qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa
DI SUSUN OLEH:
1.ASEP DANI N.
2.HANA ROSMAWATI
3.TIA WULAN
TK.IV AKUNTANSI REGULER B
“RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE CENTER & COST
CENTER”
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang “RESPONSIBILITY ACCOUNTING REVENUE
CENTER & COST CENTER” (Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Pendapatan & Pusat
Biaya).
Sholawat dan Salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjunan kita nabi besar
Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, serta kita semua selaku umatnya.
Aamiin.
Selama penyusunan makalah ini banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Maka dari itu dengan segala
kerendahan hati,kami ucapkan terima kasih yang sebanyak – banyaknya semoga Allah SWT
membalas semuanya.
Selain itu, kami menyadari masih terdapat banyak kesalahan, mungkin hanya sampai
disini kemampuan yang kami miliki, dan karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
guna meningkatkan isi makalah ini sekaligus kemampuan penulis. Akhirnya,kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan kelompok kami sendiri
pada khususnya.
Kuningan,30 September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Tujuan
I.3 Rumusan Masalah
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban
2.2 Akuntansi Pertanggungjawaban
2.3 Pusat Pertanggungjawaban
2.3.1 Pengertian Pusat Pertanggungjawaban
2.3.2 Jenis- jenis Akuntansi Pertanggungjawaban
2.4 Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Pendapatan(Revenue Center)
2.5 Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Biaya(Cost Center)
BAB III STUDI KASUS
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi bisnis dapat di katagorikan menjadi dua yaitu: stabil dan dinamis.Kondisi
bisnis stabil adalah situasi bisnis di mana relatif tidak ada perubahan tingkat suku
bunga,harga, dan tingkat pajak,dan persaingan relatif tidak tajam.Sedangkan kondisi bisnis
dinamis adalah suatu situasi bisnis di mana terjadi perubahan yang terus –menerus tingkat
suku bunga,harga,dan tingkat pajak,dan persaingan sangat tajam.Dalam situasi bisnis
stabil,manajemen perusahaan relatif lebih lebih mudah menyusun strategi,kebijakan,program
kerja,anggaran,dan melaksanakannya,serta mudah mengadakan evaluasi kinerja,tetapi dalam
situasi bisnis yang dinamis,manajemen sulit untuk melakukan itu semuanya.
Perkembangan dunia usaha semakin berkembang pesat, dengan teknologi yang
semakin canggih sudah banyak digunakan untuk mendukung semua kegiatan perusahaan
untuk tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam usaha untuk mencapai
tujuannya, maka setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan efektivitas maupun
efisiensi kerja. Untuk mengkoordinasikan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan, maka
perusahaan akan mempersiapkan strategi-strategi sebagai arahan didalam mencapai tujuan.
Untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien,
manajemen melakukan suatu proses yang disebut dengan pengendalian.
Salah satu bentuk pengendalian adalah dengan memperhatikan masalah operasional
dengan anggaran keuangan sebagai pedukung kegiatan dengan melakukan penyususan
rencana aggaran pada waktu yang lebih awal, melalui pembentukan pusat-pusat
pertanggungjawaban, serta laporan anggaran dan realisasinya dari setiap pusat
pertanggungjawaban untuk dapat menentukan prestasi pusat pertanggungjawaban.
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang mengakui berbagai
pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan perusahaan yang mencerminkan rencana dan
tindakan setiap pusat pertanggungjawaban dengan menetapkan pendapatan dan biaya
tertentu.
Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan metode pengendalian biaya. Biaya
dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban dihubungkan dengan manajer yang memiliki
wewenang untuk mengkonsumsi sumber daya. Karena sumber daya yang digunakan harus
dinyatakan dalam satuan uang dan itu merupakan biaya, maka sistem akuntansi
pertanggungjawaban merupakan satu metode pengendalian biaya yang memungkinkan
manajemen untuk melakukan pengelolaan biaya.
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah tentang “RESPONSIBILITY ACCOUNTING
REVENUE CENTER & COST CENTER” ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Sistem PengendalianManajemen.
1.3 Rumusan Masalah
Dengan melakukan studi literatur tentang Akuntansi Pertanggungjawaban,
maka diharapkan usaha yang akan dijalankan apapun itu usahanya akan terkelola dengan
baik, maju pesat dan berjalan untuk jangka panjang. Dari sisi manajemen usaha,
Akuntansi Pertanggungjawaban merupakan bagian intergral yang harus dijalankan, untuk
pengendalian biaya dan menilai pencapaian target. Berdasarkan latar belakang tersebut
yang menjadi pokok permasalahan makalah ini adalah:
1. Apa Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban ?
2. Apa saja Jenis-jenis Akuntansi Pertanggungjawaban?
3. Apa saja Jenis –jenis Pusat Akuntansi Pertanggungjawaban?
4.Apa Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Pendapatan dan Pusat Biaya?
5.Bagaimana hubungan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Pusat Pendapatan dan
Pusat Biaya?
