8
ABREVIASI BAHASA GAUL REMAJA Teenage Slang Abreviation Kiki Zakiah Nur Kantor Bahasa Lampung Jalan Beringin II Nomor 40 Kompleks Gubernuran, Telukbetung, Bandarlampung Telepon: (0721) 486408, Hp: 082183815323, 081279030001 [email protected] Diajukan: 19 Mei 2018,direvisi 9 Juni 2018 Abstrack This paper analyzes slang language abreviations. This research method is descriptive, which is to make systematic, factual and accurate statements about the facts and nature of the data. The aim is to find and describe the forms of abreviation found in teen slang. The results of the analysis showed that there were abreviations in the form of abbreviations, acronyms, a combination of abbreviations and acronyms, and beheading. In abreviations in the form of abbreviations, found an abbreviation of Indonesian, an abbreviation of English, and a combination of Indonesian and English abbreviations. In the form of acronyms, found acronyms from the Indonesian language and acronyms from the English language. The Indonesian acronym consists of two syllables, three syllables, four syllables, five syllables, and two words. The acronym for English consists of one syllable (a combination of the initial letters of the word) and two syllables. In the form of decapitation, the final part of the word that is decapitated or eliminated is found. Keywords: abreviation, slang, abbreviation, acronym, decapitation Abstrak Makalah ini menganalisis abreviasi bahasa gaul. Metode penelitian ini adalah deskriptif, yakni membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat data. Tujuannya adalah menemukan dan mendeskripsikan bentuk-bentuk abreviasi yang terdapat pada bahasa gaul remaja. Hasil analisis menunjukkan bahwa ditemukan abreviasi berupa singkatan, akronim, gabungan singkatan dan akronim, serta pemenggalan. Pada abreviasi berupa singkatan, ditemukan singkatan dari bahasa Indonesia, singkatan dari bahasa Inggris, dan gabungan singkatan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Pada abreviasi berupa akronim, ditemukan akronim dari bahasa Indonesia dan akronim dari bahasa Inggris. Akronim dari bahasa Indonesia terdiri dari dua suku kata, tiga suku kata, empat suku kata, lima suku kata, dan dua kata. Akronim dari bahasa Inggris terdiri dari satu suku kata (gabungan huruf awal kata) dan dua suku kata. Pada abreviasi berupa pemenggalan ditemukan bagian akhir kata yang dipenggal atau dihilangkan. Kata kunci: abreviasi, bahasa gaul, singkatan, akronim, pemenggalan

ABREVIASI BAHASA GAUL REMAJA

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ABREVIASI BAHASA GAUL REMAJA

ABREVIASI BAHASA GAUL REMAJA

Teenage Slang Abreviation

Kiki Zakiah Nur

Kantor Bahasa Lampung Jalan Beringin II Nomor 40 Kompleks Gubernuran, Telukbetung, Bandarlampung Telepon: (0721)

486408, Hp: 082183815323, 081279030001 [email protected]

Diajukan: 19 Mei 2018,direvisi 9 Juni 2018

Abstrack

This paper analyzes slang language abreviations. This research method is descriptive, which is to make systematic, factual and accurate statements about the facts and nature of the data. The aim is to find and describe the forms of abreviation found in teen slang. The results of the analysis showed that there were abreviations in the form of abbreviations, acronyms, a combination of abbreviations and acronyms, and beheading. In abreviations in the form of abbreviations, found an abbreviation of Indonesian, an abbreviation of English, and a combination of Indonesian and English abbreviations. In the form of acronyms, found acronyms from the Indonesian language and acronyms from the English language. The Indonesian acronym consists of two syllables, three syllables, four syllables, five syllables, and two words. The acronym for English consists of one syllable (a combination of the initial letters of the word) and two syllables. In the form of decapitation, the final part of the word that is decapitated or eliminated is found. Keywords: abreviation, slang, abbreviation, acronym, decapitation

