28
SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIA Oleh: M. Muhlisin Mufa Abstract Very interesting talk about civilization (interestable), because it becomes part of human life is significant. Human history is full of many successive civilizations, depending on the rulers and world leaders. Those who are strong will determine the model of human civilization. Especially in this global era, almost a uniform model of civilization as barriers territorial, national, cultural, religious, and race are not able to shield himself from the effort to market a model of civilization is a trend in parties strong and powerful. So in turn, modes of cultural, religious, national, and race to fade and eventually destroyed, then replaced with a global model of paradaban. Development of Islamic civilization as guided by the spirit of divinity (tawhid). Growth of Islam since 14 centuries ago helped color the history of civilization dunia.Bahkan, the rapid development of the Islamic religion, both in the west and east, in the 8th century BC to 13 are able to master a variety of civilizations that existed before. Civilization in Islam, can be traced from the history of the life of the Prophet, the companions (four caliphs) and the history of the Islamic caliphate to the lives of Muslims today. Islam is the revealed to the Prophet Muhammad had brought the Arabs are backward and not previously known, and ignored by other nations, becoming a developed nation. Even at the beginning of Western progress rooted in Islamic civilization that went into Europe via Spain. The foundation "Islamic civilization" is "Islamic culture", while the cornerstone "cultural Islam" is religions. Decline of Islamic civilization developed depending on the extent to which the dynamics of Muslims themselves. Recorded in Islamic history, that one of the dynamics of Muslims were characterized by the presence of Islamic kingdoms such as the Umayyad dynasty and the Abbasids who had a high civilization, of which bring scientists and thinkers of the Muslim world and it became the torch of civilization mecca world. Islamic civilization as one of the greatest civilizations of the world's influence. In fact, until now, various types of Islamic civilization can still be witnessed in several countries of the former Islamic rule in advance, for example, Baghdad (Iraq), Andalusia (Spain), the Fatimids (Egypt), Ottoman (Turkish), Damascus, Kufa, Syria, and so on . Key Words: PENDAHULUAN Istilah “peradaban Islam” merupakan terjemahan dari kata Arab, yaitu al - Hadharah al-Islamiyyah. Istilah Arab ini sering juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan “kebudayaan Islam”. Padahal, istilah kebudayaan dalam

SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

  • Upload
    lamnhan

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAOleh: M. Muhlisin Mufa

AbstractVery interesting talk about civilization (interestable), because it becomespart of human life is significant. Human history is full of many successivecivilizations, depending on the rulers and world leaders. Those who arestrong will determine the model of human civilization. Especially in thisglobal era, almost a uniform model of civilization as barriers territorial,national, cultural, religious, and race are not able to shield himself fromthe effort to market a model of civilization is a trend in parties strong andpowerful. So in turn, modes of cultural, religious, national, and race tofade and eventually destroyed, then replaced with a global model ofparadaban. Development of Islamic civilization as guided by the spirit ofdivinity (tawhid). Growth of Islam since 14 centuries ago helped color thehistory of civilization dunia.Bahkan, the rapid development of the Islamicreligion, both in the west and east, in the 8th century BC to 13 are able tomaster a variety of civilizations that existed before. Civilization in Islam,can be traced from the history of the life of the Prophet, the companions(four caliphs) and the history of the Islamic caliphate to the lives ofMuslims today. Islam is the revealed to the Prophet Muhammad hadbrought the Arabs are backward and not previously known, and ignoredby other nations, becoming a developed nation. Even at the beginning ofWestern progress rooted in Islamic civilization that went into Europe viaSpain. The foundation "Islamic civilization" is "Islamic culture", while thecornerstone "cultural Islam" is religions. Decline of Islamic civilizationdeveloped depending on the extent to which the dynamics of Muslimsthemselves. Recorded in Islamic history, that one of the dynamics ofMuslims were characterized by the presence of Islamic kingdoms such asthe Umayyad dynasty and the Abbasids who had a high civilization, ofwhich bring scientists and thinkers of the Muslim world and it became thetorch of civilization mecca world. Islamic civilization as one of thegreatest civilizations of the world's influence. In fact, until now, varioustypes of Islamic civilization can still be witnessed in several countries ofthe former Islamic rule in advance, for example, Baghdad (Iraq),Andalusia (Spain), the Fatimids (Egypt), Ottoman (Turkish), Damascus,Kufa, Syria, and so on .

Key Words:

PENDAHULUAN

Istilah “peradaban Islam” merupakan terjemahan dari kata Arab, yaitu al-

Hadharah al-Islamiyyah. Istilah Arab ini sering juga diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia dengan “kebudayaan Islam”. Padahal, istilah kebudayaan dalam

Page 2: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

bahasa arab adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia, sebagaimana juga di Arab dan

Barat, masih banyak orang yang mensinonimkan dua kata : “kebudayaan”

(Arab/al-tsaqafah dan culture/Inggris) dengan “peradaban” (civilization/Inggris

dan al-hadharah/Arab) sebagai istilah baku kebudayaan. Dalam perkembangan

ilmu antropologi sekarang, kedua istilah itu dibedakan.Kebudayaan adalah bentuk

ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat.Sedangkan, manifestasi-

manifestasi kemajuan tekhnis dan teknologis lebih berkaitan dengan

peradaban.Kalau kebudayaan lebih banyak di reflesikan dalam seni, sastra, religi

(agama) dan moral, maka peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi dan

teknologi.

Definisi kebudayaan (culture), misalnya dalam satu Kamus: (1). The totality

of socially transmitted behavior patterns, arts, beliefs, institutions, and all other

products of human work and thought…., maka kebudayaan memiliki makna yang

hampir sama dengan peradaban. Keduanya adalah hasil kerja manusia pada suatu

zaman.Namun, dalam pembicaraan secara umum, peradaban nuansanya lebih

luas, lebih menyeluruh.Peradaban lebih dekat dengan struktural (kekuasaan),

bahkan melingkupinya.Sedang kebudayaan, biasanya malah sering disebut

sebagai antitesa dari kekuasaan (struktural), sehingga sering muncul istilah

‘pendekatan struktural’ dan ‘pendekatan kultural’.Belum lagi dalam keseharian,

kebudayaan malah dipersempit lagi dengan aspek2 kesenian belaka.Bahkan kedua

aspek itu sering digabung menjadi seni-budaya.Karenanya berbeda dengan

kebudayaan yang bisa dibiarakan relatif terlepas dari kekuasaan, peradaban

hampir selalu terkait dengan kekuasaan.

Beberapa definisitentang peradaban, diantaranya : a. Peradaban adalah suatu

istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu istilah yang digunakan untuk

menyebutkan bagian-bagian atau unsur-unsur suatu kebudayaan yang dianggap

harus maju, dan indah.b. Peradaban adalah pertumbuhan melalui perkembangan

pengetahuan dan kecakapan sehingga orang memungkinkan memiliki tabiat

“Beradab”.c. Peradaban adalah untuk menunjukkan keadaan beradab artinya

memiliki tabiat dan pengendalian diri. d. Peradaban adalah kemajuan lahir batin

yang menyangkut sopan santun, budi bahasa dan kebudayaan suatu bangsa.

Page 3: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

Dari beberapa difinisi diatas dapat disimpulkan bahwa peradaban adalah

segalah tindakan atau tingkah laku seorang atau orang lain terhadap

perkembangan sehingga ia memiliki tabiat “ beradab” dan pengendalian diri

terhadap dirinya sendiri untuk kemajuan lahir dan batin mencangkup sikap sopan

dan santun dan budi pekerti dan bahasa yang baik.

Untuk Peradaban Islam lebih diartikan sebagai peradaban kaum muslimin,

tetapi jika atribut Islam terdapat pencapaian ini dititik bulatkan kepada Islam

sebagaigama yang dominan pada masa itu.Peradaban islam ialah tauhid yang

memberikan identitas yang mengikat semua bagian-bagian, sehingga menjadikan

mereka suatu badan yang integral.Peradaban Islam merupakan tabiat tingkah laku

yang dibangun atas nilai-nilai Islam dan dibawa oleh kewahyuan Islam sendiri

yang mana kemudian di kembangkan oleh masyarakat.Peradaban Islam adalah

kemajuan yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan tabiat yang

diorentasikan pada Al-Qur’an dan Hadits.

