Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENERAPAN JOB SPECIFICATION DAN JOB DESCRIPTION TERHADAP APARATUR SIPIL NEGARA
PADA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI SELATAN
SKRIPSI
Oleh
SYAHRUL 105721122916
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2021
i
ANALISIS PENERAPAN JOB SPECIFICATION DAN JOB
DESCRIPTION TERHADAP APARATUR SIPIL NEGARA
PADA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI
SULAWESI SELATAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
SYAHRUL
105721122916
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini ku persembahkan kepada :
1. Kedua orang tua tercinta Bapak Sulaeman dan Ibu Nurmi Yang tiada pernah
merasa lelah dalam memberikan semangat, doa, dorongan, nasehat dan
kasih sayang yang sangat besar buat saya serta pengorbanan yang tak
tergantikan oleh apapun sehingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan
yang ada didepanku. Ayah dan ibu tercinta rela mengorbankan segala
perasaan tanpa kenal Lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa agar bisa
membuat hidup saya bahagia.
2. Kepada Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama
ini tulus dan iklas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi
arahan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
3. Sahabatku dan teman kelas manajemen F-16 yang selalu membantu dalam
mengerjakan skripsi ini sampai selesai
iii
MOTTO HIDUP
Manusia di lahirkan kebumi dan diberikan hidup adalah takdir dan amanah,
namun untuk menjalani kehidupannya manusia itu sendiri yang menentukan
maubuat bagaimana kehidupannya bisa saja menjadi baik dan bisa saja menjadi
buruk, maka dari situ kita harus teruslah bergerak dan berusaha menjalankan
proses kehidupan dengan penu sengat,usaha dan doa agar kita menjadi baik,
karena seberapa besar usaha dan proses yang kita lakukan maka sebesar
itupulah hasil yang didapatkan
“Tidak Akan sebuah proses menghianati hasil”
(syahrul)
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah AWT atas segala
rahmaat dan hidayahnya yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.
Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat
yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Analisis
Penerapan Job Specification Dan Job Description Terhadap Aparatur
Sipil Negara Pada Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi
Sulawesi Selatan”. Skripsi yang dibuat penulis ini bertujuan untuk memenuhi
syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Terisitimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada orang tua penulis bapak Sulaeman dan Ibu Nurmi yang senantiasa
memberi harapan , semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih.
Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada
penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada:
viii
1. apak Prof. Dr. H. Ambo Asse,M.Ag. rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga
mampu menyelesaikan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM . Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar, serta para pembantu dekan yang
telah memberikan kemudahan dalam rangka penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE.,MM ketua program studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
memberikan segala arahan dan perbaikan dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Dr. H. Muhammad Ikram Idrus, SE., Msi selaku pembimbing I yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan,
putunjuk, arahan dan saran-saran kepada penulis.
5. Bapak Muh. Hidayat, SE.,MM selaku pembimbing II yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan, putunjuk, arahan
dan saran-saran kepada penulis.
6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap staf pengajar dan staf kantor Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar, khususnya pada program studi Manajemen yang
telah memberikan ilmu pengetahuan dan pelayanan akademik bagi penulis.
8. Bapak/ibu pewai pada kantor bawaslu Sulawesi selatan yang telah
memberikan kesempatan penulis melakukan penelian dan kerjasama yang
baik
ix
9. Sahabatku dan Teman-teman seperjuangan Man 16 F tanpa terkecuali
terimakasih sudah hadir dan memberikan warna yang indah dalam hidupku.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, 21 November 2020
penulis
Syahrul
x
ABSTRAK
Syahrul, 2020. “Analisis Penerapan Job Specification dan Job Description
Terhadap Aparatur sipil Negara Pada Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi Sulawesi Selatan”. Skripsi program Studi Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Di bimbing oleh Pembimbing I H. Muhammad Ikram Idrus
dan Pembimbing II Muhammad Hidayat
Penelitian ini bertujuan agar bisa mengetahui penerapan job specification
dan job description terhadap aparatur sipil negara pada badan pengawas
pemilihan umum provinsi sulawesi selatan.
Berdasarkan hasil penelitian, Bawaslu Sulawesi selatan telah menerapkan
job specification dan job description terhadapa pegawai dalam hal penerimaan
calon pegawai baru sampai kepada pembagian kerja sesuai dengan bakat dan
minat dari pegawai, dengan tujuan agar pegawai yang diterima sesuai dengan
kebutuhan instansi agar bisa bekerja sesuai dengan pekerjaan yang diberikan
kepada masing-masing pegawai bawaslu Sulawesi selatan
Kata Kunci : Analisis Penerapan, Job Specification,Job Description
xi
ABSTRACT
SYAHRUL, 2020. "Analysis of the Application of Job Specifications
and Job Descriptions to State Civil Apparatus in the South Sulawesi
Provincial Election Supervisory Board". Thesis Management Study program,
Faculty of Economics and Business Supervised by Advisor I H. Muhammad
Ikram Idrus and Supervisor II Muhammad Hidayat
This study aims to determine the application of job specifications and job
descriptions to state civil servants in the general election supervisory body in
South Sulawesi province.
Based on the results of Bawaslu's research, South Sulawesi has implemented
job specifications and job descriptions for employees in terms of recruiting new
employee candidates to the division of labor according to the talents and interests
of employees, with the aim that employees who are accepted are in accordance
with the needs of the agency so that they can work in accordance with the job
given to each South Sulawesi Bawaslu employee
Keywords: Application Analysis, Job Specification, Job Description
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL.
HALAMAN JUDUL ................................................................................ I
HALAMAN MOTTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN ……………… II
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………… IV
KATA PENGANTAR ……………………………………………………... VII
ABSTRAK …………………………………………………………………. X
ABSTACT …………………………………………………………………. XI
DAFTAR ISI ............................................................................................ XII
DAFTAR TABEL .................................................................................... XIV
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... XV
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar belakang .................................................................. 1
B. Rumusan masalah ............................................................ 4
C. Tujuan penelitian ............................................................... 4
D. Mampaat penelitian .......................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 5
A. Kajian teori ...................................................................... 6
B. Tinjauan Empiris .............................................................. 17
C. Kerangka konsep ............................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 21
A. Jenis Penelitian ................................................................ 21
xiii
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ........................................... 22
C. Jenis dan sumber data ................................................... 22
D. Instrument penelitian ..................................................... 23
E. Teknik pengumpulan data ............................................. 24
F. Informan penelitian ......................................................... 25
G. Metode Analisis Data ....................................................... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum dan objek penelitian …………………. 28
B. Visi dan misi organisasi…………………………………… 29
C. Tujuan dan fungsi organisasi ……………………………. 30
D. Struktur organisasi ………………………………………… 34
E. Hasil penelitian ……………………………………………. 35
F. Pembahasan ………………………………………………. 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ………………………………………………… 50
B. Saran ……………………………………………………….. 50
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 18
3. 1 Data Informan …………………………………………………………. 25
xv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Konsep .............................................................................. 20
4.1 Struktur organisasi ……………………………………………………. 35
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdebatan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) terjadi
setiap hari di tempat kerja. Hal ini dapat terjadi karena para karyawan tidak
dapat memaksimalkan tugas-tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi sesuai
visi dan misi yang ditetapkannya. Di sisi lain, karyawan/pegawai sering merasa
kepentingannya terabaikan, tidak menjadi perhatian utama pimpinan untuk
mengembangan SDM yang bersangkutan dan tidak terlalu tertarik dengan
masalah karyawan, karyawan hanyalah sebagai pekerja yang menjalankan
tugasnya, tercipta budaya kerja yang rendah, jenjang karir yang tidak jelas,
hubungan dan komunikasi karyawan secara horizontal maupun vertikal tidak
bermakna dalam bekerja, kelayakan gaji, konflik, dan sebagainya, sehingga
pentingnya SDM dengan mudah diabaikan dalam kesibukan sehari-hari di
tempat kerja.
Bagian pengelola SDM (Human Resources Departemen) harus jitu
melihat semua hal itu. Organisasi maju, SDM juga maju. Ini 2 hal yang
bersinergi, menunjukkan bahwa SDM adalah penting dan utama bagi organisasi.
Pengelola SDM harus membawa ide-ide baru dan praktik yang efektif ke dalam
organisasi, bertanggung jawab atas perekrutan tenaga kerja yang unggul secara
keseluruhan. Salah pelaksanaan tugas itu adalah memperhatikan job
specification dan job description.
Juneja (2021), menyebut deskripsi pekerjaan (job description) dan
spesifikasi pekerjaan (job specification) adalah bagian penting dari informasi
analisis pekerjaan. Menuliskannya dengan jelas dan akurat membantu
organisasi dan pekerja mengatasi banyak tantangan saat bekerja. Meskipun
menyiapkan uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan bukanlah persyaratan
hukum, namun memainkan peran penting dalam mendapatkan hasil yang
diinginkan. Kumpulan data ini membantu dalam menentukan kebutuhan, harga,
dan ruang lingkup pekerjaan tertentu.
Menurut Trueick (2018), job description adalah dokumen yang
menyatakan gambaran tentang tugas, tanggung jawab dan fungsi dari suatu
pekerjaan tertentu dalam suatu organisasi, sementara job spesification adalah
pernyataan tentang kualifikasi, ciri kepribadian, keterampilan, dan lain-lain yang
dibutuhkan oleh seseorang untuk melakukan pekerjaan itu.
Job description biasanya mencantumkan judul pekerjaan, lokasi,
ringkasan pekerjaan, lingkungan kerja, tugas yang harus dilakukan pada
pekerjaan itu, dan lain-lain. Pernyataan uraian tugas membantu organisasi
memperjelas tentang 'Siapa yang harus melakukan apa ?'. Job spesification
mencantumkan kualifikasi, pengalaman, pelatihan, keterampilan, atribut
emosional, kemampuan mental seseorang untuk melakukan pekerjaan itu.
Pernyataan spesifikasi pekerjaan membantu manajemen untuk mengambil
keputusan terkait promosi, bonus, transfer/pemindahan internal dan kenaikan
gaji (Trueick (2018).
