25
PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA (M. Muhlisin Mufa) Abstrak Very interesting talk about civilization (interestable), because it becomes part of human life is significant. Human history is full of many successive civilizations, depending on the rulers and world leaders. Those who are strong will determine the model of human civilization. Especially in this global era, almost a uniform model of civilization as barriers territorial, national, cultural, religious, and race are not able to shield himself from the effort to market a model of civilization is a trend in parties strong and powerful. So in turn, modes of cultural, religious, national, and race to fade and eventually destroyed, then replaced with a global model of paradaban. Development of Islamic civilization as guided by the spirit of divinity (tawhid). Growth of Islam since 14 centuries ago helped color the history of civilization dunia.Bahkan, the rapid development of the Islamic religion, both in the west and east, in the 8th century BC to 13 are able to master a variety of civilizations that existed before. Civilization in Islam, can be traced from the history of the life of the Prophet, the companions (four caliphs) and the history of the Islamic caliphate to the lives of Muslims today. Islam is the revealed to the Prophet Muhammad had brought the Arabs are backward and not previously known, and ignored by other nations, becoming a developed nation. Even at the beginning of Western progress rooted in Islamic civilization that went into Europe via Spain. The foundation "Islamic civilization" is "Islamic culture", while the cornerstone "cultural Islam" is religions. Decline of Islamic civilization developed depending on the extent to which the dynamics of Muslims themselves. Recorded in Islamic history, that one of the dynamics of Muslims were characterized by the presence of Islamic kingdoms such as the Umayyad dynasty and the Abbasids who had a high civilization, of which bring scientists and thinkers of the Muslim world and it became the torch of civilization mecca world. Islamic civilization as one of the greatest civilizations of the world's influence. In fact, until now, various types of Islamic civilization can still be witnessed in several countries of the former Islamic rule in advance, for example, Baghdad (Iraq), Andalusia (Spain), the Fatimids (Egypt), Ottoman (Turkish), Damascus, Kufa, Syria, and so on . Key words: Islam, modren civilization

PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA(M. Muhlisin Mufa)

Abstrak

Very interesting talk about civilization (interestable), because it becomespart of human life is significant. Human history is full of many successivecivilizations, depending on the rulers and world leaders. Those who arestrong will determine the model of human civilization. Especially in thisglobal era, almost a uniform model of civilization as barriers territorial,national, cultural, religious, and race are not able to shield himself fromthe effort to market a model of civilization is a trend in parties strong andpowerful. So in turn, modes of cultural, religious, national, and race tofade and eventually destroyed, then replaced with a global model ofparadaban.

Development of Islamic civilization as guided by the spirit of divinity(tawhid). Growth of Islam since 14 centuries ago helped color the historyof civilization dunia.Bahkan, the rapid development of the Islamicreligion, both in the west and east, in the 8th century BC to 13 are able tomaster a variety of civilizations that existed before.

Civilization in Islam, can be traced from the history of the life of theProphet, the companions (four caliphs) and the history of the Islamiccaliphate to the lives of Muslims today. Islam is the revealed to theProphet Muhammad had brought the Arabs are backward and notpreviously known, and ignored by other nations, becoming a developednation. Even at the beginning of Western progress rooted in Islamiccivilization that went into Europe via Spain. The foundation "Islamiccivilization" is "Islamic culture", while the cornerstone "cultural Islam" isreligions. Decline of Islamic civilization developed depending on theextent to which the dynamics of Muslims themselves. Recorded in Islamichistory, that one of the dynamics of Muslims were characterized by thepresence of Islamic kingdoms such as the Umayyad dynasty and theAbbasids who had a high civilization, of which bring scientists andthinkers of the Muslim world and it became the torch of civilizationmecca world.

Islamic civilization as one of the greatest civilizations of the world'sinfluence. In fact, until now, various types of Islamic civilization can stillbe witnessed in several countries of the former Islamic rule in advance, forexample, Baghdad (Iraq), Andalusia (Spain), the Fatimids (Egypt),Ottoman (Turkish), Damascus, Kufa, Syria, and so on .

Key words: Islam, modren civilization

Page 2: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

PENDAHULUAN

Istilah “peradaban Islam” merupakan terjemahan dari kata Arab, yaitu al-

Hadharah al-Islamiyyah. Istilah Arab ini sering juga diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia dengan “kebudayaan Islam”. Padahal, istilah kebudayaan dalam bahasa arab

adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia, sebagaimana juga di Arab dan Barat, masih banyak

orang yang mensinonimkan dua kata : “kebudayaan” (Arab/al-tsaqafah dan

culture/Inggris) dengan “peradaban” (civilization/Inggris dan al-hadharah/Arab) sebagai

istilah baku kebudayaan. Dalam perkembangan ilmu antropologi sekarang, kedua istilah

itu dibedakan.Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu

masyarakat.Sedangkan, manifestasi-manifestasi kemajuan tekhnis dan teknologis lebih

berkaitan dengan peradaban.Kalau kebudayaan lebih banyak di reflesikan dalam seni,

sastra, religi (agama) dan moral, maka peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi dan

teknologi.

Definisi kebudayaan (culture), misalnya dalam satu Kamus: (1). The totality of

socially transmitted behavior patterns, arts, beliefs, institutions, and all other products of

human work and thought…., maka kebudayaan memiliki makna yang hampir sama

dengan peradaban. Keduanya adalah hasil kerja manusia pada suatu zaman.Namun, dalam

pembicaraan secara umum, peradaban nuansanya lebih luas, lebih menyeluruh.Peradaban

lebih dekat dengan struktural (kekuasaan), bahkan melingkupinya.Sedang kebudayaan,

biasanya malah sering disebut sebagai antitesa dari kekuasaan (struktural), sehingga

sering muncul istilah ‘pendekatan struktural’ dan ‘pendekatan kultural’.Belum lagi dalam

keseharian, kebudayaan malah dipersempit lagi dengan aspek2 kesenian belaka.Bahkan

kedua aspek itu sering digabung menjadi seni-budaya.Karenanya berbeda dengan

kebudayaan yang bisa dibiarakan relatif terlepas dari kekuasaan, peradaban hampir selalu

terkait dengan kekuasaan.

Beberapa definisitentang peradaban, diantaranya : a. Peradapan adalah suatu

istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu istilah yang digunakan untuk

menyebutkan bagian-bagian atau unsur-unsur suatu kebudayaan yang dianggap harus

maju, dan indah.b. Peradaban adalah pertumbuhan melalui perkembangan pengetahuan

dan kecakapan sehingga orang memungkinkan memiliki tabiat “Beradab”.c. Peradaban

Page 3: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

adalah untuk menunjukkan keadaan beradab artinya memiliki tabiat dan pengendalian

diri. d. Peradaban adalah kemajuan lahir batin yang menyangkut sopan santun, budi

bahasa dan kebudayaan suatu bangsa.

Dari beberapa difinisi diatas dapat disimpulkan bahwa peradaban adalah segalah

tindakan atau tingkah laku seorang atau orang lain terhadap perkembangan sehingga ia

memiliki tabiat “ beradab” dan pengendalian diri terhadap dirinya sendiri untuk kemajuan

lahir dan batin mencangkup sikap sopan dan santun dan budi pekerti dan bahasa yang

baik.

Untuk Peradaban Islam lebih diartikan sebagai peradaban kaum muslimin, tetapi

jika atribut Islam terdapat pencapaian ini dititik bulatkan kepada Islam sebagaigama

yang dominan pada masa itu.Peradaban islam ialah tauhid yang memberikan identitas

yang mengikat semua bagian-bagian, sehingga menjadikan mereka suatu badan yang

integral.Peradaban Islam merupakan tabiat tingkah laku yang dibangun atas nilai-nilai

Islam dan dibawa oleh kewahyuan Islam sendiri yang mana kemudian di kembangkan

oleh masyarakat.Peradaban Islam adalah kemajuan yang menyangkut sopan santun, budi

bahasa, dan tabiat yang diorentasikan pada Al-Qur’an dan Hadits.

