71
PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Enriched by Our Past, Embracing Our Future 2007 Laporan Tahunan Annual Report

2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

Enriched by Our Past, Embracing Our Future

2007Laporan TahunanAnnual Report

Page 2: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Foreword

Pengantar1

Vision, Mission, and Corporate Values

Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan2

Financial Highlights

Ikhtisar Keuangan4

Operational Highlights

Ikhtisar Operasional5

Message From The Board of Commissioners

Sambutan Dewan Komisaris6

Message from the Board of Directors

Sambutan Direksi14

Operational and Financial Reviews

Tinjauan Operasional dan Finansial29

Environmental Responsibility

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan41

Community Development

Pengembangan Masyarakat43

Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik45

Consolidated Financial Statements

Laporan Keuangan Konsolidasian51

Corporate Information

Informasi Perseroan125

Daftar IsiTable of Contents

Page 3: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

Page 4: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra
Page 5: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 1

The story of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

(Lonsum) began in 1906 with a small tobacco and

coffee estate near Medan, in the north of Sumatra.

From these modest origins, the Company has grown to

become one of the region’s leading agribusinesses with

almost 90,000 hectares of planted oil palm, rubber, tea

and cocoa plantations spread across Indonesia’s four

largest islands.

Having diversified into rubber, tea and cocoa in its early

years, Lonsum concentrated on rubber throughout

Indonesia’s formative years as an independent nation,

and commenced oil palm production in the 1980s. By

the end of the following decade, oil palm had replaced

rubber as the Company’s primary commodity.

Lonsum’s 37 nucleus estates and 14 plasma estates

in Sumatra, Java, Kalimantan and Sulawesi, make use

of advanced research and development as well as

agro-management expertise and a highly skilled and

experienced workforce. The scope of the business

has broadened to include plant breeding, planting,

harvesting, milling, processing and the selling of palm

products, rubber, cocoa and tea. Lonsum is industry-

renowned for the quality of its oil palm and cocoa seeds,

and this high-tech business is now a major growth driver

for the Company.

Lonsum went public in 1996 with listings on the Jakarta

and Surabaya stock exchanges. In October 2007,

Indofood Agri Resources Ltd, the plantation arm of PT

Indofood Sukses Makmur Tbk, became the Company’s

majority shareholder through its Indonesian subsidiary,

PT Salim Ivomas Pratama.

Sejarah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum)

dimulai pada 1906 dengan sebuah perkebunan kecil

tembakau dan kopi dekat Medan, Sumatera bagian

utara. Berawal dari perkebunan kecil inilah Perseroan

berkembang menjadi salah satu perusahaan agribisnis

terkemuka, memiliki lebih kurang 90.000 hektar

perkebunan kelapa sawit, karet, teh dan kakao yang

tertanam di empat pulau terbesar Indonesia.

Di awal berdirinya, perusahaan mendiversifikasikan

tanamannya menjadi tanaman karet, teh dan kakao. Di

awal Indonesia merdeka Lonsum lebih memfokuskan

usahanya kepada tanaman karet, yang kemudian dirubah

menjadi kelapa sawit di era 1980. Pada akhir dekade ini,

kelapa sawit menggantikan karet sebagai komoditas

utama Perseroan.

Lonsum memiliki 37 perkebunan inti dan 14 perkebunan

plasma di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

Pengelolaan kebun dilakukan dengan menerapkan

kemajuan penelitian dan pengembangan, keahlian di

bidang agro-manajemen dan tenaga kerja yang terampil

serta profesional. Bidang bisnis Lonsum mencakup

pembibitan, penanaman, pemanenan, pengolahan,

pemrosesan dan penjualan produk-produk kelapa sawit,

karet, kakao dan teh. Dalam dunia industri perkebunan

Lonsum dikenal sebagai produsen bibit kelapa sawit dan

kakao yang berkualitas baik. Bisnis berteknologi canggih

tersebut adalah kunci utama pertumbuhan Perseroan.

Lonsum go public pada tahun 1996 dan terdaftar di

Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada bulan Oktober

2007, Indofood Agri Resources Ltd (anak perusahaan

PT Indofood Sukses Makmur Tbk) menjadi pemegang

saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya

di Indonesia, yaitu PT Salim Ivomas Pratama.

PengantarForeword

Page 6: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

2 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Visi, Misi dan Nilai-Nilai PerusahaanVision, Mission, and Corporate Values

Vision and Mission

To become the leading land-based agro-industrial

business in and beyond Indonesia, committed to

sustainable value creation and growth for all stakeholders

from a diversified range of perennial crops through (i)

world-class primary production and (ii) selected value-

added downstream activities.

Corporate Values

The basic values shared within the Company and

implemented in its daily business activities are as

follows:

Visi dan Misi

Menjadi perusahaan agro-industri berbasis perkebunan

berkelas dunia, dengan mengembangkan usaha tanaman

komoditas yang menguntungkan dan berkesinambungan

bagi pemangku kepentingan melalui (i) produksi primer

berstandar internasional, dan (ii) aktivitas sekunder yang

memiliki nilai tambah.

Nilai-Nilai Perusahaan

Nilai-nilai dasar yang dianut oleh Perseroan dan

diimplementasikan ke dalam semua aktivitas bisnis

sehari-hari adalah sebagai berikut:

To become the leading

land-based agro-industrial

business in and beyond

Indonesia,

Page 7: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 3

Integritas

Bertindak dengan jujur, dapat dipercaya, dan adil dalam

hubungan yang berkelanjutan.

Inovasi

Menciptakan dan mengadopsi ide-ide guna memperbaiki

keadaan sekarang ini.

Motivasi

Memimpin dengan teladan dan komitmen sesuai

dengan visi.

Kontribusi

Tegas dan berinisiatif dengan keberanian dan tujuan

yang jelas.

Penghargaan

Menghargai kontribusi setiap individu dan prestasi tim

pada Lonsum.

Rasa Hormat

Menghargai mitra kerja, komunitas yang dibangun, dan

lingkungan di wilayah kerja kami.

Pengayoman

Menumbuhkembangkan sumber daya manusia,

mengenali kebutuhan pengembangan kemampuan

setiap individu, dalam usaha untuk menghasilkan tim

Lonsum yang solid.

Kepercayaan

Menerima sepenuhnya tugas dan tanggung

jawab yang diberikan dalam suatu tim, serta

mempertanggungjawabkannya.

Unggul

Secara berkelanjutan berupaya mencapai standar kinerja

tertinggi.

Sambung Rasa

Berkomunikasi dan berbagi pengalaman secara terbuka

sehingga dapat mewujudkan sumber daya manusia

yang terintegrasi dalam kerjasama tim guna menggapai

visi Lonsum.

Integrity

Act with honesty, reliability and fairness through long-

lasting, continuing relationships.

Innovate

Create and adopt ideas which constructively improve

upon the status quo.

Motivate

Lead by example and with commitment and vision

wherever we can.

Contribute

Stand up and take initiative with courage and

determination.

Recognize

Appreciate individual contribution and team

accomplishment to Lonsum.

Respect

Value those with whom we work, the communities we

touch and the environments within which we operate.

Nurture

Cultivate and grow all our people, recognizing the need

for individual skills development to deliver an effective

Lonsum team.

Trust

Accept full responsibility for our own conduct within the

team, and to unfailingly deliver that which we own.

Excel

Continuously strive for the highest standards of

performance.

Connect

Communicate and share knowledge openly so that our

people become integrated, working in teams to pursue

Lonsum’s vision.

Page 8: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

4 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Ikhtisar keuanganFinancial Highlights

in million Rupiah (unless stated otherwise)

Dalam Jutaan Rupiah (kecuali disebutkan lain) 2007 2006 2005 2004 2003

Net Sales Penjualan Bersih 2,900,835 2,148,413 1,832,860 1,654,294 1,256,785

Gross Profit Laba Kotor 1,089,999 552,328 532,035 534,553 389,390

Operating Profit Laba Usaha 990,900 454,648 445,075 459,216 313,103

Net Income / (Loss) Laba / (Rugi) Bersih 564,034 303,105 355,724 (247,198) 310,909

Outstanding Shares (thousand) Jumlah Saham Beredar (ribuan) 1,364,573 1,095,229 1,095,229 1,095,229 485,613

Basic Earnings / (Loss) Laba / (Rugi) per saham (Rp penuh) 413 222 261 (297) 640

per Share (full Rp)

Current Assets Aktiva Lancar 1,005,778 539,735 397,512 415,065 633,341

Fixed Assets Aktiva Tetap 2,770,111 2,247,733 1,993,715 1,259,032 1,169,983

Other Assets Aktiva Lain - lain 162,251 197,744 210,946 688,833 216,134

Total Assets Jumlah Aktiva 3,938,140 2,985,212 2,602,173 2,362,930 2,019,458

Current Liabilities Kewajiban Lancar 833,347 933,191 784,121 868,810 1,746,918

Non-Current Liabilities Kewajiban Tidak Lancar 789,766 706,120 693,115 724,907 168,604

Total Debt Jumlah Kewajiban 1,623,113 1,639,311 1,477,236 1,593,717 1,915,522

Total Equity Jumlah Ekuitas 2,315,027 1,345,901 1,124,937 769,213 103,936

Net Working Capital Modal Kerja Bersih 172,431 (393,456) (386,609) (453,745) (1,113,577)

IN PERCENTAGE (%) DALAM PERSENTASE (%)

Sales Growth Pertumbuhan Penjualan 35.02 17.22 10.79 31.63 14.46

Gross Profit Margin Margin Laba Kotor 37.58 25.71 29.03 32.31 30.98

Operating Profit Margin Margin Laba Usaha 34.16 21.16 24.28 27.76 24.91

Net Profit Margin Margin Laba Bersih 19.44 14.11 19.41 (14.94) 24.74

Return on Total Assets Rasio Laba / (Rugi) Bersih

terhadap Jumlah Aktiva 14.32 10.15 13.67 (10.46) 15.40

Return on Total Equity Rasio Laba / (Rugi) Bersih

terhadap Jumlah Ekuitas 24.36 17.31 * 23.25 * (21.05) * 299.14

Current Ratio Rasio Lancar 120.69 102.20 * 104.88 * 89.51 * 36.25

Total Debts to Total Equity Ratio Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas 70.11 70.49 * 70.07 * 101.22 * 1,842.98

Total Debts to Total Assets Ratio Rasio Kewajiban terhadap Aktiva 41.22 41.34 * 41.20 * 50.30 * 94.85

*) Assuming MCN is converted /

Asumsi MCN dikonversi

Page 9: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 5

Ikhtisar OperasionalOperational Highlights

In Hectares (unless stated otherwise)Dalam Hektar (kecuali disebutkan lain) 2007 2006 2005 2004 2003

Planted Area - Nucleus Lahan Tanaman - Inti 89,982 85,463 81,644 65,237 66,046Oil Palm Kelapa Sawit 69,472 63,203 59,253 41,528 41,177 • Mature - Menghasilkan 52,689 48,703 48,351 36,636 37,106 • Immature - Belum Menghasilkan 16,783 14,500 10,902 4,892 4,071 Rubber Karet 16,988 16,586 16,706 17,607 19,025 • Mature - Menghasilkan 13,940 13,937 14,344 15,042 13,201 • Immature - Belum Menghasilkan 3,048 2,649 2,362 2,565 5,824

Others Lainnya 3,522 5,674 5,685 6,101 5,843 • Mature - Menghasilkan 2,800 5,067 4,978 5,221 5,376 • Immature - Belum Menghasilkan 722 607 707 880 467

Mature Plasma Handed Over Kebun Plasma yang Telah Diserahterimakan 35,778 35,973 35,917 31,013 35,287 Age Maturity of Oil Palm Trees Profil Umur Tanaman Kelapa Sawit 3 - 8 years (Planting Year 1999-2004) 3 - 8 tahun (Tahun tanam 1999-2004) 10,777 10,119 20,362 17,903 21,721 9 - 20 years (Planting Year 1987-1998) 9 - 20 tahun (Tahun tanam 1987-1998) 36,988 35,903 26,036 16,089 13,095 >20 years (Planting Year < 1987) >20 tahun (Tahun tanam < 1987) 4,923 2,681 1,953 2,644 2,290 Total Jumlah 52,688 48,703 48,351 36,636 37,106 Distribution of Planted Areas - Nucleus Distribusi Lahan Tertanam - Inti North Sumatra Sumatera Utara 40,535 39,566 39,572 39,619 39,625 South Sumatra Sumatera Selatan 36,802 33,637 29,533 17,426 18,393 East Kalimantan Kalimantan Timur 4,556 4,556 4,571 525 525 Java Jawa 2,555 2,313 2,324 2,757 2,858 North Sulawesi Sulawesi Utara 729 729 729 - - South Sulawesi Sulawesi Selatan 4,805 4,662 4,915 4,910 4,645 Total Jumlah 89,982 85,463 81,644 65,237 66,046 Production Volume (Tonnes) Volume Produksi (Ton) Processed Fresh Fruit Bunches (FFB) Tandan Buah Segar (TBS) yang diolah 1,494,741 1,455,737 1,373,457 1,212,286 1,175,952 Crude Palm Oil (CPO) Minyak Sawit (MT) 350,637 340,015 328,688 295,790 270,820Palm Kernel/PK (incl. PKO & PK cake) Inti Sawit 85,999 77,333 71,325 65,006 61,082Oil Palm Seed (thousands of seeds) Benih Sawit (ribuan benih) 19,804 15,870 15,511 10,441 6,286Rubber Karet 31,234 26,625 24,079 22,335 20,429Cocoa Kakao 2,507 4,739 5,123 5,071 4,788Coffee Kopi 67 138 165 758 812Tea Teh 1,243 1,112 1,364 1,088 1,053 Sales Volume (Tonnes) Volume Penjualan (Ton) Crude Palm Oil (CPO) Minyak Sawit (MT) 332,995 354,159 312,318 300,655 266,360Palm Kernel/PK (incl. PKO & PK cake) Inti Sawit 78,879 75,810 72,196 65,352 60,393Oil Palm Seed (thousands of seeds) Benih Sawit (ribuan benih) 17,215 15,066 14,396 10,719 6,132Rubber Karet 31,391 26,999 26,325 22,505 16,990Cocoa Kakao 2,551 4,940 5,092 5,116 4,727Coffee Kopi 64 114 312 662 1,028Tea Teh 1,153 1,429 1,409 1,172 761

Page 10: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

6 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Sambutan Dewan KomisarisMessage from The Board of Commissioners

Susanto Suwarto

President Commissioner Presiden Komisaris

Page 11: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 7

As a result of strong commodity markets and the

introduction of a new shareholder during 2007, your

Company is in a strong financial position and is well

intentioned and positioned for future growth.

Commodity prices across Lonsum’s major products

continued to strengthen in 2007, particularly with CPO

prices increasing by over 55% during the course of the

year. Rubber and cocoa prices also remained at high

levels. These strong commodity prices and an increased

concentration by management on controllable costs

have brought increased profitability. Lonsum achieved

net income during 2007 of Rp 564 billion, a profit margin

of 19.5% and a return on equity of 24.4%, all of which

were substantial improvements on 2006.

However, Lonsum was not insulated from inflationary

pressures created by higher oil prices. For the Company,

this translated into higher energy, transportation and

fertiliser costs. This pressure is continuing into 2008

with record crude oil prices. Nevertheless, the Board of

Commissioners has challenged the Board of Directors

to reduce the unit costs of production going forward.

In what was a logical move for both companies,

Singapore-based Indofood Agri Resources Ltd (Indo Agri)

became the Company’s majority shareholder in October

2007. Indo Agri has extensive experience in Indonesian

agriculture, and shares Lonsum’s commitment to

long-term strategic investments and growth, and to

continually identify and invest in improved practices

in agronomy and research. As a strategic partner

Indo Agri provides a more stable platform for growing

the business into the future. We believe that this

partnership will deliver valuable synergies, particularly

in the areas of purchasing, research and planting skills,

while remaining strongly cost focused. This will be a

key factor in Lonsum’s future growth.

Pada tahun 2007, Perseroan telah menunjukkan kondisi

keuangan yang cukup kuat dan punya potensi yang

besar untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Kondisi

ini tidak terlepas dari meningkatnya pasar komoditi dan

masuknya pemegang saham baru.

Harga komoditas utama Lonsum terus meningkat

sepanjang tahun 2007, khususnya minyak sawit

melampaui 55%. Harga karet dan kakao juga tetap

tinggi. Kenaikan harga komoditas yang tinggi tersebut

disertai usaha manajemen yang lebih fokus pada

pengendalian biaya-biaya, mengakibatkan keuntungan

perusahaan meningkat. Pada tahun 2007 Lonsum

membukukan laba bersih sebesar Rp 564 miliar, margin

laba sebesar 19,5% dan return on equity sebesar

24,4%. Ini merupakan suatu kemajuan yang signifikan

jika dibandingkan dengan tahun 2006.

Namun demikian, Lonsum tidak terbebas dari tekanan

inflasi yang disebabkan oleh tingginya harga minyak.

Inflasi ini mengakibatkan meningkatnya biaya energi,

transportasi, dan pupuk bagi Perseroan. Tekanan ini terus

berlanjut di tahun 2008 dengan harga minyak mentah

yang memecahkan rekor. Oleh karena itu, pengurangan

biaya produksi per unit merupakan suatu tantangan bagi

Direksi yang diharapkan oleh Dewan Komisaris untuk

masa yang akan datang.

Masuknya Indofood Agri Resources yang berbasis

di Singapura sebagai pemegang saham mayoritas

Perseroan sejak Oktober 2007, merupakan suatu langkah

yang logis bagi kedua perusahaan. Indo Agri memiliki

pengalaman yang luas di bidang pertanian di Indonesia,

dan mempunyai komitmen yang sama terhadap investasi

dan pertumbuhan jangka panjang yang strategis, serta

memiliki kemampuan secara berkelanjutan untuk

mengidentifikasi dan investasi dalam bidang agronomi

dan penelitian yang lebih maju. Sebagai mitra strategis,

Indo Agri memfasilitasi pengembangan bisnis ini di

masa yang akan datang. Kami yakin kerjasama ini akan

membuahkan suatu sinergi yang bermakna, khususnya

menyangkut bidang pembelian, penelitian, dan teknik

bercocok tanam, tanpa mengabaikan aspek biaya. Ini

merupakan faktor kunci bagi pertumbuhan Lonsum di

masa depan.

