Pleno Tutorial 3.1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1Pleno Tutorial 3.1

Citation preview

PowerPoint Presentation

PLENO SKENARIO 3INFEKSI JARINGAN PERIODONTALOLEH :KELOMPOK TUTORIAL 8Ismi Innayatur Yusha(141610101030)Fadylla Nuansa C.B(141610101046)Majid Maharsi A.K(141610101053)Eka Aprillia Devi(141610101078)Fitrotul Hasanah(141610101080)RR Dianita Rahmah J(141610101081)Silvitania Putri(141610101083)Sepma Viraticha(141610101084)Nakhita Lintang S(141610101085)Ade Ayu Dwi Riani(141610101089)Seorang perempuan berusia 34 tahun datang pertama kali ke RSGM UNEJ atas saran saudaranya untuk merawatkan gusinya. Pasien mengeluh gusi sering bengkak, terjadi perdarahan dari gusi ketika menggosok gigi dan ada celah pada gigi depan rahang atas dan rahang bawah. Gigi depan kanan bawahnya copot sendiri 2 bulan yang lalu .Pemeriksaan klinis menunjukkan oral hygine buruk dan deposit plaque banyak terakumulasi di kedua rahang. Kalkulus sangat banyak ditemukan pada permukaan lingual insisif mandibula dan sublingual di semua kuadran. Resesi gingiva dan attachment loss ditemukan pada semua gigi insisif maksila dan mandibula . Bleeding on probing pada sulkus gingiva semua gigi. Pus keluar dari sulkus gingiva gigi 41. Margin dan attached gingival kemerahan, membesar, konsistensi lunak dan permukaan halus mengkilat. SKENARIOProbing depth lebih dari 5 mm pada semua gigi. Semua gigi anterior, kecuali gigi 13 dan 23, menujukkan goyang derajat 2 sampai derajat 3 . Pasien juga mengalami halitosis. Kondisi umum pasien menunjukkan gejala Diabetes militus. Pemeriksaan radiografi menunjukkan furcation involvement pada gigi molar maksila dan mandibula, serta bone loss yang sangat ekstensif di sekitar insisif maksila dan mandibula. Hasil pemeriksaan mikrobiologi ditemukan bakteri coccobacillus Gram negatif falkutatif anaerob.Furcation involvementgambaran suatu radiolusen yang terletak pada daerah bifurkasi atau trifurkasiProbing depthjarak atau kedalaman antara margin gingiva dengan sulkus gingiva. Kedalaman normal adalah sekitar 2 mm.Bone lossbone adalah tulang, loss adalah kehilangan. Sehingga bone loss adalah hilangnya tulang alveolar akibat adanya infeksi pada jaringan periodontal.Attachment losthilangnya jaringan yang melekatkan gigi pada jaringan periodontal karena adanya infeksi pada jaringan periodontal.

STEP IBleeding on probingterjadinya pendarahan pada saat proses probing. Probing adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui kedalaman poket.Kalkulusnama lain dari karang gigi, yang terbentuk dari debris yang mengalami proses mineralisasi. Kalkulus dibagi menjadi dua, yaitu kalkulus subgingiva dan kalkulus supragingiva.Pusmerupakan suatu eksudat yang keluar karena proses inflamasi. Pus ini berisi mikroorganisme dan jaringan yang telah mati karena proses inflamasi.Margin dan attachment gingivamargin berarti batas, dan attachment berarti menempel. Jadi, margin gingiva merupakan batas gingiva dan attachment gingiva merupakan gingiva yang menempel pada gigi.

Halitosisbau mulut yang disebabkan oleh aktivitas metabolisme mikroorganisme didalam mulut yang menghasilkan gas sulfur. Gas inilah yang menyebabkan bau mulut.Plaquesuatu lapisan lunak pada gigi yang berisi mikroorganisme yang terbentuk beberapa saat setelah makan dan membersihkan gigi. Kan Plak ini merupakan factor utama kebanyakan penyakit yang ada di rongga mulut seperti karies.Resesi gingivaberkurangnya gingiva karena aktivitas mikroorganisme. Biasanya ditandai dengan margin gingiva lebih kearah apikal.Sulkus gingivasuatu celah yang berada diantara gingiva yang tidak melekat dengan gigi (free gingiva) dengan permukaan gigi. Biasanya berbentuk V.

