23
DASAR-DASAR IMUNOLOGI dr Atik Sutisna, SpAn Vice Dean for Academic affair Lecturer of Anaesthesiology and Reanimation, Faculty of Medicine, Unswagati , Cirebon Vice Director for Medical services and Nursing Head of Anaesthesia and Intensive Care Unit Putera Bahagia Hospital, Cirebon

Dasar Dasar Imunologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ni adalah dasar dasar imunologi yangkalo ga salah dibawain sama dokter atik

Citation preview

Page 1: Dasar Dasar Imunologi

DASAR-DASAR IMUNOLOGI

dr Atik Sutisna, SpAn Vice Dean for Academic affair Lecturer of Anaesthesiology and Reanimation,

Faculty of Medicine, Unswagati , Cirebon

Vice Director for Medical services and Nursing Head of Anaesthesia and Intensive Care Unit

Putera Bahagia Hospital, Cirebon

Page 2: Dasar Dasar Imunologi

SEJARAH IMUNOLOGI

Girolamo Fracastoro(1546) : teori kontagion : pada penyakit infeksi terdapat suatu zat yang dapat memindahkan penyakit tersebut dari satu individu ke individu lain, tetapi zat tersebut sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata dan pada waktu itu belum dapat diidentifikasi.

Edward Jenner(1798) mengamati bahwa seseorang dapat terhindar dari infeksi variola secara alamiah, bila ia telah terinfeksi sebelumnya dengan cacar sapi (cow pox). Sejak saat itu, mulai dipakailah vaksin cacar walaupun pada waktu itu belum diketahui bagaimana mekanisme yang sebenarnya terjadi.

Penelitian imunologi baru dimulai setelah Louis Pasteur(1880) menemukan penyebab penyakit infeksi dan dapat membiakan mikroorganisme serta menetapkan teori kuman (germ theory) . Penemuan ini kemudian dilanjutkan dengan diperolehnya vaksin rabies pada manusia tahun 1885.

Page 3: Dasar Dasar Imunologi

Sejarah............

Robert Koch(1880) menemukan kuman penyebab penyakit tuberkulosis. Dalam rangka mencari vaksin terhadap tuberkulosis ini, ia mengamati adanya reaksi tuberkulin (1891) yang merupakan reaksi hipersensitivitas lambat pada kulit terhadap kuman tuberkulosis

Reaksi tuberkulin ini kemudian oleh Mantoux (1908) dipakai untuk mendiagnosis penyakit tuberkulosis pada anakImunologi mulai dipakai untuk menegakkan diagnosis penyakit pada anak

. Calmette dan Guerin menemukan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin)-

1921. Kemudian diketahui bahwa tidak hanya mikroorganisme hidup yang dapat menimbulkan kekebalan, bahan yang tidak hidup pun dapat menginduksi kekebalan.(serbuk sari -Wolf Eisner (1906) dan Meltzer (1910), Jerman

Page 4: Dasar Dasar Imunologi

SEJARAH.....

Roux dan Yersin menemukan toksin difteri pada tahun 1885,

Von Behring dan Kitasato menemukan antitoksin difteri pada  binatang (1890). Sejak itu dimulailah pengobatan dengan serum kebal yang diperoleh dari kuda dan imunologi diterapkan dalam pengobatan penyakit infeksi pada anak. Pengobatan dengan serum kebal ini di kemudian hari berkembang menjadi pengobatan dengan imunoglobulin spesifik atau globulin gama yang diperoleh dari manusia.

Clemens von pirquet (Austria) , Bela Shick (Hongaria)-1905 melaporkan bahwa anak yang mendapat suntikan serum kebal berasal dari kuda terkadang menderita panas, pembesaran kelenjar, dan eritema yang dinamakan penyakit serum (serum sickness).

Page 5: Dasar Dasar Imunologi

Sejarah..............

Charles Richet dan Paul Portier (Perancis-1901) menemukan bahwa reaksi kekebalan yang diharapkan timbul dengan menyuntikkan zat toksin pada anjing tidak terjadi, bahkan yang terjadi adalah keadaan sebaliknya yaitu kematian sehingga dinamakan dengan istilah anafilaksis (tanpa pencegahan).