Menurut LinovHR (2018), setelah job description dan job spesification
telah tersusun dengan baik dan jelas maka telah terbentuk suatu sistem yang
disebut dengan job profiling (analisa jabatan), yaitu perusahaan telah
meletakkan dasar yang kuat bagi proses perencanaan dan pengembangan
SDM.
Untuk mengetahui model dan mengamati efektifitas penerapan job
description dan job specification dalam organisasi, maka perlu dilakukan studi
dengan memilih Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) Provinsi
Sulawesi Selatan. Pemilihan institusi ini adalah karena dianggap unik, yaitu
selain rutinitas sebagaimana kantor-kantor lainnya, juga karena pada waktu-
waktu tertentu melakukan pekerjaan dengan beban yang memuncak, serta
sering menjadi sasaran pertanyaan dan pernyataan dari masyarakat yang tidak
puas atas kinerja BAWASLU ataupun bukan disebabkan oleh BAWASLU.
BAWASLU adalah lembaga pengawas pemilu (Pemilihan Umum) yang
mengawasi dan menegakkan pelaksanaan tahapan pemilu, menerima
pengaduan, serta menangani kasus-kasus pelanggaran administrasi,
pelanggaran pidana pemilu, serta kode etik. Peran BAWASLU yaitu
mengkoordinasikan dan memantau tahapan pengawasan penyelenggaraan
pemilihan, menerima dan menindaklanjuti laporan atas tindakan
penyelenggaraan pemilihan, menindaklanjuti rekomendasi dan/atau putusan
BAWASLU Provinsi maupun Panwas Kabupaten/Kota kepada KPU (Komisi
Pemilihan Umum) terkait terganggunya tahapan pemilihan, dan lain-lain. Fungsi
pengawasan oleh BAWASLU dan kontribusi penegak hukum Pemilu menjadi
lebih berkualitas, efektif dan efisien.
Pekerjaan itu semua tentunya memerlukan SDM yang memiliki spesifikasi
sesuai kebutuhan organisasi serta uraian jabatan yang jelas untuk mendukung
tugas yang ada dalam rangka menegakkan Peraturan KPU yang pengalaman
selama ini diketahui rawan potensi penyimpangan.
Penelitian ini menjadi menarik untuk dikaji karena selain terkait dengan
sistem demokrasi dan penegakan peraturan BAWASLU, juga karena diperlukan
SDM (Aparatur Sipil Negara/ASN) yang terencana guna menjamin keterampilan,
kemampuan serta pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan dan kontinuitas
organisasi, serta memastikan kesesuaian antara pegawai dan pekerjaan, yaitu
dari segi jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan. Untuk menjangkau hal
tersebut maka perlu melihat job specification dan job description yang
diterapkan sesuai prinsip manajemen oleh pihak BAWASLU Propinsi Sulawesi
Selatan yang dapat menunjang terlaksananya tugas secara efektif dan efisien
dalam proses penyelenggaraan Pemilu.
Untuk itu ditetapkan judul : Analisis Penerapan Job Specification Dan
Job Description Terhadap Aparatur Sipil Negara Pada Badan Pengawas
Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan.
B. Rumusan Masalah
Merujuk uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah penelitian
ini adalah : sejauhmana penerapan Job Specification dan Job Description
dalam pengelolaan Aparatur Sipil Negara pada Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi Sulawesi Selatan ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan job specification
dan job description dalam pengelolaan Aparatur Sipil Negara pada Badan
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diaharapkan dapat menghasilkan konsep tentang
Analisis Penerapan Job Specification Dan Job Description dalam
pengelolaan Aparatur Sipil Negara Pada Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Dapat memberikan pengetahuan dan referensi yang lebih
mendalam tentang pelaksanaan Job Specification Dan Job
Description dalam pengelolaan sumber daya Aparatur suatu
organisasi semisal Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi
Sulawesi Selatan.
b. Bagi instansi
Bagi kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi
Sulawesi selatan (Bawaslu) diharapkan memberikan masukan-
masukan mengenai penerapan Job Specification dan Job
Description pada pegawai, agar bisa menjadi landasan dalam
pengaplikasiannya.
c. Bagi Akademis
Melengkapi referensi mengenai manajemen sumber daya manusia
terkhusus Job Specification dan Job Description.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Pengertian
Menurut Mathis dan Jakson (2006:3), manajemen sumber daya
manusia adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi
untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien
guna mencacapi tujuan organisasi.
Berikut ini beberapa pengertian mengenai Manajemen Sumber
Daya Manusia menurut beberapa ahli, diantaranya
Manajemen sumber daya manusia menurut Mangkunegara (2013:
2) merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,
pemberian balas jasa, pengintegrasian, dan pemisah tenaga kerja dalam
rangka mencapai tujuan organisasi”
Menurut Sutrisno (2016:6) mengartikan bahwa: manajemen sumber
daya manusia ialah pengakuan terhadap pentingnya tenaga kerja
organisasi sebagai sumber daya manusia yang paling penting dalam
memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan organisasi dan menggunakan
beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan bahwa sumber daya
manusia tersebut dimanfaatkan secara baik dan adil bagi kepentingan
perseorangan, kelompok dan masyarakat.
Menurut Kasmir (2016:6) manajemen sumber daya manusia adalah
“proses pengelolaan manusia, melalui perencanaan, rekrutmen, seleksi,
pelatihan, pengembangan, pemberian kompensasi, karier, keselamatan
dan kesehatan serta menjaga hubungan industrial sampai pemutusan
hubungan kerja guna mencapai tujuan instansi dan peningkatan
kesejahteraan stakeholder.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat dilihat
bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu penerapan fungsi-
fungsi perencanaan, pengelolaan, pengarahan, dan pengawasan sumber
daya manusia yang ada di dalam perusahaan dan fungsi tersebut
digunakan untuk melaksanakan tindak pengadaan, pengembangan,
pemeliharaan, dan pendayagunaan sumber daya manusia.
b. Tujuan
Tujuan manajemen sumber daya manusia menurut Irianto (2001),
meliputi:
a) Dapat dijadikan pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan
sumber daya manusia agar bisa memastikan bahwa organisasi
memiliki pekerja yang termotivasi dan bekerja dengan baik, memiliki
pekerja yang selalu siap mengatasi perubahan dan memenuhi
kewajiban.
b) Menerapkan dan menjaga semua aturan dan prosedur SDM yang
memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
c) Membantu dalam proses pengembangan arah keseluruhan organisasi
da
d) strategi, khususnya yang berkaitan dengan implikasi SDM.
e) Memberi dukungan semangat dan kondisi yang akan membantu
manajer lini mencapai tujuannya.
f) Mencegah beberapa krisis dan situasi yang rumit dalam hubungan
antar karyawan untuk meyakinkan bahwa mereka tidak menghambat
organisasi dalam mencapai tujuannya.
g) Menyediakan saran komunikasi antara karyawan dan manajemen
organisasi.
h) Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai pada
manajemen SDM.
c. Fungsi
Hasibuan (2012:21) mengatakan bahwa fungsi manajemen dalam
manajemen sumber daya manusia meliputi:
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu rancangan tenaga kerja yang
dikerjakan secara efektif dan efisien sesuai kebutuhan organisasi
dalam membantu mewujudkan tujuan yang akan dicapai.
Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program
kepegawaian. Program kepegawaian ialah pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan
pemberhentian karyawan. Program kepegawaian yang baik dan
sesuai akan membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan,
dan masyarakat.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan
sedirinya semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja,
hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi
dalam bagan organisasi. Organisasi tersebut merupakan alat untuk
mencapai tujuan, Dengan organisasi yang baik akan membantu
terwujudnya tujuan secara efektif.
c. Pengarahan
Pengarahan merupakan suatu kegiatan dengan mendorong
semua karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta
efisien dalam membantu tercapainya tujuan organisasi, karyawan,
dan masyarakat.
d. Pengendalian
Pengendalian ialah kegiatan untuk mengendalikan karyawan
agar mengikuti peraturan yang diterapkan perusahaan dan bekerja
sesuai dengan rencana. Apabila terdapat kesalahan, maka akan
dilakukan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana.
Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku,
kerjasama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan
pekerjaan.
2. Job Spesification dan Job Description
a. Job specification (Spesifikasi Pekerjaan)
1) Pengertian
Menurut Hasibuan (2010), job specification merupakan
uraian pekerjaan kualitas minimum orang yang bisa diterima
agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan
kompoten
Pengertian job specification adalah penyusunan
pekerjaan-pekerjaan kedalam kelas-kelas, kelompok-
kelompok, atau jenis-jenis berdasarkan rencana sistematika
tertentu. Spesifikasi pekerjaan (job spesification) merupakan
uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima
agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan
kompeten.
2) Tujuan
Job specification merupakan persyaratan bagi pekerja
yang akan direkrut dan job specification dapat digunakan
sebagai tolak ukur untuk menyeleksi dini ditingkat luar
organisasi, artinya sebelum organisasi menyeleksi sendiri dari
sekian banyak pelamar kerja dengan sendirinya jumlah
peminat atau pelamar akan berkurang setelah membaca
persyaratan-persyaratan yang tertulis dalam job spesifikasi
yang dibuat orgasisasi sebagai patokan, Job specification juga
sangat penting sebagai penunjang keberhasilan tujuan dari
sebuah organisasi. Karena dengan kualitas SDM yang
memadai maka produktivitas organisasi juga akan meningkat
seiring dengan meningkatnya kualitas SDM yang ikut
berperan serta didalamnya.
