28
ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN CASH HOLDINGS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Rizka Kharisma Putri Drs. H. Tarmizi Achmad, MBA, Ph.D, Akt. (Universitas Diponegoro) ABSTRACT The purposes of this research is to analyze the influence of corporate governance (board size, board independence, and audit quality), ownership structure (mangerial ownership, foreign ownership, and family ownership), and also cash holdings to firm value which occured by Tobins Q. This research uses Ordinary Least Square (OLS) regression by using manufacture companies which are listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) from 2006 to 2009 as the samples. From the analysis result, we got regression equality, that is: Y = 1,046 + 0,604 X1 + 0,378 X2 + 0,809 X3 – 0,221 X4 – 0,275 X5 - 0,804 X6 – 0,028 X7 + e The result of this research shows that managerial ownership and family ownership has negative and significant relationships to firm value. Corporate governance variable, audit quality, has positive and significant relationships to firm value. While, other variables in this research such as board size, board independence, foreign share ownership, and cash holdings were found not signifficantly affect on firm value. Keywords: Firm Value, Corporate Governance, Ownership Structure, Cash Holdings

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE,

STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN CASH HOLDINGS

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Rizka Kharisma Putri

Drs. H. Tarmizi Achmad, MBA, Ph.D, Akt.

(Universitas Diponegoro)

ABSTRACT

The purposes of this research is to analyze the influence of corporate

governance (board size, board independence, and audit quality), ownership

structure (mangerial ownership, foreign ownership, and family ownership), and

also cash holdings to firm value which occured by Tobins Q.

This research uses Ordinary Least Square (OLS) regression by using

manufacture companies which are listed in Indonesian Stock Exchange (IDX)

from 2006 to 2009 as the samples. From the analysis result, we got regression

equality, that is:

Y = 1,046 + 0,604 X1 + 0,378 X2 + 0,809 X3 – 0,221 X4 – 0,275 X5 -

0,804 X6 – 0,028 X7 + e

The result of this research shows that managerial ownership and family

ownership has negative and significant relationships to firm value. Corporate

governance variable, audit quality, has positive and significant relationships to

firm value. While, other variables in this research such as board size, board

independence, foreign share ownership, and cash holdings were found not

signifficantly affect on firm value.

Keywords: Firm Value, Corporate Governance, Ownership Structure, Cash

Holdings

Page 2: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

I. PENDAHULUAN

Pada dasarnya perusahaan adalah lembaga ekonomi yang didirikan oleh

pemilik untuk mendapatkan keuntungan. Salah satu kepentingan pokok pemegang

saham (shareholder) adalah bahwa perusahaan harus memupuk keuntungan

(profit motive) sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan bagi keuntungan

para pemegang saham (Djalil, 2000). Perusahaan perlu mendapatkan daya saing

strategis agar dapat meningkatkan nilai perusahaannya pada titik maksimum.

Namun beberapa bahkan banyak perusahaan gagal untuk melakukan aktivitas

penciptaan nilai tersebut.

Kegagalan perusahaan berskala besar , skandal-skandal keuangan, dan

krisis-krisis di berbagai negara, telah memusatkan perhatian pada pentingnya

corporate governance. Buruknya praktik corporate governance sering dituding

menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis. Kurniawan dan Indriantoro (2000)

dalam Susanti (2010) menunjukkan beberapa indikasi buruknya praktik corporate

governance di Indonesia yaitu: (1) Struktur kepemilikan yang masih didominasi

keluarga sehingga perlindungan terhadap investor kecil masih lemah, (2) Fungsi

dewan komisaris dalam membawa inspirasi atau kepentingan pemegang saham

non-mayoritas juga masih lemah, (3) Belum adanya kewajiban untuk membentuk

audit committee sehingga informasi keuangan yang disampaikan diragukan

kualitasnya, (4) Praktek fair business yang masih lemah, (5) Transparansi dan

disclosure yang masih rendah, (6) Praktek manajemen risiko yang belum baik,

dan (7) Perlindungan terhadap kreditur yang masih lemah. Menurut Naim, 2000

(dalam Hastuti, 2005), hadirnya Good Corporate Governance dalam pemulihan

krisis di Indonesia menjadi mutlak diperlukan, mengingat Good Corporate

Governance mensyaratkan suatu pengelolaan yang baik dalam sebuah organisasi.

GCG merupakan sistem yang mampu memberikan perlindungan dan jaminan hak

kepada stakeholders.

Mekanisme corporate governance seringkali dihubungkan dengan teori

keagenan, yaitu dimana pihak prinsipal dalam hal ini pemilik perusahaan

mendelegasikan tanggung jawab operasional perusahaan kepada agen yang dalam

Page 3: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

hal ini manajer. Namun, dalam prakteknya sering terjadi konflik kepentingan

antara agen dan prinsipal. Agen dalam hal ini cenderung bersifat oportunistik atau

mementingkan keuntungannya sendiri. Konflik yang terjadi disebut dengan

konflik agensi (agency conflict). Menurut Herawaty (2008) mekanisme

monitoring untuk menyelaraskan (alignment) perbedaan kepentingan pemilik dan

manajemen antara lain dengan: (1) memperbesar kepemilikan saham perusahaan

oleh manajemen (managerial ownership) (Jensen dan Meckling, 1976; (2)

kepemilikan saham oleh institusional karena mereka dianggap sebagai

sophisticated investor dengan jumlah kepemilikan yang cukup signifikan dapat

memonitor manajemen yang berdampak mengurangi motivasi manajer untuk

melakukan earnings management (Pranata dan Mas’ud); (3) Peran monitoring

yang dilakukan dewan komisaris independen (Barnhart dan Rosenstein, 1998); (4)

kualitas audit yang dilihat dari peran auditor yang memiliki kompetensi yang

memadai dan bersikap independen sehingga menjadi pihak yang dapat

memberikan kepastian terhadap integritas angka-angka akuntansi yang dilaporkan

manajemen (Mayangsari, 2003).

