Upload
aldhy-dsoulja
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
Spondilitis mengacu pada rasa sakit punggung kronis dan kekakuan yang
disebabkan oleh infeksi parah atau peradangan pada sendi tulang belakang.
Peradangan pada tulang belakang dapat disebabkan oleh infeksi atau peradangan
kronik pada jaringan di sekitar tulang belakang seperti pada ankilosis spondilitis.
Ankilosis spondilitis menyerang bagian dari insersi tendon, ligamen, fascia, dan
jaringan fibrosa kapsul sendi. Ankilosis spondilitis dianggap sebagai penyakit
rematik yang relatif jarang terjadi.1
Spondilitis ankilosis merupakan penyakit inflamasi kronik, bersifat sistemik,
ditandai dengan kekakuan progresif, dan terutama menyerang sendi tulang
belakang dengan penyebab yang masih belum jelas. Penyakit ini melibatkan
sendi-sendi perifer, sinovial, serta terjadi osifikasi tendon dan ligamen yang
mengakibatkkan fibrosis dan ankilosis tulang. Terserangnya sendi sakroiliaka
merupakan tanda khas penyakit ini. Ankilosis vertebra biasanya terjadi padastadium lanjut dan jarang terjadi pada penderita yang gejalanya ringan. ama lain
SA adalah marie strumpell disease atau bechterew’s disease.!
Penyakit ini termasuk jarang dan insidensinya sebanding dengan artritis
rematoid. Sekitar !" # donor darah dengan $%A-&!' menderita kelainan
sakroilitis. (anifestasi biasanya dimulai pada masa remaja dan jarang di atas )"
tahun, lebih banyak pada pria daripada *anita.+
BAB II
INSIDENSI DAN EPIDEMIOLOGI
1
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
2/25
i amerika serikat, prevalensi spondilitis ankilosis sebesar 1""- !"" per
1"".""" penduduk, yang merupakan penyakit spondiloartritis terbanyak. amun,
prevalensi spondilitis ankilosis di jerman mencapai 1# hingga # sedangkan di
prancis ", ) #.)
Spondilitis ankilosis biasanya mulai sejak dekade kedua hingga ketiga
kehidupan dengan median usia !+ tahun. Pada # pasien, gejala timbul pada
usia lebih dari )" tahun. /sia yang rinci sulit ditentukan karena diagnosis
seringkali tidak dikenali selama bertahun- tahun. Prevalensi spondilitis ankilosis
antara pria dan *anita berbanding !01 sampai +01. Spondilitis ankilosis pada
*anita seringkali timbul lebih ringan gejalanya.)
ilaporkan sebanyak ",! # dari eropa menderita spondilitis ankilosis dan
pada orang jepang dan negro insidensinya lebih rendah. Spondilitis ankilosis
berbeda dengan artritis rheumatoid dalam onset, insidens, distribusi penyakit,
umur serta respon terhadap pengobatan.
)
BAB III
ANATOMI
2
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
3/25
olumna vertebralis terdiri dari ++ vertebra yang teratur dalam daerah,
tetapi hanya !) dari jumlah tersebut 2 ' vertebra cervicalis, 1! vertebra thoracica,
dan vertebra lumbalis3 dapat digerakkan pada orang de*asa. Pada orang de*asa
kelima vertebra melebur membentuk os sacrum, dan keempat vertebra coccygea
melebur untuk membentuk os coccygis.
Gambar 3.1 columna vertebrae.4
5ertebra dari berbagai daerah memiliki ukuran dan sifat khas, dan vertebra
dalam satu daerah pun satu dengan yang lainnya memperlihatkan perbedaan yang
lebih kecil. 5ertebra yang khas terdiri atas corpus vertebrae dan arcus vertebrae.
Corpus vertebrae adalah bagian ventral yang memberi kekuatan pada columna
vertebralis dan menganggung berat tubuh. orpus vertebrae, terutama dari
pediculus arcus vertebrae dan lamina arcus vertebrae. Pediculus arcus vertebrae
adalah taju pendek yang kokoh dan menghubungkan lengkung pada corpus
vertebrae6 incisura vertebralis merupakan torehan pada pediculus arcus vertebrae.