Page 12: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

8 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Over the last few years, Lonsum has made considerable scientific

advances in its plant breeding programmes, and our branded seeds

have earned industry recognition for their quality.

Page 13: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 9

Our management and staff have made a tremendous

effort to ensure that the transition to new ownership

has progressed smoothly. We see this as a reflection of

support and confidence in our new shareholder, and we

are confident that we will begin to realise the strategic

benefits of this new partnership over the coming

years.

The Company currently has strong liquidity to fund

its aggressive planting and non-planting investment

program to achieve three goals: improved cost efficiency

and yields from our existing estates, in particular in

South Sumatra and Kalimantan; accelerated planting

of our existing land rights; and the identification and

development of new estates.

We will also continue to invest in our research capability,

which is a major comparative advantage for Lonsum.

We agree with the assessment of the Directors that

this is an area we should move forward as one of our

main growth drivers. Over the last few years, Lonsum

has made considerable scientific advances in its

plant breeding programmes, and our branded seeds

have earned industry recognition for their quality. We

believe that intensifying our investment in this part of

the business will bring substantial long-term benefits

not only for the Company but also for the industry and

ultimately the environment, particularly if we are able

to improve yields, which could reduce the pressure

for land clearing. This would make a vital contribution

towards the sustainability of Indonesia’s forests and

biodiversity.

Our business remains predominantly in oil palm. Most

of the CPO we produce is still destined for consumer

use: cooking oil, food and cosmetics. While surging oil

prices have fuelled interest in renewable energy, the

realistic view is that palm-based biofuel is unviable at

today’s soaring CPO prices. However, this situation

may change rapidly if prices begin to fall, and we will

continue to monitor trends in green energy, as well

Dengan kerja keras, manajemen dan staf kami

berhasil melaksanakan proses pengalihan kepemilikan

perusahaan dengan lancar. Hal ini mencerminkan

dukungan dan kepercayaan kami terhadap pemegang

saham baru. Kami yakin bahwa hasil dari kerjasama ini

akan memberikan manfaat strategis pada masa yang

akan datang.

Perseroan saat ini memiliki likuiditas yang kuat untuk

membiayai penanaman yang agresif dan kegiatan

investasi pendukung guna mencapai tiga sasaran:

efisiensi biaya dan peningkatan hasil panen, khususnya

di Sumatera Selatan dan Kalimantan; penanaman yang

dipercepat di dalam areal kepemilikan; serta identifikasi

dan pengembangan perkebunan baru.

Investasi dalam bidang penelitian akan terus kami

lakukan mengingat bahwa bidang ini merupakan suatu

keunggulan utama dari Lonsum. Kami sepakat dengan

penilaian Direksi bahwa penelitian seharusnya menjadi

penentu pertumbuhan perusahaan ke depan. Dalam

beberapa tahun terakhir, Lonsum telah mengalami

banyak kemajuan ilmiah dalam program pembibitan,

yang kualitasnya telah mendapat pengakuan di industri

perkebunan. Kami percaya bahwa peningkatan investasi

di bidang penelitian akan menghasilkan keuntungan

jangka panjang pada Perseroan, industri perkebunan,

dan lingkungan, khususnya dalam bidang peningkatan

hasil panen, sehingga dapat mengurangi pembukaan

lahan baru. Ini merupakan suatu kontribusi penting

terhadap kesinambungan hutan dan keanekaragaman

hayati di Indonesia.

Kelapa sawit masih mendominasi usaha kami. Sebagian

besar minyak sawit yang dihasilkan ditujukan untuk

kebutuhan konsumen: minyak goreng, makanan, dan

kosmetik. Tingginya harga minyak mentah dunia telah

meningkatkan minat terhadap sumber energi alternatif,

oleh karena itu pada saat ini tidaklah realistis berharap

pada bahan bakar nabati berbasis sawit, mengingat

harga minyak sawit yang juga sangat tinggi. Walaupun

Page 14: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

10 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

With more than 100 years of continuous operation, and currently

positioned as Indonesia’s second largest listed plantation company,

Lonsum has an unparalleled legacy as a rubber, cocoa and palm oil

producer.

Page 15: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 11

as the feasibility of diversifying into other crops such

as jatropha curcas, so that we will be ready to capture

opportunities should they arise.

Both the Board of Commissioners and the Board of

Directors have undergone a comprehensive change in

composition since our last report, with a number of Board

members coming in from our new shareholder. We

welcome their expertise and look forward to capitalizing

on our shared experience as we move forward.

With more than 100 years of continuous operation, and

currently positioned as Indonesia’s second largest listed

plantation company on the Indonesian Stock Exchange,

Lonsum has an unparalleled legacy as a rubber, cocoa

and palm oil producer. Yet while we view this wealth

of expertise and success as an invaluable asset on

which to build, we will—with the support of all our

stakeholders—constantly seek to improve and innovate

in order to keep Lonsum on a trajectory of sustainable

growth in the 21st century.

demikian, keadaan bisa berubah bila harga mulai turun.

Kami akan terus memantau kecenderungan terhadap

green energy, juga kemungkinan diversifikasi ke

komoditas lain seperti jarak pagar, sehingga kami siap

bila ada kesempatan.

Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi telah

mengalami perubahan susunan secara komprehensif

sejak laporan kami terakhir, dengan bergabungnya

anggota Direksi dari pihak pemegang saham baru. Kami

menyambut baik keahlian mereka dan berharap untuk

memetik keuntungan dalam berbagi pengalaman sambil

melangkah ke depan.

Dengan pengalaman operasional yang

berkesinambungan selama lebih dari 100 tahun, dan

sebagai perusahaan perkebunan kedua terbesar yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Lonsum memiliki

keunggulan sebagai produsen karet, kakao, dan kelapa

sawit. Kami menganggap pengalaman dan keberhasilan

yang sudah dicapai sebagai modal dasar utama

pembangunan yang tak ternilai harganya. Meskipun

demikian kami akan terus berupaya meningkatkan

dan berinovasi untuk mempertahankan pertumbuhan

Lonsum yang berkesinambungan di abad ke-21 dengan

dukungan dari semua pemangku kepentingan.

Susanto Suwarto

President Commissioner Presiden Komisaris

Page 16: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

12 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Yohannes Hardian Purawimala

CommissionerKomisaris

Benny Setiawan Santoso

CommissionerKomisaris

Raden Fofo Sariaatmadja

Vice President Commissioner Wakil Presiden Komisaris

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Page 17: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 13

Rachmat Soebiapradja

Independent CommissionerKomisaris Independen

Tengku Alwin Aziz

Independent CommissionerKomisaris Independen

Page 18: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

14 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Sambutan Direksi Message from the Board of Directors

Eddy Kusnadi Sariaatmadja

President Director Presiden Direktur

Page 19: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 15

We are in a global commodity business.

We are experiencing historically high prices.

We are, first and foremost, farmers and millers.

We have some 12,700 permanent staff and employees,

and many thousands more casual workers.

Obvious, yes, but these simple reminders are important

drivers of our performance and strategy.

The agri-commodities market is cyclical in nature, as

is agriculture. Unfortunately, the peak points of the

growth cycle and the price cycle do not always coincide.

A relative lack of investment in land preparation prior to

2005 meant that in 2007 we were unable to maximise

the opportunities provided by the current price boom.

We do, however, have a considerable amount of land

in South Sumatra and East Kalimantan that is immature

or under preparation, which — given that it takes three

to four years to produce mature, fruit-yielding trees —

bodes well for our income streams in the next few years.

Our immature area for oil palm (16,783 ha) represents

24% of our total planted palm oil estates, while for

rubber, the immature area (3,048 ha) represents 18%

of our total planted rubber estates. As a result, we also

have a relatively young tree population with an average

age of 10 years for our nucleus oil palm plantations.

Whilst we are experiencing strong commodity prices

across our crops, we must invest: in the continuing

development of better seed and agronomy practices,

in improving inefficient infrastructure resulting from

underinvestment in years gone by, and in growing

our farming business, albeit in an environmentally

and socially sustainable way. All of these factors will

contribute to us reducing our unit costs, which is a

high priority of the management team. We underspent

our capital expenditure budget in 2007, but have a

Kami berusaha dalam bidang komoditas global.

Kami menikmati harga tertinggi dalam sejarah .

Pada dasarnya, kami adalah petani dan pengolah.

Kami memiliki 12.700 staf dan karyawan tetap, dan

ribuan pekerja harian lepas.

Tentu saja hal-hal tersebut di atas merupakan pemacu

kinerja dan strategi perusahaan.

Pasar komoditas pertanian memiliki siklus yang bersifat

alami, seperti pertanian itu sendiri. Sayangnya, titik

puncak siklus pertumbuhan dan harga tidak selalu

terjadi pada waktu yang bersamaan. Kurangnya

investasi dalam mempersiapkan lahan untuk ditanam

sebelum tahun 2005 mengakibatkan perusahaan tidak

dapat memaksimalkan kesempatan pada saat adanya

kenaikan harga yang signifikan pada tahun 2007.

Perlu diketahui bahwa kami telah memiliki sejumlah

lahan di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur yang

belum menghasilkan ataupun sedang dalam persiapan.

Tanaman tersebut diperkirakan akan menjadi tanaman

yang menghasilkan dalam waktu tiga sampai empat

tahun ke depan. Buah yang dihasilkan akan merupakan

arus pemasukan uang bagi perusahaan untuk masa

yang akan datang. Tanaman kelapa sawit yang belum

menghasilkan seluas 16.783 hektar, mewakili 24% dari

total area tanam kelapa sawit. Sedangkan karet yang

belum menghasilkan seluas 3.048 hektar, mewakili

18% dari total areal tanam karet. Oleh karena itu, saat

ini kami memiliki kebun inti kelapa sawit dengan umur

tanaman rata-rata 10 tahun.

Di saat kami menikmati harga komoditas yang

t inggi , kami juga harus berinvestasi dalam: usaha

pengembangan kualitas benih dan teknik bercocok

tanam secara berkesinambungan, peningkatan

infrastruktur yang tidak tepat guna karena kurangnya

investasi pada tahun sebelumnya, pengembangan

bisnis yang harmonis dan ramah lingkungan secara

berkelanjutan. Faktor-faktor ini akan memberi kontribusi

untuk penekanan biaya per unit, yang merupakan

prioritas penting bagi manajemen. Belanja modal pada

Page 20: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

16 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

more aggressive capital expenditure plan in 2008,

with particular focus on research, land compensation,

planting, milling facilities, housing, roads and water

infrastructure. We expect to spend up to USD 100

million on capital programs in 2008.

We must focus on our farming activities, and on

making our farming units as efficient as possible

through management practice and technology (both

breeding and agronomy). We believe that the sharing of

experience between Lonsum and our new shareholder,

Indo Agri, along with benchmarking of our costs, will

provide a strong framework for the improvement of our

cost structure and operations. This is the only way to

keep the business strong through commodity cycles.

We will also continue to drive environmental and social

sustainability through a range of initiatives linked to our

pursuit of ISO 14001 and the production of Certified

Sustainable Palm Oil (CSPO) produced in adherence to

the rigorous Principles and Criteria set by the Roundtable

for Sustainable Palm Oil (RSPO).

Lonsum is fortunate to

be backed up by a highly

competent and experienced

workforce that is focused

on achieving the Company’s

objectives. We are committed

to recruiting, training and

rewarding talented people

with very competitive benefits,

remuneration and career

development opportunities.

tahun 2007 masih di bawah anggaran, namun untuk

tahun 2008 akan lebih agresif dan fokus pada penelitian,

ganti rugi lahan, penanaman, pabrik, perumahan, jalan,

dan sarana air bersih. Untuk belanja modal tahun 2008

dianggarkan sebesar USD 100 juta.

Aktivitas kami tetap fokus pada usaha perkebunan,

dan secara terus menerus berusaha seefisien mungkin

melalui manajemen dan teknologi yang dikuasai (dalam

bidang pembibitan dan penanaman). Kami yakin bahwa

tukar-menukar pengalaman yang dimiliki, antara Lonsum

dan Indo Agri sebagai pemegang saham baru, yang

secara bersama-sama menjadikan biaya sebagai tolok

ukur, akan memperkuat kerangka dasar perusahaan

dalam segi struktur biaya dan pengelolaan perusahaan.

Ini merupakan satu-satunya cara untuk mempertahankan

kekuatan bisnis melalui siklus komoditas. Kami secara

terus menerus berusaha memberikan dukungan

terhadap lingkungan dan kehidupan sosial secara

berkesinambungan melalui berbagai inisiatif yang

berhubungan dengan pencapaian ISO 14001 dan CSPO

yang diperoleh melalui cara produksi yang memenuhi

Prinsip dan Kriteria ketat yang diterapkan oleh RSPO.

Page 21: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 17

We must focus on our people. Lonsum is fortunate to

be backed up by a highly competent and experienced

workforce that is focused on achieving the Company’s

objectives. We are committed to recruiting, training

and rewarding talented people with very competitive

benefits, remuneration and career development

opportunities. However, we also expect high levels of

loyalty and integrity in return.

Our success relies on the experience and the integrity

of our people, the knowledge sharing from 100 years

of agricultural practice and their commitment to

executing our business plans. We need to invest in

their continued development and we need to grow to

create opportunities for them. Ensuring a sufficient

supply of skilled labour as we scale up planting over the

next few years, however, is a significant challenge for

the Company.

In terms of our financial performance in 2007, profits and

cash flow were buoyed by commodities prices. Earnings

before interest, tax, depreciation and amortisation

(EBITDA) reached Rp 1,008 billion at a 34.8% margin,

and net income increased to Rp 564 billion at a 19.5%

margin. Adjusting for provisions for plasma receivables

and land advances (a total of Rp 62 billion), net income

grew to Rp 626 billion at a margin of 21.6%.

Our 2007 production performance was not so strong.

Total CPO production increased by 3% to 350,637

tonnes, rubber production increased by 17% at

31,234 tonnes, and tea production was up 12% to

1,243 tonnes, but cocoa production declined to 2,507

tonnes as we deliberately reduced our planted area for

conversion to oil palm. Productivity was down and there

was little volume growth from immature plants moving

into maturity (only 3,986 ha of oil palm and insignificant

additional rubber) to make up for the lower than expected

yields. The biggest increase in production units came

from our seed business, which achieved growth of 25%

to produce 19.8 million seeds.

Sumber daya manusia menjadi fokus utama kami.

Lonsum diuntungkan dengan karyawan profesional

yang terampil dan berpengalaman serta fokus pada

pencapaian tujuan Perseroan. Kami berkomitmen

untuk merekrut, melatih, dan menghargai karyawan

yang berbakat dengan fasilitas yang bersaing berupa

remunerasi dan kesempatan pengembangan karir.

Sebagai imbal baliknya, kami mengharapkan loyalitas

dan integritas yang tinggi terhadap Perseroan.

Kesuksesan kami bergantung pada pengalaman dan

integritas karyawan, pengetahuan yang dimiliki lebih

dari 100 tahun dalam mengelola usaha perkebunan, dan

komitmen untuk menjalankan rencana bisnis dengan

benar. Kami terus mengembangkan potensi karyawan

secara berkelanjutan dan menciptakan peluang untuk

kemajuan mereka melalui pertumbuhan perusahaan.

Merupakan suatu tantangan bagi Perseroan di tahun

mendatang untuk memastikan keberadaan karyawan

terampil yang siap untuk mendukung pengembangan

program penanaman.

Kinerja keuangan tahun 2007 menunjukkan peningkatan

laba dan arus kas yang membaik sebagai akibat dari harga

komoditas. EBITDA mencapai Rp 1.008 miliar dengan

margin 34,8% dan laba bersih meningkat menjadi Rp

564 miliar dengan margin 19,5%. Bila diperhitungkan

dengan cadangan piutang plasma dan uang muka tanah

(sebesar Rp 62 miliar), maka laba bersih menjadi Rp 626

miliar, atau 21,6%.

Kinerja produksi 2007 tidak begitu baik. Total produksi

minyak sawit naik 3% menjadi 350.637 ton, produksi

karet naik 17% menjadi 31.234 ton, dan produksi teh

naik 12% menjadi 1.243 ton, namun produksi kakao

turun menjadi 2.507 ton karena kami mengurangi

areal tanaman untuk dikonversikan menjadi kelapa

sawit. Produktivitas turun, meskipun terdapat sedikit

peningkatan tanaman belum menghasilkan menjadi

tanaman menghasilkan (3.986 hektar kelapa sawit dan

jumlah yang tidak signifikan untuk karet) tetapi belum

bisa menutupi hasil produksi yang rendah di tahun ini.

Kenaikan terbesar dari unit produksi berasal dari bisnis

bibit, yang mencapai pertumbuhan 25%, yaitu 19,8 juta

bibit.

Page 22: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

18 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

We must focus on our

farming activities, and

on making our farming

units as efficient as

possible through

management practice

and technology (both

breeding and agronomy).

Page 23: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 19

Rata-rata TBS yang dihasilkan untuk kebun yang ada

di Sumatera Utara turun menjadi 23,2 ton/hektar. Akan

tetapi, rendemen minyak sawit lebih tinggi dibandingkan

dengan tahun 2006. Minyak sawit yang dihasilkan

mencapai 5,6 ton per hektar, sama dengan hasil yang

dicapai tahun 2006. Kami yakin bahwa Lonsum masih

bisa terus meningkatkan hasil rendemen yang tinggi

dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya.

Kebun inti di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur

menghasilkan TBS lebih rendah dari tahun 2006, yaitu

sebesar 16,3 ton/hektar. Penurunan ini diakibatkan

oleh: musim panas yang cukup panjang di tahun 2006,

curah hujan yang tinggi di triwulan akhir tahun 2007

(mengakibatkan gangguan pada sarana transportasi TBS

dan jadwal rotasi panen), dan adanya sengketa lahan.

