20
Slralegi Peningkatan Kesiapan Kerja Lulusan Perguruan Tinggi di Era Pasar Sebas STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN PERGURUAN TINGGI DI ERA PASAR BEBAS OIeh: F. Winarni*) ABSTRACT Indonesia's involvement in the era of economic globaliza- tion has brought about the consequence of participating in the ratification of the WTO agreement known as the Marrakech Declaration, which concerns the principles enforced in the free trade. Along with industrial developments, there have come into existence various occupation and job qualifications requiring new skills and expertise to support scientific and technological developments. As a further consequence, there would occur a shift in work values in company management. In the aspect of manufacturing activity, there would be a shift from high-volume to high-value production. To anticipate job market needs with a view on the reality of the quality of our education, it is necessary to prepare a suitable strategy in developing human resources through education and training. With the newly-available opportunities as points of de- parture, universities as agents of improvement should be able to produce a work force not only skilful but also of high intelligence, profound reliability, and strong personality in .order to be able to compete abroad. There need to be efforts to implement in any process in the education and training *J Penulis adalah dosen FrS Universitas Negeri Yogyakarta 319 .,

STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

Slralegi Peningkatan Kesiapan Kerja Lulusan Perguruan Tinggi di Era Pasar Sebas

STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJALULUSAN PERGURUAN TINGGI

DI ERA PASAR BEBAS

OIeh: F. Winarni*)

ABSTRACT

Indonesia's involvement in the era of economic globaliza­tion has brought about the consequence of participating inthe ratification of the WTO agreement known as the MarrakechDeclaration, which concerns the principles enforced in the freetrade. Along with industrial developments, there have come intoexistence various occupation andjob qualifications requiring newskills and expertise to support scientific and technologicaldevelopments. As a further consequence, there would occur ashift in work values in company management. In the aspect ofmanufacturing activity, there would be a shift from high-volumeto high-value production.

To anticipate job market needs with a view on the reality ofthe quality of our education, it is necessary to prepare a suitablestrategy in developing human resources through education andtraining. With the newly-available opportunities as points of de­parture, universities as agents of improvement should be able toproduce a work force not only skilful but also of highintelligence, profound reliability, and strong personality in

.order to be able to compete abroad. There need to be effortsto implement in any process in the education and training

*J Penulis adalah dosen FrS Universitas Negeri Yogyakarta

319

.,

Page 2: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

Cam...l. P.ndldik.n, November 2002, Th. XXI, NO.3

involving communication of.infannation and teaching-learninginteraction a strategy incorporating a dynamic and dialogicatmosphere.

Key Words: job readiness strategy

PENDAHULUAN

Eraperdaganganbebas pada globlasisasi abad XXI membawabanyaktantangan terhadap perguruan tinggi dalam menyikapi penyediaan

SDM yang berkualitas. Globalisasi dalam makna yang luas merupakantransfonnasi sosial budaya dalam lingkup global (Dahlan, 1995: 36).Sudibyo (1995: 4) merumuskan globalisasi sebagai proses semakinmenghilangnya atau menyusutnya semua jenis dan bentuk hambatanterhadap arus manusia, barang, jasa, dan infonnasi pada tingkat mondial.Dalam lingkungan yang seperti itu kompetisi untuk survival menjadisemakin tajam dan terbuka. Entitas apapun - orang, penduduk,perusahaan, negara dan sebagainya yang paling kompetitifadalah yangpaling stabil dan efisien.

Keterlibatan Indonesia dalam era globalisasi ekon9mi yang ditandaidengan liberalisasi perdagangan tidak bisa dihindari. Suka tidak suka,mau tidak mau, siap tidak siap harus dihadapi. Untuk itulah negara­negara ASEAN (tennasuk Indonesia) telah melakukan kerja sarnaAFTA (Asean Free Trade Association), bahkan dengan negara Asia­Pasifik lainnya menjalin kejasama ekonomi APEC (Asia PacificEconomy Corporation). Semua ini merupakan langkah menuju ke arahglobalisasi ekonomi 2020.

Beberapa hal yang perlu disimak dari konsekuensi keterlibatanIndonesia pada pasar bebas, Yakni disepakatinya beberapa prinsip yangberlaku di semua anggota World Trade Organization (WTO) yang

320

Page 3: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

S1Ialegi P.ningkallll K.siapan K.qa Lulusan P.rgUIUIII r"'99/ dI Era Pas., B.bas

dikenal dengan prinsip-prinsip Deklarasi Marrakesh (Nopirin, 1996)sebagai berikut:

1. cross board~r. artinya e.ksportir/produsen bebas masuk ke satunegara,

2. consumption abroad, artinya setiap orang atau konsumen bebasmembeli barang danjasa termasuk dari luar negeri (impor),

3. comercialpresence, artinya setiap orang bebas mendirikan pabrik,kantor atau perwakilan di negara lain,

4. presence of natural person, artinya setiap orang bebas untukberusaha di negara lain,

5. mostfavourednation, yakni tidak ada perlakuan yang berbeda atauistimewa terhadap negara lain, dan

6. national treatment, artinya perlakuan produsen Iuar negeri sarnadengan produsen dalarn negeri.

