Perio team (1).docx

8/17/2019 Perio team (1).docx

1/59

MAKALAH PERIODONSIA“OBAT KUMUR, CaHPO4 2H2O, TEORI PEMBENTUKAN KALKULUS,

KALKULUS PADA PEROKOK DAN VISKOSITAS SALIVA

TERHADAP PEMBENTUKAN KALKULUS”

Disusun Ole !

"# De$i In%a Sa&i '4'("()"4"*'+*

2# Clau%ine Ra%- PBT '4'("()"4"*'.'

(# Dna /i&en-ina '4'("()"4"*'."

4# I00a-unnisa '4'("()"4"*'.2

+# /ai&u0 Hil$a '4'("()"4"*'.(

Dsen Pen1a3u !

D&1# Mellani Cin%e&a Ne1a&a

PRORAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER II

/AKULTAS KEDOKTERAN

2'"+KATA PENANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan berkah dan rahmat-Nya sehinggga kami dapat menyelesaikan

makalah periodonsia berjudul “OBAT KUMUR, CaHPO4 2H2O, TEORI


2/59

PEMBENTUKAN KALKULUS, KALKULUS PADA PEROKOK DAN

VISKOSITAS SALIVA TERHADAP PEMBENTUKAN KALKULUS”

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar drg. Mellani

indera Negara telah memberikan kesempatan kami untuk menyelesaikan

makalah dan membimbing kami dalam pembuatan makalah.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini! bagi dosen

dan pembaca mohon kritik dan saran untuk perbaikan kedepannya.

Palembang! "esember #$%&

Penulis

BAB "

PENDAHULUAN

'bat kumur sering digunakan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan

gigi dan mulut. Kegiatan menyikat gigi dua kali sehari dan penggunaan dental

(loss merupakan rekomendasi standar untuk menjaga kebersihan serta kesegaran

mulut dan mencegah berbagai penyakit gigi dan mulut )Tao *e dkk.! #$%$+.

Komposisi obat kumur terdiri dari agen antibakterial seperti minyak esensial


3/59

yakni Thymol $!$,! Eucalyptol $!$! Menthol $!$/ dan Methyl salicylate

yang ber(ungsi sebagai agen antiseptic.

Kelebihan dari obat kumur menghambat pertumbuhan plak!

menghilangkan sisa plak yang masih tertinggal setelah menyikat gigi!

menghilangkan bau mulut! pecegahan terhadap in(eksi ringan in(eksi rongga

mulut! pencegahan terhadap in(eksi sebelum dan setelah tindakan operasi rongga

mulut. Kekurangan dari obat kumur yaitu terbatasnya penggunaan obat kumur

pada beberapa golongan )kandungan alkohol+! peluang peningkatan resiko kanker

mulut )kandungan alkohol+! terjadinya staining! reaksi iritan dan sensiti0itas

mukosa! black hairy tounge!

Penyebutan nama dari rumus kimia a*P'/⋅#*#' adalah “"ibasic

alcium Phosphate "ehydrate1 atau “alcium Monohydrogen Phosphate

"ehydrate1. "icalcium phosphate )a*P'/+ merupakan misnomer )nama yang

salah+ dari dibasic calcium phosphate. 2ormula kimianya adalah a*P'/. 'leh

karena itu! penyebutan “dikalsium1 adalah tidak tepat. Nama yang tepat untuk

material ini adalah dibasic calcium phosphate atau calcium monohydrogen

phosphate.

Kalkulus adalah lapisan keras yang terbentuk pada gigi dan sudah sejak

lama mempunyai hubungan dengan penyakit periodontal. Kalkulus jarang

ditemukan pada gigi susu dan gigi permanen pada usia muda. 3eberapa teori

pembentukan kalkulus menurut para peneliti yaitu teori mineralisasi! teori bakteri!

teori karbon dioksida! pembentukn amonia! konsep booster! pembentukan

(os(atase! teori pembenihan! teori inhibisi. 4nalisa berdasarkan sur0ei N*4NE5 %

menunjukkan bah6a perokok termasuk kelompok dengan indeks plak dan

kalkulus serta le0el penyakit periodontal yang tinggi dibandingkan bukan perokok. *al inilah yang menyebabkan merokok sering dikaitkan sebagai (aktor

sekunder atau (aktor pendorong dalam menimbulkan kehilangan gigi dan tulang

al0eolar pada penyakit periodontal.

7aju aliran sali0a mempunyai hubungan yang erat dengan 0iskositas

sali0a. 8iskositas sali0a yang lebih rendah akan meningkatkan laju aliran sali0a!

sehingga didapatkan sel(-cleansing yang baik. 5ebaliknya 0iskositas sali0a yang

tinggi )kental9mukus+ menyebabkan laju aliran sali0a akan lebih rendah dan


4/59

terjadinya penurunan sel(-cleansing dalam rongga mulut. Keadaan ini akan

menyebabkan sisa makanan melekat pada permukaan gigi dan penumpukan plak

lebih mudah terjadi yang akhirnya terkalsi(ikasi menjadi kalkulus.

BAB II

KA5IAN PUSTAKA

"# O6a- Kuu&

'bat kumur sering digunakan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan

gigi dan mulut. Kegiatan menyikat gigi dua kali sehari dan penggunaan dental

(loss merupakan rekomendasi standar untuk menjaga kebersihan serta kesegaran

mulut dan mencegah berbagai penyakit gigi dan mulut )Tao *e dkk.! #$%$+.

Kegiatan menyikat gigi bertujuan untuk menghilangkan plak di seluruh

permukaan gigi! namun kurang e(ekti( untuk daerah gigi yang sulit terjangkau

seperti daerah interproksimal )Marchetti dkk.! #$%%+. 3ukti ilmiah menjelaskan

bah6a menyikat gigi selama dua menit hanya mampu menghilangkan &$ plak

)3roth6ell dkk.! %:+! sehingga untuk optimalisasi penghilangan plak gigi

dibutuhkan bantuan mekanisme kemoterapeutik melalui obat kumur anti bakterial

)Tere;halmy dkk.! #$$


5/59

'bat kumur merupakan salah satu produk pera6atan kesehatan mulut

yang dikategorikan sebagai obat bebas dan dapat diperoleh tanpa perlu peresepan

tenaga medis pro(esional. 3erbagai jenis obat kumur yang tersedia

diklasi(ikasikan sebagai bahan untuk keperluan kosmetik karena tidak

diaplikasikan sebagai tindakan terapi spesi(ik untuk kondisi tertentu! lain halnya

dengan obat paten atau alat medis )5chmal; dan 3indsle0! #$$+. Masyarakat

dengan mudah membeli obat kumur sebagai obat bebas dan menggunakannya

tanpa mengetahui secara pasti komposisi yang mungkin menimbulkan e(ek

samping secara spesi(ik terhadap rongga mulut. 5emakin tinggi pengetahuan

masyarakat mengenai man(aat menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut

memungkinkan perkembangan produk ini secara cepat. Kini berbagai produsen

bahan kedokteran gigi telah memproduksi obat kumur dengan beragam jenis dan

(ungsinya. 2ungsi obat kumur secara umum adalah untuk menghilangkan atau

membunuh bakteri! sebagai astringen! penghilang bau mulut dan memiliki e(ek

terapeutik untuk mengurangi in(eksi dan mencegah terbentuknya karies

)ombe!%#+. E(ek terapeutik diperoleh dengan penambahan bahan tertentu ke

dalam komposisinya! seperti (luoride )Phillips! %%+ dan kandungan bahan akti(

antibakterial! seperti chlorhe=idine dan minyak esensial )Marcheti dkk.! #$%%+.

Komposisi obat kumur terdiri dari agen antibakterial seperti minyak

esensial yakni Thymol $!$,! Eucalyptol $!$! Menthol $!$/ dan Methyl

salicylate yang ber(ungsi sebagai agen antiseptik. Minyak esensial akan penetrasi

ke dalam bio(ilm dan memberikan e(ek antimikroba yang signi(ikan terhadap

bakteri didalam bio(ilm setelah berkumur selama >$ detik )4neja dkk.! #$%$?

@oldstep! #$%/+. Komposisi lain ialah astringen berupa ;ink asetat! ;ink klorida!alumunium potasium sul(at. Komposisi seperti pe6arna! pemanis dan etanol juga

ditambahkan ke dalam obat kumur )ombe! %#+.

4lkohol ber(ungsi untuk melarutkan bahan akti( antibakterial berupa

minyak esensial dan beberapa substansi lain )Kerr dkk.! #$$


6/59

mengandung , - #,! alkohol dan kini hampir seluruh obat kumur yang

diproduksi di berbagai belahan dunia mengandung komponen alkohol hingga #&

)5chmal; dan 3indsle0! #$$+. 4lkohol dengan bahan akti( minyak esensial

merupakan agen antiseptik yang menunjukan akti0itas antimikroba dan

bakterisidal yang signi(ikan )*ammond dkk.! #$$$? @oldstep! #$%/+! akan tetapi

bahan akti( minyak esensial memiliki potensi mengiritasi mukosa dan dapat

menyebabkan perubahan mukosa mulut pada lansia yang mengalami =erostomia.

5etelah penggunaan selama tujuh hari terjadi penipisan lapisan super(isial epitel

)2ischman dkk.! #$$/+.

4lkohol sebagai ;at pelarut dalam obat kumur juga terbukti menimbulkan

beberapa e(ek yang tidak diperlukan seperti sensasi terbakar ketika berkontak

dengan mukosa dan rasa kering pada mukosa mulut )Epstein! #$$:? Beidy dkk.!

#$%%+. 2arah dkk. )#$$+ menyatakan bah6a alkohol dengan konsentrasi tinggi

)lebih dari #$+ dalam obat kumur mungkin memiliki e(ek yang merugikan

dalam rongga mulut seperti keratosis! ulserasi mukosa! gingi0itis! dan nyeri.

Menurut 5oames )#$$&+! konsentrasi alkohol yang tinggi dalam obat

kumur berhubungan dengan perkembangan leukoplakia dan dicurigai dapat

meningkatkan kerentanan indi0idu terhadap kanker. 4lkohol dapat menghasilkan

senya6a metabolik yang bersi(at karsinogenik berupa acetaldehyda serta dapat

mengganggu (ungsi kelenjar sali0a. Penurunan (ungsi kelenjar akan mengurangi

aksi pembersihan agen karsinogenik secara lokal sehingga meningkatkan risiko

perkembangan kanker )5eit; dan 'neta! %:? 2riedlander dkk.! #$$>? 2iguero!

#$$/+.