Definisi lainnya menyebutkan Peradaban islam yaitu peradaban yang bersumber

dan dibawa oleh kewahyuan Islam itu sendiri, dalam mengembangkan dan membedakan

masyarakat manusia dimana yang sebelumnya tidak pernah ada.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa peradaban Islam adalah

segala tingkah laku tabiat seseorang yang dibangun atas nilai-nilai Islami yang bersumber

dan dibawa oleh wahyu Islam itu sendiri yang kemudian dikembangkan oleh masyarakat

untuk kemajuan yang menyangkut sikap sopan, budi bahasa, dan tabiat yang bersumber

dari ajaran Islam yakni Al-Qur’an dan As-sunnah.

Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia berlangsung sangat

lama sekira 13 abad, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah Saw di Madinah (622-

632M),masa Khulafaur Rasyidin (632-661M), masa Daulah Bani Umayyah (661-750M)

dan masa Daulah Bani Abbasiyah (750-1258 M) sampai tumbangnya Kekhilafahan Turki

Utsmani pada tanggal 28 Rajab tahun 1342 H atau bertepatan dengan tanggal 3 Maret

1924 M, dimana masa-masa kejayaan dan puncak keemasannya banyak melahirkan

banyak ilmuwan muslim berkaliber internasional yang telah menorehkan karya-karya luar

biasa dan bermanfaat bagi umat manusia yang terjadi selama kurang lebih 700 tahun,

Page 4: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

dimulai dari abad 6 M sampai dengan abad 12 M. Pada masa tersebut, kendali peradaban

dunia berada pada tangan umat Islam.

Pada saat berjayanya peradaban Islam semangat pencarian ilmu sangat kental

dalam kehidupan sehari-hari. Semangat pencarian ilmu yang berkembang menjadi tradisi

intelektual secara historis dimulai dari pemahaman (tafaqquh) terhadap al-Qur'an yang

diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang kemudian dipahami, ditafsirkan dan

dikembangkan oleh para sahabat, tabiin, tabi' tabiin dan para ulama yang datang

kemudian dengan merujuk pada Sunnah Nabi Muhammad saw.

PERIODE RASULULLOH SAW (610 – 632M)

Keberhasilan Rasulullah Muhammad SAW dalam membangun peradaban Islam

yang tiada taranya dalam sejarah dicapai dalam kurun waktu 23 tahun, 13 tahun langkah

persiapan pada periode Makkah (Makiyyah) dan 10 tahun periode Madinah (Madaniyah).

Periode 23 tahun merupakan rentang waktu kurang dari satu generasi, dimana Muhammad

SAW telah berhasil memegang kendali kekuasaan atas bangsa-bangsa yang lebih tua

peradabannya saat itu khususnya Romawi, Persia dan Mesir.

Seorang ahli pikir Perancis bernama Dr. Gustave Le Bone mengatakan:

“Dalam satu abad atau 3 keturunan, tidak ada bangsa-bangsa manusia dapat

mengadakan perubahan yang berarti.Bangsa Perancis memerlukan 30 keturunan atau

1000 tahun baru dapat mengadakan suatu masyarakat yang bercelup Perancis. Hal ini

terdapat pada seluruh bangsa dan umat, tak terkecuali selain dari umat Islam, sebab

Muhammad El-Rasul sudah dapat mengadakan suatu masyarakat baru dalam tempo satu

keturunan (23 tahun) yang tidak dapat ditiru atau diperbuat oleh orang lain”.

Masa kerasulan Muhammad SAW pada akhir periode Madinah merupakan puncak

(kulminasi) peradaban Islam, karena disitulah sistem Islam disempurnakan dan

ditegakkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sebagaimana

firman Alloh dalam QS. Al-Maidah Ayat 3, yang artinya :“Pada hari ini telah

Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku,

dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”. (QS. Al-Maidah ayat 3).

Page 5: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

Generasi masa itu juga merupakan generasi terbaik sebagaimana firman Alloh SWT

dalam QS. Ali Imran ayat 110, yang artinya :“Kamu adalah umat yang terbaik yang

dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang

munkar, dan beriman kepada Alloh”. (QS. Ali Imran ayat 110).

PERIODE KHULAFAUR RASYIDIN (632-661 M)

Khalifah Ar-Rasyidin adalah empat orang khalifah(pemimpin) pertama agama Islam,

yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan Nabi Muhammadsetelah

Beliau wafat.Empat orang tersebut adalah para sahabat dekat Muhammad yang tercatat

paling dekat dan paling dikenal dalam membela ajaran yang dibawanya di saat masa

kerasulan Muhammad.Keempat khalifah tersebut dipilih bukan berdasarkan

keturunannya, melainkan berdasarkan konsensus bersama umat Islam.

1. Abu Bakar ash-Shiddiq(11-13 H/632-634 M).

Abu Bakar ash-Shidiq nama aslinya adalah Abdullah bin ‘Utsman bin

‘Aamir dari suku Taim bin Murrah bin Ka’ablahirtahun 573 M. Beliau adalah

orang pertama yang beriman kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dari

kalangan lelaki dewasa. Beliau adalah sahabat yang menemani hijrah

beliau.Beliau jugalah orang yang menggantikan Nabi untuk menjadi imam shalat

serta amir jama’ah haji, Beliau adalah khalifah pertama Islam setelah wafatnya

Muhammad SAW.Ia adalah salah seorang petinggi Mekkah dari suku Quraisy.

Setelah memeluk Islam namanya diganti oleh Muhammad menjadi Abu Bakar.Ia

digelari Ash- Shiddiq yang berarti yang terpercaya setelah ia menjadi orang

pertama yang mengakui peristiwa Isra' Mi'raj.Ia juga adalah orang yang ditunjuk

oleh Muhammmad untuk menemaninya hijrah ke Yatsrib. Ia dicatat sebagai salah

satu Sahabat Muhammad yang peling setia dan terdepan melindungi para pemeluk

Islam bahkan terhadap sukunya sendiri.

Selama dua tahun masa kepemimpinan Abu Bakar, masyarakat Arab di

bawah Islam mengalami kemajuan pesat dalam bidang sosial, budaya dan

penegakan hukum. Selama masa kepemimpinannya pula, Abu bakar berhasil

Page 6: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

memperluas daerah kekuasaan islam ke Persia, sebagian Jazirah Arab hingga

menaklukkan sebagian daerah kekaisaran Bizantium.

2. Umar bin Khattab(13 - 23 H / 634 - 644 M)

Umar bin Khattab adalah putra Naufal Al Quraisy dari suku Ady, lahir

tahun 586-590 M. Beliauadalah khalifah ke-2 dalam sejarah Islam dan diberi

gelar oleh Rosulullah SAW, yaitu “Al Faruq”, yang berarti dapat membedakan

yang hak dan batil. Pengangkatan Umar bin Khattab bukan berdasarkan konsensus

tetapi berdasarkan surat wasiat yang ditinggalkan oleh Abu Bakar. Hal ini tidak

menimbulkan pertentangan berarti di kalangan umat islam saat itu karena umat

Muslim sangat mengenal Umar sebagai orang yang paling dekat dan paling setia

membela ajaran Islam.

Di zaman Umar bin Khattab gelombang ekspansi (perluasan daerah

kekuasaan) pertama terjadi; ibu kota Syria, Damaskus, jatuh tahun 635 M dan

setahun kemudian, setelah tentara Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk,

seluruh daerah Syria jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Dengan memakai Syria

sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan 'Amr ibn 'Ash dan

ke Irak di bawah pimpinan Sa'ad ibn Abi Waqqash. Iskandariah (Alexandria,

sekarang Istanbul), ibu kota Mesir, ditaklukkan tahun 641 M. Dengan demikian,

Mesir jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Al-Qadisiyah, sebuah kota dekat Hirah di

Iraq, jatuh pada tahun 637 M. Dari sana serangan dilanjutkan ke ibu kota Persia,

al-Madain yang jatuh pada tahun itu juga. Pada tahun 641 M, Moshul dapat

dikuasai. Dengan demikian, pada masa kepemimpinan Umar Radhiallahu ‘anhu,

wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria, sebagian

besar wilayah Persia, dan Mesir.

Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, Umar segera mengatur

administrasi negara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang

terutama di Persia. Administrasi pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah

propinsi: Makkah, Madinah, Syria, Jazirah Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir.