Definisi lainnya menyebutkan Peradaban islam yaitu peradaban yang

bersumber dan dibawa oleh kewahyuan Islam itu sendiri, dalam mengembangkan

dan membedakan masyarakat manusia dimana yang sebelumnya tidak pernah ada.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa peradaban Islam

adalah segala tingkah laku tabiat seseorang yang dibangun atas nilai-nilai Islami

yang bersumber dan dibawa oleh wahyu Islam itu sendiri yang kemudian

dikembangkan oleh masyarakat untuk kemajuan yang menyangkut sikap sopan,

budi bahasa, dan tabiat yang bersumber dari ajaran Islam yakni Al-Qur’an dan As-

sunnah.

Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia berlangsung

sangat lama sekira 13 abad, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah Saw di

Madinah (622-632M),masa Khulafaur Rasyidin (632-661M), masa Daulah Bani

Umayyah (661-750M) dan masa Daulah Bani Abbasiyah (750-1258 M) sampai

tumbangnya Kekhilafahan Turki Utsmani pada tanggal 28 Rajab tahun 1342 H

atau bertepatan dengan tanggal 3 Maret 1924 M, dimana masa-masa kejayaan dan

puncak keemasannya banyak melahirkan banyak ilmuwan muslim berkaliber

internasional yang telah menorehkan karya-karya luar biasa dan bermanfaat bagi

Page 4: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

umat manusia yang terjadi selama kurang lebih 700 tahun, dimulai dari abad 6 M

sampai dengan abad 12 M. Pada masa tersebut, kendali peradaban dunia berada

pada tangan umat Islam.

Pada saat berjayanya peradaban Islam semangat pencarian ilmu sangat

kental dalam kehidupan sehari-hari. Semangat pencarian ilmu yang berkembang

menjadi tradisi intelektual secara historis dimulai dari pemahaman (tafaqquh)

terhadap al-Qur'an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang

kemudian dipahami, ditafsirkan dan dikembangkan oleh para sahabat, tabiin, tabi'

tabiin dan para ulama yang datang kemudian dengan merujuk pada Sunnah Nabi

Muhammad saw.

PEMBAHASAN

Periode Rasululloh SAW (610 – 632M)

Keberhasilan Rasulullah Muhammad SAW dalam membangun peradaban

Islam yang tiada taranya dalam sejarah dicapai dalam kurun waktu 23 tahun, 13

tahun langkah persiapan pada periode Makkah (Makiyyah) dan 10 tahun periode

Madinah (Madaniyah). Periode 23 tahun merupakan rentang waktu kurang dari

satu generasi, dimana Muhammad SAW telah berhasil memegang kendali

kekuasaan atas bangsa-bangsa yang lebih tua peradabannya saat itu khususnya

Romawi, Persia dan Mesir. Seorang ahli pikir Perancis bernama Dr. Gustave Le

Bone mengatakan:

“Dalam satu abad atau 3 keturunan, tidak ada bangsa-bangsa manusiadapat mengadakan perubahan yang berarti.Bangsa Perancis memerlukan30 keturunan atau 1000 tahun baru dapat mengadakan suatu masyarakatyang bercelup Perancis. Hal ini terdapat pada seluruh bangsa dan umat,tak terkecuali selain dari umat Islam, sebab Muhammad El-Rasul sudahdapat mengadakan suatu masyarakat baru dalam tempo satu keturunan(23 tahun) yang tidak dapat ditiru atau diperbuat oleh orang lain”.

Masa kerasulan Muhammad SAW pada akhir periode Madinah merupakan

puncak (kulminasi) peradaban Islam, karena disitulah sistem Islam disempurnakan

dan ditegakkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,

sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Maidah Ayat 3, yang artinya :“Pada

hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan

Page 5: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”. (QS.

Al-Maidah ayat 3).

Generasi masa itu juga merupakan generasi terbaik sebagaimana firman

Allah SWT dalam QS. Ali Imran ayat 110, yang artinya :“Kamu adalah umat

yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan

mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah”. (QS. Ali Imran ayat

110).

Periode Khulafaur Rasyidin (632-661 M)

Khalifah Ar-Rasyidin adalah empat orang khalifah(pemimpin) pertama

agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan

Nabi Muhammadsetelah Beliau wafat.Empat orang tersebut adalah para sahabat

dekat Muhammad yang tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam membela

ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan Muhammad.Keempat khalifah

tersebut dipilih bukan berdasarkan keturunannya, melainkan berdasarkan

konsensus bersama umat Islam.

1) Abu Bakar ash-Shiddiq (11-13 H/632-634 M).

Abu Bakar ash-Shidiq nama aslinya adalah Abdullah bin ‘Utsman bin

‘Aamir dari suku Taim bin Murrah bin Ka’ablahirtahun 573 M. Beliau adalah

orang pertama yang beriman kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dari

kalangan lelaki dewasa. Beliau adalah sahabat yang menemani hijrah

beliau.Beliau jugalah orang yang menggantikan Nabi untuk menjadi imam

shalat serta amir jama’ah haji, Beliau adalah khalifah pertama Islam setelah

wafatnya Muhammad SAW.Ia adalah salah seorang petinggi Mekkah dari suku

Quraisy. Setelah memeluk Islam namanya diganti oleh Muhammad menjadi

Abu Bakar.Ia digelari Ash- Shiddiq yang berarti yang terpercaya setelah ia

menjadi orang pertama yang mengakui peristiwa Isra' Mi'raj.Ia juga adalah

orang yang ditunjuk oleh Muhammmad untuk menemaninya hijrah ke Yatsrib.

Ia dicatat sebagai salah satu Sahabat Muhammad yang peling setia dan

terdepan melindungi para pemeluk Islam bahkan terhadap sukunya sendiri.

Page 6: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

Selama dua tahun masa kepemimpinan Abu Bakar, masyarakat Arab di

bawah Islam mengalami kemajuan pesat dalam bidang sosial, budaya dan

penegakan hukum. Selama masa kepemimpinannya pula, Abu bakar berhasil

memperluas daerah kekuasaan islam ke Persia, sebagian Jazirah Arab hingga

menaklukkan sebagian daerah kekaisaran Bizantium.

2) Umar bin Khattab(13 - 23 H / 634 - 644 M)

Umar bin Khattab adalah putra Naufal Al Quraisy dari suku Ady, lahir

tahun 586-590 M. Beliauadalah khalifah ke-2 dalam sejarah Islam dan diberi

gelar oleh Rosulullah SAW, yaitu “Al Faruq”, yang berarti dapat membedakan

yang hak dan batil. Pengangkatan Umar bin Khattab bukan berdasarkan

konsensus tetapi berdasarkan surat wasiat yang ditinggalkan oleh Abu Bakar.

Hal ini tidak menimbulkan pertentangan berarti di kalangan umat islam saat itu

karena umat Muslim sangat mengenal Umar sebagai orang yang paling dekat

dan paling setia membela ajaran Islam.

Di zaman Umar bin Khattab gelombang ekspansi (perluasan daerah

kekuasaan) pertama terjadi; ibu kota Syria, Damaskus, jatuh tahun 635 M dan

setahun kemudian, setelah tentara Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk,

seluruh daerah Syria jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Dengan memakai Syria

sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan 'Amr ibn 'Ash

dan ke Irak di bawah pimpinan Sa'ad ibn Abi Waqqash. Iskandariah

(Alexandria, sekarang Istanbul), ibu kota Mesir, ditaklukkan tahun 641 M.

Dengan demikian, Mesir jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Al-Qadisiyah,

sebuah kota dekat Hirah di Iraq, jatuh pada tahun 637 M. Dari sana serangan

dilanjutkan ke ibu kota Persia, al-Madain yang jatuh pada tahun itu juga. Pada

tahun 641 M, Moshul dapat dikuasai. Dengan demikian, pada masa

kepemimpinan Umar Radhiallahu ‘anhu, wilayah kekuasaan Islam sudah

meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia, dan

Mesir.

Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, Umar segera mengatur

administrasi negara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang

terutama di Persia. Administrasi pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah

Page 7: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

propinsi: Makkah, Madinah, Syria, Jazirah Basrah, Kufah, Palestina, dan

Mesir. Beberapa departemen yang dipandang perlu didirikan.Pada masanya

mulai diatur dan ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak

tanah.Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif

dengan lembaga eksekutif.Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, jawatan

kepolisian dibentuk.Demikian pula jawatan pekerjaan umum.Umar juga

mendirikan Bait al-Mal, menempa mata uang, dan membuat tahun hijiah.

