36
ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Hotel Horison Semarang) Gama Dwi Syafrizal Dr. Edy Rahardja, S.E., M.Si ABSTRACT The purpose of this study is to answer about the influence of job satisfaction on turnover intention , the influence of turnover intention on employee performance, the influence of job satisfaction on employee performance, and job satisfaction influence to employee performance through turnover intention as intervening variable. Samples that used in this research are 149 Hotel Horison Semarang employees with using simple random sampling , method data analysis used are multiple linear regression analysis, using SPSS program. Results of hypothesis testing, shows that the variables: the job satisfaction has negative influence on turnover intention, turnover intention has negative influence on employee performance, job satisfaction has positive influence on employee performance, and turnover intention can be a intervening variable between job satisfaction on employee performance. The result of the small value of the coefficient of determination indicates that the ability of variables job satisfaction in explaining variable turnover intention is very limited. Likewise the coefficient of determination value of turnover intention variables that tend to be small, so it is limited in explaining the variable performance of employees. Keywords: Job Satisfaction, turnover intention, employee performance

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34927/1/jurnal_skripsi.pdf · 2013-03-17 · ... penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan ... 9 tahun

  • Upload
    hatram

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER

INTENTION SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi pada Hotel Horison Semarang)

Gama Dwi Syafrizal

Dr Edy Rahardja SE MSi

ABSTRACT

The purpose of this study is to answer about the influence of job

satisfaction on turnover intention the influence of turnover intention on

employee performance the influence of job satisfaction on employee

performance and job satisfaction influence to employee performance through

turnover intention as intervening variable

Samples that used in this research are 149 Hotel Horison Semarang

employees with using simple random sampling method data analysis used are

multiple linear regression analysis using SPSS program

Results of hypothesis testing shows that the variables the job satisfaction

has negative influence on turnover intention turnover intention has negative

influence on employee performance job satisfaction has positive influence on

employee performance and turnover intention can be a intervening variable

between job satisfaction on employee performance The result of the small value

of the coefficient of determination indicates that the ability of variables job

satisfaction in explaining variable turnover intention is very limited Likewise the

coefficient of determination value of turnover intention variables that tend to be

small so it is limited in explaining the variable performance of employees

Keywords Job Satisfaction turnover intention employee performance

1 PENDAHULUAN

Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia menuntut adanya persaingan

yang ketat di dalamnya Perusahaan sebagai sebuah organisasi bisnis dengan

tujuan utama untuk mencari laba semaksimal mungkin (di samping misi-misi

lainnya) harus siap untuk berkompetisi Untuk itu perusahaan harus memiliki

manajemen yang efektif dan tentu saja karyawan sebagai aset utama perusahaan

adalah faktor yang mendukung hal tersebut

Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak hanya

bergantung kepada sarana dan prasarana yang ada tetapi juga bergantung pada

kinerja karyawannya Setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan

kineja karyawannya dengan memenuhi kebutuhan karyawan memberikan

perhatian terhadap bawahan dan menempatkan karyawan sebagai bagian dari asset

perusahaan tidak semata-mata menganggap karyawan sebagai pekerja saja

Kondisi yang demikian itu dapat terwujud melalui pendekatan kepuasan kerja

Selama ini kepuasan kerja telah diidentifikasi sebagai variabel yang

memiliki keterkaitan dengan kinerja Penelitian terdahulu telah menunjukkan

adanya pengaruh antara kepuasan kerja terhadap kinerja (Noor 2001) Dari hasil

penelitian terdahulu menunjukkan juga bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain pekerjaan itu sendiri gaji kesempatan promosi

penyelia rekan sekerja tanggung jawab situasi kerja pengakuan terhadap hasil

kerja dan kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan (Mc Gue dan

Gianakis 1997)

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan

mencintai pekerjaannya Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan

prestasi kerja Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan

kombinasi dalam dan luar pekerjaan Kepuasan dalam pekerjaan didefinisikan

sebagai kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh

pujian hasil kerja penempatan perlakuan peralatan dan suasana lingkungan

kerja Sementara kepuasan kerja di luar pekerjaan adalah kepuasan yang dinikmati

di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil

kerjanya agar dapat memenuhi kebutuhan Dengan demikian kombinasi kepuasan

dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap

emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelakasanaan pekerjaannya

(Hasibuan2001202)

Pada kenyataannya banyak karyawan yang beranggapan bahwa mereka

adalah asset perusahaan hanyalah sebuah slogan semata dan masih menganggap

semua itu masih jauh dari kenyataan Hal tersebut terjadi karena adanya

kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan atau dengan kata lain karena adanya

ketidaksesuaian antara pernyataan dengan kebijakan perusahaan hal itu tercermin

terutama ketika perusahaan tidak membayar hak-hak karyawan seperti gaji atau

tunjangan-tunjangan tidak memperdulikan kondisi fisik tempat kerja (yang

berperngaruh pada kenyamanan karyawan) tidak memberikan penghargaan atas

prestasi karyawan bahkan ketika perusahaan harus mengambil tindakan

pemutusan hubungan kerja Karyawan mulai mempertanyakan apakah seperti ini

masih bisa disebut memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan Bukankah

sebagai aset seharusnya perusahaan menjaga dan memperhatikan karyawan

dengan sebaik-baiknya

Ketidakpuasan kerja telah sering diidentifikasikan sebagai suatu alasan

yang penting yang menyebabkan individu meninggalkan pekerjaannya

Ketidakpuasan kerja memiliki suatu pengaruh langsung pada pembentukan

keinginan keluar Robbins (2003) menjelaskan bahwa kepuasan kerja

dihubungkan negatif dengan keluarnya karyawan Tingginya tingkat turnover

intention akan menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan bahkan bisa

membuat perusahaan mengalami frustasi ketika mengetahui proses rekrutmen

yang telah berhasil menjaring staf yang berkualitas pada akhirnya ternyata

menjadi sia-sia karena staf yang direkrut tersebut telah memilih pekerjaan di

perusahaan lain (Toly 2001) Dengan tingginya tingkat turnover pada perusahaan

akan semakin banyak menimbulkan berbagai potensi biaya baik itu biaya

pelatihan yang sudah diinvestasikan pada karyawan tingkat kinerja yang mesti

dikorbankan maupun biaya rekrutmen dan pelatihan kembali (Suwandi dan

Indriantoro1999)

Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada Hotel Horison Semarang

Sebagai hotel yang memiliki lokasi strategis di jantung kota Semarang ini

merupakan salah satu dari 6 cabang Horison grup yang dioperatori secara

professional oleh PTMetropolitan Golden Management Hotel Horison Semarang

telah berdiri sejak 9 tahun yang lalu yaitu pada tahun 2002 dan berlokasi di KH

Ahmad Dahlan No2 Simpang Lima-Semarang

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Devi Ariska selaku staff HRD

Hotel Horison Semarang menyatakan bahwa fenomena mengenai turnover

karyawan di Hotel Horison Semarang sendiri kerap terjadi Pada tahun ini yaitu

terhitung hingga bulan Juli fenomena turnover sendiri mencapai hingga 89

dari total 190 karyawan

Sementara itu selain hasil jumlah turnover karyawan yang diperoleh dari

wawancara dengan pihak Hotel Horison Semarang diperoleh juga laporan

mengenai hunian Hotel Horison Semarang sendiri yang sebesar 709 masih

kalah saing dengan hotel berbintang lain di kawasan simpang lima seperti Hotel

Ciputra dan Hotel Graha Santika dengan masing-masing tingkat hunian sebesar

7988 dan 7179 Ini mencerminkan bahwa kinerja karyawan bisa dijadikan

salah satu faktor yang mempengaruhi menurunnya tingkat hunian di Hotel

Horison Semarang Hal ini didasarkan pada pendapat Sutanto (2002) dalam

Wijayanti (2008) bahwa kinerja karyawan merupakan pengendali operasi

perusahaan sehingga jika kinerja karyawan perusahaan baik maka kinerja

perusahaan akan meningkat dan sebaliknya

Hotel Horison Semarang sebagai salah satu hotel berbintang yang sudah

mempunyai nama besar pada kenyataannya tidak menjamin para karyawannya

untuk tetap bertahan di dalamnya Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa

adanya faktor penyebab mengapa karyawan tersebut keluar Diduga bahwa

faktor kepuasan kerja memegang peranan penting yang cukup signifikandalam

mempengaruhi turnover karyawan apalagi dengan didukung pernyataan dari

DeMicco dan Reid (1988) dalam Andini (2006) yang menyatakan bahwa

keinginan berpindah seseorang juga terkait erat dengan kepuasan kerja

Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut

pengaruh antara variabel kepuaasan kerja turnover intention dan kinerja

karyawan

2 TELAAH TEORI

21 Kepuasan Kerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kepuasan adalah perasaan

senang gembira dan lega karena sudah terpenuhi hasrat hatinya Sementara

kepuasn kerja didefinisikan sebagai keadaan psikis yang menyenangkan yang

dirasakan oleh pekerja di suatu lingkungan pekerjaan karena terpenuhinya semua

kebutuhan secara memadai Dengan kata lain kepuasan kerja merupakan respon

afektif seseorang terhadap suatu pekerjaan Kepuasan kerja ini bersifat individual

tingkat kepuasan antara individu yang satu dengan yang lain berbeda-beda

Biasanya setiap individu akan merasa puas atas pekerjaannya apabila pekerjaan

yang ia lakukan telah sesuai dengan harapan dan tujuan ia bekerja

Menurut para ahli keberhasilan dalam mengelola sumber daya manusia

diindikasikan dengan adanya kepuasan kerja dari para karyawannya

meningkatnya kinerja dan tercapainya tujuan perusahaan Locke (1976) dalam

Ali Turkyilmas dkk (2009) mengartikan kepuasan kerja sebagai pernyataan emosi

yang positif sebagai hasil dari pengakuan terhadap pekerjaan atau pengalaman

dalam bekerja Robbins (2008) mengistilahkan kepuasan kerja sebagai sikap

umum seseorang individu terhadap pekerjaannya selanjutnya dijelaskan pula

bahwa seseorang dengan kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap positif

terhadap pekerjaan itu sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan

pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu Handoko

(2001) menyebutksn bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan

memandang pekerjaan mereka Lebih jauh dikatakan bahwa kepuasan kerja

mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang dapat terlihat dari

sikap positif pekerja terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi pada

lingkungan kerja

Meskipun sekilas pendapat para ahli di atas mengenai kepuasan kerja

berbeda-beda namun pada intinya adalah sama yaitu kepuasan kerja

mencerminkan sikap atau perasaan sesorang terhadap pekerjaannya Kepuasan

kerja menjadi ukuran seberapa besar karyawan menyenangi pekerjaannya dan

merupakan sikap karyawan yang berkaitan dengan keadaan psikologisnya

Ostroff (1992) meneliti kepuasan kerja pada tingkat organisasi Data

kinerja organisasional dikumpulkan dari 298 sekolah-sekolah di Amerika

kepuasan karyawan dan sikap dikumpulkan dari 13808 guru di sekolah-sekolah

tersebut Dari penelitian tersebut diperoleh hasil yang kuat dalam hal kepuasan

kerja pegawai Organisasi-organisasi yang memiliki jumlah banyak pegawai-

pegawai yang puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan dengan organisasi-

organisasi yang memiliki jumlah sedikit pegawai-pegawai yang merasa puas

Pelayanan maksimal karyawan terhadap perusahaan akan tergantung pada apa

yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaan rekan kerja dan supervisor

