Upload
nisa
View
221
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ZOPP, OPP, Masalah Gizi, Komunitas, Balita
Citation preview
A. SITUASIONAL ANALYSIS
1. Nutritional Analysis
No Data Dasar Cut Off/ Trigger Level
Sintesa Data
1 Status gizibalita
- Underweight : 30 %
- Stunting : 42 %
- Wasting : 15 %
≥ 30 %
≥ 40 %
≥ 15 %
(WHO, 2010)
Very high prevalence
Very high prevalence
Critical
2 Asupanmakanan
a. Asupan energi(mean ±SD)
o Kelompok umur 12-36 bulan 924±230.31o Kelompok umur 36-72 bulan
967 ± 250.2
b. Asupan protein(mean ±SD)
o Kelompok umur 12-36 bulan 31.49 ± 14.1o Kelompok umur 36-72 bulan
43.8 ± 24.3
c. Asupan lemak(mean ±SD)
o Kelompok umur 12-36 bulan 36.2 ±13.83o Kelompok umur 36-72 bulan
42.7 ± 14.04
d. Asupan KH(mean ±SD)
o Kelompok umur 12-36 bulan 118.05 ±250.02
o Kelompok umur 36-72 bulan109.14 ± 28.4
e. Asupan zat besi(median;min;max)o Kelompok umur 12-36 bulan 3.9 ;2.3-9.7 o Kelompok umur 36-72 bulan 6.2;2.5-31.9
f. Asupan zinc(mean ±SD)
o Kelompok umur 12-36 bulan 3.66± 1.53o Kelompok umur 36-72 bulan
4.3 ± 1.56
g. Asupan vitamin C(mean ±SD)
o Kelompok umur 12-36 bulan 17.6± 13.4o Kelompok umur 36-72 bulan
26.6 ± 20.7
< 77 % AKG
< 77 % AKG
(Gibson,2005 )
≥ 80 %
(WNPG
≥ 80 %
≥ 80 %
100 %
100 %
100 %
Kurang
Cukup
Cukup
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
3 Sosial Ekonomi
Pengeluaran pangan
Responden 30 % miskin
11, 47 %
(RPJMPN 2015-2019)
Tinggi
4 Sumber informasi
20% pernah mendapatkan informasi pola makan sehat dalam 6 bulan terakhir
100 % Rendah
5 Usia Balita Disapih
Penyapihan sampai 2 tahun atau lebih 30% 100% Rendah
6 Susunan Makan Balita
o Susunan makanan balita yang paling banyak makanan pokok dan lauk hewani 45%
o 50% memiliki kebiasaan jajano 35% konsumsi jajanan chiki, 35% jajanan
lain-lain (biscuit,jelly,roti), permen 15%, es krim 10%, dan gorengan 15%
Kebiasaan jajan tinggi
7 Pola Asuh
o Pola asuh makan masih tidak baik dinilai dari umur balita disapih, alasannya menghentikan ASI, cara pemberian makan, suasana saat makan, pola pemberian kebiasaan jajan balita, jajan yang sering dikonsumsi, yang dilakukan saat anak sulit makan
o Pola asuh psikososial tidak baik 75% o 75% orang balita mendapatkan MP-ASI <6
bulano Partisipasi yankes rendah dilihat dari
kunjungan ke Posyandu 55% tidak rutin
0%
0%
85%
Pola asuh makan tidak baik tinggi
Tinggi
Rendah
8 Partisipasi Penyuluhan
15% pernah ikut berpartisipasi 100% Rendah
9 Pelayanan Kesehatan Balita
o 95% balita mendapatkan vitamin Ao Hygiene sanitasi masih kurang sebesar
65% dinilai dari kebiasaan mencuci botol, frekuensi balita menyikat gigi, kebiasaan mencuci tangan ibu dan balita
o 40% balita menderita pilek 1-2 kali dalam 2 minggu terakhir
o 5% menderita Diare dalam 2 minggu terakhir
85%
25%
10,25%
(Riskesdas,2013)
Tinggi
Tinggi
Rendah
Data Sekunder
10.
Cakupan Rumah Sehat
28,7%
60% Rendah
11.
CakupanAsiEksklusif
49,5%
80% Rendah
12.
