Upload
stephanie-andrea
View
53
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Tugas Kelompok Pewaralabaan
“Dunkin’ Donuts”
Anggota Kelompok:
Bellatrix Natasya (24100567)
Inneke Chandra (29100597)
Stephanie Andrea (29100289)
Maria Jessica Kaligis (21100306)
Anthony Dewanata
A. Profil Dunkin’ Donuts
Dunkin' Donuts
Type Wholly owned subsidiary
Industry Food and Beverage
Founded 1950[1]
Founder(s) William Rosenberg
Headquarters 130 Royall Street
Canton, Massachusetts, United States
Area served Worldwide
Key people Nigel Travis, CEO
Neil Moses, CFO
Products Hot beverages
Iced beverages
Frozen beverages
Bakery goods
Sandwiches
Revenue $5.5 billion USD (2008)[2]
Parent Dunkin' Brands
Website www.dunkindonuts.com
Dunkin' Donuts adalah restoran dan waralaba makanan internasional yang khususk membuat donat. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1950 oleh William Rosenberg di
Quincy, Massachusetts. Dunkin Donuts sekarang ini merupakan restoran donat terbesar di dunia, dengan hampir 7.000 restoran, kios pengantaran-ambil ke luar di lebih dari 35 negara.
Dunkin' Donuts hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada awal tahun 1990-an. Saat ini, Dunkin' Donuts sudah dapat ditemui mudah di kota-kota besar di seluruh Indonesia
B. Sejarah Dunkin’ Donuts
Tahun 1940, seorang pengusaha bernama Bill Rosenberg mendirikan dan membuka sebuah gerai donut dengan nama Open Kettle di kota Boston, Quincy - Massachusetts, Amerika Serikat. Tanpa disangka gerai donut miliknya tumbuh dengan pesat. Hal ini terbukti dari makin bertambah banyaknya jumlah pelanggan yang berkunjung.
Melihat perkembangan usahanya yang positif, tahun 1950 Rosenberg pun memutuskan mengubah nama Open Kettle menjadi nama lain yang lebih menjual. Setelah melalui proses yang panjang, terpilihlah nama baru yang lebih menjanjikan yaitu Dunkin’ Donuts. Selaras dengan perubahan nama tersebut, dirintislah sistem franchise (waralaba).
Tahun demi tahun berlalu. Kemajuan dan ketenaran nama Dunkin’ Donuts makin tak terbendung. Bahkan di tahun 1970, Dunkin’ Donuts telah menjadi merek internasional dengan reputasi yang luar biasa dalam hal kualitas produk dan pelayanan. Reputasi dan ketenaran itu jugalah yang kemudian menarik minat Allied Domecq – sebuah perusahaan internasional yang membawahi Togo’s dan Baskin Robins - untuk membeli Dunkin’ Donuts dari keluarga Rosenberg. Pembelian dan pengambilalihan perusahaan dari keluarga Rosenberg akhirnya disepakati dan dilakukan dengan penuh persahabatan pada tahun 1983.
Meski berganti kepemilikan, Allied Domecq tetap berusaha mempertahankan sistem manajemen yang sudah berjalan di Dunkin’ Donuts. Kalaupun ada yang harus dirubah, perubahan dilakukan dalam skala kecil. Hanya satu yang menjadi ambisi seluruh manajemen Allied Domecq yaitu membantu Dunkin’ Donuts memperluas pasar secara internasional. Untuk mewujudkan ambisinya tersebut, diberlakukanlah standarisasi di seluruh counter Dunkin’ Donuts. Di samping itu, berbagai strategi marketing yang jitu juga mulai dilancarkan, seperti selalu berusaha memperbaharui design sesuai dengan trend, fokus terhadap kualitas produk serta berusaha memaksimalkan kepuasan pelanggan.
Dengan didukung sumber daya manusia yang handal, dalam waktu singkat ambisi Allied Domecq tercapai. Dunkin’ Donuts berhasil memperluas pasar secara menakjubkan sehingga gerainya tidak hanya tersebar di benua Amerika, tetapi juga di benua Eropa dan Asia.
