Upload
buiquynh
View
218
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Textual information AGGREGATION ON GIS AND SPATIAL
Indriani Putri, Prof. Dr. I Wayan Simri Wicaksana, S.Si, M.Eng
Undergraduate Program, Information Systems
Gunadarma University
http://www.gunadarma.ac.id
Keywords: Textual and Spatial, Alov.
ABSTRACT
One purpose of making the application of GIS is to display the information contained in a
region in this case is the island of Web. The information can be displayed in the form of
information on the number streets, rivers, cities, mountains, and administrative areas.
Making this WebGIS applications using software Alov. This software only requires a data
packet that contains the data necessary for making maps for the input on Alov software. Data
packet in the form of a file with a .shp and .dbf. Packages include the data required include
files jalan.shp, jalan.dbf, sungai.shp, sungai.dbf, kota.shp, kota.dbf, gunung.shp, gunung.dbf,
administrasi.shp, and administrasi.dbf.
PENGGABUNGAN INFORMASI TEKSTUAL DAN SPASIAL PADA SIG
Indriani Putri1
Prof. Dr. I Wayan Simri Wicaksana, S.Si, M.Eng2
1Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma
2 Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma
Pos-elektronik : [email protected]
ABSTRACT
One purpose of making the application of GIS is to display the information
contained in a region in this case is the island of Weh. The information can be
displayed in the form of information on the number streets, rivers, cities, mountains,
and administrative areas. Making this WebGIS applications using software
Alov. This software only requires a data packet that contains the data necessary for
making maps for the input on Alov software. Data packet in the form of a file with an
.shp and .dbf. Packages include the data required include files jalan.shp, jalan.dbf,
sungai.shp, sungai.dbf, kota.shp, kota.dbf, gunung.shp, gunung.dbf, administrasi.shp,
and administrasi.dbf.
Keywords: Textual and Spatial, Alov.
1. PENDAHULUAN
Pada ilmu komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar
keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah
salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang dalam
pengintegrasiannya SIG merangkul dan merepresentasikan sistem informasi lainnya.
SIG menggunakan teknologi komputer untuk mengintegrasikan, memanipulasi, dan
menampilkan informasi yang ada di suatu area geografi, lingkungan, dan karakteristik
yang mengikuti suatu daerah geografi. SIG dapat digunakan oleh berbagai bidang
ilmu, pekerjaan, atau peristiwa seperti arkeologi, agrikultur, keamanan dan
pertahanan, kesehatan, pemerintahan, kehutanan, pendidikan, kelautan, hasil alam,
bencana, tempat wisata dan masih banyak lagi. SIG dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan umum dan kompleks yang terjadi dalam suatu instansi, SIG juga dapat
membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
Sebagai contoh, yang dapat dibuat dengan dasar SIG adalah menampilkan
informasi yang terdapat di Pulau Weh. Informasi yang akan ditampilkan pada aplikasi
Sistem Informasi Geografis Pulau Weh berupa informasi jumlah jalan, sungai, kota,
gunung, serta area administrasi. Agar seluruh kebutuhan informasi tersebut dapat
diwujudkan dalam bentuk aplikasi Sistem Informasi Geografis, maka akan dibahas
dalam penulisan ini yang diberi judul ”Penggabungan Informasi Tekstual dan Spasial
pada SIG”.
2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Sistem Informasi Geografis
Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis
(SIG) diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan
data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan
lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan
pelayanan umum lainnya. Komponen utama SIG adalah sistem komputer, data
geospatial dan pengguna.
Gambar 2.1 Hubungan antara ketiga komponen utama dalam SIG [2]
2. Jenis Data Masukan Sistem Informasi Geografi
Ada dua jenis data masukan yang digunakan dalam Sistem Informasi
Geografi, yaitu data spasial dan data non spasial atau atribut [2].
1. Data non spasial atau atribut
Data ini merupakan data yang memuat karakteristik atau keterangan dari
suatu objek yang terdapat dalam peta yang sama sekali tidak berkaitan
dengan posisi geografi objek tersebut. Sebagai contoh, data atribut dari
sebuah kota adalah luas wilayah, jumlah penduduk, kepadatan penduduk,
tingkat kriminalitas, dan sebagainya.
2. Data spasial (data ruang)
Data spasial merupakan data yang memuat tentang lokasi suatu objek
dalam peta berdasarkan posisi geografi objek tersebut di dalam bumi
dengan menggunakan sistem koordinat.
3. Jenis Peta
‘Peta merupakan penyajian secara grafis kumpulan data mentah maupun
yang telah dianalisis atau informasi sesuai lokasinya‘. Pada hakikatnya, peta
berfungsi sebagai alat peraga untuk menyajikan informasi yang terkandung di
dalam suatu wilayah. Peta harus mengandung informasi yang hendak
disampaikan kepada pengguna.
