09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    1/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    12

    CHAPTER 3

    3.1 Umum

     Analisis struktur bukan merupakan tahapan akhir dalam sebuah proses perancangan, tetapi

    merupakan alat yang digunakan untuk mendukung proses perancangan dari sebuah struktur. Tujuan

    utama dari analisis struktur adalah untuk membantu dalam membuat keputusan-keputusan penting

    dalam proses perancangan struktur. Pada umumnya hasil dari suatu proses analisis struktur pada

    sebuah struktur yang menerima beban-beban yang bekerja, adalah berupa respon struktur tersebut yang

    berbentuk perubahan posisi elemen atau bentuk konfigurasi struktur. Gaya-gaya internal yang terjadi

    pada elemen-elemen struktur dapat berupa gaya aksial, gaya geser, momen lentur dan momen torsi.

    Sedangkan secara umum, analisis struktur dapat dilakukan berdasarkan tiga hal berikut ini (Suhendro,

    2000) :

    1. Menentukan hubungan antara aksi   (action) dan deformasi   (deformation) yang terjadi pada

    struktur yang dikenal dengan persamaan konstitutif  (constitutive laws).

    2. Pertimbangan secara kinematis dari struktur yang terdeformasi (compactibility).

    3. Keseimbangan  (equilibrium) antara gaya-gaya yang bekerja  (applied forces) dan gaya-gaya

    dalam (internal forces).

    Dalam analsis struktur terdapat dua metode utama yang dikenal secara umum, yaitu metode

    fleksibilitas dan metode kekakuan. Kedua metode tersebut mempunyai cara dan sistem tersendiri dalam

    penyelesaiannya.

    3.2 Transformasi Matrix

    3.2.1 Tata Sumbu Lokal dan Global

    Di dalam analisis struktur dengan metode matrix, sering dihadapi keadaan dimana suatu vektor 

    dan komponen-komponennya diketahui pada suatu tata sumbu dan ingin diketahui komponen-

    komponennya pada suatu tata sumbu yang lain berdasarkan orentasi tertentu terhadap tata sumbu yang

    pertama. Komponen-komponen di arah tata sumbu kedua, merupakan fungsi dari komponen-komponendi arah tata sumbu pertama dan arah tata sumbu yang kedua relatif terhadap arah tata sumbu yang

    pertama.

    Sebagai contoh, bahwa dalam pemodelan diskrit dari sebuah struktur sering kali diinginkan bahwa

    masing-masing elemen mempunyai tata sumbu yang bersifat lokal, sehingga memberikan kemudahan

    dalam penentuan matrix kekakuannya. Perhitungan matrix kekakuan elemen atau batang dapat

    dilakukan dengan memasukan komponen panjang, inersia dan elastisitas dari elemen yang ditinjau ke

    dalam bentuk matrix kekakuan elemen yang ada. Sedangkan, untuk dapat menyusun sebuah matrix

    kekakuan struktur secara keseluruhan, dibutuhkan suatu tata sumbu yang bersifat global. Dimana, tata

    sumbu global sangat tergantung dari geometri struktur dan masing-masing tata sumbu lokal yang

    mempunyai orentasi tersendiri terhadap tata sumbu global (Hariandja, 1997).

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    2/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    13

    CHAPTER 3

    3.2.2 Perjanjian Tanda

    Untuk kemudahan dan keseragaman, maka sebaiknya memperhatikan pemberian tanda dan arah

    gaya sehingga dalam proses penyusunan dan perhitungan tidak terjadi kekeliruan, akibat inkonsistensi

    dari perjanjian tanda dan arah gaya.

    3.3 Metode Matrix Kekakuan

    3.3.1 Definisi Metode Kekakuan

    Metode kekakuan   (stiffness method) atau dikenal juga dengan nama metode perpindahan

    (displacement method), merupakan metode yang bertujuan untuk mencari besarnya displacement yang

    terdiri dari translasi dan rotasi pada struktur sebagai variabel utama yang dicari terlebih dahulu, kemudian

    dilanjutkan dengan mencari besarnya nilai-nilai gaya dalam  (internal forces) dan reaksi perletakan yang

    terjadi pada struktur. Secara berurutan persamaan-persamaan yang digunakan dalam metode ini,

    merupakan formulasi dari persamaan aksi-deformasi, persamaan keseimbangan dan persamaan

    kompaktibilitas (Suhendro, 2000).

    Metode matrix kekakuan terdiri dari dua macam, yaitu matrix kekakuan relatif dan matrix kekakuan

    langsung. Kedua metode ini, didasarkan pada metode perpindahan yang disusun dalam sebuah

    formulasi matrix kekakuan. Dalam buku ini, hanya akan di bahas secara singkat mengenai metode

    kekakuan langsung yang sangat popular penggunaannya. Sedangkan untuk mempelajari metode

    kekakuan relatif dan metode fleksibilitas, maka dapat membaca buku-buku rujukan dalam daftar pustaka.

    3.4 Metode Kekakuan Langsung

    Metode ini didasarkan pada konsep kekakuan   (stiffness) dan mempunyai prosedur perhitungan

    sistematis yang harus dilakukan. Adapun prosedur perhitungan dengan metode kekakuan langsung

    adalah sebagai berikut :

    1. Semua kekakuan elemen dalam bentuk matrix kekakuan dan dievaluasi sesuai dengan

    hubungan antara aksi dan deformasi dengan referensi koordinat local elemen tersebut.

    2. Matrix kekakuan lokal di transformasikan ke dalam sistem koordinat global.

    3. Matrix kekakuan elemen-elemen dalam koordinat global disuperposisikan dengan

    mempertimbangkan syarat kompaktibilitas menjadi matrix kekakuan struktur.

    4. Akibat beban yang bekerja pada struktur, maka dapat disusun vektor gaya dengan referensi

    koordinat global.

    5. Kondisi batas perpindahan   (boundary condition of displacement) pada titik-titik nodal

    perpindahan, maupun kondisi batas gaya pada titik-titik nodal bebas, diformulasikan dalam

    bentuk vektor  displacement dan vektor gaya. Selanjutnya dilakukan proses kondensasi statik

    untuk mendapatkan matrix kekakuan dari struktur yang tereduksi.

    6. Matrix kekakuan struktur yang tereduksi tersebut, kemudian menghasilkan persamaan

    keseimbangan struktur yang apabila diperoleh solusinya, maka akan menghasilkan

    displacement  yang terjadi di setiap titik nodal dan selanjutnya besarnya reaksi perletakan di

    setiap titik nodal dapat diperoleh.