Growth Monitoring Program
Pencapaian N/S 88%
Pencapaian D/S 88%
Pencapaian K/S 109%
Pencapaian N/D 80%
Akses Air Bersih 81%
85% (Kemenkes RI, 2012)
82,2% (Riskesdas,2013)
Tinggi
Rendah
2. Partisipasi Analisis
NO ORANG / INSTANSI
KATEGORI KARAKTERISTIK POINT OF INTEREST, MOTIVASI, ATTITUDE
POTENSI IMPLIKASI PADA PROYEKKELEBIHAN KEKURANGAN
1 Camat Pelaku Berwibawa, bertanggung jawab
Peningkatan status kesehatan masyarakat di wilayah kecamatan
Pengambil keputusan Sibuk pada masalah pemerintahan
Mengarahkan elemen masyarakat untuk mendukung proyek
2. Kepala Puskesmas
Pelaku Tegas, bijaksana, berwibawa,kritis
Penurunan kejadian masalah kesehatan Pengambil keputusanMengetahui kondisi wilayah
Banyak hal yang harus ditangani dalam program puskesmas
Berkontribusi positif dengan mengalokasikan dana BOK untuk kegiatan PMT penyuluhan dan pemulihan balita
3. Petugas Gizi Puskesmas
Pelaku Sabar, kreatif, ramah Penurunan masalah gizi pada masyarakat
Koordinator pelaksana kegiatan gizi
Kurang fokus karena memperoleh tugas tambahan selain program gizi
Melakukan pemantauan pertumbuhan balita di posyandu, memberikan edukasi gizi pada masyarakat
4 Kepala Desa Pelaku Tegas, sabar Masyarakat desa sehat dan sejahtera Menggerakkan warga untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
Lebih fokus terhadap kesejahteraan masyarakat
Berperan dalam penyediaan sarana dan prasarana posyandu dan perizinan kegiatan acara keramaian
5 Bidan Desa Pelaku Sabar, pintar Prevalensi atau kejadian permasalahan kesehatan Balita di desa menurun
Dipercaya oleh masyarakat terutama ibu balita
Peduli terhadap kesehatan balita
Berperan secara aktif untuk menangani pertama kali masalah kesehatan pada
balita
6 Kader Posyandu
Pelaku semangat dan rajin jika sudah berkumpul dengan teman satu komunitasnya
Balita sehat, tumbuh dan berkembang optimal sesuai usia
Lebih mengetahui kondisi balitaDekat dengan masyarakat
Senang berpatisipasi dalam kegiatan masyarakat
Berperan aktif dalam kegiatan posyandu, mengajak ibu untuk membawa balita ke Posyandu
7 Ayah Balita Sasaran Tegas, bijaksana, bertanggung jawab
Anaknya tidak mengalami sakit apapun. Memenuhi ketersediaan pangan di rumah untuk seluruh anggota keluarga Pengambil keputusan dalam rumah tangga
Kurang memperhatikan pertumbuhan anaknya
Memotivasi istri (ibu balita) agar memperhatikan pola makan balita
8 Ibu Balita Sasaran Penyayang, patuh terhadap suami,
Anaknya tumbuh sehat dan berkembang dengan optimal
Mampu mengolah makanan yang baik dan sehatMampu menambah penghasilan keluarga
Memanjakan anak dengan memberikan jajanan yang diinginkan anak
Berperan dalam menyediakan makanan seimbang pada balita, berpartisipasi aktif membawa balita ke posyandu, membujuk balitanya jika susah makan
9 Pengasuh Balita
Sasaran Penyayang, lebih memanjakan anak
Anak yang diasuh sehat dan lincah Dekat dengan anakBisa membujuk anak yang kurang mau makan
Kurang memperhatikan kebersihan dan kualitas makanan
Berpartisipasi dalam pemberian makan balita
10 Teman Sebaya
Sasaran Ceria, senang bermain
Mempunyai teman yang bisa diajak bermain
Mempengaruhi balita untuk makan
Menularkan kebiasaan yang kurang baik seperti jajan yang kurang sehat
Mengajak balita untuk makan bersama-sama dan semangat saat makan
B. PROBLEM TREE
MP ASI < 6 BLNASI EKSKLUSIF ↓
ISPA ↑
INTAKE MAKRO ↓ INTAKE MIKRO ↓
INTAKE ↓
ENERGI ↓
Vit C ↓
Zn ↓
Fe ↓
KARBOHIDRAT ↓
Hygien Personal rendah
Cakupan rumah Sehat rendah
Akses Air bersih Rendah
PENYAPIHAN < 2 THN ↑
Sumber Informasi mengenai pola makan sehat bagi balita ↓
Jajanan tidak sehat ↑
Pemilihan makanan kurang tepat ↑ Ketersedian Pangan Balita ↓
Partisipasi mengikuti penyuluhan ↓
Kunjungan Posyandu Rutin ↓
WASTING ↑ (15%)
C. OBJECTIVE TREE
MP ASI < 6 BLN ↓ASI EKSKLUSIF ↑
Penyapihan < 2 THN ↓
Sumber Informasi mengenai pola makan sehat bagi balita ↑
Jajanan tidak sehat ↓
Pemilihan makanan kurang tepat ↓ Ketersedian Pangan Balita ↑
Partisipasi mengikuti penyuluhan ↑
Kunjungan Posyandu ↑
ISPA ↓
INTAKE MAKRO ↑ INTAKE MIKRO ↑
INTAKE ↑
ENERGI ↑
Vit C ↑
Zn ↑
Fe ↑
KARBOHIDRAT ↑
Hygien Personal ↑
Cakupan rumah Sehat ↑
Akses Air bersih ↑
WASTING ↓
C. Alternative Analysis
Kriteria Goal : Menurunkan persentase WastingApproaches
Strategi IMeningkatnya intake
Strategi IIMenurunnya kejadian ISPA
Sumber Daya:o Tenagao Danao Waktuo Alato Perlengkapan
33333
33223
Partisipasi Masyarakat 3 3Risiko Sosial 3 3Keberlangsungan 3 2Kelayakan 3 3Dukungan instansi terkait
3 3
TOTAL 30 27
Kriteria Goal : Menurunkan persentase WastingApproaches
Strategi IMeningkatnya intake makro
Strategi IIMeningkatnya intake mikro
Sumber Daya:o Tenagao Danao Waktuo Alato Perlengkapan
33334
32222
Partisipasi Masyarakat 3 3Risiko Sosial 3 2Keberlangsungan 3 2Kelayakan 3 3Dukungan instansi terkait
3 2
TOTAL 31 23
Keterangan: Skor semakin tinggi, semakin memungkinkan untuk dilakukan intervensi
Berdasarkan hasil skor analisis alternative diatas makan yang dipilih sebagai prioritas kegiatan
adalah strategi 1 yaitu meningkatnya intake makro. Namun strategi 2 juga dapat dilakukan bila
output pada strategi 1 sudah selesai dan berhasil.