Dunkin’ Donuts mulai merambah pasar Indonesia pada tahun 1985 dengan gerai pertamanya didirikan di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta. Khusus wilayah Indonesia, master franchise Dunkin’ Donuts dipegang Dunkin’ Donuts Indonesia.
Sejak diberi kepercayaan memegang master franchise tersebut, Dunkin’ Donuts Indonesia bercita-cita dan bertekad untuk terus membesarkan serta memperkuat awareness dan positioning Dunkin’ Donuts. Tidak hanya di Ibu Kota Indonesia, Jakarta, tetapi juga di berbagai kota besar lainnya. Itu sebabnya, kegiatan memperluas pasar dengan jalan membuka puluhan gerai permanen terus dilakukan secara berkala.
Kini Dunkin’ Donuts Indonesia telah berhasil membuka lebih dari 200 gerai yang tersebar di berbagai kota besar Indonesia seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, Depok, Surabaya, Bandung, Bali, Medan, Yogyakarta, Makassar, dan lain sebagainya. Cita-cita memperkuat awareness dan positioning pun bisa dibilang telah tercapai. Paling tidak hal ini bisa dilihat dari hasil survey sebuah lembaga riset pemasaran yang menyebutkan bahwa Top of Mind Dunkin’ Donuts di Indonesia telah mencapai 91,8%. Bahkan tercatat juga tingkat kepuasan konsumen Indonesia terhadap Dunkin’ Donuts secara keseluruhan mencapai 80,8%.
Seiring dengan makin kuatnya awareness dan positioning Dunkin’ Donuts yang telah dibuktikan lewat hasil survey, di awal tahun 2001 Dunkin’ Donuts Indonesia kembali melakukan gebrakan dengan menerapkan konsep baru (new image) pada setiap gerainya. Kegiatan new image tersebut dilakukan secara bertahap dengan jalan merubah logo, design interior gerai, dan berbagai perubahan lainnya. Dampak dari new image membuat Dunkin’ Donuts terlihat lebih fresh dan sesuai dengan keinginan pasar. Namun semua itu belumlah cukup.
Bersamaan dengan terus dilangsungkannya kegiatan new image, Dunkin’ Donuts Indonesia juga mengikrarkan komitmen untuk lebih memfokuskan diri pada perbaikan produk dan pelayanan. Dengan demikian diharapkan tingkat kepuasan konsumen terhadap Dunkin’ Donuts dapat terus meningkat.
C. Operasi dan Program Latihan
1. Operasi Operasional Dunkin’ Donuts
Dari segi produk, Dunkin Donuts mencoba terus melakukan penyesuaian rasa sesuai kemauan konsumen, tanpa menghilangkan rasa asli donat Amerika. Dunkin memiliki tekstur donat yang agak berbeda pesaingnya. Donat Dunkin lebih tebal teksturnya dan lebih terasa kenyang di perut. Produk-produk donat yang ada di Dunkin kurang lebih sama dengan produk-produk milik kompetitornya, misalnya seperti donat dengan lapisan biji almond.
Dari segi iklan, Dunkin Donuts sepertinya sudah melalui masa-masa dimana iklan memegang peranan penting. Hal ini karena Dunkin Donuts telah memiliki outlet yang sangat banyak di Indonesia, dan memasukkan nama Dunkin sebagai “pemain lama” yang telah banyak dikenal masyarakat. Masuknya Dunkin Donuts sebagai market leader di industri donat Indonesia telah berlangsung sejak tahun 1985.
Dari segi outlet dan layanan, Dunkin tidak menerapkan konsep mempertontonkan proses pembuatan. Namun sejak Oktober 2006, Dunkin meluncurkan konsep layanan self service. Dengan konsep ini, para pelanggan bisa langsung memilih produk yang diinginkannya. Tidak perlu lagi menunjuk produk dan meminta pelayan untuk mengambilkannya. Konsep tersebut berhasil menghilangkan pembatas antara customer ke produk. Dengan dilepasnya pembatas tersebut, customer bisa punya pengalaman tersendiri.