Akibat tidak adanya pabrik kelapa sawit milik sendiri di

Kalimantan Timur, maka produksi TBS yang dihasilkan

pada saat panen puncak tidak dapat diserap seluruhnya

oleh pabrik pihak ketiga yang membeli TBS. Produksi

yang tidak dapat diserap sebesar 30%. Sebagai

akibat panjangnya rotasi panen, maka rendemen yang

dihasilkan juga turun menjadi 22,9%. Akan tetapi secara

keseluruhan hasil produksi minyak sawit meningkat

karena adanya peningkatan volume TBS dari plasma

sebesar 15.000 ton (3,3%) dibandingkan dengan tahun

2006.

Penerapan strategi bisnis kelapa sawit yang tepat guna

di dua lokasi seperti tersebut di atas merupakan kunci

sukses bagi Lonsum. Bilamana keduanya berhasil

dengan baik, maka akan memberikan manfaat ekonomi

yang signifikan bagi Perseroan.

Di Sumatera Selatan kami harus memperbaiki komposisi

areal kebun inti dan plasma. Saat ini kami memiliki

30.275 hektar inti dan 31.442 hektar plasma kelapa

sawit. Komposisi tersebut secara rasio terlalu rendah.

Kami memberikan perhatian khusus terhadap masalah

ini melalui penyelesaian program penanaman di areal

HGU dan Ijin Lokasi di Sumatera Selatan. Peningkatan

volume TBS kebun inti di Sumatera Selatan akan

berdampak positif pada margin operasional.

Kami perlu segera menyelesaikan program penanaman

di Kalimantan Timur dalam hubungannya dengan

penetapan kapasitas pabrik pengolahan minyak

From our established estates in North Sumatra our

average achieved fresh fruit bunches (FFB) yield per

hectare was slightly down at 23.2 tonnes. The overall

oil extraction rate, however, was slightly higher than in

2006, resulting in a CPO yield of 5.6 tonnes per hectare,

the same as 2006. We believe that Lonsum continues

to achieve relatively high oil extraction rates compared

to our industry peers.

In South Sumatra and East Kalimantan our nucleus

FFB yields were lower than in 2006 at 16.3 tonnes

per hectare. The residual impact of drought in 2006

(impacting plant yields), and ironically, the heavy

rainfall in the last quarter of 2007 (causing adverse

road conditions, which impacted both the harvesting

rounds and FFB transport), combined with land disputes

to contribute to the yield decline. In East Kalimantan,

the declared yields were further disadvantaged, with

some 30% of FFB being left uncounted in the field as

a result of an absence of third party milling capacity in

the area during peak season. CPO extraction rates were

also slightly down at 22.9%, caused by the extended

harvest rounds. However, overall CPO production was

higher due to an increase in plasma FFB of 15,000

tonnes (3.3%) over 2006.

These critical locations are the focus of the two

key strategies for Lonsum’s oil palm business, the

successful implementation of which represents a very

significant economic opportunity for the Company.

In South Sumatra we must improve the mix of nucleus

and plasma. We currently have 30,275 ha of nucleus

and 31,442 ha of plasma oil palm, which is a very low

nucleus/plasma ratio. We are addressing this issue

through focused attention on completing the planting

of our HGU and Ijin Lokasi in South Sumatra. Increasing

the FFB tonnage from nucleus estates in South Sumatra

will have a positive impact on our operating margins.

In East Kalimantan we need to build out the plantations

in conjunction with establishing CPO milling capacity.

Currently we receive no milling margin in East

Page 24: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

20 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

4

sawit. Saat ini kami belum mendapatkan keuntungan

dari pengolahan TBS, karena semua TBS dijual ke

pabrik pengolahan pihak ketiga. Hilangnya buah dan

tingginya biaya transportasi juga berdampak negatif

pada keuntungan Perseroan. Oleh sebab itu, kami

telah merencanakan pembangunan pabrik dengan

kapasitas 45 ton/jam yang terletak di sekitar kebun dan

mempercepat akuisisi lahan yang berada di dalam areal

HGU. Tujuan kami memiliki perkebunan yang terintegrasi

paling lambat kuartal kedua tahun 2009.

Keunggulan Perseroan dalam budidaya karet merupakan

nilai tambah di tengah meningkatnya permintaan akan

karet alam. Dalam tiga sampai empat tahun terakhir,

produksi karet menunjukkan kecenderungan yang

terus meningkat. Dapat dikatakan bahwa hasil ini

merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia.

Secara berkesinambungan, karet memberikan

kontribusi yang besar bagi keuntungan Perseroan.

Namun demikian, mengingat harga minyak sawit yang

tinggi dan waktu yang dibutuhkan tanaman kelapa

sawit untuk menghasilkan lebih singkat dibandingkan

dengan karet, maka tanaman kelapa sawit memberikan

nilai tambah yang lebih besar. Oleh karena itu,

penanaman karet hanya dilakukan pada kondisi lahan

dan iklim tertentu dimana karet lebih menguntungkan

dibandingkan dengan kelapa sawit. Pada tahun 2007,

kami membuka lahan karet baru di Cengal, Sumatera

Selatan. Kami juga membangun pabrik pengolahannya

untuk mendapatkan margin dari proses pengolahan

karet tersebut. Diperkirakan pembangunan pabrik karet

yang berkapasitas 340 ton/bulan untuk kualitas utama

rubber sheet dan 4 ton/jam untuk crumb rubber dapat

diselesaikan pada bulan Juni 2008.

Setelah usaha yang berkelanjutan dan intensif guna

membasmi hama di beberapa kebun kakao di Sumatera

Utara, maka pada tahun 2007 kami menyimpulkan

bahwa tidak layak lagi untuk melanjutkan produksi dalam

skala yang sama, dan mulai mengganti sebagian areal

ini dengan kelapa sawit. Sebagian besar produksi kakao

kami berasal dari kebun di Jawa Timur, yang merupakan

salah satu produsen kakao dengan yield/hektar tertinggi

dan mutu terbaik di dunia. Kami memanfaatkan

tenaga ahli terbaik melalui kerjasama dengan berbagai

perusahaan yang memiliki reputasi internasional guna

memastikan areal perkebunan bebas hama.

Kalimantan as we sell all FFB production to third party

millers, but the fruit loss and expensive transport costs

impact profitability. We have therefore initiated the

construction of a 45 tonnes/hour mill next to our estates

and are increasing our land acquisition program within

our HGU. Our goal is to have a fully integrated estate by

the end of the second quarter of 2009.

The Company’s large footprint in rubber is a distinct

advantage in the current environment, when demand

for natural rubber is booming. Over the last three to

four years we have seen a persistent upward trend in

yields to the point where we believe they are among

the highest in the country, and rubber has continued to

make a solid contribution to the Company’s profitability.

However, while CPO prices remain at such a high level,

and given the shorter cycle of oil palm to maturity, there

is currently greater value to be derived from growing oil

palm. We have therefore sought to concentrate rubber

in areas where soil and climate conditions for this crop

are more advantageous than for oil palm. In 2007 we

made additional investment in new rubber areas in

Cengal, South Sumatra where we have also invested in

a new processing facility to capture processing margin.

Construction should be completed in June 2008, with

processing capacity of 340 tonnes/month for high grade

sheet rubber and 4 tonnes/hour for crumb rubber.

After prolonged and intensive efforts to control

persistent pests in some of our North Sumatra cocoa

estates, in 2007 we concluded that it was no longer

feasible to continue production at the same scale, and

began to convert part of those holdings to oil palm. The

bulk of our cocoa production is now derived from our

East Java estate, which has been one of the highest

yielding producers of high quality cocoa in the world.

We are harnessing the best available expertise through

linking to companies worldwide to ensure that this

plantation remains pest-free.

Page 25: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 21

Our tea business managed to increase production during

the year. However, sales lagged and operating margins

were below expectations. We are expecting improved

performance from this business in 2008.

Escalating oil prices continued to put pressure on

costs during the year, a situation we expect to persist

over the next year at least. One significant impact has

been to drive up our fertiliser costs, as urea is derived

from petroleum-based raw materials. While we have

relatively little scope to adjust this component of our

cost structure, since fertilizer application determines

yields for several years ahead, we will be looking at

other options for reducing costs per hectare and per

tonne of FFB.

Lonsum’s land rights currently comprise 169,256 ha, of

which nearly 90,000 ha are planted and 6,700 ha are

under preparation. Not all the balance of the land will

be available for planting crops, including 12,751 ha of

land classified as high conservation value forest (HCVF).

However, we are expecting to develop an additional

25,000 ha from our existing land rights in the next two

years. Lonsum is continuously seeking to acquire more

blocks of land that can be developed into plantations in

a sustainable way, without endangering biodiversity or

threatening high value forests. A critical issue will be

the availability of suitable land. Nevertheless, under the

Company’s new growth-centric ownership, the will to

achieve this is there.

Usaha perkebunan teh kami berhasil meningkatkan

produksi sepanjang tahun 2007. Namun, penjualan dan

margin operasional masih di bawah target dari yang

diharapkan. Kami mengharapkan peningkatan kinerja

pada tahun 2008.

Peningkatan harga minyak mentah terus memberikan

tekanan pada biaya sepanjang tahun. Perkiraan kami

situasi ini akan terus berlanjut paling tidak sampai akhir

tahun depan. Salah satu dampak signifikan adalah

naiknya harga pupuk, khususnya urea yang dihasilkan

dari bahan baku minyak. Kami memiliki ruang terbatas

untuk menyesuaikan komponen biaya ini terhadap

struktur biaya. Penggunaan pupuk menentukan hasil

panen untuk beberapa tahun mendatang. Kami akan

mencari alternatif lain untuk mengurangi biaya TBS per

hektar dan per ton.

Lonsum memiliki hak atas tanah seluas 169.256 hektar,

yang terdiri dari hampir 90.000 hektar sudah ditanami

dan 6.700 hektar sedang dalam persiapan. Tidak semua

dari sisa areal tersebut bisa ditanami, termasuk areal

seluas 12.751 hektar yang diklasifikasikan sebagai

hutan bernilai konservasi tinggi (HCVF). Namun

demikian kami berharap dalam dua tahun ke depan

dapat mengembangkan tambahan seluas 25.000 hektar

dari hak atas tanah yang sudah ada. Lonsum akan terus

mengakuisisi lahan yang dapat dikembangkan menjadi

perkebunan, tanpa merusak keanekaragaman hayati dan

HCVF. Kendala utama adalah ketersediaan lahan yang

cocok untuk dimanfaatkan sebagai perkebunan. Dengan

kepemilikan baru yang fokus pada pertumbuhan, tujuan

ini akan dapat dicapai.

Our tea business

managed

to increase

production

during the year.

Page 26: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

22 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Investing in research

to deliver long-term

growth from our seed

business will be another

priority.

Page 27: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 23

Investing in research to deliver long-term growth from

our seed business will be another priority. Lonsum

established its first palm oil seed breeding programme

more than 20 years ago. By combining our agricultural

experience with scientific expertise from world class

research institutes, Lonsum is now a leading industry

brand for high quality, high yielding seeds. A significant

percentage of Lonsum’s seed is sold to third parties: in

2007 we sold 17.2 million seeds out of a total production

of 19.8 million. In future we will be exploring the viability

of leveraging this technical expertise into the seeds of

other plant species.

The outlook for our business over the coming year will,

of course, be influenced by commodity prices and the

economic climate. We expect soft commodity prices to

stay firm, albeit fluctuating, during 2008. The CPO price

should continue to be supported by strong underlying

demand from China and India and well-supported by

soybean prices, notwithstanding an expected increase

in soybean planting acreage. We do not expect

renewable energy demand to be a significant market

driver of CPO at current prices, with many plants put on

care and maintenance. The outlook for rubber prices is

also firm, with key market drivers being crude oil, gold

and copper prices remaining high. However, rubber has

traditionally been a volatile commodity. We are probably

more concerned with the potential operating cost

impact of continuing inflation in energy and food prices

than a large fall in CPO and rubber prices during 2008.

The subprime crisis has not significantly impacted our

business, although it has no doubt changed the cost

of financing for most businesses. Whilst we have a

significant capital program and aspirations to grow

our business, we are currently very liquid, with cash

of over USD 60 million and undrawn bank facilities of

USD 45 million, supported by strong cash flows from

operations.

Prioritas lainnya adalah melakukan investasi dalam

usaha penelitian di bidang pengembangan bibit unggul

secara berkelanjutan. Lebih dari dua puluh tahun

yang lalu, untuk pertama kalinya Lonsum membuat

program pengembangan bibit kelapa sawit. Dengan

menggabungkan pengalaman di bidang perkebunan dan

keahlian penelitian dari lembaga penelitian terkemuka,

saat ini Lonsum dikenal sebagai penghasil bibit

berkualitas dan berproduksi tinggi. Persentase penjualan

bibit Lonsum kepada pihak ketiga cukup signifikan, yaitu

17,2 juta bibit dari total produksi 19,8 juta. Selanjutnya,

di masa mendatang, kami akan meneliti kemungkinan

pengembangan bibit dari jenis tanaman lainnya.

Proyeksi bisnis untuk tahun mendatang tentunya akan

dipengaruhi oleh harga komoditas dan situasi ekonomi.

Kami mengharapkan harga soft commodity yang stabil

pada tahun 2008, meskipun kenyataannya berfluktuasi.

Harga minyak sawit akan terus didukung oleh permintaan

yang kuat dari Cina dan India, serta ditopang oleh harga

kedelai, meskipun hal ini akan diikuti dengan meluasnya

lahan tanaman kedelai. Kami tidak mengharapkan

besarnya permintaan dari produsen energi alternatif

sebagai pendorong harga minyak sawit seperti yang

terjadi saat ini, mengingat banyaknya tanaman dan

pabrik yang perlu diperhatikan dan dipelihara. Proyeksi

harga karet diperkirakan stabil. Pendorong harga pasar

utama adalah tetap tingginya harga minyak mentah,

emas, dan tembaga. Namun sejak dahulu karet dikenal

sebagai komoditas yang sangat fluktuatif. Kami memberi

perhatian khusus terhadap pengaruh dari beban usaha

yang diakibatkan oleh inflasi pada harga sumber energi

dan bahan makanan, dibandingkan terhadap turunnya

harga minyak sawit dan karet di tahun 2008.

Krisis subprime yang terjadi tidak memberikan dampak

yang signifikan terhadap bisnis kami, walaupun demikian

tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini telah mengubah

struktur pembiayaan bagi sebagian besar bisnis lainnya.

Kami memiliki program pembelanjaan barang modal

untuk pengembangan bisnis. Saat ini kami mempunyai

dana likuid lebih dari USD 60 juta dan fasilitas pinjaman

bank USD 45 juta yang belum dicairkan. Hal ini didukung

oleh kuatnya arus kas yang berasal dari kegiatan

operasional.

Page 28: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

24 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Diberlakukannya Pungutan Ekspor (PE) CPO secara

progresif oleh Pemerintah Indonesia saat ini, merupakan

suatu tantangan terbesar bagi kami. Kami memahami

maksud dan tujuannya, namun struktur pajak tersebut

cenderung menyebabkan berkurangnya fleksibilitas

strategi penjualan bagi produsen kelapa sawit di

Indonesia. Dengan demikian, penjualan forward menjadi

lebih sulit. Konsekuensinya, Lonsum menjual sebagian

besar produksi minyak sawitnya secara spot.

Beberapa tahun terakhir, kami mencapai kemajuan

substansial dalam menciptakan sarana dan prasarana

guna memastikan bahwa bisnis Perseroan dilakukan

secara transparan, bertanggungjawab, adil, dan

akuntabel. Tahun ini pemegang saham telah menyetujui

sejumlah perubahan dalam Anggaran Dasar Perseroan

yang lebih memperkuat tata kelola perusahaan. Kami

juga secara berkelanjutan memperkuat fungsi internal

audit perusahaan agar konsisten dengan mandat dari

pemegang saham mayoritas.

The introduction of progressive export tax for CPO

by the Indonesian Government presents the most

significant challenge at present. Whilst we understand

the intent, the structure of the tax means that Indonesian

palm oil producers tend to have less flexibility in terms

of selling strategy, as it is very difficult to sell forward.

As a result, Lonsum is selling most of its current CPO

production on a spot basis.

In recent years substantial progress has been made

towards creating the tools and infrastructure to

ensure that the Company’s business is conducted in a

transparent, responsible, fair and accountable manner.

The shareholders this year approved a number of

changes in Lonsum’s Articles of Association which

have further strengthened governance. Moreover, we

have continued to strengthen the Company’s internal

audit function, which is consistent with the very strong

internal audit mandate of our majority shareholder.

The Company’s large

footprint in rubber is

a distinct advantage

in the current

environment, when

demand for natural

rubber is booming.

Page 29: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 25

While there are considerable advantages having, as a

major shareholder, a participant in the same industry, it

does demand heightened vigilance over the transparency

and openness of all our transactions. We are confident,

however, that we have sufficiently robust mechanisms

in place to prevent any conflicts of interest. As an

example, we have established a market mechanism to

set prices for our CPO sales to our parent that is based

on external references. We also have procedures in

place to ensure that all related-party transactions are

fully disclosed and conducted on an arm’s length basis.

As we close this year of transition for the Company,

we would like to thank our shareholders, employees,

customers, business partners and other stakeholders

for their continued confidence in Lonsum. We look

forward to your support over the next year in our

endeavour to add shareholder value through profitable

and sustainable growth.

Memiliki pemegang saham mayoritas yang bergerak di

industri yang sama memberikan banyak keuntungan,

namun hal ini menuntut keterbukaan atas semua

transaksi. Walaupun demikian, kami memiliki

mekanisme yang baik guna mencegah terjadinya

benturan kepentingan. Sebagai contoh, kami memiliki

mekanisme penjualan minyak sawit kepada perusahaan

induk yang didasari oleh harga pasar yang berlaku.

Kami juga mempunyai prosedur baku guna memastikan

bahwa seluruh transaksi yang terkait dengan hubungan

istimewa dilakukan secara terbuka dan wajar sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Kami menutup tahun transisi ini dengan mengucapkan

terima kasih kepada para pemegang saham, karyawan,

pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan

lainnya atas kepercayaan yang berkelanjutan terhadap

Lonsum. Kami selalu mengharapkan dukungan dari semua

pihak di tahun mendatang dalam usaha meningkatkan

nilai tambah pemegang saham melalui pertumbuhan

yang menguntungkan dan berkesinambungan.