Kepuasan dan sikap karyawan merupakan sikap penting dalam menentukan

tingkah laku dan respon mereka terhadap pekerjaan sehingga efektivitas

organisasional dapat tercapai

211 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja sangat diperlukan bagi karyawan karena dengan adanya

kepuasan kerja karyawan dapat meningkatkan produktivitas Adanya

ketidakpuasan kerja di antara karyawannya dapat menimbulkan hal-hal yang tidak

menguntungkan bagi perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri Wexley dan

Yukl (1977) dalam Suhartoto (2005) mengemukakan tiga teori tentang kepuasan

kerja yaitu

1 Teori Ketidaksesuaian

Seseorang akan merasakan kepuasan kerja apabila tidak ada perbedaan

antara yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan dalam hal ini batas

minimal kebutuhan telah terpenuhi Jika kebutuhannya telah terpenuhi di atas

batas minimal maka seseorang akan merasa lebih puas Sebaliknya bila batas

minimal kebutuhannya tidak terpenuhi maka seseorang akan merasakan

ketidakpuasan kerja

2 Teori Keadilan

Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia

merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi yang dialami

dalam pekerjaan Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara

membandingkan dirinya dengan orang lain yang dinilai sekelas jabatan sama dan

masa kerja sama Jika perbandingan itu dianggap cukup adil maka ia merasa puas

3 Teori Dua Faktor

Pada dasarnya kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal

yang berbeda Menurut teori ini kepuasan dan ketidakpuasan bukan merupakan

titik yang berlawanan dengan satu titik netral pada pusatnya sepert pandangan

teori sikap kerja konvensional tetapi dua titik yang berbeda Salah satu faktor

ketidakpuasan kerja tidak dapat mengubah menjadi kepuasan tetapi hanya

mengurangi ketidakpuasan

Hezberg dalam Noor (2001) menyatakan bahwa hubungan seorang

individu dengan kerjanya merupakan hubungan dasar yang dapat menentukan

sukses tidaknya individu yang bersangkutan Dikatakan pula bahwa dalam bekerja

ada faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan atau sebaliknya yang

disebutnya sebagai faktor motivasi dan ada faktor-faktor yang tidak menyebabkan

terjadinya kepuasan tetapi hanya berfungsi sebagai faktor pemelihara kepuasan

yang disebut faktor higienis Faktor-faktor tersebut adalah

a Faktor Motivasi prestasi pengakuan pekerjaan itu sendiri tanggung jawab

kemajuan dan pertumbuhan

b Faktor Higienis kebijakan administrasi perusahaan penyeliaan hubungan

dengan penyelia kondisi kerja gaji hubungan denga rekan kerja hubungan

dengan bawahan status dan keamanan

Wexley dan Yukl (1997) dalam Syaiin (2008) mengemukakan bahwa

ketidakpuasan akan memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri

(turnover) dan perilaku agresif (sabotase kesalahan yang disengaja perselisihan

antar karyawan dan atasan dan juga pemogokan) sehingga menyebabkan

menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan

mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut

1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain

2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan

agar kondisi tersebut dapat berubah

3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa

organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik

4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang

tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)

Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan

dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan

akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan

Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan

dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)

kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)

hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari

faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome

(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert

Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan

mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi

kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan

kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan

Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan

keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu

1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang

karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan

menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam

variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja

Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai

pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan

dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan

dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya

sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta

2 Gaji (Pay)

Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai

imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja

organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan

individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki

kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini

dapat dipenuhi oleh perusahaan

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja

diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan

dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak

yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka

semakin tinggi kepuasan kerja tersebut

3 Supervisi

Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya

kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan

tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan

akan mempunyai semangat kerja yang tinggi

4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)

Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja

karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti

membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu

akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai

batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di

antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di

dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud

Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga

mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan

apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan

kepada kepuasan kerja yang meningkat

5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)

Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan

pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang

mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil

kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka

(Robbins2008)

22 Turnover intention

Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat

karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut

Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan

sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk

meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari

pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978

dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal

terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover

intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari

organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit

organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi

Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela

(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)

Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan

organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik

pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya

involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja

(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi

karyawan yang mengalaminya

23 Kinerja Karyawan

Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam

manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan

kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu

Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan

untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut

1 Kualitas

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam

arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun

memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas

2 Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus

aktivitas yang diselesaikan

3 Ketepatan Waktu

Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan

dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan

waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain

4 Efektivitas

Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan

keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan

sumber daya

5 Komitmen Kerja

Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan

dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan

3 METODE PENELITIAN

31 Populasi dan sampel

Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan

objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono

(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel

Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak

semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti

diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang

bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus

Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5

N

n=

1+N (e)2

Keterangan

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5

Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel

sebanyak 129 yaitu

n= 190

1 + 190(005)2

n= 12881 = 129 responden

Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan

tertentu

35 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut

(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan

digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk

uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha

Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau

variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990

dalam Ghozali 2006)

352 Uji Linieritas

Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan

untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf

signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila

penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)

353 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik

terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas

Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas

1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan

adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan

menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa

adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =

1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )

2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali 2006)

3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)

Dasar pengambian keputusannya adalah

- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas

- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka

model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas

354 Uji Hipotesis

1 Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap

besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau

ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan

untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

355 Koefisien Determinasi ( R )2

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)

356 Uji Pengaruh Mediasi

357 Analisis Jalur (Path Analysis)

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path

analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

1 PENDAHULUAN

Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia menuntut adanya persaingan

yang ketat di dalamnya Perusahaan sebagai sebuah organisasi bisnis dengan

tujuan utama untuk mencari laba semaksimal mungkin (di samping misi-misi

lainnya) harus siap untuk berkompetisi Untuk itu perusahaan harus memiliki

manajemen yang efektif dan tentu saja karyawan sebagai aset utama perusahaan

adalah faktor yang mendukung hal tersebut

Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak hanya

bergantung kepada sarana dan prasarana yang ada tetapi juga bergantung pada

kinerja karyawannya Setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan

kineja karyawannya dengan memenuhi kebutuhan karyawan memberikan

perhatian terhadap bawahan dan menempatkan karyawan sebagai bagian dari asset

perusahaan tidak semata-mata menganggap karyawan sebagai pekerja saja

Kondisi yang demikian itu dapat terwujud melalui pendekatan kepuasan kerja

Selama ini kepuasan kerja telah diidentifikasi sebagai variabel yang

memiliki keterkaitan dengan kinerja Penelitian terdahulu telah menunjukkan

adanya pengaruh antara kepuasan kerja terhadap kinerja (Noor 2001) Dari hasil

penelitian terdahulu menunjukkan juga bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain pekerjaan itu sendiri gaji kesempatan promosi

penyelia rekan sekerja tanggung jawab situasi kerja pengakuan terhadap hasil

kerja dan kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan (Mc Gue dan

Gianakis 1997)

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan

mencintai pekerjaannya Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan

prestasi kerja Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan

kombinasi dalam dan luar pekerjaan Kepuasan dalam pekerjaan didefinisikan

sebagai kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh

pujian hasil kerja penempatan perlakuan peralatan dan suasana lingkungan

kerja Sementara kepuasan kerja di luar pekerjaan adalah kepuasan yang dinikmati

di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil

kerjanya agar dapat memenuhi kebutuhan Dengan demikian kombinasi kepuasan

dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap

emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelakasanaan pekerjaannya

(Hasibuan2001202)

Pada kenyataannya banyak karyawan yang beranggapan bahwa mereka

adalah asset perusahaan hanyalah sebuah slogan semata dan masih menganggap

semua itu masih jauh dari kenyataan Hal tersebut terjadi karena adanya

kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan atau dengan kata lain karena adanya

ketidaksesuaian antara pernyataan dengan kebijakan perusahaan hal itu tercermin

terutama ketika perusahaan tidak membayar hak-hak karyawan seperti gaji atau

tunjangan-tunjangan tidak memperdulikan kondisi fisik tempat kerja (yang

berperngaruh pada kenyamanan karyawan) tidak memberikan penghargaan atas

prestasi karyawan bahkan ketika perusahaan harus mengambil tindakan

pemutusan hubungan kerja Karyawan mulai mempertanyakan apakah seperti ini

masih bisa disebut memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan Bukankah

sebagai aset seharusnya perusahaan menjaga dan memperhatikan karyawan

dengan sebaik-baiknya

Ketidakpuasan kerja telah sering diidentifikasikan sebagai suatu alasan

yang penting yang menyebabkan individu meninggalkan pekerjaannya

Ketidakpuasan kerja memiliki suatu pengaruh langsung pada pembentukan

keinginan keluar Robbins (2003) menjelaskan bahwa kepuasan kerja

dihubungkan negatif dengan keluarnya karyawan Tingginya tingkat turnover

intention akan menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan bahkan bisa

membuat perusahaan mengalami frustasi ketika mengetahui proses rekrutmen

yang telah berhasil menjaring staf yang berkualitas pada akhirnya ternyata

menjadi sia-sia karena staf yang direkrut tersebut telah memilih pekerjaan di

perusahaan lain (Toly 2001) Dengan tingginya tingkat turnover pada perusahaan

akan semakin banyak menimbulkan berbagai potensi biaya baik itu biaya

pelatihan yang sudah diinvestasikan pada karyawan tingkat kinerja yang mesti

dikorbankan maupun biaya rekrutmen dan pelatihan kembali (Suwandi dan

Indriantoro1999)

Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada Hotel Horison Semarang

Sebagai hotel yang memiliki lokasi strategis di jantung kota Semarang ini

merupakan salah satu dari 6 cabang Horison grup yang dioperatori secara

professional oleh PTMetropolitan Golden Management Hotel Horison Semarang

telah berdiri sejak 9 tahun yang lalu yaitu pada tahun 2002 dan berlokasi di KH

Ahmad Dahlan No2 Simpang Lima-Semarang

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Devi Ariska selaku staff HRD