Beberapa departemen yang dipandang perlu didirikan.Pada masanya mulai diatur

dan ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah.Pengadilan didirikan

dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan lembaga eksekutif.Untuk

menjaga keamanan dan ketertiban, jawatan kepolisian dibentuk.Demikian pula

Page 7: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

jawatan pekerjaan umum.Umar juga mendirikan Bait al-Mal, menempa mata uang,

dan membuat tahun hijiah.

3. Utsman bin Affan (23-35 H/644-656 M)

Utsman bi Affan adalah khalifah ke-3 dalam sejarah Islam.Beliau

merupakan sahabat yang mula-mula masuk Islam, hartawan dan dermawan serta

sangant bijaksana. Oleh karena itu beliau dipiliholeh Umar bin Khattab dan dan

enam sahabat lainnya sebagai formatur yaitu Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi

Waqash, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Utsman bin Affan dan Ali

bin Abi Thalibsebagai khalifah.

Di masa pemerintahan Utsman, beliau mendirikan gedung pengadilan,

armada Islam dan wilayah pemerintahan.Perluasan kekuasaannyamulai Armenia,

Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania, dan

Tabaristan serta membukukan mushaf Al Qur’an yang terkenal dengan Mushaf

Utsmani.

4. Ali bin Abi Thalib (35 – 41 H / 656 – 660)

Beliau adalah orang pertama yang masuk Islam dari kalangan remaja.Ali

dikenal orang yang pemberani, pemurah, dermawan, rendah hati, jujur, amanah,

adil, disiplin, dan sebagainya. Dan beliau juga pernah menanggung resiko besar

ketikan menyelamatkan Nabi Muhammad SAW saat perjalanan hijrah ke Madinah

bersama Abu Bakar As Siddiq.Setelah sepeninggal Usman bin Affan, umat Islam

berbondong-bondong menemui Ali bin Abi Thalib, Namun Ali tidak bersedia

karena Thalhah bin Ubaidillah dan Zubir bin Awwam tidak ikut. Barulah setelah

ada dukungan keduanya, beliau mau menerima jabatan itu.

Selama masa pemerintahannya, ia menghadapi berbagai pergolakan.

Setelah menduduki jabatan khalifah, Ali menon-aktifkan para gubernur yang

diangkat oleh Utsman bi Affan.Dia yakin bahwa pemberontakan-pemberontakan

terjadi karena keteledoran mereka. Dia juga menarik kembali tanah yang

dihadiahkan Utsmankepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatannya

kepada negara, dan memakai kembali sistem distribusi pajak tahunan di antara

orang-orang Islam sebagaimana pernah diterapkan Khalifah Umar bin Khattab.

Page 8: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

PERIODE DAULAH BANI UMAYYAH (661-750M)

Bani Umayyah atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahanIslam pertama

setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab

dan sekitarnya (beribukota di Damaskus) ; serta dari 756 sampai 1031 di Kordoba,

Spanyol sebagai Kekhalifahan Kordoba. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin

'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin

Abu Sufyan atau kadangkala disebut juga dengan Muawiyah I.

Masa Kedaulatan Umayyah berlangsung selama lebih kurang 90 tahun. Beberapa

orang Khalifah besar Bani Umayyah ini adalah Muawiyah bin Abi Sufyan (661-680 M),

Abdul Malik bin Marwan (685- 705 M), Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M), Umar

bin Abdul Aziz (717- 720 M) dan Hasyim bin Abdul Malik (724- 743 M).

Awal berlangsungnya periode Daulah Bani Umayyah lebih memprioritaskan pada

perluasan wilayah kekuasaan.Ekspansi wilayah yang sempat terhenti pada masa Khalifah

Utsman bin Affan dan Khalifah Alibin Abi Tholib dilanjutkan kembali oleh Daulah Bani

Umayyah. Pada zaman Muawiyah bin Abi Sufyan, Tunisia mulai ditaklukkan. Di sebelah

Timur, Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai ke sungai Oxus dan

Afganistan sampai ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan-serangan ke ibu kota

Bizantium, Konstantinopel. Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyah kemudian

dilanjutkan oleh khalifah Abdul Malik.Dia mengirim tentara menyeberangi sungai Oxus

dan dapat berhasil menundukkan Balkh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan

Samarkand.Tentaranya bahkan sampai ke India dan dapat menguasai Balukhistan, Sind

dan daerah Punjab sampai ke Maltan.

Ekspansi ke Barat secara besar-besaran dilanjutkan pada zaman Al-Walid bin

Abdul Malik. Masa pemerintahan Walid adalah masa ketenteraman, kemakmuran dan

ketertiban, dimana umat Islam merasa hidup bahagia. Pada masa pemerintahannya yang

berjalan kurang lebih sepuluh tahun, tercatat bahwa pada tahun 711 M merupakan suatu

ekspedisi militer dari Afrika Utara menuju wilayah Barat Daya, benua Eropa. Setelah Al-

Jazair dan Marokko dapat ditundukan, Tariq bin Ziyad, panglima pasukan Islam, dengan

pasukannya menyeberangi selat yang memisahkan antara Marokko dengan benua Eropa,

dan mendarat di suatu tempat yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Tariq).

Page 9: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

Tentara Spanyol dapat dikalahkan.Dengan demikian, Spanyol menjadi sasaran ekspansi

selanjutnya. Ibu kota Spanyol, Cordova, dengan cepatnya dapat dikuasai. Menyusul

setelah itu kota-kota lain seperti Sevi'e, Elvira dan Toledo yang dijadikan ibu kota

Spanyol yang baru setelah jatuhnya Cordova. Pasukan Islam memperoleh kemenangan

dengan mudah karena mendapat dukungan dari rakyat setempat yang sejak lama

menderita akibat kekejaman penguasa. Pada zaman Umar bin Abdul Aziz, serangan

dilakukan ke Prancis melalui pegunungan Piranee. Serangan ini dipimpin oleh

Aburrahman bin Abdullah Al-Ghafiqi. Ia mulai dengan menyerang Bordeau, Poitiers.

Dari sana ia mencoba menyerang Tours. Namun, dalam peperangan yang terjadi di luar

kota Tours, Al-Ghafiqi terbunuh, dan tentaranya mundur kembali ke Spanyol. Disamping

daerah-daerah tersebut di atas, pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah juga jatuh ke

tangan Islam pada zaman Bani Umayyah.

Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di timur maupun barat,

wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas. Daerah-daerah

itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arabia, Irak, sebagian Asia

Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek, dan

Kirgis di Asia Tengah.

Disamping ekspansi kekuasaan Islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam

pembangunan di berbagai bidang.Pada bidang pengembangan keilmuan, Daulat Umayyah

mengawalinya dengan mengeluarkan sebuah kebijakan startegis.Khalifah Abdul Malik

bin Marwan (685-705M) merupakan Khalifah pertama yang berhasil melakukan berbagi

pembenahan administrasi pemerintahan dimana beliau memerintahkan penggunaan

Bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan dan kenegaraan di seluruh

wilayah Islam yang membentang dari Pegunungan Thian Shan di sebelah Timur sampai

Pegunungan Pyrenees di sebelah Barat termasuk dalam berbagai administrasi kenegaraan

lainnya.Pada perkembangan selanjutnya Bahasa Arab menjadi bahasa umum sebagai

bahasa pengantar dunia (lingua franca), juga menjadi bahasa diplomatik antar Bangsa

diantara Barat dan Timur bahkan berkembang menjadi bahasa ilmiah sampai kepada

zaman renaissance, hingga Roger Bacon (1214-1294 M) dari Oxford ahli pikir Inggeris

terbesar itu, menurut Ecyclopedia Britanica, 1951, volume II, halaman 191-197,

mendorong sedemikian rupa untuk mempelajari Bahasa Arab guna memperoleh

pengetahuan yang sangat murni, yang menyatakan bahwa: “Roger Bacon, placing

Page 10: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

Averroes beside Aristole and Avicenna, recomends the study of Arabic as the only way of

getting the knowledge which bad versions obscured”, yakni “menganjurkan mempelajari

Bahasa Arab sebagai jalan satu-satunya bagi memperoleh ilmu yang telah dikaburkan

oleh versi-versi yang jelek” sebelumnya.

