31
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ALKOHOL ABSOLUT Laboratorium Kimia Organik Fakultas Farmasi Universitas Surabaya 2013 Daftar Pustaka

Alkohol Absolut2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kimia

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIKALKOHOL ABSOLUT

Laboratorium Kimia OrganikFakultas Farmasi Universitas Surabaya2013

Daftar Pustaka

Furniss, B.S., Hannaford , A.J., Smith, P.W.GRogers, V.Tatchell, A.R.1989. Vogels Textbook of Practical Organic Chemistry, Fifth edition.The English Language Book Society and Longman, John Willey and Sons Inc, Newyork. page 400-401.Mc Murry J. 2000. OrganicChemistry , 5thedition. Brooks/ Cole Publishing Company Pasific Grove, USA. page 654-656.

Prosedur Ethanol of a high degree of purity is frequently required in preparative organic chemistry. For some purposes ethanol of c.99,5 per cent purity is satisfactory; this grade may be purchased (the absolute alcohol of commerce), or it may be conveniently prepared by the dehydration of rectified spirit with calcium oxide. Rectified spirit is the constant boiling point mixture which ethanol forms with water, and usually contains 95,6 per cent of ethanol by weight. Whenever the term rectified spirit is used in this book, approximately 95 per cent ethanol is to be understood. Ethanol which has been denatured by the incorporation of certain toxin additives, notably methanol, to render it unfit for consumption, constitutes the industrial spirit (IMS) of commerce; it is frequently a suitable solvent for recrystallisations.Dehydration of rectified spirit by calcium oxide. Pour the contents of a Winchester bottle of rectified spirit (2-2,5 litres) into a 3-litre round-bottomed flask and add 500 g of calcium oxide which has been freshly ignited in a muffle furnance and allowed to cool in desiccator. Fit the flask with a double surface codenser carrying a calcium chloride guard-tube, reflux the mixture gently for 6 hours (preferably using a heating mantle) and allow to stand overnight. Reassamble the condenser for donward distillation via a splash head adapter to prevent carry-over of the calcium oxide in the vapour stream. Attach a receiver adapter which is protected by means of a calcium chloride guard-tube. Distill the ethanol gently discarding the first 20 ml of distillate. Preserve the absolute ethanol (99,5 percent) in a bottle with a well fitting stopper.

(Furniss, B.S., Hannaford , A.J., Smith, P.W.GRogers, V.Tatchell, A.R.1989. Vogels Textbook of Practical Organic Chemistry, Fifth edition.The English Language Book Society and Longman, John Willey and Sons Inc, Newyork. page 400-401.)Dasar TeoriAlkohol absolutAlkohol murni (absolut) dihasilkan pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan cara menyaring alkohol hasil distilasi melalui arang. Alkohol absolut merupakan cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap, mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar dengan memberikan nyala biru tidak berasap, mudah larut dalam air, kloroform pekat dan eter pekat. Alkohol absolut bersifat tidak stabil, senyawa ini cenderung membentuk campuran azeotrop bila kontak dengan udara. Alkohol absolut tidak mengandung air dan mempunyai gravitas spesifik 0.7938 pada suhu 15.55oC. Alkohol absolut dapat melarutkan iodin, bromin, sedikit fosfor dan sulfur, senyawa alkali dan alkalin, klorida, iodida dan nitrat dari logam, banyak asam organik dan hampir semua alkaloid, resin, minyak menguap dan kamfer. Alkohol absolut juga dapat mengendapkan larutan gum, starch, albumin, gelatin dan banyak zat lain. Alkohol absolut tidak dimaksudkan untuk konsumsi manusia,melainkan digunakan sebagai pelarut untuk laboratorium dan aplikasi industri, dimana air akan beraksi dengan bahan kimia lainnya.Alkohol absolut merupakan hasil destilasi dari etanol 95%. Etanol 95% merupakan campuran azeotrop dengan air yang memberikan titik didih minimum pada 78.15oC. Untuk menghilangkan 5% air dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan menambah CaO sehingga bereaksi dengan air membentuk Ca(OH)2, sehingga etanol absolut dapat diperoleh melalui destilasi sederhana.