Masalah corporate governance merupakan masalah yang timbul sebagai

akibat pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan mempunyai kepentingan yang

berbeda-beda. Perbedaan tersebut antara lain karena karakteristik kepemilikan

dalam perusahaan (Hastuti, 2005). Lauz et al. (2007) dalam Bopkin dan Isshaq

(2009) mendokumentasikan bahwa pihak asing secara signifikan mengurangi

investasi di perusahaan yang memiliki struktur kepemilikan yang tidak kondusif

untuk mengelola masalah, dan pada saat yang sama di perusahaan yang memiliki

proteksi yang lemah terhadap pihak luar dan pengungkapan. Menurut Ramaswary

dan Li (2001) dalam Bopkin dan Isshaq (2009) mengindikasikan bahwa

partisipasi investor asing dalam pasar saham telah menambah beberapa perubahan

regulasi. Selain itu menurut Anderson dkk (2002) dalam Siregar dan Utama

(2005) mengatakan bahwa perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga

mempunyai struktur yang menyebabkan berkurangnya konflik agensi antara

pemegang saham dan kreditur, dimana kreditur menganggap kepemilikan

keluarga lebih melindungi kepentingan kreditur.

Page 4: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

Dalam usahanya untuk meningkatkan nilai, perusahaan yang mempunyai

corporate governance yang lemah menyebabkan ketidakefisienan pada investasi

mereka sehingga berdampak pada profitabilitas dan nilai perusahaan. Menurut

Harford et al., 2008 dalam Ishaaq, 2009 literatur penilaian perusahaan

menjelaskan bahwa arus kas diskresioner merupakan salah satu cara menentukan

nilai perusahaan, dan sejauh ini jika terjadi investasi kas yang tidak efisien akan

berpengaruh pada nilai perusahaan. Ada bukti yang menunjukkan bahwa investasi

kas oleh para manajer pada corporate governance yang lemah akan berdampak

pada profitabilitas perusahaan di masa depan, yang berpengaruh pada harga saham

perusahaan.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan

oleh Isshaq, dkk. yang dilakukan pada tahun 2009 dengan menggunakan sampel

perusahaan yang listing di Ghana Stock Exchange (GSE) pada tahun 2001-2007.

Namun demikian terdapat beberapa penelitian lain yang berkaitan dengan

corporate governance, struktur kepemilikan, dan cash holdings dengan

menggunakan beberapa variabel-variabel pengukuran untuk menilai suatu

perusahaan, yang menunjukkan hasil berbeda. Hubungan positif antara

mekanisme corporate governance ditemukan dalam penelitian Isshaq, dkk.

(2009), Siallagan dan Machfoedz (2006), serta Herawaty (2008). Sedangkan

penelitian yang dilakukan Kin-Wae Lee dan Cheng Few Lee (2008) menemukan

hubungan negatif. Mekanisme struktur kepemilikan juga terdapat beberapa

perbedaan hasil. Dalam studi yang dilakukan Herawaty (2008), Isshaq, dkk.

(2009), dan Suranta dan Machfoedz (2003) ditemukan hubungan negatif antara

kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan, Hal ini bertentangan dengan

penelitian Jensen dan Meckling (1976) yang menyatakan bahwa kepemilikan

manajerial dapat meluruskan kepentingan manajer dan pemegang saham yang

mana dapat meningkatkan nilai perusahaan. Arifin (2003) dalam Siregar dan

Utama (2005)dan Barontini dan Caprio (2005) menemukan hubungan negatif

antara kepemilikan keluarga dengan nilai perusahaan sedangkan hubungan negatif

ditemukan dalam studi yang dilakukan oleh Shleifer dan Vishny (1997) serta

Amit dan Villalonga (2004). Sedangkan peneltian mengenai cash holdings, Kin-

Page 5: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

Wae Lee dan Cheng-Few Lee (2008) menemukan hubungan negatif dan Isshaq,

dkk. (2009) menemukan hubungan positif terhadap nilai perusahaan.

II. TELAAH TEORI

Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan

Ukuran dewan Direksi terhadap Nilai Perusahaan

Ukuran dewan direksi adalah jumlah anggota dewan direksi yang ada di

dalam perusahaan. Bennedsen (2002) dalam Suranta dan Machfoedz (2003)

bahwa suatu perusahaan akan mempunyai dua motif untuk memiliki dewan

direksi yaitu: (1) motif governance (penciptaan nilai perusahaan) dan (2) motif

distributif (membatasi kepentingan controlling owner). Oleh karena itu semakin

banyak jumlah dewan direksi yang ada di dalam perusahaan, maka akan semakin

efektif fungsi monitoring serta kontrol terhadap kinerja perusahaan. Dengan

kinerja perusahaan yang baik maka nilai perusahaan juga akan meningkat.

Dewan Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan

Dewan komisaris independen merupakan proporsi anggota dewan

komisaris independen yang ada di dalam perusahaan. Proporsi tersebut dapat

dilihat dengan melakukan perbandingan antara jumlah anggota komisaris

independen dengan total jumlah anggota dewan komisaris di dalam perusahaan.

Jumlah dewan komisaris independen yang semakin banyak menandakan bahwa

dewan komisaris yang melakukan fungsi pengawasan dan koordinasi dalam

perusahaan semakin baik. Karena semakin banyak anggota dewan komisaris

independen maka tingkat integritas pengawasan terhadap dewan direksi yang

dihasilkan semakin tinggi, dengan begitu maka akan semakin mewakili

kepentingan stakeholders lainnya selain daripada kepentingan pemegang saham

mayoritas dan dampaknya akan semakin baik terhadap nilai perusahaan.

Page 6: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

Kualitas Audit terhadap Nilai Perusahaan

Kualitas audit mencerminkan kredibilitas auditor yang digunakan dan

kesalahan dalam laporan keuangan. Semakin kredibel laporan keuangan yang

diaudit oleh auditor maka semakin baik kualitas laporan keuangan yang dihasilkan

dan disampaikan kepada penggunanya terutama pemegang saham. Sehingga

semakin baik tingkat kepercayaan dan keputusan yang diambil pemegang saham.