Dengan prinsip-prinsip di atas, batas-batas negara (daIarn artiekonomi) tidak ada Iagi. Barang dan jasa dapat bebas ke luar masuksuatu negara. Ditunjang dengan kemajuan teknoIogi informasidan komunikasi, dunia seolah-olah tanpa batas. Inilah yang seringdiartikan dengan era globalisasi (era kesejagatan). Indonesia telahikut meratifikasi kesepakatan WTO tersebut sehingga tidak bisamenghindar Iagi dari peIaksanaan prinsip-prinsip tersebut. Dntukmengantisipasi pelaksanaan pasar bebas dengan prinsip-prinsip yangmendasarinya, bangsa Indonesia hams menyiapkan Sumber DayaManusianya (SDM) agar dapat tetap survival dalarn pembangunanbangsa.

. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, tulisan ini akanmembahas upaya atau strategi yang perlu dipersiapkan perguruan tinggidalarn meningkatkan kualitas lulusannya menghadapi tantangan pasarkeIja di era pasar bebas.

321

Page 4: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

C./ulwtll P.ndldikon, November 2002, Th, XXI, No, 3

KARAKTERISTIK TENAGA ~RJA DI ERA PASAR BEBASDalarn era industrialisasi dan teknologi diperkirakan akan terjadi

transformasi masyarakat Indonesia dari masyarakat agraris menujumasyarakat industri. Perkembangan industri mengakibatkan munculnyajenis pekerjaan dan kualifikasi jabatan yang semakin beraneka ragarndan memerlukan jenis keterarnpilan dan keahlian baru sesuai denganperkembangan Iptek. Jabatan dengan keahlian yang semakin beranekaragarn ini juga mengakibatkan timbulnya berbagai bentuk perubahanfisik, pranata sosial, dan pergeseran sistem nilai. Dengan demikian,tidak mengherankanjika dalarn masyarakat Indonesiajuga akan terjadibenturan antara nilai-nilai tradisional yang melekat pada budaya agrarisdengan nilai-nilai budaya industri yang baru berkembang pada sebagiankecil masyarakat.

Globalisasijuga akan mengakibatkan batas-batas politik, ekonomi,. dan sosial-budaya antarbangsa menjadi kabur, dan persaingan antar­

bangsa yang semakin tajarn, terutarna dalam bidang ekonomi sertadalarn penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Negara yang ungguldalarn penguasaan Iptek akan mengambil manfaat besar dari proses1m.

Pergeseran-pergeseran yang reIevan dibicarakan dalarn kaitarmyadengan topik di atas antara lain pergeseran nilai-nilai kerja dalampengelolaan perusahaan. Menurut Neisbitt dan Aburdene seperti dikutifAsa'ad (1996: 1) pergeseran tersebut dapat diidentifikasi sebagaiberikut:

1. pergeseran dari masyarakat industri berubah menjadi masyarakatinformasi,

2. pergeseran dari teknologi yang menggunakan banyak manusia(forced technology), menjadi teknologi yang tinggi dan teknologitekan tombol (high tech & High Touch).

3. pergeseran dari ekonomi nasional menjadi ekonomi dunia, dan

322

Page 5: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

Stralegi Peningkatan Kesiapan Ketja LuJusan Perguruan Tinggi di Era Pasar Bebas

4. pergeseran dari perencanaan jangka pendek ke arah perencanaanjangka panjang.

Toffler dalam Asa'ad (1996: 1) me1ihat pergeseran tersebut dariaspek manajemen sebagai berikut:

1. berubahnya sifat organisasi dari hierarkhis menjadi jaringan(networking),

2. peranan institusi yang sangat dominan di dalam menentukankeputusan kini bergeser pada induvidu (empowennent),

3. gaya keIja organisasi yang sangatkaku berubah menjadi fleksibel,

4. orientasi bisnis yang sebe1umnya mengacu pada self sufficiency,kini bergeser pada saling ketergantungan (interdependencies),

5. orientasi karyawan dalarn bekeIja bergeser dari orientasi untukmemperoleh rasa arnan (security) menjadi orientasi yang mengarahpada pengembangan diri (personal growth); dari pengejaranstatus ke me1ebihi prestasi orang lain,

6. kekuatan sumberdaya bergeser dari pemi1ikan uang tunai dalarnjumlah besar kepada pemilikan informasi,

7. orientasi keIja dari motivasi menye1esaikan pekeJjaan ke arahorientasi membangun sesuatu yang barn, dan

8. kultur perusahaan mengarah ke keberanian menghadapi risiko.

Berdasarkan arah pergeseran paradigma bisnis dan manajemenSDM seperti dipaparkan di atas, dapat diidentifIkasi karakteristik tenagakeIja yang diperlukan pada era pasar bebas nanti, yakni suatu kualitasyang berorientasi pada trend paradigma yang berlaku atau diterimadalarn situasi tersebut. Dari aspek kegiatan manufacturing, denganmeningkatnya sektor jasa memasuki era pasar bebas, akan teIjadipergeseran dari penekanan pada "high-volume" ke pengutarnaan "high­valueproduction" (Reich dalarn Tilaar, 1991:3). High-volume produc-

323

Page 6: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

CekrlWi/e Pendldiken, November 2002, Th. XXI, No.3

lion adalah cara berproduksi yang menghasilkan komoditi yang baku,rutin, seragam, dan massal. Sementara itu, high-value production adalahcara berproduksi sebaiiknya, yaitu menghasilkan produksi dan melayanikebutuhan khas sesuai permintaan konsumen tertentu.

