41

SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY
Page 2: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

“SMETON KEMARITIMAN MELALUI LOOSE PARTS PLAY”

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

NUSA TENGGARA BARAT

TAHUN 2019

Page 3: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y ii

“SMETON KEMARITIMAN MELALUI LOOSE PARTS PLAY”

PENGARAH

Drs. Suka, M.Pd

Kepala BPPAUD dan DIKMAS NTB

PENANGGUNGJAWAB

Frida Nurcahyani, M.Ak

Kepala Seksi Pengembangan Program

TIM PENGEMBANG

Lalu Mustawil Suprawangi, S.Pd

Baiq Vina Handayani, S.Pd

NARASUMBER

I Nyoman Suarta, M.Pd

Evi Janria Tri Wati, S.Pd

Page 4: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y iii

KATA PENGANTAR

BP PAUD dan Dikmas Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Tahun 2019

telah mengembangkan 3 model Pendidikan Anak Usia Dini. Salah satu

model yang dikembangkan berjudul “SMETON Kemaritiman Melalui Loose

Parts Play”. Model tersebut terdiri dari:

1. Model SMETON Kemaritiman melalui Loose Parts Play

2. Kurikulum Muatan Lokal SMETON Kemaritiman melalui Loose Parts

Play

3. Panduan SMETON Kemaritiman melalui Loose Parts Play

4. Buku SMETON Seru

Model SMETON Kemaritiman Melalui Loose Parts Play disusun untuk

menyelesaikan permasalahan bahwa pendidik belum banyak mengeksplor

kemampuan daya pikir anak dalam berpikir kritis dan berkegiatan secara

mandiri. SMETON adalah konten pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan saintifik yang memuat unsur Sains, Mathematic, Engineering,

Technology, Naturalist. Model ini menghadirkan pendekatan pembelajaran

yang diadopsi dari pembelajaran STEAM yang bertujuan untuk

meningkatkan cara berpikir anak agar lebih kritis dalam melihat suatu

permasalahan atau kondisi. Media yang digunakan pada kegiatan adalah

loose parts atau media lepasan yang memiliki karakteristik memberikan

ruang bagi anak untuk mengeksplor kemampuan berpikir anak.

Kami berharap model ini dapat diterapkan dan bermanfaat bagi

masyarakat khususnya pendidik pada satuan PAUD. Akhirnya, saya

ucapkan selamat memanfaatkan model dan perangkat pendukungnya

sebagai upaya meningkatkan mutu pembelajaran anak usia dini.

Mataram, Desember 2019 Kepala, Drs. Suka, M.Pd. NIP. 1966040619931031003

Page 5: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y iv

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................... iii

Daftar Isi ................................................................................................... iv

A. Gambaran Umum .............................................................................. 1

B. Tujuan................................................................................................ 5

C. Manfaat ............................................................................................. 5

D. Sasaran .............................................................................................. 5

E. Definisi Operasional ........................................................................... 5

F. Prototype ........................................................................................... 8

G. Penyelenggaraan ............................................................................... 11

H. Penjaminan Mutu .............................................................................. 22

I. Penutup ............................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 22

Page 6: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 1

SMETON KEMARITIMAN MELALUI LOOSE PARTS PLAY

A. Gambaran Umum

Anak usia dini memilki karakteristik khusus dibandingkan

dengan orang dewasa yakni memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, suka

berfantasi dan berimajinasi, belajar melalui bermain, belajar dari

benda-benda konkrit. Dengan karakteristik tersebut anak usia dini perlu

diberikan wadah berupa pembelajaran yang dapat memenuhi

karakternya sehingga mampu memaksimalkan enam aspek

perkembangannya.

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh tim

pengembang, ditemukan permasalahan bahwa pengetahuan dan

keterampilan ilmiah peserta didik di daerah pesisir masih sangat

rendah, kegiatan pembelajaran baru sekedar hafalan yang menyentuh

ranah kognitif, belum membiasakan anak berpikir dengan mengajukan

pertanyaan terbuka (bagaimana, mengapa), kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakan oleh pendidik masih terbatas dan belum banyak

variasi, kompetensi pendidik masih rendah, pemilihan tema

pembelajaran masih seragam baik di daerah pesisir maupun di daerah

perkotaan, pendidik belum banyak menggunakan bahan-bahan alam

yang dekat dengan lingkungan sekitar. Dari permasalahan tersebut, tim

pengembang merasa perlu mengembangkan sebuah metode

pembelajaran yang memberikan ruang bagi anak untuk lebih aktif

dalam kegiatan pembelajaran dan mampu berpikir kritis, inovatif dan

problem solving.

Page 7: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 2

Salah satu metode pembelajaran yang dapat memberikan ruang

bagi anak untuk berpikir secara komprehensif adalah metode

pembelajaran STEAM. STEAM merupakan singkatan dari kata science,

technology, engineering, arts, dan mathematics. Salah satu pendiri

awal STEAM adalah Georgette Yakman. Metode ini merupakan salah

satu terobosan bagi pendidikan yang berupaya mengembangkan

kemampuan anak untuk berpikir kritis dan memecahkan permasalahan

berdasarkan lima aspek yang terdapat dalam STEAM. Temuan

penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pembelajaran STEM dalam

pendidikan anak usia dini dapat:

a) membangun fondasi pembelajaran dan pengembangan pikiran

anak-anak di masa depan;

b) membantu dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis dan

penalaran;

c) meningkatkan minat anak dalam pembelajaran Sains dan

Matematika

d) mengembangkan rasa ingin tahu, minat dan eksplorasi pertanyaan;

dan

e) memberi anak-anak pengalaman yang lebih luas dari dunia alam

dan lingkungan mereka di sekitar mereka. (Katz, 2010;

Hoachlander & Yanofsky, 2011; Dewan Penelitian Nasional (NRC),

2011; Bybee, 2013).

