamin

B dapat mencegah penyakit beri-beri, radang syaraf,

lemah otot, dermatis dan radang lidah (Cahyono,

2001). Prospek pengembangan budidaya brokoli

cukup cerah. Daya tarik komoditas ini selain dapat

dikembangkan di daerah tropis salah satunya

Indonesia juga mempunyai nilai ekonomi dan sosial

yang tinggi. Permintaan terhadap sayuran brokoli

semakin meningkat, baik di dalam negeri maupun di

luar negeri (Fitriani, 2009).

Pemasaran brokoli tidak hanya dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan di dalam negeri, tetapi telah

meluas ke pasaran luar negeri, misalnya: Jepang,

Singapura, Malaysia, dan Taiwan. Bahkan brokoli

telah menduduki jajaran kelompok ke-6 sayuran

segar yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke

beberapa negara, yaitu bersama-sama dengan

bawang merah, tomat, kentang, cabai, dan kubis

krop (Cahyono, 2001). Pengembangan komoditi

brokoli di Kabupaten Tapanuli Utara mulai tahun

2014 yaitu mencapai 325.50 ton dengan produksi

brokoli 5 ton/Ha (Anonimous, 2015). Pupuk

kandang kuda adalah pupuk yang berasal dari

kotoran ternak kuda dan urine. Keistimewaan

penggunaan pupuk kandang kuda antara lain

merupakan pupuk lengkap, karena mengandung

semua hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman,

juga mengandung hara mikro. Kandungan pupuk

kandang kuda adalah N (0,55 % ), P205 ( 0,30 % ),

K2O ( 0,10 %) (Anonimous, 2009 b). Keistimewaan

pupuk kandang mempunyai pengaruh untuk jangka

waktu yang lama dan merupakan gudang makanan

bagi tanaman yang berangsur-angsur menjadi

tersedia, memperbaiki struktur tanah sehingga

aerasi didalam tanah semakin baik, meningkatkan

kemampuan tanah dalam menyimpan air,

meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga hara

yang terdapat di dalam, mudah tersedia bagi

tanaman, mencegah hilangnya hara (pupuk) dari

dalam tanah akibat proses pencucian oleh air hujan

atau air irigasi, mengandung hormon pertumbuhan

yang dapat memacu pertumbuhan tanaman (Souri,

2001). Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan

dasarnya berasal dari tumbuhan. Penggunaan

pestisida nabati selain dapat mengurangi

pencemaran lingkungan, harganya relatif lebih

murah apabila dibandingkan dengan pestisida kimia

(Sudarmo, 2005). Menurut Kardinan (2002), karena

terbuat dari bahan alami/nabati maka jenis pestisida

ini bersifat mudah terurai di alam jadi residunya

singkat sekali. Pestisida nabati bersifat “pukul dan

lari” yaitu apabila diaplikasikan akan membunuh

hama pada waktu itu dan setelah terbunuh maka

residunya cepat menghilang di alam. Jadi tanaman

akan terbebas dari residu sehingga tanaman aman

untuk dikonsumsi. Sudarmo (2005) menyatakan

bahwa pestisida nabati dapat membunuh atau

menganggu serangga hama dan penyakit melalui

cara kerja yang unik yaitu dapat melalui perpaduan

berbagai cara atau secara tunggal.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang

kuda dan konsentrasi pestisida nabati yang terbaik

terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman

brokoli (Brassica oleraceae L. var.botrytis).

Hipotesis Penelitian

a. Ada pengaruh aplikasi pupuk kandang kuda

terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman

brokoli.

Page 3: APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA …

Vol. 1, No. 2, February-August 2019

ISSN 2622-8823

Page | 426

ojs-unita.com

b. Ada pengaruh jenis pestisida nabati terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman brokoli.

c. Ada pengaruh interaksi pupuk kandang kuda dan

jenis pestisida nabati terhadap pertumbuhan dan

produksi tanaman brokoli.

II. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu

Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan

Fakultas Pertanian Universitas Sisingamangaraja

XII Tapanuli (UNITA) di Desa Silangit, Kecamatan

Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara dengan

ketinggian tempat ±1450 m diatas permukaan laut

(dpl). Penelitian dilaksanakan pada bulan April

sampai Juni 2017.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

benih brokoli varietas Ludy, pupuk kandang kuda,

pestisida nabati. Alat yang dipergunakan adalah

plang penelitian, pisau, pena, buku, penggaris,

kalkulator, tali plastik, jangka sorong, ember,

cangkul, meter, timbangan dan sprayer.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak

Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor

perlakuan:

Faktor I : perlakuan pupuk kandang kuda (K)

K0 : tanpa pupuk kandang kuda

K1 : 5 kg/plot

K2 : 6 kg/plot

K3 : 7 kg/plot

Faktor II : perlakuan pestisida nabati (P)

P0 : tanpa pestisida nabati

P1 : 0,5 kg/10 l air

P2 : 1 kg/10 l air

P3 : 1,5 kg/10 l air

Metode Analisa

Metode analisis yang digunakan adalah Model

Linier Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial

sebagai berikut :

Yijk : µ + p i + αj + βk + (αβ)jk + ∑ijk, Dimana

:

Yijk : Hasil pengamatan dari unit percobaan

yang mendapat perlakuan pupuk kandang kuda pada

taraf ke-j dan perlakuan pestisida nabati ke-k dalam

blok ke-i

µ : Nilai tengah atau rataan

sebenarnya

P i : Pengaruh blok ke-i

αj : Pengaruh perlakuan pupuk kandang kuda

pada taraf ke-j

βk : Pengaruh perlakuan pestisida nabati pada

taraf ke-k

(αβ)jk : Pengaruh interaksi pupuk kandang kuda

pada taraf ke-j dengan pestisida nabati pada taraf

ke-k

∑ijk : Pengaruh galat pada unit percobaan yang

mendapat perlakuan pupuk kandang kuda dalam

blok ke-i pada taraf ke-j dan perlakuan pestisida

nabati pada taraf ke-k (Sastrosupadi, 2000).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah Daun (helai)

Hasil pengamatan diameter batang dapat dilihat

pada Lampiran 18. Hasil daftar sidik ragam

dicantumkan pada Lampiran 19. Daftar sidik ragam

pada Lampiran 19 menunjukkan bahwa perlakuan

pupuk kandang kuda memberikan pengaruh yang

nyata pada diameter batang tanaman brokoli

sedangkan pestisida nabati dan interaksi pupuk

kandang kuda dengan pestisida nabati memberikan

pengaruh yang tidak nyata pada diameter batang

tanaman brokoli. Berdasarkan hasil analisis sidik

ragam, selanjutnya dilakukan uji lanjut terhadap

beda rata-rata perlakuan, mengikuti prosedur uji

Page 4: APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA …

Vol. 1, No. 2, February-August 2019

ISSN 2622-8823

Page | 427

ojs-unita.com

Duncan. Pada Tabel 1 disajikan rataan diameter

batang tanaman brokoli. Tabel 1. Rataan Diameter

Batang (cm) pada Setiap Taraf Perlakuan Pupuk

Kandang Kuda dan Pestisida Nabati pada 10 MST Pupuk

Kandang

Kuda (K) Pestisida Nabati (P) Rataan

PO P1 P2 P3

K0 2.12 2.15 2.18 2.14 2.15a

K1 2.62 2.60 2.59 2.58 2.60b

K2 3.11 3.09 3.13 3.04 3.09c

K3 3.56 3.54 3.55 3.56 3.55d

Rataan 2.85 2.85 2.85 2.83 2.85

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang

sama pada kolom dan baris yang sama berbeda

tidak nyata pada taraf α = 0.05 dan berdasarkan

uji Duncan

Tabel 1 menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan

pupuk kandang kuda terhadap diameter batang

tanaman brokoli pada taraf perlakuan taraf K3

menunjukkan diameter bunga tertinggi yaitu 3,55

cm yang berbeda nyata terhadap taraf K0,dan taraf

K1 tetapi berbeda tidak nyata terhadap taraf K2.

Hubungan antara rataan diameter batang tanaman

brokoli pada setiap taraf perlakuan pupuk kandang

kuda dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1: Diameter Batang Tanaman Brokoli pada

Setiap Taraf Perlakuan Pupuk Kandang Kuda.

Gambar 1 menunjukkan bahwa parameter diameter

batang memberikan respon linier positif terhadap

perlakuan pupuk kandang kuda dimana semakin

ditambah dosis pupuk kandang kuda 5 kg/plot

sampai 7 kg/plot maka diameter batang semakin

bertambah.