'bat kumur beralkohol menimbulkan e(ek samping jika dipakai dalam

jangka 6aktu yang lama sehingga digunakan obat kumur non alkohol sebagai

penggantinya. 'bat kumur hlorhe=idine! he=etidine dan betadine merupakan

contoh sediaan obat kumur non alkohol yang beredar di pasaran. hlorhe=idine

merupakan agen antiplak yang paling e(ekti( saat ini. 7oe dan 5chiot )%


7/59

berkumur menggunakan %$ ml larutan chlorhe=idine gluconate $!# selama ,$

detik dua kali sehari menghambat pertumbuhan plak dan perkembangan

gingi0itis. hlorhe=idine memiliki e(ek yang berbeda sesuai dengan

konsentrasinya. Pada konsentrasi rendah )$!%Cg9ml+! agen ini bersi(at

bakteriostatik sedangkan pada konsentrasi yang lebih dari %$$ Cg9ml merupakan

agen bakterisid yang bereaksi dengan cepat )Emilson! #$$


8/59

adiposa serta penurunan sel asinar namun perubahan tersebut tidak menyebabkan

perubahan sekresi sali0a )"ayal! #$$&+. 5ecara (isiologis! mukosa rongga mulut

lansia mengalami perubahan histologis seperti hilangnya elastisitas! reduksi

ketebalan dan penurunan kemampuan keratinisasi epitel yang secara klinis tampak

5atin-like epitelium dan hilangnya hidrasi. Perubahan tersebut menyebabkan

mukosa mulut lansia mudah terkena trauma dan jika terluka mudah terbentuk

(issure! abrasi dan ulkus traumatik )7amster dkk.! #$%>+.

Penelitian yang dilakukan oleh 2ischman dkk. )#$$/+ terhadap lansia yang

mengalami =erostomia menunjukan bah6a e(ek minyak essensial dalam obat

kumur berpotensi mengiritasi mukosa mulut lansia padahal kondisi keluhan mulut

kering )=erostomia+ dan hiposali0asi merupakan masalah yang sering muncul

pada lansia. 7ansia juga mengalami perubahan (isiologis pada mukosa mulutnya

sehingga kombinasi e(ek astringen dari alkohol serta kemungkinan e(ek iritan dari

bahan akti( minyak esensial menjadi alasan perlunya dilakukan penelitian

mengenai penggunaan obat kumur yang mengandung alkohol dan obat kumur non

alkohol terhadap curah sali0a pada lansia.


9/59

"#"# Kele6ian %an 7e7u&an1an 6a- 7uu&

a# Kele6ian 6a- 7uu&

%. Menghambat pertumbuhan plak

5alah satu (ormulasi obat kumur adalah cetylpyridinium chloride )P+. P

adalah senya6a amonium kuaternari yang merupakan bakterisid monokationik

dengan kegunaan yang mirip dengan agen-agen akti( kationik lainya. P

biasanya digunakan untuk terapi in(eksi super(isial rongga mulut dan

kerongkongan. P dengan konsentrasi $!$&-$!% e(ekti( meningkatkan

akti0itas penghambat plak ketika digunakan sebagai tambahan disamping

penyingkiran plak secara mekanis.

@ambar %.

Dnteraksi P terhadap 3akteri )a+ P dengan muatan positi( bertemu bakteri

dengan muatan negati(! )b+ P secara cepat berinteraksi dengan

membran bakteri dan melarutkanya! )c+ membran yang larut merusak

permeabilitas melepasan kunci internal dari kelompok-kelompok bakteri!


10/59

)d+ P tertinggal dalam rongga mulut dalam jangka 6aktu yang panjang

setelah penggunaan

#. Menghilangkaan sisa plak yang masih tertinggal setelah sikat gigi

'bat kumur merupakan kontrol plak secara kimia6i yang dapat

menghilangkan sisa plak yang masih tertinggal setelah adanya kontrol plak secara

mekanik baik menyikat gigi maupun pembersihan interdental gigi. 'bat kumur

yang dipakai untuk kontrol plak adalah obat kumur yang mengandung anti plak

dan antimikroba. 4nti plak dan antimikroba bertujuan untuk mencegah terbentuk

nya bio(ilm9plak dan menghilangkan plak yang sudah ada pada permukaan gigi.

>. Menghilangkan bau mulut

'bat kumur dapat memberikan rasa yang menyenangkan pada rongga

mulut! memberikan rasa yang nyaman dan segar pada mulut dan na(as! mencegah

dengan cepat jumlah bakteri atau (lora normal rongga mulut dan mengurangi bau

mulut dengan cepat.

/. Pencegahan terhadap in(eksi ringan rongga mulut

'bat kumur memiliki kandungan bahan akti( tambahan yang dapat

mencegah! menghentikan atau membantu menyembuhkan proses penyakit atau

lesi-lesi di dalam mulut. ontoh obat kumur dengan (ungsi terapeutik ini adalah

chlorhe=idine. 'bat kumur ini memiliki kombinasi antara akti(itas antimikrobial

dan memiliki masa perlekatan yang panjang ke permukaan gigi. 'bat menjadi

akti( di dalam sali0a bahkan setelah #/ jam! sehingga chlorhe=idine mampu

mencegah pembentukan plak dan gingi0itis pada rongga mulut yang sehat untuk

batas periode 6aktu tertentu tanpa melakukan prosedur kontrol plak secara

mekanis.

&. Pencegahan terhadap in(eksi sebelum dan sesudah tindakan operasi rongga

mulut


11/59

6# Ke7u&an1an 6a- 7uu&

%. Terbatasnya penggunaan obat kumur pada beberapa golongan )kandungan

alkohol+

Menurut itt dkk! dengan adanya alkohol sebagai kandungan dari obat

kumur! akan membatasi penggunaan obat kumur tersebut untuk golongan-

golongan tertentu! antara lain anak-anak! ibu hamil9menyusui! pasien dengan

serostomia! dan golongan-golongan yang menganut keyakinan religius tertentu.

Eldridge dkk )%:+ menyatakan bah6a orang-orang dengan mukositis! pasien-

pasien yang mengalami irradiasi kepala dan leher dan gangguan sistem imunitas

tidak disarankan menggunakan obat kumur yang mengandung alkohol

#. Peluang peningkatan resiko kanker mulut )kandungan alkohol+

Para ahli telah melaporkan dan kemudian dipublikasikan dalam "ental

Fournal o( 4ustralia bah6a obat kumur yang mengandung alkohol memberi >

kontribusi dalam peningkatan risiko perkembangan kanker rongga mulut.

Penelitian internasional telah memperlihatkan pada kebiasaan >#%$ orang dan

dijumpai bah6a penggunaan obat kumur dengan kandungan alkohol sehari-hari

merupakan (aktor risiko yang signi(ikan terhadap perkembangan kanker rongga

mulut. Penelitian ini tanpa memperhatikan pengguna obat kumur tersebut perokok

atau peminum alkohol.

Mekanisme alkohol dalam meningkatkan risiko kanker rongga mulut

adalah melalui etanol dalam obat kumur yang berperan sebagai ;at karsinogen.Gat karsinogen berpenetrasi dalam lapisan rongga mulut dengan demikian

kerusakan terjadi. "i samping itu asetaldehid yang merupakan racun dari alkohol!

dapat berakumulasi dalam rongga mulut ketika seseorang berkumur-kumur.

Karena hal tersebut di atas risiko kanker meningkat karena senya6a ini

merupakan penyebab kanker

>. Terjadinya staining


12/59

'bat kumur chlorhe=idine juga menimbulkan e(ek samping pembentukan

bercak atau staining kuning kecoklat-coklatan pada %9> gingi0a dan interproksimal

gigi dan lidah. Terjadinya staining diduga karena pengendapa sul(ida besi dan

dipengaruhi oleh diet. 5ul(ida besi dibentuk akibat reaksi sul(ur yang berasal dari

kelompok tiol dari protein yang mengalami denaturasi dengan ion besi yang

berasal dari makanan dan minuman.

5elain itu! obat kumur yang mengandung senya6a (enol-minyak esensial

juga bisa menimbulkan e(ek samping berupa staining meskipun signi(ikan lebih

ringan dibandingkan dengan yang diakibatkan oleh chlorhe=idine.

/. Beaksi iritan dan sensiti0itas mukosa

4da dua tipe reaksi yang dapat terjadi! yaitu reaksi iritasi primer dan

reaksi sensiti0itas atau alergik. Beaksi ini dipengaruhi oleh (aktor-(aktor kualitas

biologik jaringan struktur histologisnya! kosentrasi obat dan lama pemakaian.

Pada reaksi primer terjadi e(ek toksik langsung dari bahan kimia topikal pada

epitel dan pembuluh darah. 5edangkan pada reaksi sensiti0itas biasanya jarang!

bersi(at lambat dan terjadi setelah pemakaian berulang kali.

Mani(estasi klinis yang sering muncul akibat iritasi obat kumur antara lain

pengelupasan atau deskuamasi epitel mukosa mulut! ulserasi! in(lamasi! gingi0itis!

petekia! meningkatnya pertumbuhan candida albicans! lidah terasa terbakar dan

geographic toungue.

*asil penelitian @agari et al )%&+! terhadap obat kumur yang

mengandung alkohol tinggi! mengemukakan bah6a makin lama obat kumur

tersebut berkontak dengan mukosa mulut! maka makin besar kemungkinannya

untuk menimbulkan lesi atau kelainan.Penggunaan obat kumur kosentrasi pekat atau pemakaian jangka 6aktu

lama dapat menimbulkan iritasi pada jaringan mukosa mulut. Menurut Both dan

almes )%:%+! pemakaian chlorhe=idine dengan kosentrasi $!% atau $!#

dalam jangka 6aktu / bulan dapat memberikan e(ek toksik spesrti deskuamasi

atau pengelupasan membran mukosa mulut

Penggunaan obat kumur yang mengandung antibiotika selain dapat

menimbulkan reaksi hipersensiti0itas! juga dapat menyebabkan bakteri resisten


13/59

dan juga in(eksi oleh jamur candida albicans. 'leh karena itulah obat kumur ini

tidak dipakai untuk pemakaian rutin dan jarang diresepkan.

&. 3lack hairy tongue

5alah satu ;at antiseptik yang dapat dijumpai dalam obat kumur yaitu

hidrogen peroksida )*#'#+! dimana pemakaian obat kumur ini untuk jangka 6aktu

yang lama dapat menimbulkan black hairy tongue. Black hairy tongue adalah

suatu keadaan yang ditandai oleh memanjangnya lapisan coklat atau hitam yan

padat.

%. Positi( dan Negati( penggunaan obat kumur anti mikrobial

a. Penggunaan obat kumur secara umum

• Pencegahan terhadap in(eksi ringan rongga mulut

• Membantu kerja antibiotik sistemik dalam menurunkan jumlah kuman rongga

mulut pada in(eksi yang berat

• Membantu menghilangkan bau mulut

• Pencegahan terhadap in(eksi sebelum dan sesudah tindakan operasi rongga

mulut

• Menggantikan penggunaan sikat gigi ketika tidak memungkinkan seperti pada

kondisi di ba6ah iniH

i. Dn(eksi akut mukosa rongga mulut dan gusi

ii. 5etelah operasi periodontal atau rongga mulut dan selama masa

penyembuhan


14/59

iii. 5etelah operasi kosmetik tulang rahang atau (iksasi intermaksila untuk

penyembuhan patah tulang rahang

i0. Pasien handicap )dengan keterbatasan+ secara (isik dan mental.

b. Positi( dan negati( Penggunaan senya6a antimikroba

Penggunaan senya6a antimikroba dalam bentuk (ormulasi obat kumur

memainkan peranan penting dalam pemeliharaan kesehatan mulut melalui

mekanisme kerjanya dalam pencegahan pembentukan plak dan pada akhirnya

pencegahan terhadap gingi0itis dan karies

• etylpyridinium hloride )P+

"ampak positi( H

P dengan konsentrasi $!$&-$!% e(ekti( meningkatkan akti0itas penghambat

plak ketika digunakan sebagai tambahan disamping penyingkiran plak secara

mekanis.