Abstrak

Makalah ini menganalisis abreviasi bahasa gaul. Metode penelitian ini adalah deskriptif, yakni membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat data. Tujuannya adalah menemukan dan mendeskripsikan bentuk-bentuk abreviasi yang terdapat pada bahasa gaul remaja. Hasil analisis menunjukkan bahwa ditemukan abreviasi berupa singkatan, akronim, gabungan singkatan dan akronim, serta pemenggalan. Pada abreviasi berupa singkatan, ditemukan singkatan dari bahasa Indonesia, singkatan dari bahasa Inggris, dan gabungan singkatan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Pada abreviasi berupa akronim, ditemukan akronim dari bahasa Indonesia dan akronim dari bahasa Inggris. Akronim dari bahasa Indonesia terdiri dari dua suku kata, tiga suku kata, empat suku kata, lima suku kata, dan dua kata. Akronim dari bahasa Inggris terdiri dari satu suku kata (gabungan huruf awal kata) dan dua suku kata. Pada abreviasi berupa pemenggalan ditemukan bagian akhir kata yang dipenggal atau dihilangkan. Kata kunci: abreviasi, bahasa gaul, singkatan, akronim, pemenggalan

Page 2: ABREVIASI BAHASA GAUL REMAJA

Kelasa Vol. 13 No. 1, Juni 2018: 55--62

56

1.Pendahuluan Sebagai makhluk sosial, manusia

melakukan interaksi dan kerja sama serta menjalin kontak sosial di dalam masyarakat. Dalam aktivitas tersebut, manusia membutuhkan sebuah alat komunikasi yang berupa bahasa.

Bahasa di dalam lingkungan sosial masyarakat satu dengan yang lainnya berbeda. Perbedaan lingkungan sosial tersebut mengakibatkan bahasa yang digunakan beragam atau bervariasi. Keberagaman atau kebervariasian bahasa ini timbul sebagai akibat para penuturnya yang tidak homogen. Selain itu, keberagaman atau kebervariasian bahasa timbul sebagai akibat adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan masyarakat yang sangat beragam juga.

Hal ini menunjukkan bahwa kebervariasian bahasa timbul sebagai akibat dari kebutuhan penutur yang memilih bahasa yang digunakan agar sesuai dengan situasi konteks sosialnya. Oleh karena itu, variasi bahasa timbul bukan disebabkan oleh kaidah-kaidah kebahasaan, melainkan kaidah-kaidah sosial yang beraneka ragam (Chaer, 1995:81).

Salah satu variasi bahasa yang muncul di tengah masyarakat adalah bahasa gaul. Bahasa gaul adalah bahasa yang digunakan di dalam pergaulan. Bahasa gaul merupakan ragam bahasa Indonesia nonstandar. Di dalam KBBI dijelaskan bahwa bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia nonformal yang digunakan oleh komunitas tertentu atau di daerah tertentu untuk pergaulan.

Ragam bahasa gaul umumnya digunakan oleh penutur remaja untuk mengekspresikan gagasan dan emosinya. Pada awalnya, bahasa gaul lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1980-an. Bahasa ini menggantikan bahasa prokem yang lebih lazim dipakai pada tahun-tahun sebelumnya. Pada

saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasa anak jalanan. Namun, seiring bertambahnya waktu, bahasa prokem yang tadinya hanya dipakai para preman atau anak jalanan sebagai bahasa rahasia beralih fungsi menjadi bahasa gaul.

Perkembangan teknologi infor-masi turut mendistribusikan penggunaan bahasa gaul ke lingkup yang lebih luas. Apalagi saat ini perkembangan teknologi semakin pesat. Tidak jarang media komunikasi dalam menyampaikan informasi juga menggunakan bahasa gaul yang sedang menjadi trend atau popular di kalangan remaja. Adanya media jejaring sosial, seperti facebook, instagram, twitter, dan whats app, yang sering digunakan oleh masyarakat semakin meningkatkan penggunaan bahasa gaul di dalam berkomunikasi.

Dewasa ini, bahasa gaul mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa gaul. Dalam konteks modern, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia nonformal yang terutama digunakan sebagai bentuk percakapan sehari-hari dalam pergaulan di lingkungan sosial bahkan dalam media-media popular, seperti televisi, radio, dunia perfilman nasional, dan sering pula digunakan dalam bentuk publikasi yang ditujukan untuk kalangan remaja, selebritas oleh majalah-majalah popular.

Bahasa gaul pada umumnya digunakan sebagai sarana komunikasi di antara remaja sekelompoknya selama kurun tertentu. Hal ini disebabkan oleh remaja memiliki bahasa tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi diri. Sarana komunikasi diperlukan oleh kalangan remaja untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya.

