Upload
hatram
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER
INTENTION SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi pada Hotel Horison Semarang)
Gama Dwi Syafrizal
Dr Edy Rahardja SE MSi
ABSTRACT
The purpose of this study is to answer about the influence of job
satisfaction on turnover intention the influence of turnover intention on
employee performance the influence of job satisfaction on employee
performance and job satisfaction influence to employee performance through
turnover intention as intervening variable
Samples that used in this research are 149 Hotel Horison Semarang
employees with using simple random sampling method data analysis used are
multiple linear regression analysis using SPSS program
Results of hypothesis testing shows that the variables the job satisfaction
has negative influence on turnover intention turnover intention has negative
influence on employee performance job satisfaction has positive influence on
employee performance and turnover intention can be a intervening variable
between job satisfaction on employee performance The result of the small value
of the coefficient of determination indicates that the ability of variables job
satisfaction in explaining variable turnover intention is very limited Likewise the
coefficient of determination value of turnover intention variables that tend to be
small so it is limited in explaining the variable performance of employees
Keywords Job Satisfaction turnover intention employee performance
1 PENDAHULUAN
Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan
peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia menuntut adanya persaingan
yang ketat di dalamnya Perusahaan sebagai sebuah organisasi bisnis dengan
tujuan utama untuk mencari laba semaksimal mungkin (di samping misi-misi
lainnya) harus siap untuk berkompetisi Untuk itu perusahaan harus memiliki
manajemen yang efektif dan tentu saja karyawan sebagai aset utama perusahaan
adalah faktor yang mendukung hal tersebut
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak hanya
bergantung kepada sarana dan prasarana yang ada tetapi juga bergantung pada
kinerja karyawannya Setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan
kineja karyawannya dengan memenuhi kebutuhan karyawan memberikan
perhatian terhadap bawahan dan menempatkan karyawan sebagai bagian dari asset
perusahaan tidak semata-mata menganggap karyawan sebagai pekerja saja
Kondisi yang demikian itu dapat terwujud melalui pendekatan kepuasan kerja
Selama ini kepuasan kerja telah diidentifikasi sebagai variabel yang
memiliki keterkaitan dengan kinerja Penelitian terdahulu telah menunjukkan
adanya pengaruh antara kepuasan kerja terhadap kinerja (Noor 2001) Dari hasil
penelitian terdahulu menunjukkan juga bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain pekerjaan itu sendiri gaji kesempatan promosi
penyelia rekan sekerja tanggung jawab situasi kerja pengakuan terhadap hasil
kerja dan kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan (Mc Gue dan
Gianakis 1997)
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan
prestasi kerja Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan
kombinasi dalam dan luar pekerjaan Kepuasan dalam pekerjaan didefinisikan
sebagai kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh
pujian hasil kerja penempatan perlakuan peralatan dan suasana lingkungan
kerja Sementara kepuasan kerja di luar pekerjaan adalah kepuasan yang dinikmati
di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil
kerjanya agar dapat memenuhi kebutuhan Dengan demikian kombinasi kepuasan
dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap
emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelakasanaan pekerjaannya
(Hasibuan2001202)
Pada kenyataannya banyak karyawan yang beranggapan bahwa mereka
adalah asset perusahaan hanyalah sebuah slogan semata dan masih menganggap
semua itu masih jauh dari kenyataan Hal tersebut terjadi karena adanya
kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan atau dengan kata lain karena adanya
ketidaksesuaian antara pernyataan dengan kebijakan perusahaan hal itu tercermin
terutama ketika perusahaan tidak membayar hak-hak karyawan seperti gaji atau
tunjangan-tunjangan tidak memperdulikan kondisi fisik tempat kerja (yang
berperngaruh pada kenyamanan karyawan) tidak memberikan penghargaan atas
prestasi karyawan bahkan ketika perusahaan harus mengambil tindakan
pemutusan hubungan kerja Karyawan mulai mempertanyakan apakah seperti ini
masih bisa disebut memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan Bukankah
sebagai aset seharusnya perusahaan menjaga dan memperhatikan karyawan
dengan sebaik-baiknya
Ketidakpuasan kerja telah sering diidentifikasikan sebagai suatu alasan
yang penting yang menyebabkan individu meninggalkan pekerjaannya
Ketidakpuasan kerja memiliki suatu pengaruh langsung pada pembentukan
keinginan keluar Robbins (2003) menjelaskan bahwa kepuasan kerja
dihubungkan negatif dengan keluarnya karyawan Tingginya tingkat turnover
intention akan menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan bahkan bisa
membuat perusahaan mengalami frustasi ketika mengetahui proses rekrutmen
yang telah berhasil menjaring staf yang berkualitas pada akhirnya ternyata
menjadi sia-sia karena staf yang direkrut tersebut telah memilih pekerjaan di
perusahaan lain (Toly 2001) Dengan tingginya tingkat turnover pada perusahaan
akan semakin banyak menimbulkan berbagai potensi biaya baik itu biaya
pelatihan yang sudah diinvestasikan pada karyawan tingkat kinerja yang mesti
dikorbankan maupun biaya rekrutmen dan pelatihan kembali (Suwandi dan
Indriantoro1999)
Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada Hotel Horison Semarang
Sebagai hotel yang memiliki lokasi strategis di jantung kota Semarang ini
merupakan salah satu dari 6 cabang Horison grup yang dioperatori secara
professional oleh PTMetropolitan Golden Management Hotel Horison Semarang
telah berdiri sejak 9 tahun yang lalu yaitu pada tahun 2002 dan berlokasi di KH
Ahmad Dahlan No2 Simpang Lima-Semarang
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Devi Ariska selaku staff HRD
Hotel Horison Semarang menyatakan bahwa fenomena mengenai turnover
karyawan di Hotel Horison Semarang sendiri kerap terjadi Pada tahun ini yaitu
terhitung hingga bulan Juli fenomena turnover sendiri mencapai hingga 89
dari total 190 karyawan
Sementara itu selain hasil jumlah turnover karyawan yang diperoleh dari
wawancara dengan pihak Hotel Horison Semarang diperoleh juga laporan
mengenai hunian Hotel Horison Semarang sendiri yang sebesar 709 masih
kalah saing dengan hotel berbintang lain di kawasan simpang lima seperti Hotel
Ciputra dan Hotel Graha Santika dengan masing-masing tingkat hunian sebesar
7988 dan 7179 Ini mencerminkan bahwa kinerja karyawan bisa dijadikan
salah satu faktor yang mempengaruhi menurunnya tingkat hunian di Hotel
Horison Semarang Hal ini didasarkan pada pendapat Sutanto (2002) dalam
Wijayanti (2008) bahwa kinerja karyawan merupakan pengendali operasi
perusahaan sehingga jika kinerja karyawan perusahaan baik maka kinerja
perusahaan akan meningkat dan sebaliknya
Hotel Horison Semarang sebagai salah satu hotel berbintang yang sudah
mempunyai nama besar pada kenyataannya tidak menjamin para karyawannya
untuk tetap bertahan di dalamnya Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa
adanya faktor penyebab mengapa karyawan tersebut keluar Diduga bahwa
faktor kepuasan kerja memegang peranan penting yang cukup signifikandalam
mempengaruhi turnover karyawan apalagi dengan didukung pernyataan dari
DeMicco dan Reid (1988) dalam Andini (2006) yang menyatakan bahwa
keinginan berpindah seseorang juga terkait erat dengan kepuasan kerja
Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
pengaruh antara variabel kepuaasan kerja turnover intention dan kinerja
karyawan
2 TELAAH TEORI
21 Kepuasan Kerja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kepuasan adalah perasaan
senang gembira dan lega karena sudah terpenuhi hasrat hatinya Sementara
kepuasn kerja didefinisikan sebagai keadaan psikis yang menyenangkan yang
dirasakan oleh pekerja di suatu lingkungan pekerjaan karena terpenuhinya semua
kebutuhan secara memadai Dengan kata lain kepuasan kerja merupakan respon
afektif seseorang terhadap suatu pekerjaan Kepuasan kerja ini bersifat individual
tingkat kepuasan antara individu yang satu dengan yang lain berbeda-beda
Biasanya setiap individu akan merasa puas atas pekerjaannya apabila pekerjaan
yang ia lakukan telah sesuai dengan harapan dan tujuan ia bekerja
Menurut para ahli keberhasilan dalam mengelola sumber daya manusia
diindikasikan dengan adanya kepuasan kerja dari para karyawannya
meningkatnya kinerja dan tercapainya tujuan perusahaan Locke (1976) dalam
Ali Turkyilmas dkk (2009) mengartikan kepuasan kerja sebagai pernyataan emosi
yang positif sebagai hasil dari pengakuan terhadap pekerjaan atau pengalaman
dalam bekerja Robbins (2008) mengistilahkan kepuasan kerja sebagai sikap
umum seseorang individu terhadap pekerjaannya selanjutnya dijelaskan pula
bahwa seseorang dengan kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap positif
terhadap pekerjaan itu sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan
pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu Handoko
(2001) menyebutksn bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan
memandang pekerjaan mereka Lebih jauh dikatakan bahwa kepuasan kerja
mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang dapat terlihat dari
sikap positif pekerja terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi pada
lingkungan kerja
Meskipun sekilas pendapat para ahli di atas mengenai kepuasan kerja
berbeda-beda namun pada intinya adalah sama yaitu kepuasan kerja
mencerminkan sikap atau perasaan sesorang terhadap pekerjaannya Kepuasan
kerja menjadi ukuran seberapa besar karyawan menyenangi pekerjaannya dan
merupakan sikap karyawan yang berkaitan dengan keadaan psikologisnya
Ostroff (1992) meneliti kepuasan kerja pada tingkat organisasi Data
kinerja organisasional dikumpulkan dari 298 sekolah-sekolah di Amerika
kepuasan karyawan dan sikap dikumpulkan dari 13808 guru di sekolah-sekolah
tersebut Dari penelitian tersebut diperoleh hasil yang kuat dalam hal kepuasan
kerja pegawai Organisasi-organisasi yang memiliki jumlah banyak pegawai-
pegawai yang puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan dengan organisasi-
organisasi yang memiliki jumlah sedikit pegawai-pegawai yang merasa puas
Pelayanan maksimal karyawan terhadap perusahaan akan tergantung pada apa
yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaan rekan kerja dan supervisor
Kepuasan dan sikap karyawan merupakan sikap penting dalam menentukan
tingkah laku dan respon mereka terhadap pekerjaan sehingga efektivitas
organisasional dapat tercapai
211 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja sangat diperlukan bagi karyawan karena dengan adanya
kepuasan kerja karyawan dapat meningkatkan produktivitas Adanya
ketidakpuasan kerja di antara karyawannya dapat menimbulkan hal-hal yang tidak
menguntungkan bagi perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri Wexley dan
Yukl (1977) dalam Suhartoto (2005) mengemukakan tiga teori tentang kepuasan
kerja yaitu
1 Teori Ketidaksesuaian
Seseorang akan merasakan kepuasan kerja apabila tidak ada perbedaan
antara yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan dalam hal ini batas
minimal kebutuhan telah terpenuhi Jika kebutuhannya telah terpenuhi di atas
batas minimal maka seseorang akan merasa lebih puas Sebaliknya bila batas
minimal kebutuhannya tidak terpenuhi maka seseorang akan merasakan
ketidakpuasan kerja
2 Teori Keadilan
Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia
merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi yang dialami
dalam pekerjaan Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara
membandingkan dirinya dengan orang lain yang dinilai sekelas jabatan sama dan
masa kerja sama Jika perbandingan itu dianggap cukup adil maka ia merasa puas
3 Teori Dua Faktor
Pada dasarnya kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal
yang berbeda Menurut teori ini kepuasan dan ketidakpuasan bukan merupakan
titik yang berlawanan dengan satu titik netral pada pusatnya sepert pandangan
teori sikap kerja konvensional tetapi dua titik yang berbeda Salah satu faktor
ketidakpuasan kerja tidak dapat mengubah menjadi kepuasan tetapi hanya
mengurangi ketidakpuasan
Hezberg dalam Noor (2001) menyatakan bahwa hubungan seorang
individu dengan kerjanya merupakan hubungan dasar yang dapat menentukan
sukses tidaknya individu yang bersangkutan Dikatakan pula bahwa dalam bekerja
ada faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan atau sebaliknya yang
disebutnya sebagai faktor motivasi dan ada faktor-faktor yang tidak menyebabkan
terjadinya kepuasan tetapi hanya berfungsi sebagai faktor pemelihara kepuasan
yang disebut faktor higienis Faktor-faktor tersebut adalah
a Faktor Motivasi prestasi pengakuan pekerjaan itu sendiri tanggung jawab
kemajuan dan pertumbuhan
b Faktor Higienis kebijakan administrasi perusahaan penyeliaan hubungan
dengan penyelia kondisi kerja gaji hubungan denga rekan kerja hubungan
dengan bawahan status dan keamanan
Wexley dan Yukl (1997) dalam Syaiin (2008) mengemukakan bahwa
ketidakpuasan akan memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri
(turnover) dan perilaku agresif (sabotase kesalahan yang disengaja perselisihan
antar karyawan dan atasan dan juga pemogokan) sehingga menyebabkan
menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan
mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut
1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain
2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan
agar kondisi tersebut dapat berubah
3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa
organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik
4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang
tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)
Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan
dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan
akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan
Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan
dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)
kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)
hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari
faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome
(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert
Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan
mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi
kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan
kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan
Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan
keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu
1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang
karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan
menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam
variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja
Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai
pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan
dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan
dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya
sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta
2 Gaji (Pay)
Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai
imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja
organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan
individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki
kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini
dapat dipenuhi oleh perusahaan
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja
diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan
dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak
yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka
semakin tinggi kepuasan kerja tersebut
3 Supervisi
Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya
kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan
tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan
akan mempunyai semangat kerja yang tinggi
4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)
Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja
karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti
membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu
akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai
batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di
antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di
dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud
Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga
mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan
apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan
kepada kepuasan kerja yang meningkat
5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)
Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan
pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang
mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil
kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka
(Robbins2008)
22 Turnover intention
Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat
karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut
Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan
sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk
meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari
pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978
dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal
terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover
intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari
organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit
organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi
Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela
(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)
Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan
organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik
pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya
involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja
(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi
karyawan yang mengalaminya
23 Kinerja Karyawan
Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam
manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu
Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan
untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut
1 Kualitas
Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam
arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas
2 Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus
aktivitas yang diselesaikan
3 Ketepatan Waktu
Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan
dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain
4 Efektivitas
Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan
keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya
5 Komitmen Kerja
Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan
dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan
3 METODE PENELITIAN
31 Populasi dan sampel
Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan
objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono
(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel
Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak
semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti
diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5
N
n=
1+N (e)2
Keterangan
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5
Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel
sebanyak 129 yaitu
n= 190
1 + 190(005)2
n= 12881 = 129 responden
Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan
tertentu
35 Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut
(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan
digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk
uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha
Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990
dalam Ghozali 2006)
352 Uji Linieritas
Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan
untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf
signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila
penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)
353 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas
Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan
adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan
menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa
adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai
VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )
2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model
regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali 2006)
3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)
Dasar pengambian keputusannya adalah
- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas
- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka
model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas
354 Uji Hipotesis
1 Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau
ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
355 Koefisien Determinasi ( R )2
Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model
regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)
356 Uji Pengaruh Mediasi
357 Analisis Jalur (Path Analysis)
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path
analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
1 PENDAHULUAN
Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan
peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia menuntut adanya persaingan
yang ketat di dalamnya Perusahaan sebagai sebuah organisasi bisnis dengan
tujuan utama untuk mencari laba semaksimal mungkin (di samping misi-misi
lainnya) harus siap untuk berkompetisi Untuk itu perusahaan harus memiliki
manajemen yang efektif dan tentu saja karyawan sebagai aset utama perusahaan
adalah faktor yang mendukung hal tersebut
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak hanya
bergantung kepada sarana dan prasarana yang ada tetapi juga bergantung pada
kinerja karyawannya Setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan
kineja karyawannya dengan memenuhi kebutuhan karyawan memberikan
perhatian terhadap bawahan dan menempatkan karyawan sebagai bagian dari asset
perusahaan tidak semata-mata menganggap karyawan sebagai pekerja saja
Kondisi yang demikian itu dapat terwujud melalui pendekatan kepuasan kerja
Selama ini kepuasan kerja telah diidentifikasi sebagai variabel yang
memiliki keterkaitan dengan kinerja Penelitian terdahulu telah menunjukkan
adanya pengaruh antara kepuasan kerja terhadap kinerja (Noor 2001) Dari hasil
penelitian terdahulu menunjukkan juga bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain pekerjaan itu sendiri gaji kesempatan promosi
penyelia rekan sekerja tanggung jawab situasi kerja pengakuan terhadap hasil
kerja dan kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan (Mc Gue dan
Gianakis 1997)
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan
prestasi kerja Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan
kombinasi dalam dan luar pekerjaan Kepuasan dalam pekerjaan didefinisikan
sebagai kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh
pujian hasil kerja penempatan perlakuan peralatan dan suasana lingkungan
kerja Sementara kepuasan kerja di luar pekerjaan adalah kepuasan yang dinikmati
di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil
kerjanya agar dapat memenuhi kebutuhan Dengan demikian kombinasi kepuasan
dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap
emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelakasanaan pekerjaannya
(Hasibuan2001202)
Pada kenyataannya banyak karyawan yang beranggapan bahwa mereka
adalah asset perusahaan hanyalah sebuah slogan semata dan masih menganggap
semua itu masih jauh dari kenyataan Hal tersebut terjadi karena adanya
kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan atau dengan kata lain karena adanya
ketidaksesuaian antara pernyataan dengan kebijakan perusahaan hal itu tercermin
terutama ketika perusahaan tidak membayar hak-hak karyawan seperti gaji atau
tunjangan-tunjangan tidak memperdulikan kondisi fisik tempat kerja (yang
berperngaruh pada kenyamanan karyawan) tidak memberikan penghargaan atas
prestasi karyawan bahkan ketika perusahaan harus mengambil tindakan
pemutusan hubungan kerja Karyawan mulai mempertanyakan apakah seperti ini
masih bisa disebut memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan Bukankah
sebagai aset seharusnya perusahaan menjaga dan memperhatikan karyawan
dengan sebaik-baiknya
Ketidakpuasan kerja telah sering diidentifikasikan sebagai suatu alasan
yang penting yang menyebabkan individu meninggalkan pekerjaannya
Ketidakpuasan kerja memiliki suatu pengaruh langsung pada pembentukan
keinginan keluar Robbins (2003) menjelaskan bahwa kepuasan kerja
dihubungkan negatif dengan keluarnya karyawan Tingginya tingkat turnover
intention akan menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan bahkan bisa
membuat perusahaan mengalami frustasi ketika mengetahui proses rekrutmen
yang telah berhasil menjaring staf yang berkualitas pada akhirnya ternyata
menjadi sia-sia karena staf yang direkrut tersebut telah memilih pekerjaan di
perusahaan lain (Toly 2001) Dengan tingginya tingkat turnover pada perusahaan
akan semakin banyak menimbulkan berbagai potensi biaya baik itu biaya
pelatihan yang sudah diinvestasikan pada karyawan tingkat kinerja yang mesti
dikorbankan maupun biaya rekrutmen dan pelatihan kembali (Suwandi dan
Indriantoro1999)
Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada Hotel Horison Semarang
Sebagai hotel yang memiliki lokasi strategis di jantung kota Semarang ini
merupakan salah satu dari 6 cabang Horison grup yang dioperatori secara
professional oleh PTMetropolitan Golden Management Hotel Horison Semarang
telah berdiri sejak 9 tahun yang lalu yaitu pada tahun 2002 dan berlokasi di KH
Ahmad Dahlan No2 Simpang Lima-Semarang
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Devi Ariska selaku staff HRD
Hotel Horison Semarang menyatakan bahwa fenomena mengenai turnover
karyawan di Hotel Horison Semarang sendiri kerap terjadi Pada tahun ini yaitu
terhitung hingga bulan Juli fenomena turnover sendiri mencapai hingga 89
dari total 190 karyawan
Sementara itu selain hasil jumlah turnover karyawan yang diperoleh dari
wawancara dengan pihak Hotel Horison Semarang diperoleh juga laporan
mengenai hunian Hotel Horison Semarang sendiri yang sebesar 709 masih
kalah saing dengan hotel berbintang lain di kawasan simpang lima seperti Hotel
Ciputra dan Hotel Graha Santika dengan masing-masing tingkat hunian sebesar
7988 dan 7179 Ini mencerminkan bahwa kinerja karyawan bisa dijadikan
salah satu faktor yang mempengaruhi menurunnya tingkat hunian di Hotel
Horison Semarang Hal ini didasarkan pada pendapat Sutanto (2002) dalam
Wijayanti (2008) bahwa kinerja karyawan merupakan pengendali operasi
perusahaan sehingga jika kinerja karyawan perusahaan baik maka kinerja
perusahaan akan meningkat dan sebaliknya
Hotel Horison Semarang sebagai salah satu hotel berbintang yang sudah
mempunyai nama besar pada kenyataannya tidak menjamin para karyawannya
untuk tetap bertahan di dalamnya Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa
adanya faktor penyebab mengapa karyawan tersebut keluar Diduga bahwa
faktor kepuasan kerja memegang peranan penting yang cukup signifikandalam
mempengaruhi turnover karyawan apalagi dengan didukung pernyataan dari
DeMicco dan Reid (1988) dalam Andini (2006) yang menyatakan bahwa
keinginan berpindah seseorang juga terkait erat dengan kepuasan kerja
Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
pengaruh antara variabel kepuaasan kerja turnover intention dan kinerja
karyawan
2 TELAAH TEORI
21 Kepuasan Kerja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kepuasan adalah perasaan
senang gembira dan lega karena sudah terpenuhi hasrat hatinya Sementara
kepuasn kerja didefinisikan sebagai keadaan psikis yang menyenangkan yang
dirasakan oleh pekerja di suatu lingkungan pekerjaan karena terpenuhinya semua
kebutuhan secara memadai Dengan kata lain kepuasan kerja merupakan respon
afektif seseorang terhadap suatu pekerjaan Kepuasan kerja ini bersifat individual
tingkat kepuasan antara individu yang satu dengan yang lain berbeda-beda
Biasanya setiap individu akan merasa puas atas pekerjaannya apabila pekerjaan
yang ia lakukan telah sesuai dengan harapan dan tujuan ia bekerja
Menurut para ahli keberhasilan dalam mengelola sumber daya manusia
diindikasikan dengan adanya kepuasan kerja dari para karyawannya
meningkatnya kinerja dan tercapainya tujuan perusahaan Locke (1976) dalam
Ali Turkyilmas dkk (2009) mengartikan kepuasan kerja sebagai pernyataan emosi
yang positif sebagai hasil dari pengakuan terhadap pekerjaan atau pengalaman
dalam bekerja Robbins (2008) mengistilahkan kepuasan kerja sebagai sikap
umum seseorang individu terhadap pekerjaannya selanjutnya dijelaskan pula
bahwa seseorang dengan kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap positif
terhadap pekerjaan itu sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan
pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu Handoko
(2001) menyebutksn bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan
memandang pekerjaan mereka Lebih jauh dikatakan bahwa kepuasan kerja
mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang dapat terlihat dari
sikap positif pekerja terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi pada
lingkungan kerja
Meskipun sekilas pendapat para ahli di atas mengenai kepuasan kerja
berbeda-beda namun pada intinya adalah sama yaitu kepuasan kerja
mencerminkan sikap atau perasaan sesorang terhadap pekerjaannya Kepuasan
kerja menjadi ukuran seberapa besar karyawan menyenangi pekerjaannya dan
merupakan sikap karyawan yang berkaitan dengan keadaan psikologisnya
Ostroff (1992) meneliti kepuasan kerja pada tingkat organisasi Data
kinerja organisasional dikumpulkan dari 298 sekolah-sekolah di Amerika
kepuasan karyawan dan sikap dikumpulkan dari 13808 guru di sekolah-sekolah
tersebut Dari penelitian tersebut diperoleh hasil yang kuat dalam hal kepuasan
kerja pegawai Organisasi-organisasi yang memiliki jumlah banyak pegawai-
pegawai yang puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan dengan organisasi-
organisasi yang memiliki jumlah sedikit pegawai-pegawai yang merasa puas
Pelayanan maksimal karyawan terhadap perusahaan akan tergantung pada apa
yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaan rekan kerja dan supervisor
Kepuasan dan sikap karyawan merupakan sikap penting dalam menentukan
tingkah laku dan respon mereka terhadap pekerjaan sehingga efektivitas
organisasional dapat tercapai
211 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja sangat diperlukan bagi karyawan karena dengan adanya
kepuasan kerja karyawan dapat meningkatkan produktivitas Adanya
ketidakpuasan kerja di antara karyawannya dapat menimbulkan hal-hal yang tidak
menguntungkan bagi perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri Wexley dan
Yukl (1977) dalam Suhartoto (2005) mengemukakan tiga teori tentang kepuasan
kerja yaitu
1 Teori Ketidaksesuaian
Seseorang akan merasakan kepuasan kerja apabila tidak ada perbedaan
antara yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan dalam hal ini batas
minimal kebutuhan telah terpenuhi Jika kebutuhannya telah terpenuhi di atas
batas minimal maka seseorang akan merasa lebih puas Sebaliknya bila batas
minimal kebutuhannya tidak terpenuhi maka seseorang akan merasakan
ketidakpuasan kerja
2 Teori Keadilan
Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia
merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi yang dialami
dalam pekerjaan Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara
membandingkan dirinya dengan orang lain yang dinilai sekelas jabatan sama dan
masa kerja sama Jika perbandingan itu dianggap cukup adil maka ia merasa puas
3 Teori Dua Faktor
Pada dasarnya kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal
yang berbeda Menurut teori ini kepuasan dan ketidakpuasan bukan merupakan
titik yang berlawanan dengan satu titik netral pada pusatnya sepert pandangan
teori sikap kerja konvensional tetapi dua titik yang berbeda Salah satu faktor
ketidakpuasan kerja tidak dapat mengubah menjadi kepuasan tetapi hanya
mengurangi ketidakpuasan
Hezberg dalam Noor (2001) menyatakan bahwa hubungan seorang
individu dengan kerjanya merupakan hubungan dasar yang dapat menentukan
sukses tidaknya individu yang bersangkutan Dikatakan pula bahwa dalam bekerja
ada faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan atau sebaliknya yang
disebutnya sebagai faktor motivasi dan ada faktor-faktor yang tidak menyebabkan
terjadinya kepuasan tetapi hanya berfungsi sebagai faktor pemelihara kepuasan
yang disebut faktor higienis Faktor-faktor tersebut adalah
a Faktor Motivasi prestasi pengakuan pekerjaan itu sendiri tanggung jawab
kemajuan dan pertumbuhan
b Faktor Higienis kebijakan administrasi perusahaan penyeliaan hubungan
dengan penyelia kondisi kerja gaji hubungan denga rekan kerja hubungan
dengan bawahan status dan keamanan
Wexley dan Yukl (1997) dalam Syaiin (2008) mengemukakan bahwa
ketidakpuasan akan memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri
(turnover) dan perilaku agresif (sabotase kesalahan yang disengaja perselisihan
antar karyawan dan atasan dan juga pemogokan) sehingga menyebabkan
menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan
mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut
1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain
2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan
agar kondisi tersebut dapat berubah
3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa
organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik
4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang
tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)
Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan
dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan
akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan
Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan
dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)
kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)
hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari
faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome
(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert
Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan
mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi
kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan
kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan
Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan
keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu
1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang
karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan
menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam
variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja
Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai
pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan
dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan
dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya
sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta
2 Gaji (Pay)
Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai
imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja
organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan
individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki
kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini
dapat dipenuhi oleh perusahaan
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja
diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan
dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak
yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka
semakin tinggi kepuasan kerja tersebut
3 Supervisi
Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya
kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan
tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan
akan mempunyai semangat kerja yang tinggi
4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)
Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja
karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti
membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu
akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai
batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di
antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di
dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud
Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga
mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan
apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan
kepada kepuasan kerja yang meningkat
5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)
Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan
pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang
mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil
kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka
(Robbins2008)
22 Turnover intention
Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat
karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut
Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan
sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk
meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari
pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978
dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal
terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover
intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari
organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit
organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi
Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela
(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)
Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan
organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik
pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya
involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja
(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi
karyawan yang mengalaminya
23 Kinerja Karyawan
Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam
manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu
Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan
untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut
1 Kualitas
Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam
arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas
2 Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus
aktivitas yang diselesaikan
3 Ketepatan Waktu
Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan
dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain
4 Efektivitas
Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan
keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya
5 Komitmen Kerja
Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan
dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan
3 METODE PENELITIAN
31 Populasi dan sampel
Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan
objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono
(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel
Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak
semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti
diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5
N
n=
1+N (e)2
Keterangan
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5
Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel
sebanyak 129 yaitu
n= 190
1 + 190(005)2
n= 12881 = 129 responden
Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan
tertentu
35 Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut
(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan
digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk
uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha
Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990
dalam Ghozali 2006)
352 Uji Linieritas
Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan
untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf
signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila
penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)
353 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas
Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan
adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan
menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa
adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai
VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )
2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model
regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali 2006)
3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)
Dasar pengambian keputusannya adalah
- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas
- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka
model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas
354 Uji Hipotesis
1 Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau
ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
355 Koefisien Determinasi ( R )2
Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model
regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)
356 Uji Pengaruh Mediasi
357 Analisis Jalur (Path Analysis)
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path
analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
kerjanya agar dapat memenuhi kebutuhan Dengan demikian kombinasi kepuasan
dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap
emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelakasanaan pekerjaannya
(Hasibuan2001202)
Pada kenyataannya banyak karyawan yang beranggapan bahwa mereka
adalah asset perusahaan hanyalah sebuah slogan semata dan masih menganggap
semua itu masih jauh dari kenyataan Hal tersebut terjadi karena adanya
kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan atau dengan kata lain karena adanya
ketidaksesuaian antara pernyataan dengan kebijakan perusahaan hal itu tercermin
terutama ketika perusahaan tidak membayar hak-hak karyawan seperti gaji atau
tunjangan-tunjangan tidak memperdulikan kondisi fisik tempat kerja (yang
berperngaruh pada kenyamanan karyawan) tidak memberikan penghargaan atas
prestasi karyawan bahkan ketika perusahaan harus mengambil tindakan
pemutusan hubungan kerja Karyawan mulai mempertanyakan apakah seperti ini
masih bisa disebut memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan Bukankah
sebagai aset seharusnya perusahaan menjaga dan memperhatikan karyawan
dengan sebaik-baiknya
Ketidakpuasan kerja telah sering diidentifikasikan sebagai suatu alasan
yang penting yang menyebabkan individu meninggalkan pekerjaannya
Ketidakpuasan kerja memiliki suatu pengaruh langsung pada pembentukan
keinginan keluar Robbins (2003) menjelaskan bahwa kepuasan kerja
dihubungkan negatif dengan keluarnya karyawan Tingginya tingkat turnover
intention akan menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan bahkan bisa
membuat perusahaan mengalami frustasi ketika mengetahui proses rekrutmen
