Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    1/56

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Penyakit Jantung Bawaan (PJB) merupakan kelainan kongenital yang

    menjadi penyebab penyakit jantung terbanyak pada anak. PJB merupakan

    penyakit jantung yang dibawa sejak lahir, dan didapatkan kelainan pada struktur 

    atau fungsi sirkulasi jantung yang terjadi akibat gangguan atau kegagalan

    perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin

    (Widyantoro, 2!). "nsiden PJB di dunia memiliki angka yang konstan, sekitar #$

    % dari % kelahiran hidup. &alformasi pada umumnya tidak terdeteksi pada

    periode neonatal, beberapa di antaranya terjadi modifikasi dan menghilang

    selama masa bayi dan anak ('ariyanto, 2%2).

    as sia memiliki angka yang lebih besar dibandingkan dengan non sia

    karena pengaruh perkawinan sedarah yang tinggi. W'* melaporkan insiden PJB

    di Bangladesh sebesar !+, di "ndia sebesar %+, di Burma sebesar !+, dan di

    -rilangka sebesar %+. i "ndonesia belum terdapat angka yang pasti, namun

    penelitian di -/.r.-utomo pada tahun 20$2! mendapatkan angka

    kematian yang tinggi dari pasien PJB setiap tahunnya, berturut$turut %%,!0+,

    %%,1+, dan %1,00+. i negara maju, hampir semua pasien telah dapat

    dideteksi dalam masa bayi, sedangkan di negara berkembang masih banyak

    yang dibawa berobat setelah anak besar, hal tersebut berarti banyak neonatus

    dan bayi muda dengan PJB berat telah meninggal sebelum diperiksa oleh dokter 

    atau pun PJB ringan tidak sampai didiagnosis seara adekuat ('ariyanto, 2%2).

    PJB dikelompokkan atas dua kelompok yaitu PJB asianotik dan sianotik.

    PJB sianotik biasanya memiliki kelainan struktur jantung yang lebih kompleks

    dan hanya dapat ditangani dengan tindakan bedah. -ementara PJB asianotik

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    2/56

    2

    umumnya memiliki lesi yang sederhana dan tunggal. PJB asianotik meliputi 3+

    dari seluruh pre4alensi kelainan jantung bawaan. -eara garis besar dibedakan

    menjadi dua kelompok, yaitu PJB asianotik dengan pirau kiri ke kanan dan tanpa

    pirau (obstruktif). 5elompok dengan pirau meliputi efek -eptum 6entrikel (-6),

    efek -eptum trium (-), uktus rteriosus Persisten (P) dan Endocardial 

    Cushion Defect (78). 5elompok tanpa pirau meliputi stenosis pulmonar,

    stenosis aorta, dan koarktasio aorta. PJB asianotik yang banyak dijumpai yaitu

    6-, -, dan P (Park et al, 22).

    Patofisiologi umum kelompok PJB asianotik dengan pirau adalah

    peningkatan beban 4olume karena adanya hubungan antara sirkulasi sistemik

    dan sirkulasi pulmonal yang menyebabkan pirau darah yang teroksigenasi

    masuk kembali ke paru. Besar dan derajat pirau bergantung dari ukuran defek,

    tekanan relatif pulmoner dan sistemik, serta resistensi 4askuler. danya

    hubungan sirkulasi tersebut dapat menyebabkan terjadinya -indroma

    7isenmenger (Bernstein, 23).

    5omplikasi pada PJB dapat terjadi baik epat maupun lambat. 'ipertensi

    pulmoner, aritmia, kelainan katup, endokarditis infeksiosa, pneumonia berulang,

    maupun gagal jantung merupakan konsekuensi yang dapat terjadi. &alnutrisi dan

    kegagalan yang menetap dari pertumbuhan hingga kematian juga dapat menjadi

    komplikasi dari PJB pada anak ('ariyanto, 2%2). Banyaknya komplikasi yang

    ditimbulkan membutuhkan kemampuan diagnosis yang tepat seara lebih dini

    oleh tenaga kesehatan di lini pertama nantinya, oleh karena itu pada makalah ini

    akan dibahas lebih lanjut mengenai PJB pada anak khususnya -, -6, dan

    P agar dapat menjadi referensi pembelajaran bagi tenaga kesehatan

    khususnya dokter muda di -/ r. -aiful nwar, &alang.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    3/56

    3

    1.2 Rumusan Masalah

    1.2.1  pa definisi, etiologi, dan epidemiologi PJB asianotik (-, -6,

    dan P) pada anak$anak9

    1.2.2 Bagaimana gejala klinis, perjalanan penyakit dan ara

    mendiagnosis PJB asianotik (-, -6, dan P) pada anak$

    anak9

    1.2.3 Bagaimana manajemen tatalaksana PJB asianotik (-, -6,

    dan P) pada anak$anak9

    1.2.4 Bagaimana prognosis dan apa saja komplikasi PJB asianotik

    (-, -6, dan P) pada anak$anak9

    1.3 Tuuan

    1.3.1 /ntuk mengetahui definisi, etiologi, dan epidemiologi PJB

    asianotik (-, -6, dan P) pada anak$anak

    1.3.2 /ntuk mengetahui gejala klinis, perjalanan penyakit, dan ara

    mendiagnosis PJB asianotik (-, -6, dan P) pada anak$

    anak.

    1.3.3 /ntuk mengetahui manajemen dan terapi PJB asianotik (-,

    -6, dan P) pada anak$anak.

    1.3.4 /ntuk mengetahui prognosis serta komplikasi PJB asianotik (-,

    -6, dan P) pada anak$anak.

    1.4 Man!aat

    &enjadi landasan pembelajaran tentang PJB asianotik pada anak$anak

    khususnya -, 6-, dan P bagi tenaga kesehatan khususnya dokter muda

    di -/ r. -aiful nwar, &alang.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    4/56

    4

    BAB 2

    TIN"AUAN PU#TA$A

    2.1 Em%r&'l'g& $ar(&')askuler 

    Pengetahuan tentang mekanisme seluler dan molekuler perkembangan

    embriogenesis jantung diperlukan dalam memahami penyakit jantung bawaan

    dan mengembangkan strategi untuk penegahan. Proses

    organogenesis:embriogenesis kardio4askuler merupakan rangkaian

    pembentukan organ jantung yang sangat kompleks. Proses kompleks tersebut

    dapat disederhanakan menjadi 0 tahap, yaitu; (ooping; proses perputaran bagian$bagian bakal jantung dan arteri

    besar (aorta dan arteri pulmoneris)

    . -eptasi; proses pemisahan bagian bakal jantung serta arteri besar

    dengan pembentukan ruang jantung dan migrasi

    d. &igrasi; proses pergeseran bagian$bagian jantung sebelum

    menapai bentuk akhirnya.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    5/56

    5

    *am%ar 2.1 Pr'ses em%r&'genes&s antung +$l&egman, 2--/.

    'arus diperhatikan bahwa keempat tahapan tersebut bukan merupakan

    proses terpisah tetapi merupakan rangkaian proses yang saling tumpang tindih

    (/sman, 2#).

    a. =ubing (pembentukan tabung)

    Pada awal pembentukan, jantung hanya merupakan sebuah

    tabung lurus yang berasal dari fusi sepasang primodia simetris. Pada

    beberapa terdapat dilatasi yaitu atrium primitif, komponen 4entrikel

    yang terdiri dari segmen inlet dan outlet serta trunkus arteriosus yang

    kelak menjadi aorta dan arteri pulmoneris. Perkembangan jantung ini

    terjadi pada embrio berusia ! minggu kehamilan yang panjangnya

    sekitar % mm.

    b. >ooping

    Proses perkembangan selanjutnya dikenal sebagai suatu

    pembentukan ?loop@ antara atrium dengan komponen inlet 4entrikel

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    6/56

    6

    dan antara komponen inlet dan outlet 4entrikel. -inus 4enosus yang

    tertanam kuat pada septum trans4ersum menjadi bagian dari ujung

    tabung yang terfiksasi. Perkembangan bertahap menyebabkan atrium

    primitif bergeser ke arah sinus 4enosus, sehingga terbentuk

    lengkungan ke kanan antara atrium dan segmen inlet 4entrikel. Pada

    komponen inlet dan outlet juga terbentuk lengkung dengan sudur 

    sebesar %#A, sehingga trunkus berada di depan dan kanan kanalis

    atrio4entrikulari. Biasanya proses looping ini terjadi ke arah kanan,

    sehingga disebut sebagai dextro ventricular looping  (gambar 2.2).

    *am%ar 2.2 Pr'ses l''0&ng em%r&'genes&s antung +Usman, 2--/.

    . -eptasi

    -etelah proses looping selesai. -eptasi jantung kini terjadi pada

    sekitar 23 sampai hari ke 13 perkembangan embrio dengan panjang

    sekitar mm menjadi %!$%3 mm. 5ini jantung terlihat dari luar sudah

    seperti jantung yang matur, walaupun bagian dalam tetap masih

    seperti tabung namun sudah mulai terbentuk ruangan$ruangan primitif.

    Pada tahap ini terjadi septasi atrium dan 4entrikel. 5analis

    atrio4entrikularis dipisahkan oleh bantalan endokardium (endocardial 

    cushion) superior dan inferior, yang bersatu di tengah dan terbagi

    menjadi orifiium kanan dan kiri. trium primitif disekat septum primum

    yang tumbuh dari atap atrium mendekati bantalan endokardium. 8elah

    antara septum primum dan bantalan endokardium disebut ostium

    primum. -elanjutnya fusi septum primum dan bantalan endokardium

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    7/56

    7

    menutup ostium primum. /ntuk mempertahankan hubungan interatrial,

    tepi atas septum terlepas ke bawah membentuk foramen sekundum.

    -elanjutnya lipatan yang terbentuk di kanan dinding atrium primitif 

    menutup foramen sekundum dan melapisi bagian bawah septum

    primum. 8elah antara kedua sekat ini disebut foramen o4ale. oramen

    o4ale dijaga pada sisi kirinya oleh sebuah flap jaringan yang berasal

    dari septum primum, yang berfungsi sebagai katup satu arah yang

    memungkinkan darah terus mengalir dari kanan ke kiri selama

    kehidupan intrauterus. -aat lahir, seiring dengan turunnya resistensi

    4askuler paru dan meningkatnya tekanan arteri sistemik, tekanan di

    atrium kiri meningkat melebihi tekanan di atrium kanan sehingga terjadi

    penutupan fungsional foramen o4ale. efek atau lubang pada septum

    dapat terjadi pada berbagai saat sesuai jenis defek tersebut yang akan

    dijelaskan lebih lanjut (Widyantoro, 2!).

