Upload
anonymous-0ihycagff4
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
1/17
#$%& (")*+,%#$%& (")*+,%#$%& (")*+,%#$%& (")*+,%
/+*&*& 0123 405#".657&8 1"/,."&&"&8 2$$9#5%.*5*"&8 :/.#"/5&;u, Juni 04, 2014 Manajemen Berbasis Sekolah No comments
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
.Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and
reats) telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia
ustri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk
unakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam
ngenalan program-program baru di lembaga pendidikan. Proses
nggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu
vei internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses
lemahan) program, serta survei eksternal atas opportunities
caman) dan threats (peluang/kesempatan). Pengujian eksternal dan
ernal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia
encanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti
da sebuah lembaga pendidikan. Selama dekade terakhir abad ke dua
uh, lembaga-lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan
hkan gaya hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-perubahanu. Strategi-strategi baru yang inovatif harus dikembangkan untuk
mastikan bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan tanggung
wab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khususnya
da abad 21 dan setelahnya.
Di dalam makalah ini akan dikupas beberapa hal
ngenai SWOT antara lain: pengertian SWOT, faktor-faktor
WOT, kegunaan SWOT, hubungan SWOT, dan contoh aplikasi
WOT.
B. Rumusan Masalah
a itu analisis SWOT?a faktor-faktor Analisis SWOT?
a kegunaan Analisis SWOT?
Bagaimana hubungan antara Strengths, Weaknesses, Opportunities,
n Threats dalam analisis SWOT?
gaimana contoh aplikasi SWOT itu?
C. Tujuan Penulisan
Mengetahui pengertian SWOT secara umum dan mampu
njelaskannya.
engetahui faktor-faktor dalam Analisis SWOT.engetahui kegunaan Analisis SWOT.
Mampu menjelaskan hubungan antara Strengths, Weaknesses,
portunities, dan Threats dalam analisis SWOT.
ampu menyebutkan contoh aplikasi SWOT.
Popular Tags Blog Archives
02 !?2@=>A0
Search
Analisis SWOT (Strengths,Analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, danWeaknesses, Opportunities, dan
Threats)Threats)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .Analisis SWOT ( Strengths,Weaknesses, Opportunities, and Threats )telah menjadi salah ...
MENYUSUN KALIMAT TANTANGAN,MENYUSUN KALIMAT TANTANGAN,
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARANVISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
MANAJEMEN BERBASISI SEKOLAHMANAJEMEN BERBASISI SEKOLAH
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu aspek penting dalamimplementasi MBS adalah perencanaan.Perencanaan merupak...
MODEL PEMBELAJARAN TERPADUMODEL PEMBELAJARAN TERPADU
YANG DIKEMBANGKAN DI PGSD / SD YANG DIKEMBANGKAN DI PGSD / SD
BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Pembelajaran terpadumerupakan suatu pendekatan dalampembelajaran yang secara sengaj...
PERBEDAAN PENDIDIKAN INKLUSI,PERBEDAAN PENDIDIKAN INKLUSI,
SEGREGASI DAN REGULERSEGREGASI DAN REGULER
BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Berdasarkan Undang UndangDasar 1945 pasal 31 ayat 1 dan Undang–Undang Nomor 20 tahun ...
TANTANGAN PENDIDIKAN DI ERATANTANGAN PENDIDIKAN DI ERA
GLOBALGLOBAL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi merupakan suatukeniscayaan bagi semua bangsa,termasuk Indonesia. Bangsa...
MACAM-MACAM MODELMACAM-MACAM MODEL
PEMBELAJARANPEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN I.PENGERTI AN MODEL PEMBELAJARANMetode pembelajaran dapat diartikansebagai cara yang digunakan untuk ...
ORGANISASI PROFESIORGANISASI PROFESI
MAK ALAH ORG ANISASI PROFESI MataKuliah : Profesi KependidikanPengampu : Warsiti , S.Pd., M.Pd. ...
STRATEGI PENGEMBANGANSTRATEGI PENGEMBANGAN
PROFESIONALITAS GURUPROFESIONALITAS GURU
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak tahun 2005, isu mengenaiprofesionalitas guru gencar dibicarakan diIndonesia . P...
PENGERTIAN DAN ISTILAH ANAKPENGERTIAN DAN ISTILAH ANAK
B=C=3-> 2
SYUKRON ZAHIDI
!"#$% !
LIHAT PROFIL LENGKAPKU
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
2/17
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis SWOTAnalisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang
unakan untuk mengevaluasi kekuatan ( strengths), kelemahan
eaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam
tu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
mbentuk akronim SWOT (strengths , weaknesses, opportunities, dan
eats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
kulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan
ternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
sebut.
Menurut Daniel Start dan Ingie Hovland dalamp://subliyanto.wordpress. com/2012/12/13/analisis-swot/, analisis
WOT adalah instrumen perencanaaan strategis yang klasik dengan
nggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan serta
empatan ekternal dan ancaman. Instrumen ini memberikan cara
erhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan
uah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa
apai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
Metode SWOT pertama kali digunakan oleh Albert Humphrey
ng melakukan penelitian di Stamford University pada tahun 1960-
70 dengan analisa perusahaan yang bersumber dalam Fortune500.skipun demikian, jika ditarik lebih ke belakang analisa ini telah ada
ak tahun 1920-an sebagai bagian dari Harvard Policy Model yang
embangkan di Harvard Business School . Namun, pada saat pertama
i digunakan terdapat beberapa kelemahan utama di antaranya
lisa yang dibuat masih bersifat deskriptif serta belum bahkan tidak
nghubungkan dengan strategi-strategi yang mungkin
a dikembangkan dari analisis kekuatan-kelemahan yang telah
akukan.
Hasil analisis biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk
mpertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluangng ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.
a digunakan dengan benar, analisis SWOT akan membantu kita
uk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
Analisis ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat
jektif, karena bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah
BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan gencarnyagerakan Hak Asasi Manusia munculpandangan baru bahwa semua ana...
