19
Wirid Quran 241 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020 Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya UIN SGD Bandung [email protected] Komarudin Tasdik STMIK Jabar [email protected] Abstract Various solutions have been sought in controlling the Covid-19 pandemic outbreak. Wirid Quran is used as material for treatment, including warding off the Corona outbreak. This study uses descriptive phenomenology and qualitative methods that are correlated with the basic design of an Internet-based (web) expert system. This thesis was once put forward by Qundail which proved that the Quran functions as a medicine in dealing with various diseases. This article proves that the Quran-based treatment for the treatment of Corona patients is still open for further research. Because the method of Internet-based Qur'anic treatment does not reduce the quality of conventional treatment similar. In fact, this approach tends to be easier to create web-based expert systems, so that patients do not need to come directly to the clinic. Keywords: Medicine, Corona, Quran, wirid, Internet Abstrak Berbagai solusi diupayakan dalam pengendalian wabah pandemic Covid- 19. Wirid Quran dijadikan materi pengobatan, termasuk menangkal wabah Corona. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dan kualitatif deskriptif yang dikorelasikan dengan perancangan dasar expert system berbasis Internet (web). Tesis ini pernah dikemukakan oleh Qundail yang membuktikan bahwa Quran berfungsi sebagai obat dalam menghadapi berbagai penyakit. Artikel ini membuktikan bahwa pengobatan berbasis Quran untuk pengobatan pasien Corona masih terbuka untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Karena metode pengobatan Alquran berbasis Internet tidak mengurangi kualitas pengobatan serupa secara konvensional. Bahkan pendekatan tersebut cenderung lebih mudah untuk dibuatkan expert system berbasis web, sehingga pasien tidak perlu datang langsung ke klinik. Kata kunci: Pengobatan, Corona, Quran, wirid, Internet

Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

241 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet

Yaya UIN SGD Bandung

[email protected]

Komarudin Tasdik

STMIK Jabar

[email protected]

Abstract

Various solutions have been sought in controlling the Covid-19 pandemic outbreak. Wirid

Quran is used as material for treatment, including warding off the Corona outbreak. This

study uses descriptive phenomenology and qualitative methods that are correlated with the basic

design of an Internet-based (web) expert system. This thesis was once put forward by Qundail

which proved that the Quran functions as a medicine in dealing with various diseases. This

article proves that the Quran-based treatment for the treatment of Corona patients is still open

for further research. Because the method of Internet-based Qur'anic treatment does not reduce

the quality of conventional treatment similar. In fact, this approach tends to be easier to create

web-based expert systems, so that patients do not need to come directly to the clinic.

Keywords: Medicine, Corona, Quran, wirid, Internet

Abstrak

Berbagai solusi diupayakan dalam pengendalian wabah pandemic Covid-19. Wirid Quran dijadikan materi pengobatan, termasuk menangkal wabah Corona. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dan kualitatif deskriptif yang dikorelasikan dengan perancangan dasar expert system berbasis Internet (web). Tesis ini pernah dikemukakan oleh Qundail yang membuktikan bahwa Quran berfungsi sebagai obat dalam menghadapi berbagai penyakit. Artikel ini membuktikan bahwa pengobatan berbasis Quran untuk pengobatan pasien Corona masih terbuka untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Karena metode pengobatan Alquran berbasis Internet tidak mengurangi kualitas pengobatan serupa secara konvensional. Bahkan pendekatan tersebut cenderung lebih mudah untuk dibuatkan expert system berbasis web, sehingga

pasien tidak perlu datang langsung ke klinik.

Kata kunci: Pengobatan, Corona, Quran, wirid, Internet

Page 2: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

242 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

Pendahuluan

Sampai saat ini, antivirus Corona belum ditemukan (tirto.id, 16 Juni

2020) sehingga banyak aktivitas yang harus dilakukan dengan cara jaga jarak,

termasuk pengobatan. Virus Corona merupakan zoonosis, sehingga terdapat

kemungkinkan virus berasal dari hewan dan ditularkan ke manusia (Handayani,

2020). Namun saat ini, virus tersebut dipercaya dapat menular dari manusia ke

manusia.

Saat ini, ada pengobatan yang dilakukan dengan membaca wirid tertentu.

Wirid adalah bacaan-bacaan yang dibaca secara rutin pada waktu-waktu tertentu,

dengan bilangan-bilangan tertentu, dan cara-cara tertentu (Hafidz, 2019), seperti

membaca lafad SubhanaAllah ... 33x, Al-hamdulillah ... 33x, AllahuAkbar ... 33x,

dan seterusnya (Musthofa, 2014). Wirid dapat mencakup beberapa bentuk zikir

dan doa yang berisikan ajakan untuk menciptakan harmoni kehidupan,

mendoakan keselamatan dan kesejahteraan bagi sesama umat manusia tanpa

memandang agama dan mazhab keagamaan (Fadhil, 2018).

Yang menarik adalah ada pengobatan berbasis Internet atau ICT.

Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) atau ada yang mengenalnya dengan

istilah Information and Communication Technology (ICT) dapat meningkatkan

efektifitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran (Rahim, 2011). Sementara

itu, Internet merupakan produk konvergensi teknologi informasi dan

komunikasi (Rustam, 13: 16). Salah satu media Internet yang menjadi sorotan

pada penelitian ini adalah Youtube. Dengan Youtube, tayangan pengobatan bisa

dilakukan seperti siaran di televisi (TV), baik siaran langsung maupun siaran

ulang.

Dengan demikian, dapat menjadi salah satu solusi apabila suatu

pengobatan dapat dilakukan dengan cara pasien menonton dokter/tabibnya

melalui Youtube atau TV. Metode pengobatan ini biasa dilakukan oleh yang

dikenal Ustadz Dhanu. Adapun keunikan pengobatan Danu antara lain deteksi

Page 3: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

243 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

penyakit dilakukan berdasarkan akhlak pasien, doa dan nasihat Dhanu pun

tampak tidak seperti yang dilakukan wirid-wirid Ustadz Yusuf Mansur, seorang

hafidz (penghafal Quran).

Kehadiran seorang perukyah masih dianggap penting oleh masyarakat

karena mereka merasa wirid-wiridnya tidak mampu menjadi jalan

kesembuhannya. Tingkat keterkabulan doa tergantung keilmuan dan derajat

kesolehan seseorang (pendoa) sebagaimana Ibrahim ibn ‘Adham menyebutkan

bahwa ada sepuluh karakter yang mengakibatkan do’a tidak diterima (Kuswandi

2018) yang mana mungkin banyak karakter tersebut tidak dimiliki sang pendoa

(pasien). Oleh karena itu, kehadiran perukyah tetap dibutuhkan walaupun

melalui media video.

Fokus pembahasan pada penelitian ini adalah mengenal metode

pengobatan Dhanu yang dilakukan berbasis Internet dan korelasi doa-doanya

dengan wirid-wirid yang dilakukan oleh ustadz lain, yakni Yusuf Mansur. Yang

mana wirid kedua ustadz ini tampak berpijak pada Quran, tapi disajikan dengan

cara cukup berbeda.

Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dan deskriptif

kualitatif yang dikorelasikan dengan perancangan dasar expert system berbasis

web.

Fenomena Wirid Yusuf Mansur Sebagai Hafidz Quran

Seorang ustadz kondang, Yusuf Mansur mampu membangun sistem

pembelajaran Alquran dipadukan dengan konsep bisnis yang memiliki floating

fund atau dana beredar di atas Rp 1 Miliar dan Koperasi Merah Putih telah

memiliki 2 tower dengan 285 kamar (Tasdik, 2020). Ini menunjukkan

keberhasilan beliau mengumpulkan banyak umat untuk ikut bergabung dalam

syiar hafalan Quran dan bisnis syariah.

Page 4: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

244 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

Selain sebagai seorang hafidz/penghafal Quran, Mansur juga sangat

gencar mensosialisasikan kesadaran masyarakat untuk menghafal Quran melalui

berbagai media ICT, seperti televisi, web, media sosial, dan lain-lain. Keteladan

beliau dalam mengajarkan hafalan Quran terlihat pada keberhasilannya yang

mendukung putrinya sebagai penghafal Quran juga di usia muda sehingga

menjadi penerus dakwahnya ke luar negeri, seperti Amerika Serikat.

Saat ini, Mansur aktif menjalankan bisnis dan pesantren Daarul Quran.

Salah satu bisnisnya yang terkenal adalah bisnis berbasis Teknologi Informasi,

Paytren yang mirip dengan peran dari pembayaran digital, seperti Paypal,

Bitcoin, dan lain-lain. Dengan menggunakan Paytren, pemiliknya dapat membeli

pulsa, sedekah, dan lain-lain. Promosi Paytren banyak dilakukan menggunakan

media ICT berbasis Internet. Begitu pula dengan pesantren Quran, beliau

menggunakan media berbasis Internet dalam syiar dan proses pembelajarannya,

seperti web pppa.id (Tasdik, 2020).

Fenomena Dhanu dan Pengobatan

Sudah bertahun-tahun Ustadz Dhanu yang bernama asli Joko Ismaneu

Herlambang menjadi narasumber acara dakwah di televisi nasional, MNCTV.

Saat ini, acara tersebut bernama Siraman Qolbu yang biasa tayang pada pagi hari,

antara pukul 05.30-07.00 WIB. Salah satu keunikannya, selain berceramah

tentang Islam, Dhanu melakukan pengobatan terhadap pasien yang menderita

penyakit lahir maupun bathin (medis dan non-medis).

Metode pengobatan Dhanu dilakukan tanpa obat klinis, tapi cukup

dengan nasihat dan doa. Lebih unik lagi, kemampuan doanya bisa terhantarkan

kepada pasien yang menonton tayangannya melalui media ICT, baik channel TV

maupun Youtube. Sebagai contoh, Dhanu sedang mengobati pasien yang

terkena santet sehingga terasa sakit di perut yang sedang disiarkan di media

Page 5: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

245 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

televisi (TV), maka pasien yang terasa sakit aneh di perut ikut mengaminkan doa

Dhanu dari rumah masing-masing ada yang bereaksi seperti pasien yang hadir

langsung di studio TV. Jika pasien di studio merasa mual saat didoakan Dhanu,

maka pasien yang di rumah masing-masing pun akan merasa mual juga.