Dalam model ini, tim pengembang mengadopsi STEAM dan

mengembangkannya menjadi SMETON yang merupakan singkatan dari

Sains, Mathematic, Engineering, Technology dan Naturalist. SMETON

adalah konten pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

Page 8: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 3

saintifik yang memuat unsur Sains, Mathematic, Engineering,

Technology, Naturalist. SMETON merupakan konten pembelajaran

yang dikembangkan dari konten pembelajaran STEAM. STEAM

merupakan singkatan dari Sains, Technology, Engineering, Arts dan

Mathematics. Pada SMETON tidak dimasukkan unsur Arts karena Arts

akan muncul pada saat anak membuat karya. Tim pengembang

menambahkan unsur Naturalist sesuai dengan muatan lokal

kemaritiman yang menjadi kekhasan pada model ini.

Menurut Sri Widayati, kecerdasan naturalis adalah kemampuan

untuk mengidentifikasi segala jenis flora, fauna dan fenomena alam

lainnya seperti asal usul hewan, pertumbuhan tanaman, keberadaan

tata surya, galaksi, dan lainnya. Dengan kata lain, kecerdasan ini

memiliki kaitan erat dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi

dengan lingkungan sekitarnya. Sesuai dengan teori Reusseau yang

menyatakan bahwa anak-anak memiliki cara mereka sendiri untuk

melihat, berpikir, dan merasakan yang sesuai dengan konsepsi alam.

Alam adalah sesuatu seperti guru tersembunyi yang merangsang anak-

anak untuk mengembangkan kemampuan mereka yang berbeda dalam

fase perkembangan yang berbeda. Selain itu, Amstrong memberikan

batasan tentang kecerdasan naturalistik sebagai "keahlian dalam

pengakuan dan klasifikasi berbagai spesies flora dan fauna dan

lingkungan individu". Ini berarti bahwa kecerdasan naturalistik adalah

keterampilan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan berbagai

spesies termasuk flora dan fauna dalam suatu lingkungan. Anak-anak

yang memiliki kecerdasan naturalis yang kuat memiliki minat terhadap

dunia luar atau fauna yang muncul sejak usia dini. Melalui kecerdasan

Page 9: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 4

ini, anak-anak memiliki minat terhadap alam dan menggunakan alam

sebaik mungkin. Itu tidak akan merusak lingkungan sekitarnya. Anak-

anak juga dapat menggunakan tanda-tanda alam untuk membuat

hidup lebih baik. (Fatonah & Prasetyo, 2017).

Penambahan unsur Naturalist karena media yang digunakan

adalah media atau bahan alam. Bahan alam disini dikombinasi dengan

media-media lain yang tergabung dalam kategori media loose parts

atau media lepasan. Loose parts adalah bahan yang dapat dipindahkan,

dibawa, digabungkan, dirancang ulang, dipisahkan dan disatukan

kembali dengan berbagai cara. Loose parts menciptakan kemungkinan

kreasi tanpa batas dalam aktifitas pembelajaran pembelajaran dan

mengundang kreativitas anak.

Model ini bertujuan untuk mengukur peningkatan

kemampuan pengetahuan dan keterampilan ilmiah anak dengan

menggunakan model SMETON Kemaritiman melalui loose parts play.

Kegiatan pembelajaran pada model ini dirancang dengan mendesain

tempat main semenarik mungkin dengan mengunakan media loose

parts yang berkaitan dengan tematik kemaritiman. Tematik

kemaritiman dipilih sesuai dengan kondisi wilayah di provinsi NTB.

Tema kemaritiman menjadi muatan lokal yang sisipkan ke dalam setiap

tema yang sesuai. Nusa Tenggara Barat terbagi menjadi dua pulau

yakni pulau Lombok dan Pulau Sumbawa serta di dalamnya terdapat

banyak pulau-pulau kecil sehingga kehidupan atau aktivitas masyarakat

banyak bersinggungan dengan kelautan atau kemaritiman. Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya tempat-tempat wisata di seluruh

kabupaten/kota di provinsi NTB yang berlokasi di daerah-daerah

Page 10: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 5

pantai. Dengan pemilihian tema kemaritiman diharapkan dapat

memberikan pengetahuan kepada anak untuk lebih mengenal daerah

yang ditinggalinya sesuai dengan prinsip pemilihan tema pembelajaran

yakni dekat dengan kehidupan anak sehari-hari.

B. Tujuan

Adapun tujuan dalam penyelenggaraan model ini, diantaranya:

1. Meningkatkan pengetahuan ilmiah anak usia 5-6 tahun dengan

Model SMETON Kemaritiman melalui loose parts play.

2. Meningkatkan keterampilan ilmiah anak usia 5-6 tahun dengan

Model SMETON Kemaritiman melalui loose parts play.

C. Manfaat

Adapun manfaat dari model SMETON, diantaranya:

1. Bagi Pendidik, meningkatkan kemampuan atau kompetensi

pendidik dalam kegiatan pembelajaran saintifik.

2. Bagi peserta didik, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

ilmiah anak usia 5-6 tahun.