3) Utsman bin Affan (23-35 H/644-656 M)

Utsman bi Affan adalah khalifah ke-3 dalam sejarah Islam.Beliau

merupakan sahabat yang mula-mula masuk Islam, hartawan dan dermawan

serta sangant bijaksana. Oleh karena itu beliau dipiliholeh Umar bin Khattab

dan dan enam sahabat lainnya sebagai formatur yaitu Abdurrahman bin Auf,

Saad bin Abi Waqash, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Utsman

bin Affan dan Ali bin Abi Thalibsebagai khalifah.

Di masa pemerintahan Utsman, beliau mendirikan gedung pengadilan,

armada Islam dan wilayah pemerintahan.Perluasan kekuasaannyamulai

Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia,

Transoxania, dan Tabaristan serta membukukan mushaf Al Qur’an yang

terkenal dengan Mushaf Utsmani.

4) Ali bin Abi Thalib (35 – 41 H / 656 – 660)

Beliau adalah orang pertama yang masuk Islam dari kalangan

remaja.Ali dikenal orang yang pemberani, pemurah, dermawan, rendah hati,

jujur, amanah, adil, disiplin, dan sebagainya. Dan beliau juga pernah

menanggung resiko besar ketikan menyelamatkan Nabi Muhammad SAW saat

perjalanan hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar As Siddiq.Setelah

sepeninggal Usman bin Affan, umat Islam berbondong-bondong menemui Ali

bin Abi Thalib, Namun Ali tidak bersedia karena Thalhah bin Ubaidillah dan

Zubir bin Awwam tidak ikut. Barulah setelah ada dukungan keduanya, beliau

mau menerima jabatan itu.

Selama masa pemerintahannya, ia menghadapi berbagai pergolakan.

Setelah menduduki jabatan khalifah, Ali menon-aktifkan para gubernur yang

Page 8: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

diangkat oleh Utsman bi Affan.Dia yakin bahwa pemberontakan-

pemberontakan terjadi karena keteledoran mereka. Dia juga menarik kembali

tanah yang dihadiahkan Utsmankepada penduduk dengan menyerahkan hasil

pendapatannya kepada negara, dan memakai kembali sistem distribusi pajak

tahunan di antara orang-orang Islam sebagaimana pernah diterapkan Khalifah

Umar bin Khattab.

Periode Daulah Bani Umayyah (661-750 M)

Bani Umayyah atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahanIslam

pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750

di Jazirah Arab dan sekitarnya (beribukota di Damaskus) ; serta dari 756 sampai

1031 di Kordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan Kordoba. Nama dinasti ini

dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama

Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala disebut juga

dengan Muawiyah I.

Masa Kedaulatan Umayyah berlangsung selama lebih kurang 90 tahun.

Beberapa orang Khalifah besar Bani Umayyah ini adalah Muawiyah bin Abi

Sufyan (661-680 M), Abdul Malik bin Marwan (685- 705 M), Al-Walid bin

Abdul Malik (705-715 M), Umar bin Abdul Aziz (717- 720 M) dan Hasyim bin

Abdul Malik (724- 743 M).

Awal berlangsungnya periode Daulah Bani Umayyah lebih memprioritaskan

pada perluasan wilayah kekuasaan.Ekspansi wilayah yang sempat terhenti pada

masa Khalifah Utsman bin Affan dan Khalifah Alibin Abi Tholib dilanjutkan

kembali oleh Daulah Bani Umayyah. Pada zaman Muawiyah bin Abi Sufyan,

Tunisia mulai ditaklukkan. Di sebelah Timur, Muawiyah dapat menguasai daerah

Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afganistan sampai ke Kabul. Angkatan

lautnya melakukan serangan-serangan ke ibu kota Bizantium, Konstantinopel.

Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh khalifah

Abdul Malik.Dia mengirim tentara menyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil

menundukkan Balkh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Samarkand.Tentaranya

Page 9: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

bahkan sampai ke India dan dapat menguasai Balukhistan, Sind dan daerah

Punjab sampai ke Maltan.

Ekspansi ke Barat secara besar-besaran dilanjutkan pada zaman Al-Walid

bin Abdul Malik. Masa pemerintahan Walid adalah masa ketenteraman,

kemakmuran dan ketertiban, dimana umat Islam merasa hidup bahagia. Pada masa

pemerintahannya yang berjalan kurang lebih sepuluh tahun, tercatat bahwa pada

tahun 711 M merupakan suatu ekspedisi militer dari Afrika Utara menuju wilayah

Barat Daya, benua Eropa. Setelah Al-Jazair dan Marokko dapat ditundukan, Tariq

bin Ziyad, panglima pasukan Islam, dengan pasukannya menyeberangi selat yang

memisahkan antara Marokko dengan benua Eropa, dan mendarat di suatu tempat

yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Tariq). Tentara Spanyol

dapat dikalahkan.Dengan demikian, Spanyol menjadi sasaran ekspansi

selanjutnya. Ibu kota Spanyol, Cordova, dengan cepatnya dapat dikuasai.

Menyusul setelah itu kota-kota lain seperti Sevi'e, Elvira dan Toledo yang

dijadikan ibu kota Spanyol yang baru setelah jatuhnya Cordova. Pasukan Islam

memperoleh kemenangan dengan mudah karena mendapat dukungan dari rakyat

setempat yang sejak lama menderita akibat kekejaman penguasa. Pada zaman

Umar bin Abdul Aziz, serangan dilakukan ke Prancis melalui pegunungan

Piranee. Serangan ini dipimpin oleh Aburrahman bin Abdullah Al-Ghafiqi. Ia

mulai dengan menyerang Bordeau, Poitiers. Dari sana ia mencoba menyerang

Tours. Namun, dalam peperangan yang terjadi di luar kota Tours, Al-Ghafiqi

terbunuh, dan tentaranya mundur kembali ke Spanyol. Disamping daerah-daerah

tersebut di atas, pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah juga jatuh ke tangan

Islam pada zaman Bani Umayyah.

Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di timur maupun

barat, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas.

Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah

Arabia, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang

disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek, dan Kirgis di Asia Tengah.

Disamping ekspansi kekuasaan Islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa

dalam pembangunan di berbagai bidang.Pada bidang pengembangan keilmuan,

Page 10: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

Daulat Umayyah mengawalinya dengan mengeluarkan sebuah kebijakan

startegis.Khalifah Abdul Malik bin Marwan (685-705M) merupakan Khalifah

pertama yang berhasil melakukan berbagi pembenahan administrasi pemerintahan

dimana beliau memerintahkan penggunaan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi

administrasi pemerintahan dan kenegaraan di seluruh wilayah Islam yang

membentang dari Pegunungan Thian Shan di sebelah Timur sampai Pegunungan

Pyrenees di sebelah Barat termasuk dalam berbagai administrasi kenegaraan

lainnya.Pada perkembangan selanjutnya Bahasa Arab menjadi bahasa umum

sebagai bahasa pengantar dunia (lingua franca), juga menjadi bahasa diplomatik

antar Bangsa diantara Barat dan Timur bahkan berkembang menjadi bahasa

ilmiah sampai kepada zaman renaissance, hingga Roger Bacon (1214-1294 M)

dari Oxford ahli pikir Inggeris terbesar itu, menurut Ecyclopedia Britanica, 1951,

volume II, halaman 191-197, mendorong sedemikian rupa untuk mempelajari

Bahasa Arab guna memperoleh pengetahuan yang sangat murni, yang menyatakan

bahwa: “Roger Bacon, placing Averroes beside Aristole and Avicenna, recomends

the study of Arabic as the only way of getting the knowledge which bad versions

obscured”, yakni “menganjurkan mempelajari Bahasa Arab sebagai jalan satu-

satunya bagi memperoleh ilmu yang telah dikaburkan oleh versi-versi yang jelek”

sebelumnya.