Bahkan bila pasien menonton tayangan ulang saat Dhanu sedang

mendoakan pasiennya, baik di TV maupun Youtube, maka ia akan bereaksi juga,

bahkan ada yang berangsur sembuh. Pengakuan reaksi seperti ini diungkapkan

saat pasien yang datang ke studio TV untuk berobat lebih lanjut dan juga terlihat

pada komentar-komentar yang ada di Channel Youtube (Ustadz Dhanu –

Official Channel). Dalam pengobatannya, Dhanu juga membuka klinik sendiri

yang bisa dikunjungi langsung oleh para pasiennya.

Pengobatan Dhanu terhadap penderita lahir/jasmani dilakukan dengan

cara menganalisis keluhan/penyakit pasien berdasarkan akhlak. Beliau

mengklaim sudah melakukan penelitian analisis tersebut beberapa tahun.

Contoh, jika ada pasien sakit di rahim, maka akan ditanya “Apakah Anda merasa

jengkel kepada suami atau orang tua”? Jika pasien mengaku jengkel, maka

Dhanu menyarankan pasien tersebut untuk minta maaf kepada suami atau orang

tua baik langsung maupun melalui televisi, jika yang diminta maaf tidak ikut

hadir. Selain itu, pasien disarankan mohon ampun kepada Allah lillahi ta’ala.

Sesaat setelah minta maaf dan ampun, pasien biasanya mengaku sembuh,

minimal merasa lebih baik. Banyak sekali penyakit yang bisa diobati dengan

metode berbasis akhlak tersebut.

Adapun pengobatan Dhanu terhadap pasien yang terkena sihir atau non-

medis, maka beliau menyarankan untuk tidak mengobati pasien dengan cara

membaca ayat-ayat Quran. Beliau berpendapat bahwa membaca Quran itu harus

ikhlas karena Allah, bukan untuk mengobati pasien yang terkena sihir. Dengan

kata lain, beliau tidak menyarankan membaca Quran untuk mengeluarkan jin

dari tubuh manusia karena itu tidak akan berhasil. Bahkan beliau menambahkan,

Page 6: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

246 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

bila Quran dibaca dengan niat mengeluarkan jin dari tubuh orang, bisa

menyebabkan jin malah masuk ke dalam pasien atau mengunci jin yang sudah

ada dalam tubuh pasien higga terkunci tidak bisa keluar.

Contoh doa yang suka dibacakan Dhanu saat mengobati pasiennya:

“A’udzu billahi minasyaithanirrajim Bismillahirrahmanirrahiim Asyhadu ala ilaha illalah wa asyhadu anna Muhammadarrasulullah Allohumma shali ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad Ya Allah, telah datang saudaraku yang bernama “Fulan/Fulanah” Bila penyakit Fulan disebabkan oleh dosa-dosanya, mohon Engkau ampuni dosa-dosa Fulan Bila penyakit Fulan disebabkan oleh jin-jin yang masuk, aku mohon Engkau keluarkan jin-jin itu dan hancurkan jin-jin yang membangkang tidak mau keluar Bila ada sihir yang menyerang Fulan, maka hancurkan sihir tersebut, hancurkan media dan mantra-mantranya. Bila dukunnya tidak memberikan faedah, maka selamatkan ia. Bila ada pengobatan-pengobatan yang tidak sesuai dengan syariat Islam, mohon Engkau ampuni Fulan Semoga kesembuhan Fulan bisa membuatnya lebih rajin beribadah kepada-Mu, ya Allah Jadikan! Aamiin ya rabbal ‘alamiin. Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar.” Walaupun doa di atas dibacakan untuk mengobati Si A, kadang-kadang

yang bereaksi bukan hanya Si A, tapi hadirin yang ada di studio pun ada yang

ikut bereaksi. Beberapa reaksinya dapat berupa pingsan, menjerit, berperilaku

seperti harimau, dan lain-lain.

Perbedaan Gaya Wirid Mansur, Dhanu dan Pengkaji Ilmu Hikmah

Psikoterapi merupakan pengobatan alam pikiran atau lebih tepatnya

pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Istilah

ini mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam

mengatasi berbagai gangguan emosinya, dengan cara memodifikasi prilaku,

Page 7: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

247 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

pikiran dan emosinya, sehingga individu tersebut mampu mengembangkan

dirinya dalam masalah psikis (Mubasyaroh, 2017).

Dalam referensi Ilmu Hikmah, dinyatakan bahwa manusia sebagai

makhluk Allah mempunyai potensi untuk mengetahui berbagai dimensi alam

ghaib sesuai kemampuan dan kesanggupan menangkap sinyal-siyalnya (Ahmad,

2003).

Yusuf Mansur seringkali menyarankan untuk wirid membaca ayat-ayat

tertentu yang ada dalam Quran. Beliau mengklaim dengan sedekah dan wirid

ayat tertentu, maka rizki akan dimudahkan Allah. Dari beberapa statemennya,

sedekah dan wirid tersirat bisa mempermudah pembacanya untuk kaya.