KEPRIBADIAN DANKEPRIBADIAN DAN
PROFESIONALISME GURUPROFESIONALISME GURU
BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Era globalisasimemberikan dampak positif sekaligusnegatif bagi dunia pendid...
http://izzaucon.blogspot.com/2014/06/kepribadian-dan-profesionalisme-guru.htmlhttp://izzaucon.blogspot.com/2014/06/pengertian-dan-istilah-anak.html
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
3/17
anisasi akan memandang berbeda keempat bagian tersebut. Hal ini
ar terjadi, karena analisis SWOT adalah sebuah analisis yang akan
mberikan output berupa arahan dan tidak memberikan solusi “ajaib”
am sebuah permasalahan.
Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
milah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
mudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana
ikasinya adalah bagaimana kekuatan ( strengths) mampu mengambil
untungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
gaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
untungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
anjutnya bagaimana kekuatan ( strengths) mampu menghadapi
aman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara
ngatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman
reats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali
gkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi yang diperlukan
uk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Oleh karena tingkat
iapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor
ng terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan
hadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi tersebut, baik faktor
ernal maupun eksternal.
Dalam melakukan analisis terhadap fungsi-fungsi dan faktor-
tornya, maka berlaku ketentuan berikut: untuk tingkat kesiapan
ng memadai, artinya, minimal memenuhi kriteria kesiapan yang
erlukan untuk mencapai sasaran, dinyatakan sebagai kekuatan bagi
tor internal atau peluang bagi faktor eksternal. Sedangkan tingkat
iapan yang kurang memadai, artinya, tidak memenuhi kriteria
iapan minimal, dinyatakan sebagai kelemahan bagi faktor internal
u ancaman bagi faktor eksternal.
Untuk menentukan kriteria kesiapan, diperlukan kecermatan,
hati-hatian, pengetahuan, dan pengalaman yang cukup agar dapat
eroleh ukuran kesiapan yang tepat. Kelemahan atau ancaman yang
yatakan pada faktor internal dan faktor eksternal yang memiliki
gkat kesiapan kurang memadai, disebut persoalan. Selama masih
nya fungsi yang tidak siap atau masih ada persoalan, maka sasaran
ng telah ditetapkan diduga tidak akan tercapai. Oleh karena itu, agar
aran dapat tercapai, perlu dilakukan tindakan-tindakan untuk
ngubah fungsi tidak siap menjadi siap. Tindakan yang dimaksud
ebut langkah-langkah pemecahan persoalan, yang pada hakekatnya
rupakan tindakan mengatasi kelemahan atau ancaman agar menjadi
kuatan atau peluang.
Setelah diketahui tingkat kesiapan faktor melalui analisis SWOT,
gkah selanjutnya adalah memilih alternatif langkah-langkah
mecahan persoalan, yakni tindakan yang diperlukan untuk
ngubah fungsi yang tidak siap menjadi fungsi yang siap dan
ngoptimalkan fungsi yang telah dinyatakan siap.
Oleh karena kondisi dan potensi sekolah berbeda-beda antara
u dengan lainnya, maka alternatif langkah-langkah pemecahan
soalannya pun dapat berbeda, disesuaikan dengan kesiapan
mberdaya manusia dan sumberdaya lainnya di sekolah tersebut.
ngan kata lain, sangat dimungkinkan suatu sekolah mempunyai
gkah pemecahan yang berbeda dengan sekolah lain untuk mengatasi
soalan yang sama.
B. Faktor-faktor Analisis SWOT
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
4/17
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
Strengths (kekuatan)
Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah
kompetensi khusus atau keunggulan-keunggulan lain yang
berakibat pada nilai plus atau keunggulan komparatif lembaga
pendidikan tersebut. Hal ini bisa dilihat jika sebuah lembaga
pendidikan harus memiliki skill atau keterampilan yang bisa
disalurkan bagi perserta didik, lulusan terbaik atau hasil andalan,
maupun kelebihan-kelebihan lain yang dapat membuat sekolah
tersebut unggul dari pesaing-pesaingnya serta dapat
memuaskan steakholders maupun pelanggan (peserta didik, orang
tua, masyarakat dan bangsa).
Sebagai contoh dari bidang keunggulan, antara lain kekuatan
pada sumber keuangan, citra yang positif, keunggulan kedudukan
di masyrakat, loyalitas pengguna dan kepercayaan berbagai pihak
yang berkepentingan. Sedangkan keunggulan lembaga pendidikan
di era otonomi pendidikan atara lain yaitu sumber daya manusia
yang secara kuantitatif besar, hanya saja perlu pembenahan dari
kualitas. Selain itu antusiasme pelaksanaan pendidikan yang
sangat tinggi, didukung dengan sarana prasarana pendidikan yang
cukup memadai. Hal lain dari faktor keunggulan lembaga
pendidikan adalah kebutuhan masyarakat terhadap yang
bersifat transendental sangat tinggi, dan itu sangat mungkin
diharapkan dari proses pendidikan lembaga pendidikan yang
agamis.
Bagi sebuah lembaga pendidikan untuk mengenali kekuatan
dasar lembaga tersebut sebagai langkah awal atau tonggak menuju
pendidikan yang berbasis kualitas tinggi merupakan hal yang
sangat penting. Mengenali kekuatan dan terus melakukan refleksi
adalah sebuah langkah besar untuk menuju kemajuan bagi
lembaga pendidikan.
Weakness (kelemahan)
Kelemahan adalah hal yang wajar dalam segala sesuatu tetapi
yang terpenting adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan
dalam lembaga pendidikan bisa meminimalisasi kelemahan-
kelemahan tersebut atau bahkan kelemahan tersebut menjadi satu
sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain.
Kelemahan ini dapat berupa kelemahan dalam sarana dan
prasarana, kualitas atau kemampuan tenaga pendidik, lemahnya
kepercayaan masyarakat, tidak sesuainya antara hasil lulusan
dengan kebutuhan masyarakat atau dunia usaha dan industri dan
lain-lain
Oleh karena itu, ada beberapa faktor kelemahan yang harus
segera dibenahi oleh para pengelola pendidikan, antara lain yaitu:
a. Lemahnya SDM dalam lembaga pendidikan
b. Sarana dan prasarana yang masih sebatas pada sarana wajib
saja
c. Lembaga pendidikan swasta yang pada umumya kurang bisa
menangkap peluang, sehingga mereka hanya puas dengan
keadaan yang dihadapi sekarang ini.
d. Output pada lembaga pendidikan yang belum sepenuhnya
bersaing dengan output lembaga pendidikan yang lain dan
sebagainya.