7ncisura vertebralis superior dan incisura vertebralis inferior pada vertebra-
vertebra yang bertetangga membentuk sebuah foramen intervertebrale. Pediculus
3
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
4/25
arcus vertebrae menjorok ke arah dorsal bertemu dengan dua lempeng tulang yang
lebar dan gepeng, yakni lamina arcus vertebrae. Arcus vertebrae dan permukaan
dorsal corpus vertebrale membatasi foramen vertebrale. 8oramen vertebrale
berurutan pada columna vertebralis yang utuh, membentuk canalis vertebralis
yang berisi medulla spinalis, meninges, jaringan lemak, akar saraf dan pembuluh.
Gambar 3. vertebra !an" #$a%. A. tam&a#an anter'or B. tam&a#an lateral.
Secara umum tulang punggung cervical memiliki bentuk tulang yang kecil
dengan spina atau processus spinosus yang pendek, kecuali pada tulang ke-! dan
ke-' yang processusnya agak panjang. iberi nomor sesuai dengan urutannya dari
1- ', namun beberapa memiliki sebutan khusus seperti 1 atau atlas, ! atau
aksis. Setiap mamalia memiliki ' tulang punggung leher, seberapapun panjang
lehernya.
Gambar 3.3 tam&a#an %u&er'or o% vertebrae () *an (+.+
4
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
5/25
Gambar 3.) o% vertebrae cerv'cal'%.,
Pada tulang punggung thora9, processus spinosusnya akan berhubungan
dengan tulang rusuk. &eberapa gerakan memutar dapat terjadi. &agian ini dikenal
juga sebagai : tulang punggung dorsal; dalam konteks mamalia. &agian ini diberi
nomor T1-T1!. Pada tulang punggung lumbal < %1-%= merupakan bagian paling
tegap konstruksinya dan menanggung beban terberat dari yang lainnya. &agian ini
memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi tubuh, dan beberapa gerakan rotasi
dengan derajat kecil. Pada tulang punggung sacral terdapat tulang yakni S1- S.
Tulang- tulang bergabung dan tidak memiliki celah atau diskus intervertebralis
satu sama lainnya. Pada tulang punggung coccygeal < o1- co= yang saling
bergabung dan tanpa celah.
5
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
6/25
Gambar 3.- o% vertebrae t$ora#al'% *an l'"amentum.
Gambar 3. O% /ertebrae Lumbal'%.1"
Gambar 3.+ O% vertebrae %acral'% *an cocc!"'%.11
6
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
7/25
/ntuk memperkuat dan menunjang tugas tulang belakang dalam menyangga
berat badan, maka tulang belakang di perkuat oleh otot dan ligamen, antara lain 0
%igament 0
1. %igamentum intersegmental < menghubungkan seluruh panjang
tulang belakang dari ujung ke ujung= 0
a= %igamentum longitudinalis anterior
b= %igamentum %ongitudinalis posterior
c= %igamentum Praspinosum
!. %igamentum intersegmental < menghubungkan satu ruas tulang
belakang ke ruas yang berdekatan = 0a= %igamentum intertransversum
b= %igamentum flavum
c= %igamentum interspinosum
+. %igamentum- ligamentum yang memperkuat hubungan di antara
tulang occipitalis denga vertebra 1 dengan !, dan ligamentum
sacriiliaca di antara tulang sacrum dengan tulang pinggul. 1
Gambar 3., l'"amentum &a*a O% /ertebrae.11
>tot- otot 0
1. >tot- otot dinding perut
!. >tot- otot e9tensor tulang punggung
+. >tot gluteus ma9imus
). >tot fle9or paha < iliopsoas=
. >tot hamstrings
7
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
8/25
Gambar 3.0 otot &a*a o% vertebrae.1!
Tulang vertebrae terdiri dari ++ tulang0 ' buah tulang servikal, 1! buah
tulang torakal, buah tulang lumbal, buah tulang sacral. Tulang servikal, torakal
dan lumbal masih tetap dibedakan sampai usia berapapun, tetapi tulang sakral dan
koksigeus satu sama lain menyatu membentuk dua tulang yaitu tulang sakrum dan
koksigeus. iskus intervertebrale merupakan penghubung antara dua korpus
vertebrae. Sistem otot ligamentum membentuk jajaran barisan tulang belakang
dan memungkinkan mobilitas vertebrae. 8ungsi kolumna vertebralis adalah
menopang tubuh manusia dalam posisi tegak, yang secara mekanik sebenarnya
mela*an pengaruh gaya gravitasi agar tubuh secara seimbang tetap tegak.