Dengan begitu nilai perusahaan akan meningkat. Dalam penelitian Herawaty

(2008) kualitas audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Struktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan

Struktur Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Peru sahaan

Kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan dipandang dapat

menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham luar

dengan manajemen (Jensen dan Meckling, 1976). Dengan meningkatkan

kepemilikan saham oleh manajer, diharapkan manajer akan bertindak sesuai

dengan keinginan para principal karena manajer akan termotivasi untuk

meningkatkan kinerja (Siallagan dan Machfoedz, 2006). Dengan begitu

manajemen tidak hanya bekerja untuk kepentingan pemegang saham eksternal

namun demi kepentingannya sendiri, karena mereka juga merupakan bagian dari

pemegang saham. Kinerja manajer akan semakin baik dan semakin meningkatkan

nilai perusahaan.

Struktur Kepemilikan Asing terhadap Nilai Perusahaan

Salvatore (2005) dalam Nur’aini (2010) menyatakan bahwa sebuah

portofolio yang mengandung saham-saham domestik dan asing menawarkan

risiko yang lebih rendah dan tingkat pengembalian yang lebih tinggi bagi

investornya dibanding portofolio yang hanya mengandung saham-saham

domestik. Hal tersebut bisa menjadi pertimbangan bagi pemegang saham. Dengan

Page 7: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

begitu terdapat asumsi dampak positif terhadap kinerja perusahaan dan nilai

perusahaan akan meningkat.

Struktur Kepemilikan Keluarga terhadap Nilai Perusahaan

Menurut penelitian Arifin (2003) dalam Siregar dan Utama (2005)

menunjukkan bahwa perusahaan publik di Indonesia yang dikendalikan keluarga

atau negara atau institusi keuangan masalah agensinya lebih baik jika

dibandingkan perusahaan yang dikontrol oleh publik atau tanpa pengendali utama.

Menurutnya, dalam perusahaan yang dikendalikan keluarga, masalah agensinya

lebih kecil karena berkurangnya konflik antara principal dan agent. Dengan

berkurangnya konfik tersebut, maka kinerja perusahaan akan semakin optimal dan

dengan begitu berdampak baik terhadap nilai perusahaan.

Cash Holdings terhadap Nilai Perusahaan

Banyak penelitian menemukan bahwa pada perusahaan dengan corporate

governance yang lemah lebih cepat menghabiskan kepemilikan kas (cash

holdings) mereka untuk investasi yang tidak efisien. Isshaq, dkk. (2009)

mengatakan bahwa investasi yang tidak efisien yang disebabkan oleh corporate

governance yang lemah, akan memberi konsekuensi pada profitabilitas

perusahaan juga nilai perusahaan. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian

Kin-Wae Lee dan Cheng-Few Lee (2008) yang menemukan hubungan negatif

antara tingkat kepemilikan kas dengan nilai perusahaan. Berdasarkan penjelasan

di atas, maka penelitian ini menarik hipotesis:

H1a : Ukuran dewan direksi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

H1b : Dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

H1d : Kualitas audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

H2a : Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

H2b : Struktur kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Page 8: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

H2c : Struktur kepemilikan keluarga berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

H3 : Cash Holdings berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

III. METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel Dependen

Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan variabel dependen yang diukur dengan

menggunakan Tobin’s Q yang dihitung dengan menggunakan rumus :

� � ��� � �

�� � �

Q = Nilai perusahaan

MVE = Nilai pasar ekuitas (Equity Market Value)

D = Nilai buku dari total hutang

BVE = Nilai buku dari ekuitas (Equity Book Value)

Market Value Equity (MVE) diperoleh dari hasil perkalian harga saham

dan penutupan (closing price) akhir tahun dengan jumlah saham yang beredar

pada akhir tahun. BVE diperoleh dari selisih total aset perusahaan dengan total

kewajibannya (Herawaty, 2008).

Variabel Independen

1. Corporate Governance

Dalam penelitian ini corporate governance diproksikan dengan

menggunakan, antara lain:

a. Board Size atau Ukuran Dewan Direksi

Ukuran dewan direksi dapat dilihat dari jumlah anggota dewan direksi

yang ada di dalam perusahaan diformulasikan sebagai berikut:

��� ������ � ���∑� ����� ��� ������

Page 9: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

b. Board Independence atau Komisaris Independen

Komisaris independen diukur dari proporsi atau jumlah anggota komisaris

dalam dewan komisaris yang ada di dalam perusahaan diformulasikan

sebagai berikut:

��������� � �� � � ∑��� ��������� � �� �

∑��� ��������� ��������

c. Kualitas Audit

Dalam penelitian ini, auditor dikelompokkan menjadi dua yaitu auditor big

4 dan non big 4 dan diukur dengan menggunakan variabel dummy yaitu 1

untuk KAP Big 4 dan 0 untuk KAP non Big Four.

2. Struktur kepemilikan

a. Struktur Kepemilikan Manajerial

Struktur kepemilikan manajerial diproksikan dengan presentase

kepemilikan saham yang dimiliki oleh karyawan, manajer, serta pengelola

perusahaan dari total jumlah saham yang beredar.

b. Struktur Kepemilikan Asing

Struktur kepemilikan asing diproksikan dengan presentase kepemilikan

saham yang dimiliki oleh badan usaha, atau perorangan uang bertatus luar

negeri.

c. Struktur Kepemilikan Keluarga

Definisi keluarga dalam suatu perusahaan yang dipakai dalam penelitian

ini mengikuti definisi keluarga yang digunakan oleh Arifin (2003): semua

individu dan perusahaan yang kepemilikannya tercatat (kepemilikan > 5%

wajib dicatat), yang bukan perusahaan publik, negara, institusi keuangan,

dan publik (individu yang kepemilikannya tidak wajib dicatat), (Siregar

dan Utama, 2005).

3. Cash Holdings

Dalam penelitian Isshaq, dkk. (2009) variabel cash holdings dapat diukur

dengan log dari saldo kas neraca akhir tahun.