Page 3: ABREVIASI BAHASA GAUL REMAJA

Abreviasi Bahasa Gaul… (Kiki Zakiah Nur)

57

Pada dasarnya ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah, dan kreatif. Bahasa gaul remaja mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dengan variasi bahasa yang lain. Karakteristik bahasa gaul remaja tampak pada pilihan kata yang dapat berupa singkatan, akronim, kosa kata, struktur kalimat, dan intonasi. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam tulisan ini akan dibahas mengenai abreviasi pada bahasa gaul remaja. Tujuannya adalah untuk menemukan dan mendeskripsikan bentuk-bentuk abreviasi yang terdapat pada bahasa gaul remaja.

2. Metode

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yakni membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat data (Suryabrata, 2011:75). Analisisnya berupa analisis kualitiatif, yakni data-data yang diperoleh diuraikan untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya sehingga memperoleh gambaran baru atau menguatkan gambaran yang sudah ada dan sebaliknya (Subagyo, 2006:106). Tujuannya adalah memperoleh gambaran secara jelas data-data yang ada. Dalam penelitian ini, data yang diambil sebanyak 50 buah kosakata bahasa gaul yang digunakan oleh para remaja. Data-data itu diperoleh dari internet. Pemilihan ke-50 data tersebut dianggap dapat mewakili sejumlah kosakata bahasa gaul yang digunakan oleh para remaja.

Data-data yang diperoleh kemudian dikumpulkan, lalu disimak dan dicatat. Setelah itu, data dipilah untuk memperoleh fokus penelitian. Selanjutnya, data dianalisis sesuai dengan jenis abreviasi yang ditemukan. Langkah terakhir adalah penarikan simpulan yang didasarkan atas

pengorganisasian informasi yang diperoleh dalam analisis data.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori yang berkaitan dengan abreviasi atau pemendekan. Abreviasi merupakan proses morfologis yang mengubah leksem atau gabungan leksem menjadi kependekan. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:3) dijelaskan bahwa abreviasi adalah 1) pemendekan bentuk sebagai pengganti bentuk yang lengkap; 2) bentuk singkatan tertulis sbg pengganti kata atau frasa.

Sebagai proses morfologis, abreviasi merupakan salah satu cara proses pembentukan kata, yakni dengan menyingkat kata menjadi huruf, bagian kata, atau gabungan sehingga membentuk sebuah kata. Pembentukan kata melalui abreviasi ini meliputi singkatan, akronim, dan lambang (Moeliono, 2001:46). Abreviasi dapat juga diartikan sebagai proses penanggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga menjadi bentuk baru yang berstatus kata. Istilah lain untuk abreviasi ialah pemendekan, sedangkan hasil prosesnya disebut kependekan (Kridalaksana, 1991:1).

Bentuk kependekan dalam bahasa Indonesia muncul karena terdesak oleh kebutuhan untuk berbahasa secara praktis dan cepat. Secara umum, abreviasi atau pemendekan kata dibedakan menjadi beberapa jenis berikut. Pemenggalan adalah proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari kata atau leksem. Moeliono (2001:27) menyebutnya dengan istilah pemangkasan, yakni bagian pembentukan kata yang menghilangkan atau melesapkan bagian kata. Di dalam pemangkasan terjadi pengurangan pada satu kata atau lebih. Bentuk pangkas yang dihasilkan kebanyakan terdiri dari dari satu atau

Page 4: ABREVIASI BAHASA GAUL REMAJA

Kelasa Vol. 13 No. 1, Juni 2018: 55--62

58

dua suku kata pada awal kata dasar yang bersangkutan. Contohnya adalah lab. (laboratorium), prof. (profesor), pak (bapak), bu (ibu), flu (influensa), info (informasi), promo (promosi), dan demo (demonstrasi). Akronim adalah proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang sesuai dengan kaidah fonotaktik bahasa yang bersangkutan (Kridalaksana, 1991:5). Mustakim (2016:45) menjelaskan bahwa akronim adalah pemendekan nama atau ungkapan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf awal dan suku kata yang diperlakukan sebagai kata. Chaer (2015:236) menyebutnya dengan istilah akronimisasi, yaitu proses pembentukan sebuah kata dengan cara menyingkat sebuah konsep yang direalisasikan dalam sebuah konstruksi lebih dari sebuah kata. Dari proses akronimisasi tersebut dihasilkan sebuah akronim. Di dalam akronim, huruf atau suku kata yang dipendekkan tersebut diperlakukan sebagai kata (Pusat Bahasa, 2006:33). Proses pembentukan akronim dilakukan dengan cara 1) pengambilan huruf-huruf pertama dari kata-kata yang membentuk konsep tersebut, misalnya IDI (Ikatan Dokter Indonesia), ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan); 2) pengambilan suku kata pertama dari semua kata yang membentuk konsep tersebut, misalnya balita (bawah lima tahun), puskesmas (pusat kesehatan masyarakat), rukan (rumah kantor); 3) pengambilan suku kata pertama ditambah dengan huruf pertama dari suku kata kedua dari setiap kata yang membentuk konsep itu, misalnya warteg (warung tegal), sulsel (Sulawesi selatan), depkes (departemen kesehatan); 4) pengambilan suku kata