Untuk mengaplikasikan konsep ini, Dunkin masih dalam tahap transisi. Di dua outlet itu masih disediakan crew untuk membantu. Pada akhirnya, tidak akan ada lagi crew yang membantu pelanggan untuk memilih donat. Rencananya, konsep ini akan berlaku di semua outlet Dunkin yang berjumlah 200-an, dan diperkirakan dapat terwujud dalam kurun waktu 4 tahun.
Konsep self service ini digunakan dengan tujuan meningkatkan penjualan dan menghadapi kompetitor yang semakin gencar. Konsep ini ternyata dapat membuat item-item produk terjual secara merata. Bahkan, untuk beberapa item produk yang tadinya mati bisa hidup kembali. Selain self service, Dunkin juga menyediakan fasilitas hot spot bagi pelanggannya.
2. Operasi Perniagaan Dunkin’ Donuts
Di Amerika Syarikat,Dunkin' Donuts sering dipasangkan dengan kedai-kedai sandwic Togo's dan kedai-kedai ais krim Baskin-Robbins. Kebanyakan daripada pesaingan perniagaannya datang daripada kedai-kedai pemilikan tempatan yang kecil, donat Krispy Kreme, dan Southern Maid. Di Kanada dan sebilangan bahagian kawasan Great Lakes di Amerika Syarikat, Tim Hortons merupakan pesaingnya yang utama. Mister Donut merupakan pesaingnya yang terbesar di Amerika Syarikat sebelum diambil alih oleh syarikat induk Dunkin' Donuts, dan kedai-kedai Mister Donut dijenamakan semula sebagai Dunkin' Donuts.
Di wilayah Quebec, Kanada, kesemua operasi Dunkin' Donuts dikuasai oleh Alimentation Couche-Tard.
Biasanya, setiap kedai Dunkin' Donuts akan mempunyai rasa-rasa Kek Ringkas (Plain), Kek Jeli Terisi Penuh (Jelly-Filled), Kek Sadur Coklat (Chocolate Glazed), Kek Kulit Kayu Manis (Cinnamon), Kek Serbuk (Powdered), dan Kek Sadur (Glazed). Sebilangan kedai-kedai juga mempunyai jenis Kek Krim Menabur
(Sprinkled Kreme) atau Bavaria. Pada tahun 1972, Dunkin' Donuts bermula menjual Munchkins, iaitu bebola yang diperbuat daripada lubang donat, dalam kotak 25 biji atau 50 biji. Nama "Munchkins" mungkin berasal daripada nama watak-watak kerdil yang ditonjolkan dalam filem klasik 1939, "Lelaki Sihir Dari Oz" ("The Wizard of Oz). Rangkaian Dunkin' Donat menjual melebihi 700 juta biji Munchkins pada tahun 2001.
Pada tahun 1996, reputasi Dunkin' Donuts hampir terjejas di kawasan Cape Cod Bawah (di Eastham), Massachusetts, Amerika Syarikat Timur Laut, sewaktu syarikat itu menjadi rangkaian restoran yang sulung untuk beroperasi di sana sejak Dairy Queen, sebuah rangkaian makanan segera antarbangsa tertutup di Provincetown, Massachusetts pada tahun 1983. Dunkin' Donuts menghadapi tentangan tempatan yang hebat terhadap pembukaannya. Sejak masa itu, rangkaian sandwic Subway dan Uno Chicago Grill (kini telah tutup) telah membuka di kawasan itu.
Dunkin' Donuts mempunyai perhubungan yang rapat dengan dua pasukan sukan profesional di kawasan Boston: Boston Red Sox dan New England Patriots. Dunkin' Donuts membuat iklan-iklan yang baru pada permulaan setiap musim pasukan sebagai salah satu daripada usaha promosinya.
Kempen Dunkin' Donuts, "Adalah Berbaloi Untuk Mengunjungi" (""It's Worth the Trip"), yang menonjolkan "Fred Si Pembuat Roti" dengan mata mengantuk, serta rangkai kata penariknya, "Masa untuk membuat donat", memenangi anugerah daripada "Biro Pengiklanan Televisyen" ("Television Bureau of Advertising") sebagai salah satu daripada lima buah iklan televisyen yang terbaik pada dekad 1980-an. Fred Si Pembuat Roti dibintangi oleh pelakon Michael Vale selama melebihi 15 tahun sehingga persaraannya pada tahun 1997. Vale mati daripada komplikasi penyakit kencing manis pada 24 Disember 2005 sewaktu berumur 83 di New York City.