Page 10: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

Data dan Sampel Penelitian

Metode penentuan populasi yang digunakan adalah metode purposive

sampling. Objek penelitian yang digunakan adalah berupa perusahaan manufaktur

yang sudah go public dan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) kriteria sebagai

berikut:

1. Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode

tahun 2006 – 2009.

2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan yang

dinyatakan dalam rupiah dan berakhir pada tanggal 31 Desember

selama periode tahun 2006 – 2009.

3. Perusahaan yang mempunyai kelengkapan data mengenai

kepemilikan manajerial, kepemilikan asing, kepemilikan keluarga,

dewan direksi, komisaris independen dan auditor.

Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu sumber data yang

diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Sumber data yang

digunakan ini diperoleh melalui penelusuran dari Indonesia Capital Market

Directory (ICMD), annual report perusahaan, website www.idx.co.id, Jakarta

Stock Exchange (JSX), dan dari media internet.

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini digunakan model persamaan regresi dengan metode

Ordinary Least Square (OLS). Ordinary Least Square digunakan untuk menguji

pengaruh corporate governance yang diproksikan melalui board size, board

independence, kualitas audit, struktur kepemilikan (ownership structure), dan

cash holdings terhadap nilai perusahaan (Tobins Q) perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI.

Sebelum analisa regresi melalui metode OLS dilakukan, maka harus diuji

dulu dengan uji asumsi klasik untuk memastikan apakah model regresi digunakan

tidak terdapat masalah normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan

autokolerasi. Jika terpenuhi maka model analisis layak untuk digunakan.

Page 11: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

Variabel Independen Cash Holdings

Kerangka Pemikiran

V

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan klasifikasi perusahaan di atas, pengambilan sampel dilakukan

dengan metode purposive sampling, yaitu dengan menentukan kriteria khusus

untuk pengambilan sampel. Sesuai dengan metode pengambilan sampel tersebut,

perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian adalah sebanyak 68 perusahaan

yang dirinci dalam jumlah sampel per tahun sebagai berikut:

Variabel Independen Corporate Governance 1. Ukuran Dewan Direksi 2. Dewan Komisaris Independen 3. Kualitas Audit

Variabel Independen Struktur Kepemilikan 4. Kepemilikan Manajerial 5. Kepemilikan Asing 6. Kepemilikan Keluarga

Variabel Dependen Nilai Perusahaan

Page 12: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

Tabel 4.1

Spesifikasi sampel

Spesifikasi Sampel Jumlah

1. Perusahaan manufaktur yang listing di BEI tahun 2009 dan mempunyai laporan keuangan tahunan yang lengkap dan disampaikan dalam ICMD

2. Perusahaan yang tidak memenuhi syarat struktur kepemilikan

3. Perusahaan yang dapat dijadikan sampel penelitian

147

(131)

16

Total sampel penelitian tahun 2006-2009 (16x4) 68

Pengujian Hipotesis

Uji Simultan

Tabel 4.2

Uji Simultan (F test)

ANOVA b

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 36.272 7 5.182 4.756 .000a

Residual 65.367 60 1.089

Total 101.638 67

a. Predictors: (Constant), LnLiqLog, LnOwnMan, LnBdInd, OwnFamily,

LnOwnFrg, AuditQuality, LnBdSize

b. Dependent Variable: LnTobinsQ

Sumber: Output SPSS 17

Page 13: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

Berdasarkan tabel diatas, nilai F hitung dari model regresi adalah 4,756

dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti

bahwa model regresi dapat digunakan dalam penelitian ini dimana penggunaan

variabel ukuran dewan direksi, komisaris independen, kualitas audit, kepemilikan

saham manajerial atau managerial ownership , kepemilikan saham asing atau

foreign ownership, kepemilikan keluarga atau family ownership dan cash holdings

dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai saham perusahaan

Tobins Q.

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statisti k t)

Dari hasil pengujian terhadap asumsi klasik, diperoleh model regrsei

tersebut telah memenuhi asumsi normalitas, multikolinieritas, autokorelasi, dan

heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji model

persamaan regresi secara parsial terhadap masing-masing variabel independen.

Hasil pengujian model regresi secara parsial diperoleh sebagai berikut

Page 14: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

Tabel 4.3

Model Penelitian

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 1.046 1.015 1.031 .307

LnBdSize .604 .527 .174 1.145 .257 .466 2.145

LnBdInd .378 .547 .075 .691 .492 .900 1.111

AuditQuality .809 .340 .313 2.378 .021 .619 1.616

LnOwnMan -.221 .092 -.347 -2.392 .020 .510 1.962

LnOwnFrg -.275 .214 -.154 -1.288 .203 .753 1.327

OwnFamily -.804 .320 -.285 -2.509 .015 .832 1.202

LnLiqLog -.028 .087 -.049 -.328 .744 .475 2.104

a. Dependent Variable: LnTobinsQ

Sumber: Output SPSS 17

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dijabarkan model persamaan

regresi sebagai berikut :

Tobins Q = 1,046 + 0,604 LnBdSize + 0,378 LnBdInd + 0,809 AuditQuality

– 0,221 LnOwnMan – 0,275 LnOwnFrg – 0,804 LnOwnFamily

– 0,028 LnLiqLog + e

Model persamaan tersebut menunjukkan bahwa koefisien regresi positif dimiliki

oleh variabel Board Size, Board Independence, dan Audit Quality, sedangkan

Page 15: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

koefisien regresi negatif dimiliki oleh variabel Managerial Ownership, Foreign

Ownership, Family Ownership dan LiqLog atau Cash.