Kenapa gusi dapat mengalami bengkak dan pendarahan pada saat menggosok gigi?Mengapa gigi 46 copot sendiri 2 bulan yang lalu?Bagaimana proses terjadinya bone loss?Apa peran dari bakteri cocco-bacillus gram negative fakultatif anaerob pada proses peradangan jaringan periodontal?Mengapa pada margin dan attachment gingiva terjadi kemerahan, membesar, konsistensi lunak dan permukaannya halus mengkilat?Apa hubungan halitosis dengan infeksi jaringan periodontal?Apa ada hubungan diabetes mellitus dengan infeksi pada jaringan periodontal?Apa hubungan oral hygiene yang buruk dan deposit plaque dengan infeksi jaringan periodontal?Kenapa saat dilakukan probing terjadi bleeding on probing?

STEP IIKarena kalkulus sudah banyak, dan gigi yang sudah terinfeksi akan mengalami proses inflamasi sehingga terjadi vasodilatasi pada pembuluh darah dan terjadi penumpukan sel-sel inflamasi pada pembuluh darah sehingga terjadi pembengkakan. Ketika bengkak, epitel pada daerah yang bengkak tersebut akan menjadi lebih tipis dan tidak elastis sehingga ketika tergores mudah terjadi pendarahan.

Kenapa gusi dapat mengalami bengkak dan pendarahan pada saat menggosok gigi?

Karena tanda-tanda menunjukkan pasien mengalami gingivitis. Gingivitis disebabkan oleh menumpuknya plak bakteri yang mengeluarkan toksin. jika plak tidak dibersihkan, semakin lama toksin akan semakin bertambah dan masuk ke daerah ligament periodontal sehingga lama-kelamaan tidak ada perlekatan antara gigi dengan jaringan periodontal dan menyebabkan gigi copot dengan sendirinya.

Mengapa gigi 46 copot sendiri 2 bulan yang lalu?

Bone loss bisa terjadi karena adanya akumulasi plak bakteri yang memproduksi lipopolisakarida. Lipopolisakarida ini dapat menyebabkan terjadinya inflamasi. Pada saat proses inflamasi, sel osteoblast akan menurun aktivitasnya san sel osteoclast meningkt sehingga terjadi bone loss.

Bagaimana proses terjadinya bone loss?

Bakteri coccobacillus gram negative fakultatif anaerob merupakan bakteri yang tidak memerlukan oksigen untuk proses metabolismenya. Bakteri ini dapat hidup dibagian tersembunyi di rongga mulut dan bermetabolisme disana sehingga menyebabkan infeksi daerah tersebut dan terjadi proses inflamasi.selain itu bakteri juga menghasilkan toksin yang dapat menyebabkan inflamasi.

Apa peran dari bakteri cocco-bacillus gram negative fakultatif anaerob pada proses peradangan jaringan periodontal?

Kemerahan merupakan tanda adanya respon inflamasi pada tubuh karena ada suatu zat yang menyebabkan inflamasi. Pada saat inflamasi, terjadi vasodilatasi pembuluh darh sehingga menyebabkan terjadinya bengkak. Bengkak dapat menyebabkan menipisnya lapisan epitel yang menutupi daerah yang bengkak tersebut sehingga terlihat mengkilat dan halus. Pada proses inflamasi juga menghasilkan eksudat yang berisi mikroorganisme dan jaringan yang telah mati sehingga konsistensi daerah yang mengalami inflamasi menjadi lunak.

Mengapa pada margin dan attachment gingival terjadi kemerahan, membesar, konsistensi lunak dan permukaannya halus mengkilat?

Akumulasi plak yang tinggi dapat menyebabkan hasil metabolisme dari bakteri tersebut dan hasil sampingannya menjadi tinggi juga. Hasil sampingan dari metabolism bakteeri biasanya berupa gas sulfur. Gas sulfur inilah yang menyebabkan terjadinya halitosis atau bau mulut.

Apa hubungan halitosis dengan infeksi jaringan periodontal?

Hubungan antara penyakit diabetes mellitus dengan infeksi jaringan periodontal adalah pada penderita diabetes mellitus kadar glukosa dalam darahnya tinggi. Glukosa merupakan bahan baku pada proses metabolisme bakteri. Jika kadar glukosa dalam darah tinggi, maka metabolisme metabolisme bakteri yang menghasilkan asam juga akan tinggi sehingga penderita diabetes mellitus lebih rentan terkena infeksi jaringan periodontal.

