Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019
150
ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PROYEK
MALL TRANS PARK CIBUBUR
Andhira Fajrina Bidari1, Afrizal Nursin
2
Andhira Fajrina Bidari1, Afrizal Nursin
2 Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta
Jl. Prof. Dr. G. A Siwabessy, Kampus Baru UI Depok 16424 – Telp (021) 7270036
E-mail: [email protected], [email protected]
ABSTRACT
Along with the increasing competition in this globalization era, the biggest challenge for the world of
construction services in Indonesia is being demanded to ensure customer satisfaction, quality is one of
the dominant factors in increasing the competitiveness of companies. The importance of the quality
management system in construction activities is one indicator of the success of the project. The quality
of a construction project can be created if the quality processes, namely plan quality, quality
assurance, and quality control can run well and be carried out according to customer needs. The
purpose of writing this final project is to find out how the implementation of quality processes, namely
quality plan, implementation of quality assurance and implementation of quality control on the
implementation of structural work on the Mall Trans Park Cibubur Project by contractor PT WIKA
Gedung. The writing technique is done by using descriptive methods, namely by analyzing the
application in the field based on the data obtained from the project in order to get a systematic
description of the implementation of the quality management system in the Mall Trans Park Cibubur
Project by referring to the theory in the PMBOK book. The results of writing this final project are
quality plans showing that the quality planning process is in accordance with the standards used, for
quality assurance is in accordance with the steps made for work instructions that have referred to the
implementation method, as evidenced by the checklist results, then for quality control results the field
test is in accordance with the specification plan.
Keywords ; Quality Management, Upper Structure, Plan Quality, Quality Assurance, Quality
Control
ABSTRAK
Seiring dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi ini, maka tantangan terbesar bagi dunia
jasa konstruksi di Indonesia adalah dituntut untuk menjamin kepuasan pelanggan, mutu merupakan
salah satu faktor yang dominan dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Pentingnya sistem
manajemen mutu pada kegiatan konstruksi sebagai salah satu indikator keberhasilan proyek. Mutu
proyek konstruksi dapat tercipta apabila proses-proses mutu yaitu plan quality, quality assurance, dan
quality control dapat berjalan dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Tujuan dari penulisan proyek akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan dari proses-
proses mutu yaitu plan quality, pelaksanaan quality assurance dan pelaksanaan quality control pada
pelaksanaan pekerjaan struktur atas Proyek Mall Trans Park Cibubur oleh kontraktor PT WIKA
Gedung. Teknik penulisan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif yakni dengan
menganalisis penerapan di lapangan berdasarkan data yang didapat dari proyek guna mendapat
gambaran sistematis mengenai penerapan sistem manajemen mutu pada Proyek Mall Trans Park
Cibubur dengan mengacu pada teori dalam buku PMBOK. Adapun hasil dari penulisan proyek akhir
ini adalah plan quality menunjukan proses perencanaan mutu sudah sesuai dengan standar yang
digunakan, untuk quality assurance sudah sesuai dengan langkah yang dibuat untuk instruksi kerja
yang telah mengacu pada metode pelaksanan, dibuktikan dengan hasil checklist, selanjutnya untuk
quality control hasil uji yang dilapangan sudah sesuai dengan rencana spesifikasi.
Kata kunci ; Manajemen Mutu, Struktur Atas, Plan Quality, Quality Assurance, Quality
Control.
Andhira Fajrina, Afrizal Nursin, Analisis Penerapan Sistem...
151
PENDAHULUAN
Seiring dengan meningkatnya
persaingan di era globalisasi ini, maka
tantangan terbesar bagi dunia jasa
konstruksi di Indonesia adalah dituntut
untuk menjamin kepuasan pelanggan
baik dari segi jasa pelayanan maupun
mutu pelaksanaan proyek - proyek
tersebut.
Manajemen mutu proyek merupakan
proses yang diperlukan untuk
meyakinkan bahwa proyek akan
memenuhi harapan dan kebutuhan,
termasuk kegiatan dari semua fungsi
manajemen yang menentukan
kebijakan, tujuan dan tanggung jawab
mutu, dan mengimplementasikannya
(Susila, 2013) PT WIKA Gedung
merupakan perusahaan konstruksi yang
sudah menerapkan segala aspek
manajemen mutu. Aspek manajemen
mutu tersebut diimplementasikan dalam
proyek yang sedang dikerjakan yaitu
Proyek Trans Park Cibubur, mulai dari
perencanaan mutu (plan quality),
penjaminan mutu (quality assurance),
dan pengendalian mutu (quality control)
harus sesuai dengan Rencana Kerja dan
Syarat (RKS), karena latar belakang
tersebut penulis ingin menganalisis
bentuk penerapan manajemen mutu
pekerjaan balok, kolom, dan plat pada
Proyek Trans Park Cibubur mulai dari
perencanaan, penjaminannya, serta
kontrol terhadap mutu produk yang
dihasilkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pelaksanaan plan quality,
quality assurance, dan quality control
pada Proyek Mall Trans Park Cibubur
apa sudah sesuai dengan RKS atau
perencanaan yang dibuat.