5ertebra servikal, torakal, lumbal bila diperhatikan satu dengan yang
lainnya ada perbedaan dalam ukuran dan bentuk, tetapi bila ditinjau lebih lanjut
tulang tersebut mempunyai bentuk yang sama. ?orpus vertebrae merupakan
struktur yang tebesar karena mengingat fungsinya sebagai penyangga berat badan.
Prosesus transverses terletak pada ke dua sisi korpus vertebra, merupakan tempat
melekatnya otot-otot punggung, sedikit ke arah atas dan ba*ah dari prosesus
transverse terdapat facies artikularis vertebrae dengan vertebrae yang lainnya.
Arah permukaan facet joint mencegah@ membatasi gerakan berla*anan arah
dengan permukaan facet joint.
8
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
9/25
Pada daerah lumbal facet letak pada bidang vertikal sagital memungkinkan
gerakan fleksi dan ekstensi ke arah anterior dan posterior. Pada sikap lordrosis
lumbalis < hiperekstensi lumbal= kedua facet saling menjauh sehingga
memungkinkan gerakan ke lateral berputar.
&agian lain dari vertebrae adalahlamina dan Bpredikel yang membentuk
arkus tulang vertebra, yang berfungsi melindungi foramen spinalis. Prosessus
spinosus merupakan bagian posterior dan vertebra yang bila diraba terasa sebagai
tonjolan, berfungsi tempat melekatnya otot- otot punggung. iantara dua buah-
buah tulang vertebrae terdapat diskus intervertebralis yang berfungsi sebagai
bantalan sendi.
BAB I/
ETIOPATOGENESIS
Patogenesis pada Spondilitis ankilosis
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
10/25
tulang vertebra< sindesmofit=. Daringan synovial sekitar sendi yang terkena akan
meradang akibat dari gen $%A-&!'.+
Gambar ).1 tulan" bela#an" normal *an tulan" bela#an"
*en"an %&on*'l't'% an#'lo%a.
BAB /
DIAGNOSIS
-.1 Gambaran #l'n'%
/mumnya, gambaran klinis spondilitis ankilosa berupa kekakuan
tulang belakang yang mengenai sendi sakroiliaka dan spinal dengan
osifikasi di sekelilingnya. Penyakit ini jarang didapat, predominant pada
pria muda. Pada *anita muda ditemukan bentuk tidak berat yang kadang
disertai artritis rheumatoid. 1+
A*itan spondilitis ankilosa biasanya timbul secara perlahan-lahan,dimulai dengan rasa lelah dan nyeri intermiten pada tulang belakang ba*ah
dan panggul. &isa juga terjadi kekakuan pada pagi hari yang dapat hilang
dengan sedikit berolahraga. Eejala-gejalanya dapat sedemikian ringan dan
tidak progresif sehingga banyak penderita penyakit ini yang tidak
terdiagnosa. Selain itu, gejala-gejala spondilitis ankilosis bisa dikacaukan
dengan gangguan mekanik pada tulang belakang. 1+
Spondilitis ankilosa biasanya ditemukan pada laki-laki muda dengan
gejala a*al berupa rasa nyeri yang tersamar pada tulang belakang mulai dari
10
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
11/25
leher dan daerah dada dan berlangsung selama beberapa tahun. yeri
terutama dirasakan pada pagi hari atau setelah istirahat dari aktivitas. Pada
tingkat selanjutnya terjadi kekakuan pada tulang belakang. 1+
Pada stadium dini ditemukan sklerosis pada kartilago sakroiliaka yang
dapat dilihat pada foto rontgen. >sifikasi annulus fibrosis dari sendi
intervertebra memberi gambaran radiologi tulang belakang seperti sebatang
bambu. (anifestasi klinis dapat berupa kelainan sistemik ringan, kehilangan
berat badan, dan suhu meningkat sedikit. 1+
Pada pemeriksaan fisik didapatkan seorang yang pada dasarnya sehat
tetapi memiliki ri*ayat sakit punggung yang persisten dengan a*itan yang perlahan-lahan. yeri punggung akan membaik apabila berolahrga dan
menjadi lebih berat apabila beristirahat, dan adanya radiasi difus di seluruh
punggung bagian ba*ah dan daerah bokong. 1+
Pemeriksaan fisik tidak menemukan adanya skoliosis, berkurangnya
gerakan yang simetris, nyeri difus, dan tes mengangkat kaki dengan posisi
lurus negatif. Sistem saraf perifer biasanya tidak mengalami perubahan.