Kecakapan dan kemampuan yang mendasari perkembangan bisnis"high-value" terdiri tiga jenis sebagai berikut.

1. Kecakapanproblem-solving, yaitu kecakapan untuk menggabung­kan beberapa hal secara unik. Untuk itu, ia harus memilikipengetahuan mendalam mengenai riset, rekayasa dan desain yangserba khusus yang diperiukan untuk menyelesaikan suatu masalah.Mereka selalu berusaha menemukan cara penerapan baru,kombinasi bam dan berbagai perbaikan yang diperiukan untukmenyelesaikan berbagai masalah.

2. Kecakapan problem-identification, yaitu kecakapan untukmembantu konsumen mengerti yang mereka perlukan danbagaimana kebutuhair itu bisa dipenuhi melalui produk yal'lg dibuatsesuai permintaan. Untuk itu ia hams memiliki pengetahuan yangmendalam mengenai bisnis !Jara pelanggannya dan bagaimanameningkatkannya. Kemampuan mengidentifikasi masalah-masalahbaru dan kemungkinan-kemungkinan baru yang bisa dilakukan olehproduk yang ditawarkannya merupakan kunci kesuksesannya

3. Kecakapan strategic brokering, yaitu kecakapan untukmenghubungkan problem-solvers dan problem-identifier, Untukitu, harus dimiliki pemahaman yang cukup mendalam tentilngteknologi dan pasar khusus agar bisa melihat potensi bagipenciptaan produk baru, mencari pendanaan yang diperiukan untukmelakukan penciptaan produk baru itu, dan mempertemukanprob­lem-solvers dan problem-identifiers yang tepat untuk menjalaukanproyek baru itu. Peran mereka bukan mengendalikan organisasi,tetapi berfungsi mengelola gagasan.

324

Page 7: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

Strat~gi Peningkatan K~siapan K~rja Luiusan'p~rgulUan Dnggi di ~ra Pasar B~bas

Pemaharnan prinsip-prinsip dan nilai-njlai keIja dalarn era pasarbebas membawa implikasi terhadap penyiapan strategi yang tepat bagipengembangan SDM melalui upaya pendidikan dan pelatihan. Peranpendidikan meIijadi penting dan urgen dibahaskarena denganpendidikanlah SDM mendapat bekal pengetahuan, keterarnpilan dannilai-nilai, serta prinsip-prinsip lain yang diperlukan dalarnkeIja secaratepat. Hal tersebut sesuai ~ngan pendapat Dendi (1996: 3) yangmengatakan bahwa agar dapat memenuhi pasar keIja di era pasar bebas,tenaga keIja harns selalu berusaha meningkatkan kualitas SDM-nyamelalui pendidikan dan pelatihan untuk mengimbangi permintilan pasaryang terfragmentasi secara cepat

Dilihat dari sudut organisasi, era globalisasi atau perubahan inimenjadikan organisasi tidak terlalu terikat sekali oleh struktur, tetapiorganisasi dipengarnhi oleh kemajuan adanya tekuologi informasi.Menurut Lawrence Miller (dalarn Warsito Utomo, 2000: 4) tantanganbarn yang dihadapi oleh manajemen antara lain teIjadinya perubahandari motivasi materi kepada motivasi spiritual, sifat pekeIjaan tidaklagi fisik tetapi lebih bersifat kognitif, manajemen intimidasi telahberubah kepada manajemen dengan keterlibatan serta dorongan positif.Untuk merespon tuntutan perubahan pada era global yang 1?ertumpupada Information Technology (I1) menurut Warsito Utomo (2000: 4)diperlukan 8 nilai atau azas yang perlu diperhatikan, yakni tujuan,konsensus, keunggulan, kesatuan, prestasi, empirisme, keakraban danintegritas.

Untuk mengimbangi permintaan pasar yang terfragmentasisecara cepat, setiap perguruan tinggi sebagai penghasil tenagakeIja yang berkualitas menurut Alvin Toffler (dalarn Dendi, 1996: 3)harns menumbuhkan inovasi aditif dan inovasi substantif yaknisuatu kemarnpuan untuk belajar melakukan sesuatu yang pelumpernah dilakukan sebelurnnya serta meneruskannya secara konsisten,atau belajar untuk tidak melakukan sesuatu yang pernah dilakukan

325

Page 8: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

C.krllwol. P.ndldilcln, November 2002, Th. XXI, Na 3

sebelumnya serta tidak meneru~kannya secara konsisten. Dengantambahan pengetahuan dan keterampilan yang cukup yang diperolehmelalui pendidikan dan latihan, maka seseorang akan mampumenciptakan suatu pembaharuan baik dalam bentuk proses kerjamaupun bentuk produk barang atau jasa tertentu. Sebagai misaldilakukan dengan memperbanyak model, ukuran, gaya dan variasipelayanan yang unik pada rantai produksinya, serta menciptakanproduk, teknologi, proses atau pun produser bam untuk menggantikanyang lama, yang telah usang. Agar dapat memiliki kemampuan aditifdan inovatiftersebut, maka dalam proses belajar diperlukan kemampuandinamis dan relevflIl dengan dunia keIja. Artinya dengan dasar yangkuat setiap peserta didik sanggup menjadi otodikdak. Dengankemampuan inovasi kreatif yang dimilikinya, peserta didik akanmemiliki potensi dan peluang melakukan mobilitas keIja, dengan alihprofesi atau jenis pekeIjaan.