Cara mendeteksi air dalam alkohol absolutUntuk mendeteksi kuantitas air yang sangat kecil dalam alkohol absolut, Debrunner mengemukakan kristalisasi permangat pada potassium. Dimana alkohol yang mengandung air 0.5% tidak larut dalam alkohol anhidrat dengan memberi warna merah. Sementara menurut Casoria, alkohol absolut dapat dideteksi dengan menambahkan sedikit tembaga sulfat yang kering yang akan memberikan warna biru jika alkohol absolut mengandung air.

AzeotropCampuran azeotrop adalah suatu campuran yang mempunyai sifat fisis menyerupai suatu cairan yang murni. Komposisi campuran cair akan selalu sama dengan komposisi uapnya, sehingga campuran ini tidak bisa dipisahkan dengan cara destilasi fraksi menjadi komponen penyusunnya. (Pavia et al,1995). Campuran azeotrop ini sering disebut juga constant boiling mixture karena komposisinya yang senantiasa tetap jikacampuran tersebut dididihkan.Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum Raoult. Secara garis besar destilasi digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalamprosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut atau dengan menggunakan tekanan tinggi.Tiap azeotrop memiliki titik didih yang khas. Titik didih pada senyawa azeotrop lebih rendah dari titik didih konstituennya (azeotrop positif) atau lebih besar dari pada titik didih konstituennya (azeotrop negatif).1. Azeotrop positif Jika titik didih campuran azeotrop lebih rendah dari titik didih salah satu larutan konstituennya. Contoh: 95,63 etanol dan 4,37 % air (dalam bobot). Etanol mendidih pada suhu 78,4oC sedangkan air mendidih pada suhu 100oC , tetapi campurannya/azeotropnya mendidih pada suhu 78,2oC yang mana lebih rendah daripada konstituennya. Azeotrop positif juga disebut dengan titik didih minimum atau tekanan maksimum. 2. Azeotrop Negatif Jika titik didih campuran azeotrop lebih tinggi dari titik didih salah satu larutan konstituennya. Contoh: campuran asam klorida pada konsentrasi 20,2 % dan 79,8 % air. Asam klorida (murni) mendidih pada suhu -84oC tetapi campuran azeotropnya memiliki titik didih 110oC.

Keterangan gambar : azeotrop positif (kiri) dan azeotrop negatif (kanan)Azeotrop Homogen dan Azeotrop HeterogenJika konstituen campuran tidak campur sempurna akan terdapat miscibility gap pada azeotrop. Tipe azeotrop ini disebut azeotrop heterogen. Jika komposisi azeotrop diluar miscibility gap atau konstituen campuran campur sempurna, tipe ini disebut azeotrop homogen.

Jumlah konstituenAzeotrop yang mengandung dua konstituen disebut azeotrop biner sementara azeotrop yang mengandung tiga konstituen disebut azeotrop tersier.

Metode Pemisahan Komponen AzeotropBanyak metode yang bisa digunakan untuk menghilangkan titik azeotrop pada campuran heterogen. Contoh campuran heterogen yang mengandung titik azeotrop yang paling populer adalah campuran ethanol-air. Agar dapat dipisahkan campuran azeotrop perlu diubah komposisi cairnya dengan cara : a. Menambah cairan ketiga Misalnya alkohol 95.6% (suatu campuran azeotrop) ditambahkan benzena. Jika campuran ini kemudian di destilasi fraksi maka akan diperoleh fraksi sebagai berikut : Fraksi I dengan titik didih 65.85oC yang terdiri dari 7.4% air, 18.5% alkohol, 74.1 % benzena (suatu campuran azeotrop terner). Fraksi II dengan titik didih 68.25 oC yang merupakan campuran azeotrop 67.6% alkohol dan 32.4 % benzena. Fraksi III merupakan alkohol absolut.b. Menambahkan pereaksi yang hanya bereaksi dengan salah satu cairan. Misalnya menambahkan CaO ke dalam alkohol 95.6% .c. Menambahkan adsorben yang dapat mengadsorbsi salah satu komponen. Biasanya digunakan norit atau silica gel.d. Diekstraksi dengan pelarut ke 3 dimana masing-masing komponen akan terekstraksi dalam jumlah yang berbeda.