Kemajuan tradisi intelektual dan ilmu pengetahuan pada zaman Daulah Bani

Umayyah di Andalusia dirasakan oleh masyarakat Eropa. Oliver Leaman

menggambarkan kondisi kehidupan intelektual di sana sebagai berikut:

“….pada masa peradaban agung [wujud] di Andalus, siapapun di Eropayang ingin mengetahui sesuatu yang ilmiyah ia harus pergi ke Andalus.Di waktu itu banyak sekali problem dalam literatur Latin yang masihbelum terselesaikan, dan jika seseorang pergi ke Andalus makasekembalinya dari sana ia tiba-tiba mampu menyelesaikan masalah-masalah itu. Jadi Islam di Spanyol mempunyai reputasi selama ratusantahun dan menduduki puncak tertinggi dalam pengetahuan filsafat,sains, tehnik dan matematika.Ia mirip seperti posisi Amerika saat ini,dimana beberapa universitas penting berada”.

Pada bidang lainnya, pembangunan yang dilakukan Muawiyah bin Abi

Sufyan diantaranya mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan

Page 11: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

menyediakan kuda yang lengkap dengan peralatannya di sepanjang jalan. Dia juga

berusaha menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang.Pada

masanya, jabatan khusus seorang Hakim (qadhi) mulai berkembang menjadi

profesi tersendiri.Qadhi adalah seorang spesialis dibidangnya.Khalifah Abdul

Malik mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah

yang dikuasai Islam.Untuk itu, dia mencetak uang tersendiri pada tahun 659 M

dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab. Keberhasilan Khalifah Abdul Malik

diikuti oleh puteranya Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M) sebagai seorang

yang berkemauan keras dan berkemampuan melaksanakan pembangunan. Dia

membangun panti-panti untuk orang cacat.Semua personel yang terlibat dalam

kegiatan yang humanis ini digaji oleh negara secara tetap.Dia juga membangun

jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya,

pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan dan masjid-masjid yang megah.

Pada lapangan perdagangan yakni pada saat peradaban Islam telah

menguasai dunia perdagangan sejak permulaan Daulat Umayyah (661-750M),

dimana pesisir lautan Hindia sampai ke Lembah Sind, sehingga terjalin kesatuan

wilayah yang luas dari Timur sampai Barat yang berimplikasi terhadap lancarnya

lalu-lintas dagang di dataran antara Tiongkok dengan dunia belahan Barat

pegunungan Thian Shan melalui Jalan Sutera (Silk Road) yang terkenal itu, yang

kemudian terbuka pula jalur perdagangan melalui Teluk Parsi, Teluk Aden yang

menghubungkannya dengan kota-kota dagang di sepanjang pesisir Benua Eropa,

menyebabkan “kebutuhan Eropa pada saat itu amat tergantung pada kegiatan

dagang di dalam wilayah Islam”.

Di zaman Umar Ibn Ab Al-Aziz(717M-720M), masa pemerintahannya

diwarnai dengan banyak Reformasi dan perbaikan. Dia banyak menghidupkan dan

memperbaiki tanah-tanah yang tidak produktif, menggali sumur-sumur baru dan

membangun masjid-masjid. Dia mendistribusikan sedekah dan zakat dengan cara

yang benar hingga kemiskinan tidak ada lagi dizamannya. Dimasa

pemerintahannya tidak ada lagi orang yang berhak menerima zakat ataupun

sedekah. Berkat ketaqwaan dan kesalehannya, dia dianggap sebagai salah seorang

Khulafaur Rasyidin. Penaklukan dimasa pemerintahannya pasukan islam

Page 12: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

melakukan penyerangan ke Prancis dengan melewati pegunungan Baranese

mereka sampai ke wilayah Septomania dan Profanes, lalu melakukan

pengepungan Toulan sebuah wilayah di Prancis. Namun kaum muslimin tidak

berhasil mencapai kemenangan yang berarti di Prancis. sangat sedikit terjadi

perang dimasa pemerintahan Umar. Dakwah islam marak dengan menggunakan

nasehat yang penuh hikmah sehingga banyak orang masuk islam.

Salah satu kemajuan yang paling menonjol pada masa pemerintahan dinasti

Bani Umayyah adalah kemajuan dalam system militer. Selama peperangan

melawan kakuatan musuh, pasukan arab banyak mengambil pelajaran dari cara-

cara teknik bertempur kemudian mereka memadukannya dengan system dan

teknik pertahanan yang selama itu mereka miliki, dengan perpaduan system

pertahanan ini akhirnya kekuatan pertahanan dan militer Dinasti Bani Umayyah

mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat baik dengan kemajuan-

kemajuan dalam system ini akhirnya para penguasa dinasti Bani Umayyah mampu

melebarkan sayap kekuasaannya hingga ke Eropa.Secara garis besar formasi

kekuatan tentara Bani Umayyah terdiri dari pasukan berkuda, pasukan pejalan

kaki dan angkatan laut.

Periode Daulah Bani Abbasiyah (132 – 656 H/750 - 1258 M)

Sebagai sebuah dinasti, kekhalifahan Bani Abbasiyah yang berkuasa lebih

dari lima abad, telah banyak memberikan sumbangan positif bagi pengembangan

ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Dari sekitar 37 orang khalifah yang

pernah berkuasa, terdapat beberapa orang khalifah yang benar-benar memliki

kepedulian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, serta

berbagai bidang lainnya, seperti bidang-bidang sosial dan budaya.

Diantara kemjuan dalam bidang sosila budaya adalah terjadinya proses

akulturasi dan asimilasi masyarakat. Keadaan sosial masyarakat yang majemuk itu

membawa dampak positif dalam perkembangan dan kemajuan peradaban Islam

pada masa ini.Karna dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mereka

miliki, dapat dipergunakan untuk memajukan bidang-bidang sosial budaya

lainnya yang kemudian menjadi lambang bagi kemajuan bidang sosial budaya dan

Page 13: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

ilmu pengetahuan lainnya. Diantara kemajuan ilmu pengetahuan sosial budaya

yang ada pada masa Khalifah Dinasi Abbasiyah adalah seni bangunan dan

arsitektur, baik untuk bangunan istana, masjid, bangunan kota dan lain

sebagainya. Seni asitektur yang dipakai dalam pembanguanan istana dan kota-

kota, seperti pada istana Qashrul dzahabi, dan Qashrul Khuldi, sementara banguan

kota seperti pembangunan kota Baghdad, Samarra dan lain-lainnya.

Kemajuan juga terjadi pada bidang sastra bahasa dan seni musik. Pada mas

inilah lahir seorang sastrawan dan budayawan terkenal, seperti Abu Nawas, Abu

Athahiyah, Al Mutanabby, Abdullah bin Muqaffa dan lain-lainnya. Karya buah

pikiran mereka masih dapat dibaca hingga kini, seperti kitab Kalilah wa Dimna.

Sementara tokoh terkenan dalam bidang musik yang kini karyanya juga masih

dipakai adalah Yunus bin Sulaiman, Khalil bin Ahmad, pencipta teori musik

Islam, Al farabi dan lain-lainnya.

Selain bidang-bidang tersebut diatas, terjadi juga kemajuan dalam bidang

pendidikan.Pada masa-maa awal pemerinath Dinasti Abbasiyah, telah banyak

diushakan oleh para khalifah untuk mengembangakan dan memajukan

pendidikan.Karna itu mereka kemudian mendirikan lembaga-lembaga pendidikan,

mulai dari tingkat dasar hingga tingakat tinggi.

Masa Kedaulatan Abbasiyah berlangsung selama 508 tahun, sebuah rentang

sejarah yang cukup lama dalam sebuah peradaban. Berdasarkan perubahan pola

pemerintahan dan politik, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan

Bani Abbasiyah menjadi lima periode:

a) Periode Pertama (132 H/750 M-232 H/847 M), disebut periode pengaruh

Persia pertama;

b) Periode Kedua (232 H/847 M-334 H/945 M), disebut pereode pengaruh Turki

pertama;

c) Periode Ketiga (334 H/945 M-447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti

Buwaih dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa

pengaruh Persia kedua;

Page 14: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

d) Periode Keempat (447 H/1055 M-590 H/l194 M), masa kekuasaan dinasti

Bani Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga

dengan masa pengaruh Turki kedua;

e) Periode Kelima (590 H/1194 M-656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari

pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota

Baghdad.