Kemajuan tradisi intelektual dan ilmu pengetahuan pada zaman Daulah Bani

Umayyah di Andalusia dirasakan oleh masyarakat Eropa. Oliver Leaman menggambarkan

kondisi kehidupan intelektual di sana sebagai berikut:

“….pada masa peradaban agung [wujud] di Andalus, siapapun di Eropa yang ingin

mengetahui sesuatu yang ilmiyah ia harus pergi ke Andalus. Di waktu itu banyak sekali

problem dalam literatur Latin yang masih belum terselesaikan, dan jika seseorang pergi

ke Andalus maka sekembalinya dari sana ia tiba-tiba mampu menyelesaikan masalah-

masalah itu. Jadi Islam di Spanyol mempunyai reputasi selama ratusan tahun dan

menduduki puncak tertinggi dalam pengetahuan filsafat, sains, tehnik dan matematika.Ia

mirip seperti posisi Amerika saat ini, dimana beberapa universitas penting berada”.

Pada bidang lainnya, pembangunan yang dilakukan Muawiyah bin Abi Sufyan

diantaranya mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda

yang lengkap dengan peralatannya di sepanjang jalan. Dia juga berusaha menertibkan

angkatan bersenjata dan mencetak mata uang.Pada masanya, jabatan khusus seorang

Hakim (qadhi) mulai berkembang menjadi profesi tersendiri.Qadhi adalah seorang

spesialis dibidangnya.Khalifah Abdul Malik mengubah mata uang Bizantium dan Persia

yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam.Untuk itu, dia mencetak uang

tersendiri pada tahun 659 M dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab. Keberhasilan

Khalifah Abdul Malik diikuti oleh puteranya Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M)

sebagai seorang yang berkemauan keras dan berkemampuan melaksanakan pembangunan.

Dia membangun panti-panti untuk orang cacat.Semua personel yang terlibat dalam

kegiatan yang humanis ini digaji oleh negara secara tetap.Dia juga membangun jalan-jalan

raya yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya, pabrik-pabrik, gedung-

gedung pemerintahan dan masjid-masjid yang megah.

Pada lapangan perdagangan yakni pada saat peradaban Islam telah menguasai

dunia perdagangan sejak permulaan Daulat Umayyah (661-750M), dimana pesisir lautan

Hindia sampai ke Lembah Sind, sehingga terjalin kesatuan wilayah yang luas dari Timur

Page 11: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

sampai Barat yang berimplikasi terhadap lancarnya lalu-lintas dagang di dataran antara

Tiongkok dengan dunia belahan Barat pegunungan Thian Shan melalui Jalan Sutera (Silk

Road) yang terkenal itu, yang kemudian terbuka pula jalur perdagangan melalui Teluk

Parsi, Teluk Aden yang menghubungkannya dengan kota-kota dagang di sepanjang

pesisir Benua Eropa, menyebabkan “kebutuhan Eropa pada saat itu amat tergantung pada

kegiatan dagang di dalam wilayah Islam”.

Di zaman Umar Ibn Ab Al-Aziz(717M-720M), masa pemerintahannya diwarnai

dengan banyak Reformasi dan perbaikan. Dia banyak menghidupkan dan memperbaiki

tanah-tanah yang tidak produktif, menggali sumur-sumur baru dan membangun masjid-

masjid. Dia mendistribusikan sedekah dan zakat dengan cara yang benar hingga

kemiskinan tidak ada lagi dizamannya. Dimasa pemerintahannya tidak ada lagi orang

yang berhak menerima zakat ataupun sedekah. Berkat ketaqwaan dan kesalehannya, dia

dianggap sebagai salah seorang Khulafaur Rasyidin. Penaklukan dimasa pemerintahannya

pasukan islam melakukan penyerangan ke Prancis dengan melewati pegunungan Baranese

mereka sampai ke wilayah Septomania dan Profanes, lalu melakukan pengepungan

Toulan sebuah wilayah di Prancis. Namun kaum muslimin tidak berhasil mencapai

kemenangan yang berarti di Prancis. sangat sedikit terjadi perang dimasa pemerintahan

Umar. Dakwah islam marak dengan menggunakan nasehat yang penuh hikmah sehingga

banyak orang masuk islam.

Salah satu kemajuan yang paling menonjol pada masa pemerintahan dinasti Bani

Umayyah adalah kemajuan dalam system militer. Selama peperangan melawan kakuatan

musuh, pasukan arab banyak mengambil pelajaran dari cara-cara teknik bertempur

kemudian mereka memadukannya dengan system dan teknik pertahanan yang selama itu

mereka miliki, dengan perpaduan system pertahanan ini akhirnya kekuatan pertahanan

dan militer Dinasti Bani Umayyah mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat

baik dengan kemajuan-kemajuan dalam system ini akhirnya para penguasa dinasti Bani

Umayyah mampu melebarkan sayap kekuasaannya hingga ke Eropa.Secara garis besar

formasi kekuatan tentara Bani Umayyah terdiri dari pasukan berkuda, pasukan pejalan

kaki dan angkatan laut.

PERIODE DAULAH BANI ABBASIYAH (132 – 656 H/750 - 1258 M)

Page 12: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

Sebagai sebuah dinasti, kekhalifahan Bani Abbasiyah yang berkuasa lebih dari

lima abad, telah banyak memberikan sumbangan positif bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dan peradaban Islam. Dari sekitar 37 orang khalifah yang pernah berkuasa,

terdapat beberapa orang khalifah yang benar-benar memliki kepedulian untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, serta berbagai bidang lainnya,

seperti bidang-bidang sosial dan budaya.

Diantara kemjuan dalam bidang sosila budaya adalah terjadinya proses akulturasi

dan asimilasi masyarakat. Keadaan sosial masyarakat yang majemuk itu membawa

dampak positif dalam perkembangan dan kemajuan peradaban Islam pada masa ini.Karna

dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki, dapat dipergunakan

untuk memajukan bidang-bidang sosial budaya lainnya yang kemudian menjadi lambang

bagi kemajuan bidang sosial budaya dan ilmu pengetahuan lainnya. Diantara kemajuan

ilmu pengetahuan sosial budaya yang ada pada masa Khalifah Dinasi Abbasiyah adalah

seni bangunan dan arsitektur, baik untuk bangunan istana, masjid, bangunan kota dan lain

sebagainya. Seni asitektur yang dipakai dalam pembanguanan istana dan kota-kota,

seperti pada istana Qashrul dzahabi, dan Qashrul Khuldi, sementara banguan kota seperti

pembangunan kota Baghdad, Samarra dan lain-lainnya.

Kemajuan juga terjadi pada bidang sastra bahasa dan seni musik. Pada mas inilah

lahir seorang sastrawan dan budayawan terkenal, seperti Abu Nawas, Abu Athahiyah, Al

Mutanabby, Abdullah bin Muqaffa dan lain-lainnya. Karya buah pikiran mereka masih

dapat dibaca hingga kini, seperti kitab Kalilah wa Dimna. Sementara tokoh terkenan

dalam bidang musik yang kini karyanya juga masih dipakai adalah Yunus bin Sulaiman,

Khalil bin Ahmad, pencipta teori musik Islam, Al farabi dan lain-lainnya.

Selain bidang-bidang tersebut diatas, terjadi juga kemajuan dalam bidang

pendidikan.Pada masa-maa awal pemerinath Dinasti Abbasiyah, telah banyak diushakan

oleh para khalifah untuk mengembangakan dan memajukan pendidikan.Karna itu mereka

kemudian mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga

tingakat tinggi.

Masa Kedaulatan Abbasiyah berlangsung selama 508 tahun, sebuah rentang

sejarah yang cukup lama dalam sebuah peradaban. Berdasarkan perubahan pola

Page 13: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

pemerintahan dan politik, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani

Abbasiyah menjadi lima periode:

1. Periode Pertama (132 H/750 M-232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persia

pertama;

2. Periode Kedua (232 H/847 M-334 H/945 M), disebut pereode pengaruh Turki

pertama;

3. Periode Ketiga (334 H/945 M-447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti Buwaih

dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh

Persia kedua;

4. Periode Keempat (447 H/1055 M-590 H/l194 M), masa kekuasaan dinasti Bani

Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga dengan

masa pengaruh Turki kedua;

5. Periode Kelima (590 H/1194 M-656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari

pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Baghdad.