Widal (1896) secara in vitro mendemonstrasikan bahwa serum penderita demam tifoid dapat mengaglutinasi basil tifoid.

Tiselius dan Kabat (1939) menemukan secara elektroforesis bahwa antibodi terletak dalam spektrum globulin gama yang kemudian dinamakan imunoglobulin (Ig) atau gamaglobulin (IgA, IgG, IgM, IgD dan IgE -WHO 1964),

Page 6: Dasar Dasar Imunologi

Sejarah..............

1883, Metchnikoff (1883) : pertahanan tubuh tidak saja diperankan oleh faktor humoral, tetapi leukosit juga berperan dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit infeksi (fungsi fagositisit), dan menemukan sel makrofag. Sekarang kita mengetahui bahwa sel makrofag aktif berperan pada imunitas selular untuk eliminasi antigen.

Cooper dan Good(1964) : sistem limfosit terdiri atas 2 populasi, yaitu populasi yang perkembangannya bergantung pada timus dan dinamakan limfosit T, serta populasi yang perkembangannya bergantung pada bursa fabricius dan dinamakan limfosit B. Limfosit T berperan dalam hipersensitivitas lambat pada kulit dan penolakan jaringan (imunologi seluler), sedangkan limfosit B dalam produksi antibodi.(imunologi humoral)

Page 7: Dasar Dasar Imunologi

Beautiful sunset at Kuta, Bali, Indonesia.......

Page 8: Dasar Dasar Imunologi

Imunologi : ilmu yg mempelajari tentang sistem imun / kekebalan tubuh.

mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing (antigen)........... Multi disiplin ilmu

Imunitas : ilmu yg mempelajari tentang sistem imun / kekebalan tubuh. kekebalan yang dimiliki tubuh terhadap efek buruk infeksi mikroba patogen

  Imunitas adalah keadaan menjadi imun, atau perlindungan tertentu, tidak rentan terhadap efek invasif atau efek patogenik mikroorganisme

Page 9: Dasar Dasar Imunologi

Sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.

Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh.

Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh.

Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.

Page 10: Dasar Dasar Imunologi

  Pemicunya disebut dengan Antigen, yaitu Substansi yg mampu merangsang respon imun, berupa bahan infeksiosa biasanya berbentuk protein atau karbohidrat, atau lemak.

Antigen akan berkontak dgn sel tertentu, memacu serangkaian kejadian yang mengakibatkan destruksi, degradasi atau eliminasi.

Apabila seseorang secara imunologis terpapar pertama kali dengan antigen kemudian terpapar lagi dengan antigen yang sama, maka akan timbul respon imun sekunder yang lebih efektif.

Reaksi tersebut dapat berlebihan dan menjurus ke kerusakan individu mempunyai respon imun yang menyimpang.

Page 11: Dasar Dasar Imunologi

BENDA ASING

RESPON IMUN TOLERANS

NON SPESIFIK SPESIFIK

Page 12: Dasar Dasar Imunologi

I SISTEM IMUN NON SPESIFIKPERTAHANAN FISIK / MEKANIK PERTAHANAN BIOKIMIA

PERTAHANAN HUMORAL PERTAHANAN SELULAR

II SISTEM IMUN SPESIFIKHUMORALSELULAR

III ORGAN LIMFOID

Page 13: Dasar Dasar Imunologi

I. Sistem Imun Nonspesifik / Kekebalan alamiah

- Kekebalan dasar yang diturunkan secara genetik - Tidak tergantung pada kontak sebelumnya. 