BAB II
PEMBAHASAN TEORI
2.1Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi
manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat
pertanggungjawaban yang ada dalam organisasi. Istliah akuntansi pertanggung jawaban ini
akan mengarah pada proses akuntansi yang melaporkan sampai bagaimana baiknya manajer
pusat pertanggung jawaban dapat memanaje pekerjaan yang langsung dibawah
pengawasannya dan yang merupakan tanggung jawabnya atau suatu sistem yang mengukur
rencana dan tindakan dari setiap pusat pertanggung jawaban.
Menurut Hansen, Mowen (2005:116) definisi akuntansi pertanggungjawaban adalah
sebagai berikut: :
”Akuntansi pertanggungjawaban adalah Sistem yang mengukur berbagai hasil yang
dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan
oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka.”
Sedangkan akuntansi pertanggungjawaban menurut LM Samryn (2001: 258) adalah
sebagai berikut :
“Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang digunakan
untuk mengukur kinerja setiap pusat pertanggungjawaban sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka
sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen”.
Dari berbagai definisi diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai akuntansi
pertanggungjawaban sebagai berikut :
a. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang disusun
berdasarkan struktur organisasi yang secara tegas memisahkan tugas, wewenang dan
tanggung jawab dari masing-masing tingkat manajemen.
b. Akuntansi pertanggungjawaban mendorong para individu, terutama para manajer untuk
berperan aktif dalam mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.
c. Penyusunan anggaran dalam akuntansi pertanggungjawaban adalah berdasarkan pusat
pusat pertanggungjawaban. Dari laporan pertanggungjawaban dapat diketahui
perbandingan antara realisasi dengan anggarannya, sehingga penyimpangan yang
terjadi dapat dianalisa dan dicari penyelesaiannya dengan manajer pusat
pertanggungjawabannya.
d. Akuntansi pertanggungjawaban melaporkan hasil evaluasi dan penilaian kinerja
yang berguna bagi pimpinan dalam penyusunan rencana kerja periode mendatang,
baik untuk masing-masing pusat pertanggungjawaban maupun untuk kepentingan
perusahaan secara keseluruhan.
Sedangkan menurut Mulyadi (1983 : 379-380) dikemukakan :
“Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang disusun sedemikian rupa
sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan penghasilan dilakukan dengan bidang
pertanggungjawaban dalam organisasi dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau
kelompok yang bertanggungjawab terhadap penyimpangan dari biaya dan penghasilan
yang dianggarkan”.
Didalam pengertian di atas Mulyadi menyimpulkan bahwa syarat untuk dapat
menerapkan akuntansi pertanggungjawaban :
1. Struktur organisasi
Dalam akuntansi pertanggungjawaban struktur organisasi harus menggambarkan
aliran tanggungjawab, wewenang dan posisi yang jelas untuk setiap unit kerja dari setiap
tingkat manajemen selain itu harus menggambarkan pembagian tugas dengan jelas pula.
Dimana organisasi disusun sedemikian rupa sehingga wewenang dan tanggungjawab tiap
pimpinan jelas. Dengan demikian wewenang mengalir dari tingkat manajemen atas ke bawah,
sedangkan tanggungjawab adalah sebaliknya.
2. Anggaran
Dalam akuntansi pertanggungjawaban setiap pusat pertanggungjawaban harus ikut
serta dalam penyusunan anggaran karena anggaran merupakan gambaran rencana kerja para
manajer yang akan dilaksanakan dan sebagai dasar dalam penilaian kerjanya. Diikut
sertakannya semua manajer dalam penyusunan.
3. Penggolongan biaya
Karena tidak semua biaya yang terjadi dalam suatu bagian dapat dikendalikan oleh
manajer, maka hanya biaya-biaya terkendalikan yang harus dipertanggung jawabkan olehnya.
Pemisahan biaya kedalam biaya terkendalikan dan biaya tak terkendalikan perlu dilakukan
dalam akuntansi pertanggungjawaban.
a. Biaya terkendalikan adalah biaya yang dapat secara langsung dipengaruhi oleh
manajer dalam jangka waktu tertentu.
b. Biaya tidak terkendalikan adalah biaya yang tidak memerlukan keputusan dan
pertimbangan manajer karena hal ini tidak dapat mempengaruhi biaya karena biaya
ini diabaikan.
4. Sistem akuntansi
Oleh karena biaya yang terjadi akan dikumpulkan untuk setiap tingkatan manajer
maka biaya harus digolongkan dan diberi kode sesuai dengan tingkatan manajemen yang
terdapat dalam struktur organisasi. Setiap tingkatan manajemen merupakan pusat biaya dan
akan dibebani dengan biaya yang terjadi didalamnya yang dipisahkan antara biaya
terkendalikan dan biaya tidak terkendalikan. Kode perkiraan diperlukan untuk
mengklasifikasikan perkiraan-perkiraan baik dalam neraca maupun dalam laporan rugi laba.