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    3/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    14

    CHAPTER 3

    7. Tahapan terakhir adalah perhitungan terhadap besarnya gaya-gaya dalam dan tegangan-

    tegangan dalam yang terjadi pada setiap elemen struktur yang dihitung.

    Selain mengikuti langkah-langakah dalam proses perhitungan di atas, terdapat angapan-anggapan

    dasar yang digunakan dalam metode matrix kekakuan langsung, yaitu :

    1. Material struktur dianggap berperilaku elastis linier, sehingga prinsip hukum Hooke masihberlaku.

    2.   Displacement  yang terjadi pada struktur dianggap relatif sangat kecil, apabila dibandingkan

    dengan dimensi ataupun panjang bentang dari struktur yang dianalisis, sehingga persamaan

    keseimbangan dapat ditentukan berdasarkan geometri struktur, sebelum struktur tersebut

    mengalami deformasi.

    3. Interaksi antara pengaruh gaya aksial dan lentur diabaikan.

    4. Elemen-elemen struktur bersifat prismatis dan terbuat dari bahan yang homogen.

    3.4.1 Matrix Kekakuan Elemen Rangka

    Matrix kekakuan elemen dapat diberi notasi ]k[)e(

    l . Matrix kekakuan elemen dapat didefinisikan

    dengan mengenali sudut   dari setiap elemen yang ditinjau, sehingga hubungan antara aksi dan

    deformasi pada elemen-elemen tersebut dapat diformulasikan secara umum dalam koordinat lokalnya

    sebagai berikut :

    i j

    vi, gi   v j, g jui, f i   u j, f  j

    x

    y

    L

     A,E

    Gambar 3.1 Matrix kekakuan elemen

    Dari gambar di atas terlihat sebuah elemen dengan panjang (L), luas penampang elemen (A) dan

    modulus elastisitas penampang (E). Pada elemen tersebut terdapat  displacement aksial pada titik nodal i

    dan j (ui, u j), displacement arah tegak lurus sumbu batang pada titik nodal i dan j (vi, v j), gaya aksial pada

    titik nodal i dan j yang sesuai dengan ui, u j (f i, f  j) serta gaya tegak lurus sumbu batang di titik nodal i dan j

    yang sesuai dengan vi, v j (gi, g j). Dimana, masing-masing komponen tersebut dapat diuraikan menjadi :

    f i =  j jii v.ouL

     AEv.ou

    L

     AE gi =  j jii v.ou.ov.ou.o  

    f  j =  j jii v.ouL

     AEv.ou

    L

     AE g j =  j jii v.ou.ov.ou.o  

    Persamaan hubungan antara aksi dan deformasi elemen dalam sistem koordinat lokalnya tersebut,

    diperoleh berdasarkan prinsip superposisi.

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    4/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    15

    CHAPTER 3

    Persamaan di atas, dapat ditulis ulang dalam bentuk matrix sebagai berikut :

     j

     j

    i

    i

    g

    g

    =

    0000

    0L

     AE0

    L

     AE0000

    0L

     AE0

    L

     AE

    .

     j

     j

    i

    i

    v

    u

    v

    u

    (3.1)

    Persamaan keseimbangan elemen pada koordinat lokal adalah :

    { )e(f  } = [)e(

    lk ] . {)e(u } (3.2)

    Dimana :

    { )e(f  } = vektor gaya pada koordinat lokal.

    [)e(

    lk ] = matrix kekakuan elemen rangka pada koordinat lokal.

    { )e(u } = vektor   displacement pada koordinat lokal.

    (e) = subscript e menunjukan elemen yang ditinjau.Dalam bentuk yang lebih spesifik, matrix kekakuan elemen rangka pada koordinat lokal dapat

    ditulis dalam bentuk :

    [)e(

    lk ] =L

     AE.

    0000

    0101

    0000

    0101

    (3.3)

    3.4.2 Transformasi Koordinat Elemen Rangka

     Apabila pada titik nodal i dari elemen mengalami perpindahan i’ dalam bidang x-y, maka vektor 

    displacement yang menghubungkan titik i ke i’ dapat diuraikan menjadi komponen dalam arah sumbu x

    dan y lokal dan diberi notasi ui dan u j. Vektor  displacement  tersebut, juga dapat diuraikan menjadi

    komponen dalam arah sumbu X dan Y global dan diberi notasi U i dan Vi. Hubungan antara komponen-

    komponen tersebut dapat dituliskan dalam bentuk matrix sebagai berikut :

     j

     j

    i

    i

    v

    u

    v

    u

    =

    cossin00

    sincos00

    00cossin

    00sincos

    .

     j

     j

    i

    i

    V

    U

    V

    U

    (3.4)

     Atau dalam bentuk :

    { eu } = [ eT ] . { eU } (3.5)

    Dimana :

    { eu } = vektor   displacement pada koordinat lokal.

    [ eT ] = matrix transformasi.

    { eU } = vektor   displacement pada koordinat global.

    Untuk vektor gaya, serupa dengan vektor  displacement dan dapat dituliskan dalam bentuk :

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    5/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    16

    CHAPTER 3

     j

     j

    i

    i

    g

    g

    =

    cossin00

    sincos00

    00cossin

    00sincos

    .

     j

     j

    i

    i

    G

    F

    G

    F

    (3.6)

     Atau dalam bentuk :

    { )e(f } = [ )e(T ] . { )e(F } (3.7)

    Dimana :

    { )e(f } = vektor gaya pada koordinat lokal.

    [ )e(T ] = matrix transformasi.

    { )e(F } = vektor gaya pada koordinat global.

    Sebagai catatan, bahwa matrix [ eT ] dikenal dengan matrix transformasi dan memiliki sifat

    ortogonal, yaitu transpose matrix tersebut sama dengan inversnya dan determinannya sama dengan

    satu.