Opportunities (peluang)
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang
menguntungkan bahkan menjadi formulasi dalam lembaga
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
5/17
pendidikan. Situasi lingkungan tersebut misalnya:
a. Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik.
b. Identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat
perhatian.
c. Perubahan dalam keadaan persaingan.
d. Hubungan dengan pengguna atau pelanggan dan sebagainya.
Peluang pengembangan dalam lembaga pendidikan dapat
dilakukan antara lain yaitu:
a. Di era yang sedang krisis moral dan krisis kejujuran seperti
ini diperlukan peran serta pendidikan agama yang lebih
dominan.
b. Pada kehidupan masyarakat kota dan modern yang cenderung
konsumtif dan hedonis, membutuhkan petunjuk jiwa,
sehingga kajian-kajian agama berdimensi sufistik kian
menjamur. Ini menjadi salah satu peluang bagi pengembangan
lembaga pendidikan ke depan.
c. Secara historis dan realitas, mayoritas penduduk Indonesia
adalah muslim, bahkan merupakan komunitas muslim terbesar
di seluruh dunia. Ini adalah peluang yang sangat strategi bagi
pentingnya manajemen pengembangan lembaga pendidikan.
Threats (ancaman)
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman
meliputi faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi
sebuah lembaga pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak
ditanggulangi maka akan menjadi sebuah penghalang atau
penghambat bagi maju dan peranannya sebuah lembaga
pendidikan itu sendiri. Contoh ancaman tersebut adalah minat
peserta didik baru yang menurun, motivasi belajar peserta didik
yang rendah, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap
lembaga pendidikan tersebut dan lain-lain.
C. Kegunaan Analisis SWOT
Secara umum, analisis SWOT dipakai untuk:
1. Menganalisis kondisi diri dan lingkungan pribadi
2. Menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan
eksternal lembaga
3. Menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan
eksternal Perusahaan
4. Mengetahui sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita
5. Mengetahui posisi sebuah lembaga diantara lembaga-lembaga
lain
6. Mengetahui kemampuan sebuah perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya dihadapkan dengan para pesaingnya.
D. Hubungan antara Strength, Weaknesses, Opportunities, dan
Treaths dalam Analisis SWOT
Sebuah lembaga pendidikan akan mampu mencapai tujuan yang
ah ditetapkan ketika kekuatan lembaga pendidikan melebihi
emahan yang dimiliki. Oleh karena itu lembaga pendidikan harus
mpu memperdayakan potensi yag dimiliki secara maksimal,
ngurangi resiko yang terjadi. Jadi, tercapai atau tidaknya tujuan
mbaga pendidikan yang telah ditetapkan merupakan tanggung jawab
gkungan manajemen lembaga pendidikan. Jika analisis SWOT
akukan dengan tepat, maka upaya untuk memilih dan menentukan
ategi yang efektif akan membuahkan hasil yang diinginkan.
Analisis SWOT dalam program sekolah dapat dilakukan dengan
lakukan matrik SWOT, matrik ini terdiri dari sel-sel daftar
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
6/17
kuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam penyelenggaraan
gram sekolah, untuk memperoleh mutu sekolah dapat dilakukan
ategi SO (menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang),
ategi WO (memperbaiki kelemahan dan mengambil manfaat dari
uang), strategi ST (menggunakan kekuatan dan menghindari
aman), strategi WT (mengatasi kelemahan dan menghindari
aman).
Menurut Afhie, 2012 dalam http://afhie-
ebon.blogspot.com/2012/ 12/penerapan-analisis-swot-pada-
mbaga.html hubungan antara Strength, Weaknesses, Opportunities,
n Treaths dalam analisis SWOT dapat digambarkan melalui bagan
ikut ini
HUBUNGAN S (KEKUATAN) W (KELEMA
(PELUANG) Sebuah lembaga pendidikan
harus dapat menggunakan
kekuatan untuk
memanfaatkan peluang dan
sebaliknya memanfaatkan
peluang dan menjadikannya
sebagai sebuah kekuatan
(Strength).
Peluang digunaka
menekan berbagai
kelemahan-kelamah
ada atau dengan
menghilangkan k
dengan mem
peluang
(ANCAMAN) Menggunakan kekuatan
untuk menghindari
ancaman.
Suatu lembaga pe
sebelum datangnya
ancaman lembaga pe
tersebut harus bisa
kelemahan-kelemah
ada pada dirinya
kekuatan dan peluan
Sedangkan menurut Said, 2013 dalam
p://saidsite.blogspot.com/2011/05/ analisa-swot.html
nggambarkan hubungan antara Strength, Weaknesses,
portunities, dan Treaths dalam analisis SWOT adalah sebagai
ikut
Kekuatan dan Kelemahan.
Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam institusi
yang bisa digunakan untuk menggerakkan institusi ke
depan. Suatu kekuatan ( strenghth) atau distinctive competence
hanya akan menjadi competitive advantage bagi suatu institusi
apabila kekuatan tersebut terkait dengan lingkungan sekitarnya,
misalnya apakah kekuatan itu dibutuhkan atau bisa mempengaruhi
lingkungan di sekitarnya. Jika pada institusi lain juga terdapat
kekuatan yang memiliki core competence yang sama, maka
kekuatan harus diukur dari bagaimana kekuatan relatif
suatu institusi tersebut dibandingkan dengan institusi yang lain.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak semua kekuatan yang
dimiliki institusi harus dipaksa untuk dikembangkan karena ada
kalanya kekuatan itu tidak terlalu penting jika dilihat dari
lingkungan yang lebih luas.