Tidak seperti pada periode Umayyah, Periode pertama Daulah Bani

Abbasiyah lebih memprioritaskan pada penekanan pembinaan peradaban dan

kebudayaan Islam daripada perluasan wilayah.Fakta sejarah mencatat bahwa masa

Kedaulatan Abbasiyah merupakan pencapaian cemerlang di dunia Islam pada

bidang sains, teknologi dan filsafat.Pada saat itu dua pertiga bagian dunia dikuasai

oleh Kekhilafahan Islam.

Masa sepuluh Khalifah pertama dari Daulah Bani Abbasiyah merupakan

masa kejayaan (keemasan) peradaban Islam, dimana Baghdad mengalami

kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat.Secara politis, para khalifah betul-betul

merupakan tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik dan agama

sekaligus. Di sisi lain, kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi.

Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan

ilmu pengetahuan dalam Islam.Namun setelah periode ini berakhir, pemerintahan

Bani Abbas mulai menurun dalam bidang politik, meskipun filsafat dan ilmu

pengetahuan terus berkembang.

Pada masa sepuluh Khalifah pertama itu, puncak pencapaian kemajuan

peradaban Islam terjadi pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid (786-809

M).Harun Al-Rasyid adalah figur khalifah shaleh, ahli ibadah, senang

bershadaqah, sangat mencintai ilmu sekaligus mencintai para ‘ulama, senang

dikritik serta sangat merindukan nasihat terutama dari para ‘ulama.Pada masa

pemerintahannya dilakukan sebuah gerakan penerjemahan berbagai buku Yunani

dengan menggaji para penerjemah dari golongan Kristen dan penganut agama

lainnya yang ahli.Ia juga banyak mendirikan sekolah, yang salah satu karya

besarnya adalah pembangunan Baitul Hikmah, sebagai pusat penerjemahan yang

berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar. Perpustakaan

Page 15: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

pada masa itu lebih merupakan sebuah universitas, karena di samping terdapat

kitab-kitab, di sana orang juga dapat membaca, menulis dan berdiskusi.

Harun Al-Rasyid juga menggunakan kekayaan yang banyak untuk

dimanfaatkan bagi keperluan sosial.Rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan

farmasi didirikan.Pada masanya sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang

dokter.Disamping itu, pemandian-pemandian umum juga dibangun.Kesejahteraan,

sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta

kesusasteraan berada pada zaman keemasannya.Pada masa inilah negara Islam

menempatkan dirinya sebagai negara terkuat yang tak tertandingi.

Terjadinya perkembangan lembaga pendidikan pada masa Harun Al Rasyid

mencerminkan terjadinya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.Hal ini

sangat ditentukan oleh perkembangan bahasa Arab, baik sebagai bahasa

administrasi yang sudah berlaku sejak zaman Bani Umayyah, maupun sebagai

bahasa ilmu pengetahuan. Pada masa pemerintahan Abbasiyah pertama juga lahir

para imam mazhab hukum yang empat hidup Imam Abu Hanifah (700-767 M);

Imam Malik (713-795 M); Imam Syafi'i (767-820 M) dan Imam Ahmad bin

Hanbal (780-855 M).

Pencapaian kemajuan dunia Islam pada bidang ilmu pengetahuan tersebut

tidak terlepas dari adanya sikap terbuka dari pemerintahan Islam pada saat itu

terhadap berbagai budaya dari bangsa-bangsa sebelumnya seperti Yunani, Persia,

India dan yang lainnya. Gerakan penterjemahan yang dilakukan sejak Khalifah

Al-Mansur (745-775 M) hingga Harun Al-Rasyid berimplikasi terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan umum, terutama di bidang astronomi,

kedokteran, filsafat, kimia, farmasi, biologi, fisika dan sejarah.

Menurut Demitri Gutas proses penterjemahan di zaman Abbasiyah didorong

oleh motif sosial, politik dan intelektual. Ini berarti bahwa para pihak baik dari

unsur masyarakat, elit penguasa, pengusaha dan cendekiawan terlibat dalam

proses ini, sehingga dampaknya secara kultural sangat besar. Gerakan

penerjemahan pada zaman itu kemudian diikuti oleh suatu periode kreativitas

besar, karena generasi baru para ilmuwan dan ahli pikir muslim yang terpelajar itu

Page 16: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

kemudian membangun dengan ilmu pengetahuan yang diperolehnya untuk

mengkontribusikannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Menurut Marshall, proses pengislaman tradisi-tradisi itu telah berbuat lebih

jauh dari sekadar mengintegrasikan dan memperbaiki, hal itu telah menghasilkan

energi kreatif yang luar biasa. Menurutnya, periode kekhalifahan dalam sejarah

Islam merupakan periode pengembangan di bidang ilmu, pengetahuan dan

kebudayaan, dimana pada zaman itu telah melahirkan tokoh-tokoh besar di bidang

filsafat dan ilmu pengetahuan seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al-Farabi. Berbagai

pusat pendidikan tempat menuntut ilmu dengan perpustakaan-perpustakaan besar

bermunculan di Cordova, Palermo, Nisyapur, Kairo, Baghdad, Damaskus, dan

Bukhara, dimana pada saat yang sama telah mengungguli Eropa yang tenggelam

dalam kegelapan selama berabad-abad. Kehidupan kebudayaan dan politik baik

dari kalangan orang Islam maupun non-muslim pada zaman kekhilafahan

dilakukan dalam kerangka Islam dan bahasa Arab, walaupun terdapat perbedaan-

perbedaan agama dan suku yang plural.

Pada saat itu umat Islam telah berhasil melakukan sebuah akselerasi, jauh

meninggalkan peradaban yang ada pada saat itu. Hidupnya tradisi keilmuan,

tradisi intelektual melalui gerakan penerjamahan yang kemudian dilanjutkan

dengan gerakan penyelidikan yang didukung oleh kuatnya elaborasi dan spirit

pencarian, pengembangan ilmu pengetahuan yang berkembang secara pesat

tersebut, mengakibatkan terjadinya lompatan kemajuan di berbagai bidang

keilmuan yang telah melahirkan berbagai karya ilmiah yang luar biasa.

Menurut Oliver Leaman proses penterjemahan yang dilakukan ilmuwan

muslim tidak hanya menterjemahkan karya-karya Yunani secara ansich, tetapi

juga mengkaji teks-teks itu, memberi komentar, memodifikasi dan

mengasimilasikannya dengan ajaran Islam. Proses asimilasi tersebut menurut

Thomas Brown terjadi ketika peradaban Islam telah kokoh. Sains, filsafat dan

kedoketeran Yunani diadapsi sehingga masuk kedalam lingkungan pandangan

hidup Islam. Proses ini menggambarkan betapa tingginya tingkat kreativitas

ilmuwan muslim sehingga dari proses tersebut telah melahirkan pemikiran baru

Page 17: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

yang berbeda sama sekali dari pemikiran Yunani dan bahkan boleh jadi asing bagi

pemikiran Yunani.

Pada masa-masa permulaan perkembangan kekuasaan, Islam telah

memberikan kontribusi kepada dunia berupa tiga jenis alat penting yaitu paper

(kertas), compass (kompas) and gunpowder (mesiu). Penemuan alat cetak

(movable types) di Tiongkok pada penghujung abad ke-8 M dan penemuan alat

cetak serupa di Barat pada pertengahan abad 15 oleh Johann Gutenberg, menurut

buku Historians’ History of the World, akan tidak ada arti dan gunanya jika

Bangsa Arab tidak menemukan lebih dahulu cara-cara bagi pembuatan kertas.

Pencapaian prestasi yang gemilang sebagai implikasi dari gerakan

terjemahan yang dilakukan pada zaman Daulat Abbasiah sangat jelas terlihat pada

lahirnya para ilmuwan muslim yang mashur dan berkaliber internasional seperti :

Al-Biruni (fisika, kedokteran); Jabir bin Hayyan (Geber) pada ilmu kimia; Al-

Khawarizmi (Algorism) pada ilmu matematika; Al-Kindi (filsafat); Al-Farazi, Al-

Fargani, Al-Bitruji (astronomi); Abu Ali Al-Hasan bin Haythami pada bidang

teknik dan optik; Ibnu Sina (Avicenna) yang dikenal dengan Bapak Ilmu

Kedokteran Modern; Ibnu Rusyd (Averroes) pada bidang filsafat; Ibnu Khaldun

(sejarah, sosiologi). Mereka telah meletakkan dasar pada berbagai bidang ilmu

pengetahuan.