Tumbuh dan berkembangnya kemampuan~kemampuanter­sebut pada peserta didik diperlukan adanya prasyarat pendukungbaik yang berasal dari peserta didik itu sendiri, masyarakat, maupunlembaga-lembaga yang ada baik privat maupun publik. MenurutRake (1998: 2) faktor-faktor pendukung tersebut adalah penguasa­an pcngetahuan, kemampuan inovasi, kapasitas .dan semangatbelajar, ketanggapan, adaptabilitas-fleksibilitas, kecepatan ber­tindak, keberdayaan masyarakat dan birokrasi yang bersih danefisien.

Peranan pendidikan sangat strategik dalam menentukan ke­berhasilan seseorang. Pendidikan sebagai pranata utama pembangunansumberdaya manusia hams secara jelas berperan membentukpeserta didik menjadi aset bangsa, yaitu menjadi manusia produktif,kreatif dan berpenghasilan yang mampu menciptakan produk unggulindustri Indonesia yang siap menghadapi persaingan pada pasarbebas.

326

Page 9: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

Stralogi Paningkatan Ka.iapan Katja Luiusan Patgurulil Tinggi di Ell Pasar Babas

KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Beberapa pertanyaan berkaitan dengan peranan pendidikan dalamupaya pembinaa~ SDM yang perlu mendapatkan jawaban yaitubagairnana sistem pendidikan yang ada baik formal maupun nonformal mengantisipasi, dan sejauh mana perusahaan baik swastamaupun pemerintah menerapkan pengembangan SDM secaraprofesional?.

Realita menunjukkan bahwa kondisi pendidikan di Indonesiamasihterbatas seperti kultur sosial, sistem pendidikan yang kurang responsif,birokrasi yang panjang dan kaku, tingkat kesadaran akan pendidikanrelatif rendah. Men~t Supriyanto (1996: 16) beberapa keterbatasantersebut turut andil dalam mendnkung belum terlaksananya penerapankriteria profesionalitas seperti kemampuan teknis, semangatlkemauankeIja tinggi dan memiliki etika bisnis; maupun kriteria manajemenmodem lainnya, antara !liin seperti berorientasi ke pasar dan penerapanperencanaan strategis secara komprehensif.

Beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai rambu-rambuuntuk menentukan kualitas pendidikan menurut Tilaar (1991: 5) antaralain mutu lulusan guru yang masih rendah pada semua jenjangpendidikan dan alat-alat bantu proses belajar-mengajar seperti bukuteks, peralatan laboratorium dan bengkel keIja yang belum memadai.Hal tersebut memang tergantung pada besamya biaya yangdiperuntukkan bagi pendidikan per-unit, maupun alokasi dana bagipendidikan dari APBN/APBD.

Masalah kualitas pendidikan erat pula kaitannya dengan relevansipendidikan yang sering disebut dengan efisiensi ekStemal (Tilaar: 6)yakni kemampuan sistem pendidikan untuk memasok tenaga-tenagaterarnpil dalarn jumlah yang memadai bagi kebutuhan sektor-sektotpembangunan. Menurut Suyanto (1993: 6) efisiensi ekstemal ini pentingkarenaberkaitan dengan sejauh manapara lulusanprogram studi rnampu

327

Page 10: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

C.kflWl;. P,ndidikln, November 2002, Th. XXI, No.3

berperilaku profesional sesuai dengan tuntulan dunia keIja. Berdasarkandata statistik pertumbuhan angkatan keIja dan pertumbuhan penganggurmenurut tingkat pendidikan tahun 1980 dan 1990 (Tilar, 1991: 7;Nurhadi, 1995: 9), dan apabila kita lihat kecenderungan lulusan pen­didikan kita tampak gejala semakin tinggi pendidikan, semakin besarkemungkinan untuk menganggur.

Masalah relevansi pendidikan kita dapat dinyatakan bahwaberdasarkan evaluasi sistem pendidikan dan latihan selama 15 tahunterakbir diolah kembali oleh Tilaar (1991: 7) bukan saja disebabkankesenjangan antara permintaan dan penawaran oleh berbagai sektorlapangan keIja, tetapi juga karena isi kurikulum yang tidak sesuaidengan pekembangan ekonomi atau kemajuan ilmu pengetahuan danteknologi.

Suatu hal yang perlu diperhatikan ialah beban kurikulum sekolah­.sekolah terkenal sangat sarat dengan berbagai macam mata pelajaransehingga sangat mendera peserta didik. Dalam era informasi hal inimenjadi berlebihan. Proliferasi ilmu bukan berarti penambahan bebankurikulum, tetapi yang diperlukan adalah bagaimana cara kita dapatmenguasai informasi sebanyak dan setepat mungkin.

Ditinjau dari beberapa aspek pendidikan di atas dan melihat realitayang objektif memang harns diakui bahwa kualitas'pendidikan kitamasih jauh dari kebutuhan kualitas yang diharapkan. Bagaimanakontribusi perguruan tinggi dalam mengantisipasi tantangan SDM kitamenjelang era pasar bebas merupakan masalah yang perlu dib$assecara mendalam.