"ampak negati( H

%+ "osis yang (atal dari P adalah sekitar %-> g. @ejala-gejala keracunan yang

ditimbulkan dari dosis tersebut adalah muntah! iritasi gastro intestinal! gelisah!

con(usion! gangguan perna(asan! sianosis! kolaps! kon0ulsi! koma! lemah otot!

dan pada akhirnya kematian yang disebabkan oleh paralisis otot-otot

perna(asan.

2) Menimbulkan e(ek pe6arnaan ekstrinsik namun hanya sedikit jika

dibandingkan dengan obat kumur *I.

• hlorhe=idine )*I+

"ampak positi( H


15/59

*I dapat menghambat pertumbuhan plak dan mencegah gingi0itis.

Pembentukan plak dapat dicegah dengan berkumur-kumur larutan *I$!#!

Namun pengaruh*I terhadap plak subgingi0a berkurang jika dibandingkan

pengaruh *I terhadap plak supragingi0a.

"ampak negati( H

%+ *I memberikan e(ek samping berupa rasa yang tidak enak! mengganggu

sensasi rasa! dan menghasilkan 6arna coklat pada gigi yang susah

disingkirkan. *al ini juga dapat terjadi pada mukosa membran dan lidah yang

dihubungkan dengan pengendapan (aktor diet chromogenic pada gigi dan

membran mukosa.

#+ Penggunaan jangka panjang dari *I sebaiknya dilarang pada pasien dengan

keadaan periodontal yang normal. *Idigunakan dalam jangka 6aktu yang

pendek hingga dua minggu ketika prosedur higiena oral sukar atau tidak

mungkin dilakukan. 5eperti pada in(eksi rongga mulut akut! dan setelah

prosedur bedah rongga mulut.

c. 'bat kumur mengandung alkohol

"ampak Positi( H

%+ 4lkohol merupakan bagian komposisi obat kumur yang ber(ungsi sebagai

astringents );at penciut+ dengan tujuan untuk memicu kontraksi pembuluh

darah yang dapat mengurangi bengkak pada jaringan.

#+ Menurut Juirynen dkk )#$$&+ 4lkohol dimasukkan dalam obat kumur dengan

pertimbangan si(at-si(at alkohol tersebut! diantaranya adalah alkohol sendiri

merupakan antiseptik dan dapat menstabilkan ramuan-ramuan akti( dalam obat

kumur. 4lkohol juga dapat memperpanjang masa simpan dari obat kumur dan

mencegah pencemaran dari mikroorganisme! serta melarutkan bahan-bahan

pemberi rasa.

"ampak Negati( H


16/59

Para ahli telah melaporkan dan kemudian dipublikasikan dalam Dental

Journal of Australia bah6a obat kumur yang mengandung alkohol memberi



dijumpai bah6a penggunaan obat kumur dengan kandungan alkohol sehari-

hari merupakan (aktor risiko yang signi(ikan terhadap perkembangan kanker

rongga mulut. Penelitian ini tanpa memperhatikan pengguna obat kumur

tersebut perokok atau peminum alkohol.


17/59

"#2# Kn%isi Men11una7an O6a- Kuu&

• 5etelah operasi )(lap! operasi impacted+

*asil penelitian menunjukkan bah6a penggunaan obat kumur

chlorhe=idin $!# 9o selama < hari setelah operasi (lep memberi respon

kesembuhan gingi0a secara klinis lebih baik di bandingkan penggunaan

pek periodontal. 5elain itu terdapat korelasi yang kuat antara penurunan

indeks plak dengan perubahan 6arna dan derajat perdarahan gingi0a pada

penderita BPP tipe DD.

• 5etelah pencabutan

Kemungkinan terjadinya komplikasi Dry Socket dapat dihindari

bila dilakukan pencegahan seperti menggunakan obat kumur yang

mengandung antimikroba pada pra-operati( dan pasca-operati(. Fangan

gunakan obat kumur untuk , jam pertama karena dapat memicu

perdarahan sebelum terbentuknya bekuan darah.

• Kasus periodontal )gingi0itis! periodontitis+

Terdapat berbagai bahan akti( yang sering digunakan sebagai

kumur-kumur. Yang dijual bebas umumnya berasal dari minyak tumbuh-

tumbuhan seperti metal salisilat ) seperti pada produk 7isterine +!

sedangkan yang perlu diresepkan dokter adalah chlorhe=idine $.#$

) seperti pada produk minosep+ dan *#'# %.& atau >.$ . Kumur-

kumur sekurangnya % menit sebanyak %$ cc terbukti e(ekti( dalam

meredakan proses peradangan pada jaringan periodontal.

• Menggantikan penggunaan sikat gigi ketika tidak memungkinkan seperti

pada kondisi di ba6ah iniH

a. Dn(eksi akut mukosa rongga mulut dan gusi

b. 5etelah operasi periodontal atau rongga mulut dan selama masa

penyembuhan


18/59

c. 5etelah operasi kosmetik tulang rahang atau (iksasi intermaksila untuk

penyembuhan patah tulang rahang

d. Pasien handicap )dengan keterbatasan+ secara (isik dan mental

• Tidak digunakan setiap hari karena dapat mengganggu keseimbangan (lora

normal dalam mulut.

• "alam kondisi saria6an. 5ebab! selain mampu mengusir bakteri obat

kumur juga dapat mengurangi rasa perih yang ditimbulkan akibat saria6an

sekaligus mencegah datangnya kembali bakteri.

• Ketika memiliki masalah dengan karang gigi! terutama setelah dibersihkan

karang gigi. 'bat kumur harus digunakan sampai kondisi mulut membaik.

• Ketika terjadi peradang pada mulut! obat kumur dapat mempercepat

kesembuhan! karena mengandung antiseptic dan antinyeri.

"#(# Men11una7an O6a- Kuu&

Ble a-au -i%a7 en11una7an 6a- 7uu&8

3oleh! untuk menetralisir kuman didalam mulut. 'bat kumur memang

dibutuhkan! tapi tidak pada setiap keadaan. *anya dibutuhkan apabila rongga

mulut tidak bersih! sedang meradang! atau terin(eksi.


19/59

Tidak lengkap rasanya membersihkan mulut tanpa mengakhirinya

denganmemakai obat kumur. 'bat kumur sendiri sangat membantu dalam

menghindari pembentukan plak dan kerusakan gigi.

3anyak orang yang menganggap obat kumur hanya ber(ungsi menyegarkan napas.

*al ini karena banyak obat kumur yang hanya mengandung ;at untuk memerangi

bakteri penyebab bau mulut.

Padahal ada banyak produk obat kumur yang telah diperkaya dengan (louride.

'bat kumur ber(louride ini bisa membantu mencegah kerusakan gigi. 'bat kumur

sendiri biasanya memiliki kandungan dasar berupa air! agen pembersih! bahan

pengharum! dan alkohol.

3erdasarkan bahan akti( yang terkandung di dalam obat kumur! produk ini bisa

digolongkan menjadi /! yaituH

%. 'bat kumur yang mengandung bahan akti( antimikroba.

Produk jenis ini memiliki (ungsi mengontrol pertumbuhan bakteri pada

mulut. 5elain itu! obat kumur jenis ini bertindak sebagai pengurang plak!

meminimalkan keparahan gingi0itis atau radang gusi! dan menghilangkan

napas tidak sedap.

#. 'bat kumur yang mengandung bahan akti( (luoride.

2ungsi utama dari produk dengan bahan akti( ini adalah untuk membantu

mengurangi lubang kecil pada anamel. 2louride juga diklaim mampu

mencegah kerusakan gigi.

>. 'bat kumur yang ditambahkan bahan akti( utama berupa garam.

@aram ini ber(ungsi menghilangkan bau napas tidak sedap.

/. 3ahan penghilang bau juga bisa dijadikan bahan akti( untuk obat kumur.

3ahan akti( ini akan berperan sebagai bahan kimia yang mampu menetralisasi

bau mulut.


20/59

3eberapa Perdebatan Tentang 'bat Kumur

Tidak selamanya obat kumur dipandang menguntungkan bagi penggunanya. *al

ini sangat tergantung dengan kondisi masing-masing indi0idu.

3agi sebagian pihak! obat kumur memiliki banyak man(aat! antara lainH

%. "ianggap mampu mencegah gigi berlubang yang didukung oleh banyak

sekali penelitian yang membuktikannya. ontohnya obat kumur yang

mengandung (louride dianggap mampu mengurangi demineralisasi dan

ka0itasi pada gigi.

#. 'bat kumur kemungkinan mampu mencegah penyakit-penyakit yang

menyerang gusi makin parah. 'bat kumur antibakteri ini memiliki bahan

akti( alkohol atau chlorhe=idine guna membantu mencegah periodontal

atau gingi0itis.

>. Produk ini dianggap mampu mengatasi saria6an. Fuga dianggap mampu

meringankan sakit kanker serta mampu melakukan detoksi(ikasi. *al ini

masuk akal mengingat kemampuan obat kumur yang dapat memerangi

pertumbuhan bakteri.

/. Terdapat klaim yang menyatakan bah6a obat kumur memiliki peran yang

cukup signi(ikan bagi menurunnya risiko ibu hamil melahirkan bayi

prematur dan berat badan rendah. 'bat kumur memungkinkan ibu hamil

untuk terhindar dari terkena penyakit gusi yang parah. 5akit gusi parahdinilai sebagai pemicu gangguan kehamilan di atas.

5ementara itu! ada juga beberapa pihak yang menganggap bah6a obat kumur

memiliki e(ek buruk bagi kesehatan. 4dapun e(ek buruk yang dikaitkan dengan

obat kumur antara lainH


21/59

%. Membuat saria6an makin sakit terutama jika kandungan alkoholnya

berlebihan.

#. Produk ini hanya dianggap sebagai penyegar napas dalam jangka pendek

atau sementara. *al ini berarti obat kumur tidak memberi dampak positi(

kesehatan bagi seseorang yang memiliki kesehatan mulut yang buruk.

>. 4da pendapat yang menyatakan bah6a obat kumur bisa menimbulkan

kanker mulut! namun bukti mengenai hal ini belum kuat. E(ek negati( ini

terutama dikaitkan dengan adanya kandungan alkohol..

2aktanya adalah kita tidak memerlukan obat kumur kalau rongga mulut kita

terjaga kebersihannya. 7ebih dari sekadar bersih! rongga mulut juga perlu sehat

dan terjaga higienisnya. Bongga mulut yang tidak bersih! selain berbau tak sedap

akan memberikan habitat untuk kuman tumbuh.

4sal bibit penyakit

Bongga mulut orang normal tidak sepenuhnya bersih tanpa kuman. 3erbagai jenis

bibit penyakit termasuk 0irus ada di situ! namun umumnya bersi(at jinak dan tidak

mengganggu. *anya saja bila kondisi tubuh sedang menurun! bibit penyakit di

rongga mulut bisa berubah si(at menjadi ganas. Pada saat itulah rongga mulut

memiliki kemungkinan terin(eksi.