Tidak seperti pada periode Umayyah, Periode pertama Daulah Bani Abbasiyah

lebih memprioritaskan pada penekanan pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam

daripada perluasan wilayah.Fakta sejarah mencatat bahwa masa Kedaulatan Abbasiyah

merupakan pencapaian cemerlang di dunia Islam pada bidang sains, teknologi dan

filsafat.Pada saat itu dua pertiga bagian dunia dikuasai oleh Kekhilafahan Islam.

Masa sepuluh Khalifah pertama dari Daulah Bani Abbasiyah merupakan masa

kejayaan (keemasan) peradaban Islam, dimana Baghdad mengalami kemajuan ilmu

pengetahuan yang pesat.Secara politis, para khalifah betul-betul merupakan tokoh yang

kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus. Di sisi lain,

kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan

landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam.Namun setelah

periode ini berakhir, pemerintahan Bani Abbas mulai menurun dalam bidang politik,

meskipun filsafat dan ilmu pengetahuan terus berkembang.

Pada masa sepuluh Khalifah pertama itu, puncak pencapaian kemajuan peradaban

Islam terjadi pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid (786-809 M).Harun Al-Rasyid

adalah figur khalifah shaleh, ahli ibadah, senang bershadaqah, sangat mencintai ilmu

sekaligus mencintai para ‘ulama, senang dikritik serta sangat merindukan nasihat terutama

Page 14: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

dari para ‘ulama.Pada masa pemerintahannya dilakukan sebuah gerakan penerjemahan

berbagai buku Yunani dengan menggaji para penerjemah dari golongan Kristen dan

penganut agama lainnya yang ahli.Ia juga banyak mendirikan sekolah, yang salah satu

karya besarnya adalah pembangunan Baitul Hikmah, sebagai pusat penerjemahan yang

berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar. Perpustakaan pada

masa itu lebih merupakan sebuah universitas, karena di samping terdapat kitab-kitab, di

sana orang juga dapat membaca, menulis dan berdiskusi.

Harun Al-Rasyid juga menggunakan kekayaan yang banyak untuk dimanfaatkan

bagi keperluan sosial.Rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi

didirikan.Pada masanya sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter.Disamping

itu, pemandian-pemandian umum juga dibangun.Kesejahteraan, sosial, kesehatan,

pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada zaman

keemasannya.Pada masa inilah negara Islam menempatkan dirinya sebagai negara terkuat

yang tak tertandingi.

Terjadinya perkembangan lembaga pendidikan pada masa Harun Al Rasyid

mencerminkan terjadinya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.Hal ini sangat

ditentukan oleh perkembangan bahasa Arab, baik sebagai bahasa administrasi yang sudah

berlaku sejak zaman Bani Umayyah, maupun sebagai bahasa ilmu pengetahuan. Pada

masa pemerintahan Abbasiyah pertama juga lahir para imam mazhab hukum yang empat

hidup Imam Abu Hanifah (700-767 M); Imam Malik (713-795 M); Imam Syafi'i (767-820

M) dan Imam Ahmad bin Hanbal (780-855 M).

Pencapaian kemajuan dunia Islam pada bidang ilmu pengetahuan tersebut tidak

terlepas dari adanya sikap terbuka dari pemerintahan Islam pada saat itu terhadap berbagai

budaya dari bangsa-bangsa sebelumnya seperti Yunani, Persia, India dan yang lainnya.

Gerakan penterjemahan yang dilakukan sejak Khalifah Al-Mansur (745-775 M) hingga

Harun Al-Rasyid berimplikasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan umum, terutama

di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, farmasi, biologi, fisika dan sejarah.

Menurut Demitri Gutas proses penterjemahan di zaman Abbasiyah didorong oleh

motif sosial, politik dan intelektual. Ini berarti bahwa para pihak baik dari unsur

masyarakat, elit penguasa, pengusaha dan cendekiawan terlibat dalam proses ini, sehingga

dampaknya secara kultural sangat besar. Gerakan penerjemahan pada zaman itu kemudian

Page 15: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

diikuti oleh suatu periode kreativitas besar, karena generasi baru para ilmuwan dan ahli

pikir muslim yang terpelajar itu kemudian membangun dengan ilmu pengetahuan yang

diperolehnya untuk mengkontribusikannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Menurut Marshall, proses pengislaman tradisi-tradisi itu telah berbuat lebih jauh

dari sekadar mengintegrasikan dan memperbaiki, hal itu telah menghasilkan energi kreatif

yang luar biasa. Menurutnya, periode kekhalifahan dalam sejarah Islam merupakan

periode pengembangan di bidang ilmu, pengetahuan dan kebudayaan, dimana pada zaman

itu telah melahirkan tokoh-tokoh besar di bidang filsafat dan ilmu pengetahuan seperti

Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al-Farabi. Berbagai pusat pendidikan tempat menuntut ilmu

dengan perpustakaan-perpustakaan besar bermunculan di Cordova, Palermo, Nisyapur,

Kairo, Baghdad, Damaskus, dan Bukhara, dimana pada saat yang sama telah mengungguli

Eropa yang tenggelam dalam kegelapan selama berabad-abad. Kehidupan kebudayaan

dan politik baik dari kalangan orang Islam maupun non-muslim pada zaman kekhilafahan

dilakukan dalam kerangka Islam dan bahasa Arab, walaupun terdapat perbedaan-

perbedaan agama dan suku yang plural.

Pada saat itu umat Islam telah berhasil melakukan sebuah akselerasi, jauh

meninggalkan peradaban yang ada pada saat itu. Hidupnya tradisi keilmuan, tradisi

intelektual melalui gerakan penerjamahan yang kemudian dilanjutkan dengan gerakan

penyelidikan yang didukung oleh kuatnya elaborasi dan spirit pencarian, pengembangan

ilmu pengetahuan yang berkembang secara pesat tersebut, mengakibatkan terjadinya

lompatan kemajuan di berbagai bidang keilmuan yang telah melahirkan berbagai karya

ilmiah yang luar biasa.

Menurut Oliver Leaman proses penterjemahan yang dilakukan ilmuwan muslim

tidak hanya menterjemahkan karya-karya Yunani secara ansich, tetapi juga mengkaji teks-

teks itu, memberi komentar, memodifikasi dan mengasimilasikannya dengan ajaran Islam.

Proses asimilasi tersebut menurut Thomas Brown terjadi ketika peradaban Islam telah

kokoh. Sains, filsafat dan kedoketeran Yunani diadapsi sehingga masuk kedalam

lingkungan pandangan hidup Islam. Proses ini menggambarkan betapa tingginya tingkat

kreativitas ilmuwan muslim sehingga dari proses tersebut telah melahirkan pemikiran

baru yang berbeda sama sekali dari pemikiran Yunani dan bahkan boleh jadi asing bagi

pemikiran Yunani.

Page 16: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

Pada masa-masa permulaan perkembangan kekuasaan, Islam telah memberikan

kontribusi kepada dunia berupa tiga jenis alat penting yaitu paper (kertas), compass

(kompas) and gunpowder (mesiu). Penemuan alat cetak (movable types) di Tiongkok

pada penghujung abad ke-8 M dan penemuan alat cetak serupa di Barat pada pertengahan

abad 15 oleh Johann Gutenberg, menurut buku Historians’ History of the World, akan

tidak ada arti dan gunanya jika Bangsa Arab tidak menemukan lebih dahulu cara-cara

bagi pembuatan kertas.

Pencapaian prestasi yang gemilang sebagai implikasi dari gerakan terjemahan

yang dilakukan pada zaman Daulat Abbasiah sangat jelas terlihat pada lahirnya para

ilmuwan muslim yang mashur dan berkaliber internasional seperti : Al-Biruni (fisika,

kedokteran); Jabir bin Hayyan (Geber) pada ilmu kimia; Al-Khawarizmi (Algorism) pada

ilmu matematika; Al-Kindi (filsafat); Al-Farazi, Al-Fargani, Al-Bitruji (astronomi); Abu

Ali Al-Hasan bin Haythami pada bidang teknik dan optik; Ibnu Sina (Avicenna) yang

dikenal dengan Bapak Ilmu Kedokteran Modern; Ibnu Rusyd (Averroes) pada bidang

filsafat; Ibnu Khaldun (sejarah, sosiologi). Mereka telah meletakkan dasar pada berbagai

bidang ilmu pengetahuan.