ANTISIPASI PENDIDlKAN TERHADAP TRANSFORMASIDUNIA KERJA MENUJU ERA PASAR BEBAS

Terdapat peluang yang dirniliki oleh lulusan perguruan tinggiseperti Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS-UNY)

328

Page 11: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

Stralog; P.ningk.'lll Kosieplll K.Ij. Lulusen P.rgurulll rtngg; di Eia Poser8_

untuk dapat 1:>erkiprah secara kreatif dan inovatif. Dalam kurikullUll1995 bidang keahlian khusus Administrasi Perkantoran (ADP), dankurikullUll-lcurikullUll sebelumnya terdapat mata kuliah pokok danpengembangan yang sangat kondusif dengan profesi nonkeguruan(Administrasi, Manl\iemen, Kepemimpinan, Organisasi, ManajemenPerkantoran, Manajemen Keuangan dan sebagainya). Mata kuliahtersebut merupakan unggulan kompetitifprogram studi ADP dibandingprogram studi lain.

Mata kuliah lain di beberapa program studi baik yang diselenggara­kan di UNY maupun di luar UNY seperti Erika, Pengembangan Diri,Public Speaking, Public Relation, Perbankan, Kewirausahaan,Kepariwisataan, Aplikasi Komputer, Sistem Informasi Manajemen,Teknik Presentasi, dan lain-lainnya, juga merupakan suatu tawaranpenambahan kemampuan yang fleksibel dan disesuaikan dengankebutuhanduniakeIja secara rill.

Berkaitan dengan pelaksanaan perdagangan bebas, dapat dipasrikanadanya rencana kebutuhan tenaga keIja industri yang cukup besar padamasa mendatang dengan kualifIkasi manajer, supervisi, tenaga staf,sekretaris, tenaga keuangan dan lain-lainnya. Lembaga pendidikanmemiliki tugas penting dalam rangka menyiapkan tenaga keIja baikdalam bidang kependidikan maupun nonkependidikan seperti yangdiharapkan oleh pasar keIja. Untuk itu, perlu diadakan relevansi dankeIjasarna dengan lembaga-Iembaga pemakai produk lulusan.

Peluang-peluang tersebut dapat dijadikan pangkal tolak peningkat­an efIsiensi internal dan eksternal yang tinggi. EfIsiensi internal berkait­an dengan produktivitas program studi dalam meluluskan mahasiswa,sedangkan efIsiensi ekstemal berkaitan dengan sejauhmana para lulusanprogram studi mampu beperilaku profesional sesuai dengan tuntutandunia keIja.

Dalamkaitannyadengan kontribusi perguruan tinggi dalam rangkamenyediakan dan membina SDM yang berorientasi keIja di pasar bebas,

329

Page 12: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

ClkflWOIl Pendldlkln. November 2002. Th. XXI, No.3

efisiensi ekstemal ini perlu meq.dapatkan perhatian serius. Denganrendahnya efisiensi ekstemallulusan suatu perguruan tinggi tidak dapatbersaing di dunia keIja. Secara kurikuler hal ini memang tidak mudahuntuk dilakukan, narnun kendala dapat diatasi bila para dosen marnpumengajarkan dan mengembangkan pengetahuan yang dinarnis danreievan dengan kebutuhan dunia keIjabagi para mahasiswanya. Dengandikuasainya pengetahuan yang relevan dengan duniabisnis, para lulusandiharapkan dapat bersaing di lapangan keIja sektor industri.

Mahasiswa akan memiliki kesiapan kerja dalam bidang bisnisapabila dapat mengaplikasikan ilmu, pengetahuan, dan informasi yangdiperoleh sebagai pengalarnan belajarke situasi nyata dalarn dunia kerja.Dalarn situasi yang barn lulusan dituntut dapat melakukan analisis dansintesis terhadap situasi dengan tuntutan dunia keIja yang ada sehinggadicapai tingkat kemarnpuan yang diperlukan dalarn high-value pro­duction. Keadaan semacarn ini oleh Bruner seperti dikutip Suyanto(1993: 8) disebut sebagai peristiwa transfer oflearning dan transfer ofprinciples.

Kondisi tersebut akan terjadijika proses.belajar yang berlangsungtidak sekedarberupa pernupukan informasi dan pengetahuan yang tidakfungsional, tetapi proses pembelajaran yang dinarnis dan dialogis.Adapun yang dimaksud dengan proses pembelajaran yang dinarnis dandialogis adalah proses belajar yang tidak statis, tidak monoton, arahkomunikasi multiarah, dan aktual. Dalarn proses belajar mahasiswaharus diberi kesempatan yang cukup untuk mengembang!s.ankemampuan bemalat guna memperoleh konsep-konsep mengenaiberbagai kejadian dalam masyarakat yang saling berhubungan satudengan lainnya, menguji hipotesis dalarn situasi barn dan menarikkesimpulan berdasarkan seperangkat data. Dengan demikian, paramahasiswa dapat terkurangi beban belajar yang berlebih dan perludiperbanyak kegiatan diskusi untuk melatih berpikir kritis. Denganberpikir kritis akhimya mereka dapat mengantisipasi dunia kerja baik

330

Page 13: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

Strategi Peningkatan Kesiapan Kerja Lulusan PergUfUafl Tinggi di Era Pasar Bebas

dalam bidang kependidikan maupun nonkependidikan pada umumnyadan dunia bisnis pada khususnya. .