Hal-hal yang menjadi opposite dari kekuatan adalah
kelemahan. Sehingga sama dengan kekuatan, tidak semua
kelemahan dari institusi harus dipaksa untuk diperbaiki terutama
untuk hal-hal yang tidak berpengaruh pada lingkungan sekitar.
Peluang dan Ancaman.
Peluang adalah faktor yang didapatkan dengan
membandingkan analisis internal yang dilakukan di suatu institusi
http://saidsite.blogspot.com/2011/05/%20analisa-swot.htmlhttp://afhie-cirebon.blogspot.com/2012/%2012/penerapan-analisis-swot-pada-lembaga.html
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
7/17
( strenghth dan weakness) dengan analisis internal dari kompetitor
lain. Sebagaimana kekuatan, peluang juga harus diranking
berdasarkan success probbility, sehingga tidak semua peluang
harus dicapai dalam target dan strategi institusi.
Peluang dapat dikategorikan dalam tiga tingkatan yaitu:
a. Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan
peluang pencapaiannya juga kecil.
b. Moderate, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar
namun peluang pencapaian kecil atau sebaliknya.
c. Best , jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta
peluang tercapaianya besar.
Sedangkan, ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat
trend perkembangan (persaingan) dan tidak bisa dihindari.
Ancaman juga bisa dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya
( seriousness) dan kemungkinan terjadinya ( probability of
occurance). Sehingga ancaman tersebut dapat dikategorikan
sebagai berikut:
a. Ancaman utama ( Major Threats) adalah ancaman yang
kemungkinan terjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk
ancaman utama ini, diperlukan beberapa planning yang harus
dilakukan institusi untuk mengantisipasi.
b. Ancaman tidak utama ( Minor Threats) adalah ancaman yang
dampaknya kecil dan kemungkinan terjadinya kecil
c. Ancaman moderate ( Moderate Threats) berupa kombinasi
tingkat keparahan yang tinggi namun kemungkinan terjadinya
rendah dan sebaliknya.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan beberapa kategori situasi
institusi dilihat dari keterkaitan antara peluang dan ancamannya,
yaitu sebagai berikut:
atu institusi dikatakan unggul jika memiliki major opportunity yang
ar dan major threats yang kecil.
atu institusi dikatakan spekulatif jika memiliki high opportunity dan
eats pada saat yang sama.
Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan
w threat.
uatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low opportinity dan
h threats.
Tidak ada satu cara terbaik untuk melakukan analisis SWOT.
ng paling utama adalah membawa berbagai macam
ndangan/perspektif bersama-sama sehingga akan terlihat keterkaitan
u dan implikasi dari hubungan tersebut.
E. Contoh Aplikasi Analisis SWOT
Sebagai contoh, untuk sasaran pertama, yaitu rata-rata GSA
ncapai minimal +0,40 maka harus ditentukan fungsi-fungsi apa saja
ikut faktor-faktornya yang berperan penting dalam mencapai
aran tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi diri dan pengalaman
elumnya, diidentifikasi bahwa fungsi yang berperan untuk
ningkatkan GSA adalah fungsi proses belajar mengajar yang
ukung oleh fungsi ketenagaan, dan fungsi sarana belajar.
Berdasarkan pada fungsi-fungsi yang telah diidentifikasi, maka
lu ditemukan faktor apa saja yang berpengaruh, baik faktor internal
upun eksternal dalam fungsi tersebut dan kemudian masukkan ke
am tabel analisis SWOT. Oleh karena sekolah memiliki lebih dari
u sasaran, maka setiap sasaran yang telah ditentukan harus dianalisis
lalui analisis SWOT.
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
8/17
Berikut dijelaskan dalam buku Manajemen Peningkatan Mutu
rbasis Sekolah Buku 5 Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual,
ntoh melakukan analisis SWOT untuk dua sasaran pertama yang
entukan sekolah “X” pada tahun 2002/2003 serta fungsi dan faktor-
tornya yang diperlukan untuk mencapai sasaran. Analisis SWOT
uk sasaran-1, yaitu peningkatan GSA minimal +0,40 ditunjukkan
da Tabel-1, sedangkan untuk sasaran-2, yaitu menjadi finalis pada
namen bola voli tingkat Kota ditunjukkan pada Tabel-2.
bel-1. Analisis SWOT untuk Sasaran-1:
ningkatan GSA minimal +0,40
Fungsi dan FaktornyaKondisi Kesiapan
(Kondisi Ideal)Kondisi Nyata
Sia
A. Fungsi ProsesBelajar Mengajar (PBM)
. Faktor Internala. Motivasi belajar
siswa
b. Perilaku siswa
c. Motivasi gurud. Pemberdayaan
siswa
e. Keragamanmetodemengajar
f. Penggunaanwaktu belajar
. Faktor eksternal
a. Kesiapan siswamenerima
pelajaran b. Dukungan
orangtuac. Lingkungan
sosial sekolahd. Lingkungan
fisik sekolah
! Tinggi
! Disiplin dan
tertib di dalamkelas
! Tinggi
! Guru mampu
memberdayakansiswa
! Bervariasi
! Efektif
!
100%
! Tinggi
! Kondusif
! Nyaman/tenang
! 60% siswa
memilikimotivasi tinggi
!
Kurang disiplindan kurangtertib
! Cukup tinggi
! Kurang mampu
! Tidak banyak
variasi
! Kurang efektif
! 50%
! Tinggi
! Kurang
kondusif
! Gaduh/ramai
!
!
!
B. Fungsi Pendukung PBM-Ketenagaan
1. Faktor Internal
a. Jumlah guru b. Kualifikasi
pendidikanguru minimalD-3
c. Kesesuaianijazah denganmata pelajaranyang diampuguru
d. Bebanmengajar guru
2. Faktor eksternala. Pengalaman
mengajar guru b. Kesiapan
mengajar guruc. Fasilitas
pengembangan
!
Cukup! Semua guru
pendidikan guruminimal D-3
! 100% sesuai
! Rata-rata 18 JP
! Rata-rata 2-5
tahun
! 100%
! Tersedia
!
Cukup! 60% minimal
D-3
! 70% sesuai\
! Rata-rata 22 JP
! Rata-rata 6
tahun
! 80%
!!