yang telah berhasil menjaring staf yang berkualitas pada akhirnya ternyata
menjadi sia-sia karena staf yang direkrut tersebut telah memilih pekerjaan di
perusahaan lain (Toly 2001) Dengan tingginya tingkat turnover pada perusahaan
akan semakin banyak menimbulkan berbagai potensi biaya baik itu biaya
pelatihan yang sudah diinvestasikan pada karyawan tingkat kinerja yang mesti
dikorbankan maupun biaya rekrutmen dan pelatihan kembali (Suwandi dan
Indriantoro1999)
Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada Hotel Horison Semarang
Sebagai hotel yang memiliki lokasi strategis di jantung kota Semarang ini
merupakan salah satu dari 6 cabang Horison grup yang dioperatori secara
professional oleh PTMetropolitan Golden Management Hotel Horison Semarang
telah berdiri sejak 9 tahun yang lalu yaitu pada tahun 2002 dan berlokasi di KH
Ahmad Dahlan No2 Simpang Lima-Semarang
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Devi Ariska selaku staff HRD
Hotel Horison Semarang menyatakan bahwa fenomena mengenai turnover
karyawan di Hotel Horison Semarang sendiri kerap terjadi Pada tahun ini yaitu
terhitung hingga bulan Juli fenomena turnover sendiri mencapai hingga 89
dari total 190 karyawan
Sementara itu selain hasil jumlah turnover karyawan yang diperoleh dari
wawancara dengan pihak Hotel Horison Semarang diperoleh juga laporan
mengenai hunian Hotel Horison Semarang sendiri yang sebesar 709 masih
kalah saing dengan hotel berbintang lain di kawasan simpang lima seperti Hotel
Ciputra dan Hotel Graha Santika dengan masing-masing tingkat hunian sebesar
7988 dan 7179 Ini mencerminkan bahwa kinerja karyawan bisa dijadikan
salah satu faktor yang mempengaruhi menurunnya tingkat hunian di Hotel
Horison Semarang Hal ini didasarkan pada pendapat Sutanto (2002) dalam
Wijayanti (2008) bahwa kinerja karyawan merupakan pengendali operasi
perusahaan sehingga jika kinerja karyawan perusahaan baik maka kinerja
perusahaan akan meningkat dan sebaliknya
Hotel Horison Semarang sebagai salah satu hotel berbintang yang sudah
mempunyai nama besar pada kenyataannya tidak menjamin para karyawannya
untuk tetap bertahan di dalamnya Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa
adanya faktor penyebab mengapa karyawan tersebut keluar Diduga bahwa
faktor kepuasan kerja memegang peranan penting yang cukup signifikandalam
mempengaruhi turnover karyawan apalagi dengan didukung pernyataan dari
DeMicco dan Reid (1988) dalam Andini (2006) yang menyatakan bahwa
keinginan berpindah seseorang juga terkait erat dengan kepuasan kerja
Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
pengaruh antara variabel kepuaasan kerja turnover intention dan kinerja
karyawan
2 TELAAH TEORI
21 Kepuasan Kerja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kepuasan adalah perasaan
senang gembira dan lega karena sudah terpenuhi hasrat hatinya Sementara
kepuasn kerja didefinisikan sebagai keadaan psikis yang menyenangkan yang
dirasakan oleh pekerja di suatu lingkungan pekerjaan karena terpenuhinya semua
kebutuhan secara memadai Dengan kata lain kepuasan kerja merupakan respon
afektif seseorang terhadap suatu pekerjaan Kepuasan kerja ini bersifat individual
tingkat kepuasan antara individu yang satu dengan yang lain berbeda-beda
Biasanya setiap individu akan merasa puas atas pekerjaannya apabila pekerjaan
yang ia lakukan telah sesuai dengan harapan dan tujuan ia bekerja
Menurut para ahli keberhasilan dalam mengelola sumber daya manusia
diindikasikan dengan adanya kepuasan kerja dari para karyawannya
meningkatnya kinerja dan tercapainya tujuan perusahaan Locke (1976) dalam
Ali Turkyilmas dkk (2009) mengartikan kepuasan kerja sebagai pernyataan emosi
yang positif sebagai hasil dari pengakuan terhadap pekerjaan atau pengalaman
dalam bekerja Robbins (2008) mengistilahkan kepuasan kerja sebagai sikap
umum seseorang individu terhadap pekerjaannya selanjutnya dijelaskan pula
bahwa seseorang dengan kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap positif
terhadap pekerjaan itu sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan
pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu Handoko
(2001) menyebutksn bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan
memandang pekerjaan mereka Lebih jauh dikatakan bahwa kepuasan kerja
mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang dapat terlihat dari
sikap positif pekerja terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi pada
lingkungan kerja
Meskipun sekilas pendapat para ahli di atas mengenai kepuasan kerja
berbeda-beda namun pada intinya adalah sama yaitu kepuasan kerja
mencerminkan sikap atau perasaan sesorang terhadap pekerjaannya Kepuasan
kerja menjadi ukuran seberapa besar karyawan menyenangi pekerjaannya dan
merupakan sikap karyawan yang berkaitan dengan keadaan psikologisnya
Ostroff (1992) meneliti kepuasan kerja pada tingkat organisasi Data
kinerja organisasional dikumpulkan dari 298 sekolah-sekolah di Amerika
kepuasan karyawan dan sikap dikumpulkan dari 13808 guru di sekolah-sekolah
tersebut Dari penelitian tersebut diperoleh hasil yang kuat dalam hal kepuasan
kerja pegawai Organisasi-organisasi yang memiliki jumlah banyak pegawai-
pegawai yang puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan dengan organisasi-
organisasi yang memiliki jumlah sedikit pegawai-pegawai yang merasa puas
Pelayanan maksimal karyawan terhadap perusahaan akan tergantung pada apa
yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaan rekan kerja dan supervisor
Kepuasan dan sikap karyawan merupakan sikap penting dalam menentukan
tingkah laku dan respon mereka terhadap pekerjaan sehingga efektivitas
organisasional dapat tercapai
211 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja sangat diperlukan bagi karyawan karena dengan adanya
kepuasan kerja karyawan dapat meningkatkan produktivitas Adanya
ketidakpuasan kerja di antara karyawannya dapat menimbulkan hal-hal yang tidak
menguntungkan bagi perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri Wexley dan
Yukl (1977) dalam Suhartoto (2005) mengemukakan tiga teori tentang kepuasan
kerja yaitu
1 Teori Ketidaksesuaian
Seseorang akan merasakan kepuasan kerja apabila tidak ada perbedaan
antara yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan dalam hal ini batas
minimal kebutuhan telah terpenuhi Jika kebutuhannya telah terpenuhi di atas
batas minimal maka seseorang akan merasa lebih puas Sebaliknya bila batas
minimal kebutuhannya tidak terpenuhi maka seseorang akan merasakan
ketidakpuasan kerja
2 Teori Keadilan
Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia
merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi yang dialami
dalam pekerjaan Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara
membandingkan dirinya dengan orang lain yang dinilai sekelas jabatan sama dan
masa kerja sama Jika perbandingan itu dianggap cukup adil maka ia merasa puas
3 Teori Dua Faktor
Pada dasarnya kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal
yang berbeda Menurut teori ini kepuasan dan ketidakpuasan bukan merupakan
titik yang berlawanan dengan satu titik netral pada pusatnya sepert pandangan
teori sikap kerja konvensional tetapi dua titik yang berbeda Salah satu faktor
ketidakpuasan kerja tidak dapat mengubah menjadi kepuasan tetapi hanya
mengurangi ketidakpuasan
Hezberg dalam Noor (2001) menyatakan bahwa hubungan seorang
individu dengan kerjanya merupakan hubungan dasar yang dapat menentukan
sukses tidaknya individu yang bersangkutan Dikatakan pula bahwa dalam bekerja
ada faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan atau sebaliknya yang
disebutnya sebagai faktor motivasi dan ada faktor-faktor yang tidak menyebabkan
terjadinya kepuasan tetapi hanya berfungsi sebagai faktor pemelihara kepuasan
yang disebut faktor higienis Faktor-faktor tersebut adalah
a Faktor Motivasi prestasi pengakuan pekerjaan itu sendiri tanggung jawab
kemajuan dan pertumbuhan
b Faktor Higienis kebijakan administrasi perusahaan penyeliaan hubungan
dengan penyelia kondisi kerja gaji hubungan denga rekan kerja hubungan
dengan bawahan status dan keamanan
Wexley dan Yukl (1997) dalam Syaiin (2008) mengemukakan bahwa
ketidakpuasan akan memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri
(turnover) dan perilaku agresif (sabotase kesalahan yang disengaja perselisihan
antar karyawan dan atasan dan juga pemogokan) sehingga menyebabkan
menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan
mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut
1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain
2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan
agar kondisi tersebut dapat berubah
3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa
organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik
4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang
tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)
Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan
dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan
akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan
Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan
dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)
kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)
hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari
faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome
(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert
Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan
mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi
kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan
kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan
Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan
keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu
1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang
karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan
menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam
variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja
Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai
pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan
dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan
dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya
sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta
2 Gaji (Pay)
Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai
imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja
organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan
individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki
kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini
dapat dipenuhi oleh perusahaan
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja
diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan
dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak
yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka
semakin tinggi kepuasan kerja tersebut
3 Supervisi
Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya
kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan
tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan
akan mempunyai semangat kerja yang tinggi
4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)
Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja
karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti
membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu
akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai
batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di
antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di
dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud
Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga
mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan
apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan
kepada kepuasan kerja yang meningkat
5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)
Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan
pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang
mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil
kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka
(Robbins2008)
22 Turnover intention
Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat
karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut
Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan
sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk
meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari
pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978
dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal
terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover
intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari
organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit
organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi
Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela
(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)
Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan
organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik
pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya
involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja
(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi
karyawan yang mengalaminya
23 Kinerja Karyawan
Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam
manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu
Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan
untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut
1 Kualitas
Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam
arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas
2 Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus
aktivitas yang diselesaikan
3 Ketepatan Waktu
Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan
dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain
4 Efektivitas
Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan
keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya
5 Komitmen Kerja
Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan
dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan
3 METODE PENELITIAN
31 Populasi dan sampel
Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan
objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono
(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel
Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak
semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti
diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5
N
n=
1+N (e)2
Keterangan
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5
Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel
sebanyak 129 yaitu
n= 190
1 + 190(005)2
n= 12881 = 129 responden
Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan
tertentu
35 Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut
(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan
digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk
uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha
Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990
dalam Ghozali 2006)
352 Uji Linieritas
Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan
untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf
signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila
penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)
353 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas
Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan
adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan
menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa
adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai
VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )
2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model
regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali 2006)
3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)
Dasar pengambian keputusannya adalah
- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas
- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka
model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas
354 Uji Hipotesis
1 Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau
ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
355 Koefisien Determinasi ( R )2
Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model
regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)
356 Uji Pengaruh Mediasi
357 Analisis Jalur (Path Analysis)
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path
analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada Hotel Horison Semarang
Sebagai hotel yang memiliki lokasi strategis di jantung kota Semarang ini
merupakan salah satu dari 6 cabang Horison grup yang dioperatori secara
professional oleh PTMetropolitan Golden Management Hotel Horison Semarang
telah berdiri sejak 9 tahun yang lalu yaitu pada tahun 2002 dan berlokasi di KH
Ahmad Dahlan No2 Simpang Lima-Semarang
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Devi Ariska selaku staff HRD
Hotel Horison Semarang menyatakan bahwa fenomena mengenai turnover
karyawan di Hotel Horison Semarang sendiri kerap terjadi Pada tahun ini yaitu
terhitung hingga bulan Juli fenomena turnover sendiri mencapai hingga 89
dari total 190 karyawan
Sementara itu selain hasil jumlah turnover karyawan yang diperoleh dari
wawancara dengan pihak Hotel Horison Semarang diperoleh juga laporan
mengenai hunian Hotel Horison Semarang sendiri yang sebesar 709 masih
kalah saing dengan hotel berbintang lain di kawasan simpang lima seperti Hotel
Ciputra dan Hotel Graha Santika dengan masing-masing tingkat hunian sebesar
7988 dan 7179 Ini mencerminkan bahwa kinerja karyawan bisa dijadikan
salah satu faktor yang mempengaruhi menurunnya tingkat hunian di Hotel
Horison Semarang Hal ini didasarkan pada pendapat Sutanto (2002) dalam
Wijayanti (2008) bahwa kinerja karyawan merupakan pengendali operasi
perusahaan sehingga jika kinerja karyawan perusahaan baik maka kinerja
perusahaan akan meningkat dan sebaliknya
Hotel Horison Semarang sebagai salah satu hotel berbintang yang sudah
mempunyai nama besar pada kenyataannya tidak menjamin para karyawannya
untuk tetap bertahan di dalamnya Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa
adanya faktor penyebab mengapa karyawan tersebut keluar Diduga bahwa
faktor kepuasan kerja memegang peranan penting yang cukup signifikandalam
mempengaruhi turnover karyawan apalagi dengan didukung pernyataan dari
DeMicco dan Reid (1988) dalam Andini (2006) yang menyatakan bahwa
keinginan berpindah seseorang juga terkait erat dengan kepuasan kerja
Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
pengaruh antara variabel kepuaasan kerja turnover intention dan kinerja
karyawan
2 TELAAH TEORI
21 Kepuasan Kerja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kepuasan adalah perasaan
senang gembira dan lega karena sudah terpenuhi hasrat hatinya Sementara
kepuasn kerja didefinisikan sebagai keadaan psikis yang menyenangkan yang
dirasakan oleh pekerja di suatu lingkungan pekerjaan karena terpenuhinya semua
kebutuhan secara memadai Dengan kata lain kepuasan kerja merupakan respon
afektif seseorang terhadap suatu pekerjaan Kepuasan kerja ini bersifat individual
tingkat kepuasan antara individu yang satu dengan yang lain berbeda-beda
Biasanya setiap individu akan merasa puas atas pekerjaannya apabila pekerjaan
yang ia lakukan telah sesuai dengan harapan dan tujuan ia bekerja
Menurut para ahli keberhasilan dalam mengelola sumber daya manusia
diindikasikan dengan adanya kepuasan kerja dari para karyawannya
meningkatnya kinerja dan tercapainya tujuan perusahaan Locke (1976) dalam
Ali Turkyilmas dkk (2009) mengartikan kepuasan kerja sebagai pernyataan emosi
yang positif sebagai hasil dari pengakuan terhadap pekerjaan atau pengalaman
dalam bekerja Robbins (2008) mengistilahkan kepuasan kerja sebagai sikap
umum seseorang individu terhadap pekerjaannya selanjutnya dijelaskan pula
bahwa seseorang dengan kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap positif
terhadap pekerjaan itu sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan
pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu Handoko
(2001) menyebutksn bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan
memandang pekerjaan mereka Lebih jauh dikatakan bahwa kepuasan kerja
mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang dapat terlihat dari
sikap positif pekerja terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi pada
lingkungan kerja
Meskipun sekilas pendapat para ahli di atas mengenai kepuasan kerja
berbeda-beda namun pada intinya adalah sama yaitu kepuasan kerja
mencerminkan sikap atau perasaan sesorang terhadap pekerjaannya Kepuasan
kerja menjadi ukuran seberapa besar karyawan menyenangi pekerjaannya dan
merupakan sikap karyawan yang berkaitan dengan keadaan psikologisnya
Ostroff (1992) meneliti kepuasan kerja pada tingkat organisasi Data
kinerja organisasional dikumpulkan dari 298 sekolah-sekolah di Amerika
kepuasan karyawan dan sikap dikumpulkan dari 13808 guru di sekolah-sekolah
tersebut Dari penelitian tersebut diperoleh hasil yang kuat dalam hal kepuasan
kerja pegawai Organisasi-organisasi yang memiliki jumlah banyak pegawai-
pegawai yang puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan dengan organisasi-
organisasi yang memiliki jumlah sedikit pegawai-pegawai yang merasa puas
Pelayanan maksimal karyawan terhadap perusahaan akan tergantung pada apa
yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaan rekan kerja dan supervisor
Kepuasan dan sikap karyawan merupakan sikap penting dalam menentukan
tingkah laku dan respon mereka terhadap pekerjaan sehingga efektivitas
organisasional dapat tercapai
211 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja sangat diperlukan bagi karyawan karena dengan adanya
kepuasan kerja karyawan dapat meningkatkan produktivitas Adanya