Secara umum peta dibagi atas beberapa klasifikasi, sebagai berikut [5] :
a. Berdasarkan Sumber Datanya
Peta Induk (Basic Map)
Peta Turunan (Derived Map)
b. Berdasarkan Isi Data yang Disajikan
Peta Umum
Peta Tematik
c. Berdasarkan Skalanya
Peta Kadaster/Peta Teknik
Peta Skala Besar
Peta Skala Sedang
Peta Skala Kecil
Peta Geografi/Peta Dunia
d. Berdasarkan Bentuknya
Peta Stasioner
Peta Dinamis
e. Berdasar Tujuannya
Peta Pendidikan (Educational Map)
Peta Ilmu Pengetahuan
Peta Informasi Umum (General Information Map)
4. Teknik Representasi Informasi Pada Peta
Teknik yang umumnya digunakan untuk merepresentasikan informasi
pada peta adalah teknik Kartografi. Kartografi merupakan studi pembuatan
peta, yang secara historis adalah upaya menggambarkan wajah geografis
muka bumi. Saat ini, peta sudah tak hanya digunakan untuk keperluan
navigasi atau tujuan-tujuan penelaahan geoposisi semata [4]. Peta telah
digunakan untuk berbagai keperluan yang salah satunya adalah untuk
merepresentasikan data secara visual bahkan dapat pula berguna untuk upaya
mencari informasi dan pola spasial.
3. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Tahapan-tahapan dalam pembuatan WebGIS ini adalah sebagai berikut.
1. Penentuan daerah/wilayah
2. Pengumpulan data spasial
3. Rancangan umum aplikasi
4. Pembuatan Aplikasi
Rancangan Tampilan
Bagian ini menggambarkan bentuk rancangan tampilan aplikasi yang akan
dibuat. Perancangan tampilan berguna untuk menentukan interaksi perinteraksi
sesuai proses pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Rancangan Tampilan Halaman
Jika program dijalankan maka tampilannya akan seperti gambar 3.2.
Gambar 3.2 Tampilan awal Alov
4. PENGUJIAN
Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan dua hal yaitu
membandingkan keakuratan data dan membandingkan tampilan yang dihasilkan dari
tiga buah aplikasi yang digunakan yang sama-sama berlokasi di kota Sabang.
1. Keakuratan Data
Hasil uji coba yang dilakukan untuk membandingkan keakuratan data pada
WebGIS dengan data pada aplikasi Google Maps dan Google Earth adalah
dengan tabel perbandingan berikut.
Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Data Aplikasi
Percobaan Lokasi Data Pada WebGIS
(gb. 4.1)
Pada Google
Maps
(gb. 4.2)
Pada Google
Earth
(gb. 4.3)
1
1
Jalan 18 5 5
2 Gunung 0 0 0
3 Pulau 1 1 1
4
2
Jalan 18 2 2
5 Gunung 0 0 0
6 Pulau 1 1 1
7
3
Jalan 5 2 2
8 Gunung 0 0 0
9 Pulau 1 1 1
10
4
Jalan 6 3 3
11 Gunung 0 0 0
12 Pulau 1 1 1
Gambar 4.1 Hasil data pada WebGIS
Gambar 4.2 Hasil data pada Google Maps [8]
Gambar 4.3 Hasil data pada Google Earth
2. Hasil Tampilan
Dari hasil uji coba yang dilakukan pada tiga buah aplikasi dengan lokasi yang
sama yaitu kota Sabang, maka didapatkan hasil tampilan aplikasi yang berbeda satu
sama lainnya dengan penyajian informasi yang beragam pula. Berikut tabel
perbandingan ketiganya :
Tabel 4.2 Perbandingan Tampilan Aplikasi
Nama Aplikasi Tampilan
Aplikasi Informasi yang disajikan
Aplikasi
WebGIS
Gambar
4.4
Pada lokasi yang dipilih, menampilkan ringkasan
informasi berupa jumlah jalan sebanyak 17 buah,
jumlah kota sebanyak 1 buah, jumlah area
administrasi sebanyak 1 buah, dan jumlah pulau
sebanyak 1 buah.
Google Maps Gambar
4.5
Dengan aplikasi ini, pengguna tidak dapat
menentukan lokasi untuk menampilkan informasi.
Informasi yang disajikan oleh aplikasi ini hanya
berupa label jalan yang tercantum pada peta.
Google Earth Gambar
4.6
Berbeda dengan kedua aplikasi sebelumnya,
dengan aplikasi ini, pengguna tidak dapat
mengetahui informasi yang mereka butuhkan
karena aplikasi ini hanya dapat menampilkan
bentuk dari petanya saja.