Bongga mulut meradang bila terkena makanan dan minuman yang terlalu panas

sehingga akan tumbuh saria6an. Kalau saria6an tumbuh! artinya terdapat lapisan

selaput lendir rongga mulut yang berubah menjadi tak utuh. Kalau lapisan itu tak

utuh! bibit penyakit di rongga mulut siap menerjang dan memperburuk keadaan.

Dn(eksi rongga mulut menimbulkan bau tak sedap! selaput lendir mulut meradang!

gusi membengkak! dan tumbuhnya seria6an. 7uka selaput lendir mulut oleh

kejadian tergigit sendiri sering terjadi. 5aria6an muncul bila luka tergigit tidak

diredam! dan akan terin(eksi bila kebersihan rongga mulut diabaikan. Perlu


22/59

diperhatikan bah6a kalau saria6an tak kunjung sembuh dan tumbuhnya di tempat

yang sama! kemungkinan herpes penyebabnya. 5aria6an herpes lebih sukar untuk

disembuhkan.

3ibit penyakit juga bersarang di gigi yang keropos! bolong dan terin(eksi? oleh

karena itu memelihara gigi yang dibiarkan rusak tidak dianjurkan. Pera6atan gigi

geligi menjadi syarat penting dalam menjaga kesehatan rongga mulut.

5umber bibit penyakit di rongga mulut juga berasal dari amandel. 3ila kelenjar

tonsil yang berada di pangkal rongga mulut bermasalah! ia berpotensi menjadi

sarang kuman. Kelenjar amandel ini akan digerogoti! lalu membesar! dan bila

dibiarkan akan menutupi pintu rongga mulut.

Fangan lupa! kunjungan ke dokter gigi tidak sepenuhnya aman dari kuman. Tidak

semua peralatan dokter gigi suci hama sehingga menjadi ajang penular bibit

penyakit. 3ukan saja in(eksi rongga mulut! termasuk juga in(eksi 0irus hepatitis!

*D8! dan bibit penyakit lainnya. 'leh karena itu! berkumur dengan obat setiap kali

selesai berobat gigi sangat pentingnya.

In%i7asi 6e&7uu&

3erkumur dengan obat diperlukan bagi mereka yang memiliki kondisi-kondisi

tersebut di atas! yakni bila ada cedera selaput lendir rongga mulut! ada seria6an!

amandel! gigi rusak dan bolong! in(eksi gusi dan semua keadaan rongga mulut

yang meradang yang membutuhkan obat kumur. 5edangkan orang sehat normalcukup berkumur dengan air setiap kali habis selesai bersantap! terutama bila

mengkonsumsi yang manis-manis dan berkarbohidrat! karena dua hal tersebut

yang berpotensi membuat gigi berlubang.

3erbeda halnya bila rongga mulut! gigi geligi! dan amandel sedang bermasalah.

Tujuan berkumur dengan obat adalah agar keadaan rongga mulut tidak bertambah

buruk. 'bat kumur berisikan bahan yang mematikan bibit penyakit!. 5elain untuk


23/59

membunuh bibit penyakit! berkumur dengan obat berarti mempercepat

penyembuhan sekiranya sedang ada gangguan rongga mulut sebelumnya.

Te7ni7 6e&7uu&

3erkumur ada caranyaH

• Fangan lekas-lekas membuang obat kumurnya.

• 3iarkan obat kumur tertahan di rongga mulut cukup lama.

• 3eri kesempatan obatnya membunuh dan meniadakan bibit penyakit yang

bersarang. 3ahkan kalau sarang bibit penyakitnya di bolong gigi! di

amandel yang rusak! perlu berkumur dengan lebih keras! agar obatnyamemasuki bagian rongga mulut yang paling dalam.

• *anya bila berkumur dengan intens! bibit penyakit yang bersarang di

rongga mulut akan terbasmi. 3erkumur yang cepat! dan segera dibuang!

tidak memberi kesempatan membunuh seluruh bibit penyakit di rongga

mulut.

Kelemahan obat kumur adalah terdapat beberapa jenis yang bisa menyisakan

6arna )staining+ pada permukaan gigi. 5elain itu kuman jinak yang bersahabat di

rongga mulut ikut terbasmi juga. Maka lebih baik mera6at rongga mulut supaya

tidak sampai bermasalah dengan cara menjaga kebersihannya. Menggosok gigi

perlu dilakukan dengan benar! kecukupan 0itamin dan mineral juga perlu dijaga

agar lapisan rongga mulut utuh! tak lapuk dan tak mudah lecet. Fangan

mengkonsumsi menu yang merangsang! termasuk tidak langsung menyantap

minuman atau makanan yang terlalu panas.

4pabila ingin menggunakan obat kumur sebaiknya menggunakan obat kumur

yang tidak mengandung alkohol. Yang 6ajib diperhatikan juga bah6a pemakaian

obat kumur tidak menghilangkan ke6ajiban seseorang untuk menggosok gigi atau

(lossing. Fadi! jangan lupa untuk berkunjung ke dokter gigi tiap , bulan.


24/59

"#4# O6a- 7uu& 9an1 6le %i1una7an

5etiap merk obat kumur memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

"iperlukannya pemakaian obat kumur berdasarkan aturan pakaiH jangka 6aktu

dan banyaknya pemakaian! untuk menghindari e(ek samping yang tidak

diinginkan dari obat kumur tersebut.

'bat kumur beralkohol menimbulkan e(ek samping jika dipakai dalam jangka

6aktu yang lama sehingga digunakan obat kumur non alkohol sebagai

penggantinya. 'bat kumur hlorhe=idine! he=etidine dan betadine merupakan

contoh sediaan obat kumur non alkohol yang beredar di pasaran.

%. hlorhe=idine


25/59

'bat kumur golongan bisguanida yang paling dikenal adalah obat kumur

yang mengandung chlorhe=idine! seperti chlorhe=idine glukonat dan minosep.

hlorhe=idine merupakan antiseptik bersprektrum luas dan merupakan suatu

bisguanida kationik.

hlorhe=idine merupakan deri0at bisLuanid dan umumnya digunakan

dalam bentuk gukonatnya. Mempunyai antibakteri dengan spektrum luas! e(ekti(

terhadap @ram positi( dan @ram negati( meskipun untuk jenis yang terakhir

e(ekti0itasnya sedikit lebih rendah. hlorhe=idine sangat e(ekti( mengurangi

radang gingi0a dan akumulasi plak! pendapat ini sesuai dengan pendapat bah6a

larutan chlorhe=idine sangat e(ekti( digunakan untuk plak kontrol pada pera6atan

radang gingi0al )gingi0itis+. E(ek anti plak chlorhe=idine tidak hanya

bakteriostatik tetapi juga mempunyai daya lekat yang lama pada permukaan gigi

sehingga memungkinkan e(ek bakterisid.

hlorhe=idine merupakan agen antiplak yang paling e(ekti( saat ini. 7oe

dan 5chiot )%


26/59

dan perkembangan gingi0itis. hlorhe=idine memiliki e(ek yang berbeda sesuai

dengan konsentrasinya. Pada konsentrasi rendah )$!%Cg9ml+! agen ini bersi(at

bakteriostatik sedangkan pada konsentrasi yang lebih dari %$$ Cg9ml merupakan

agen bakterisid yang bereaksi dengan cepat )Emilson! #$$


27/59

chlorhe=idine terhadap radang jaringan periodonsium yang mengandung poket

sering dilakukan skeling.

ara pemberian! (rekuensi pemakaian serta konsentrasi chlorhe=idine

ternyata mempunyai pengaruh. 4plikasi $.# larutan chlorhe=idine dibandingkan

dengan kumur-kumur memberikan hasil yang sama e(ekti(. ara aplikasi ini tidak

selalu dapat dilakukan di tiap indi0idu! tergantung dari keadaan klinis penderita.

Antuk hasil yang baik dari menyikat gigi # kali sehari menggunakan %

chlorhe=idine gel di daerah dengan pembentukan poket perlu dilakukan skeling.

4plikasi pasta chlorhe=idine pada sekelompok anak-anak muda sekali sehari

menghasilkan penurunan indeks baik plak maupun radang gingi0a! tetapi kurang

baik bila dibandingkan dengan pemberian # kali sehari.

Me7anise Ke&:a Cl&e;i%ine

hlorhe=idine mempunyai pengaruh yang luas terutama untuk bakteri

@ram positi( dan @ram negari(! bakteri ragi juga jamur. Pada p* (isiologis!

chlorhe=idine mengikat bakteri di permukaan rongga mulut! tergantung

konsentrasinya! dapat bersi(at bakteriostatik atau bakterisid. 5i(at bakteriostatik

bila konsentrasi antara /># g9ml? konsentrasi yang lebih tinggi akan

menyebabkan e(ek bakterisid! karena terjadinya persipitasi protein sitoplasma.

E(ek bakterisid kurang penting dibandingkan dengan e(ek bakteriostatik.

*ambatan pertumbuhan plak oleh chlorhe=idine dihubungkan dengan si(atnya

untuk membentuk ikatan dengan komponen-komponen pada permukaan gigi.

Dkatan tersebut terjadi %&>$ detik setelah kumur dan lebih dari %9> bagian

chlorhe=idine diserap dan melekat! namun jumlah perlekatan sebanding dengankonsentrasinya. Penelitian menunjukkan bah6a perlekatan akan terjadi sampai #/

jam! yang berarti sebanding dengan e(ek bakteriostatik terhadap bakteri. "asar

yang kuat untuk mencegah terbentuknya plak adalah terjadinya ikatan antara

chlorhe=idine dengan molekul-molekul permukaan gigi antara lain polisakarida!

protein! glikoprotein dan sali0a! pelikel! mukosa serta permukaan dari

hidroksiapatit. 4kibat terjadinya ikatan-ikatan tersebut maka pembentukan plak

yang merupakan penyebab utama dan radang gingi0a dihambat. Penelitian


28/59

menunjukkan bah6a larutan $.# chlorhe=idine sebagai obat kumur selama %

minggu menurunkan indeks plak sebanyak dan :& pada hari

ke-# pada hari ke->

dan


29/59

'bat kumur lain dengan kemampuan bakterisidal yang baik adalah he=etidine.

'bat kumur *e=etidine mengandung bahan akti( he=etidine yang merupakan

antiseptic. *e=etidine dapat digunakan sebagai obat kumur. *e=etidine bekerja

membunuh bakteri dan (ungi dan untuk itu he=etidine mengobati atau

menghilangkan in(eksi mulut minor! termasuk oral trush )saria6an+.

*e=etidine dapat juga digunakan untuk mengobati kondisi mulut yang sakit

akibat bakteri! seperti penyakit gusi! sakit tenggorokan dan ulser mulut.

*e=etidine juga digunakan untuk membunuh bakteri yang menyebabkan na(as

bau! dan untuk mencegah in(eksi sebelum dan sesudah operasi mulut.