Kini, Dunkin' Donuts telah menjadi sebahagian kebudayaan pop di Amerika Syarikat. Biasanya, jika sesuatu watak dalam sitcom televisyen Amerika Syarikat memegang sebuah kotak donat, kotak itu akan menonjolkan logo generik yang hampir serupa dengan logo Dunkin' Donuts kerana logo itu akan dikenali dengan serentak sebagai "sekotak donat" Dunkin' Donuts juga telah menjadi rujukan utama dalam kebudayaan pop, khususnya di tempat asalnya, iaitu Amerika Syarikat Timur Laut, serta di Kanada Timur. Rujukan televisyen dan filem termasuk filem-filem MacKenzie bersaudara, "Bru Aneh" ("Strange Brew"), "Teenage Mutant Ninja Turtles II: Rahsia Ooz", dan komedi Chris Farley, "Budak Tommy" (Tommy Boy).
3. Program Latihan Dunkin’ Donuts
Program latihan Dunkin’ Donuts membutuhkan waktu miniamal 24 hari untuk menyelesaikan kelas instruksinya. Ini tidak termasuk pelatihan berbasis web, praktek
restoran, dan waktu perjalanan. Program latihan berbasis web disebut sebagai “Dunkin’ Brands Online University”, adalah program pelatihan yang dibutuhkan untuk franchisee, manajer dan kru mereka. Franchisee harus menghadiri dan memgikutsertakan karyawan mereka untuk mengikuti pelatihan lebih lanjut sebagai karyawan Dunkin' Donuts dari waktu ke waktu.
Dunkin' Donuts memiliki dukungan tim profesional waralaba yang berpengalaman dan berdedikasi di seluruh negeri. Dari saat Anda menyelesaikan aplikasi waralaba Anda ke hari waralaba Anda terbuka dan seterusnya, tim ahli waralaba tersedia untuk mendukung Anda. Tim dukungan waralaba Dunkin' Donuts mencakup pengembangan, konstruksi, dukungan operasional, pelatihan, dan manajer pemasaran di lapangan. Setiap anggota tim memberikan kontribusi pengetahuan khusus untuk membantu mendukung waralaba Anda .
D. Pengendalian Kualitas Dunkin’ Donuts
Dunkin’ Donuts menggunakan metode perbaikan terus-menerus untuk mengontrol kualitas produknya. Dunkin’ Donuts melakukan pengecekan kepada setiap bahan pembuatan produk mereka dan setiap produk diperiksa sebelum ditempatkan pada tempat bagi pelanggan untuk melihat. Misalnya, muffin, yang dipanaskan di pagi hari dan diatur suhunya agar tidak membeku di tengah, selain itu setiap donat yang dilihat tidak sesuai dengan standar akan langsung dibuang. Setiap produk harus dievaluasi dan disetujui oleh anggota staf yang mempersiapkannya. Kualitas luar biasa dari Dunkin’ Donuts tidak berakhir pada satu pemeriksaan rutin. Karyawan harus selalu menyadari kesegaran barang dagangan. Semua produk Dunkin’ Donuts memiliki masa waktu yang sudah terstandarisasi, misalnya kopi harus dibuang setelah dipanaskan selama 18 menit dan belum terjual. Hal ini memastikan setiap pelanggan menerima minuman kualitas tertinggi, hal yang sama juga berlaku bagi donat, bagel, dan muffin harus dibuang pada malam hari. Sebuah catatan disimpan untuk memastikan prosedur diikuti dan semua item yang dibuang harus diperhitungkan. Pemantauan aspek ini memungkinkan manajer untuk menemukan cara untuk mengurangi jumlah makanan dibuang dan meningkatkan keuntungan bagi restoran.
Setiap produk yang dijual oleh Dunikn’ Donuts terlebih dahulu telah dites oleh para ahli makanan sebelum dijual ke pasaran.