    3.4.3 Matrix Kekakuan Global Rangka

    Matrix kekakuan global rangka atau diberi notasi ]k[)e(

    g didapat dari hasil subtitusi persamaan

    (3.5) dan persamaan (3.7) ke dalam persamaan (3.2) :

    { )e(f  } = [)e(

    lk ] {)e(u }

    [ )e(T ] { )e(F } = [)e(

    lk ] [)e(T ] { )e(U }

    Dengan memprakalikan antara ruas kanan dan ruas kiri persamaan dengan [

    )e(

    T ]-1

    :

    [ )e(T ]-1 [ )e(T ] { )e(F } = [ )e(T ]-1 [)e(

    lk ] [)e(T ] { )e(U }

    Dan mengingat bahwa :

    [ )e(T ]-1 [ )e(T ] = [I]

    [ )e(T ]-1 = [ )e(T ]T

    Maka :

    { )e(F } = ([ )e(T ]-1 [)e(

    lk ] [)e(T ]) { )e(U } (3.8)

     Atau :

    { )e(F } = [)e(

    gk ] {)e(U } (3.9)

    Persamaan di atas merupakan persamaan keseimbangan elemen dalam koordinat global,

    sehingga matrix kekakuan elemen dalam koordinat global :

    [)e(

    gk ]= [)e(T ]T [

    )e(lk ] [

    )e(T ] (3.10)

     Atau dalam bentuk lain :

    [)e(

    gk ]=

    22

    22

    22

    22

    sincos.sinsincos.sin

    cos.sincoscos.sincos

    sincos.sinsincos.sin

    cos.sincoscos.sincos

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    6/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    17

    CHAPTER 3

    3.4.4 Overall Stif fness Matr ix 

    Persamaan (4.9) mempunyai bentuk lain, yaitu :

     j

     j

    i

    i

    G

    F

    G

    F

    =

    44434241

    34333231

    24232121

    14131211

    kkkkkkkk

    kkkk

    kkkk

    .

     j

     j

    i

    i

    V

    U

    V

    U

    (3.11)

    Dalam formulasi secara keseluruhan   (overall simulation) persamaan (3.11) setelah disesuaikan

    dengan urutannya dengan derajat kebebasan lain menjadi :

    i21i2   j21 j2  

    ... j2

    ...1 j2

    ....

    ....

    ...i2

    ...1i2

     j

     j

    i

    i

    GF

    .

    .

    G

    F

    =

    44434241

    34333231

    24232221

    14131211

    kk..kk

    kk..kk

    ......

    ......

    kk..kk

    kk..kk

    .

     j

     j

    i

    i

    VU

    .

    .

    V

    U

    (3.12)

    Setelah kontribusi semua elemen diperhitungkan, maka persamaan keseimbangan struktur dalam

    koordinat global dapat dituliskan dalam bentuk :

    {F} = [K] . {U} (3.13)

    Dimana :

    {F} =   overall force vector dalam koordinat global dan berorde (2n x 1).

    [K] =   overall stiffness matrix dalam koordinat global dan berorde (2n x 2n).

    {U} =   overall displacement vector dalam koordinat global dan berorde (2n x 1).

    n = jumlah titik nodal dalam struktur.

    3.4.5 Kondisi Batas Displacement dan Gaya

    Persamaan (3.13) setelah di tata ulang   (rearrangement) sesuai dengan kondisi batasnya, maka

    dapat ditulis ulang secara simbolis dalam bentuk :

    e

    F

    F=

    2221

    1211

    kk

    kk.

    k

    u

    U

    U(3.14)

    Dengan :

    {Fe} =   prescribed external force vector , sesuai kondisi batas gaya.

    {Fr } =   uknown reaction vector .

    {Uu} =   uknown displacement vector .

    {Uk} =   known displacement vector , sesuai kondisi batas gaya.

    [kij] =   sub matrix overall stiffness matrix (i = 12 ; j = 12).

    3.4.6 Uknwon Displacement dan Reaksi Perletakan

    Persamaan (3.14) dapat ditulis dalam bentuk :

    {Fe} = [k11] . {Uu} + [k12] . {Uk} (3.15)

    {Fr } = [k21] . {Uu} + [k22] . {Uk} (3.16)

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    7/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    18

    CHAPTER 3

    Dari persamaan (3.15), maka dapat diperoleh   displacement  yang tidak diketahui   (the uknown

    displacement ) dalam bentuk invers sebagai berikut :

    {Uu} = [k11]-1 . ({Fe} – [ k12] . {Uk}) (3.17)

    Persamaan di atas merupakan (the reduced equilibrium equations) dan dengan memasukan nilai-

    nilai {Uu} ke dalam persamaan (3.16), maka dapat diperoleh vektor reaksi yang tidak diketahui   (theuknown reaction) {Fr }. Pada umumnya, apabila semua tumpuan tidak mengalami perubahan tempat

    akibat adanya penurunan (settlement), maka vektor {Uk} = {0}, sehingga masalahnya menjadi jauh lebih

    sederhana yaitu :

    {Fe} = [k11] . {Uu} (3.18)

    {Fr } = [k21] . {Uu} (3.19)

    {Uu} = [k11]-1 . ({Fe}) (3.20)

    3.4.7 Gaya Batang (Memb er Forces) 

    Gaya-gaya dalam yang terjadi pada setiap elemen dapat diperoleh dengan cara memasukan

    persamaan (3.9) ke dalam persamaan (3.7)

    { )e(f } = [ )e(T ] . { )e(F } (3.21)

    { )e(f  } = [ )e(T ] [)e(

    gk ] [)e(U ] (3.22)

    Dengan :

    { )e(f } =

     j

     j

    i

    i

    g

    g

    [ )e(U ] =

     j

     j

    i

    i

    V

    U

    V

    U

    Sebagai catatan, karena { )e(f  } yang diperoleh dari persamaan (3.22) merupakan vektor gaya dari

    suatu elemen pada koordinat lokal, maka hasilnya termasuk tanda harus diinterpretasikan berdasarkan

    sistem koordinat lokal dari elemen tersebut. Untuk lebih jelasnya lagi dapat melihat contoh di bawah ini.

    Contoh 4.1 :

    Diketahui sebuah struktur rangka yang merupakan struktur papan panjat tebing seperti tergambar.

     Apabila diketahui penampang batang seragam A = 50 cm2, maka hitunglah gaya-gaya batang yang

    bekerja pada struktur tersebut ?

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    8/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    19

    CHAPTER 3

    Gambar 3.2 Struktur rangka dua dimensi

    Penyelesaian :

    Perhitungan panjang elemen :

    L1 =22 3,20,6   = 6,4257 m

    L4 =22 3,60,6   = 8,7000 m

    L5 =22 0,40,6   = 7,2111 m

    Gambar 3.3 Penomoran struktur rangka dua dimensi

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    9/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    20

    CHAPTER 3

    Perhitungan sudut belahan :

    Gambar 3.4 Sudut belahan elemen

    1 = 360 – sin-1  

      

     

    4257,6

    3,2= 339,02640

    4 = 90 – cos-1   

      

    7000,86 = 43,60280

    5 = 90 – sin-1  

      

     

    2111,7

    4= 56,30990

    Tabel 3.1 Data struktur rangka

    ElemenUjung Batang

    α cos  α sin  αi j

    1 2 3 339,02640 0,9337 -0,3579

    2 4 2 00 1 0

    3 4 3 900 0 1

    4 4 1 43,60280 0,7241 0,6897

    5 2 1 56,30990 0,5547 0,8321

    6 3 1 00 1 0

    Perhitungan matrix kekakuan elemen [)e(

    lk ] :

    [

    )e(

    lk ] = L

    E. A

    .