Pelaksanaan tugas pendidikan dan pengajaran yang menyangkutkomunikasi infotmasi dan interaksi belajar-mengajar dalam suasanadinamis dan dialogis memerlukan kiat-kiat pendukung. MenurutJohar(1996: 3) kiat-kiat pendukung yang termasuk di dalam masalahkomunikasi informasi di antaranya mencakup:

(I) penguasaan materi yang diinformasikan yakni bidang ihnu yangdibina,

(2) keterampilan memburu referensi,

(3) kemampuan dan keterampilan menguasai informasi baru,

(4) kemampuan menangkap informasi dan menyatukan konsep dalamstruktur kognitifnya, dan

(5) kemampuan memproduksi inforrnasi sesuai dengan keperluan dansituasi.

Sementara itu, kiat pendukung yang termasuk ke dalam masalahinteraksi belajar-mengajar, antara lain:

(I) menguasai unsur-unsur komunikasi di atas,

(2) menguasai karakteristik subyek belajar atau klien,

(3) menguasai situasi belajar,

(4) menguasai media belajar,

(5) menguasai keberhasilan dan kegagalan proses belajar-mengajar,

(6) mampu mengembangkan altematif pendekatan dan cara belajar-mengajar, dan

(7) mampu menyatukan diri dengan situasi dan subyek belajar.

Apabila komponen-komponen tersebut dapat dilaksanakan danditerapkan dengan baik, tugaslembaga pendidikan untuk mengantisipasi

331

Page 14: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

C./crIWlI. P,ndldibn, November 2002, Th. XXI, No.3

era pasar bebas dapat tercapai. Dalam mencapai tujuan pendidikandalam aspek kognitif, pengembangan kemampuan bisnis dapatdiarahkan pada pengembangan kemampuan analitis mahasiswa denganranah pengetahuan ilmu sosial. Kandungan ilmu sosial yang dimaksuddi sini berkaitan dengan pemahaman sistem sosial, geografi, ekonomi,manajemen, pemasaran, keuangan perusahaan, kewirausahaan, per­bangkan, dan sebagainya.

Penghayatan etika bisnis dapat dilakukan dengan menghadapkandunia bisnis dengan berbagai konsep dalam filsafat sosial yang merupa­kan sumber pemahaman konsep tentang manusia, kebenaran, kekuasa­an, dan tujuan sosial. Sementara itu, aspek keterampilan berkaitandengan kemampuan untuk melakukan kegiatan sesuai dengan standarkeIja yang telah ditentukan.

Sebagai altematifterakhir strategi perguruan tinggi untuk mening­katkan daya saing keIja lulusannya dalam bidang nonkependidikanadalah melalui pelaksanaan kurikulum fleksibel. Kurikulum fleksibelmerupakan suatu pendekatan perbaikan menuju ke arah terciptanyalulusan yang mempunyai kesempatan yang terbuka untuk teIjun kedunia keIj a. lni berarti bahwa dalam kurikulum fleksibel program-pro­gram yang disajikan dalam bentuk kemampuan dan pengetahuan yangharus dikuasai oleh mahasiswa harus dapat memberikan pilihan yanglebih luas kepada mahasiswa untuk memilih berbagai kemungkinanrumusan program studi, baik berdasarkan kemampuan maupunminatnya (Abdullah, 1992). Dengan kemampuan yang lebih luw.es,lulusan tidak hanya 'terpaku pada satu kemungkinan yang sempitsebagaimana yang dialami oleh lulusan LPK dewasa ini. Operasionaldari kurikulum fleksibel ini adalah mahaSiswa diharuskan mengambilmata kuliah utama (mayor) untuk setiap bidang studi sebagaimana yangtelah ditetapkan. Di samping itu, mahasiswa diberi kebebasanmengambil mata kuliah tambahan (minor) pada jurusan lain yangpaling sesuai dengan tujuan dan minatnya. Dalam penjabarannya dapat

332

Page 15: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

Stralogi P.nkJgk.,..Ke.~K.rjf Luiurln P.rguru.. Tlnggi di EtI PallBIbes

dilakulcan suatu peninjauan terhadap paket materi pelajaran yangberorientasi global untuk dimasukkan dalam materi tambahankewenangan n.

Pola penyesuaian kebutuhan materi bidang studi dalammenghadapitantangan pasar keIja era pasar bebas, eli samping dilakukan melaIuikegiatan pendidikan formal, juga dapat dilakulcan melalui jalurnonformal. Hal itu antara lain dapat dilakulcan melalui penyelenggaraanseminar ataupun pelatihan yang melibatkan unsur praktisi dan teoritisipada lembaga-Iembaga penelidikan terkait.

Fungsi pendidikan yang berkaitan dengan tugas preparatoris­antisipatif inimemang tidak mudah. Bahkan, orang yang pesimis sepertiIsaac Asinow seperti dikutip Tilaar (1991: 34) mengatakan hal itu tidakmungkin dapat dilakulcan sebab pada masa depan adalah masa denganbanyak kemungkinan. Namun, skenario masyarakat pada masa depandapat diantisipasi berdasarkan analisis kecenderungan yang ada ataubakal ada.