    -eptasi dari septum 4entrikel; Pada embrio ukuran mm, 4entrikel

    primitif kiri dan kanan berhubungan melalui foramen inter4entrikular.

    (lihat gambar 2.1). -etelah looping kelak akan terbentuk kantung$

    kantung dari komponen inlet dan outlet 4entrikel. 5antong yang

    terbentuk dari komponen inlet akan menjadi daerah trabekular 4entrikel

    kiri, sedangkan kantung dari komponen outlet menjadi daerah

    trabekular 4entrikel kanan. kibat pembentukan kantung ini terjadilah

    septum trabekular yang kelak akan menjadi bagian bawah dari inin

    lubang antara komponen inlet dan outlet 4entrikel. (lihat gambar 0).

    oramen ini akan tertutup melalui sekat muskular inter4entrikular 

    septum dari bawah ke atas. 5edua 4entrikel primitif ini mulai berdilatasi

    pada akhir minggu ke$0. Permukaan miokardium mulai menjadi kasar,

    dan dikelilingi oleh endokardium sehingga terbentuk trabekula.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    8/56

    8

    =rabekula ini berguna pada proses perkembangan jantung janin

    dimana karena belum terbentuknya sistem koroner jantung. -ehingga

    darah dari plaenta yang mengandung oksigen serta nutrisi, masuk

    kedalam rongga$rongga trabekula$trabekula dan kontak dengan

    endokardium dan miokardium, dan melakukan difusi. -elain itu struktur 

    dari trabekula juga berguna mengurangi kontraksi dari 4entrikel

    sehingga tidak diperlukan dinding 4entrikel yang sangat tebal  (8lark,

    2#).

    Pembagian 4entrikel tunggal menjadi 4entrikel kiri dan kanan

    terjadi antara minggu ke 0 dan minggu ke # kehidupan mudigah,

    bersamaan dengan pembagian atrium tunggal menjadi atrium kiri dan

    kanan. -eptum 4entrikel yang pertama terbentuk adalah pars

    membranasea, yang kemudian bergabung dengan endocardial 

    cushion dan bulbus kordis (bagian proksimal trunkus arteriosus). Pars

    muskularis septum kemudian mulai terbentuk, bersama dengan

    pertumbuhan lebih lanjut bulbus kordis dan endocardial cushion (8lark,

    2#).  'asil akhir perkembangan ini adalah terbentuknya septum

    4entrikel pars membranasea dan pars muskularis, serta katup mitral

    yang mempunyai kontak jaringan dengan aorta, sedangkan katup

    triuspid dan katup pulmoner terpisah. -alah bentuk pada proses ini

    dapat menyebabkan lubang pada septum 4entrikel, yang dapat terletak

    tinggi di atas krista supra4entrikularis, di bawah krista

    supra4entrikularis pada pars membranasea, atau pada pars muskularis

    septum (udolf, 2C).

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    9/56

    9

    *am%ar 2.3 Pr'ses se0tas& ruang ruang 0a(a antung an&n

    +lark, 2--/.

    *am%ar 2.4 #kema 0em%entukan %ag&an%ag&an )entr&kel +lark,2--/.

    d. &igrasi

    Bersama dengan septasi kanalis atrio4entrikularis dengan

    terbentuknya bantalan endokardium yang telah diuraikan, terjadi juga

    pergeseran (migrasi) segmen inlet 4entrikel, sehingga orifisium

    atrio4entrikular kanan kan berhubungan dengan daerah trabekular 

    4entrikel kanan. Pada saat yang sama terbentuk septum inlet antara

    orifisium atrio4entrikular kanan dan kiri, sehingga 4entrikel kiri hanya

    mempunyai inlet (8lark, 2#).arah yang masuk ke 4entrikel kiri harus melalui lubang yang

    dibentuk oleh septum inlet, septum trabekular, dan lengkung jantung

    bagian dalam (inner heart curvature), masuk ke dalam 4entrikel kanan

    dan baru dapat keluar ke aortic outflow tract . alam perkembangan

    selanjutnya aortic outflow  akan bergeser ke arah 4entrikel kiri dengan

    absorbs dan perlekatan dari inner heart cuvatrue. -ekarang kedua

    4entrikel ini masing$masing sudah memiliki inlet, outlet dan trabekular.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    10/56

    10

    Pergeseran aorta ke arah 4entrikel kiri ini akan menyebabkan septum

    outlet (infundibular) berada pada satu garis denan septum inlet dan

    septum trabekular. 5omunikasi antara kedua 4entrikel ini masih tetap

    ada, dan lubang baru yang terbentuk selanjutnya akan tertutup oleh

    septum membranosa. Jadi septum 4entrikel terdiri dari 0 bagian, yaitu

    septum trabekular, septum inlet, septum infundibular dan septum

    membranasea.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    11/56

    11

    pembuluh darah terbentuk berurutan dari kranial sampai kaudal, sehingga

    tidak semua lengkung dan pembuluh darah tersebut terdapat pada waktu

    yang bersamaan. -akus aortikus ikut membentuk satu abang untuk

    setiap kali terbentuk lengkung baru, sehingga totalnya

    terdapat lima pasang arteri (lengkung kelima tidak pernah terbentuk:

    terbentuk tidak sempurna lalu mengalami regresi) yang kelimanya diberi

    angka ", "", ""","6, dan 6" (gambar 2.3).

    *am%ar 2.. Em%r&'l'g& A'rta m&nggu ke4 (an 1-() engkung aorta yangpertama menghilang sebelum lengkung keenam sepenuhnya terbentuk. (B)-istem lengkung aorta pada minggu ke$%. Perhatikan septum aortikopulmonalisdan arteri besar pulmonalis primitif (-adler, 2!).

    Pemisahan trunkus arteriosus oleh septum aortikopulmonalis

    membagi saluran keluar jantung menjadi aorta 4entral dan arteri

    pulmonalis pada minggu kelima. -akus aortikus kemudian membentuk

    kornu kanan dan kiri, yang selanjutnya masing$masing membentuk arteri

    brakiosefalika dan segmen proksimal lengkung aorta. (gambar 2.#, B dan

    8).

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    12/56

    12

    *am%ar 2.. Em%r&'l'g& lengkung a'rta() iagram dari lengkung aorta dan aorta dorsalis sebelum berubah menjadipola 4askular yang pasti. (B) iagram dari lengkung aorta dan aorta dorsalissetelah terjadinya perubahan. 5omponen yang menhilang ditandai dengan garisputus$putus. Perhatikan duktus arteriosus persisten dan posisi dari arteriintersegmen ketujuh di kiri. (8) rteri besar pada dewasa. Bandingkan jaraktempat asal antara arteri karotis kiri dan arteri subla4ia kiri di B dan 8. -etelah

    hilangnya bagian distal lengkung aorta keenam dan kelima di kanan, ner4uslaryngeal kanan melingkari arteri subla4ia kanan. Pada ner4us yang sebelah kiritetap pada tempatnya dan melingkari ligamentum arteriosum (-adler, 2!).

    Pada hari ke$23, lengkung aorta pertama sudah menghilang

    (gambar 2.#). tetapi sebagian keil tetap menetap sebagai arteri

    maksillaris. emikian pula, lengkung aorta kedua akan segera

    menghilang juga. Bagian yang tersisa dari lengkung ini adalah arteri

    hioidea dan arteri stapedia. >engkung ketiga besar, lengkung keempat

    dan keenam sedang dalam proses terbentuk. &eskipun lengkung keenam

    belum terbentuk , arteri pulmonalis primitif sudah nampak sebagai sebuah

    abang besar (gambar 2.# ).

    Pada mudigah usia 2C hari, lengkung aorta pertama dan kedua

    sudah menghilang (gambar 2.# B). >engkung ketiga, keempat, dan

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    13/56

    13

    keenam menjadi pembuluh darah besar. -akus trukoaortikus telah terbagi

    sehingga lengkung keenam kini berlanjut dengan trunkus pulmonalis.

    -elanjutnya terjadi perubahan$perubahan sebagai berikut;

    %.  >engkung aorta ketiga membentuk arteri karotis komunis dan bagian

    pertama dari arteri karotis interna. Bagian lain karotis interna dibentuk

    oleh bagian kranial aorta dorsalis. rteri karotis eksterna merupakan

    sebuah abang keil dari lengkung aorta ketiga.

    2.  >engkung aorta keempat baik di sisi kiri maupun kanan tetap ada.

    Pada sisi kiri, lengkung keempat membentuk bagian dari lengkung aorta,

    di antara arteri karotis komunis kiri dan arteri subkla4ia kiri. i sisi kanan,

    lengkung keempat membentuk segmen paling proksimal arteri subkla4ia

    kanan, yang bagian distalnya dibentuk oleh sebagian dari aorta dorsalis

    kanan dan arteri intersegmentalis ketujuh. (gambar 2.# B)

    1.  >engkung aorta kelima tidak pernah terbentuk atau terbentuk tidak

    sempurna dan kemudian mengalami regresi.

    0.  >engkung aorta keenam, yang juga disebut lengkung pulmonal,

    memperabangkan sebuah abang yang penting yang tumbuh ke arah

    tunas paru yang sedang berkembang (gambar 2.# B). Pada sisi kanan,

    bagian proksimalnya menjadi segmen proksimal arteri pulmonalis kanan.

    Bagian distal lengkung ini terputus hubungannya dengan aorta dorsalis

    dan menghilang. Pada sisi kiri, bagian distalnya tetap ada selama

    kehidupan dalam kandungan sebagai duktus arteriosus (-adler, 2!).

    2.2 De!ek #e0tum Atr&um +D#A/

    2.2.1 De!&n&s& De!ek #e0tum Atr&um +D#A/

    - merupakan defek pada septum atau sekat yang memisahkan kedua

    ruang jantung yaitu atrium (', 2%).  efek pada septum atrium ini

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    14/56

    14

    memungkinkan darah yang kaya oksigen berampur dengan darah yang minim

    oksigen pada ruang jantung (&ayo 8lini, 22). Berdasarkan besar defek,

    ukuran katup, dan beberapa anomali terkait, kelainan defek septum atrium ini

    dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit mulai dari gejala jantung yang

    minimal hingga penumpukan 4olume airan pada sisi kanan jantung, hipertensi

    pulmoner, dan aritmia atrium (dler, 2%0).

    2.2.2 E0&(em&'l'g&

    efek septum atrium menempati sebesar %+ dari penyakit PJB lainnya.

    - mempunyai empat tipe yaitu - sekundum, - primum, - sinus

    4enosus dan - sinus koroner.

    $ - sekundum merupakan tipe - yang paling sering terjadi.