!
!
!
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
9/17
diri ! Kurang
lengkap
C. Fungsi Pendukung PBM-Sarana Belajar
. Faktor internala. Buku setiap
mata pelajaran b. Jumlah buku
penunjangc. Jumlah lemari
dan rak bukud. Kebersihan dan
kerapihan ruang perpustakaane. Pengelola
perpustakaanf. Dana
pengembangan perpustakaan
2. Faktor eksternala. Dukungan
orangtua dalammelengkapi
perpustakaan b. Kerjasama
dengan perpustakaanlain yanglengkap
c. Kesesuaian buku penunjangdengan potensidaerah dan
perkembanganiptek
! Cukup dan
lengkap! Cukup dan
lengkap! Cukup
! Bersih dan rapih
! Ada dan mampu
! Tersedia dan
cukup
! Mendukung
! Ada kerjasama
! Tinggi tingkat
kesesuaiannya
! Kurang
lengkap
! Kurang
lengkap
! Kurang
!
Cukup
! Kurang mampu
! Tidak tersedia
! Mendukung
!
Tidak ada
! Rendah tingkat
kesesuaiannya
!
!
bel-2. Analisis SWOT untuk Sasaran-2:
njadi finalis turnamen bola voli tingkat Kota
Fungsi dan FaktornyaKondisi Kesiapan
(Kondisi Ideal)Kondisi Nyata
Sia
A. Faktor Ketenagaan
. Faktor Internala. Jumlah guru
olahraga b. Kemampuan
guru olahragadalam bola voli
c. Motivasi guru
2. Faktor eksternala. Pengalaman
sebagai pelatih b. Dukungan
orangtuac. Fasilitas
pengembangan
diri
! Cukup
! Tinggi
! Tinggi
! Cukup
! Tinggi
! Ada
! Cukup
! Tinggi
! Cukup tinggi
! Kurang
! Tinggi
! Tidak ada
!
!
!
!
B. Fungsi Prasarana
. Faktor Internala. Lapangan bola
voli di sekolah b. Alat
pendukungolahraga bola
! Tersedia dan
layak pakai! Tersedia dan
layak
! Tersedia dan
kurang layak pakai
! Tersedia dan
kurang layak !
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
10/17
voli (net, bola)c. Perawatan
prasarana dansarana
2. Faktor eksternala. Dukungan
orangtua siswadalam
peningkatan mutulapangan voli
b. Lapangan bolavoli di tingkatKota/Kecamatan
! Terawat dengan
baik
! Tinggi
! Tersedia dan
layak pakai
! Terawat baik
! Cukup
! Tersedia dan
kurang layak pakai
!
C. Fungsi Siswa. Faktor internala. Pemberdayaan
siswa
b. Alokasi waktu pelatihan
c. Penggunaanwaktu latihan
2. Faktor eksternala. Kesiapan siswa
dalam menerima
pelatihan b. Pelatih yang
berpengalamanc. Uji tanding
dengan sekolahlain
d. Dukunganorangtua siswadalam pelatihan
! Guru mampu
memberdayakansiswa
! 3x seminggu
! Efektif
! 100%
! Tersedia
! 1x sebulan
! Tinggi
! Cukup mampu
! Kurang 1x
seminggu! Kurang efektif
! 80%
! Tidak ada
! Tidak pernah
! Tinggi
!
!
!
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk sasaran
tama, maka dapat diidentifkasi kelemahan dan ancaman yang
adapi oleh sekolah pada hampir semua fungsi yang diberikan. Pada
gsi PBM yang menjadi kelemahan adalah siswa kurang disiplin,
u kurang mampu memberdayakan siswa dan umumnya tidak
nyak variasi dalam memberikan bahan pelajaran di kelas serta waktu
ng digunakan kurang efektif, sedangkan yang menjadi ancaman
lah kurang siapnya siswa dalam menerima pelajaran, terutama pada
gi dan siang hari menjelang pulang. Di samping itu, suasana
gkungan sekolah yang kurang kondusif dan ramai karena berdekatan
ngan pusat keramaian kota.
Selanjutnya untuk mengatasi kelemahan atau ancaman tersebut,
olah mencari alternatif-alternatif langkah-langkah memecahkan
soalan, sebagai berikut:
Pengaktifan kegiatan MGMP sekolah
Berdasarkan pada hasil analisis, disebutkan bahwa jumlah
guru cukup tetapi suasana belajar belum cukup kondusif akibat
metode mengajar guru kurang bervariasi. Melalui MGMP sekolah
diharapkan dapat mengatasi persoalan, termasuk bagaimana
menyiasati kurikulum yang padat dan mencari alternatif
pembelajaran yang tepat serta menemukan berbagai variasi metode
dalam mengajarkan setiap mata pelajaran yang diajarkan. Kegiatan
ini di bawah koordinasi Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum
dan untuk setiap matapelajaran dipimpin oleh guru senior yang
ditunjuk oleh Kepala Sekolah. MGMP minimal bertemu satu kali
per minggu guna menyusun strategi pengajaran dan mengatasi
masalah yang muncul.
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
11/17
MGMP sekolah juga menyusun dan mengevaluasi
perkembangan kemajuan belajar sekolah. Evaluasi kemajuan
dilakukan secara berkala dan hasilnya digunakan untuk
menyempurnakan rencana berikutnya. Kegiatan MGMP sekolah
yang dilakukan dengan intensif, dapat dijadikan sebagai wahana
pengembangan diri guru untuk meningkatkan kapasitas dan
kemampuan guru serta menambah pengetahuan dan keterampilan
dalam bidang yang diajarkan, terutama ditujukan untuk guru-guru
yang mengajar bukan bidangnya (teacher mismatch).