    0000

    0101

    0000

    0101

    [)1(

    lk ] =57,642

    E.50.

    0000

    0101

    0000

    0101

    =

    0000

    00778,000778,0

    0000

    00778,000778,0

    E

    [)2(

    lk ] =00,230

    E.50.

    0000

    0101

    0000

    0101

    =

    0000

    02174,002174,0

    0000

    02174,002174,0

    E

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    10/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    21

    CHAPTER 3

    [)3(

    lk ] =00,600

    E.50.

    0000

    0101

    0000

    0101

    =

    0000

    00833,000833,0

    0000

    00833,000833,0

    E

    [)4(

    lk ] =00,870

    E.50.

    0000

    0101

    00000101

    =

    0000

    00575,000575,0

    000000575,000575,0

    E

    [)5(

    lk ] =11,721

    E.50.

    0000

    0101

    0000

    0101

    =

    0000

    00693,000693,0

    0000

    00693,000693,0

    E

    [ )6(lk ] =00,630E.50 .

    0000

    01010000

    0101

    =

    0000

    00794,000794,00000

    00794,000794,0

    E

    Perhitungan matrix transformasi elemen [ )e(T ] :

    ]T[ )e( =

    cossin00

    sincos00

    00cossin

    00sincos

    ]T[ )1( =

    9337,03579,000

    3579,09337,000009337,03579,0

    003579,09337,0

    T)1( ]T[ =

    9337,03579,000

    3579,09337,000009337,03579,0

    003579,09337,0

    ]T[ )2( =

    1000

    0100

    0010

    0001

    T)2( ]T[ =

    1000

    0100

    0010

    0001

    ]T[ )3( =

    01001000

    0001

    0010

    T)3( ]T[ =

    01001000

    0001

    0010

    ]T[ )4( =

    7241,06897,000

    6897,07241,000

    007241,06897,0

    006897,07241,0

    T)4( ]T[ =

    7241,06897,000

    6897,07241,000

    007241,06897,0

    006897,07241,0

    ]T[ )5( =

    5547,08321,000

    8321,05547,000

    005547,08321,0

    008321,05547,0

    T)5( ]T[ =

    5547,08321,000

    8321,05547,000

    005547,08321,0

    008321,05547,0

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    11/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    22

    CHAPTER 3

    ]T[ )6( =

    1000

    0100

    0010

    0001

    T)6( ]T[ =

    1000

    0100

    0010

    0001

    Perhitungan matrix kekakuan global ]k[)e(

    g :

    ]k[)1(

    g =T)1( ]T[ . ]k[

    )1(l . ]T[

    )1(

    ]k[)1(

    g =

    9337,03579,000

    3579,09337,000

    00930,03579,0

    003579,09337,0

    0000

    00778,000778,0

    0000

    00778,000778,0

    E

    9337,03579,0003579,09337,000

    00930,03579,0

    003579,09337,0

    =

    0100,00260,00100,00260,0

    0260,00678,00260,00678,0

    0100,00260,00100,00260,0

    0260,00678,00260,00678,0

    E

    ]k[)2(

    g =T)2( ]T[ . ]k[

    )2(l . ]T[

    )2(

    ]k[)2(

    g =

    1000

    0100

    0010

    0001

    0000

    02174,002174,0

    0000

    02174,002174,0

    E

    1000

    0100

    0010

    0001

    =

    0000

    02174,002174,0

    0000

    02174,002174,0

    E

    ]k[)3(

    g =T)3( ]T[ . ]k[

    )3(l . ]T[

    )3(

    ]k[)3(

    g =

    0100

    1000

    0001

    0010

    0000

    00833,000833,0

    0000

    00833,000833,0

    E

    0100

    1000

    0001

    0010

    =

    0833,000833,00

    0000

    0833,000833,00

    0000

    E

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    12/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    23

    CHAPTER 3

    ]k[)4(

    g =T)4( ]T[ . ]k[

    )4(l . ]T[

    )4(

    ]k[)4(

    g =

    7241,06897,000

    6897,07241,000

    007241,06897,0

    006897,07241,0

    0000

    00575,000575,0

    0000

    00575,000575,0

    E

    7241,06897,000

    6897,07241,000

    007241,06897,0

    006897,07241,0

    =

    0274,00287,00274,00287,0

    0287,00301,00287,00301,0

    0274,00287,00274,00287,0

    0287,00301,00287,00301,0

    E

    ]k[)5(

    g =T)5( ]T[ . ]k[

    )5(l . ]T[

    )5(

    ]k[)5(

    g =

    5547,08321,000

    8321,05547,000

    005547,08321,0

    008321,05547,0

    0000

    00693,000693,0

    0000

    00693,000693,0

    E

    5547,08321,000

    8321,05547,000

    005547,08321,0

    008321,05547,0

    =

    0480,00320,00480,00320,0

    0320,00213,00320,00213,0

    0480,00320,00480,00320,0

    0320,00213,00320,00213,0

    E

    ]k[)6(

    g =T)6( ]T[ . ]k[

    )6(l . ]T[

    )6(

    ]k[)6(

    g =

    1000

    0100

    0010

    0001

    0000

    00794,000794,0

    0000

    00794,000794,0

    E

    1000

    0100

    0010

    0001

    =

    0000

    00794,000794,0

    0000

    00794,000794,0

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    13/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    24

    CHAPTER 3

    1 2 3 4

    U1 V1 U2 V2 U3 V3 U4 V4

    +0,0301

    +0,0213

    +0,0794

    +0,0287

    +0,0320

    0

    -0,0213 -0,0320 -0,0794 0 -0,0301 -0,0287 U1

    1+0,0287

    +0,0320

    0

    +0,0274

    +0,0480

    0

    -0,0320 -0,0480 0 0 -0,0287 -0,0274 V1

    -0,0213 -0,0320

    +0,0678

    +0,2174

    +0,0213

    -0,0260

    0

    +0,0320

    -0,0678 +0,0260 -0,2174 0 U2

    2

    -0,0320 -0,0480

    -0,0260

    0

    +0,0320

    +0,0100

    0

    +0,0480

    +0,0260 -0,0100 0 0 V2

    -0,0794 0 -0,0678 +0,0260

    +0,0678

    0

    +0,0794

    -0,0260

    0

    0

    0 0 U3

    3

    0 0 +0,0260 -0,0100

    -0,0260

    0

    0

    +0,0100

    +0,0833

    0

    0 -0,0833 V3

    -0,0301 -0,0287 -0,2174 0 0 0

    +0,2174

    0

    +0,0301

    0

    0

    +0,0287

    U4

    4

    -0,0287 -0,0274 0 0 0 -0,0833

    0

    0

    +0,0287

    0

    +0,0833

    +0,0274

    V4

    Overall stiffness matrix :