PenggunaannyaH

• *e=etidine digunakan sebagai obat kumur. 5etelah dikumur! he=etidine di

dalam mulut harus dibuang! bukan ditelan.

• 5edikitnya %& ml larutan *e=etidine harus digunakan untuk kumur-kumur.

Prosedur ini dapat dilakukan dua sampai tiga kali sehari.

E(ek sampingH


30/59

• Dritasi mulut atau lidah.

• 4lterasi dalam rasa.

• Kematian rasa sementara dalam mulut

• "apat menyebabkan reaksi alergi khususnya pada orang-orang yang

alergi terhadap aspirin! dikarenakan mengandung a;orubin )E%##+.

*e=etidine merupakan deri0at grup pirimidin yang memiliki e(ek bekterisidal

terhadap bakteri @ram-positi(. 4(initas yang tinggi he=etidine terhadap protein

oral mukosa dan plak dapat mengurangi : bakteri sali0a secara langsung )Ernst

dkk.! #$$&+.

*e=adol atau *e=atidine sebagai obat kumur dipasarkan dengan merek

dagang 3actidol termasuk golongan antiseptic dan merupakan deri0at pridin.

Mempunyai si(at anti bakteri! berman(aat untuk bakteri @ram positi( dan @ram

negati(! dan dapat digunakan untuk mengurangi terjadinya keradangan.

*e=etidine merupajan antibakteri dengan spektrum luas dengan

konsentrasi rendah berman(aat untuk mikroorganisme rongga mulut. *e=etidine

dapat digunakan pada penderita dengan radang rongga mulut dan naso(aring.

Pernyataan ini dibuktikan pada percobaan dengan larutan $.% he=etidine sebagai

obat kumur pada orang-orang 4nglo di 4merika yang menderita radang rongga

mulut? ternyata radang dapat sembuh dengan baik. *al ini berarti he=etidine akan

berman(aat untuk penderita dengan kelainan periodontal yang disebabkan oleh

mikroorganisme.

Penelitian lain membuktikan bah6a he=etidine dapat mengikat protein

mukosa mulut sehingga dapat menguntungkan he=etidine sebagai antibakteri.

Pendapat ini diperkuat oleh 3ourgonet yang mengatakan bah6a he=etidine dapat

memperpanjang e(ek antibakteri karena adanya ikatan dengan protein mukosa.

Dkatan protein tersebut akan menghambat metabolism mikroorganisme yang

berada pada permukaan mukosa dan plak. Dkatan dengan mukosa dan plak ini

terjadi selama < jam setelah kumur. Penelitian menggunakan larutan $.%

he=etidine sebagai obat kumur pada orang-orang! percobaan selama %/ hari dapat


31/59

menurunkan radang gingi0a sampai >/ pada hari ke-< dan >: pada hari ke-%&!

tergantung dari keparahan keradangan! maka rata-rata akan sembuh selama /

minggu.

*e=etidine juga dapat menghambat pertumbuhan plak! tetapi kurang

e(ekti( bila dibandingkan dengan chlorhe=idine. Penelitian dengan menggunakan

larutan $.% he=etidie sebagai obat kumur yang dipakai # kali sehari sebanyak

%$ml tiap kali kumur selama >$-,$ detik! menyebabkan penurunan indeks plak

sebanyak #& pada hari ke-> dan pada hari ke-. 3etadine

3etadine adalah obat antiseptic yang unggul dengan bahan akti(

Mundidone yang terbukti secara klinis mampu membasmi berbagai jenis kuman

dalam 6aktu singkat. 3etadine terpilih sebagai antiseptic yang digunakan N454

dalam penerbangan luar angkasa. 5elain sebagai obat luka serba guna ) solution+!

3etadine juga tersedia dalam berbagai produk seperti obat kumur! shampoo,

vaginal douche, salep dan sabun cair. 3etadine kini berkembang menjadi obat

bebas terbatas tanpa resep dokter. Khusus bagi kalangan medis! dipasarkan

Dsodine sebagai pengganti. )5uyanto! #$$


32/59

penghambatan plak secara signi(ikan. Pro0idone Dodine % sebagai obat kumur

yang dipasarkan dengan merek dagang 3etadine sebagai antiseptic mempunyai

si(at anti bakteri. 'bat kumur ini dapat dipakai untuk mengurangi bakteremia

setelah pencabutan gigi atau pera6atan bedah. E(ek betadine terhadap bakteri

rongga mulut sangat cepat dan pada konsentrasi yang tinggi dapat mematikan

bakteri rongga mulut. 3ila dibandingkan dengan chlorhe=idine! betadine hanya

sedikit mempunyai si(at anti plak )Prijantojo! #$$,+.

3etadine merupakan obat kumur antiseptik golongan halogen iodo(or yang

mengandung po0idon iodida %. Po0idon iodin dengan poli0inilpirolidon sebagai

pemba6a molekulnyanya mengandung % yodium yang bersi(at bakteriostatik

pada kadar ,/$ u9ml. Mikrobakteri tuberkulosa resisten terhadap bakteri ini.

Toksisitas po0idon iodin rendah pada jaringan! sehingga bahan ini banyak

digunakan untuk pro(ilaksis pasca bedah.

Po0idone iodine terdiri dari poly0inylpyrrolidone )po0idone! P8P+ dan

elemen iodine sekitar -%#. P8P-% adalah suatu bahan yang dapat larut dalam

air dingin! alkohol! polyethylene glycol dan glycerol . )Prijantojo! #$$,+. Pro0idone

iodine adalah suatu bahan organic dari bahan akti( poli0inil pirolidon yang

merupakan kompleks iodine yang larut dalam air. 3ekerja sebagai bakterisida

yang juga membunuh spora! jamur! 0irus dan sporo;oa. Po0idone iodine

diabsorbsi secara sistemik sebagai iodine! jumlahnya tergantung konsentrasi! rute

pemberian dan karakter kulit. 5elain sebagai obat kumur yang digunakan setelah

gosok gigi! po0idone iodine gargle digunakan untuk mengatasi in(eksi mulut dan

tenggorokan seperti gingi0itis dan saria6an. ) Prijantojo! #$$, +

3etadine gargle mempunyai nama generic po0idone iodine yang

merupakan antiseptik. Po0idone iodine adalah kompleks iodine! yang membunuh

mikroorganisme seperti bakteri! jamur! 0irus! proto;oa dan spora bakteri. 'leh

karena itu dapat digunakan untuk mengobati in(eksi yang disebabkan

mikroorganisme. )Paulson! #$$&+

'bat kumur po0idone iodine digunakan untuk mengobati in(eksi mulut

dan tenggorokan! seperti gingi0itis )radang gusi+ dan tukak mulut. *al ini juga


33/59

digunakan untuk menjaga kebersihan mulut! untuk membuh mikroorganisme

sebelum! selama dan setelah operasi gigi dan mulut yang bertujuan mencegah

in(eksi. )Paulson! #$$&+

Dndikasi dari betadine gargle adalah untuk pengobatan in(eksi akut mukosa

mulut dan (aring! misalnya radang gusi dan luka pada mukosa mulut dan juga

untuk kebersihan mulut sebelum! selama dan setelah operasi gigi dan mulut.

3etadine gargle ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak. Antuk de6asa dan

anak lebih dari , tahun dapat digunakan sebagai obat kumu dengan cara kumur

atau bilas hingga %$ ml selama >$ detik tanpa ditelan. Perlu diperhatikan bah6a

penggunaan betadine tidak boleh digunakan untuk orang-orang yang alergi

terhadap yodium dan tidak digunakan untuk ibu hamil dan menyusui.

*ampir semua obat kumur mengandung lebih dari satu bahan akti( dan

hampir semua dipromosikan dengan beberapa keuntungan bagi pengguna. Masing

masing obat kumur merupakan kombinasi unik dari senya6a-senya6a yang

dirancang untuk mendukung higiena rongga mulut. 3eberapa bahan-bahan akti(

beserta (ungsinya secara umum dapat dijumpai dalam obat kumur! antara lain H

a+ 3ahan antibakteri dan antijamur! mengurangi jumlah mikroorganisme dalam

rongga mulut! contohH he=ylresorcinol! chlorhe=idine! thymol! ben;ethonium!

cetylpyridinium chloride! boric acid! ben;oic acid! he=etidine! hypochlorous acid.

b+ 3ahan oksigenasi! secara akti( menyerang bakteri anaerob dalam rongga mulut

dan busanya membantu menyingkirkan jaringan yang tidak sehat! contohH

hidrogen peroksida! perborate.

c+ 4stringents );at penciut+! menyebabkan pembuluh darah lokalberkontraksi dengan

demikian dapat mengurangi bengkak pada jaringan! contohH alkohol! seng

klorida! seng asetat! aluminium! dan asam-asam organik! seperti tannic! asetic! dan

asam sitrat.


34/59

d+ 4nodynes! meredakan nyeri dan rasa sakit! contohH turunan (enol! minyak

eukaliptol! minyak 6atergreen.

e+ 3u(er! mengurangi keasaman dalam rongga mulut yang dihasilkan dari (ermentasi

sisa makanan! contohH sodium perborate! sodium bicarbonate.

(+ "eodori;ing agents )bahan penghilang bau+! menetralisir bau yang dihasilkan dari

proses penguraian sisa makanan! contohH kloro(il.

g+ "eterjen! mengurangi tegangan permukaan dengan demikian menyebabkan

bahan-bahan yang terkandung menjadi lebih larut! dan juga dapat menghancurkan

dinding sel bakteri yang menyebabkan bakteri lisis. "i samping itu aksi busa

darideterjen membantu mencuci mikroorganisme ke luar rongga mulut! contohH

sodium laurel sul(ate

Pada uraian di atas telah disinggung bah6a alkohol merupakan bagian

komposisi obat kumur yang ber(ungsi sebagai astringents );at penciut+ dengan

tujuan untuk memicu kontraksi pembuluh darah yang dapat mengurangi bengkak

pada jaringan. Pada umumnya obat kumur mengandung &-#& alkohol. 4lkohol

sendiri dimasukkan ke dalam obat kumur untuk beberapa pertimbangan. Menurut

Juirynen dkk )#$$&+ 4lkohol dimasukkan dalam obat kumur dengan

pertimbangan si(at-si(at alkohol tersebut! diantaranya adalah alkohol sendiri

merupakan antiseptik dan dapat menstabilkan ramuan-ramuan akti( dalam obat

kumur. 4lkohol juga dapat memperpanjang masa simpan dari obat kumur dan

mencegah pencemaran dari mikroorganisme! serta melarutkan bahan-bahan

pemberi rasa

Menurut itt dkk! dengan adanya alkohol sebagai kandungan dari obat

kumur! akan membatasi penggunaan obat kumur tersebut untuk golongan-

golongan tertentu! antara lain anak-anak! ibu hamil9menyusui! pasien dengan

serostomia! dan golongan-golongan yang menganut keyakinan religius tertentu.#

Eldridge dkk )%:+ menyatakan bah6a orang-orang dengan mukositis! pasien-

pasien yang mengalami irradiasi kepala dan leher dan gangguan sistem imunitas

tidak disarankan menggunakan obat kumur yang mengandung alkohol


35/59

Para ahli telah melaporkan dan kemudian dipublikasikan dalam "ental

Fournal o( 4ustralia bah6a obat kumur yang mengandung alkohol memberi



dijumpai bah6a penggunaan obat kumur dengan kandungan alkohol sehari-hari

merupakan (aktor risiko yang signi(ikan terhadap perkembangan kanker rongga

mulut. Penelitian ini tanpa memperhatikan pengguna obat kumur tersebut perokok

atau peminum alkohol. Bisiko perokok yang mengunakan obat kumur kali lebih

besar! demikian juga halnya dengan peminum alkohol yang menggunakan obat

kumur risiko yang terjadi & kali lebih besar! dan pada pengguna obat kumur yang

tidak perokok dan peminum alkohol! peningkatan risiko terjadinya kanker adalah

/-& kali. Tim peneliti dari uni0ersity o( 5ao Paulo mengatakan bah6a produk-

produk obat kumur berkontak langsung dengan mukosa rongga mulut sebanyak

pecandu minuman beralkohol! dan dapat menyebabkan agregasi kimia dari sel-sel.

