11
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019 150 ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PROYEK MALL TRANS PARK CIBUBUR Andhira Fajrina Bidari 1 , Afrizal Nursin 2 Andhira Fajrina Bidari 1 , Afrizal Nursin 2 Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta Jl. Prof. Dr. G. A Siwabessy, Kampus Baru UI Depok 16424 Telp (021) 7270036 E-mail: [email protected], [email protected] ABSTRACT Along with the increasing competition in this globalization era, the biggest challenge for the world of construction services in Indonesia is being demanded to ensure customer satisfaction, quality is one of the dominant factors in increasing the competitiveness of companies. The importance of the quality management system in construction activities is one indicator of the success of the project. The quality of a construction project can be created if the quality processes, namely plan quality, quality assurance, and quality control can run well and be carried out according to customer needs. The purpose of writing this final project is to find out how the implementation of quality processes, namely quality plan, implementation of quality assurance and implementation of quality control on the implementation of structural work on the Mall Trans Park Cibubur Project by contractor PT WIKA Gedung. The writing technique is done by using descriptive methods, namely by analyzing the application in the field based on the data obtained from the project in order to get a systematic description of the implementation of the quality management system in the Mall Trans Park Cibubur Project by referring to the theory in the PMBOK book. The results of writing this final project are quality plans showing that the quality planning process is in accordance with the standards used, for quality assurance is in accordance with the steps made for work instructions that have referred to the implementation method, as evidenced by the checklist results, then for quality control results the field test is in accordance with the specification plan. Keywords ; Quality Management, Upper Structure, Plan Quality, Quality Assurance, Quality Control ABSTRAK Seiring dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi ini, maka tantangan terbesar bagi dunia jasa konstruksi di Indonesia adalah dituntut untuk menjamin kepuasan pelanggan, mutu merupakan salah satu faktor yang dominan dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Pentingnya sistem manajemen mutu pada kegiatan konstruksi sebagai salah satu indikator keberhasilan proyek. Mutu proyek konstruksi dapat tercipta apabila proses-proses mutu yaitu plan quality, quality assurance, dan quality control dapat berjalan dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Tujuan dari penulisan proyek akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan dari proses- proses mutu yaitu plan quality, pelaksanaan quality assurance dan pelaksanaan quality control pada pelaksanaan pekerjaan struktur atas Proyek Mall Trans Park Cibubur oleh kontraktor PT WIKA Gedung. Teknik penulisan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif yakni dengan menganalisis penerapan di lapangan berdasarkan data yang didapat dari proyek guna mendapat gambaran sistematis mengenai penerapan sistem manajemen mutu pada Proyek Mall Trans Park Cibubur dengan mengacu pada teori dalam buku PMBOK. Adapun hasil dari penulisan proyek akhir ini adalah plan quality menunjukan proses perencanaan mutu sudah sesuai dengan standar yang digunakan, untuk quality assurance sudah sesuai dengan langkah yang dibuat untuk instruksi kerja yang telah mengacu pada metode pelaksanan, dibuktikan dengan hasil checklist, selanjutnya untuk quality control hasil uji yang dilapangan sudah sesuai dengan rencana spesifikasi. Kata kunci ; Manajemen Mutu, Struktur Atas, Plan Quality, Quality Assurance, Quality Control.

ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PROYEK …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PROYEK …

Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019

150

ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PROYEK

MALL TRANS PARK CIBUBUR

Andhira Fajrina Bidari1, Afrizal Nursin

2

Andhira Fajrina Bidari1, Afrizal Nursin

2 Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta

Jl. Prof. Dr. G. A Siwabessy, Kampus Baru UI Depok 16424 – Telp (021) 7270036

E-mail: [email protected], [email protected]

ABSTRACT

Along with the increasing competition in this globalization era, the biggest challenge for the world of

construction services in Indonesia is being demanded to ensure customer satisfaction, quality is one of

the dominant factors in increasing the competitiveness of companies. The importance of the quality

management system in construction activities is one indicator of the success of the project. The quality

of a construction project can be created if the quality processes, namely plan quality, quality

assurance, and quality control can run well and be carried out according to customer needs. The

purpose of writing this final project is to find out how the implementation of quality processes, namely

quality plan, implementation of quality assurance and implementation of quality control on the

implementation of structural work on the Mall Trans Park Cibubur Project by contractor PT WIKA

Gedung. The writing technique is done by using descriptive methods, namely by analyzing the

application in the field based on the data obtained from the project in order to get a systematic

description of the implementation of the quality management system in the Mall Trans Park Cibubur

Project by referring to the theory in the PMBOK book. The results of writing this final project are

quality plans showing that the quality planning process is in accordance with the standards used, for

quality assurance is in accordance with the steps made for work instructions that have referred to the

implementation method, as evidenced by the checklist results, then for quality control results the field

test is in accordance with the specification plan.