Pengiriman guru mengikuti pelatihan
Sebagai alternatif, sekolah dapat mengirimkan guru-guru
secara bergiliran untuk mengikuti pelatihan pada lembaga yang
dianggap potensial dan berpengalaman. Pengiriman guru ini,
dimaksudkan untuk memberikan tambahan pengetahuan dan
keterampilan guru, baik dalam bidang keahlian/substansi, metode
pengajaran, maupun berbagai metode evaluasi, setelah melalui
proses identifikasi kebutuhan yang dilakukan secara cermat oleh
sekolah. Program ini dapat mendorong sekolah untuk
mengalokasikan sebagian anggarannya untuk peningkatan SDM,
yang selama ini belum secara optimal dilakukan.
Selain itu, untuk mengatasi kelemahan tersebut, sekolah
melalui kegiatan MGMP dapat mengundang ahli dari luar, baik
ahli substansi mata pelajaran untuk membantu guru dalam
memahami materi yang masih dianggap sulit atau membantu
memecahkan masalah yang muncul di kelas, maupun berbagai
metode pengajaran untuk menemukan cara yang paling sesuai
dalam memberikan materi mata pelajaran tertentu.
Peningkatan disiplin siswa
Berdasarkan hasil analisis, dinyatakan bahwa disiplin siswa
sangat rendah, baik dalam mengikuti aturan dan tata tertib sekolah,
maupun dalam mengikuti pelajaran dan mengakibatkan
lingkungan sosial sekolah menjadi kurang kondusif. Diperlukan
adanya peningkatan disiplin siswa untuk menciptakan iklim
sekolah yang lebih kondusif dan dapat memotivasi siswa dalam
belajar.
Adanya dukungan guru yang cukup, sekolah dapat membuat
aturan dan tata tertib yang baik dan memadai. Tata tertib yang
dibuat dan disepakati tersebut harus ditaati, khususnya oleh siswa
dan warga sekolah lainnya, termasuk guru, karyawan, dan juga
kepala sekolah. Aturan tersebut dapat meliputi tata tertib waktu
masuk dan pulang sekolah, kehadiran di sekolah dan di kelas serta
mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung, dan tata tertib
sekolah lainnya.
Dengan meningkatnya disiplin siswa, diharapkan dapat
meningkatkan efektivitas jam belajar sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan dan meningkatkan iklim belajar yang lebih
kondusif untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Pembentukan kelompok diskusi terbimbing
Kelompok diskusi terbimbing ini dibentuk untuk mengatasi
siswa yang kurang persiapan untuk belajar di sekolah. Kegiatan
diskusi ini, minimal 1 kali per minggu untuk setiap mata pelajaran
di luar jam pelajaran sekolah. Pembentukan kelompok dilakukan
oleh siswa dan dibimbing oleh guru. Dalam setiap kegiatan diskusi
dapat dihadirkan narasumber yang berasal dari guru, alumni, atau
orang lain yang dianggap ahli dalam mata pelajaran yang berkaitan
dan bertempat tinggal di sekitar kelompok tersebut berada.
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
12/17
Adanya dukungan orangtua dalam meningkatkan motivasi
belajar, memberikan peluang dan kesempatan melaksanakan
kegiatan kelompok diskusi, yaitu setiap kali pertemuan dapat
menggunakan rumah anggota kelompok secara bergiliran. Setiap
kelompok diskusi menunjuk pemimpin kelompok dan guru
pembimbingnya.
Untuk keperluan pengembangan materi pada MGMP sekolah,
setiap guru pembimbing dapat menyampaikan hasil diskusi
kelompok, sehingga terjadi saling tukar pengalaman dan saling
membantu bila terjadi kesulitan. Kelompok diskusi terbimbing ini,
sebaiknya melibatkan guru pembimbing (BK), khususnya untuk
meningkatkan motivasi siswa serta membimbing siswa untuk
menghindari pengaruh pergaulan sosial yang negatif.
Peningkatan pengadaan buku
Dari hasil analisis, ternyata sekolah masih memerlukan buku-
buku bacaan wajib maupun penunjang untuk mendukung kegiatan
belajar siswa. Pengadaan buku pustaka diarahkan untuk
mendukung kegiatan guru mengajar, termasuk kegiatan MGMP
sekolah dan mendukung belajar siswa. Untuk mendukung kegiatan
guru, diadakan buku-buku pedangan guru dari sumber yang
relevan. Sedangkan untuk mendukung belajar siswa, diadakan
buku-buku yang diperlukan siswa untuk pendalaman materi
ebtanas.
Pengadaan buku-buku tersebut hendaknya dimulai dengan
melakukan identifikasi buku-buku yang dibutuhkan oleh guru dan
siswa dan mencatat buku-buku yang tidak ada atau tidak
mencukupi kebutuhan sekolah. Berbagai cara dapat dilakukan
untuk memenuhi kekurangan buku-buku tersebut, antara lain
dengan mengadakan kerjasama dengan perpustakaan pada instansi
lain yang mempunyai potensi untuk membantu pengadaan buku
sekolah, atau sekolah dapat membeli buku-buku tersebut secara
langsung apabila tersedia dana untuk pengembangan
perpustakaan.
Peningkatan layanan perpustakaan
Di samping pengadaan buku-buku, perlu diupayakan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengelola
perpustakaan untuk meningkatkan layanan perpustakaan. Apabila
dimungkinkan, sekolah dapat memberikan kesempatan untuk
mengikuti pelatihan singkat bagi pengelola perpustakaan. Hal
yang lebih penting sekolah memperhatikan peningkatan dan
pengembangan perpustakaan untuk dapat menyediakan buku-buku
yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan keperluan guru dalam
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Hal ini dapat
berarti sekolah memiliki kewajiban untuk memperhatikan
penyediaan anggaran perpustakaan yang disesuaikan dengan
kemampuan yang dimiliki sekolah.