Masyarakat industri modem menuntut berbagai kemampuan dansikap yang perlu dikembangkan. Untulc dapat mengantisipasi kebutuhanmasyarakat di era pasar bebas, pelaksanaan pendidikan yang selamaini berlangsung harns diubah sehingga kondusifdengan nilai-nilai masadepan.

MANAJEMEN PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI

Pada perkembangan ke depan perguruan tinggi bulcan hanyamenjadi tempat bagi mahasiswa untulc mempelajari ilmu pengetahuandan teknologi, tetapi diharapkan juga harns berfungsi sebagai pusatperigembangan kapasitas pembelajaran.berkelanjutan (continuos learn­ing) dan pusat pengembangan kapasitas kepemimpinan. Oleh karenaitu, orientasi pendidikanjuga harns berubah dati teaching menjadi learn­ing (Sofian Effendi, Bernas, 20 Sept 2002). Hal ini harns dilakukan

333

Page 16: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

C._"Ptndldlbn, _ 2002, Th. XXI. No.3

agarpara lulusan selalu mampu menyikapi perubahan ilmu pengetahuandan teknologi yang terjadi dengim kecepatan yang semakin tinggi.

Agar tuntutan perubahan orientasi tersebut dapat tercapai, pendidikanitu harus dikelola secara profesional. Dengan adanya manajemen yangprofesional pada pengelolaan perguruan tinggi dapat dilakukanterobosan-terobosan yang mampu membawa perubahan sesuai dengantuntutan pasar mengingat bahwa permasalahan pendidikan di era pasarbebas sangat kompleks. Sebagai sebuah organisasi profesional yanghasil dandarnpaknyabagi masyarakat sangat ditentukan oleh kemampu­an dan kineIja sivitas akademika yang ditandai oleh kreativitas daningenuitas, di dalam pengelolaannya diperlukan adanya suasana yangberbeda dari industri manufaktur, misainya, dengan kualitas kerja yangsangat ditentukan oleh ketepatan melaksanakan prosedur yangmenyangkut cara, urutan dan waktu.

Permasalahan-permasalahan pendidikan menurut Tilaar (1991: 9)menyangkut bukan saja masalah-masahih teknis pendidikan, tetapi jugameliputi kegiatan-kegiatan perencanaan, pendanaan, dan efisiensi darisistem itu sendiri. Penelaahan dan pengalaman lapangan menyimpulkanbahwa kreativitas, ingenuitas dan produktivitas yang profesionallebihterangsa,ng oleh pola kerja yang luwes dan mandiri daripada pola kerjayang berstruktur secara kaku. Menurut Soepangkat 0997: 3) ada limakomponen acuan dasar yang saling terkait dalam paradigma baru sistempengelolaan perguruan tinggi meliputi otonomi, akuntabilitas,akreditasi, evaluasi dan peningkatan kualitas hasil dan kinerja perguruantinggi secara berkelanjutan.

Asas otonomi dengan kebebasan akademik secara resmi dinyatakandalam UU No.2 Tahun 1989 serta PP No.30 Tahun 1990. Dalamaktualisasinya hal itu bukan suatu kebebasan yangtidak terbatas. Azasotonomi dalam pengelolaan perguruan tinggi antara lain tercermindalam bentuk kebebasan untuk memilih staf akademik yang sesuaitujuan, memilih dan menetapkan mahasiswa, menetapkan standar

334

Page 17: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

Slrategi Pem'ngkatan Kesiapan Kerja Lulusan Peiguruan Tinggi di Era Pasar S,bas

akademik serta kurikuJum bagi program stud! yang diselenggarakannya,menetapkan program penelitian yang dilakukan sivitas akademika, dandalam batas tertentu memanfaatkan sumberdaya secara mandiri dalampenyelenggaraaIi fungsionalnya.

Meskipun dikelola secara otonomi, pelaksanaan perguruan tinggisebagai bagian dari masyarakat hams disertai pertanggungjawaban atauakuntabilitas. Secara harafiah pertanggungjawaban tersebut menyang­kut bagaimana sumberdaya yang diterima oleh perguruan tinggidimanfaatkan dalam upaya dan kegiatan untuk mencapai tujuannya.Pertanggungjawaban menyangkut derajat kehematan, kesesuaiandengan norma dan peraturan yang berlaku umum serta keterbukaanterhadap penilikan dan pemantauan oleh pihak yang berkepentinganmengenai penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kualitas kineIja suatu perguruan tinggi selain diperlukan bagipenyelenggara perguruan tinggi, juga diperlukan oleh masyarakatmaupun lembaga privat dan publik sebagai penyandang sumberdayayang memungkinkan terselenggaranya perguruan tinggi. Agar diperolehinformasi tentang kineIja perguruan tinggi tersebut, Badan AkreditasiNasional yang dibentuk tahun 1994 sangat berkepentingan untuk me­lakukan evaluasi kineIja setiap perguruan tinggi dengan mengembang­kan peraturan dan kriteria yang sama atau yang sering disebut akreditasiPTN dan PTS. Hasil dari akreditasi ini selain merupakan informasipada masyarakat mengenai kualitas kineIja perguruan tinggi yangbersangkutan, juga merupakan dasar pembinaan bagi pemerintah agarselalu diperoleh peningkatan kualitas yang berkelanjutan.