Apa ada hubungan diabetes mellitus dengan infeksi pada jaringan periodontal?

Infeksi pada jaringan periodontal disebabkan oleh bakteri. Jika oral hygiene buruk, maka jumlah bakteri akan meningkat dan lebih renttan terkena infeksi jaringan periodontal.

Apa hubungan oral hygiene yang buruk dan deposit plaque dengan infeksi jaringan periodontal?

Karena pasien mengalami infeksi jaringan periodontal sehingga ketika dites, dapat menimbulkan pendarahan karena epitel pada daerah yang terinfeksi tersebut menipis dan tidak elastis karena vasodilatasi pembuluh darah akibat proses inflamasi sehingga daerah tersebut jadi rentan terjadi pendarahan.Kenapa saat dilakukan probing terjadi bleeding on probing?

STEP IV

Mengetahui, memahami dan menjelaskan pembentukan plak dan kalkulusMengetahui, memahami dan menjelaskan definisi, etiologi dan factor predisposisi gingivitis dan periodontitisMengetahui, memahami dan menjelaskan proses terjadinya gingivitis dan periodontitisMengetahui, memahami dan menjelaskan gejala dan tanda gingivitis dan periodontitisMengetahui, memahami dan menjelaskan proses terjadinya resesi gingiva , attachment loss, bone loss.

STEP VPLAK GIGIPlak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks interseluler jika seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya. Proses pembentukan plak ini terdiri atas dua tahap :Tahap Pembentukan Lapisan Acquired Pellicle Tahap kedua merupakan tahap proliferasi bakteriMengetahui, memahami dan menjelaskan pembentukan plak dan kalkulus

KALKULUSKalkulus merupakan suatu massa yang mengalami kalsifikasi yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi. Kalkulus merupakan plak terkalsifikasi. Jenis kalkulus di klasifikasikan sebagai supragingiva dan subgingiva berdasarkan relasinya dengan gingival margin. Pembentukan kalkulus terjadi dalam tiga tahap yaitu :Pembentukan pelikelMaturasi plakMineralisasi plak menjadi kalkulus DEFINISIGINGIVITISproses inflamasi dan mempengaruhi jaringan lunak yang mengelilingi gigi tanpa adanya kerusakan tulangPERIODONTITISApabila penyakit gingiva tidak ditanggulangi sedini mungkin maka proses penyakit akan terus berkembang mempengaruhi tulang alveolar, ligamen periodontal atau sementum

Mengetahui, memahami dan menjelaskan definisi, etiologi dan factor predisposisi gingivitis dan periodontitis

ETIOLOGI GINGIVITIS DAN PERIODONTITISPenyebab penyakit periodontal multifaktoral dengan kesetaraan dan keterkaitan erat antara faktor lokal, pekerjaan lingkungan, merokok, jenis kelamin, stress dan psikososial. Selain itu tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah dapat mengakibatkan kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan rongga mulut, sehingga hal ini menjadi kendala dalam usaha peningkatan kesehatan gigi dan mulut. Faktor UtamaPLAKKALKULUS

Faktor PredisposisiKEBIASAAN BURUKFAKTOR IATROGENIKRestorasi yang keliruKavitas kariesTumpukan sisa makananGigi tiruan sebagian yang desainnya tidak baikPesawat ortodontiSusunan gigi geligi yang tidak teraturKurangnya seal bibir/kebiasaan bernapas lewat mulutKEHAMILANPUBERTASDIABETES MELLITUS SERTA HIVKONSUMSI OBATFREKUENSI DAN TEKNIK PENYIKATAN GIGITRAUMA PERIODONTAL

MEKANISME GINGIVITISPatogenesis gingivitis terdapat empat tipe lesi yang berbeda. Keempatnya adalah lesi awal, lesi dini, lesi mapan, dan lesi lanjut. Lesi dini dan mapan dapat tetap stabil untuk waktu yang lama. Selain itu, dapat terjadi pemulihan secara spontan atau disebabkan oleh karena perawatanMengetahui, memahami dan menjelaskan proses terjadinya gingivitis dan periodontitis