5. Sistem pelaporan biaya
Bagian akuntansi biaya setiap bulannya membuat laporan pertanggungjawaban untuk
tiap-tiap pusat biaya. Setiap awal bulan dibuat rekapitulasi biaya atas dasar total biaya bulan
lalu, yang tercantum dalam kartu biaya. Atas dasar rekapitulasi biaya disajikan laporan
pertanggungjawaban biaya. Isi dari laporan pertanggungjawaban disesuaikan dengan
tingkatan manajemen yang akan menerimanya. Untuk tingkatan manajemen yang terrendah
disajikan jenis biaya, sedangkan untuk tiap manajemen diatasnya disajikan total biaya tiap
pusat biaya yang dibawahnya ditambah dengan biaya-biaya yang terkendalikan dan terjadi
dipusat biayanya sendiri.
Prosedur pengumpulan data dan biaya dalam akuntansi pertanggungjawaban :
1. Atas dasar dokumen sumber, dicatat setiap jenis biaya ke dalam buku pembantu biaya (cost
subledger).
2. Secara periodik, biaya yang dicatat dalam buku pembantu biaya dijumlah dan disajikan
dalam bentuk laporan pertanggungjawaban biaya.
Pengumpulan biaya untuk pembuatan laporan biaya produksi di samping untuk
pengendalian biaya, akuntansi biaya bertujuan untuk penentuan kos produk. Pengendalian
biaya dilakukan dengan cara menghubungkan tiap-tiap biaya dengan menejer yang
bertanggung jawab.
Perhitungan kos produk dilaksanakan melalui tahap-tahap berikut ini:
1. Alokasi biaya overhead pabrik departemen pembantu ke departemen produksi.
2. Perhitungan kos produksi bagian persiapan, bagian pengolahan, dan bagian penyelesaian.
Alokasi biaya overhead pabrik departemen pembantu ke departemen produksi :
Tahap pertama perhitungan kos produk adalah menghitung alokasi biaya overhead pabrik
yang terjadi pada pusat-pusat pertanggung jawaban produksi.
Perhitungan kos produk di bagian persiapan dilakukan dengan cara menjumlahkan
biaya-biaya berikut:
1. Biaya yang langsung terjadi di bagian persiapan
2. Biaya overhead pabrik yang dialokasikan dari pusat pertanggung jawaban pembantu ke
bagian persiapan
Di dalam pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban terdapat beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi, seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi adalah sebagai berikut :
1. Struktur organisasi yang menetapkan secara jelas dan tegas menggambarkan
pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab untuk setiap unit dalam struktur organisasi.
2. Penyusunan anggaran yang dilakukan oleh tiap tingkatan manajemen dalam organisasi
perusahaan.
3. Adanya pemisahan biaya sesuai dengan dapat dikendalikan tidaknya suatu biaya oleh
seorang manajer pusat biaya tertentu dalam perusahaan.
4. Adanya klasifikasi dan kode rekening yang disesuaikan dengan tingkatan manajemen
dalam perusahaan.
5. Sistem pelaporan biaya pada setiap tingkatan perusahaan telah memenuhi syarat
dalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban.
2.2 Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban
Didalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada suatu perusahaan, terlebih
dahulu harus diketahui apa yang menjadi tujuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban itu
sendiri.
Menurut Robert N. Anthony dan Roger H. Hermanson (2001: 57) dikemukakan
bahwa :
“Tujuan Akuntansi pertanggungjawaban adalah membebani pusat
pertanggungjawaban dengan biaya yang dikeluarkannya.”
Berdasarkan tujuan-tujuan yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban adalah mengadakan evaluasi hasil kerja suatu
pusat pertanggungjawaban untuk meningkatkan operasi-operasi perusahaan di waktu yang
akan datang.
Adapun keuntungan dari Akuntansi Pertanggungjawaban adalah individu dalam
organisasi ikut berperan serta dalam mencapai sasaran perusahaan secara efektif dan efisien.
Manfaat dari Akuntansi Pertanggungjawaban adalah :
1. Dasar penyusunan anggaran
2. Penilai kerja manajer pusat pertanggungjawaban
3. Pemotivasi manajer
4. Alat untuk memantau efektivitas program pengelolaan aktivitas.
2.3. Pusat Pertanggungjawaban
2.3.1. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang dilakukan atau unit organisasi
yang dipirnpinnya. Dalam kaitan ini, suatu organisasi terdiri dari kumpulan dari beberapa
pusat pertanggungjawaban. Keseluruhan pusat pertanggungjawaban ini membentuk jenjang
hirarki dalam organisasi tersebut. Pada tingkatan yang terendah bentuk dan pusat
pertanggungjawaban ini kita dapatkan sebagai seksi, regulernya bergilir, serta unit-unit kerja
lainnya, Pada tingkatan yang lebih tinggi pusat pertanggungjawaban dibentuk dalam
departernen-departemen ataupun divisi-divisi. Biasanya istilah pusat pertanggungjawaban
hanya kita terapkan untuk unit-unit kecil dalam organisasi ataupun unit-unit kerja yang
terletak pada tingkat bawah dalam suatu lingkup organisasi.