Mekanisme alkohol dalam meningkatkan risiko kanker rongga mulut

adalah melalui etanol dalam obat kumur yang berperan sebagai ;at karsinogen.

Gat karsinogen berpenetrasi dalam lapisan rongga mulut dengan demikian

kerusakan terjadi. "i samping itu asetaldehid yang merupakan racun dari alkohol!

dapat berakumulasi dalam rongga mulut ketika seseorang berkumur-kumur.

Karena hal tersebut di atas risiko kanker meningkat karena senya6a ini

merupakan penyebab kanker.

Penjelasan diatas merupakan alas an mengapa penggunaan obat kumur yangmengandung alkohol tidak dianjurkan.

Ta6el 3enu&unan in%e7s 3la7 %an in%e7s &a%an1 1in1i


36/59

An-ise3-i7 >6a-

7uu&?

Laa Pea7aian Penu&unan

In%e7s Pla7

>%ala @?

Penu&unan

In%e7s in1i@?

7isterine

Po0idone Dodine

)3etadine)O+

*e=etidine

)3actidol+

*idrogen

Peroksidase

)*#'# >+hlorhe=idine

@luconate $.#

)Minosep+

% bulan

> bulan

, bulan

bulan

%$ bulan

> bulan

< bulan

%/ bulan%/ bulan

> bulan

< bulan

%&.&

#$.

#>.<

%.&:

Kurang bermakna

#&

-&$

.

Kurang bermakna

#/

><

&:##

>#


37/59

2# CaHPO4 2H2O

Penyebutan nama dari rumus kimia CaHPO4 2H2O adalah “Di6asi Caliu

Ps3a-e De9%&a-e” atau “Caliu Mn9%&1en Ps3a-e De9%&a-e”#

"icalcium phosphate )a*P'/+ merupakan misnomer )nama yang salah+ dari

dibasic calcium phosphate. 2ormula kimianya adalah a*P'/. 'leh karena itu!

penyebutan “dikalsium1 adalah tidak tepat. Nama yang tepat untuk material ini

adalah %i6asi aliu 3s3a-e atau aliu n9%&1en 3s3a-e.

Terdapat tiga bentuk kristalinnya H

"? "ihidrat! a*P'/⋅#*#' atau disebut %i6asi aliu 3s3a-e

%e9%&a-e >DCPD?! mineral brushite?

2? *emihidrat! a*P'/⋅1

2

*#' ? dan

(? 4nhydrous a*P'/ )Q"P4R+! mineral monetite.

"iba6ah p* /.:! bentuk dihidrat dan anhydrous dari dibasic calcium phosphate

merupakan bentuk yang paling stabil )insoluble+ dari calcium phosphate. "ibasic

calcium phosphate digunakan sebagai aditi( makanan! ditemukan dalam beberapa

pasta gigi sebagai agen polishing dan merupakan biomaterial. "alam bentuk

dihidrat )brushite+! ditemukan dalam beberapa batu ginjal dan kalkulus gigi.


38/59

"ibasic calsium phosphate dihidrat merupakan bahan abrasi( yang terdapat dalam

pasta gigi. Amumnya berbentuk bubuk pembersih yang dapat memolis dan

menghilangkan stain dan plak. 3entuk dan jumlah bahan abrasi( dalam pasta gigi

membantu untuk menambah kekentalan pasta gigi.


39/59

(# Te&iTe&i Pe6en-u7an Kal7ulus

Proses Pembentukan Kalkulus

5ejumlah penelitian menunjukkan! penyebab dari beberapa masalah

rongga mulut adalah dental plaLue atau plak gigi. 5etelah kita menyikat gigi! pada

permukaan gigi akan terbentuk lapisan bening dan tipis yang disebut pelikel.

Pelikel ini belum ditumbuhi kuman. 4pabila pelikel sudah ditumbuhi kuman

disebutlah dengan plak. Plak berupa lapisan tipis bening yang menempel pada

permukaan gigi! terkadang juga ditemukan pada gusi dan lidah. 7apisan itu tidak

lain adalah kumpulan sisa makanan! segelintir bakteri! sejumlah protein dan air

ludah. Plak selalu berada dalam mulut karena pembentukannya selalu terjadi

setiap saat! dan akan hilang bila menggosok gigi atau menggunakan benang

khusus. Plak yang dibiarkan! lama kelamaan akan terkalsi(ikasi )berikatan dengan

kalsium+ dan mengeras sehingga menjadi karang gigi. Mineralisasi plak mulai

didalam #/-


40/59

3ila sudah in(eksi maka masalah lebih lanjut bisa timbul. Penderita

biasanya mengeluh gusinya terasa gatal! mulut berbau tak sedap! sikat gigi sering

berdarah! bahkan adakalanya gigi dapat lepas sendiri dari jaringan penyangga

gigi. Dn(eksi yang mencapai lapisan dalam gigi )tulang al0eolar+ akan

menyebabkan tulang pernyangga gigi menipis sehingga pada perbandingan

panjang gigi yang tertanam pada tulang dan tidak tertanam %H>! gigi akan goyang

dan mudah tanggal. 5elain mengakibatkan gigi tanggal! kuman in(eksi jaringan

penyangga gigi juga dapat menyebar ke seluruh tubuh. Melalui aliran darah!

kuman dapat menyebar ke organ lain seperti jantung. Karena itu ada beberapa

kasus penyakit yang sebenarnya dipicu oleh in(eksi dari gigi! ini disebut in(eksi

(okal. Penyakit in(eksi otot jantung )miokarditis+ termasuk penyakit yang dapat

disebabkan oleh in(eksi (okal. 'leh karena itu! masalah karang gigi tidak dapat

disepelekan. 3ila plak sudah mengendap menjadi karang gigi maka penyikatan

sekeras apapun dengansikat gigi biasa tidak akan menghilangkannya. 5atu-


41/59

satunya cara untuk mengatasikarang gigi adalah dengan pergi ke dokter gigi untuk

dibersihkan agar terhindar dari penyakit yang lebih berat dan tentunya butuh biaya

yang lebih besar.Karang gigi harus dibersihkan dengan alat yang disebut scaler.

4da yang manual ataupun dengan ultrasonic scaler. 5etelah dibersihkan dengan

scaler!karang gigi akan hilang dan gigi menjadi bersih kembali. Namun! karang

gigi dapat timbul kembali apabila kebersihan gigi tidak dijaga dengan

baik."ianjurkan melakukan tindakan pencegahan sebelum karang gigi timbul

yaitudengan menyikat gigi secara teratur dan sempurna. "ental (loss juga perlu

digunakan untuk membersihkan permukaan antar dua gigi yang sering menjadi

tempat terselipnya makanan dan menjadi tempat penimbunan plak. 'bat kumur

yang mengandung clorhe=idine dapat digunakan untuk mencegah timbulnya

plak!obat ini dapat digunakan setelah penyikatan gigi.

3eberapa macam teori dikemukakan oleh para peneiti mengenai proses

pembentukan kalkulus! antara lain H

%. Teori Mineralisasi

5ali0a diubah menjadi jenuh sehubungan dengan garam-garam sehingga

mampu mendukung pertumbuhan kristal-kristal! tapi pengendapan secara spontan

itu tidak terjadi kecuali larutannya diunggulkan. Kristal-kristal untuk proses

nukleasi ini ada dalam permukaan gigi tapi kristal-kristal tersebut ditutupi oleh

pelikel sehingga tidak dapat digunakan untuk (ungsi tersebut.

#. Teori 3akteri

3akteri memiliki peranan yang sungguh penting dalam pembentukan kalkulus.

• 3akteri dapat membentuk (os(atase yang meningkatkan konsentrasi lokal

(os(at dan menyebabkan kalsi(ikasi.

• 3akteri mempengaruhi p* plak dan sali0a dan menghancurkan tindakan

protekti( koloidal.

• 3akteri melekatkan kalkulus ke gigi.

•3akteri menyediakan ;at-;at kimia yang menstimulasi mineralisasi.


42/59

Terdapat satu pandangan alternati( bah6a bakteri dapat hanya terlibat secara

pasi( dalam pembentukan kalkulus dan dengan mudah bakteri terkalsi(ikasi

sejalan dengan komponen-komponen plak yang lain. Kelangsungan hidup

organisme-organisme bukan hal yang diperlukan untuk partisipasi dalam

mineralisasi sejak organisme yang tidak hidup dapat dengan mudah terkalsi(ikasi.

Penurunan akti0itas metabolik dengan produksi asam organik yang menurun yang

merupakan hasil dari glikolisis dapat menjadi sebuah prasyarat sebelum bakteri

dapat melakukan mineralisasi.

>. Teori Karbon "ioksida

Teori karbon dioksida menyatakan bah6a tingkat karbon dioksida yang ada di

dalam sali0a yang meninggalkan duktus kelenjar sali0a! jauh lebih tinggi daripada

yang ditemukan pada sali0a di dalam mulut. Perbedaan ini mengakibatkan

lepasnya karbon dioksida dari sali0a! sehingga terjadi kenaikan p*. Ketika p*

sali0a naik! menyebabkan tidak dapat menahan banyak ion kalsium dan (os(at

dalam larutan! sehingga terjadi pengendapan secara spontan.

Menurut teori ini pengendapan garam kalsium (os(at terjadi akibat adanya

perbedaan tekanan ' dalam rongga mulut dengan tekanan ' dari duktus

sali0a! yang menyebabkan p* sali0a meningkat sehingga larutan menjadi jenuh.

Telah dinyatakan bah6a sali0a yang baru disekresi dan meninggalkan saluran

pembuka duktus sali0a memiliki tensi kira-kira ,$ mm*g! sedangkan sali0a yanglebih lama disekresinya meningalkan saluran pembuka duktus sali0a dengan tensi

kira-kira # mm*g! atmos(irnya adalah $.> mm*g! perbedaan ini akan

mengakibatkan lepasnya '# dari sali0a! p* akan naik! ketika p* sali0a naik!

sedikit a dan 2os(or dapat ditampung dalam bentuk terionisasi dan akibatnya

pengendapan secara spontan dapat terjadi! setelah kristal hadir! jumlah

supersaturasi (isiologis akan bertumbuh. Teori ini menjelaskan pembentukan

kalkulus di dekat ori(is kelenjar sali0a mayor dalam jumlah yang banyak. Teori ini


43/59

tidak dapat menjelaskan pembentukan kalkulus sub gingi0a! yang mungkin

dibentuk dari garam-garam dalam eksudat gingi0a.