3) Isi Job Specification
Secara umum, job spesifikasi adalah sebagai berikut :
a) Tingkat pendidikan karyawan
b) Jenis kelamin kayawan, Keadaan fisik pekerja
c) Pengetahuan dan kecakapan karyawan
d) Batas umur karyawan
e) Status pernikahan
f) Minat karyawan
g) Emosi dan moral karyawan
h) Pengalaman karyawan
Spesifikasi pekerjaan untuk setiap organisasi berbeda-
beda sesuai ketentuan organisasi itu sendiri, karena
spesifikasi ini disusun dari uraian pekerjaan yang pada setiap
organisasi yang dibutuhkan tidak sama. Contohnya organisasi
yang menginginkan kecerdasan, tidak berkacamata, serta
cantik.
Hasibuan (2010), mengatakan becara umum spesifikasi
pekerjaan ini merupakan rincian karakteristik atau kualifikasi
yang dibutuhkan olehi tenaga kerja yang dipersyaratkan.
Spesifikasi pekerjaan dinamakan pula kualifikasi personal.
Kualifikasi personal ini secara umum dapat dibagi dua
yaitu Pertama, kualifikasi umum yaitu kualifikasi yang kecil
yang biasanya diperlukan untuk menempati suatu posisi
dalam suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Adapun
kualifikasi yang kedua adalah kualifikasi spesifik (spesific
qualification) yaitu kualifikasi tambahan yang secara
spesifikasi sangat diperlukan bagi pengisian jabatan tertentu.
4) Contoh Job Specification
Spesifikasi Pekerjaan
Nama Jabatan : Kepala Bagian Komputer Kode Jabatan: R-
239Tanggal: 2 Agustus 2009
Penyusun : Ika Ramadhan W
Departemen : Divisi AdministrasiLokasi: Jl. Orong-orong 05
Bandung Persyaratan Pekerjaan 37
5) Indikator job specification
Seperti yang dibahas diawal bahwa job specification adalah
bentuk sikap dan karakter seorang pekerja atau karyawan terkait
pekerjaannya. untuk menilai kepuasaan kerja tersebut maka ada
beberapa indikator yang bisa menjadi bahan acuan.
Dalam hal ini ada beberapa indikator job specification :
a) Keterampilan
Kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran,ide dan kreativitas
dalam mengerjakan, mengubah maupun untuk membuat sesuatu
yang lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari
suatu pekerjaan tersebut
b) Pengetahuan
Informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh
seseorang dan pengetahuan diproleh oleh seseorang atau
manusia melalui pengamatan akal dan pengalaman.
c) Kemampuan
Kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas
dalam suatu pekerjaan
d) Kepribadian
Keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain, disamping itu kepribadian sering diartikan
sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu.
b. Job Description
1) Pengertian
Pengertian job description adalah jabatan yang merupakan suatu
aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan
siapa yang melakukan tugas tersebut
Menurut Hasibuan (2007:32) pengertian job description
adalah gambaran tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung
jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan aspek-aspek
pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.
2) Tujuan Job Description
Menjelaskan fungsi masing-masing jabatan dalam bahasa
yang sederhana mungkin. Dengan job description, pemegang
jabatan (job holder) akan mengetahui dengan persis tugas,
wewenang, dan pengukuran apa yang menentukan sukses
tidaknya menjalankan fungsi jabatan tersebut.
Sering terjadi, perusahaan mengandalkan konsultan untuk
menyusun job description. Biasanya job description yang dibuat
oleh kunsultan tersebut berbentuk suatu dokumen yang secara
rinci mencantumkansemua lingkup pekerjaan tersebut, dan ditulis
dengan bahasa hukum.
3) Fungsi Job Description
Job description sangat diperlukan oleh pihak organisasi baik
organisasi besar maupun organisasi kecil job description yang
lengkap akan sangat membantu dalam proses seleksi, training,
penilaian kerja, dan perencanaan komposisi.
Untuk keperluan review organisasi, job description akan
sangat membantu dalam menentukan pekerjaan apakah
pekerjaan itu masih diperlukan, perlu adanya penyesuaian atau
bahkan dihilangkan.
Job Description menjadi acuan dalam pembuatan
mekanisme dan tools untuk pelaksanaan assessment. Sementara
untuk perencanaan karier job description sangat bermanfaat bagi
departemen untuk melihat pekerjaan dalam suatu organisasi.
Selain itu, job description juga sangat berguna bagi
karyawan untuk digunakan sebagai pedoman melihat peluan
karier, baik pada jabatan bersangkutan maupun untuk
kemungkinan berpindah pada jabatan lainnya.
4) Unsur-Unsur Job Description
Menurut Hasibuan (2010), uraian pekerjaan harus jelas dan
persepsinya mudah dipahami serta menguraikan hal-hal berikut:
Identifikasi pekerjaan atau jabatan, misalnya memberikan
nama jabatan seperti direktur, manajer, karyawan atau kepala
bagian administrasi.
Hubungan tugas dan tanggung jawab, adalah perincian
tugas dan tanggung jawab secara nyata diuraikan sendiri-
sendiri agar jelas dan muda diketahui. Rumusan hubungan
sebaiknya menunjukkan hubungan antara pejabat dengan
orang lain di dalam maupun di luar organisasi.
Syarat kerja harus jelaskan, seperti alat, mesin, dan bahan
baku yang akan dipergunakan selama melakukan pekerjaan .
5) Indikator Job Description
a) Wewenang
1) wewenang terdefinisikan dengan jelas
2) Tidak menjabat diposisi lain
3) Kesesuaian kemauan dengan posisi
b) Tanggung jawab karyawan
1) Mendapatkan kejelasan mengenai tanggung jawab yang di
ambil secara umum
2) Pertanggung jawaban jelas
3) Gaji yang didapatkan sesuai dengan tanggung jawab
pekerjaan
c) Kondisi pekerjaan
1) Kebijakan muda di pahami
2) Adanya kejelasan pengarahan dalam melaksanakan
pekerjaan
d) Standar hasil kerja
1) Kejelasan mengenai target yang akan dicapai
2) Kesesuian target dengan bidang pekerjaan
6) Faoktor-faktor Job Description
a. keberhasilan organisasi merupakan tujuan-tujuan yang hendak
dicapai setiap organisasi,
b. hal yang dilakukan karyawan untuk mendukung keberhasilan
dalam pekerjaan, mereka alat yang menjadi tujuan organisasi
dicapai melalui aktivitas karyawan dalam bentuk pelaksanaan
kerja untuk mewujudkan sasaran-sasaran tersebut.
c. Tingkat dan perencanaan apa yang dilakukan para karyawan.
Karyawan-karyawan disuatu organisasi perlu memiliki
perencanaan dalam bekerja, dalam bentuk pemahaman-
pemahaman maksud dari pekerjaan yang dilakukan masing-
masing karyawan.
d. Standar Kinerja Organisasi umumnya memiliki standar kerja
yang menjadi tolakukur karyawan dalam melakukan
pekerjaannya sehingga menghasilkan sesuatu yang termuat
dalam standar yang ada.
e. Pelatihan kerja karyawan mempengaruhi pelaksanaan kerja,
pelatihan diadakan untuk memberikan pengetahuan dan
kemampuan bekerja dalam mencapai kinerja.
7) Manfaat Job Description
a. Membantu semua kalangan mengerti : Mengapa suatu jabatan
diadakan dan apa tujuan utamanya.
b. Salah satu alat manajemen untuk mengintegrasikan fungsi-
fungsi : Performance Management, Staffing & Selection,
Organization Design, Reward System, Career Development &
Training.
c. Sebagai bahan landasan untuk mengadakan perbandingan
antar tugas dan pekerjaan dalam suatu perusahaan dengan
tugas dan pekerjaan pada perusahaan yang lainnya Sebagai
dasar berpijak untuk penentuan sistem kompensasi di dalam
perusahaan melalui proses evaluasi jabatan.
d. Sebagai landasan untuk pembentukan performance appraisal
system penyusunan program-program pengembangan sumber
daya manusia, promosi jabatan, seleksi, dan sebagainya.
e. Memudahkan seseorang untuk bisa lebih mengerti mengenai
tugas, wewenang maupun tanggung jawab dari jabatannya.
Dala juga akan membantu dalam hal memberi bahan
perencanaan jabatan untuk penjabatan baru.
3. Hubungan dan Pengaruh Job Spesification dan Job Description
Job description atau uraian jabatan atau gambaran tugas adalah
suatu pernyataan tertulis yang berisi tujuan dari dibentuknya suatu
jabatan/tugas. Uraian ini berisi gambaran tentang apa yang harus
dilakukan oleh pemegang jabatan, bagaimana suatu pekerjaan dilakukan,
alasan-alasan mengapa pekerjaan tersebut dilakukan, hubungan antara
suatu posisi tertentu dan posisi lainnya di luar lingkup pekerjaannya dan
di luar organisasi (eksternal) untuk mencapai tujuan unit kerja dan
perusahaan secara luas. Apabila job description telah tersusun dengan
baik, maka job spesification atau spesifikasi jabatan akan mulai
dikembangkan dikarenakan Job Spesification adalah spesifikasi jabatan
yang merupakan suatu uraian tertulis tentang tentang latar belakang
pendidikan, pengalaman, kemampuan dan kompetensi atau hal-hal lain
yang berhubungan dengan pekerjaan yang harus dimiliki sebelum
mengisi jabatan tertentu sehingga dapat berfungsi dengan efektif.
Dengan diterapkannya job description dengan jelas ternyata
mampu meningkatkan kinerja SDM yaitu penjabaran wewenang,
tanggung jawab, kondisi pekerjaan, fasilitas kerja, standar hasil kerja, dan
kurang baiknya penerapan job specification maka tidak mampu
meningkatkan kinerja sdm yaitu dalam SKPD spesifikasi jabatan kurang
diperhatikan kesesuain pendidikan dan pelatihan serta kompetensi dalam
pertimbangan penempatan jabatan.
B. Tinjauan Empiris
Tinjauan Empiris merupakan hasil penelitian terdahulu yang
mengemukakan beberapa konsep yang relevan dan terkait dengan job
specification dan job description. Tinjauan empiris bertujuan untuk
mendapatkan bahan perbandingan dan acuan dalam penyusunan
penelitian. Kegunaannya untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan
oleh peneliti terdahulu.