Rumusan masalah pada penulisan
proyek akhir ini adalah untuk
mengetahui pelaksanaan plan quality,
quality assurance, dan quality control.
Dalam penulisan agar lebih terarah
maka penulis membatasi permasalahan
yang akan dibahas, yaitu penerapan
system manajemen mutu pada pekerjaan
struktur atas seperti pekerjaan
pembesian, bekisting, dan pengecoran
pada kolom, balok, dan pelat lantai F4L
Mall Trans Park Cibubur.
Berikut adalah garis besar proses
manajemen mutu (PMI, 2013):
1. Plan quality management, yaitu
proses identifikasi persyaratan
mutu dan / atau standar untuk
proyek dan penyerahan, dan
mendokumentasikan bagaimana
proyek akan menunjukkan
kepatuhan dengan persyaratan
mutu yang relevan.
2. Perform quality assurance, yaitu
proses mengevaluasi kinerja
proyek secara keseluruhan
berdasarkan keyakinan bahwa
produk/proyek akan memenuhi
standar yang relevan.
3. Quality control, yaitu proses
memonitor hasil pelaksanaan
aktivitas mutu untuk menilai
kinerja dan merekomendasi
perubahan yang dibutuhkan.
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian ini menggunakan
metode deskriptif. Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang dimaksudkan
untuk menyelidiki keadaan, kondisi,
atau hal lain-lain yang sudah
disebutkan, yang hasilnya dipaparkan
dalam bentuk laporan penelitian
(Arikunto, 2010).
1. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
observasi lapangan. Lokasi observasi
lapangan adalah Trans Park Cibubur,
tepatnya di Jl. Transyogi, Cibubur,
Depok, Jawa Barat. Waktu untuk
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019
152
menganalisis dan mendapatkan data
pendukung dari lapangan diambil
pada saat Praktek Kerja Lapangan,
yaitu tanggal 16 Juli 2018 sampai
dengan 16 September 2018.
Acuan serta referensi ilmiah yang
ditinjau berupa buku teks, penelitian
sebelumnya, jurnal dan peraturan-
peraturan yang berlaku yang dapat
dijadikan acuan.
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang
diperoleh langsung dari subjek
yang diamati atau tempat yang
diamati, yaitu Proyek Trans Park
Cibubur yang dapat langsung
dipergunakan sebagai sumber
dalam menganalisis manajemen
mutu proyek. Dimana melakukan
observasi langsung dengan
mengamati selama kurang lebih 2
bulan dalam Praktek Kerja
Lapangan dan juga wawancara
dengan Quality Control. Metode
ini dilakukan guna mengetahui hal
pasti dalam menganalisis data
yang didapat dari proyek Trans
Park Cibubur. Dalam waktu
kurang lebih 2 bulan dilakukan
pengamatan pekerjaan
pembetonan struktur atas yaitu:
1) Pekerjaan pemasangan pembesian
dimulai dari pembesian balok dan
pelat lantai, dilanjutkan dengan
instalasi pembesian kolom dengan
menggunakan TC (Tower Crane).
Pengecekan mutu yang dilakukan
adalah pengecekan diameter dan
jumlah tulangan utama pada
balok, diameter dan jarak
tulangan sengkang (begel) pada
balok, jarak tulangan sepihak dan
sepinggang pada balok, jarak
tulangan tumpuan dan lapangan
pada pelat lantai, dan pengecekan
diameter dan jumlah tulangan
utama dan tulangan sengkang
pada kolom.
2) Pekerjaan pemasangan bekisting
dimulai dari marking sepatu
kolom, pengangkatan bekisting
kolom menggunakan TC (Tower
Crane), pemasangan bekisting,
penyetelan bekisting, pengecekan
terhadap marking sepatu kolom
dan verticality.