ketidakpuasan kerja di antara karyawannya dapat menimbulkan hal-hal yang tidak
menguntungkan bagi perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri Wexley dan
Yukl (1977) dalam Suhartoto (2005) mengemukakan tiga teori tentang kepuasan
kerja yaitu
1 Teori Ketidaksesuaian
Seseorang akan merasakan kepuasan kerja apabila tidak ada perbedaan
antara yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan dalam hal ini batas
minimal kebutuhan telah terpenuhi Jika kebutuhannya telah terpenuhi di atas
batas minimal maka seseorang akan merasa lebih puas Sebaliknya bila batas
minimal kebutuhannya tidak terpenuhi maka seseorang akan merasakan
ketidakpuasan kerja
2 Teori Keadilan
Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia
merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi yang dialami
dalam pekerjaan Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara
membandingkan dirinya dengan orang lain yang dinilai sekelas jabatan sama dan
masa kerja sama Jika perbandingan itu dianggap cukup adil maka ia merasa puas
3 Teori Dua Faktor
Pada dasarnya kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal
yang berbeda Menurut teori ini kepuasan dan ketidakpuasan bukan merupakan
titik yang berlawanan dengan satu titik netral pada pusatnya sepert pandangan
teori sikap kerja konvensional tetapi dua titik yang berbeda Salah satu faktor
ketidakpuasan kerja tidak dapat mengubah menjadi kepuasan tetapi hanya
mengurangi ketidakpuasan
Hezberg dalam Noor (2001) menyatakan bahwa hubungan seorang
individu dengan kerjanya merupakan hubungan dasar yang dapat menentukan
sukses tidaknya individu yang bersangkutan Dikatakan pula bahwa dalam bekerja
ada faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan atau sebaliknya yang
disebutnya sebagai faktor motivasi dan ada faktor-faktor yang tidak menyebabkan
terjadinya kepuasan tetapi hanya berfungsi sebagai faktor pemelihara kepuasan
yang disebut faktor higienis Faktor-faktor tersebut adalah
a Faktor Motivasi prestasi pengakuan pekerjaan itu sendiri tanggung jawab
kemajuan dan pertumbuhan
b Faktor Higienis kebijakan administrasi perusahaan penyeliaan hubungan
dengan penyelia kondisi kerja gaji hubungan denga rekan kerja hubungan
dengan bawahan status dan keamanan
Wexley dan Yukl (1997) dalam Syaiin (2008) mengemukakan bahwa
ketidakpuasan akan memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri
(turnover) dan perilaku agresif (sabotase kesalahan yang disengaja perselisihan
antar karyawan dan atasan dan juga pemogokan) sehingga menyebabkan
menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan
mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut
1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain
2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan
agar kondisi tersebut dapat berubah
3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa
organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik
4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang
tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)
Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan
dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan
akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan
Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan
dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)
kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)
hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari
faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome
(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert
Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan
mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi
kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan
kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan
Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan
keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu
1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang
karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan
menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam
variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja
Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai
pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan
dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan
dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya
sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta
2 Gaji (Pay)
Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai
imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja
organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan
individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki
kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini
dapat dipenuhi oleh perusahaan
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja
diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan
dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak
yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka
semakin tinggi kepuasan kerja tersebut
3 Supervisi
Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya
kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan
tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan
akan mempunyai semangat kerja yang tinggi
4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)
Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja
karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti
membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu
akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai
batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di
antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di
dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud
Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga
mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan
apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan
kepada kepuasan kerja yang meningkat
5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)
Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan
pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang
mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil
kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka
(Robbins2008)
22 Turnover intention
Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat
karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut
Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan
sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk
meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari
pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978
dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal
terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover
intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari
organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit
organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi
Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela
(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)
Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan
organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik
pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya
involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja
(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi
karyawan yang mengalaminya
23 Kinerja Karyawan
Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam
manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu
Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan
untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut
1 Kualitas
Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam
arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas
2 Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus
aktivitas yang diselesaikan
3 Ketepatan Waktu
Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan
dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain
4 Efektivitas
Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan
keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya
5 Komitmen Kerja
Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan
dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan
3 METODE PENELITIAN
31 Populasi dan sampel
Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan
objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono
(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel
Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak
semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti
diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5
N
n=
1+N (e)2
Keterangan
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5
Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel
sebanyak 129 yaitu
n= 190
1 + 190(005)2
n= 12881 = 129 responden
Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan
tertentu
35 Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut
(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan
digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk
uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha
Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990
dalam Ghozali 2006)
352 Uji Linieritas
Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan
untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf
signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila
penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)
353 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas
Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan
adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan
menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa
adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai
VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )
2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model
regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali 2006)
3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)
Dasar pengambian keputusannya adalah
- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas
- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka
model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas
354 Uji Hipotesis
1 Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau
ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
355 Koefisien Determinasi ( R )2
Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model
regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)
356 Uji Pengaruh Mediasi
357 Analisis Jalur (Path Analysis)
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path
analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
pengaruh antara variabel kepuaasan kerja turnover intention dan kinerja
karyawan
2 TELAAH TEORI
21 Kepuasan Kerja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kepuasan adalah perasaan
senang gembira dan lega karena sudah terpenuhi hasrat hatinya Sementara
kepuasn kerja didefinisikan sebagai keadaan psikis yang menyenangkan yang
dirasakan oleh pekerja di suatu lingkungan pekerjaan karena terpenuhinya semua
kebutuhan secara memadai Dengan kata lain kepuasan kerja merupakan respon
afektif seseorang terhadap suatu pekerjaan Kepuasan kerja ini bersifat individual
tingkat kepuasan antara individu yang satu dengan yang lain berbeda-beda
Biasanya setiap individu akan merasa puas atas pekerjaannya apabila pekerjaan
yang ia lakukan telah sesuai dengan harapan dan tujuan ia bekerja
Menurut para ahli keberhasilan dalam mengelola sumber daya manusia
diindikasikan dengan adanya kepuasan kerja dari para karyawannya
meningkatnya kinerja dan tercapainya tujuan perusahaan Locke (1976) dalam
Ali Turkyilmas dkk (2009) mengartikan kepuasan kerja sebagai pernyataan emosi
yang positif sebagai hasil dari pengakuan terhadap pekerjaan atau pengalaman
dalam bekerja Robbins (2008) mengistilahkan kepuasan kerja sebagai sikap
umum seseorang individu terhadap pekerjaannya selanjutnya dijelaskan pula
bahwa seseorang dengan kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap positif
terhadap pekerjaan itu sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan
pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu Handoko
(2001) menyebutksn bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan
memandang pekerjaan mereka Lebih jauh dikatakan bahwa kepuasan kerja
mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang dapat terlihat dari
sikap positif pekerja terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi pada
lingkungan kerja
Meskipun sekilas pendapat para ahli di atas mengenai kepuasan kerja
berbeda-beda namun pada intinya adalah sama yaitu kepuasan kerja
mencerminkan sikap atau perasaan sesorang terhadap pekerjaannya Kepuasan
kerja menjadi ukuran seberapa besar karyawan menyenangi pekerjaannya dan
merupakan sikap karyawan yang berkaitan dengan keadaan psikologisnya
Ostroff (1992) meneliti kepuasan kerja pada tingkat organisasi Data
kinerja organisasional dikumpulkan dari 298 sekolah-sekolah di Amerika
kepuasan karyawan dan sikap dikumpulkan dari 13808 guru di sekolah-sekolah
tersebut Dari penelitian tersebut diperoleh hasil yang kuat dalam hal kepuasan
kerja pegawai Organisasi-organisasi yang memiliki jumlah banyak pegawai-
pegawai yang puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan dengan organisasi-
organisasi yang memiliki jumlah sedikit pegawai-pegawai yang merasa puas
Pelayanan maksimal karyawan terhadap perusahaan akan tergantung pada apa
yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaan rekan kerja dan supervisor
Kepuasan dan sikap karyawan merupakan sikap penting dalam menentukan
tingkah laku dan respon mereka terhadap pekerjaan sehingga efektivitas
organisasional dapat tercapai
211 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja sangat diperlukan bagi karyawan karena dengan adanya
kepuasan kerja karyawan dapat meningkatkan produktivitas Adanya
ketidakpuasan kerja di antara karyawannya dapat menimbulkan hal-hal yang tidak
menguntungkan bagi perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri Wexley dan
Yukl (1977) dalam Suhartoto (2005) mengemukakan tiga teori tentang kepuasan
kerja yaitu
1 Teori Ketidaksesuaian
Seseorang akan merasakan kepuasan kerja apabila tidak ada perbedaan
antara yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan dalam hal ini batas
minimal kebutuhan telah terpenuhi Jika kebutuhannya telah terpenuhi di atas
batas minimal maka seseorang akan merasa lebih puas Sebaliknya bila batas
minimal kebutuhannya tidak terpenuhi maka seseorang akan merasakan
ketidakpuasan kerja
2 Teori Keadilan
Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia
merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi yang dialami
dalam pekerjaan Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara
membandingkan dirinya dengan orang lain yang dinilai sekelas jabatan sama dan
masa kerja sama Jika perbandingan itu dianggap cukup adil maka ia merasa puas
3 Teori Dua Faktor
Pada dasarnya kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal
yang berbeda Menurut teori ini kepuasan dan ketidakpuasan bukan merupakan
titik yang berlawanan dengan satu titik netral pada pusatnya sepert pandangan
teori sikap kerja konvensional tetapi dua titik yang berbeda Salah satu faktor
ketidakpuasan kerja tidak dapat mengubah menjadi kepuasan tetapi hanya
mengurangi ketidakpuasan
Hezberg dalam Noor (2001) menyatakan bahwa hubungan seorang
individu dengan kerjanya merupakan hubungan dasar yang dapat menentukan
sukses tidaknya individu yang bersangkutan Dikatakan pula bahwa dalam bekerja
ada faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan atau sebaliknya yang
disebutnya sebagai faktor motivasi dan ada faktor-faktor yang tidak menyebabkan
terjadinya kepuasan tetapi hanya berfungsi sebagai faktor pemelihara kepuasan
yang disebut faktor higienis Faktor-faktor tersebut adalah
a Faktor Motivasi prestasi pengakuan pekerjaan itu sendiri tanggung jawab
kemajuan dan pertumbuhan
b Faktor Higienis kebijakan administrasi perusahaan penyeliaan hubungan
dengan penyelia kondisi kerja gaji hubungan denga rekan kerja hubungan
dengan bawahan status dan keamanan
Wexley dan Yukl (1997) dalam Syaiin (2008) mengemukakan bahwa
ketidakpuasan akan memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri
(turnover) dan perilaku agresif (sabotase kesalahan yang disengaja perselisihan
antar karyawan dan atasan dan juga pemogokan) sehingga menyebabkan
menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan
mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut
1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain
2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan
agar kondisi tersebut dapat berubah
3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa
organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik
4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang
tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)
Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan
dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan
akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan
Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan
dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)
kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)
hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari
faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome
(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert
Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan
mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi
kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan
kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan
Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan
keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu
1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang
karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan
menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam
variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja
Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai
pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan
dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan
dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya
sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta
2 Gaji (Pay)
Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai
imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja
organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan
individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki
kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini
dapat dipenuhi oleh perusahaan
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja
diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan
dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak
yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka
semakin tinggi kepuasan kerja tersebut
3 Supervisi
Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya
kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan
tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan
akan mempunyai semangat kerja yang tinggi
4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)
Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja
karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti
membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu
akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai
batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di
antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di
dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud
Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga
mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan
apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan
kepada kepuasan kerja yang meningkat
5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)
Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan
pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang
mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil
kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka
(Robbins2008)
22 Turnover intention
Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat
karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut
Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan
sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk
meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari
pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978
dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal
terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover
intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari
organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit
organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi
Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela
(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)
Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan
organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik
pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya
involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja
(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi
karyawan yang mengalaminya
23 Kinerja Karyawan
Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam
manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu
Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan
untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut
1 Kualitas
Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam
arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas
2 Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus
aktivitas yang diselesaikan
3 Ketepatan Waktu
Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan
dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain
4 Efektivitas
Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan
keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya
5 Komitmen Kerja
Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan
dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan
3 METODE PENELITIAN
31 Populasi dan sampel
Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan
objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono
(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel
Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak
semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti
diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5
N
n=
1+N (e)2
Keterangan
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5
Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel
sebanyak 129 yaitu
n= 190
1 + 190(005)2
n= 12881 = 129 responden
Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan
tertentu
35 Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut
(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan
digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk
uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha
Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990
dalam Ghozali 2006)
352 Uji Linieritas
Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan
untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf
signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila
penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)
353 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas
Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan
adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan
menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa
adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai
VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )
2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model
regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali 2006)
3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)
Dasar pengambian keputusannya adalah
- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas
- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka
model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas
354 Uji Hipotesis
1 Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau
ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
355 Koefisien Determinasi ( R )2
Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model
regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)
356 Uji Pengaruh Mediasi
357 Analisis Jalur (Path Analysis)
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path
analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
Meskipun sekilas pendapat para ahli di atas mengenai kepuasan kerja
berbeda-beda namun pada intinya adalah sama yaitu kepuasan kerja
mencerminkan sikap atau perasaan sesorang terhadap pekerjaannya Kepuasan
kerja menjadi ukuran seberapa besar karyawan menyenangi pekerjaannya dan
merupakan sikap karyawan yang berkaitan dengan keadaan psikologisnya
Ostroff (1992) meneliti kepuasan kerja pada tingkat organisasi Data
kinerja organisasional dikumpulkan dari 298 sekolah-sekolah di Amerika
kepuasan karyawan dan sikap dikumpulkan dari 13808 guru di sekolah-sekolah
tersebut Dari penelitian tersebut diperoleh hasil yang kuat dalam hal kepuasan
kerja pegawai Organisasi-organisasi yang memiliki jumlah banyak pegawai-
pegawai yang puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan dengan organisasi-
organisasi yang memiliki jumlah sedikit pegawai-pegawai yang merasa puas
Pelayanan maksimal karyawan terhadap perusahaan akan tergantung pada apa
yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaan rekan kerja dan supervisor
Kepuasan dan sikap karyawan merupakan sikap penting dalam menentukan
tingkah laku dan respon mereka terhadap pekerjaan sehingga efektivitas
organisasional dapat tercapai
211 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja sangat diperlukan bagi karyawan karena dengan adanya
kepuasan kerja karyawan dapat meningkatkan produktivitas Adanya
ketidakpuasan kerja di antara karyawannya dapat menimbulkan hal-hal yang tidak
menguntungkan bagi perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri Wexley dan
Yukl (1977) dalam Suhartoto (2005) mengemukakan tiga teori tentang kepuasan
kerja yaitu
1 Teori Ketidaksesuaian
Seseorang akan merasakan kepuasan kerja apabila tidak ada perbedaan
antara yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan dalam hal ini batas
minimal kebutuhan telah terpenuhi Jika kebutuhannya telah terpenuhi di atas
batas minimal maka seseorang akan merasa lebih puas Sebaliknya bila batas
minimal kebutuhannya tidak terpenuhi maka seseorang akan merasakan
ketidakpuasan kerja
2 Teori Keadilan
Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia
merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi yang dialami
dalam pekerjaan Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara
membandingkan dirinya dengan orang lain yang dinilai sekelas jabatan sama dan
masa kerja sama Jika perbandingan itu dianggap cukup adil maka ia merasa puas
3 Teori Dua Faktor
Pada dasarnya kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal
yang berbeda Menurut teori ini kepuasan dan ketidakpuasan bukan merupakan
titik yang berlawanan dengan satu titik netral pada pusatnya sepert pandangan
teori sikap kerja konvensional tetapi dua titik yang berbeda Salah satu faktor
ketidakpuasan kerja tidak dapat mengubah menjadi kepuasan tetapi hanya
mengurangi ketidakpuasan
Hezberg dalam Noor (2001) menyatakan bahwa hubungan seorang
individu dengan kerjanya merupakan hubungan dasar yang dapat menentukan
sukses tidaknya individu yang bersangkutan Dikatakan pula bahwa dalam bekerja
ada faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan atau sebaliknya yang
disebutnya sebagai faktor motivasi dan ada faktor-faktor yang tidak menyebabkan
terjadinya kepuasan tetapi hanya berfungsi sebagai faktor pemelihara kepuasan
yang disebut faktor higienis Faktor-faktor tersebut adalah
a Faktor Motivasi prestasi pengakuan pekerjaan itu sendiri tanggung jawab
kemajuan dan pertumbuhan
b Faktor Higienis kebijakan administrasi perusahaan penyeliaan hubungan
dengan penyelia kondisi kerja gaji hubungan denga rekan kerja hubungan
dengan bawahan status dan keamanan
Wexley dan Yukl (1997) dalam Syaiin (2008) mengemukakan bahwa
ketidakpuasan akan memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri
(turnover) dan perilaku agresif (sabotase kesalahan yang disengaja perselisihan
antar karyawan dan atasan dan juga pemogokan) sehingga menyebabkan
menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan
mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut
1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain
2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan
agar kondisi tersebut dapat berubah
3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa
organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik
4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang
tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)
Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan
dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan
akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan
Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan
dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)
kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)
hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari
faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome
(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert
Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan
mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi
kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan
kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan
Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan
keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu
1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang
karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan
menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam
variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja
Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai
pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan
dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan
dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya
sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta
2 Gaji (Pay)
Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai
imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja
organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan
individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki
kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini
dapat dipenuhi oleh perusahaan
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja
diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan
dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak
yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka
semakin tinggi kepuasan kerja tersebut
3 Supervisi
Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya
kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan
tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan
akan mempunyai semangat kerja yang tinggi
4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)
Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja
karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti
membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu
akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai
batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di
antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di
dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud
Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga
mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan
apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan
kepada kepuasan kerja yang meningkat
5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)
Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan
pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang
mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil
kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka
(Robbins2008)
22 Turnover intention
Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat
karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut
Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan
sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk
meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari
pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978
dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal
terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover
intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari
organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit
organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi
Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela
(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)
Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan
organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik
pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya
involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja
(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi
karyawan yang mengalaminya
23 Kinerja Karyawan
Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam
manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu
Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan
untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut
1 Kualitas
Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam
arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas
2 Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus
aktivitas yang diselesaikan
3 Ketepatan Waktu
Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan
dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain
4 Efektivitas
Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan
keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya
5 Komitmen Kerja
Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan
dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan
3 METODE PENELITIAN
31 Populasi dan sampel
Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan
objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono
(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel
Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak
semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti
diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5
N
n=
1+N (e)2
Keterangan
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5
Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel
sebanyak 129 yaitu
n= 190
1 + 190(005)2
n= 12881 = 129 responden
Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan
tertentu
35 Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut
(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan
digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk
uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha
Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990
dalam Ghozali 2006)
352 Uji Linieritas
Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan
untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf
signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila
penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)
353 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas
Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan
adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan
menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa
adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai
VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )
2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model
regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali 2006)
3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)
Dasar pengambian keputusannya adalah
- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas
- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka
model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas
354 Uji Hipotesis
1 Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau
ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
355 Koefisien Determinasi ( R )2
Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model
regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)
356 Uji Pengaruh Mediasi
357 Analisis Jalur (Path Analysis)
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path
analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
2 Teori Keadilan
Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia
merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi yang dialami
dalam pekerjaan Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara
membandingkan dirinya dengan orang lain yang dinilai sekelas jabatan sama dan
masa kerja sama Jika perbandingan itu dianggap cukup adil maka ia merasa puas
3 Teori Dua Faktor
Pada dasarnya kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal
yang berbeda Menurut teori ini kepuasan dan ketidakpuasan bukan merupakan
titik yang berlawanan dengan satu titik netral pada pusatnya sepert pandangan
teori sikap kerja konvensional tetapi dua titik yang berbeda Salah satu faktor
ketidakpuasan kerja tidak dapat mengubah menjadi kepuasan tetapi hanya
mengurangi ketidakpuasan
Hezberg dalam Noor (2001) menyatakan bahwa hubungan seorang
individu dengan kerjanya merupakan hubungan dasar yang dapat menentukan
sukses tidaknya individu yang bersangkutan Dikatakan pula bahwa dalam bekerja
ada faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan atau sebaliknya yang
disebutnya sebagai faktor motivasi dan ada faktor-faktor yang tidak menyebabkan
terjadinya kepuasan tetapi hanya berfungsi sebagai faktor pemelihara kepuasan
yang disebut faktor higienis Faktor-faktor tersebut adalah
a Faktor Motivasi prestasi pengakuan pekerjaan itu sendiri tanggung jawab
kemajuan dan pertumbuhan
b Faktor Higienis kebijakan administrasi perusahaan penyeliaan hubungan
dengan penyelia kondisi kerja gaji hubungan denga rekan kerja hubungan
dengan bawahan status dan keamanan
Wexley dan Yukl (1997) dalam Syaiin (2008) mengemukakan bahwa
ketidakpuasan akan memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri
(turnover) dan perilaku agresif (sabotase kesalahan yang disengaja perselisihan
antar karyawan dan atasan dan juga pemogokan) sehingga menyebabkan
menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan
mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut
1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain
2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan
agar kondisi tersebut dapat berubah
3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa
organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik
4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang
tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)
Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan
dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan
akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan
Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan
dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)
kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)
hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari
faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome
(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert
Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan
mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi
kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan
kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan
Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan
keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu
1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang
karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan
menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam
variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja
Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai
pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan
dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan
dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya
sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta
2 Gaji (Pay)
Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai
imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja
organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan
individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki
kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini
dapat dipenuhi oleh perusahaan
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja
diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan
dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak
yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka
semakin tinggi kepuasan kerja tersebut
3 Supervisi
Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya
kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan
tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan
akan mempunyai semangat kerja yang tinggi
4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)
Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja
karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti
membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu
akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai
batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di
antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di
dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud
Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga
mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan
apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan
kepada kepuasan kerja yang meningkat
5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)
Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan
pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang
mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil
kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka
(Robbins2008)
22 Turnover intention
Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat
karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut
Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan
sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk
meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari
pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978
dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal
terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover
intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari
organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit
organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi
Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela
(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)
Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan
organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik
pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya
involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja
(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi
karyawan yang mengalaminya
23 Kinerja Karyawan
Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam
manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu
Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan
untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut
1 Kualitas
Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam
arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas
2 Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus
aktivitas yang diselesaikan
3 Ketepatan Waktu
Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan
dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain
4 Efektivitas
Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan
keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya
5 Komitmen Kerja
Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan
dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan
3 METODE PENELITIAN
31 Populasi dan sampel
Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan
objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono
(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel
Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak
semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti
diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5
N
n=
1+N (e)2
Keterangan
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5
Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel
sebanyak 129 yaitu
n= 190
1 + 190(005)2
n= 12881 = 129 responden
Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan
tertentu
35 Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut
(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan
digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk
uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha
Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990
dalam Ghozali 2006)
352 Uji Linieritas
Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan
untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf
signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila
penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)
353 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas
Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan
adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan
menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa
adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai
VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )
2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model
regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali 2006)
3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)
Dasar pengambian keputusannya adalah
- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas
- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka
model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas
354 Uji Hipotesis
1 Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau
ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
355 Koefisien Determinasi ( R )2
Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model
regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)
356 Uji Pengaruh Mediasi
357 Analisis Jalur (Path Analysis)
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path
analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
menurunnya tingkat produktivitas Menurut Robbins (1991) karyawan
mengekspresikan ketidakpuasannya dengan empat cara sebagai berikut
1 Keluar (Exit) keluar dari pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain
2 Suara (Voice) membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan
agar kondisi tersebut dapat berubah
3 Kesetiaan (loyalitas) menunggu dengan optimis dan percaya bahwa
organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik
4 Pengabdian (neglect) bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang
tidak masuk kerja membuat kesalahan dengan sengaja)
Penelitian Judge bekerja sama dengan Locke (1993) yang berhubungan
dengan kepuasan kerja mengambil responden yang bekerja pada lingkungan
akademisi berjumlah 231 responden dengan cara random sampling Judge dan
Locke menyatakan ada lima ukuran karakteristik penting yang berhubungan
dengan kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri (work it self) gaji (pay)
kesempatan promosi (promotion opportunities) kepemimpinan (supervisi)
hubungan dengan teman sekerja (co-workers) Di samping itu juga dilihat dari
faktor lain seperti input peraturan kerja (pendidikan dan jam kerja) hasiloutcome
(upah dan faktor instrinsik) ambisi di mana semua diukur dengan skala Likert
Dengan menggunakan Lisrel 7 dihasilkan bahwa tingkat upah secara signifikan
mempengaruhi kepuasan kerja faktor instrinsik secara kuat mempengaruhi
kepuasan kerja ambisi mempunyai signifikan negatif mempengaruhi kepuasan
kerja sedangkan pendidikan dan jam kerja perminggu ternyata tidak signifikan
Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan
keja mengacu pada penelitian Judge dan Locke (1993) yaitu
1 Pekerjaan itu sendiri (Work it self)
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) disebutkan bahwa bila seorang
karyawan dalam sebuah organisasi memiliki otonomi yang tinggi kebebasan
menentukan tugas-tugas dan jadwal kerja mereka sendiri perubahan dalam
variabel ini memberi pengaruh yang secara besar pula terhadap kepuasan kerja
Robbin (2008) menyatakan bahwa karyawan cenderung lebih menyukai
pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan
dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan
dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya
sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta
2 Gaji (Pay)
Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai
imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja
organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan
individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki
kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini
dapat dipenuhi oleh perusahaan
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja
diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan
dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak
yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka
semakin tinggi kepuasan kerja tersebut
3 Supervisi
Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya
kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan
tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan
akan mempunyai semangat kerja yang tinggi
4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)
Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja
karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti
membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu
akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai
batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di
antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di
dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud
Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga
mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan
apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan
kepada kepuasan kerja yang meningkat
5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)
Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan
pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang
mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil
kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka
(Robbins2008)
22 Turnover intention
Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat
karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut
Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan
sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk
meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari
pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978
dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal
terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover
intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari
organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit
organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi
Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela
(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)
Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan
organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik
pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya
involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja
(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi
karyawan yang mengalaminya
23 Kinerja Karyawan
Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam
manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu
Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan
untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut
1 Kualitas
Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam
arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas
2 Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus
aktivitas yang diselesaikan
3 Ketepatan Waktu
Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan
dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain
4 Efektivitas
Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan
keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya
5 Komitmen Kerja
Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan
dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan
3 METODE PENELITIAN
31 Populasi dan sampel
Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan
objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono
(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel
Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak
semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti
diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5
N
n=
1+N (e)2
Keterangan
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5
Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel
sebanyak 129 yaitu
n= 190
1 + 190(005)2
n= 12881 = 129 responden
Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan
tertentu
35 Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut
(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan
digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk
uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha
Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990
dalam Ghozali 2006)
352 Uji Linieritas
Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan
untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf
signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila
penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)
353 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas
Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan
adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan
menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa
adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai
VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )
2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model
regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali 2006)
3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)
Dasar pengambian keputusannya adalah
- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas
- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka
model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas
354 Uji Hipotesis
1 Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau
ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
355 Koefisien Determinasi ( R )2
Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model
regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)
356 Uji Pengaruh Mediasi
357 Analisis Jalur (Path Analysis)
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path
analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
dan kemampuan mereka dan menawarkan bermacam-macam tugas kebebasan
dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya
sehingga kesenangan dan kepuasan karyawan dapat tercupta
2 Gaji (Pay)
Gaji merupakan sistem ganjaran moneter yang diterima individu sebagai
imbal jasa atas keterlibatannya dalam rangka pencapaian tujuan dan kinerja
organisasi Gaji yang diterima dari bekerja memberikan jawaban atas kebutuhan
individu dan keluarga Inilah yang menjadi alasan mengapa karyawan memiliki
kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya apabila masalah gaji (yang sesuai) ini
dapat dipenuhi oleh perusahaan
Dalam penelitian Judge dan Locke (1993) menyatakan kepuasan kerja
diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang diperoleh dari pekerjaan
dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh karyawan Semakin lebih banyak
yang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan dengan yang diharapkan maka
semakin tinggi kepuasan kerja tersebut
3 Supervisi
Gibson et al (1995) menyatakan pemimpin yang dapat menerapkan gaya
kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya Hal itu akan
tercermin pada sikap bawahannya yang cenderung patuh kepada atasannya dan
akan mempunyai semangat kerja yang tinggi
4 Hubungan dengan teman sekerja (Co-workers)
Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menciptakan kepuasan kerja
karena bagaimanapun juga manusia merupakan makhluk sosial yang pasti
membutuhkan interaksi dengan individu lain Tidak mungkin seorang individu
akan selalu mengandalkan dirinya sendiri karena setiap individu mempunyai
batas kemampuannya masing-masing Dengan terciptanya hubungan yang baik di
antara rekan sekerja maka rasa nyaman dan aman dalam bekerja akan tercipta di
dalamnya sehingga kepuasan kerja dapat terwujud
Robbins (2008) menyatakan bahwa bagi kebanyakan karyawan kerja juga
mengisi kebutuhan akan interaksi sosial oleh karena itu tidaklah mengejutkan
apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan
kepada kepuasan kerja yang meningkat
5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)
Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan
pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang
mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil
kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka
(Robbins2008)
22 Turnover intention
Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat
karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut
Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan
sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk
meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari
pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978
dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal
terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover
intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari
organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit
organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi
Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela
(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)
Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan
organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik
pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya
involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja
(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi
karyawan yang mengalaminya
23 Kinerja Karyawan
Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam
manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu
Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan
untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut
1 Kualitas
Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam
arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas
2 Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus
aktivitas yang diselesaikan
3 Ketepatan Waktu
Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan
dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain
4 Efektivitas
Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan
keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya
5 Komitmen Kerja
Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan
dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan
3 METODE PENELITIAN
31 Populasi dan sampel
Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan
objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono
(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel
Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak
semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti
diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5
N
n=
1+N (e)2
Keterangan
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5
Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel
sebanyak 129 yaitu
n= 190
1 + 190(005)2
n= 12881 = 129 responden
Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan
tertentu
35 Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut
(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan
digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk
uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha
Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990
dalam Ghozali 2006)
352 Uji Linieritas
Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan
untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf
signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila
penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)
353 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas
Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan
adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan
menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa
adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai
VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )
2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model
regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali 2006)
3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)
Dasar pengambian keputusannya adalah
- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas
- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka
model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas
354 Uji Hipotesis
1 Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau
ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
355 Koefisien Determinasi ( R )2
Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model
regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)
356 Uji Pengaruh Mediasi
357 Analisis Jalur (Path Analysis)
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path
analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
apabila memiliki rekan keja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan
kepada kepuasan kerja yang meningkat
5 Kesempatan promosi (Promotion opportunities)
Promosi memberikan individu status sosial yang lebih tinggi pertumbuhan
pribadi dan tanggung jawab yang lebih banyak Oleh Karena itu individu yang
mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil
kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka
(Robbins2008)
22 Turnover intention
Turnover intentions (intensi keluar) adalah kecenderungan atau niat
karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya (Zeffane 1994) Menurut
Bluedorn dalam Grant et al (2001) turnover intention adalah kecenderungan
sikap atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk
meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri secara sukarela dari
pekerjaanya Lebih lanjut dijelaskan Mobley Horner dan Hollingsworth 1978
dalam Grant et al (2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal
terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan Intensi keluar (turnover
intensions) juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari
organisasi Turnover dapat berupa pengunduran diri perpindahan keluar unit
organisasi pemberhentian atau kematian anggota organisasi
Robbins (1996) menjelaskan bahwa turnover dapat terjadi secara sukarela
(voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary turnover)
Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan
organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa menarik
pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain Sebaliknya
involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan keputusan pemberi kerja
(employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat uncontrollable bagi
karyawan yang mengalaminya
23 Kinerja Karyawan
Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam
manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu
Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan
untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut
1 Kualitas
Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam
arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas
2 Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus
aktivitas yang diselesaikan
3 Ketepatan Waktu
Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan
dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain
4 Efektivitas
Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan
keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya
5 Komitmen Kerja
Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan
dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan
3 METODE PENELITIAN
31 Populasi dan sampel
Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan
objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono
(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel
Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak
semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti
diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5
N
n=
1+N (e)2
Keterangan
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5
Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel
sebanyak 129 yaitu
n= 190
1 + 190(005)2
n= 12881 = 129 responden
Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan
tertentu
35 Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut
(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan
digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk
uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha
Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990
dalam Ghozali 2006)