yang dominan dari setiap kata yang mewadahi kosep itu, misalnya tilang (bukti pelanggaran), gakin (keluarga miskin), litbang (penelitian dan pengembangan); 5) pengambilan suku kata tertentu disertai dengan modifikasi yang tidak beraturan, tetapi masih memperhatikan keindahan bunyi, misalnya pilkada (pemilihan kepala daerah), bulog (badan urusan logistik), kloter (kelompok terbang); 6) pengambilan unsur-unsur kata yan mewadahi konsep itu, tetapi sukar disebutkan keteraturannya, misalnya satpam (satuan pengamanan), sinetron (sinetron elektronik), dan kalapas (kepala lembaga pemasyarakatan). Akronim terdiri dari akronim nama diri dan bukan nama diri. Contohnya adalah ABRI, AMPI, FISE, GOR, rudal, hankam, radar, dan pemilu. Kontraksi merupakan proses pemendekan dengan meringkaskan gabungan leksem dasar atau gabungan leksem. Contohnya kata tak (dari tidak), mendagri, depdiknas, menlu, depkeu, hankam, hansip, polda, dsb. Penyingkatan adalah proses pemendekan yang menghasilkan kata yang berupa gabungan huruf. Penyingkatan merupakan pemendekan bentuk yang terdiri atas satu huruf atau lebih (PUEYD, 2003:25). Contohnya adalah DPR, MPR, KPK, UNY, FBS, dsb. Kridalaksana menggolongkannya ab-reviasi ke dalam lima jenis. Selain keempat jenis di atas, ada juga lambang huruf, yaitu proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih yang menggambarkan konsep dasar kuantitas, satuan, atau unsur, contohnya adalah cm, g, kg, dll.

4. Pembahasan 4.1 Abreviasi pada Bahasa Gaul Remaja Abreviasi yang ditemukan pada bahasa gaul remaja adalah singkatan, akronim, dan penggalan.

Page 5: ABREVIASI BAHASA GAUL REMAJA

Abreviasi Bahasa Gaul… (Kiki Zakiah Nur)

59

4.1.1 Singkatan Bentuk singkatan yang

ditemukan pada bahasa gaul remaja berupa bentuk singkatan dari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Bentuk singkatan bahasa gaul dari bahasa Indonesia terdiri dari singkatan dua huruf, singkatan tiga huruf, dan singkatan empat huruf. Seperti DL, TP, JJS, JJM, SMP, PHP, CDMA. Singkatan-singkatan tersebut me-rupakan singkatan yang berasal dari huruf awal setiap kata. Singkatan DL, TP, JJM, dan JJS merupakan singkatan yang berasal dari dua kata. DL berasal dari kata derita dan lu. Singkatan TP berasal dari kata tebar dan pesona.

Sementara, JJS dan JJM, meskipun terdiri dari tiga huruf, singkatannya berasal dari dua kata, yakni kata ulang jalan-jalan dan sore pada JJS dan kata ulang jalan-jalan dan malam pada JJM. Singkatan SMP dan PHP berasal dari tiga kata. SMP berasal dari kata sudah, makan, dan pulang, sedangkan PHP berasal dari kata pemberi, harapan, dan palsu atau dapat diartikan ‘omong kosong’. Singkatan CDMA berasal dari empat kata, yaitu kata capek, deh, males, dan ah.

Bentuk singkatan bahasa gaul pun ada yang berasal dari bahasa Inggris. Singkatan ini terdiri dari singkatan tiga huruf dan singkatan lima huruf, seperti brb, btw, otw,lol, gws, ldr, cmiiw.