Peningkatan kualitas yang berkelanjutan hanya akan teIjadi bilaprogram pengembangan dapat direncanakan dan dilaksanakanberdasarkan kemampuan dan kemauan yang sepadan serta senantiasadisesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Oleh sebab itu, setiapperguruan tinggi hams dapat melakukan evaluasi diri atau pengenalandiri mengenai kualitas keIjanya. Evaluasi diri dapat dinyatakan sebagai

335

Page 18: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

ClknWOIa Plndldlkln, November 2002, Th, XXI, No, 3

upaya yang sistematik untuk menghimpun, menyusun dan mengolahdata serta informasi yang handal dan sahih yang dapat digunakan

. sebagai landasan manajemen untuk mengelola kelangsungan lembagamaupun program. Hasil evaluasi diri ini akan menjadi bahan bagi BAN­PT untuk melakukan akreditasi.

Kemampuan melaksanakan evaluasi diri ini hams dikembangkandi seluruh unit kerja perguruan tinggi tersebut, dari tingkat Universi­taslInstitut, Fakultas, Jurusan dan di bawahnya. Dengan demikian,setiap unit kerj a dapat mengenali dirinya, potensi dan kelemahan­nya, kinerja yang telah dilakukan sehingga dapat menyusun programkerja berikutnya yang merujuk pada ptoses peningkatan yangberkelanjutan.

KESIMPULAN

Dalam era globalisasi tidak akan ada lagi berbagai proteksi, baikdi sektor produksi maupun sektor ketenagakeIjaan. Lembaga pendidikandituntut mampu menciptakan calon-calon tenaga kerja yang tidak hanyaterampil, melainkan juga berintelegensia tinggi, handal, serta ber­kepribadian, sehingga dapat berkompetisi ke manca negara.

Berdasarkan arah paradigma bisnis dan manajemen SDM yangberlaku di era pasarbebas dalam bidang manu!acturing'lebih diorientasi­kan pada high-valueproduction yakni pelayanan kebutuhan khas sesuaipermintaan konsumen tertentu. Kecakapan dan kemampuan yangdiperlukan berdasarkan konsep high-valueproduction adalah kecakapanproblem solving, problem identification, dan kecakapan strategicbrokering.

Untuk dapat mencapai kualitas lulusan perguruan tinggi sepertidiharapkan di atas, diperlukan adanya kiat atau strategi dalam prosespendidikan dan pengajaran yang menyangkut komunikasi dan interaksibelajar mengajar dalam suasana dinamis dan dialogis.

336

Page 19: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

Strategi P,mingkatan Kesiapan Kerja Lulusan Perguroan 7inggi di Era Pasar aebas

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. (1992). Kurikulum Fleksibel: Suatu PendekfuanPengambang.an

Kurikulum Berdasarkan Inti Topik Bidang Studio Yogyakarta: FPOKUNY.

Asa'ad, M. (1996) Sumberdaya Manusia Pariwisata di Indonesia diIndonesia: Tantangan Abad 21. Yogyakarta: AMTA.

Dahlan, A. (1995). "Tantangan PT Era Keterbukaan: Globa1isasiInfonnasi dan Sosial Budaya", Kajian Dikbud, No. 002, Th.1,Desember 1995.

Dendi, H. (1996). Karakteristik Tenaga Kerja Yang Dibutuhkan padaEra Pasar Global. Yogyakarta: FPTK !KIP Yogyakarta.

lohar. (1996). Pengembangan Tugas Akademik Yang Kreatif DanProdilktifBagi Dosen. Yogyakarta: WSPK !KIP Yogyakarta.

Nurhadi, M. A. (1995). Perencanaan Pendidikan MenghadapiTantangan Masa Depan (Tahun 2020). Makalah Seminar HlPIISCabang Yogyakarta, tanggal 24 Oktober 1995.

Nopirin. (1996). Ekonomi Indonesia Dalam Menghadapi EraGlobalisasi. Yogyakarta: BP7.

Sudibyo, B. (1995). Kualitas Manajer Projesional Menjelang Era PasarBebas. Makalah Seminar HIPIIS Cabang Yogyakarta, tanggal 24Oktober 1995.

Supriyanto, l. (1996). Pengadaan Sumberdaya Manusia Pariwisata. MenjelangAbadXXI. Yogyakarta: AMTA.

Suyanto. (1993). Kesiapan Mahasiswa Program Studi PendidikanEkonomi Koperasi FPIPS IKIP Yogyakarta untuk Bekerja di SektorNon-Kependidikan. Yogyakarta: Lemlit!KIP.

337

Page 20: STRATEGI PENINGKATAN KESIAPAN KERJA LULUSAN …

Cakrlwa/a P,ndldlbn, November 2002, Th. XXI, No.3

Soepangkat, H.I. (1997). Strategi Menuju Otonomi dan AkuntabilitasPerguruan Tinggi. Semiloka Nasional Peningkatan ManajemenPerguruan Tinggi. Yogyakarta: STlE YKPN Yogyakarta 15-16September 1997.

Tilaar, H.A.R. (1991). Sistem Pendidikan Nasional Yang KondusifBagi Pembangunan Masyarakat Industri Modern Berdasar­kan Pancasila. Jakarta: Konggres I1mu Pengetahuan SosialNasional V.

Utomo, W. (2000). Manajemen Strategis bagi Sekretaris Profesionaldalam Membentuk Citra Manajemen Bisnis Modern. Yogyakarta :ASMI Santa Maria. .

338