Berbeda dengan Dhanu yang menyarankan membaca Quran itu harus

dilakukan karena Allah, bukan untuk urusan duniawi, seperti ingin kaya atau

mengobati penyakit non-medis. Salah satu buktinya, Dhanu hanya membaca

doa berbahasa Indonesia saat mengobati pasiennya, walaupun ada penggalan

doa berbahasa Arab seperti shalawat, syahadat dan memuji Allah, juga ayat

Quran Basmallah dan kun fayakun.

Bagaimana wirid menurut pengkaji Ilmu Hikmah? Pada tahun 2001,

penulis pernah mendengarkan langsung penuturan seorang pengkaji Ilmu

Hikmah dan pada tanggal 18 Mei 2020 penulis juga mendengarkan lagi

penuturan pengkaji ilmu hikmah yang sama.1 Fulan berpendapat bahwa

membaca ayat-ayat Quran untuk mengusir jin dari tubuh manusia itu memiliki

sumber ajaran Islam. Akan tetapi, dalil-dalil yang diketahuinya berkedudukan

dhaif seperti halnya dalil-dalil tentang keutamaan amal.

Pendapat Fulan di atas dikuatkan dengan pengalaman penulis sendiri

mencoba pengobatan metode Rukiyah di salah satu klinik Bekam Rukyah Center

1 Wawancara dengan pengkaji ilmu hikmah, Quran dan bahasa Arab, Fulan (bukan nama asli) di kediamannya, Garut, 18 Mei 2020.

Page 8: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

248 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

(BRC) asuhan Kang Badri pada tahun 2013. Kang Badri pernah

memperkenalkan metode BRC-nya di radio MQ yang didirikan ustadz Kondang

Abdullah Gymnastiar (AA Gym) dan salah satu televisi swasta nasional.

Perukiyah tersebut merukiyah penulis dengan membaca ayat-ayat Quran.

Perukiyah di klinik BRC tersebut meyakini bahwa metode Rukiyah dapat

mengobati penyakit medis maupun non-medis, seperti gangguan jin atau sihir.

Dalam sumber lain dinyatakan bahwa Q.S. an-Nas dan al-Falaq merupakan

pengkal serangan sihir.

Penulis sendiri pernah mempraktekkan bacaan Quran saat mengobati

orang-orang yang kesurupan dengan metode Dhanu dan Fulan lebih dari tiga

waktu kejadian kesurupan dan pasiennya pun berbeda-beda. Saat dibacakan an-

Nas, maka pasien tidak sembuh. Kemudian dibacakan artinya an-Nas dan

terjemahnya, maka pasien sembuh dari kesurupannya. Ada lagi pasien yang saat

dibacakan an-Nas dan terjemahnya, tidak sembuh juga. Akan tetapi, setelah

dibacakan an-Nas dan dijelaskan makna yang terkandung pada surat tersebut,

maka pasien sembuh dari kesurupannya.

Berdasarkan ketiga metode di atas, dapat disimpulkan bahwa wirid gaya

Mansur ada dalam ilmu hikmah karena ilmu hikmah bukan hanya mengajarkan

wirid terkait bathin tapi terkait duniawi pula, seperti memiliki kekuatan tenaga

dalam, kemudahan ekonomi, dan lain-lain.

Apakah wirid Dhanu bertentangan dengan Ilmu Hikmah? Walaupun

Fulan masih meyakini bahwa dengan mambaca ayat-ayat Quran dapat mengusir

jin dari tubuh manusia yang kesurupan, sementara Dhanu tidak menyarankan

ayat-ayat Quran untuk mengobati pasien kesurupan, tapi pengulangan

doa/wirid Dhanu terulang-ulang seperti praktisi Ilmu Hikmah.

Berdasarkan metode wirid Mansur, Dhanu dan Fulan di atas memiliki

referensi Islam masing-masing. Benang merah agar tidak terjadi kekeliruan atau

kesesatan dari ajaran Islam adalah bahwa wirid atau doa apapun harus dilakukan

Page 9: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

249 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

karena Allah dan diyakini bahwa hanya Allah yang menyembuhkan serta Allah

yang memberikan kemudahan hidup. Analogi lain terlihat dari adanya tulisan

Bismillah dalam tongkat nabi Musa a.s. yang pernah berubah menjadi ular besar

dan membelah lautan menjadi jalan. Perlu diyakinkan bahwa tulisan Bismillah

bukan membuat tongkat itu sakti, tapi tulisan Bismmillah sebagai media

pengingat agar keyakinan nabi Musa a.s. selalu terpaut kepada Allah. Jika ada

orang meyakini bahwa tongkat itu sakti gara-gara ada tulisan Bismillah, maka

khawatir mengarah ke musyrik seperti keyakinan terhadap animisme dan

dinanisme.

Berdasarkan perbandingan ketiga narasumber di atas, maka dapat

diyakini bahwa membaca Quran untuk menangkal serangan sihir itu bisa

mujarab tapi harus dibacakan dengan penuh keyakinan dan pemahaman

maknanya. Jika hanya membaca tanpa pemahaman, ada jin dari seorang yang

sedang kesurupan mengaku bahwa mereka masuk setelah dibacakan surat Yasin.

Walaupun pengakuan jin ini tidak dijamin kebenarannya karena jin kadang

berbohong, tapi terbukti ada orang kesurupan minta dibacakan surat Yasin, tapi

jinnya tidak keluar juga.