    4

    4

    3

    3

    2

    2

    1

    1

    G

    F

    G

    F

    G

    F

    G

    F

    =

    1107,00287,00833,00000274,00287,0

    0287,02174,00002174,00287,00301,0

    0833,000933,00260,00100,00260,000

    000260,01472,00260,00678,000794,0

    000100,00260,00580,00060,00480,00320,0

    02174,00260,00678,00060,03065,00320,00213,0

    0274,00287,0000480,00320,00754,00607,0

    0287,00301,000794,00320,00213,00607,01308,0

    4

    4

    3

    3

    2

    2

    1

    1

    V

    U

    V

    U

    V

    U

    V

    U

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    14/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    25

    CHAPTER 3

    Penataan ulang matrix (rearrangement) :

    4

    4

    3

    3

    G

    F

    G

    F

    0

    0

    8000

    0

    =

    1107,00287,00833,00000274,00287,0

    0287,02174,00002174,00287,00301,0

    0833,000933,00260,00100,00260,000

    000260,01472,00260,00678,000794,0

    000100,00260,00580,00060,00480,00320,0

    02174,00260,00678,00060,03065,00320,00213,0

    0274,00287,0000480,00320,00754,00607,0

    0287,00301,000794,00320,00213,00607,01308,0

    0

    0

    0

    0

    V

    U

    V

    U

    2

    2

    1

    1

    Kondisi batas displacement dan gaya :

    e

    F

    F=

    2221

    1211

    kk

    kk.

    k

    u

    U

    U

    4

    4

    3

    3

    2

    2

    1

    1

    G

    F

    G

    F

    G

    FG

    F

    =

    1107,00287,00833,00000274,00287,0

    0287,02174,00002174,00287,00301,0

    0833,000933,00260,00100,00260,000

    000260,01472,00260,00678,000794,0

    000100,00260,00580,00060,00480,00320,0

    02174,00260,00678,00060,03065,00320,00213,00274,00287,0000480,00320,00754,00607,0

    0287,00301,000794,00320,00213,00607,01308,0

    4

    4

    3

    3

    2

    2

    1

    1

    V

    U

    V

    U

    V

    UV

    U

    Uknown displacement :

    {Uu} = [k11]-1 . ({Fe})

    2

    2

    1

    1

    V

    U

    VU

    =

    1

    0580,00060,00480,00320,0

    0060,03065,00320,00213,0

    0480,00320,00754,00607,00320,00213,00607,01308,0

     

    .

    2

    2

    1

    1

    G

    F

    GF

    =

    1

    0580,00060,00480,00320,0

    0060,03065,00320,00213,0

    0480,00320,00754,00607,0

    0320,00213,00607,01308,0 

    .

    0

    0

    8000

    0

    =

    9518,221820

    0053,23965

    4379,336289

    2432,97890

    Reaksi perletakan :

    {Fr } = [k21] . {Uu}

    4

    4

    3

    3

    G

    F

    G

    F

    =

    000274,00287,0

    02174,00287,00301,0

    0100,00260,000

    0260,00678,000794,0

    2

    2

    1

    1

    V

    U

    V

    U

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    15/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    26

    CHAPTER 3

    =

    000274,00287,0

    02174,00287,00301,0

    0100,00260,000

    0260,00678,000794,0

    9518,221820

    0053,23965

    4379,336289

    2432,97890

    =

    8806,6404

    0027,11915

    1194,15950027,11915

    Kontrol :

    V = F3 + F4

    = 0

    H = G3 + G4 – P

    = 0

    Perhitungan gaya batang :

    }f { )e( = ]T[ )e( ]k[)e(

    g ]U[)e(

    }f { )1( = ]T[ )1( ]k[)1(

    g ]U[)1(

    3

    3

    2

    2

    g

    g

    =

    9337,03579,000

    3579,09337,000

    009337,03579,0

    003579,09337,0

    0100,00260,00100,00260,0

    0260,00678,00260,00678,0

    0100,00260,00100,00260,0

    0260,00678,00260,00678,0

    E

    3

    3

    2

    2

    V

    U

    V

    U

    =

    9337,03579,000

    3579,09337,000

    009337,03579,0

    003579,09337,0

    0100,00260,00100,00260,0

    0260,00678,00260,00678,0

    0100,00260,00100,00260,0

    0260,00678,00260,00678,0

    E

    0

    0

    9518,221820

    0053,23965

    =

    7560,6

    7617,4438

    7560,6

    7617,4438

    E

    }f { )2( = ]T[ )2( ]k[)2(

    g ]U[)2(

    2

    2

    4

    4

    g

    g

    =

    1000

    0100

    0010

    0001

    0000

    02174,002174,0

    0000

    02174,002174,0

    E

    2

    2

    4

    4

    V

    U

    V

    U

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    16/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    27

    CHAPTER 3

    =

    1000

    0100

    0010

    0001

    0000

    02174,002174,0

    0000

    02174,002174,0

    E

    9518,221820

    0053,23965

    0

    0

    =

    0

    9922,5209

    09922,5209

    E

    }f { )3( = ]T[ )3( ]k[)3(

    g ]U[)3(

    3

    3

    4

    4

    g

    g

    =

    0100

    1000

    0001

    0010

    0833,000833,00

    0000

    0833,000833,00

    0000

    E

    3

    3

    4

    4

    V

    U

    V

    U

    =

    0100

    1000

    0001

    0010

    0833,000833,00

    0000

    0833,000833,00

    0000

    E

    0

    0

    0

    0

    =

    0

    0

    0

    0

    }f {

    )4(

    = ]T[

    )4(

    ]k[

    )4(

    g ]U[

    )4(

    1

    1

    4

    4

    g

    g

    =

    7241,06897,000

    6897,07241,000

    007241,06897,0

    006897,07241,0

    0274,00287,00274,00287,0

    0287,00301,00287,00301,0

    0274,00287,00274,00287,0

    0287,00301,00287,00301,0

    E

    1

    1

    4

    4

    V

    U

    V

    U

    =

    7241,06897,000

    6897,07241,000

    007241,06897,0

    006897,07241,0

    0274,00287,00274,00287,0

    0287,00301,00287,00301,0

    0274,00287,00274,00287,0

    0287,00301,00287,00301,0

    E

    4379,336289

    2432,97890

    0

    0

    =

    3283,13

    5443,9272

    3283,13

    5443,9272

    E

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    17/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    28