Beberapa ilmuwan muslim lainnya pada masa Daulah Bani Abbasiyah yang

karyanya diakui dunia diantaranya:

1. Al-Razi (guru Ibnu Sina), berkarya dibidang kimia dan kedokteran, menghasilkan

224 judul buku, 140 buku tentang pengobatan, diterjemahkan ke dalam Bahasa

Latin. Bukunya yang paling masyhur adalah Al-Hawi Fi ‘Ilm At Tadawi (30 jilid,

berisi tentang jenis-jenis penyakit dan upaya penyembuhannya). Buku-bukunya

menjadi bahan rujukan serta panduan dokter di seluruh Eropa hingga abad 17. Al-

Razi adalah tokoh pertama yang membedakan antara penyakit cacar dengan

measles. Dia juga orang pertama yang menyusun buku mengenai kedokteran anak.

Sesudahnya, ilmu kedokteraan berada di tangan Ibnu Sina;

2. Al-Battani (Al-Batenius), seorang astronom. Hasil perhitungannya tentang bumi

mengelilingi pusat tata surya dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, 24 detik,

mendekati akurat. Buku yang paling terkenal adalah Kitab Al Zij dalam bahasa

latin: De Scienta Stellerum u De Numeris Stellerumet Motibus, dimanaterjemahan

tertua dari karyanya masih ada di Vatikan;

Page 17: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

3. Al Ya’qubi, seorang ahli geografi, sejarawan dan pengembara. Buku tertua dalam

sejarah ilmu geografi berjudul Al Buldan (891), yang diterbitkan kembali oleh

Belanda dengan judul Ibn Waddih qui dicitur al-Ya’qubi historiae;

4. Al Buzjani (Abul Wafa). Ia mengembangkan beberapa teori penting di bidang

matematika (geometri dan trigonometri).

Sejarah telah membuktikan bahwa kontribusi Islam pada kemajuan ilmu

pengetahuan di dunia modern menjadi fakta sejarah yang tak terbantahkan.Bahkan

bermula dari dunia Islamlah ilmu pengetahuan mengalami transmisi (penyebaran,

penularan), diseminasi dan proliferasi (pengembangan) ke dunia Barat yang sebelumnya

diliputi oleh masa ‘the Dark Ages’ mendorong munculnya zaman renaissance atau

enlightenment (pencerahan) di Eropa.

Melalui dunia Islamlah mereka mendapat akses untuk mendalami dan

mengembangkan ilmu pengetahuan modern. Menurut George Barton, ketika dunia Barat

sudah cukup masak untuk merasakan perlunya ilmu pengetahuan yang lebih dalam,

perhatiannya pertama-tama tidak ditujukan kepada sumber-sumber Yunani, melainkan

kepada sumber-sumber Arab.Sebelum Islam datang, menurut Gustav Le Bon, Eropa

berada dalam kondisi kegelapan, tak satupun bidang ilmu yang maju bahkan lebih percaya

pada tahayul. Sebuah kisah menarik terjadi pada zaman Daulat Abbasiah saat

kepemimpinan Harun Al-Rasyid, tatkala beliau mengirimkan jam sebagai hadiah pada

Charlemagne seorang penguasa di Eropa. Penunjuk waktu yang setiap jamnya berbunyi

itu oleh pihak Uskup dan para Rahib disangka bahwa di dalam jam itu ada jinnya

sehingga mereka merasa ketakutan, karena dianggap sebagai benda sihir. Pada masa itu

dan masa-masa berikutnya, baik di belahan Timur Kristen maupun di belahan Barat

Kristen masih mempergunakan jam pasir sebagai penentuan waktu.

Bagaimana kondisi kegelapan Eropa pada zaman pertengahan (Abad 9 M) bukan

hanya pada aspek mental-dimana cenderung bersifat takhayul, demikian pula halnya

dalam aspek fisik material. Hal ini sebagaimana digambarkan oleh William

Drapper: “Pada zaman itu Ibu Kota pemerintahan Islam di Cordova merupakan kota

paling beradab di Eropa, 113.000 buah rumah, 21 kota satelit, 70 perpustakaan dan toko-

toko buku, masjid-masjid dan istana yang banyak. Cordova menjadi mashur di seluruh

dunia, dimana jalan yang panjangnya bermil-mil dan telah dikeraskan diterangi dengan

lampu-lampu dari rumah-rumah di tepinya.Sementara kondisi di London 7 abad sesudah

Page 18: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

itu (yakni abad 15 M), satu lampu umumpun tidak ada.Di Paris berabad-abad sesudah

zaman Cordova, orang yang melangkahi ambang pintunya pada saat hujan, melangkah

sampai mata kakinya ke dalam lumpur”.

Menurut Philip K. Hitti, jarak peradaban antara kaum muslimin di bawah

kepemimpinan Harun Al-Rasyid jauh melampaui peradaban yang ada pada orang-orang

Kristen pimpinan Charlemagne.Pertengahan abad 9 M peradaban Islam telah meliputi

seluruh Spanyol. Masuknya Islam ke Spanyol yaitu setelah Abdur Rahman ad-Dakhil

(756 M) berhasil membangun pemerintahan yang berpusat di Andalusia.

Melalui Spanyol, Sicilia dan Perancis Selatan yang berada langsung di bawah

pemerintahan Islam, peradaban Islam memasuki Eropa. Bahasa Arab menjadi bahasa

internasional yang digunakan berbagai suku bangsa di berbagai negeri di dunia. Baghdad

di Timur dan Cordova di Barat, dua kota raksasa Islam menerangi dunia dengan cahaya

gilang-gemilang. Sekitar tahun 830 M, Alfonsi-Raja Asturia telah mendatangkan dua

sarjana Islam untuk mendidik ahli warisnya.Sekolah Tinggi Kedokteran yang didirikan di

Perancis (di Montpellier) dibina oleh beberapa orang Mahaguru dari

Andalusia.Keunggulan ilmiah kaum muslimin tersebar jauh memasuki Eropa dan menarik

kaum intelektual dan bangsawan Barat ke negeri-negeri pusatnya. Diantara mereka

terdapat Roger Bacon (Inggeris); Gerbert d’Aurillac yang kemudian menjadi Paus

Perancis pertama dengan gelar Sylvester II, selama 3 tahun tinggal di Todelo mempelajari

ilmu matematika, astronomi, kimia dan ilmu lainnya dari para sarjana Islam.

Tidaklah mengherankan, karena pada saat kekhilafahan Islam berkuasa saat itu

Spanyol menjadi pusat pembelajaran (centre of learning) bagi masyarakat Eropa dengan

adanya Universitas Cordova. Di Andalusia itulah mereka banyak menimba ilmu, dan dari

negeri tersebut muncul nama-nama ‘ulama besar seperti Imam Asy-Syathibi pengarang

kitab Al-Muwafaqat, sebuah kitab tentang Ushul Fiqh yang sangat berpengaruh; Ibnu

Hazm Al-Andalusi pengarang kitab Al-Fashl fi al-Milal wa al-Ahwa’ wa an-Nihal, sebuah

kitab tentang perbandingan sekte dan agama-agama dunia, dimana bukti tersebut telah

mengilhami penulis-penulis Barat untuk melakukan hal yang sama.

Di Andalusia (Spanyol bagian Selatan), berbagai universitasnya pada saat itu

dipenuhi oleh banyak mahasiswa Katolik dari Perancis, Inggeris, Jerman dan Italia. Pada

masa itu, para pemuda Kristen dari berbagai negara di Eropa dikirim berbondong-

Page 19: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

bondong ke sejumlah perguruan tinggi di Andalusia guna menimba ilmu pengetahuan dan

teknologi dari para ilmuwan muslim. Adalah Gerard dari Cremona; Campanus dari

Navarra; Aberald dari Bath; Albert dan Daniel dari Morley yang telah menimba ilmu

demikian banyak dari para ilmuwan muslim, untuk kemudian pulang dan

menggunakannya secara efektif bagi penelitian dan pengembangan di masing-masing

bangsanya. Dari sini kemudian sebuah revolusi pemikiran dan kebudayaan telah pecah

dan menyebarluas ke seluruh masyarakat dan seluruh benua. Para pemuda Kristen yang

sebelumnya telah banyak belajar dari para ilmuwan muslim, telah berhasil melakukan

sebuah transformasi nilai-nilai yang unggul dari peradaban Islam yang kemudian

diimplementasikan pada peradaban mereka (Barat) yang selanjutnya berimplikasi

terhadap kemajuan diberbagai bidang ilmu pengetahuan.