/. Pembentukan 4monia

Teori pembentukan ammonia menyatakan bah6a produksi ammonia

menghasilkan kenaikan p* plak karena telah ditunjukkan bah6a pembentuk

kalkulus secara cepat memiliki konsentrasi urea yang naik pada sali0a. Pemecahan

protein pada plak dapat dihasilkan dari akibat produksi lokal urea dan berikutnya

ammonia. Dni pada gilirannya menyebabkan kenaikan p* plak yang akan

menstimulasi pengendapan lokal ion-ion kalsium dan (os(at.

Pada 6aktu tidur! aliran sali0a berkurang! urea sali0a akan membentuk

ammonia sehingga p* sali0a naik dan terjadi pengendapan garam kalsium (os(at.

4monia merupakan produk pecahan dari urea dan dapat mengakibatkan kenaikan

p* lokal dalam plak! tingkat p* plak sebenarnya sering diatas p* lokal sali0a dan

ini dikaitkan dengan akti0itas proteolitik yang dapat menghasilkan pembentukan

amina! urea dan ammonia. En;im proteolik terdapat dalam plak dan korelasi

positi( telah ditemukan diantara akti0itas proteolik dan pembentukan kalkulusnya.

&. Konsep 3ooster

Pengendapan mineral merupakan hasil dari kenaikan lokal derajat saturasi ion-

ion kalsium dan (os(at! yang dapat diba6a dalam berbagai cara.

“Mekanisme booster1 atau kenaikan p* sali0a menyebabkan pengendapan garam-garam kalsium (os(at dengan menurunkan pengendapan konstan.

• p* dapat dinaikkan dengan cara hilangnya karbon dioksida dan

pembentukan ammonia oleh plak gigi atau oleh degradasi protein selama

stagnasi.

• Protein koloid dalam sali0a mengikat ion-ion kalsium dan (os(at dan

memelihara larutan le6at jenuh ) supersatured + berkenaan dengan garam-


44/59

garam kalsium (os(at. "enan stagnasi sali0a! koloid menetap? bagian

supersatured tidak lagi dipelihara! menyebabkan pengendapan garam-

garam kalsium (os(at.

,. Pembentukan 2os(atase

Teori phosphatase BobinsonH Menurutnya! adanya alkaline phosphatase

membebaskan ion-ion yang berperan dalam mineralisasi dan meningkatkan

konsentrasi ion-ion tersebut pada tingkat pengendapan ion-ion tersebut terlihat.

'bjeksiH 4lkaline phosphatase ada bahkan dalam jaringan yang tidak mengalami

kalsi(ikasi.

2os(atase berasal dari plak gigi! sel-sel epitel mati atau bakteri )yang

mengendapkan kalsium (os(at dengan cara menghidrolisis (os(at organik dalam

sali0a! sehingga meningkatkan konsentrasi ion-ion (os(at bebas+. 2os(atase

membantu proses hidrolisa (os(at sali0a sehingga terjadi pengendapan garam

kalsium (os(at.


45/59

kondisi eksperimen telah ditunjukkan untuk membentuk kristal kalsium (os(at dari

jenis yang sama dengan yang ada dalam kalkulus. "itujukan pada adanya ;at

pembenihan atau nukleasi yang bertindak sebagai cetakan atau template pada

dimana kristal-kristal diendapkan! ;at pembenihan menyerupai kristal-kristal

apatit. Plak gigi merupakan tempat pembentukan inti ion-ion kalsium dan (os(or

yang akan membentuk kristal inti hidroksi apatit dan ber(ungsi sebagai benih

kristal kalsium (os(at dari sali0a jenuh.

4gen-agen seeding menstimulasi (oci kalsi(ikasi yang membesar dan bersatu

membentuk massa yang terkalsi(ikasi. Konsep ini telah ditujukan sebagai Qkonsep

epitacticR! atau Q nukleasi heterogenousR. 4gen-agen pembenihan dalam

pembentukan kalkulus tidak diketahui! tapi dicurigai bah6a matriks interseluler

atau plak mengambil peran akti(. Karbohidrat protein kompleks dapat

menginisiasi kalsi(ikasi dengan cara membuang kalsium dari sali0a )chelation+

dan melakukan pengikatan dengan kalsium untuk membentuk nukleus yang

menstimulasi pengendapan mineral sesudahnya. 3akteri plak juga telah terlibat

mungkin sebagai agen pembenihan.

Epitactic mengacu pada pembentukan kristal ) contohnyaH hidroksiapatit +

melalui pembibitan oleh senya6a lain. 5enya6a kedua memiliki kon(igurasi

molekul yang serupa dengan kisi kristal hidroksiapatit sehingga garam-garam

kalsium mengendap pada senya6a tersebut dari larutan metastable di sali0a.

Matriks organik plak diasumsikan menyediakan tempat dengan kemampuan

kon(igurasi molekul termasuk pengendapan berorientasi hidroksiapatit tidak

memerlukan produk daya larut agar hidroksiapatit dapat le6at. Pendapat lainmelaporkan pembenihan atau pembibitan hidroksiapatit dengan trans(ormasi dari

brushite atau octacalcium phosphate.

:. Teori Dnhibisi


46/59

Pendekatan lain mempertimbangkan kalsi(ikasi terjadi pada tempat spesi(ik

karena adanya mekanisme penghambat pada tempat yang tidak terkalsi(ikasi.

"imana kalsi(ikasi terjadi! rupanya penghambat diubah atau disingkirkan. 5atu ;at

penghambat yang mungkin adalah pyrophosphate ) mungkin polyhphosphate yang

lain + dan diantara mekanisme pengontrol adalah en;im alkaline phosphate.

Pyrophosphate menhambat kalsi(ikasi dengan mencegah inisial nucleus

bertumbuh! kemungkinan dengan cara “meracuni1 pusat pertumbuhan kristal-

kristal.

4# Kal7ulus Pa%a Pe&77

4#"# Kan%un1an R77


47/59

5etiap kali menghisap sebatang rokok! beresiko terpapar /& jenis bahan

kimia beracun. 5ebenarnya terdapat lebih dari #$$ unsur. 3eberapa senya6a

penting namun berbahaya adalah lutidin! rubidin! (ormaldehide! asam karbolik!

metalimin! akreolit! colidi! 0iridin! arsenik! asam(ormik! nikotin! hidrogen sul(ida!

pirel! (ur(urol! ben;opiren! metil alkohol! asam hidrosianik! korodin! amonia!

metana! karbon monoksida! dan piridin.

%. Nikotin

Nikotin adalah obat perangsang ) stimulus drug + yang biasa memberikan

rangsangan! ketagihan! perasaan senang sekaligus menyenangkan. Nikotin

berbentuk cairan! tidak ber6arna! merupakan basa yang mudah menguap. Nikotin

berubah 6arna menjadi coklat dan berbau mirip tembakau setelah bersentuhan

dengan udara kadarnya dalam tembakau antara %S#.

Nikotin mendorong terjadinya adhesi platelet yang diasosiasikan dengan

penyakit kardio0askuler dan hipertensi. Nikotin merupakan bahan yang

mempunyai akti(itas biologi yang poten yang akan menaikkan tingkat epine(rin

dalam danah! menaikkan tekanan darah! menambah denyut jantung dan

menginduksi 0asokonstriksi peri(er. Nikotin selain dimetabolisme di hati! paru-

paru dan ginjal! juga diekskresi melalui air susu.

Nikotin dengan produk dekomposisi! khususnya pyridine merupakan

substansi penghasil stain yang sering terlihat pada gigi perokok. Ansur tersebut

akan membentuk deposit berpigmen yang melekat erat pada permukaan gigi!

ber6arna coklat sampai hitam serta menimbulkan bau yang menyengat. 5tain

selain menimbulkan problem estetik juga menyebabkan iritasi gingi0al dengan

menciptakan permukaan gigi yang kasar sehingga menunjang akumulasi dan

retensi plak.

Pada perokok berat! kadar nikotin dalam air susu dapat mencapai $!& mg9l.

Nikotin umumnya diyakini menyebabkan gejala akut yang berkembang setelah

merokok dan menyebakan terganggu kesehatannya apabila merokok terus-

menerus.


48/59

#. Karbondioksida

Karbondioksida adalah gas tidak ber6arna dan tidak berbau.

Karbondioksida mengikat hemoglobin dalam darah untuk membentuk

carbo=yhemoglobin yang #!% kali lebih kuat daripada mengikat oksigen dengan

hemoglobin untuk membentuk oksihemoglobin. Karbondioksida tidak hanya

untuk hemoglobin! tetapi juga untuk banyak protein lainnya )@oldsmith et al

%&:+. Konsentrasi karbondioksida dalam asap rokok dari sekitar #!-&!%. 4sap

rokok ini mengandung gas dan bahan-bahan kimia yang bersi(at racun atau

karsionogenik.

>. Tar

Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersi(at lengket dan menempel pada

paru-paru. Tar adalah kumpulan dari ratusan bahkan ribuan bahan kimia dalam

komposisi padat asap rokok setelah dikurangi nikotin dan air. Tar ini mengandung

bahan-bahan karsinogen )dapat menyebabkan kanker+. Kandungan tar di

Dndonesia berkisar antara %->> mg.

4#2# Da3a7 Me&77

4#2#"# Te&a%a3 Mu7sa Mulu-

Merokok menyebabkan perubahan panas pada jaringan mukosa mulut. Dnitasi

kronis dan panas menyebabkan perubahan 0askularisasi dan sekresi kelenjar liur.

Bangsangan asap rokok yang lama dapat menyebabkan perubahan-perubahan

yang bersi(at merusak bagian mukosa mulut yang terkena! yang ber0ariasi dan

penebalan menyeluruh bagian epitel mulut ) smokers keratosis+ sampai bercak

putih keratotik yang menandai leukoplakia dan kanker mulut. 7eukoplakia

ber0ariasi dan lesi putih yang rata9halus sampai lesi yang tebal dan keras.

Tembakau merupakan penyebab keratosis yang paling sering dalam mulut. Pasien

sering kali mempunyai kebersihan mulut yang buruk dan berada pada dekade

kehidupan ke lima atau enam. 7ebih sering menyerang pria daripada 6anita dan


49/59

ada hubungan antara jumlah rokok dan jumlah serta keparahan lesi. Fumlah rokok

yang dihisap lebih penting daripada lamanya merokok. Kerentanan indi0idu

tampaknya menjadi (aktor yang penting dalam menentukan derajat dan si(at seta

hyperkeratosis.