Diameter Bunga (cm)

Hasil pengamatan diameter bunga dapat dilihat pada

Lampiran 20. Hasil daftar sidik ragam dicantumkan

pada Lampiran 21. Daftar sidik ragam pada

Lampiran 21 menunjukkan bahwa pupuk kandang

kuda dan pestisida nabati serta interaksi kedua

perlakuan memberikan pengaruh yang sangat nyata

pada diameter bunga tanaman brokoli. Berdasarkan

hasil analisis sidik ragam, selanjutnya dilakukan uji

lanjut terhadap beda rata-rata perlakuan, mengikuti

prosedur uji Duncan. Pada Tabel 2 disajikan rataan

diameter bunga tanaman brokoli.

Tabel 2. Rataan Diameter Bunga (cm) pada Setiap

Taraf Perlakuan Pupuk Kandang Kuda dan Pestisida

Nabati pada 10 MST Pupuk

Kandang

Kuda (K) Pestisida Nabati (P) Rataan

PO P1 P2 P3

K0 10.28 11.06 11.49 12.00 11.21aA

K1 11.77 12.02 13.72 14.41 12.98bB

K2 13.64 13.88 14.88 15.63 14.51cC

K3 14.93 15.86 16.92 17.69 16.35dD

Rataan 12.66aA 13.21bB 14.25cC 14.93dD 13.76

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang

sama pada kolom dan baris yang sama berbeda

tidak nyata pada taraf α = 0.05 dan α = 0.01

berdasarkan uji Duncan

Page 5: APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA …

Vol. 1, No. 2, February-August 2019

ISSN 2622-8823

Page | 428

ojs-unita.com

Tabel 2 menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan

pupuk kandang kuda terhadap diameter bunga

tanaman brokoli pada taraf perlakuan K3

menunjukkan diameter bunga tertinggi yaitu 16,35

cm yang berbeda sangat nyata terhadap taraf K0,

taraf K1 dan taraf K2. Tabel juga 2 menunjukkan

bahwa pengaruh perlakuan pestisida nabati terhadap

diameter bunga pada taraf perlakuan taraf P3

menunjukkan diameter bunga tertinggi yaitu 14,93

cm yang berbeda sangat nyata terhadap tanpa

perlakuan taraf P0 dan perlakuan taraf P1 dan

perlakuan taraf P2. Hubungan antara rataan diameter

bunga tanaman brokoli pada setiap taraf perlakuan

pupuk kandang kuda dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2: Diameter Bunga Tanaman Brokoli pada

Setiap Taraf Perlakuan Pupuk Kandang Kuda.

Gambar 2 menunjukkan bahwa parameter diameter

bunga memberikan respon linier positif terhadap

perlakuan pupuk kandang kuda dimana semakin

ditambah dosis pupuk kandang kuda 5 kg/plot

sampai 7 plot maka diameter bunga semakin

bertambah. Hubungan antara rataan diameter bunga

tanaman brokoli pada setiap taraf perlakuan

pestisida nabati dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3: Diameter Bunga Tanaman Brokoli pada

Setiap Taraf Perlakuan Pestisida Nabati.

Gambar 3 menunjukkan bahwa parameter diameter

bunga memberikan respon linier positif terhadap

perlakuan pestisida nabati dimana semakin

ditambah konsentrasi pestisida nabati 0,5 kg/10 l air

sampai 1,5 kg/10 l air maka diameter bunga

semakin meningkat. Interaksi antara perlakuan

pupuk kandang kuda dan pestisida nabati terhadap

diameter bunga dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4: Interaksi antara pupuk kandang kuda dan

pestisida nabati terhadap diameter bunga

Gambar 4 menunjukkan bahwa interaksi antara

pupuk kandang kuda dan pestisida nabati dimana

semakin ditambah dosis pupuk kandang kuda dan

Page 6: APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA …

Vol. 1, No. 2, February-August 2019

ISSN 2622-8823

Page | 429

ojs-unita.com

konsentrasi pestisida nabati maka diamater bunga

semakin bertambah. Diameter bunga tertinggi

terdapat pada kombinasi K3P3 yaitu 17.69 cm

sedangkan yang terendah terdapat pada kombinasi

K0P0 yaitu 10.28 cm.