Semaraknya pengembangan ilmu dan pengetahuan di dunia Islam diindikasikan

dengan banyaknya perpustakaan tersebar di kota-kota dan negeri-negeri Islam yang

jumlahnya sangat fantastis.Sejarah mencatat, perpustakaan di Cordova pada abad 10

Masehi mempunyai 600.000 jilid buku.Perpustakaan Darul Hikmah di Cairo mempunyai

2.000.000 jilid buku.Perpustakaan Al Hakim di Andalusia mempunyai berbagai buku

dalam 40 kamar yang setiap kamarnya berisi 18.000 jilid buku.Perpustakaan Abudal

Daulah di Shiros (Iran Selatan) buku-bukunya memenuhi 360 kamar. Sementara ratusan

tahun sesudahnya (abad 15 M), menurut catatan Catholik Encyclopedia, perpustakaan

Gereja Canterbury yang merupakan perpustakaan dunia Barat yang paling kaya saat

jumlah bukunya tidak melebihi 1.800 jilid buku.

Sejarah juga mencatat bahwa Uskup Agung Raymond di Spanyol mendirikan

Badan Penterjemah di Todelo yang ditujukan guna menterjemahkan sebagian besar

karangan sarjana-sarjana Muslim tentang ilmu pasti, astronomi, kimia, kedokteran,

filsafat, dll, dimana waktu yang dibutuhkan untuk menterjemahkannya yaitu lebih dari

satu setengah abad (1135-1284 M).

Dari pusat-pusat peradaban Islam yang meliputi Baghdad, Damaskus, Cordova,

Sevilla, Granada dan Istanbul, telah memancarkan sinar gemerlap yang menerangi seluruh

penjuru dunia terlebih Cordova, Sevilla, Granada yang merupakan bagian dari kekuasaan

Islam di Spanyol telah banyak memberikan kontribusi besar terhadap tumbuh dan

berkembangnya peradaban modern di dunia Barat.

Page 20: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

MASA-MASA KEMUNDURAN

a. Kemunduran Bani Umayyah.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan

membawanya kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain adalah:

1.Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru

(bid’ah) bagi tradisi Islam yang lebih menekankan aspek senioritas.

Pengaturannya tidak jelas.Ketidak jelasan sistem pergantian khalifah ini

menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat di kalangan anggota

keluarga istana.

2.Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari

konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali bin Abi Tholib. Sisa-sisa Syi'ah

(para pengikut Abdullah bin Saba’al-Yahudi) dan Khawarij terus menjadi

gerakan oposisi, baik secara terbuka seperti di masa awal dan akhir maupun

secara tersembunyi seperti di masa pertengahan kekuasaan Bani Umayyah.

Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekuatan

pemerintah.

3.Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan etnis antara suku Arabia Utara

(Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman

sebelum Islam, makin meruncing. Perselisihan ini mengakibatkan para penguasa

Bani Umayyah mendapat kesulitan untuk menggalang persatuan dan kesatuan.

Disamping itu, sebagian besar golongan mawali (non Arab), terutama di Irak dan

wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak puas karena status mawali itu

menggambarkan suatu inferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab

yang diperlihatkan pada masa Bani Umayyah.

4.Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup

mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul

beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan. Disamping itu, para

Ulama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa terhadap perkembangan

agama sangat kurang.

5.Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah

munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn Abd al-

Page 21: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyimdan

kaummawali yang merasa dikelas duakan oleh pemerintahan Bani Umayyah.

b. Kemunduran Bani Abbasiyah

Setelah berkuasa lebih kurang lima abad ( 750-1258 M ), akhirnya Dinasti

Abbasiyah mengalami masa-masa suram. Masa suram ini terjadi ketika para

pengusaha setelah Al-Makmun, Al-Mu’tashim dan Al-Mutawakkil, tidak lagi

memiliki kekuatan yang besar, sebab para khalifah sesudahnya lebih merupakan

boneka para amir dan para wajir dinasti Buwaihiyah dan Salajikah.Para khalifah

Abbasiyah pada periode terakhir lebih mementingkan kepentingan peribadi,

ketimbang kepentingan masyarakat umum.Mereka saling melalaikan tugas-tugas

sebagai pemimpin dan kepala negara, bahkan banyak di antara mereka yang lebih

memilih hidup bermewah-mewahan.Pada akhirnya mereka kehilangan semangat

juang untuk menegakkan kekuasaan.

Kenyataan ini dipengaruhui dengan situasi politik umat Islam ketika

itu.Konflik antra etnis dan suku bangsa sering terjadi, terutama perseteruan antara

bangsa Arab dan bangsa Persia dengan bangsa Turki. Perseteruan ini terjadi ketika

bangsa Turki semakin memiliki posisi strategis dipemerintahan dan menggeser

posisi bangsa Arab dan Persia, yang merupakan dua suku bangsa yang memiliki

peran penting didalam proses berdirinya pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Pada

masa pemerintahan khalifah al-Mutawakkil, pengaruh bangsa Turki semakin kuat,

sehingga bangsa Arab dan Persia merasa cemburu.Sikap anti Turki ini pada

akhirnya menimbulkan gerakan pemberontakan di setiap daerah, yang kemudian

masing-masing mendirikan kekuasaan-kekuasaan lokal.

Diantara kekuatan lokal yang sangat berpengaruh dalam proses

melemahnya kekuasaan Dinasti Abbasiyah adalah dikarenakan luasnya wilayah

kekuasaan sehingga tidak dapat melakukan kontrol pemerintah dengan baik ke

seluruh wilayahnya, sehingga peluang ini dimanfaatkan oleh penguasa daerah

yang jauh dari pemerintah pusat untuk melepaskan diri menjadi kerajaan-kerajaan

kecil. Diantara kerajaan-kerajaan kecil yang dapat melepaskan diri adalah Dinasti

Page 22: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

Buwaihiyah ( 945-1055 M ), Dinasti Salajiqah ( 1037-1157 M ). Dinasyi Bani

Fathimiyah yang didirikan di Tunisia pada tahun 297-323 H / 909-934 M oleh Al

Mahdi.Dinasti ini berkuasa cukup lama, hingga akhirnya dihancurkan oleh

Salahuddin al- Ayyubi. Dinasti Idrisiyah yang didirikan oleh Idris bin Abdullah (

172-311 H/ 788-932 M ), Dinasti Aghlabiyah didirikan oleh Ibrahim bin Aghlab (

184-296 H/ 800-909 M ), Dinasti Thuluniyah, didirikan oleh Ahmad bin Thulun (

254-292 H/868-905 M ).Dinasti Ikhsyidiyah, didirikan oleh Muhammad bin Tughj

( 323-358 H/ 935-969 M ), Dinasti Hamdaniyah, didirikan oleh Hamdan bin

Hamdan ( 293-394 H/ 905-1004 M ), Dinasti Thahriyah, didirikan oleh Thahir bin

Husein ( 205-259 H/ 821-873 M ), Dinasti Samaniyah, didirikan oleh Saman

Khuda ( 261-9-389 H/ 874-999 M ).

Kemunculan kerajaan-kerajaan ini, sedikit banyak memperlemah

kekuasaan dan wibawa kerajaan Bani Abbas.Sebab paling tidak pemasukan dan

pengaruh para khalifah Bani Abbas berkurang. Lama kelamaan, akan membawa

kelemahan, kemunduran dan kemudian kehancuran Dinasti Bani Abbasiyah.