    CHAPTER 3

    }f { )5( = ]T[ )5( ]k[)5(

    g ]U[)5(

    1

    1

    2

    2

    g

    g

    =

    5547,08321,000

    8321,05547,000

    005547,08321,0

    008321,05547,0

    0480,00320,00480,00320,0

    0320,00213,00320,00213,0

    0480,00320,00480,00320,0

    0320,00213,00320,00213,0

    E

    1

    1

    2

    2

    V

    U

    V

    U

    =

    5547,08321,000

    8321,05547,000

    005547,08321,0

    008321,05547,0

    0480,00320,00480,00320,0

    0320,00213,00320,00213,0

    0480,00320,00480,00320,0

    0320,00213,00320,00213,0

    E

    4379,336289

    2432,97890

    9518,221820

    0053,23965

    =

    4330,3

    4271,1919

    4330,3

    4271,1919

    E

    }f { )6( = ]T[ )6( ]k[)6(

    g ]U[)6(

    1

    1

    3

    3

    g

    g

    =

    1000

    0100

    0010

    0001

    0000

    00794,000794,0

    0000

    00794,000794,0

    E

    1

    1

    3

    3

    V

    U

    V

    U

    =

    1000

    0100

    0010

    0001

    0000

    00794,000794,0

    0000

    00794,000794,0

    E

    4379,336289

    2432,97890

    0

    0

    =

    0

    4853,7772

    0

    4853,7772

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    18/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    29

    CHAPTER 3

    3.4.8 Matrix Kekakuan Elemen Portal

    Pada struktur portal dua dimensi, matrix kekakuan elemen yang didapatkan berdasarkan prinsip

    superposisi, dapat dituliskan dalam bentuk :

     j

     j

     j

    i

    i

    i

    m

    g

    m

    g

    =

    L

    EI4

    L

    EI60

    L

    EI2

    L

    EI60

    L

    EI6

    L

    EI120

    L

    EI6

    L

    EI120

    00L

     AE00

    L

     AEL

    EI2

    L

    EI60

    L

    EI4

    L

    EI60

    L

    EI6

    L

    EI120

    L

    EI6

    L

    EI120

    00

    L

     AE00

    L

     AE

    22

    2323

    22

    2323

     j

     j

     j

    i

    i

    i

    v

    u

    v

    u

    (3.23)

    3.4.9 Transformasi Koordinat

    Transformasi koordinat pada struktur portal dua dimensi dalam notasi matrix, dapat dituliskan

    dengan bentuk :

     j

     j

     j

    i

    i

    i

    v

    u

    v

    u

    =

    100000

    0cossin000

    0sincos000

    000100

    0000cossin

    0000sincos

     j

     j

     j

    i

    i

    i

    V

    U

    V

    U

    (4.24)

    }u{ )e( = ]T[ )e( ]U[ )e( (3.25)

     Analog untuk vektor gaya :

    }f { )e( = ]T[ )e( ]F[ )e( (3.26)

    Matrix kekakuan elemen portal dua dimensi pada koordinat global :

    ]k[)e(

    g =T)e( ]T[ ]k[

    )e(l ]T[

    )e( (3.27)

    Sedangkan persamaan kesetimbangan elemen pada koordinat lokal, dalam bentuk :

    }F{ )e( = ]k[)e(

    g ]U[)e( (3.28)

    Untuk prosedur perhitungan selanjutnya serupa dengan elemen rangka. Untuk lebih jelasnya,

    dapat melihat contoh di bawah ini.

    Contoh 3.2 :

    Diketahui sebuah struktur portal sederhana yang menerima beban merata dan beban terpusat

    seperti tergambar di bawah ini. Diminta, hitunglah gaya displacement dan gaya-gaya dalam pada struktur 

    tersebut, apabila diketahui penampang balok 20 x 30 cm2 dan penampang kolom 30 x 30 cm2 ?

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    19/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    30

    CHAPTER 3

    P2 = 4000 kg

    P1 = 2000 kgq = 100 kg/m

    1

    6.00 m4.00 m

    5.00 m

    Gambar 3.5 Struktur portal dua dimensi

    Gambar 3.6 Penomoran struktur portal dua dimensi

    Tabel 3.2 Data struktur portal

    ElemenUjung Batang

    α cos  α sin  αA

    (cm2)

    I

    (cm4)i j

    1 1 2 00 1 0 600 45000

    2 3 1 900 0 1 900 67500

    3 4 2 900 0 1 900 67500

    Perhitungan Inersia penampang :

    IBalok = 1/12 . b . h3

    = 1/12 . 20 . 303

    = 45000 cm4

    IKolom = 1/12 . b . h3

    = 1/12 . 30 . 303

    = 67500 cm4

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    20/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    31

    CHAPTER 3

    Tabel 3.3 Data elemen struktur portal

    ElemenL

    (cm)

    A

    (cm2)

    I

    (cm4) L

    EA3L

    EI122L

    EI6

    L

    EI4

    L

    EI2

    1 1000 600 45000 0,6000.E 0,0005.E 0,2700.E 180.E 90.E

    2 500 900 67500 1,8000.E 0,0065.E 1,6200.E 540.E 270.E

    3 500 900 67500 1,8000.E 0,0065.E 1,6200.E 540.E 270.E

    Perhitungan matrix kekakuan elemen ]k[)e(

    l :

    ]k[

    )e(

    l =

    L

    EI4

    L

    EI60

    L

    EI2

    L

    EI60

    L

    EI6

    L

    EI120

    L

    EI6

    L

    EI120

    00L

     AE00L

     AE

    L

    EI2

    L

    EI60

    L

    EI4

    L

    EI60

    L

    EI6

    L

    EI120

    L

    EI6

    L

    EI120

    00L

     AE00

    L

     AE

    22

    2323

    22

    2323

    ]k[)1(

    l =

    1802700,00902700,002700,00005,002700,00005,00

    006000,0006000,0

    902700,001802700,00

    2700,00005,002700,00005,00

    006000,0006000,0

    E

    ]k[)2(

    l =

    5406200,102706200,10

    6200,10065,006200,10065,00

    008000,1008000,1

    2706200,105406200,10

    6200,10065,006200,10065,00

    008000,1008000,1

    E

    ]k[)3(

    l =

    5406200,102706200,10

    6200,10065,006200,10065,00

    008000,1008000,1

    2706200,105406200,106200,10065,006200,10065,00

    008000,1008000,1

    E

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    21/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    32