Eddy Kusnadi Sariaatmadja

President Director Presiden Direktur

Page 30: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

26 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Tjhie Tje Fie

DirectorDirektur

Jay Geoffrey Wacher

DirectorDirektur

Joefly Joesoef Bahroeny

DirectorDirektur

Dewan DireksiBoard of Directors

Page 31: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 27

Mark Wakeford

DirectorDirektur

Bryan John Dyer

Director Direktur

Paulus Moleonoto

DirectorDirektur

Page 32: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

28 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Page 33: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 29

Production And Revenues

Total sales revenue grew 35% from Rp 2.148 trillion in

2006 to Rp 2.900 trillion in 2007.

Revenues from palm products (including CPO and palm

kernel) were up from Rp 1,496.1 billion in 2006 to Rp

2,182.1 billion in 2007 (45.8% growth), of which 23.4%

was from exports. For CPO, this growth was largely

price driven. Whilst CPO production increased by 3.1%

over 2007 to 350,637 tonnes, CPO sales volumes were

lower than 2006 at 332,995 tonnes. This was a result of

adverse weather in South Sumatra in the last quarter,

which interrupted CPO distribution for collection by

customers, and also resulted in higher Free Fatty Acid

(FFA), requiring additional blending of some of the oil.

Produksi Dan Penghasilan

Total penjualan tahun 2007 meningkat sebesar 35%

dari tahun 2006, yakni Rp 2,148 triliun menjadi Rp 2,900

triliun.

Penghasilan dari produk sawit (termasuk minyak dan

inti sawit) meningkat dari Rp 1.496,1 miliar pada tahun

2006 menjadi Rp 2.182,1 miliar pada tahun 2007

(pertumbuhan 45,8%) di mana 23,4% dari jumlah ini

berasal dari ekspor. Untuk minyak sawit, pertumbuhan

ini sebagian besar didorong oleh kenaikan harga. Pada

tahun 2007, produksi minyak sawit naik sebesar 3,1%

menjadi 350.637 ton, dengan volume penjualan 332.995

ton, lebih rendah dibandingkan tahun 2006. Pada

kuartal terakhir, cuaca buruk yang melanda Sumatera

Selatan mengganggu pengiriman minyak sawit kepada

pelanggan, dan hal ini juga menyebabkan tingginya

tingkat keasaman, sehingga diperlukan pengolahan

minyak lebih lanjut.

Tinjauan operasional dan finansialOperational and Financial reviews

2003 2004 2005 2006 2007

996.5

1,288.41,342.5

1,496.1

2,182.1

Palm Product Sales Revenue (Rp Billion)Penjualan Produk Sawit (Rp Miliar)

2003 2004 2005 2006 2007

1,256.8

1,653.31,832.9

2,148.4

2,900.8

Net Sales (Rp Billion)Penjualan Bersih (Rp Miliar)

Page 34: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

30 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

2003 2004 2005 2006 2007

23.024.4

23.9 23.3 23.5

Oil Extraction Rate (%)Rendemen Minyak Sawit (%)

2003 20042003 2005 20062005 2006 20072006 20072007 2003 2004 2005 2006 2007

166.7

245.2

314.0

478.6

529.3

Rubber Sales Revenue (Rp Billion)Penjualan Karet (Rp Miliar)

However, the Company achieved a 64.7% increase

in local sales at an average of Rp 5,832 per kilogram,

and a 40.2% increase in export sales at an average of

Rp 4,980 per kilogram net of export tax. The average

export sales price was lower than the average local

price because forward sales fixed in late 2006 and early

2007 achieved a lower price than local spot sales over

the year, and were mostly export-based. Palm kernel

prices were 54.4% higher in 2007.

Whilst an additional 39,000 tonnes of FFB was processed

during 2007, the yields in North Sumatra, South Sumatra

and East Kalimantan were slightly lower than 2006, with

an average yield of 20.2 tonnes in 2007 compared to

20.8 tonnes in 2006. Weather took its toll again, with

yields reflecting both the previous year’s drought and

less than optimal harvesting rounds from very heavy

rainfall in South Sumatra. We were also not immune

to land disputes, which prevented access to certain

estates and therefore FFB at various times during the

year. In East Kalimantan some 30% of FFB was left on

the field because of there being no third party factory

available to mill the crop in peak season.

FFB in North Sumatra and South Sumatra is processed

into CPO. The FFB produced in East Kalimantan is being

sold to third party processors until such time as we

complete construction of a new mill with a capacity of

45 tonnes/hour. There were no other third party sales

of FFB.

Akan tetapi, Perseroan mencapai peningkatan 64,7%

pada penjualan lokal dengan rata-rata Rp 5.832 per kg,

dan peningkatan 40,2% pada penjualan ekspor dengan

rata-rata Rp 4.980 per kg setelah pungutan ekspor. Harga

rata-rata penjualan ekspor lebih rendah dari penjualan

lokal karena harga penjualan forward yang ditentukan

pada akhir tahun 2006 dan awal tahun 2007 lebih rendah

dibandingkan harga penjualan lokal dan sebagian besar

ekspor. Harga inti sawit lebih tinggi 54,4% pada tahun

2007.

Meskipun TBS yang diolah pada tahun 2007 meningkat

sebesar 39.000 ton, namun yield/hektar di Sumatera

Utara (SU), Sumatera Selatan (SS) dan Kalimantan Timur

(KT) lebih rendah dibandingkan tahun 2006, dengan rata-

rata 20,2 ton pada tahun 2007 dan 20,8 ton pada tahun

2006. Kondisi kekeringan tahun yang lalu dan tingginya

curah hujan di SS menjadi dua hal penting penyebab

rendahnya hasil panen. Kami juga tidak terbebas dari

sengketa lahan yang menutup akses ke kebun-kebun

tertentu, sehingga TBS tidak dapat di panen. Di KT,

kira-kira 30% TBS tidak terangkut karena belum adanya

pabrik untuk mengolah TBS pada saat musim panen

puncak.

TBS di SU dan SS diolah menjadi minyak sawit. TBS yang

dihasilkan di Kalimantan Timur dijual ke pihak ketiga,

dan keadaan ini akan terus berlangsung sampai dengan

pabrik berkapasitas 45 ton/jam selesai dibangun. Selain

itu, Lonsum tidak melakukan penjualan TBS kepada

pihak ketiga.

Page 35: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 31

22.3

4.4

3.7

69.6

Financial Year 2006 Sales Mix (%)Bauran Penjualan Tahun 2006 (%)

Palm Products / Produk Sawit

Rubber / Karet

Seed / Benih

Other Crops / Produk Lainnya

Financial Year 2007 Sales Mix (%)Bauran Penjualan Tahun 2007 (%)

18.3

4.8

1.8

75.2

4.8

1.8

Oil Extraction Rates (OER) improved from 2006 in the

North Sumatra mills, with the Company achieving 24.1%,

but extraction rates were slightly lower in South Sumatra

at 22.9%. The quality of the plasma fruits impacted the

oil extraction rates in South Sumatra. Kernel Extraction

Rates (KER) were also higher in North Sumatra in 2007

at 6.2%, but were flat in South Sumatra at 4.6%. We

are continuously seeking to improve our extraction

rates, as any improvement generally translates straight

through to profit. Although these extraction rates are

below 2006 rates, we believe they compare well with

industry peers.

Revenues from rubber increased by 10.6% from

Rp 478.6 billion to Rp 529.3 billion, of which 69.8%

was derived from exports. The increase in rubber

sales was attributable to a combination of stronger

pricing and improved yields and volumes. Lonsum

sold 31,391 tonnes of dry rubber equivalent (Cengal

rubber is unprocessed and sold as wet slab), which

was 16% higher than in 2006. Rubber production

yields were higher in all locations, including plasma,

giving an overall improvement from 1.25 tonnes/ha

to 1.45 tonnes/ha. Gains were achieved from better

management, improved security and more aggressive

tree tapping.

Rendemen minyak sawit pada pabrik di SU mencapai

24,1%, meningkat dibandingkan 2006, tetapi rendemen

di SS lebih rendah, yaitu 22,9%. Kualitas TBS plasma

mempengaruhi rendemen di SS. Tingkat ekstraksi inti

sawit juga lebih tinggi di SU pada 2007, yaitu 6,2%,

dibandingkan 4,6% di SS. Kami terus berupaya untuk

meningkatkan rendemen, karena peningkatan tersebut

berpengaruh secara langsung pada keuntungan.

Meskipun rendemen di atas lebih rendah dibandingkan

2006, kami yakin rendemen tersebut sebanding dengan

perusahaan lain dalam industri sejenis.

Penghasi lan dar i karet meningkat 10,6% dar i

Rp 478,6 mi l iar menjadi Rp 529,3 mi l iar, d i

mana 69,8% berasal dari ekspor. Peningkatan dalam

penjualan karet tersebut diakibatkan oleh kombinasi

antara harga yang baik dan peningkatan volume hasil

produksi. Lonsum menjual 31.391 ton karet kering

(Karet dari Cengal tidak diproses, dan dijual sebagai karet

basah), lebih tinggi 16% dibandingkan tahun 2006. Hasil

produksi karet meningkat di semua lokasi, termasuk

plasma, sehingga peningkatan secara keseluruhan dari

1,25 ton/hektar menjadi 1,45 ton/hektar. Keuntungan

tercapai melalui manajemen yang lebih baik, peningkatan

keamanan dan penyadapan pohon yang lebih agresif.

Page 36: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

32 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

2003 2004 2005 2006 2007

867.4

1,119.7

1,300.8

1,596.1

1,810.8

COGS (Rp Billion)Harga Pokok Penjualan (Rp Miliar)

Seed sales increased significantly in 2007 to Rp 138.2

billion, up by 46% on 2006. This was both volume

driven (up 14.3%) and price driven (up 29.8%), with oil

palm seed sales of 17.2 million on production of 19.8

million. Lonsum used 1.76 million seeds for internal

purposes. The improvement in seed production was a

result of improved germination and good pollen yields

from selected male parents.

Other commodities contributed Rp 50.8 billion in sales,

comprising cocoa (Rp 36.8 billion), tea (Rp 11.3 billion),

coconut (Rp 1.7 billion) and coffee (Rp 1 billion).

Cost Of Goods Sold

COGS increased from Rp 1,596.1 billion in 2006 to Rp

1,810.8 billion in 2007, due to higher crop purchases

(up 49.6%), depreciation (up 24.6%), indirect costs

(up 10.5%), upkeep and cultivation costs (up 5.9%)

and harvesting costs (up 5.3%). These increases

were partially offset by an increase of Rp 95 billion in

inventories, relating primarily to the slow movement of

CPO in South Sumatra at the end of 2007.

Penjualan bibit meningkat secara signifikan pada tahun

2007 menjadi Rp 138,2 miliar, naik 46% dibandingkan

tahun 2006. Kenaikan disebabkan oleh volume (naik

14,3%) dan harga (naik 29,8%). Dari 19,8 juta bibit sawit

yang diproduksi, 17,2 juta di antaranya terjual. Lonsum

mengkonsumsi 1,76 juta bibit untuk kebutuhan internal.

Peningkatan produksi bibit ditunjang oleh meningkatnya

penyemaian dan penyerbukan yang baik dari pejantan.

Komoditas lainnya memberikan kontribusi pada

penjualan sebesar Rp 50,8 miliar, yang terdiri dari kakao

(Rp 36,8 miliar), teh (Rp 11,3 miliar), kelapa (Rp 1,7

miliar) dan kopi (Rp 1 miliar).

Harga Pokok Penjualan

HPP meningkat dari Rp 1.596,1 miliar pada tahun 2006

menjadi Rp 1.810,8 miliar pada tahun 2007, disebabkan

oleh naiknya pembelian buah (naik 49,6%), penyusutan

(naik 24,6%), biaya tidak langsung (naik 10,5%), biaya

pemupukan dan pemeliharaan (naik 5,9%) dan biaya

panen (naik 5,3%). Peningkatan HPP diimbangi juga

oleh peningkatan persediaan sebesar Rp 95 miliar

karena lambatnya penjualan minyak sawit di SS pada

akhir tahun 2007.

2003 2004 2005 2006 2007

16.8

43.3

88.795.0

138.6

Seed Sales Revenue (Rp Billion)Penjualan Benih (Rp Miliar)

Page 37: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 33

Crop purchases represent FFB purchases from plasma

farmers, the prices for which are set by the ‘Dinas

Perkebunan’ (Disbun) and are not directly under the

control of the Company. The pricing mechanism is such

that increases in CPO prices flow through to the Disbun

price that is payable to plasma farmers, and hence

reflect the spot price increase in CPO.

Depreciation increased as a result of higher capital

investment in 2007, with investment in fixed assets

(non-planting capital expenditure) of Rp 287.8 billion, up

from Rp 99 billion in 2006.

Indirect costs include office costs, which increased

at their lowest rate in several years. The largest

components of indirect costs are: office costs (rental,

staff, etc.) for Jakarta, Medan, Palembang and the

area manager’s offices in each location; provisions for

pension and bonuses for staff, MRP and DRP workers

and associated taxes; general estate charges (primarily

labour and transport); forwarding charges (transporting

the CPO from mills to bulking stations); research

charges; and plasma expenses. The key drivers of

these costs are the staff costs and fuel charges (for

the transport components). The Board of Directors is

continually reviewing these costs to determine where

efficiencies are available.

The key components of upkeep and cultivation costs

are labour, fertiliser and transport. These costs are

accordingly driven by increases in labour rates and

therefore inflation; fertiliser costs, which have increased

substantially over the last 12 months concurrently with

crude oil prices; and fuel costs.

The most significant cost components of harvesting are

transport (transporting the FFB from the estates to the

mill), followed by labour.

Pembelian buah adalah pembelian TBS dari petani

plasma dengan harga yang ditentukan oleh Dinas

Perkebunan (Disbun) dan tidak dikendalikan oleh

Perseroan. Mekanisme harga dibuat sedemikian rupa

sehingga peningkatan harga minyak sawit berkorelasi

dengan harga Disbun yang ditetapkan dan dibayar kepada

petani plasma. Mekanisme harga ini mencerminkan

pergerakan harga spot minyak sawit.

Peningkatan penyusutan disebabkan adanya

penambahan investasi barang modal pada tahun 2007.

Investasi pada aktiva tetap (pengeluaran untuk belanja

barang modal non-planting) sebesar Rp 287,8 miliar

pada tahun 2007, meningkat dibandingkan Rp 99 miliar

pada tahun 2006.

Biaya tidak langsung mencakup biaya kantor yang

meningkat lebih lambat dalam beberapa tahun terakhir.

Komponen-komponen terbesar dari biaya tidak

langsung adalah: biaya kantor (sewa, staf, dll.) untuk

Jakarta, Medan, dan Palembang, serta kantor-kantor

area manager di masing-masing lokasi; cadangan

dana pensiun dan bonus untuk staf, tenaga kerja

MRP dan DRP dan pajak yang terkait; biaya umum

perkebunan (terutama tenaga kerja dan transportasi);

biaya forwarding (transportasi minyak sawit dari pabrik

ke tangki timbun); biaya penelitian; dan biaya plasma.

Pemicu utama dari biaya-biaya tersebut adalah biaya staf

dan bahan bakar (untuk transportasi). Direksi senantiasa

meninjau kemungkinan untuk melakukan efisiensi atas

biaya-biaya tersebut.

Komponen utama biaya pemupukan dan pemeliharaan

terdiri dari tenaga kerja, pupuk, dan transportasi.

Biaya-biaya tersebut dipengaruhi oleh peningkatan

biaya tenaga kerja dan juga inflasi; harga pupuk yang

meningkat cukup tinggi selama 12 bulan terakhir, seiring

dengan harga minyak mentah; dan biaya bahan bakar.

Komponen biaya panen yang paling signifikan adalah

transportasi (pengangkutan TBS dari perkebunan ke

pabrik), diikuti oleh tenaga kerja.

Page 38: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

34 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Laba Kotor

Laba kotor tahun 2007 meningkat 97,3% dari tahun 2006,

yakni Rp 552,3 miliar menjadi Rp 1.090,0 miliar. Dengan

demikian margin meningkat dari 25,7% menjadi 37,5%.

Peningkatan margin tersebut disebabkan oleh naiknya

penjualan yang lebih cepat dibandingkan kenaikan

biaya. Peningkatan terjadi karena adanya peningkatan

harga yang lebih tinggi daripada peningkatan volume,

tetapi peningkatan volume inilah yang menyebabkan

meningkatnya biaya.

Beban Usaha

Beban usaha pada tahun 2007 tidak mengalami banyak

perubahan dibandingkan dengan tahun 2006, yakni

Rp 97,7 miliar menjadi Rp 99,1 miliar. Beban usaha

mencakup biaya penjualan dan biaya umum dan

administrasi.

Gross Profit

Gross profit increased 97.3% from Rp 552.3 billion

in 2006 to Rp 1,090.0 billion in 2007, with the margin

improving from 25.7% to 37.5% year on year. This

margin expansion is a result of sales increasing faster

than costs. This occurred because price increases were

higher than volume increases, but it is the latter that

drives cost increases.

Operating Expenses

Operating expenses were relatively flat at Rp 99.1 billion

in 2007 compared to Rp 97.7 billion in 2006. Operating

expenses comprise selling expenses and general and

administration expenses.

2003 2004 2005 2006 2007

389.4

534.6 532.0552.3

1,090.0

Gross Profit (Rp Billion)Laba Kotor (Rp Miliar)

2003 2004 2005 2006 2007

313.1

459.2 445.1 454.6

990.9

Operating Income (Rp Billion)Laba Usaha (Rp Miliar)

Page 39: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 35

Selling expenses primarily relate to marketing and

commission, which have increased with sales revenue,

and the remuneration and costs of our sales staff in

Singapore and various other offices in Indonesia. These

expenses declined marginally in 2007.

General and administration expenses include

professional fees, remuneration, licences and software,

administration costs and amortisation of land rights.