Pada sasaran kedua, sekolah mengidentifikasi kelemahan dan
aman yang dihadapi untuk mencapai sasaran menjadi finalis pada
gkat Kota/Kabupaten dalan bidang olahraga bola voli, yaitu waktu
atihan yang kurang intensif dan tidak ada pengalaman guru dalam
latih bola voli secara profesional serta sekolah tidak pernah
lakukan uji-tanding ke sekolah lain. Di samping itu, terbatasnya
ilitas pengembangan olahraga bola voli pada tingkat Kecamatan
upun Kota dan kondisi lapangan bola voli di sekolah dalam keadaan
ak sebagian. Berbagai peralatan olahraga voli yang dimiliki sekolah
a masih kurang, termasuk bola voli. Selanjutnya, untuk mengatasi
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
13/17
emahan atau ancaman tersebut, sekolah melakukan beberapa
gkah sebagai alternatif untuk memecahkan persoalan, sebagai
ikut:
Pengaktifan tim bola voli sekolah
Hasil analisis menyebutkan bahwa minat siswa terhadap
olahraga bola voli cukup tinggi, ditandai dengan cukup banyak
siswa (hampir 80%) yang siap mengikuti pelatihan olahraga ini.
Sementara latihan yang diadakan sekolah kurang dari 1x seminggu
atau bahkan tidak ada latihan sama sekali. Hal ini menunjukkan
bahwa sekolah kurang memberi perhatian yang tinggi terhadap
olahraga bola voli, walaupun banyak siswa yang berminat untuk
mengikutinya.
Untuk itu, diperlukan penggalakan kegiatan olahraga bola voli
dengan mengaktifkan kembali tim voli pada tingkat sekolah,
melalui sosialisasi dan pembentukan tim kelas atau gabungan
beberapa kelas dengan harapan memperoleh bibit pemain yang
baik.
Peningkatan prasarana dan sarana olahraga bola voli
Hasil analisis menyebutkan bahwa lapangan yang ada
kondisinya sudah sangat jelek dan memerlukan perbaikan atau
renovasi, termasuk penambahan sejumlah alat pendukung lainnya,
seperti tiang, net, dan bola. Lapangan olahraga sebagai salah satu
unsur penting dalam peningkatan prestasi perlu mendapat
perhatian sekolah secara sungguh-sungguh. Dengan lapangan yang
memadai dan bentuk yang standar akan lebih menarik minat siswa
untuk mengikuti latihan yang diadakan oleh sekolah dan juga
dapat menjadikan siswa bangga memiliki sekolah dengan
lapangan olahraga yang baik. Untuk itu sekolah perlu memberikan
porsi anggaran yang cukup dalam rangka melakukan renovasi
lapangan dan mengalokasikan anggaran untuk membeli peralatan
yang kurang atau tidak ada sebelumnya, tetapi sangat diperlukan.
Peningkatan waktu latihan dan uji-tanding
Pada fungsi pelatihan, terdapat banyak kelemahan dan
tantangan untuk menjadikan tim bola voli sekolah masuk menjadi
finalis pada tingkat Kota/Kabupaten, diantaranya adalah waktu
latihan yang kurang banyak dan tidak efektif, karena pelatihan
selama ini hanya sekedar memenuhi kegiatan rutin dan tidak
memiliki target mutu. Untuk itu, program latihan perlu
ditingkatkan lebih intensif lagi, misalnya dengan meningkatkan
latihan menjadi 3x dalam seminggu dan menyusun program uji-
tanding dengan sekolah lain sebanyak 1x sebulan. Uji-tanding
dengan sekolah lain yang telah memiliki tim yang kuat, dapat
memberikan pengalaman dan memupuk keberanian tim sekolah
saat nanti mengikuti turnamen yang sebenarnya.
Pelatih dari luar sekolah
Hasil analisis menyebutkan bahwa sekolah tidak memiliki
pelatih yang memabg berpengalaman dalam cabang olahraga bola
voli. Pelatih yang ada hanya guru olahraga yang secara rutin
memberikan latihan dengan teknik yang masih konvensional dan
belum mempunyai pengalaman bertanding di luar daerah. Hal itu
dapat dipahami, karena tidak semua guru olahraga dapat menjadi
pelatih yang baik untuk satu cabang olahraga tertentu. Untuk itu,
dirasa perlu untuk mendatangkan pelatih dari luar yang memiliki
pengalaman bertanding dan mampu memberikan cara-cara terbaik
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
14/17
dalam bermain bola voli.
F. Studi Kasus
SD XXX merupakan salah satu SD Negeri di kota XXX. Sejak
irikannya SD XXX sekitar 30 tahun yang lalu, sekolah tersebut
rupakan sekolah yang sangat diperhitungkan dan menjadi incaran
h orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya. Tetapi, sejak lima
un terakhir ini prestasi sekolah tersebut mulai menurun. Semakin
ma keberadaan sekolah tersebut semakin menghilang dari berbagai
ng kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler di kota XXX.
bungan antarguru kurang harmonis bahkan muncul kecurigaan baik
antara kepala sekolah dengan guru maupun guru dengan guru.
bagian orang tua menarik anaknya dari sekolah tersebut dan
mindahkan ke sekolah lain.
Sebagai seorang yang memahami ‘entrepreneurship’ di bidang
ndidikan, misalkan saya direkrut oleh Dinas Pendidikan Kota
XX sebagai konsultan untuk membenahi sekolah tersebut maka
an-saran untuk memperbaiki SD XXX tersebut dapat diberikan
lalui analisis dan penjelasan singkat berikut ini.
Berdasarkan kasus yang dikemukakan di atas, sebagai seorang
nsultan akan memberikan berbagai saran/masukan demi
mbenahan dan pemulihan kualitas sekolah tersebut. Kapasitas
agai konsultan yang dimaksud di sini adalah seorang profesional
ng ahli dalam bidang manajemen pendidikan, khususnya untuk
api ‘penurunan kualitas’ sebuah institusi pendidikan. SD XXX
lah sekolah yang secara sosiogeografis berada di sebuah perkotaan,
tu saja kota besar. Jika jumlah sekolah mencapai 74, umumnya
nya ada di kota besar. Berbagai saran yang diberikan oleh konsultan
depan harus selalu mempertimbangkan sekolah tersebut sebagai
ah satu sekolah di kota modern. Selain itu, SD XXX juga
rupakan sekolah tua. Konsultan perlu mempertimbangkan para
mni yang tersebar di berbagai pelosok untuk mengembalikan
alitas sekolah tersebut seperti sedia kala.