Pengujian secara parsial atau individual terhadap pengaruh masing-masing

variabel diperoleh sebagai berikut :

1. Variabel Corporate Governance

a. Board Size

Hipotesis 1a penelitian ini menghipotesiskan adanya pengaruh positif dari

ukuran dewan direksi terhadap Tobins Q. Namun demikian, hasil pengujian

hipotesis 1a mengenai pengaruh variabel ukuran dewan direksi atau board size

terhadap Tobins Q menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,145 dengan signifikansi

sebesar 0,257 (p > 0,05). Dengan demikian Hipotesis 1a ditolak.

b. Komisaris Independen

Hipotesis 1b penelitian ini menghipotesiskan adanya pengaruh positif dari

komisaris independen terhadap kinerja perusahaan. Namun demikian, hasil

pengujian hipotesis 1b mengenai pengaruh variabel komisaris independen

terhadap Tobins Q menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,691 dengan signifikansi

sebesar 0,492 (p > 0,05). Hal ini berarti bahwa komisaris independen tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Dengan

demikian Hipotesis 1b ditolak. Dengan kata lain diperoleh bahwa keberadaan

komisaris independen yang lebih besar tidak menunjang akan diperolehnya

kinerja perusahaan yang lebih besar.

c. Kualitas Audit

Hipotesis 1c penelitian ini menghipotesiskan adanya pengaruh positif dari

kualitas audit terhadap kinerja perusahaan. Pengujian hipotesis 1c mengenai

pengaruh variabel kualitas audit terhadap kinerja perusahaan menunjukkan nilai t

hitung sebesar 2,378 dengan signifikansi sebesar 0,021 (p < 0,05). Hal ini berarti

bahwa kualitas audit memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Tobins Q.

Dengan demikian Hipotesis 1c yang menyebutkan kualitas audit berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan dapat diterima.

Page 16: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

2. Variabel Struktur Kepemilikan

a. Kepemilikan Manajerial

Hipotesis 2a penelitian ini menghipotesiskan adanya pengaruh positif dari

kepemilikan manajerial terhadap Tobins Q. Namun demikian hasil pengujian

hipotesis 2a mengenai pengaruh variabel kepemilikan saham manajerial terhadap

Tobins Q menunjukkan nilai t hitung sebesar -2,392 dengan signifikansi sebesar

0,020 (p < 0,05). Meskipun memiliki pengaruh yang signifikan namun arah

pengaruh yang dihasilkan adalah negatif. Hal ini berarti bahwa kepemilikan

saham manajerial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Tobins Q dengan

arah negatif. Dengan demikian Hipotesis 2a ditolak.

b. Variabel Kepemilikan Asing

Hipotesis 2b penelitian ini menghipotesiskan adanya pengaruh positif dari

kepemilikan asing terhadap Tobins Q. Namun demikian hasil pengujian hipotesis

2c mengenai pengaruh variabel kepemilikan saham asing terhadap kinerja

perusahaan Tobins Q menunjukkan nilai t hitung sebesar -1,288 dengan

signifikansi sebesar 0,203 (p > 0,05). Hal ini berarti bahwa kepemilikan saham

asing memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap kinerja

perusahaan. Dengan demikian Hipotesis 2b ditolak.

c. Kepemilikan Keluarga

Hipotesis 2c penelitian ini menghipotesiskan adanya pengaruh positif dari

kepemilikan keluarga terhadap Tobins Q. Namun demikian hasil pengujian

hipotesis mengenai pengaruh variabel kepemilikan saham manajerial terhadap

Tobins Q menunjukkan nilai t hitung sebesar -2,509 dengan signifikansi sebesar

0,015 (p < 0,05). Meskipun memiliki pengaruh yang signifikan namun arah

penelitian yang dihasilkan adalah negatif. Hal ini berarti bahwa kepemilikan

saham keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Tobins Q dengan

arah negatif. Dengan demikian Hipotesis 2c ditolak.

3. Variabel Cash Holdings

Hipotesis 3 penelitian ini menghipotesiskan adanya pengaruh negatif dari

cash holdings terhadap Tobins Q. Namun demikian hasil pengujian hipotesis

mengenai pengaruh variabel cash holdings terhadap Tobins Q menunjukkan nilai t

Page 17: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

hitung sebesar -0,328 dengan signifikansi sebesar 0,744 (p > 0,05). Hal ini berarti

bahwa variabel cash holdings memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

Tobins Q dengan arah negatif. Dengan demikian Hipotesis 3 ditolak.

Koefisien determinasi (R2)

Dalam penelitian ini analisis koefisien determinasi dilakukan dengan

tujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel independen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu

Tobins Q.

Tabel 4.4

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .597a .357 .282 1.04376 2.121

a. Predictors: (Constant), LnLiqLog, LnOwnMan, LnBdInd, OwnFamily,

LnOwnFrg, AuditQuality, LnBdSize

b. Dependent Variable: LnTobinsQ

Sumber: Output SPSS 17

Berdasarkan tabel di atas, nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square)

adalah 0,282. Hal ini berarti kemampuan variabel independen yaitu mekanisme

corporate governance dalam menerangkan kinerja saham perusahaan adalah

sebesar 28,2 %. Sedangkan sisanya yaitu 71,8 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain

selain variabel independen tersebut.

Page 18: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

Pembahasan

Pengaruh Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa mekanisme corporate

governance, struktur kepemilkan, dan cash holdings memiliki pengaruh terhadap

nilai perusahaan. Hasil ini menjelaskan bahwa penerapan mekanisme corporate

governance, struktur kepemilikan, dan cash holdings pada perusahaan manufaktur

yang melakukan perdagangan sahamnya di BEI dapat mempengaruhi nilai saham

perusahaan di pasar modal.

Pengaruh Ukuran Dewan Direksi terhadap Nilai Perusahaan

Hasil pengujian pengaruh ukuran dewan direksi diperoleh tidak adanya

pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin banyak jumlah dewan direksi yang ada di dalam perusahaan tidak secara

langsung memberikan perubahan kondisi yang lebih baik dalam kinerja

perusahaan dan dengan begitu tidak secara langsung pula akan ikut meningkatkan

nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Suranta dan Machfoedz (2003)

yang menyatakan adanya hubungan positif antara ukuran dewan direksi dengan

nilai perusahaan dimana ukuran dewan direksi dikatakan dapat menjadi subtitut

dari kepemilikan manajerial dan terlibat secara langsung di dalam mengatur dan

melakukan fungsi kontrol di dalam perusahaan.

Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan

Hasil pengujian pengaruh proporsi komisaris independen diperoleh tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa

keberadaan komisaris independen yang lebih banyak dalam jajaran komisaris

independen tidak secara langsung memberikan kondisi yang lebih baik dari saham

perusahaan.

Menurut teori keagenan, semakin besar jumlah komisaris independen pada

dewan komisaris, maka semakin baik mereka bisa memenuhi peran mereka di

dalam mengawasi dan mengontrol tindakan-tindakan para direktur eksekutif

Page 19: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

(Jensen dan Meckling, 1976). Secara praktis karena di luar manajemen, komisaris

independen akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengontrol dan

menghadapi eksekutif.

Dengan demikian, dengan tidak diperolehnya hasil pengaruh positif

signifikan dari pengujian pengaruh proporsi dewan komisaris independen

terhadap nilai perusahaan mengimplikasikan bahwa keberadaan komisaris

independen dalam jajaran keanggotaan dewan komisaris kurang dapat mengontrol

perilaku manajemen dalam pengambilan keputusan yang tidak akan merugikan

pemegang saham. Dengan demikian keberadaan komisaris independen kurang

dapat memperkecil masalah asimetri infornasi yang terjadi dalam perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Rachmawati dan Triatmoko

(2007) yang menemukan bahwa variabel proporsi komisaris independen tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Rachmawati dan Triatmoko (2007)

menyatakan bahwa keberadaan komposisi komisaris independen yang tinggi

bukan merupakan jaminan bahwa kinerja perusahaan akan semakin baik, sehingga

pasar menganggap keberadaan komposisi komisaris independen bukan merupakan

faktor yang dipertimbangkan investor dalam mengapresiasi nilai perusahaan. Ada

kemungkinan dibentuknya dewan komisaris hanya untuk pemenuhan regulasi saja

sehingga dalam pelaksanaan tugas pengawasan kurang efektif dan bukan

merupakan jaminan bahwa kinerja perusahaan akan semakin baik.

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Nilai Perusahaan

Hasil pengujian pengaruh kualitas audit mendukung hipotesis penelitian

yang berarti bahwa KAP big 4 yang mengaudit perusahaan maka memberikan

nilai saham perusahaan yang semakin besar. Hasil ini menjelaskan bahwa auditor

yang berkualitas nampaknya mampu mengubah penilaian investor terhadap

laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen.

Hasil ini juga menjelaskan bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP big 4

dapat memberikan kepercayaan yang lebih besar kepada investor. Hal ini

dikarenakan bahwa anggapan bahwa KAP big 4 cenderung lebih profesional dan

memiliki SDM yang lebih akuntabel sehingga informasi yang diberikan dinilai

Page 20: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

lebih dapat dipercaya, sehingga kepercayaan terhadap saham perusahaan akan

lebih tinggi.

Investor nampaknya berasumsi bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP

big 4 akan melaporkan laporan keuangan yang lebih berkualitas sehingga

kepercayaan investor terhadap laporan keuangan semakin besar. Hasil penelitian

ini mendukung penelitian Herawaty (2006) serta Rachmawati dan Triatmoko

(2007) yang manyebutkan adanya hubungan positif signifikan antara kualitas

audit dan nilai perusahaan. Herawaty menyatakan bahwa mekanisme fungsi

pengawasan dan kontrak yang bertujuan untuk mengatasi terjadinya konflik

kepentingan antara agen dan prinsipal melalui audit atas laporan keuangan agar

tingkat kepercayaan pihak eksternal perusahaan terhadap pertanggungjawaban

semakin tinggi dapat dilakukan melalui penggunaan jasa pihak ketiga (auditor)

yang berasal dari KAP yang berkualitas.

Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan

Hasil pengujian pengaruh kepemilikan manajerial mendukung hipotesis

penelitian yang berarti bahwa semakin besar kepemilikan saham oleh manajerial

maka memberikan perubahan kinerja saham perusahaan. Hasil pengujian terhadap

kepemilikan saham oleh manajer dalam penelitian ini jusru menunjukkan

berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja. Hasil ini menjelaskan bahwa

kebeadaan manajerial sebagai pemegang saham justru memberikan reaksi negatif

investor.

Namun demikian hasil penelitian ini justru memberikan hasil yang

berlawanan. Hal ini nampaknya juga masih terkait dengan perspektif teori

keagenan, dimana agen (manajer) yang risk adverse dan yang cenderung

mementingkan dirinya sendiri akan mengalokasikan resources (berinvestasi) yang

tidak meningkatkan kinerja saham perusahaan (Siallagan dan Machfoedz, 2006).

Peran ganda manajerial pemilik perusahaan dan pengelola perusahaan

nampaknya justru memberikan keleluasaan yang lebih besar pada manajer untuk

melakukan beberapa hal yang kurang menguntungkan investor eksternal. Hal ini

Page 21: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

terjadi karena manajer pengelola perusahaan dan pemilik perusahaan dinilai

kurang mewakili keinginan pemegang saham non manajerial, sehingga kinerja

perusahaan yang diukur dengan kinerja saham masih kurang.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Herawaty (2006) serta Suranta dan Machfoedz (2003) , yang menyebutkan terjadi

pengaruh negatif dan signifikan antara kepemilikan manajerial dan nilai

perusahaan. Dalam penelitian Herawaty (2006) disebutkan alasan terjadinya

pengaruh negatif signifikan dari kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan

adalah dikarenakan belum banyak manajemen perusahaan di Indonesia

(khususnya dalam sampel penelitian) memiliki saham perusahaan yang

dikelolannya dengan jumlah yang signifikan. Begitu juga dengan Isshaq, dkk

(2009) yang menyatakan bahwa secara tidak langsung investor akan mengabaikan

saham di perusahaan dengan kepemilikan insiders.

Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Nilai Perusahaan

Hasil pengujian terhadap kepemilikan saham asing dalam penelitian ini

justru menunjukkan berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja. Hasil ini

menjelaskan bahwa keberadaan asing sebagai pemegang saham justru

memberikan reaksi negatif investor.