These costs increased by 2.8% in 2007. We were able

to substantially reduce professional fees by Rp 17 billion,

but these were mostly offset by increases in software

and licensing and an increase in non-recoverable value

added tax.

Operating Income

Operating income increased by 117.9% from

Rp 454.6 billion in 2006 to Rp 990.9 billion in 2007.

The improvement was derived from the gross profit

improvement, with operating expenses remaining flat

year on year.

Profit Before Tax

Pre-tax profits increased by 94.2% from Rp 429.9 billion

to Rp 834.8 billion in 2007, which was lower than the

increase in operating profit because of provisioning

against advance payments for land (Rp 44.0 billion),

plasma receivables (Rp. 18.0 billion) and bad debts (Rp

10.6 billion). The Company also experienced losses

associated with currency movements of Rp 17.4 billion.

Lower net interest (interest expense less interest

income) provided a Rp 8.1 billion offset to the

additional expenses.

Biaya penjualan berhubungan dengan pemasaran dan

komisi yang dibayar seiring peningkatan hasil penjualan,

juga berhubungan dengan gaji dan biaya staf penjualan

yang ada di Singapura dan beberapa kantor lain di

Indonesia. Biaya tersebut mengalami penurunan pada

tahun 2007.

Biaya umum dan administrasi terdiri atas biaya jasa

profesional, remunerasi, perizinan dan perangkat lunak,

biaya administrasi dan amortisasi hak atas tanah. Pada

tahun 2007, biaya tersebut meningkat sebesar 2,8%.

Biaya jasa profesional berkurang secara signifikan

sebesar Rp 17 miliar. Penurunan biaya ini ter-offset

dengan adanya peningkatan biaya perangkat lunak

dan perizinan, disertai dengan meningkatnya pajak

pertambahan nilai yang tidak dapat dikreditkan.

Laba Usaha

Laba usaha tahun 2007 meningkat sebesar 117,9% dari

tahun 2006, yakni dari Rp 454,6 miliar menjadi Rp 990,9

miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya

laba kotor disertai beban usaha yang hampir tidak

berubah.

Laba Sebelum Pajak

Laba sebelum pajak pada tahun 2007 meningkat sebesar

94,2% dari tahun 2006, yaitu dari Rp 429,9 miliar

menjadi Rp 834,8 miliar. Peningkatan ini masih lebih

rendah dibandingkan dengan peningkatan laba usaha.

Hal ini disebabkan oleh adanya penyisihan untuk nilai

terpulihkan atas uang muka untuk tanah (Rp 44,0

mil iar ) , penyisihan piutang plasma (Rp 18,0 miliar),

dan piutang tak tertagih (Rp 10,6 miliar). Perseroan

juga mengalami kerugian selisih kurs sebesar Rp 17,4

miliar. Penambahan biaya tersebut terimbangi dengan

penurunan biaya bunga (beban bunga dan keuangan

dikurangi pendapatan bunga) yang lebih rendah Rp 8,1

miliar.

Page 40: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

36 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Laba Bersih

Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 564

miliar pada tahun 2007, naik 86,1% dibandingkan

dengan tahun 2006, yakni Rp 303,1 miliar. Beban

pajak pada tahun 2007 meningkat sebesar 113,4%

sebagai akibat dari tingginya laba sebelum pajak. Tarif

pajak efektif yang berlaku pada tahun 2007 lebih tinggi

dibandingkan tahun 2006, yakni 29,5% menjadi 32,4%.

Laba per saham juga meningkat sebesar 86% menjadi

Rp 413 per saham, tanpa disertai perubahan pada modal

saham Perseroan yang terdilusi.

Modal Kerja

Aktiva lancar Perseroan meningkat dari Rp 539,7 miliar

menjadi Rp 1.005,7 miliar. Peningkatan disebabkan

oleh arus kas operasional, tingginya jumlah persediaan

barang sebagai akibat masalah logistik dan juga

keterlambatan pengiriman minyak sawit ber-FFA tinggi

di Sumatera Selatan pada kuartal terakhir tahun 2007,

serta peningkatan pembayaran uang muka untuk tanah.

Net Income

The Company posted a net income of Rp 564 billion

in 2007, up 86.1% from Rp 303.1 billion in 2006. Tax

expense increased by 113.4% in 2007 as a result of

higher pre tax profits. The effective tax rate was higher

at 32.4% in 2007 compared to 29.5% in 2006. Earnings

per share were also up 86% to Rp 413 per share,

with no change in the fully diluted share capital of the

Company.

Working Capital

The Company’s current assets increased to Rp 1,005.7

billion from Rp 539.7 billion, primarily due to an increase

in cash flow from operations, higher stock levels due

to some logistics issues and a slower moving high FFA

CPO in South Sumatra in the last quarter of 2007, and

an increase in advance payments for land.

2003 2004 2005 2006 2007

310.9

247.2

355.7

303.1

564.0

Net Income / Loss (Rp Billion)Laba / Rugi Bersih (Rp Miliar)

2003 2004 2005 2006 2007

2,019.5

2,362.9

2,602.0

2,985.2

3,938.1

Total Assets (Rp Billion)Jumlah Aktiva (Rp Miliar)

Page 41: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 37

Excluding the mandatory convertible notes (which were

converted to equity during the year), the Company’s

current liabilities increased from Rp 528.1 billion in

2006 to Rp 833.3 billion in 2007, primarily due to an

increase in taxes payable, accrued expenses and the

current portion of the Company’s bank facility. The

higher accrued expenses are explained by increased

purchase prices for plasma FFB and an increase in the

provision for bonuses and benefits reflecting the rise

in salary costs in 2007 and the increased profitability of

the Company.

The working capital ratio (excluding the mandatory

convertible notes) was 1.2 at the end of December

2007, up from 1.02 at December 2006.

Assets

Plantation assets increased from Rp 671.8 billion to

Rp 787.4 billion as a result of planting additional palm

and rubber acreage. The total land area under mature

and immature planting and total land under preparation

increased by a net 5,429 ha in 2007.

Fixed assets increased from Rp 882.6 billion to

Rp 1,108.1 billion as a result of increased investment

in infrastructure to support the plantations business

and conversion of FFB and rubber to finished products.

The most significant components of non-planting

capital expenditure were new milling capacity (with the

construction of the 40-tonne/hour Tirta Agung mill and

the rubber processing facility in Cengal), new housing,

infrastructure, building and mill improvements.

Other assets experienced a decline from Rp 197.7

billion to Rp 162.2 billion due to an increased provision

against plasma receivables.

Total assets increased to Rp 3.9 trillion in 2007 from

Rp 3.0 trillion in 2006.

Kewajiban lancar Perseroan meningkat dari Rp 528,1

miliar pada tahun 2006 menjadi Rp 833,3 miliar pada

tahun 2007 (di luar surat hutang wajib konversi, yang

telah dipindahkan menjadi ekuitas pada tahun 2007).

Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya hutang pajak,

biaya yang masih harus dibayar, dan hutang bank.

Peningkatan biaya yang masih harus dibayar disebabkan

oleh naiknya harga beli TBS plasma dan peningkatan

jumlah cadangan untuk bonus dan tunjangan. Ini

merupakan cerminan dari adanya peningkatan gaji dan

keuntungan Perseroan tahun 2007.

Per Desember 2007, rasio modal kerja (di luar surat

hutang wajib konversi) sebesar 1,2 kali, meningkat

dibandingkan dengan rasio per Desember 2006, yaitu

1,02 kali.

Aktiva

Nilai aktiva tanaman telah menghasilkan meningkat dari

Rp 671,8 miliar menjadi Rp 787,4 miliar akibat adanya

penambahan luas areal kelapa sawit dan karet. Secara

total luas tanaman yang menghasilkan dan belum

menghasilkan serta dalam persiapan bertambah 5.429

hektar pada tahun 2007.

Aktiva tetap meningkat dari Rp 882,6 miliar menjadi

Rp 1.108,1 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh

naiknya investasi di bidang prasarana pendukung usaha

perkebunan dan proses pengolahan TBS dan karet.

Komponen utama belanja modal non-planting meliputi

pabrik pengolahan baru (pembangunan pabrik kelapa

sawit dengan kapasitas 40 ton TBS/jam di Tirta Agung

dan pabrik pengolahan karet di Cengal), perumahan baru,

prasarana, gedung, dan perbaikan fasilitas pengolahan.

Aktiva lain-lain turun dari Rp 197,7 miliar menjadi

Rp 162,2 miliar karena adanya peningkatan penyisihan

piutang plasma.

Total aktiva meningkat menjadi Rp 3,9 triliun pada tahun

2007 dari Rp 3,0 triliun pada tahun 2006.

Page 42: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

38 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Liabilities

Non-current liabilities increased from Rp 706.1 billion to

Rp 789.8 billion in 2007. The contributors to this were

an increase in bank loans drawn under the facility and an

increase in the provision for employee benefits, which

was based on an independent actuarial calculation.

Debt Position

Total bank debt increased from Rp 640.6 billion to

Rp 799.4 billion as a result of increased investment in

fixed assets and planting. The Company’s gearing ratio

at the end of December, as measured by gross debt

to gross debt plus total equity, was a healthy 26%. On

a net debt basis, where cash is deducted from debt,

the gearing ratio was only 9.4%. The Rp 405.1 billion of

mandatory convertible notes on issue were converted

into equity in October 2007. The ratio of total debt

to EBITDA, which is an indication of debt servicing

capacity, was 0.79.

Kewajiban

Kewajiban tidak lancar meningkat dari Rp 706,1 miliar

menjadi Rp 789,8 miliar pada tahun 2007. Peningkatan

ini disebabkan oleh bertambahnya hutang bank dan

peningkatan cadangan imbalan kerja karyawan yang

dihitung oleh aktuaria independen.

Posisi Hutang

Total hutang bank meningkat dari Rp 640,6 miliar menjadi

Rp 799,4 miliar sebagai akibat meningkatnya investasi

pada aktiva tetap dan tanaman. Gearing ratio Perseroan

di akhir Desember sebesar 26%, merupakan rasio total

hutang bank terhadap penjumlahan antara total hutang

bank dengan total ekuitas. Jika dihitung berdasarkan

hutang bersih (total hutang bank dikurangi kas), gearing

ratio hanya sebesar 9,4%. Surat hutang wajib konversi

sebesar Rp 405,1 miliar telah dikonversi menjadi ekuitas

pada bulan Oktober 2007. Rasio total hutang terhadap

EBITDA sebesar 0,79 kali. Rasio ini mencerminkan

kemampuan perusahaan membayar hutangnya.

2003 2004 2005 2006 2007

1,915.5

1,593.71,477.2

1,639.3 1,623.1

Total Liabilities (Rp Billion)Jumlah Kewajiban (Rp Miliar)

2003 2004 2005 2006 2007

103.9

769.2

1,124.9

1,345.9

2,315.0

Total Equity (Rp Billion)Jumlah Ekuitas (Rp Miliar)

Page 43: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 39

Ekuitas

Jumlah ekuitas meningkat menjadi Rp 2.315,0 miliar

pada tahun 2007 dari Rp 1.345,9 miliar pada tahun

2006. Peningkatan ini karena meningkatnya saldo laba

yang ditahan dan penerbitan saham baru menyusul

dikonversikannya surat hutang wajib konversi pada

bulan Oktober 2007.

Perseroan berhasil mencapai ROE sebesar 24,4% lebih

tinggi dari hasil tahun 2006 sebesar 17,3%.

Kebijakan dan Besarnya Dividen

Tidak ada pembagian dividen pada tahun 2007 atas

keuntungan tahun buku 2006. Ini terjadi karena adanya

perubahan kendali kepemilikan di bulan Mei 2007 oleh

PT Salim Ivomas Pratama. Direksi dan Dewan Komisaris

akan menetapkan kebijakan dividen dalam konteks

pertumbuhan Perseroan dan evaluasi akan kebutuhan

barang modal guna pertumbuhan tersebut.

Equity

Shareholders’ equity increased to Rp 2,315.0 billion

in 2007 from Rp 1,345.9 billion in 2006. The increase

resulted from increased retained profits and the issuance

of additional share capital pursuant to the conversion of

the mandatory convertible note in October 2007.

The Company achieved a Return on Equity (ROE) of

24.4%, which was higher than the 17.3% achieved in

2006.

Dividend Policy and Amount

There was no dividend paid during 2007 for the 2006

financial year due to the change of control transaction

announced in May 2007 by PT Salim Ivomas Pratama,

who is now the Company’s controlling shareholder.

The Board of Directors and Board of Commissioners

will determine an appropriate dividend policy for the

Company in the context of the Company’s growth plans

and an assessment of the capital required to support

them.

Page 44: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

40 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Environmental Responsibility

Lonsum’s strong commitment to good environmental stewardship

and sustainable plantation development is reflected in the Company’s

contribution to improving standards within the industry and

willingness to collaborate with a wide range of national and

international partners to identify and implement best practices.

Page 45: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 41

Tanggung Jawab Terhadap LingkunganEnvironmental Responsibility

Lonsum’s strong commitment to good environmental

stewardship and sustainable plantation development is

reflected in the Company’s contribution to improving

standards within the industry and willingness to

collaborate with a wide range of national and international

partners to identify and implement best practices.

The Company was an early member of the Roundtable

for Sustainable Palm Oil (RSPO), which was established

in 2003 in recognition of the need to address the issues

thrown into focus by the rapid expansion of oil palm

plantations, including the conversion of large areas of

forests with high conservation value and the associated

threats to biodiversity; the use of fire in land clearing for

planting; and the social conflicts arising between local

communities and plantation developers.

Lonsum was proactive in the formulation of the

RSPO’s Principles and Criteria (P&C) that underpin the

sustainable production and use of palm oil. The P&C

embrace a wide range of technical, environmental,

social, legal and safety issues. Lonsum, as well as

being involved in developing the mechanisms for their

auditing and verification, has also played an active role

in aligning the P&C with Indonesian law and practices to

facilitate their adoption in this country.

Lonsum has drawn up comprehensive policies and

guidelines to ensure that all the Company’s estates

and mills are benchmarked against each of the P&C,

working towards our goal of having all our palm oil

independently and expertly audited and shown to be

sustainable. Lonsum is now fully ISO 14001 accredited,

a significant step towards achieving this goal. Lonsum

has also adopted the HCVF standards established at

Round Table 3 in 2005, and since 2006 the Company

has been working closely with the World Wide Fund

Komitmen Lonsum terhadap pengelolaan dan

pengembangan perkebunan yang ramah lingkungan

dan berkesinambungan dicerminkan dalam kontribusi

Perseroan pada peningkatan standar industri perkebunan

serta kesediaan untuk bekerja sama dengan berbagai

mitra, baik dari dalam maupun luar negeri, guna

mengidentifikasi dan menerapkan praktek-praktek

terbaik.

Sejak awal Perseroan merupakan anggota Forum

Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RSPO)

yang dibentuk pada tahun 2003, sebagai wadah

untuk mencari solusi untuk berbagai masalah yang

berhubungan dengan laju pertumbuhan perkebunan

kelapa sawit yang agresif, termasuk di dalamnya

perubahan peruntukan areal hutan bernilai konservasi

tinggi yang luas dan berbagai ancaman terhadap

keanekaragaman hayati; pembukaan lahan dengan

cara pembakaran; dan terjadinya konflik sosial antara

masyarakat setempat dengan para pengembang.

Lonsum bersikap proaktif dalam perumusan Prinsip dan

Kriteria (P&C) RSPO yang mendukung produksi dan

pemanfaatan kelapa sawit secara berkesinambungan.

P&C tersebut mencakup berbagai permasalahan teknis,

lingkungan, sosial, hukum, dan keselamatan. Lonsum

berperan aktif dalam menyelaraskan P&C tersebut

dengan hukum dan kebiasaan di Indonesia guna

mempermudah penerapannya di dalam negeri, serta

terlibat dalam pengembangan mekanisme pemeriksaan

dan verifikasi.

Lonsum telah berusaha menyusun berbagai kebijakan

dan pedoman secara menyeluruh untuk memastikan

bahwa seluruh kebun dan fasilitas pengolahan Perseroan

mengacu kepada setiap P&C, seiring dengan upaya

kami untuk menciptakan kesinambungan perkebunan

kelapa sawit yang mandiri dan terawasi secara objektif

dan baik. Lonsum telah mendapatkan akreditasi ISO

14001, suatu langkah yang signifikan dalam pencapaian

tujuan ini. Lonsum juga telah menerapkan standar HCVF

tinggi yang telah ditetapkan di Round Table 3 pada

Page 46: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

42 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

for Nature (WWF), to identify areas of HCVF in the

Company’s development areas in South Sumatra

and East Kalimantan. WWF supervised a team of

independent auditors who conducted HCV assessments

of potentially high conservation value biodiversity in

all these areas. Once identified as HCVF, these areas

are left untouched. The original Memorandum of

Understanding (MoU) signed with WWF in 2006 for this

collaboration was renewed in 2007.

Lonsum’s efforts towards the honest implementation

of sustainable and ethical environmental and social

practices in all our plantations is fully supported by the

Board, and will be continued as an integral part of the

Company’s operation.

tahun 2005. Sejak tahun 2006, Perseroan bekerja sama

dengan World Wide Fund for Nature (WWF) dalam

menentukan areal HCVF di areal-areal pengembangan

di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. WWF turut

mengawasi penilaian oleh tim pemeriksa independen

terhadap kemungkinan terdapatnya keanekaragaman

hayati guna perlindungan alam di areal-areal tersebut.

Areal-areal yang sudah ditentukan sebagai areal HCVF

dibiarkan seperti keadaan saat ini. Nota Kesepakatan

kerjasama yang semula ditandatangani bersama dengan

WWF pada tahun 2006 telah diperbaharui kembali pada

tahun 2007.

Usaha Lonsum untuk menerapkan kesinambungan

praktek yang ramah lingkungan dan sosial di seluruh

perkebunan mendapatkan dukungan penuh dari Direksi.

Upaya tersebut akan terus berkelanjutan sebagai suatu

bagian penting dari operasional Perseroan.