Persoalan lain yang juga memperlemah kekuasaan Bani Abbasiyah adalh

konflik internal dikalangan Bani Abbasiyah. Konflik ini dimanfaatkan oleh para

pendatang baru, seperti bangsa Turki yang kemudian menguasai sistem

pemerintahan Dinastu Abbasiyah.Bahkan bangsa Turki mendirikan kekuasaan di

wilayah pemerintahan Bani Abbasiyah dan menguasi Baghdad.Ketika para kalifah

semakin lemah, baik secara militer atau ekonomi, para tentara bayaran

mendominasi kekuatan, sehingga mereka menciptakan ketergantunan khalifah

kepada tentara bayaran.Ketergantungan ini merupakan salah satu faktor penyebab

melemahnya kekuasaan Dinasti Abbasiyah.

Pada saat semua mengalami kelemahan, kekuatan baru datang dan

berusaha menghancurkan Dinasti Abbasiyah, yaitu kekuatan bangsa Mongol.

Dibawah pimpinan hulaghu Khan, kota Baghdad sebagai pusat pemerintahan

Dinasti Abbasiyah diluluh lantakan pada tahun 1258 m. Serangan bangsa Mongol

ini manandai akhir dari masa kekuasaan dinasti Abbasiyah.

Menurut Murodi, di antara sebab-sebab kemunduran dan kehancuran

dinasti Abbasiyah adalah :

Page 23: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

a. Melebihkan bangsa asing daripada bangsa Arab.

b. Kebijakan ganda Harun Ar-Rasyid yang telah mewasiatkan tahta Khalifah

kepada dua anaknya (Al-Amin dan Al-Makmun).

c. Pemberontakan yang dilakukan oleh para oposan seperti pemberontakan

orang-orang Arab, Syiah, Khawarij dan intern keluarga Abbasiyah.

d. Ketergantungan kepada tentara bayaran.

e. Timbulnya kerajaan-kerajaan kecil yang bebas dari kekuasaan BaniAbbasiyah,

seperti dinasti Idrisiyah di Maroko, dinasti Aghlabiyah, dinastiThuluniyah,

dinasti Ikhsyidi, dinasti Hamdaniyah, dan dinasti Thahiriyah.

f. Penyerangan bangsa Mongol (Tartar) yanng dipimpin oleh Hulaku Khan pada

1258 M, khalifah dan keluarganya dibunuh serta ia mengumumkan

secarasepihak berakhirnya pemerintahan Bani Abbasiyah di Baghdad.

G. KESIMPULAN

1. Kontribusi Islam terhadap lahirnya peradaban Islam berskala dunia terutama dalam hal

ilmu pengetahuan dan teknologi sangat besar, maka kemajuan yang dicapai Barat pada

mulanya bersumber dari peradaban Islam.Dunia Barat sekarang sejatinya berterima

kasih kepada umat Islam. Akan tetapi pada kenyataannya pihak Barat (non Muslim)

telah sengaja menutup-nutupi peran besar atas jasa para pejuang dan ilmuwan muslim

tersebut yang pada akhirnya terabaikan bahkan sampai terlupakan. Oleh karena itu,

umat Islam perlu kembali menggelorakan semangat keilmuan para ilmuwan muslim

atas sumbangsihnya yang amat besar bagi peradaban umat manusia di dunia dalam

menyongsong kembali kejayaan Islam dan umatnya.

2. Puncak pencapaian penguasaan sains dan teknologi pada zaman kejayaan umat Islam

masa lalu terkait erat dengan tegaknya sistem kekhilafahan, dimana adanya sistem

komando yang terintegrasi secara global yang peranan secara politik sejalan dengan

peranan agama. Para pemimpin terdahulu yang shaleh selain sebagai seorang

negarawan yang handal dan mumpuni, juga sebagai seorang ‘ulama wara’ yang takut

pada Rabb-nya, mencintai ilmu serta mencintai rakyatnya.Pada aspek ini kita bisa

melihat adanya integrasi tiga pilar utama dalam pembentukan peradaban Islam yaitu

Page 24: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

agama, politik dan ilmu pengetahuan terpadu dalam satu kendali sistem kekhilafahan

dibawah pimpinan seorang khalifah.

3. Keberadaan sistem kekhilafahan terutama sejak zaman Daulah Bani Umayyah dan

Daulah Bani Abbasiyah walaupun bersifat khalifatul mulk (kepemimpinan didasarkan

pada keturunan/dinasti) yang adakalanya dipimpin oleh orang shaleh dan sekali waktu

dipimpin oleh orang zhalim, tetapi seburuk-buruk kondisi pada masa kehilafahan,

masih jauh lebih baik daripada masa setelah tercerabutnya kehilafahan, karena pada

masa kekhilafahan hukum Islam masih tegak dan ditaati oleh umat Islam, demikian

juga adanya ketaatan terhadap berbagai fatwa para ‘ulama.Oleh harenanya, segala hal

yang baik dari para pendahulu umat Islam seyogiannya menjadi cerminan teladan bagi

kita, sementara segala hal yang kurang baik, sejatinya dijadikan sebagai pelajaran yang

sangat berharga.

4. Awal meredupnya peradaban Islam yang terjadi sejak abad ke-8 hijriah (abad 13 M)

hingga abad ke-14 hijriah (abad 20 M) yang telah mengakibatkan proses peralihan dari

peradaban Islam ke keradaban Barat yang ditandai dengan masa pencerahan di dunia

Barat serta terjadinya penjajahan, penaklukan dan aneksasi terhadap negeri-negeri

muslim oleh armada perang dari negara-negara Barat lebih disebabkan oleh

melemahnya legitimasi politik dunia Islam karena peran kekhilafahan cenderung

bersifat simbol serta hanya sebatas seremonial saja hingga tumbangnya sistem

kekhilafahan di dunia Islam. Dari situlah kemudian dimulainya hegemoni dunia Barat

terhadap dunia Islam. Untuk melawan itu maka umat Islam di dunia harus membangun

dan memperkuat kembali legitimasi politik dunia Islam dengan meneladani peran

kekhilafahan yang positif.

5. Faktor utama kekalahan dan melemahnya peran umat Islam bukanlah terletak pada

kuatnya pihak musuh-musuh Islam, tetapi lebih disebabkan oleh melemahnya kekuatan

umat Islam yang diakibatkan oleh perbuatan kemaksiatan yang dilakukan.

Kemaksiatan terbesar terutama berupa sikap menyekutukan Alloh Swt (musyrik)

dalam beribadah serta tidak memperdulikan lagi atas berbagai aturan (syari’at) yang

diperintahkan-Nya. Oleh karenanya kita harus membangun kekuatan umat Islam

dengan meningkatkan ketaatan kepada Alloh SWT.

Page 25: PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIAstitmatuban.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/T3.5.-Peran-umat... · PERAN UMAT ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA ... gama) dan moral, maka peradaban

DAFTARPUSTAKA :

1. Abu Khalil, Syauqi. Harun Al Rasyid, Pemimpin dan Raja yang Mulia. Jakarta:

Pustaka Azzam, 2002.

2. Al-Sharqawi, Effat. Filsafat Kebudayaan Islam. Bandung: Penerbit Pustaka, 1986.

3. Koentjaraningrat. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia,

1985.

4. Leaman, Oliver. An Introduction to Medieval Islamic Philosophy, Cambridge:

University Press, Cambridge, 1985.

5. Muhammad Ash-Shalabi, Ali. Bangkit & Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah. Jakarta:

Pustaka Al-Kautsar, 2004.

6. Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya.Jilid I, cetakan kelima.

Jakarta: UI Press, 1985.

7. Sou’yb, Joesoef. Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin. Jakarta: Bulan Bintang, 1979.

8. Suyuthi, Imam. Tarikh Khulafa. Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2006.

9. Syalabi, A. Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid I. Jakarta: Pustaka Alhusna, 1987,cet. V.

10. Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006.

11. Zarkasyi, Hamid Fahmy. Membangun Peradaban Islam. Makalah WorkshopPemikiran Ideologis, Forum Ukhuwwah Islamiyah, Daerah Istimewa Yogyakarta, 15April 2007.

12. Zallum, Abdul Qadim. Konspirasi Barat Meruntuhkan Khilafah Islamiyah, TelaahPolitik Menjelang Runtuhnya Negara Islam. Bangil: Al-Izzah, 2001.

13. Ma'ruf Misbah dkk, Sejarah Peradaban Islam.

14. Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2003),