    Pre4alensi - sekundum menapai 3+ dari seluruh tipe - yang

    ada.

    $ - primum merupakan - tersering kedua setelah - sekundum.

    Persentasenya berkisar %$2+ dari tipe - yang ada.

    $ - sinus 4enosus dan - sinus koroner merupakan tipe - yang

    memiliki angka persentase terkeil yakni $%+.

    Berdasarkan jenis kelaminnya, rasio antara penderita laki$laki dan

    perempuan hingga saat ini sejumlah %;2. -ementara dari segi usia, pasien

    dengan - dapat mengalami gejala yang asimtomatis selama bayi dan anak$

    anak, tergantung dari besarnya pirau.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    15/56

    15

    2.2.3 $las&!&kas&

    - merupakan kelainan kongenital yang disebabkan oleh malformasi

    septum yang membatasi kedua atrium. =erdapat empat jenis - berdasarkan

    piraunya, yaitu;

    %. - ostium sekundum

    Jenis - ini merupakan hasil dari adesi yang tidak sempurna antara

    katup penutup dan foramen o4ale serta ostium sekundum setelah proses

    kelahiran. oramen o4ale yang paten biasanya merupakan hasil dari

    resorpsi normal septum primum selama pembentukan foramen

    sekundum. esorpsi di lokasi yang abnormal menyebabkan septum

    primum memiliki pirau. esorpsi berlebihan dari septum primum

    menyebabkan septum primum pendek yang tidak dapat menutup foramen

    o4ale. oramen o4ale abnormal yang besar dapat terbentuk karena

    berkembangnya defek dari septum sekundum. -eptum primum yang

    normal tidak menutup foramen o4ale yang abnormal seperti pada tipe ini.

    5ombinasi dari resorpsi eksesif dari septum primum foramen o4ale yang

    besar membentuk sebuah - ostium sekundum yang besar.

    2. - ostium primum

    efek ini disebabkan oleh penggabungan yang tidak sempurna

    antara septum primum dengan endocardial cushion. efek segera

    terbentuk berdekatan dengan katup atrio4entrikuler, baik berasal dari

    keaatan atau inkompetensi. Pada sebagian besar kasus, hanya bagian

    anterior dari katup mitral yang mengalami dislokasi, sementara tidak

    banyak kasus yang melibatkan katup trikuspid.

    1. - sinus 4enosus

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    16/56

    16

    &erupakan penggabungan yang tidak sempurna antara sinus

    4enosus embriologis dengan atrium sehingga menimbulkan defek. Pada

    sebagian besar kasus, defek terbentuk pada bagian superior dari septum

    dekat dengan jalur masuk 4ena ka4a superior. Pada - dengan tipe ini

    sering terdapat hubungan dengan terjadinya anomali aliran pada 4ena

    pulmonal kanan superior. nomali aliran ini dapat ke atrium kanan, 4ena

    ka4a superior maupun inferior.0. - sinus koroner 

    efek sinus koroner digambarkan sebagai sinus koroner yang tidak

    berpenutup dan 4ena ka4a kiri superior persisten yang mengalir menuju

    atrium kiri. -inus koroner yang berdilatasi sering menimbulkan defek ini.

    'al ini dapat menyebabkan desaturasi karena terdapat pirau yang

    membuat aliran dari kanan menuju kiri pada atrium kiri (dler, 2%0).

    2.2.4 Pat'!&s&'l'g&

    Besarnya pirau dari kiri ke kanan yang melintasi - tergantung pada

    besarnya defek, kerelatifan pengisian 4entrikel, dan kerelatifan resistensi dari

    kedua sirkulasi pulmonal maupun sistemik. engan defek septum atrium yang

    keil, tekanan atrium kiri dapat lebih besar jika dibandingkan dengan tekanan

    atrium kanan, sedangkan dengan defek septum atrium yang besar menghasilkan

    tekanan kedua atrium yang hampir sama. Pirau di septum interatrium biasanya

    dari kiri ke kanan dan terjadi saat akhir sistolik dan awal diastolik. 5emungkinan

    beberapa augmentasi terjadi selama kontraksi atrium. Bagaimanapun, pirau keil

    dan sementara dari kanan ke kiri tetap dapat terjadi terutama saat periode

    respirasi dimana tekanan intratorakal menurun meskipun tidak ada hipertensi

    arteri pulmonal.

    Pirau dari kiri ke kanan yang kronis dapat menyebabkan peningkatan

    aliran darah pulmonal dan diastolik yang berlebihan pada 4entrikel kanan.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    17/56

    17

    esistensi 4askularisasi pulmonal umumnya normal pada anak$anak dengan

    - dan beban 4olume dapat dikompensasi dengan baik meskipun aliran darah

    paru dapat menapai 2D lipat dibanding aliran darah sistemik. Pengisian 4entrikel

    yang berubah sesuai dengan usia dapat menyebabkan peningkatan pirau dari

    kiri ke kanan yang berkontribusi juga dalam manifestasi gejala. Perubahan pirau

    dari kiri ke kanan yang kronis dan signifikan dapat mengubah resistensi

    pembuluh darah pulmonal yang mengarah ke hipertensi arteri pulmonal, aliran

    balik pirau dan -indrom 7isenmenger (dler, 2%0).

    2.2. Man&!estas& $l&n&s

    -ebagian besar pasien - tidak merasakan gejala berarti atau bahkan

    asimtomatis terutama pada masa bayi dan anak keil. Bila pirau ukup besar 

    maka penderita mengalami sesak nafas dan sering mengalami infeksi paru.

    =umbuh kembang biasanya normal tetapi jika pirau ukup besar biasanya anak

    akan memiliki berat badan kurang.Pada pemeriksaan fisis jantung pada umumnya normal atau hanya sedikit

    membesar dengan pulsasi 4entrikel kanan yang teraba. 5omponen aorta dan

    pulmonal bunyi jantung kedua terbelah lebar atau dikenal dengan sebutan wide

    split  yang tidak berubah baik saat inspirasi maupun ekspirasi (fixed split ). Bunyi

    yang terbelah lebar ini disebabkan oleh beban 4olume di 4entrikel kanan

    sehingga waktu ejeksi 4entrikel kanan semakin lama, sedangkan bunyi split yang

    tidak berubah dengan pernafasan terjadi karena pirau kiri ke kanan ber4ariasi

    sesuai dengan berubahnya alir balik ke atrium kanan.Bising ejeksi sistolik terdengar di daerah pulmonal akibat aliran darah

    berlebih melalui katup pulmonal. liran darah yang memintas dari atrium kiri ke

    kanan tidak menimbulkan bising karena perbedaan tekanan atrium kanan dan kiri

    keil. Bising diastolik di daerah trikuspid dapat terdengar akibat aliran darah yang

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    18/56

    18

    berlebihan melalui katup trikuspid pada fase pengisian epat 4entrikel kanan

    (Wahabi, 2C).

    2.2.5 D&agn's&s

    -elain dari gambaran atau manifestasi klinis seperti yang telah disebut di

    atas, penegakan diagnosis defek septum atrium dapat melalui beberapa

    pemeriksaan penunjang berikut ini.

    %. oto toraks

    oto toraks standar dapat membantu diagnosis -. Pada defek

    septum atrium dengan pirau yang signifikan atau bermakna, foto

    toraks menunjukkan atrium kanan dan konus pulmonalis yang

    menonjol. Biasanya didapatkan gambaran jantung yang hanya sedikit

    membesar dan 4askularisasi paru yang bertambah sesuai besarnya

    pirau.

    2. 7lektrokardiografi

    'asil 75< dapat menunjukkan pola BBB pada C+ kasus yang

    menunjukkan terdapat beban 4olume pada 4entrikel kanan. e4iasi

    sumbu E- ke kanan pada - terutama - sekundum

    membedakannya dari defek primum yang sebaliknya, yaitu

    menunjukkan de4iasi sumbu ke kiri. Blok 6 derajat " (pemanjangan

    inter4al P) terdapat pada %+ kasus defek sekundum

    1. 7kokardiografi

    =ujuan dilakukan ekokardiografi pada - adalah untuk

    menge4aluasi pirau dari kiri ke kanan di tingkat atrium yaitu;

    $ &engidentifikasi seara tepat defek antara kedua atrium

    $ &em4isualisasikan hubungan 4ena pulmonalis

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    19/56

    19

    $ &enilai ukuran ruang$ruang jantung (dilatasi) (Wahab, 2C)

    0. 5ateterisasi Jantung

    &elalui kateterisasi jantung, diagnosis penyakit jantung bawaan

    dapat dideteksi selain juga dapat mengukur tekanan darah pulmonal

    sehingga menyingkirkan jika keraguan jika didapatkan hipertensi

    pulmoner maupun penyakit penyerta lainnya sebelum dilakukan

    tindakan pra bedah (Widyantoro, 2!).

    2.2. Tatalaksana

    Penderita - sebaiknya menjalani tindakan penutupan pada defek

    tersebut, karena - tidak dapat menutup seara spontan, dan bila tidak ditutup

    akan menimbulkan berbagai penyulit di masa dewasa. Famun kapan terapi dan

    tindakan perlu dilakukan sangat tergantung pada besar keilnya pirau dan ada

    tidaknya gagal jantung kongestif, peningkatan tekanan pembuluh darah paru

    (hipertensi pulmoner) serta penyulit lain. =indakan operasi ini sendiri, bila

    dilakukan pada saat yang tepat memberikan hasil yang memuaskan, dengan

    risiko minimal (angka kematian operasi $%+, angka kesakitan rendah). &urphy

    J< dkk. melaporkan angka ketahanan hidup paska operasi menapai C#+ dalam

    follow up 1 tahun setelah tindakan bedah, pada penderita yang menjalani

    operasi di usia kurang dari %% tahun. -emakin tua usia saat dioperasi maka

    angka ketahanan hidup akan semakin menurun, berkaitan dengan sudah

    terjadinya komplikasi seperti peningkatan tekanan pada pembuluh darah paru.

    =indakan pembedahan ini dilakukan pada pasien - primum, sinus koroner 

    dan sinus 4enosus.-aat ini penutupan - sekundum keil dan sedang dapat dilakukan

    tanpa operasi yaitu menggunakan -* ( Amplatzer Septal Occluder).  -*

    adalah alat khusus yang dibuat untuk menutup - tipe sekundum seara non

    bedah yang dipasang melalui kateter seara perkutaneus lewat pembuluh darah

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    20/56

    20

    di lipat paha (arteri femoralis). lat ini terdiri dari 2 buah akram yang

    dihubungkan dengan pinggang pendek dan terbuat dari anyaman kawat nitinol

    yang dapat teregang menyesuaikan diri dengan ukuran -. i dalamnya

    ada patch dan benang polyester yang dapat merangsang trombosis sehingga

    lubang:komunikasi antara atrium kiri dan kanan akan tertutup sempurna

    (Widyantoro, 2!).