engan semakin beratnya penyakit , maka lordosis lumbal normal menjadi
hilang, fusi tulang punggung dorsal menimbulkan kifosis, dan
pengembangan thoraks yang terbatas. Pada tahap yang lebih lanjut terdapat
fusi tulang belakang yang dapat menyebabkan kontraktur fleksi panggul,
sehingga pasien harus memfleksikan lututnya untuk mempertahankan posisi
tubuh agar tetap tegak. yeri biasanya meghilang setelah ankilosis menjadi
komplit, dan sinovitis berkurang nyata. 1+
Pada pemeriksaan ditemukan adanya gangguan pergerakan tulang
belakang ke segala arah yang biasanya dimulai dengan gangguan ekstensidan sekaligus merupakan gangguan paling berat. Eangguan ekspani rongga
dada ketika melakukan inspirasi dalam juga dapat ditemukan. Selain
gangguan pada sendi vertebra, tedapat gangguan juga pada sendi sakroiliaka
dan kelainanan pada sendi panggul, bahu dan lutut pada +" # pasien.1+
-. Gambaran a*'olo"'
-..1 2oto Polo%
Sakroilitis terjadi di a*al perjalanan dari spondilitis ankilosis dan
dianggap sebagai ciri khas penyakit ini. Pada pasien dengan
11
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
12/25
spondilitis ankilosis , foto polos os vertebrae dapat mendeteksi adanya
:syndesmophytes;, yang merupakan prediksi perkembangan
syndesmophytes baru. Pada foto polos, tanda a*al sakroilitis adalah
ketidakbedaan sendi. Sendi a*alnya melebar sebelum menyempit.
Akan terlihat erosi os. Subchondral di sisi sendi iliaka , diikuti dengan
sklerosis subkhondral dan proliferasi tulang. 1+
Gambar -.1 menunu##an ero%' %en*' %a#ro'l'a#a b'lateral
*an %#lero%'% %ub#$on*ral 'l'a#a.13
Gambar -. menunu##an 4u%' %am&urna
12
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
13/25
&a*a %en*' %a#ro'l'a#a b'lateral.1+
Pada tahap akhir, sendi sakroiliaka dapat dilihat sangat tipis, garis padat, atau mungkin tidak terlihat sama sekali. sakroilliitis biasanya
simetris, meskipun mungkin asimetris pada a*al penyakit.1+
Pada tulang belakang, tahap a*al spondilitis di*ujudkan sebagai
erosi kecil di sudut- sudut corpus vertebrae. Terdapat area yang
dikelilingi oleh sklerosis reaktif dan dikenal dengan nama B lesi
romanus.1+
Gambar -.3 4oto lumbo%acral tam&a#an lateral5
menunu##an ero%' %u*ut anter'or cor&u% vertebra T1 *an L1.
Le%' romanu% !an" #$a% *'tunu##an &a*a tan*a ana# &ana$.
1+
orpus vertebrae yang selaras merupakan tampakan karakteristik
dari spondilitis ankilosis6 disebabkan oleh gabungan dari erosi dan
pembentukan tulang baru periosteal sepanjang aspek anterior dari
korpus vertebrae. Paling jelas terlihat pada vertebrae lumbalis, dimana
korteks anterior dari korpus vertebrae normal adalah konkaf. iikuti
pembentukan sindesmofit, dimana osifikasi fiber terluar dari anulus
13
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
14/25
fibrosis yang berujung pada peninggian sudut vertebrae dengan
vertebrae yang lain. 1+
Gambar -.) cor&u% vertebrae L3 *an L) %elara%5
%'n*e%mo4't L3 *an L) %erta 4u%' %en*' 4acet lumbal'%.1+
14
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
15/25
Gambar -.- bamboo %&'ne. 2u%' %am&urna &a*a cor&u% vertebrae.