Singkatan Brb, btw, otw, lol, gws, dan LDR merupakan singkatan yang terdiri dari tiga huruf. Sementara, singkatan CMIIW berasal dari lima huruf. Singkatan-singkatan tersebut merupakan singkatan yang berasal dari huruf awal setiap kata. Singkatan Brb berasal dari kata be, right, dan back. Artinya adalah ‘bakal kembali’. Singkatan BTW berasal dari kata by, the, dan way. artinya adalah ‘omong-omong’. Singkatan OTW berasal dari kata on, the, dan way. Artinya adalah ‘di

jalan’. Singkatan LOL berasal dari kata laugh, out, dan loud. Artinya adalah ‘tertawa terbahak-bahak’. Singkatan GWS berasal dari kata get, well, dan soon. Artinya adalah ‘semoga lekas sembuh’. Singkatan LDR berasal dari kata Long, Distance, dan Relationship. Artinya adalah ‘berpacaran jarak jauh’. Singkatan CMIIW berasal dari kata correct, me, if, I, dan wrong. Artinya adalah ‘maaf jika saya salah’.

Selain singkatan yang berasal dari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, ada juga bentuk singkatan yang merupakan gabungan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Singkatan ini hanya ditemukan satu contoh, yaitu bt.

Singkatan bt berasal dari kata boring dan total. Kata boring berasal dari bahasa Inggris yang berarti ‘membosankan’, sedangkan kata total berasal dari bahasa Indonesia yang bermakna ‘menyeluruh, sepenuh-penuhnya’. Jadi, boring total bermakna ‘benar-benar membosankan’. 4.1.2 Akronim

Bentuk akronim yang ditemukan pada bahasa gaul remaja terdiri dari bentuk akronim dari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

a. Bentuk Akronim dari Bahasa Indonesia

Bentuk akronim dari bahasa Indonesia yang ditemukan pada bahasa gaul remaja terdiri dari dua suku kata, tiga suku kata, empat suku kata, lima suku kata, dan dua kata. Akronim yang terdiri dari tiga suku kata, yaitu modus, cemat, cumi, heri, jaki, gaptek.

Akronim modus, cemat, cumi, heri, jaki, dan gaptek merupakan akronim yang terdiri dari dua suku kata. Akronim-akronim tersebut terbentuk dari suku-suku kata pada setiap kata. Akronim modus dan cemat terbentuk dari suku kata pertama pada setiap kata. Akronim modus berasal kata modal dan

Page 6: ABREVIASI BAHASA GAUL REMAJA

Kelasa Vol. 13 No. 1, Juni 2018: 55--62

60

dusta, akronim cemat berasal dari kata cewek dan matre, sedangkan akronim cumi berasal dari kata cuma mikir. Akronim heri dan jaki terbentuk dari suku kata pertama dan suku kata terakhir, yakni heboh sendiri pada heri dan jalan kaki pada jaki. Sementara, akronim gaptek terbentuk dari suku kedua dan suku pertama, yakni gagap teknologi.

Selain terbentuk dari suku-suku kata pada setiap kata yang membentuknya, akronim bahasa gaul pun dapat terbentuk dari huruf awal kata dan suku kata. Lalu, huruf awal dan suku kata tersebut ditambah dengan huruf pertama setelah huruf awal dan suku kata tersebut, yaitu boam, asber, curcol, bispak, barbuk, palbis, jarpul, hugel, jadul, intel, mager.

Akronim alay berasal dari kata anak layangan. Akronim tersebut terbentuk dari huruf pertama pada kata pertama dan suku kedua yang ditambah dengan hurf pertama pada kata kedua. Akronim boam berasal dari kata bodo amat. Akronim tersebut terbentuk dari suku pertama pada kata pertama dan huruf awal yang ditambah dengan huruf pertama pada kata kedua.

Akronim asber berasal dari kata asal nyamber. Akronim ini terbentuk dari huruf awal yang ditambah dengan huruf pertama , yakni S, pada kata pertama dan suku kata kedua.

Akronim curcol, bispak, barbuk, palbis, dan jarpul terbentuk dari suku kata pertama pada setiap kata. Lalu, suku-suku pertama tersebut ditambahkan dengan huruf pertama dari setiap kata yang membentuk konsep tersebut. Akronim curcol berasal dari kata curhat colongan, bispak berasal dari kata bisa pakai, barbuk berasal dari kata barang bukti, palbis berasal dari kata paling bisa, dan jarpul berasal dari kata jarang pulang.