Hasil pengamatan berat bunga per sampel dapat

dilihat pada Lampiran 22. Hasil daftar sidik ragam

dicantumkan pada Lampiran 23. Daftar sidik ragam

pada Lampiran 23 menunjukkan bahwa pupuk

kandang kuda memberikan pengaruh yang sangat

nyata pada berat bunga per sampel dan pestisida

nabati memberikan pengaruh sangat nyata pada

berat bunga per sampel serta interaksi kedua

perlakuan memberikan pengaruh yang sangat nyata

pada berat bunga per sampel tanaman brokoli.

Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, selanjutnya

dilakukan uji lanjut terhadap beda rata-rata

perlakuan, mengikuti prosedur uji Duncan. Pada

Tabel 3 disajikan rataan berat bunga per sampel

tanaman brokoli.

Tabel 3. Rataan Berat Bunga Per Sampel (g) pada

Setiap Taraf Perlakuan Pupuk Kandang Kuda dan

Pestisida Nabati pada 10 MST Pupuk

Kandang

Kuda (K) Pestisida Nabati (P) Rataan

PO P1 P2 P3

K0 131.44 131.22 137.33 178.78 144.69aA

K1 196.00 261.56 284.44 321.11 265.78bB

K2 261.00 318.00 330.67 380.33 322.50cC

K3 283.89 470.00 496.56 515.56 441.50dD

Rataan 218.08aA 295.20bB 312.25cC 348.95dD 293.62

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang

sama pada kolom dan baris yang sama berbeda

tidak nyata pada taraf α = 0.05 dan α = 0.01

berdasarkan uji Duncan

Tabel 3 menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan

pupuk kandang kuda terhadap berat bunga per

sampel tanaman brokoli pada taraf perlakuan taraf

K3 menunjukkan berat bunga per sampel tertinggi

yaitu 441,50 g yang sangat nyata terhadap taraf K0,

taraf K1 dan taraf K2. Tabel 3 juga menunjukkan

bahwa pengaruh perlakuan pestisida nabati terhadap

berat bunga per sampel pada taraf perlakuan taraf P3

menunjukkan berat bunga per sampel tertinggi yaitu

348,95 g yang berbeda nyata terhadap tanpa

perlakuan taraf P0, dan perlakuan taraf P1, dan

perlakuan taraf P2. Hubungan antara rataan berat

bunga per sampel tanaman brokoli pada setiap taraf

perlakuan pupuk kandang kuda dapat dilihat pada

Gambar 5.

Gambar 5: Berat Bunga Per Sampel Tanaman

Brokoli pada Setiap Taraf Perlakuan Pupuk

Kandang Kuda.

Gambar 5 menunjukkan bahwa parameter berat

bunga per sampel memberikan respon linier positif

erhadap perlakuan pupuk kandang kuda dimana

semakin ditambah dosis pupuk kandang kuda 5

kg/plot ampai 7 kg/plot maka berat bunga per

sampel semakin meningkat.

Hubungan antara rataan berat bunga per sampel

tanaman brokoli pada setiap taraf perlakuan

pestisida nabati dapat dilihat pada Gambar 6.

Page 7: APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA …

Vol. 1, No. 2, February-August 2019

ISSN 2622-8823

Page | 430

ojs-unita.com

Gambar 6: Berat Bunga Per Sampel Tanaman

Brokoli pada Setiap Taraf Perlakuan Pestisida

Nabati.

Gambar 6 menunjukkan bahwa parameter berat

bunga per sampel memberikan respon linier positif

terhadap perlakuan pestisida nabati dimana semakin

ditambah konsentrasi pestisida nabati 0,5 kg/10 l air

sampai 1,5 kg/10 l air maka berat bunga per sampel

semakin meningkat. Interaksi antara perlakuan

pupuk kandang kuda dan pestisida nabati terhadap

berat bunga per sampel dapat dilihat pada Gambar

7.

Gambar 7: Interaksi antara pupuk kandang kuda dan

pestisida nabati terhadap berat bunga per sampel

Gambar 7 menunjukkan bahwa interaksi antara

pupuk kandang kuda dan pestisida nabati dimana

semakin ditambah dosis pupuk kandang kuda dan

konsentrasi pestisida nabati maka berat bunga per

sampel semakin bertambah. berat bunga per sampel

tertinggi terdapat pada kombinasi K3P3 yaitu 515.56

g sedangkan yang terendah terdapat pada kombinasi

K0P1 yaitu 131.22 g. Hasil pengamatan berat bunga

per petak dapat dilihat pada Lampiran 24. Hasil

daftar sidik ragam dicantumkan pada Lampiran 25.

