16
ANALISA UJI SET POINT DENGAN VARIASI DATA K C T I T D disusun oleh ikhsan baihaqy (320131020) ricky alantino (3210131010) fakhrizal akbar ilmiawan (3210131030) Dalam kontrol PID ada beberapa parameter yang harus diatur, yaitu Kc (gain controller), Ti (integral time), Td (derrivative time). Pada analisa di bawah ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil nilai Integral of Absolute Error (IAE), Maximum Overshoot (MOS), Settling Time (ST), pada Level Integrated Control (LIC) dan Flow Integrated Control (FIC) dengan variasi nilai dari Kc, Ti, Td PENGENDALIAN LEVEL 1. LIC (uset 34,7 ; 5,87) Kc = 34,7 Ti = 5,87 Td = -

Analisa Uji Set Point Dengan Variasi Data Kc Ti Td , desain sistem kontrol

  • Upload
    risky

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISA UJI SET POINT DENGAN VARIASI DATA KC TI TD

disusun oleh

ikhsan baihaqy (320131020)

ricky alantino (3210131010)

fakhrizal akbar ilmiawan (3210131030)

Dalam kontrol PID ada beberapa parameter yang harus diatur, yaitu Kc (gain controller), Ti (integral time), Td (derrivative time). Pada analisa di bawah ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil nilai Integral of Absolute Error (IAE), Maximum Overshoot (MOS), Settling Time (ST), pada Level Integrated Control (LIC) dan Flow Integrated Control (FIC) dengan variasi nilai dari Kc, Ti, Td

PENGENDALIAN LEVEL

1. LIC (uset 34,7 ; 5,87)

Kc = 34,7

Ti = 5,87

Td = -

Dengan nilai parameter kontrol pada kontrol level diatas didapatkan respon yang cukup cepat/ nilai settling time (ST) cukup kecil. Akan tetapi dengan respon yang cepat, dihasilkan pula nilai error (IAE) yang cukup besar. Untuk nilai maksimum overshoot (MOS) tergolong cukup kecil seperti terlihat pada gambar. Hasil yang didapatkan cukup memuaskan. Hal in dikarenakan dalam kontrol level sistem PI lebih cocok karena respon yang didapatkan oleh sensor sudah cukup cepat sehingga sistem D atau parameter Td tidak dibutuhkan.

2. LIC (uset 34,7 ; 5,87 ; 1,28)

Kc = 34,7

Ti =5,87

Td = 1,28

Dengan nilai parameter kontrol pada kontrol level diatas (dibandingkan dengan variasi 1) didapatkan respon yang cukup lambat/ nilai settling time (ST) cukup besar. Akan tetapi dengan respon terbilang lambat, tidak terjadi penurunan nilai error (IAE) yang signifikan. Untuk nilai maksimum overshoot (MOS) tergolong cukup besar dibanding variasi sebelumnya, seperti terlihat pada gambar. Hasil yang didapatkan cukup mengecewakan. Hal in dikarenakan dalam kontrol level respon yang didapatkan oleh sensor sudah cukup cepat sehingga jika sistem D atau parameter Td diberikan maka hasil yang didapatkan akan kurang baik (overshoot besar dan settling time lama).

3. LIC (uset 28,41 ; 6,75)

Kc = 28,41

Ti = 6,75

Td = -

Dengan nilai parameter kontrol pada kontrol level diatas didapatkan respon yang cukup cepat/ nilai settling time (ST) cukup kecil. Pada variasi ini dengan respon yang cepat, dihasilkan pula nilai error (IAE) yang cukup besar (dibanding variasi 1). Untuk nilai maksimum overshoot (MOS) tergolong cukup kecil seperti terlihat pada gambar. Hasil yang didapatkan cukup memuaskan. Hal in dikarenakan dalam kontrol level sistem PI lebih cocok karena respon yang didapatkan oleh sensor sudah cukup cepat sehingga sistem D atau parameter Td tidak dibutuhkan.

4. LIC (uset 28,41 ; 6,75 ; 1,28)

Kc = 28,41

Ti = 6,75

Td = 1,28

Dengan nilai parameter kontrol pada kontrol level diatas (dibandingkan dengan variasi 3) didapatkan respon yang cukup lambat/ nilai settling time (ST) cukup besar. Akan tetapi dengan respon terbilang lambat, terjadi sedikit peningkatan nilai error (IAE). Untuk nilai maksimum overshoot (MOS) tergolong cukup besar dibanding variasi sebelumnya, seperti terlihat pada gambar. Hasil yang didapatkan cukup mengecewakan. Hal in dikarenakan dalam kontrol level respon yang didapatkan oleh sensor sudah cukup cepat sehingga jika sistem D atau parameter Td diberikan, maka hasil yang didapatkan akan kurang baik (overshoot besar dan settling time lama).