4#2#2# Te&a%a3 Kesea-an Mulu-

Preber dan Kant )%+! meneliti e(ek merokok pada anak sekolah usia %&

tahun dan melaporkan terjadi peningkatan indeks kebersihan mulut pada perokok

bila dibanding dengan bukan perokok. "an Pindborg et al. menyimpulkan bah6a

terdapat hubungan antara konsumsi tembakau dan deposisi ka%ku%us. 4nalisis

selanjutnya dan data yang sama oleh Ko6alski menunjukkan bah6a bukan

perokok mempunyai kalkulus supragingi0al yang lebih kecil daripada bukan

perokok.

Penelitian-penelitian epidemiologis lainnya seperti oleh Mac@regor dan

edgar yang melakukan pemeriksaan air liur dan menunjukkan terjadinya

peningkatan plak )pre0elensi lebih tinggi pada supragingi0a+! deposisi

kalkulus!dan stain dalam rongga mulut yang lebih besar pada perokok daripada

bukan perokok.:

Merokok tampaknya memperburuk status kebersihan mulut seorang

indi0idu dan bersama-sama dengan kebersihan mulut yang buruk! ia bertindak

sebagai ko-(aktor untuk terjadinya gingi0itis dan periodontitis.

4#2#(# Te&:a%in9a in1i


50/59

3erbagai penelitian bertujuan mengetahui keterkaitan kerusakan jaringan

periodontal dengan merokok. Melalui pengukuran probing depth! hilangnya

attachment klinis dan hilangnya tulang al0eolar dapat diketahui bah6a keadaan

menjadi lebih pre0alen dan lebih berat pada perokok dibanding kontrol yang

bukan perokok.

Perokok memiliki (aktor resiko terjadinya keparahan kerusakan

periodontal daripada bukan perokok. Perokok menunjukkan #-< kali lebih

mungkin terjadinya peridontitis.%$ Perokok juga memilki (rekuensi rata-rata

kedalaman poket yang lebih dalam daripada bukan perokok yaitu PP"/mm. %%

Tidak hanya itu kehilangan perlekatan! kehilangan tulang al0eolar! kehilangan gigi

selama pera6atan periodontal juga terjadi pada perokok 5elama periode %$ tahun!kehilangan tulang dilaporkan dua kali lebih cepat pada perokok dibandingkan

bukan perokok.

Men1a3a 7al7ulus le6i 6an9a7 3a%a 3e&77


51/59

4nalisa berdasarkan sur0ei N*4NE5 % menunjukkan bah6a perokok

termasuk kelompok dengan indeks plak dan kalkulus serta le0el penyakit

periodontal yang tinggi dibandingkan bukan perokok. *al inilah yang

menyebabkan merokok sering dikaitkan sebagai (aktor sekunder atau (aktor

pendorong dalam menimbulkan kehilangan gigi dan tulang al0eolar pada penyakit

periodontal.

Penelitian epidemiologi juga menunjukkan bah6a menurunnya kebersihan

rongga mulut perokok disertai dengan peningkatkan deposisi kalkulus! plak debris

dan stain tembakau. Pinborg! dkk menyimpulkan bah6a terdapat hubungan antara

konsumsi tembakau terhadap deposisi kalkulus. 4nalisa selanjutnya dengan data

yang sama oleh Ko6alski juga menunjukkan bah6a bukan perokok mempunyai

kalkulus supragingi0a jauh lebih rendah dibandingkan perokok.

Kalkulus lebih banyak pada perokok H

%. Mulut perokok kering )=erostomia+

4sap panas yang secara kontinu masuk ke dalam rongga mulut bertindak

sebagai stimulus panas dan menyebabkan perubahan dalam aliran darah serta

penurunan produksi sali0a! akibatnya rongga mulut menjadi kering.

#. 5tain pada gigi

Timbulnya staining pada permukaan gigi terjadi karena deposisi tar!

staining pada gigi mempermudah akumulasi plak karena terbentuknya permukaan


52/59

kasar akibat stain itu sendiri. Terbentuknya plak dan kalkulus yang meningkat!

berkaitan dengan akumulasi plak akibat terbentuknya permukaan kasar karena

staining pada gigi! sehingga memudahkan penyakit periodontal.

>. Peningkatan laju aliran sali0a

Terdapat peningkatan laju aliran sali0a dan konsentrasi ion Kalsium pada

sali0a! selama proses merokok. 5enya6a Kalsium (os(atase yang ditemukan pada

kalkulus supragingi0a! berasal dari sali0a. *al tersebut dapat dijadikan dasar!

mengapa skor kalkulus pada perokok lebih tinggi dibanding bukan perokok.

/. Kenaikan p* sali0a

Kenaikan p* sali0a yang membuat suasana rongga mulut menjadi basa

dapat membentuk kristal-kristal yang menyimpang sehingga terjadi pembentukan

karang gigi atau kalkulus )4merongen %::+.


53/59

+# Vis7si-as Sali


54/59

plak supragingi0a dan kalkulus di Tanga! Tan;ania menyatakan bah6a pre0alensi

kalkulus pada mahasis6a adalah sebanyak &,.. Kelenjar sali0a mayor terdiri

dari kelenjar parotis! submandibularis! sublingualis dan kelenjar sali0a minor

yaitu kelenjar lingualis! bukalis! labialis! palatinal dan glossopalatine. airan

sali0a merupakan sekresi eksokrin yang terdiri dari air! dan mengandung

berbagai elektrolit )natrium! kalium! kalsium! klorida! magnesium! bikarbonat!

(os(at+ dan protein.

5ali0a juga mengandung en;im! immunoglobulin! (aktor antimikroba!

glikoprotein mukosa! albumin! beberapa polipeptida dan oligopeptida yang

penting bagi kesehatan rongga mulut. Kontribusi sali0a dalam keadaan tidak

terstimulasi terdiri dari sekresi beberapa kelenjar yaitu #& kelenjar parotis! ,$

kelenjar submandibula!


55/59

Peneliti juga menyatakan bah6a peningkatan 0iskositas sali0a juga merupakan

penyebab terjadinya penyakit periodontal. Namun hal ini bertentangan dengan

penelitian yang dilakukan oleh 5hannon dkk.! cit Fin yang berpendapat bah6a

peningkatan laju aliran sali0a akan menyebabkan pembentukan plak bakteri dan

kalkulus yang lebih banyak. Amumnya! peningkatan 0iskositas sali0a akan

menyebabkan penurunan dalam laju aliran sali0a sehingga sel(-cleansing di dalam

rongga mulut menjadi kurang sempurna. Keadaan ini akan menyebabkan

penumpukan plak mudah terjadi dan akhirnya menyebabkan terbentuknya

kalkulus. Perbedaan pendapat ini membuat penulis tertarik melakukan penelitian

ini untuk mengetahui pengaruh 0ikositas dan laju aliran sali0a terhadap

pembentukan kalkulus.

Pen1a&u Vis7si-as Dan La:u Ali&an Sali


56/59

5ebaliknya! penurunan 0iskositas akan menyebabkan laju aliran dan e(ek

sel(cleansing rongga mulut meningkat serta penumpukan plak dan kalkulus lebih

sulit terjadi. Fumlah kalkulus yang semakin meningkat akan menyebabkan

terjadinya in(lamasi dan kerusakan pada jaringan pendukung serta penyakit

periondontal lain seperti gingi0itis dan periondontitis.

Amumnya! peningkatan 0iskositas sali0a akan menyebabkan penurunan

dalam laju aliran sali0a sehingga sel(-cleansing di dalam rongga mulut menjadi

kurang sempurna. Keadaan ini akan menyebabkan penumpukan plak mudah

terjadi dan akhirnya menyebabkan terbentuknya kalkulus.

4da beberapa teori yang sudah diperkenalkan sehubungan mekanisme

mineralisasi plak a6al.

a? Teori pertama menyatakan bah6a sali0a dapat dianggap sebagai larutan jenuh

)supernaturasi+ yang tidak stabil dari kalsium (os(at. 'leh karena tegangan karbon

dioksida 9 '# relati( lebih rendah di dalam mulut! '# akan keluar dari sali0a

bersama dengan deposisi kalsium (os(at yang tidak mudah larut.

6? 5elama tidur! aliran sali0a berkurang dan amonik terbentuk dari urea sali0a!

menaikkan p* yang memungkinkan terjadinya pengendapan kalsium (os(at.

? Protein dapat mempertahankan konsentrasi kalsium yang lebih tinggi tetapi jika

sali0a berkontak dengan gigi! protein akan dikeluarkan dari larutan dan

menyebabkan pengendapan kalsium dan (os(or

7aju aliran sali0a mempunyai hubungan yang erat dengan 0iskositas sali0a.

8iskositas sali0a yang lebih rendah akan meningkatkan laju aliran sali0a! sehingga

didapatkan sel(-cleansing yang baik. 5ebaliknya 0iskositas sali0a yang tinggi

)kental9mukus+ menyebabkan laju aliran sali0a akan lebih rendah dan terjadinya

penurunan sel(-cleansing dalam rongga mulut. Keadaan ini akan menyebabkan


57/59

sisa makanan melekat pada permukaan gigi dan penumpukan plak lebih mudah

terjadi yang akhirnya terkalsi(ikasi menjadi kalkulus.

5ecara umum! apabila 0iskositas sali0a meningkat! laju aliran sali0a dan e(ek

sel(-cleasing rongga mulut akan berkurang. 4kibatnya! penumpukan plak dan

pembentukan kalkulus supragingi0a serta kalkulus subgingi0a mudah terjadi.

5ebaliknya! penurunan 0iskositas akan menyebabkan laju aliran dan e(ek

sel(cleansing rongga mulut meningkat serta penumpukan plak dan kalkulus lebih

sulit terjadi. Fumlah kalkulus yang semakin meningkat akan menyebabkan

terjadinya in(lamasi dan kerusakan pada jaringan pendukung serta penyakit

periondontal lain seperti gingi0itis dan periondontitis


58/59

Ree&ensi


59/59

*assan 5 4! 4l S 5andook T 4! Salivary calcium concentration in patients "ith high

incidence of calculus formation. 4l S Ba(idain "ent F #$$&? &H ::-$

*elderman! .*.8.P.! 8eld F.*.F.*.! "irks '.3. %>! #lak $igi! %n& %lmu'edokteran

$igi #encegahan, .8 E@! Fakarta

Mangoenprasodjo O *idayati. )#$$&+. (idup Sehat anpa *okok . YogyakartaH Pradipta

Publishing.

Manson! F.".! 3.M. Elley %>. 3uku A+ar #eriodonti -utline -f #eriodontics)!

*ipokrates! Fakarta

Nanci! 4ntonio #$$>! en .ate/s -ral (istology& Development, Structure, and 0unction !

Ed. ke-,! Mosby o.! Missouri

Pejcic 4.! 'brado0ic B.! Kesic 7.! and Kojo0ic ". Smoking and periodontal disease& A

revie". Medicine and 3iology #$$ S

5inor G. Association Bet"een Salivary #arameters And #eriodontal Disease.

Dnternational Medical Fournal %/? #$H %-&.

Tarigan! B! %&! 'esehatan $igi dan 1ulut . etakan Ke Empat! Penerbit 3uku

Kedokteran E@! Fakarta.

Yuliharsini! 5ri. #$$:. 'egunaan dan Efek Samping -bat 'umur dalam *ongga 1ulut!

Medan H A5A-eBepository

Documents

Perio team (1).docx