3) Pekerjaan pengecoran dimulai
dari kegiatan checklist sebelum
pengecoran yaitu checklist slump,
pembuatan benda uji dan checklist
area pengecoran. Dilanjutkan
dengan kegiatan pengecoran
balok, pelat lantai dan kolom.
b. Data Primer
Data sekunder adalah data yang
diperoleh melalui data yang telah
diteliti dan dikumpulkan oleh
pihak lain berkaitan dengan
permasalahan, perolehan data
sekunder berasal dari studi
pustaka. Termasuk dalam
klasifikasi data sekunder ini
antara lain:
1) Data Proyek
Berikut adalah data sekunder yang
di dapat dari proyek Trans Park
Cibubur, yaitu RKS, Hasil uji
beton dan besi, instruksi kerja,
metode kerja, denah kolom,
balok, plat lantai F4L Mall, detail
kolom, balok, plat lantai F4L
Mall, mix design, laporan hasil uji
slump, form checklist
2) Studi Literatur
Suatu metode dalam mengambil
keputusan dan pengumpulan data
berdasarkan buku, data,
peraturan-peraturan, atau jurnal
ilmiah sebelumnya dari berbagai
sumber yang terpercaya yang
memberikan gambaran secara
umum maupun khusus terhadap
permasalahan yang dapat
dijadikan acuan dalam
menganalisis data dan membuat
kesimpulan. Beberapa referensi
yang dijadikan landasan oleh
penulis adalah sebagai berikut:
Andhira Fajrina, Afrizal Nursin, Analisis Penerapan Sistem...
153
a) Badan Standarisasi Nasional.
(2013). SNI 2847:2013
Persyaratan Beton Struktural
untuk Bangunan Gedung.
Jakarta: BSN.
b) c) Badan Standarisasi Nasional.
(2008). SNI 1972:2008 Cara
Uji Slump Beton.Jakarta: BSN.
d) Badan Standarisasi Nasional.
(2017). SNI 2052:2017 Baja
Tulangan Beton. Jakarta: BSN.
e) Project Management Institute.
(2013). A Guide to the Project
Management Body of
Knowledge fifth edition.
Pennsylvania USA: Newtown
Square.
f) American Concrete Institute.
(2004). Guide to Formwork for
Concrete. Farmington Hills:
ACI
2. Analisis Data
Analisis data berfungsi mengevaluasi
hasil tugas akhir dengan teori-teori
yang ada, apakah dilaksanakan
dengan baik atau sebaliknya, yang
bertujuan agar hasil tugas akhir dapat
diakui berjalan sesuai rencana
dengan menggunakan teori- teori
yang telah diakui kebenarannya.
Analisis yang dilakukan adalah:
a. Analisis Data Plan Quality
Data plan quality digunakan
untuk mengidentifikasi standar
kualitas yang relevan, yang sesuai
dengan kebutuhan dari pihak
pemilik proyek (Owner) dan
memenuhi standar peraturan yang
berlaku untuk setiap bagian
pekerjaan.
b. Analisis Data Quality Assurance
Berdasarkan data quality
assurance, kita dapat mengetahui
proses apa yang sudah ditetapkan
dan direncanakan dalam quality
plan. Lalu mengevaluasi dan
verifikasi pelaksanaan terhadap
rencana yang dibuat dengan
menggunakan form checklist
rencana inspeksi dan pastikan
sudah sesuai dengan instruksi
kerja yang direncanakan.
c. Analisis Data Quality Control
Berdasarkan data quality control
yang diperoleh, dapat kita ketahui
proses pemeriksaan dan pengujian
terukur, mulai dari material
(spesifikasi), pemasangan (sesuai
gambar), hasil kerja (sesuai
toleransi spesifikasi teknis hasil
pekerjaan) dan penilaian
berdasarkan standar
RKS/Spesifikasi Teknis. Semua
kegiatan berhubungan dengan
pemantauan dan pengkajian hasil
proyek (baik hasil sementara atau
final) untuk menentukan apakah
telah memenuhi persyaratan yang
ditentukan, kemudian
mengidentifikasi cara untuk
menghilangkan sebab terjadinya
penyimpangan.
HASIL dan PEMBAHASAN
1. Plan quality
Plan Quality yang telah dibuat
mengacu pada standar atau peraturan
yang berlaku. Untuk pekerjaan
pembesian standar yang digunakan
adalah SNI 2052:2014, SNI
2052:2017 dan SNI 2847:2013, pada
pekerjaan bekisting standar yang
digunakan adalah SNI 2847:2013
dan ACI 347-04 dan pekerjaan beton
standar yang digunakan adalah SNI
2847:2013, SNI 15-2049-2015,
ASTM C-494M, SK SNI S-04-1989-
F, dan SNI 1972:2008.