5. LIC (uset 15,32 ; 10,13 ; 1,28)

Kc = 15,32

Ti = 10,13

Td = 1,28

Dengan nilai parameter kontrol pada kontrol level diatas didapatkan respon yang cukup lambat/ nilai settling time (ST) cukup besar.. Pada variasi ini dengan respon yang lambat, dihasilkan pula nilai error (IAE) yang cukup besar (dibanding variasi 2 dan 4). Untuk nilai maksimum overshoot (MOS) tergolong cukup besarl seperti terlihat pada gambar. Hasil yang didapatkan cukup mengecewakan. Hal in dikarenakan dalam kontrol level respon yang didapatkan oleh sensor sudah cukup cepat sehingga jika sistem D atau parameter Td diberikan, maka hasil yang didapatkan akan kurang baik (overshoot besar dan settling time lama).

6. LIC (uset 15,32 ; 10,13 )

Kc = 15,32

Ti =10,13

Td = -

Dengan nilai parameter kontrol pada kontrol level diatas (dibandingkan dengan variasi 5) didapatkan respon yang cukup cepat/ nilai settling time (ST) cukup kecil. Akan tetapi dengan respon terbilang cepat, terjadi sedikit penurunanan nilai error (IAE) yang sangat signifikan. Untuk nilai maksimum overshoot (MOS) tergolong cukup kecil dibanding variasi sebelumnya, seperti terlihat pada gambar. Hasil yang didapatkan cukup memuaskan. Hal in dikarenakan dalam kontrol level sistem PI lebih cocok karena respon yang didapatkan oleh sensor sudah cukup cepat sehingga sistem D atau parameter Td tidak dibutuhkan.

PENGENDALIAN LAJU ALIRAN MASSA

7. FIC (uset 7,32e-4 ; 9,03e-4)

Kc = 7,32e-4

Ti = 9,03e-4

Td =-

Dengan nilai parameter kontrol pada kontrol flow rate diatas didapatkan respon yang cukup cepat/ nilai settling time (ST) cukup kecil. Akan tetapi dengan respon terbilang cepat, terjadi nilai error (IAE) yang sangat cukup besar(karena disturbance). Untuk nilai maksimum overshoot (MOS) tergolong cukup kecil seperti terlihat pada gambar. Adanya riak pada proses variable dapat disebabkan adanya gangguan/disturbance pada proses input/set point, sehingga proses variable terus berosilasi membentuk riak. Disturbance ini dapat diakibatkan oleh faktor eksternal (adanya pengisian saat proses kontrol berlangsung).

Hasil yang didapatkan cukup memuaskan. Hal in dikarenakan dalam kontrol flow rate sistem PI lebih cocok karena respon yang didapatkan oleh sensor sudah cukup cepat sehingga sistem D atau parameter Td tidak dibutuhkan.

8. FIC (uset 7,32e-4 ; 9,03e-4 ; 5,29e-5)

Kc = 7,32e-4

Ti = 9,03e-4

Td = 5,29e-5

Dengan nilai parameter kontrol pada kontrol flow rate diatas didapatkan respon yang lebih cepat/ nilai settling time (ST) cukup kecil (dibanding variasi 7). Hal ini karena parameter Td diberikan nilai. Akan tetapi dengan respon terbilang cepat, terjadi nilai error (IAE) yang cukup kecil (dibanding variasi 7). Untuk nilai maksimum overshoot (MOS) tergolong cukup kecil seperti terlihat pada gambar. Adanya riak pada proses variable dapat disebabkan adanya gangguan/disturbance pada proses input/set point, sehingga proses variable terus berosilasi membentuk riak. Disturbance ini dapat diakibatkan oleh faktor eksternal (adanya pengisian saat proses kontrol berlangsung).

Hasil yang didapatkan cukup memuaskan. Hal in dikarenakan meski dalam kontrol flow rate sistem PI lebih cocok karena respon yang didapatkan oleh sensor sudah cukup cepat akantetapi sistem D atau parameter Td dapat ditambahkan. (sebagai catatan nilai settling time tidak sesuai nilai error 0,02%).

9. FIC (uset 4,32e-3 ; 6,01e-3)

Kc = 4,32e-3

Ti = 6,01e-3

Td = -

Dengan nilai parameter kontrol pada kontrol flow rate diatas didapatkan respon yang cukup lambat/ nilai settling time (ST) cukup besar (dibandingkan variasi 7), karena nilai Kc dan Ti yang lebih kecil . Akan tetapi dengan respon terbilang lambat, terjadi nilai error (IAE) yang lebih kecil dari variasi 7. Untuk nilai maksimum overshoot (MOS) bernilai lebih tinggi dari variasi 7, seperti terlihat pada gambar. Adanya riak pada proses variable dapat disebabkan adanya gangguan/disturbance pada proses input/set point, sehingga proses variable terus berosilasi membentuk riak. Disturbance ini dapat diakibatkan oleh faktor eksternal (adanya pengisian saat proses kontrol berlangsung)

Hasil yang didapatkan cukup memuaskan. Hal in dikarenakan dalam kontrol flow rate sistem PI lebih cocok karena respon yang didapatkan oleh sensor sudah cukup cepat sehingga sistem D atau parameter Td tidak dibutuhkan.