Hotel Horison Semarang menyatakan bahwa fenomena mengenai turnover

karyawan di Hotel Horison Semarang sendiri kerap terjadi Pada tahun ini yaitu

terhitung hingga bulan Juli fenomena turnover sendiri mencapai hingga 89

dari total 190 karyawan

Sementara itu selain hasil jumlah turnover karyawan yang diperoleh dari

wawancara dengan pihak Hotel Horison Semarang diperoleh juga laporan

mengenai hunian Hotel Horison Semarang sendiri yang sebesar 709 masih

kalah saing dengan hotel berbintang lain di kawasan simpang lima seperti Hotel

Ciputra dan Hotel Graha Santika dengan masing-masing tingkat hunian sebesar

7988 dan 7179 Ini mencerminkan bahwa kinerja karyawan bisa dijadikan

salah satu faktor yang mempengaruhi menurunnya tingkat hunian di Hotel

Horison Semarang Hal ini didasarkan pada pendapat Sutanto (2002) dalam

Wijayanti (2008) bahwa kinerja karyawan merupakan pengendali operasi

perusahaan sehingga jika kinerja karyawan perusahaan baik maka kinerja

perusahaan akan meningkat dan sebaliknya

Hotel Horison Semarang sebagai salah satu hotel berbintang yang sudah

mempunyai nama besar pada kenyataannya tidak menjamin para karyawannya

untuk tetap bertahan di dalamnya Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa

adanya faktor penyebab mengapa karyawan tersebut keluar Diduga bahwa

faktor kepuasan kerja memegang peranan penting yang cukup signifikandalam

mempengaruhi turnover karyawan apalagi dengan didukung pernyataan dari

DeMicco dan Reid (1988) dalam Andini (2006) yang menyatakan bahwa

keinginan berpindah seseorang juga terkait erat dengan kepuasan kerja

Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut

pengaruh antara variabel kepuaasan kerja turnover intention dan kinerja

karyawan

2 TELAAH TEORI

21 Kepuasan Kerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kepuasan adalah perasaan

senang gembira dan lega karena sudah terpenuhi hasrat hatinya Sementara

kepuasn kerja didefinisikan sebagai keadaan psikis yang menyenangkan yang

dirasakan oleh pekerja di suatu lingkungan pekerjaan karena terpenuhinya semua

kebutuhan secara memadai Dengan kata lain kepuasan kerja merupakan respon

afektif seseorang terhadap suatu pekerjaan Kepuasan kerja ini bersifat individual

tingkat kepuasan antara individu yang satu dengan yang lain berbeda-beda

Biasanya setiap individu akan merasa puas atas pekerjaannya apabila pekerjaan

yang ia lakukan telah sesuai dengan harapan dan tujuan ia bekerja

Menurut para ahli keberhasilan dalam mengelola sumber daya manusia

diindikasikan dengan adanya kepuasan kerja dari para karyawannya

meningkatnya kinerja dan tercapainya tujuan perusahaan Locke (1976) dalam

Ali Turkyilmas dkk (2009) mengartikan kepuasan kerja sebagai pernyataan emosi

yang positif sebagai hasil dari pengakuan terhadap pekerjaan atau pengalaman

dalam bekerja Robbins (2008) mengistilahkan kepuasan kerja sebagai sikap

umum seseorang individu terhadap pekerjaannya selanjutnya dijelaskan pula

bahwa seseorang dengan kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap positif

terhadap pekerjaan itu sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan

pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu Handoko

(2001) menyebutksn bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan

memandang pekerjaan mereka Lebih jauh dikatakan bahwa kepuasan kerja

mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang dapat terlihat dari

sikap positif pekerja terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi pada

lingkungan kerja

Meskipun sekilas pendapat para ahli di atas mengenai kepuasan kerja

berbeda-beda namun pada intinya adalah sama yaitu kepuasan kerja

mencerminkan sikap atau perasaan sesorang terhadap pekerjaannya Kepuasan

kerja menjadi ukuran seberapa besar karyawan menyenangi pekerjaannya dan

merupakan sikap karyawan yang berkaitan dengan keadaan psikologisnya

Ostroff (1992) meneliti kepuasan kerja pada tingkat organisasi Data

kinerja organisasional dikumpulkan dari 298 sekolah-sekolah di Amerika

kepuasan karyawan dan sikap dikumpulkan dari 13808 guru di sekolah-sekolah

tersebut Dari penelitian tersebut diperoleh hasil yang kuat dalam hal kepuasan

kerja pegawai Organisasi-organisasi yang memiliki jumlah banyak pegawai-

pegawai yang puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan dengan organisasi-

organisasi yang memiliki jumlah sedikit pegawai-pegawai yang merasa puas

Pelayanan maksimal karyawan terhadap perusahaan akan tergantung pada apa

yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaan rekan kerja dan supervisor

Kepuasan dan sikap karyawan merupakan sikap penting dalam menentukan

tingkah laku dan respon mereka terhadap pekerjaan sehingga efektivitas

organisasional dapat tercapai

211 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja sangat diperlukan bagi karyawan karena dengan adanya

kepuasan kerja karyawan dapat meningkatkan produktivitas Adanya

ketidakpuasan kerja di antara karyawannya dapat menimbulkan hal-hal yang tidak

menguntungkan bagi perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri Wexley dan

Yukl (1977) dalam Suhartoto (2005) mengemukakan tiga teori tentang kepuasan

kerja yaitu

1 Teori Ketidaksesuaian

Seseorang akan merasakan kepuasan kerja apabila tidak ada perbedaan

antara yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan dalam hal ini batas

minimal kebutuhan telah terpenuhi Jika kebutuhannya telah terpenuhi di atas

batas minimal maka seseorang akan merasa lebih puas Sebaliknya bila batas

minimal kebutuhannya tidak terpenuhi maka seseorang akan merasakan

ketidakpuasan kerja

2 Teori Keadilan

Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia

merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi yang dialami

dalam pekerjaan Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara

membandingkan dirinya dengan orang lain yang dinilai sekelas jabatan sama dan

masa kerja sama Jika perbandingan itu dianggap cukup adil maka ia merasa puas

3 Teori Dua Faktor

Pada dasarnya kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal

yang berbeda Menurut teori ini kepuasan dan ketidakpuasan bukan merupakan

titik yang berlawanan dengan satu titik netral pada pusatnya sepert pandangan

teori sikap kerja konvensional tetapi dua titik yang berbeda Salah satu faktor

ketidakpuasan kerja tidak dapat mengubah menjadi kepuasan tetapi hanya

mengurangi ketidakpuasan

Hezberg dalam Noor (2001) menyatakan bahwa hubungan seorang

individu dengan kerjanya merupakan hubungan dasar yang dapat menentukan

sukses tidaknya individu yang bersangkutan Dikatakan pula bahwa dalam bekerja

ada faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan atau sebaliknya yang

disebutnya sebagai faktor motivasi dan ada faktor-faktor yang tidak menyebabkan

terjadinya kepuasan tetapi hanya berfungsi sebagai faktor pemelihara kepuasan

yang disebut faktor higienis Faktor-faktor tersebut adalah

a Faktor Motivasi prestasi pengakuan pekerjaan itu sendiri tanggung jawab

kemajuan dan pertumbuhan

b Faktor Higienis kebijakan administrasi perusahaan penyeliaan hubungan

dengan penyelia kondisi kerja gaji hubungan denga rekan kerja hubungan

dengan bawahan status dan keamanan

Wexley dan Yukl (1997) dalam Syaiin (2008) mengemukakan bahwa

ketidakpuasan akan memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri

(turnover) dan perilaku agresif (sabotase kesalahan yang disengaja perselisihan

antar karyawan dan atasan dan juga pemogokan) sehingga menyebabkan

menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan

mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut

1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain

2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan

agar kondisi tersebut dapat berubah

3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa

organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik

4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang

tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)

Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan

dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan

akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan

Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan

dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)

kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)

hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari

faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome

(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert

Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan

mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi

kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan

kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan

Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan

keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu

1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang

karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan

menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam

variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja

Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai

pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan

dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan

dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya

sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta

2 Gaji (Pay)

Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai

imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja

organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan

individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki

kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini

dapat dipenuhi oleh perusahaan

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja

diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan

dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak

yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka

semakin tinggi kepuasan kerja tersebut

3 Supervisi

Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya

kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan

tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan

akan mempunyai semangat kerja yang tinggi

4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)

Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja

karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti

membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu

akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai

batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di

antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di

dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud

Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga

mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan

apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan

kepada kepuasan kerja yang meningkat

5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)

Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan

pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang

mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil

kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka

(Robbins2008)

22 Turnover intention

Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat

karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut

Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan

sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk

meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari

pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978

dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal

terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover

intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari

organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit

organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi

Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela

(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)

Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan

organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik

pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya

involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja

(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi

karyawan yang mengalaminya

23 Kinerja Karyawan

Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam

manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan

kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu

Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan

untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut

1 Kualitas

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam

arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun

memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas

2 Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus

aktivitas yang diselesaikan

3 Ketepatan Waktu

Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan

dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan

waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain

4 Efektivitas

Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan

keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan

sumber daya

5 Komitmen Kerja

Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan

dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan

3 METODE PENELITIAN

31 Populasi dan sampel

Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan

objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono

(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel

Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak

semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti

diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang

bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus

Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5

N

n=

1+N (e)2

Keterangan

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5

Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel

sebanyak 129 yaitu

n= 190

1 + 190(005)2

n= 12881 = 129 responden

Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan

tertentu

35 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut

(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan

digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk

uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha

Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau

variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990

dalam Ghozali 2006)

352 Uji Linieritas

Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan

untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf

signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila

penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)

353 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik

terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas

Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas

1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan

adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan

menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa

adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =

1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )

2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali 2006)

3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)

Dasar pengambian keputusannya adalah

- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas

- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka

model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas

354 Uji Hipotesis

1 Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap

besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau

ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan

untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

355 Koefisien Determinasi ( R )2

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)

356 Uji Pengaruh Mediasi

357 Analisis Jalur (Path Analysis)

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path

analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

kerjanya agar dapat memenuhi kebutuhan Dengan demikian kombinasi kepuasan

dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap

emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelakasanaan pekerjaannya

(Hasibuan2001202)

Pada kenyataannya banyak karyawan yang beranggapan bahwa mereka

adalah asset perusahaan hanyalah sebuah slogan semata dan masih menganggap

semua itu masih jauh dari kenyataan Hal tersebut terjadi karena adanya

kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan atau dengan kata lain karena adanya

ketidaksesuaian antara pernyataan dengan kebijakan perusahaan hal itu tercermin

terutama ketika perusahaan tidak membayar hak-hak karyawan seperti gaji atau

tunjangan-tunjangan tidak memperdulikan kondisi fisik tempat kerja (yang

berperngaruh pada kenyamanan karyawan) tidak memberikan penghargaan atas

prestasi karyawan bahkan ketika perusahaan harus mengambil tindakan

pemutusan hubungan kerja Karyawan mulai mempertanyakan apakah seperti ini

masih bisa disebut memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan Bukankah

sebagai aset seharusnya perusahaan menjaga dan memperhatikan karyawan

dengan sebaik-baiknya

Ketidakpuasan kerja telah sering diidentifikasikan sebagai suatu alasan

yang penting yang menyebabkan individu meninggalkan pekerjaannya

Ketidakpuasan kerja memiliki suatu pengaruh langsung pada pembentukan

keinginan keluar Robbins (2003) menjelaskan bahwa kepuasan kerja

dihubungkan negatif dengan keluarnya karyawan Tingginya tingkat turnover

intention akan menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan bahkan bisa

membuat perusahaan mengalami frustasi ketika mengetahui proses rekrutmen

yang telah berhasil menjaring staf yang berkualitas pada akhirnya ternyata

menjadi sia-sia karena staf yang direkrut tersebut telah memilih pekerjaan di

perusahaan lain (Toly 2001) Dengan tingginya tingkat turnover pada perusahaan

akan semakin banyak menimbulkan berbagai potensi biaya baik itu biaya

pelatihan yang sudah diinvestasikan pada karyawan tingkat kinerja yang mesti

dikorbankan maupun biaya rekrutmen dan pelatihan kembali (Suwandi dan

Indriantoro1999)

Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada Hotel Horison Semarang

Sebagai hotel yang memiliki lokasi strategis di jantung kota Semarang ini

merupakan salah satu dari 6 cabang Horison grup yang dioperatori secara

professional oleh PTMetropolitan Golden Management Hotel Horison Semarang

telah berdiri sejak 9 tahun yang lalu yaitu pada tahun 2002 dan berlokasi di KH

Ahmad Dahlan No2 Simpang Lima-Semarang

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Devi Ariska selaku staff HRD