Keywords ; Quality Management, Upper Structure, Plan Quality, Quality Assurance, Quality

Control

ABSTRAK

Seiring dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi ini, maka tantangan terbesar bagi dunia

jasa konstruksi di Indonesia adalah dituntut untuk menjamin kepuasan pelanggan, mutu merupakan

salah satu faktor yang dominan dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Pentingnya sistem

manajemen mutu pada kegiatan konstruksi sebagai salah satu indikator keberhasilan proyek. Mutu

proyek konstruksi dapat tercipta apabila proses-proses mutu yaitu plan quality, quality assurance, dan

quality control dapat berjalan dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Tujuan dari penulisan proyek akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan dari proses-

proses mutu yaitu plan quality, pelaksanaan quality assurance dan pelaksanaan quality control pada

pelaksanaan pekerjaan struktur atas Proyek Mall Trans Park Cibubur oleh kontraktor PT WIKA

Gedung. Teknik penulisan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif yakni dengan

menganalisis penerapan di lapangan berdasarkan data yang didapat dari proyek guna mendapat

gambaran sistematis mengenai penerapan sistem manajemen mutu pada Proyek Mall Trans Park

Cibubur dengan mengacu pada teori dalam buku PMBOK. Adapun hasil dari penulisan proyek akhir

ini adalah plan quality menunjukan proses perencanaan mutu sudah sesuai dengan standar yang

digunakan, untuk quality assurance sudah sesuai dengan langkah yang dibuat untuk instruksi kerja

yang telah mengacu pada metode pelaksanan, dibuktikan dengan hasil checklist, selanjutnya untuk

quality control hasil uji yang dilapangan sudah sesuai dengan rencana spesifikasi.

Kata kunci ; Manajemen Mutu, Struktur Atas, Plan Quality, Quality Assurance, Quality

Control.

Page 2: ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PROYEK …

Andhira Fajrina, Afrizal Nursin, Analisis Penerapan Sistem...

151

PENDAHULUAN

Seiring dengan meningkatnya

persaingan di era globalisasi ini, maka

tantangan terbesar bagi dunia jasa

konstruksi di Indonesia adalah dituntut

untuk menjamin kepuasan pelanggan

baik dari segi jasa pelayanan maupun

mutu pelaksanaan proyek - proyek

tersebut.

Manajemen mutu proyek merupakan

proses yang diperlukan untuk

meyakinkan bahwa proyek akan

memenuhi harapan dan kebutuhan,

termasuk kegiatan dari semua fungsi

manajemen yang menentukan

kebijakan, tujuan dan tanggung jawab

mutu, dan mengimplementasikannya

(Susila, 2013) PT WIKA Gedung

merupakan perusahaan konstruksi yang

sudah menerapkan segala aspek

manajemen mutu. Aspek manajemen

mutu tersebut diimplementasikan dalam

proyek yang sedang dikerjakan yaitu

Proyek Trans Park Cibubur, mulai dari

perencanaan mutu (plan quality),

penjaminan mutu (quality assurance),

dan pengendalian mutu (quality control)

harus sesuai dengan Rencana Kerja dan

Syarat (RKS), karena latar belakang

tersebut penulis ingin menganalisis

bentuk penerapan manajemen mutu

pekerjaan balok, kolom, dan plat pada

Proyek Trans Park Cibubur mulai dari

perencanaan, penjaminannya, serta

kontrol terhadap mutu produk yang

dihasilkan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pelaksanaan plan quality,

quality assurance, dan quality control

pada Proyek Mall Trans Park Cibubur

apa sudah sesuai dengan RKS atau

perencanaan yang dibuat.

Rumusan masalah pada penulisan

proyek akhir ini adalah untuk

mengetahui pelaksanaan plan quality,

quality assurance, dan quality control.

Dalam penulisan agar lebih terarah

maka penulis membatasi permasalahan

yang akan dibahas, yaitu penerapan

system manajemen mutu pada pekerjaan

struktur atas seperti pekerjaan

pembesian, bekisting, dan pengecoran

pada kolom, balok, dan pelat lantai F4L

Mall Trans Park Cibubur.