2. Quality Assurance
Berdasarkan Instruksi kerja
pekerjaan penulangan yang dibuat
telah sesuai dengan plan quality,
yaitu pada pekerjaan penulangan
pelaksanaan urutan kerja sesuai
dengan plan quality dan penggunaan
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019
154
alat untuk pekerjaan penulangan
sudah sesuai dengan perencanaan,
yaitu menggunakan bar cutter dan
bar bender.
Setelah dilakukan pelaksanaan
pekerjaan, selanjutnya adalah
melakukan checklist untuk
memastikan realisasi pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana
mutu yang ditargetkan. Hasil dari
checklist pekerjaan penulangan
kolom, balok, dan pelat pada lantai
F4L Mall adalah seperti yang
ditampilkan pada Tabel 1 dan Tabel
2.
Berdasarkan Instruksi kerja
pekerjaan pemasangan dan
pembongkaran bekisting yang dibuat
telah sesuai dengan plan quality,
yaitu pada pekerjaan pemasangan
dan pembongkaran bekisting
pelaksanaan urutan kerja sesuai
dengan plan quality.
Setelah dilakukan pelaksanaan
pekerjaan, selanjutnya adalah
melakukan checklist untuk
memastikan realisasi pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana
mutu yang ditargetkan. Hasil dari
checklist pekerjaan bekisting kolom,
balok, dan pelat pada lantai F4L Mall
adalah seperti yang ditampilkan pada
Tabel 3 dan Tabel 4.
Berdasarkan Instruksi kerja
pekerjaan pengecoran yang dibuat
telah sesuai dengan plan quality,
yaitu pada pekerjaan pengecoran
pelaksanaan urutan kerja sesuai
dengan plan quality dan penggunaan
alat untuk pekerjaan pengecoran
sudah sesuai dengan perencanaan.
Setelah dilakukan pelaksanaan
pekerjaan, selanjutnya adalah
melakukan checklist untuk
memastikan realisasi pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana
mutu yang ditargetkan. Hasil dari
checklist pekerjaan pengecoran
kolom, balok, dan pelat pada lantai
F4L Mall adalah seperti yang
ditampilkan pada Tabel 5 dan Tabel
6.
3. Quality Control
Dari hasil uji tarik statis besi dapat
diketahui bahwa berdasarkan data
spesifikasi teknis, mutu baja tulangan
yang menjadi spesifikasi sesuai
dokumen kontrak adalah BjTS 40
dengan minimal nilai kuat luluh (σy)
sebesar 390 N/mm2 dengan rasio
kuat tarik dan kuat luluh sebesar 1,2.
Dari pengujian didapat nilai rata-rata
kuat luluh adalah sebesar 472,57
N/mm2
pengujian tanggal 29 Januari
2018. Pada pengujian tanggal 9
Februari 2018 didapatkan nilai rata-
rata kuat luluh adalah sebesar 457,77
N/mm2. Untuk mempermudah
menarik kesimpulan untuk analisa,
maka hasil uji tarik statis disajikan
kedalam bentuk grafik seperti pada
Gambar 1.
Lalu pada pengujian uji lengkung
statis didapatkan hasil tidak
menunjukan keretakan besi pada
sudut lengkung 180o
sehingga dapat
disimpulkan dari uji Tarik statis dan
lengkung statis bahwa tulangan telah
memenuhi syarat spesifikasi.
Berdasarkan Tabel 7 nilai rata-rata
pengujian slump dari 15 pengujian
pada pekerjaan kolom, balok dan
pelat lantai adalah sebesar 12,26 cm
dengan nilai slump terbesar 13 cm
dan nilai terkecil 12 cm. Syarat
spesifikasi adalah sebesar 12±2 cm.
Berdasarkan analisis didapat bahwa
nilai pengujian slump telah sesuai
syarat spesifikasi.
Selanjutnya pada Tabel 8, data
proyek hasil uji beton pada umur 7
hari untuk pekerjaan kolom, balok
dan pelat lantai sudah sesuai dengan
dasar teori dan acuan yang ada yaitu
untuk fc’ 30 minimal 19,5 Mpa atau
65% dari kekuatan beton maksimal
dan untuk fc’ 45 minimal 29,25 Mpa
Andhira Fajrina, Afrizal Nursin, Analisis Penerapan Sistem...
155
atau 65% dari kekuatan beton
maksimal.