SD XXX di Kota XXX adalah sebuah sekolah yang memiliki
masalahan serius, terutama dalam hal perilaku kepala sekolah, guru,
n siswa. Berbagai perilaku negatif ini dapat diakibatkan oleh
ngelolaan yang tidak baik dalam tataran manajemen sekolah.
berapa hal yang dapat disarankan adalah sebagai berikut.
bagai konsultan resmi yang ditunjuk harus mencari dokumen resmi
n memahami dengan baik sejarah sekolah, riwayat prestasi sekolah,
n melakukan berbagai analisis SWOT dari sekolah tersebut selama
tahun terakhir. Hasil dari observasi dan analisis ini akan menjadi
ar bagi konsultan untuk memetakan perubahan sekolah tersebut
nuju kualitas yang lebih baik.
Melakukan konsultasi manajemen pendidikan dengan pihak dinas
ndidikan dalam upaya perubahan sistem manajemen dan struktur di
olah tersebut. Jika kepala sekolah (sebagai manajer) saja sudah
ak memiliki hubungan yang baik dengan orang yang dipimpinnya
wahannya), maka ini adalah pertanda manajemen yang tidak
monis. Penggantian kepala sekolah perlu segera dilakukan untuk
mperoleh manajer yang lebih muda dan memiliki semangat dan visi
ng jelas.
Mengupayakan adanya keterlibatan para alumni untuk kembali
mperhatikan almamaternya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa SD
XX telah terpuruk, publik sudah mengetahuinya bahwa kualitas
olah tersebut semakin menurun. Dari berbagai informasi media,
nyaknya orangtua yang menarik anaknya dari sekolah itu, tentu
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
15/17
tu hal yang tidak perlu dirahasiakan lagi. Pemanfaatan teknologi
ormasi dan komunikasi untuk menjaring saran dan keterlibatan para
mni sekarang ini amat mudah dilakukan. Jejaring sosial yang
nyak digandrungi orang dapat menjadi salah satu alternatif untuk
mbangun komunikasi dengan para alumni. Tetapi untuk menjaga
vasi sekolah, tetap saja model grup tertutup yang dianjurkan untuk
unakan.
eningkatkan upaya untuk menjamin keamanan, keselamatan dan visi
ng jelas untuk masa depan para peserta didik. Dari upaya ini akan
ngembalikan kepercayaan para orang tua sehingga “turn over ”
pat dihindari. ‘Turn over ’ yang tinggi juga terjadi di perusahaan-
usahaan besar dan salah satu penyebabnya adalah tidak adanya
minan keamanan untuk masa depan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan ( strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
Faktor-faktor analisis SWOT ada empat yaitu kekuatan
( strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats).
Analisis SWOT dipakai untuk: menganalisis kondisi diri dan
lingkungan pribadi, menganalisis kondisi internal lembaga dan
lingkungan eksternal lembaga, menganalisis kondisi internal
perusahaan dan lingkungan eksternal Perusahaan, mengetahui
sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita, mengetahui posisi
sebuah lembaga diantara lembaga-lembaga lain, dan mengetahui
kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya
dihadapkan dengan para pesaingnya.
Analisis SWOT dalam program sekolah dapat dilakukan dengan
melakukan matrik SWOT, matrik ini terdiri dari sel-sel daftar
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam
penyelenggaraan program sekolah, untuk memperoleh mutu
sekolah dapat dilakukan strategi SO (menggunakan kekuatan dan
memanfaatkan peluang), strategi WO (memperbaiki kelemahan
dan mengambil manfaat dari peluang), strategi ST (menggunakan
kekuatan dan menghindari ancaman), strategi WT (mengatasi
kelemahan dan menghindari ancaman).
Analisis SWOT sangat penting perannya dalam meningkatkan
mutu pendidikan karena analisis dan gambaran yang diberikan
merupakan tolok ukur dalam mengembangkan lembaga/satuan
pendidikan lebih lanjut. Setelah analisis, perlu dirumuskan
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
16/17
ng Lebih Baru Posting Lama
visi,misi, tujuan, dan program kerja yang lebih konkret untuk
memperbaiki program sebelumnya.
B. Saran
Guru perlu memahami analisis SWOT secara mendalam agar
nantinya dapat melakukan analisis SWOT sebagai bentuk
dukungan/partisipasi terhadap program manajemen berbasis
sekolah.
Guru harus memperhatikan faktor-faktor dalam analisis SWOTagar dapat memformulasikan analisis SWOT dengan baik dan
mencapai sasaran/tujuan yang diharapkan.
Guru harus dapat memfungsikan analisis SWOT sesuai
kegunaannya dengan tepat.
Guru harus dapat memahami hubungan dari faktor-faktor SWOT
(kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman) agar dapat
memanfaatkan faktor-faktor kekuatan dan peluang untuk
mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman.
Guru harus dapat memahami contoh aplikasi SWOT agar di
kemudian hari dapat mengaplikasikan SWOT dalam programmanajemen berbasis sekolah.
Beranda
omentar:
skan Komentar
ganan: Poskan Komentar (Atom)
"# %&'()&*+,-.',* .*. +. /((01&
https://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3155318370170111545&postID=3105106161831015546&target=pinteresthttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3155318370170111545&postID=3105106161831015546&target=facebookhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3155318370170111545&postID=3105106161831015546&target=twitterhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3155318370170111545&postID=3105106161831015546&target=bloghttp://izzaucon.blogspot.com/feeds/3105106161831015546/comments/defaulthttp://izzaucon.blogspot.com/http://izzaucon.blogspot.com/2014/06/contoh-rencana-pengembangan-visi-misi.htmlhttp://izzaucon.blogspot.com/2014/06/monitoring-evaluasi-koordinasi-dan.html
8/18/2019 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ~ Perpus Kecilku.pdf
17/17
Copyright © 20152015 Perpus Kecilku | Powered by Blogger
Design by FThemes | Blogger Theme by Lasantha - Free Blogger Themes | NewBloggerThemes.com
http://newbloggerthemes.com/http://www.premiumbloggertemplates.com/http://www.bloggertipandtrick.net/http://fthemes.com/http://www.blogger.com/http://izzaucon.blogspot.com/