Salah satu bukti bahwa dibacakan ayat Quran dapat mengeluarkan jin

dari tubuh manusia adalah ketika dibacakan ayat “Wan-naziati gharqa” (Q.S.

Annazi’at: 1) secara berulang, desertai dengan tahu artinya juga keyakinan

terhadap kekuatan Allah yang mampu menciptakan malaikat pencabut nyawa

dengan keras, jin-jin yang awalnya menantang, kemudian turut bahkan

bersumpah tidak berbohong, ingin keluar dari tubuh orang yang kesurupan dan

bersyahadat. Bahkan setelah ada komunikasi tentang pemahaman bahwa jin itu

berdosa bila masuk ke dalam tubuh manusa apalagi menyakiti manusia, ada jin-

jin yang latah segera keluar setelah mengucapkan satu kata dan disuruh keluar

oleh perukyah (penulis sendiri), misal: ada yang melayat berkata “tempe”, yang

kesurupan latah “Ngah, tempe?” Kata perukyah, “Keluar!”, maka yang kesuruan

Page 10: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

250 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

mendadak lemas dan yang tadinya latah setelah terbangun normal (tidak lemas)

tidak latah lagi. Banyak jin latah seperti itu yang keluar saat berkata “Ngah,

tahu?” “Ngah, nasi?” dan ungkapan latah lainnya.

Reaksi serupa ketika dibacakan surat al-Falaq dan an-Nas dengan cara

yang sama seperti membaca “wannazi’ati gharqa”, dibacakan ayatnya,

diterjemahkan, dijelaskan, dan diyakini. Tidak semua jin mau keluar dengan

dibacakan al-Nas, tapi inginnya dengan al-Falah, maka bacakan saja al-Falah.

Akan tetapi, perukyah tidak mau membaca ayat yang diminta oleh yang

kesurupan karena khawatir jin merasa bahwa perukyah tunduk pada

permintaannya.

Sebaliknya, ketika dibacakan ayat kursi dan al-Jin, sedikit jin yang bereaksi

(Mei 2020). Salah satu kemungkinannya adalah konsentrasi perukyah (masih

penulis sendiri yang melakukannya) terasa kurang fokus karena ayatnya cukup

panjang.

Dengan demikian, ditekankan kembali bahwa cara wirid Dhanu dan

Mansur keduanya bisa mengeluarkan jin dari tubuh manusia selama dilakukan

dengan pemahaman dan kekuatan bukan terdapat pada ayat Quran, tapi ayat

Quran sebagai penguat manusia terhadap kekuatan Allah Yang Maha Kuasa.

Apakah Metode Pengobatan Dhanu Mampu Menyembuhkan Pasien

Corona?

Walaupun hampir semua pasien dengan berbagai macam penyakit dapat

disembuhkan oleh metode doa/wirid dan metode analisis penyakit berdasarkan

akhlak yang dilakukan Dhanu, tapi belum ada sumber yang menyatakan bahwa

pasien Corona (Covid-19) dapat disembuhkan dengan metode Dhanu hingga 29

Agustus 2020.

Page 11: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

251 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

Jika Dhanu mengobati pasien dengan mengandalkan bantuan jin seperti

para dukun, maka kemungkinan ia akan mengklaim mampu mengobati Corona

juga. Ketidakmampuan Dhanu mengobati pasien Corona juga bisa jadi karena

analisis penyakit berdasarkan akhlaknya belum menyentuh pada penyakit sejenis

Corona sehingga ia membutuhkan waktu untuk melakukan penelitian terlebih

dahulu.

Bila metode analisis penyakit berdasarkan akhlak metode Dhanu berhasil

pada pasien Corona, maka pengobatan Corona tidak terlalu menyulitkan karena

pengobatan bisa dilakukan menggunakan media berbasis Information and

Communication Technology (ICT), seperti Youtube. Ini akan mempermudah

pencegahan penularan Corona dari pasien kepada orang yang mengobatinya

seperti yang suka terjadi pada tim medis terkena Corona saat menangani pasien

Corona. Dengan pengoatan Dhanu berbasis ICT, maka jarak pasien akan terjaga

dan tidak bersentuhan dengan “dokter”nya sehingga penularan Corona akan

terhindarkan.

Akan tetapi, pengobatan metode Dhanu saat ini bukanlah tanpa

tantangan. Semakin hari, analisis Dhanu semakin sering menunjukkan bahwa

pasien yang datang menderita penyakit non-medis, seperti terkena gangguan jin

atau sihir. Hal ini pernah dikhawatirkan oleh Fulan bahwa jika orang hanya

mengkaji Ilmu Hikmah tanpa dibarengi kajian ilmu lain, maka akan cenderung

sering menganalisis penyakit pasien itu disebabkan oleh ganggun jin atau sihir.

Seringnya pasien terdeteksi gangguan jin bisa menimbulkan dua kemungkinan,

yaitu pertama, Dhanu memang hanya mengkaji ilmu hikmah; kedua, pasien yang

hadir memang mayoritas terkena serangan jin dan sihir karena kalau pasien non-

medis seringkali memilih pergi ke dokter atau rumah sakit untuk diobati secara

medis.