Produk Dunkin’ Donuts dikemas dengan spesifikasi yang sudah di tetapkan dan diperiksa di pabrik pengolahan. Barang pembuatan produk harus dibeli dalam keadaan segar dan cepat digunakan. Bahan dasar untuk membuat adonan berupa ragi diramu dalam waktu 12 jam. Sangat penting bagi karyawan untuk hati-hati memonitor semua interval waktu selama produksi.
Suhu untuk pemeriksaan, kue, dan mesin penggorengan, bahan cair, dan ruang produksi secara hati-hati dimonitor dan dipelihara sehingga dapat menghasilkan donut yang baik.
E. Penjualan dan Pemasaran Dunkin’ Donuts
1. Penjualan Dunkin’ Donuts
Pada tahun 2010, penjualan seluruh produk Dunkin' Donuts di seluruh dunia adalah $ 6 miliar. Pada tahun 2011, Dunkin' Donuts meraih peringkat No 1 untuk loyalitas pelanggan dalam kategori kopi oleh Brand Keys untuk tahun kelima berturut-turut. Dan pada tahun 2012, penjualan seluruh produk Dunkin’ Donuts adalah $ 6,9 miliar.
2. Pemasaran Dunkin’ Donuts
Dunkin' Donuts memiliki strategi promosi yang tidak kalah bagusnya dengan pesaing yang lainnya yang memiliki konsep penjualan yang sama karna sekarang pun masih banyak yang menyukai Dunkin' Donuts.
Dunkin' Donuts menawarkan donut yang memiliki topping yang sangat menarik, misalnya peanut donut, choco marble, croissant, dan donut isi strawberry, dan coklat. Minumannya pun orange juice, coke, coffee, dan teh. Donutnya pun padat dan besar serta lembut. Promosi Dunkin’ Donuts yang paling bertahan adalah paket donut pembeli donut 1 dus dapat 1 donut gratis.
Saat ini Dunkin' Donuts membuat donut baru yang lebih enak dan topping yang lezat. Contohnya berbagai macam Mochi Ring dengan pilihan rasa original, strawberry, chocolate, taro, caramel dan cheese.
Tidak hanya donut saja yang mereka tawarkan, tetapi mereka menawarkan sandwich, ada juga sandwich yang mirip dengan burger tetapi bentuk rotinya berbeda. Lalu ada croissant, roti, brownies dan juga muffins. Pilihan minumannya pun sekarang beragam sampai ada minuman yang diberi float, berbeda dengan yang dulu yaitu hanya orange juice, coffee dan coke.
Lalu sekarang outlet Dunkin' Donuts mirip dengan konsep real cafe modern, karena mereka telah memasang hotspot area di outletnya. Mereka pun memiliki promo yang cukup banyak, dari pemberian donut gratis, lalu ada berbagai macam paket donut, lalu ada peket breakfast, yang isinya terdapat donut sandwich dengan coffee.
Dan pemberian kupon apabila kita telah membeli banya donut. Dan juga pada saat ulang tahun Dunkin' Donuts mereka memberikan bonus yang lumayan, misalnya bulan Juni kemarin, mereka memberikan bonus 25% untuk pembelian donut karena mereka merayakan ulang tahun Dunkin' Donuts.
Selain itu promosi Dunkin’ Donuts secara global dapat dilihat dari: Pada awal tahun 2007, Dunkin' Donuts b Score! yang menampilkan potongan
permainan pada cangkir kopinya.
Easy Bake Oven, produk dari Hasbro, menciptakan resep produk berdasarkan produk Dunkin' Donuts.
Pada tahun 2007, Dunkin' Donuts menciptakan kampanye promosi berpusat pada secangkir kopi bernama Joe Dunkin.
Pada tahun 2008, sebagai respon terhadap Starbucks yang menutup tokonya selama tiga jam pada 26 Februari, Dunkin' Donuts menawarkan latte 99 sen, cappuccino, dan promosi espresso.
Pada tahun 2009 dan 2010, kampanye Dunkin’ Donuts dengan tema “Create Dunkin's Next Donut”.
Pada tahun 2010, Dunkin' Donuts meluncurkan kampanye yang disebut "Caught Cold" yang dibintangi juru bicara NBA All-Star Ray Allen.