    *am%ar 2.6 Tatalaksana A#D +7aha%, 2--6/.

    2.2. $'m0l&kas&

    efek septum atrium yang keil kemungkinan tidak menimbulkan

    masalah. -edangkan defek yang besar dapat menimbulkan komplikasi ringan

    hingga menganam jiwa, termasuk;

    %.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    21/56

    21

    Jika defek septum atrium yang besar tidak dilakukan penanganan,

    maka peningkatan aliran darah ke paru$paru akan meningkatkan

    tekanan arteri pulmonal sehingga terjadi hipertensi pulmoner.

    2. -indrom 7isenmenger

    alam kasus yang jarang terjadi, hipertensi pulmoner dapat

    menyebabkan kerusakan paru$paru permanen. 5omplikasi ini, yang

    disebut -indrom 7isenmenger, biasanya berkembang selama

    bertahun$tahun dan hanya terjadi di sebagian keil orang dengan

    defek septum atrium besar (&ayo 8lini, 22).

    2.2.6 Pr'gn's&s

    Pada pasien - yang menapai usia dewasa muda biasanya tidak

    menunjukkan gejala berarti. dapun jika terdapat gejala, jarang didapatkan efek

    disabilitas dan umumnya tidak progresif. Famun, pasien - dewasa muda

    memiliki %0+ kemungkinan untuk menderita hipertensi pulmoner yang progresif.

    5omplikasi ini seara bertahap dapat mengurangi pirau dari kiri ke kanan dan

    mengarah pada arus balik pirau dan sianosis. Beberapa pasien memungkinkan

    untuk bertahan hidup selama beberapa tahun ke depan meskipun dengan

    disabilitas pada akti4itas. -ementara pada pasien yang tidak dapat bertahan

    hidup, kematian pada umumnya disebabkan oleh gagal jantung maupun

    trombosis pada arteri pulmonal.

    Pada #!+ lainnya menunjukkan bahwa pasien dapat melalui dekade

    ketiga dan keempat dari fase kehidupannya. Pada pasien$pasien tersebut

    sebanyak 0+ menderita penyakit jantung rematik dan di akhir usia lima puluh,

    kelainan dapat berkembang menyebabkan stenosis mitral, fibrilasi atrium,

    hipertensi pulmonal dan gagal jantung. Famun juga tidak menutup kemungkinan

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    22/56

    22

    terdapat pasien dengan kondisi yang masih prima dengan komplikasi minimal

    pada usianya yang menapai akhir dekade ketujuh (8raig dan -elGer, 2%1).

    &eskipun angka harapan hidup pada pasien dengan - menunjukkan

    prognosis yang ukup baik hingga menapai usia dewasa, namun angka

    harapan hidup tersebut berkurang sebesar !+ per tahunnya di atas usia 0

    tahun. -ementara pada pasien yang dilakukan terapi pembedahan, angka

    kematian saat dilakukan pembedahan itu sendiri kurang dari %+ pada pasien

    dengan usia di bawah 0 tahun dengan tekanan arteri pulmonal sistolik kurang

    dari !mm'g. ngka kematian akan meningkat sejalan dengan usia pasien dan

    tekanan arteri pulmonal sistolik yang tinggi. =erapi pembedahan sebaiknya

    dipertimbangkan pada pasien - tanpa komplikasi dengan pirau kiri ke kanan

    yang signifikan. Pembedahan sebaiknya dilakukan ketika pasien berusia 2$0

    tahun. Pembedahan sebelum usia 2 tahun memberikan angka ekspansi hidup

    sebanyak 1 tahun. -ementara tindakan pembedahan pada rentang usia 2$0

    tahun angka kelangsungan hidup semakin berkurang terutama jika pasien

    memiliki tekanan arteri pulmonal sistolik lebih dari 0mm'g. -ekalipun terdapat

    pasien yang memiliki usia hidup lebih dari ! tahun tanpa komorbiditas yang

    serius, - sebaiknya ditutup sedini mungkin jika terdapat indikasi (dler, 2%0).

    2.3 De!ek #e0tum 8entr&kel +D#8/

    2.3.1 De!&n&s&

    efek septum 4entrikel merupakan kelainan jantung berupa tidak

    sempurnanya penutupan dinding pemisah antara kedua 4entrikel sehingga darah

    dari 4entrikel kiri mengalir ke kanan, dan sebaliknya. -6 ini juga merupakan

    kelainan kongenital yang paling sering terjadi sesudah kelainan aorta

    bikuspidalis, dan tidak ada perbedaan kejadian antara laki$laki dan perempuan.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    23/56

    23

    engan kata lain -6 adalah gangguan atau lubang pada septum di antara

    rongga 4entrikel akibat kegagalan fusi atau penyambungan sekat inter4entrikel.

    2.3.2 E0&(em&'l'g&

    efek septum 4entrikel terjadi pada %, H 1, dari % kelahiran hidup

    dan sekitar 2$2+ dari seluruh angka kejadian PJB. /mumnya lubang terjadi

    pada daerah membranosa sebesar 3+ dan pada daerah muskular sebesar 

    2+ (Fadas, %CC).

    2.3.3 $las&!&kas&

    -6 dapat diklasifikasikan dalam 1 kelompok, yaitu;

    %. efek paramembranosa atau perimembranosa merupakan defek pada

    septum pars membranosa karena melibatkan otot pada perimeternya

    dengan frekuensi I #+ dari kejadian -6.

    2. efek muskular dengan frekuensi $2+ dari kejadian -6.

    1. Doul! committed suarterial  merupakan defek septum jalan keluar 

    pada katup aorta dan pulmoner yang bersifat fibrosa. rekuensinya 1$

    + dari kejadian -6 2$1+ terjadi pada orang jepang (Fadas,

    %CC).

    2.3.4 Pat'!&s&'l'g&

    Pada -6, terjadi perampuran darah arteri dan 4ena tanpa sianosis.

     liran yang melintasi defek ditentukan oleh hubungan antara resistensi pulmoner 

    dan sirkulasi sistemik. -ebagian besar darah keluar dari 4entrikel kiri melalui

    aorta pada saat P6 ( pulmonar! vas"uler resistance) lebih besar dari -6

    (s!stemic vas"uler resistance). Famun demikian, setelah lahir P6 lebih keil

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    24/56

    24

    dari -6, dan aliran darah akan mengalir dari 4entrikel kiri menuju 4entrikel

    kanan, kemudian masuk ke dalam arteri pulmonalis.

    *am%ar 2.1- *am%ar ukuran (an %esarn9a al&ran melalu& (e!ek )entr&kel/kuran dan besarnya aliran melalui defek merupakan faktor yang penting dalammenentukan akibat fisiologis (aronson, 2%).

    7kokardiografi dapat digunakan untuk mengukur besarnya defek dan

    menghitung perbandingan besar defek terhadap annulus aorta.

    • Pada -6 keil (maladie de #oger ), ukuran defek lebih keil dari %:1

    annulus aorta, terjadi gradien yang signifikan antara 4entrikel kiri dan

    kanan (K!0 mm'g). isebut juga restriktif dengan tekanan sistole

    4entrikel kanan dan resistensi pulmoner normal.

    • -6 moderat dengan restriksi, gradien berkisar 1! mm'g, besar 

    defek sekitar L annulus aorta. esistensi 4askuler paru dapat

    meningkat, tekanan sistolik kanan dapat meningkat walaupun tidak

    melampaui tekanan sistemik. /kuran atrium dan 4entrikel kiri dapat

    membesar akibat bertambahnya beban 4olume.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    25/56

    25

    • Pada -6 besar non restriktif, tekanan sistole 4entrikel kiri dan kanan

    sama. -ebagian besar pasien akan mengalami perubahan 4askuler 

    paru yang menetap dalam waktu satu atau dua tahun kehidupan.

    alam jangka waktu tertentu akan terjadi penurunan aliran darah dari

    kiri ke kanan, yang di kenal sebagai fisiologi 7isenmenger (ilantono,

    21).

    efek septum 4entrikel dapat menutup dengan bertambahnya usia,

    keuali defek subaortik, subpulmonik, defek tipe kanal. efek septum ini dapat

    menutup seara spontan pada 2$0+ saat umur pasien 2 tahun, C+ pada saat

    umur % tahun. arah arterial mengalir dari 4entrikel kiri ke 4entrikel kanan

    melalui defek pada septum intra4entrikuler. Perbedaan tekanan yang besar 

    membuat darah mengalir dengan deras dari 4entrikel kiri ke 4entrikel kanan

    sehingga menimbulkan suara bising (aronson, 2%).

    arah dari 4entrikel kanan didorong masuk ke arteri pulmonalis. -emakin

    besar defek, semakin banyak darah masuk ke arteri pulmonalis. =ekanan yang

    terus$menerus meningkat pada arteri pulmonalis akan meningkatkan tekanan

    pada kapiler paru. &ula$mula meningkatnya tekanan kapiler ini masih re4ersibel

    (belum ada perubahan pada endotel dan tunika muskularis arteri$arteri keil

    paru), tetapi semakin lama pembuluh darah paru menjadi sklerosis dan akan

    menyebabkan naiknya tahanan yang permanen. Bila tahanan pada arteri

    pulmonalis sudah tinggi dan permanen, tekanan pada 4entrikel kanan juga

    menjadi tinggi dan permanen (aronson, 2%).

    Bila ditinjau dari segi patofisiologi maupun klinis, ada 0 tipe -6;

    • -6 keil dengan tahanan pada arteri pulmonalis masih normal.

    • -6 sedang dengan tahanan pada arteri pulmonalis masih normal.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    26/56

    26

    • -6 besar dan sudah disertai hipertensi pulmoner yang dinamis.

    'ipertensi pulmoner terjadi karena bertambahnya 4olume darah pada

    arteri pulmonalis tetapi belum ada kenaikan tahanan arteri pulmonalis

    atau belum ada arteriosklerosis arteri pulmonalis.

    • -6 besar dengan hipertensi pulmoner yang permanen karena pada

    kelainan ini sudah disertai arteriosklerosis arteri pulmonalis (aronson,

    2%).

    *am%ar 2.11 *am%ar (e!ek se0tum )entr&kel +lark,2--/.

    2.3. Man&!estas& $l&n&s

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    27/56

    27

    • Pada anak$anak, -6 sedang dapat menyebabkan keterbatasan

    akti4itas atau kelelahan, pembesaran jantung, dan hipertrofi

    bi4entrikel (aronson, 2#).