Namun demikian hasil penelitian ini memberikan prediksi yang

berlawanan, dimana perusahaan yang memiliki kepemilikan saham oleh asing

justru memiliki kinerja saham yang lebih rendah. Hal ini memberikan kesan

bahwa kualitas kepemilikan saham asing dalam suatu perusahaan justru dapat

memberikan dilema bagi beberapa perusahaan. Dalam hal ini investor asing

nampaknya justru tidak mampu membawa perusahaan-perusahaan pada kondisi

yang lebih baik. Tidak adanya pengaruh yang besar dari kepemilikan asing

terhadap nilai saham perusahaan nampaknya dapat ditarik dari banyaknya investor

asing yang justru berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang kurang besar.

Selain itu nampak bahwa keberadaan investor asing di pasar modal kadang dinilai

mengkhawatirkan ada kekhawatiran jika investor asing akan menarik dana mereka

dengan mudah.

Page 22: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

Pengaruh Kepemilikan Keluarga terhadap Nilai Perusahaan

Hasil pengujian pengaruh kepemilikan keluarga justru menunjukkan

pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan

bahwa adanya kepemilikan saham yang dikuasai oleh pihak keluarga akan

memberikan reaksi negatif dari para investor. Hal ini dikarenakan keterlibatan

keluarga dalam perusahaan cenderung akan menggantikan fungsi kontrol dari

dewan dan pemegang saham lainnya.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Giovannini (2009)

yang menyebutkan bahwa kinerja saham pada perusahaan yang mempunyai

kepemilikan keluarga mutunya akan menjadi lebih rendah. Hal tersebut

dikarenakan hanya dengan adanya keterlibatan keluarga di dalam perusahaan,

maka mereka akan mempunyai power (kekuatan) lebih di dalam perusahaan

tersebut. Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa semakin sedikit keterlibatan

keluarga di dalam perusahaan, baik pemegang saham maupun keterlibatan

lainnya, maka dewan akan semakin banyak terdiri dari kalangan outsiders. Begitu

juga dengan Shleifer dan Vishny (1997) yang menyatakan bahwa perusahaan

keluarga cenderung menempatkan anggota keluarga dalam posisi manajerial

sehingga menghalangi orang-orang yang lebih berpotensi dan mempunyai

kemampuan untuk masuk ke dalam posisi tersebut. Penelitian ini juga mendukung

penelitian Amit dan Villalonga (2004) yang menemukan hubungan negatif antara

kepemilikan keluarga dengan nilai perusahaan.

Pengaruh Cash Holdings terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil perhitungan statistik dapat disimpulkan bahwa

pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel cash holdings terhadap nilai

perusahaan menunjukkan pengaruh negatif namun tidak signifikan. Hal ini berarti

semakin sedikit kepemilikan kas di dalam perusahaan secara tidak langsung akan

meningkatkan nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Isshaq, dkk

(2009) yang menyatakan bahwa semakin banyak tambahan kas yang dimiliki

Page 23: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

perusahaan akan semakin meningkatkan potensi penyalahgunaan kas yang

dilakukan oleh manajemen. Wai-Lee dan Faw-Lee (2006) dalam penelitiannya

menemukan nilai perusahaan akan dikurangi oleh para investor dikarenakan

mereka mempertimbangkan bahwa perusahaan dengan jumlah kas yang banyak

atau berlebih, manajemennya akan cenderung lebih leluasa untuk menghamburkan

sumber daya perusahaan pada proyek-proyek yang bersifat merusak nilai. Hal

tersebut akan lebih didukung dengan proporsi direksi eksternal yang rendah dan

ukuran dewan yang lebih besar. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian

Harford (2006) investasi dari kas yang dilakukan oleh manajemen yang lemah

akan mengurangi profitabilitas perusahaan sehingga akan berpengaruh pada harga

saham perusahaan.

V. PENUTUP

Kesimpulan

1. Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ukuran dewan direksi

berpengaruh positif terhadap Tobins Q ditolak.. Hasil penelitian ini

mendapatkan bahwa ukuran dewan direksi diperoleh tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja perusahaan. Jumlah dewan direksi perusahaan

diperoleh tidak dapat mempengaruhi nilai saham perusahaan.

2. Hipotesis penelitiaan yang menyatakan bahwa proporsi komisaris independen

berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan ditolak. Hasil penelitian ini

mendapatkan bahwa proporsi komisaris independen diperoleh tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Proporsi komisaris

independen dalam jajaran dewan komisaris perusahaan diperoleh tidak dapat

mempengaruhi nilai saham perusahaan.

3. Hipotesis penelitiaan yang menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh

positif terhadap kinerja perushaan diterima. Kualitas audit diperoleh

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Perusahaan yang diaudit

oleh KAP big 4 memiliki nilai saham perusahaan yang lebih tinggi.

Page 24: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

4. Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa struktur kepemilikan

manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan ditolak.

Kepemilikan saham manajerial dalam penelitian ini diperoleh berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan dengan

kepemilikan saham manajerial yang lebih besar cenderung memiliki nilai

perusahaan yang lebih rendah.

5. Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa struktur kepemilikan asing

berpengaruh positif terhadap nilai perushaan ditolak. Kepemilikan asing

dalam penelitian ini diperoleh tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan saham asing yang lebih besar

tidak memiliki nilai saham perusahaan yang lebih baik.

6. Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa struktur kepemilikan keluarga

berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan ditolak. Jumlah kepemilikan

saham keluarga dalam penelitian ini diperoleh berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan

saham keluarga yang lebih besar cenderung memiliki kinerja saham

perusahaan yang lebih kecil.

7. Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa cash holdings berpengaruh

negatif terhadap nilai perusahaan ditolak. Cash holdings dalam penelitian ini

ditemukan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Perusahaan yang memiliki kas yang lebih kecil tidak memiliki nilai

perusahaan yang lebih baik.

8. Hasil pengujian hipotesis secara simultan (Uji F), memperlihatkan nilai F

sebesar 3,559 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 maka model regresi

dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan atau dapat dikatakan

bahwa variabel ukuran dewan direksi (board size), proporsi dewan komisaris

independen (board independence), kualitas auditor (audit quality),

kepemilikan manajerial (managerial ownership), kepemilikan asing (foreign

ownership), kepemilikan keluarga (family ownership), dan cash holdings

mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan.