Metode popular lainnya yang bisa digunakan adalah Pressure Swing Distillation.Prinsip yang digunakan pada metode ini yaitu pada tekanan yang berbeda, komposisi azeotrop. suatu campuran akan berbeda pula. Azeotrop bukan jarak konsentrasi yang mana tidak dapat didestilasi, tapi titik dimana koefisien aktivitas destilat menyeberangi dari koefisien yang satu ke koefisien lainnya. Jika azeotrop dapat dilompati destilat akan berlanjut, tetapi air akan menguap dan menyisakan etanol.Berdasarkan prinsip tersebut, distilasi dilakukan bertahap menggunakan dua kolom distilasi yang beroperasi pada tekanan yang berbeda. Kolom distilasi pertama memiliki tekanan operasi yang lebih tinggi dari kolom distilasi kedua. Produk yang dihasilkan terbagi menjadi produk atas dan produk bawah. Produk atas kolom pertama tersebut kemudian didistilasi kembali pada kolom yang bertekanan lebih rendah (kolom kedua).

KOMPONEN PEMBENTUK ALKOHOL ABSOLUTAlkohol absolut diperoleh dengan cara menghilangkan kandungan air pada etanol 95%. Adapun senyawa-senyawa yang terlibat dalam pemurnian alkohol ini antara lain: Etanol

Etanol, disebut juga etil alkohol atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Etanol memiliki massa relatif 46,07 g/mol, densitas 0,789 g/cm3, titik leleh 114,3 oC, titik didih 78,4oC,pKa 15,9. Ia merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan "Et" merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5). Sifat-sifat fisika etanol utamanya dipengaruhi oleh keberadaan gugus hidroksil dan pendeknya rantai karbon etanol. Gugus hidroksil dapat berpartisipasi ke dalam ikatan hidrogen, sehingga membuatnya cair dan lebih sulit menguap dari pada senyawa organik lainnya dengan massa molekul yang sama.

Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3. Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti bahwa karbon yang berikatan dengan gugus hidroksil paling tidak memiliki dua hidrogen atom yang terikat dengannya juga. Reaksi kimia yang dijalankan oleh etanol kebanyakan berkutat pada gugus hidroksilnya.Etanol pertama kali dibuat secara sintetik pada tahun 1826 secara terpisah oleh Henry Hennel dari Britania Raya dan S.G. Srullas dari Perancis. Pada tahun 1828, Michael Faraday berhasil membuat etanol dari hidrasi etilena yang dikatalisis oleh asam. Proses ini mirip dengan proses sintesis etanol industri modern.

Campuran etanol dan air akan membentuk azeotrop dengan perbandingkan kira-kira 89 mol% etanol dan 11 mol% air. Perbandingan ini juga dapat dinyatakan sebagai 96% volume etanol dan 4% volume air pada tekanan normal dan T = 351 K. Komposisi azeotropik ini sangat tergantung pada suhu dan tekanan. Ia akan menghilang pada temperatur di bawah 303 K.

KelarutanSifat gugus hidroksil yang polar menyebabkannya dapat larut dalam banyak senyawa ion, utamanya natrium hidroksida, kalium hidroksida, magnesium klorida, kalsium klorida, amonium klorida, amonium bromida, dan natrium bromida. Natrium klorida dan kalium klorida sedikit larut dalam etanol. Oleh karena etanol juga memiliki rantai karbon nonpolar, ia juga larut dalam senyawa nonpolar, meliputi kebanyakan minyak atsiri dan banyak perasa, pewarna, dan obat. Indeks refraksi Indeks refraksi etanol adalah 1,36242 (pada =589,3nm dan 18,35 C).

CaO

Kalsium oksida (CaO), dikenal sebagai kapurIt is a white, caustic and alkaline crystalline solid at room temperature.. Kalsium oksida berwarna putih, pedas dan memadat membentuk basa kristal padat pada suhu kamar. As a commercial product, lime often also contains magnesium oxide, silicon oxide and smaller amounts of aluminium oxide and iron oxide. Sebagai produk komersial, kapur sering juga mengandung magnesium oksida, silikon oksida dan jumlah yang lebih kecil aluminium oksida dan besi oksida. The name lime (native lime) refers to a very rare mineral of the CaO composition. [ citation needed ]Kalsium oksida memiliki pKa 12,5, massa relatif 56,077 g/mol, kepadatan 3,35 g / cm 3 , titik lebur 2572 C dan titik didih 2850 C. Kalsium oksida larut dalam asam, gliserol, larutan gula, metanol, dietil eter, n-octanol. Kalsium oksida biasanya dibuat oleh dekomposisi termal bahan-bahan seperti batu kapur, yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3; mineral kalsit) dalam tempat pembakaran kapur. This is accomplished by heating the material to above 825 C , [ 1 ] a process called calcination or lime-burning , to liberate a molecule of carbon dioxide (CO 2 ); leaving CaO. Hal ini dilakukan dengan memanaskan material di atas 825 C, suatu proses yang disebut proses mengapur untuk membebaskan sebuah molekul karbon dioksida (CO 2); meninggalkan CaO. This process is reversible, since once the quicklime product has cooled, it immediately begins to absorb carbon dioxide from the air, until, after enough time, it is completely converted back to calcium carbonate.Proses ini bersifat reversibel, karena setelah produk kapur telah didinginkan, segera mulai untuk menyerap karbon dioksida dari udara, sampai, setelah waktu yang cukup, itu benar-benar diubah kembali ke kalsium karbonat.Substansi yang relatif murah ini,CaO menghasilkan panas energi pada pembentukan hidratnya,kalsium hidroksida Ca(OH)2.Seperti pada persamaan berikut:

CaO (s) + H 2 O (l) Ca(OH) 2 (aq) (H r = 63.7 kJ/mol of CaO) Ca (OH) 2 (aq) (H r = -63,7 kJ / mol CaO) Yang hidrat dapat dikonversi kembali menjadi bentuk anhidratnya dengan cara membalik reaksinya.

CaCl2Sifat fisik dari kalsium klorida ialah tak berwarna, agak transparan, keras dan gembur massa, sangat deliquescent, tidak berbau, memiliki panas, dan netral atau agak basa reaksi. Solution in 1.5 parts of water and in 8 parts of alcohol at 15 C. (59 F.); very soluble in boiling water , and soluble in 1.5 parts of boiling alcohol At a low red heat the salt fuses to an oily liquid which, on cooling, solidifies to a mass of the original appearance, entirely soluble in water.Larut dalam 1,5 bagian air dan dalam 8 bagian alkohol pada 15 C. (59 F.); sangat larut dalam air mendidih, dan larut dalam 1,5 bagian mendidih alkohol Pada panas yang rendah garam merah sekering ke cairan berminyak yang, pada pendinginan, membeku ke massa penampilan asli, seluruhnya larut dalam air.

Proses-proses yang terlibat dalam pemurnian alkohol 1. RefluksRefluks ialah peristiwa dimana uap yang mengkondensasi dikembalikan ke labu. (Samhoedi,1976). Refluk merupakan suatu proses pencampuran senyawa-senyawa yang dilakukan dengan pemanasan dalam suatu labu alas bulat pada tabung refluk yang dilengkapi dengan pendingin. Pemanasan berfungsi agar terjadi percampuran senyawa yang sempurna sehingga mempercepat reaksi. Prinsip kerja refluk adalah pada saat memanaskan sempurna maka akan menghasilkan uap dan uap tersebut akan melewati tabung refluk. Tabung refluk yang telah dilengkapi dengan pendingin akan mengakibatkan uap tersebut mengembun kembali. Sehingga reaksi berjalan dengan sempurna karena meminimalis senyawa yang hilang dan diperoleh hasil yang maksimal. Biasanya refluk digunakan untuk mereaksikan senyawa yang dapat bereaksi di atas suhu ruang.

Pada proses pemurnian alkohol ini menggunakan dua macam pendingin.yaitu pendingin balik dan pendingin Liebig Pendingin Balik / Ball coolerPendingin ini dihubungkan dengan labu alas bulat yang digunakan untuk refluks (menguap dan terkondensasi kembali). Biasanya digunakan untuk merefluks pelarut yang harganya mahal, beracun dan mudah terbakar. Bola-bola pada pendingin ini berguna untuk memperluas pekerjaan pendinginan, supaya pendinginan sempurna. Pendinginnya harus dipasang tegak agar kondensatnya tidak tertahan di dalam bola. Batas pemakaian pendingin bola:

JUMLAH BOLAPANJANG EFEKTIFSUHU(OC)CONTOH

4 (four bulb condensor) 20 cm60-80Metanol,Etanol

6 (six bulb condensor)30 cm50-80Aseton, etil bromide

8 (eight bulb condensor)40 cm50Eter,CS2

Pendingin LiebigBeda dengan pendingin balik di atas, pendingin Liebig ini digunakan pada proses destilasi. Gunanya untuk mengkondensasikan etanol pada fase uap sehingga menjadi fase cairnya kembali. Batas pemakaian pendindin ini:PANJANG EFEKTIFUAP YANG DIDAPAT

80 cm