    2.3.5 D&agn's&s

    2.3.5.1 Pemer&ksaan !&s&s

    • Bising pada akhir sistolik tepat sebelum -2

    • Bunyi jantung "" ukup keras terutama di sela iga "" kiri

    • &urmur pansistolik kasar ; sela iga """ H "6, bunyi jantung

    pertama mengeras terutama pada apeks dan sering diikuti

    bunyi MlikN sebagai akibat terbukanya katup pulmonal dengan

    kekuatan pada pangkal arteri pulmonalis yang melebar.

    2.3.5.2 Pemer&ksaan 0enunang

    %. 7lektrokardiografi (75

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    28/56

    28

    • Pada -6 keil gambaran radiologi toraks menunjukkan

    besar jantung normal dengan:tanpa orakan pembuluh

    darah berlebih.

    • Pada -6 sedang dan besar akan menunjukkan;

    $ hipertrofi bi4entrikuler dengan 4ariasi dari ringan sampai

    sedang.

    $ pembesaran atrium kiri.

    $ pembesaran batang arteri pulmonalis sehingga tonjolan

    pulmoner prominen.

    $ ada orakan pembuluh darah yang berlebih.

    1. 7kokardiografi

    apat menentukan lokasi defek, ukuran defek, arah dan

    gradien aliran, perkiraan tekanan 4entrikel kanan dan pulmoner,

    gambaran beban 4olume pada jantung kiri, keterlibatan katup

    aorta atau trikuspid serta kelainan lain.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    29/56

    29

    *am%ar 2.1- Has&l ek'kar(&'gra!& D#8 +H'!!man, 2--6/.

    $. %agnetic #esonance &maging 

    &emberikan gambaran yang lebih baik terutama -6

    dengan lokasi apikal yang sulit di lihat dengan ekokardiografi.

    Juga dapat menentukan besarnya urah jantung, besaran pirau,

    dan e4aluasi kelainan yang menyertai seperti pada aorta

    asenden dan arkus aorta.

    . 5ateterisasi

    &enentukan tekanan serta resistensi arteri pulmonalis,

    re4ersibilitas resistensi dengan menggunakan oksigen, F*

    ('itric Oxide), prostaglandin atau adenosin. 74aluasi aliran

    intrakardiak, kelainan yang menyertai seperti regurgitasi aorta,

    menyingkirkan -6 multipel, serta e4aluasi koroner pada usia

    yang lebih lanjut ('offman, 2C).

    2.3. Penatalaksanaan

    =ujuannya adalah untuk menegah timbulnya kelainan 4askular paru

    yang permanen, mempertahankan fungsi natrium dan 4entrikel kiri, dan

    menegah kejadian endokarditis infektif.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    30/56

    30

    *am%ar 2.13 *am%ar Tatalaksana D#8 +Ma(&9'n' et al, 2--/

    • Pada -6 keil dengan tahanan 4askuler pulmoner yang rendah;

    /kuran shunt   mengontrol aliran. Pasien tampak asimtomatis, 75<

    dan foto toraks tampak normal. efek ini tidak perlu terapi, dapat

    ditunggu karena mungkin dapat menutup sendiri. *perasi diperlukan

    untuk menegah endokarditis infektif.

    • Pada -6 sedang; jika tidak ada gejala$gejala gagal jantung, dapat

    ditunggu sampai umur 0$ tahun karena kadang$kadang kelainan ini

    dapat mengeil. Bila terjadi gagal jantung diobati dengan digitalis.

    Bila pertumbuhan normal, operasi dapat dilakukan pada umur 0$!

    tahun atau sampai berat badannya %2 kg.

    • Pada -6 besar dengan hipertensi pulmoner yang belum permanen;

    biasanya pada keadaan tersebut pasien menderita gagal jantung

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    31/56

    31

    sehingga dalam pengobatannya menggunakan digitalis. Bila terdapat

    anemia dapat diberi transfusi eritrosit terpampat, selanjutnya

    diteruskan terapi besi. *perasi dapat ditunda sambil menunggu

    penutupan spontan atau apabila ada gangguan dapat dilakukan

    setelah berumur ! bulan.

    • Pada -6 besar dengan hipertensi pulmoner permanen; operasi

    paliatif atau operasi koreksi total sudah tidak mungkin karena arteri

    pulmoneris mengalami arteriosklerosis. Bila defek ditutup, 4entrikel

    kanan akan diberi beban yang berat sekali dan akhirnya akan

    mengalami dekompensasi. Bila defek tidak ditutup, kelebihan tekanan

    pada 4entrikel kanan dapat disalurkan ke 4entrikel kiri melalui defek

    (fandi, %C#1).

    2.3. $'m0l&kas&

    • -indrom 7isenmenger

    -indrom 7isenmenger diderita pada penderita dengan -6 yang

    berat, yaitu ketika tekanan 4entrikel kanan sama dengan 4entrikel kiri,

    sehingga shunt  sebagian atau seluruhnya telah menjadi dari kanan ke kiri

    sebagai akibat terjadinya penyakit 4askuler pulmoner.

    • -tenosis infundibular 

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    32/56

    32

    -tenosis konus arteriosus (infundibulum) dengan atau tanpa

    keterlibatan dari katup paru. 'al ini biasanya berhubungan dengan aat

    septum inter4entrikuler 

    • 7ndokarditis bakterialis

    7ndokarditis bakterialis adalah infeksi yang mengenai lapisan dalam

     jantung (endokardium) atau katup jantung. "nfeksi ini dapat merusak atau

    menghanurkan katup jantung (>isa dan Wahab, 2C)

    5omplikasi pembedahan ;

    %. esidu -6 (2+)

    2. BBB (1$1+)

    1. Blokade 6 total

    0. 5ontraksi 4entrikel prematur 

    . 7ndoarditis baterial (Wahab, 2C).

    2.3.6 Pr'gn's&s

    Pada pasien yang tidak dioperasi, prognosis baik bila terjadi penutupan

    spontan -6, demikian pula -6 keil yang asimtomatik. engan angka

    harapan hidup 2 tahun sebesar C,C+. -edangkan pada -6 non$restriktif 

    apalagi disertai komplek -indroma 7isenmenger perkiraan prognosis jelek

    dengan angka harapan hidup 2 tahun 0%,3+.

    Pada pasien yang dioperasi tanpa hipertensi pulmoner mempunyai angka

    harapan hidup normal.

    %. Prognosis defek keil ;

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    33/56

    33

    a) -ebagian hidup normal

    b) %:1 kasus mengalami endokarditis bakterialis

    ) 2+ menutup spontan

    2. Prognosis defek besar ;

    a) =anpa pengobatan umur rata$rata adalah 1 tahun

    b) Bayi (O) kegagalan jantung biasanya meninggal

    ) Bila disertai P6 yang meningkat dan P- akan terjadi kegagalan

     jantung (ilantono, 21).

    2.3 Duktus Arter&'sus Pers&sten +DAP/

    2.4.1 De!&n&s&

    uktus arteriosus adalah pembuluh darah janin yang menghubungkan

    arteri pulmonalis kiri langsung ke aorta desenden. Pada janin, duktus arteriosus

    dapat tetap terbuka karena produksi dari prostaglandin 72  (P

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    34/56

    34

    imaturitas (Wahab, 2C). P sering ditemukan tanpa disertai dengan kelainan

     jantung bawaan lain tetapi dapat juga ditemukan dengan kelainan jantung

    bawaan lain seperti jantung bawaan jenis duct dependent   (atresia pulmonal,

    atresia trikuspid, dan lain$lain) (&adiyono et al , 2).

    P dapat disebabkan berbagai faktor, diantaranya adalah pengaruh

    lingkungan pada waktu bayi dalam kandungan, pewarisan gen$gen yang

    mengalami perubahan atau mutasi, dapat juga merupakan tanda dari suatu

    sindroma tertentu, atau juga karena kombinasi berbagai faktor genetik dan

    lingkungan yang bersifat multifaktorial. aktor lingkungan meliputi pajanan

    rubella selama dalam kandungan, persalinan prematur, dan lahir di dataran tinggi

    (Wahab, 2C dan -udoyo, 23).

    Prematuritas dianggap sebagai penyebab terbesar timbulnya duktus

    arteriosus persisten. Pada bayi prematur, gejala enderung timbul sangat awal,

    terutama bila disertai dengan sindrom distres pernapasan. P juga lebih sering

    terdapat pada anak yang lahir di dataran tinggi atau di daerah pegunungan. 'al

    ini terjadi karena adanya hipoksia, dan hipoksia ini menyebabkan duktus

    arteriosus gagal menutup (Wahab, 2C).

    Pajanan penyakit ampak Jerman (rubella) yang terjadi pada trimester "

    kehamilan juga dihubungkan dengan terjadinya duktus arteriosus persisten.

    Bagaimana infeksi rubella pada ibu dapat mengganggu proses penutupan duktus

    ini belum jelas diketahui, tetapi diduga bahwa infeksi rubella ini mempunyai

    pengaruh langsung pada jaringan duktus (Wahab, 2C).

    2.4.2 E0&(em&'l'g&

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    35/56

    35

    uktus rteriosus Persisten adalah kelainan jantung bawaan kelima yang

    paling sering ditemukan atau sekitar #$%+ dari seluruh kasus kelainan jantung

    bawaan. i merika -erikat, diperkirakan bahwa dari % kelahiran hidup

    ditemukan satu kasus duktus arteriosus persisten. Perbandingan pada anak

    perempuan dan laki$laki adalah 2;%, dan keenderungan kasus meningkat pada

    saudara penderita. -ekitar 3+ kasus P terjadi pada bayi yang lahir dengan

    berat badan %2 gram dan sering bersamaan dengan penyakit jantung

    bawaan yang lain (Wahab, 2C). P sering ditemukan pada bayi prematur 

    dengan berat badan lahir rendah (&adiyono et al, 2). 2+ pada bayi

    prematur lebih dari 12 minggu masa kehamilan, !+ pada bayi kurang dari 2#

    minggu masa kehamilan (-hneider, 2!).

    P merupakan salah satu anomali kardio4askuler kongenital yang

    paling sering akibat infeksi rubela ibu selama awal kehamilan. P merupakan

    masalah yang sering pada unit perawatan intensif neonatus, dimana mempunyai

    beberapa sekuele besar pada bayi prematur (Bernstein, 23).

    2.4.3 $las&!&kas&

    5lasifikasi P ditentukan berdasarkan perubahan anatomi jantung

    bagian kiri, tahanan arteri pulmonal, saturasi oksigen, dan perbandingan sirkulasi

    pulmonal dan sistemik.