Community Development

the honest implementation of sustainable and ethical environmental and

social practices in all our plantations will be continued as an integral

part of the Company’s operation.

Page 47: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 43

Pengembangan MasyarakatCommunity Development

Fokus utama operasional Lonsum meliputi hubungan

yang harmonis dan saling menguntungkan dengan

berbagai komunitas di dalam dan di sekitar wilayah

kerja. Seiring sejalan dengan upaya keras kami untuk

menekan aspek negatif yang timbul sebagai akibat

dari pengembangan usaha perkebunan, kami yakin

perkebunan yang dikelola secara berkesinambungan

dan bertanggung jawab dapat memberikan dampak

positif bagi perekonomian setempat.

Lonsum secara langsung maupun tidak langsung telah

menciptakan lebih dari 12.000 lapangan pekerjaan di

areal pedesaan Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan

Jawa. Keberadaan Perseroan di areal-areal tersebut

telah memberikan kontribusi secara langsung terhadap

pembangunan prasarana, seperti jalan, fasilitas

kesehatan, dan sekolah. Pada saat yang bersamaan,

penciptaan lapangan kerja dalam skala besar telah

memicu perkembangan di pedesaan melalui sistem

upah, yang selanjutnya mendorong pertumbuhan

industri dan jasa sekunder serta tersier.

Community Development Department Lonsum

bertanggung jawab atas sejumlah program kesejahteraan

dan pengembangan masyarakat, yang mencakup antara

lain program pendidikan, kesehatan, kepemudaan,

kebudayaan dan olahraga, serta memberikan dukungan

bagi organisasi keagamaan. Lonsum membantu

Nurturing cooperative, ethical and mutually beneficial

relationships with the communities that we work

within and around has always been at the core of

Lonsum’s operations. While we strive to mitigate the

negative social effects that can arise from developing

plantations, we also strongly believe that a sustainably

run, responsible plantation company can have a positive

impact on local economies.

Lonsum has created over 12,000 jobs directly

and indirectly in rural areas in Sumatra, Sulawesi,

Kalimantan and Java. The Company’s presence in these

areas has directly contributed to the development of

physical infrastructure such as roads, health facilities

and schools. At the same time, this large-scale job

creation has driven rural development by introducing

wage economies, which in turn stimulate the growth of

secondary and tertiary industries and services.

Lonsum’s Community Development Department

oversees a number of targeted community outreach and

participatory development programmes encompassing

education, healthcare, youth, cultural and sports initiatives,

and support for religious organizations, among others.

Lonsum helped rehabilitate 34 government schools in

Lonsum helped rehabilitate

34 government schools in

various villages around its

operations during the year.

Page 48: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

44 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

various villages around its operations during the year,

and has contributed computers and scholarships, and

sponsored teachers. Each year substantial amounts

are also allocated to disaster relief and sponsorships.

Another, increasingly important component of the

community development programme is a scheme to

support small-scale industries and enterprises.

In 2008, we intend to integrate the Environment

Department and the Government and Community

Relations Departments to ensure our activities

under the Corporate and Social Responsibility (CSR)

strategy are linked and to ensure a more efficient and

comprehensive approach to mapping local needs,

concerns and potential, which, we hope, will result in

higher quality outcomes.

memperbaiki 34 sekolah negeri di berbagai desa yang

terletak di sekitar wilayah kerja Lonsum sepanjang

tahun 2007. Lonsum juga telah memberikan sumbangan

berupa komputer, bea siswa, serta membiayai tenaga

guru. Setiap tahun Lonsum mengalokasikan sejumlah

dana yang besar guna membantu korban bencana

alam dan berbagai bantuan sosial lainnya. Selain itu,

pemberian dukungan kepada industri kecil dan swasta

merupakan program pengembangan masyarakat yang

tidak kalah pentingnya.

Pada tahun 2008, kami bermaksud menggabungkan

Environment Department dan Government and

Community Relations Departments guna memastikan

agar semua kegiatan yang terkait dengan strategi

tanggung jawab sosial perusahaan dapat saling

berhubungan, dan sekaligus memastikan pendekatan

yang lebih efisien dan menyeluruh terhadap pemetaan

kebutuhan, kepedulian sosial, dan potensi masyarakat

setempat. Harapan kami semuanya akan membuahkan

hasil yang lebih baik.

Lonsum

contributed

computers and

scholarships,

and sponsored

teachers.

Good Corporate Governance

Page 49: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 45

Lonsum places the greatest importance on upholding

the highest standards of corporate governance and

has demonstrated this commitment over recent years

through its adoption of, and compliance with, a number

of internal, national and international frameworks

aimed at strengthening transparency, accountability,

responsibility, fairness and independence.

Lonsum’s obvious starting point is to be compliant

with all applicable laws and regulations in Indonesia.

However, the Company has set the bar considerably

higher in certain areas. An example is its adoption of

the RSPO’s Principles and Criteria (P&C) as internal

Tata kelola perusahaan dengan standar tinggi

merupakan prioritas terpenting bagi Lonsum. Hal ini

ditunjukkan dengan komitmen Lonsum dalam beberapa

tahun terakhir melalui penerapan dan penyesuaian

kerangka kerja internal secara nasional dan internasional

yang mengacu pada keterbukaan, akuntabilitas,

tanggungjawab, adil dan independen.

Sedari awal Lonsum selalu bekerja mengikuti aturan

hukum yang berlaku di Indonesia. Pada bidang tertentu,

Perseroan bahkan menetapkan suatu standar yang

lebih tinggi. Sebagai contoh, Perseroan mengadopsi

P&C RSPO sebagai tolok ukur internal untuk mencapai

Tata Kelola Perusahaan yang baikGood Corporate Governance

Lonsum places the

greatest importance

on upholding the

highest standards of

corporate governance

and has demonstrated

this commitment over

recent years.

Page 50: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

46 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

benchmarking standards to which the Company wishes

to aspire. These encompass a number of aspects of our

operations that are directly related to good governance,

including transparency, legal compliance, commitment

to the application of best practices, environmental

responsibility, and responsibility to employees and

communities.

Alongside the RSPO’s P&C is a series of comprehensive

policy manuals, Standard Operating Procedures (SOP)

and work instructions, developed by the Company to

cover the entire scope of its operations. The manuals

contain detailed processes and procedures on, for

example, internal auditing, risk management, human

resources, finance and accounting, sales, procurement,

security and environmental management.

In early 2007, Lonsum also established an internal

hotline (whistleblower) system consistent with the

Company’s commitment to hold its staff to high ethical

standards in the conduct of the Company’s business.

The hotline provides a mechanism for all employees as

well as outside parties (such as vendors) to report any

activities that were perceived to be illegal or perceived

breaches of ethics. The internal audit unit investigates

the reported matters as necessary and reports the

results to the Board of Directors, Audit Committee and

Risk Management Committee for determination of the

appropriate action.

The governing structure of the Company is characterized

by a clear delegation of authority and responsibility

between the Board of Commissioners and the Board

of Directors. This has been strengthened over the last

year with the adoption of a number of changes in the

Articles of Association which have increased the checks

and balances on the Board of Directors by broadening

the decisions that must be referred to the Board of

Commissioners.

The Board of Commissioners has three Committees.

The Committees, their members and a brief description

of their activities are as follows:

sesuatu yang diharapkan. Ini mencakup sejumlah aspek

operasional yang secara langsung berhubungan dengan

tata kelola yang baik, termasuk keterbukaan, taat hukum,

komitmen untuk melakukan yang terbaik, tanggungjawab

terhadap lingkungan, serta tanggungjawab kepada

karyawan dan masyarakat sekitar.

Di samping P&C RSPO, Perseroan perlu membuat suatu

seri pedoman kebijakan, SOP, dan instruksi kerja secara

lengkap, yang mencakup semua bidang operasional.

Pedoman tersebut memuat secara terperinci proses

dan prosedur, antara lain internal audit, manajemen

resiko, sumber daya manusia, keuangan dan akuntansi,

penjualan, pengadaan, keamanan, dan manajemen

lingkungan.

Di awal tahun 2007, Lonsum membentuk sistem

pengaduan langsung internal (whistleblower). Sistem ini

sejalan dengan komitmen Perseroan untuk menegakkan

standar etika yang tinggi di dalam menjalankan bisnis

Perseroan. Sistem ini menetapkan suatu mekanisme

bagi karyawan maupun pihak ketiga (antara lain mitra

kerja) untuk melaporkan bilamana terjadi pelanggaran

hukum atau kode etik. Penting bagi Internal Audit

Department untuk melakukan investigasi atas kasus

yang dilaporkan, dan melaporkan hasilnya kepada

Direksi, Komite Audit, dan Komite Manajemen Resiko

untuk ditindaklanjuti.

Struktur tata kelola Perseroan bercirikan adanya delegasi

kewenangan yang jelas antara Dewan Komisaris dan

Direksi. Sejak tahun lalu, struktur ini semakin diperkuat

melalui beberapa perubahan Anggaran Dasar Perseroan

yang menitikberatkan pada fungsi checks and balances

bagi Direksi dengan melibatkan Dewan Komisaris dalam

pengambilan keputusan.

Dewan Komisaris mempunyai tiga komite. Masing-

masing komite dan fungsinya serta anggotanya terdiri

dari:

Page 51: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 47

Audit Committee

Members

T. Alwin Aziz - Chairman (Independent Commissioner)

Bambang Suhermadi - Member

Ika Bethari - Member

Description

The Audit Committee has a broad mandate to: a)

review interim financial reports with management and

the external auditors, before filing with regulators, and

consider whether they are complete and consistent

with the information known to committee members;

b) review significant accounting and reporting issues

to understand their impact on the financial statements;

c) review the performance of the external auditors,

and exercise final approval on the appointment or

discharge of the auditors; d) assess the independence

and objectivity of the Company’s external auditors; e)

meet separately with the external auditors to discuss

any matters arising from the Company’s financial

statements or any review of internal controls by the

external auditor; f) meet separately with the Company’s

internal audit unit to discuss various control issues from

time to time; and g) review the control and monitoring

function conducted by the internal audit department,

the financial reporting, risk management and business

processes and the internal control and governance

system of the Company.

Risk Management Committee

Members

Fofo Sariaatmadja - Chairman (Vice President

Commissioner)

Rachmat Soebijapradja - Member

Description

The Risk Management Committee is responsible

for ensuring that the Company has designed and

implemented its risk management policies with

prudence at all times.

Komite Audit

Anggota

T. Alwin Aziz – Ketua (Komisaris Independen)

Bambang Suhermadi – Anggota

Ika Bethari – Anggota

Penjelasan

Komite Audit mempunyai mandat sebagai berikut: a)

menelaah laporan keuangan interim bersama dengan

manajemen dan auditor eksternal sebelum diserahkan

pada pihak yang berkepentingan, dan melakukan

pemeriksaan kelengkapan dan konsistensi laporan

tersebut sesuai dengan informasi yang telah diketahui

oleh anggota komite; b) menelaah isu akuntansi dan

laporan yang signifikan serta memahami dampaknya

pada laporan keuangan; c) menelaah kinerja auditor

eksternal, dan memberikan persetujuan akhir terkait

penunjukan atau pemberhentian auditor; d) Menilai

independensi dan objektifitas pihak auditor eksternal

yang ditugaskan untuk memeriksa Perseroan; e)

mengadakan pertemuan secara terpisah dengan pihak

auditor eksternal guna membahas berbagai hal yang

terdapat di dalam laporan keuangan atau peninjauan

terhadap pengendalian internal Perseroan oleh auditor

eksternal; f) mengadakan pertemuan secara berkala

dengan internal audit Perseroan guna membahas

berbagai hal; g) menelaah fungsi pengendalian dan

pemantauan atas pekerjaan yang dilakukan oleh Internal

Audit Department, laporan keuangan, manajemen

resiko, dan proses bisnis serta pengendalian internal

dan sistem pengelolaan Perseroan.

Komite Manajemen Resiko

Anggota

Fofo Sariaatmadja – Ketua (Wakil Presiden Komisaris)

Rachmat Soebijapradja – Anggota

Penjelasan

Komite Manajemen Resiko bertanggungjawab untuk

memastikan bahwa Perseroan telah membuat dan

mengimplementasikan kebijakan manajemen resiko

dengan penuh tanggung jawab dan berkesinambungan.

Page 52: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

48 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Remuneration and Nomination Committee

Members

Susanto Suwarto - Chairman (President Commissioner)

Fofo Sariaatmadja - Member

Mark Carnegie - Member

Description

The Remuneration Committee determines the broad

policy for the remuneration of the Board of Directors,

heads of department and expatriate managers and is

responsible for reviewing the ongoing appropriateness

or relevance of the executive remuneration policy. The

Committee is also tasked with reviewing management

succession planning and making recommendation on

the nomination and re-nomination of Directors to the

Board of Commissioners and shareholders.

Internal Control, Audit and Risk Management

The ultimate responsibility of coordinating the control

and monitoring functions of the Company lies with

the Board of Commissioners, which is accountable to

the shareholders. The control and monitoring function

includes the embedded internal controls in every

department and business unit (in the form of standard

operating procedures), the internal audit function and

the external audit.

The Internal Audit Department reports functionally to the

Audit Committee and administratively to the President

Director. Internal Audit adopts a risk-based audit

methodology, preparing its annual audit plan based on

the risk assessment provided by the Risk Management

Unit (RMU) together with risk indicators established

by Internal Audit. The Internal Audit plan targets the

highest risk areas or processes of the business for

review, testing the key controls to ensure key risks have

been mitigated properly and to recommend remedial

action if required. Internal Audit also tracks agreed

remedial actions to ensure they have been properly

implemented.

Komite Remunerasi dan Nominasi

Anggota

Susanto Suwarto – Ketua (Presiden Komisaris)

Fofo Sariaatmadja – Anggota

Mark Carnegie – Anggota

Penjelasan

Komite Remunerasi menetapkan kebijakan remunerasi

bagi Direksi, kepala departemen, dan manajer asing.

Komite ini juga bertanggungjawab menelaah kesesuaian

dan relevansi kebijakan remunerasi eksekutif. Komite

juga wajib menelaah rencana suksesi manajemen dan

membuat rekomendasi atas pencalonan dan pencalonan

kembali para Direktur, yang ditujukan kepada Dewan

Komisaris dan pemegang saham.

Pengendalian Internal, Audit dan Manajemen Resiko

Tanggung jawab tertinggi untuk mengkoordinasikan

fungsi pengendalian dan pemantauan berada di

tangan Dewan Komisaris yang bertanggung jawab

kepada pemegang saham. Fungsi pengendalian dan

pemantauan juga termasuk pengendalian internal yang

melekat pada setiap departemen dan unit bisnis (dalam

bentuk SOP), internal audit, dan external audit.

Internal Audit Department secara fungsional melapor

kepada Komite Audit dan secara administratif melapor

kepada Presiden Direktur. Internal Audit mengadopsi

metode risk-based audit dan menyiapkan Rencana

Audit Tahunan berdasarkan hasil penilaian risiko yang

disediakan oleh Unit Manajemen Risiko (RMU) dan

indikator risiko yang dibuat oleh Internal Audit. Internal

Audit juga menyeleksi objek audit untuk bagian atau

proses bisnis yang beresiko tinggi, melakukan pengujian

atas pengendalian risiko utama untuk memastikan bahwa

risiko utama tersebut telah dikurangi dengan tepat, dan

memantau seluruh isu audit guna memastikan bahwa

tindakan perbaikan telah dilakukan.

Page 53: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 49

On a quarterly basis, each estate/mill/department

(facilitated by the RMU) identifies and assesses the

risks within their area of responsibilities. Based on this,

the RMU prepares a risk profile report for each estate/

mill/department detailing risk mitigation strategies and

controls focusing on the highest risks.

Internal Audit examines the risk profile of each business

estate/mill/department, tests the key risks and controls

and incorporates the results in its internal audit reports

that also provide feedback on the accuracy of each risk

profile report.

Based on these reports and the risk assessment with

the Board of Directors, RMU prepares an enterprise-

wide risk profile report for the Board of Directors,

Audit Committee and Risk Management Committee

to facilitate the design and implementation of risk

mitigation strategies.

Pada setiap kuartal, masing-masing kebun/

pabrik/departemen (dengan difasilitasi oleh RMU)

mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko yang

merupakan tanggung jawabnya. Berdasarkan ini, RMU

menyiapkan laporan profil risiko untuk setiap kebun/

pabrik/departemen bersama dengan rencana mitigasi

resiko and pengendaliannya dengan memfokuskan pada

yang paling beresiko.

Internal Audit akan menilai profil resiko dari setiap unit

bisnis (kebun/pabrik/departemen), melakukan pengujian

dan pengendalian pada resiko-resiko utama, serta

memasukkan hasilnya dalam laporan internal audit yang

juga disediakan sebagai umpan balik bagi keakuratan

setiap laporan profil resiko.

Berdasarkan laporan ini dan hasil penilaian

resiko dari Direksi, RMU menyiapkan laporan

profil resiko perusahaan secara keseluruhan dan

mendistribusikannya kepada Direksi, Komite Audit,

dan Komite Manajamen Risiko guna memfasilitasi

perencanaan dan penerapan strategi mitigasi resiko.

Page 54: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

50 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Page 55: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

126 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profiles

Susanto Suwarto

Indonesian Citizen, age 52.President Commissioner of Lonsum since 2007, he has also been a Commissioner of PT Omni Intivision since 2007, a Commissioner of PT Abhimata Citra Abadi since 1999, Vice Director of PT Elang Mahkota Teknologi since 1997, President Director of PT Ekaprasarana Primatel since 1995 and President Commisioner of PT Ekalaguna since 2003. He previously served as a Director of PT Nokia Network (2002-2007), and as Vice President Director of PT Omni Intivision (2004-2007). He holds a degree in Electronics and Telecommunications from Trisakti University, Jakarta (1983).

Warga Negara Indonesia, 52 tahun.Presiden Komisaris Lonsum sejak 2007, beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Omni Intivision sejak 2007, Komisaris PT Abhimata Citra Abadi sejak 1999, Wakil Direktur PT Elang Mahkota Teknologi sejak 1997, Presiden Direktur PT Ekaprasarana Primatel sejak 1995 dan Presiden Komisaris PT Ekalaguna sejak 2003. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur PT Nokia Network (2002-2007) dan Wakil Presiden Direktur PT Omni Intivision (2004-2007). Memperoleh gelar Insinyur (1983) dari Universitas Trisakti, Fakultas Teknik Elektro dan Telekomunikasi.