3. Bagi sekolah, meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

D. Sasaran

Sasaran pada model ini adalah peserta didik usia 5-6 tahun

E. Definisi Operasional

1. SMETON adalah konten pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan saintifik yang memuat unsur Sains, Mathematic,

Engineering, Technology, Naturalist.

2. Sains pada anak usia dini merupakan cara berpikir (a way of

thinking) melalui aktivitas pengenalan diri, mengamati gejala

Page 11: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 6

alam sekitar, melakukan percobaan, berbagi penemuan,

bertanya, serta berpikir bagaimana sesuatu itu bekerja.

3. Matematika didefinisikan sebagai cara mengukur (a way of

measuring), yang berkenaan dengan hubungan 1-1,

memasangkan, mengelompokkan, mengurutkan,

membandingkan, pola, eksplorasi bentuk, volume, dan ukuran,

geometri, bangun ruang, grafik, mengukur dan mengoperasikan

bilangan.

4. Engineering merupakan cara melakukan (a way of doing) atau

keterampilan yang berkaitan dengan pemecahan masalah,

penggunaan variasi, bahan, desain serta berkreasi atau

merangkai sesuatu dengan berbagai media, kemudian

membangun suatu bentuk tertentu.

5. Teknologi merupakan cara melakukan (a way of doing) melalui

aktivitas menggunakan alat sederhana yang dapat memudahkan

pekerjaan.

6. Naturalist Intelligence adalah keterampilan untuk

mengidentifikasi dan mengklasifikasikan berbagai spesies

termasuk flora dan fauna dalam suatu lingkungan.

7. Loose parts adalah bahan yang dapat dipindahkan, dibawa,

digabungkan, dirancang ulang, dipisahkan dan disatukan kembali

dengan berbagai cara. Loose parts menciptakan kemungkinan

kreasi tanpa batas dalam aktifitas pembelajaran pembelajaran

dan mengundang kreativitas anak.

Page 12: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 7

8. Kemaritiman yang dimaksud dalam model ini adalah muatan

lokal yang berkaitan dengan beragam aktifitas di laut dan pesisir

pantai yang dapat mendukung proses pembelajaran di PAUD.

Page 13: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 8

F. Prototype

Berikut adalah alur dan penjelasan dari prototype model

SMETON Kemaritiman Melalui Loose Parts Play.

Page 14: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 9

Penjelasan dari Prototype di atas sebagai berikut:

1. Input dalam model SMETON terdiri dari:

a. Sekolah yang berperan sebagai tempat kegiatan pembelajaran

yang menyediakan tempat, media pembelajaran dan lain

sebagainya.

b. Pendidik sebagai pelaku pembelajaran yang menyiapkan

perangkat pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan

melaksanakan evaluasi pembelajaran SMETON. Adapun kriteria

pendidik yang dapat menerapkan model SMETON yakni

pendidikan minimal SMA sederajat dan telah mengikuti diklat

dasar PAUD.

c. Peserta didik sebagai sasaran utama model SMETON yang akan

mendapatkan perlakuan dengan syarat usia 5-6 tahun.

2. Proses dalam model SMETON terdiri dari:

a. Proses dalam model SMETON terintegrasi dalam proses

pembelajaran mulai dari kegiatan pembuka, inti dan penutup.

Sebelumnya, pendidik menyiapkan perangkat pembelajaran

berupa Rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM)

dan rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) yang

terkait dengan tematik kemaritiman dengan muatan

pembelajaran SMETON serta menyiapkan setting tempat main

atau membuat invitasi.

b. Dalam proses pembelajaran akan dimasukkan pembelajaran

dengan menggunakan bahan atau media loose parts yang ditata

sedemikian rupa menjadi invitasi yang menarik dan

mengundang minat anak untuk bermain.

Page 15: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 10

c. Pendidik berperan sebagai coaching dengan memberikan

pertanyaan terbuka/ provokasi untuk menggali daya pikir anak

terkait konten Sains, Mathematic, Engineering, Technology

secara sederhana dengan bahan naturalist dalam kegiatan main

yang dilakukan oleh anak.

d. Setelah kegiatan pembelajaran, pendidik bertugas memberikan

evaluasi atau penilaian terhadap tingkat pencapaian

perkembangannya yang sekaligus merupakan output dari model

ini yakni pengetahuan dan keterampilan anak. Untuk

memudahkan proses penilaian, pendidik dapat menggunakan

handpone untuk mendokumentasikan kegiatan selama main

baik berupa foto maupun video.

3. Output dalam model SMETON antara lain:

Diharapkan dengan menerapkan pembelajaran SMETON dapat

meningkatkan:

a. Pengetahuan ilmiah anak usia 5-6 tahun

b. Keterampilan ilmiah anak usia 5-6 tahun

Page 16: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

11

G. Penyelenggaraan

Penyelenggaraan program memerlukan berbagai komponen pendukung agar program yang akan

diselenggarakan dapat terlaksana dengan baik dan target yang diharapkan dapat tercapai. Adapun

komponen-kompoenen yang harus ada yaitu:

1. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA)

Pada pengembangan model SMETON ini diharapkan anak usia 5-6 tahun meningkat pengetahuan dan

keterampilan ilmiahnya. Adapuan pengetahuan dan keterampilan ilmiah anak usia 5-6 tahun dijabarkan

pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) pada lingkup perkembangan bahasa

sebagai berikut:

KI KD Indikator pencapaian

perkembangan anak 5-6

tahun

Deskriptor pencapaian perkembangan anak

5-6 tahun

Unsur

SMETON

Pengetahuan 3.5 Mengetahui

cara memecahkan

masalah sehari-hari

dan berperilaku

kreatif

Memecahkan sendiri

masalah sederhana yang

dihadapi

1. Menunjukkan aktivitas yang bersifat

eksploratif dan menyelidik (seperti: apa

yang terjadi ketika air ditumpahkan)

2. Memecahkan masalah sederhana dalam

kehidupan sehari-hari dengan cara yang

Sains

Page 17: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

12

fleksibel dan diterima sosial

3. Menerapkan pengetahuan atau

pengalaman dalam konteks baru

4. Menunjukkan sikap kreatif dalam

menyelesaikan masalah (ide, gagasan di

luar kebiasaan)

3.6 Mengenal

benda-benda di

sekitarnya (nama,

warna, bentuk,

ukuran, pola, sifat,

suara, tekstur,

fungsi, dan ciri-ciri

lainnya)

Melakukan kegiatan

yang menunjukkan anak

mampu mengenal benda

dengan

mengelompokkan

berbagai benda di

lingkungannya

berdasarkan ukuran,

pola, fungsi, sifat, suara,

tekstur, fungsi, dan ciri-

ciri

1. Mengenal perbedaan berdasarkan

ukuran: “ lebih dari ” ; “ kurang dari ” ;

dan “ paling/ter ”

2. Menunjukkan inisiatif dalam memilih

tema permainan (seperti: ” ayo kita

bermain pura- pura seperti burung ” )

3. Menyusun perencanaan kegiatan yang

akan dilakukan

4. Mengenal sebab- akibat tentang

lingkungannya (angin bertiup

menyebabkan daun bergerak, air dapat

menyebabkan sesuatu menjadi basah)

Mathematic

Page 18: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

13

5. Mengklasifikasikan benda berdasarkan

warna, bentuk, dan ukuran (3 variasi)

6. Mengklasifikasikan benda yang lebih

banyak ke dalam kelompok yang sama

atau kelompok yang sejenis, atau

kelompok berpasangan yang lebih dari 2

variasi

7. Mengenal pola ABCD- ABCD

8. Mengurutkan benda berdasarkan ukuran

dari paling kecil ke paling besar atau

sebaliknya

3.8 Mengenal

lingkungan alam

(hewan, tanaman,

cuaca, tanah, air,

batubatuan, dll)

Menceritakan peristiwa-

peristiwa alam dengan

melakukan percobaan

sederhana

1. Menyebutkan nama-nama bahan dan alat

yang digunakan dalam percobaan

2. Menceritakan tahapan percobaan dengan

runut

3. Memberikan kesimpulan sederhana hasil

percobaan

Sains

3.9 Mengenal Mengetahui nama dan 1. Menyebutkan nama alat teknologi Technology,

Page 19: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

14

teknologi

sederhana

(peralatan rumah

tangga, peralatan

bermain, peralatan

pertukangan, dll)

penggunaan teknologi

sederhana

sederhana yang digunakan dalam

percobaan.

2. Menggunakan alat teknologi sederhana

dengan benar

3. Memanfaatkan alat teknologi sederhana

untuk memudahkan percobaan

Engineering

Keterampilan 4.5 Menyelesaikan

masalah sehari-

hari secara kreatif

Menyelesaikan tugas

meskipun menghadapi

kesulitan

1. Mampu menyelesaikan percobaan

sederhana sesuai dengan Loose Parts Play

yang dicontohkan pendidik

Sains

4.6 Menyampai-

kan tentang apa

dan bagaimana

benda-benda di

sekitar yang

dikenalnya (nama,

warna, bentuk,

ukuran, pola, sifat,

Melakukan kegiatan

yang menunjukkan anak

mampu mengenal benda

dengan menghubungkan

satu benda dengan

benda yang lain

1. Mengenal sifat dan fungsi benda melalui

percobaan sederhana

2. Menggbungkan beberapa benda menjadi

sesuatu yang bermakna

Sains

Page 20: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

15

suara, tekstur,

fungsi, dan ciri-ciri

lainnya) melalui

berbagai hasil karya

4.7 Menyajikan

berbagai karya

yang berhubungan

dengan lingkungan

alam (hewan,

tanaman, cuaca,

tanah, air,

batubatuan, dll)

Mengungkapkan hasil

karya yang dibuatnya

secara lengkap/ utuh

yang berhubungan

dengan benda-benda

yang ada di lingkungan

alam

1. Membuat hasil karya dari percobaan

sederhana dengan menggunakan bahan-

bahan alam sekitar (naturalistik)

2. Menceritakan hasil karya yang dibuatnya

dengan lengkap

Naturalist

4.9 Menggunakan

teknologi

sederhana untuk

menyelesaikan

tugas dan

kegiatannya

Melakukan kegiatan

dengan menggunakan

alat teknologi sederhana

sesuai fungsinya secara

aman dan bertanggung

jawab.

1. Menggunakan teknologi sederhana pada

percobaan sesuai fungsinya

2. Menggunakan teknologi sederhana untuk

menyelesaikan suatu percobaan.

Engineering,

Techknology

Page 21: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

16

(peralatan rumah

tangga, peralatan

bermain, peralatan

pertukangan, dll)

Keterangan:

Matrik dibuat untuk membantu guru memilih KD yang sesuai dengan Smeton dalam kegiatan pembalajaran, tidak

menutup kemungkinan dalam proses akan ditemukan unsur Smeton yang lainnya

Page 22: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 17

2. Kurikulum

Pelaksanaan program ini menggunakan kurikulum hasil

pengembangan 6 aspek sesuai Permendikud RI No. 146 Tahun

2014. Sehingga, untuk menstimulasi kemampuan pengetahuan

dan keterampilan ilmiah anak disusun dengan lebih banyak

mengembangkan TPPA aspek kognitif. Pengembangan indikator

pencapaian perkembangan anak usia 5-6 tahun pada kompetensi

tersebut dijelaskan pada tabel di atas pada poin 1.