Jika proses inflamasi berlanjut maka akan meningkatkan permeabilitas vaskular dan aktivasi leukosit spesifik sehingga meningkatkan kerusakan komponen plasma dalam saku gusi dan ekstravasasi leukosit. Adanya LPS, TNF, sel endotel mikrosirkulasi teraktivasi, pembuluh inflamasi, vasodilatasi, aliran darah lambat dapat meningkatkan jumlah leukosit, monosit dan makrofag yang menghasilkan mediator respon imun dan radang jaringan penyangga gigi yang disebut sebagai periodontitis

TERJADINYA PERIODONTITISGINGIVITISTANDA KLINISPerubahan Warna gingiva Perubahan Kontur gingiva Perubahan Tekstur gingiva Perubahan KonsistensiPerubahan Ukuran gingiva Tendensi perdarahan dapat dilihat pada gigiGEJALAPeka terhadap palpasi atau rabaan, halitosis, terasa sakit karena terjadi pembengkakan

Mengetahui, memahami dan menjelaskan gejala dan tanda gingivitis dan periodontitis

PERIODONTITISTANDA KLINISGingiva mengalami inflamasi kronis Kontur pada tepi gingiva membulat dan pada interdental gingiva mendatar dan ukurannya besarJunctional Epithelium berjarak 3-4 mm kearah apikal dari CEJTendensi perdarahan banyakPada permukaan gigi terdapat kalkulus diikuti dengan adanya eksudat purulenTerdapat poket periodontal yang lebih dari 2 mmTerjadi kegoyangan pada gigiGEJALABiasanya penderita tidak merasakan sakit sampai penyakit ini sudah berlanjut, bau mulut, gusi terasa sakit dan berdarah, sakit saat mengunyah dan sensitif

RESESI GINGIVAterbukanya permukaan akar karena pergeseran posisi gingiva ke arah apikal. Tingkat keparahan resesi ditentukan oleh posisi actual dari gingiva, bukan pada posisi apparent. Bila terdapat resesi, pengukuran kedalaman poket hanya merupakan cerminan sebagian dari jumlah kerusakan periodontal seluruhnya. Secara garis besar, resesi gingiva dapat terjadi karena proses fisiologis, psikologis, maupun patologisMengetahui, memahami dan menjelaskan proses terjaidnya bone loss, attachment loss, resesi gingiva.

Proses morfologi kompleks yang berhubungan dengan adanya erosi pada permukaan tulang dan sel raksasa multinucleated (osteoklas). Osteoklas berasal dari jaringan hematopoietic dan terbentuk dari penyatuan sel mononuclear .menggambarkan urutan terjadinya proses resorpsi sebagai berikut :1. Perlekatan osteoklas pada permukaan tulang yang termineralisasi.2.Pembentukan penutup lingkungan asam melalui aksi pompa proton, dimana tulang terdemineralisasi dan terbukanya matriks organik.3.Degradasi rnatriks organik yang telah terbuka dengan unsur pokok asam amino aleh aksi enzim yang dikeluarkan, seperti asam fosfat dan cathepsine.4.Penghancuran ion mineral dan asam amino di dalam osteoklas

BONE LOSSMekanisme pertahanan awal tubuh berlangsung pada sel-sel epitel, melalui saliva dan cairan sulkus gingiva, dan yang paling penting adalah aksi neutrofil yang terus menerus bermigrasi melalui junctional epithelium ke dalam sulkus atau poket untuk mempertahankan lingkungan agar tetap normal, tidak teriritasi flora bakteri tubuh Sel-sel epitelium merupakan sel-sel pertama yang diserang oleh bakteri di dalam sulkus atau poket. Sel-sel epitel menghasilkan barrier sebagai benteng pertahanan terhadap serangan bakteri. Sel epitel kaya akan Ig A yang berfungsi mencegah perlekatan bakteri pada dinding sel epitel. Apabila sel epitel tidak tahan terhadap serangan polisakarida bakteri, gingiva menjadi permeabel. ATTACHMENT LOSSSetelah sel-sel epitel mengalami kerusakan, fibroblast bereaksi dan menghasilkan serat-serat kolagen. Namun di saat yang sama, bakteri juga mengeluakan suatu enzim bernama kolagenase yang akan merusak kolagen yang telah dihasilkan dan merusak perlekatan ligamen periodontal. Akibat yang paling buruk adalah terjadinya adalah attachment loss atau hilangnya perlekatan.

DAFTAR PUSTAKA