Raden Fofo Sariaatmadja

Indonesian citizen, age 44.Vice President Commissioner of Lonsum since 2007. He is concurrently Vice President Commissioner of PT Abhimata Persada, a position he has held since 2006; President Director of PT Surya Citra Televisi since 2006, President Director of PT Surya Citra Media Tbk since 2004, President Director of PT Abhimata Mediatama since 2000, Commissioner of PT Bitnet Komunikasindo since 2000, Commissioner of PT Elang Mahkota Teknologi since 1998 and Commissioner of PT Ekaprasarana Primatel since 1995. He has previously served as President Commissioner of PT Abhimata Persada (2002-2006), Commissioner of PT Surya Citra Televisi (2001-2005), Vice President Commissioner of PT Surya Citra Televisi (2005), Commissioner of PT Surya Citra Media Tbk (2002-2004), Commissioner of PT Swadharma Marga Inforindo (1997-2003), Director of PT Tangara Mitrakom (1998-2000), Vice President Director of PT Bitnet Komunikasindo (1996-1999) and Vice President Director of PT Elang Mahkota Teknologi (1997-1998). He holds degree in Electronics from the University of New South Wales, Sydney (1985), and earned his Masters in Electronic Science and Digital Communications from the same university in 1987.

Warga Negara Indonesia, 44 tahun.Wakil Presiden Komisaris Lonsum sejak 2007. Saat ini juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Abhimata Persada sejak 2006, Direktur Utama PT Surya Citra Televisi sejak 2006, Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk sejak 2004, Direktur Utama PT Abhimata Mediatama sejak 2000, Komisaris PT Bitnet Komunikasindo sejak 2000, Komisaris PT Elang Mahkota Teknologi sejak 1998 dan Komisaris PT Ekaprasarana Primatel sejak 1995. Sebelumnya juga menjabat Presiden Komisaris PT Abhimata Persada (2002-2006), Komisaris PT Surya Citra Televisi (2001-2005), Wakil Presiden Komisaris PT Surya Citra Televisi (2005), Komisaris PT Surya Citra Media Tbk (2002-2004), Komisaris PT Swadharma Marga Inforindo (1997-2003), Direktur PT Tangara Mitrakom (1998-2000), Wakil Direktur Utama PT Bitnet Komunikasindo (1996-1999) dan Wakil Direktur Utama PT Elang Mahkota Teknologi (1997-1998). Memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas New South Wales, Sydney (1985), dan memperoleh gelar Master Teknik Elektro and Komunikasi Digital dari Universitas yang sama pada tahun 1987.

Benny Setiawan Santoso

Indonesian citizen, age 50.A Commissioner of Lonsum since 14 December 2007. He is the Vice Chairman and Non-Executive Director of Indofood Agri Resources Ltd, where he is also a Member of the Nominating Committee since January 2007. Mr Santoso is presently a Commissioner of PT Indofood Sukses Makmur Tbk, a Director of PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, a Non-Executive Director of First Pacific Company Limited, Hong Kong, a member of the Advisory Board of the Philippine Long Distance Telephone Company, and a Commissioner of PT Indosiar Karya Media Tbk. Mr Santoso completed his education in Business Studies at Ngee Ann College, Singapore.

Warga Negara Indonesia, 50 tahun.Komisaris Lonsum sejak 14 Desember 2007. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Chairman dan Non-Executive Director Indofood Agri Resources Ltd, dimana beliau juga adalah Anggota dari Komite Nominasi sejak Januari 2007. Bapak Benny Santoso saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Direktur PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk, Non-Executive Director First Pacific Company Limited, Hong Kong, anggota Dewan Penasehat Philippine Long Distance Telephone Company, dan Komisaris PT Indosiar Karya Media Tbk. Bapak Benny Santoso menyelesaikan pendidikannya pada Business Studies di Ngee Ann College Singapore.

Page 56: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 127

Yohannes Hardian Purawimala Widjonarko

Indonesian citizen, age 54.A Commissioner of Lonsum since 14 December 2007. He began his career in the forestry industry in 1972, working with forestry companies in Indonesia and Papua New Guinea. In 1988, he joined PT Barito Pacific Timber Tbk as General Manager. From 1993 to 1998 he was President Director of PT Musi Hutan Persada (Barito Group) before returning to PT Barito Pacific Timber Tbk as President Director from 1998 to 2003. He was a Commissioner and Advisor of PT Barito Pacific Timber Tbk from 2003 to 2005.

Warga Negara Indonesia, 54 tahun.Komisaris Lonsum sejak 14 Desember 2007. Beliau telah berkecimpung di Industri Kehutanan sejak tahun 1972, bekerja pada beberapa perusahaan kehutanan di Indonesia dan Papua New Guinea. Pada tahun 1988, beliau mengawali karier pada PT Barito Pacific Timber Tbk selaku General Manager. Pada tahun 1993 sampai dengan 1998 beliau juga menjabat selaku Presiden Direktur pada PT Musi Hutan Persada (Barito Group) sebelum ditunjuk selaku Presiden Direktur PT Barito Pacific Timber Tbk pada tahun 1998 sampai dengan 2003. Sejak tahun 2003 sampai dengan 2005, beliau menjabat selaku Komisaris dan Penasehat pada PT Barito Pacific Timber Tbk.

Rachmat Soebiapradja

Indonesian citizen, age 75.A Commissioner of Lonsum since 1993, Commissioner of PT REA Kaltim since 1993, and a Visiting Lecturer and Former Dean of the Faculty of Agriculture, Universitas Mercu Buana. He previously served as President Commissioner of PT Perkebunan XIII, President Commissioner of PT Socfindo (1987-1993) and President Commissioner of PTP XII, Bandung, West Java (1982-1988). He holds a Master of Science degree (1963) and a PhD (1965) from Oklahoma State University.

Warga Negara Indonesia, 75 tahun.Komisaris Lonsum sejak 1993 dan Komisaris PT REA Kaltim sejak 1993, beliau juga adalah Dosen Tidak Tetap dan Mantan Dekan Fakutas Pertanian Universitas Mercu Buana. Sebelumnya menjabat Presiden Komisaris PT Perkebunan XIII, Presiden Komisaris PT Socfindo (1987-1993) dan Presiden Komisaris PTP XII, Bandung, Jawa Barat (1982-1988). Memperoleh gelar Master of Science (1963) dan PhD (1965) dari Oklahoma State University.

Tengku Alwin Aziz

Indonesian citizen, age 64.A Commissioner of Lonsum since 2000. He has previously served as President Director of Bank Umum Nasional (1998-1999), President Commissioner of Staco Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998), and as a Director of Bank Dagang negara (1992-1997). He holds a degree in Economics majoring in Accountancy from Universitas Sumatera Utara, Medan (1968).

Warga Negara Indonesia, 64 tahun.Komisaris Lonsum sejak 2000. Sebelumnya pernah menjabat Direktur Utama Bank Umum Nasional (1998-1999), Presiden Komisaris Staco Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998) dan Direktur Bank Dagang Negara (1992-1997). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Sumatera Utara, Medan (1968).

Page 57: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

128 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Profil DireksiBoard of Directors’ Profiles

Eddy Kusnadi Sariaatmadja

Indonesian citizen, age 54.He holds a BE (Honors) and a Master of Science degrees in Engineering from the University of New South Wales. President Director of Lonsum since 2007. He was previously a member of the Board of Commissioners of Lonsum in 2004-2007, a position he also held in 1995-1997 and 1999-2000. He is concurrently the President Commissioner of PT Elang Mahkota Tekhnologi; Commissioner and Founder of PT Abhimata Citra Abadi; Commissioner of PT Surya Citra Televisi; and Commissioner of PT Surya Citra Media Tbk. Further, he was a Commissioner and Shareholder of PT Australian Guarantee Corp (1983-1993).

Warga Negara Indonesia, 54 tahun.Beliau meraih gelar BE (Hons) dan MSc. di bidang Teknik dari Universitas New South Wales. Presiden Direktur Lonsum sejak 2007. Komisaris Lonsum pada 2004-2007; dan juga sebelumnya pada tahun 1995-1997 dan 1999-2000. Saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Elang Mahkota Tekhnologi; Komisaris dan pendiri PT Abhimata Citra Abadi; Komisaris PT Surya Citra Televisi; Komisaris PT Surya Citra Media Tbk. Sebelumnya pernah menjabat Komisaris dan Pemegang Saham PT Australian Guarantee Corp. (1983-1993).

Jay Geoffrey Wacher

Australian citizen, age 40.He holds a Bachelor of Commerce and Bachelor of Law from University of New South Wales. A Managing Director of Lonsum since 2007. Commissioner of Lonsum since 2004. Jay has sixteen years experience in corporate finance and private equity investment and has had ten years experience in investing and business in South East Asia. Jay was previously a director of Carnegie, Wylie & Company, an Australian independent investment bank and private equity firm and before that a Director of Arthur Anderson. Jay has performed strategic and advisory assignments for the Australian Commonwealth Government as well as for many Australian listed and private corporates such as Qantas, Oroton Group, Crown Casino, Pivot agricultural group and Singleton Advertising Group. Jay has been involved in several private investment transactions over his career, including Lonely Planet Publications, DSL Drums Services, The Text Media Group and Jasco Stationery. Jay has also been directly involved with PT Surya Citra Media, owner of Indonesia’s leading television channel.

Warga Negara Australia, 40 tahun.Beliau meraih gelar Bachelor of Commerce dan Bachelor of Law dari Universitas New South Wales. Managing Director Lonsum sejak 2007. Komisaris Lonsum sejak 2004. Jay memiliki 16 tahun pengalaman di bidang corporate finance dan private equity investment serta mempunyai 10 tahun pengalaman di bidang investasi dan bisnis di Asia Tenggara. Sebelumnya, Jay menjabat Direktur dari Carnegie, Wylie & Company, perusahaan investasi perbankan dan private equity di Australia. Sebelum itu, beliau merupakan Direktur Arthur Anderson. Jay telah melakukan tugas strategis dan penasehat untuk Australian Commonwealth Government, juga untuk banyak perusahaan Australia terdaftar maupun swasta, seperti Qantas, Oroton Group, Crown Casino, Pivot agricultural group, dan Singleton Advertising Group. Selama karirnya, Jay terlibat dalam beberapa transaksi penanaman modal di berbagai bidang usaha termasuk Lonely Planet Publications, DSL Drums Services, The Text Media Group, dan Jasco Stationery. Jay juga terlibat langsung dalam PT Surya Citra Media, pemilik stasiun televisi terkemuka di Indonesia.

Tjhie Tje Fie

Indonesian citizen, age 45.A Director of Lonsum since 14 December 2007. He is a Non-Executive Director and a Member of the Nominating Committee, Remuneration Committee and Executive Committee of Indofood Agri Resources Ltd since December 2006. Mr Tjhie is currently a Director of PT Indofood Sukses Makmur Tbk and heads its Treasury Division, and is also a Commissioner of PT Salim Ivomas Pratama. He was previously Director of PT Indomiwon Citra Inti and Senior Executive of PT Kitadin Coal Mining. Mr Tjhie was awarded a Bachelor’s degree in Accountancy from the Perbanas School of Economics.

Warga Negara Indonesia, 45 tahun.Direktur Lonsum sejak 14 Desember 2007. Beliau menjabat sebagai Non Executive Director dan Anggota Nominating Committee, Remuneration Committee dan Executive Committee Indofood Agri Resources Ltd sejak Desember 2006. Saat ini Bapak Tjhie adalah Direktur dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan memimpin Divisi Treasury. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Salim Ivomas Pratama. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur PT Indomiwon Citra Inti dan Senior Executive dari PT Kitadin Coal Mining. Bapak Tjhie Tje Fie meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas.

Page 58: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 129

Joefly Joesoef Bahroeny

Indonesian citizen, age 51.He has been a Managing Director of Lonsum since 2007 and a Commissioner of Lonsum since 1994. He concurrently serves as a Director of PT Bahruny (Rubber Plantation), President Director of PT Joefly J. Bahroeny (Contractor), President Director of PT Bahrun and Sons (Rubber Plantation), President Commissioner of PT Matang Speng Raya (Shrimp Farm), and as a Commissioner of PT Blang Keutumba (Rice Milling). Previously, he was Branch Manager of PT Shantika Valuindo Lestari, Medan (1987-2000) and a Branch Coordinator of PT Sarana Pandupustaka Utama, Medan (1987-1999). He graduated from the University of New South Wales, Sydney (1982), and holds a Magister Management in Agrobusiness from the University of North Sumatera, Medan (1999).

Warga Negara Indonesia, 51 tahun.Managing Director Lonsum sejak 2007 dan Komisaris Lonsum sejak 2004. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Bahruny (Perkebunan Karet), Presiden Direktur PT Joefly J. Bahroeny (Kontraktor), Presiden Direktur PT Bahrun and Sons (Perkebunan Karet), Presiden Komisaris PT Matang Speng Raya (Tambak Udang), dan Komisaris PT Blang Keutumba (Penggilingan Beras). Sebelumnya Kepala Cabang PT Shantika Valuindo Lestari, Medan (1987-2000) dan Koordinator Cabang PT Sarana Pandupustaka Utama, Medan (1987-1999). Lulusan Universitas New South Wales, Sydney (1982), dan Agrobusiness Magister Management dari Universitas Sumatera Utara, Medan (1999).

Paulus Moleonoto

Indonesian citizen, age 45.A Director of Lonsum since 14 December 2007. He is Executive Director and Head of Finance and Corporate Services of Indofood Agri Resources Ltd, since December 2006. Mr Moleonoto is responsible for Indo Agri Group’s finance and corporate services functions. He is concurrently a Vice President Director and Chief Financial Officer (CFO) of PT Salim Ivomas Pratama. Mr Moleonoto began his career in 1984 with Drs Hans Kartikahadi & Co, a public accounting firm in Jakarta. In 1990, he joined the Salim Plantations Group as Manager and became Assistant Vice President (Commercial and Accounting) in 1993. In 1996, he was appointed as Vice President (Finance) of the Salim Plantations Group. He was made CFO of PT Indofood Sukses Makmur Tbk Group’s Plantations Division in 2001 and became the Deputy Head of Corporate Treasury in PT Indofood Sukses Makmur Tbk in 2003. He has a Bachelor of Accountancy degree from the University of Tarumanagara, and a Bachelor of Management and a Master of Science in Administration & Business Policy from the University of Indonesia. Mr Moleonoto is also a registered accountant in Indonesia.

Warga Negara Indonesia, 45 tahun.Direktur Lonsum sejak 14 Desember 2007. Beliau adalah Executive Director dan Head of Finance and Corporate Services dari Indofood Agri Resources Ltd, sejak Desember 2006. Beliau bertanggungjawab atas keuangan dan jasa korporasi pada Group tersebut. Saat ini beliau adalah Wakil Direktur Utama dan Chief Financial Officer (CFO) PT Salim Ivomas Pratama. Bapak Moleonoto memulai karirnya pada tahun 1984 pada Akuntan Publik Drs Hans Kartikahadi & Co, Jakarta. Pada tahun 1990, beliau bergabung dengan Salim Plantations Group sebagai Manajer dan dipromosikan sebagai Asisten Wakil Presiden (Commercial and Accounting) pada tahun 1993. Pada tahun 1996, beliau menjabat sebagai Wakil Presiden (Finance) dari Salim Plantations Group. Beliau menjabat sebagai CFO dari perkebunan PT Indofood Sukses Makmur Tbk Group pada tahun 2001 dan kemudian menjabat sebagai Wakil Penanggungjawab dari Corporate Treasury di PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2003. Bapak Moleonoto meraih Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanagara, Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen dan Master di bidang Kebijaksanaan Administrasi dan Bisnis Universitas Indonesia. Beliau juga merupakan akuntan terdaftar di Indonesia.

Page 59: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

130 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Bryan John Dyer

British citizen, age 59.A Managing Director of Lonsum since 2004. He began and pursued a multinational career with Booker Agricultural International Ltd, UK, from 1971 to 1986, serving in the UK, Papua New Guinea, Somalia, Kenya and Guyana. He went on to serve as Managing Director of Middlebrook Mushrooms Ltd (1989-1994), CEO of Monaghan Middlebrook Ltd (1994-2001), and Managing Director Booker Tate Ltd, Thame, UK (2001-2004). A graduate of the University of Reading (1971) with a BSc Honours in Agricultural Science, he also attended the London Business School (1985) and studied Advanced Strategic Marketing at Insead, France (1994).

Warga Negara Inggris, 59 tahun.Managing Director Lonsum sejak tahun 2004. Beliau mengawali serta menjalani karirnya di berbagai belahan dunia dalam naungan Booker Agricultural International Ltd, UK, dari tahun 1971 hingga 1986, di UK, Papua New Guinea, Somalia, Kenya dan Guyana. Kemudian beliau menjabat sebagai Managing Director Middlebrook Mushrooms Ltd (1989-1994), CEO Monaghan Middlebrook Ltd (1994-2001), dan Managing Director Booker Tate Ltd, Thame, UK (2001-2004). Lulusan dari University of Reading (1971) dengan gelar BSc Hons di bidang pertanian, beliau juga meraih gelar di London Business School (1985) dan Advanced Strategic Marketing, Insead, France (1994).

Mark Wakeford

British citizen, age 44.A Director of Lonsum since 14 December 2007. He is the Chief Executive Officer and Executive Director of Indofood Agri Resources Ltd (“Indo Agri”) since 14 August 2007, Mr Wakeford had been an Advisor to the Group since January 2007. He is currently the President Director of PT Salim Ivomas Pratama. He started his career with Kingston Smith & Co, a firm of Chartered Accountants in London, England, and has been in the plantation industry since 1993, working with plantation companies in Indonesia, Papua New Guinea and Thailand. Mr Wakeford began his plantation career as Finance Director of PT PP London Sumatra in 1993 before moving to Pacific Rim Plantations Limited (PRPOL) as Chief Financial Officer (1995-1999), based in Papua New Guinea. In 1999, he became CEO and Executive Director of PRPOL. When the company was sold to Cargill in 2005, Mr Wakeford spent one year with Cargill prior to joining Indo Agri in January 2007. Mr Wakeford trained and qualified as a Chartered Accountant in London, England and attended the Senior Executive Program at the London Business School.