Pengembangan beberapa indikator tersebut menyesuaikan

dengan tematik kemaritiman dan mengandung muatan SMETON

namun tetap mengacu dan menyesuaikan kompetensi dasar yang

terdapat pada Permendikud No. 146 Tahun 2014 yang telah

ditetapkan.

3. Pembelajaran

Model SMETON dapat diterapkan pada rangkaian kegiatan

pembelajaran mulai dari kegiatan pembuka, inti dan penutup.

Sebelumnya, pendidik juga menyiapkan perangkat pembelajaran

yang disesuaikan dengan tematik kemaritiman dan muatan

SMETON diuraikan dalam RPPM dan RPPH.

a) Penyiapan perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang perlu disiapkan oleh pendidik

seperti RPPM dan RPPH menyesuaikan tema kemaritiman,

materi, kegiatan pembelajaran dan penilaian TPPA

menyesuaikan.

b) Setting tempat pembelajaran / Membuat invitasi

Page 23: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 18

Penyiapan invitasi dilakukan sebelum pembelajaran dimulai

atau sehari sebelumnya seperti mengatur media loose parts

dengan material-material yang sudah disiapkan oleh pendidik.

c) Kegiatan pembuka

Pendidik membuka kegiatan melalui story telling sebagai

pengantar yang mengarahkan kepada tema atau topik pada

hari itu. Story telling dapat menggunakan media buku cerita

bergambar yag sesuai dengan tema ataupun cerita

pengalaman dari anak.

d) Kegiatan inti

Pada kegiatan inti, anak-anak diberi kebebasan untuk memilih

invitasi mana yang akan dimainkan. Selama kegiatan inti,

pendidik melakukan coaching dan pengamatan sebagai bahan

evaluasi.

e) Kegiatan recalling/penutup

Dalam kegiatan recalling, pendidik memberikan kesempatan

kepada anak untuk mengkomunikasikan apa saja yang telah

dilakukan dan menyampaikan kesimpulan atau fenomena apa

yang ditemui anak setelah melakukan kegiatan main. Setelah

itu pendidik memberikan penguatan dan kesimpulan.

4. Peserta didik

Peserta didik sekaligus yang menjadi sasaran pada program ini

adalah anak yang berusia 5—6 Tahun di PAUD.

Page 24: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 19

5. Pendidik

Pendidik yang dapat melaksanakan model ini adalah pendidik

dengan persyaratan sebagai berikut:

a) Kualifikasi pendidik minimal SMA/Sederajat

b) Kompetensi pendidik minimal pernah mengikuti Diklat dasar

PAUD.

Standar kompetensi bagi pendidik yang melaksanakan

pembelajaran SMETON bagi anak usia 5-6 Tahun beracuan

pada Standar Kompetensi Guru pada Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137

Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia

Dini yang disesuaikan dengan pembelajaran bagi anak usia 5-

6 tahun.

6. Sarana dan Prasarana

Sarana pembelajaran yang digunakan pada tematik kemaritiman

anak usia dini adalah media loose parts dapat berupa macam-

macam jenis batu-batuan di laut, pasir, cangkang-cangkang mati

makhluk laut, pecahan kaca pantai, manik-manik kaca laut, kayu-

kayu laut, figur hewan laut, hewan laut, tanaman laut. Sedangkan

Prasarana yang digunakan adalah prasarana yang tersedia di

sekolah.

Page 25: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 20

7. Pengelolaan

Pengelolaan yang dimaksudkan untuk menjamin terpenuhinya

hak dan kebutuhan anak serta kesinambungan pelaksanaan

model pembelajaran sebagai berikut:

a. Perencanaan Program

Lembaga PAUD menyusun rancangan pembelajaran seperti

RPPM dan RPPH disesuaikan dengan tematik kemaritiman

dan kegiatan percobaan yang telah ditentukan di model

SMETON. selain perangkat pembelajaran, lembaga PAUD

juga harus menyiapkan tempat pembelajaran, media serta

alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan

percobaan disesuaikan dengan ketentuan dalam model.

b. Pengorganisasian

Pengaturan seluruh komponen yang ada pada lembaga

PAUD untuk mencapai tujuan dalam rangka

mengimplementasikan model. Dalam model ini diharapkan

dapat melibatkan Kepala sekolah, pendidik maupun tenaga

kependidikan lainnya untuk mendukung proses kelancaran

dalam implementasi model.

c. Pelaksanaan rencana kerja

Implementasi model dapat dilaksanakan oleh lembaga

dengan menambahkan satu tema dalam program kerja

lembaga yaitu tema kemaritiman. Tema kemaritiman dapat

diselesaikan dalam jangka waktu satu bulan atau dapat

disesuaikan dengan kesiapan lembaga.

Page 26: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 21

d. Pengawasan

Pengawasan sebagaimana dimaksud meliputi kegiatan

monitoring, evaluasi dan tindak lanjut hasil implementasi

model SMETON. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh

Kepala Sekolah kepada pendidik yang melaksanakan model

SMETON.