Pada April 2011, Dunkin' Donuts meluncurkan donat baru dan kue khusus untuk menghormati pernikahan Pangeran William dan Catherine Middleton di Inggris pada tanggal 29 April 2011.
Pada bulan Juli 2012, Dunkin' Donuts menghasilkan donat baru dan Coolatta baru untuk merayakan ulang tahun 100 tahun cookie Oreo . Ini telah menambahkan Oreo krim donat diisi dan vanili dan kopi coolatta dengan Oreo di dalamnya sebagai bagian dari promosi.
Pada Agustus 2013, Long Island Dunkin' Donuts meluncurkan t-shirt untuk membantu membangun kembali masyarakat dari Badai Sandy yang terjadi pada Oktober 2012.
F. Keuangan Dunkin’ Donuts (2010-2012)
1. Income Statement Dunkin’ Donuts
Period Ending Dec 29, 2012
Dec 31, 2011
Dec 25, 2010
Total Revenue 658,181 628,198 577,135
Cost of Revenue 121,091 124,207 112,914
Gross Profit 537,090 503,991 464,221
Operating Expenses
Research
Development- - -
Selling General
and Administrative262,707 240,625 223,620
Non Recurring 1,278 2,060 7,075
Others 56,027 52,522 57,826
Total Operating
Expenses- - -
Operating Income or Loss 239,429 205,309 193,525
Income from Continuing Operations
Total Other
Income/Expenses
Net
-3,397 -33,424 -61,242
Earnings Before
Interest And
Taxes
236,032 171,885 132,283
Interest Expense 74,031 105,072 112,837
Income Before
Tax162,001 66,813 19,446
Income Tax
Expense54,377 32,371 -7,415
Minority Interest 684 - -
Net Income From
Continuing Ops126,696 -3,255 -17,269
Non-recurring Events
Discontinued
Operations- - -
Extraordinary
Items- - -
Effect Of
Accounting
Changes
- - -
Other Items - - -
Net Income 108,308 34,442 26,861
Preferred Stock And Other
Adjustments- - -
Net Income Applicable To
Common Shares108,308 34,442 26,861
2. Balance Sheet Dunkin’ Donuts
Balance Sheet
Period EndingDec 29,
2012Dec 31,
2011Dec 25,
2010
Assets
Current Assets
Cash And
Cash
Equivalents
284,467 277,732 159,213
Short Term
Investments- - -
Net
Receivables100,319 107,174 92,513
Inventory - - -
Other
Current
Assets
34,994 21,568 32,651
Total Current Assets 419,780 406,474 284,377
Long Term Investments 174,823 164,636 169,276
Property Plant and
Equipment181,172 185,360 193,273
Goodwill 891,900 890,992 888,655
Intangible Assets 1,479,784 1,507,219 1,535,657
Accumulated
Amortization- - -
Other Assets 70,054 69,337 76,050
Deferred Long Term
Asset Charges- - -
Total Assets 3,217,513 3,224,018 3,147,288
Liabilities
Current Liabilities
Accounts
Payable61,850 75,828 58,035
Short/Current
Long Term
Debt
27,051 15,197 12,705
Other
Current
Liabilities
264,614 225,515 209,815
Total Current
Liabilities353,515 316,540 280,555
Long Term Debt 1,830,529 1,458,272 1,852,176
Other Liabilities 98,648 107,644 100,653
Deferred Long Term
Liability Charges584,846 595,626 607,663
Minority Interest 3,324 - -
Negative Goodwill - - -
Total Liabilities 2,867,538 2,478,082 2,841,047
Stockholders' Equity
Misc Stocks Options
Warrants- - 840,582
Redeemable Preferred
Stock- - -
Preferred Stock - - -
Common Stock 106 119 42
Retained Earnings -914,094 -752,075 -741,415
Treasury Stock - - -1,807
Capital Surplus 1,251,498 1,478,291 195,212
Other Stockholder
Equity9,141 19,601 13,627
Total Stockholder
Equity346,651 745,936 -534,341
Net Tangible Assets(2,025,033
)(1,652,275)
(2,958,653
)
3. Cash Flow Dunkin’ Donuts
Cash Flow
Period EndingDec 29,
2012Dec 31,