Beberapa hasil penelitian terdahulu ditampilkan dalam tabel
berikut.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
NO
Nama dan Tahun
Judul Penelitian Metode Analisis
Hasil Penelitian
1 Karlina Pitaloka, Nurdiana Mulyantini, Kasman (2019)
Pengaruh Job Description Dan Job Specification Terhadap Kinerja Karyawan (Suatu Studi Pada PT. Pos Indonesia Cabang Ciamis)
Analisis Regresi Sederhana
o Penerapan job descriftion di apt pos Indonesia cab. ciamis telah berjalan dengan baik ditinjau dari hasil uji hipotesis terdapat pengaruh job descriftion terhadap kinerja karyawan
o Penerapan job specipication telah berjalan dengan baik ditinjau dari uji hipotesis
2 Cut Nur Yuniarti Fatima (2019)
Pengaruh Deskripsi Pekerjaan Dan Spesifikasi Jabatan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Sumatra Utara
Analisi Uji Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji t) bahwa variable deskripsi pekerjaan (XI), dan variable spesifikasi jabatan (X2), dapat di lihat nilai adjusted R square yang diperoleh sebesar 0,707. Angka tersebut menunjukan bahwa sebesar 70,7% kinerja dapat dijelaskan oleh variable factor deskrifsi pekerjaan dan spesifikasi jabatan
3 Ardiansah (2019)
Usulan Deskrifsi pekerjaan Dan Spesifikasi Pekerjaan di CV. Try Satya Abadi.Unika Soegijapranata Semarang
Analisi Kualitatif
Analisis Jabatan Berupa Deskripsi Pekerjaan (job description) dan Spesifikasi Pekerjaan (job specification) Untuk Jabatan Pimpinan,Estimator, Administrasi, Logistik.
4 Muhammad Ainul Yakim (2019)
Analisis Rincian Tugas, KSA, Dan Job Specification Pada Jabatan Pengolah Data Sistem Informasi Dan Penataan Dokumen Keuangan
Analisis Kualitatif
Rincian Tugas Digunakan Untuk Memaparkan Job Descriftion Dari Jabatan Terkait, Pada Tugas Ini Yang Menjadi Objek Adalah Pengolaan Data Sistem Informasi Dan Penata Dokumen Keuangan Dari Direktorat PTSI ITS.
5 Melisa (2017)
Pengaruh Deskripsi Pekerjaan Terhadap Kinerja Pegawai Negri Sipil Pada kantor Camat Tambilahan
Analisis Regresi Linear Sederhana
Deskrifsi Pekerjaan Berpengaruh Positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai Negri Sipil Pada Kantor Camat Tambilahan
C. Kerangka Konsep
Penelitian ini diarahkan oleh teori dan hasil penelitian sebelumnya,
yakni berkaitan dengan job specification dan job description yang
diterapkan dalam manajemen SDM. Yang ditinjau adalah bentuk
penerapan job sfecification dan job description sebagai bagian dari
manajemen SDM.
Diketahui bahwa pengelolaan SDM sangat penting untuk menunjang
tercapainya tujuan dari suatu organisasi. Maka dari itu perlu melakukan
pengolaan SDM dengan baik diantaranya melalui penerapan job
specification dan job description karena SDM organisasi memerlukan
kejelasan mengenai spesifikasi pekerjaan dan pembagian kerja yang
diberikan agar bisa bekerja sesuai dengan job atau batas pekerjaannya
masing-masing. Hal ini jelas memberi pengaruh misalnya pada
pelaksanaan pekerjaan itu sendiri, semangat kerja, karir, dan yang paling
penting adalah prestasi kerja dan efektifitas pencapaian tujuan organisasi.
Penerapan kedua hal tersebut (specification dan job description)
pada organisasi dijadikan arah atau kerangka konsep penelitian ini. Secara
ringkas kerangka konsep penelitian tersebut digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2.1
Kerangka Konsep
Sumber Daya
Manusia
Job Specification
Job Description
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menurut tempatnya adalah dilakukan secara field
research (penelitian lapangan) dengan jenis penelitian yang digunakan
adalah deskriptif melalui pengamatan kualitatif.
Seyß (2021) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah desain
penelitian yang digunakan untuk menyelidiki fenomena dan situasi yang
berbeda. Itu selalu menargetkan untuk menjawab pertanyaan seperti
bagaimana situasi itu terjadi, kapan dalam hal waktu atau tanggal, di mana
dalam hal tempat itu terjadi, dan apa masalah atau fenomena itu. Desain
penelitian terutama berfokus pada penjelasan lebih banyak tentang populasi;
oleh karena itu, ia mengintegrasikan metode penelitian yang berbeda untuk
keberhasilannya. Ini adalah jenis desain yang unik karena tidak ada
manipulasi variabel; sebaliknya, peneliti menggunakan observasi untuk
mengukur temuan.
Desain penelitian deskriptif digunakan peneliti adalah dengan
mendefinisikan masalah dan mengapa hal itu ada, maka untuk itu digunakan
desain yang bervariasi yang ditambahkan untuk membantu proses penelitian
untuk memecahkan akar masalah.
Lalu, melalui pengamatan kualitatif menurut QuestionPro (2021), yaitu
tidak melibatkan pengukuran atau angka, tetapi hanya memantau
karakteristik. Dalam desain penelitian deskriptif ini, peneliti memilih untuk
menjadi pengamat penuh/lengkap. Hal ini menawarkan wawasan yang lebih
mendalam tentang pengalaman khususnya pengelolaan SDM organisasi.
Jadi, tujuan dari penelitian deskriptif yaitu untuk membuat deskripsi,
gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (idtesis,
2012) yang diurai secara kualitatif.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kota Makassar, pada Kantor Badan
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi selatan yang berlokasi di jl
Andi Pangeran Pettarani Nomor 98, Kelurahan Buakana, Kecamatan
Rappocini, Kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan,
yaitu bulan (November sampai dengan Desember) 2020.
C. Jenis dan Sumber Data
Data yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian ini adalah :
1. Data menurut sumbernya, yaitu data internal.
Data yang dimaksud adalah data yang bersumber dari internal
BAWASLU Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Data menurut sifat, yaitu data kualitatif.
Data kualitatif atau disebut juga data naratif, adalah data dalam
penelitian yang menjelaskan suatu fenomena berdasarkan hal hal yang
umumnya tidak dapat dihitung. Oleh karena itu, data ini disebut data
kualitatif karena berdasarkan keadaan dari suatu objek atau fenomena.
Karena keadaan atau kualitas umumnya tidak mampu dijelaskan dalam
bentuk angka dan statistik, maka data kualitatif umumnya disajikan
dengan menggunakan penjelasan deskriktif.
Data kualitatif mampu menggambarkan objek penelitian secara detail
dengan uraian yang tidak dapat dijelaskan secara numerik.
3. Data menurut waktu pengumpulannya, yaitu berupa Cross Section Data
atau data silang.
Data silang adalah adalah data yang menunjukkan peristiwa pada
suatu titik waktu tertentu, yaitu sesuai masa penelitian atau sesuai
keadaan tahun 2021.
4. Data menurut cara pengumpulannya
Data menurut cara pengumpulannya adalah terdiri dari data primer
dan data sekunder.
Data Primer, yaitu diperoleh secara langsung dari sumber aslinya,
yaitu pada kantor BAWASLU Propinsi Sulawesi Selatan.
Sedang data Sekunder diperoleh dari berbagai informasi yang telah
ada sebelumnya dan dengan sengaja dikumpulkan oleh peneliti yang
digunakan untuk melengkapi kebutuhan data penelitian, misalnya
Undang-Undang, Peraturan dan Laporan Pelaksanaan Pemilu,
Organisasi BAWASLU dan sumberdayanya, serta dokumen terkait
lainnya. Selain itu, digunakan literatur penunjang yaitu menyangkut
organisasi dan manajemen sumberdaya manusia.
Semua data tersebut diperoleh secara online dan offline.
D. instrumen penelitian
Terkait dengan pengumpulan data, maka digunakan instrumen penelitian.
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data penelitian. Instrumen dimaksud terdiri dari :
- Peneliti
- Wawancara
- Observasi
- Buku catatan atau buku harian
- Alat rekam terdiri dari kamera, video, atau perekam suara.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan pengumpulan
data, maka secara teknis dapat dijelaskan sebagai berikut :
Peneliti sendiri yang berperan selaku pelaku utama pengumpulan data
yang juga nantinya melakukan interpretasi terhadap data itu sendiri. Peran
peneliti ini sangat signifikan, khususnya riset dengan pendekatan kualitatif.
Kemudian dilakukan wawancara yang sifatnya mendalam sesuai kriteria
kualitatif, yaitu dengan terlebih dahulu menyediakan panduan wawancara
(interview guide) secara terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan
sebagai teknik pengumpulan data, yaitu menggunakan pertanyaan yang
telah ditetapkan peneliti untuk ditanyakan kepada semua kandidat/informan,
sehingga proses wawancara akan terarah dengan baik dan bahkan
mendapatkan jawaban sesuai arah dan spesifikasi pertanyaan. Untuk
mempermudah wawancara, peneliti juga menyediakan kemungkinan
jawaban alternatif, sehingga arah jawaban tidak melebar dan tidak menyerap
waktu yang panjang.
Lalu, juga melakukan observasi yang merupakan cara pengambilan data
melalui pengamatan langsung terhadap situasi atau peristiwa yang ada
dilapangan (BAWASLU Provinsi Sulsel) yaitu dengan mencatat informasi
sesuai yang diamati atau disaksikan peneliti selama penelitian berlangsung.
Otentifikasi data yang terkumpul dari peneliti, hasil wawancara dan
observasi secara offline dan online adalah juga didukung buku catatan atau
buku harian dan alat rekam sebagai bagian dari pendokumentasian.
F. Informan Penelitian
Informan penelitian adalah bagian penting dan utama untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan penelitian ini.
Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang memiliki
informasi mengenai objek penelitian khususnya dalam lingkup kerja
BAWASLU Provinsi Sulsel.