Page 14: Dasar Dasar Imunologi

A. Pertahan fisik dan mekanik  Kulit, selaput lendir, silia saluran nafas, batuk dan bersin  

B. Pertahanan biokimia

  PH asam dari keringat, bahan yg disekresikan mukosa saluran nafas dan telinga   Lisozim dalam keringat, ludah,air mata, air susu   Asam hidroklorida dalam lambung   pH yang rendah dari vagina

Page 15: Dasar Dasar Imunologi

C. Pertahanan Humoral 1. Komplemen : Berperan meningkatkan fagositosis (opsonisasi) dan mempermudah destrusi bakteri dan parasit

2. Interferon : Suatu glicoprotein yang dihasilkan oleh berbagai sel

tubuh yang mengandung nucleus dan dilepas sebagai

respons terhadap infeksI virus

3. CRP (C.- Reactive protein) : Merupakan salah satu contoh Protein Fase Akut.

Page 16: Dasar Dasar Imunologi

D. Pertahanan selular

1. Fagosit 2. Makrofag . 3. Large Granular Lymphocyte (LGL)

II. Sistem Imun Spesifik / Kekebalan didapat

1. Tidak merupakan bagian dari struktur tubuh tp diperoleh selama kehidupan berlangsung

2. Bersifat khas terhadap satu jenis mikro organisme  

Page 17: Dasar Dasar Imunologi

Sistem imun spesifik / kekebalan didapat terdiri dari :

 Sistem imun spesifik humoral : limfosit B atau sel B.

Sistem imun spesifik selular : limfosit T atau sel T.

 Kekebalan didapat dapat bersifat :

1. Aktif : aktif alamiah dan aktif buatan 2. Pasif : pasif alamiah dan pasif buatan  

Page 18: Dasar Dasar Imunologi

Kekebalan aktif

Kekebalan yang timbul disebabkan karena adanya rangsangan suatu antigen.  A. Kekebalan aktif alamiah :didapat sesudah suatu infeksi atau sembuh dari penyakit  B. Kekebalan aktif buatan :

Didapat secara buatan dengan menularkan kuman, virus atau produknya Misalnya :  Organisme hidup : sesudah dilemahkan, misal : cacar, TBC   

Page 19: Dasar Dasar Imunologi

Kekebalan pasif :

diimunisasikan dengan antibodi

1. Kekealan pasif alamiah : ASI2. Kekebalan pasif buatan : serum antitoksin 

 

III Organ LimfoidOrgan limfoid primer Organ limfoid sekunder

Page 20: Dasar Dasar Imunologi

RESPON IMUN NON-SPESIFIK RESPON IMUN SPESIFIK

POSITIF : SELALU SIAP

RESPON CEPAT

TIDAK PERLU PAPARAN

SEBELUMNYANEGATIF : MEMORI (-)

NATURAL / INNATE / ALAMIAH

PERTAHANAN TERDEPAN = PRIMER

SPESIFISITAS UTK SEMUA

MIKROORGANISMERESISTENSI : TIDAK BERUBAH OLEH

INFEKSI

KOMPONEN TERBENTUK SEJAK LAHIR

FISIK,MEKANIK,BIOKIMIA,HUMORAL,SEL

SEL UTAMA : FAGOSIT, SEL NK, SEL K

MOLEKUL :

LISOZIM,KOMPLEMEN,CRP,IFN

NEGATIF : TIDAK SIAP BILA BELUM ADA PAPARAN

REASPON LAMBATPOSITIF : RESPON INTENS

PERLINDUNGAN LEBIH BAIK PADA PAPARAN

BERIKUTNYA

ADAPTIF / ACQUIRED / DIDAPAT

MEMORI = SEKUNDER

SPESIFISITAS UTK MIKROORGANISME YG MERANGSANG

RESISTENSI : MEMBAIK OLEH INFEKSI BERULANG

KOMPONEN TERBENTUK THD Ag

HUMORAL,SELULER

SEL UTAMA : LIMFOSIT

MOLEKUL : ANTIBODI, SITOKIN

Page 21: Dasar Dasar Imunologi

SISTIM IMUN NON-SPESIFIK=NATURAL=INNATE=ALAMIAH

Page 22: Dasar Dasar Imunologi

IMUNITAS ALAMIAH DAN ADAPTIF

1.AGEN INTFEKSI MASUK TUBUH IMUNITAS ALAMIAH PROTEKSITDK SAKIT2. BILA SAKITAKTIVASI IMUNIATAS ADAPTIF SEMBUH MEMORI3. PADA INFEKSI DG AGEN YG SAMA IMUNITAS DIDAPAT/SPESIFIK TDK SAKIT

Page 23: Dasar Dasar Imunologi

Terima Kasih....EUY...