Gambar 4.4 Tampilan pada aplikasi WebGIS
Gambar 4.5 Tampilan pada Google Maps [8]
Gambar 4.6 Tampilan pada Google Earth
Berdasarkan hasil uji coba tersebut dimana hasil pengujian dengan
membandingkan data tidak memiliki data yang sama dengan hasil yang diperoleh dari
internet, yaitu dengan menggunakan aplikasi Google Maps dan Google Earth. Pada
percobaan pertama yang menggunakan data pembanding berupa jalan terlihat
perbedaan yang begitu jelas, hal ini terlihat pada tabel 4.1. Perbedaan tersebut
disebabkan karena pada aplikasi WebGIS Pulau Weh, penghitungan jumlah jalan
berdasarkan titik potong dari masing-masing. Jadi jika suatu jalan bertemu dengan
titik potong dari jalan lain, maka jalan tersebut akan terpecah meskipun masih
merupakan satu bagian yang sama. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan data
yang cukup signifikan. Persentase kesalahan adalah 33% ( (4/12) x 100%) = 33%).
Namun nilai kesalahan yang muncul ini tidak terlalu mempengaruhi penelitian ini
karena nilai kesalahannya berada di bawah 50%.
Sedangkan untuk hasil percobaan dengan membandingkan hasil tampilannya,
aplikasi Sistem Informasi Geografis Pulau Weh ini memiliki beberapa keunggulan
dibanding kedua aplikasi lainnya. Pada aplikasi WebGIS ini, pengguna dapat
langsung mendapatkan informasi yang mungkin tengah mereka butuhkan. Namun
aplikasi WebGIS ini pun tidak sepenuhnya baik, karena pada aplikasi ini masih
terdapat beberapa kesalahan titik pada saat dijitasi. Tetapi kesalahan ini diharapkan
tidak mempengaruhi informasi yang tengah disajikan.
5. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
pembuatan aplikasi Sistem Informasi Geografis Pulau Weh telah selesai dibuat.
Aplikasi WebGIS ini menyajikan peta yang di dalamnya terdapat informasi
berupa informasi jumlah jalan, sungai, kota, gunung, serta area administrasi yang
dapat ditampilkan pada suatu lingkup wilayah tertentu yang telah dipilih
sebelumnya.
Dalam proses pembuatan aplikasi WebGIS ini, digunakan software ALOV.
Setiap informasi yang disajikan dibedakan menjadi layer-layer yang terpisah
yaitu layer jalan, layer sungai, layer kota, layer gunung, layer penduduk, layer
area administrasi, serta layer penduduk sehingga diharapkan pengguna menjadi
lebih mudah melihatnya dan lebih mudah memperoleh informasi yang
disediakan.
Namun berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada aplikasi ini dengan
membandingkan keakuratan data, aplikasi WebGIS Pulau Weh ini memiliki
persentase kesalahan sebesar 33%. Hal ini dikarenakan kesalahan perhitungan
yang dilakukan oleh aplikasi WebGIS Pulau Weh ini. Kesalahan itu terjadi pada
data jalan, dimana perhitungan jumlah jalan berdasarkan pada titik potong
pertemuan antar jalan.
2. Saran
Dalam pembuatan aplikasi WebGIS ini dapat pula dibuat dengan beberapa
software lain yang sudah umum dipakai, seperti ArcView dan Quantum GIS.
Aplikasi ini pun dapat dikembangkan lagi yaitu dengan menambahkan fasilitas
lainnya berupa data maintenance yang didalamnya termasuk fasilitas menambah,
mengedit, dan menghapus data.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Eddy Prahasta, Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan MapServer,
Informatika Bandung, Bandung, 2007.
[2] Muhamad Jafar Elly, Sistem Informasi Geografi Menggunakan Aplikasi
ArcView 3.2 dan ERMapper 6.4, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009.
[3] URL : http://avatiantarajati.blogspot.com/2008/12/sabang-pulau-we.html, 08
Agustus 2010
[4] URL : http://compsoc.bandungfe.net/kartografi-indonesia/faq.html, 23 Agustus
2010
[5] URL : http://geografi.sekolahvirtual.or.id/index.php?title=Peta, 23 Agustus
2010
[6] URL : http://hartanto.wordpress.com/2007/03/05/mengenal-webgis-dengan-
alovmap/, 06 Agustus 2010
[7] URL : http://inigis.info/blog/category/webgis/, 01 Agustus 2010
[8] URL : http://maps.google.com/maps?ll=5.9697385,100.72337&z=4&t=h&hl=
Id, 30 Agustus 2010