Daftar sidik ragam pada Lampiran 25 menunjukkan

bahwa pupuk kandang kuda memberikan pengaruh

yang sangat nyata pada berat bunga per petak

tanaman brokoli dan pestisida nabati memberikan

pengaruh yang nyata pada berat bunga per petak

sedangkan interaksi kedua perlakuan memberikan

pengaruh yang sangat nyata pada berat bunga per

petak tanaman brokoli. Berdasarkan hasil analisis

sidik ragam, selanjutnya dilakukan uji lanjut

terhadap beda rata-rata perlakuan, mengikuti

prosedur uji Duncan. Pada Tabel 4 disajikan rataan

berat bunga per petak tanaman brokoli. Tabel 4.

Rataan Berat Bunga Per Petak (kg) pada Setiap

Taraf Perlakuan Pupuk Kandang Kuda dan Pestisida

Nabati pada 10 MST.

Pupuk Kandang

Kuda (K) Pestisida Nabati (P) Rataan

PO P1 P2 P3

K0 8.50 9.39 9.75 10.21 9.46aA

K1 10.54 10.37 11.85 12.39 11.29bB

K2 11.99 12.17 12.97 13.79 12.73cC

K3 13.35 14.18 15.11 15.91 14.64dD

Rataan 11.10a 11.53a 12.42b 13.08c 12.03

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang

sama pada kolom dan baris yang sama berbeda

tidak nyata pada taraf α = 0.05 dan α = 0.01

berdasarkan uji Duncan

Page 8: APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA …

Vol. 1, No. 2, February-August 2019

ISSN 2622-8823

Page | 431

ojs-unita.com

Tabel 4 menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan

pupuk kandang kuda terhadap berat bunga per petak

tanaman brokoli pada taraf perlakuan taraf K3

menunjukkan berat bunga per petak tertinggi yaitu

14,64 kg yang berbeda sangat nyata terhadap tanpa

perlakuan taraf K0, perlakuan taraf K1 dan perlakuan

taraf K2. Tabel 4 juga menunjukkan bahwa

pengaruh perlakuan pestisida nabati terhadap berat

bunga per petak pada taraf perlakuan taraf P3

menunjukkan berat bunga per petak tertinggi yaitu

13,08 kg yang berbeda nyata terhadap tanpa

perlakuan taraf P0 dan perlakuan taraf P1 dan

perlakuan taraf P2. Hubungan antara rataan berat

bunga per petak tanaman brokoli pada setiap taraf

perlakuan pupuk kandang kuda dapat dilihat pada

Gambar 8.

Gambar 8: Berat Bunga Per Petak Tanaman Brokoli

pada Setiap Taraf Perlakuan Pupuk Kandang Kuda.

Gambar 8 menunjukkan bahwa parameter berat

bunga per petak memberikan respon linier positif

terhadap perlakuan pupuk kandang kuda dimana

semakin ditambah dosis pupuk kandang kuda 5

kg/plot sampai 7 kg/plot maka berat bunga per

petak semakin meningkat. Hubungan antara rataan

berat bunga per petak tanaman brokoli pada setiap

taraf perlakuan pestisida nabati dapat dilihat pada

Gambar 9.

Gambar 9: Berat Bunga Per Petak Tanaman Brokoli

pada Setiap Taraf Perlakuan Pestisida Nabati.

Gambar 9 menunjukkan bahwa parameter berat

bunga per petak memberikan respon linier positif

terhadap perlakuan pestisida nabati dimana semakin

ditambah konsentrasi pestisida nabati 0,5 kg/10 l air

sampai 1,5 kg/10 l air maka berat bunga per petak

semakin meningkat.

Interaksi antara perlakuan pupuk kandang kuda dan

pestisida nabati terhadap berat bunga per petak

dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10: Interaksi antara pupuk kandang kuda

dan pestisida nabati terhadap berat bunga per petak

Page 9: APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA …

Vol. 1, No. 2, February-August 2019

ISSN 2622-8823

Page | 432

ojs-unita.com

Gambar 10 menunjukkan bahwa interaksi antara

pupuk kandang kuda dan pestisida nabati dimana

berat bunga per petak tertinggi terdapat pada

kombinasi K3P3 yaitu 15.91 g sedangkan yang

terendah terdapat pada kombinasi K0P0 yaitu 8,50 g.