352 Uji Linieritas
Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan
untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf
signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila
penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)
353 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas
Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan
adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan
menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa
adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai
VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )
2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model
regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali 2006)
3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)
Dasar pengambian keputusannya adalah
- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas
- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka
model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas
354 Uji Hipotesis
1 Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau
ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
355 Koefisien Determinasi ( R )2
Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model
regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)
356 Uji Pengaruh Mediasi
357 Analisis Jalur (Path Analysis)
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path
analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
23 Kinerja Karyawan
Prestasi kinerja atau unjuk kerja karyawan merupakan fokus utama dalam
manajemen kinerja Hal ini dapat diperhatikan dengan jumlah kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individu dalam kurun waktu tertentu
Jansen (2001) dalam Fuad Masrsquoud (2004) menyatakan dimensi yang digunakan
untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara lain sebagai berikut
1 Kualitas
Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam
arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas
2 Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit jumlah siklus
aktivitas yang diselesaikan
3 Ketepatan Waktu
Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan
dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain
4 Efektivitas
Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan
keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya
5 Komitmen Kerja
Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan
dan tanggung jawab kerja dengan perusahaan
3 METODE PENELITIAN
31 Populasi dan sampel
Salah satu langkah yang ditempuh dalam penelitian adalah menentukan
objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada Menurut Sugiyono
(2004) yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel
Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak
semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti
diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5
N
n=
1+N (e)2
Keterangan
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5
Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel
sebanyak 129 yaitu
n= 190
1 + 190(005)2
n= 12881 = 129 responden
Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan
tertentu
35 Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut
(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan
digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk
uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha
Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990
dalam Ghozali 2006)
352 Uji Linieritas
Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan
untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf
signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila
penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)
353 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas
Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan
adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan
menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa
adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai
VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )
2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model
regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali 2006)
3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)
Dasar pengambian keputusannya adalah
- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas
- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka
model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas
354 Uji Hipotesis
1 Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau
ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
355 Koefisien Determinasi ( R )2
Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model
regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)
356 Uji Pengaruh Mediasi
357 Analisis Jalur (Path Analysis)
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path
analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh karyawan Hotel
Horison yang berjumlah 190 karyawan Namun demikian penelitian ini tidak
semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti
diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5
N
n=
1+N (e)2
Keterangan
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = margin of error yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5
Dengan menggunakan rumus di atas maka akan diperoleh jumlah sampel
sebanyak 129 yaitu
n= 190
1 + 190(005)2
n= 12881 = 129 responden
Menurut Sugiyono (2004) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan sampel
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan
tertentu
35 Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini maka beberapa metode analisis data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
351 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut
(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan
digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk
uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha
Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990
dalam Ghozali 2006)
352 Uji Linieritas
Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan
untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf
signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila
penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)
353 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas
Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan
adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan
menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa
adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai
VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )
2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model
regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali 2006)
3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)
Dasar pengambian keputusannya adalah
- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas
- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka
model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas
354 Uji Hipotesis
1 Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau
ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
355 Koefisien Determinasi ( R )2
Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model
regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)
356 Uji Pengaruh Mediasi
357 Analisis Jalur (Path Analysis)
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path
analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut
(Ghozali 2006) Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006) Metode yang akan
digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel Sementara untuk
uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan fasilitas SPSS yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha
Nunnally (1990) dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa suatu konstruk atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha gt 060 (Nunnally 1990
dalam Ghozali 2006)
352 Uji Linieritas
Linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan yang linear atau tidak Pengujian linieritas dimaksudkan
untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf
signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut Apabila
penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi 2000)
353 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolonieritas
Uji Heterosdastisitas dan Uji Normalitas
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) Jika ditemukan
adanya multikolinieritas maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan
menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa
adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai
VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )
2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model
regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali 2006)
3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)
Dasar pengambian keputusannya adalah
- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas
- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka
model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas
354 Uji Hipotesis
1 Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau
ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
355 Koefisien Determinasi ( R )2
Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model
regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)
356 Uji Pengaruh Mediasi
357 Analisis Jalur (Path Analysis)
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path
analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
menjadi tidak terhingga (Ghozali 2006) Salah satu metode untuk mendiagnosa
adanya multikolinieritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF) Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1 Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 01 atau sama dengan nilai
VIF lebih dari 10 (Ghozali 2006 )
2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang melebar kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Model
regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali 2006)
3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali 2006)
Dasar pengambian keputusannya adalah
- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas
- Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka
model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas
354 Uji Hipotesis
1 Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau
ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
355 Koefisien Determinasi ( R )2
Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model
regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)
356 Uji Pengaruh Mediasi
357 Analisis Jalur (Path Analysis)
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path
analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
1 Uji F
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)
terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap
besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua variabel independen untuk itu perlu dilakukan uji F Uji F atau
ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali 2006)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas
signifikansi yaitu
a Apabila probabilitas signifikansi gt 005 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b Apabila probabilitas signifikansi lt 005 maka Ho ditolak dan Ha diterima
355 Koefisien Determinasi ( R )2
Multikolnieritas terjadi apabila nilai R yang dihasilkan oleh suatu model
regresi empiris sangat tinggi tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2006)
356 Uji Pengaruh Mediasi
357 Analisis Jalur (Path Analysis)
Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi
memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path
analysis) analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar hubungan Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat
digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel Di dalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah
anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi Hubungan langsung
terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lain tanpa ada variabel ketiga
yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tadi Pada setiap variabel
independen akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini (mediasi) dan ini
berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel (Ghazali 2005)
Hubungan variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dimediasi oleh
turnover intention digambarkan dalam path analysis sebagai berikut
Gambar 31
Path Analysis Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1
e2
p2 p3
p1
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Horison Semarang berada di Kawasan Simpang Lima menyatu
dengan Simpang Lima Plaza tepatnya di Jalab KH Ahmad Dahlan No 2
Semarang Hotel ini menjadi tempat santai yang hebat yang terletak tepat di
jantung kota dalam waktu singkat bisa mencapai pusat bisnis di Kota Semaraang
dan berdekatan dengan pusat perbelanjaan Lokasi ideal ini menawarkan Anda
yang mudah perjalanan di sekitar kota dan yang hanya 15 menit berkendara dari
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani dan 10 menit dari stasiun kereta api
Tawang Semarang Suasana tradisional akan terasa ketika menyambut tamu yang
tiba di Hotel Horison Semarang Hotel ini memiliki 165 kamar yang luas dan
indah Hotel Semarang yang satu ini memiliki kombinasi sempurna layanan yang
ramah dan profesional dengan fasilitas terkemuka hotel bisnis bintang 4 bertaraf
internasional seperti 54 pilihan saluran TV safe deposit box fasilitas pembuat
kopi amp teh persediaan minibar layanan kamar 24 jam panggilan IDD internet
hotspot di ruang dan banyak lagi Ruang konvensi dan pertemuan tersedia untuk
perjamuan pernikahan pameran acara untuk konser dan segala macam fungsi
hingga kapasitas 2500 orang dengan fasilitas meeting amp peralatan yang sangat
baik
Sebagai hotel berbintang dan bertaraf internasional hotel Horison
Semarang yang tergabung dalam Horison Group memiliki visi menjadi
perusahaan perhotelan yang selalu mengutamakan dan memperbaharui pelayanan
ke tamu sesuai dengan tren yang berlaku saat ini dan memposisikan diri dengan
Bisnis dan tehnologi informasi perhotelan untuk memenuhi semua kebutuhan
pelanggan dengan menggunakan sumber daya manusia lokal Indonesia dengan
pelatihan dan evaluasi secara konsisten dan berkelanjutan
Dalam mempertahankan kesuksesannya Hotel Horison memiliki misi
yaitu mentargetkan layanan pelanggan dengan memenuhi enam unsur sasaran
perhotelan yakni ldquo Hospitality (keramahtamahan) Sincerely (kesungguhan)
Speed (kecepatan) Warmth (kehangatan) Care (kepedulian) and Integrity
(ketulusan) ldquo
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
42 Kepuasan Kerja
Analisis Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan
sepuluh indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kepuasan kerja
akan dijelaskan pada tabel 45
Tabel 45
Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja
Pertanyaan Skor Total Indeks
1 2 3 4 5
Pekerjaan saya sangat
menarik 0 6 186 204 65 461
922
Saya merasa senang dengan
tingkat tanggung jawab
dalam pekerjaan saya 0 10 162 228 65 465
93
Saya merasa dibayar dengan
gaji yang adil untuk
pekerjaan yang saya
kerjakan 1 16 222 148 45 432
864
Tunjangan yang saya terima
cukup banyak 1 24 210 148 45 428
856
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka memberikan
dukungan kepada saya 1 8 126 224 130 489
978
Para manajer (supervisor)
yang saya bekerja untuk
mereka mempunyai
motivasi kerja yang tinggi 0 8 93 240 170 511
1022
Saya menikmati bekerja
dengan teman-teman di sini 1 8 66 212 245 532
1064
Saya bekerja dengan orang 1 4 108 200 200 513
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
yang bertanggung jawab 1026
Jika saya melaksanakan
pekerjaan dengan baik saya
akan dipromosikan 2 8 162 172 130 474
948
Saya puas dengan tingkat
kemajuan saya 1 14 234 84 110 443
886
Jumlah 9496
Rata-rata 9496
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Keterangan
Akumulasi frekuensi jawaban dikali skor masing-masing
Jumlah () dibagi dengan 5 ( tingkat skor )
Akumulasi nilai indeks () semua pertanyaan dibagi jumlah pertanyaan
Berdasarkan tabel 45 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kepuasan kerja diperoleh skor rata-rata sebesar 9496
yang berarti di antara rentang 9448 - 129 atau pada kategori tinggi Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya menikmati bekerja dengan teman-teman di
sinirdquo dengan skor 1064 ini berarti karyawan di Hotel Horison saat ini sudah
merasa cocok dengan rekan kerja mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoTunjangan yang saya terima cukup banyakrdquo dengan skor 864 hal ini
menunjukkan bahwa karyawan hotel horison merasa kurang terpenuhi kepuasan
kerjanya dalam hal tunjangan mereka
43 Turnover Intention
Analisis Variabel turnover intention pada penelitian ini diukur dengan tiga
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel turnover intention akan
dijelaskan pada tabel 46
Berdasarkan tabel 46 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel turnover intention diperoleh skor rata-rata sebesar
584 yang berarti di antara rentang 344 - 602 atau pada kategori rendah Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
tertinggi pada item pertanyaan ldquoSaya berpikir untuk keluar dari pekerjaan inirdquo
dengan skor 61 ini berarti karyawan di Hotel Horizon memang ada
kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan mereka namun untuk saat ini itu
hanyalah baru niatan saja belum ada tindakan Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan ini dalam beberapa
bulan mendatangrdquo dengan skor 556 hal ini menunjukkan bahwa karyawan hotel
Horison masih merasa berat untuk meninggalkan pekerjaan mereka mengingat
mereka sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka
Tabel 46
Tanggapan Responden Tentang Turnover Intention
Pertanyaan Skor Total Indeks
Saya berpikir untuk
keluar dari pekerjaan ini 20 104 150 16 15 305
61
Saya berkeinginan untuk
mencari lowongan
pekerjaan lain 23 118 117 20 15
293
586
Saya berkeinginan untuk
meninggalkan pekerjaan
ini dalam beberapa
bulan mendatang 39 84 126 4 25
278
556
Jumlah 1752
Rata-rata skor 584
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
44 Kinerja Karyawan
Analisis Variabel kinerja karyawan pada penelitian ini diukur dengan lima
indikator Hasil jawaban responden mengenai variabel kinerja karyawan akan
dijelaskan pada tabel 47
Berdasarkan tabel 47 dapat ditarik kesimpulan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel kinerja karyawan diperoleh skor rata-rata sebesar
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
8616 yang berarti di antara rentang 603 - 9447 atau pada kategori sedang Skor
tertinggi pada item pertanyaan ldquoKeterampilan dan pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan utama adalah baikrdquo dengan skor 948 ini berarti
karyawan di Hotel Horison sudah cukup efektif menerapkan keterampilan dan
pengetahuan dalam pekerjaan mereka Sedangkan skor terendah pada item
pertanyaan ldquoSaya mampu menyelesaikan pekerjaan di atas rata-rata karyawan
lainrdquo dengan skor 586 hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan Hotel
Horison sudah cukup baik dan merata pada seluruh karyawannya
Tabel 47
Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan
Pertanyaan Skor Total Indeks
Hasil pekerjaan yang saya
selesaikan sudah melebihi
standar kualitas yang ada 3 8 216 140 75 442
884
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan di
atas rata-rata karyawan lain 23 118 117 20 15 293
586
Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu 2 10 129 256 75 472
944
Keterampilan dan
pengetahuan saya yang
berkaitan dengan pekerjaan
utama adalah baik 4 8 135 212 115 474
948
Saya memegang standar
profesional yang tinggi 4 6 174 124 165 473
946
Jumlah 4308
Rata-rata Total Skor 8616
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
45 Analisis Data
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinieritas heterokestisitas dan normalitas
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dengan
menggunakan metode analisis regresi sementara untuk mendeteksi pengaruh
variabel mediasi (variabel intervening) dalam memediasi variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan metode analisis jalur Analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda atau dengan kata lain analisis
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori
451 Pengujian H1
Hipotesis pertama yang diajukan adalah kepuasan kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap turnover intention Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
412 di bawah ini
Tabel 413
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Pertama
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 50379 0000
Konstanta 15689 12402 0000
X1 -0242 -0533 -7098 0000
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H1 yang disajikan pada tabel
412 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 50379 dengan signifikansi 0000
Untuk nilai koefisien standardized beta pada analisis regresi ini sebesar -0533
nilai Standardized Beta pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
Sedangkan nilai koefisien regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar -0242
dan nilai t-test sebesar -7098 (lebih kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai
signifikansi sebesar 0000 Nilai koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut
menggunakan tingkat α (signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
ini menunjukan hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention adalah
negatif dan signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama pada penelitian ini dapat diterima