Dalam menentukan informan ini maka digunakan teknik purposive, yaitu
dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu, yang benar-benar
menguasai objek yang diteliti.
Untuk itu, hasil pemilihan dimaksud diperoleh informan sebanyak 7
orang, dicantumkan dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Nama, Inisial dan Jabatan Informan
NO NAMA INISIAL JABATAN KET
1 Fahrul Nawawi, S.Si. FN Kepala Bagian SDM
dan Umum
1 Orang
2 Abdi, SH. A Staf bagian hukum 1 orang
3 Rusni, A.Md. R Bendahara
pengeluaran
1 orang
4 Azry Yusuf, SH, MH. Y Staf bagian humas 1 orang
5 Wiwid Ambarwati,SE WA Kepala bagian perencanaan
1 orang
6 Zulkifli, ST, MM z Kepala bagian
pengawasan dan
akreditasi pemantau
1 orang
B. 7 Frasanti, A.Md F C. Staf perencanaan 1 orang
Melalui instrumen penelitian yang digunakan, para informan
tersebut memberikan informasi atau penjelasan sesuai yang dikehendaki
oleh arah penelitian yang ditetapkan peneliti, yaitu menyangkut job
specification (dengan indikator pendidikan, pengalaman, kemampuan /
kompetensi serta kepribadian) dan job description (dengan indikator
berupa wewenang, tanggung jawab pegawai, kondisi pekerjaan, dan
standar hasil kerja).
G. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan pendekatan kualitatif. Metode ini
memerlukan pendekatan dari data yang sifatnya lebih subjektif. Metode
analisis data kualitatif adalah metode pengolahan data secara mendalam
dengan data dari hasil pengamatan, wawancara, dan literatur.
Data-data yang dianalisis dengan metode ini berupa teks atau narasi
untuk mengungkap makna dari data penelitian dengan cara mengumpulkan
data sesuai dengan klasifikasi tertentu.
Proses analisis data dilakukan melalui tahapan; reduksi data,
penyajian atau display data dan kesimpulan atau verifikasi.
Proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti secara terus-menerus
saat melakukan penelitian untuk menghasilkan catatan-catatan inti dari data
yang diperoleh dari hasil penggalian data. Tujuannya adalah untuk
menyederhanakan data yang diperoleh selama penggalian data di lapangan.
Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Langkah ini dilakukan dengan
menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan. hal ini dilakukan dengan alasan data-data yang
diperoleh selama proses penelitian kualitatif biasanya berbentuk naratif,
sehingga memerlukan penyederhanaan tanpa mengurangi isinya.
Langkah terakhir proses analisis adalah penarikan
kesimpulan/verifikasi dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian
pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan
konsep-konsep dasar dalam penelitian ini.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Organisasi
Dalam sejarah pelaksanaan pemilihan di Indonesia, istilah pengawasan
pemilu sebenarnya baru muncul pada era 1980-an. Pada pelaksanaan
pemilu yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia pada 1955 belum
dikenal istilah pangwasan pemilu. Pada era tersebut trust di seluruh
peserta dan warga Negara tentang penyelenggaran pemilu yang
dimaksudkan untuk membentuk lembaga parlemen yang saai itu disebut
sebagai kionstityente. Kelembagaan pengawas pemilihan umum baru
muncul pada pelaksanaan pemilu 1982, dengan nama panitia pengawas
pelaksanan pemili (panwaslak pemilu) yang melekat pada lembaga
pemilihan umum atau LPU. Pada saat itu sudah mulai muncul distrust
terhadap pelaksanaan pemilu. Pembentukan pawaslak pemilu pada pemilu
1982 dilatari oleh protes-protes atas bayak dugaan pelanggaran dan
manipulasi perhitungan suara yang dilaksanakan oleh para petugas pemilu
pada pemilu 1971 dan 1977.
Pada era reformasi, tuntutan pembentukan penyelenggaraan pemilu
yang bersifat mandiri dan bebas dari intervensi pemerintah semakin
menguatan. Itulah dibentuk sebuah lembaga penyelenggara pemilu yang
bersifat independen yang diberi nama komisi pemilihan umum (KPU), hal
ini dimaksudkan untuk meminimalisasi campur tangan penguasa dalam
pelaksanaan pemilu mengingat penyelenggaraan pemilu sebelumnya,
yakni LPU, merupakan bagian dari kementrian dalam negeri (sebelumnya
Depsrtemen Dalam Negri).
Di sisi lain lembaga pengawasan pemilu juga terjadi perubahan
nomenklatur dari panwaslak pemilu menjadi panitia pengawas pemilu
((Pawaslu)
Perubahan mendasar terkait dengan kelembagaan pengawas pemilu
baru dilakukan melalui undang-undang Nomor 12 Tahun 2003.
Menurut UU ini dalam pelaksanaan pengawasan pemilu dibentuk
sebuah lembaga adhoc terlepas dari struktur KPU yang terdiri dari panitia
pengawas pemilu, panitia pengawas pemilu Kabupaten/Kota, dan Panitia
Pengawas Pemilu Provinsi, Panitia Pengawas Pemilu kecamatan.
Selanjutnya aparatur bawaslu dalam pelaksanaan pengawasan berada
sampai dengan tingkat kelurahan/desa dengan urutan panitia pengawas
pemilu provinsi, panitia pengawas pemilu lapanagan (PPL) di tingkat
kelurahan/desa (Badan Pengawas Pemilu,2017).
Adapun aparatur Bawaslu dalam pelaksanaan pengawasan berada
sampai dengan tingkat kelurahan/desa dengan urutan Panitia Pengawas
Pemilu Provinsi, Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan, dan Pengawas
Pemilu Lapangan (PPL) di tingkat kelurahan/desa (Badan Pengawas
Pemilu, 2017).
B. Visi dan Misi organisasi
1. Visi
Terwujudnya Bawaslu sebagai Lembaga Terpercaya dalam
penyelenggaraan Pemilu Demokratis, Bermartabat, dan Berkualitas.
2. Misi
a) Membangun aparatur dan kelembagaan pengawas pemilu yang
kuat, mandiri dan solid;
b) Mengembangkan pola dan metode pengawasan yang efektif dan
episien;
c) Memperkuat sistem kontrol nasional dalam satu manajemen
pengawasan yang terstruktur, sistematis, dan integrative
berbasis teknologi;
d) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan peserta pemilu, serta
meningkatkan sinergi kelembagaan dalam pengawasan pemilu
partisipatif;
e) Meningkatkan kepercayaan publik atas kualitas kinerja
pengawasan berupa kualitas kerja pengawasan berupa
pencegahan dan penindakan, serta penyelesaian sengketa
secara cepat, akurat dan transparan.
f) Membangun Bawaslu Sebagai pusat pembelajaran pengawasan
pemilu baik bagi pihak dari dalam negeri maupun pihak dari luar
negeri.
C. Tugas dan fungsi Organisasi
a. Tugas Bawaslu
1) Menyusun standar tata laksana pengawasan penyelenggaraan
pemilu untuk pengawas pemilu disetiap tingkatan.
2) Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap;
a) Pelanggaran pemilu; dan
b) Sengketa proses pemilu
3) Mengawasi persiapan penyelenggaraan pemilu, yang terdiri atas;
a) Perencanaan dan penetapan jadwal tahapan pemilu;
b) Perencanaan pengadaan logistik oleh KPU;
c) Sosialisasi penyelenggaraan pemilu; dan
d) Pelaksanaan persiapan lainnya dalam penyelenggaraan pemilu
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
4) Mengawasi pelaksanaan tahapan penyelenggaraan pemilu, yang
terdiri atas;
a) Pemutakhiran data pemilih dan penetapan daftar pemilih
sementara serta daftar pemilih tetap;
b) Penataan dan penetapan daerah pemilihan DPRD kabupaten/
kota;
c) Penetapan peserta pemilu;
d) Pencalonan sampai dengan penetapan pasangan calon, calon
anggota DPR, calon anggota DPD dan calon anggota DPRD
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
e) Pelaksanaan dan dana kampanye;
f) Pengadaan logistik pemilu dan pendistribusiannya;
g) Pelaksanaan pemungutan suara dan perhitungan suara hasil
pemilu di TPS;
h) Pergerakan surat suara, berita acara perhitungan suara, dan
sertifikat hasil perhitungan suara dari tingkat TPS sampai ke PPK;
i) Rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara di PPK, KPU
kabupaten/ kota, KPU provinsi, dan KPU;
j) Pelaksanaan perhitungan dan pemungutan suara ulang, pemilu
lanjutan, dan pemilu susulan;
k) Penetapan hasil pemilu.
5) Mencegah terjadinya praktik politik uang;
6) Mengawasi netral aparatur sipil Negara, netralitis anggota Tentara
nasional Indonesia dan netralitas kepolisian republik Indonesia
7) Mengawasi pelaksanaan/ keputusan, yang terdiri atas;
a) Putusan DKPP;
b) Putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa pemilu;
c) Putusan/ keputusan bawaslu, bawaslu provinsi, dan bawaslu
kabupaten/ kota;
d) Keputusan KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/ kota;
e) Keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran netralitas
Aparatur sipil Negara, netralitas anggota TNI dan netralitas
anggota kepolisian republik Indonesia.
