19

Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)
Page 2: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)

Pengertian Tawuran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), “tawuran adalah perkelahian massal atau perkelahian yang dilakukan beramai-ramai”. Berdasarkan definisi tersebut, maka tawuran pelajar dapat diartikan sebagai perkelahian yang dilakukan secara massal atau beramai-ramai antara sekelompok pelajar dengan sekelompok pelajar lainnya.

Menurut Mansoer (dikutip dalam Solikhah, 1999) “perkelahian pelajar atau yang biasa disebut dengan tawuran adalah perkelahian massal yang merupakan perilaku kekerasan antar kelompok pelajar laki-laki yang ditujukan pada kelompok pelajar dari sekolah lain”.

Page 3: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)

Tawuran menjadi suatu kebiasaan dan trend

dikalangan anak sekolah. Tanpa melihat

dirinya masih berstatus pelajar dan masih

memakai seragam sekolah, aksi tawuran ini

sering dilakukan setelah jam pelajaran

selesai (pulang sekolah). Sehingga kerap

sekali muncul pertanyaan, Apakah jam

sekolah dirasa blm cukup untuk menguras

waktu mereka?

Page 4: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)

Alasan pertama, tawuran bisa terjadi karena pengaruh lingkungan, termasuk di dalamnya media yang menyuguhkan pemberitaan-pemberitaan perlakuan anarkis yang kemudian mereka tonton hampir setiap hari, yang dimaksudkan tontonan ini dapat berupa demonstrasi anarkis yang biasanya dilakukan oleh para kelompok kontra pemerintah. Tindakan yang mereka lakukan terkadang sampai merusak dan baku hantam dengan petugas keamanan. Perbuatan-perbuatan ini lah yang kemudian secara tidak langsung memberikan dampak negatif pada anak-anak dan menciptakan pola pikir yang salah dalam perkembangan anak-anak usia sekolah.

Page 5: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)

Alasan kedua, minimnya pandampingan orang tua terhadap anak-anak usia sekolah. Peran serta orang tua dalam lingkup keluarga jelas merupakan faktor yang sangat mutlak diperlukan bagi tumbuh kembangnya anak. Pembimbingan keluarga sangat menentukan pola pikir dan perbuatan anak. Anak yang dibimbing dengan baik dalam keluarganya biasanya memiliki rasa tanggung jawab tinggi terhadap diri sendiri dan keluarga.

Page 6: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)

Alasan ketiga, kurangnya area bermain. Kenapa tawuran menjadi sering dilakukan oleh anak-anak usia sekolah, ini besar kemungkinan karena kurangnya area bermain. Khususnya di Ibukota Jakarta, dengan pesatnya pertumbuhan pembangunan kota yang akhirnya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi seringkali lupa akan kepentingan anak-anak. Kita lupa bahwasanya kita pernah mengalami masa anak-anak. Sekarang banyak anak-anak yang hilang masa kanak-kanaknya akibat tidak adanya fasilitas. Mungkin ada, tapi itu sudah menjadi milik anak-anak yang memiliki uang, contohnya bermain di pusat perbelanjaan yang kemudian harus menguras “kocek” yang tidak sedikit. Bagaimana nasib anak-anak yang berasal dari golongan masyarakat bawah? Dimana tempat mereka bermain?

Page 7: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)

Faktor keluarga. Berikut ini adalah salah satu faktor penyebab tawuran, yaitu faktor keluarga:

• a..Adanya parenting yang otoriter, di mana dalam pengasuhan dipenuhi dengan tindakan kekerasan terhadap anak.

• b..Adanya kekerasan yang terjadi antar orangtua, misalnya orangtua kurang harmonis, sering bertengkar dan melakukan tindak kekerasan.

Faktor sekolah. Sekolah merupakan salah satu faktor penyebab tawuran, berikut ini faktor-faktor penyebab tawuran dari lingkungan sekolah:

• a..Adanya kualitas pengajaran yang kurang memadai dan kurang menunjang proses belajar.

• b..Adanya guru yang lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang seringkali menggunakan kekerasan dalam “proses pembelajaran” dan “mendidik” siswanya.

Page 8: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)

Faktor lingkungan. Berikut ini faktor-faktor dari lingkungan sekitar bisa terjadinya tawuran:

• a..Adanya lingkungan yang sempit dan kumuh, anggota lingkungan yang berperilaku buruk, misalnya: pemakai narkoba, zat adiktif, pemerasan, pengeroyokan, dan tindakan brutal lainnya.

• b..Lingkungan kota (tempat tinggal) yang penuh kekerasan yang hampir setiap hari, setiap saat disaksikan oleh para remaja, seperti: tayangan buser, TKP, paroli, dll.

• c..Adanya kelompok sebaya (geng) yang berprilaku tidak baik.

Perbedaan persepsi. Dalam menghadapi suatu masalah, jika terjadi perbedaan persepsi maka hal itu dapat menyebabkan munculnya konflik.

Sumber Konflik

Menurut Smith (dikutip dalam Sopiah, 2008), sumber terjadinya konflik adalah masalah komunikasi, struktur organisasi dan faktor manusia.