Page 12: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

252 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

Pengobatan Berbasis Artificial Intelligence

Expert system adalah proses pengumpulan dan pengorganisasian

pengetahuan, yang disebut rekayasa pengetahuan. Agar komputer bisa

bertingkah laku seperti seorang intelegensia, maka ia harus mempunyai

pengetahuan terlebih dahulu tentang suatu domain tertentu (Wulandari, 2018).

Expert system bagian dari kecerdasan buatan (Dahria, 2008). Contohnya,

Diagnosa penyakit alergi pada anak berbasis web (Jarti & Trisno, TT).

Contoh expert system untuk mendeteksi Covid-19 online

https://corona.jatengprov.go.id/screening

https://checkupcovid19.jatimprov.go.id/covid19/#!/checkup/

https://pedulilindungi.id/

Pada awalnya, pengobatan berbasis akhlak seringkali dilakukan Dhanu

sambil membawa laptop. Saat bertanya kepada pasien, Dhanu seringkali sambil

melihat laptop sebelum memberikan hasil analisisnya yang berupa “penyakit apa

yang diderita pasiennya”. Karakteristik dosa yang dilakukan pasien dan

dampaknya pada penyakit pasien termasuk konsisten dalam setiap tayangan di

televisi. Analoginya: jika hari Senin, ada pasien A berdosa B, maka penyakitnya

C, cara pengobatannya mohon ampun kepada Allah karena sudah melakukan

dosa B. Lalu, pada hari Selasa, ada pasien Z berdosa B, maka deteksi penyakitnya

kemungkinan besar C dan cara pengobatannya sama seperti yang diberikan ke

pasien A. Cara ini selain diklaim Dhanu sebagai hasil penelitiannya sendiri, juga

memenuhi unsur penelitian ilmiah pada umumnya, konsisten dan dapat

dipelajari oleh siapapun yang berminat dan mempunyai kompetensi. Metode

Dhanu ini juga cocok bila dibuatkan sebuah aplikasi berbasis artificial intelligence

(kecerdasan buatan), yakni berupa expert system.

Dengan artificial intelligence, sebuah aplikasi bisa lebih cerdas seiring

semakin banyaknya pasien yang berkonsultasi/berobat. Dengan expert system,

Page 13: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

253 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

Dhanu tidak perlu selalu hadir bertatap muka langsung dengan pasien, tapi

pasien cukup berhadapan dengan aplikasi pada komputer. Cara ini sangat

memungkinkan dilakukan karena selama ini ada pasien yang mengaku bereaksi

(bahkan membaik dari sakitnya) saat menonton tayangan ulang Dhanu di TV

atau di Youtube.

Sebenarnya saat ini dunia, bahkan Indonesia sudah membuat pendeteksi

pasien penderita Corona. Sistem tersebut disajikan secara online, baik oleh

pemerintah maupun swasta, seperti ketiga contoh web di atas. Aplikasi-aplikasi

onlne tersebut dibangun berdasarkan kepakaran di dunia medis/kedokteran,

bukan berdasarkan akhlak yang biasa dilakukan oleh Dhanu. Jika metode

berbasis akhlak Dhanu benar-benar dilakukan berdasarkan penelitian ilmiah,

maka masih memungkinkan deteksi dan pengobatan penyakit Corona dapat

disembuhkan pula dengan metode berbasis akhlak walaupun Dhanu masih

harus melakukan penelitiannya lebih lanjut.

Berikut ini beberapa sumber yang menunjukkan analisis Dhanu untuk

penyakit non-Corona yang gejalanya mirip penderita Corona (Pujakesuma

2017):

1. Asma = Emosi tertekan dan tertutup.

2. Batuk = cerewet, apa-apa dikomentari.

3. Dada Panas = marah dipendam, tertekan.

4. Paru-Paru = merasa paling mampu, rasa bangga yang kuat,

5. Sesak Nafas, Asma, Tenggorokan, Ulu hati = keinginan yang kuat, sedikit

gerak

6. Sesak nafas di hulu hati = cepat putus asa.

7. Sesak nafas di atas = emosi disimpan.

8. Sesak nafas di dada = emosi tertekan.

9. Pilek Sering Ingusan = Sedikit-sedikit difikir serius.

Page 14: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

254 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

Alisano (2013) menyatakan bahwa analisis Dhanu ada versi mobile

dengan link ini

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.health.siramanqalbuusta

ddhanu

Masih dalam sumber yang sama dinyatakan bahwa aplikasi mobile tersebut,

terdapat 922 jenis penyakit dan penyebabnya menurut ustad Dhanu (komentar

Wika Linux, 6 Juli 2019).

Dalam sumber lain, dinyatakan pula analisa-analisa Dhanu terhadap

berbagai penyakit sebagai berikut (Azzam 2013):

1. Asma/Sesak Napas: biasanya disebabkan amarah yang dipendam.

2. Hidung mampet saat bangun tidur: Banyak yang dipikirkan, entah itu urusan

keluarga, pekerjaan atau orang-orang yang ada di sekitar kita.