Hotel Horison Semarang menyatakan bahwa fenomena mengenai turnover

karyawan di Hotel Horison Semarang sendiri kerap terjadi Pada tahun ini yaitu

terhitung hingga bulan Juli fenomena turnover sendiri mencapai hingga 89

dari total 190 karyawan

Sementara itu selain hasil jumlah turnover karyawan yang diperoleh dari

wawancara dengan pihak Hotel Horison Semarang diperoleh juga laporan

mengenai hunian Hotel Horison Semarang sendiri yang sebesar 709 masih

kalah saing dengan hotel berbintang lain di kawasan simpang lima seperti Hotel

Ciputra dan Hotel Graha Santika dengan masing-masing tingkat hunian sebesar

7988 dan 7179 Ini mencerminkan bahwa kinerja karyawan bisa dijadikan

salah satu faktor yang mempengaruhi menurunnya tingkat hunian di Hotel

Horison Semarang Hal ini didasarkan pada pendapat Sutanto (2002) dalam

Wijayanti (2008) bahwa kinerja karyawan merupakan pengendali operasi

perusahaan sehingga jika kinerja karyawan perusahaan baik maka kinerja

perusahaan akan meningkat dan sebaliknya

Hotel Horison Semarang sebagai salah satu hotel berbintang yang sudah

mempunyai nama besar pada kenyataannya tidak menjamin para karyawannya

untuk tetap bertahan di dalamnya Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa

adanya faktor penyebab mengapa karyawan tersebut keluar Diduga bahwa

faktor kepuasan kerja memegang peranan penting yang cukup signifikandalam

mempengaruhi turnover karyawan apalagi dengan didukung pernyataan dari

DeMicco dan Reid (1988) dalam Andini (2006) yang menyatakan bahwa

keinginan berpindah seseorang juga terkait erat dengan kepuasan kerja

Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut

pengaruh antara variabel kepuaasan kerja turnover intention dan kinerja

karyawan

2 TELAAH TEORI

21 Kepuasan Kerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kepuasan adalah perasaan

senang gembira dan lega karena sudah terpenuhi hasrat hatinya Sementara

kepuasn kerja didefinisikan sebagai keadaan psikis yang menyenangkan yang

dirasakan oleh pekerja di suatu lingkungan pekerjaan karena terpenuhinya semua

kebutuhan secara memadai Dengan kata lain kepuasan kerja merupakan respon

afektif seseorang terhadap suatu pekerjaan Kepuasan kerja ini bersifat individual

tingkat kepuasan antara individu yang satu dengan yang lain berbeda-beda

Biasanya setiap individu akan merasa puas atas pekerjaannya apabila pekerjaan

yang ia lakukan telah sesuai dengan harapan dan tujuan ia bekerja

Menurut para ahli keberhasilan dalam mengelola sumber daya manusia

diindikasikan dengan adanya kepuasan kerja dari para karyawannya

meningkatnya kinerja dan tercapainya tujuan perusahaan Locke (1976) dalam

Ali Turkyilmas dkk (2009) mengartikan kepuasan kerja sebagai pernyataan emosi

yang positif sebagai hasil dari pengakuan terhadap pekerjaan atau pengalaman

dalam bekerja Robbins (2008) mengistilahkan kepuasan kerja sebagai sikap

umum seseorang individu terhadap pekerjaannya selanjutnya dijelaskan pula

bahwa seseorang dengan kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap positif

terhadap pekerjaan itu sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan

pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu Handoko

(2001) menyebutksn bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan

memandang pekerjaan mereka Lebih jauh dikatakan bahwa kepuasan kerja

mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang dapat terlihat dari

sikap positif pekerja terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi pada

lingkungan kerja

Meskipun sekilas pendapat para ahli di atas mengenai kepuasan kerja

berbeda-beda namun pada intinya adalah sama yaitu kepuasan kerja

mencerminkan sikap atau perasaan sesorang terhadap pekerjaannya Kepuasan

kerja menjadi ukuran seberapa besar karyawan menyenangi pekerjaannya dan

merupakan sikap karyawan yang berkaitan dengan keadaan psikologisnya

Ostroff (1992) meneliti kepuasan kerja pada tingkat organisasi Data

kinerja organisasional dikumpulkan dari 298 sekolah-sekolah di Amerika

kepuasan karyawan dan sikap dikumpulkan dari 13808 guru di sekolah-sekolah

tersebut Dari penelitian tersebut diperoleh hasil yang kuat dalam hal kepuasan

kerja pegawai Organisasi-organisasi yang memiliki jumlah banyak pegawai-

pegawai yang puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan dengan organisasi-

organisasi yang memiliki jumlah sedikit pegawai-pegawai yang merasa puas

Pelayanan maksimal karyawan terhadap perusahaan akan tergantung pada apa

yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaan rekan kerja dan supervisor

Kepuasan dan sikap karyawan merupakan sikap penting dalam menentukan

tingkah laku dan respon mereka terhadap pekerjaan sehingga efektivitas

organisasional dapat tercapai

211 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja sangat diperlukan bagi karyawan karena dengan adanya

kepuasan kerja karyawan dapat meningkatkan produktivitas Adanya

ketidakpuasan kerja di antara karyawannya dapat menimbulkan hal-hal yang tidak

menguntungkan bagi perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri Wexley dan

Yukl (1977) dalam Suhartoto (2005) mengemukakan tiga teori tentang kepuasan

kerja yaitu

1 Teori Ketidaksesuaian

Seseorang akan merasakan kepuasan kerja apabila tidak ada perbedaan

antara yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan dalam hal ini batas

minimal kebutuhan telah terpenuhi Jika kebutuhannya telah terpenuhi di atas

batas minimal maka seseorang akan merasa lebih puas Sebaliknya bila batas

minimal kebutuhannya tidak terpenuhi maka seseorang akan merasakan

ketidakpuasan kerja

2 Teori Keadilan

Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia

merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi yang dialami

dalam pekerjaan Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara

membandingkan dirinya dengan orang lain yang dinilai sekelas jabatan sama dan

masa kerja sama Jika perbandingan itu dianggap cukup adil maka ia merasa puas

3 Teori Dua Faktor

Pada dasarnya kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal

yang berbeda Menurut teori ini kepuasan dan ketidakpuasan bukan merupakan

titik yang berlawanan dengan satu titik netral pada pusatnya sepert pandangan

teori sikap kerja konvensional tetapi dua titik yang berbeda Salah satu faktor

ketidakpuasan kerja tidak dapat mengubah menjadi kepuasan tetapi hanya

mengurangi ketidakpuasan

Hezberg dalam Noor (2001) menyatakan bahwa hubungan seorang

individu dengan kerjanya merupakan hubungan dasar yang dapat menentukan

sukses tidaknya individu yang bersangkutan Dikatakan pula bahwa dalam bekerja

ada faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan atau sebaliknya yang

disebutnya sebagai faktor motivasi dan ada faktor-faktor yang tidak menyebabkan

terjadinya kepuasan tetapi hanya berfungsi sebagai faktor pemelihara kepuasan

yang disebut faktor higienis Faktor-faktor tersebut adalah

a Faktor Motivasi prestasi pengakuan pekerjaan itu sendiri tanggung jawab

kemajuan dan pertumbuhan

b Faktor Higienis kebijakan administrasi perusahaan penyeliaan hubungan

dengan penyelia kondisi kerja gaji hubungan denga rekan kerja hubungan

dengan bawahan status dan keamanan

Wexley dan Yukl (1997) dalam Syaiin (2008) mengemukakan bahwa

ketidakpuasan akan memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri

(turnover) dan perilaku agresif (sabotase kesalahan yang disengaja perselisihan

antar karyawan dan atasan dan juga pemogokan) sehingga menyebabkan

menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan

mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut

1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain

2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan

agar kondisi tersebut dapat berubah

3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa

organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik

4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang

tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)

Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan

dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan

akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan

Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan

dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)

kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)

hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari

faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome

(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert

Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan

mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi

kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan

kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan

Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan

keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu

1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang

karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan

menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam

variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja

Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai

pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan

dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan

dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya

sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta

2 Gaji (Pay)

Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai

imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja

organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan

individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki

kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini

dapat dipenuhi oleh perusahaan

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja

diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan

dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak

yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka

semakin tinggi kepuasan kerja tersebut

3 Supervisi

Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya

kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan

tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan

akan mempunyai semangat kerja yang tinggi

4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)

Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja

karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti

membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu

akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai

batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di

antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di

dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud

Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga

mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan

apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan

kepada kepuasan kerja yang meningkat

5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)

Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan

pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang

mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil

kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka

(Robbins2008)

22 Turnover intention

Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat

karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut

Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan

sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk

meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari

pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978

dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal

terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover

intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari

organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit

organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi

Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela

(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)

Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan

organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik

pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya

involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja

(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi

karyawan yang mengalaminya

23 Kinerja Karyawan

Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam

manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan

kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu

Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan

untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut

1 Kualitas

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam

arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun

memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas

2 Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus

aktivitas yang diselesaikan

3 Ketepatan Waktu

Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan

dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan

waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain

4 Efektivitas

Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan

keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan

sumber daya

5 Komitmen Kerja

Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan

dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan

3 METODE PENELITIAN

31 Populasi dan sampel

Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan

objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono

(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel

Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak

semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti

diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang

bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus

Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5

N

n=

1+N (e)2

Keterangan

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5

Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel

sebanyak 129 yaitu

n= 190

1 + 190(005)2

n= 12881 = 129 responden

Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan

tertentu

35 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut

(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan

digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk

uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha

Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau

variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990

dalam Ghozali 2006)

352 Uji Linieritas

Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan

untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf

signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila

penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)

353 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik

terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas

Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas

1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan

adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan

menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa

adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =

1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )

2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali 2006)

3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)

Dasar pengambian keputusannya adalah

- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas

- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka

model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas

354 Uji Hipotesis

1 Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap

besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau

ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan

untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

355 Koefisien Determinasi ( R )2

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)

356 Uji Pengaruh Mediasi

357 Analisis Jalur (Path Analysis)

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path

analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada Hotel Horison Semarang

Sebagai hotel yang memiliki lokasi strategis di jantung kota Semarang ini

merupakan salah satu dari 6 cabang Horison grup yang dioperatori secara

professional oleh PTMetropolitan Golden Management Hotel Horison Semarang

telah berdiri sejak 9 tahun yang lalu yaitu pada tahun 2002 dan berlokasi di KH

Ahmad Dahlan No2 Simpang Lima-Semarang

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Devi Ariska selaku staff HRD