Masalah komunikasi. Yang bisa terjadi pada masing-masing atau gabungan dari unsur-unsur komunikasi, yaitu sumber komunikasi, pesan, penerima pesan dan saluran.

Struktur organisasi. Secara potensial dapat memunculkan konflik. Dalam organiasasi mempunyai tujuan, kepentingan dan program sendiri-sendiri yang seringkali berbeda dengan yang lain.

Faktor manusia. Sifat dan kepribadian manusia satu dengan yang lain berbeda dan unik. Hal ini berpotensi memunculkan konflik.

Page 9: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)

Akibat dari tawuran yaitu luka-luka karena terkena batu yang dilempar oleh musuh atau terkena ikat pinggang salah satu musuh. Tawuran juga menimbulkan dampak berupa hukuman dari sekolah. Hukuman dari sekolah dapat memberian efek jera bagi para pelajar, seperti skorsing atau bahkan dikeluarkan dari sekolah atau Drop Out (D.O). Masuk penjara juga merupakan akibat dari tawuran. Jika tertangkap polisi dan dianggap membahayakan maka akan terkena Pasal 351 ayat 3 dengan hukuman 7 tahun penjara, Pasal 170 ayat 2 ketiga E dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara, dan yang paling parah Pasal 338 dengan ancaman 15 tahun penjara. Lebih parah akibat dari tawuran yaitu kehilangan nyawa. Sudah banyak korban-korban yang kehilangan nyawa akibat mengikuti tawuran.

Page 10: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)
Page 11: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)
Page 12: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)

Untuk alasan yang pertama, tawuran termasuk dalam kategori ancaman keamanan yakni ancaman keamanan dari dalam negara, INPRES NO 2/ 2013, tentang Penanganan Gangguan Keamanan dalam Negeri merupakan produk yang baik dalam menjaga kestabilan dan keamanan dalam negeri. Tawuran yang kerap kali dilakukan oleh anak-anak sekolah perlu mendapatkan perhatian oleh para pelaksana dalam Inpres No. 2/2013 tersebut. Hal tersebut dapat dimasukkan dalam agenda Inpres no 2/2013 misalnya melakukan “pembinaan” (bukan hukuman berat) terhadap anak-anak yang melakukan tindakan mengancam keamanan negera. Jelas sekali, masa depanbangsa kita sangat tergantung pada anak-anak tersebut, sehingga setiap kebijakan perlu menyentuh sampai kepada lapisan anak-anak.

Page 13: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)

Untuk alasan yang kedua, pesatnya pertumbuhan kota pada akhirnya mengabaikan kepentingan anak-anak. Perlu dikaji kembali, fasilitas tempat bermain anak-anak saat ini dirasa sudah sangat kurang, khususnya di daerah Ibukota. Mengapa kemudian anak-anak sekolah melakukan tawuran sangat erat kaitannya karena mereka tidak memiliki kegiatan lain selain disekolah dan juga mereka tidak memiliki tempat bermain. Saat ini banyak tempat-tempat olahraga atau tempat bermain yang untuk bisa masuk kedalamnya harus memerlukan biaya, sedangkan banyak anak-anak sekolah yang tidak mempunyai uang untuk hal tersebut. Oleh karena itu, pemerintah perlu menyediakan fasilitas olahraga atau tempat bermain untuk anak-anak. Bisa saja dengan mempergunakan fasilitas yang sudah ada atau bahkan membangun tempat olahraga yang bebas biaya kepada anak-anak sekolah, dengan menggunakan kartu pelajar sebagai tiket masuknya. Selain menghindari adanya ancaman tawuran dari pelajar, fasilitas tersebut juga berguna mendidik anak-anak untuk lebih berorientasi pada prestasi. Dengan demikian, kita sudah menyelamatkan masa depan Negara dengan menyelamatkan anak-anak bangsa.

Page 14: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)

Cara menghindari tawuran antar pelajar yaitu :

1. Tidak terpengaruh lingkungan sekitar.

2. Menolak ajakan teman yang ingin kita mengikuti tawuran.

3. Hindari senior yang suka mengajak tawuran.

4. Menghindar jika bertemu atau melihat senior yang suka mengajak tawuran.

5. Sepulang sekolah langsung pulang ke rumah.

6. Jika bel pulang sekolah sudah berbunyi, jangan terlalu sering kumpul bersama teman-teman.

7. Melakukan kegiatan positif, seperti mengikuti ekstrakurikuler.

Page 15: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)
Page 16: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)
Page 17: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)
Page 18: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)
Page 19: Kenakalan Remaja (Tugas BP/BK)

Sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/02/15/tawuran-antar-pelajar-sebab-dan-solusinya-528920.html

DAFTAR PUSTAKA Fakhrurrozi, M. (2009). Kecerdasan emosi pada remaja pelaku tawuran. Diunduh

darihttp://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2009/Artikel_10501002.pdf

Sopiah. (2008). Perilaku organisasional. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET (penerbit ANDI).