Warga Negara Inggris, 44 tahun.Direktur Lonsum sejak 14 Desember 2007. Beliau adalah CEO dan Executive Director dari Indofood Agri Resources Ltd (“Indo Agri”). Beliau menjabat sebagai Executive Director dan CEO dari Indo Agri sejak 14 Agustus 2007, Bapak Wakeford menjabat sebagai Advisor dari Group tersebut sejak Januari 2007. Saat ini Beliau adalah Direktur Utama PT Salim Ivomas Pratama. Bapak Wakeford memulai karirnya pada Kingston Smith & Co, sebuah firma akuntan di London, Inggris. Bapak Wakeford sudah berkecimpung di industri perkebunan sejak 1993, bekerja di perusahaan perkebunan di Indonesia, Papua New Guinea dan Thailand. Beliau memulai karir perkebunannya sebagai Direktur Keuangan dari PT PP London Sumatra pada tahun 1993 sebelum pindah ke Pacific Rim Plantations Limited (“PRPOL”) sebagai Chief Financial Officer (1995-1999), berpusat di Papua New Guinea. Pada tahun 1999 Bapak Wakeford menjabat sebagai CEO dan Executive Director dari PRPOL. PRPOL lalu dijual ke Cargill pada tahun 2005 dan Bapak Wakeford bergabung ke Cargill selama 1 (satu) tahun, sebelum bergabung dengan Indo Agri pada Januari 2007. Beliau memiliki keahlian dan kemampuan selaku Chartered Accountant di London Inggris. Beliau mengikuti Senior Executive Program pada London Business School.

Page 60: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 131

Pejabat SeniorSenior Officers

Sales

Head of Sales Len Beshizza

Operational

Coordinator North Sumatra A. Fattah Ibrahim, Ir. Coordinator South Sumatra Royke Surachman, Ir. Coordinator Java, Sulawesi & Kalimantan Pieter Victor, Ir. General Manager Lima Puluh Syaiful Fitri, Ir. General Manager Serdang Win Alamsyah, Ir. General Manager Muara Rupit Alexander S. Kawun General Manager Bingin Teluk Rambir Singh, Ir. Acting General Manager Lahat & Cengal M. Ali Simatupang General Manager Musi Banyu Asin Sular Pramu Nissiyoko Director of Processing Samuel Leki, Ir. Senior Processing Manager A (Lima Puluh) Peribadi Karo Karo, Ir. Senior Processing Manager B (Major Factories) Yose Rizal Senior Processing Manager C (Serdang & Rubber) Lee Chee Kong Senior Processing Manager D (Minor & New factories) Anthony Bosco Acting Head of Engineering Services Sjahwarsja Imral, Ir. Director of Research Dr. S.P.C. Nelson Head of Special Project & Joint Venture Sumarjono Saragih Head of Task Force Land Bank Tarmizi, Ir. Support & Services

Head of General Services Mino lesmana Head of Human Resources Indrarto Head of Procurement Juwari

Finance & Control

Head of Accounting Rere Alim Head of Financial Control Andjurken Tarigan Head of Information Systems Rafii Nyomin Head of Project Management Office Dominicus W. Wibowo Head of Treasury and Taxation E. Loe Soei Kim Corporate Office

Corporate Secretary & Head of Legal Affairs Endah Resmiati Head of Corporate Communications Duddy Pramudyanto Head of Government & Community Relations Rudy R. Sumopawiro Head of Internal Audit & Risk Management Zayarwan Zain

Page 61: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

132 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

No Estate Name District Province Description

Nama Kebun kabupaten propinsi Keterangan

1. Dolok Asahan North Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Utara Kebun Sawit

2. Gunung Melayu Asahan North Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Utara Kebun Sawit

3. Begerpang Deli Serdang North Sumatra Oil Palm and Rubber Estate Sumatera Utara Kebun Sawit dan Karet

4. Sei Merah Deli Serdang North Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Utara Kebun Sawit

5. Rambong Sialang Serdang Bedagai North Sumatra Oil Palm, Cocoa and Coconut Estate Sumatera Utara Kelapa Sawit, Kakao dan Kelapa

6. Sibulan Serdang Bedagai North Sumatra Oil Palm and Rubber Estate Sumatera Utara Kelapa Sawit dan Karet

7. Bungara Langkat North Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Utara Kebun Sawit

8. Turangie Langkat North Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Utara Kebun Sawit

9. Pulo Rambong Langkat North Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Utara Kebun Sawit

10. Sei Rumbiya Labuhan Batu North Sumatra Oil Palm and Rubber Estate Sumatera Utara Kebun Sawit dan Karet

11. Bah Bulian Simalungun North Sumatra Oil Palm and Rubber Estate Sumatera Utara Kebun Sawit dan Karet 12. Bah Lias Simalungun North Sumatra Oil Palm, Cocoa and Coconut Estate Sumatera Utara Kebun Sawit, Kakao dan Kelapa

13. Bukit Hijau Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

14. Belani Elok Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

15. Batu Cemerlang Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

16. Gunung Bais Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

17. Ketapat Bening Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

18. Riam Indah Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

Lokasi KebunEstates Location

Nucleus EstateKebun Inti

Page 62: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 133

No Estate Name District Province Description

Nama Kebun kabupaten propinsi Keterangan

District Province Descriptionabupaten propinsi Keterangan19. Sei Kepayang Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

20. Sei Lakitan Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

21. Terawas Indah Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

22. Sei Gemang Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

23. Tulung Gelam Ogan Komering Ilir South Sumatra Rubber Estate Sumatera Selatan Kebun Karet

24. Kubu Pakaran Ogan Komering Ilir South Sumatra Rubber Estate Sumatera Selatan Kebun Karet

25. Bebah Permata Ogan Komering Ilir South Sumatra Rubber Estate Sumatera Selatan Kebun Karet

26. Tirta Agung Musi Banyuasin South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

27. Budi Tirta Musi Banyuasin South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

28. Suka Damai Musi Banyuasin South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

29. Arta Kencana Lahat South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

30. Kencana Sari Lahat South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

31. Kertasarie Bandung West Java Tea Estate Jawa Barat Kebun Teh

32. Trebasala Banyuwangi East Java Cocoa and Coconut Estate Jawa Timur Kebun Kakao dan Kelapa

33. Isuy Makmur Kutai Barat East Kalimantan Oil Palm Estate Kalimantan Timur Kebun Sawit

34. Pahu Makmur Kutai Barat East Kalimantan Oil Palm Estate Kalimantan Timur Kebun Sawit

35. Balombessie Bulukumba South Sulawesi Rubber Estate Sulawesi selatan Kebun Karet

36. Palang Isang Bulukumba South Sulawesi Rubber Estate Sulawesi Selatan Kebun Karet

37. Pungkol Minahasa North Sulawesi Cocoa and Coconut Estate Sulawesi Utara Kebun Kakao dan Kelapa

Nucleus EstateKebun Inti

Page 63: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

134 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

No Estate Name District Province Description Nama Kebun kabupaten propinsi Keterangan

1. Air Bening Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit 2. Bukit Hijau Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

3. Dwi Makmur Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

4. Ekasari Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

5. Marga Sido Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

6. Muara Kelingi Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

7. Pelita Jaya Musi Rawas South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

8. Tirta Agung Musi Banyuasin South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

9. Suka Damai Musi Banyuasin South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

10. Arta Kencana Lahat South Sumatra Oil Palm Estate Sumatera Selatan Kebun Sawit

11. Bebah Permata Ogan Komering Ilir South Sumatra Rubber Estate Sumatera Selatan Kebun Karet

12. Kubu Pakaran Ogan Komering Ilir South Sumatra Rubber Estate Sumatera Selatan Kebun Karet

13. Tulung Gelam Ogan Komering Ilir South Sumatra Rubber Estate Sumatera Selatan Kebun Karet

14. Tibona Bulukumba South Sulawesi Rubber Estate Sulawesi Selatan Kebun Karet

Lokasi KebunEstates Location

Plasma EstateKebun Plasma

Page 64: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 135

Peta Lokasi KebunEstates Location Map

Sumatra Kalimantan

Sulawesi

Java

Nucleus Estate / Kebun Inti

Balombessie

Palang Isang

Plasma Estate / Kebun Plasma

Tibona

Nucleus Estate / Kebun inti

Dolok

Gunung Malayu

Begerpang

Sei Merah

Rambong Sialang

Si Bulan

Bungara

Turangie

Pulo Rambong

Sei Rumbiya

Bah Bulian

Bah Lias

Nucleus Estate / Kebun Inti

Bukit Hijau Sei Gemang

Belani Elok Tirta Agung

Batu Cemerlang Budi Tirta

Gunung Bais Suka Damai

Ketapat Bening Arta Kencana

Riam Indah Kencana Sari

Sei Kepayang Tulung Gelam

Sei Lakitan Kubu Pakaran

Terawas Indah Bebah Permata

Plasma Estate / Kebun Plasma

Air Bening Tirta Agung

Bukit Hijau Suka Damai

Dwi Makmur Arta Kencana

Ekasari Bebah Permata

Marga Sido Kubu Pakaran

Muara Kelingi Tulung Gelam

Pelita Jaya

Nucleus Estate / Kebun Inti

Isuy Makmur

Pahu Makmur

Nucleus Estate / Kebun Inti

Pungkol

Nucleus Estate / Kebun Inti

Kertasarie

Nucleus Estate / Kebun Inti

Treblasala

Description / Keterangan

Oil Palm Estate / Kebun Sawit

Rubber Estate / Kebun Karet

Oil Palm and Rubber Estate / Kebun Sawit dan Karet

Oil Palm , Cocoa and Coconut Estate / Kebun Sawit, Kakao dan Kelapa

Cocoa and Coconut Estate / Kebun Kakao dan Kelapa

Tea Estate / Kebun Teh

Page 65: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

136 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

No. Factory Name Capacity District Province Description Nama Pabrik Kapasitas Kabupaten Propinsi Keterangan

1 Dolok 30.0 tonnes/hour Asahan North Sumatra Palm Oil Mill Sumatera Utara Pabrik Sawit

2 Gunung Malayu 30.0 tonnes/hour Asahan North Sumatra Palm Oil Mill Sumatera Utara Pabrik Sawit

3 Begerpang 45.0 tonnes/hour Deli Serdang North Sumatra Palm Oil Mill Sumatera Utara Pabrik Sawit

4 Turangie 45.0 tonnes/hour Langkat North Sumatra Palm Oil Mill Sumatera Utara Pabrik Sawit

5 Belani Elok 60.0 tonnes/hour Musi Rawas South Sumatra Palm Oil Mill Sumatera Selatan Pabrik Sawit

6 Gunung Bais 10.0 tonnes/hour Musi Rawas South Sumatra Palm Oil Mill Sumatera Selatan Pabrik Sawit

7 Sei Lakitan 60.0 tonnes/hour Musi Rawas South Sumatra Palm Oil Mill Sumatera Selatan Pabrik Sawit

8 Terawas Indah 20.0 tonnes/hour Musi Rawas South Sumatra Palm Oil Mill Sumatera Selatan Pabrik Sawit

9 Arta Kencana 20.0 tonnes/hour Lahat South Sumatra Palm Oil Mill Sumatera Selatan Pabrik Sawit

10 Tirta Agung 40.0 tonnes/hour Musi Banyuasin South Sumatra Palm Oil Mill Sumatera Selatan Pabrik Sawit

11 Bah Lias 17.0 million seeds/year Simalungun North Sumatra Seed Processing Sumatera Selatan Pengolahan Benih

12 Kertasarie 225.0 tonnes/month Bandung West Java Tea Factory Jawa Barat Pabrik Teh

13 Treblasala 750.0 tonnes/month Banyuwangi East Java Cocoa Factory Jawa Timur Pabrik Kakao

14 Palang Isang 275.0 tonnes/month Bulukumba South Sulawesi Sheet Rubber Factory Sulawesi Selatan Pabrik Karet Lembaran

15 Sei Rumbiya 325.0 tonnes/month Labuhan Batu North Sumatera Sheet Rubber Factory Sumatera Utara Pabrik Karet Lembaran

16 Palang Isang 800.0 tonnes/month Bulukumba South Sulawesi Crumb Rubber Factory Sulawesi Selatan Pabrik Karet Remah

17 Sei Rumbiya 560.0 tonnes/month Labuhan Batu North Sumatra Crumb Rubber Factory Sumatera Utara Pabrik Karet Remah

18 Mesuji/MAKP 600.0 tonnes/month Ogan Komering Ilir South Sumatra Crumb Rubber Factory Sumatera Selatan Pabrik Karet Remah

Lokasi Pabrik PengolahanProcessing Factories Location

Page 66: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 137

Factory Name / Nama Pabrik

Dolok

Gunung Malayu

Begerpang

Turangie

Bah Lias

Sei Rumbiya

Peta Lokasi PabrikFactory Location MAp

Sumatra Kalimantan

Sulawesi

Java

Factory Name / Nama Pabrik

Palang Isang

Factory name / NamaPabrik

Belani Elok

Gunung Bais

Sei Lakitan

Terawas Indah

Arta Kencana

Tirta Agung

Mesuji /MAKP

Factory Name / Nama Pabrik

Treblasala

Factory Name / Nama Pabrik

Kertasarie Tea Factory

Description / Keterangan

Palm Oil Mill / Pabrik Sawit

Sheet Rubber Factory / Pabrik Karet Lembaran

Crumb Rubber Factory / Pabrik Karet Remah

Seed Processing / Pengolahan Benih

Cocoa Factory / Pabrik Kakao

Tea Factory / Pabrik Teh

Page 67: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

138 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Informasi Pemegang SahamShareholder Information

Shareholders Number of Shares Percentage (%)

Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase (%)

PT Salim Ivomas Pratama 769,574,002 56.40

Indofood Agri Resources Ltd 109,521,000 8.03

Empire Energy Resources Pte Ltd

C/O Hongkong and Shanghai Bank 73,700,000 5.40

Public 411,777,791 30.17

TOTAL 1,364,572,793 100.00

Lonsum Closing Share Price Movement January 2006 - December 2007

Pergerakan Harga Penutupan Saham Lonsum Januari 2006 - Desember 2007

0.00

1,000.00

2,000.00

3,000.00

4,000.00

5,000.00

6,000.00

7,000.00

8,000.00

9,000.00

10,000.00

11,000.00

12,000.00

Jan-

06

Feb

-06

Mar-

06

Apr

-06

May-

06

Jun

-06

Jul

-06

Aug

-06

Sep

-06

Oct

-06

Nov

-06

Dec

-06

Jan-

07

Feb

-07

Mar-

07

Apr

-07

May-

07

Jun

-07

Jul

-07

Aug

-07

Sep

-07

Oct

-07

Nov

-07

Dec

-07

(Rp/Share)(Rp/LembarSaham)

Page 68: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 139

Head Office Share Registrar Public Accountant

Kantor Pusat Biro Administrasi Efek Akuntan Publik

World Trade Center 15th Floor PT Raya Saham Registra KAP Haryanto Sahari & Rekan

Jl. Jend. Sudirman Kav. 29 - 31 Gedung Plaza Sentral Lt. 2 PricewaterhouseCoopers

Jakarta 12920, Indonesia Jl. Jend. Sudirman Kav. 47 - 48 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X - 7 No. 6

Tel.(62-21) 520 6610 Jakarta 12930, Indonesia Jakarta 12940, Indonesia

Fax.(62-21) 520 6611 Tel.(62-21) 252 5666 Tel.(62-21) 521 2901

[email protected] Fax.(62-21) 252 5028 Fax.(62-21) 5290 5555/ 5290 5050

Alamat PerseroanCorporate Address

Statutory Reporting

In addition to the 2007 Annual Report, the Company

publishes a separate financial report document that satisfies

the statutory reporting requirements of the Indonesian

Capital Market Supervisory Board (Bapepam). Such report,

which includes all requisite information, has been filed with

Bapepam prior to the publication of the 2007 Annual Report.

Ketentuan Pelaporan

Selain Laporan Tahunan 2007, Perseroan menerbitkan dokumen

laporan keuangan secara terpisah yang memenuhi ketentuan

pelaporan yang berlaku sesuai persyaratan Badan Pengawas

Pasar Modal di Indonesia (Bapepam). Laporan tersebut,

termasuk seluruh informasi yang disyaratkan, telah disampaikan

kepada Bapepam sebelum penerbitan Laporan Tahunan 2007.

Page 69: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

140 Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Lembar Persetujuan Dewan KomisarisApproval from the Board of Commissioners

Susanto Suwarto

President Commissioner Presiden Komisaris

Raden Fofo Sariaatmadja

Vice President Commissioner Wakil Presiden Komisaris

Benny Setiawan Santoso

CommissionerKomisaris

Yohannes Hardian Purawimala

CommissionerKomisaris

Rachmat Soebiapradja

Independent CommissionerKomisaris Independen

Tengku Alwin Aziz

Independent CommissionerKomisaris Independen

Page 70: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 141

Lembar Persetujuan DireksiApproval from the Board of Directors

Eddy Kusnadi Sariaatmadja

President Director Presiden Direktur

Jay Geoffrey Wacher

DirectorDirektur

Tjhie Tje Fie

DirectorDirektur

Joefly Joesoef Bahroeny

DirectorDirektur

Paulus Moleonoto

DirectorDirektur

Bryan John Dyer

Director Direktur

Mark Wakeford

DirectorDirektur

Page 71: 2007 Annual Report Laporan Tahunan · Bidang bisnis Lonsum mencakup ... sustainable value creation and growth for all ... Annual Report / Laporan Tahunan 2007 PT PP London Sumatra

PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

World Trade Centre 15 Th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 29 - 31, Jakarta 12920 - Indonesia

Tel. (62-21) 520 6610 Fax. (62-21) 520 6611

www.londonsumatra.com