Pengertian pusat pertanggungjawaban yang dijelaskan oleh beberapa ahli antara lain :
Hansen, Mowen (2005:116) mengartikan pusat pertanggungjawaban sebagai berikut :
“Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu segmen bisnis yang manajernya
bertanggung jawab terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu”.
Sedangkan pusat pertanggungjawaban menurut Moriarty and Allen (1991: 5) adalah
sebagai berikut :
A Responsibility centeries an activity on collection of activities supervised by a
single individual.
Dengan demikian dari berbagai pendapat diatas penulis mengambil suatu kesimpulan
bahwa pusat pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang
manajer yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas aktivitas unit yang
dipimpinnya. Pusat pertanggungjawaban dapat berupa unit organisasi seperti seksi, segmen,
departemen, divisi atas sebuah perusahaan.
2.3.2. Jenis-jenis Pusat Pertanggung jawaban
Pusat pertanggungjawaban pada dasarnya diciptakan untuk mencapai sasaran tertentu,
jadi sasaran dari masing-masing individu dalam liar-liar pusat pertanggungjawaban itu harus
diusahakan agar selaras, serasi dan seimbang dalam usaha rnencapai sasaran umum dari
organisasi secara keseluruhan. Suatu pusat pertanggungjawaban pada dasarnya dibentuk
untuk rnencapai sasaran tertentu yang selaras dengan sasaran umum organisasi.
Setiap pusat pertanggungjawaban membutuhkan masukan yang berupa sejumlah
bahan baku, tenaga kerja, ataupun jasa-jasa yang akan di proses dalam pusat
pertanggungjawaban, hasil proses tersebut menghasilkan keluaran yang berupa produk atau
jasa.
Ada empat tipe pusat pertanggungjawaban yang didasarkan kepada sifat masukan
dalam bentuk biaya dan keluaran dalam bentuk pendapatan ataupun secara bersama-sama
yaitu :
a. Pusat Pendapatan (Revenue Center)
b. Pusat Pembiayaan (Cost Center)
c. Pusat Laba (Profit Center)
d. Pusat Investasi (Investment.Center)
2.4 Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Pendapatan (Revenue Center)
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang keluarannya dapat diukur
dengan satuan moneter, sedangkan masukannya tidak. Jadi, prestasi manajernya dinilai atas
dasar pendapatan pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpin. Dalam pusat pendapatan,
keluaran (dalam bentuk pendapatan) diukur dengan satuan moneter, tetapi tidak terdapat
hubungan yang erat dan nyata antara masukan (biaya) dengan pendapatan. Sebenarnya
pengukuran prestasi manajer pusat pendapatan yang hanya berdasarkan tingkat penjualan
dipandang terlalu sempit. Pengukuran itu perlu ditambah dengan penilaian prestasi atas dasar
laba atau kontribusi laba bruto, yaitu dengan menganalisis laba kotor dengan laba bruto yang
diharapkan atau dianggarkan.
2.5 Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Biaya (Cost Center)
Pusat biaya adalah bentuk segmen terkecil dari aktivitas atau pusat
pertanggungjawaban yang hanya bertanggungjawab dalam mengendalikan biaya-biaya yang
terjadi didalamnya tanpa menghubungkan dengan nilai uang dari keluaran yang dihasilkan.
Sebuah pusat biaya tidak mengendalikan penjualan atau aktivitas perusahaan. Laba sebuah
departemen yang berbentuk pusat biaya sulit ditentukan karena adanya masalah dalam
alokasi pendapatan. Tujuan dari manajer pusat biaya ini adalah meminimalkan perbedaan
antara realisasi biaya dengan anggarannya.
Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki ciri (karakteristik):
1) Melaksanakan tugas/pekerjaan yang tidak terkait dengan perolehan pendapatan atau laba.
2) Diberi wewenang untuk mengatur biaya dalam rangka melaksanakan pekerjaan yang
menjadi tugasnya.
3) Prestasinya diukur berdasarkan perbandingan biaya yang dianggarkan dengan realisasinya.
Input atau biaya pada pusat biaya diukur dalam unit moneter (nilai uang) tetapi output-nya
tidak selalu dapat diukur dalam unit moneter.
Pusat biaya dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu :
a. Pusat Biaya Teknik
Pusat biaya teknik adalah pusat biaya yang sebagian besar biaya berupa biaya
teknik yaitu biaya yang masukannya mempunyai hubungan yang nyata dan erat.
Dalam mengukur prestasi kerja manajer pusat biaya, biaya-biaya yang dapat diukur
biasanya telah menggunakan biaya standar. Penilaian efisiensi pusat biaya teknik
dilakukan dengan membandingkan masukan dengan keluarannya, artinya biaya yang
sesungguhnya terjadi pada pusat biaya ini dibandingkan dengan standarnya, kemudian
dihitung dan dianalisa penyimpangan yang terjadi.
Karakteristiknya :
a. Input dan outputnya dapat diukur dengan satuan unit moneter
b. Input dan outputnya dapat diukur dalam bentuk fisik
c. Jumlah optimum input yang akan diproduksi untuk satu unit output produksi bisa
diukur.
d. Pengukuran kinerjanya adalah efisiensi biayanya, disamping itu mutu produk dan
volume produksinya.