An#'lo%'% %en*' 4acet. Dan o%%'4'#a%' l'"amentum &o%ter'or
%e$'n""a men"$a%'l#an tam&a#an 6 trole! trac# .1+
Pada pasien dengan spondilitis ankilosis, fraktur biasanya sering
muncul pada thorakolumbar dan penghubung servikothorakalis.
8raktur pada vertebrae servikalis dan subluksasi atlantoa9ial jarang
terjadi. 8raktur biasanya transversal, dari anterior sampai posterior.
sering disebut juga Bchalk stick fracture .1+
Gambar -. 4ra#tur %en*' t$ora#olumbar.
Tam&a# 4ra#tur cor&u% vertebrae T15 *en"an *'%ru&%' l'"amentum
lon"'tu*'nal'% anter'or !an" tero%%'4'#a%' 7 ana# &ana$8.
15
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
16/25
Ter*a&at 4ra#tur #om&re%' lama L1.1+
Gambar -.+ c$al# %t'c# 4racture. Menunu##an 4ra#tur &a*a o% vertebrae
cerv'#al'%5 !an" men'mbul#an &em'%a$ antara *'%#u% 'ntervertebral'% ( *an (+.13
-.. (T Scan
T Scan sangat berguna pada pasien yang diyakini spondilitis ankilosis
dan pada foto polos sendi sakroiliaka normal. Eambaran yang dapat
ditemukan seperti erosi pada sendi, sklerosis subkhondral.1+
Gambar -., (T Scan &oton"an %a"'tal5 ter*a&at 4ra#tur *an %'n*e%mo4't &a*a (+
#e #orte#% &o%ter'or n!a.1+
16
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
17/25
-..3 MI
(F7 memiliki peran dalam diagnosis a*al sakroiliitis. (F7 lebih
unggul diandingkan T scan dalam mendeteksi perubahan tulang
ra*an, erosi tulang, dan perubahan tulang subchondral. (F7 juga
sensitif dalam penilaian aktivitas penyakit relatif a*al. Situs yang
terkena dampak termasuk persimpangan discovertebral dan sendi
perifer. Secara umum, bidang peningkatan sinyal T! berkorelasi
dengan kehadiran edema atau jaringan fibrosa. 1+
Gambar -.0 MI &oton"an %a"'tal tulan" tora#olumbal'% *ar' &a%'en *en"an
an#!lo%'n" %&on*!l't'%. Tera*'n!a embatan o%teo4't *a&at *'amat' &a*a berba"a'
t'n"#at 7 %'n*e%mo4't8.1+
-..) Nu#l'r
Skintigrafi Tulang dapat membantu pada pasien dengan spondilitis
ankilosis yang pada temuan radiografi normal atau samar-samar.
Penilaian kualitatif dari akumulasi radionuklida di *ilayah sacroiliac
mungkin sulit karena serapan normal pada lokasi. Analisis kuantitatif
mungkin lebih berguna pada pasien ini.1+
17
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
18/25
Gamar -.11 Sc'nt'"ra&$! #uant'tat'4. Pen'n"#atan %era&an %acro'l'ac terl'$at5
*en"an %en*' %a#ro'l'#a #e %era&an ra%'o %a#ral !an" meleb'$' 15+9 1 *' %et'a& %'%'.1+
-.3 Patolo"' Anatom'
Gvaluasi histopatologis umumnya tidak bagian dari pemeriksaan
diagnostik pada pasien dengan ankylosing spondylitis. %esi patologis dasar
adalah peradangan pada enthesis
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
19/25
Gambar -.1 &e:arnaan Hemato;!l'n *an eo%'n5 'n4'ltra%' %el mononu#lear &a*at
7&ana$ #un'n"8 *an e*ema 'nter%t't'al %um%um tulan" 7&ana$ mera$8. 1)
Gambar -.13 anal'%'% %el (D3< T5 a"re"at %el mononu#lear *alam %en*'
=!"a&o&$!%eal 7&ana$ #un'n"8.1)
-.) Pemer'#%aan Laborator'um
Sekitar 1# dari pasien datang dengan anemia normositik normokromik
dari penyakit kronis. Tingkat sedimentasi eritrosit
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
20/25
BAB /I
DIAGNOSIS BANDING
.1 Artr't'% eumato'*
Fheumatoid arthritis
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
21/25
Gambar -.1) 4oto &olo% tam&a#an lateral tulan" %erv'#al &a*a &a%'en *en"an
r$eumato'* art$r't'% menunu##an ero%' *ar' &ro%e% o*onto'*.1,
. S&on*'lo%'% lumbal'%
Spondilosis lumbal menggambarkan overgro*ths tulang
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
22/25
Gambar -.1- O% lumbal tam&a#an antero&o%ter'or. Tera*' Over"ro:t$% vert'#al
*ar' mar"'n ba*an vertebra 7 o%teo4't8. 10
.3 S&on*'l't'% tuber#ulo%'%
infeksi disk intervertebralis dan osteomielitis tulang belakang dimana
terjadi perluasan penyakit ke dalam jaringan lunak dan penyebaran
tuberkulosis pada ligamen anteroir dan posterior. !"