Sementara itu, akronim hugel, jadul, intel, dan mager terbentuk dari

suku pertama pada kata pertama dan suku pertama pada kata kedua yang ditambah dengan huruf pertama kata yang membentuk konsep itu. Akronim hugel berasal dari kata hubungan gelap, jadul berasal dari kata jaman dulu, intel berasal dari kata indomie telor, dan mager berasal dari kata malas gerak.

Akronim pada bahasa gaul pun dapat terbentuk dari gabungan suku kata yang ditambah dengan sebuah huruf yang bukan berasal dari huruf-huruf yang membentuk konsep itu. contohnya brownis.

Akronim brownis berasal dari bro(w)ndong manis. Akronim ini terbentuk dari suku pertama pada kata pertama dan suku kedua pada kata kedua. Akan tetapi, suku pertama pada kata pertama ditambahkan satu huruf lain di luar kata yang membentuk konsep itu, yakni huruf w.

Sementara itu, akronim bahasa gaul terbentuk pula dari suku pertama pada kata pertama dan suku terakhir pada kata kedua. Pada suku terakhir kata kedua ini ditambahkan satu huruf konsonan yang merupakan bagian dari suku kata kedua pada kata terakhir., yaitu kata jablay.

Akronim jablay berasal dari kata jarang dibelai. Akronim ini terbentuk dari suku pertama pada kata pertama dan suku terakhir pada kata kedua. Pada suku terakhir terdapat penambahan huruf konsonan yang merupakan bagian dari kata yang membentuk konsep itu, yaitu huruf b yang merupakan bagian dari suku kedua pada kata kedua, yaitu kata dibelai. Akan tetapi, huruf i pada suku terakhir diubah menjadi huruf y. Akronim yang terdiri dari tiga suku kata,yaitu logika, imelda, pasutri. Akronim logika berasal dari empat kata, yaitu lo, pergi, gua, dan merdeka. Akronim ini terbentuk dari kata pertama, suku kedua pada kata kedua, dan suku terakhir pada kata keempat.

Page 7: ABREVIASI BAHASA GAUL REMAJA

Abreviasi Bahasa Gaul… (Kiki Zakiah Nur)

61

Sementara, kata gua yang merupakan bagian dari unsur-unsur pembentuknya dihilangkan.

Akronim imelda berasal dari kata item, mengkilap, dakian. Akronim ini terbentuk dari huruf pertama pada kata pertama, suku pertama pada kata kedua, dan suku pertama pada kata ketiga. Namun, pada akronim ini, terdapat penghilangan huruf konsonan rangkap pada suku kedua kata kedua, yaitu konsonan ng pada kata mengkilap.

Akronim pasutri berasal dari kata pasangan, suami, istri. Akronim ini terbentuk dari suku pertama pada kata pertama dan kedua serta suku terakhir pada kata ketiga.

Akronim yang terdiri dari empat suku kata, yaitu kata kamseudin. Kamseudin berasal dari kampungan sekali udik norak. Akronim ini terbentuk dari suku pertama pada kata pertama, dan kedua, suku pertama pada kata ketiga yang ditambahkan dengan dua huruf yang membentuk konsep itu, serta huruf pertama pada kata terakhir.

Akronim yang terdiri dari lima suku kata , yaitu kata kamseupay. Kamseupay berasal dari kata, yaitu kampungan sekali udik norak payah. Akronim ini terbentuk dari suku pertama pada kata pertama, kedua, dan ketiga serta suku pertama pada kata keempat yang ditambahkan dengan huruf pertama, yaitu y, yang membentuk konsep tersebut. Kamseupay berasal dari lima kata. Namun, kata keempat, yaitu norak dihilangkan.

Akronim yang terdiri dari dua kata di antaranya kata andi lau dan titi kamal. Kedua akronim tersebut seperti membentuk nama orang. Akronim andi lau berasal dari empat kata, yaitu antara, dilema, dan galau. Akronim ini terbentuk dari gabungan suku pertama pada setiap kata, baik kata pertama maupun kata kedua, serta suku kata terakhir pada kata keempat. Sementara, kata dan dihilangkan.