Contoh : Biaya produksi suatu barang di unit produksi
b. Pusat Biaya Kebijakan
biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya berupa biaya
kebijakan yaitu biaya yang antara masukan dan keluarannya memiliki hubungan yang
erat dan nyata. Pusat biaya ini keluarannya tidak dapat diukur dengan besaran nilai
uang, karena walaupun menghasilkan keluaran, namun keluarannya itu sulit diukur
secara kuantitatif atau tidak mempunyai hubungan yang nyata dengan masukannya.
Pengendalian pengeluaran biaya yang telah mendapatkan persetujuan manajemen
dengan pengeluarannya.
Karakteristiknya :
a. Inputnya dapat diukur dengan satuan unit moneter
b. Outputnya diukur bukan bentuk fisik (moneter)
c. Jumlah optimum input yang akan diproduksi untuk satu unit output produksi tidak
bisa diukur. Pengukuran kinerjanya adalah bukan selisih realisasi dan anggaran atau
efisiensi, melainkan peran manajer dalam perencanaan program kerja serta
pengendalian dalam pengeluaran uang harus disetujui oleh atasannya.
Contoh : Biaya administrasi dan pendukung, biaya penelitian atau pengembangan,
serta sebagian biaya pemasaran .
d. Walaupun konotasinya “kebijakan”, tidak berarti bahwa pertimbangan manajemen
tidak dapat diduga atau bersifat insidentil. Oleh sebab itu biaya yang telah ditetapkan
harus diawasi agar tidak melewati jumlah yang telah ditetapkan (anggarannya).
Terdapat empat jenis pusat biaya kebijakan, yaitu sebagai berikut:
1) Pusat Administratif (Administrative Center), meliputi manajemen senior
korporat (kantor pusat), dan manajemen unit bisnis serta para manajer unit
pendukung.
2) Pusat Pendukung (Support Centre) adalah unit-unit pendukung yang
menyediakan layanan kepada pusat pertanggungjawaban yang lain.
Karakteristik pengendaliannya adalah sebagai berikut:
a. Kesulitan mengukur outputnya.
b. Kadang kala tidak terdapat kesesuaian antara cita-cita staf departemen dengan cita-
cita perusahaan secara keseluruhan (lack of goal congruence). Hal ini disebabkan
karena manajer administratif ingin mencapai keunggulan fungsional.
c. Pengendaliannya dilakukan melalui anggarannya serta evaluasi apakah program
kerja yang diajukan telah secara rinci yang mencakup biaya administratif dan
pendukung termasuk untuk “tetap dalam bisnis-nya (being in business)”, kebijakan
pusat tersebut termasuk diskripsi tujuan biaya serta estimasinya, alasan semua
tambahan biaya di luar inflasi.
3) Pusat Penelitian dan Pengembangan (Rersearch and Development Centre),
adalah suatu unit perusahaan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan
penelitian dan pengembangan produk-produk baru, proses baru dan patent.
Karakteristik pengendaliannya adalah sebagai berikut:
a. Kesulitan menghubungkan input dan outputnya, karena termasuk penelitian pada
tahun-tahun sebelumnya.
b. Tidak terdapat kesesuaian cita-cita, karena manajer litbang ingin mencapai
penelitian yang terbaik dan unggul, walaupun biayanya mahal (lack of goal
congruence).
c. Litbang merupakan suatu rangkaian awal penelitian dan akhir pengujian produk,
sifatnya tidak terencana dan tenggang waktu yang lama serta berjangka panjang.
d. Dalam program litbang tidak ada cara ilmiah untuk menentukan skala optimum
anggaran litbang.
e. Pengendaliannya melalui anggarannya, dengan sistem proyek dan cara
kalenderisasi atas pengeluaran dalam periode anggaran.
f. Pengukuran kinerja secara periodik membandingkan biaya aktual dengan
anggarannya, untuk kendali pengeluran berikutnya.
4) Pusat Pemasaran (Marketing Centre), meliputi aktivitas pemenuhan pesanan
(order filling) dan aktivitas penciptaan pendapatan dan aktivitas pencarian pesanan
(order getting).
Karakteristik pengendaliannya adalah sebagai berikut:
1) Aktivitas pemenuhan (order filling) pesanan seperti halnya pusat biaya di pabrik,
sehingga biayanya disusun secara standar sesuai dengan berbagai tingkatan volume,
tetapi dengan adanya internet aktivitas ini bisa diselesaikan dengan cepat dan
biayanya rendah.
b. Aktivitas penciptaan pendapatan, sehingga yang dievaluasi adalah membandingkan
antara pendapatan (unit moneter) dan kuantitas fisik aktual yang dijual dengan
pendapatan dan kuantitas fisik yang dianggarkan, seperti pada Pusat Pendapatan.
c. Aktivitas pencarian pesanan (order getting), yang dievaluasi adalah biaya pencarian
pesanan merupakan biaya kebijakan, sehingga tidak seorangpun tahu akurasi berapa
jumlah optimal yang harus dikeluarkan. Dengan demikian Pusat Pemasaran bisa
bersifat campuran (hybrid).