Beberapa ilmuwan muslim lainnya pada masa Daulah Bani Abbasiyah yang

karyanya diakui dunia diantaranya:

a) Al-Razi (guru Ibnu Sina), berkarya dibidang kimia dan kedokteran,

menghasilkan 224 judul buku, 140 buku tentang pengobatan, diterjemahkan ke

dalam Bahasa Latin. Bukunya yang paling masyhur adalah Al-Hawi Fi ‘Ilm At

Tadawi (30 jilid, berisi tentang jenis-jenis penyakit dan upaya

penyembuhannya). Buku-bukunya menjadi bahan rujukan serta panduan dokter

di seluruh Eropa hingga abad 17. Al-Razi adalah tokoh pertama yang

membedakan antara penyakit cacar dengan measles. Dia juga orang pertama

yang menyusun buku mengenai kedokteran anak. Sesudahnya, ilmu

kedokteraan berada di tangan Ibnu Sina;

Page 18: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

b) Al-Battani (Al-Batenius), seorang astronom. Hasil perhitungannya tentang

bumi mengelilingi pusat tata surya dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, 24

detik, mendekati akurat. Buku yang paling terkenal adalah Kitab Al Zij dalam

bahasa latin: De Scienta Stellerum u De Numeris Stellerumet Motibus,

dimanaterjemahan tertua dari karyanya masih ada di Vatikan;

c) Al Ya’qubi, seorang ahli geografi, sejarawan dan pengembara. Buku tertua

dalam sejarah ilmu geografi berjudul Al Buldan (891), yang diterbitkan

kembali oleh Belanda dengan judul Ibn Waddih qui dicitur al-Ya’qubi

historiae;

d) Al Buzjani (Abul Wafa). Ia mengembangkan beberapa teori penting di bidang

matematika (geometri dan trigonometri).

Sejarah telah membuktikan bahwa kontribusi Islam pada kemajuan ilmu

pengetahuan di dunia modern menjadi fakta sejarah yang tak terbantahkan.Bahkan

bermula dari dunia Islamlah ilmu pengetahuan mengalami transmisi (penyebaran,

penularan), diseminasi dan proliferasi (pengembangan) ke dunia Barat yang

sebelumnya diliputi oleh masa ‘the Dark Ages’ mendorong munculnya zaman

renaissance atau enlightenment (pencerahan) di Eropa.

Melalui dunia Islamlah mereka mendapat akses untuk mendalami dan

mengembangkan ilmu pengetahuan modern. Menurut George Barton, ketika dunia

Barat sudah cukup masak untuk merasakan perlunya ilmu pengetahuan yang lebih

dalam, perhatiannya pertama-tama tidak ditujukan kepada sumber-sumber

Yunani, melainkan kepada sumber-sumber Arab.Sebelum Islam datang, menurut

Gustav Le Bon, Eropa berada dalam kondisi kegelapan, tak satupun bidang ilmu

yang maju bahkan lebih percaya pada tahayul. Sebuah kisah menarik terjadi pada

zaman Daulat Abbasiah saat kepemimpinan Harun Al-Rasyid, tatkala beliau

mengirimkan jam sebagai hadiah pada Charlemagne seorang penguasa di Eropa.

Penunjuk waktu yang setiap jamnya berbunyi itu oleh pihak Uskup dan para

Rahib disangka bahwa di dalam jam itu ada jinnya sehingga mereka merasa

ketakutan, karena dianggap sebagai benda sihir. Pada masa itu dan masa-masa

berikutnya, baik di belahan Timur Kristen maupun di belahan Barat Kristen

masih mempergunakan jam pasir sebagai penentuan waktu.

Page 19: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

Bagaimana kondisi kegelapan Eropa pada zaman pertengahan (Abad 9 M)

bukan hanya pada aspek mental-dimana cenderung bersifat takhayul, demikian

pula halnya dalam aspek fisik material. Hal ini sebagaimana digambarkan oleh

William Drapper: “Pada zaman itu Ibu Kota pemerintahan Islam di Cordova

merupakan kota paling beradab di Eropa, 113.000 buah rumah, 21 kota satelit,

70 perpustakaan dan toko-toko buku, masjid-masjid dan istana yang banyak.

Cordova menjadi mashur di seluruh dunia, dimana jalan yang panjangnya

bermil-mil dan telah dikeraskan diterangi dengan lampu-lampu dari rumah-

rumah di tepinya.Sementara kondisi di London 7 abad sesudah itu (yakni abad 15

M), satu lampu umumpun tidak ada.Di Paris berabad-abad sesudah zaman

Cordova, orang yang melangkahi ambang pintunya pada saat hujan, melangkah

sampai mata kakinya ke dalam lumpur”.

Menurut Philip K. Hitti, jarak peradaban antara kaum muslimin di bawah

kepemimpinan Harun Al-Rasyid jauh melampaui peradaban yang ada pada orang-

orang Kristen pimpinan Charlemagne.Pertengahan abad 9 M peradaban Islam

telah meliputi seluruh Spanyol. Masuknya Islam ke Spanyol yaitu setelah Abdur

Rahman ad-Dakhil (756 M) berhasil membangun pemerintahan yang berpusat di

Andalusia.

Melalui Spanyol, Sicilia dan Perancis Selatan yang berada langsung di

bawah pemerintahan Islam, peradaban Islam memasuki Eropa. Bahasa Arab

menjadi bahasa internasional yang digunakan berbagai suku bangsa di berbagai

negeri di dunia. Baghdad di Timur dan Cordova di Barat, dua kota raksasa Islam

menerangi dunia dengan cahaya gilang-gemilang. Sekitar tahun 830 M, Alfonsi-

Raja Asturia telah mendatangkan dua sarjana Islam untuk mendidik ahli

warisnya.Sekolah Tinggi Kedokteran yang didirikan di Perancis (di Montpellier)

dibina oleh beberapa orang Mahaguru dari Andalusia.Keunggulan ilmiah kaum

muslimin tersebar jauh memasuki Eropa dan menarik kaum intelektual dan

bangsawan Barat ke negeri-negeri pusatnya. Diantara mereka terdapat Roger

Bacon (Inggeris); Gerbert d’Aurillac yang kemudian menjadi Paus Perancis

pertama dengan gelar Sylvester II, selama 3 tahun tinggal di Todelo mempelajari

ilmu matematika, astronomi, kimia dan ilmu lainnya dari para sarjana Islam.

Page 20: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

Tidaklah mengherankan, karena pada saat kekhilafahan Islam berkuasa saat

itu Spanyol menjadi pusat pembelajaran (centre of learning) bagi masyarakat

Eropa dengan adanya Universitas Cordova. Di Andalusia itulah mereka banyak

menimba ilmu, dan dari negeri tersebut muncul nama-nama ‘ulama besar seperti

Imam Asy-Syathibi pengarang kitab Al-Muwafaqat, sebuah kitab tentang Ushul

Fiqh yang sangat berpengaruh; Ibnu Hazm Al-Andalusi pengarang kitab Al-Fashl

fi al-Milal wa al-Ahwa’ wa an-Nihal, sebuah kitab tentang perbandingan sekte

dan agama-agama dunia, dimana bukti tersebut telah mengilhami penulis-penulis

Barat untuk melakukan hal yang sama.

Di Andalusia (Spanyol bagian Selatan), berbagai universitasnya pada saat

itu dipenuhi oleh banyak mahasiswa Katolik dari Perancis, Inggeris, Jerman dan

Italia. Pada masa itu, para pemuda Kristen dari berbagai negara di Eropa dikirim

berbondong-bondong ke sejumlah perguruan tinggi di Andalusia guna menimba

ilmu pengetahuan dan teknologi dari para ilmuwan muslim. Adalah Gerard dari

Cremona; Campanus dari Navarra; Aberald dari Bath; Albert dan Daniel dari

Morley yang telah menimba ilmu demikian banyak dari para ilmuwan muslim,

untuk kemudian pulang dan menggunakannya secara efektif bagi penelitian dan

pengembangan di masing-masing bangsanya. Dari sini kemudian sebuah revolusi

pemikiran dan kebudayaan telah pecah dan menyebarluas ke seluruh masyarakat

dan seluruh benua. Para pemuda Kristen yang sebelumnya telah banyak belajar

dari para ilmuwan muslim, telah berhasil melakukan sebuah transformasi nilai-

nilai yang unggul dari peradaban Islam yang kemudian diimplementasikan pada

peradaban mereka (Barat) yang selanjutnya berimplikasi terhadap kemajuan

diberbagai bidang ilmu pengetahuan.