Page 25: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

9. Hasil uji koefisien determinasi, besarnya nilai adjusted R2 diperoleh sebesar

0,282. Hal ini berarti bahwa hanya 28,2% variasi variabel dependen yaitu

Tobins Q (nilai perusahaan) dapat dijelaskan oleh variasi kesembilan variabel

independen yaitu ukuran dewan direksi (board size), proporsi dewan

komisaris independen (board independence), kualitas auditor (audit quality),

kepemilikan manajerial (managerial ownership), kepemilikan asing (foreign

ownership), kepemilikan keluarga (family ownership), dan cash holdings

sedangkan sisanya sebesar 71,8% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak

dimasukkan dalam model regresi.

Keterbatasan

Berikut ini beberapa keterbatasan penelitian yang nantinya dapat dijadikan

pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutntya:

1. Variabel independen dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan sebesar

28,2% atas variabel dependen yaitu nilai perusahaan.

2. Penelitian ini menggunakan tahun pengamatan dari tahun 2006-2009, dan

hanya terbatas pada perusahaan manufaktur saja. Hal itu dikarenakan jumlah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang

memenuhi nilai variabel kepemilikan manajerial, asing, dan keluarga untuk

dijadikan sampel jumlahnya sedikit yaitu hanya sebanyak 68 perusahaan.

3. Dalam rentang waktu penelitian yaitu pada tahun 2006-2009 terjadi krisis

keuangan yaitu pada tahun 2008.

Saran

Dengan mempertimbangkan hasil analisis, kesimpulan dan keterbatasan

yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini memberikan saran untuk

penelitian berikutnya :

1. Dengan diperolehnya pengaruh negatif kepemilikan manajerial terhadap

kinerja perusahaan, maka hal ini menunjukkan masih adanya kondisi yang

memperbesar masalah keagenan akibat adanya kepemilikan saham manajerial.

Page 26: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

Untuk itu nampaknya evaluasi terhadap manajer yang memiliki saham harus

dilakukan secara rutin olen investor outsiders.

2. Dengan diperolehnya pengaruh negatif kepemilikan saham asing terhadap

kinerja perusahaan, maka hal ini memberikan peringatan kepada BAPPEPAM

maupun BEI untuk memperhatikan dana asing yang masuk yang hanya berupa

investasi jangka pendek yang terkadang justru membahayakan perusahaan

khususnya jika terjadi krisis di negara asal investor asing tersebut.

3. Koefisien determinasi dalam penelitian ini diketahui menunjukkan nilai hanya

sebesar 28,2% oleh karena itu penelitian yang akan datang diharapkan dapat

menambah variabel-variabel pengukur lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Villalonga, Belen dan Raphael Amit. 2004. “How Do Family Ownership, Control, and Management Affect Firm Value?”. www.ssrn.com

Barontini, Roberto dan Lorenzo Caprio. 2005. “The Effect of Family Control on Firm Value and Performance Evidence from Continental Europe”. Finance Working Paper, No.88/2005. www.ssrn.com

Bokpin, Godfred A. dan Zangina Isshaq. 2009. “Corporate Governance, Disclosure and Foreign Share Ownership on the Ghana Stock Exchange”. Managerial Auditing Journal, Vol. 24, No. 7, pp. 688-703. www.emeraldinsight.com/0286-6902.htm

Brigham, Eugene F. dan Joel F, Houston. 2001. Fundamentals of Financial Management. 9 ed. Orlando, Florida: Harcourt Inc.

Djalil, Sofyan. 2000. Good Corporate Governance. http://www.linkpdf.com/download/2-dl/bab-i-buku-good-corporate-governance-.pdf, diakses 6 Januari 2011

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). 2002. “Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan)”. Seri Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Jilid II. www.google.com

Page 27: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. ed. 1. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Giovannini, Renato. 2009. “Corporate Governance, Family Ownership and Performance”. Springer Science and Business Media, LCC

Harford, Jarrad., Sattar A. Mansi, dan William F. Maxwell. 2006. “Corporate Governance and Firm Cash Holdings”. www.ssrn.com

Hastuti, Theresia Dwi. 2005. “Hubungan antara Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan”. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo

Herawaty, Vinola. 2008. “Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2, pp. 97-108

Isshaq, Zangina., Godfred A. Bopkin, dan Joseph Mensah Omunah. 2009. “Corporate Governance, Ownership Structure, Cash Holdings, and Firm Value on the Ghana Stock Exchange.” The Journal of Risk Finance, Vol. 10 No. 5,pp. 488-499. www.emeraldinsight.com/1526-5943.htm

Jensen, Michael C. dan William H. Meckling. 1976. “Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-360. www.ssrn.com

Nugraha, Wawan Setya. 2009. “Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Penggunaan Variabel Pengurang Masalah Agensi terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2007)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro

Nur’aeni, Dini. 2010. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro

Rosdini, Dini. 2009. “Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio". Working Paper In Accounting and Finance. www.wp-acc.com

Page 28: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN …eprints.undip.ac.id/29254/1/Jurnal_Skripsi.pdf ·  · 2013-03-17menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis

Shleifer, Andrei dan Robert W. Vishny. 1997. “A survey of corporate governance”. Journal of Finance, 52(2), 737–777. www.ssrn.com

Siallagan, Hamonangan dan Mas’ud Machfoedz. 2006. “Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang

Siregar, Sylvia Veronica N. P. dan Siddharta Utama. 2005. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management)”. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo

Suranta, Eddy dan Mas’ud Machfoedz. 2003. “Analisis Struktur Kepemilikan, Nilai Perusahaan, Investasi dan Ukuran Dewan Direksi”. Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya

Susanti, Rika. 2010. “Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public yang Listed Tahun 2005-2008)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. 2007

Weygandt, Jerry J., Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel. 2007. Accounting Principles (Pengantar Akuntansi). ed. 7. Jakarta: Salemba Empat