Hotel Horison Semarang menyatakan bahwa fenomena mengenai turnover

karyawan di Hotel Horison Semarang sendiri kerap terjadi Pada tahun ini yaitu

terhitung hingga bulan Juli fenomena turnover sendiri mencapai hingga 89

dari total 190 karyawan

Sementara itu selain hasil jumlah turnover karyawan yang diperoleh dari

wawancara dengan pihak Hotel Horison Semarang diperoleh juga laporan

mengenai hunian Hotel Horison Semarang sendiri yang sebesar 709 masih

kalah saing dengan hotel berbintang lain di kawasan simpang lima seperti Hotel

Ciputra dan Hotel Graha Santika dengan masing-masing tingkat hunian sebesar

7988 dan 7179 Ini mencerminkan bahwa kinerja karyawan bisa dijadikan

salah satu faktor yang mempengaruhi menurunnya tingkat hunian di Hotel

Horison Semarang Hal ini didasarkan pada pendapat Sutanto (2002) dalam

Wijayanti (2008) bahwa kinerja karyawan merupakan pengendali operasi

perusahaan sehingga jika kinerja karyawan perusahaan baik maka kinerja

perusahaan akan meningkat dan sebaliknya

Hotel Horison Semarang sebagai salah satu hotel berbintang yang sudah

mempunyai nama besar pada kenyataannya tidak menjamin para karyawannya

untuk tetap bertahan di dalamnya Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa

adanya faktor penyebab mengapa karyawan tersebut keluar Diduga bahwa

faktor kepuasan kerja memegang peranan penting yang cukup signifikandalam

mempengaruhi turnover karyawan apalagi dengan didukung pernyataan dari

DeMicco dan Reid (1988) dalam Andini (2006) yang menyatakan bahwa

keinginan berpindah seseorang juga terkait erat dengan kepuasan kerja

Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut

pengaruh antara variabel kepuaasan kerja turnover intention dan kinerja

karyawan

2 TELAAH TEORI

21 Kepuasan Kerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kepuasan adalah perasaan

senang gembira dan lega karena sudah terpenuhi hasrat hatinya Sementara

kepuasn kerja didefinisikan sebagai keadaan psikis yang menyenangkan yang

dirasakan oleh pekerja di suatu lingkungan pekerjaan karena terpenuhinya semua

kebutuhan secara memadai Dengan kata lain kepuasan kerja merupakan respon

afektif seseorang terhadap suatu pekerjaan Kepuasan kerja ini bersifat individual

tingkat kepuasan antara individu yang satu dengan yang lain berbeda-beda

Biasanya setiap individu akan merasa puas atas pekerjaannya apabila pekerjaan

yang ia lakukan telah sesuai dengan harapan dan tujuan ia bekerja

Menurut para ahli keberhasilan dalam mengelola sumber daya manusia

diindikasikan dengan adanya kepuasan kerja dari para karyawannya

meningkatnya kinerja dan tercapainya tujuan perusahaan Locke (1976) dalam

Ali Turkyilmas dkk (2009) mengartikan kepuasan kerja sebagai pernyataan emosi

yang positif sebagai hasil dari pengakuan terhadap pekerjaan atau pengalaman

dalam bekerja Robbins (2008) mengistilahkan kepuasan kerja sebagai sikap

umum seseorang individu terhadap pekerjaannya selanjutnya dijelaskan pula

bahwa seseorang dengan kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap positif

terhadap pekerjaan itu sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan

pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu Handoko

(2001) menyebutksn bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan

memandang pekerjaan mereka Lebih jauh dikatakan bahwa kepuasan kerja

mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang dapat terlihat dari

sikap positif pekerja terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi pada

lingkungan kerja

Meskipun sekilas pendapat para ahli di atas mengenai kepuasan kerja

berbeda-beda namun pada intinya adalah sama yaitu kepuasan kerja

mencerminkan sikap atau perasaan sesorang terhadap pekerjaannya Kepuasan

kerja menjadi ukuran seberapa besar karyawan menyenangi pekerjaannya dan

merupakan sikap karyawan yang berkaitan dengan keadaan psikologisnya

Ostroff (1992) meneliti kepuasan kerja pada tingkat organisasi Data

kinerja organisasional dikumpulkan dari 298 sekolah-sekolah di Amerika

kepuasan karyawan dan sikap dikumpulkan dari 13808 guru di sekolah-sekolah

tersebut Dari penelitian tersebut diperoleh hasil yang kuat dalam hal kepuasan

kerja pegawai Organisasi-organisasi yang memiliki jumlah banyak pegawai-

pegawai yang puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan dengan organisasi-

organisasi yang memiliki jumlah sedikit pegawai-pegawai yang merasa puas

Pelayanan maksimal karyawan terhadap perusahaan akan tergantung pada apa

yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaan rekan kerja dan supervisor

Kepuasan dan sikap karyawan merupakan sikap penting dalam menentukan

tingkah laku dan respon mereka terhadap pekerjaan sehingga efektivitas

organisasional dapat tercapai

211 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja sangat diperlukan bagi karyawan karena dengan adanya

kepuasan kerja karyawan dapat meningkatkan produktivitas Adanya

ketidakpuasan kerja di antara karyawannya dapat menimbulkan hal-hal yang tidak

menguntungkan bagi perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri Wexley dan

Yukl (1977) dalam Suhartoto (2005) mengemukakan tiga teori tentang kepuasan

kerja yaitu

1 Teori Ketidaksesuaian

Seseorang akan merasakan kepuasan kerja apabila tidak ada perbedaan

antara yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan dalam hal ini batas

minimal kebutuhan telah terpenuhi Jika kebutuhannya telah terpenuhi di atas

batas minimal maka seseorang akan merasa lebih puas Sebaliknya bila batas

minimal kebutuhannya tidak terpenuhi maka seseorang akan merasakan

ketidakpuasan kerja

2 Teori Keadilan

Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia

merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi yang dialami

dalam pekerjaan Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara

membandingkan dirinya dengan orang lain yang dinilai sekelas jabatan sama dan

masa kerja sama Jika perbandingan itu dianggap cukup adil maka ia merasa puas

3 Teori Dua Faktor

Pada dasarnya kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal

yang berbeda Menurut teori ini kepuasan dan ketidakpuasan bukan merupakan

titik yang berlawanan dengan satu titik netral pada pusatnya sepert pandangan

teori sikap kerja konvensional tetapi dua titik yang berbeda Salah satu faktor

ketidakpuasan kerja tidak dapat mengubah menjadi kepuasan tetapi hanya

mengurangi ketidakpuasan

Hezberg dalam Noor (2001) menyatakan bahwa hubungan seorang

individu dengan kerjanya merupakan hubungan dasar yang dapat menentukan

sukses tidaknya individu yang bersangkutan Dikatakan pula bahwa dalam bekerja

ada faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan atau sebaliknya yang

disebutnya sebagai faktor motivasi dan ada faktor-faktor yang tidak menyebabkan

terjadinya kepuasan tetapi hanya berfungsi sebagai faktor pemelihara kepuasan

yang disebut faktor higienis Faktor-faktor tersebut adalah

a Faktor Motivasi prestasi pengakuan pekerjaan itu sendiri tanggung jawab

kemajuan dan pertumbuhan

b Faktor Higienis kebijakan administrasi perusahaan penyeliaan hubungan

dengan penyelia kondisi kerja gaji hubungan denga rekan kerja hubungan

dengan bawahan status dan keamanan

Wexley dan Yukl (1997) dalam Syaiin (2008) mengemukakan bahwa

ketidakpuasan akan memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri

(turnover) dan perilaku agresif (sabotase kesalahan yang disengaja perselisihan

antar karyawan dan atasan dan juga pemogokan) sehingga menyebabkan

menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan

mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut

1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain

2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan

agar kondisi tersebut dapat berubah

3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa

organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik

4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang

tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)

Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan

dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan

akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan

Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan

dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)

kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)

hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari

faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome

(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert

Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan

mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi

kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan

kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan

Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan

keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu

1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang

karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan

menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam

variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja

Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai

pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan

dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan

dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya

sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta

2 Gaji (Pay)

Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai

imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja

organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan

individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki

kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini

dapat dipenuhi oleh perusahaan

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja

diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan

dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak

yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka

semakin tinggi kepuasan kerja tersebut

3 Supervisi

Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya

kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan

tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan

akan mempunyai semangat kerja yang tinggi

4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)

Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja

karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti

membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu

akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai

batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di

antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di

dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud

Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga

mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan

apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan

kepada kepuasan kerja yang meningkat

5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)

Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan

pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang

mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil

kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka

(Robbins2008)

22 Turnover intention

Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat

karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut

Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan

sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk

meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari

pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978

dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal

terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover

intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari

organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit

organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi

Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela

(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)

Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan

organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik

pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya

involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja

(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi

karyawan yang mengalaminya

23 Kinerja Karyawan

Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam

manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan

kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu

Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan

untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut

1 Kualitas

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam

arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun

memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas

2 Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus

aktivitas yang diselesaikan

3 Ketepatan Waktu

Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan

dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan

waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain

4 Efektivitas

Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan

keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan

sumber daya

5 Komitmen Kerja

Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan

dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan

3 METODE PENELITIAN

31 Populasi dan sampel

Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan

objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono

(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel

Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak

semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti

diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang

bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus

Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5

N

n=

1+N (e)2

Keterangan

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5

Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel

sebanyak 129 yaitu

n= 190

1 + 190(005)2

n= 12881 = 129 responden

Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan

tertentu

35 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut

(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan

digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk

uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha

Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau

variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990

dalam Ghozali 2006)

352 Uji Linieritas

Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan

untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf

signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila

penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)

353 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik

terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas

Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas

1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan

adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan

menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa

adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =

1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )

2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali 2006)

3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)

Dasar pengambian keputusannya adalah

- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas

- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka

model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas

354 Uji Hipotesis

1 Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap

besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau

ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan

untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

355 Koefisien Determinasi ( R )2

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)

356 Uji Pengaruh Mediasi

357 Analisis Jalur (Path Analysis)

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path

analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

pengaruh antara variabel kepuaasan kerja turnover intention dan kinerja

karyawan

2 TELAAH TEORI

21 Kepuasan Kerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kepuasan adalah perasaan

senang gembira dan lega karena sudah terpenuhi hasrat hatinya Sementara

kepuasn kerja didefinisikan sebagai keadaan psikis yang menyenangkan yang

dirasakan oleh pekerja di suatu lingkungan pekerjaan karena terpenuhinya semua

kebutuhan secara memadai Dengan kata lain kepuasan kerja merupakan respon

afektif seseorang terhadap suatu pekerjaan Kepuasan kerja ini bersifat individual

tingkat kepuasan antara individu yang satu dengan yang lain berbeda-beda

Biasanya setiap individu akan merasa puas atas pekerjaannya apabila pekerjaan

yang ia lakukan telah sesuai dengan harapan dan tujuan ia bekerja

Menurut para ahli keberhasilan dalam mengelola sumber daya manusia

diindikasikan dengan adanya kepuasan kerja dari para karyawannya

meningkatnya kinerja dan tercapainya tujuan perusahaan Locke (1976) dalam

Ali Turkyilmas dkk (2009) mengartikan kepuasan kerja sebagai pernyataan emosi

yang positif sebagai hasil dari pengakuan terhadap pekerjaan atau pengalaman

dalam bekerja Robbins (2008) mengistilahkan kepuasan kerja sebagai sikap

umum seseorang individu terhadap pekerjaannya selanjutnya dijelaskan pula

bahwa seseorang dengan kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap positif

terhadap pekerjaan itu sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan

pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu Handoko

(2001) menyebutksn bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan

memandang pekerjaan mereka Lebih jauh dikatakan bahwa kepuasan kerja

mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang dapat terlihat dari

sikap positif pekerja terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi pada

lingkungan kerja

Meskipun sekilas pendapat para ahli di atas mengenai kepuasan kerja

berbeda-beda namun pada intinya adalah sama yaitu kepuasan kerja

mencerminkan sikap atau perasaan sesorang terhadap pekerjaannya Kepuasan

kerja menjadi ukuran seberapa besar karyawan menyenangi pekerjaannya dan

merupakan sikap karyawan yang berkaitan dengan keadaan psikologisnya

Ostroff (1992) meneliti kepuasan kerja pada tingkat organisasi Data

kinerja organisasional dikumpulkan dari 298 sekolah-sekolah di Amerika

kepuasan karyawan dan sikap dikumpulkan dari 13808 guru di sekolah-sekolah

tersebut Dari penelitian tersebut diperoleh hasil yang kuat dalam hal kepuasan

kerja pegawai Organisasi-organisasi yang memiliki jumlah banyak pegawai-

pegawai yang puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan dengan organisasi-

organisasi yang memiliki jumlah sedikit pegawai-pegawai yang merasa puas

Pelayanan maksimal karyawan terhadap perusahaan akan tergantung pada apa

yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaan rekan kerja dan supervisor