Semaraknya pengembangan ilmu dan pengetahuan di dunia Islam

diindikasikan dengan banyaknya perpustakaan tersebar di kota-kota dan negeri-

negeri Islam yang jumlahnya sangat fantastis.Sejarah mencatat, perpustakaan di

Cordova pada abad 10 Masehi mempunyai 600.000 jilid buku.Perpustakaan Darul

Hikmah di Cairo mempunyai 2.000.000 jilid buku.Perpustakaan Al Hakim di

Andalusia mempunyai berbagai buku dalam 40 kamar yang setiap kamarnya

berisi 18.000 jilid buku.Perpustakaan Abudal Daulah di Shiros (Iran Selatan)

Page 21: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

buku-bukunya memenuhi 360 kamar. Sementara ratusan tahun sesudahnya (abad

15 M), menurut catatan Catholik Encyclopedia, perpustakaan Gereja Canterbury

yang merupakan perpustakaan dunia Barat yang paling kaya saat jumlah bukunya

tidak melebihi 1.800 jilid buku.

Sejarah juga mencatat bahwa Uskup Agung Raymond di Spanyol

mendirikan Badan Penterjemah di Todelo yang ditujukan guna menterjemahkan

sebagian besar karangan sarjana-sarjana Muslim tentang ilmu pasti, astronomi,

kimia, kedokteran, filsafat, dan lain-lain, dimana waktu yang dibutuhkan untuk

menterjemahkannya yaitu lebih dari satu setengah abad (1135-1284 M).

Dari pusat-pusat peradaban Islam yang meliputi Baghdad, Damaskus,

Cordova, Sevilla, Granada dan Istanbul, telah memancarkan sinar gemerlap yang

menerangi seluruh penjuru dunia terlebih Cordova, Sevilla, Granada yang

merupakan bagian dari kekuasaan Islam di Spanyol telah banyak memberikan

kontribusi besar terhadap tumbuh dan berkembangnya peradaban modern di dunia

Barat.

Masa-masa Kemunduran

1. Kemunduran Bani Umayyah.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah

dan membawanya kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain adalah:

a) Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru

(bid’ah) bagi tradisi Islam yang lebih menekankan aspek senioritas.

Pengaturannya tidak jelas.Ketidak jelasan sistem pergantian khalifah ini

menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat di kalangan anggota

keluarga istana.

b) Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan

dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali bin Abi Tholib. Sisa-

sisa Syi'ah (para pengikut Abdullah bin Saba’al-Yahudi) dan Khawarij

terus menjadi gerakan oposisi, baik secara terbuka seperti di masa awal dan

akhir maupun secara tersembunyi seperti di masa pertengahan kekuasaan

Page 22: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

Bani Umayyah. Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak

menyedot kekuatan pemerintah.

c) Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan etnis antara suku Arabia

Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak

zaman sebelum Islam, makin meruncing. Perselisihan ini mengakibatkan

para penguasa Bani Umayyah mendapat kesulitan untuk menggalang

persatuan dan kesatuan. Disamping itu, sebagian besar golongan mawali

(non Arab), terutama di Irak dan wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak

puas karena status mawali itu menggambarkan suatu inferioritas, ditambah

dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani

Umayyah.

d) Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap

hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak

sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi

kekuasaan. Disamping itu, para Ulama banyak yang kecewa karena

perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.

e) Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah

munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn Abd

al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyimdan

kaummawali yang merasa dikelas duakan oleh pemerintahan Bani

Umayyah.

2. Kemunduran Bani Abbasiyah

Setelah berkuasa lebih kurang lima abad ( 750-1258 M ), akhirnya

Dinasti Abbasiyah mengalami masa-masa suram. Masa suram ini terjadi ketika

para pengusaha setelah Al-Makmun, Al-Mu’tashim dan Al-Mutawakkil, tidak

lagi memiliki kekuatan yang besar, sebab para khalifah sesudahnya lebih

merupakan boneka para amir dan para wajir dinasti Buwaihiyah dan

Salajikah.Para khalifah Abbasiyah pada periode terakhir lebih mementingkan

kepentingan peribadi, ketimbang kepentingan masyarakat umum.Mereka saling

melalaikan tugas-tugas sebagai pemimpin dan kepala negara, bahkan banyak di

Page 23: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

antara mereka yang lebih memilih hidup bermewah-mewahan.Pada akhirnya

mereka kehilangan semangat juang untuk menegakkan kekuasaan.

Kenyataan ini dipengaruhui dengan situasi politik umat Islam ketika

itu.Konflik antra etnis dan suku bangsa sering terjadi, terutama perseteruan

antara bangsa Arab dan bangsa Persia dengan bangsa Turki. Perseteruan ini

terjadi ketika bangsa Turki semakin memiliki posisi strategis dipemerintahan

dan menggeser posisi bangsa Arab dan Persia, yang merupakan dua suku

bangsa yang memiliki peran penting didalam proses berdirinya pemerintahan

Dinasti Abbasiyah. Pada masa pemerintahan khalifah al-Mutawakkil, pengaruh

bangsa Turki semakin kuat, sehingga bangsa Arab dan Persia merasa

cemburu.Sikap anti Turki ini pada akhirnya menimbulkan gerakan

pemberontakan di setiap daerah, yang kemudian masing-masing mendirikan

kekuasaan-kekuasaan lokal.

Diantara kekuatan lokal yang sangat berpengaruh dalam proses

melemahnya kekuasaan Dinasti Abbasiyah adalah dikarenakan luasnya

wilayah kekuasaan sehingga tidak dapat melakukan kontrol pemerintah dengan

baik ke seluruh wilayahnya, sehingga peluang ini dimanfaatkan oleh penguasa

daerah yang jauh dari pemerintah pusat untuk melepaskan diri menjadi

kerajaan-kerajaan kecil. Diantara kerajaan-kerajaan kecil yang dapat

melepaskan diri adalah Dinasti Buwaihiyah ( 945-1055 M ), Dinasti Salajiqah (

1037-1157 M ). Dinasyi Bani Fathimiyah yang didirikan di Tunisia pada tahun

297-323 H / 909-934 M oleh Al Mahdi.Dinasti ini berkuasa cukup lama,

hingga akhirnya dihancurkan oleh Salahuddin al- Ayyubi. Dinasti Idrisiyah

yang didirikan oleh Idris bin Abdullah ( 172-311 H/ 788-932 M ), Dinasti

Aghlabiyah didirikan oleh Ibrahim bin Aghlab ( 184-296 H/ 800-909 M ),

Dinasti Thuluniyah, didirikan oleh Ahmad bin Thulun ( 254-292 H/868-905 M

).Dinasti Ikhsyidiyah, didirikan oleh Muhammad bin Tughj ( 323-358 H/ 935-

969 M ), Dinasti Hamdaniyah, didirikan oleh Hamdan bin Hamdan ( 293-394

H/ 905-1004 M ), Dinasti Thahriyah, didirikan oleh Thahir bin Husein ( 205-

259 H/ 821-873 M ), Dinasti Samaniyah, didirikan oleh Saman Khuda ( 261-9-

389 H/ 874-999 M ).

Page 24: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

Kemunculan kerajaan-kerajaan ini, sedikit banyak memperlemah

kekuasaan dan wibawa kerajaan Bani Abbas.Sebab paling tidak pemasukan

dan pengaruh para khalifah Bani Abbas berkurang. Lama kelamaan, akan

membawa kelemahan, kemunduran dan kemudian kehancuran Dinasti Bani

Abbasiyah.

Persoalan lain yang juga memperlemah kekuasaan Bani Abbasiyah

adalh konflik internal dikalangan Bani Abbasiyah. Konflik ini dimanfaatkan

oleh para pendatang baru, seperti bangsa Turki yang kemudian menguasai

sistem pemerintahan Dinastu Abbasiyah.Bahkan bangsa Turki mendirikan

kekuasaan di wilayah pemerintahan Bani Abbasiyah dan menguasi

Baghdad.Ketika para kalifah semakin lemah, baik secara militer atau ekonomi,

para tentara bayaran mendominasi kekuatan, sehingga mereka menciptakan

ketergantunan khalifah kepada tentara bayaran.Ketergantungan ini merupakan

salah satu faktor penyebab melemahnya kekuasaan Dinasti Abbasiyah.