Lalu pada Tabel 9, data proyek hasil
uji beton pada umur 28 hari untuk
pekerjaan kolom, balok dan pelat
lantai sudah sesuai dengan dasar
teori dan acuan yang ada yaitu untuk
fc’ 30 minimal 30 Mpa atau 100%
dari kekuatan beton maksimal dan
untuk fc’ 45 minimal 45 Mpa atau
100% dari kekuatan beton beton
maksimal maka didapat bahwa nilai
hasil konversi telah sesuai dengan
mutu rencana.
KESIMPULAN
Setelah melakukan analisis mengenai
plan quality, quality assurance, dan
quality control pada pekerjaan kolom,
balok, dan pelat lantai, lantai F4L
Proyek Mall Trans Park Cibubur, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Plan quality
Plan Quality yang telah dibuat
mengacu pada standar atau peraturan
yang berlaku. Untuk pekerjaan
pembesian standar yang digunakan
adalah SNI 2052:2014 , SNI
2052:2017 dan SNI 2847:2013, pada
pekerjaan bekisting standar yang
digunakan adalah SNI 2847:2013
dan ACI 347-04 dan pekerjaan beton
standar yang digunakan adalah SNI
2847:2013, SNI 15-2049-2015,
ASTM C-494M, SK SNI S-04-1989-
F, dan SNI 1972:2008.
2. Quality Assurance
Pada quality assurance untuk
pembesian, bekisting, dan
pengecoran dibuatlah instruksi kerja
untuk para pekerja agar apa yang
direncanakan dapat terlaksanakan
dengan baik, serta checklist sebagai
alat dari penjaminan mutu, dan dari
hasil yang didapat, quality assurance
pada Proyek Mall Trans Park
Cibubur tersebut sudah sesuai
dengan tahap dan spesifikasi yang
sudah dibuat dalam perencanaan
mutu.
3. Quality Control
Hasil quality control pekerjaan
pembesian telah menunjukan
kesesuaian terhadap spesifikasi
teknis dan syarat mekanis sesuai SNI
2052:2014 dan pada pekerjaan beton
telah sesuai dengan syarat
penerimaan PBI 1971 dan SNI
2847:2013.
DAFTAR PUSTAKA
[1] ACI. (2004). ACI 347-04 Guide to
Formwork for Concrete.
Farmington Hills: American
Concrete Institute.
[2] Arikunto, S. (2010). Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik (Edisi Revisi). Jakarta:
Rineka Cipta.
[3] BSN. (2002). SNI 03-6861.1-2002
Spesifikasi Bahan Bangunan -
[4] BSN. (2008). SNI 1972-2008 Cara
Uji Slump Beton. Jakarta: BSN.
[5] BSN. (2013). SNI 2847-2013
Persyaratan Beton Struktural Untuk
Bangunan Gedung. Jakarta: BSN.
[6] BSN. (2017). SNI 2052-2017 Baja
Tulangan Beton. Jakarta: BSN.
[7] PMI. (2013). A Guide to the Project
Management Body of Knowledge
(PMBOK Guide) Fifth Edition.
Pennsylvania: Project Management
Institute, Inc.
[8] Susila, H. (2013). Penerapan
Manajemen Mutu Pada Proses
Pembangunan Struktur Beton
Gedung Rumah Susun Sederhana
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019
156
Sewa di Surakarta. Jurnal Teknik
Sipil dan Arsitektur.
Tabel 1. Analisis Hasil Checklist Pekerjaan Pembesian Kolom
Tabel 2. Analisis Hasil Checklist Pekerjaan Pembesian Balok dan Pelat Lantai
Andhira Fajrina, Afrizal Nursin, Analisis Penerapan Sistem...
157
Tabel 3. Analisis Hasil Checklist Pekerjaan Bekisting Kolom
Tabel 4. Analisis Hasil Checklist Pekerjaan Bekisting Balok dan Pelat Lantai
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019
158
Tabel 5. Analisis Hasil Checklist Pekerjaan Pengecoran Kolom
Tabel 6. Analisis Hasil Checklist Pekerjaan Pengecoran Balok dan Pelat Lantai
Tabel 7. Analisis Hasil Uji Slump
Andhira Fajrina, Afrizal Nursin, Analisis Penerapan Sistem...
159
Tabel 8. Analisis Hasil Uji Kuat Tekan Beton Umur 7 Hari
Tabel 9. Analisis Hasil Uji Kuat Tekan Beton Umur 28 Hari
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019
160
Gambar 1. Grafik Hasil Uji Tarik
0
100
200
300
400
500
600
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Grafik Hasil Uji Tarik Statis BjTS 40
Batas Minimal (N/mm²) Hasil Pengujian (N/mm²)