8) Menyampaikan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggaraan
pemilu kepada DKKP;
9) Menyampaikan dugaan tindak pidana pemilu kepada;
10) Mengelola, memelihara, dan merawat arsip serta melaksanakan
penyusunannya berdasarkan jadwal retensi arsip sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan;
11) Mengevaluasi pengawasan pemilu;
12) Mengawasi pelaksanaan peraturan KPU; dan
13) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
b. wewenang bawaslu
1) Menerima dan menindaklanjuti yang berkaitan dengan dugaan
adanya pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai pemilu;
2) Memeriksa dan memutus pelanggaran administrasi pemilu;
3) Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran politik uang;
4) Menerima, memeriksa, memutus penyelesaian sengketa proses
pemilu;
5) Merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan mengenai
hasil pengawasan terhadap netralisis Aparatur sipil Negara, netral
anggota tentara nasional Indonesia, dan netralitas kepolisian republik
Indonesia;
6) Mengambil ahli sementara tugas, wewenang dan kewajiban Bawaslu
provinsi dan Bawaslu Kabupaten/ kota secara berjenjang jika
bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten kota berhalangan
sementara akibat dikenai sanksi atau akibat lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan;
7) Meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait
dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran
administrasi, pelanggaran kode etik, dan dugaan tindak pidana
pemilu, dan sengketa proses pemilu;
8) Mengoreksi putusan dan rekomendasi Bawaslu provinsi dan Bawaslu
Kabupaten/ kota apabila terdapat hal yang bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan;
Membentuk Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/ kota, dan
Panwaslu LN;
9) Mengangkat, membina dan memberhentikan anggota bawaslu
provinsi, anggota Bawaslu Kabupaten/ Kota dan anggota Panwaslu
LN;
10) Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
c. Kewajiban Bawaslu
1. Bersikap adil menjalankan tugas dan wewenang
2. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
pengawas pemilu pada semua tingkatan;
3. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Presiden dan DPR
sesuai dengan pemilu secara periodic dan atau berdasarkan
kebutuhan;
4. Mengawasi pemuktahiran dan pemeliharaan data pemilih secara
berkelanjutan yang dilakukan oleh KPU dengan memperhatikan dan
kependudukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
D. Struktur Organisasi
E. Hasil penelitian
1. Penerapan job specification dan job description
1. AZRY YUSUF, SH, MH : DIV. PENANGANAN PELANGGARAN
2. HASMANIAR BACHRUN, S.Pi : DIV. ORGANISASI
3. DR. ADNAN JAMAL, SH.MH : DIV. HUKUM DAN DATA INFORMASI
4. ASRADI, SE.,MH : DIV. PENYELESAIAN SENGKETA
5. Drs. SAIFUL JIHAD, M.Ag : DIV. HUBUNGAN MASYARAKAT
6. AMRAYADI, SH : DIV. PENGAWASAN DAN HUBAL
EMIL SYAHBUDDIN, S.E., M.M. NUR AWAN DATU, S.IP., M.H. H. MUHLIS MAS'UD, S.STP, M.H. NURMALAWATI PALUBUHU,S.IP
PLT. KEPALA BAGIAN ADMINISTRASI KEPALA BAGIAN PENGAWASAN
KEPALA BAGIAN PENANGANAN
PELANGGARAN DAN PENYELESAIAN
SENGKETA PROSES
KEPALA BAGIAN HUKUM, HUBUNGAN
MASYARAKAT, DATA DAN INFORMASI
WIWID AMBARWATI, SE, M.Si ZULKIFLI, ST.,MM …………………………….. ……………………….
KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN,
KEUANGAN DAN BARANG MILIK
NEGARA
KEPALA SUB BAGIAN PENGAWASAN
DAN AKREDITAS PEMANTAUSUB BAGIAN PENANGANAN PELANGGARAN SUBBAGIAN HUKUM
FACHRUL NAWAWI, S.Si EMIL SYAHBUDDIN, SE.,MM ………………………... …………………………….
KEPALA SUB BAGIAN SUMBER DAYA
MANUSIA DAN UMUM
KEPALA SUB BAGIAN HUBUNGAN
ANTAR LEMBAGA
SUB BAGIAN PENYELESAIAN SENGKETA
PROSES
SUB BAGIAN HUBUNGAN
MASYARAKAT, DATA, DAN INFORMASI
Dr, JALALUDIN, S.Pd., M.PdKEPALA SEKRETARIAT
ANGGOTA
Drs. H. L. ARUMAHI, MHDIVISI SUMBER DAYA MANUSIA
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kantor badan
pengawas pemilihan umum provinsi Sulawesi selatan, struktur
organisasi bawaslu telah menerapkan job sfecipication dan job
description dalam pembuatan setruktur organisasi bawaslu.
Hal ini dikatan juga oleh FW selaku kasubag SDM dalam hasil
wawancara yang mengatakan bahwa:
“Dalam penerapan job specification dan job description sudah
diterapkan dibawaslu untuk menunjang kelancaran kegiatan
organisasi bawaslu misalnya dalam hal perekrutan pegawai baru dan
juga penempatan kerja pegawai sesuai dengan kemampuan dan
keahliannya agar bisa bekerja dengan efektif dan efisien”
Dan hal serupa juga dikatakan oleh A sebagai staf bidang
hukum dalam hasil wawancara mengatakan bahwa :
“ Dalam penerapan job sfecification dan job description telah berjalan
di bawaslu mulai dari penentuan kriteria calon pegawai baru, sampai
dengan tahapan seleksi telah diatur dan diterapkan dan untuk
penempatan kerja pegawai telah diterapkan aturan job description
dengan melihat kuantitas dan kualitas yang dimiliki oleh pegawai
apakah cocok dengan pekerjaan yang akan diberikan”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat
diketahui bahwa penerapan job specification dan job description telah
diberlakukan terhadap pegawai bawaslu sesuai dengan yang ada di
Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan . Hal tersebut sesuai dengan hasil
observasi peneliti selama di lapangan.
2. Penerapan Job specification
job specification adalah penyusunan pekerjaan-pekerjaan
kedalam kelas-kelas, kelompok-kelompok, atau jenis-jenis
berdasarkan rencana sistematika tertentu. Spesifikasi pekerjaan (job
specification) merupakan uraian persyaratan kualitas minimum orang
yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik
dan kompeten. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kantor
bawalu Sulawesi selatan, pada kegiatan rekrutmen pegawai baru
telah menerapkan job specification dan yang menjadi indikator dari
job specification yaitu keterampilan, pengetahuan, kepribadian, dan
kemampuan.
a) Keterampilan
Keterampilan adalah Kemampuan untuk menggunakan
akal, pikiran,ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah
maupun untuk membuat sesuatu yang lebih bermakna
sehingga menghasilkan sebuah nilai dari suatu pekerjaan
tersebut
Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan
tentang kenapa keterampilan dibutuhkan untuk calon pegawai
baru di kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh FW selaku kasubag SDM Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan mengatakan bahwa :
“Keterampilan sangat dibutuhkan oleh calon pegawai baru
karena bagaimana calon pegawai bisa menjalankan tugas-
tugas yang diberikan apabila tidak memiliki keterampilan, jadi
diwajibkan untuk calon pegawai baru minimal mempunyai
keterampilan dengan menguasai word,exel dan mampu
mengoprasikan komputer dengan baik”
Dan hal serupa dikatakan oleh staf humas mengenai
pertanyaan tentang kenapa keterampilan sangat dibutuhkan
oleh calon pegawai pegawai baru di kantor Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan ?
Di jawab oleh A selaku staf humas Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan mengatakan bahwa:
“keterampil seorang calon karyawan baru sangat dibutuhkan
untuk gampang berbaur dengan pekerjaan nantinya yang
akan diberikan”
Berdasarkan hasil wawacara dengan informan di atas
dapat diketahui bahwa penerapan job specification terhususus
tentang keterampilan memang sangat dibutuhkan dalam dunia
kerja khusus untuk calon pegawai baru untuk masuk di
Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan salah satu kireteria yang
harus dimiliki oleh calon karyawan yaitu keterampilan
b) Pengetahuan
Pengetahuan adalah Informasi atau maklumat yang
diketahui atau disadari oleh seseorang dan pengetahuan
diperoleh oleh seseorang atau manusia melalui pengamatan
akal dan pengalaman.
Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan
tentang apakah pengetahuan atau pengalaman penting untuk
calon pegawai baru di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh WA selaku Kasubag Perencanaan Bawaslu
Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa :
“Saya kira penting pengalaman dan pengetahuan apalagi kita
kan dibawaslu minimal ada basik pernah jadi pengawas dan
paham hukum sistem kepemiluan, jadi untuk dapat diterima di
bawaslu minimal ada pengetahuan sebelumnya tenteng
bawaslu”
Dan hal serupa dikatakan oleh A selaku staf hukum
mengenai pertanyaan tentang apakah pengetahuan atau
pengalaman penting untuk calon pegawai baru di Bawaslu
Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh A selaku staf bidang hukum Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan mengatakan bahwa :
“iya sangat penting dikarenakan pengetahuan dan
pengalaman sangat dibutuhkan oleh calon pegawai baru agar
bisa memiliki nilai tambah untuk dipertimbangkan agar bisa
diterima sebagai pegawai diBawaslu Provinsi Sulawesi
Selatan selain itu pengetahuan dan pengalaman dapat
menunjang calon pegawai baru agar nantinya dapat bekerja
dengan baik”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas
dapat diketahui bahwa penerapan job specification terkhusus
tentang pengetahuan dan pengetahuan sangat penting buat
calon pegawai agar bisa diterima di Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan dikarenakan pengetahuan dan pengalaman
bisa memudahkan pegawai mengerjakan pekerjaan apabila
telah diterima nantinya.
c) Kemampuan
Kemampuan adalah Kapasitas seorang individu untuk
melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan
Dari hasil wawancara peneliti yang menanyakan tentang
apakah kemampuan berpengaruh besar untuk diterimanya
calon pegawai baru di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh F selaku Staf Perencanaan kantor Bawaslu
Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa :
“kemampuan seorang calon pegawai baru sangat
berpengaruh untuk dapat diterima di Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan , dikarenakan apabila calon pegawai
mempunyai kemampuan yang baik dan memadai akan
mampu bekerja dengan maksimal dan akan muda berbaur
dengan pekerjaan apa saja yang di berikan”
Dan hal serupa dikatakan oleh R selaku Bendahara
Pengeluaran mengenai pertanyaan tentang apakah
kemampuan berpengaruh besar untuk diterimanya calon
pegawai baru di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh R selaku Bendahara Pengeluaran kantor
Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa :
“iya kemampuan sangat berpengaruh besar untuk calon
pegawai agar bisa diterima di bawaslu apalagi di bidang
keuangan kemampuan menjadi hal utama misalnya
kemampuan membuat nota kegiatan dan kemampuan
membuat laporan keuangan”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas
dapat diketahui bahwa penerapan job specification terkhusus
tentang kemampuan menjadi salah satu hal yang
berpengaruh terhadap diterimanya calon pegawai di Bawaslu
Provinsi Sulawesi Selatan karena kemampuan sudah menjadi
kreteria calon pegawai bawaslu, jika seorang calon pegawai
memiliki kemampuan yang baik maka akan memberikan hasil
yang baik buat Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan.
d) Kepribadian
Kepribadian adalah Keseluruhan cara seorang individu
bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain, di samping itu
kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol
pada diri individu.
Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menyatakan
tentang apakah kepribadian seseorang dapat membantu calon
pegawai agar bisa diterima bekerja di Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh Z Kasubag pengawasan dan akreditasi
pemantau bawaslu Sulawesi selata Bawaslu Provinsi Sulawesi
Selatan mengatakan bahwa:
“kepribadian seseorang bisa membantu calon pegawai
agar dapat diterima di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan
dimana kepribadian calon pegawai akan diketahui pada
proses wawancara yang dilewati apabilah dalam proses
wawancara bisa menunjukan kepribadian yang baik otomatis
dipertimbangkan untuk diterima di kantor Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan , jika seorang pegawai memiliki kepribadian
yang baik maka akan muda melakukan penyesuaian diri
dengan pegawai lainnya nantinya apabila ada pekerjaan yang
dilakukan secara kelompok”
Dan hal serupa dikatakan oleh F selaku staf Perencanaan
mengenai pertanyaan tentang apakah kepribadian seseorang
dapat membantu calon pegawai agar bisa diterima di Bawaslu
Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh F selaku staf Perencanaan Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan mengatakan bahwa:
“kepribadian sangat membantu calon pegawai agar bisa
diterima di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan , jika kepribadian
calon pegawai bagus dan dapat gampang bersosialisasi
dengan baik maka sangat diperlukan oleh bawaslu untuk dapat
menemukan pegawai yang dapat bekerja tim dan
menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh bawaslu”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dapat di
ketahui bahwa penerapan job specification terkhususnya
tentang kepribadian, jika calon pegawai memiliki kepribadian
yang baik dan gampang melakukan penyesuain diri oleh
pegawai yang lain maka akan gampang menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan dan bisa bekerja sama dengan tim
dengan baik.
3. Penerapan job description
job description adalah jabatan yang merupakan suatu aktivitas
dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang
melakukan tugas tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
pada kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan telah diterapkan job
description dimana yang menjadi indikator yaitu wewenang, tanggung
jawab, kondisi pekerjaan, dan standar hasil kerja.
a. Wewenang
Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau
memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu atau tidak
melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu
Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan
tentang apa saja wewenang yang dapat dilakukan selaku Kasubag
SDM di Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh FW selaku Kasubag SDM Kantor Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan mengatakan bahwa :
“wewenang yang saya miliki sebagai kasubag SDM saya mengatur
staf-staf yang ada dan saya berwewenang membagi pekerjaan
yang ada akan saya berikan kepada siapa dan bekerja sama
dengan siapa untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sehingga
pegawai yang ada dapat bekerja dengan baik sesuai dengan
porsinya masing dan pekerjaan yang diberikan sudah jelas yang
mana yang harus dikerjakan dan siapa yang akan mengerjakan
pekerjaan tersebut sehingga tidak terjadi miskomunikasi atar
pegawai”
Dan hal serupa dikatakan oleh A selaku staf humas, data
dan informasi mengenai pertanyaan tentang apa saja wewenang
yang dapat dilakukan selaku staf humas, data dan informasi di
Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh A selaku Staf Humas, Data Dan Informasi Kantor
Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa:
“wewenang yang saya miliki selaku staf humas,data dan informasi
biasanya saya di amanahkan untuk membantu suatu player, info
grapis, dan membuat pampel di setiap kegiatan besar yang
dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan kemudian di
sebar diberbagi media sosial agar masyarakat mengetahui
kegiatan apa yang sedang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan , dan saya juga mempunyai wewenang untuk
membagi anggota saya di bidang humas, informasi dan data untuk
menyelesaikan pekerjaan yang ada misalnya ada yang saya
tugaskan untuk mengambil dokumentasi pada saat ada kegiatan
da nada juga saya tugaskan untuk membuatkan berita untuk di
sebarkan dimedia sosial”
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui
bahwa penerapan job description terkhusnya tentang wewenang,
dapat diketahui bahwa setiap pegawai dibagian dan pekerjaan
yang berbeda memiliki wewenang masing-masing yang harus
dijalankan sesui dengan job description yang diterapkan di
Bawaslu Sulawei Selatan, hal tersebut sesuai dengan hasil
observasi selama di lapangan
b. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah suatu perintah atau amanat yang
diberikan dan harus dilaksanakan dengan benar dan ikhlas.
Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan
tentang apa saja tanggung jawab Bapak Selaku Kasubag SDM
Pada Kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh FW Selaku Kasubag SDM Kantor Bawaslu
Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa :
“Tanggung jawab saya selaku kasubag SDM mengelolah SDM
khususnya masalah kepegawaian dan peraturan itu menjadi
tanggung jawab saya selaku kasubag SDM untuk menyelesaikan
nya dan mencarikan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang
dihadapi oleh pegawai yang ada diBawaslu Provinsi Sulawesi
Selatan , selain itu saya juga yang mengontrol setiap pegawai
yang ada agar bisa mejalankan kinerja dengan nyaman dan baik
agar bisa memberikan kepuasan atas hasil pekerjaan yang
dilakukan oleh pegawai”
Dan hal serupa dikatakan oleh Z selaku Kasubag
pengawasan dan akreditasi pemantau keuangan Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan mengenai pertanyaan tentang apa saja
tanggung jawab ibu selaku staf keuangan di Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh Z selaku Kasubag pengawasan dan
akreditasi pemantau keuangan Kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi
Selatan mengatakan bahwa :
“Dalam suatu kegiatan yang akan dilaksanakan oleh bawaslu
akan memberikan rincian dana kepada saya berapa dana
dibutuhkan dalam kegiatan tersebut maka tanggung jawab saya
sebagai Staf keuangan akan menyediakan dana yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rincian dana yang
diterima oleh bagian keuangan , dan mengatur sebaik mungkin
dana yang ada untuk digunakan agar bisa menjalankan kegiatan
dengan baik sesuai dengan dana yang tersedia”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas
dapat diketahui bahwa penerapan job description terkhusus
tentang tanggung jawab telah di terapkan di Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan dilihat dari tanggung jawab yang di miliki
masing-masing pegawai berbeda-beda sesuai dengan bagiannya
dan tugasnya masing-masing, hal tersebut sesuai dengan hasil
observasi selama dilapangan.
c. Kondisi pekerjaan
Kondisi pekerjaan adalah serangkaian kondisi atau keadaan
lingkungan kerja dari suatu instansi atau perusahaan yang
menjadi tempat bekerja dari para pegawai yang bekerja didalam
lingkungan tersebut.
Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan
tentang apa saja tantangan dan hambatan yang bapak alami
Selama menjadi kasubag FW selaku SDM di Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh Kasubag SDM Bawaslu Provinsi Sulawesi
Selatan mengatakan bahwa :
“Dalam mejalankan tugas sebagai Kasubag SDM hambatan yang
saya alami biasanya pegawai yang bayak datang terlambat
sehingga ada pekerjaan yang harus dikerjakan otomatis jadi
tertunda sehingga tidak selesai dengan tepat waktu, dan
tantangannya saya rasakan bagaimana bisa mengatur banyaknya
pegawai yang berbeda pola pikir dan kepribadian masing-masing
baik itu dari kedisiplinan maupun tingkah laku dari setiap pegawai
dan itu harus saya pahami dan saya atur sebaik mungkin”
Dan hal serupa dikatakan oleh Staf Hukum Bawaslu
Provinsi Sulawesi Selatan mengenai pertanyaan tentang apa
tantangan dan hambatan bapak dalam menyelesaikan pekerjaan
selaku Staf Hukum Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh A selaku Staf Hukum Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan mengatakan bahwa:
“Hambatan yang terjadi itu apabila ada pekerjaan tentang analisis
hukum pemilu yang harus kita kerjakan bersama namun pegawai
yang ada dibagian hukum bayak yang tidak sempat datang
otomatis untuk melakukan analisis hukum tidak bisa di lakukan,
karena untuk melakukan analisis hukum pemilu harus beberapa
pendapat yang harus kita satukan untuk mengerjakannya tidak
bisa dengan satu orang saja dan tantangannya dibagian hukum
bayak mengerjakan pekerjaan yang bersifat pelanggaran hukum
yang terjadi maka dari itu setiap pegawai di bidang hukum harus
paham hukum-hukum kepemiluan agar bisa menyelesaikan
sengketa yang ada”
Dari hasil wawancara dengan informan di atas dapat diketahui
bahwa penerapan job description terkhususnya tentang kondisi
pekerjaan, setia pekerjaan memiliki tantangan dan hambatan yang
dialami oleh pegawai tergantung tugas dan fungsinya masing-
masing.
d. Standar hasil kerja
Standar hasil kerja adalah sebuah target, sasaran, tujuan serta
upaya kerja dari pegawai dalam jangka waktu tertentu.
Dari hasil wawancara oleh peneliti yang menanyakan
tentang apakah ada standar kerja yang harus bapak capai selaku
staf humas, Data dan Informasi di Bawaslu Provinsi Sulawesi
Selatan ?