    CHAPTER 3

    Perhitungan matrix transformasi elemen [ )e(T ] :

    ]T[ )e( =

    100000

    0cossin000

    0sincos000

    000100

    0000cossin

    0000sincos

    ]T[ )1( =

    100000

    010000

    001000

    000100

    000010

    000001

    T)1( ]T[ =

    100000

    010000

    001000

    000100

    000010

    000001

    ]T[ )2( =

    100000

    001000

    010000

    000100

    000001

    000010

    T)2( ]T[ =

    100000

    001000

    010000

    000100

    000001

    000010

    ]T[ )3( =

    100000

    001000

    010000

    000100

    000001

    000010

    T)3( ]T[ =

    100000

    001000

    010000

    000100

    000001

    000010

    Perhitungan matrix kekakuan global ]k[)e(

    g :

    ]k[)1(

    g =T)1( ]T[ . ]k[

    )1(l . ]T[

    )1(

    ]k[)1(

    g =

    100000

    010000

    001000

    000100

    000010

    000001

    1802700,00902700,00

    2700,00005,002700,00005,00

    006000,0006000,0

    902700,001802700,00

    2700,00005,002700,00005,00

    006000,0006000,0

    E

    100000

    010000

    001000

    000100

    000010

    000001

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    22/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    33

    CHAPTER 3

    =

    1802700,00902700,00

    2700,00005,002700,00005,00

    006000,0006000,0

    902700,001802700,00

    2700,00005,002700,00005,00

    006000,0006000,0

    E

    ]k[)2(

    g =T)2( ]T[ . ]k[

    )2(l . ]T[

    )2(

    ]k[)2(

    g =

    100000

    001000

    010000

    000100

    000001

    000010

    5406200,102706200,10

    6200,10065,006200,10065,00

    008000,1008000,1

    2706200,105406200,10

    6200,10065,006200,10065,00

    008000,1008000,1

    E

    100000

    001000

    010000

    000100

    000001000010

    =

    54006200,127006200,1

    08000,1008000,10

    6200,100065,06200,100065,0

    270016200,54006200,1

    08000,1008000,10

    6200,100065,06200,100065,0

    E

    ]k[)3(

    g =T)3( ]T[ . ]k[

    )3(l . ]T[

    )3(

    ]k[)3(

    g =

    100000

    001000

    010000

    000100

    000001

    000010

    5406200,102706200,10

    6200,10065,006200,10065,00

    008000,1008000,1

    2706200,105406200,10

    6200,10065,006200,10065,00

    008000,1008000,1

    E

    100000

    001000

    010000

    000100

    000001

    000010

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    23/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    34

    CHAPTER 3

    =

    54006200,127006200,1

    08000,1008000,10

    6200,100065,06200,100065,0

    27006200,154006200,1

    08000,1008000,10

    6200,100065,06200,100065,0

    E

    Perakitan matrix kekakuan struktur :

    U1 V1   1 U2 V2   2 U3 V3   3 U4 V4   4

    +0,6000

    +0,0065

    0

    0

    0

    +1,6200-0,6000 0 0 -0,0065 0 +162 0 0 0 U1

    0

    0

    +0,0005

    +1,8000

    +0,2700

    00 -0,0005 +0,2700 0 -1,8000 0 0 0 0 V1

    0

    +1,6200

    +0,2700

    0

    +180

    +540

    0 -0,2700 +90 -1,6200 0 +270 0 0 0   1

    -0,6000 0 0+0,6000

    +0,0065

    0

    0

    0

    +1,62000 0 0

    -

    0,00650 +1,6200 U2

    0 -0,0005 -0,27000

    0

    +0,0005

    +1,8000

    -0,2700

    00 0 0 0 -1,8000 0 V2

    0 +0,2700 +900

    +1,6200

    -0,2700

    0

    +180

    +5400 0 0

    -

    1,62000 +270   2

    -0,0065 0 -1,6200 0 0 0 +0,0065 0-

    1,62000 0 0 U3

    0 -1,8000 0 0 0 0 0 +1,8000 0 0 0 0 V3

    +1,6200 0 +270 0 0 0 -1,6200 0 +540 0 0 0   3

    0 0 0 -0,0065 0 -1,6200 0 0 0 0 0 0 U4

    0 0 0 0 -1,8000 0 0 0 0 0 0 0 V4

    0 0 +1,6200 0 +270 0 0 0 0 0 0   4

    Overall stiffness matrix :

    00000027006200,1000

    00000008000,10000

    0000006200,100065,0000

    00054006200,100027006200,1

    00008000,1000008000,10

    0006200,100065,00006200,100065,0

    27006200,10007202700,06200,1902700,00

    08000,100002700,08005,102700,00005,00

    6200,100065,00006200,106065,0006000,0

    00027006200,1902700,007202700,06200,1

    00008000,102700,00005,002700,08005,10

    0006200,100065,0006000,06200,106065,0

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    24/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    35

    CHAPTER 3

    Perhitungan momen primer :

    M1-2 =2L

    q )x.4/1Lx.3/1( 43

    x

    0

    + 22

    L

    b.a.P

    =210

    100 )x.4/1Lx.3/1( 43

    4

    0

    +

    2

    2

    10

    6.4.P

    =210

    100 )]0.4/10.10.3/1()4.4/14.10.3/1[( 4343 +

    2

    2

    10

    6.4.4000

    =210

    100 [(213,3333 – 64) – (0)] + 5760

    =210

    100 149,3333 + 5760

    = -5909,3333 kg.m

    = -590933,33 kg.cm

    M2-1 =2L

    q)x.4/1Lx.3/1( 43

    x

    0

    + 22

    L

    b.a.P

    =210

    100)x.4/1Lx.3/1( 43

    4

    0

    + 22

    10

    6.4.P

    =210

    100)]4.4/14.10.3/1()10.4/110.10.3/1[( 4343 +

    2

    2

    10

    6.4.4000

    =210

    100)]3333,149()3333,833[(   + 3840

    =210

    100684 + 3840

    = 4524 kg.m

    = 452400 kg.cm

    P2 = 4000 kg

    q = 100 kg/m

    1

    21

    6.00 m4.00 m

    Gambar 3.7 Momen primer pada balok

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    25/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    36

    CHAPTER 3

    Free body diagram :