Hasil pengamatan berat brangkasan dapat dilihat

pada Lampiran 26. Hasil daftar sidik ragam

dicantumkan pada Lampiran 27. Daftar sidik ragam

pada Lampiran 27 menunjukkan bahwa perlakuan

pupuk kandang kuda dan pestisida nabati serta

interaksinya memberikan pengaruh yang tidak nyata

pada berat brangkasan tanaman brokoli. Hasil

pengamatan intensitas serangan hama dapat dilihat

pada Lampiran 28. Hasil daftar sidik ragam

dicantumkan pada Lampiran 29. Daftar sidik ragam

pada Lampiran 29 menunjukkan bahwa pupuk

kandang kuda dan interaksi kedua perlakuan

memberikan pengaruh yang tidak nyata pada

intensitas serangan hama sedangkan pestisida nabati

memberikan pengaruh sangat nyata pada intensitas

serangan hama tanaman brokoli. Berdasarkan hasil

analisis sidik ragam, selanjutnya dilakukan uji lanjut

terhadap beda rata-rata perlakuan, mengikuti

prosedur uji Duncan. Pada Tabel 5 disajikan rataan

intensitas serangan hama tanaman brokoli.

Tabel 5. Rataan Intensitas Herangan Hama (%)

pada Setiap Taraf Perlakuan Pupuk Kandang Kuda

dan Pestisida Nabati pada 10 MST Pupuk

Kandang

Kuda (K) Pestisida Nabati (P) Rataan

PO P1 P2 P3

K0 6.17 5.45 3.02 3.80 4.61

K1 6.34 5.44 3.03 2.15 4.24

K2 6.78 5.49 3.90 1.83 4.50

K3 6.36 5.17 2.23 1.90 3.92

Rataan 6.41dD 5.39cC 3.05bB 2.42aA 4.32

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang

sama pada kolom dan baris yang sama berbeda

tidak nyata pada taraf α = 0.05 dan α = 0.01

berdasarkan uji Duncan

Tabel 5 menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan

pestisida nabati terhadap intensitas serangan hama

pada taraf perlakuan taraf P3 menunjukkan

intensitas serangan hama terendah yaitu 2,42 %

yang berbeda sangat nyata terhadap tanpa perlakuan

taraf P0 dan perlakuan taraf P1 dan perlakuan taraf

P2.

Hubungan antara rataan intensitas serangan hama

tanaman brokoli pada setiap taraf perlakuan

pestisida nabati dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11: Intensitas Serangan Hama Tanaman

Brokoli pada Setiap Taraf Perlakuan Pestisida

Nabati.

Gambar 11 menunjukkan bahwa parameter

intensitas serangan hama memberikan respon linier

negatif terhadap perlakuan pestisida nabati dimana

semakin ditambah konsentrasi pestisida nabati 0,5

kg/10 l air sampai 1,5 kg/10 l air maka intensitas

serangan hama semakin berkurang.

Page 10: APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA …

Vol. 1, No. 2, February-August 2019

ISSN 2622-8823

Page | 433

ojs-unita.com

Pembahasan

Pengaruh Pupuk Kandang Kuda terhadap

Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Brokoli

Hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa

pupuk kandang kuda berpengaruh sangat nyata

terhadap diameter bunga, berat bunga per sampel

dan berat bunga per petak dan berpengaruh nyata

terhadap diameter batang berpengaruh tidak nyata

terhadap jumlah daun, berat brangkasan dan

intensitas serangan hama. Pupuk kandang kuda

berpengaruh sangat nyata terhadap diameter bunga.