3. Sakit di dada sebelah tengah atau ulu hati, seperti ada yang mengganjal.

Disebabkan karena sikap kaku dan sering emosional dalam menanggapi

sesuatu terutama kepada keluarganya sendiri. Sering marah-marah dan kalau

dinasehati suka bantah atau ngeyel. Solusinya: belajar mau mendengarkan

nasehat dan untuk lebih sabar dalam bersikap terhadap keluarga.

4. Dada sebelah kiri yang sakit disebabkan karena sering marah-marah.

Solusinya: bersabar.

5. Batuk = cerewet, apa-apa dikomentari.

6. Dada Panas = marah dipendam, tertekan.

7. Sesak nafas di hulu hati = cepat putus asa.

8. Sesak nafas di atas = emosi disimpan

9. Sesak nafas di dada = emosi tertekan

10. Pilek Sering Ingusan = Sedikit-sedikit difikir serius.

Page 15: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

255 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

Terkait Corona, Dhanu menyampaikan pesan “Jangan Sampai Kita

Melawan Virus”. Mungkin karena ia meyakini bahwa virus itu berasal dari Allah

SWT, maka solusinya bisa dengan memohon hidayah kepada Allah agar bisa

memperbaiki akhlak yang menimbulkan tubuh terserang Corona. Lebih lanjut,

Dhanu mengaku didatangi seorang dokter yang positif corona. Dia (dokter itu)

sudah bilang sudah sesek, sudah sakit tenggorokan, sudah mencret, sudah

meriang. Menanggapi keluhan tersebut, Dhanu mendiagnosa dengan cara

andalannya, yakni "Emosi betul, dia emosi dengan istrinya, marah yang

disimpen, paru-paru dia kena. Kemudian karena dia dokter, mencret, bener ada

(masalah) di keluarga. Kemudian dia stres, karena dia betul-betul menangani

corona" (Dhanu dalam Yosa dan Ajinugroho 2020)

Berdasarkan contoh-contoh pendeteksian penyakit ala Dhanu, maka

web expert system dapat dirancang. Gambar 1 menunjukkan rancangan sederhana

pola kerja expert system Covid-19

Gambar 1 Web expert system

Adapun cara penggunaan web expert system sebagai berikut:

1. Pasien menuliskan keluhan sakit pada kotak yang tersedia di web (Keluhan

Anda)

Web Expert System Covid-19

Ketik keluhan Anda:

Akhlak Yang Harus diperbaiki:

Video Ruqyah:

Page 16: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

256 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

2. Web akan mengeluarkan akhlak apa yang harus diperbaiki oleh pasien

3. Web juga akan mengeluarkan video ruqyah sesuai keluhan sakit pasiennya.

Adapun perancangan web expert system di atas dapat diwujudkan dengan

kerja sama antara sistem analis komputer, programmer komputer dan

dokter/peruqyah/tabib (ustad Dhanu). Semua analisis (resep) disimpan dalam

database untuk ditampilkan dalam web. Sistem analis mewawancarai Dhanu

tentang resep pengobatannya. Kemudian sistem analis meminta programmer

untuk membuatkan web yang memuat resep Dhanu dan fitur-fitur expert system.

Penutup

Yusuf Mansur mengajarkan wirid yang dibacakan dalam bahasa Arab,

termasuk ayat-ayat Quran sedangkan Dhanu mengajarkan doa-doa yang

didominasi berbahasa Indonesia. Yusuf Mansur mangajarkan bahwa setelah

wirid dan sedekah, seseorang akan dilapangkan rezeki. Sementara itu, Dhanu

mengajarkan bahwa wirid harus dilakukan karena Allah, bukan untuk urusan

duniawi. Bahkan Dhanu menyatakan bahwa membaca ayat Quran harus karena

Allah, bukan untuk mengusir jin atau karena ingin sembuh.

Metode pengobatan Dhanu ditujukan untuk penyakit medis dan non-

medis. Kedua pengobatan jenis penyakit ini dapat dilakukan berbasis Internet,

yakni Youtube. Sebagai contoh, Dhanu melakukan pengobatan di sebuah acara

televisi, kemudian tayangan tersebut direkam dan di-upload di Youtube, maka

pasien dapat berobat dengan menonton tayangan Youtube tersebut sesuai

dengan karakteristik penyakit masing-masing.

Metode pengobatan Dhanu untuk penyakit medis dilakukan berdasarkan

akhlak. Akhlak buruk akan menyebabkan sakit tertentu sehingga pengobatannya

adalah mohon ampun kepada Allah (taubat). Akan tetapi, metode berbasis

Page 17: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

257 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

akhlak ini belum ditemukan sumber online yang menunjukkan bahwa metode

tersebut benar-benar bisa menyembuhkan pasien yang terkena virus Corona

(Covid-19). Walaupun demikian, pengobatan berbasis akhlak untuk pengobatan

pasien Corona masih terbuka untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Karena metode pengobatan Dhanu sudah biasa dilakukan melalui

channel TV dan Youtube, maka cenderung lebih mudah untuk dibuatkan expert

system berbasis web sehingga pasien tidak perlu selalu langsung bertemu dengan

Dhanu untuk berobat. Sistem ini juga akan menjadi solusi di masa yang akan

datang sebagai antisipasi bila terjadi lagi wabah seperti Corona yang

mengharuskan manusia saling menjaga jarak.