    Ta%el 2.1. $las&!&kas& (an man&!estas& kl&n&k DAP +7aha%, 2--6/.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    36/56

    36

    =ingkat 'ipertrofi 4entrikeldan atrium kiri

    =ekananarteri

    pulmonal

    -aturasioksigen

    Perbandingan sirkulasipulmonal H

    sistemik

    " =idak ada Formal Formal %,"" &inimal 1$! mm'g Formal %, H 2,

    """ -ignifikan Ohipertrofi 4entrikel

    kanan yangminimal

    K! mm'g,tapi masih di

    bawahtahanansistemik

    5adangsianosis

    K 2,

    "6 'ipertrofi bi4entrikelO atrium kiri

    >ebih tinggidari tahanan

    sistemik

    -ianosis %,

      T&ngkat I

    /mumnya, penderita P tingkat " tidak bergejala. Pertumbuhan dan

    perkembangan fisis berlangsung dengan baik. Pada pemeriksaan fisis

    dengan menggunakan elektrokardiografi dan rontgen foto dada, tidak

    ditemukan adanya pembesaran jantung.

    • T&ngkat II

    Pasien sering menderita infeksi saluran nafas, tetapi pertumbuhan fisis

    masih sesuai dengan umur. Peningkatan aliran darah ke sirkulasi

    pulmonal dapat terjadi sehingga timbul hipertensi pulmoner ringan. Pada

    umumnya pasien yang tidak tertangani dengan baik pada tingkat ini, akan

     jatuh ke dalam tingkat """ dan "6.

      T&ngkat III

    Pada tingkat ini, infeksi saluran nafas makin sering terjadi. Pertumbuhan

    anak biasanya terlambat pada pemeriksaan, anak tampak keil tidak

    sesuai umur dengan gejala$gejala gagal jantung. Fadi juga dengan

    amplitudo yang lebar. Jika melakukan akti4itas, pasien akan mengalami

    sesak napas yang disertai dengan sianosis ringan. Pada pasien dengan

    duktus berukuran besar, gagal jantung dapat terjadi pada minggu pertama

    kehidupan. engan pemeriksaan rontgen foto dada dan

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    37/56

    37

    elektrokardiografi, ditemukan hipertrofi 4entrikel kiri dan atrium kiri yang

    disertai dengan hipertrofi 4entrikel kanan yang ringan. -uara bising

     jantung dapat didengar di antara sela iga tiga dan empat.

     

    T&ngkat I8

    Pada keadaan ini, keluhan sesak napas dan sianosis akan semakin

    nyata. =ahanan sirkulasi paru lebih tinggi daripada tahanan sistemik,

    sehingga aliran darah di duktus berbalik dari kanan ke kiri. Pemeriksaan

    dengan foto rontgen dan elektrokardiografi menunjukkan hipertrofi

    4entrikel kiri, atrium kiri, dan 4entrikel kanan. 5ondisi pasien ini disebut

    dengan sindrom 7isenmenger.

    2.4.4 Pat'!&s&'l'g&

    2.4.4.1 #&rkulas& "an&n

    -irkulasi janin tersusun seara paralel, yaitu 4entrikel kanan

    menghantarkan sebagian urahnya ke plasenta untuk oksigenasi dan

    4entrikel kiri menghantarkan sebagian besar urahnya ke otak dan bagian

    atas tubuh. Famun, terdapat perampuran aliran darah pada tingkat

    atrium dan pembuluh darah besar yang memindahkan darah dari paru

    imatur ke plasenta untuk pertukaran oksigen. -irkulasi paralel ini

    memungkinkan janin bertahan hidup walaupun ada banyak 4ariasi lesi

    yang kompleks.

    arah dengan oksigen relatif ukup (p*2 1 mm'g) mengalir dari

    plasenta melalui 4ena balik umbilikus yang berabang dalam hati dan

    sebagian darinya masuk ke dalam 4ena hepatika dan sistem porta hati,

    sementara sisanya melalui duktus 4enosus ke dalam 4ena inferior. -ekitar 

    23+ darah dalam atrium kanan tersebut akan melintasi foramen o4ale ke

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    38/56

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    39/56

    39

    *am%ar 2.14 *am%ar s&rkulas& an&n +Usman, 2--/.

    2.4.4.2 #&rkulas& Trans&s&

    Beberapa saat setelah kelahiran, fungsi plasenta sebagai organ

    respirasi akan diganti oleh paru. -egera setelah mulai pernafasan

    spontan, plasenta dikeluarkan dari sirkulasi melalui penjepitan tali pusat

    atau dengan konstriksi arteri umbilikalis. Proses ini akan menaikkan

    tahanan sistemik dan pada saat yang sama paru akan mengembang dan

    oksigen masuk ke dalam al4eoli. 'al ini akan menyebabkan turunnya

    tahanan 4askuler paru. 5enaikan tahanan 4askuler sistemik yang

    mendadak disertai turunnya tahanan 4askuler paru menyebabkan aliran

    darah berbalik dari aorta ke arteri pulmonalis melalui duktus arteriosus.

    -elain itu, 4olume darah yang dialirkan ke sirkulasi paru juga bertambah

    dari 1 ml:kg:menit sebelum lahir menjadi %!$2 ml:kg:menit setelah

    lahir.

    Biasanya duktus arteriosus tetap terbuka selama beberapa jam

    setelah lahir. Shunt dari aorta ke arteri pulmonalis melalui duktus

    arteriosus ini dianggap masih dalam batas fisiologis. Formalnya duktus

    akan menutup dalam %$% jam setelah kelahiran. Beberepa faktor yang

    diduga berperan dalam penutupan duktus arteriosus adalah kadar 

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    40/56

    40

    oksigen arterial, kadar prostaglandin, genetik dan faktor lain yang belum

    diketahui. aktor tersebut menyebabkan nekrosis seluler pada dinding

    duktus arteriosus yang akan diikuti konstriksi otot dinding duktus pada

    tahap berikutnya. 5onstriksi ini akan menutup lumen duktus sehingga

    aliran darah dari aorta ke arteri pulmonalis tertutup (Wahab, 2C).

    =erdapat perbedaan yang mendasar antara sirkulasi pada janin

    dan pada bayi sesuai dengan fungsinya ;

    • Pada janin terdapat pirau intrakardiak (foramen o4ale) dan pirau

    ekstrakardiak (duktus arteriosus botali, duktus 4enosus arantii) yang

    efektif. rah pirau adalah dari kanan ke kiri yakni dari atrium kanan ke

    kiri melalui foramen o4ale, dan dari arteri pulmonalis ke aorta melalui

    duktus arteriosus. Pada sirkulasi pasa lahir, pirau intra dan

    ekstrakardiak tersebut tidak ada.

    • Pada janin, 4entrikel kiri dan kanan bekerja seara serentak,

    sedangkan pada keadaan pasa lahir 4entrikel kiri berkontraksi

    sedikit lebih awal dari 4entrikel kanan.

    • Pada janin, 4entrikel kanan memompa darah ke tempat dengan

    tahanan yang lebih tinggi yakni tahanan sistemik, sedangkan

    4entrikel kiri melawan tahanan yang rendah yakni plasenta. Pada

    keadaaan pasa lahir, 4entrikel kanan akan melawan tahanan paru,

    yang lebih rendah dari pada tahanan sistemik yang dilawan 4entrikel

    kiri.

    • Pada janin, darah yang dipompa oleh 4entrikel kanan sebagian besar 

    menuju aorta melalui duktus arteriosus, dan hanya sebagian keil

    yang menuju ke paru. Pada keadaan pasa lahir, darah dari 4entrikel

    kanan seluruhnya ke paru.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    41/56

    41

    • Pada janin, paru memperoleh oksigen dari darah yang mengambilnya

    dari plasenta, pasa lahir paru memberi oksigen kepada darah.

    Pada janin, plasenta merupakan tempat utama untuk pertukaran gas,

    makan, dan ekskresi. Pada pasa lahir, organ$organ lain mengambil

    alih berbagai fungsi tersebut.

    Perubahan penting dalam sirkulasi bayi baru lahir adalah ;

    $ =ahanan 4askuler pulmonal turun dan aliran darah pulmonal

    meningkat

    $ =ahanan 4askuler sistemik meningkat

    $ uktus arteriosus menutup

    $ oramen o4ale menutup

    $ uktus 4enosus menutup

    Penurunan tahanan paru terjadi akibat ekspansi mekanik paru$

    paru, peningkatan saturasi oksigen arteri pulmonalis dan P*2 al4eolar.

    engan penurunan tahanan arteri pulmonalis, aliran darah pulmonal

    meningkat. >apisan medial arteri pulmonalis perifer berangsur$angsur 

    menipis, dan pada usia %$%0 hari tahanan arteri pulmonalis sudah

    seperti kondisi orang dewasa. Penurunan tahanan arteri pulmonalis ini

    terhambat apabila terdapat aliran darah paru yang meningkat, seperti

    pada defek septum 4entrikel atau duktus arteriosus yang besar. Pada

    keadaan hipoksemia seperti pada bayi yang lahir di dataran tinggi,

    penurunan tekanan arteri pulmonalis terjadi lebih lambat (Wahab, 2C).

    2.4.4.3 Penutu0an Duktus Arter&'sus

    uktus arteriosus menutup seara fungsional pada %$% jam

    setelah lahir. Penutupan permanen terjadi pada usia 2$1 minggu. Bila

    terjadi hipoksia (akibat penyakit paru, asfiksia, dan lain$lain) maka

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    42/56

    42

    tekanan arteri pulmonalis meningkat dan terjadi aliran pirau berbalik dari

    arteri pulmonalis ke aorta melalui duktus arteriosus. Pemberian oksigen

    %+ akan menyebabkan konstriksi duktus (

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    43/56

    43

    Jika -6 tinggi dan P6 rendah, aliran melalui duktus arteriosus

    berpotensi besar. Jalannya aliran darah apabila terdapat P adalah

    sebagai berikut; duktus arteriosus   arteri pulmonalis   pembuluh

    kapiler paru 4ena pulmonalis atrium kiri 4entrikel kiri aorta

    duktus arteriosus. *leh karena itu, shunt  yang besar dari kiri ke kanan

    melalui P akan menghasilkan pembesaran atrium kiri dan 4entrikel kiri.

    6ena pulmonalis dan aorta asenden juga dapat melebar dengan P

    yang ukup besar. -elain itu, jika terdapat sedikit tahanan atau tidak ada

    tahanan pada P, maka dapat menyebabkan hipertensi pulmoner.