452 Pengujian H2 dan H3
Hipotesis kedua yang diajukan adalah turnover intention berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil pengujian
analisis regresi yang telah dilakukan maka didapat hasil yang tersaji pada tabel
413
Untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien standardized
beta pada analisis regresi ini sebesar -0177 nilai Standardized Beta pada (SC
Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien regresi (β)
variabel X2 turnover intention sebesar -0263 dan nilai t-test sebesar -2222 (lebih
kecil dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0028 Nilai koefisien
regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α (signifikan) 005
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan hubungan antara
turnover intention dengan kinerja karyawan adalah negaif dan signifikan Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua pada penelitian ini dapat
diterima
Sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
standardized beta pada analisis regresi ini sebesar 0541 nilai Standardized Beta
pada (SC Beta) merupakan nilai path atau jalur Sedangkan nilai koefisien
regresi (β) variabel X1 kepuasan kerja sebesar 0365 dan nilai t-test sebesar 6782
(lebih besar dari t-tabel 16568) dengan nilai signifikansi sebesar 0000 Nilai
koefisien regresi variabel X1 dan t-test tersebut menggunakan tingkat α
(signifikan) 005 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil ini menunjukan
hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif dan
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
signifikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga pada
penelitian ini dapat diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi pengujian H2 amp H3 yang disajikan pada
tabel 413 menyatakan bahwa nilai F-Test sebesar 46786 dengan signifikansi
0000 karena harga signifikansi kurang dari 005 menunjukkan bahwa nilai F-Test
yang diperoleh tersebut signifikan sehingga model regresi linier penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh-pengaruh dari variabel independen
yaitu kepuasan kerja dan turnover intention secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu kiinerja karyawan
Tabel 414
Hasil Anaiisis Regresi Hipotesis Kedua dan ketiga
Variabel N F-test Sig β SC
Beta
t-test Sig
Sampel 129 46786 0000
Konstanta 6238 2484 0014
X1 0365 0541 6782 0000
X2 -0263 -0177 -2222 0028
Sumber Data Primer yang Diolah 2011
453 Koefisien Determinasi (Rsup2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) dapat menjelaskan variasi variabel
terikatnya (dependen)
a Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja terhadap turnover intention
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
Tabel 415
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 533a 284 278 1925
a Predictors (Constant) TX1
b Dependent Variable TY
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0278 Hal ini berarti 278 turnover intention dapat dijelaskan oleh variabel
Kepuasan kerja sedangkan sisanya 622 variabel turnover intention dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
b Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Hasil koefisien determinasi kepuasan kerja dan turnover intention terhadap
kinerja karyawan dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut
Tabel 416
Hasil Koefisien Determinasi
Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Terhadap kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std Error of the
Estimate
1 653a 426 417 2570
a Predictors (Constant) TY TX1
b Dependent Variable TZ
Sumber Data primer yang diolah 2011
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa
koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square diperoleh sebesar
0417 Hal ini berarti 417 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja dan turnover intention sedangkan sisanya 583 variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini
46 Uji Intervening
Gambar 46
Analisis Intervening
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Turnover Intention
e1 = 0959
e2 = 0905
-0533 -0 177
0541
Besarnya nilai error pada masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap dependen didapat melalui perhitungan sebagai berikut (Ghozali 2006)
Pe1 = 1- (0284)2 = 0959
Pe2 = 1- ( 0426)2 = 0905
Dalam teori Trimming pengujian validitas model riset diamati melalui
perhitungan koefisien determinasi total sebagai berikut
R2
m = 1- P2
ei P2e2hellip P
2ep
Kepuasan Kerja
Turnover
Intention
Kinerja
Karyawan
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
= 1- (0959)2 (0905)
2
= 1- (0716) (0867)
= 025 atau 25
Nilai koefisien determinasi sebesar 025 menunjukkan bahwa 25
Informasi yang terkandung dalam data dapat dijelaskan oleh model sedangkan
sisanya sebesar 75 dijelaskan oleh error dan variabel lain di luar model Pada
gambar analisis jalur memperlihatkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap
kinerja sebesar 0541 sementara pengaruh tidak langsung melalui Turnover
intention yaitu -0533 x -0177 = 0094 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan namun kecil tingkat pengaruhnya
47 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa secara
statistik semua hipotesis yang diajukan terdukung oleh teori atau penelitian
sebelumnya Dari data pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama yang mempresentasikan pengaruh negatif dan signifikan
kepuasan kerja terhadap turnover intention dapat diterima dan terdukung Hal ini
berarti kepuasan kerja mempunyai peran dalam mempengaruhi turnover intention
karyawan Terpenuhinya kepuasan kerja maka akan dapat meminimalisir
terjadinya turnover intention dalam suatu perusahaan dan begitu juga sebaliknya
apabila karyawan merasa tidak terpenuhi kepuasan kerjanya maka mereka akan
cenderung mempunyai niatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang
mampu memenuhi kepuasan kerja mereka Sehingga hal ini mendukung
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
turnover intention yaitu Witasari (2009) dan Andhini (2006)
Sementara dari hasil pengujian hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa
turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dapat diterima dan terdukung oleh penelitian sebelumnya Karyawan yang
mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan diri
secara sukarela dari pekerjaanya namun kesempatan untuk pindah kerja tersebut
tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
maka secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu
dengan sering datang terlambat sering bolos kurang antusias atau kurang
memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Russ dan Mc Nelly (1995) serta Widodo (2010)
Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang ketiga yakni kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan juga dapat diterima
dan terdukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya Terpenuhinya kepuasan
kerja karyawan oleh perusahaan akan dapat meningkatkan semangat mereka
dalam bekerja karena sudah kewajiban mereka untuk saling timbal balik kepada
perusahaan memberikan segala pengorbanan mereka secara totalitas demi
kemajuan perusahaan Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mahesa (2010) dan Eviyanti (2001)
Berdarakan hasil deskripsi angka indeks di atas dapat dihubungkan antara
indikator kepuasan kerja dengan indikator turnover intention indikator turnover
intention dengan indikator kinerja karyawan dan indikator kepuasan kerja
terhadap indikator kinerja karyawan Berikut ini adalah hubungan indikator antar
variabel yang didasarkan atas angka indeks
a Hubungan Indikaror Kepuasan Kerja dengan Indikator Turnover
Intention Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka dapat
meminimalisir turnover intention karyawan Jika didasarkan pada perhitungan
angka indeks indikator variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks
terbesar adalah pada rekan kerja hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja
merupakan salah satu pilar yang paling penting dalam menciptakan kepuasan
kerja sementara pada variabel turnover intention yang memiliki angka indeks
terkecil adalah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka
dalam beberapa bulan mendatang Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
karyawan Hotel Horison sudah merasa cocok dengan rekan kerja mereka yang
dirasa menyenangkan peduli terhadap sesama saling mendukung satu sama sama
lain dan penuh dengan rasa kekeluargaan sehingga mereka enggan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu dekat mengingat apabila mereka
mencari pekerjaan di tempat lain mereka belum tentu bisa mendapatkan rekan
kerja yang sesuai dengan apa yang mereka dapatkan seperti saat ini
b Hubungan Indikator Turnover Intention dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Berdasarkan penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan
hipotesis pada bab 2 dijelaskan bahwa turnover intention berpengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan Dari perhitungan angka indeks indikator variabel
turnover intention yang memiliki angka indeks terkecil adalah pada keinginan
karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam beberapa bulan
mendatang sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka
indeks terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa karyawan
Hotel Horison pada umumnya tidak berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaan
mereka karena sejauh ini kepuasan kerja mereka sudah cukup terpenuhi sehingga
hal ini membuat mereka tetap semangat dalam bekerja dan tetap dapat fokus pada
komitmen kerja mereka
c Hubungan Indikator Kepuasan Kerja dengan Indikator Kinerja
Karyawan Berdasarkan Angka Indeks
Dari penjelasan hubungan antar variabel dan pengembangan hipotesis
pada bab 2 dijelaskan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Hasil perhitungan angka indeks menunjukkan bahwa indikator
variabel kepuasan kerja yang memiliki angka indeks terbesar adalah pada rekan
kerja sementara pada variabel kinerja karyawan yang memiliki angka indeks
terbesar adalah komitmen kerja jadi bisa disimpulkan bahwa rekan kerja yang
kondusif telah menimbulkan semangat kerja bagi para karyawan hotel horison
sehingga mereka tetap dapat menjunjung tinggi komitmen kerja
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
5 SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
51 Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian
1 kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention Adanya pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention
menandakan bahwa terpenuhinya kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan
karyawan untuk menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan
pekerjaannya terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada
bawahannya rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama
lain serta tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan
berakibat pada rendahnya keinginan pegawai untuk meninggalkan organisasi
tempat ia bekerja sekarang serta kemungkinan individu akan mencari pekerjaan
pada organisasi lain
2 Turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh negatif turnover intention terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kecilnya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaan dan
mencari lowongan pekerjaan lain dapat memberi pengaruh yang baik terhadap
kinerja mereka karena dalam hal ini karyawan sudah merasa betah di dalam
organisasi sehingga mereka dapat mencurahkan segala daya dan upaya yang lebih
untuk organisasi
3 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
menandakan bahwa kepuasan kerja yang terdiri dari kesempatan karyawan untuk
menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam mengerjakan pekerjaannya
terpenuhinya gaji yang diharapkan pimpinan yang peduli pada bawahannya
rekan kerja yang menyenangkan dan saling mendukung satu sama lain serta
tersedianya kesempatan promosi untuk masa depan yang lebih baik akan berakibat
pada menigkatnya kinerja karyawan hal ini dikarenakan karyawan sudah merasa
terpenuhi kepuasan kerjanya sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan
timbal balik kepada organisasi yaitu dengan memberikan segala daya dan upaya
mereka secara totalitas guna kemajuan organisasi
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
4 Berdasarkan uji faktor mediasi analisis jalur kepuasan kerja dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui turnover
intention Hal ini menandakan bahwa ketika kepuasan kerja karyawan tidak
terpenuhi mereka akan mulai mencari pekerjaan di tempat lain dan berniat untuk
meninggalkan organisasinya namun ketika apa yang mereka cari di luar sana
tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan sekarang maka secara emosional
dan mental karyawan akan keluar dari organisasi yaitu kurang memiliki keinginan
untuk berusaha dengan baik (Russ dan McNeilly 1995)
52 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut
1 Jadwal perusahaan yang sibuk karena bertepatan dengan banyak event
menyebabkan peneliti mendapat kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat
untuk bertemu dengan perwakilan HRD Hotel Horison Semarang
2 Minimnya data kuantitatif yang diperoleh yakni data yang berkaitan
dengan turnover karyawan pada Hotel Horison Semarang Peneliti hanya mampu
mendapatkan informasi terbatas mengenai permasalahan turnover pada Hotel
Horison Semarang yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak HRD Hotel
Horison Semarang Mereka merasa keberatan untuk memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan
3 Pengukuran variabel kinerja memungkinkan terjadinya bias karena
hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri (self-rating scale) sehingga
responden mengukur kinerja mereka bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang
seharusnya
53 Saran
A Implikasi Manajerial
Perusahaan hendaknya dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kepuasan gaji yaitu dengan cara
1 Meningkatkan nilai gaji karyawan
2 Memberikan tunjangan secara adil yang disesuaikan dengan kontribusi
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
yang telah diberikan karyawan
3 Memberikan penghargaan berupa insentif kepada karyawan yang
berprestasi
Dengan terpenuhinya semua aspek kepuasan kerja karyawan maka
nantinya akan membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaan dan akan
berdampak pada meningkatnya totalitas kinerja mereka
B Saran Metodologis
Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan masih mungkin untuk
dikembangkan lebih lanjut pada penelitian mendatang Hal-hal yang mungkin
dapat dikembangkan adalah pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan
untuk menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi turnover intention dan
berdampak pada kinerja karyawan seperti variabel keamanan kerja dan komitmen
orgasnisasional (Widodo 2010) yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap turnover intention dan berdampak pada kinerja
karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
DAFTAR PUSTAKA
Almigo Nuszep 2004 ldquoHubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas
Kerja Karyawanrdquo dalam Jurnal PSYCHEVol1No 1Desember hlm 50-60
Palembang Universitas Bina Dharma
Andini Rita2006 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Kepuasan Gaji Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover Intentionrdquo Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Arfah Achmad dan Muslich Anshori 2005 ldquo Pengaruh Kesesuaian
KompensasiTerhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air Minum di Batam) rdquo dalam Jurnal Majalah
Ekonomi Tahun XV No 3A Desemberhlm371-390 Surabaya Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga
Chen ZX amp Francesco AM (2000) ldquoEmployee demography organizational
commitment and turnover intentions in China Do cultural differences
matterrdquo Human Relations 53(6)869-887
Cue Mc and Gerasimos A Gianakis 1997 ldquo The Relationship Between Job
Satisfaction and Performanceldquo Public Productivity and Management Review Vol21No2
Eviyanti2001 ldquoAnalisis Hubungan Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Industri Jamu dan Farmasi PT Jamu Jago PT Sido Muncul PT Jamu Leo Semarang)rdquo Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 22 Maret 2011)
Ferdinand Augusty 2006 Metode Penelitian Manajemen Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali Imam 2005 Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson LJ John M Ivancevich and James H Donnelly 1995 Organisasi dan
Manajemen Terjemahan Djoerban Wahid Jakarta Erlangga
Handoko Hani2001 Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Yogyakarta
BPFE-Yogyakarta
Hasibuan Malayu 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Akasara
Judge Timothy A and Locke Edwin A 1993 ldquo Effect of Dysfunctional Thought Processes on on Subjective Well-Being and Job Satisfactionrdquo Journal of
Applied Psychology Vol78No3475-490
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
Koslowsky Meni et al 1997 rdquoCorrelates of Employee Lateness Some Theoretical
Considerationsrdquo Journal of Applied PsychologyVol82No1
Mahesa Deewar 2006 ldquoAnalisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja Sebagai Variabel Moderating
(Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia (Central Java)rdquo Skripsi S-1
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (di publikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 26 Maret 2011)
Masrsquoud Fuad 2004 Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
McNeese-Smith D K 1996 ldquoIncreasing employee productivity job satisfaction and
organizational commitmentrdquo Journal of Hospital Health Service
Administration Vol41No2 160-175
Noor Muhamad Rukhyat 2001 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT Seafer General Foods Kendalrdquo Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 6 April 2011)
Novliadi Ferry2007 ldquoIntensi Turnover Karyawan Ditinjau Dari Budaya Perusahaanrdquo
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
(dipublikasikan www repositoryusuacid diakses tanggal 4Mei 2011)
Ostroff Cheri1992 ldquoThe Relationship Between Satisfaction Attitudes and
Performance An Organizational Level Analysisrdquo Journal of Applied
PsychologyVol77No6
Robbins Stephen2008 Perilaku Organisasi Terjemahan Hadayana Pujaatmaka
Jakarta PT Macanan Jaya Cemerlang
Russ FA amp McNelly KM 1995 ldquoLink among satisfaction commitmen and
turnover intension the moderating effect of experiences gender and
performancerdquo Journal of Business Research 34 57-65
Sugiyono 2004 Metode Penelitian Bisnis Bandung CV Alfabeta
Suhartini dan Marhaeni Wahyu Handayani2005 ldquoPengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan Pusat
Statistik Propinsi Daerah Istimewa Jogjakartardquo dalam Jurnal Sinergi Edisi
Khusus on Human Resourceshlm 37-57 Jogjakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Suhartoto dan Budi Cahyono2005 ldquoKepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Sumber Dayardquo dalam JRBIVol1No1Januarihlm13-30 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14
Suwandi dan Nur Indriantoro 1999 ldquoPengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser
Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publikrdquo dalam Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia No2halaman 173-195
Syaiin Subakti2007 rdquoPengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medanrdquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara (dipublikasikan wwwrepositoryusuacid diakses tanggal 4 Juni 2011)
Toly Agus A2001 ldquoAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention pada Staff
Kantor Akuntan Publikrdquo dalam Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol3No2 November hlm 102-125 Surabaya Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Petra
Turkyilmaz Ali amp Ozkan Coskun 2009 ldquoDevelopment of a Customer Satisfaction
Index Model An Application to the Turkish Mobile Phone Sectorrdquo Journal of
Industrial Management amp Data System Vol 107 No 5 pp 672-687
Umar Husein 1996 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta Raja
Grafindo Persada
Waridin dan Purnomo Budi Setiyawan2006 ldquoPengaruh Disiplin Kerja Karyawan
dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Karyadi Semarangrdquo dalam Jurnal Riset Bisnis IndonesiaVol2No2Juli hlm181-198 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Widodo Rohadi 2010 ldquoAnalisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover intentions Serta Dampaknya Pada Kinerjadi
PT PLN Persero APJ Jogjakartardquo Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang (dipublikasikan
wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Wijayanti Lusi 2008rdquo Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja
KaryawanrdquoTesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta (dipublikasikan
wwweprintsumsacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Witasari Lia2009 ldquoAnalisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intentions pada Novotel Semarangrdquo Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
(dipublikasikan wwweprintsundipacid diakses tanggal 4 Mei 2011)
Yamit Zulian dan Ibnu Biat Suhartoto 2005 rdquo Pengaruh Sistim
PenggajianKinerjadan Senioritas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Pertamina UPIV Cilacaprdquo dalam Jurnal Sinergi Vol7No2 hlm 53-67
Yogyakarta Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Zeffane Rachid 1994 ldquoUnderstanding Employee Turnover The Need for a Contingency Approachrdquo International Journal of Manpower Vol 15 No 9
pp 1-14