BAB III
STUDI KASUS
Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Biaya Pada PT Sierad Produce TbkDalam penyusunan anggaran untuk masa yang akan datang manajer di tuntut harus
dapat mengevaluasi dengan cepat dalam mengambil tindakan apabila terjadi selisih antara anggaran dan actualnya. Selisih inidapat menguntungkan atau merugikan perusahaan. Manajer dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif.Tingkat efisiensi dinilai atas dasar hubungan masukan dengan keluarannya.
PT Sierad Produce Tbk Divisi Breeding telah menetapkan biaya standar yang ada dalam anggaran sehingga Top manager dapat menilaiefisiensi pusat biaya dengan cepat.Jika biaya actual lebih kecil dibandingkan dengan biaya standarnya maka selisih yang terjadi sifatnyamenguntungkan dan berarti bahwa pusat biaya tersebut bekerja secara efisien, namun jika biaya actual lebih besar bila dibandingkan dengan biaya standarnya maka selisih biaya yang terjadi sifatnya merugi, ini menunjukkan pusat biaya bekerja tidak efisien.Dalam hal penyusunan anggaran semua departermen terlibat dukungan dan partisipasi yang aktif darisemua pejabat perusahaan PT. Sierad Produce Tbk sangat penting bagi keberhasilan pelaksanaan sistem anggaran.
Penggolongan Biaya Pada PT.Sierad Produce Tbk Divisi BreedingPada bagian produksi biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi disebut biaya produksi, menurut obyek pengeluarannya secara garis besar biaya produksi dibagi menjadi tiga yaitu : biaya bahan baku. Biaya tenagakerja langsung dan biaya overhead pabrik, dibagian produksi dari PT.Sierad Produce Tbk Divisi Breeding.Biaya pabrik (Manufacturing Cost) sudah mencakup ketiga biaya tersebut. namun seharusnya biaya-biayatersebut digolongkan menjadi biaya terkendali dan biaya tidak terkendali dengan tujuan untuk memudahkan dalam penilaian prestasi kerja manajer di bagian produksi. Pengelompokan biaya-biaya yang ada padamanufacturing cost sebagai berikut :Biaya Terkendali : Gaji dan upah, uang makan, iklan, tunjangan hari raya, tunjangan pajak, lembur, jamsostek, beban karyawan lainnya atau transportasi, overhead lainnya.Biaya tidak terkendali : Pesangon uang jasa dan bonus, pengobatan, perjamuan dan representasi, alat tulis, pemeliharaan gedung dan bangunan, pemeliharaan prasarana, pemeliharaan mesin dan peralatan pabrik, pemeliharaan meubel dan perlengkapan kantor, pemeliharaan kendaraan bermotor, pemeliharaan instalasi listrik, biaya listrik bahan bakar, riset dan pengembangan, telepon, telex, fax, sewa, overhead lainnya, penyusutangedung, instalasi air, listrik, Ac, penyusutan mesin dan peralatan pabrik-pabrik.
Laporan Pertanggungjawaban yang dibuat oleh Tingkatan ManajemenAkuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu program yang melibatkan semua manajemen operasidengan dibantu oleh divisi akuntansi, biaya atau anggaran yang menyediakan laporan dalam bentuk harian atau bulanan.Laporan digunakan untuk melihat pelaksanaan operasi yang selanjutnya mengambil tindak lanjut dan sesuai dengan cermin ke depan supaya tujuan utama PT. Sierad Produce Divisi Breeding dapat tercapai.Dari berbagai laporan harian, laporan bulanan disusun laporan tahunan yang merupakan penjumlahan laporan selama satu tahun untuk penilaian kinerja dari setiap departermen atau divisi dalam hal ini penulis akanmenjelaskan bentuk laporan intern harian, bulanan dan tahunan yang terdapat pada PT. Sierad Produce Tbk Divisi Breeding.Selain sebagai laporan pertanggungjawaban, laporan ini juga dapat bermanfaat sebagai penilaian hasil prestasi kerja dari masing-masing departermen. Dalam hal ini lebih dititik beratkan pada biaya produksi, sebagai hasil wewenang dan tanggung jawab bagian produksi dapat dilihat biaya yang
dibebankan dan keluaran yangdihasilkan atau jumlah produksi yang dihasilkan. Laporan ini membantu manager dalam memonitoring bagian produksi.