Pada saat semua mengalami kelemahan, kekuatan baru datang dan

berusaha menghancurkan Dinasti Abbasiyah, yaitu kekuatan bangsa Mongol.

Dibawah pimpinan hulaghu Khan, kota Baghdad sebagai pusat pemerintahan

Dinasti Abbasiyah diluluh lantakan pada tahun 1258 m. Serangan bangsa

Mongol ini manandai akhir dari masa kekuasaan dinasti Abbasiyah.

Menurut Murodi, di antara sebab-sebab kemunduran dan kehancuran

dinasti Abbasiyah adalah:

a) Melebihkan bangsa asing daripada bangsa Arab.

b) Kebijakan ganda Harun Ar-Rasyid yang telah mewasiatkan tahta Khalifah

kepada dua anaknya (Al-Amin dan Al-Makmun).

c) Pemberontakan yang dilakukan oleh para oposan seperti pemberontakan

orang-orang Arab, Syiah, Khawarij dan intern keluarga Abbasiyah.

d) Ketergantungan kepada tentara bayaran.

e) Timbulnya kerajaan-kerajaan kecil yang bebas dari kekuasaan

BaniAbbasiyah, seperti dinasti Idrisiyah di Maroko, dinasti Aghlabiyah,

dinastiThuluniyah, dinasti Ikhsyidi, dinasti Hamdaniyah, dan dinasti

Thahiriyah.

Page 25: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

f) Penyerangan bangsa Mongol (Tartar) yanng dipimpin oleh Hulaku

Khan pada 1258 M, khalifah dan keluarganya dibunuh serta ia

mengumumkan secarasepihak berakhirnya pemerintahan Bani Abbasiyah

di Baghdad.

PENUTUP

Kontribusi Islam terhadap lahirnya peradaban Islam berskala dunia terutama

dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi sangat besar, maka kemajuan yang

dicapai Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam.Dunia Barat

sekarang sejatinya berterima kasih kepada umat Islam. Akan tetapi pada

kenyataannya pihak Barat (non Muslim) telah sengaja menutup-nutupi peran besar

atas jasa para pejuang dan ilmuwan muslim tersebut yang pada akhirnya

terabaikan bahkan sampai terlupakan. Oleh karena itu, umat Islam perlu kembali

menggelorakan semangat keilmuan para ilmuwan muslim atas sumbangsihnya

yang amat besar bagi peradaban umat manusia di dunia dalam menyongsong

kembali kejayaan Islam dan umatnya.

Puncak pencapaian penguasaan sains dan teknologi pada zaman kejayaan

umat Islam masa lalu terkait erat dengan tegaknya sistem kekhilafahan, dimana

adanya sistem komando yang terintegrasi secara global yang peranan secara

politik sejalan dengan peranan agama. Para pemimpin terdahulu yang shaleh

selain sebagai seorang negarawan yang handal dan mumpuni, juga sebagai

seorang ‘ulama wara’ yang takut pada Rabb-nya, mencintai ilmu serta mencintai

rakyatnya.Pada aspek ini kita bisa melihat adanya integrasi tiga pilar utama dalam

pembentukan peradaban Islam yaitu agama, politik dan ilmu pengetahuan terpadu

dalam satu kendali sistem kekhilafahan dibawah pimpinan seorang khalifah.

Keberadaan sistem kekhilafahan terutama sejak zaman Daulah Bani

Umayyah dan Daulah Bani Abbasiyah walaupun bersifat khalifatul mulk

(kepemimpinan didasarkan pada keturunan/dinasti) yang adakalanya dipimpin

oleh orang shaleh dan sekali waktu dipimpin oleh orang zhalim, tetapi seburuk-

buruk kondisi pada masa kehilafahan, masih jauh lebih baik daripada masa setelah

tercerabutnya kehilafahan, karena pada masa kekhilafahan hukum Islam masih

Page 26: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

tegak dan ditaati oleh umat Islam, demikian juga adanya ketaatan terhadap

berbagai fatwa para ‘ulama.Oleh harenanya, segala hal yang baik dari para

pendahulu umat Islam seyogiannya menjadi cerminan teladan bagi kita, sementara

segala hal yang kurang baik, sejatinya dijadikan sebagai pelajaran yang sangat

berharga.

Awal meredupnya peradaban Islam yang terjadi sejak abad ke-8 hijriah

(abad 13 M) hingga abad ke-14 hijriah (abad 20 M) yang telah mengakibatkan

proses peralihan dari peradaban Islam ke keradaban Barat yang ditandai dengan

masa pencerahan di dunia Barat serta terjadinya penjajahan, penaklukan dan

aneksasi terhadap negeri-negeri muslim oleh armada perang dari negara-negara

Barat lebih disebabkan oleh melemahnya legitimasi politik dunia Islam karena

peran kekhilafahan cenderung bersifat simbol serta hanya sebatas seremonial saja

hingga tumbangnya sistem kekhilafahan di dunia Islam. Dari situlah kemudian

dimulainya hegemoni dunia Barat terhadap dunia Islam. Untuk melawan itu maka

umat Islam di dunia harus membangun dan memperkuat kembali legitimasi politik

dunia Islam dengan meneladani peran kekhilafahan yang positif.

Faktor utama kekalahan dan melemahnya peran umat Islam bukanlah

terletak pada kuatnya pihak musuh-musuh Islam, tetapi lebih disebabkan oleh

melemahnya kekuatan umat Islam yang diakibatkan oleh perbuatan kemaksiatan

yang dilakukan. Kemaksiatan terbesar terutama berupa sikap menyekutukan Allah

SWT (musyrik) dalam beribadah serta tidak memperdulikan lagi atas berbagai

aturan (syari’at) yang diperintahkan-Nya. Oleh karenanya kita harus membangun

kekuatan umat Islam dengan meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.

DAFTAR RUJUKAN

Abu Khalil, Syauqi. 2002. Harun Al Rasyid, Pemimpin dan Raja yang Mulia.Jakarta: Pustaka Azzam.

Al-Sharqawi, Effat. 1986. Filsafat Kebudayaan Islam. Bandung: PenerbitPustaka.

Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:Gramedia.

Page 27: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

Leaman, Oliver. 1985. An Introduction to Medieval Islamic Philosophy.Cambridge: University Press.

Muhammad Ash-Shalabi, Ali. 2004. Bangkit & Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah.Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya. Jilid I, cetakankelima. Jakarta: UI Press.

Sou’yb, Joesoef. 1979. Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin. Jakarta: BulanBintang.

Suyuthi, Imam. 2006. Tarikh Khulafa. Jakarta: Pustaka Al Kautsar.

Syalabi, A. 198. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jilid I. Jakarta: PustakaAlhusna.

Yatim, Badri. 2006. Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Zarkasyi, Hamid Fahmy. 2007. Membangun Peradaban Islam. MakalahWorkshop Pemikiran Ideologis, Forum Ukhuwwah Islamiyah, DaerahIstimewa Yogyakarta, 15 April.

Zallum, Abdul Qadim. 2001. Konspirasi Barat Meruntuhkan Khilafah Islamiyah,Telaah Politik Menjelang Runtuhnya Negara Islam. Bangil: Al-Izzah.

Ma'ruf Misbah dkk. Sejarah Peradaban Islam.

Murodi. 2003. Sejarah Kebudayaan Islam. Semarang: PT. Karya Toha Putra.

Page 28: SUMBANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TD2.5.-SUMBANGAN-UMAT... · Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia

Refisi:

1. Belum ada keterangan mengenai penulis (artinya penulis dosen mana? Atau

aktifis? Atau dari lembaga mana/apa?)

2. Isi abstract translate-nya kurang sempurna (banyak yang masih berupa bahasa

Indonesia), sebagai saran, bukankah Abstract pada artikel ini terlalu panjang.

3. Key Words-nya belum ada

4. Halaman 6 dan 10, (tepatnya yang telah kami tandai pakai tinta merah),

bukankah itu kutipan langsung? Tapi kok tidak ada on-notenya? Tapi kalau

memang yang dikehendaki sibagaimana tulisan apa adanya kami mengikuti

saja.