    *am%ar 2.1. *am%ar al&ran (arah n'rmal (an DAPuke et al , 2%).

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    44/56

    44

    2.4. Man&!estas& $l&n&s

    Pada pemeriksaan fisis P tampak peningkatan aktifitas prekordium,

    tekanan nadi melebar dengan tekanan diastolik yang rendah dan ounding  pada

    pulsasi perifer. Bunyi jantung pada umumnya normal, kadang$kadang komponen

    pulmonal dari bunyi jantung ke$2 terdengar agak mengeras. Pada P besar 

    dapat terdengar bunyi jantung ke$1 akibat pengisian epat 4entrikel pada saat

    diastolik dan dapat terdengar di daerah apeks.

    Pada bayi prematur terdengar bising sistolik pada tepi kiri sternum sela

    iga 2$1 dapat terdengar pada usia 20$23 jam. Bising kontinyu yang biasanya

    terdengar pada anak biasanya tidak terdengar. Pada bayi aterm yang baru lahir 

    dengan P biasanya tidak terdengar bising kontinyu yang khas yaitu aksentuasi

    pada akhir sistolik dan kontinyu melewati bunyi jantung ke$2 menuju fase

    diastolik. Bising terdengar segera setelah bunyi jantung ke$% menapai punak

    pada saat bunyi jantung ke$2 berakhir pada akhir bunyi jantung ke$1 pada fase

    diastolik.

    Pada bayi$bayi prematur yang menderita P terjadi gangguan distribusi

    darah sistemik sehingga terjadi penurunan aliran darah sitemik akibatnya organ$

    organ tubuh lain juga mengalami penurunan aliran darah, seperti aliran darah ke

    otak atau perubahan dari cereral lood flow velocit!  yang akan menimbulkan

    perdarahan intra4entrikular. Penurunan aliran darah ke saluran erna dapat

    menimbulkan necrotizing enterocolitis (&adiyono, 2).

    2.4.5 D&agn's&s

    2.4.5.1 Anamnes&s

    /mumnya anak dengan P gejalanya asimtomatik. =erkadang

    pasien melaporkan adanya penurunan toleransi latihan atau kongesti

    paru dengan hubungan adanya murmur.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    45/56

    45

    minggu sampai ! minggu dapat berupa takipnea, diaforesis,

    ketidakmampuan atau kesulitan makan, dan penurunan berat badan atau

    tidak ada kenaikan berat badan.

    Pasien P dengan shunt   kiri ke kanan yang sedang hingga

    berat dapat munul gejala seperti tangisan dengan suara parau, batuk,

    dan infeksi saluran nafas bawah, atelektasis, dan pneumonia. P yang

    besar menyebabkan pasien memiliki riwayat kesulitan makan dan

    pertumbuhan yang buruk, digambarkan sebagai gagal tumbuh, namun

    gejala gagal jantung jarang. Pasien dewasa dengan P yang tidak

    terdiagnosis akan munul tanda dan gejala dari gagal jantung, atrial

    aritmia, atau bahkan sianosis yang terbatas pada ekstremitas bawah,

    menunjukkan ada shunting   yang membawa darah yang tidak

    teroksigenasi dari pulmoner ke sistem sirkulasi (5im, 2%).

    2.4.5.2 Pemer&ksaan :&s&s

    enyut nadi yang epat dan melompat adalah bukti penting

    dalam diagnosis, terutama pada neonatus yang sakit tanpa bising yang

    khas. enyut arterial meningkat epat menjadi punak tunggal atau

    ganda, kemudian kolaps dengan epat. =erjadi pulsasi nadi dengan

    amplitudo yang besar sehingga pada kapiler akan tampak denyutan. Fadi

    seperti ini disebut water hammer pulse.

    *hrill  sistolik dapat diraba diantara sela iga dua dan tiga, dan

    disertai dengan suara bising jantung yang kontinyu. -uara bising jantung

    ini seperti ?bunyi mesin yang kasar@. Paling keras terdengar pada waktu

    sistol dan dapat didengar sampai daerah kla4ikula kiri. Pada pemeriksaan

    dengan foto toraks, akan terlihat hipertrofi 4entrikel kiri dan atrium kiri

    yang ringan.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    46/56

    46

    Jika duktus besar, terdapat gerakan preordial yang hebat pada

    bayi, yang juga dirasakan oleh ibu saat mendekap bayi di dadanya.

    Pemeriksa sering kali dapat meraba thrill  sistolik di lekuk sternum dan

    ruang sela iga kedua dan ketiga. Penderita P yang belum

    terkomplikasi sampai akhir tahun pertama kehidupannya sering tidak

    mempunyai gejala (Wahab, 2C).

    2.4.5.3 Pemer&ksaan Penunang

    •7lektrokardiografi

    Pada tahap$tahap awal gambaran elektrokardiografi pada

    penderita P tidak menunjukkan kelainan, tetapi jika P ukup

    besar pada beberapa minggu kemudian akan tampak gambaran

    hipertrofi 4entrikel kiri dan dilatasi atrium kiri. Pada P besar atau

    bila terdapat penyakit 4askuler paru dapat tampak gambaran

    hipertrofi 4entrikel kanan (&adiyono, 2). Bila tahanan paru telah

    naik, gambaran 75

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    47/56

    47

    • 7kokardiografi

    7kokardiografi dapat seara langsung memperlihatkan duktus

    arteriosus. engan teknik oppler (continuous wave  dan color 

    doppler ) dapat dilihat gambaran aliran yang khas pada P.

    Besarnya atrium kiri dapat dinilai dengan mengukur dimensinya dan

    perbandingan atrium kiri dan aorta (>:o). asio normal >:o

    adalah %,1;%. asio yang lebih besar dari %,1 dapat diinterpretasikan

    kemungkinan besar terdapat P terutama bila didukung oleh

    penemuan klinis lainnya (&adiyono, 2).

    uktus paling baik ditampakkan melalui pandangan bidang

    parasagital parasternal kiri atas. uktus bersambung dengan

    batang arteri pulmonalis sedikit superior ke kiri arteri pulmonalis.

    Pada pandangan ini, duktus tampak pada sumbu panjangnya, dan

    ujung aorta maupun pulmonal dapat ditampakkan. Pemetaan aliran

    oppler berwarna pada pandangan yang sama akan

    memperlihatkan aliran yang melalui duktus.

    Pemeriksaan oppler gelombang kontinyu berwarna berguna

    untuk memperkirakan tekanan arteri pulmonalis dengan

    menunjukkan perbedaan antara tekanan aorta dan tekanan arteri

    pulmonalis. /kuran duktus, ukuran arteri pulmonalis dan posisi

    sekat 4entrikel dapat memberikan informasi tentang besarnya

    tekanan arteri pulmonalis. Walaupun biasanya ada perbedaan

    antara tekanan aorta dan arteri pulmonalis, tidak adanya perbedaan

    tekanan dapat dipakai sebagai bukti adanya hipertensi pulmoner 

    setingkat sistemik (Wahab, 2C).

    • >aboratorium

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    48/56

    48

    Pada penderita dengan duktus sedang sampai besar,

    pemeriksaan analisis gas darah menunjukkan hipoksemia dan

    hiperkarbia, sedangkan penderita dengan komplikasi hipertensi

    pulmoner menetap akan disertai dengan asidemia (Wahab, 2C).

    • 5ateterisasi jantung

    5ateterisasi jantung pada saat ini jarang diperlukan sebagai alat

    diagnosti P. ungsi alat ini sudah digantikan oleh ekokardiografi

    yang non in4asif. 5ateterisasi jantung dipergunakan untuk

    mengukur tekanan dalam atrium dan 4entrikel jika ada sindrom

    7isenmenger (Wahab, 2C).

    2.4. Tatalaksana

    =ujuan penatalaksanaan P yang tidak terkomplikasi adalah untuk

    menghentikan shunt   dari kiri ke kanan. Pada penderita dengan duktus keil,

    penutupan ini ditujukan untuk menegah endokarditis, sedangkan pada duktus

    sedang dan besar untuk menangani gagal jantung kongestif dan menegah

    terjadinya penyakit 4askuler paru. Penatalaksanaan ini dibagi atas terapi

    medikamentosa dan tindakan bedah (&adiyono, 2).

    2.4..1 Me(&kament'sa

    Pada bayi prematur penurunan hemoglobin akan meningkatkan

    urah jantung sebagai kompensasi untuk memenuhi oksigenasi perifer,

    dan transport oksigen ke miokardium tergantung oksigen content 

    sehingga anemia akan menyebabkan iskemia miokardium dan jaringan

    lain. *leh karena itu pada bayi prematur dengan P hematokrit

    dipertahankan di atas 0+. Beban 4olume pada bayi prematur dengan

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    49/56

    49

    P dapat menyebabkan gagal jantung sehingga perlu dilakukan retriksi

    airan dan natrium (&adiyono, 2).

    ahulu bayi prematur dengan P yang mengalami gagal jantung

    diberikan digitalis dan furosemide. -aat ini telah diketahui bahwa digitalis

    tidak efektif pada bayi$bayi prematur dan sering menimbulkan intoksikasi.

    -aat ini tujuan terapi pada bayi prematur dengan P adalah menutup

    P. Penutupan dapat dilakukan dengan operasi yang dapat dilakukan

    sebelum usia % hari dan ternyata dapat menurunkan angka kematian.

    8ara lain adalah dengan pemberian indometasin yang diberikan sebelum

    usia % hari (&adiyono, 2).

    =erapi medikamentosa diberikan terutama pada duktus ukuran

    keil, dengan tujuan terjadinya kontriksi otot duktus sehingga duktus

    menutup. Jenis obat yang sering diberikan adalah;

    *'l'ngan '%at'%atan n'nster'&( ant&&n!lamas&

    +&n('metas&n;&n('s&n/

    Berfungsi untuk menekan produksi prostaglandin dengan ara

    menurunkan akti4itas c!clo+o"sigenase (Wahab, 2C). osis

    indometasin yang diberikan adalah ,2 mg :kg BB melalui pipa

    nasogastrik atau intra4ena. Pemberian intra4ena dosis selanjutnya

    tergantung usia pada saat awal terapi;

    $ 0# jam dilanjutkan dengan 2 dosis ,% mg :kg BB

    $ 2$3 hari dilanjutkan dengan 2 dosis ,2 mg :kg BB

    $ K 3 hari dilanjutkan dengan 2 dosis K,2 mg :kg BB

    osis ketiga diberikan setelah %2$20 jam tergantung dari urin yang

    keluar. Jika urin yang keluar sedikit, dosis dapat dikurangi dan waktu

    pemberian dapat diperlambat. "ndometasin tidak diberikan jika

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    50/56

    50

    terdapat gangguan ginjal (serum kreatinin K %,! mg:d> atau B/F K 2

    mg:d>), perdarahan, syok, F78, dan jika 75< menunjukkan iskemia

    miokardium (&adiyono, 2).