Kepuasan dan sikap karyawan merupakan sikap penting dalam menentukan

tingkah laku dan respon mereka terhadap pekerjaan sehingga efektivitas

organisasional dapat tercapai

211 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja sangat diperlukan bagi karyawan karena dengan adanya

kepuasan kerja karyawan dapat meningkatkan produktivitas Adanya

ketidakpuasan kerja di antara karyawannya dapat menimbulkan hal-hal yang tidak

menguntungkan bagi perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri Wexley dan

Yukl (1977) dalam Suhartoto (2005) mengemukakan tiga teori tentang kepuasan

kerja yaitu

1 Teori Ketidaksesuaian

Seseorang akan merasakan kepuasan kerja apabila tidak ada perbedaan

antara yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan dalam hal ini batas

minimal kebutuhan telah terpenuhi Jika kebutuhannya telah terpenuhi di atas

batas minimal maka seseorang akan merasa lebih puas Sebaliknya bila batas

minimal kebutuhannya tidak terpenuhi maka seseorang akan merasakan

ketidakpuasan kerja

2 Teori Keadilan

Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia

merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi yang dialami

dalam pekerjaan Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara

membandingkan dirinya dengan orang lain yang dinilai sekelas jabatan sama dan

masa kerja sama Jika perbandingan itu dianggap cukup adil maka ia merasa puas

3 Teori Dua Faktor

Pada dasarnya kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal

yang berbeda Menurut teori ini kepuasan dan ketidakpuasan bukan merupakan

titik yang berlawanan dengan satu titik netral pada pusatnya sepert pandangan

teori sikap kerja konvensional tetapi dua titik yang berbeda Salah satu faktor

ketidakpuasan kerja tidak dapat mengubah menjadi kepuasan tetapi hanya

mengurangi ketidakpuasan

Hezberg dalam Noor (2001) menyatakan bahwa hubungan seorang

individu dengan kerjanya merupakan hubungan dasar yang dapat menentukan

sukses tidaknya individu yang bersangkutan Dikatakan pula bahwa dalam bekerja

ada faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan atau sebaliknya yang

disebutnya sebagai faktor motivasi dan ada faktor-faktor yang tidak menyebabkan

terjadinya kepuasan tetapi hanya berfungsi sebagai faktor pemelihara kepuasan

yang disebut faktor higienis Faktor-faktor tersebut adalah

a Faktor Motivasi prestasi pengakuan pekerjaan itu sendiri tanggung jawab

kemajuan dan pertumbuhan

b Faktor Higienis kebijakan administrasi perusahaan penyeliaan hubungan

dengan penyelia kondisi kerja gaji hubungan denga rekan kerja hubungan

dengan bawahan status dan keamanan

Wexley dan Yukl (1997) dalam Syaiin (2008) mengemukakan bahwa

ketidakpuasan akan memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri

(turnover) dan perilaku agresif (sabotase kesalahan yang disengaja perselisihan

antar karyawan dan atasan dan juga pemogokan) sehingga menyebabkan

menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan

mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut

1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain

2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan

agar kondisi tersebut dapat berubah

3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa

organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik

4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang

tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)

Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan

dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan

akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan

Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan

dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)

kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)

hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari

faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome

(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert

Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan

mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi

kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan

kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan

Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan

keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu

1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang

karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan

menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam

variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja

Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai

pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan

dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan

dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya

sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta

2 Gaji (Pay)

Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai

imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja

organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan

individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki

kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini

dapat dipenuhi oleh perusahaan

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja

diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan

dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak

yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka

semakin tinggi kepuasan kerja tersebut

3 Supervisi

Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya

kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan

tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan

akan mempunyai semangat kerja yang tinggi

4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)

Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja

karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti

membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu

akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai

batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di

antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di

dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud

Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga

mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan

apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan

kepada kepuasan kerja yang meningkat

5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)

Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan

pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang

mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil

kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka

(Robbins2008)

22 Turnover intention

Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat

karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut

Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan

sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk

meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari

pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978

dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal

terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover

intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari

organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit

organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi

Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela

(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)

Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan

organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik

pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya

involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja

(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi

karyawan yang mengalaminya

23 Kinerja Karyawan

Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam

manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan

kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu

Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan

untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut

1 Kualitas

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam

arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun

memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas

2 Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus

aktivitas yang diselesaikan

3 Ketepatan Waktu

Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan

dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan

waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain

4 Efektivitas

Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan

keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan

sumber daya

5 Komitmen Kerja

Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan

dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan

3 METODE PENELITIAN

31 Populasi dan sampel

Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan

objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono

(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel

Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak

semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti

diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang

bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus

Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5

N

n=

1+N (e)2

Keterangan

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5

Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel

sebanyak 129 yaitu

n= 190

1 + 190(005)2

n= 12881 = 129 responden

Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan

tertentu

35 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut

(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan

digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk

uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha

Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau

variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990

dalam Ghozali 2006)

352 Uji Linieritas

Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan

untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf

signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila

penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)

353 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik

terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas

Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas

1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan

adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan

menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa

adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =

1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )

2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali 2006)

3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)

Dasar pengambian keputusannya adalah

- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas

- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka

model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas

354 Uji Hipotesis

1 Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap

besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau

ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan

untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

355 Koefisien Determinasi ( R )2

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)

356 Uji Pengaruh Mediasi

357 Analisis Jalur (Path Analysis)

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path

analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

Meskipun sekilas pendapat para ahli di atas mengenai kepuasan kerja

berbeda-beda namun pada intinya adalah sama yaitu kepuasan kerja

mencerminkan sikap atau perasaan sesorang terhadap pekerjaannya Kepuasan

kerja menjadi ukuran seberapa besar karyawan menyenangi pekerjaannya dan

merupakan sikap karyawan yang berkaitan dengan keadaan psikologisnya

Ostroff (1992) meneliti kepuasan kerja pada tingkat organisasi Data

kinerja organisasional dikumpulkan dari 298 sekolah-sekolah di Amerika

kepuasan karyawan dan sikap dikumpulkan dari 13808 guru di sekolah-sekolah

tersebut Dari penelitian tersebut diperoleh hasil yang kuat dalam hal kepuasan

kerja pegawai Organisasi-organisasi yang memiliki jumlah banyak pegawai-

pegawai yang puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan dengan organisasi-

organisasi yang memiliki jumlah sedikit pegawai-pegawai yang merasa puas

Pelayanan maksimal karyawan terhadap perusahaan akan tergantung pada apa

yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaan rekan kerja dan supervisor

Kepuasan dan sikap karyawan merupakan sikap penting dalam menentukan

tingkah laku dan respon mereka terhadap pekerjaan sehingga efektivitas

organisasional dapat tercapai

211 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja sangat diperlukan bagi karyawan karena dengan adanya

kepuasan kerja karyawan dapat meningkatkan produktivitas Adanya

ketidakpuasan kerja di antara karyawannya dapat menimbulkan hal-hal yang tidak

menguntungkan bagi perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri Wexley dan

Yukl (1977) dalam Suhartoto (2005) mengemukakan tiga teori tentang kepuasan

kerja yaitu

1 Teori Ketidaksesuaian

Seseorang akan merasakan kepuasan kerja apabila tidak ada perbedaan

antara yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan dalam hal ini batas

minimal kebutuhan telah terpenuhi Jika kebutuhannya telah terpenuhi di atas

batas minimal maka seseorang akan merasa lebih puas Sebaliknya bila batas

minimal kebutuhannya tidak terpenuhi maka seseorang akan merasakan

ketidakpuasan kerja

2 Teori Keadilan

Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia

merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi yang dialami

dalam pekerjaan Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara

membandingkan dirinya dengan orang lain yang dinilai sekelas jabatan sama dan

masa kerja sama Jika perbandingan itu dianggap cukup adil maka ia merasa puas

3 Teori Dua Faktor

Pada dasarnya kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal

yang berbeda Menurut teori ini kepuasan dan ketidakpuasan bukan merupakan

titik yang berlawanan dengan satu titik netral pada pusatnya sepert pandangan

teori sikap kerja konvensional tetapi dua titik yang berbeda Salah satu faktor

ketidakpuasan kerja tidak dapat mengubah menjadi kepuasan tetapi hanya

mengurangi ketidakpuasan

Hezberg dalam Noor (2001) menyatakan bahwa hubungan seorang

individu dengan kerjanya merupakan hubungan dasar yang dapat menentukan

sukses tidaknya individu yang bersangkutan Dikatakan pula bahwa dalam bekerja

ada faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan atau sebaliknya yang

disebutnya sebagai faktor motivasi dan ada faktor-faktor yang tidak menyebabkan

terjadinya kepuasan tetapi hanya berfungsi sebagai faktor pemelihara kepuasan

yang disebut faktor higienis Faktor-faktor tersebut adalah

a Faktor Motivasi prestasi pengakuan pekerjaan itu sendiri tanggung jawab

kemajuan dan pertumbuhan

b Faktor Higienis kebijakan administrasi perusahaan penyeliaan hubungan

dengan penyelia kondisi kerja gaji hubungan denga rekan kerja hubungan

dengan bawahan status dan keamanan

Wexley dan Yukl (1997) dalam Syaiin (2008) mengemukakan bahwa

ketidakpuasan akan memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri

(turnover) dan perilaku agresif (sabotase kesalahan yang disengaja perselisihan

antar karyawan dan atasan dan juga pemogokan) sehingga menyebabkan

menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan

mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut

1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain

2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan

agar kondisi tersebut dapat berubah

3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa

organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik

4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang

tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)

Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan

dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan

akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan

Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan

dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)

kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)

hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari

faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome

(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert

Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan

mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi

kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan

kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan

Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan

keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu

1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang

karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan

menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam

variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja

Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai

pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan

dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan

dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya

sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta

2 Gaji (Pay)

Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai

imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja

organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan

individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki

kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini

dapat dipenuhi oleh perusahaan

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja

diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan

dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak

yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka

semakin tinggi kepuasan kerja tersebut

3 Supervisi

Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya

kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan

tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan

akan mempunyai semangat kerja yang tinggi

4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)

Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja

karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti

membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu

akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai

batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di

antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di

dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud

Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga

mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan

apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan

kepada kepuasan kerja yang meningkat

5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)

Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan

pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang

mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil

kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka

(Robbins2008)

22 Turnover intention

Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat

karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut

Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan

sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk

meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari

pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978

dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal

terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover

intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari

organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit

organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi

Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela

(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)

Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan

organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik

pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya

involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja

(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi

karyawan yang mengalaminya

23 Kinerja Karyawan

Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam

manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan

kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu

Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan

untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut

1 Kualitas

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam

arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun

memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas

2 Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus

aktivitas yang diselesaikan

3 Ketepatan Waktu

Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan

dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan

waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain

4 Efektivitas

Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan

keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan

sumber daya

5 Komitmen Kerja

Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan

dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan

3 METODE PENELITIAN

31 Populasi dan sampel

Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan

objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono

(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel

Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak

semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti

diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang

bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus

Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5

N

n=

1+N (e)2

Keterangan

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5

Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel

sebanyak 129 yaitu

n= 190

1 + 190(005)2

n= 12881 = 129 responden

Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan

tertentu

35 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut

(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan

digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk

uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha

Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau

variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990

dalam Ghozali 2006)

352 Uji Linieritas

Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan

untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf

signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila

penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)

353 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik

terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas

Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas

1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan

adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan

menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa

adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =

1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )

2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali 2006)

3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)

Dasar pengambian keputusannya adalah

- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas

- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka

model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas

354 Uji Hipotesis

1 Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap

besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau

ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan

untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

355 Koefisien Determinasi ( R )2

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)

356 Uji Pengaruh Mediasi

357 Analisis Jalur (Path Analysis)

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path

analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

2 Teori Keadilan

Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia

merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi yang dialami

dalam pekerjaan Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara

membandingkan dirinya dengan orang lain yang dinilai sekelas jabatan sama dan

masa kerja sama Jika perbandingan itu dianggap cukup adil maka ia merasa puas

3 Teori Dua Faktor

Pada dasarnya kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal

yang berbeda Menurut teori ini kepuasan dan ketidakpuasan bukan merupakan

titik yang berlawanan dengan satu titik netral pada pusatnya sepert pandangan

teori sikap kerja konvensional tetapi dua titik yang berbeda Salah satu faktor

ketidakpuasan kerja tidak dapat mengubah menjadi kepuasan tetapi hanya

mengurangi ketidakpuasan

Hezberg dalam Noor (2001) menyatakan bahwa hubungan seorang

individu dengan kerjanya merupakan hubungan dasar yang dapat menentukan

sukses tidaknya individu yang bersangkutan Dikatakan pula bahwa dalam bekerja

ada faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan atau sebaliknya yang

disebutnya sebagai faktor motivasi dan ada faktor-faktor yang tidak menyebabkan

terjadinya kepuasan tetapi hanya berfungsi sebagai faktor pemelihara kepuasan

yang disebut faktor higienis Faktor-faktor tersebut adalah

a Faktor Motivasi prestasi pengakuan pekerjaan itu sendiri tanggung jawab

kemajuan dan pertumbuhan

b Faktor Higienis kebijakan administrasi perusahaan penyeliaan hubungan

dengan penyelia kondisi kerja gaji hubungan denga rekan kerja hubungan

dengan bawahan status dan keamanan

Wexley dan Yukl (1997) dalam Syaiin (2008) mengemukakan bahwa

ketidakpuasan akan memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri

(turnover) dan perilaku agresif (sabotase kesalahan yang disengaja perselisihan

antar karyawan dan atasan dan juga pemogokan) sehingga menyebabkan

menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan

mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut

1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain

2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan

agar kondisi tersebut dapat berubah

3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa

organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik

4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang

tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)

Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan

dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan

akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan

Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan

dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)

kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)

hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari

faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome

(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert

Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan

mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi

kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan

kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan

Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan

keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu

1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang

karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan

menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam

variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja

Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai

pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan

dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan

dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya

sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta

2 Gaji (Pay)

Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai

imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja

organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan

individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki

kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini

dapat dipenuhi oleh perusahaan

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja

diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan

dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak

yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka

semakin tinggi kepuasan kerja tersebut

3 Supervisi

Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya

kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan

tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan

akan mempunyai semangat kerja yang tinggi

4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)

Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja

karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti

membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu

akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai

batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di

antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di

dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud

Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga

mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan

apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan

kepada kepuasan kerja yang meningkat

5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)

Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan

pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang

mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil

kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka

(Robbins2008)

22 Turnover intention

Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat

karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut

Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan

sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk

meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari

pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978

dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal

terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover

intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari

organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit

organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi

Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela

(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)

Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan

organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik

pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya

involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja

(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi

karyawan yang mengalaminya

23 Kinerja Karyawan

Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam

manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan

kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu

Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan

untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut

1 Kualitas

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam

arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun

memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas

2 Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus

aktivitas yang diselesaikan

3 Ketepatan Waktu

Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan

dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan

waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain

4 Efektivitas

Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan

keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan

sumber daya

5 Komitmen Kerja

Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan

dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan

3 METODE PENELITIAN

31 Populasi dan sampel

Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan

objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono

(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel

Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak

semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti

diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang

bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus

Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5

N

n=

1+N (e)2

Keterangan

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5

Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel

sebanyak 129 yaitu

n= 190

1 + 190(005)2

n= 12881 = 129 responden

Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan

tertentu

35 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut

(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan

digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk

uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha

Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau

variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990

dalam Ghozali 2006)

352 Uji Linieritas

Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan

untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf

signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila

penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)

353 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik

terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas

Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas

1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan

adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan

menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa

adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =

1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )

2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali 2006)

3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)

Dasar pengambian keputusannya adalah

- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas

- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka

model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas

354 Uji Hipotesis

1 Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap

besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau

ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan

untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

355 Koefisien Determinasi ( R )2

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)

356 Uji Pengaruh Mediasi

357 Analisis Jalur (Path Analysis)

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path

analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan

mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut

1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain

2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan

agar kondisi tersebut dapat berubah

3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa

organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik

4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang

tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)

Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan

dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan

akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan

Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan

dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)

kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)

hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari

faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome

(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert

Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan

mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi

kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan

kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan

Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan

keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu

1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang

karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan

menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam

variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja

Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai

pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan

dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan

dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya

sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta

2 Gaji (Pay)

Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai

imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja

organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan

individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki

kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini

dapat dipenuhi oleh perusahaan

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja

diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan

dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak

yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka

semakin tinggi kepuasan kerja tersebut

3 Supervisi

Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya

kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan

tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan

akan mempunyai semangat kerja yang tinggi

4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)

Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja

karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti

membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu

akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai

batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di

antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di

dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud

Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga

mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan

apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan

kepada kepuasan kerja yang meningkat

5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)

Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan

pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang

mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil

kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka

(Robbins2008)

22 Turnover intention

Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat

karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut

Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan

sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk

meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari

pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978

dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal

terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover

intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari

organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit

organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi

Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela

(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)

Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan

organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik

pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya

involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja

(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi

karyawan yang mengalaminya

23 Kinerja Karyawan

Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam

manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan

kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu

Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan

untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut

1 Kualitas

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam

arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun

memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas

2 Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus

aktivitas yang diselesaikan

3 Ketepatan Waktu

Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan

dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan

waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain

4 Efektivitas

Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan

keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan

sumber daya

5 Komitmen Kerja

Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan

dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan

3 METODE PENELITIAN

31 Populasi dan sampel

Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan

objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono

(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel

Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak

semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti

diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang

bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus

Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5

N

n=

1+N (e)2

Keterangan

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5

Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel

sebanyak 129 yaitu

n= 190

1 + 190(005)2

n= 12881 = 129 responden

Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan

tertentu

35 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut

(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan

digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk

uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha

Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau

variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990

dalam Ghozali 2006)

352 Uji Linieritas

Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan

untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf

signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila

penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)

353 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik

terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas

Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas

1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan

adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan

menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa

adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =

1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )

2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali 2006)

3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)

Dasar pengambian keputusannya adalah

- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas

- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka

model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas

354 Uji Hipotesis

1 Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap

besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau

ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan

untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

355 Koefisien Determinasi ( R )2

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)

356 Uji Pengaruh Mediasi

357 Analisis Jalur (Path Analysis)

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path

analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan

dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya

sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta

2 Gaji (Pay)

Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai

imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja

organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan

individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki

kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini

dapat dipenuhi oleh perusahaan

Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja

diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan

dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak

yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka

semakin tinggi kepuasan kerja tersebut

3 Supervisi

Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya

kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan

tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan

akan mempunyai semangat kerja yang tinggi

4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)

Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja

karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti

membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu

akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai

batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di

antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di

dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud

Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga

mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan

apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan

kepada kepuasan kerja yang meningkat

5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)

Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan

pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang

mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil

kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka

(Robbins2008)

22 Turnover intention

Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat

karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut

Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan

sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk

meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari

pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978

dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal

terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover

intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari

organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit

organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi

Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela

(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)

Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan

organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik

pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya

involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja

(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi

karyawan yang mengalaminya

23 Kinerja Karyawan

Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam

manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan

kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu

Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan

untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut

1 Kualitas

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam

arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun

memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas

2 Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus

aktivitas yang diselesaikan

3 Ketepatan Waktu

Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan

dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan

waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain

4 Efektivitas

Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan

keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan

sumber daya

5 Komitmen Kerja

Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan

dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan

3 METODE PENELITIAN

31 Populasi dan sampel

Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan

objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono

(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel

Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak

semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti

diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang

bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus

Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5

N

n=

1+N (e)2

Keterangan

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5

Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel

sebanyak 129 yaitu

n= 190

1 + 190(005)2

n= 12881 = 129 responden

Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan

tertentu

35 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut

(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan

digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk

uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha

Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau

variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990

dalam Ghozali 2006)

352 Uji Linieritas

Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan

untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf

signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila

penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)

353 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik

terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas

Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas

1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan

adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan

menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa

adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =

1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )

2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali 2006)

3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)

Dasar pengambian keputusannya adalah

- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas

- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka

model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas

354 Uji Hipotesis

1 Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap

besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau

ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan

untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

355 Koefisien Determinasi ( R )2

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)

356 Uji Pengaruh Mediasi

357 Analisis Jalur (Path Analysis)

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path

analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan

kepada kepuasan kerja yang meningkat

5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)

Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan

pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang

mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil

kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka

(Robbins2008)

22 Turnover intention

Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat

karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut

Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan

sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk

meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari

pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978

dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal

terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover

intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari

organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit

organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi

Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela

(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)

Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan

organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik

pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya

involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja

(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi

karyawan yang mengalaminya

23 Kinerja Karyawan

Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam

manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan

kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu

Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan

untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut

1 Kualitas

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam

arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun

memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas

2 Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus

aktivitas yang diselesaikan

3 Ketepatan Waktu

Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan

dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan

waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain

4 Efektivitas

Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan

keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan

sumber daya

5 Komitmen Kerja

Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan

dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan

3 METODE PENELITIAN

31 Populasi dan sampel

Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan

objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono

(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel

Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak

semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti

diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang

bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus

Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5

N

n=

1+N (e)2

Keterangan

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5

Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel

sebanyak 129 yaitu

n= 190

1 + 190(005)2

n= 12881 = 129 responden

Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan

tertentu

35 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut

(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan

digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk

uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha

Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau

variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990

dalam Ghozali 2006)