Berikut adalah garis besar proses

manajemen mutu (PMI, 2013):

1. Plan quality management, yaitu

proses identifikasi persyaratan

mutu dan / atau standar untuk

proyek dan penyerahan, dan

mendokumentasikan bagaimana

proyek akan menunjukkan

kepatuhan dengan persyaratan

mutu yang relevan.

2. Perform quality assurance, yaitu

proses mengevaluasi kinerja

proyek secara keseluruhan

berdasarkan keyakinan bahwa

produk/proyek akan memenuhi

standar yang relevan.

3. Quality control, yaitu proses

memonitor hasil pelaksanaan

aktivitas mutu untuk menilai

kinerja dan merekomendasi

perubahan yang dibutuhkan.

METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian ini menggunakan

metode deskriptif. Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang dimaksudkan

untuk menyelidiki keadaan, kondisi,

atau hal lain-lain yang sudah

disebutkan, yang hasilnya dipaparkan

dalam bentuk laporan penelitian

(Arikunto, 2010).

1. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan

observasi lapangan. Lokasi observasi

lapangan adalah Trans Park Cibubur,

tepatnya di Jl. Transyogi, Cibubur,

Depok, Jawa Barat. Waktu untuk

Page 3: ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PROYEK …

Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019

152

menganalisis dan mendapatkan data

pendukung dari lapangan diambil

pada saat Praktek Kerja Lapangan,

yaitu tanggal 16 Juli 2018 sampai

dengan 16 September 2018.

Acuan serta referensi ilmiah yang

ditinjau berupa buku teks, penelitian

sebelumnya, jurnal dan peraturan-

peraturan yang berlaku yang dapat

dijadikan acuan.

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang

diperoleh langsung dari subjek

yang diamati atau tempat yang

diamati, yaitu Proyek Trans Park

Cibubur yang dapat langsung

dipergunakan sebagai sumber

dalam menganalisis manajemen

mutu proyek. Dimana melakukan

observasi langsung dengan

mengamati selama kurang lebih 2

bulan dalam Praktek Kerja

Lapangan dan juga wawancara

dengan Quality Control. Metode

ini dilakukan guna mengetahui hal

pasti dalam menganalisis data

yang didapat dari proyek Trans

Park Cibubur. Dalam waktu

kurang lebih 2 bulan dilakukan

pengamatan pekerjaan

pembetonan struktur atas yaitu:

1) Pekerjaan pemasangan pembesian

dimulai dari pembesian balok dan

pelat lantai, dilanjutkan dengan

instalasi pembesian kolom dengan

menggunakan TC (Tower Crane).

Pengecekan mutu yang dilakukan

adalah pengecekan diameter dan

jumlah tulangan utama pada

balok, diameter dan jarak

tulangan sengkang (begel) pada

balok, jarak tulangan sepihak dan

sepinggang pada balok, jarak

tulangan tumpuan dan lapangan

pada pelat lantai, dan pengecekan

diameter dan jumlah tulangan

utama dan tulangan sengkang

pada kolom.

2) Pekerjaan pemasangan bekisting

dimulai dari marking sepatu

kolom, pengangkatan bekisting

kolom menggunakan TC (Tower

Crane), pemasangan bekisting,

penyetelan bekisting, pengecekan

terhadap marking sepatu kolom

dan verticality.

3) Pekerjaan pengecoran dimulai

dari kegiatan checklist sebelum

pengecoran yaitu checklist slump,

pembuatan benda uji dan checklist

area pengecoran. Dilanjutkan

dengan kegiatan pengecoran

balok, pelat lantai dan kolom.

b. Data Primer

Data sekunder adalah data yang

diperoleh melalui data yang telah

diteliti dan dikumpulkan oleh

pihak lain berkaitan dengan

permasalahan, perolehan data

sekunder berasal dari studi

pustaka. Termasuk dalam

klasifikasi data sekunder ini

antara lain:

1) Data Proyek

Berikut adalah data sekunder yang

di dapat dari proyek Trans Park

Cibubur, yaitu RKS, Hasil uji

beton dan besi, instruksi kerja,

metode kerja, denah kolom,

balok, plat lantai F4L Mall, detail

kolom, balok, plat lantai F4L

Mall, mix design, laporan hasil uji

slump, form checklist

2) Studi Literatur

Suatu metode dalam mengambil

keputusan dan pengumpulan data

berdasarkan buku, data,

peraturan-peraturan, atau jurnal

ilmiah sebelumnya dari berbagai

sumber yang terpercaya yang

memberikan gambaran secara

umum maupun khusus terhadap

permasalahan yang dapat

dijadikan acuan dalam

menganalisis data dan membuat

kesimpulan. Beberapa referensi

yang dijadikan landasan oleh

penulis adalah sebagai berikut:

Page 4: ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PROYEK …

Andhira Fajrina, Afrizal Nursin, Analisis Penerapan Sistem...