10. FIC (uset 4,32e-3 ; 6,01e-3 ; 5,79e-4)

Kc =4,32e-3

Ti =6,01e-3

Td =5,79e-4

Dengan nilai parameter kontrol pada kontrol flow rate diatas didapatkan respon yang lebih cepat/ nilai settling time (ST) cukup kecil (dibanding variasi 9) karena adanya nilai parameter Td. Akan tetapi dengan respon terbilang cepat, terjadi nilai error (IAE) yang jauh sangat besar dibanding variasi 9. Untuk nilai maksimum overshoot (MOS) tergolong cukup kecil dibanding variasi 9, seperti terlihat pada gambar. Adanya riak pada proses variable dapat disebabkan adanya gangguan/disturbance pada proses input/set point, sehingga proses variable terus berosilasi membentuk riak. Disturbance ini dapat diakibatkan oleh faktor eksternal (adanya pengisian saat proses kontrol berlangsung)

Hasil yang didapatkan cukup mengecewakan (IAE sangat besar). Hal in dikarenakan dalam kontrol flow rate sistem PI lebih cocok karena respon yang didapatkan oleh sensor sudah cukup cepat sehingga sistem D atau parameter Td tidak dibutuhkan.

11. FIC (uset 3,33e-2 ; 4,38e-2 ;)

Kc =3,33e-2

Ti =4,38e-2

Td = -

Dengan nilai parameter kontrol pada kontrol flow rate diatas didapatkan respon yang cukup cepat/ nilai settling time (ST) cukup kecil (dibanding variasi 7 dan 9). Akan tetapi dengan respon terbilang cepat, terjadi nilai error (IAE) yang sangat sangat besar (dibanding variasi 7 dan 9). Untuk nilai maksimum overshoot (MOS) tergolong cukup kecil seperti terlihat pada gambar. Hasil yang didapatkan cukup mengecewakan(nilai IAE sangat besar). Akan tetapi dalam kontrol flow rate sistem PI lebih cocok karena respon yang didapatkan oleh sensor sudah cukup cepat sehingga sistem D atau parameter Td tidak dibutuhkan. Adanya riak pada proses variable dapat disebabkan adanya gangguan/disturbance pada proses input/set point, sehingga proses variable terus berosilasi membentuk riak. Disturbance ini dapat diakibatkan oleh faktor eksternal (adanya pengisian saat proses kontrol berlangsung)

12. FIC (uset 3,33e-2 ; 4,38e-2 ; 9,74e-3)

Kc =3,33e-2

Ti =4,38e-2

Td = 9,74e-3

Dengan nilai parameter kontrol pada kontrol flow rate diatas didapatkan respon yang lebih cepat/ nilai settling time (ST) cukup kecil karena adanya nilai parameter Td (dibanding variasi 11). Akan tetapi dengan respon terbilang cepat, terjadi nilai error (IAE) yang tercipta masih cukup besar. Untuk nilai maksimum overshoot (MOS) tergolong cukup kecil seperti terlihat pada gambar. Adanya riak pada proses variable dapat disebabkan adanya gangguan/disturbance pada proses input/set point, sehingga proses variable terus berosilasi membentuk riak. Disturbance ini dapat diakibatkan oleh faktor eksternal (adanya pengisian saat proses kontrol berlangsung)

Hasil yang didapatkan kurang memuaskan. Hal in dikarenakan dalam kontrol flow rate sistem PI lebih cocok, karena respon yang didapatkan oleh sensor sudah cukup cepat sehingga sistem D atau parameter Td tidak dibutuhkan.

KESIMPULAN

Nilai Kc yang kecil akan membuat pengendali menjadi sensitif dan cenderung membawa loop berosilasi, sedangkan nilai Kc yang besar akan menyebabkan ada offset yang besar pula

Nilai Ti yang kecil akan bermanfaat untuk menghilangkan offset, tetapi juga cenderung membawa sistem menjadi lebih sensitif dan mudah berosilasi. Sedangkan nilai Ti yang besar belum tentu efektif menghilangkan offset dan cenderung membuat sistem menjadi lambat

Td yang besar akan membawa unsur derrivative yang menonjol sehingga respon menjadi cenderung lebih cepat, sedangkan nilai Td yang kecil akan kurang memberi nilai ekstra pada saat saat awal.

IAE menunjukkan luas daerah perbedaan antara grafik variabel yang dikontrol dengan grafik input, dalam hal ini perubahan set point. Dengan nilai IAE yang minimum cenderung juga akan menunjukkan nilai osilasi, overshoot, dan settling time yang minimum pula

Pengendali yang baik adalah dengan kriteria sebagai berikut :

Osilasi

Overshoot

Settling time

yang minimum serta tidak memiliki offset pada saat kondisi steady state.

Secara umum untuk proses pengendalian mass flow rate dan level lebih sesuai jika menggunakan kontrol PI (proportional and derrivative) atau dengan parameter (Kc dan Ti) saja. Hal ini dikarenakan respon yang didapat dari pengendalian ini sudah cukup cepat.