hal ini di duga disebabkan karena pupuk kandang

kuda yang sudah matang sehingga bermanfaat untuk

menggemburkan tanah. Dengan tanah yang gembur

kemungkinan akar tanaman brokoli dapat leluasa

didalam menyerap unsur hara yang ada di dalam

tanah hal tersebut sesuai dengan pendapat Lingga

dan Marsono (2007) yang menyatakan bahwa

pupuk kandang sebagai pupuk organik sangat

dibutuhkan tanaman untuk dapat meningkatkan

pertumbuhan tanaman karena memiliki kelebihan

membantu menggemburkan tanah dan menyatu

secara alami, menambah unsur hara dan

memperbaiki struktur tanah. Penambahan pupuk

kandang sebagai pupuk organik akan mendorong

kehidupan jasad renik di dalam tanah (Sutedjo,

2002). Jasad renik ini sangat penting peranannya

dalam proses pelapukan bahan organik, yaitu

amonifikasi dan nitrifikasi. Amonifikasi merupakan

proses pelepasan Nitrogen dari N-organik dalam

bentuk ammonium, sedangkan nitrifikasi

merupakan proses perubahan senyawa nitrogen dari

bentuk ammonium menjadi nitrat yang dapat

diserap oleh tanaman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk

kandang kuda berpengaruh sangat nyata terhadap

berat bunga per sampel dan berat bunga per petak

hal tersebut di duga disebabkan karena pupuk

kandang kuda berfungsi untuk menambah

ketersediaan unsur hara di dalam tanah, sehingga

dengan penambahan dosis pupuk kandang sampai 7

kg kemungkinan pupuk kandang tersebut semakin

meningkatkan kandungan unsur hara yang diserap

oleh tanaman brokoli hal ini sesuai dengan pendapat

Anonimous (2009) menyatakan bahwa pupuk

kandang menambah unsur hara dalam tanah. Tanah

yang kurang subur memiliki kandungan unsur hara

yang kurang mencukupi bagi pertumbuhan sehingga

pemberian pupuk kandang akan menambah unsur

hara yang kurang memadai tersebut serta

memberikan tambahan unsur hara yang belum ada.

Hal tersebut juga didukung oleh pendapat

(Risnandar, 2012). yang mengatakan bahwa pupuk

kandang kuda mengandung unsur hara seperti

Nitrogen (N), Posfor (P), Kalium (K), Calsium (Ca),

Magnesium (Mg) dan Belerang (S). Begitu juga

dengan pendapat dari Anonimous (2009b)

mengatakan bahwa pupuk kandang sebagai pupuk

organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti

penyediaan unsur hara makro (Nitrogen, Fosfor,

Kalium, Kalsium, Magnesium dan Sulfur) dan

unsur hara mikro seperti Zink, Tembaga, Kobalt,

Barium, Mangan dan Besi meskipun jumlahnya

relatif sedikit.

Hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa

pestisida nabati berpengaruh sangat nyata terhadap

diameter bunga, berat bunga per sampel, intensitas

serangan hama dan berpengaruh nyata terhadap

berat bunga per petak berpengaruh tidak nyata

terhadap jumlah daun, diameter batang, berat

brangkasan. Pestisida nabati berpengaruh sangat

nyata terhadap diameter bunga, berat bunga per

sampel. Tanaman brokoli yang mendapat perlakuan

pestisida nabati dapat mengurangi serangan hama

sehingga tanaman brokoli tidak terganggu. Hal

tersebut terjadi karena daun pepaya sebagai bahan

pestisida nabati tersebut berfungsi sebagai pengusir

hama atau serangga. Dengan berkurangnya

serangan hama dengan pemberian pestisida tersebut

Page 11: APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA …

Vol. 1, No. 2, February-August 2019

ISSN 2622-8823

Page | 434

ojs-unita.com

maka tanaman tidak terganggu sehingga diameter

bunga dan berat bunga per sampel akan meningkat.

Pestisida nabati berpengaruh sangat nyata terhadap

intensitas serangan hama, hal ini di duga disebabkan

oleh daun pepaya mengandung bahan aktif

“papain”, sehingga efektif untuk mengendalikan

“ulat dan hama penghisap”. Pestisida nabati dari

ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat,

antara lain: dapat digunakan untuk mengendalikan

hama seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu

serta berbagai jenis serangga sesuai dengan

pernyataan (Sudarmo, 2005). Pemberian pestisida

nabati dari bahan daun pepaya dapat menurunkan

intensitas serangan hama dari 6,41% menjadi 2,42

%. Hal tersebut disebabkan oleh bagian daun

pepaya berfungsi sebagai penolak hama, pembunuh

hama aphid, trips bunga, trips kuning dan lalat buah

(insektisida), pembunuh penyakit karat, virus, dan

jamur (fungisida) serta penolak binatang pengerat

seperti pernyataan (Pracaya, 2002).