153

a) Badan Standarisasi Nasional.

(2013). SNI 2847:2013

Persyaratan Beton Struktural

untuk Bangunan Gedung.

Jakarta: BSN.

b) c) Badan Standarisasi Nasional.

(2008). SNI 1972:2008 Cara

Uji Slump Beton.Jakarta: BSN.

d) Badan Standarisasi Nasional.

(2017). SNI 2052:2017 Baja

Tulangan Beton. Jakarta: BSN.

e) Project Management Institute.

(2013). A Guide to the Project

Management Body of

Knowledge fifth edition.

Pennsylvania USA: Newtown

Square.

f) American Concrete Institute.

(2004). Guide to Formwork for

Concrete. Farmington Hills:

ACI

2. Analisis Data

Analisis data berfungsi mengevaluasi

hasil tugas akhir dengan teori-teori

yang ada, apakah dilaksanakan

dengan baik atau sebaliknya, yang

bertujuan agar hasil tugas akhir dapat

diakui berjalan sesuai rencana

dengan menggunakan teori- teori

yang telah diakui kebenarannya.

Analisis yang dilakukan adalah:

a. Analisis Data Plan Quality

Data plan quality digunakan

untuk mengidentifikasi standar

kualitas yang relevan, yang sesuai

dengan kebutuhan dari pihak

pemilik proyek (Owner) dan

memenuhi standar peraturan yang

berlaku untuk setiap bagian

pekerjaan.

b. Analisis Data Quality Assurance

Berdasarkan data quality

assurance, kita dapat mengetahui

proses apa yang sudah ditetapkan

dan direncanakan dalam quality

plan. Lalu mengevaluasi dan

verifikasi pelaksanaan terhadap

rencana yang dibuat dengan

menggunakan form checklist

rencana inspeksi dan pastikan

sudah sesuai dengan instruksi

kerja yang direncanakan.

c. Analisis Data Quality Control

Berdasarkan data quality control

yang diperoleh, dapat kita ketahui

proses pemeriksaan dan pengujian

terukur, mulai dari material

(spesifikasi), pemasangan (sesuai

gambar), hasil kerja (sesuai

toleransi spesifikasi teknis hasil

pekerjaan) dan penilaian

berdasarkan standar

RKS/Spesifikasi Teknis. Semua

kegiatan berhubungan dengan

pemantauan dan pengkajian hasil

proyek (baik hasil sementara atau

final) untuk menentukan apakah

telah memenuhi persyaratan yang

ditentukan, kemudian

mengidentifikasi cara untuk

menghilangkan sebab terjadinya

penyimpangan.

HASIL dan PEMBAHASAN

1. Plan quality

Plan Quality yang telah dibuat

mengacu pada standar atau peraturan

yang berlaku. Untuk pekerjaan

pembesian standar yang digunakan

adalah SNI 2052:2014, SNI

2052:2017 dan SNI 2847:2013, pada

pekerjaan bekisting standar yang

digunakan adalah SNI 2847:2013

dan ACI 347-04 dan pekerjaan beton

standar yang digunakan adalah SNI

2847:2013, SNI 15-2049-2015,

ASTM C-494M, SK SNI S-04-1989-

F, dan SNI 1972:2008.

2. Quality Assurance

Berdasarkan Instruksi kerja

pekerjaan penulangan yang dibuat

telah sesuai dengan plan quality,

yaitu pada pekerjaan penulangan

pelaksanaan urutan kerja sesuai

dengan plan quality dan penggunaan

Page 5: ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PROYEK …

Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019

154

alat untuk pekerjaan penulangan

sudah sesuai dengan perencanaan,

yaitu menggunakan bar cutter dan

bar bender.