Penilaian Kinerja Pusat Biaya Pada PT. Sierad Produce Tbk.Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang lebih banyak dititik beratkan dalam mengefisiensikan biaya yang terjadi. Dalam pusat biaya ukurannya diukur dalam satuan uang tetapi keluarannyatidak diukur dalam satuan uang.Tingkat efisiensi dinilai atas dasar hubungan masukan dengan keluarannya. PT.Sierad Produce Tk DivisiBreeding telah menetapkan biaya standar yang ada dalam anggaran sehingga Top Manager dapat menilai efisiensi pusat biaya tersebut dengan cepat, jika biaya actual lebih kecil dibandingkan dengan biaya standarnya maka penyimpangan biaya sifatnya menguntungkan dan berarti bahwa pusat biaya tersebut bekerja secara efisien, namun jika biaya actual lebih besar dibandingkan dengan biaya standarnya maka penyimpangan biayasifatnya merugi dan ini berarti pusat biaya bekerja dengan tidak efisien.Untuk dapat merencanakan produksi yang efektif dan efisien manager produksi harus mengembangkan informasi mengenai operasi produksi yang di perlukan untuk setiap produk Pengukuran efisiensi suatu pusat pertanggungjawaban masa kini dan masa lalu mempunyai kebaikan karena dapat diketahui perkembangan efisiensi antar waktu, namun perbandingan ini mempunyai kelemahan jika kondisi masa kini berbeda dengan masa lalu.Penilaian Kinerja dimanfaatkan oleh PT. Sierad Produce Tbk adalah untuk :1.Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secaramaksimum.2.Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti : promosi, transfer dan pemberhentian.3.Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.4.Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai prestasi kinerja mereka.5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.Penilaian kinerja terutama bertujuan untuk menciptakan komunikasi dua arah antara manjemen puncak dengan pelaku pusat pertanggungjawaban.
Manajemen dapat mengetahui tingkat pencapaian tujuan organisasiyang tergambar dari pencapaian sasaran masing-masing pusat pertanggungjawaban, sedangkan para pelaku pusat pertangungjawaban dapat secara obyektif mengetahui konstribusi yang diberikan kepada perusahaan dan serta penghargaan yaitu apakah mendapat balas jasa atau teguran.Akuntansi pertanggungjawabkan menghasilkan informasi kinerja yang obyektif, dengan kalimat lain akuntansi pertanggungjawabkan menjadikan kinerja para pelaku pusat pertanggungjawaban terukur secara rinci sesuai dengan karya dan tanggung jawabnya.Salah satu cara yang penilaian kinerja yang dilakukan oleh PT. Sierad Produce Tbk untuk menilai pusat pertanggungjawaban adalah dengan membandingkan kinerja aktual tahun berjalan dengan anggarannya yangdilakukan tiap tahun.Pihak yang bertanggungjawab apabila terjadi selisih antara manajer yang bersangkutan, sedangkan manjemen puncak dapat menilai kinerja manjer pusat pertanggungjawaban apakah mendapatkan balas jasa atau teguran atas terjadinya selisih tersebut.Informasi yang dipakai sebagai ukuran manjer pusat biaya adalah biaya. Banyak masalah yang timbul dalam pengukuran biaya sebagai ukuran kinerja, karena tidak adanya biaya yang seratus persen dapatdikendalikan oleh manjer yang memiliki wewenang untuk mengendalikan pusat biaya,Seperti yang telah dijelaskan dalam bab dua bahwa masalah yang timbul dalam penggolongan biaya sebagaiukuran kinerja pusat biaya adalah.
a)Masalah perilaku biaya b)Masalah hubungan biaya dengan pusat biayac)Masalah jangka waktu
Masalah tanggung jawab ganda Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan dan pengendalian kegiatan organisdasi karena informasi tersebut menekan hubungan antara informasi dengan manajernya yang bertanggung jawab terhadap anggaran dan realisasinya.Pengendalian dapat dilakukan oleh PT. Sierad Produce Tbk adalah dengan cara memberikan peran bagi setiap manajer untuk merencanakan biaya yang menjadi tanggung jawabnya dan kemudian menyajikan informasi realisasi biaya tersebut menurut manajer yang bertanggung jawab.
Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai penilaian Kinerja Pusat Biaya Pada PT. SieradProduce Tbk.
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem yang mengakui berbagai pusat pertanggungjawaban yang mencerminkan rencana dan tindakan pada suatu organisasi yang bersangkutan.
Akuntansi pertanggungjawaban menjadi pedoman departemen akuntansi untuk mengumpulkan, mengukur dan melaporkan prestasi yang diharapkan serta selisih yang timbul untuk setiap pusat pertanggungjawaban.Informasi akuntansi pertanggungjawaban masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan anggaran,sedangkan informasi akuntansi pertangungjawaban yang berupa informasi masa lalu bermanfaat sebagai penilaian prestasi manajer pusat pertanggungjawaban dan pemotiovasian manajer.Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT . Sierad memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Dasar Penyusunan AnggaranProses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses peran (role setting) dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan, dalam proses penyusunan anggaran ditetapkan siapa yang akan berperan dalam melaksanakan sebagian aktivitas pencapaian sasaran perusahaan dan di tetapkan pula sumber daya yang disediakan bagi pemegang peran tersebut untuk memungkinkannya melaksanakan peran tersebut. 2. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai Penilaian Kinerja Manajer Pusat Pertanggungjawaban.Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi dengan manjer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan realisasinya.Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan peran bagi setiap manajer yang bertanggung jawab,dengan demikian informasi akuntansi pertanggungjawaban memcerminkan skor (score) yang di buat olehsetiap manajer dalam menggunakan berbagai sumber daya untuk melaksanakan peran manjer tersebutdalam mencapai sasaran perusahaan.
3. Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Memotivasi Manajer.Memotivasi adalah proses prakarasa dilakukannya tindakan secara standar dan bertujuan. Pemotivasi adalahsesuatu yang digunakan untuk mendorong timbulnya prakarsa seseorang untuk melakukan tindakan secarasadar dan bertujuan.4. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian ManjemenSistem akuntansi pertanggungjawaban dapat di gunakan manjemen untuk mengawasi bawahannya, apakahmereka telah benar-benar melaksanakan tugas dan wewenang yang telah didelegasikan.Maka peranan akuntansi pertangungjawaban sebagai salah satu alat penilan kinerja PT. Sierad Produce Tbk dilakukan dengan membandingkan
realisasi kinerja tahun berjalan dengan aggaran, sehingga akan terlihat penyimpangan yang terjadi, dimana manajemen pusat pertanggungjawaban akan dinilai prestasinya.
KESIMPULANDari hasil pembahasan yang telah dikemukan, tentang penerapan akuntansi
pertanggungjawaban sebagai salah satu alat penilaian kinerja pusat biaya. Maka dapat disimpulkan :
Penerapan Akuntansi Pertanggung jawaban pada PT.Sierad Produce Tbk Divisi Breeding.Penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban pada PT Sierad Produce Tbk.divisi
Breeding menghasilkan keluaran berupa biaya, pendapatan dan aktivity masa lalu yang di hubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab. Agar akuntansi pertanggungjawaban dapat diterapkan dengan baik maka kondisi-kondisi dibawah ini harus terpenuhi :
Struktur Organisasi yang secara jelas menetapkan wewenang dan tanggungjawab setiap tingkatan manajemen.
Struktur organisasi pada PT.Sierad Produce Tbk Divisi Breeding berbentuk fungsional.PT.Sierad Produce Tbk telah menunjukkan adanya aliran wewenang dan tanggungjawab diantara tingkat manajemen yang ada, juga didukung oleh uraian tugas-tugas yang memadai.Struktur pengendalian manajemen di pusatkan pada berbagai macam pusat pertanggungjawaban yang meliputi : pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba dan pusat investasi.
Sistem anggaran yang disusun oleh tiap tingkatan manajemenPT. Sierad Produce Tbk Divisi Breeding dalam melakukan penyusunan anggaran
dengan yaitu menggunakan : biaya standar dan realisasinya.Dalam hal penyusunan anggaran semua departermen terlibat dukungan dan partisipasi yang aktif dari semua pejabat perusahaan PT. Sierad Produce Tbk sangat penting bagi keberhasilan pelaksanaan sistem anggaran. Masing-masing kepala unit kerja bertanggungjawab untuk menyusun usulan anggran unit kerja yang selaras dengan rencana perusahaan secara material antara prestasi actual dengan anggarannya.
Penggolongan biaya antara biaya yang dapat dikendalikan dengan yang tidak dapat dikendalikan .Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi ataukemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Untuk tujuan penilaian prestasi manajer dalam pengendalian biaya, biaya dapat dikelompokkan menjadi : biaya terkendali dan biaya tidak terkendali. Tapi dalam prakteknyaPT.Sierad Produce Tbk Divisi Breeding belum mengelompokkan biaya-biaya yang ada menjadi biaya terkendalidan biaya tidak terkendali, padahal pengelompokkan biaya tersebut membantu manajemen dalam melihat adanya penyimpangan.
Laporan PertanggungjawabanLangkah pertama dalam sestem pelaporan pertanggungjawaban pada PT.Sierad
Produce Tbk DivisiBreeding dilaksanakan dengan cara pembentukan garis dan bidang pertanggungjawaban.Pada PT.Sierad Produce tbk Divisi Breeding laporan dapat digolongkan menjadi tiga yaitu : laporan harian penerimaan barang dan laporan harian pengeluaran barang, laporan bulanan dan laporan tahunan.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, R. N. dan V. Govindarajan. 2009. Sistem Pengendalian Manajemen Jilid 1. Jakarta:
Salemba Empat.
http://dwiermayanti.wordpress.com/2009/10/23/akuntansi-pertanggungjawa ban
http://library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-syahrul.pdf
http://muchy-muchy.blogspot.com/2012/04/bab-vii-akuntansi-pertanggungjawaban.html
http://rac.uii.ac.id/server/document/Public/2008042510212300312043.pdf
http://www.google.com/url.IKIN_SOLIKIN%2FAkuntansi_Pertanggungjawaban.pdf/
Mulyadi.Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Penerbit Salemba
Empat ,edisi 3. 1993.
Slamet sugiri. Akuntansi Manajemen. Edisi Revisi. UPP-AMP YKPN, Yogyakarta, 1999.
Viyanti & Setin. 2010. Akutansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Manajemen
Terhadap Penilaian Prestasi Kerja. Bandung Maranatha.