    P2 = 4000 kg

    q = 100 kg/m1

    21

    6.00 m4.00 m

    = 6,66674000

    600

    4000

    400  = 10

    100.600.300

    1000  = 18000 = 42000

    = 590,9333

      590933,33

    1000   = 590,9333

    = 452,4000  452400

    1000  = 452,4000

    18145,2000 41871,4667

    590933,33

    1000

    452400

    1000

    100.600.700

    1000

    Gambar 3.8 Free body diagram portal

     Analisa beban :

    Beban joint : Beban ekivalen : Beban kombinasi

    4

    4

    4

    3

    3

    3

    2

    2

    2

    1

    1

    1

    m

    g

    mg

    m

    g

    m

    g

    =

    0

    0

    0

    00

    0

    0

    0

    0

    0

    2000

    0

    4

    4

    4

    3

    3

    3

    2

    2

    2

    1

    1

    1

    m

    g

    mg

    m

    g

    m

    g

    =

    0

    0

    0

    00

    0

    0000,452400

    4667,41871

    0

    3300,590933

    2000,18145

    0

    4

    4

    4

    3

    3

    3

    2

    2

    2

    1

    1

    1

    m

    g

    mg

    m

    g

    m

    g

    =

    0

    0

    0

    00

    0

    0000,452400

    4667,41871

    0

    3300,590933

    2000,20145

    0

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    26/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    37

    CHAPTER 3

    18145,2000 41871,4667

    590933,33 452400

    Beban ekivalen

    20145,2000 41871,4667

    590933,33 452400

    2000

    Beban joint Beban kombinasi

    Gambar 3.9 Analisa beban

    Uknown displacement :

    00000027006200,1000

    00000008000,10000

    0000006200,100065,0000

    00054006200,100027006200,1

    00008000,1000008000,10

    0006200,100065,00006200,100065,0

    27006200,10007202700,06200,1902700,00

    08000,100002700,08005,102700,00005,00

    6200,100065,00006200,106065,0006000,0

    00027006200,1902700,007202700,06200,100008000,102700,00005,002700,08005,10

    0006200,100065,0006000,06200,106065,0

    {Uu} = [k11]-1 . ({Fe})

    4

    4

    4

    3

    3

    3

    V

    U

    V

    U

    =

    1

    7202700,06200,1902700,00

    2700,08005,102700,00005,00

    6200,106065,0006000,0

    902700,007202700,06200,1

    2700,00005,002700,08005,10

    006000,06200,106065,0 

    2

    2

    2

    1

    1

    1

    m

    g

    m

    g

    =

    1

    7202700,06200,1902700,00

    2700,08005,102700,00005,00

    6200,106065,0006000,0

    902700,007202700,06200,1

    2700,00005,002700,08005,10

    006000,06200,106065,0 

    0000,452400

    466,41871

    0

    3300,590933

    2000,20145

    0

    =

    1227,23312

    466,41871

    1790,43395

    5042,1009

    5806,11141

    5527,45626

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    27/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    38

    CHAPTER 3

    Reaksi perletakan :

    4

    4

    4

    3

    3

    3

    m

    g

    m

    g

    =

    27006200,1000

    08000,10000

    6200,100065,0000

    00027006200,1

    00008000,10

    0006200,100065,0

    4

    4

    4

    3

    3

    3

    V

    U

    V

    U

    =

    27006200,1000

    08000,10000

    6200,100065,0000

    00027006200,1

    00008000,10

    0006200,100065,0

    1227,23312

    466,41871

    1790,43395

    5042,1009

    5806,11141

    5527,45626

    =

    1186,246426

    8209,41961

    8242,1338

    1226,198651

    8451,20054

    8242,1338

    Kontrol :

    H = 0   f 3 + f 4 = 0

    V = 0   G3 + G4 – (20145,2 + 41871,4667) = 0

    20145,2000 41871,4667

    590933,33 452400

    1338,8242 1338,8242

    20054,8451 41961,8209

    Gambar 3.10 Reaksi perletakan struktur portal

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    28/29

    Hence Michael Wuaten

     Metode Elemen Hingga

    39

    CHAPTER 3

    Perhitungan gaya-gaya elemen :

    }f { )e( = ]T[ )e( ]k[)e(

    g ]U[)e(

    }f { )1( = ]T[ )1( ]k[)1(

    g ]U[)1(

    2

    2

    2

    1

    1

    1

    m

    g

    m

    gf 

    =

    100000

    010000

    001000

    000100

    000010000001

    1802700,00902700,00

    2700,00005,002700,00005,00

    006000,0006000,0

    902700,001802700,00

    2700,00005,002700,00005,00006000,0006000,0

    E

    1227,23312

    466,41871

    1790,43395

    5042,1009

    5806,11141

    5527,45626

    =

    395,4278740

    4743,6551

    8242,1338

    730,2271504

    4743,6551

    8242,1338

    E

    }f {

    )2(

    = ]T[

    )2(

    ]k[

    )2(

    g ]U[

    )2(

    1

    1

    1

    3

    3

    3

    m

    g

    m

    g

    =

    100000

    001000

    010000

    000100

    000001

    000010

    54006200,127006200,1

    08000,1008000,10

    6200,100065,06200,100065,0

    270016200,54006200,1

    08000,1008000,10

    6200,100065,06200,100065,0

    E

    5042,1009

    5806,11141

    5527,456260

    0

    0

    =

    8451,20054

    8242,1338

    8451,20054

    1186,198651

    8242,1338

    8451,20054

    E

  • 8/18/2019 09 Bab 03 Fem Dasar Metode Matrix

    29/29

    CHAPTER 3

    }f { )3( = ]T[ )3( ]k[)3(

    g ]U[)3(

    2

    2

    2

    4

    4

    4

    m

    g

    m

    g

    =

    100000

    001000

    010000

    000100

    000001

    000010

    54006200,127006200,1

    08000,1008000,10

    6200,100065,06200,100065,0

    270016200,54006200,1

    08000,1008000,10

    6200,100065,06200,100065,0

    E

    1227,23312

    466,41871

    1790,43395

    0

    0

    0

    =

    6388,75368

    5701,37438

    6388,75368

    9390,6223972

    5701,37438

    6388,75368

    E

    20054,8451

    20054,8451

    1338,8442

    1338,8442

    198651,1186

    20054,8451

    1338,8442

    6551,4743

    2271504,730

    1338,8442

    6551,4743

    4278740,395

    75368,6388

    37438,5701

    6223972,9390

    75368,6388

    37438,5701

    75368,6388

    1

    2 3

    Gambar 3.11 Freebody diagram gaya dalam dan momen pada struktur portal