Daftar Pustaka

Amad MA. Eksperimen Ahli Hikmah Terhadap Ayat-Ayat Mujarrabat, Al

Qalam, Vol. 20, No. 96 (Januari-Maret 2003), hlm. 97-124.

Ajinugroho, Seto. 2020. Ustaz Dhanu Beberkan Perihal Pandemi Corona di Indonesia: Jangan Sampai Kita Melawan Virus. sosok.grid.id, Seto Ajinugroho, 1

April 2020.

Amin IHA. 2009. Artificial Intelligence dalam Proses Industri Manufaktur, Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, Volume XIV, No. 2, Juli 2009:

98-104.

Azzam, Syahrani. 2013. Analisa Penyakit Ala Ustadz Danu (Bengkel Hati).

syahraniazzam.blogspot.com, 2 Mei 2013.

Dahria M. Kecerdasan Buatan (Artificacl Intelligence), Jurnal SAINTIKOM,

Vol. 5, No. 2, Agustus 2008, hlm. 185-196.

Fadhil A. 2018. Nilai-Nilai Spritualitas dan Harmoni Beragama Dalam Wirid Harian Kitab Al-Aurad Al-Nuraniyyah, Hayula: Indonesian Journal of

Multidisciplinary Islamic Studies, Vol. 2, No.2,Juli 2018, hlm. 129-144.

Hafidz A & Rusydi. 2019. Konsep Dzikir dan Doa Perspektif Al-Quran, Islamic Akademika: Jurnal Pendidikan & Keislaman, Vol.No.6, Issue No.1,

hlm. 54-77.

Handayani D, dkk. Penyakit Virus Corona 2019, J Respir Indo Vol. 40 No. 2

April 2020, hlm. 97-107.

Page 18: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

258 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

Handoko AR. 2019. Perancangan Sistem Pakar Analisa Transaksi Keuangan Mencurigakan Menggunakan Metode Forward Chaining, Jurnal SIMETRIS,

Vol. 10 No. 2 November 2019, 701-712.

Hidayat A. Ilmu Hikmah (Pedukunan Dalam Islam) dan Prakteknya di Wilayah

Periangan, Jawa Barat, hlm. 146-180.

Irmayana A, dkk. 2019. Sistem Pakar Diagnosis Persalinan Ibu Hamil Menggunakan Metode Certainty Factor, Prosiding Seminar Nasional

Komunikasi dan Informatika #3 Tahun 2019, hlm. 111-118.

Jarti N, Trisno R. TT. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Alergi Pada Anak Berbasis Web Dengan Metode Forward Chaining di Kota Batam, Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan

Informatika, V3.i2 (197-205).

Kurrniawan Y & Noviza. 2018. Psikoterapi Interpersonal untuk Menurunkan Gejala Depresi pada Perempuan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga, INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, 2017, Vol. 2(2),

96-102.

Kuswandi Y. 2018. DO’A DALAM TRADISI AGAMA-AGAMA, Hanifiya:

Jurnal Studi Agama-Agama, Volume 1 Nomor 1 Tahun 2018: 29-33.

Mubasyaroh. 2017. Pendekatan Psikoterapi Islam dan Konseling Sufistik Dalam Menangani Masalah Kejiwaan, KONSELING RELIGI: Jurnal

Bimbingan Konseling Islam, Vol. 8, No. 1, Juni 2017, hlm. 193-210.

Musthofa. 2014. Kehidupan Sufistik Pada Pondok Pesantren Bibahri ‘Asfara’ Sananrejo, Turen, Malang, Cendekia, Vol. 12 No. 2, Juli - Desember

2014, hlm. 239-259.

Pujakesuma, Adi (Sarajevo), 2017. 50 Jenis Penyakit yang Mungkin Disebabkan oleh

Perilaku, Kompasiana, 24 Juli 2017.

Putsanra DV. Apakah Obat Corona Sudah Ditemukan dan Bagaimana

COVID-19 Diobati? tirto.id, 16 Juni 2020.

Rahim MY. 2011. Pemanfaatan Ict Sebagai Media Pembelajaran dan Informasi Pada Uin Alauddin Makassar, Sulesana, Volume 6 Nomor 2 Tahun

2011, hlm. 127-135.

Susilo A, dkk. 2020. Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini,

Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, Vol. 7, No. 1, Maret 2020.

Soleh. 2016. Do'a dan Zikir Dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosi, PSIKIS

–Jurnal Psikologi Islami, Vol. 2 No. 1 Juni 2016, 29-39.

Page 19: Wirid Quran Dalam Pengobatan Corona Berbasis Internet Yaya

Wirid Quran

259 AJIQS Vol. 2 No. 1 Juni 2020

Tasdik K. 2020. Efektivitas Web Kementerian Dalam Mendukung Transparansi Publik Menggunakan Matriks AIC (Attract, Inform, Community), Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi (JIKSI), Vol. 1,

No. 2.

Wulandari I. 2018. Sistem Pakar Talenta Implementasi Kecerdasan Buatan Dalam Pelayanan Publik Menuju Sragen Smart City, Jurnal Litbang Sukowati, Volume 2 l Nomor , l Tahun 2018 , Hlm. 75 - 88.