     

    Pr'staglan(&n E1 +Al0r'st&l, Pr'st&n 8R/

    Berfungsi untuk mempertahankan P, terutama jika sudah ada

    shunt  dari kanan$ke$kiri (sindrom 7isenmenger). *bat ini diberikan

    sebelum tindakan operasi penutupan duktus dilakukan, dan efektif 

    pada bayi prematur.

    $ osis awal; ,$,% mg:kg:min "6

    $ osis rumatan; ,%$,0 mg:kg:min "6

    $ 5ontraindikasi; hipersensiti4itas dan sindrom distress pernapasan.

    $ 7fek samping; apnea, kejang, demam, hipotensi, dan penekanan

    agregasi trombosit (Wahab, 2C).

    2.4..2 T&n(akan Be(ah

    =indakan terbaik untuk menutup duktus adalah dengan melakukan

    operasi. &ortalitas tindakan operasi kurang dari 2 + meskipun operasi

    dilakukan antara umur beberapa bulan sampai di atas ! tahun. isiko

    kematian yang keil ini menyebabkan banyak dokter lebih aktif melakukan

    operasi pada umur muda karena menunggu penutupan spontan

    mempunyai risiko yang lebih besar daripada operasi (Wahab, 2C).

    Pada bayi prematur tanpa sindrom distress napas, dioba dahulu

    memperbaiki gagal jantungnya dengan digitalis. Bila ini berhasil, operasi

    dapat ditunda 1 bulan lagi atau lebih lama karena banyak kasus dapat

    menutup spontan. "ndikasi untuk melakukan tindakan bedah, yaitu

    adanya kegagalan terapi medikamentosa, trombositopenia, dan

    insufisiensi ginjal (Wahab, 2C).

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    51/56

    51

     da beberapa teknik operasi yang dipakai untuk menutup duktus,

    seperti penutupan dengan menggunakan teknik inin dan metode *

    ( Amplatzer Duct Occluder ). * merupakan oil, terdiri dari beberapa

    ukuran yang sesuai dengan ukuran duktus, dan dimasukkan ke dalam

    duktus dengan bantuan kateterisasi jantung melalui arteri femoralis

    sampai ke aorta (Wahab, 2C).

    *am%ar 2.15 Tatalaksana (uktus arter&'sus 0ers&sten +DAP/5eterangan; 'P; hipertensi pulmoner, >$; left to right (&adiyono, 2).

    "nter4ensi kardiologi pada P dengan ara penutupan duktus

    seara transkateter telah dikenal sejak 2 tahun yang lalu. -ebagian ahli

    kardiologi anak memakai teknik tersebut tanpa operasi dengan hasil yang

    memuaskan. i "nstitut Jantung Fegara &alaysia selama tahun %CCC

    telah dilakukan penutupan P dengan menggunakan mrella, Coil ,

    dan * ( Amplatzer Duct Occluder ) pada 2C0 kasus dengan hasil yang

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    52/56

    52

    memuaskan. i - Jantung 'arapan 5ita Jakarta telah melakukan

    penutupan P dengan menggunakan coil  sebanyak 0! dan * #%

    kasus. i4isi 5ardiologi nak -8& sampai awal pril 2 telah

    melakukan penutupan P seara transkateter dengan menggunakan

    coil  sebanyak dan * sebanyak #% kasus, dan hanya % kasus gagal

    karena P terlalu besar  (&adiyono, 2).

    2.4. $'m0l&kas&

    5omplikasi dari P yang tidak di terapi adalah bakterial endokarditis,

    gagal jantung, dan penyakit obstruksi pembuluh darah paru$paru. P dapat

    menyebabkan komplikasi pada sistem sirkulasi dan juga respirasi seperti

    robeknya aorta, eisenmenger fisiologis, gagal jantung kiri, iskemia miokardium,

    F78, hipertensi pulmoner, hipertrofi dan gagal jantung kanan.

    Prostaglandin 7%  (P

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    53/56

    53

    dengan P, jarang terjadi penutupan spontan, terutama bila hal ini telah

    menyebabkan gagal jantung pada umur tahun pertama. ngka harapan hidup

    menurun pada duktus dengan ukuran besar (Wahab, 2C).

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 $es&m0ulan

    PJB asianotik merupakan salah satu bentuk dari penyakit jantung

    bawaan. &eliputi 3+ dari seluruh pre4alensi PJB. -eara garis besar dibedakan

    menjadi dua kelompok, yaitu PJB asianotik dengan pirau kiri ke kanan dan tanpa

    pirau (obstruktif). PJB asianotik dengan pirau yang banyak dijumpai yaitu -6,

    -, dan P. Patofisiologi umum kelompok PJB asianotik dengan pirau adalah

    peningkatan beban 4olume karena adanya hubungan antara sirkulasi sistemik

    dan sirkulasi pulmonal yang menyebabkan pirau darah yang teroksigenasi

    masuk kembali ke paru. danya hubungan sirkulasi tersebut dapat menyebabkan

    terjadinya -indroma 7isenmenger.

    eteksi dini PJB melalui pengenalan gejala pada bayi dan anak sangatlah

    penting untuk tatalaksana segera. Pada defek yang keil sering asimtomatis,

    namun pada defek yang sedang hingga besar bisa menimbulkan gejala sulit

    makan minum, sesak napas, infeksi paru, kelelahan atau menurunnya toleransi

    latihan, tumbuh kembang terganggu, hingga timbul gagal jantung, aritmia, dan

    sianosis. -elain dari klinis, deteksi dini pemeriksaan fisis juga bisa dilakukan,

    seperti didapatkannya bunyi jantung yang abnormal atau murmur (bunyi jantung

    wide split pada -, murmur pansistolik pada -6, dan bising kontinyu pada

    P).

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    54/56

    54

    "nter4ensi medis pada PJB tergantung dari hasil klinis dan pemeriksaan

    yang ditemukan. Jika asimtomatis maupun defek berukuran keil, inter4ensi yang

    dilakukan adalah upaya konser4atif dan menunggu hingga terjadi penutupan

    defek seara spontan. Jika defek besar dan gejala yang timbul berat, maka

    tindakan operasi pembedahan maupun penutupan defek segera dibutuhkan

    sesuai indikasi jenis PJB yang terjadi. Jika inter4ensi tidak segera dilakukan pada

    defek yang besar, maka dapat munul komplikasi.

    5omplikasi pada PJB dapat terjadi baik epat maupun lambat. 'ipertensi

    pulmoner, aritmia, kelainan katup, endokarditis infeksiosa, pneumonia berulang,

    maupun gagal jantung merupakan konsekuensi yang dapat terjadi. &alnutrisi dan

    kegagalan yang menetap dari pertumbuhan hingga kematian juga dapat menjadi

    komplikasi dari PJB pada anak. =atalaksana ketika telah timbul komplikasi

    tersebut akan lebih sulit, hanya jalur operasi yang mungkin bisa memperbaiki

    kondisi pasien, selain itu angka kemungkinan kegagalan penanganan akan lebih

    besar. Prognosis pasien dengan PJB asianotik dipengaruhi beratnya gejala yang

    munul di awal kehidupan dan ukuran defek. PJB yang asimtomatis serta ukuran

    defek yang keil akan memberikan prognosis yang baik. -edangkan pada defek

    yang besar hingga menyebabkan gagal jantung dan -indroma 7isenmenger 

    maupun yang telah timbul komplikasi seperti endokarditis infeksiosa akan

    memiliki prognosis yang buruk dan angka harapan hidup yang rendah.

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    55/56

    55

    DA:TAR PU#TA$A

     aronson ". Philip, Ward P.=. Jeremy.2%.  At a -lance Sistem ardiovas"ular ,edisi 1, hal %%!$%%3. Jakarta ; 7rlangga.

     merian 'eart ssoiation. 2%.  Atrial Septal Defect /ASD). (*nline)(http;::www.heart.org:'7=*ippinott Williams S Wilkins 2#.p.2$21.

    8raig, obert J dan -elGer, rthur &. 2%1. 'atural 6istor! and (rognosis of  Atrial Septal Defect . 8irulation 13; #$#%.

    uke 5 &. 2%. (atent Ductus Arteriosus /(DA) Clinical (resentation.(*nline) (http;::emediine.medsape.om:artile:#C%C!$treatmentdiakses pada tanggal 2% Fo4ember 2%)

    http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/CongenitalHeartDefects/AboutCongenitalHeartDefects/Atrial-Septal-Defect-ASD_UCM_307021_Article.jsp#.VlMGm_nhDIVhttp://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/CongenitalHeartDefects/AboutCongenitalHeartDefects/Atrial-Septal-Defect-ASD_UCM_307021_Article.jsp#.VlMGm_nhDIVhttp://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/CongenitalHeartDefects/AboutCongenitalHeartDefects/Atrial-Septal-Defect-ASD_UCM_307021_Article.jsp#.VlMGm_nhDIVhttp://emedicine.medscape.com/article/162914-overviewhttp://www.kalbe.co.id/http://emedicine.medscape.com/article/891096-treatmenthttp://emedicine.medscape.com/article/162914-overviewhttp://www.kalbe.co.id/http://emedicine.medscape.com/article/891096-treatmenthttp://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/CongenitalHeartDefects/AboutCongenitalHeartDefects/Atrial-Septal-Defect-ASD_UCM_307021_Article.jsp#.VlMGm_nhDIVhttp://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/CongenitalHeartDefects/AboutCongenitalHeartDefects/Atrial-Septal-Defect-ASD_UCM_307021_Article.jsp#.VlMGm_nhDIVhttp://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/CongenitalHeartDefects/AboutCongenitalHeartDefects/Atrial-Septal-Defect-ASD_UCM_307021_Article.jsp#.VlMGm_nhDIV

  • 8/15/2019 Referat PJB Asianotik Edit Semoga Fix

    56/56

    56

    5liegman &, Behrman 7, Jenson 'B, -tanton B. 'elson *extoo" Of (ediatrics. %#th ed. Philadelphia; -aunders 23.p.%#%$3 %###$C.

    >isa 8, Wahab -. Dalam3 ardiologi Ana" (en!a"it 1antung ongenital !ang *ida" Sianoti" . Jakarta; Penerbit Buku 5edokteran 7ang *ida" Sianoti". 'al 1#$0%. Jakarta ; 7ang *ida" Sianoti". Jakarta;  Penerbit Buku5edokteran 7