8. Pembiayaan

Pembiayaan operasional seperti pengadaan alat dan bahan

praktikum SMETON yang digunakan dalam menyelenggarakan

atau mengimplementasikan model SMETON dibiayai oleh

anggaran dari masing-masing lembaga yang melaksanakan

model.

9. Penilaian

Penilaian dilakukan untuk mengukur tingkat pencapaian

perkembangan anak usia 5-6 tahun terutama pada pengetahuan

dan keterampilan ilmiah anak dengan menggunakan model

SMETON. adapun indikator tingkat pencapaian perkembangan

anak telah dijabarkan sebelumnya pada poin 1 STPPA di atas.

Tingkat pencapaian perkembangan anak tersebut mengambil dua

kompetensi yaitu kompetensi 3 pengetahuan dan kompetensi 4

keterampilan dan kompetensi dasar yang ditetapkan di

permendikbud no 146 tahun 2014.

Page 27: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 22

H. Penjaminan Mutu

Penjaminan mutu dimaksudkan untuk mengendalikan

kegiatan atau penyelenggaraan program ini yang dilakukan melalui

kegiatan evaluasi. Untuk menjamin kualitas pembelajaran model

SMETON diharapkan ada evaluasi dari pihak terkait seperti Kepala

sekolah, penilik dan pengawas di kabupaten/kota masing-masing.

Instrumen evaluasi dapat menggunakan instrumen supervisi yang

dimilki atau yang biasa digunakan oleh Kepala sekolah maupun

penilik/pengawas saat melakukan supervisi kepada pendidik pada

kegiatan pembelajaran.

I. Penutup

Naskah model pengembangan ini merupakan naskah induk

yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengimplementasikan

model SMETON. Naskah ini dilengkapi dengan panduan pelaksanaan

model yang lebih rinci dalam menjabarkan teknis pelaksanaan

kegiatan pembelajaran di lembaga. Diharapkan dengan disusunnya

naskah model ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang

model dan cara implementasinya. Dengan menerapkan model

SMETON ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan ilmiah anak sejak dini.

Page 28: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 23

DAFTAR PUSTAKA

Bruce A, Bracken. (2009). Basic Concepts in Early Childhood Educational

Standards: A 50-State Review. Published online: 4 December 2009

Springer Science+Business Media, LLC 2009.

Loretta, C. (2008). Mathematical Language in Early Childhood Settings:

What Really Counts?. Published online: 13 May 2008 Springer

Science+Business Media, LLC 2008.

Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional

Pendidikan Anak Usia Dini.

Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan

Anak Usia Dini.

Sandra, M. (2011). Journal Of Mathematics in Early Childhood: Research-

Based Rationale and Practical Strategies. Published online: 7 January

2011. Springer Science+Business Media, LLC 2011.

Siti Fatonah, dkk. (2017). Science Learning Model To Improve Naturalist

Intelligence For Early Chilhood vol. 1, No. 1. International Journal on

Islamic Educational Research (SKIJIER).

Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

Nasional, pasal 32 ayat 1.

Page 29: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 24

Wadlington, Elizabeth. (1993). Journal for the Education of the Gifted.Vo1.

17, No. 1, 1993, pp. 41-52. Virginia: The Association for the Gifted.

Page 30: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y 25

Lampiran contoh Perangkat Pembelajaran

1. Program Semester

Tema Sub Tema Sub-sub tema Alokasi Waktu

Diriku Hobiku Memancing ikan, memasak *

Lingkunganku Pantai Limbah organik dan anorganik *

Kebutuhanku Makanan Kesukaanku

Olahan cumi, olahan ikam, olahan rumput laut, olahan kelapa, olahan kerang

*

Binatang Binatang laut Kerang, Ikan, Cumi-cumi *

Tanaman Tanaman Laut Rumput Laut, Pohon Kelapa, Pohon Waru, Pandan Laut, Pohon bakau, rumbu Karang

*

Rekreasi Ke Pantai Kunjungan ke keramba, kunjungan ke pantai

*

( *: Prosentase alokasi waktu muatan lokal maksimal 40 % dari beban

belajar masing-masing lembaga untuk itu alokasi waktu beban belajar

muatan lokal menyesuaikan alokasi waktu di lembaga)

Page 31: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

26

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

Materi Pembelajaran Aspek Perkembangan

KD Kegiatan Alokasi Waktu

Rumput laut merupakan ciptaan Allah dengan berbagai macam warna, bentuk, tekstur, rasa dan olahannya

NAM 1.1, 1.2 1. Mengelompokkan rumput laut berdasarkan jenisnya 2. Membuat es rumput laut 3. Membuat urap rumput laut 4. Menanam Rumput Laut

1-2 hari

FM 4.3, 3.4-4.4

Kognitif

2.2, 2.3, 3.5-4.5, 3.6-4.6, 3.8, 3.9-4.9

Bahasa

3.10-4.10, 3.11-4.11, 3.12, 4.7, 4.12

Sosem 2.12

Seni 2.4, 3.15-4.15

Mengenal pohon kelapa sebagai ciptaan Allah dengan bagian-bagiannya dan pemanfaatannya

NAM 1.1, 1.2 1. Mengenal bagian-bagian buah kelapa (Kegiatan Pembuka) 2. Membuat perahu kulit kelapa 3. Membuat alas dari anyaman daun kelapa 4. Menyajikan makanan yang menggunakan kelapa parut (serabi, klepon,dll)

1 hari

FM 4.3, 3.4-4.4

Kognitif

2.3, 3.5-4.5, 3.6-4.6, 4.7, 3.8, 3.9-4.9

Bahasa

3.10-4.10, 3.11-4.11, 3.12, 4.12

Sosem 2.12

Seni 3.15-4.15

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Tema/Subtema/Sub-sub tema : Tanaman/ Tanaman Laut/ Rumput Laut