2011Dec 25,
2010Net Income 108,308 34,442 26,861
Operating Activities, Cash Flows Provided By or Used In
Depreciation 61,754 58,800 64,349
Adjustments To Net
Income-14,378 36,544 26,818
Changes In Accounts
Receivables6,321 19,123 -11,815
Changes In Liabilities -4,536 9,232 16,455
Changes In Inventories - - -
Changes In Other
Operating Activities-2,365 4,562 106,336
Total Cash Flow From
Operating Activities154,420 162,703 229,004
Investing Activities, Cash Flows Provided By or Used In
Capital Expenditures -22,398 -18,596 -15,358
Investments - - -
Other Cash flows from
Investing Activities-549 -1,211 -249
Total Cash Flows From
Investing Activities-22,947 -19,807 -15,607
Financing Activities, Cash Flows Provided By or Used In
Dividends Paid -70,069 - -500,002
Sale Purchase of Stock -450,369 389,675 -3,89
Net Borrowings 380,777 -404,43 404,534
Other Cash Flows from
Financing Activities8,059 3,274 644
Total Cash Flows From
Financing Activities-125,602 -30,074 -132,583
Effect Of Exchange Rate
Changes32 -207 76
Change In Cash and
Cash Equivalents5,903 112,615 80,890
G. Perjanjian dan Pengelolaan Pemilik Dunkin Donuts
1. Proses Perjanjian Waralaba Dunkin’ Donuts
Aplikasi Lengkapi Aplikasi. Aplikasi ditinjau dan kemudian tim waralaba Dunkin’ Donuts
akan menghubungi anda. Menerima dan meninjau paket Franchise Disclosure &
Qualification. Franchise Disclosure Document (FDD),
memerlukan komisi perdagangan pemerintah, menyediakan prospektif franchise dengan informasi tentang franchisor, sistem franchise dan kesepakatan yang diperlukan sehingga anda dapat mengambil keputusan.
Menyediakan bukti kependudukan. Menyediakan bukti aset. Pemeriksaan kredit dan peninjauan finansial selesai.
Rencana Bisnis
Setelah penyaringan awal selesai, bertemu dengan Franchise Manager.
Melakukan penelitian, berbicara dengan Franchise yang ada. Pilih wilayah dan mulai mengembangkan rencana bisnis
Peninjauan Finansial
Pemeriksaan latar belakang selesai. Memberikan rencana bisnis kepada Franchise Manager. Menyerahkan dokumentasi badan hukum. Menyelesaikan tinjauan keuangan berdasarkan rencana bisnis. Jika semua kriteria terpenuhi, menerima persetujuan Franchise
Persetujuan Menandatangani Store Development Agreement (SDA). Jika persetujuan diterima, mulai Franchise Training. Memilih dan mengirim situs untuk persetujuan. Mengamankan pembiayaan.
Grand Opening
Menyelesaikan penyewaan atau pembelian. Menandatangani perjanjian waralaba. Memulai konstruksi. Memulai pelatihan karyawan. Pembukaan toko.
2. Pengelolaan Pemilik Dunkin’ Donuts
Jangka waktu Perjanjian dan Perpanjangan: Panjang istilah franchise biasanya 20 tahun. Jika semua persyaratan dipenuhi, franchisee dapat membeli istilah tambahan.
Kewajiban dan Pembatasan: franchisee harus mencurahkan upaya yang terus menerus terbaik untuk pengembangan, pengelolaan dan pengoperasian bisnis waralaba . Ini berarti mencurahkan cukup waktu dan sumber daya untuk memastikan kepatuhan penuh dan lengkap dengan franchisee kewajiban untuk waralaba. Franchise yang diberikan terbatas pada satu lokasi dan semua penjualan harus dilakukan dari lokasi itu. Franchisee tidak diizinkan untuk menjual atau mendistribusikan barang atau jasa melalui penggunaan internet atau komunikasi elektronik lainnya.
H. Lampiran Contoh Produk Dunkin’ Donuts