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa interaksi

antara perlakuan pupuk kandang kuda dan pestisida

nabati berpengaruh sangat nyata terhadap diameter

bunga, berat bunga per sampel dan berat bunga per

petak berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah

daun, diameter batang, berat brangkasan dan

intensitas serangan hama. Interaksi perlakuan pupuk

kandang kuda dan pestisida nabati berpengaruh

sangat nyata terhadap diameter bunga, berat bunga

per sampel dan berat bunga per petak. Hal ini

diduga disebabkan karena perlakuan pupuk kandang

kuda dan pestisida nabati saling mendukung dalam

meningkatkan pertumbuhan tanaman brokoli. Pupuk

kandang menambah ketersediaan unsur hara di

dalam tanah, seperti Nitrogen (N), Posfor (P),

Kalium (K), Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dan

belerang (S). Pupuk kandang juga berfungsi untuk

mengembalikan kesuburan tanah, meningkatkan

pertumbuhan tanaman, mengurangi stres tanaman

pada kondisi kekurangan air sesuai dengan pendapat

Souri (2001). Oleh karena itu penambahan pupuk

kandang dan pestisida nabati akan memiliki

pengaruh yang saling mendukung dalam

meningkatkan pertumbuhan tanaman yang bebas

dari serangan patogen sehingga interaksi kedua

perlakuan dan saling mempengaruhi dalam

pertumbuhan tanaman.

IV. KESIMPULAN

Perlakuan pupuk kandang kuda berpengaruh sangat

nyata terhadap diameter bunga, berat bunga per

sampel dan berat bunga per petak dan berpengaruh

nyata terhadap diameter batang berpengaruh tidak

nyata terhadap jumlah daun, berat brangkasan dan

intensitas serangan hama.

Pestisida nabati berpengaruh sangat nyata terhadap

diameter bunga, berat bunga per sampel, intensitas

serangan hama dan berpengaruh nyata terhadap

berat bunga per petak. Interaksi antara perlakuan

pupuk kandang kuda dan pestisida nabati

berpengaruh sangat nyata terhadap diameter bunga,

berat bunga per sampel dan berat bunga per petak

berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun,

diameter batang, berat brangkasan dan intensitas

serangan hama. Kombinasi perlakuan yang terbaik

adalah K3P3 karena berat bunga baik per sampel dan

perpetak yang tertinggi adalah pada kombinasi

tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonimous, 2009a. Budi Daya Tanaman

Brokoli. http://www.iptek.net.id. Diakses

tanggal 06 Agustus 2016.

Page 12: APLIKASI PUPUK KANDANG KUDA DAN JENIS PESTISIDA …

Vol. 1, No. 2, February-August 2019

ISSN 2622-8823

Page | 435

ojs-unita.com

[2] _________, 2009 b

. Manfaat Pupuk

Kandang. Smartagro.wordpress.com

Diakses tanggal 2 Mei 2017

[3] _________, 2015. Statistik Pertanian

Kabupaten Tapanuli Utara. Dinas Pertanian,

Tarutung.

[4] Cahyono, B. 2001. Brokoli dan Broccoli.

Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

[5] ________,B. 2011. Brokoli dan Brokoli.

Penerbit kanisius, Yogyakarta.

[6] Fitriani, 2009. Budidaya Tanaman Kubis.

www//eprints.uns.ac.id. Diakses tanggal 06

Februari 2016.

[7] Kardinan, A. 2002. Pestisida Nabati.

Penebar Swadaya, Jakarta.

[8] Lingga, P. dan Marsono, 2007. Petunjuk

Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya,

Jakarta.

[9] Pracaya, 2002. Pengendalian Hama,

Penyakit Tanaman secara Organik. Penebar

Swadaya, Jakarta.

[10] Risnandar, C., 2012. Pupuk Kandang Kuda.

www.Alamtani.com. Diakses 7 juni 2017.

[11] Rukmana, 2003. Budidaya Kubis Bunga

dan Brokoli. Penerbit Kanisius. Jakarta.

[12] Sastrosupadi, 2000. Rancangan Percobaan

Praktis Bidang Pertanian, Penerbit Kanisius,

Yogyakarta.

[13] Souri, 2001. Penggunaan Pupuk Kandang.

Instalasi Penelitian dan Pangkajian

Teknologi Pertanian, Mataram.

[14] Sudarmo, S. 2005. Pestisida Nabati.

Penerbit Kanisius, Jakarta.

[15] Sutedjo, M.M, 2002. Pupuk dan

Pemupukan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

[16] Wirakusumah, S. 2007. Buah dan Sayur

untuk Terapi. Penerbit Penebar Swadaya,

Jakarta.