Page 32: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

27

Hari/Tanggal :

Semester/Minggu ke :

KD : 1.1, 1.2, 4.3, 3.4-4.4, 2.2, 2.3, 3.5-4.5, 3.6-4.6, 3.8, 3.9-4.9,

3.10-4.10, 3.11-4.11, 3.12, 4.7, 4.12, 2.12, 2.4, 3.15-4.15

Kelompok Usia : 5-6 Tahun

Aspek Perkembangan Materi Kegiatan Main Media dan Sumber Belajar (Loose Parts)

Penilaian

NAM (3) Berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, dsb (4) Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

Rumput laut merupakan ciptaan Allah dengan berbagai macam warna, bentuk, tekstur, rasa dan olahannya

1. Pijakan Lingkungan (07.15-07.30) o Penyiapan alat dan bahan

percobaan/eksperimen membuat invitasi

o Buat invitasi 3-4 jenis invitasi o tata loose part dan invitasi semenarik

mungkin sehingga menggugah rasa ingin tahu dan menarik perhatian anak untuk datang bermain

2. Penyambutan Anak (07.30-07.45) 3. Kegiatan Fisik (Senam dan Main Pembuka) (07.45-08.00) 4. Transisi (Toilet training) (08.00-08.15) 5. Anak masuk ke dalam kelas (08.15-08.45)

o persiapan makan

Rumput laut kering, rumput laut basah, lelatok, geranggang, anggur, daun,wadah, air, pasir, batu-batuan, gunting, tali, air gula,susu kental manis, gelas, sendok,

Observasi Hasil Karya Anekdot

Fisik Motorik Motorik Kasar: (2) Melakukan koordinasi gerakan mata- kaki- tangan- kepala dalam menirukan tarian atau senam (4) Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri (5) Melakukan kegiatan kebersihan diri Motorik Halus: (3)Melakukan eksplorasi dengan berbagai

Page 33: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

28

Kesehatan dan Perilaku Keselamatan: (6) Membersihkan, dan membereskan tempat (7) Mengetahui situasi yang membahayakan

o doa sebelum makan o beres-beres sesudah makan o istirahat bermain bebas

6. Pijakan Bermain (08.45-11.00) a. Pijakan sebelum main o Pendidik menyiapkan posisi anak

duduk melingkar di bawah dan Pendidik duduk bersama anak dalam posisi melingkar. Posisi ini paling strategis dalam kegiatan pendahuluan karena Pendidik tidak membelakangi sebagian anak,sehingga semua anak dapat melihat ke arah Pendidik.

o Pendidik menanyakan kesiapan anak dan berdoa bersama.

o Pendidik bercerita mengenai tema dan mengaitkannya dengan simulasi/percobaan yang akan dilakukan .

o Pendidik membuka wawasan anak dengan mengaitkan pengalaman yang pernah anak lakukan atau anak lihat (menjelaskan materi yang sudah dibuat melalui startegi tanya jawab)

o Tanya jawab tentang tema yang ada. Pendidik menggunakan pertanyaan terbuka untuk membangkitkan rasa

pengaduk, toples, kelapa, cabai, bawang, dan bumbu lainnya, baskom, pisau, pasir, batu-batuan, gunting, tali

Kognitif 1) Menunjukkan aktivitas

yang bersifat eksploratif dan menyelidik (seperti: apa yang terjadi ketika air ditumpahkan)

2) Memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang fleksibel dan diterima sosial

3) Menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks baru

4) Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah (ide, gagasan di luar kebiasaan)

5) Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: “ lebih dari ” ; “ kurang dari ”

Page 34: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

29

; dan “ paling/ter ” 6) Menunjukkan inisiatif

dalam memilih tema permainan (seperti: ” ayo kita bermain pura- pura seperti burung ” )

7) Menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan

8) Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar atau sebaliknya

9) Menyebutkan nama-nama bahan dan alat yang digunakan dalam percobaan

10) Menceritakan tahapan percobaan dengan runut

11) Memberikan kesimpulan sederhana hasil percobaan

12) Menyebutkan nama alat teknologi sederhana yang digunakan dalam percobaan.

13) Menggunakan alat teknologi sederhana

ingin tahu dan berpikir anak (dengan menggunakan kalimat tanya bagaimana, ceritakan,apa saja yang pernah dilakukan?, dll.

b. pijakan saat main Pada setiap pertemuan Pendidik menyiapkan 4(empat) macam invitasi atau tempat main. Tahapan kegiatan yang dilakukan oleh Pendidik adalah sebagai berikut: o Pendidik memberikan kesempatan

pada anak untuk memilih invitasi mana yang mau dimainkan.

o Anak diberikan kesempatan mengeksplor kemampuannya dengan membuat apa saja yang diinginkan, pendidik memberi penguatan dengan cara memberikan pertanyaan terbuka.

o Pendidik melakukan pendampingan pada anak secara bergilir.

o Pendidik aktif membimbing anak untuk menemukan konsep sains dalam kegiatan main yang dilakukan.

o Pendidik aktif membimbing anak untuk menemukan konsep enjenering dalam percobaan yang dilakukan