Dijawab oleh Staf Humas,data dan informasi Bawaslu
Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa :
“Kalau untuk standar hasil kerja kita harus sesuai dengan SOP
yang ada di bawaslu yang setiap tahun akan diadakan evaluasi
kinerja pegawai apakah sudah memenuhi SOP atau masih perlu
perbaikan namun kalau untuk standar hasil kerja untuk Staf
humas, data dan informasi kita ambil standar hasil kerja kita baik
apabila ada pekerjaan yang diberikan kita selesaikan tepat waktu
dan memberikan hasil yang baik sesuai yang di harapkan”
Dan hal serupa dikatakan oleh Staf Keuangan Bawaslu
Provinsi Sulawesi Selatan mengenai pertanyaan tentang apakah
ada standar hasil kerja yang hasrus ibu capai selaku Staf
Keuangan Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ?
Dijawab oleh Staf Keuangan Bawaslu Provinsi Sulawesi
Selatan mengatakan bahwa:
“Untuk standar hasil kerja di bawaslu seperti kita ketahui bahwa
bawaslu adalah kepengawasan pemilihan umum maka standar
hasil kerja bawaslu itu bisa memenuhi fungsinya untuk
pengawasan susuai dengan SOP bawaslu yang berlaku, dan
kalau sebagai Staf Keuangan standar hasil kerja kami harus bisa
memfasilitasi dana disetiap kegiatan yang dialakukan oleh
bawaslu apabila semua pendanaan kita rangkum dengan baik
maka standar hasil kerja Staf keuangan bisa di kataka baik”
Berdasarkan hasil wawancara informan di atas dapat
diketahui bahwa penerapan job description terkhusunya standar
hasil kerja, sudah diterapkan di Bawaslu Provinsi Sulawesi
Selatan , bisa kita lihat dari jawaban informan bahwasanya standar
hasil kerja bwaslu sesuai dengan sop yang ada di bawaslu dan
untuk setiap bidang belum ada standar hasil kerja, yang menjadi
pengukuran hasil kerja adalah menyelesaikan semua pekerjaan
dengan efektif dan efisien.
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian Analisis Penerapan Job Specification
dan Job Descripton Terhadap Pegawai Pada Kantor Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan sebagai berikut:
1) Menurut hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan
peneliti bahwasanya Analisis Penerapan Job Specification
dan Job Descripton Terhadap Pegawai Pada Kantor Bawaslu
Provinsi Sulawesi Selatan .Sebagaimana dikatakan informan
kasubag SDM bahwa “Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan
telah menerapkan job specification dan job description
terhadap pegawai dalam hal penerimaan calon pegawai baru
sampai kepada pembagian kerja sesuai dengan bakat dan
minat dari pegawai, dengan tujuan agar pegawai yang
diterima sesuai dengan kebutuhan instansi agar bisa bekerja
sesuai dengan pekerjaan yang diberikan kepada masing-
masing pegawai Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan ”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas
dapat diketahui bahwa penerapan job specification dan
description terhadap pegawai pada kantor Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan telah dilaksanakan dalam kegiatan
rekrutmen pegawai baru. Hal tersebut sesuai dengan
observasi di lapangan.
2) Selanjutnya dari hasil wawancara oleh peneliti yang
menanyakan tentang bagaimana proses penerapan job
specification terhadap pegawai Bawaslu Provinsi Sulawesi
Selatan?
“Proses job specification yang diterapkan di bawaslu itu
biasanya untuk calon pegawai baru ada beberapa
karasteristik yang harus dipenuhi kemudian ada bebrapa
tahapan yang harus di lalui, kalau dibawaslu sendiri
karasteristiknya dilihat dari segi pendidikan, pengalaman
kerja, kepribadian,dan kemampuan, untuk tahapannya
melewati tahapan tes kemudia wawancara dan setelah itu
akan di konfirmasi tentang kelulusan lewat email sekitar satu
minggu setelah tahapan wawancara”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas
dapat diketahui bahwa penerapan job specification terhadap
pegawai telah diberlakukan di Bawaslu Provinsi Sulawesi
Selatan sesuai dengan aturan rekrutmen pegawai yang
berlaku. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi di
lapangan.
3) Selanjutnya dari hasil wawancara oleh peneliti yang
menyatakan tentang bagaimana bentuk penerapan job
description terhadap pegawai pada Bawaslu Provinsi
Sulawesi Selatan?
“Bentuk job description yang di terapkan dibawaslu, dalam
hal pembagian kerja pegawai dilakukan dengan melihat
kemampuan pegawai apakah sesuai dengan pekerjaan yang
akan diberikan tujuannya agar pekerjaan yang diberikan dapat
dikerjakan dengan baik dan benar sesuai dengan SOP
instansi”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas
dapat diketahui bahwa penerapan job description terhadap
pegawai telah di berlakukan dalam hal pembagian kerja
kepada masing-masing pegawai pada kantor Bawaslu
Provinsi Sulawesi Selatan . Hal tersebut sesuai dengan hasil
observasi dilapangan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi Sulawesi Selatan telah menerapkan job specification dan job
description bagi pegawainya dengan cukup baik.
Calon pegawai sebelum ditetapkan menjadi pegawai dan mengisi
jabatan tertentu, maka dilakukan penguraian atau pengspesifikasian secara
tertulis tentang latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan dan
kompetensi atau hal-hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan yang
diberikan untuk disesuaikan kualifikasinya sehingga nantinya pegawai yang
bersangkutan selain dapat berfungsi secara efektif juga memahami secara
menyeluruh detail spesifik pekerjaan.
Dari sisi job description di institusi ini, adalah terkait pada beberapa
elemen penting, yaitu selain job specification sendiri, juga menyangkut
akuntabilitas, tugas dan tanggung jawab, serta membentuk sebuah
ringkasan/informasi dalam jumlah yang cukup mengenai gambaran
pekerjaan yang harus dilakukan oleh pegawai.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis, maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut :
1. Penerapan job specification dan job description pegawai agar
dilaksanakan secara konsisten dan akurat sesuai kaidah
manajemen sumber daya manusia serta sesuai aturan yang berlaku
pada Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan
2. Penerapan Job description harus lebih ditingkatkan lagi supaya
pegawai Bawaslu mendapatkan struktur pembagian pekerjaan
sesuai dengan keahlian dan kemampuan pegawai.
3. Pihak Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan mengintensifkan
pemberian pelatihan yang disesuaikan kondisi sekarang dan masa
datang agar kemampuan pegawai bisa lebih baik lagi terutama dari
segi komunikasi internal dan eksternal, serta dukungan dan
bimbingan dari pegawai yang lebih berpengalaman terhadap
pegawai yang memiliki pengalaman yang lebih sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. S 2013. Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Peraktik. Rineka Cipta, Jakarta.
Ardiansah. 2019 “Usulan Deskrifsi pekerjaan Dan Spesifikasi Pekerjaan di CV. Try Satya Abadi.Unika Soegijapranata Semarang”
Hasibuan, Malayu s,p,. 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung, PT. Bumi Aksa
Hasibuan, Melayu S.P,. 2010. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT bumi aksara
Hasibuan, Melayu S.P,. 2006 Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Edisi revisi, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Handoko, T. Hani 2014 Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia. BPFE, Yogyakarta.
Idtesis. 2012. Pengertian dan Jenis Metode Deskriptif. https://idtesis.com/metode-deskriptif/
Irianto. 2001. Manajemen sumber daya manusia. Surabaya : Insan Cendekia
Juneja, Prachi. 2021. Job Description and Job Specification. Management Study Guide. https://www.managementstudyguide.com/job-description-specification.htm
Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia.(Teori dan Praktik).Depok: PT Rajakrafindo Perdasa
LinovHR. 2018. Pengertian Job Description dan Job Spesification Beserta Contohnya. https://www.linovhr.com/pengertian-job-description-job-spesification-adalah/
Mangkunegara, AA. Prabu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Mathis, RL & JH Jackson 2006. Human Resource Managemen: Manajemen Sumber Daya Manusia . Terjemahan Dian Angelia. Jakarta:Salemba Empat
Meleong, L, J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif PT Remaja Rosdarya. Bandung
Melisa 2017 “Pengaruh Deskripsi Pekerjaan Terhadap Kinerja Pegawai Negri Sipil Pada kantor Camat Tambilahan”
Pitaloka Karlina, N, M, K. 2019 “Pengaruh Job Description Dan Job Specification
Terhadap Kinerja Karyawan (Suatu Studi Pada PT. Pos Indonesia Cabang Ciamis)”
Sutrisno, E. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia . jakarta: Kencana.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Seyß, Philipp. 2020. Descriptive Research – Definition & Methods. https://www.bachelorprint.com/research/descriptive-research/
Trueick, Alison. 2018. 4 Differences Between A Job Description And A Job Specification. https://www.cpl.com/blog/2018/03/4-differences-between-a-job-description-and-a-job-specification
QuestionPro. 2021. Descriptive Research: Definition, Characteristics, Methods, Examples and Advantages. https://www.questionpro.com/blog/descriptive-research/
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1, surat penelitian
Lampiran 2, pelagiat
Lampiran 3
DOKUMENTASI
1. BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVOVINSI
SULAWESI SELATAN
2. WAWANCARA
RIWAYAT HIDUP PENULIS
RIWAYAT HIDUP
Syahrul, lahir di Tompo Bulu, Kecamatan Libureng,
Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada tanggal 20
Juli Tahun 1998. tunggal dari kedua orang tua tercinta,
Ayahanda Sulaeman dan Ibunda tercinta Nurmi.
Penulis mulai memasuki jenjang pendidikan Sekolah
Dasar (SD) pada tahun 2004 di SDN 187 Tompo Bulu
Kecamatan libureng Kabupaten Bone, dan tamat pada
tahun 2010, dan melanjutkan pendidikan di SMPN 5 libureng Kecamatan libureng
Kabupaten Bone, dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun yang sama penulis
melanjutkan pendidikan di sekolah Menengah Atas (SMAN) Negeri 1 Wita Ponda
Kecamatan Wita Ponda Kabupaten Morowali, dan tamat pada tahun 2016. Tahun
2016 penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dengan menyelesaikan judul
skripsi pada tahun 2021: “Analisis Penerapan Job Specification Dan Job
Description Terhadap Aparatur Sipil Negara Pada Bada Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi Sulawesi Selatan”