Gambar -. 1 ab%e% *an #eru%a#an *'%#u% 'ntervertebral'% T11>T1 !an" *'tan*a'
*en"an ana# &ana$. (or&u% vertebrae ma%'$ normal. ?
BAB /II
22
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
23/25
PENATALA@SANAAN
Penatalaksanaan SA semula hanya bertujuan untuk mengurangi gejala yang
timbul. Akan tetapi, belakangan diupayakan agar dapat menginduksi respon klinis
mayor dan mungkin bermanfaat dalam disease-modifying . &erbagai modalitas
telah tersedia, namun secara garis besar penatalaksanaan SA meliputi terapi
farmakologi dan non farmakologi. Tidak ada satupun modalitas yang berhasil
menyembuhkan semua manifestasi pada penderita SA. Perlu pendekatan
kombinasi modalitas agar bisa mengurangi gejala, memperbaiki fungsi dan jika
mungkin menghambat progresi penyakit.14
1. 8isioterapi dan edukasi penderita.
alam penatalaksanaan SA selain intervensi farmakologi, maka
fisioterapi, latihan dan edukasi penderita sangatlah penting. amun
demikian, masih sedikit data yang tersedia dan kontroversi pendekatan
mana yang paling sesuai juga masih ada.alam suatu meta-analisis, grup
latihan di rumah sakit dilaporkan lebih efektif dibanding program
individual mandiri di rumah. Program terapi spa juga digunakan sebagai
tambahan terapi standar dan program grup fisioterapi terbukti lebih
bermanfaat untuk memperbaiki respon klinis disamping lebih murah.14
Penurunan range of motion dan kifosis vertebra jelas ikut berperan
pada morbiditas yang tinggi, sehingga program latihan reguler secara
individual penting untuk mempertahankan fungsi dan postur tubuh.7mobilitas jangka panjang seperti traveling jauh dengan mobil dan
pesa*at terbang sebaiknya dikurangi dan diselingi dengan istirahat untuk
melakukan stretching . %ebih dianjurkan untuk tidur memakai bantal tipis
dengan posisi terlentang. %atihan nafas dalam dan berhenti merokok juga
sangat dianjurkan. ?emudian, berenang merupakan latihan fisik yang
terbaik selama otot-otot masih tahan terhadap posisi ekstensi.&erbagai
grup support seperti the Spondylitis Association of Amerika dan the
23
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
24/25
ational Ankylosing Spondylitis Society
8/19/2019 refarat spondilitis ankilosis
25/25
POGNOSIS
&ila penyakit ini ditemukan pada tahap dini, maka deformitas tulang
belakang bisa dicegah. Tetapi bila ditemukan pada tahap lanjut atau telah
berlangsung progresif, hanya sedikit yang mengalami perbaikan. engan
pengobatan dan penatalaksanaan yang baik, ternyata prognosis lebih baik dari
dugaan yaitu # penderita dapat hidup normal, sedang # sisanya mengalami
onset progresif sampai terjadi deformitas vertebra dan ankilosa. 1'