D. PROJECT PLANNING MATRIKS
Tujuan Indikator Sumber Data Asumsi
I. Goal :
Persentase Wasting
menurun
(karena merupakan salah
satu masalah akut yang
cepat dalam
mengintervensinya)
Persentase wasting
dari 15% menjadi
sebesar 14,5%,
dalam kurun waktu 2
tahun.
Laporan puskesmas
pada akhir project
II. Outcome :
Meningkatnya intake
makro (energi dan KH)
Intake ≥ 80 % dari
kebutuhan, dalam
kurun waktu 2 tahun.
Single 24h recall
III. Output :
1. Meningkatkan intake
energi
2. Meningkatkan intake
karbohidrat
3. Menurunkan
pemilihan makanan
jajanan yang tidak
sehat
4. Menurunkan usia
penyapihan <2 tahun
5. Menurunkan
pemilihan makanan
kurang tepat
6. Meningkatkan
ketersediaan pangan
balita
7. Meningkatkan
praktek ASI Eksklusif
1. Intake energi ≥ 80
% dari kebutuhan
2. Intake karbohidrat
≥ 80 % dari
kebutuhan
3. Pemilihan
makanan jajanan
tidak sehat <25%.
4. Usia penyapihan
>2 tahun menjadi
50%.
5. Susunan makanan
balita yang paling
banyak (makanan
pokok dan hewani)
< 35%
6. Susunan makanan
balita yang paling
banyak (makanan
pokok dan hewani)
< 35%
7. Meningkatnya
praktek ASI
Eksklusif sebanyak
60%
1. Hasil Single 24h
recall
2. Hasil Single 24h
recall
3. Wawancara
pada keluarga
balita
4. Wawancara pada
keluarga balita
5. Wawancara pada
keluarga balita
6. Wawancara pada
keluarga balita
7. Wawancara
pada keluarga
balita
8. Menurunnya
pemberian MP ASI
sebelum 6 bulan
9. Meningkatkan sumber
informasi mengenai
pola makan sehat
bagi balita
10.Meningkatkan
pertisipasi mengikuti
penyuluhan
11.Meningkatkan
kunjungan posyandu
8. Menurunnya
praktek pemberian
MP-ASI sebelum 6
bulan
9. Meningkatnya
sumber informasi
makan sehat bagi
balita >50%
10.Kunjungan
mengikuti
penyuluhan >70%
11.Kunjungan rutin ke
posyandu >70%
8. Wawancara
pada keluarga
balita
9. Wawancara
pada keluarga
balita
10.Wawancara
pada keluarga
balita
11.Data kunjungan
posyandu
IV. Kegiatan :
1. Edukasi tentang pola
makan sehat untuk
balita tentang
pemilihan bahan
makanan sumber
energi yang baik
untuk balita.
2. Edukasi tentang pola
makan sehat untuk
balita tentang
pemilihan bahan
makanan sumber
karbohidrat yang baik
untuk balita.
3.1. Edukasi tentang
makanan jajanan
yang baik.
3.2.Demo masak untuk
ibu balita. Masak
makanan yang
menarik agar balita
mengurangi jajan
4. Edukasi tentang
penyapihan balita
5. Edukasi tentang
makanan gizi
seimbang
6. Lomba memodifikasi
makanan sehat untuk
balita
7.1Memberikan edukasi
tentang ASI
7.2Kegiatan kelas ibu
hamil dan menyusui
8.1 Memberikan edukasi
tentang MP- ASI
8.2. Lomba membuat MP
ASI
9. Menempelkan poster
dan membagikan
leaflet mengenai pola
makan sehat
10.Memberikan doorprize
tiap penyuluhan
11.Menyediakan fasilitas
untuk bermain anak
di posyandu