Page 35: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

30

dengan benar 14) Memanfaatkan alat

teknologi sederhana untuk memudahkan percobaan

o Pendidik aktif membimbing anak untuk menemukan konsep teknologi dalam percobaan yang dilakukan

o Pendidik aktif membimbing anak untuk menemukan konsep Naturalistik dalam percobaan yang dilakukan

o Pendidik mendokumentasikan kegiatan anak baik foto atau video

o Pendidik mengevaluasi. Evaluasi oleh pendidik dapat dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, checklis dan catatan anekdot.

c. Pijakan Setelah Main o Anak dibantu oleh Pendidik

merapikan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan.

o Pendidik mengajak anak untuk duduk melingkar

o Pendidik meminta anak untuk menceritakan pengalaman mainnya (recalling).

o Anak menceritakan pengalaman mainnya secara bergiliran.

o Pendidik meminta anak untuk menceritakan hal baru apa yang anak temui pada kegiatan main

Bahasa Memahami Bahasa: (1) Mengerti beberapa perintah secara bersamaan Mengungkapkan Bahasa: (1) Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks (5) Memiliki lebih banyak kata- kata untuk mengekpresikan ide pada orang lain Keaksaraan: (1) Menyebutkan simbol- simbol huruf yang dikenal

Sosem Kesadaran Diri: (1) Memperlihatkan kemampuan diri untuk menyesuaikan dengan situasi Rasa Tanggungjawab untuk diri

Page 36: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

31

sendiri dan orang lain: (2) Mentaati aturan kelas (kegiatan, aturan) Perilaku Prososial: (1) Bermain dengan teman sebaya (3) Berbagi dengan orang lain (6) Bersikap kooperatif dengan tema

o Pendidik memberi kesimpulan tentang fenomena eksperimen (sains) yang telah dilakukan

o Pendidik meminta anak menceritakan kejadian apa saja yang telah dilakukan anak (yang berkaitan dengan matematika)

o Pendidik menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran yang akan datang

o Pendidik mengajak anak Bernyanyi Bersama lagu “Rumput Laut”

o Pendidik meminta salah seorang anak memimpin doa. Kegiatan ini dilakukan secara bergiliran pada hari berikutnya.

o Berdoa dan menutup pembelajaran.

Seni Tertarik dengan kegiatan seni: (1)Menyanyikan lagu dengan sikap yang benar (2)Menggunakan berbagai macam alat musik tradisional maupun alat musik lain untuk menirukan suatu irama atau lagu tertentu (4)Menggambar berbagai macam bentuk yang beragam (6) Membuat karya seperti bentuk sesungguhnya dengan berbagai bahan

Page 37: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

32

4. Penilaian

Contoh Ceklis Per Kelompok

Kelompok :

Minggu :

Semester :

Aspek Perkembangan

Indikator Capaian Perkembangan Nama Anak

Vina Tawil Evi Dewi Nurhasanah

NAM (3) Berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, dsb (4) Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

Fisik Motorik

Motorik Kasar: (2) Melakukan koordinasi gerakan mata- kaki- tangan- kepala dalam menirukan tarian atau senam (4) Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri (5) Melakukan kegiatan kebersihan diri Motorik Halus: (3)Melakukan eksplorasi dengan berbagai Kesehatan dan Perilaku Keselamatan: (6) Membersihkan, dan membereskan tempat (7) Mengetahui situasi yang membahayakan

Page 38: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

33

Kognitif

1) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik (seperti: apa yang terjadi ketika air ditumpahkan)

2) Memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang fleksibel dan diterima sosial

3) Menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks baru

4) Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah (ide, gagasan di luar kebiasaan)

5) Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: “ lebih dari ” ; “ kurang dari ” ; dan “ paling/ter ”

6) Menunjukkan inisiatif dalam memilih tema permainan (seperti: ” ayo kita bermain pura- pura seperti burung ” )

7) Menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan

8) Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar atau sebaliknya

9) Menyebutkan nama-nama bahan dan alat yang digunakan dalam percobaan

10) Menceritakan tahapan percobaan dengan runut

11) Memberikan kesimpulan sederhana hasil

Page 39: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

34

percobaan 12) Menyebutkan nama alat teknologi

sederhana yang digunakan dalam percobaan. 13) Menggunakan alat teknologi sederhana

dengan benar 14) Memanfaatkan alat teknologi sederhana

untuk memudahkan percobaan

Bahasa

Memahami Bahasa: (1) Mengerti beberapa perintah secara bersamaan Mengungkapkan Bahasa: (1) Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks (5) Memiliki lebih banyak kata- kata untuk mengekpresikan ide pada orang lain Keaksaraan: (1) Menyebutkan simbol- simbol huruf yang dikenal

Sosem

Kesadaran Diri: (1) Memperlihatkan kemampuan diri untuk menyesuaikan dengan situasi Rasa Tanggungjawab untuk diri sendiri dan orang lain:

Page 40: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY

M o d e l S M E T O N K e m a r i t i m a n M e l a l u i L o o s e P a r t s P l a y

35

(2) Mentaati aturan kelas (kegiatan, aturan) Perilaku Prososial: (1) Bermain dengan teman sebaya (3) Berbagi dengan orang lain (6) Bersikap kooperatif dengan tema

Seni

Tertarik dengan kegiatan seni: (1)Menyanyikan lagu dengan sikap yang benar (2)Menggunakan berbagai macam alat musik tradisional maupun alat musik lain untuk menirukan suatu irama atau lagu tertentu (4)Menggambar berbagai macam bentuk yang beragam (6) Membuat karya seperti bentuk sesungguhnya dengan berbagai bahan

Page 41: SMETON KEMARITIMAN LOOSE PARTS PLAY