352 Uji Linieritas

Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan

untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf

signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila

penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)

353 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik

terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas

Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas

1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan

adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan

menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa

adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =

1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )

2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali 2006)

3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)

Dasar pengambian keputusannya adalah

- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas

- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka

model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas

354 Uji Hipotesis

1 Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap

besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau

ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan

untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

355 Koefisien Determinasi ( R )2

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)

356 Uji Pengaruh Mediasi

357 Analisis Jalur (Path Analysis)

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path

analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

23 Kinerja Karyawan

Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam

manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan

kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu

Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan

untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut

1 Kualitas

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam

arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun

memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas

2 Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus

aktivitas yang diselesaikan

3 Ketepatan Waktu

Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan

dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan

waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain

4 Efektivitas

Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan

keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan

sumber daya

5 Komitmen Kerja

Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan

dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan

3 METODE PENELITIAN

31 Populasi dan sampel

Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan

objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono

(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel

Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak

semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti

diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang

bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus

Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5

N

n=

1+N (e)2

Keterangan

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5

Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel

sebanyak 129 yaitu

n= 190

1 + 190(005)2

n= 12881 = 129 responden

Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan

tertentu

35 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut

(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan

digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk

uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha

Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau

variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990

dalam Ghozali 2006)

352 Uji Linieritas

Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan

untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf

signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila

penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)

353 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik

terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas

Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas

1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan

adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan

menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa

adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =

1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )

2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali 2006)

3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)

Dasar pengambian keputusannya adalah

- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas

- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka

model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas

354 Uji Hipotesis

1 Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap

besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau

ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan

untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

355 Koefisien Determinasi ( R )2

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)

356 Uji Pengaruh Mediasi

357 Analisis Jalur (Path Analysis)

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path

analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel

Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak

semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti

diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang

bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus

Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5

N

n=

1+N (e)2

Keterangan

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5

Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel

sebanyak 129 yaitu

n= 190

1 + 190(005)2

n= 12881 = 129 responden

Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan

tertentu

35 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut

(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan

digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk

uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha

Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau

variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990

dalam Ghozali 2006)

352 Uji Linieritas

Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan

untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf

signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila

penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)

353 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik

terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas

Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas

1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan

adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan

menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa

adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =

1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )

2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali 2006)

3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)

Dasar pengambian keputusannya adalah

- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas

- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka

model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas

354 Uji Hipotesis

1 Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap

besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau

ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan

untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

355 Koefisien Determinasi ( R )2

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)

356 Uji Pengaruh Mediasi

357 Analisis Jalur (Path Analysis)

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path

analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut

(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan

digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk

uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha

Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau

variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990

dalam Ghozali 2006)

352 Uji Linieritas

Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun

mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan

untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf

signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila

penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)

353 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik

terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas

Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas

1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan

adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan

menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa

adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =

1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )

2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali 2006)

3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)

Dasar pengambian keputusannya adalah

- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas

- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka

model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas

354 Uji Hipotesis

1 Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap

besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau

ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan

untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

355 Koefisien Determinasi ( R )2

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)

356 Uji Pengaruh Mediasi

357 Analisis Jalur (Path Analysis)

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path

analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa

adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =

1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )

2 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik

yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model

regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali 2006)

3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)

Dasar pengambian keputusannya adalah

- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas

- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka

model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas

354 Uji Hipotesis

1 Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap

besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau

ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan

untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

355 Koefisien Determinasi ( R )2

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)

356 Uji Pengaruh Mediasi

357 Analisis Jalur (Path Analysis)

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path

analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

1 Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap

besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan

nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau

ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan

untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Uji t

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas

signifikansi yaitu

a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima

355 Koefisien Determinasi ( R )2

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)

356 Uji Pengaruh Mediasi

357 Analisis Jalur (Path Analysis)

Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi

memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path

analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah

menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat

digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar

variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah

anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung

terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga

yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel

independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini

berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh

variabel (Ghazali 2005)

Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh

turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut

Gambar 31

Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1

e2

p2 p3

p1

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu

dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2

Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di

jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang

dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda

yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api

Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang

tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan

indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang

ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf

internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat

kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet

hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk

perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi

hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat

baik

Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison

Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi

perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan

ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan

Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan

pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan

pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan

Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi

yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran

perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)

Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity

(ketulusan) ldquo

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

42 Kepuasan Kerja

Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan

sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja

akan dijelaskan pada tabel 45

Tabel 45

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pertanyaan Skor Total Indeks

1 2 3 4 5

Pekerjaan saya sangat

menarik 0 6 186 204 65 461

922

Saya merasa senang dengan

tingkat tanggung jawab

dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465

93

Saya merasa dibayar dengan

gaji yang adil untuk

pekerjaan yang saya

kerjakan 1 16 222 148 45 432

864

Tunjangan yang saya terima

cukup banyak 1 24 210 148 45 428

856

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka memberikan

dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489

978

Para manajer (supervisor)

yang saya bekerja untuk

mereka mempunyai

motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511

1022

Saya menikmati bekerja

dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532

1064

Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

yang bertanggung jawab 1026

Jika saya melaksanakan

pekerjaan dengan baik saya

akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474

948

Saya puas dengan tingkat

kemajuan saya 1 14 234 84 110 443

886

Jumlah 9496

Rata-rata 9496

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Keterangan

Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing

Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )

Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan

Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496

yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di

sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah

merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini

menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan

kerjanya dalam hal tunjangan mereka

43 Turnover Intention

Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan

dijelaskan pada tabel 46

Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar

584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo

dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu

hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa

bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel

Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat

mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka

Tabel 46

Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention

Pertanyaan Skor Total Indeks

Saya berpikir untuk

keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305

61

Saya berkeinginan untuk

mencari lowongan

pekerjaan lain 23 118 117 20 15

293

586

Saya berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan

ini dalam beberapa

bulan mendatang 39 84 126 4 25

278

556

Jumlah 1752

Rata-rata skor 584

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

44 Kinerja Karyawan

Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima

indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan

dijelaskan pada tabel 47

Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor

tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti

karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan

pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item

pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan

lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel

Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya

Tabel 47

Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pertanyaan Skor Total Indeks

Hasil pekerjaan yang saya

selesaikan sudah melebihi

standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442

884

Saya mampu

menyelesaikan pekerjaan di

atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293

586

Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472

944

Keterampilan dan

pengetahuan saya yang

berkaitan dengan pekerjaan

utama adalah baik 4 8 135 212 115 474

948

Saya memegang standar

profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473

946

Jumlah 4308

Rata-rata Total Skor 8616

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

45 Analisis Data

Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model

regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan

menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh

variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur

merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis

jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar

variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori

451 Pengujian H1

Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

412 di bawah ini

Tabel 413

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 50379 0000

Konstanta 15689 12402 0000

X1 -0242 -0533 -7098 0000

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel

412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000

Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533

nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242

dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai

signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut

menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil

ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah

negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis

pertama pada penelitian ini dapat diterima

452 Pengujian H2 dan H3

Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian

analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel

413

Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized

beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC

Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)

variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih

kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien

regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005

sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat

diterima

Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien

standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta

pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien

regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782

(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai

koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α

(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan

hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada

penelitian ini dapat diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada

tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi

0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test

yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini

dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen

yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel

dependen yaitu kiinerja karyawan

Tabel 414

Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga

Variabel N F-test Sig β SC

Beta

t-test Sig

Sampel 129 46786 0000

Konstanta 6238 2484 0014

X1 0365 0541 6782 0000

X2 -0263 -0177 -2222 0028

Sumber Data Primer yang Diolah 2011

453 Koefisien Determinasi (Rsup2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel

terikatnya (dependen)

a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

Tabel 415

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 533a 284 278 1925

a Predictors (Constant) TX1

b Dependent Variable TY

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel

Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap

kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut

Tabel 416

Hasil Koefisien Determinasi

Kepuasan Kerja dan Turnover Intention

Terhadap kinerja karyawan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std Error of the

Estimate

1 653a 426 417 2570

a Predictors (Constant) TY TX1

b Dependent Variable TZ

Sumber Data primer yang diolah 2011

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar

0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini

46 Uji Intervening

Gambar 46

Analisis Intervening

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Turnover Intention

e1 = 0959

e2 = 0905

-0533 -0 177

0541

Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)

Pe1 = 1- (0284)2 = 0959

Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905

Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui

perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut

R2

m = 1- P2

ei P2e2hellip P

2ep

Kepuasan Kerja

Turnover

Intention

Kinerja

Karyawan

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

= 1- (0959)2 (0905)

2

= 1- (0716) (0867)

= 025 atau 25

Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25

Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan

sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada

gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap

kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover

intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa

turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya

47 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara

statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian

sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan

kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini

berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention

karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir

terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya

apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan

cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang

mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)

Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa

turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang

mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri

secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)

Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima

dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan

kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka

dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada

perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi

kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)

Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara

indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover

intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja

terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar

variabel yang didasarkan atas angka indeks

a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover

Intention Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat

meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan

angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks

terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja

merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan

kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks

terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka

dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang

dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama

lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka

mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan

kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini

b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan

hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel

turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan

mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka

indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan

Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan

mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga

hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada

komitmen kerja mereka

c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja

Karyawan Berdasarkan Angka Indeks

Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis

pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator

variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan

kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks

terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang

kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison

sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian

1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention

menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan

karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan

pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada

bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama

lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan

berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi

tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan

pada organisasi lain

2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan

mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap

kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam

organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih

untuk organisasi

3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk

menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya

terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya

rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta

tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat

pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa

terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan

timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya

mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat

berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover

intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak

terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk

meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana

tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional

dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan

untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)

52 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut

1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event

menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat

untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang

2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan

dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu

mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel

Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel

Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan

3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena

hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga

responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang

seharusnya

53 Saran

A Implikasi Manajerial

Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kepuasan gaji yaitu dengan cara

1 Meningkatkan nilai gaji karyawan

2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

yang telah diberikan karyawan

3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang

berprestasi

Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka

nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan

berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka

B Saran Metodologis

Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover

intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin

dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan

untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan

berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen

orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja

karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

DAFTAR PUSTAKA

Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas

Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60

Palembang Universitas Bina Dharma

Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen

Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian

KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah

Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas

Ekonomi Universitas Airlangga

Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational

commitment and turnover intentions in China Do cultural differences

matterrdquo Human Relations 53(6)869-887

Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job

Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2

Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)

Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan

Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga

Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta

BPFE-Yogyakarta

Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara

Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of

Applied Psychology Vol78No3475-490

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical

Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1

Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating

(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)

Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro

McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and

organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service

Administration Vol41No2 160-175

Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)

Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo

Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara

(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)

Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and

Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied

PsychologyVol77No6

Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka

Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang

Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and

turnover intension the moderating effect of experiences gender and

performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65

Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta

Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat

Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi

Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14

Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser

Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195

Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik

Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)

Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff

Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Petra

Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction

Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of

Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687

Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja

Grafindo Persada

Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter

Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi

PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan

wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan

wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang

(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)

Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim

PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67

Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9

pp 1-14