Setelah dilakukan pelaksanaan

pekerjaan, selanjutnya adalah

melakukan checklist untuk

memastikan realisasi pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan rencana

mutu yang ditargetkan. Hasil dari

checklist pekerjaan penulangan

kolom, balok, dan pelat pada lantai

F4L Mall adalah seperti yang

ditampilkan pada Tabel 1 dan Tabel

2.

Berdasarkan Instruksi kerja

pekerjaan pemasangan dan

pembongkaran bekisting yang dibuat

telah sesuai dengan plan quality,

yaitu pada pekerjaan pemasangan

dan pembongkaran bekisting

pelaksanaan urutan kerja sesuai

dengan plan quality.

Setelah dilakukan pelaksanaan

pekerjaan, selanjutnya adalah

melakukan checklist untuk

memastikan realisasi pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan rencana

mutu yang ditargetkan. Hasil dari

checklist pekerjaan bekisting kolom,

balok, dan pelat pada lantai F4L Mall

adalah seperti yang ditampilkan pada

Tabel 3 dan Tabel 4.

Berdasarkan Instruksi kerja

pekerjaan pengecoran yang dibuat

telah sesuai dengan plan quality,

yaitu pada pekerjaan pengecoran

pelaksanaan urutan kerja sesuai

dengan plan quality dan penggunaan

alat untuk pekerjaan pengecoran

sudah sesuai dengan perencanaan.

Setelah dilakukan pelaksanaan

pekerjaan, selanjutnya adalah

melakukan checklist untuk

memastikan realisasi pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan rencana

mutu yang ditargetkan. Hasil dari

checklist pekerjaan pengecoran

kolom, balok, dan pelat pada lantai

F4L Mall adalah seperti yang

ditampilkan pada Tabel 5 dan Tabel

6.

3. Quality Control

Dari hasil uji tarik statis besi dapat

diketahui bahwa berdasarkan data

spesifikasi teknis, mutu baja tulangan

yang menjadi spesifikasi sesuai

dokumen kontrak adalah BjTS 40

dengan minimal nilai kuat luluh (σy)

sebesar 390 N/mm2 dengan rasio

kuat tarik dan kuat luluh sebesar 1,2.

Dari pengujian didapat nilai rata-rata

kuat luluh adalah sebesar 472,57

N/mm2

pengujian tanggal 29 Januari

2018. Pada pengujian tanggal 9

Februari 2018 didapatkan nilai rata-

rata kuat luluh adalah sebesar 457,77

N/mm2. Untuk mempermudah

menarik kesimpulan untuk analisa,

maka hasil uji tarik statis disajikan

kedalam bentuk grafik seperti pada

Gambar 1.

Lalu pada pengujian uji lengkung

statis didapatkan hasil tidak

menunjukan keretakan besi pada

sudut lengkung 180o

sehingga dapat

disimpulkan dari uji Tarik statis dan

lengkung statis bahwa tulangan telah

memenuhi syarat spesifikasi.

Berdasarkan Tabel 7 nilai rata-rata

pengujian slump dari 15 pengujian

pada pekerjaan kolom, balok dan

pelat lantai adalah sebesar 12,26 cm

dengan nilai slump terbesar 13 cm

dan nilai terkecil 12 cm. Syarat

spesifikasi adalah sebesar 12±2 cm.

Berdasarkan analisis didapat bahwa

nilai pengujian slump telah sesuai

syarat spesifikasi.

Selanjutnya pada Tabel 8, data

proyek hasil uji beton pada umur 7

hari untuk pekerjaan kolom, balok

dan pelat lantai sudah sesuai dengan

dasar teori dan acuan yang ada yaitu

untuk fc’ 30 minimal 19,5 Mpa atau

65% dari kekuatan beton maksimal

dan untuk fc’ 45 minimal 29,25 Mpa

Page 6: ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PROYEK …

Andhira Fajrina, Afrizal Nursin, Analisis Penerapan Sistem...

155

atau 65% dari kekuatan beton

maksimal.

Lalu pada Tabel 9, data proyek hasil

uji beton pada umur 28 hari untuk

pekerjaan kolom, balok dan pelat

lantai sudah sesuai dengan dasar

teori dan acuan yang ada yaitu untuk

fc’ 30 minimal 30 Mpa atau 100%

dari kekuatan beton maksimal dan

untuk fc’ 45 minimal 45 Mpa atau

100% dari kekuatan beton beton

maksimal maka didapat bahwa nilai

hasil konversi telah sesuai dengan

mutu rencana.