Akronim titi kamal berasal dari tiga kata, yakni kata ulang hati-hati serta kata kalau dan malam. Akronim ini terbentuk dari suku terakhir pada kata pertama dan kedua serta suku pertama pada kata ketiga yang ditambahkan dengan satu huruf konsonan, yaitu l, yang merupakan bagian dari kata yang membentuk konsep itu. b. Bentuk Akronim dari Bahasa Inggris

Bentuk akronim dari bahasa Inggris yang ditemukan pada bahasa gaul remaja terdiri dari satu suku kata dan dua suku kata, yaitu kepo, flu, neting. Akronim kepo berasal dari huruf pertama pada setiap kata, yaitu kata knowing every particular object. Akronim ini merupakan sebutan untuk orang yang serba tahu secara detil mengenai sesuatu atau orang yang serba ingin tahu.

Akronim flu berasal dari kata falling love you. Akronim ini terbentuk dari huruf pertama pada kata pertama dan kedua serta huruf terakhir pada kata ketiga.

Akronim neting berasal dari kata negative thinking. Akronim ini terbentuk dari suku pertama pada kata pertama dan suku pertama pada kata kedua yang ditambahkan dengan konsonan akhir pada kata yang membentuk konsep tersebut.

c. Bentuk Akronim lainya Pada bahasa gaul ditemukan bentuk akronim yang merupakan gabungan dari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, yaitu jaim.

Akronim jaim berasal dari bahasa Indonesia, yaitu kata jaga dan bahasa Inggris, yaitu kata image. Akronim ini terbentuk dari suku pertama pada kata pertama dan suku pertama pada kata kedua yang

Page 8: ABREVIASI BAHASA GAUL REMAJA

Kelasa Vol. 13 No. 1, Juni 2018: 55--62

62

ditambahkan dengan satu huruf yang membentuk konsep itu, yaitu huruf m.

d. gabungan Singkatan dan Akronim

Contoh gabungan singkatan dan akronim yang ditemukan pada bahasa gaul remaja, yaitu titi DJ. Kata titi DJ merupakan gabung-an dari kata ulang hati-hati dan di jalan. Akronim ini terbentuk dari suku terakhir pada kata pertama dan huruf pertama pada kata kedua serta ketiga. e. pemenggalan

Abreviasi dalam bentuk pemenggalan yang ditemukan pada bahasa gaul sebanyak tiga buah, yaitu skull, kull pemenggalan dari kuliah, parno pemenggalan dari paranoid.

Skull merupakan penggalan dari kata sekolah. Pada kata itu huruf o diubah menjadi huruf u serta huruf l ditambahkan menjadi dua.

Kull merupakan penggalan dari kata kuliah. Pada penggalan tersebut terdapat penambahan huruf l.

Parno berasal dari kata paranoid. Pada kata tersebut terdapat penghilangan huruf a pada suku kedua, huruf o pada suku ketiga, serta suku terakhir atau suku keempat.

5. Simpulan Berdasarkan data-data yang diperoleh, pada bahasa gaul remaja ditemukan abreviasi atau pemendekan berupa singkatan, akronim, gabungan singkatan dan akronim, serta pemenggalan. Pada abreviasi berupa singkatan, ditemukan singkatan dari bahasa Indonesia, singkatan dari bahasa Inggris, dan gabungan singkatan bahasa dari Indonesia dan bahasa Inggris. Pada abreviasi berupa akronim, ditemukan akronim dari bahasa Indonesia dan akronim dari bahasa Inggris. Akronim dari bahasa Indonesia terdiri dari dua suku kata, tiga suku

kata, dan empat suku kata. Akronim dari bahasa Inggris terdiri dari satu suku kata (gabungan huruf awal kata) dan dua suku kata. Selain itu ditemukan juga gabungan singkatan dan akronim.

Pada abreviasi berupa pemenggalan ditemukan bagian akhir kata yang dipenggal atau dihilangkan.

Daftar Acuan Moeliono, Anton M. 2001. Bahan Penyuluhan

Bahasa Indonesia: Bentuk dan Pilihan Kata. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.

-------------------------. 2001. Bahan Penyuluhan

Bahasa Indonesia: Tata Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 1995.

Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

-------------------. 2015. Morfologi Bahasa

Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.

Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan

Nasional. Jakarta. 2003. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

-----------------. Jakarta. 2006. Pedoman Umum

Pembentukan Istilah. -----------------------. 2008. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus

Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suryabrata, Sumadi. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Subagyo, Joko. 2006. Metode Penelitian:

Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.