KESIMPULAN

Setelah melakukan analisis mengenai

plan quality, quality assurance, dan

quality control pada pekerjaan kolom,

balok, dan pelat lantai, lantai F4L

Proyek Mall Trans Park Cibubur, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Plan quality

Plan Quality yang telah dibuat

mengacu pada standar atau peraturan

yang berlaku. Untuk pekerjaan

pembesian standar yang digunakan

adalah SNI 2052:2014 , SNI

2052:2017 dan SNI 2847:2013, pada

pekerjaan bekisting standar yang

digunakan adalah SNI 2847:2013

dan ACI 347-04 dan pekerjaan beton

standar yang digunakan adalah SNI

2847:2013, SNI 15-2049-2015,

ASTM C-494M, SK SNI S-04-1989-

F, dan SNI 1972:2008.

2. Quality Assurance

Pada quality assurance untuk

pembesian, bekisting, dan

pengecoran dibuatlah instruksi kerja

untuk para pekerja agar apa yang

direncanakan dapat terlaksanakan

dengan baik, serta checklist sebagai

alat dari penjaminan mutu, dan dari

hasil yang didapat, quality assurance

pada Proyek Mall Trans Park

Cibubur tersebut sudah sesuai

dengan tahap dan spesifikasi yang

sudah dibuat dalam perencanaan

mutu.

3. Quality Control

Hasil quality control pekerjaan

pembesian telah menunjukan

kesesuaian terhadap spesifikasi

teknis dan syarat mekanis sesuai SNI

2052:2014 dan pada pekerjaan beton

telah sesuai dengan syarat

penerimaan PBI 1971 dan SNI

2847:2013.

DAFTAR PUSTAKA

[1] ACI. (2004). ACI 347-04 Guide to

Formwork for Concrete.

Farmington Hills: American

Concrete Institute.

[2] Arikunto, S. (2010). Prosedur

Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik (Edisi Revisi). Jakarta:

Rineka Cipta.

[3] BSN. (2002). SNI 03-6861.1-2002

Spesifikasi Bahan Bangunan -

[4] BSN. (2008). SNI 1972-2008 Cara

Uji Slump Beton. Jakarta: BSN.

[5] BSN. (2013). SNI 2847-2013

Persyaratan Beton Struktural Untuk

Bangunan Gedung. Jakarta: BSN.

[6] BSN. (2017). SNI 2052-2017 Baja

Tulangan Beton. Jakarta: BSN.

[7] PMI. (2013). A Guide to the Project

Management Body of Knowledge

(PMBOK Guide) Fifth Edition.

Pennsylvania: Project Management

Institute, Inc.

[8] Susila, H. (2013). Penerapan

Manajemen Mutu Pada Proses

Pembangunan Struktur Beton

Gedung Rumah Susun Sederhana

Page 7: ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PROYEK …

Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019

156

Sewa di Surakarta. Jurnal Teknik

Sipil dan Arsitektur.

Tabel 1. Analisis Hasil Checklist Pekerjaan Pembesian Kolom

Tabel 2. Analisis Hasil Checklist Pekerjaan Pembesian Balok dan Pelat Lantai

Page 8: ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PROYEK …

Andhira Fajrina, Afrizal Nursin, Analisis Penerapan Sistem...

157

Tabel 3. Analisis Hasil Checklist Pekerjaan Bekisting Kolom

Tabel 4. Analisis Hasil Checklist Pekerjaan Bekisting Balok dan Pelat Lantai

Page 9: ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PROYEK …

Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019

158

Tabel 5. Analisis Hasil Checklist Pekerjaan Pengecoran Kolom

Tabel 6. Analisis Hasil Checklist Pekerjaan Pengecoran Balok dan Pelat Lantai

Tabel 7. Analisis Hasil Uji Slump

Page 10: ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PROYEK …

Andhira Fajrina, Afrizal Nursin, Analisis Penerapan Sistem...

159

Tabel 8. Analisis Hasil Uji Kuat Tekan Beton Umur 7 Hari

Tabel 9. Analisis Hasil Uji Kuat Tekan Beton Umur 28 Hari

Page 11: ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PROYEK …

Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019

160

Gambar 1. Grafik Hasil Uji Tarik

0

100

200

300

400

500

600

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Grafik Hasil Uji Tarik Statis BjTS 40

Batas Minimal (N/mm²) Hasil Pengujian (N/mm²)